jawaban kuis 1

13
TUGAS I Pokok Materi Kuliah Dasar-Dasar Perencanaan strategik (DR. Dwi Deswary, M.Pd) Disusun oleh : Nur Khayati No. Reg. 7616120908 Anggi Andini P No. Reg. 7616120914 Indah Herawati No. Reg. 7616120901 MANAGEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA

Upload: indah-yaaqutah-timor

Post on 30-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

jawaban kuis mata kuliah perencanaan strategik

TRANSCRIPT

Page 1: Jawaban kuis 1

TUGAS I

Pokok Materi KuliahDasar-Dasar Perencanaan strategik

(DR. Dwi Deswary, M.Pd)

Disusun oleh :

Nur Khayati No. Reg. 7616120908Anggi Andini P No. Reg. 7616120914Indah Herawati No. Reg. 7616120901

MANAGEMEN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2012

Page 2: Jawaban kuis 1

Jawaban no. 1

Konsep perencanaan dalam bidang pendidikan

Perencanaan mengutamakan kontinuitas program sebagai lanjutan bagi terciptanya

stabilitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sekolah harus membuat rencana jangka

pendek pada tiap semester dan tahunan, karena kegiatannya selalu berubah. Perencanaan

adalah proses memikirkan dan menetapkan kegiatan atau program yang akan dilakukan di

masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan meliputi kegiatan

menetapkan apa yang akan dicapai, bagaimana mencapai, berapa lama waktu yang

diperlukan, dan berapa banyak biayanya. Perencanaan merupakan hasil kesepakatan dan

pengertian di antara personal sekolah tentang apa yang harus dicapai oleh organisasi. Oleh

karena itu perencanaan merupakan proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya

secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan dan upaya yang akan

dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Perencanaan sekolah terdiri

dari tuntutan-tuntutan, taksiran, pos-pos tujuan, dan letak pedoman yang telah menjadi

komitmen dan pernyataan keputusan yang tidak dapat ditarik kembali, yang diatur dan

disepakati secara bersama-sama oleh kepala sekolah dan staf personel sekolah berdasarkan

periode waktu jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurut jangka waktunya perencanaan dapat dibagi menjadi perencanaan jangka pendek

(satu minggu, satu bulan, satu semester dan satu tahun), perencanaan jangka menengah

yaitu perencanaan yang dibuat untuk jangka waktu tiga sampai dengan tujuh tahun, dan

perencanaan jangka panjang dibuat untuk jangka waktu delapan sampai dua puluh lima

tahun.

Lingkup perencanaan meliputi komponen administrasi sekolah dalam kurikulum, supervisi,

kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana, personal, layanan khusus, hubungan

masyarakat, fasilitas proses belajar mengajar dan ketatausahaan sekolah. Membangun

kerjasama yang baik dan membuat perencanaan yang tepat diperlukan personal yang

berpengalaman dan berpengatahuan, sehingga dapat menentukan perencanaan dengan

tepat sesuai dengan apa yang akan dikerjakan.

Proses merancang suatu perencanaan harus memberikan kesempatan yang cukup untuk

berdiskusi, mengutarakan perasaan dan sikap, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan,

menyiapkan informasi, dan memecahkan selisih pendapat. Kegiatan ini untuk mendapatkan

Page 3: Jawaban kuis 1

masukan yang berharga selama proses perencanaan berlangsung. Keefektifan perencanaan

sekolah menghasilkan program yang luwes dan berpusat pada keberhasilan belajar peserta

didik yang mencakup program pembelajaran, pengajaran, pengembangan kurikuler, bahan

pengajaran, kegiatan siswa, keuangan, gedung sekolah, dan hubungan masyarakat. Dengan

demikian proses perencanaan yang efektif adalah kepala sekolah melibatkan guru untuk

bekerjasama dalam upaya mengefektifkan program sekolah dan memprakarsai program

perubahan melalui usaha kolektif bersama guru dengan garis besar tujuan yang telah

ditentukan.

Konsep perencanaan strategis

Perancanaan strategis menurut Bryson adalah perencanaan konsep prosedur dan alat yang

didesain untuk membuat pemimpin dan manajer dalam menyelasaikan tugas-tugasnya lebih

jauh lagi perencanaan strategis dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menghasilkan

keputusan dan tindakan untuk mengarahkan seperti apa organisasi tesebut, dan mengapa

organisasi tersebut seperti itu. Rencana strategis adalah acuan dan pedoman bagi seluruh

jajaran penyelenggara pendidikan, baik pemerintah maupun masyarakat, dalam

merencanakan dan melaksanakan proses pembangunan nasional di bidang pendidikan lima

tahun mendatang. Penyusunan rencana strategis dilakukan secara transparan dengan

mengikutsertakan berbagai pihak baik kalangan pemerintah, dunia usaha, dan dunia

pendidikan baik tingkat pusat maupun tingkat daerah. Rencana strategis disusun dengan

pertimbangan aspek legalitas, prioritas, perimbangan kewenangan pusat dan daerah.

