jawaban abi

12
Jawaban Soal No. 1 1. Secara fungsi QC merupakan orang operasional yang langsung melakukan aktivitas checking atau inspeksi terhadap produk, biasanya kalo di lini produksi biasanya ada seoarang berfungsi sebagai pengontrol kualitas produk seperti sampling dan aktifitas lainnya. Sedangkan untuk QA, dia lebih berperan sebagai analyst untuk memperbaiki mutu produk, dan datanya bisa diperoleh dari data sampling orang QC atau feedback dari internal perusahaan ataupun adanya Quality complain dari luar perusahaan yaitu costumer. Dan QA biasanya juga berperan sebagai sertifikasi dari produk tersebut. 2. a) (1) Feed Treating Unit Gas Alam yang masih mengandung kotoran (impurities), terutama senyawa belerang sebelum masuk ke Reforming Unit harus dibersihkan dahulu di unit ini, agar tidak menimbulkan keracunan pada katalisator di Reforming Unit. (2) Reforming Unit Di reforming unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air, dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary Reformer, hasil reaksi yang berupa gas-gas hydrogen dan carbon dioxide dikirim ke Secondary Reformer dan direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas sebagai berikut : Hidrogen Nitrogen Karbon Dioksida Gas gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit purifikasi dan Methanasi untuk dipisahkan gas karbon dioksidanya.

Upload: syafrianyah

Post on 04-Sep-2015

279 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

abi

TRANSCRIPT

Jawaban Soal No. 1

1. Secara fungsi QC merupakan orang operasional yang langsung melakukan aktivitas checking atau inspeksi terhadap produk, biasanya kalo di lini produksi biasanya ada seoarang berfungsi sebagai pengontrol kualitas produk seperti sampling dan aktifitas lainnya. Sedangkan untuk QA, dia lebih berperan sebagai analyst untuk memperbaiki mutu produk, dan datanya bisa diperoleh dari data sampling orang QC atau feedback dari internal perusahaan ataupun adanya Quality complain dari luar perusahaan yaitu costumer. Dan QA biasanya juga berperan sebagai sertifikasi dari produk tersebut.

2. a) (1) Feed Treating Unit Gas Alam yang masih mengandung kotoran (impurities), terutama senyawa belerang sebelum masuk ke Reforming Unit harus dibersihkan dahulu di unit ini, agar tidak menimbulkan keracunan pada katalisator di Reforming Unit.(2) Reforming UnitDi reforming unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air, dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary Reformer, hasil reaksi yang berupa gas-gas hydrogen dan carbon dioxide dikirim ke Secondary Reformer dan direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas sebagai berikut : Hidrogen Nitrogen Karbon DioksidaGas gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit purifikasi dan Methanasi untuk dipisahkan gas karbon dioksidanya.(3) Purifikasi & MethanasiKarbon dioksida yang ada dalam gas hasil reaksi Reforming Unit dipisahkan dahulu di Unit Purification, Karbon Dioksida yang telah dipisahkan dikirim sebagai bahan baku Pabrik Urea. Sisa karbon dioksida yang terbawa dalam gas proses, akan menimbulkan racun pada katalisator ammonia converter, oleh karena itu sebelum gas proses ini dikirim ke Unit Synloop & Refrigeration terlebih dahulu masuk ke Methanator.(4) Compression Synloop & Refrigeration UnitGas Proses yang keluar dari Methanator dengan perbandingan gas hidrogen : nitrogen = 3 : 1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai tekanan yang diinginkan oleh Ammonia Converter agar terjadi reaksi pembentukan, uap ini kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga didapatkan amonia dalam fasa cair yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan Urea. Hasil / produk pada proses di atas adalah amonia cair yang beserta karbon dioksida digunakan sebagai bahan baku pembuatan Urea.

c) Cara Uji Kadar AmmoniaDengan menggunakan prinsip 100% berat per berat contoh dikurangi % berat per berat air.

Perhitungan Kadar NH3, % b/b = 100% - % b/b airDimana : % b/b air diperoleh dari hasil uji kadar air.

3. a)

c)

