jawaban dk2 p2 ahmad dian

30
a. Anatomi Rangka tubuh manusia terdiri dari total keseluruhan 206 buah tulang yang kebanyakan semuanya saling berpasangan dengan satu bagian dari masing-masing bagian sisi kiri dan kanan pada tubuh. Rangka tubuh pada bayi yang baru lahir maupun anak-anak memiliki lebih dari 206 tulang karena beberapa bagian dari tulang mereka, seperti tulang sacrum dan coccyx menyatu seiring dengan petumbuhan dan perkembangan. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia terbagi menjadi dua divisi dasar berdasarkan letak tulang-tulangnya, yaitu Aksial dan Apendikular. Tulang- tulang aksial merupakan tulang-tulang yang terletak sejajar pada garis longitudinal aksis dari tubuh manusia, sedangkan diluar dari letak garis longitudinal aksis tersebut disebut juga sebagai tulang-tulang apendikular. Berikut adalah pembagian divisi dasar dari tulang berdasarkan letaknya:

Upload: ahmad

Post on 28-Jan-2016

285 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

a. Anatomi

Rangka tubuh manusia terdiri dari total keseluruhan 206 buah tulang yang

kebanyakan semuanya saling berpasangan dengan satu bagian dari masing-masing

bagian sisi kiri dan kanan pada tubuh. Rangka tubuh pada bayi yang baru lahir maupun

anak-anak memiliki lebih dari 206 tulang karena beberapa bagian dari tulang mereka,

seperti tulang sacrum dan coccyx menyatu seiring dengan petumbuhan dan

perkembangan. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia terbagi menjadi

dua divisi dasar berdasarkan letak tulang-tulangnya, yaitu Aksial dan Apendikular.

Tulang-tulang aksial merupakan tulang-tulang yang terletak sejajar pada garis

longitudinal aksis dari tubuh manusia, sedangkan diluar dari letak garis longitudinal

aksis tersebut disebut juga sebagai tulang-tulang apendikular. Berikut adalah pembagian

divisi dasar dari tulang berdasarkan letaknya:

Gambar 1 Pembagian divisi tulang berdasarkan letaknya

1) Rangka Aksial

a) Skull

Page 2: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian
Page 3: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

Gambar 2 Tulang kranium

b) Tulang Hyoid

Page 4: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

Gambar 3. Tulang hyoid

c) Tulang Pendengaran

Gambar 4. Tulang Pendengaran

Page 5: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

d) Vertebrae (Tulang Belakang)

Gambar 5. Tulang Belakang

Page 6: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

e) Thorax

Gambar 6. Tulang Thorax

Page 7: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

2) Rangka Apendikular

a) Ekstremitas Atas

Gambar 7. Tulang Ekstremitas Atas

b) Ekstremitas Bawah

Page 8: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

Gambar 8. Tulang Ekstremitas Bawah

Tortora, Gerard & Derrickson, Bryan. Principle of Anatomy & Physiology 13th Edition.

America : John Wiley & Sons, Inc; 2012.

a. Anatomi

1) Otot-otot Wajah

a) Galea Aponeurotica (epicranial aponeurosis)

Struktur aponeurosis kulit kepala yang menghubungkan venter frontal dan

occipital m.occipitofrontalis.

Page 9: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

Gambar 15. Otot Wajah

b) M.Occipitofrontalis terdiri dari :

b.1. Venter Frontalis

M.occipitofrontalis venter frontalis ini berasal dari kulit alis mata

dang labella dan berujung pada galea aponeurotica. Otot ini berfungsi

untuk menarik kulit kepala ke anterior, mengangkat alis mata,

mengeriputkan kulit dahi secara horizontal seperti dalam dalam ekspresi

terkejut.Otot ini dipersarafi oleh saraf facialis (VII).

b.2. Venter Occipitalis

M.occipitofrontalis venter occipitalis berasal dari os.occipital dan

processus mastoideus dari tulang temporal dan berujung pada epicranial

aponeurosis ( Galea aponeurotica). Otot ini berfungsi untuk menarik kulit

kepala ke posterior. Otot ini dipersarafi oleh saraf facialis (VII).

