jlr23 04 martino-adaptasi spasial

14
Martino Dwi Nugroho* Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta ADAPTASI SPASIAL PADA INTERIOR RUMAH TINGGAL PASCA GEMPA DI KASONGAN BANTUL , 85 May 27, 2006, was a somber day for the people living ini Yogyakarta and Central Java Provinces. Sub-province of Bantul was the most severely hit by the earthquake happening early in the morning. Around 7.057 houses were sacked, including the craft village of Kasongan. Most Kasongan families now live in houses made avalaible by domestic and foreign aids. They have lived in the new houses for two years. During this time, they have to make adjusments to the new environment. This research is intended to observe how families living at the village of Kajen, Kasongan, make adjustments and adapt to the new conditions living in new houses supplied through aids. This village is purposely chosen as the sample. The result of the investigation indicates that people of this village has to return the heat during the day, doing activities by using multi-purpose space and furniture. Keywords : interior, adaptation, adjustment. | VOL.2 | EDISI 3 | 2008 ISSN 1978-0702 Hari Sabtu, tanggal 27 Mei 2006 merupakan hari yang suram bagi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah. Saat itu, gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter berlangsung kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik mengguncang wilayah tersebut. Ribuan nyawa melayang, harta benda hilang dan banyak orang kehilangan pekerjaan. Tak terkecuali rumah. Ratusan rumah rusak bahkan hancur sehingga banyak warga kehilangan tempat tinggal. Kabupaten Bantul merupakan daerah yang paling parah terkena bencana. Informasi menyebutkan sebanyak 7.057 rumah di daerah ini rubuh. Salah satu sentra wisata yang terkena dampak gempa cukup parah adalah Kasongan. Salah satu bantuan yang diterima oleh warga Kasongan adalah rumah atau tempat tinggal. Saat ini mereka sudah menempati rumah bantuan tersebut hampir dua tahun. Selama waktu tersebut mereka mengalami penyesuaian terhadap lingkungan yang baru. Penyesuaian diri ini Adaptasi Spasial pada Interior Rumah Tinggal Pasca Gempa di Kasongan, Bantul | hal 85 - 97 *Korespondensi penulis dialamatkan ke Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Telp/Fax: +62 274 417219 e-mail: [email protected] mengakibatkan perubahan pada diri seseorang tersebut atau seseorang akan merubah lingkungan huniannya sesuai dengan kebutuhannya. Perubahan tersebut dapat disebabkan karena tempat maupun lingkungan dari tempat tinggal sebelumnya. Menurut Sarwono (1992:48), kelebihan manusia dari makhluk hidup lainnya, adalah bahwa ia bisa mengubah kemanfaatan dari suatu stimulus sehingga dapat lebih memenuhi kebutuhannya sendiri. Tekanan- tekanan meningkatkan energi dalam dirinya sehingga ia harus mengadakan penyesuaian diri (coping behavior) atau menyesuaikan lingkungan untuk kondisi dirinya. Penyesuaian antara individu dengan lingkungan disebut adaptasi dan bila ada penyesuaian keadaan lingkungan untuk dirinya secara individu dinamai adjustment. Selanjutnya menurut Sarwono (1992:107- 109), seseorang akan mempersepsikan lingkungannya kemungkinan melalui dua macam. Kemungkinan yang pertama adalah rangsangan-rangsangan yang dipersepsikan

Upload: -rahmawan-deprazz-

Post on 31-Jul-2015

103 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ADAPTASI SPASIAL PADA INTERIOR RUMAH TINGGAL PASCA GEMPA DI KASONGAN BANTUL

TRANSCRIPT

Page 1: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

Martino Dwi Nugroho*Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

ADAPTASI SPASIAL PADA INTERIOR RUMAH TINGGAL PASCA GEMPA

DI KASONGAN BANTUL,

85

May 27, 2006, was a somber day for the people living ini Yogyakarta and Central JavaProvinces. Sub-province of Bantul was the most severely hit by the earthquake happening earlyin the morning. Around 7.057 houses were sacked, including the craft village of Kasongan. MostKasongan families now live in houses made avalaible by domestic and foreign aids. They havelived in the new houses for two years. During this time, they have to make adjusments to the newenvironment. This research is intended to observe how families living at the village of Kajen,Kasongan, make adjustments and adapt to the new conditions living in new houses suppliedthrough aids. This village is purposely chosen as the sample. The result of the investigationindicates that people of this village has to return the heat during the day, doing activities by usingmulti-purpose space and furniture.

