jaringan dasar
DESCRIPTION
Laporan praktikum anatomi dan perkembangan tumbuhanTRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
A. Tujuan
Melihat macam-macam bentuk parenkim
Melihat adanya mekanik (penguat) pada tubuh tumbuhan
B. Dasar Teori
Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun
fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan
kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan
penting dalam proses regenerasi.Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat
bersifat meristematik bila lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim
terutama terdapat pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun, daging
buah, dan endosperma biji (Woelaningsih, 1987).
Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim
xilem, parenkim floem, dan jari-jari empulur. Ciri utama sel parenkim adalah
memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim
mengalami penebalan, seperti pada parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk
kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar. Ciri khas
parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memilikiruang antarsel karena
bentuk selnya membulat.Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah
daun. Ruang antarsel ini berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar
klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim memiliki banyak fungsi, yaitu
untuk berlangsungnya prosesfotosintesis, penyimpanan makanan dan fungsi
metabolisme lain. Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya,
misalnya sel yang berfungsi untuk fotosintesis banyak mengandung kloroplas.
Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim semacam ini disebut klorenkim.
Cadangan makanan yang terdapat padasel parenkim berupa larutan dalam
vakuola, cairan dalam plasma atau berupa kristal (amilum). Sel parenkim
merupakan struktur sel yang jumlahnya paling banyak menyusun jaringan
tumbuhan. Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan
terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus
(Sutrian, 1992).
Sel parenkim biasanya menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh
karena itu disebut jaringan dasar. Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi
menjadi beberapa jenis jaringan, yaitu:
1). Parenkim Asimilasi
Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada daun, batang
yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas, yang
berperan penting sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis,
2). Parenkim Penimbun
Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada empulur
batang,umbi akaL umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau biji. Di dalam sel-
selnyaterdapat cadangan makanan yang berupa gula, tepung, lemak atau
protein,
3). Parenkim Air
Terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah panas (xerofit) untuk
menghadapi masa kering, misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya,
4). Parenkim Udara
Ruang antar selnva besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai alat
pengapungdi air, misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan enceng
gondok ( Willking, 1989).
Kolenkim, seperti halnya sklerenkim, merupakan jaringan mekanik
yangbertugas menyokong tumbuhan. Bagian tumbuhan yang tumbuh dengan
lambatmengalami pertumbuhan sedikit saja sehingga dukungan oleh turgor
dalam selparenkim sudah cukup. Kolenkim terbentuk oleh sejumlah sel
memanjang yangmenyerupai sel prokambium dan berkembang dalam stadium
awal promeristem.Sel kolenkim adalah sel hidup, bentuknya sedikit
memanjang dan pada umumnyamemiliki dinding yang tak teratur
penebalannya. Dinding sekunder pada kolenkimtidak ada, dinding primernya
lunak, lentur dan tidak berlignin (Hidayat, 1995).
Kolenkima terdiri atas sel – sel hidup dengan penebalan dinding primer
yang sebagian besar terjadi dari selulosa dan pectin. Penebalan tersebut bisa
terdapat pada dinding – dinding tangensial disebut kolenkim papan. Sedang
penebalan pada sudut disebut kolenkima sudut.Ukuran dan bentuk sel
kolenkim beragam. Sel dapat berupa prisma pendek atau bisa pula panjang
seperti serat dengan ujung meruncing, namun antara kedua bentuk tersebut
bentuk peralihan. Menurut penebalan dindingnya, dibedakan menjadi tiga
jenis utama .
1.Kolenkim sudut, dengan penebalannya memanjang pada satu sudut
sel.Pada penampang melintang, penebalan sudut terlihat di tempat pertemuan
tiga sel atau lebih. Contoh : pada Solanum tuberosum.
2.Kolenkim papan, dengan penebalan terutama pada dinding
tangensial.Contohnya pada korteks Sambucus nigra.
3.Kolenkim lakuna, yang mirip kolenkim sudut, namun banyak
mengandung ruang antar sel. Contohnya pada batang Ambrosia.
