jika memiliki - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/fulltext/2007/agp1703007.pdf · luas...

10
ANALISIS KEBUT{JHAN PEIi-rIJLUIIAN DALAM MENINGKATKAN KINf,RJA PENYULUH PADA BALAI PENTULUHAN PERTANIAI\ (BPP) KOTA KEI\DARI Oteh : Putu Arimbawat ABSTRACT The objectives of this experiment were: (l) to understood any requirement for the success of agriculture extention in a typical working area, (2) to understood the relation between the extention manpower econo-social conditions with their reguirment and the extention efficiency, (3) to understood the relation of satisfaction on the extention manpower with their efficiency on doing extention. The experiment was done in Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kendari city, using survey method, with two (2) months duration. The samples consisted of 23 agriculture extention workers, taken randomly. The results indicated that: (a) the extention wokers required promotion bazed on their level of achievement, a proportional additional payment due to their dedication, a need for demonstration plot, equipments and accessories for demonstration, transportation facilities, courses for improving knowledge, and availability of agricultural experiment results in the office. Among those reguirments there were two (2) till presently not being reslized i.e promotion and caek of availiblity in information on new agriculture technology; (b) some social factors were found to be correlated with the extention worker. These are age and the formal extention. The age was significantly related with the extention equirments and facilities including transportation. The formal education was significantly correlated with the need for promotion and availability of information on agricultural technology; (c) the additional payment for extention work and the opportunity for courses in improving knowledge were correlated with the quality of report made by the extention workers in each extention activity and the responsibility on their task in extention field. Morever, the transportation facilities and the demonstration plot were significantly related with frequents and number of visits of the extention worker to their working area. Keywords: extention, efficiency, reguirments PEI\DAHULUAN Penyuluh merupakan salah satu komponen dari organisasi penyuluhan. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkom- binasikan sumberdaya dengan cara tertentu sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh pelanggannya (Puspadi, 2003). Berdasarkan pengalaman negara- negara industri, pertumbuhan ekonomi negara tersebut bersumber dari pertumbuhan masyarakat yang didukung oleh sumberdaya manusia yang berkualitas (Hasibuan, 2005). Pelaksanaan peran penyuluh dapat dilakukan dengan baik jika penyuluh memiliki kualifikasi SDM yang baik seperti tingkat pendidikan, motivasi, harga diri, kepribadian dan kompetensi (Puspadi, 2003). Dalam menjalankan firngsi dan perannya penyuluh setidaknya memiliki l8 kompetensi. Untuk meningkatkan kinerja penyuluh, seonng penyuluh juga mempunyai kebutuhan yang perlu diperhatikan oleh berbagai kalangan (pemerintah atau instansi terkait lainnya). Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan dasar manusia dan kebutuhan yang terkait dengan bidang tugasnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut jika terpenuhi orang/ penyuluh akan termotivasi dalam belajar dan bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya (Slamet,2003). Terkait erat dengan pengembangan sumberdaya manusia, terutama dalam meng- gerakkan masyarakat untuk menanggulangi krisis ekonomi dan krisis pangan yakni adanya kegiatan pendidikan melalui penyuluharl pertanian (Sugiyanto, 1999). Soedjianto (2003) penyuluhan dalam pembangunan pertanian dapat diartikan sebagai suatu proses untuk membantu petani menganalisis situasi yang sedang mereka hadapi dan melakukan perkiraan masa depan, menyadarkan mereka terhadap kemungkinan ) Staf Pengajar pada Jurusan Sosek Pertanian Falultas pertaiiii-UnirersnetR;h;leo, K"rdan. lil

Upload: buihanh

Post on 27-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jika memiliki - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703007.pdf · luas kepemilikan lahan dan jumlah anggota keluarga responden baik yang produktif maupun

ANALISIS KEBUT{JHAN PEIi-rIJLUIIAN DALAM MENINGKATKAN KINf,RJAPENYULUH PADA BALAI PENTULUHAN PERTANIAI\ (BPP) KOTA KEI\DARI

Oteh : Putu Arimbawat

ABSTRACT

The objectives of this experiment were: (l) to understood any requirement for the success ofagriculture extention in a typical working area, (2) to understood the relation between the extentionmanpower econo-social conditions with their reguirment and the extention efficiency, (3) to understood therelation of satisfaction on the extention manpower with their efficiency on doing extention. The experimentwas done in Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kendari city, using survey method, with two (2) monthsduration. The samples consisted of 23 agriculture extention workers, taken randomly. The results indicatedthat: (a) the extention wokers required promotion bazed on their level of achievement, a proportionaladditional payment due to their dedication, a need for demonstration plot, equipments and accessories fordemonstration, transportation facilities, courses for improving knowledge, and availability of agriculturalexperiment results in the office. Among those reguirments there were two (2) till presently not beingreslized i.e promotion and caek of availiblity in information on new agriculture technology; (b) some socialfactors were found to be correlated with the extention worker. These are age and the formal extention. Theage was significantly related with the extention equirments and facilities including transportation. Theformal education was significantly correlated with the need for promotion and availability of informationon agricultural technology; (c) the additional payment for extention work and the opportunity for courses inimproving knowledge were correlated with the quality of report made by the extention workers in eachextention activity and the responsibility on their task in extention field. Morever, the transportationfacilities and the demonstration plot were significantly related with frequents and number of visits of theextention worker to their working area.

