japanese red cross society setelah bencana 3.11

11
JAPANESE RED CROSS SOCIETY AFTER 3.11 DISASTER KAJIAN SOSIAL BUDAYA JEPANG DEFI SAFRILA II DERY MUHAMMAD YUSUF II FARISA

Upload: dery-yusuf

Post on 18-Jul-2015

93 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Japanese Red Cross Society setelah bencana 3.11

JAPANESE RED CROSS SOCIETYAFTER 3.11 DISASTER

KAJIAN SOSIAL BUDAYA JEPANGDEFI SAFRILA II DERY MUHAMMAD YUSUF II FARISA

Page 2: Japanese Red Cross Society setelah bencana 3.11

11 Maret 2011 , pukul 14:46 waktu setempat, Pantai Timur Tohoku diguncang gempadengan kekuatan 9.0 skala richter dari kedalaman 244 km di bawah laut. Gempa inimenghasilkan gelombang Tsunami setinggi 10 m dan gempa ini tercatat sebagai gempaterbesar selama kurang lebih 1200 tahun terakhir di Jepang. Gempa ini juga merupakansalah satu dari empat gempa terbesar di dunia semenjak pencatatan gempa secaramodern dimulai.

Tercatat oleh Japan National Police Agency (JPA) 15.268 jiwa meninggal dunia,sementara itu 8.562 jiwa dinyatakan hilang. Dampak gempa tersebut juga berimbaspada infrastruktur, sebuah kilang minyak milik Cosmo Oil Company terbakar, 4,4 jutarumah di pantai timur Jepang mengalami pemadaman listrik, 20 ribu orang terjebak distasiun-stasiun besar Tokyo selama beberapa jam akibat lumpuhnya jaringantransportasi Jepang. Terakhir, terjadi kebocoran nuklir di PLTN Fukushima.

Page 3: Japanese Red Cross Society setelah bencana 3.11

Jepang diluluhlantakan oleh tiga bencanabesar :

TSUNAMI, GEMPA BUMI, KEBOCORAN NUKLIR.

Namun, Jepang tetap mampu selamat danberdiri tegak. Dengan tegasnya pula Jepangmenolak bantuan masif dari luar negri, danhanya membuka keran bantuan melalui jalurPalang Merah Jepang, itupun karena paksaandari seluruh dunia yang ikut bersimpati daningin memberikan bantuan.

Mengapa mereka mampu melakukan recoverysetelah bencana secepat itu ? Dan mengapamereka mampu menimalisir dampak bencanadengan baik ?

Page 4: Japanese Red Cross Society setelah bencana 3.11

Dalam kacamata budaya, Jepang adalah negarayang menerapkan konsep shudan shugi. Konsepyang mengutamakan kepentingan kelompokdaripada kepentingan indvidual. Oleh karena itu,masyarakat Jepang akan selalu berusaha untuktidak mengganggu kepentingan kelompoknya.Dalam hal menghadapi bencana, masyarakatJepang akan bekerjasama untuk menyiapkan diridan melakukan mitigasi dalam kemungkinan-kemungkinan datangnya bencana.

Selain itu konsep shudan shugi juga membentukkarakter masyarakat Jepang ketika melakukanrecovery diri setelah bencana. MasyarakatJepang tidak akan menyerobot antrian ketikamenerima bantuan, begitupun ketika merekatelah menerima bantuan bencana mereka tidakakan mengambil jatah lebih dari yang telahditetapkan. Sebab mereka yakin, hal tersebutdapat mengganggu kepentingan kelompok yanglebih besar.

Page 5: Japanese Red Cross Society setelah bencana 3.11

Disisi lain, Jepang jugamemiliki organisasi yang telah berusaha menyiapkan masyarakat Jepanguntuk siap, tanggap, dan tahan bencana.

Siap berarti masyarakat Jepang telah melakukanupaya-upaya untuk meminimalisir dampakbencana.

Tanggap berarti masyarakat Jepang tahu apa yang harus dillakukan ketika menghadapi bencana.

Tahan berarti masyarakat Jepang mampumelakukan penanganan bencana secara mandiridan segera memulihkan diri dengan cepat setelahbencana.

Organisasi itu bernama日本赤十字社 (Japanese Red Cross Society).

Page 6: Japanese Red Cross Society setelah bencana 3.11

SEJARAH SINGKAT PALANG MERAH JEPANG▪ 1877 : Bangsawan Tsunetami Sano

menidirikan Philantropic Society, ketikaperang Barat Daya terjadi.

▪ 1886 : Pemerintah Jepang menyetujuiKonvensi Geneva 1864

▪ 1887 : Philantropic Society bergantinama menjadi Japanese Red Cross Society (JRCS)

▪ 1912 : Pada Konferensi International Red Cross ke 9 di Washington DC. Permaisuri(Empress) Shoken memberikan bantuansebesar 100.000 yen untuk kegiatandamai dunia, dan selanjutnya membuatBadan Empress Shoken Fund

▪ 1919 : JRCS menjadi salah satu dari 5 negara pendiri Liga Palang Merah

▪ 1952 : Undang – undang Palang MerahJepang disahkan pada 14 Agustus , danstatuta Palng Merah Jepang yang baruditerapkan

▪ 1953 : Jepang menjadi anggota ke 24 yang menandatangani Konvensi Geneva 1949

Page 7: Japanese Red Cross Society setelah bencana 3.11

JAPANESE RED CROSS SOCIETY FACTS▪ Pada tahun 2008 JRCS memiliki 11.711.872 anggota

individual dan 173.360 anggota perusahaan.

▪ Seluruh keluarga Kaisar Jepang merupakan AnggotaKehormatan JRCS.

▪ Seluruh Rumah Sakit di Jepang berada dibawah koordinasiJRCS.

▪ JRCS memiliki 7 universitas keperawatan dan 17 sekolahperawat.

▪ JRCS juga menymbang seluruh perlengkapan rumah sakitdi RS PMI Bogor - Indonesia

Page 8: Japanese Red Cross Society setelah bencana 3.11

JAPANESE RED CROSS SOCIETY VOLUNTEER

ボランティア

日本赤十字社の社会福祉

青少年赤十字

AKB48 ボランティア

Page 9: Japanese Red Cross Society setelah bencana 3.11

Reconstruction

JAPANESE RED CROSS SOCIETY AFTER DISASTER ACTIVITIES

Rehabilitation

Resilience

Page 10: Japanese Red Cross Society setelah bencana 3.11

JRCS GIVE BACK▪ Untuk memberikan ucapan

terimakasih kepada dunia atasbantuannya ketika bencana terjadi.JRCS meluncurkan program kampanye“Thanks World”

▪ JRCS juga membalas bantuan yangtelah diberikan melalui serangkaiankegiatan salah satunya adalah kegiatanICBRR di Provinsi Banten dengan nilaiprogram 2 Milyar rupiah / tahun.

Video JRCS Thanks World

Video JRCS After Disaster

Japan Earthquake and Tsunami 2011-Moving Forward to Recovery.MP4

Page 11: Japanese Red Cross Society setelah bencana 3.11

TERIMA KASIH