job desk proyek
DESCRIPTION
MANAGEMANTTRANSCRIPT
45
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN
3.1. Sejarah Singkat CV. Jawara Kasih Sejati
CV. Jawara Kasih Sejati (Perusahaan) secara resmi didirikan pada tanggal
23 Desember 2005 di hadapan notaris publik Laurensia Emilia,S.H. di Pekanbaru.
Kantor perusahaan beralamat di Jl. Cempaka no. 88, Pekanbaru.
Kegiatan usaha utama adalah perdagangan barang dan jasa, di mana bidang
usahanya adalah perdagangan bahan konstruksi hasil pertanian, perkebunan,
kehutanan, percetakan, furniture, dan jasa angkutan.
Target pasar Perusahaan adalah pertambangan dan perkebunan yang
beroperasi di Sumatera. Kegiatan Perusahaan pengerjaan proyek dari PT. Indah
Kiat Pulp and Paper Tbk., Chevron dan PT. Riau Andalas Pulp and Paper
meliputi pengerjaan pada hutan tanaman industri kedua perusahaan tersebut
dengan kegiatan yang meliputi land clearing, barging, delivery. Pengerjaan
menggunakan alat berat excavator, kapal tanker, dan truk pengangkutan.
Pada Februari 2009, Perusahaan berhasil memenangkan tender pengerjaan
persiapan lahan gambut milik PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., dimana
Perusahaan memiliki kewajiban membuka lahan gambut dan mengerjakannya
sampai tahapan pemerataan lahan.
46
3.2. Struktur Organisasi, Job Description dan Tanggung
Jawab
3.2.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang dimiliki oleh Perusahaan untuk proyek lahan
gambut adalah sebagai berikut:
Stoker ExcavatorOpr. Excavator
Pengawas Lap Mekanik Kepala Gudang
Direktur
Pimpinan Proyek
Keuangan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber: Struktur Organisasi CV. Jawara Kasih Sejati
3.2.2. Job Description dan Tanggung Jawab
Berdasarkan wawancara dengan Direktur perusahaan, job description
masing-masing posisi dalam Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Direktur
Job description Direktur adalah:
a. Bertanggung jawab dalam memantau kinerja Perusahaan.
b. Membuat visi dan misi yang ingin dicapai oleh Perusahaan.
c. Menentukan objektif dalam rangka mewujudkan visi dan misi.
47
d. Mengarahkan dan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai
visi dan misi Perusahaan.
2. Pimpinan Proyek
Job description Pimpinan Proyek adalah:
a. Bertanggung jawab dalam mengendalikan sumber daya untuk
memaksimalkan kinerja perusahaan.
b. Menerima arahan dari Direktur dan memimpin proyek di lapangan.
c. Memberikan laporan kinerja sumber daya dan sejauh mana proyek sudah
diselesaikan.
3. Pengawas Lapangan
Job description Pengawas Lapangan adalah:
a. Memantau apa yang sedang dikerjakan oleh Operator di lapangan.
b. Mengarahkan Operator agar bekerja maksimal di lapangan dan menegur
bila terdapat penyimpangan.
c. Memberi tanda setiap penyelesaian proyek yang dilakukan oleh Operator
dan memberi laporan kepada Pimpinan Proyek.
4. Operator Excavator
Job description Operator Excavator adalah:
a. Menjaga tingkat produktivitas alat berat proyek.
b. Bekerja sama dengan Mekanik Proyek di dalam melakukan daily
maintenance sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan oleh alat berat
masing-masing.
48
c. Melakukan pencatatan dan pergerakan hour meter alat berat sesuai dengan
data pekerjaan yang dilaksanakan, mulai dari jam pertama bekerja hingga
selesai.
d. Melakukan pencatatan yang perlu terhadap semua kejadian menyangkut
operasional alat berat seperti insiden, kecelakaan, terpuruk dan lain-lain.
e. Melakukan pencatatan pemakaian bahan bakar dengan benar dan bisa
dipertanggungjawabkan pada time sheet yang ada.
f. Bekerja sama dengan Stoker Excavator untuk menjamin tersedianya
kebutuhan operasional alat berat seperti bahan bakar, oli, dan perawatan
alat secara keseluruhan.
5. Mekanik
Job description Mekanik adalah:
a. Menjaga tingkat produktivitas alat berat proyek.
b. Melakukan schedule maintenance bersama Stoker Excavator sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dan membuat laporan pekerjaan
tersebut secara tertulis.
c. Melakukan perbaikan atas kerusakan alat berat dengan segera dan
melakukan tindakan yang perlu diambil dengan tujuan untuk menghindari
downtime alat berat yang terlalu lama.
d. Membuat laporan pekerjaan yang dilakukan setiap hari secara jelas dan
dapat dipertanggungjawabkan.
6. Stoker Excavator
Job description Stoker Excavator adalah:
a. Menjaga tingkat produktivitas alat berat proyek.
49
b. Bekerjasama dengan Mekanik di dalam melakukan daily maintenance
sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan oleh alat berat masing-masing.
c. Bekerja sama dengan Operator untuk menjaga kebersihan dari bagian
dalam kabin dan pencucian bagian luar alat berat bila dibutuhkan.
d. Memberikan laporan list pengecekan alat excavator setiap hari.