Keywords : interior, adaptation, adjustment.

| VOL.2 | EDISI 3 | 2008

ISSN 1978-0702

Hari Sabtu, tanggal 27 Mei 2006merupakan hari yang suram bagi masyarakatDaerah Istimewa Yogyakarta dan sebagianJawa Tengah. Saat itu, gempa bumi tektonikdengan kekuatan 5,9 pada skala Richterberlangsung kurang lebih pukul 05.55 WIBselama 57 detik mengguncang wilayahtersebut. Ribuan nyawa melayang, hartabenda hilang dan banyak orang kehilanganpekerjaan. Tak terkecuali rumah. Ratusanrumah rusak bahkan hancur sehingga banyakwarga kehilangan tempat tinggal.

Kabupaten Bantul merupakandaerah yang paling parah terkena bencana.Informasi menyebutkan sebanyak 7.057rumah di daerah ini rubuh. Salah satu sentrawisata yang terkena dampak gempa cukupparah adalah Kasongan. Salah satu bantuanyang diterima oleh warga Kasongan adalahrumah atau tempat tinggal. Saat ini merekasudah menempati rumah bantuan tersebuthampir dua tahun. Selama waktu tersebutmereka mengalami penyesuaian terhadaplingkungan yang baru. Penyesuaian diri ini

Adaptasi Spasial pada Interior Rumah Tinggal Pasca Gempadi Kasongan, Bantul | hal 85 - 97

*Korespondensi penulis dialamatkan keProgram Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta,

Telp/Fax: +62 274 417219e-mail: [email protected]

mengakibatkan perubahan pada diriseseorang tersebut atau seseorang akanmerubah lingkungan huniannya sesuaidengan kebutuhannya. Perubahan tersebutdapat disebabkan karena tempat maupunlingkungan dari tempat tinggal sebelumnya.Menurut Sarwono (1992:48), kelebihanmanusia dari makhluk hidup lainnya, adalahbahwa ia bisa mengubah kemanfaatan darisuatu stimulus sehingga dapat lebihmemenuhi kebutuhannya sendiri. Tekanan-tekanan meningkatkan energi dalam dirinyasehingga ia harus mengadakan penyesuaiandiri (coping behavior) atau menyesuaikanl ingkungan un tuk kond is i d i r i nya .Penyesuaian antara individu denganlingkungan disebut adaptasi dan bila adapenyesuaian keadaan lingkungan untukdirinya secara individu dinamai adjustment.Selanjutnya menurut Sarwono (1992:107-109), seseorang akan mempersepsikanlingkungannya kemungkinan melalui duamacam. Kemungkinan yang pertama adalahrangsangan-rangsangan yang dipersepsikan

Page 2: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

86

itu akan berada dalam batas-batas normalsehingga timbullah kondisi seimbang(homeostatis). Kemungkinan kedua adalahrangsangan-rangsangan itu berada di atasbatas-batas optimal (overstimulation). Akibatkemungkinan yang kedua ini adalah stres danmanusia harus melakukan penyesuaian diri(coping behaviour).

Biasanya untuk mencapai kepuasanyang lebih tinggi pemakai ruang mengadakanmodifikasi spasial sesuai dengan kebutuhan(Hester, 1975;Lang, 1974). Kepuasanpemakai ruang terutama dapat dinilai darikesumpekan, suasana ruang terutamaestetikanya yang di dapat lewat penampilanvisual dan faktor sensori, simbol kepemilikan,ukuran serta bentuk ruang, tatanan furniturdan aspek spasial, pencahayaan danpenghawaan (Heimstra, 1974; Porteous,1977; Ching, 1987). Menurut Sarwono(1992:108-111), adaptasi adalah mengubahtingkah laku agar sesuai dengan lingkungan.Sebagai contoh pengemudi kendaraanmembelokkan kendaraannya untukmenghindari lubang-lubang di jalan,sedangkan adjustment adalah mengubahlingkungan agar sesuai dengan tingkah laku.Lokasi Kasongan dipilih karena rumahmasyarakat di Kasongan memiliki dua fungsiyaitu sebagai rumah tinggal dan tempatbekerja. Hal ini disebabkan oleh karenasebagian besar masyarakat Kasonganadalah perajin gerabah. Sehingga menarikuntuk diteliti bagiamana kejelasan hubunganantara penyesuaian lingkungan, kebutuhanpenghuni dan perilaku ditinjau dari aspekadaptasi dan adjustment pada setting yangbaru, dalam hal ini rumah tinggal yang baruterkait dengan aktifitas mereka dalammemfungsikan dan menata ruang, baiksebagai rumah tinggal maupun tempatbekerja.