Rencana strategis juga disusun melalui proses identifikasi masalah terhadap kondisi nyata

pendidikan.

Perencanaan strategis dilakukan sebagai upaya untuk membuat keputusan dan tindakan

penting yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi lembaga pendidikan, apa yang

dikerjakan dalam lembaga pendidikan, dan mengapa lembaga pendidikan mengerjakan hal

seperti itu. Perencanaan strategis mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas,

eksplorasi alternatif dan menekankan implikasi masa depan yang diputuskan sekarang.

Perencanaan strategis dapat memfasilitasi komunikasi dan partisipasi, mengakomodasi

kepentingan dan nilai yang berbeda dan membantu pembuatan keputusan secara tertib

maupun keberhasilan implementasi keputusan.

Perbedaan perencanaan strategis dan perencanaan :1) perencanaan strategis lebih

memfokuskan pada pengidentifikasian dan pemecahan isu-isu, sedangkan perencanaan

Page 4: Jawaban kuis 1

lebih memfokuskan pada pengkhususan sasaran (goal) dan tujuan (objectives) serta

menerjemahkannya ke dalam anggaran dan program kerja, oleh karena itu perencanaan

strategis lebih cocok untuk mempolitisasi keadaan karena pengidentifikasian dan

pemecahan isu tidak mencakup semua konsensus tentang maksud (purposes) dan tindakan

(actions) lembaga pendidikan sembari menciptakan tujuan dan sasaran terhadap anggaran

dan program kerja yang terkait, 2) perencanaan strategis lebih menekankan penilaian

terhadap lingkungan di luar dan di dalam lembaga pendidikan dibandingkan dengan konsep

perencanaan yang menganggap kecenderungan masa kini akan berlanjut hingga masa

depan sedangkan perencanaan strategis memperkirakan kecenderungan baru,

diskontinuitas dan berbagai kejutan sehingga rencana strategis lebih mungkin untuk

mewujudkan perubahan yang bersifat kualitatif dan rentang rencana yang lebih luas, 3)

perencanaan strategis lebih memungkinkan untuk mengumpulkan versi yang diidealkan

dalam organisasi (visi keberhasilan) dan mengusahakannya bagaimana dapat tercapai

karena rencana sering diarahkan oleh visi keberhasilan sehingga perencanaan strategis

mencerminkan perubahan kualitatif sedangkan perencanaan merupakan ekstrapolasi garis

lurus mengenai keadaan sekarang yang diwujudkan dalam pernyataan tujuan yang mewakili

proyeksi mengenai kecenderungan yang terjadi, 4) perencanaan strategis lebih banyak

berorientasi tindakan (action oriented) dan biasanya mempertimbangkan suatu rentang

masa depan dan memfokuskan pada implikasi keputusan serta tindakan masa sekarang

sehubungan dengan rentang tersebut. Perencanaan strategis diarahkan oleh visi

keberhasilan tapi juga mengetahui bahwa strategi yang berbeda perlu dikejar guna meraih

visi ini jika masa depan tidak terjadi seperti yang direncanakan. Sedangkan perencanaan

cenderung mengasumsikan masa depan yang paling mungkin dan kemudian mundur guna

merencanakan urutan keputusan dan tindakan yang diperlukan untuk menjangkau masa

depan yang diasumsikan.

Jawaban No. 2

Kepala sekolah merupakan orang yang diberi tugas dan tanggung jawab mengelola sekolah,

menghimpun, memanfaatkan dan menggerakkan seluruh potensi sekolah secara optimal

untuk mencapai tujuan. Sedangkan guru dalam penyelenggaraan pendidikan memiliki

peranan sangat penting dan strategis dalam membimbing peserta didik ke arah

kedewasaan, kamatangan dan kemandirian, sehingga guru sering dikatakan sebagai ujung

Page 5: Jawaban kuis 1

tombak pendidikan. Dalam melaksanakan tugasnya guru tidak hanya menguasai bahan ajar

dan memiliki kemampuan teknis edukatif, tetapi harus memiliki juga kepribadian dan

integritas pribadi yang dapat diandalkan sehingga menjadi sosok panutan bagi peserta didik.