(Wowlaningsih, 1987).
Sklerenkima adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel dengan dinding sel
berpenebalan sekunder, berlignin atau tidak. Jaringan ini mempunyai fungsi
utama sebagai penguat dan kadang-kadang sebagai pelindung. Sel sklerenkima
berdinding tebal dan sering berlignin tersebut diperkirakan melindungi organ
tumbuhan untuk melawan berbagai tegangan, misalnya akibat tarikan,
pembelokan, beban dan tekanan, tanpa kerusakan yang tidak pada tempatnya
terhadap sel-sel yang lunak dan berdinding tipis. Kata sklerenkima berasal dari
bahasa yunani yang merupakan gabungan dua kata, yaitu sclerous (keras)
danechyma (seduhan/infusi), yang menekankan pada kekerasan dinding
sklerenkima. Sel-sel sklerenkima secara individual disebut sel skelerenkima.
Dalam pengertian sel sel mekanik secara keseluruhan suatu tumbuhan,
kolenkima dan skelerenkima digabung dalam konsep fisiologis stereom.
Meskipun demikian, dinding primer yang mengandung banyak air dan bersifat
plastis pada kolenkima membedakannya dari skelerenkima dengan dinding
sekunder yang elastis dankeras.Sklerenkim terdiri atas sel – sel mati,
penebalan dindingnya primer dan sekunder dan biasanya banyak mengandung
lignin dan selulosa. Sklerenkim merupakan jaringan yang sangat bervariasi
tetapi dapat dikenal dua kategori yang besar yaitu serat dan sklereid. Pada
umumnya serat jauh lebih panjang darisklereid (Sarwono, 2002).
II. METODEA. Alat dan Bahan
No. Alat Jumlah Bahan Jumlah
1. Mikroskop 1 unit Tangkai Daun Eichornia crassipes Secukupnya
2. Pipet Tetes 1 buah Daun Pinus merkusii Secukupnya
3. Kaca Objek 4 buah Daun Anthurium crystallinum Secukupnya
4. Kaca Penutup 1 buah Tangkai Daun Apium graveolens secukupnya
5. Kuas Halus 1 buah
6. Jarum Preparat 1 buah
7. Silet 1 buah
B. Cara Kerja
Dibuat preparat
Diamati
Digambar
Spesimen
Hasil
III. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan
No. Gambar Tangan Gambar Pengamatan Literature Klasifikasi1. Irisan melintang
tangkai daun eceng
gondok
a
Perbesaran 10x10
Keterangan:
a. Jaringan parenkim
Perbesaran 10x40
(Fauzi, 2010)
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichornia
Spesies : Eichornia crassipes
2. Abaksial daun kuping
gajah
a b a b
Perbesaran 16x10
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Anthurium
Spesies : Anthurium crystallium
Perbesaran 10x10
Keterangan:
a. Jaringan parenkim
b. Stomata
Keterangan:
a. Parenkim
b. Stomata
(Mertha, 2012 )
3. Irisan melintang
seledri
a
b
Perbesaran 10x10
Keterangan:
a. Jaringan kolenkim
b. Jaringan parenkim
Perbesaran 16x10
Keterangan:
1. Parenkim
2. Kolenkim
3. Dinding sel
( Yessy, 2011)
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Aplaceae
Genus : Apium
Spesies : Apium greveolens
4. Daun pinus Kingdom: Plantae
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
a
Perbesaran 10x10
a
Keterangan:
a. Jaringan parenkim
Perbesaran 10x4
Keterangan:
1. Mesofil
2. Stomata
(Zaskia, 2011)
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies :Pinus merkusii
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini mengenai jaringan dasar dan jaringan penguat
yang terdapat dalam tumbuhan, specimen yang digunakan diambil daun dan
tangkai daunnya. Pengamatan kali ini menitikberatkan pada ada tidaknya
jaringan dasar seperti parenkim, kolenkim dan sklerenkim yang terdapat pada
daun atau tangkai daun specimen.