Jenis penelitian ini adalah penelitiankualitatif dengan pendekatan deskriptifanalitik. Populasi penelitian ada di dukuhKajen Kasongan dengan sampel RT 03 danRT 04 yang ditentukan dengan menggunakanteknik purposive sampling. Metoda analisisdengan cara verifikasi, dianalisis secaradeskripsi kualitatif sehingga diperoleh

BAHAN DAN METODE

informasi tentang adaptasi penghuni akibatperubahan seting dalam hal penataanperabot, aktifitas dan tata kondisional. Bentukdata yang akan diambil dan pengolahannyaberupa data kualitatif. Kemudian temuan-temuan tersebut diinterpretasikan menujusuatu kesimpulan peneliti.

Kasongan adalah nama daerahtujuan wisata di wilayah kabupaten Bantul,Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenalkarena hasil kerajinan gerabahnya. Tempat initepatnya terletak di daerah pedukuhan Kajen,desa Bangunjiwo, kecamatan Kasihan,Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, (~ S7.846567° - E 110.344468°) sekitar 6 km dariAlun-alun Utara Yogyakarta ke arah Selatan.

Kasongan adalah salah satu namawilayah desa pedukuhan Kajen, KelurahanBangunjiwo Kecamatan Kasihan Bantul yangs e b a g i a n b e s a r p e n d u d u k n y abermatapencaharian sebagai perajinkeramik. Wilayah desa itu cukup kecil tetapidikenal kalangan luas berkat potensikerajinan keramiknya yang unik.Kegiatanpembelajaran yang selama ini berlangsung,yang berpijak pada teori behavioristik, banyakdidominasi oleh pengajar. Pengajarmenyampaikan materi pembelajaran melaluiceramah, dengan harapan peserta didikdapat memahaminya dan memberikanrespon sesuai dengan materi yangdiceramahkan. Dalam proses pembelajaran,pengajar banyak menggantungkan materiajarnya pada buku-buku teks. Untuk

Tinjauan Tentang Kasongan

| VOL.2 | EDISI 3 | 2008

ISSN 1978-0702

Gambar 1. Gerbang ke Sentra IndustriKasongan

Page 3: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

87

mempermudah proses berlangsungnyapembelajaran, seringkali materi yangdisampaikan oleh pengajar menyesuaikandengan urutan isi buku teks yang menjadibuku acuan.

Berdasarkan cerita lisan yangberhasi l dihimpun, nama Kasonganberhubungan erat dengan nama Kyai Songyang dianggap sebagai cikal bakal desaKasongan (Gustami, 1985:19). Nama itutampaknya ada hubungannya dengan tokohKyai Guru Kasongan yang bernama NgabdurRaupi, seorang prajurit Pangeran Diponegoroyang meninggal di medan laga ketikamelawan serdadu Belanda dalam upayamempertahankan pesanggrahan Diponegorodi Gua Selarong. Sampai saat ini peninggalanberupa makam yang disebut makam KyaiKasongan di wilayah itu masih dikeramatkanoleh masyarakat sekitar.

Sejak tahun 1971-1972, Desa WisataKasongan mengalami kemajuan cukup pesat.Sapto Hudoyo (seorang seniman besarYogyakarta) membantu mengembangkanDesa Wisata Kasongan dengan membinamasyarakatnya yang sebagian besarpengrajin untuk memberikan berbagaisentuhan seni dan komersil bagi desainkerajinan gerabah sehingga gerabah yangdihasilkan tidak menimbulkan kesan yangmembosankan dan monoton, namun dapatmemberikan nilai seni dan nilai ekonomi yangtinggi. Keramik Kasongan dikomersilkandalam skala besar oleh Sahid Keramik sekitart a h u n 1 9 8 0 a n(http://id.wikipedia.org/wiki/Kasongan).