Jawaban Soal No. 22. a) Cara sentrifugasiPemekatan lateks dengan cara sentrifugasi dilakukan menggunakan sentrifuge berkecepatan 6000-7000 rpm. Lateks yang dimasukkan kedalam alat sentrifugasi (separator) akan mengalami pemutaran yaitu gaya sentripetal dan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal tersebut jauh lebih besar daripada percepatan gaya berat dan gerak brown sehingga akan terjadi pemisahan partikel karet dengan serum. Bagian serum yang mempunyai rapat jenis besar akan terlempar ke bagian luar (lateks skim) dan partikel karet akan terkumpul pada bagian pusat alat sentrifugasi. Lateks pekat ini mengandung karet kering 60%, sedangkan lateks skimnya masih mengandung karet kering antara 3-8% dengan rapat jenis sekitar 1,02 g/cm3.b) PENENTUAN KADAR KARET KERINGKadar karet kering (KKK) lateks atau bekuan sangat penting untuk diketahui karena selain dapat digunakan sebagai pedoman penentuan harga juga merupakan standar dalam pemberian bahan kimia untuk pengolahan RSS, krep, dan lateks pekat.4.1. Penentuan KKK Lateks KebunKadar karet kering lateks dipengaruhi oleh jenis klon, frekuensi sadap, pemakaian stimulan, dan pengaruh lingkungan (iklim, tanah, dll). Empat metode penentuan KKK lateks yang umum digunakan adalah:a. Metode Laboratorium BakuPrinsip dalam metode laboratorium baku adalah pemisahan karet dari lateks yang dilakukan dengan cara pembekuan, pencucian dan pengeringan. Alat yang diperlukan adalah gelas piala 50 ml, mangkuk bersih, penangas air, desikator, timbangan analitik, dan oven. Sebagai bahan pembeku digunakan asam asetat 2% atau asam format (semut) 2%.Prosedur pengujian dengan metode laboratorium baku sebagai berikut:1) Lateks ditimbang 10-15 gram di dalam cawan aluminium dengan cara menuangkannya dari gelas piala 50 ml secara perlahan-lahan.2) Lateks dibekukan dengan asam asetat atau asam format 2% dan dipanaskan di atas penangas air sampai serumnya menjadi jernih.3) Koagulump/bekuan digiling menjadi krep dengan ketebalan 1-2 mm, dan dicuci.304) Krep kemudian dikeringkan di dalam oven, setelah itu didinginkan dalam desikator, dan ditimbang.Rumus perhitungan KKK adalah sebagai sebagai berikut :Bobot krep keringKKK = ----------------------- x 100%Bobot lateks

1. 3. Metode pembuatan biodiesel (metil ester asam lemak) berkualitas tinggi menggunakan dua tahap transesterifikasi, yang meliputi langkah-langkah berikut: : transesterifikasi asam lemak bebas menggunakan metanol dan asam sulfat memisahkan lapisan bawah (minyak dan metil ester) dan lapisan atas (metanol sisa dan asam sulfat) pada akhir proses esterifikasi transesterifikasi minyak hasil esterifikasi dengan reaksi alkoholisis tahap pertama menggunakan metanol dan katalis alkali pada temperatur 300C selama 10 menit, untuk membentuk produk mentah biodiesel pertama dan gliserol. memisahkan gliserol dari produk mentah biodiesel pertama. transesterifikasi produk mentah biodiesel pertama dengan reaksi alkoholisis tahap kedua tanpa penambahan metanol dan katalis alkali pada temperatur 300C selama 10 menit, untuk membentuk produk biodiesel kedua. memisahkan gliserol dari produk mentah biodiesel kedua.

Jawaban Soal No. 4

1. a) ASTM Internasionalmerupakanorganisasiinternasional sukarela yang mengembangkan standardisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat diAmerika Serikat. ASTM merupakan singkatan dariAmerican Society for Testing and Material, dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompokinsinyurdan ilmuwan untuk mengatasi bahan bakubesipada relkereta apiyang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri.

b) U.S. Environmental Protection Agency(disingkatEPAatauUSEPA) atauBadan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikatadalah sebuahlembagapemerintah federal Amerika Serikatyang bertugas melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dengan merumuskan dan menerapkan peraturan berdasarkan undang-undang yang disahkan oleh Kongres. EPA dicanangkan oleh PresidenRichard Nixondan memulai operasinya tanggal 2 Desember 1970 ketika pendiriannya disahkan olehKongres, dan disetujui oleh Presiden Nixon, dan sampai sekarang terus bertanggung jawab ataskebijakan lingkungan Amerika Serikat.[2]Lembaga ini dipimpin olehpengurusnya, yang ditunjuk olehPresiden Amerika Serikat. EPA bukanlah lembagaKabinet, tapi pengurusnya diberikan peringkat kabinet seperti biasa.Lisa P. Jacksonadalah pengurus saat ini. Lembaga ini memiliki sekitar 18.000 karyawan penuh waktu.

c) APHAd) AWWAe) AOAC(Association of Official Analytical Chemists)

f) Standar Nasional Indonesia(disingkatSNI) memang adalah satu-satunyastandaryang berlaku secara nasional diIndonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan olehBadan Standardisasi Nasional(BSN).

2. a) Pembuatan Mie Instan yaitu : 1. Pencampuran (mixing)Dalam proses mixing dilakukan pencampuran semua bahan yang digunakan. Tahap pencampuran ini bertujuan agar tepung dan air tercampur merata. Untuk mendapat adonan yang baik, kadar airnya harus berkisar antara 32-34%.2. Pembentukan Mie (Roll Press)Roll press adalah mesin produksi yang terdiri dari 3 buah unit, yaitu unit pressing (penggilingan), slitter dan unit wave conveyor.Unit pressingberfungsi membentuk lembaran adonan mie sampai ketebalan tertentu. Unit slitter berfungsi seperti pisau yang akan memotong lembaran mie secara membujur menjadi untaian mie.Unit wave conveyoryang akan membentuk untaian mie menjadi bergelombang/keriting. Untaian mie tersebut kemudian masuk ke dalamsteam boxuntuk proses lebih lanjut.