Pengamatan pertama pada irisan melintang tangkai daun eceng gondok
(Eichornia crassipes) dengan perbesaran 10x10, hasil dari pengamatan ini
menunjukkan terdapat parenkim pada tangkai daunnya. Parenkimnya
berbentuk bulat kecil memanjang (palisade) yang segi enam, tipe parenkimnya
termasuk dalam parenkim udara. Menurut (Willking, 1989) adanya parenkim
udara ini mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antarsel yang
besar. Aerenkim banyak ditemukan pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
Adanya aerenkim ini membantu menjaga kelebihan air pada tumbuhan dengan
habitat perairan.
Pada irisan melintang tangkai daun seledri (Apium greveolens) dengan
perbesaran 10x10 yang teramati adalah adanya jaringan kolenkima dan
parenkim yang tersusun rapat. Ditemukannya kolenkim pada preparat tangkai
daun seledri menurut (Sarwono, 2002) peranan dari kolenkim ini menunjang
bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan ini disebut juga
sebagai jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat.
Pada specimen daun pinus (Pinus merkusii) dengan perbesaran 10x10 dan
10x40, hasil pengamatan menunjukkan terdapat parenkim yang berupa lipatan
dan parenkim bunga karang yang bentuknya besar dengan rongga-rongga
kosong . bentuk lipatan dan bunga karang ini menurut (Willking, 1989) bentuk
lipatannnya kearah dalam serta banyak mengandung kloroplas dan bunga
karang dengan ruang antar rongga yang sangat besar dan tidak beraturan,
jumlah klorofilnya sedikit.
Pada specimen daun pilihan, daun yang digunakan ialah daun kuping
gajah (Anthurium crystallinum), hasil pengamatan menunjukkan adanya
parenkim dan stomata yang menyebar dengan jumlah yang cukup banyak.
Menurut (Woelaningsih, 1987) jaringan parenkim terdapat diseluruh organ
tumbuhan. Disebut jaringan dasar karena parenkim ini menyusun sebagian
besar jaringan pada akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini mengenai jaringan dasar dan penguat, jaringan
dasar terdiri dari parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Parenkim disebut juga
sebagai jaringan dasar karena terdapat di seluruh organ tumbuhan. Kolenkim dan
sklerenkim termasuk kedalam jaringan penguat. Bentuk parenkim bermacam-
macam, pada eceng gondok bentuknya bulat memanjang bentuk palisade, pada
kuping gajah parenkimnya berbentuk segi enam terdapat banyak stomata, pada
seledri bentuknya segi enam berukuran besar, pada pinus ada yang berbentuk
lipatan dan bunga karang. Selain parenkim ditemukan juga adanya kolenkim pada
tangkai daun seledri.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Ahmad. 2010. Eceng Gondok. <ahmadfauzibratasena.blogspot.com>. [31
Oktober 2013. 12:13]
Hidayat, Estiti. 1995. Morfologi Tumbuhan. Depdekgub: Jakarta.
Mertha, Nisa. 2012. Anthurium crystallium. <Nisamertha.blogspot.com>. [31
Oktober 2013. 12:24]
Sarwono,B. 2002. Morfologi Tumbuhan. Agromedia Pustaka: Jakarta.
Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Rineka Cipta: Jakarta.
Willking. 1989. Fisiologi Tanaman II. Bina Angkasa: Bandung.
Woelaningsing, Sri. 1987. Anatomi Tumbuhan. Karnunika: Jakarta.
Yessy. 2011. Seledri. <Yessikh.blogspot.com>. [31 Oktober 2013. 12:15]
Zaskia, Putri. 2011. Pinus. <putri-zaskia.blogspot.com>. [31 Oktober 2013.
12:23]
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
“Jaringan Dasar dan Jaringan Penguat”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum anatomi dan perkembangan tumbuhan
Nama : Eko Komarudin Sadiman
NIM : 1127020015
Semester/Kelas : III/A
Kelompok : 1
Tanggal Praktikum : 28 Oktober 2013
Tanggal Pengumpulan: 04 November 2013
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013