Analisis data disajikan dalam bentuktabel yang terdiri dari analisis adaptasi dananalisis adjustment. Sampel penelitian terdiridari sepuluh rumah kasus (RK).

Menurut Lantrip (1993:23-24),manusia butuh lingkungan ruang yang layakhuni/pakai. Layak huni umumnya merujukpada keadaan lingkungan yang nyamanuntuk dihuni dan digunakan manusia.Sebenarnya, tidak ada standar definisi layakhuni, oleh karena apa yang manusiabutuhkan terutama pada lingkungannyauntuk dianggap layak huni (habitable)haruslah memuaskan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

MARTINO DWI NUGROHOAdaptasi Spasial pada Interior Rumah Tinggal Pasca Gempa

di Kasongan, Bantul | hal 71 - 97

Gambar 2. Denah dan Layout salah satuRumah Bantuan

Page 4: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

88 | VOL.2 | EDISI 3 | 2008

ISSN 1978-0702

Rum ahKasus

Rua ng A ktifitas Pena ta anPerabo t

(per ilaku)

Peng hawa an(p erila ku)

Penc ahay aan(per ilaku)

RK 1 RuangTamu &RuangKeluarga

M enerimaTamu danM enontonTV .

M elepas baju(lak i-lak i) ,

T idak ada.

RuangTidur

Tidur ,Istirahat

D i baw ah(tanpa tempattidur)

Tidur d i dekatp in tu ataujendela

T idak ada

Dapur M emasak,membuatminuman

D uduk didingklik ataujongkok,berd ir i.

Tidak ada M eracikbumbu dekatp intu .

TempatKerja

M embuatkeramik

D uduk didingklik

M elepas baju(anak laki-laki), kadang-kadang dudukd i dekat pintu

T idak ada

RK 2 RuangTamu &RuangKeluarga

Ruangtamu :Meny impanperalatan,gudang

Ruangkeluarga :menontonTV, Tidur.

Tidak ada M elepas bajupada saat tiduratau menontonTV

T idak ada

RuangTidur

Tidur ,tem patme nyimpanpak aianyan g sudahkerin g dansiapdisetrika

D i tempattidur, di tikar

M embukap in tu,menggunakankaos dalam,telanjang dada(lak i-lak i)

T idak ada

Dapur M emasak,mencuciperalatandapur (dekatdengansumur)

Jongkok. Tidak ada T idak ada

TempatKerja

M embuatkeramik,menerimatamu

D uduk dibangku padasaat menerimatamu , dudukdi d ingklikpada saat

M elepas bajuatau memakaikaos dalambag i bapak .

T idak ada

Tabel 1. Adaptasi

Page 5: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

89

RumahKasus

Ruang Aktifitas PenataanPerabot

(perilaku)

Penghawaan(perilaku)

Pencahayaan(perilaku)

RK 3 RuangTamu &RuangKeluarga

Menerimatamu dantidur diamben

Tidur diatasamben, dudukdi atas amben

Melepaspakaian (laki-laki), ngisis diteras/temptkerja.

Tidak ada

RuangTidur

Tidur,istirahat

Tidur di atastempat tidur

Tidur di bawahjendela.

Tidak ada

Dapur Memasak Jongkok(tidak adadingklik),berdiri(menyiapkanminuman)

Tidak ada Tidak ada

TempatKerja

Jarang,bahkan tidakpernahdigunakan

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

RK 4 RuangTamu &RuangKeluarga

Menerimatamu,menontonTV.

Denganmenggelartikar,

Membuka bajubagi laki-laki,pergi ke terasyang lebih isis

Tidak ada

RuangTidur

Tidur,merawatbayi.

Duduk dilantai saatmerawat bayi,tidur si kasur

Menggunakankipas, melepasbaju bagi laki-laki.

Tidak ada

Dapur Memasak,menyiapkanminuman

Jongkok saatmemasak,berdiri saatmembuatminuman

Tidak ada Tidak ada

TempatKerja

Membuatkeramik,berfungsisebagai terasuntukngobrol danlain-lain.