c) M. corrugator supercilii

Otot ini berasal dari os. frontale, Pars nasalis dan berujung pada 1/3

medial (lateral) kulit alis mata. Fungsi otot ini adalah untuk mengatur gerak kulit

dahi dan alis mata. Otot ini dipersarafi oleh saraf facialis (VII).

d) M. Procerus

Otot ini berasal dari os.nasale, cartilage nasi lateralis ( tulang rawan

hidung bagian lateral) dan berujung pada kulit glabella. Fungsi otot ini adalah

Page 10: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

untuk menarik turun kulit dahi dan alis mata. Otot ini dipersarafi oleh saraf

facialis (VII).

e) M. orbicularis oculi

Otot ini berasal dari dinding medial dari oerbita dan berujung melingkar di

sekitar orbita. Otot ini berfungsi untuk menutup mata. Otot ini dipersarafi oleh

saraf facialis (VII).

f) M. nasalis

Otot ini terbagi menjadi dua bagian. M.nasalis pars alaris berasal dari jugum

alveolare dentis incisvi lateralis dan berujung pada ala nasi, pinggir cuping hidung

dan otot ini berfungsi untuk membuka lebar cuping hidung. M.nasalis pars

transversa bersal dari jugum alveolare dentis canini dan berujung pada cartilage

nasi lateralis, membrane tendo dorsum nasi dan otot ini berfungsi untuk

mengecilkan lubang hidung.

g) M. levator labii superioris

Otot ini berasal dari margo infraorbitalis dan bagian processus

zygomaticus maxilla (berasal dari massa otot M.orbicularis oculi) dan berujung

pada bibir atas. Otot ini berfungsi untuk menarik bibir ke atas lateral dan atas.

Otot ini dipersarafi oleh saraf facialis (VII).

h) M. zygomaticus major

Otot ini berasal dari os. zygomaticus dan berujung pada bibir atas sudut mulut

dan m.orbicularis oris. Otot ini berfungsi untuk menarik sudut mulut ke superior

dan lateral seperti saat tersenyum. Otot ini dipersarafi oleh saraf facialis (VII)

i) M.zygomaticus minor

Otot ini berasal dari os.zygomaticus dan berujung pada bagian atas bibir,

sudut mulut. Otot ini berfungsi untuk mengangkat bibir atas dan memperlihatkan

rahang atas gigi. Otot ini dipersarafi oleh saraf facialis (VII).

j) M. masseter

Otot ini dibagi menjadi dua. M.masseter pars superficialis bersal dari dua

pertiga anterior margo inferior Arcus zygomaticus (tendo) dan berujung pada

angulus mandibulae. M.masseter pars profunda berasal dari sepertiga posterior

permukaan dalam Arcus zygomaticus dan berujung pada margo inferior

Page 11: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

mandibulae. M.masseter berfungsi untuk menutup mulut. M.masseter dipersarafi

oleh saraf mandibularis (V/3).

k) M. buccinators

Otot ini berasal dari bagian processus alveolaris maxillae, raphe

pterygomandibularis, bagian posterior processus alveolaris mandibulae dan

berujung pada angulus oris (bibir atas dan bawah). Otot ini berfungsi untuk

menegangkan bibir, meningkatkan tekanan intra oral (ketika meniup dan

mengunyah).Otot ini dipersarafi oleh saraf facialis (VII). (pterygomandibular :

berkenaan dengan prosesus pterygoideus dan os.mandibula; raphe : garis

penyatuan berbagai bagian yang simetris).

l) M.levator anguli oris

Otot ini berasal dari fossa canina maxillae dan berujung pada sudut mulut.