3. Pematangan Mie (steaming)Steaming adalah proses pematangan mie dengan teknik steam basah atau disebut pengukusan. Pada proses ini, mie mengalami perubahan fisik, menjadi lebih keras dan kuat.4. Penggorengan (frying)Pada tahap ini, untaian panjang mie dipotong dan didistribusikan ke dalam cetakan. Kemudian mie digoreng pada suhu 140-150 derajat celsius selama 60 sampai 120 detik. Tahap ini bertujuan agar dehidrasi atau proses pengurangan kadar air mie menjadi sempurna (sekitar 3-5%). Suhu minyak yang tinggi membuat air menguap dengan cepat dan menghasilkan pori-pori halus di permukaan mie.5. Pendinginan (cooling box)Mie hasil penggorengan kemudian didinginkan di dalam lorong pendinginan (cooling box) yang dilengkapi kipas. Mie lalu ditiriskan dengan suhu 40 derajat celsius dengan menggunakan fan yang berputar cepat di atas ban berjalan. Proses tersebut bertujuan agar minyak memadat dan menempel pada mie, serta membuat mie menjadi keras.Pendinginan harus dilakukan dengan sempurna, karena jika uap berkondensasi akan menyebabkan tumbuhnya jamur. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan menggunakan oven bersuhu 60 derajat celsius.6. Pengemasan (packing)Proses terakhir dalam pembuatan mie adalah pengemasan (packing). Berdasarkan peraturan SNI 01-3551-2000, mie instan harus dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama masa penyimpanan dan distribusi.

2. Prosedur analisa kabohidrat dan protein berdasarkan SNI

3. Cara Kjeldahl digunakan untuk menganalisis kadar protein kasar dalam bahan makanan secara tidak langsung, karena yang dianalisis dengan cara ini adalah kadar nitrogennya.

3. a) 1. Unit SintesaUnit sintesa adalah unit terpenting dalam prosespembuatan pupuk urea. Unit ini bekerja untuk mereaksikan gas karbondioksida dengan cairan amoniak. Pereaksian kedua bahan baku pupuk urea tersebut dilakukan di dalam urea reaktor yang kedap udara bertekanan 175 kg/cm2 G. Selama proses reaksi, recycle katalisator berupa karbamat yang berasal dari unit recovery dimasukan ke dalam urea reaktor. Setelah selesai, hasil sintesa urea kemudian di kirim ke unit purifikasi untuk memisahkan Ammonium Karbamat dan amonia berlebih setelah stripping CO2dilakukan.

2. Unit PurifikasiUnit purifikasi adalah unit yang bekerja memisahkan Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan Ammonia dari hasil unit sintesa. Pemisahan dilakukan dengan 2 langkah penurunan tekanan secara berkala, yaitu 17 kg/cm2G dan 22,2 kg/cm2 G. Hasil purifikasi yang berupa gas karbondioksida dan cairan amoniak lalu dikirim ke unit recovery, sedangkan larutan urea dikirim ke unit kristaliser.

3. Unit KristaliserUnit kristaliser adalah unit yang bekerja mengkristalkan larutan urea yang dikirim dari unit purifikasi. Pengkristalan dilakukan secara kedap udara, lalu kristal urea yang dihasilkan dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Kristal urea kemudian dikirim ke unit prilling.

4. Unit PrillingUnit prilling adalah unit yang bekerja membentuk kristal urea menjadi urea butiran (urea prill). Kristal urea yang datang dari unit kristaliser di keringkan hingga minimal 99,8% dari berat awalnya dengan udara panas. Pengeringak kemudian dilakukan menggunakan udara dingin hingga terbentuklah butiran-butiran urea yang selama ini kita lihat. Urea butiran tersebut kemudian dikirim ke bagianbulk storagemelaluibelt conveyor.

5. Unit RecoveryUnit recovery adalah unit yang berguna mendaur ulang gas amoniak (NH3) dan gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari unit purifikasi. Daur ulang dilakukan dengan 2 tahap absorbsi melaluiMother Liquor. Gas hasil daur ulang kemudian dikirim kembali ke unit sintesa.

6. Unit Kondensat TreatmentUnit kondensat treatment adalah unit yang bekerja mendaur ulang sejumlah kecil kondensat urea, uap air, karbondioksida, dan amoniak yang terbuat saat proses kritalisasi dilakukan. Gas NH3dan CO2yang dihasilkan dari kondensat kemudian dikirim ke unit purifikasi untuk diolah kembali, sedangkan air kondensat dikirim ke unit utilitas.