Keywords: extention, efficiency, reguirments

PEI\DAHULUAN

Penyuluh merupakan salah satukomponen dari organisasi penyuluhan. Setiaporganisasi beroperasi dengan mengkom-binasikan sumberdaya dengan cara tertentusehingga dapat menghasilkan barang dan jasayang diperlukan oleh pelanggannya (Puspadi,2003). Berdasarkan pengalaman negara-negara industri, pertumbuhan ekonominegara tersebut bersumber dari pertumbuhanmasyarakat yang didukung oleh sumberdayamanusia yang berkualitas (Hasibuan, 2005).

Pelaksanaan peran penyuluh dapatdilakukan dengan baik jika penyuluhmemiliki kualifikasi SDM yang baik sepertitingkat pendidikan, motivasi, harga diri,kepribadian dan kompetensi (Puspadi, 2003).Dalam menjalankan firngsi dan perannyapenyuluh setidaknya memiliki l8kompetensi. Untuk meningkatkan kinerjapenyuluh, seonng penyuluh juga mempunyai

kebutuhan yang perlu diperhatikan olehberbagai kalangan (pemerintah atau instansiterkait lainnya). Kebutuhan yang dimaksudadalah kebutuhan dasar manusia dankebutuhan yang terkait dengan bidangtugasnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut jikaterpenuhi orang/ penyuluh akan termotivasidalam belajar dan bekerja sesuai dengantugas dan tanggung jawab yang diembannya(Slamet,2003).

Terkait erat dengan pengembangansumberdaya manusia, terutama dalam meng-gerakkan masyarakat untuk menanggulangikrisis ekonomi dan krisis pangan yakniadanya kegiatan pendidikan melaluipenyuluharl pertanian (Sugiyanto, 1999).Soedjianto (2003) penyuluhan dalampembangunan pertanian dapat diartikansebagai suatu proses untuk membantu petanimenganalisis situasi yang sedang merekahadapi dan melakukan perkiraan masa depan,menyadarkan mereka terhadap kemungkinan

) Staf Pengajar pada Jurusan Sosek Pertanian Falultas pertaiiii-UnirersnetR;h;leo, K"rdan. lil

Page 2: jika memiliki - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703007.pdf · luas kepemilikan lahan dan jumlah anggota keluarga responden baik yang produktif maupun

112

timbulnya masalah, membantu memperolehpengetahuan khusus untuk memecahkanpermasalahan yang dihadapi petani, danmemberikan alternatif-alternatif pemecahan

masalah. Berdasarkan PP Nomor 16 tahun1994 seorang penyuluh secara fungsionalharus memiliki beberapa kriteria: (l )memiliki metodologi; (2\ memiliki etikaprofesi yang ditetapkan oleh organisasiprofesi; (3) memiliki keahlian danketerampi lan berdasarkan jabatan fungsional ;

(4) pelaksanaan tugas bersifat mandiri; dan(5) jabatan fungsional tersebut diperlukandalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsiorganisasi (Husein R. 1995).

Dalam rnelaksanakan tugasnya,seorang penyuluh dapat melakukan teknik-teknik penyuluhan sesuai dengan kebutuhandi lapangan. Ada beberapa teknik penyuluhanyang dapat dilakukan anatara lain: (l) teknikpenyuluhan massal, (2) teknik penyuluhankelompok,; dan (3) teknik perorangan seperti,(Dephutbun, 2000). Disamping dilengkapidengan teknik penyuluhan dalammelaksanakan tugasnya seorang penyuluhjuga harus menyiapkan topik materipenyuluhan dan perlengkapan penyuluhanyang akan digunakan untuk memperlancarproses penyuluhan yang akan dilakukan(Mardikanto, 1993)" Selanjutnya dikatakanMardikanto kelengkapan penyuluhan terdiridari alat bantu penyuluhan dan alat peragapenyuluhan (Kartasapoetra, I 994).

Sebagai lembaga penyuluhan tidakhanya memiliki spesialis pada berbagai aspekteknis di sektor pertanian, tetapi juga harusmempersiapkan bahan informasi danprogram pelatihan. Dalam melaksanakanprogram kerja yang efektif memerlukandukungan berupa selebaran, program radio,alat bantu audio visual, dan lain-lain.Persiapan bahan-bahan ini memerlukankeahlian yang tidak dimiliki oleh sebagianbesar agen penyuluhan (van den Ban &Hawkins, 1999). Dalam era otonomi daerahtahun 2001 kewenangan dibidangpenyuluhan pertanian di limpahkan kepadapemerintah daerah. Sesuai dengan tujuanotonomi daerah, pelimpahan kewenangan inidiharapkan mampu meningkatkan kinerjapenyuluhan pertanian. Sayangnya secara

umum kinerja penyuluhan pertanian justrucenderung makin memburuk, sertamenunjukkan gejala kehilangan arah.Adapun kendala yang dihadapi olehpenyuluhan pertanian dalam era otonomidaerah antara lain meliputi: (l) adanyaperbedaan pendangan antara pemerintahdaerah dan para anggota DPR dalammemahami penyuluhan; (2) kecilnya alokasianggaran pemerintah daerah untdk kegiatanpenyuluhan; (3) ketersediaan dan dukunganinformasi pertanian dan (4) makinmerosotnya kapasitas dan kemampuanmanajerial penyuluh, akibatnya frekuensipenyelenggaraan penyuluhan menjadirendah. (www.deptan/pusbangluh.go. id).