Otot ini berfungsi untuk menarik sudut mulut kea rah medial dan atas.Otot ini

dipersarafi oleh saraf facialis (VII).

m) M.depressor anguli oris

Otot ini berasal dari basis mandibulae, tepat dibawah foramen mentale dan

berujung pada bibir bawah, pipi di sebelah lateral sudut mulut (bibir atas). Otot

ini berfungsi untuk menarik sudut mulut ke bawah. Otot ini dipersarafi oleh saraf

facialis (VII).

n) M. risorius

Otot ini berasal dari fascia parotidea dan fascia masseterica dan berujung

pada bibir atas sudut mulut. Otot ini berfungsi untuk menarik sudut mulut ke

lateral dan atas serta membentuk lesung di pipi.

o) M. orbicularis oris

Otot ini berasal dari pars marginalis dan pars labialis (sebelah lateral

angulus oris) dan berujung pada kulit bibir. Otot ini berfungsi untuk Membuka

dan menonjolkan bibirmengkompres (menekan) bibir terhadap gigi dan

membentuk bibir sewaktu berbicara. Otot ini dipersarafi oleh saraf facialis (VII).

p) M.depressor labii inferioris

Otot ini berasal dari bassis mandibulae sebelah medial foramen mentale dan

berujung pada bibir bawah, dagu , dan serabut dalam ke mukosa, Otot ini

Page 12: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

berfungsi untuk menarik bibir bawah ke lateral dan bawah. Otot ini dipersarafi

oleh saraf facialis (VII).

q) M.mentalis

Otot ini berasal dari mandibula dan berujung pada kulit pada dagu. Otot ini

berfungsi untuk menaikkan dan menonjolkan bibi bawah dan mendorong kulit

dagu keats, seperti saat cemberut. Otot ini dipersarafi oleh saraf facialis (VII).

2) Otot Leher

a) M.platysma

Otot ini berasal dari basis mandibulae (fascia parotidea) dan berujung pada kulit

di bawah clavicula (fascia pectoralis). Otot ini berfungsi untuk menegangkan kulit

leher, menciptakan kerut-kerut vertical. Otot ini dipersarafi oleh saraf facialis (VII)

b) M.digastricus

Otot ini berasal dari incisura mastoidea ossis temporalis dan berujung pada

fossa digastrica mandibulae. Otot ini berfungsi untuk membantu M.mylohyoideus

dalam membantu mengangkat lantai mulut dan lidah (saat menelan).Otot ini ada

venter anterior sama venter posterior. Venter anterior dipersarafi

oleh ,mylohyoideus (saraf mandibularis (V/3)). Venter posteriornya dipersarafi oleh

saraf facialis (VII).

c) M. stylohyoideus

Otot ini berasal dari processus styloideus ossis temporalis dan berujung pada

daerah lateral corporis ossis hyoidei. Otot ini berfungsi untuk menarik os.hyoideum

ke arah dorsokranial (kranial belakang/ punggung kranial). Otot ini dipersarafi oleh

saraf facialis (VII).

d) M.mylohyoideus

Otot ini berasal dari linea mylohyoidea mandibulae dan berujung pada raphe

mylohyoidea (tepi atas corpus (badan) ossis hyoidei). Otot ini berfungsi untuk

mengangkat lantai mulut dan lidah (pada saat menelan), menekan mandibula dan

menjadi otot penopang lidah. Otot ini dipersarafi oleh saraf mandibularis (V/3).

e) M.Sternohyoideus

Otot ini berasal dari tepi cranial cartilage costae 1, permukaan dalam

manubrium sterni dan simpai sendi sternoclavicularis dan berujung pada tepi bawah

Page 13: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

corpus ossis hyoidei. Otot ini berfungsi untuk menarik os.hyoideum ke arah kaudal.