Duduk didingklik saatmembuatkeramik

Tidak ada Tidak ada

RK 5 RuangTamu &RuangKeluarga

Menerimatamu,istirahat,tidur, nontonTV

Menggelartikar

Memakipakaian yangtidakpanas/tipis,melepas bajubagi laki-laki

Tidak ada

MARTINO DWI NUGROHOAdaptasi Spasial pada Interior Rumah Tinggal Pasca Gempa

di Kasongan, Bantul | hal 71 - 97

Page 6: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

90 | VOL.2 | EDISI 3 | 2008

ISSN 1978-0702

RumahKasus

Ru ang Aktifitas PenataanPerabot

(perilaku)

Penghawaan(perilaku)

Pencahayaan(perilaku )

RuangTidur

Tidur,istirahat

T idak ada Tidur dekatpintu, melepasbaju bagi laki-laki.

Tidak ada

Dapur Memasak,mem buatminuman

Jongkok,duduk didingklik danberdiri.

Tidak ada Tidak ada

TempatKerja

Membuatkeramik

Duduk didingklik

Tidak ada Tidak ada

RK 6 RuangTamu &RuangKeluarga

Menerimatamu,menontonTV, tidur,istirahat

Duduk dikursi,m enggelartikar.

Duduk di dekatjendela ataupintu yangterbuka.

Tidak ada

RuangTidur

Tidur,istirahat.

T idur di kasurbusa.

Tidur di dekatjendela ataudekat fan.

Tidak ada

Dapur Memasak,mem buatminuman

Berdiri. Tidak ada Tidak ada

TempatKerja

Membuatkeramik

Duduk didingklik

Tidak ada Tidak ada

RK 7 RuangTamu &RuangKeluarga

Menerimatamu,menontonTV

Duduk dikursi, tidurandi lantai ataudi tempattidur.

Membukapintu danjendela selebar-lebarnya,duduk di dekatpintu danjendela.

Tidak ada

RuangTidur

Tidur,istirahat

Di kasur busatanpa tempattidur ( ruangtidur 2),m enggunakantempat tidur(tempat tidur1)

Membukajendela danpintu dan tidurdi dekatnya.

Tidak ada

Dapur Memasak,mem buatminuman

Duduk didingklik saatm eracik danberdiri saatm emasak.

Memkaipakaian tipis,mem akaipakaian dalamwanita (tanpakebaya)

Tidak ada

TempatKerja

Membuatkeramik

Duduk didingklik

Tidak memakaibaju (untuk

Tidak ada

Page 7: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

91

RumahKasus

Ru ang Aktifitas PenataanPerabot

(perilaku)

Penghawaan(perilaku)

Pencahayaan(perilaku )

RK 8 RuangTamu &RuangKeluarga

Menerimatamu,menontonTV.

Duduk di kurs itanpa m eja,m enggelartikar

Duduk di dekatpintu yangterbuka

Tidak ada

RuangTidur

Tidur,istirahat

Ruang tidur 1 :di tempattidur.Ruangtidur 2 : kasurdi lantai

Tidur di dekatjendela danpintu selaluterbuka

Tidak ada

Dapur Memasak,mem buatminuman.

Berdiri,sedangkan saatm emasakdilakukandenganjongkon ataum emakaidingklik.

Tidak ada Tidak ada

TempatKerja

Membuatkeramik

Dengandingklik

Tidak ada Tidak ada

RK 9 RuangTamu &RuangKeluarga

Menerimatamu(jarang),tidur (ibu)

T idur diamben, untuktempat pakaianyang siapdisetrika.

Melepas bajubagi laki-laki.

Tidak ada

RuangTidur

tidur T idur di kasurberalas tikar

Melepas baju(laki-laki),tidur denganpintu terbuka

Tidak ada

Dapur&tempatkerja

Memasakdanmem buatkeramik

Jongkok,duduk didingklik

Melepas baju(laki-laki)

Tidak ada

RK 10 RuangTamu &RuangKeluarga

Menerimatamu,menontonTV

Menggelartikar

Memakai kaostipis, dudukdekat pintuyang selaluterbuka

Tidak ada

RuangTidur

Tidur,istirahat

T idur ditempat tidur(ruang tidur 1),kasur denganalas tikar(ruang tidur 2)

Tidur dekatpintu danjendela

Tidak ada

Dapur Memasak Jongkokm enggunakanalas kayu.