Berdasarkan uraian di atas tujuanpenelitian ini adalah: (l) mengetahuikebutuhan penyuluh; (7) mengetahuihubungan antara karakteristik penyuluh(ekonomi dan sosial) dengan kebutuhan dankinerja penyuluh; dan (3) mengetahuihubungan antara pemenuhan kebutuhanpenyuluh dengan kinerja penyuluh.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan denganmenggunakan metode survey. Unitanalisisnya adalah penyuluh di BalaiPenyuluhan Pertanian (BPP) Kota Kendari.

Pengambilan responden secarasensus yaitu mengambil semua penyuluhyang ada di BBP Kota Kendari denganjumlah penyuluh sebanyak 40 Orang.Sebagai data penunjang dilakukanwawancara dengan para petani yang menjadiwilayah binaan di Kota kendari.

Jenis-jenis data dalam penelitian inimeliputi data primer dan data sekunder. Dataprimer mencakup berbagai variabel yangditeliti, yaitu: ( l) tingka! pemenuhankehutuhan penyuluh terdiri dari: pengakuanterhadap prestasi kerja: promosi atas prestasikerja dan kompensasi atas perkerjaan, danKebutuhan penyuluhan terdiri dari:tersedianya lahan contoh, tersedianya alatBantu dan alat peraga, tersedianya saranatransportasi, adanya waktu untuk belajar/ikutpelatihan/kursus dan tersedianya hasil-hasil

AGRIPLUS, Volunrc 17 Nonor 0-7 Septcmher 20O7, ISSN 0854-0Ug

Page 3: jika memiliki - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703007.pdf · luas kepemilikan lahan dan jumlah anggota keluarga responden baik yang produktif maupun

penelitian, (2) Kinerja penyuluh, (3) faktor-faktor ekonomi meliputi: pemilikan lahan,dan pemilikan tenaga kerja produkti{ dan (4)faktor-faktor sosial penyuluh meliputi: umur,tingkat pendidikan dan pengalaman kerja.Data sekunder meliputi: gambaran umumBPP. Untuk memperoleh data tersebutdigunakan teknik pengumpulan datawawancara, pengamatan dan pencatatan.

Analisis data menggunakan metodetabulasi silang (cross-tabulation) sertamenggunakan analisis statistik. Untukmengetahui ukuran asosiasi atau hubunganantara variabel bebas dan variabel terikatdidasarkan atas koefisien korelasi rankSpearman atau Uji-r dengan menggunakantingkat signifikan pada taraf kepercayaan0,05 dan 0,01 dengan rumus (Siegel, 1994):

N

6Idirs =1- i:l

N,.N

l13

Keterangan: rs = koefisien korelasi rankSperman; di : selisih antara peringkntbagi xi dan yi; N : banyalotya pasangandata

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identitas Responden

Karakteristik responden yang diamatidan duga berhubungan dengan kinerjapenyuluh, meliputi karakteristik faktor sosialdan faktor ekonomi. Faktor sosial meliputi:umur, pendidikan formal, dan, pengalamankerja. Sedangkan faktor ekonomi meliputi:luas kepemilikan lahan dan jumlah anggotakeluarga responden baik yang produktifmaupun tidak produktif. Pengamatankarakteristik responden (baik faktor sosialdan ekonomi), digolongkan ke dalam 2kategori. Untuk lebih jelasnya dapat dilihatpadaTabel l.

Tabel l. Sebaran Karakteristik Sosial Ekonomi Responden

No Karakteristik Responden Kategori Persentase(%(n))

I Umur Muda(skor,22-37Th)Setengah Tua(skor,3 8-5 2 Th)

26 (6)74 /L7\

2 pendidikan Formal l:"dt (skor, <12 Th)Tinggi (skor, >12 Th)

35 (8)65 fls)

^ h , ,, ^-:^ Rendah (skor, l -24 Tahun)r rengalaman KerJa Tinggi (skor, 25-48 Tahun)

83 (re)t7 (4\

Luas Lahan GarapanRendah(skor, 0-0,4 ha)Tingei (skor, > 0,4 ha)

83 (le)l7 (4\

5 Jumrah Keruarsa l:ndih (skor, I -4 Jiwa)o- Tinggi (skor, 5-9 Jiwa)22 (s)

78 fi8)

Kebutuhan Penyuluh dalam KegiatanPenyuluhan

Sumberdaya manusia yang ber-kualitas menjadi incaran banyak lembagapengguna tenaga kerja tidak hanya bagilembaga pemerintah tetapi yang palingnampak pada lembaga-lembaga swasta.Kualitas individu bagi lembaga swastamerupakan syarat utama dalam menjaringkaryawannya. Hal ini juga berlaku bagipengawai di lembaga-lembaga pemerintah.

Jika menghendaki kwalitas kerja dari parapegawainya pirnpinan lembaga paling tidakmemberikan perhatian pada pegawainyatersebut. Perhatian tidak hanya menyangkuttentang gaji tetapi juga tentang prestasi ataskinerja dari pegawainya tersebut. Tidakhanya menyangkut kebutuhan individu daripegawai, juga harus diperhatikan faktor-faktor atau kebutuhan dari kelancaranpelaksanaan tugas pegawai juga perludiperhatihan oleh seorang pimpinan.