Filosofi organisasi sekolah adalah menempatkan nilai-nilai, keyakinan organisasi sekolah dan

membimbing tingkah laku personal sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab

lebih profesional dalam seluruh aspek kegiatan institusi. Karena itu kebijakan sekolah

menyediakan pedoman yang mendefinisikan program kerja yaitu tujuan dan target yang

telah ditetapkan, strategi ditentukan dan diimplementasikan serta diawasi. Kebijakanpun

memperkenankan kepala sekolah sebagai manajer profesional menyusun strategi dengan

memilih salah satu alternatif untuk pengambilan keputusan. Perencanaan strategik biasanya

dihubungkan dengan pendekatan manajemen yang integratif dan mengedepankan secara

bersama-sama seluruh elemen seperti planning, implementing dan controlling. Dalam

lembaga pendidikan, konsep perencanaan strategik digunakan untuk lebih mengefektifkan

pengalokasian sumber daya yang ada dalam pencapaian tujuan pendidikan. Menentukan

tujuan strategik adalah memformulasikan hasil yang diharapkan dicapai secara menyeluruh

selama satu periode. Kepala sekolah dan guru menerjemahkan ke dalam istilah yang spesifik

hasil penyelenggaraan progran sekolah untuk mencapai tujuan dengan memenuhi misinya.

Proses yang berperanan penting menentukan tujuan strategik dikembangkan oleh berbagai

konfigurasi kekuatan baik dari dalam atau luar organisasi sekolah, seperti kepala sekolah

dan guru, asosiasi guru, stakeholder, peserta didik dan orang tua peserta didik, suplier

kebutuhan sekolah, pemerintah pusat dan daerah serta kelompok sosial yang menaruh

perhatian terhadap program sekolah.

Perencanaan strategik merupakan pendekatan yang sistematis dalam implementasi

tanggung jawab manajemen, mengkondisikan organisasi ke posisi yang dipastikan mencapai

tujuan dengan cara meyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan. Pendekatan sistematis

untuk melakukan perubahan menjadi hal yang penting dalam perencanaan strategik. Oleh

karena itu kepala sekolah dan guru diharapkan menggunakan pendekatan yang sistematis

dalam menyusun strategi program sekolah.

Perencanaan strategik yang dielaborasi dan diadaptasi dalam manajemen penyelenggaraan

pendidikan di sekolah : 1) sekolah menyusun perencanaan dan memposisikan diri sesuai

kemampuan dan potensi yang dimiliki yaitu mengoptimalisasikan seluruh sumber daya

sekolah yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah, 2) mampu merespon isu-isu strategis

Page 6: Jawaban kuis 1

seperti manajemen berbasis sekolah, kurikulum berbasis kompetensi, pengajaran

kontekstual, dan sebagainya dalam pengelolaan sekolah untuk peningkatan mutu sekolah,

3) menekankan objektifitas, ilmiah dan sistematis selama implementasi strategis. Strategik

sekolah disusun berdasarkan prinsip objektifitas, ilmiah dan sistematis, bukan atas dasar

kehendak pribadi kepala sekolah tetapi merupakan kehendak bersama mengakomodasi

kebutuhan publik. Tujuannya agar tercipta suatu sistem dan strategi manajemen sekolah

yang niscaya dan mampu meningkatkan mutu yang kompetitif dan menguntungkan.

Strategik yang digunakan dalam manajemen sekolah diatur sedemikian rupa yaitu

perencanaan strategik sekolah berkaitan dengan operasi sekolah dalam menyelenggarakan

programnya, sedangkan untuk memperkuat kemampuan sekolah menghindari masalah dan

dapat mencapai tujuan sekolah sesuai mutu yang dipersyaratkan, maka akan diuji

kemampuan kepala sekolah dalam menentukan kebijakan. Perencanaan strategik khususnya

dalam strategik kebijakan dapat dilakukan jika keputusan merupakan keputusan bersama,

bukan keputusan sepihak dan keputusan ini dipilih dari pilihan alternatif terbaik. Karena

keterlibatan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga kependidikan, dan personal sekolah

lainnya dalam pengambilan keputusan akan meningkatkan pemahaman mereka terhadap

keputusan sekolah dan meningkatkan motivasi dalam bekerja. Konsep strategik ini

melibatkan secara langsung semua komponen di semua level dalam planning dan

implementasinya.

Jawaban No. 3

Pendidikan adalah proses pertumbuhan potensi intelektual dan psikologis. Oleh karena itu

pendidikan pada hakekatnya bersifat semesta, meliputi seluruh aspek kehidupan mencakup

seluruh unsur kebudayaan seperti moral, etika, estetika, logika dan keterampilan yang serasi

dan terpadu dengan pembangunan nasional dan budaya dinlingkungan masyarakatnya.

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan

latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan dilihat dari perspektif

administrasi dan manajemen pendidikan adalah suatu usaha yang diselenggarakan secara

sistematis, terencana dan terukur, teori dan konsep yang melandasinya adalah teori

Page 7: Jawaban kuis 1

administrasi dan manajemen pendidikan. Sedangkan pendidikan nasional yang berakar pada

kebudayaan bangsa Indonesia bedasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan terpadu dari semua satuan dan

kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya, untuk mengusahakan

tercapainya tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional Indonesia merupakan sistem

sosial dan salah satu sektor dalam keseluruhan kehidupan bangsa yang sedang membangun.