Tidaka ada Tidak ada

MARTINO DWI NUGROHOAdaptasi Spasial pada Interior Rumah Tinggal Pasca Gempa

di Kasongan, Bantul | hal 71 - 97

Page 8: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

92 | VOL.2 | EDISI 3 | 2008

ISSN 1978-0702

RumahKasus

Ruang PenataanPerabot(fisik)

Penghawaan(fisik)

Pencahayaan(fisik)

RK 1 Ruang Tamu& RuangKeluarga

Ruang dijadikantempat memarkirmotor & sepeda.

Membuka pintubelakang dan pintutembus untukmendapatkancross ventilation.

Tidak memasangkain pada jendela,menyalakan lampupada malam hari

Ruang Tidur Kasur busadisandarkan didinding, tikar tetaptergelar.

Pintu terbuka padasiang hari.

Menutupi jendeladengan kain supayatidak silau,memasang gentengkaca, menyalakanlampu pada malamhari.

Dapur Menyesuaikandengan keluasanruang.

Tidak terdapatdaun pintu.

Tidak terdapat daunpintu.

TempatKerja

Tidak ada Membuka pintu Membuka pintu

RK 2 Ruang Tamu& RuangKeluarga

Sebagai tempatmenyimpanperalatan dansepeda. Pintuselalu tertutup.

Membuka jendela”krepyak”.

Memasang kainpada jendela depan,menyalakan lampupada malam hari

Ruang Tidur Tempat tidursebagai tempatmenyimpanpakaian yangsudah kering dansiap disetrika

Membuka pintu(RT 2), menutupdengan kain (RT1).

membuka pintu (RT 2), menyalakanlampu (RT 1,2).

Dapur meletakkanperalatan dapurdekat dengansumur

Tidak ada Tidak ada

TempatKerja

Dingklik danperbot diletakkanpada daerah yangtidak terkena sinarmatahari.

memasang dindingpada satu sisi

Tidak ada

Tabel 2. Adjustment

Page 9: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

93

RumahKasus

Ruang PenataanPerabot(fisik)

Penghawaan(fisik)

Pencahayaan(fisik)

RK 3 RuangTamu danRuangkeluarga

Bangku berfungsiganda, selainmenerima tamujuga untukis tirahat.

Pintu terbuka Menyalakanlampu padamalam hari.

Ruang Tidur Memakai kainmenggantikanpintu, multip lex ditempat tidur supayatidak terkenaserpihan batu batadan semen.

membuka gordyn. Jendela dibuka padasiang hari.Menyalakan lampupada malam hari

Dapur meletakkan perabotmemasak, tempatmenyimpan bumbudan kursi yangdifungsikan sebagaimeja salingberdekatan

Membuat dindingdari gedheg.

Tidak adaadjustment padasiang hari.Menyalakan lampupada malam hari

TempatKerja

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

RK 4 Ruang Tamu& RuangKeluarga

Tidak adafasilitasmenerima tamu,

Menutup pintu saatada pembakarankeramik,

Memasang gentengkaca, Menyalakanlampu pada malamhari

Ruang Tidur Box bayidiletakkan di ruangkeluarga, kasurbusa disandarkanjika tidakdigunakan.

Pintu selaluterbuka

Memasangbovenlicht,

Dapur Meletakkankompor di bawah(di lantai),meletakkan mejauntuk membuatminuman danmenyiapkanmakanan dekatdengan rak piringdan gelas.

Membuka pintudapur.

Tidak adaadjustment padasiang hari.Menyalakan lampupada malam hari

TempatKerja

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

RK 5 Ruang Tamu& RuangKeluarga

Meletakkan rakTV, almaripakaianberdekatan

Meletakkan fan Tidak adaadjustment padasiang hari.Menyalakan lampupada malam hari

MARTINO DWI NUGROHOAdaptasi Spasial pada Interior Rumah Tinggal Pasca Gempa

di Kasongan, Bantul | hal 71 - 97

Page 10: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

94 | VOL.2 | EDISI 3 | 2008

ISSN 1978-0702

Ru mahKasus

Ruang PenataanPerabot(fisik)

Penghawaan(fisik )

Pencahayaan(fisik)

Ruang Tidur Hanya m eletakkantempat tidur diruang tidur tanpaada perabot lain.