AGRIPLUS, Yolume 17 Nomor 03 Septembet 2N7, ISSN 0854-0125

Page 4: jika memiliki - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703007.pdf · luas kepemilikan lahan dan jumlah anggota keluarga responden baik yang produktif maupun

114

Sehubungan dengan lembaga penyuluhandalam hal ini penyuluh yang nota benenyaadalah pegawai pemerintah yang diberikantugas mendampingi masyarakat, menolongmasyarakat untuk dapat meningkatkanpendapatan usahataninya sehingga menjadimasyarakat sejahtera dan mandiri, adalahmerupakan tugas mulia yang harus diembanseorang penyuluh. Sebagai seorang penyuluhdengan. tugas mulia tersebut selayaknya

kebutuhan penyuluh perlu diperhatikan jikamenghendaki kinerjanya sesuai dengan yangdiharapkan. Untuk itu dalam menunjangkinerja penyuluh kebutuhan penyuluh dankebutuhan penyuluhan adalah merupakankebutuhan yang harus dipenuhi jikamengharapkan tugas seorang penyuluh dapatdilaksanakan dengan baik. Adapunkarakteristik kebutuhan penyuluh dapatdilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Karakteristik Kebutuhan PenvulKarakteristikResponden

Kategori Persentase(o/oh\\

a. Kebutuhan PenyuluhAdanya Promosi atas Prestasi kerja yang Dirasakan

Tidak dirasakan26 (6)

dirasakan 7467- Kecukupan Caji dengan Kebutuhan Keluarga Merasa cukup 6e (r 6)

Merasa Tidak cukup 3l (7)

b. Kebutuhan- Adanya Lahan Contoh atau Demflot yang

dibuat/dimiliki penyu!uhAdaTidak Ada

78 (18)22 (s\

Tersedianya alat bantu yang dimiliki penyuluh Tersedia/dimiliki 87 (20)atau yang ada di kantgr penyuluh _ Tidak tersedia/dimiliki t3 (3)

nyuluh terseAialdgJau yalgada di kantor penyuluh Tidak tersedia/di{niliki t3 (3)

- Kepemilikan sarana transportasiyang diberikan Ada/tersedia 69 (t6)oleh kantor Tidak Ada 31 (7

- Pernah mengikutipelatihan atau ditugaskanoleh kantor untuk ikut pelatihan/kursus

PernahTidak Pernah

74 (17)26 rc\

Tersedianyahasil-hasil penelitianyangrelevan Tersedia 44 (r0)

Kebutuhan PenyuluhBagi seorang penyuluh sebagai

pegawai negeri sipil (PNS) jasa ataspekerjaan yang diembannya dibalas jasanyadengan pemberian gaji dan tunjangan lainnyasesuai dengan masa kerja atau golongan.Kebutuhan penyuluh sebagai PNS tentunyaharus diperhatikan dengan baik. Adapunyang dimaksud ketrutuhan penyuluh dalampenelitian ini adalah adanya promosi atasprestasi kerja atau adanya insentif dari

Tidak Tersedia 56 fi3

adanya prestasi yang diperoleh oleh seorangpenyuluh dan kecukupan gaji yang diperolehdengan kebutuhan keluarga yang dirasakan.

Berdasarkan hasil penelitian (Tabel2\ dari beberapa indikator kebutuhanpenyuluh sebagian responden merasa telahdipenuhi kebutuhannya oleh lembaga/instansitempat mereka bekerja dan sebagian lagilnerasa belum ada perhatian serius darilembagdinstansi tempat mereka bekerja. lnidapat dilihat dari kurang adanya promosi dari

AGRIPLUS, Volume 17 Nomor Al September 2(M7, ISSN 0g54-0128

Page 5: jika memiliki - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703007.pdf · luas kepemilikan lahan dan jumlah anggota keluarga responden baik yang produktif maupun

lembaga berupa penghargaan terhadapkinerja penyuluh yang memiliki kwalitaskerja yang baik. Penghargaan sebagaipenyuluh trampil itupun tidak berkorelasipositif terhadap pendapatan mereka. Merekahanya memperoleh keuntungan jika adanyapertemuan-pertemuan penyuluh tingkatdaerah maupun nasional, penyuluh-penyuluhtrampil tersebut biasanya diutus untukmewakili instansi atau daerah untukmengikuti kegiatan tersebut.

Sedangkan untuk kecukupan gajiyang diperolehnya sebagai penyuluh sebagaisalah satu indikator kebutuhan penyuluhdapat diketahui bahwa sebagian besar (69%)responden mengatakan mereka sudah cukupdengan gaji yang diperoleh selama iniwalaupun mereka juga menginginkan adanyakenaikan gaji. Sedangkan sebanyak 3l%responden merasakan bahwa gaji yangmereka terima belum mencukupi untukmemenuhi kebutuhan keluarganya. lnimungkin diakibatkan oleh jumlah keluargayang dimiliki cukup besar di atas 4 jiwa danbelum produktif. Adapun rata-rata gaji yanditerima responden sebagai penyulh PNS dilokasi penelitian rata-rata Rp. 1.800.00,- itusudah termasuk tunjangan.

Kebutuhan PenyuluhanAdapun kebutuhan penyuluhan yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah adanyalahan contoh/demflot yang dimiliki penyuluhatau lembaga penyuluhan, ketersediaan alatbantu dan alat peraga penyuluhan, tersedia-nya sarana transfortasi yang dapat digunakanuntuk memperlancar kerja penyuluh, adanyawaktu atau kesempatan yang diperolehpenyuluh untuk mengembangkan kemampu-an penyuluh berupa kursus-kursuV pelatihan,dan ketersediaan hasil-hasil penelitian dilembaga penyuluhan yang dapat diperguna-kan penyuluh sebagai bahan referrensi dalammelaksanakan tugasnya membantu masya-rakat binaannya dalam memecahkan masalahusahtaninya.