Otot ini dipersarafi oleh plexus cervicalis.

f) M. Sternothyroideus

Otot ini berasal dari permukaan dalam kartilago costae 1, permukaan dalam

manubrium sterni di sebelah kaudal m.Sternohyoideus dan berujung pada

permukaan luar, linea oblique, pada lamina cartilaginis thyroideae. Otot ini

berfungsi untuk menekan larynx bersama dengan M.thyrohyoideus mengatur posisi

larynx di antara os.hyoideum dan sternum. Otot ini dipersarafi oleh pleksus

cervicalis.

g) M. thyroideus

Otot ini berasal dari permukaan luar linea oblique , lamina cartilaginis

thyroideae dan berujung pada sepertiga lateral corpus dan pangkal Cornu majus

ossis hyoidei. Otot ini berfungsi untuk mengatur posisi larynx di antara

os.hyoideum dan sternum bersama-sama dengan M.sternothyroideus. Otot ini

dipersarafi oleh plexus cervicalis.

h) M. Omohyoideus

Otot ini berasal dari margo superior scapulae dan berujung pada tepi kaudal

dari permukaan luar lateral corpus ossis hyoidei. Otot ini berfungsi untuk

menegangkan fascia cervicalis karena tertambat ke Vagina carotica dan mencegah

kolapsnya vena jugularis interna. Otot ini dipersarafi oleh plexus cervicalis.

M.sternohyoideus, M.sternothyroideus, M.thyrohyoides, dan M.omohyoideus

merupakan kelompok otot infrahyoid.

i) M.sternocleoidomastoideus

Otot ini berasal dari sebuah tendo panjang dari permukaan ventral sternum

(untuk m.sternocleidomastoideus caput sternale). Sebuah tendo pendek dari

sepertiga sternal clavicula. Otot ini berujung pada daerah posterior processus

mastoideus. Otot ini berfungsi untuk memutar kepala kea rah kontralateral,

mengangkat kepala dan menarik kepala kea rah anterior, fleksi vertebrae cervicalis

kaudal dan meregangkan vertebrae cervicales kaudal dan meregangkan vertebrae

cervicales cranial serta sendi-sendi kranioservikal. Otot ini dipersarafi oleh saraf

accessories (XI) dan plexus cervicalis.

Page 14: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

j) M.scalenus anterior

Otot ini berfungsi untuk fleksi bagian servikal columna vertebralis kea rah

lateral dan mengangkat iga (tuiang rusuk) 1, sehingga menarik thorax ke atas (otot

inspirasi). Otot ini dipersarafi oleh cabang-cabang langsung dari plexus cervicalis

dan pleksus brachialis.

k) M.scalenus medius

Otot ini berfungsi untuk fleksi bagian servikal columna vertebralis ke arah

lateral dan mengangkat iga 1, sehingga menarik thorax ke atas (otot inspirasi). Otot

ini dipersarafi oleh cabang-cabang langsung dari plexus cervicalis dan pleksus

brachialis.

l) M.scalenus posterior

Otot ini berfungsi untuk fleksi bagian servikal columna vertebralis kea rah

lateral dan mengangkat iga kedua (dan ketiga), sehingga menarik thorax ke atas

(otot inspirasi). Otot ini dipersarafi oleh cabang-cabang langsung dari plexus

cervicalis dan pleksus brachialis.

Gambar 16. Otot Leher

3) Otot Bahu dan Punggung

a. M.Sternocleidomastoideus

Origo = sternum dan clavicula, Insersio : Prosessus mastoideus, Inervasi : N.

Accessorius(IX).

b. M.Trapezius

Page 15: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

Origo = Linea nuchae superior, ligamentum nuchae, spina dari C7-T12, Insersio :

spina scapula, acromion&clavicula, Inervasi :N. Accessorius (XI) dan cabang

plexus cervicalis.

c. M.Pectoralis Major

Origo=Clavicula, dan Sternum, Insersio : Labia lateralis sulkus intertuberkularis,

Inervasi : N.pectoralis medialis dan n.pectoralis lateralis

d. M.Serratus Anterior

Origo=Permukaan lateral delapan kosta teratas, Insersio : margo medialis scapula,

Inervasi : n.thoracicus longus.

e. M.obliquus externus abdominis

Origo= tulang rusuk 5-12, insersio : krista iliaca, Inervasi : n.iliohypogastricus, n.