Membuka pintudan jendela

Tidak m emasangkain pada jendeladan pintu. Padamalam haripengguna ruangmenyalakan lampu

Dapur meletakkan mejatempatmenghidangkanmakanan denganmenyiapkanminuman salingberdekatan

m eletakkanperabot dekatdengan roaster.

Tidak adaadjustment padasiang hari.Menyalakan lampupada malam hari

TempatKerja

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

RK 6 RuangTamu &RuangKeluarga

Meletakkan mejadan kursi tamuberdekatan denganTV, Meja tamudijadikan tempatmeletakkan TV.

Membuka pintu ,kecuali malamhari

Tidak adaadjustment padasiang hari.Menyalakan lampupada malam hari

Ruang Tidur Tidak ada m enghidupkanfan , membukap intu dan jendela .

Tidak adaadjustment padasiang hari.Menyalakan lampupada malam hari

Dapur Meletakkan mejapersiapan dan rakpiring berdekatan

Tidak ada Tidak adaadjustment padasiang hari.Menyalakan lampupada malam hari

TempatKerja

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

RK 7 RuangTamu &RuangKeluarga

Tidak ada m embuat p intudan jendelasebanyak-banyaknya,

membuat p intudan jendelasebanyak-banyaknya sertamemasanggenteng kaca,Menyalakan lampupada malam hari

Ruang Tidur Tidak ada Pintu yang dibuka Pemasangangenteng kaca danbovenlicht.Menyalakan lampupada malam hari

Page 11: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

95

Ru mahKasus

Ruang PenataanPerabot(fisik)

Penghawaan(fisik)

Pencahayaan(fisik)

Dapur Penggunaan kursiuntuk tempatkompor

lubang-lubanggedheg.

pintu yangterbuka,Menyalakan lampupada malam hari

TempatKerja

Meletakkandingklik danperabot padadaerah yang tidakterkena sinarmatahari

Memasang tanamandengan digantung

Menyalakan lampupada malam harikarena padamalamhari berfungsisebagai teras.

RK 8 Ruang Tamu& RuangKeluarga

Meletakkan kursitamu dekatdengan pintu,meletakkan rakTV dekat dengankurs i tamu.

Membuka kacajendela d anpemasangan roaster.Menutup kaca ruangtamu denganmultiplex saat sinarmatahar i sore yangpanas masuk kedalam ruang tamu.

Menutup kaca ruangtamu denganmultiplex saat sinarmatahari sore yangpanas masuk kedalam ruang tamu.Menyalakan lampupada malam hari

Ruang Tidur 1. RT 1 :meletakkantempat tidurd ekat den ganmeja saji, ditatastatis

2. RT 2 : hanyameletakkankasur b usa saja.

Membuka jendeladan pintu,memasang roaster,meletakkan tempattidur dan kasurdekat denganjendela.

Tidak memasangkain pada jendela,Menyalakan lampupada malam hari

Dapur Membuat sendirimeja racik danrak piring

Tidak ada. Tidak ada adjustmentpada siang hari.Menyalakan lampupada malam hari

TempatKerja

Meletakkandingklik danperbot padadaerah yang tidakterkena s inarmatahari

Memasang dindingdari multiplexuntuk menghindarisinar mataharisehingga suhutidak panas.

Memasang dindingdari multiplex untukmenghindari sinarmatahari pada waktukerja, Menyalakanlampu pada malamhari saat berfungsisebagai teras.

RK 9 Ruang Tamu& RuangKeluarga

Amben tersebu tmenjadimultifungsi yaitusebagai tempatpakaian dan tempattidur istri, terdapatmultiplex untukmenghindariserpihan semenjatuh ke amben.

Membuka pintupada siang hari

Memasang kain padajendela untukmengurangi cahayalangsung masuk keruang tersebut,Menyalakan lampupada malam hari

MARTINO DWI NUGROHOAdaptasi Spasial pada Interior Rumah Tinggal Pasca Gempa

di Kasongan, Bantul | hal 71 - 97

Page 12: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

96 | VOL.2 | EDISI 3 | 2008

ISSN 1978-0702

RumahKasus

Ruang PenataanPerabot(fisik)

Penghawaan(fisik)

Pencahayaan(fisik)

Ruang Tidur Hanyameletakkan kasursaja.

Membuka pintukamar pada sianghari

Pemakaian kainpada jendela.Menyalakan lampupada malam hari

Dapur &tempat kerja

Meletakkandingklik danperabot padadaerah yang tidakterkena sinarmatahari.