Berdasarkan hasil penelitian (Tabel2) dapat diketahui bahwa dari enam indikatorkebutuhan penyuluhan yang diteliti di lokasipenelitian menurut responden hanya hasil-hasil penelitian yang dirasakan masih kurang

ll5

tersedia di tempat dia bekerja. Biasanya parapenyuluh yang sedikit kreatif mencarisumber hasil-hasil penelitian di lembagaperguruan tinggi seperti Unhalu, tetapikebanyakan penyuluh juga mencarinya diBPTP Sultra. Kegiatan ini hanya dilakukanpenyuluh-penyuluh tertentu saja yangmengalami kendala atau masalah yangdihadapi oleh petani binaannya yangmembutuhkan informasi terbaru. Untukindikator kebutuhan penyuluhan yang lainmenurut responden di atas 60% (lihat Tabel2\ menyatakan sudah terpenuhi. Untukketersediaan lahan contoh hampir semuaresponden menyatakan memiliki lahancontoh pada masing-masing wilayahbinaannyao sedangkan untuk sebagian kecilpenyuluh yang tidak memiliki lahancontoh/demplot adalah para penyuluh yangbelum memiliki daerah binaan danmerupakan penyuluh yang baru terangkatatau memilikimasa kerja0-2 tahun. Halyangsama juga terjadi pada kepemilikan fasilitas ,

transportasi oleh penyuluh. Sebagian besarresponden telah diberikan fasilitastransfortasi (motor) sebagai penunjangkegiatan operasional di lapangan. Sedangkanbagi penyuluh yang tidak atau belummendapatkan fasilitas transportasi dikarena-kan mereka baru terangkat (Masa kerjakurang dari 3 tahun) dan belum memilikidesa binaan.

Untuk penggunaan alat bantu danalat peraga dalam kegiatan penyuluhan dilokasi penelitian sebagian besar responden(lihat Tabel 2) menyatakan memiliki danselalu menggunakannya dalam kegiatanpenyuluhan. Untuk alat bantu yang biasadigunakan dan dimiliki penyuluh adalahwhite board, spidol, pulpen, kertas, handsprayer, sepatu air dan lainnya. Sedangkanalat peraga yang dimiliki dan seringdigunakan dalam kegiatan penyuluhan adalahposter, leflet, brosur dan foto. Penggunaanalat peraga oleh responden tersebut dirasakan$angat membantu dalam menyebarkaninformasi pertanian yang relevan bagi petani.Ketersediaan alat peraga tersebut dinyakinioleh responden dapat memotivasipetani/masyarakat untuk mau mendegarkanpenyuluhan yang diberikan oleh penyuluh

AGRIPLAS, Yolume 17 Nomu 03 September 2M| ISSN 0854-0128

Page 6: jika memiliki - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703007.pdf · luas kepemilikan lahan dan jumlah anggota keluarga responden baik yang produktif maupun

ll6

dalam setiap kegiatan penyuluharr yangdilakukan. Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan kursus/pelatihan hampir sebagianbesar responden menyatakan pernahmengikuti pelatihan lebih dari 5 kali bahkanbagi penyuluh yang mempunyai masa kerjadi atas 25 tahun ada yang pernah mengikutikursus/pelatihan lebih dari 50 kali di Sultramaupun di luar Sultra. Sedangkan sebagiankecil responden yang merasa belum pemahdiberi kesempatan mengikuti kursusdiakibatkan oleh mereka masih baru(terangkat jadi PNS) sehingga mereka belumpernah mengikuti kursus/pelatihan yanglaksanakan oleh instansinya maupun lembagalainnya.

Tabel 3. Karakteristik Kineria Penyuluh

Kinerja PenyuluhKinerja penyuluh adalah hasil yang

dicapai dari apa yang menjadi tugas dantanggung jawab sebagai penyuluh PNS.Adapun kinerja penyuluh yang ditelitisebagai indicator dalam penelitian ini adalahjumlah kunjungan ke wilayah yang menjadibinaan penyuluh, program kerja yang dibuat,pelaporan yang dilakukan dari setiapkegiatan yang dilakukan, dan kedisiplinanpenyuluh dalam menjalankatr tugas dantanggungf awabnya sebagai penyuluh PNS.

Karakteristik Kategori PersentaseKineria Penyuluh (%(n))

Kunjungan Kerja setiap bulan ke wilayalr desa Rendah (3-9 kali)binaan. Tinesi(10-16 kali)

s6( r 3)44 fi0)

- Adanya program kerja yang dibuat setiapkunjungan kerja ke desa binaan

Selalu dibuatTidak selalu

r00 (23)0(0)

- Adanya pelaporan dari setiap kegiatan yang Selalu dibual 87 (20)dilakukan setiap bular,nya Tidak selalu 13 (3)

- Kedisiplinan penyuluh tentang jam masuk dan Disiplin (07.30 * 13.30) 87 (20)lans kantor