Ilioinguinalis (plexus lumbalis)

f. M. Obliquus internus abdominis

Origo=krista illiaca, ligamen inguinal,fasia thoracolumbar, Insersio : tulang rusuk

kartilago ke 7-10,dan linea alba, Inervasi : n.iliohypogastricus, n. Ilioinguinalis

(plexus lumbalis)

g. M.Transversus abdominis

Origo=krista illiaca,ligamen inguinal,fasia lumbar,&tulang rusuk kartilago ke 5-

10, Insersio : Prosessus xiphoideus, linea alba dan pubis. Inervasi :

n.iliohypogastricus, n. Ilioinguinalis (plexus lumbalis), n.genitofemoralis.

h. M. Splenius capitis

Origo=ligamentum nuchae, Insersio : Prossesus mastoideus, Inervasi : n.spinal

cervicalis

i. M. Deltoideus

Origo= satu pertiga lateral klavikula, akromion, dan soina skapula, Insersio :

tuberositas deltoideus humerus, Inervasi : n.axillary

j. M.teres major

Origo=angulus inferior scapula,

insersio= labia medialis sulkus intertubelaris. Inervasi=Nn. Subscapularis inferior

k. M.infrasupinatus

Page 16: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

Origo=fossa infraspinatus scapula, Insersio=tuberositas majus humerus, Inervasi=

n. Subscapularis

l. M.supraspinatus

Origo= fossa supraspinatus, Insersio= tuberositas majus humerus, inervasi=n.

Subscapularis

m. M.Rhomboideus major

O=spina ke T2-T5, I=margo medialis scapula, Inervasi: n.scapularis dorsalis

n. M. Latissimus dorsi

O= spina vertebra T7-L5, I= sulcus intertuberkularis humerus, Inervasi :

n.toracodorsalis

o. M.gluteus maksimus

O=krista illiaca, sacrum, coccae, aponeurosis sacrospinalis, i= tuberositas

glutealis femur, traktus iliotibialis, inervasi : n.gluteus inferior

Gambar 17. Otot Bahu dan Punggung

4) Otot Eksteritas Superior

a) M. Biceps Brachii

O= caput panjang = tuberculum diatas cavitas glenoideus (supraglenoid

tubercle), caput pendek = prosessus coracoideus, insersio= tuberositas radialis

melalui aponeurosis bisipitalis menuju fasia profunda lengan bawah. Fungsi dari

otot ini adalah untuk fleksi dan supinasi lengan bawah serta fleksi di lengan atas.

biceps brachii ini disarafi oleh nervus muskulokutaneus.

b) M. brachialis

Page 17: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

O= Origo m.brachialis ada di permukaan anterior humerus, di bagian distalnya.

Insersio= tuberositas ulnae dan prosessus coronoideus ulna. Fungsinya untuk fleksi

lengan bawah di sendi siku. dipersarafi oleh nervus muskulokutaneus dan nervus

radialis.

c) M. brachioradialis

Origo m. Brachioradialis ini ada di ujung lateral humerus dan insersionya dari

atas menuju prosessus styloideus radius. Fungsi otot ini adalah untuk fleksi siku,

serta supinasi dan pronasi di sendi radioulnar. M.brachioradialis dipersarafi oleh

nervus radialis.

d) M.triceps brachii (triceps = 3 kepala origo).

M.triceps brachii merupakan otot besar yang terletak di bagian posterior lengan

atas. Sesuai dengan namanya, otot ini mempunyai 3 kepala origo, yaitu Long head,

Lateral head, dan medial head. Kalau yang long head berasal dari tuberkulum

infraglenoideum, lateral head berasal dari humerus diatas linea spiralis, dan medial

head berasal dari belakang bagian bawah humerus. Sedangkan insersionya menuju

olecranon ulna. Fungsi dari otot ini adalah untuk ekstensi. Sedangkan untuk

persarafannya,m. Triceps brachii ini dipersarafi oleh nervus radialis

e) M.anconeus (ancon=siku).