Tidak ada Tidak adaadjustment padasiang hari.Menyalakan lampupada malam hari

RK 10 Ruang Tamu& RuangKeluarga

Menggelar tikar Membuka pintudepan danbelakang padasiang hari supayaudara bisa masuksecara crossventilation

Tidak memasangkain pada jendela

Ruang Tidur Tempat tidurselain berfungsisebagai tempatuntuk tidur jugauntuk tempatpakaian yangsiap disetrika,memasangmultiplex

Membuka jendelapada siang hari.

Tidak memasangkain di jendela,Menyalakan lampupada malam hari

Dapur &TempatKerja

Menata dapurdengan seadanya,asal bisamemasak.

Tempat kerja yangdindingnya terbuatdari anyamanbambu untukmemenuhi fungsisebagai daputdibuat sekatdengan bahanmultiplex supayaangin tidakmenggangujalannya prosesmemasak.

Tidak adaadjustment padasiang hari.Menyalakan lampupada malam hari

Page 13: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

Penyesuaian diri ini mengakibatkanperubahan pada diri seseorang tersebut atausebaliknya, seseorang akan merubahlingkungan huniannya sesuai dengankebutuhannya. Perubahan perilaku akibatpenyesuaian tersebut kemungkinan akanterjadi dalam rumah baru tersebut.Perubahan tersebut dapat disebabkan olehtempat maupun lingkungan yang berbedadari tempat tinggal sebelumnya. Tekanan-tekanan meningkatkan energi dalam dirinyasehingga ia harus mengadakan penyesuaiandiri ( ) atau menyesuaikanl ingkungan un tuk kond is i d i r i nya .Penyesuaian antara individu denganlingkungan dinamai adaptasi dan bila adapenyesuaian keadaan lingkungan untukdirinya secara individu dinamai .

Hasil penelitian menunjukkan bahwasemua penduduk mengalami adaptasi danadjustment pada rumah tinggal bantuanpasca gempa. Penyesuaian tersebut palingbanyak pada aspek termal (mengatasi panasruang) pada siang hari yaitu dari aspek fisikdan perilaku, penggunaan perabot yangmenjadi perabot multifungsi dan penggunaanruang menjadi ruang multi fungsi.

Ching, Francis D.K. 2000..

terjemahan Nurahma TresaniHarwadi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gustami, S.P. 1985.

(Laporan Penelitian).Yogyakarta: Lembaga Penelitian ISIYogyakarta,

Heimstra, N.W. & McFarling, L.H. 1974..

Monterey: Brooks/Cole PublishingCompany.

Hester, Randolph T. 1975.. Stroudsburg: Dowden,

Hudchinson & Ross.

coping behavior

adjustment

DAFTAR PUSTAKA

Arsitektur:Bentuk, Ruang dan Tatanan

Pola Hidup dan ProdukKerajinan Keramik KasonganYogyakarta

Environmental Psychology

NeighborhoodSpace

http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Yogyakarta_Mei_2006

Lang, Jon. 1974.

. Stroudsburg:Dowden, Hudchinson & Ross.

Lantrip, David B. 1993.

(Disertation for Doctorof Philosophy). Ann Arbor: TheUniversity of Michigan.

Porteous, J. Douglas. 1977.

. London:A d d i s o n - W e s l e y P u b l i s h i n gCompany.

Sarwono, Sarlito W. 1992.. Jakarta: Grasindo.

Sukmana, Oman. 2003.. Malang:

Bayu Media & UMM Press.

Designing for HumanBehavior, Architecture and TheBehavioral Sciences

EnvironmentalConstraint of Human Movement: ACase Study of The Effect on OfficeW o r k e r E n v i r o n m e n t a lS a t is fa c t ion a nd Se l f - ra teProductifity

Environmentaland Behavior: Planning andEveryday Urban Life

PsikologiLingkungan

Dasar–dasarPsikologi Lingkungan

97MARTINO DWI NUGROHO

Adaptasi Spasial pada Interior Rumah Tinggal Pasca Gempadi Kasongan, Bantul | hal 71 - 97

Page 14: JLR23 04 Martino-ADAPTASI SPASIAL

98 | VOL.2 | EDISI 3 | 2008

ISSN 1978-0702