Berdasarkan hasil penelitian (Tabel3) kinerja penyuluh dari indikator kinerjayang diteliti menunjukan kinerja yang baik.Hal ini dapat dilihat dari rara-rata persentasekinerja berdasarkan empat indikator yaitu,pembuatan program kerja, pelaporankegiatan dan kedisiplinan kecuali kunjungankerja menunjukkan tingkat persentaseresponden tinggi yaitu di atas 70%. Bahkanuntuk pembuatan laporan semua respondenmenyatakan selalu membuat program kerjabaik setiap kunjungan, per triwulan maupuntahunan. Sedangkan kunjungan kerjapenyuluh ke desa bianaan yang menunjukkankinerjanya masih rendah (60/o) yaitu antara 3-9 kali dari yang seharusnya sebulan rata-retakunjungannya menurut responden l0-16 kali.Gambaran terhadap kinerja penyuluhmerupakan indikator penyuluh sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnyasebagai refleksi dari terpenuhinya kebutuhan

Tidak disiolin 13 (3

responden sebagai penyuluh dalam mela-kukan kegiatan penyuluhanrrya. Disampingitu adanya kebanggaan dan kepuasanterhadap jasa yang diterima sebagai penyuluhbaik dari pimpinan maupun masyarakatsebagai mitra kerja penyuluh.

Hubungan Karakteristik Sosial EkonomiPenyuluh dengnn Kebutuhan Penyuluhdalam Kegiatan Penyuluhan

Kebutuhan penyuluh di setiapwilayah atau daerah diyakini memilikiperbedaan. Hal ini dikarenakan faktorgeografis dan budaya di setiap daerah yangtidak sama sehingga berpengaruh padafasilitas yang dikehendaki oleh masing-masing penyuluh guna menunjang tugasnyasebagai penyuluh. Karakteristik sosialekonomi penyuluh diduga berhubungandengan kebutuhan penyuluh maupunkebutuhan penyuluhan. Berdasarkan hasil

AGRIPLUS, Volume 17 Nomor 03 Septenber 2(M7, ISSN 0g54-0125

Page 7: jika memiliki - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703007.pdf · luas kepemilikan lahan dan jumlah anggota keluarga responden baik yang produktif maupun

penelitian dari lima karakteristik sosialekonomi penyuluh hanya dua karakteristikyaitu umur dan pendidikan formal yangmemiliki hubungan nyata dan signifikandengan kebutuhan penyuluh dan kebutuhan

117

penyuluhan. Adapun nilai korelasi umur danpendidikan dengan kebutuhan penyuluhmaupun kebutuhan penyuluhan tersebutdapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel4. Hubungan Umur, Pendidikan Responden dengan Kebutuhan PenyuluhKarakteristik SosialEkonomi Penyuluh

Kebutuhan Penyuluh danKebutuhan Penyuluhan

Promosi Alat PeragaSarana

TransportasiHasil-Hasil

' Penelitian

UmurNilai-r Nilai-r Nilai Nilai-r Nilai Nilai-r Nilai

0,36- 0,09 0.0rPendidikan 0,45- 0,03 0,48 0,02

Berdasarkan Tabel 4. dapat di-jelaskan bahwa umur penyuluh berhubungannyata dan signifikan dengan kebutuhanpenyuluhan yaitu kebutuhan akan adanya alatperaga dan ketersediaan fasilitas saranatransportasi (motor) dalam kegiatanpenyuluhan dengan nilai korelasi masing-masing 0,36 dan 0,57. Berdasarkan nilaikorelasi tersebut dapat dijelaskan bahwasemakin tinggi/tua umur penyuluhpenggunaan alat peraga dan kebutuhan akansarana transportasi menjadi sangat pentingbagi penyuluh dalam menunjang danmemperlancar kegiatan penyuluhan.

Untuk pendidikan penyuluh(responden) berhubungan nyata dansignifikan dengan pemberian promosi yangada di lembaga/instansi tempat penyuluhbekerja dengan nilai korelasi 0,45. Nilaikorelasi tersebut menunjukkan bahwasemakin tinggi pendidikan penyuluhkebutuhan penyuluh terhadap penghargaandari lembaga/instansi tempat mereka bekerjasemakin besar, atau sebaliknya adanyapemberian promosi atas prestasi kerja yangdihasilkan oleh penyuluh olehlembaga/instansi akan memotivasi penyuluhuntuk lebih meningkatkan kemampuannyadalam bidang pendidikan. Disamping itu,pendidikan juga berhubungan nyata dansignifikan dengan kebutuhan penyuluhantentang kesediaan hasil-hasil penelitian yangrelevan dengan kebutuhan wilayah binaannyadengan nilai korelasi 0,48. Hal ini

Keterangan: * Signifikan pada taraf d 0,05 Signifikan pada taraf d 0,01

menunjukkan bahwa penyuluh yangberpendidikan tinggi akan memanfaatkanatau mencari hasil-hasil penelitian yangrelevan dengan permasalahan usahatani yangdihadapi pada daerah binaannya atau dengankata lain penyuluh yang berpendidikan tinggimenjadikan hasil-hasil penelitian sebagaireferensi utama pencarian sumber informasiusahatani yang dibutuhkan. Sehunggadengan tersedianya hasil-hasil penelitian dikantor penyuluh, penyuluh akan selalumemanfaatkan sebagai informasi yang sangatdibutuhkan baik bagi penambahanpengetahuan penyuluh maupun pemberianinformasi baru kepada masyarakatbinaannya.