Sistem sosial merupakan sebuah kesatuan peristiwa atau kejadian yang dilakukan

sekelompok orang untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. Sistem dapat dilihat dari

dua sisi yaitu sisi tertutup yang menggambarkan suatu sistem yang tidak membuka diri

terhadap lingkungan dan juga tuntutan masyarakat. Kemudian sistem terbuka yang dapat

menerima keinginan dan kebutuhan lingkungan strategis sekolah.

Ciri umum sistem terbuka dalam pendidikan

a. Mengambil energi dari lingkungan baik internal maupun eksternal

b. Mentranformasikan energi yang tersedia

c. Memberikan manfaat kepada lingkungan

d. Sistem merupakan rangkaian peristiwa atau kejadian yang terus berlangsung.

e. Sistem harus bergerak melawan proses kehancuran

f. Masukan sistem tidak hanya hal-hal bersifat material, tetapi juga berupa informasi

yang pengambilannya bersifat selektif dan balikannya merupakan balikan negatif.

g. Sistem dalam keadaan statis dan keseimbanan intern yang dinamis.

h. Sistem bergerak menuju melakukan peranan-peranan yang makin berdiferensiasi

i. Sistem dapat mencapai keadaan akhir yang sama dengan kondisi awal yang berbeda

dengan cara-cara pencapaian yang tidak sama.

Kehidupan bangsa merupakan lingkungan pendidikan dan supra sistem dari sistem

pendidikan yang bekerja bersama-sama dengan sistem lainnya dalam mencapai tujuan

nasional. Pendidikan sebagai sistem dapat digambarkan dalam bentuk model dasar input-

output.

Sistem pendidikan mengandung proses pendidikan khususnya di sekolah yang bekerja

untuk langsung atau tidak langsung mencapai tujuan pendidikan. Proses ini merupakan

interaksi fungsional antara komponen-komponen pengambil kebijakan pendidikan pada

pemerinah pusat, pemerintah di daerah provinsi dan kabupaten/kota, serta penyelenggara

pendidikan di sekolah merupakan penjabaran tujuan pendidikan nasional. Semua masukan

Page 8: Jawaban kuis 1

pendidikan disusun menurut pola tertentu menjadi bagian-bagian baik dalam bentuk

jenjang maupun jenis pendidikan yang mempunyai hubungan fungsional mencapai suatu

tujuan. Penyusunan suatu sistem yang mempunyai sistem tertentu yaitu komponen-

komponen sistem dalam pendidikan. P.H. Coombs (1968) mengemukakan ada 12

komponen utama sistem pendidikan antara lain: a) tujuan dan prioritas, b) pelajar, c)

manajemen, d) struktur dan jadwal waktu, e) isi bahan ajar, f) guru dan pelaksana, g) Alat

bantu belajar, h) fasilitas, i) teknologi, j) pengawasan mutu, k) penelitian, dan l) ongkos

pendidikan.

Semua komponen pendidikan tersebut tampak saling berinteraksi satu dnegan

lainnya. Tidak satu komponenpun dapat ditinggalkan dalam proses pendidikan khususnya

penyelenggaraan pendidikan di sekolah, meskipun kadar dari tiap komponen tersebut

dalam penyelenggaraan pendidikan selalu berbeda. Hal ini tergantung pada titik tekan

dimana sistem pendidikan itu berlangsung dan apa standar yang digunakan. Dilihat dari

sudut analisis sistem, maka komponen-komponen pendidikan tersebut sebagai suatu

sistem pendidikan yang bertitik tolk pada optimalisasi penggunaan sumber-sumber yang

tersedia, dengan menggunakan metode penyusunan model-model kerja untuk mencapai

tujuan yang efektif dan efisien.

Jika sistem dipersiapkan untuk meningkatkan kualitas SDM , maka perlu didefinisikan

siapa dan bagaimana kualifikasi SDMbpengelola pendidikan dan siapa pula yang menjadi

outputnya. Pengelola pendidikan di sekolah terdiri atas guru yang melaksanakan tugas

mengajar di kelas yang bertanggung jawab menyampaikan kurikulum. Prinsip yang

mengatakan semua orang bisa mengajar dan bisa mengelola pendidikan tentu tidaklah

tepat. Semua orang bisa mengajar dengan baik dan benar, tetapi tidak semua orang

mampu mengelola pendidikan. Membenahinya dimulai dari sistem dan aturan main yang

berlaku, yang didukung SDM yang handal sehingga sistem bisa aplikatif. Pada prinsipnya

pengelola pendidikan diperlukan tenaga berkualitas dan latar belakang kependidikan yang

memadai baik dilihat dari latar belakang pendidikan maupun pengalamannya.