Otot ini merupakan otot kecil yang terletak di bagian lateral dari posterior siku

yang membantu m. Triceps brachii pada saat ekstensi. Origonya berasal dari bagian

lateral epicondylus humerus. Sedangkan insersionya menuju olecranon dan bagian

superior dari ulna. Fungsinya untuk ekstensi dan dipersarafi oleh nervus radialis.

Page 18: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

Gambar 18. Otot Eksteritas Superior

5) Otot-otot pronator lengan bawah

Otot-otot yang menyebabkan gerakan pronasi terdiri atas 2 yaitu M. Pronator teres

dan m. Pronator quadratus.

a. M.Pronator teres adalah otot yang letaknya lebih dekat dengan siku dibandingkan

dengan m.pronator quadratus. Origonya berasal dari epicondylus humerus bagian

medial dan prosessus coronoideus ulna. Insersionya menuju permukaan lateral

radius. Fungsinya untuk pronasi dan dipersarafi oleh nervus medianus.

b. M.Pronator quadratus adalah salah satu otot paling dalam di ekstremitas atas.

Origonya berasal dari bagian distal ulna dan insersionya menuju bagian distal

radius. Fungsinya untuk pronasi dan dipersarafi oleh nervus medianus.

6) Otot supinator lengan bawah :

M.supinator sesuai dengan namanya merupakan otot yang bekerja pada saat

supinasi (gerakan menengadahkan tangan) mempunyai origo yang berasal dari

epicondylus humerus bagian lateral dan ulna sedangkan insersionya menuju

permukaan lateral dari satu-tiga proksimal radius. Otot ini dipersarafi oleh nervus

radialis.

Paulsen F & Waschkhe J. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Ed 23 Jilid 1. Jakarta: EGC;

2012Snell, RS.. Neuroanatomi Klinik Berdasarkan Sistem. Jakarta : EGC;2014

Page 19: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

Histologi sendi

Remodelling Tulang

Remodeling tulang dapat dibagi menjadi berikut enam fase, yaitu, diam, aktivasi, resorpsi,

pembalikan, formasi, dan mineralisasi.

1. Tahap Diam. Ini adalah keadaan / fase tulang saat istirahat. Faktor-faktor yang memulai proses

renovasi tetap tidak diketahui.

Page 20: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

2. Tahap Aktivasi. Fenomena pertama yang terjadi adalah aktivasi dari permukaan tulang

sebelum resorpsi, melalui pencabutan tulang lapisan sel (pemanjangan osteoblas dewasa yang

ada pada permukaan endosteal) dan pencernaan membran endosteal oleh aksi kolagenase. Awal

"aktivasi"melibatkan perekrutan dan aktivasi mononuklear monosit-makrofag osteoklas

prekursor dari sirkulasi, sehingga interaksi osteoklas dan sel-sel prekursor osteoblas. Hal ini

menyebabkan diferensiasi, migrasi, dan fusi osteoklas berinti besar. Sel menempel pada

permukaan tulang termineralisasi dan memulai resorpsi oleh sekresi ion hidrogen dan enzim

lisosom, terutama cathepsin K, yang dapat menurunkan semua komponen matriks tulang,

termasuk kolagen, pada pH rendah.

3. Fase Resorpsi. Osteoklas kemudian mulai mendisolfikasi matriks mineral dan membusukan

matriks osteoid. Proses ini diselesaikan oleh makrofag dan pelepasan growth factor yang

terkandung dalam matriks, pada dasarnya mengubah growth factor b (TGF b), platelet-derived

growth factor(PDGF), dan insulin-like growth factor I dan II (IGF - I dan II).

resorpsiOsteoklastik menghasilkan rongga bergigi tidak beraturan pada permukaan tulang

trabekular, disebut Howship’s lakuna, atau kanal silinder kanal di tulang kortikal. Osteoklas-

dimediasi resorpsi tulang hanya memakan waktu sekitar 2-4 minggu selama setiap siklus

renovasi.