Hubungan Kebutuhan Penyuluh denplanKinerja Penyuluh

Kebutuhan penyuluh dan kebutuhanpenyuluhan di duga berhubungan langsungdengan kinerja penyuluh. Berdasarkan hasilpenelitian dari beberapa indikator kebutuhanpenyuluh dan kebutulran penyuluhan adaempat variabel indikator yang memilikihubungan yang signifikan dengan beberapaindikator kinerja pnyuluh yaitu adanyalahan cqntoh/demplot, kecukupan terhadapgaji, tersedianya sarana transportasi danadanya kesempatan untuk mengikuti kursus-kursuslpelatihan. Adapun nilai korelasiantara ketiga indikator kebutuhan penyuluhdengan kinerja penyuluh dapat dilihat padaTabel 5.

AGRIPLUS, Volume 17 Nomor 03 September 2007, ISSN 0*S4-0UB

Page 8: jika memiliki - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703007.pdf · luas kepemilikan lahan dan jumlah anggota keluarga responden baik yang produktif maupun

u8

Tabel 5. Hu Kebutuhan Pe luh Kineria

Jumlah PembuatanKunjugan Laporan

Kedisiplinan

Nilai-r Nilai Nilai-r Nilai Nilai-r Nilai-0,59 0,00 0,31* 0,16

Kebutuhan Penyuluh/Penyuluhan

Kinerja Penyuluh

Demplot -0,38 0,07

Transportasi 0,48 0.21

Kesempatan Kursus 0,37 0,09Keterangan: * Signifikan pada taraf d 0,05 Signifikan pada taraf ri 0,01

Berdasarkan Tabel 5. dapat di-jelaskan bahwa pemberian konpensasi (gaji)darijasa yang telah dilakukan oleh penyuluh(tugas dan tanggungjawab sebagai penyuluh)berhubungan nyata dan signifikan dengankinerja penyuluh dalam hal pembuatanlaporan setiap kegiatan yang dilakukan dankedisiplinan penyuluh sebagai penyuluh PNSdengan nilai korelasi masing-masing 0,59dan 0,31. Sedangkan kebutuhan denganadanya lahan contoh/demplot dan adanyafasilitas transportasi yang diberikan kepadapenyuluh secara bersama-sama berhubungannyata san signifikan dengan kinerja penyuluhdalam mengunjunggi daerah/desa binaannyadengan nilai korelasi masing-masing -0,38dan 0,48. Hal ini menunjukan bahwapenyuluh yang memiliki lahancontoh/demplot di wilayah kerjanyaberhubungan dengan kehadirannya di lokasiyang menjadi binaannya. Begitu juga denganpenyuluh yang diberikan atau mendapatkansarana transportasi akan semakin termotivasiuntuk mengunjunggi wilayah/desa binaannyasesuai dengna jadwal dan kebutuhan petanibinaannya. Tapi khusus untuk adanyademplot yang dibuat oleh penyuluhdimasing-masing wilayah binaannyamenjadikan penyuluh tidak perlu terlalusering mengunjunggi desa binaanya karenamenurut mereka mereka dapat belajarmelihat secara langsung perkembanganteknologi informasi usahatani pada lahancontoh yang telah dibuat. Hal ini dapatdilihat dari tanda negative dari hasil korelasi

antara kebutuhan demplot dengan kinerjapenyuluh.

Disamping itu adanya kesempatanyang diberikan penyuluh untuk menambahpengetahuan dan keterampilannya denganmengikuti pendidikan non formal sepertikursus-kursus mapun pelatihan-pelatihanberhubungan nyata dan signifikan dengankinerja penyuluh dalam membuat laporankegiatan penyuluhan. Hal ini dapat dilihatdari nilai korelasi sebesar 0,37. Kesempatankursus dan pelatihan bagi penyuluhmenjadikan penyuluh trampil tidak hanyadari kemampun teknis tetapi juga trampildalam bidang administratif yang sebenarnyapekerjaan tersebut bagi penyuluh sangat tidakdisukai dan membosankan.

KESTMPULAN DAN SARAN

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan: (l) kebutuhan penyuluh dalammelaksanakan tugas penyuluhannya adalahadanya promosi atas prestasi kerja sebagaipenyuluh, adanya kompensasi (gaji) dari jasasebagai penyuluh secara proporsional,adanya lahan contoh, adanya alat bantu danalat peraga penyuluhan, adanya fasilitastransportasi, adanya kesempatan mengikutikursus-kursudpelatihan, dan adanya hasil-hasil penelitian di lembaga/instansi tempatpenyuluh bekerja; (2) Ada dua kebutuhanpenyuluh yang masih belum dirasakan olehpenyuluh yaitu belum dirasakan adanya

AGRIPLAS, Volume 17 Nomor Al septenrher 2M7, ISSN 0BS4-0IZS

Page 9: jika memiliki - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703007.pdf · luas kepemilikan lahan dan jumlah anggota keluarga responden baik yang produktif maupun

promosi atas prestasi kerja dimana penyuluhyang berprestasi baik dari segi prestasi kerjamaupun akademik (pendidikan) merasa samadengan penyuluh yang lain yaitu tidakmendapatkan perhatian yang lebih daripimpinan. Disamping itu juga kurangnyahasil-hasil penelitian yang ada di instansipenyuluh sehingga keadaan ini menyulitkanbagi penyuluh untuk memberikan informasibaru kepada masyarakat sebagai binaannyasetiap saat; (3) Ada beberapa faktor sosialyang berhubungan nyata dan signifikandengan kebutuhan penyuluh di wilayahpenelitian. Faktor tersebut yaitu umur danpendidikan formal. Faktor umur berhubungannyata dengan kebutuhan adanya alat peragapenyuluhan dan adanya fasilitas transportasi.Sedangkan faktor pendidikan berhubungannyata dengan kebutuhanadanya promosi atasprestasi kerja dari penyuluh dan kebutuhantersedianya hasil-hasil penelitian yang dapatdiakses oleh penyuluh; dan (4) beberapakebutuhan penyuluh memiliki hubunganyang nyata dan signifikan dengan kinerjapenyuluh. Kebutuhan penyuluh tersebut yaituadanya konpensasi penyuluh (gaji) secaraproporsional sesuai dengan masa kerja/golongan dengan pendidikan dan adanyawaktu/kesempatan bagi penyuluh untukmengikuti kursus/pelatihan berhubungannyata dengan kinerja penyuluh dalampembuatan laporan setiap kegiatanpenyuluhan. Disamping itu juga adanyakompensasi secara proporsional tersebutberhubungan dengan kedisiplinan penyuluhdalam melaksanakan tugasnya sebagaipenyuluh PNS. Sedangkan adanyanyafasilitas transportasi yang diberikan kepadapenyuluh dan adanya lahan contoh/demplotdisetiap daerah binaan penyuluhberhubungan dengan jumlah kunjungan kerjapenyuluh ke lokasi binaan.

SaranBerdasarkan hasil penelitian

disarankan: (l) pemberian kompensasi (gaji)sesuai dengan prestasi kerja dan tingkatpendidikan serta fasilitas transportasi, dankesempatan untuk mengikuti kursus/pelatihan perlu diperhatikan dan dipenuhisebagai kebutuhan yang utama jika

l19

menginginkan kinerja penyuluh baik; dan (2)distribusi daerah binaan perlu di atur kembalidengan proporsional antara penyuluh barudengan yang masa kerja yang sudah lama.Hal ini didasarkan adanya kecenderunganpembagian wilayah kerja binaan sangatdidasarkan pada kesenioritasan (masa kerja),

DAFTAR PUSTAKA

A.W. van den Ban dan H.S. Hawkins, 1999.Penyuluhan Pertanian. Kanisius.Yogyakarta.

A.G. Kartasapoetra, I 994. Teknologi PenyuluhanPertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Departemen Kehutanan dan Perkebunan, 2000.Buku Pintar Penyuluhan Kehutanan danPerkebunan. Edisi Kedua Kumpulanlnformasi Kehutanan. Pusat BinaPenyuluhan Kehutanan dan Perkebunan.Jakarta.

Ketut Puspadi, 2003. Kualitas SDM PenyuluhPertanian dan Pertanian Masa Depan diIndonesia: Membentuk Pola PerilakuManusia Pembangunan. Penyunting IdaYustina dan Adjat Sudradjat. IPB Press.Bogor.

2000. Relevansi KonsepProfesionalisme dalam penyuluhanPertanian Berwawasan AgribisnisBerwatak Kerakyatan: prosidingSeminar Pemberdayaan SumberdayaManusia Menuju Terwujudnya Masya-rakat Madani. Kerjasama denganProgram Studi llmu Penyuluhan pem-bangunan (PPS-IPB) dan perhimpunanAhli Penyuluhan pembangunan

lndonesia (PAPP|). Editor H.R.Pambudy dan Andriyono K. Adhi.Pustaka Wirausaha Muda. Bogor.

Malayu S.P. Hasibuan,2005. Manajemen SumberDaya Manusia. Edisi Revisi. pT. BumiAksara. Jakarta.

Margono Slamet, 2003. MemantapkanPenyuluhan di Indonesia: MembentukPola Perilaku Manusia pembangunan.

Penyunting lda Yustina dan AdjatSudradjat. IPB Press. Bogor.

AGRTPLUS, Yolume 17 Nomor 03 september z00Z rssN 0Bs'L0I2g

Page 10: jika memiliki - faperta.uho.ac.idfaperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703007.pdf · luas kepemilikan lahan dan jumlah anggota keluarga responden baik yang produktif maupun

120

Rifai Husein, 1995. Refleksi dari SebuahPerjalanan: Membangun KetangguhanProfesi Penyuluhan Pertanian. Ekstensia,Volume 2 1995.

Soedijanto, 2003. Penyuluhan sebagai PilarAkselerasi Pembangunan Peftanian dilndonesia pada Masa Mendatang:Membentuk Pola Perilaku ManusiaPembangunan. Penyunting lda Yustinadan Adjat Sudradjat. IPB Press. Bogor.

Sugiyanto, 1999. Strategi MenggerakkanPartisipasi Masyarakat dalamMenanggulangi Krisis Ekonomi danKrisis Pangan. Pidato flmiah dalam

Rangka Dies Natalis XXXVI UniversitasBrawijaya. Departemen Pendidikan danKebudayaan Universitas Brawijaya.Malang.

Siegel, S., 1994. Statistik Nonparametrik untukIlmu-ilmu Sosial. PT Gramedia PustakaUtama. Jakarta.

Totok Mardikanto, 1993. PenyuluhanPembangunan Pertanian. Sebelas MaretUniversity Press. Surakarta..

!:$trydsplidpqtbo:rgiu.lrgrr.id. PersoalanPenyuluhan Pertanian di Era OtonomiDaerah.

AGRTPLUS, volume 17 rt{omor a7 september zMz ISiN 0gs/r-0r2g