4. Pembalikan Fase. Selama fase pembalikan, resorpsi tulang bertransisi untuk pembentukan

tulang. Pada penyelesaian resorpsi tulang, resorpsi rongga mengandung berbagai mononuclear

sel, termasuk monosit, osteosit dilepaskan dari matriks tulang, dan preosteoblas, direkrut untuk

memulai pembentukan tulang baru. Sinyal kopling yang menghubungkan resorpsiujung tulang

ke awal pembentukan tulang yang belum diketahui, tetapi bertujuan untuk kopling calon sinyal

termasuk matriks yang diturunkan tulang faktor seperti TGF / 3, IGF-1, IGF-2, protein

morphogenetic tulang, PDGF, atau fibroblast.

5. Pembentukan Tahap. Ketika osteoklas diserap rongga tulang, mereka melepaskan diri dari

permukaan tulang dan digantikan oleh sel-sel osteoblast lineage yang memulai inisiasi.

Page 21: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

6. Tahap Mineralisasi. Proses dimulai 30 hari setelah pengendapan osteoid, berakhir 90 hari di

trabekular dan pada 130 hari di tulang kortikal. Kemudian fase istirahat mulai kembali.

Fogelman I, Gnanasegaran G, Van der Wall H, editors. Radionuclide and hybrid bone imaging.

Heidelberg: Springer; 2012. 1046 p.

DIAGNOSIS

Osteoporosis merupakan silent disease dimana biasa tidak menimbulkan gejala.

Tanda klinis utama dari osteoporosis adalah fraktur pada vertebra, pergelangan tangan,

panggul, humerus, dan tibia.

A. Anamnesis

Secara anamnesa mendiagnosis osteoporosis hanya dari tanda sekunder yang

menunjang terjadinya osteoporosis seperti:

1. Tinggi badan yang makin menurun

2. Obat-obatan yang diminum

3. Penyakit-penyakit yang diderita selama masa reproduksi

4. Jumlah kehamilan dan menyusui

5. Kegiatan aktivitas diluar rumah, sering mendapat paparan sinar matahari

Page 22: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

6. Kebiasaan minum susu, asupan kalsium lainnya.

7. Kebiasaan merokok, minum alkohol.

B. Pemeriksaan Fisik

Tinggi badan dan berat badan harus diukur pada setiap penderita osteoporosis.

Demikian juga gaya berjalan penderita osteoporosis, deformitas tulang, nyeri spinal.

Penderita dengan osteoporosis sering menunjukan kyphosis dorsal dan penurunan

tinggi badan

C. Pemeriksaan Radiologi

Gambaran radiologik yang khas pada osteoporosis adalah penipisan korteks dan daerah

trabekuler yang lebih lusen/hitam. Hal ini akan tampak pada tulang-tulang vertebra

yang memberikan gambaran picture-frame vertebra.

Gambar 2. Radiologi osteoporosis tulang vertebra

Gambar 3. Radiologi osteoporosis tulang femur

D. Pemeriksaan Densitas Massa Tulang (Densitometri)

Page 23: Jawaban Dk2 p2 Ahmad Dian

Densitas massa tulang berhubungan dengan kekuatan tulang dan risiko fraktur. Untuk

menilai hasil pemeriksaan Densitometri tulang, digunakan kriteria kelompok kerja

WHO, yaitu:

1. Normal : densitas tulang kurang dari 1 standar deviasi dibawah rata-rata wanita

muda normal (T>-1)

2. Osteopenia : densitas tulang antara -1 standar deviasi dan 2,5 standar deviasi

dibawah rata-rata wanita muda normal (-2,5<T<-1)

3. Osteoporosis : densitas tulang lebih dari 2,5 standar deviasi dibawah rata-rata

wanita muda normal (T>-2,5)

Sennang AN, Mutmainnah, Pakasi RDN, Hardjoeno, 2006. Analisis Kadar Osteocalsin

Serum Osteopenia dan Osteoporosis. Daam Indonesian Journal of clinical pathology

and medical laboratory, Vol.12, No.2