7. Kepala Gudang
Job description Kepala Gudang adalah:
a. Bertanggung jawab atas segala proses keluar dan masuknya barang pada
gudang.
b. Mencatat semua transaksi keluar masuknya barang dari gudang.
c. Memastikan bahwa persediaan alat di gudang sesuai kebutuhan.
8. Keuangan
Job description Keuangan adalah:
a. Bertanggung jawab atas kondisi keuangan di lapangan.
b. Memastikan pengeluaran harian untuk karyawan sesuai kebutuhan.
3.3. Visi, Misi Perusahaan, Objective Proyek Lahan
Gambut, Current Strategy dan Action Plan
Untuk mencapai tujuan Perusahaan sehingga Perusahaan dapat tumbuh dan
berkembang secara berkesinambungan, maka perusahaan membuat visi, misi, dan
objektif guna memberikan pengertian ataupun pandangan kepada para karyawan
apa yang ingin dicapai oleh Perusahaan sehingga mereka dapat mendukung
50
pencapaian Visi yang dimaksud sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing.
3.3.1. Visi Perusahaan
“Menjadi Kontraktor yang besar dan terpercaya dalam skala nasional”
3.3.2. Misi Perusahaan
Perusahaan memiliki misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kontrol efektifitas dan efisiensi aktivitas kerja untuk
mendapatkan keuntungan maksimal secara manajemen dan teknis.
2. Perkembangan bisnis dari segi peralatan dan sistem.
3. Meningkatkan kesejahteraan semua pihak yang berkepentingan dalam
Perusahaan.
4. Menjaga hubungan dan relasi yang baik dengan pelanggan.
5. Menyediakan pengembangan dan peningkatan kinerja karyawan melalui
pelatihan yang baik dan pembelajaran secara terus menerus.
3.3.3. Objective Proyek Lahan Gambut
“Menyelesaikan proyek untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan
dan menciptakan relasi yang baik dengan pelanggan”
51
3.3.4. Current Strategy dan Action Plan
Beberapa strategi pada proyek pengolahan lahan gambut PT. Indah Kiat
Pulp and Paper Tbk. disertai action plan yang diterapkan oleh Perusahaan adalah
sebagai berikut:
1. Maksimalisasi Net Income
Action plan:
a. Mengerjakan proyek secara efektif dan cepat.
b. Mengurangi pembelian asset baru.
2. Mengoptimalkan kepuasan pelanggan
Action plan:
a. Memberikan kualitas atau hasil pengerjaan yang terbaik untuk pelanggan.
b. Membuat Time Frame penyelesaian proyek.
3. Membangun sistem manajemen strategis
Action plan:
a. Membuat ukuran keberhasilan dalam pengerjaan proyek secara finansial.
b. Membuat sistem laporan hasil kinerja setiap hari.
4. Meningkatkan efisiensi finansial
Action plan:
a. Membuat standar laporan finansial.
b. Mengurangi pembelian dengan memperbaiki peralatan yang rusak.
c. Melakukan penyediaan untuk barang-barang agar bisa digunakan bila
dibutuhkan oleh pihak Mekanik maupun pihak Operator.
d. Membuat prioritas dalam memperbaiki peralatan.
52
e. Melakukan maintenance sesuai dengan check list.
f. Mengurangi break down dengan perawatan berkala.
5. Memilih sumber daya secara efektif dan efisien agar bekerja sesuai dengan
standar kerja.
Action plan:
a. Memlilih sumber daya berdasarkan kemampuan dan keahlian pada posisi
yang cocok.
b. Mengerti setiap langkah pengerjaan proyek dengan jelas.
6. Mengawasi sumber daya agar bekerja dengan efektif dan efisien.
Action plan:
Mengawasi kinerja dari sumber daya agar bekerja sesuai dengan kemampuan
dan keahlian.
3.4. Proyek Lahan Gambut
Pada Februari 2009, Perusahaan berhasil memenangkan tender pengerjaan
lahan gambut milik PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., dimana Perusahaan
berkewajiban membuka lahan gambut dan mengerjakan sampai tahap pemerataan
lahan. Durasi kontrak adalah 1 tahun, mulai dari tanggal 1 April 2009 sampai 31
Maret 2010. Luas area lahan yang dikerjakan untuk land clearing adalah 187,2 Ha
dan luas area cabut tunggul adalah 233,28 Ha (berdasarkan kontrak kerja dengan
PT. Indah KiatPulp & Paper Tbk. No: 107/PUD/SPK/III/09)
53
Rincian kontrak pengerjaan proyek penyiapan dan perawatan lahan produksi
Gambut adalah:
1. Land Clearing = Rp 6.000.000,- / Ha
2. Cabut tunggul = Rp 40.250.000,- / Ha
Kontrak ini memiliki risiko denda keterlambatan pengiriman unit sebesar
Rp. 1.000.000,- per hari. Jika melewati 30 hari ataupun gagal dalam menyuplai
sesuai jumlah unit yang disepakati maka otomatis jaminan tender hangus dan
perjanjian kontrak ini otomatis batal. Tetapi hal ini tidak menjadi masalah bagi
Perusahaan karena standar unit operasional kerja adalah 7 unit excavator
sedangkan Perusahaan memiliki 10 unit Excavator. Target kerja per bulan adalah
5 jalur dan pinalti dihitung per 3 bulan dengan kewajiban menyelesaikan minimal
15 jalur. Kekurangan hasil kerja per 3 bulan akan didenda berdasarkan: nilai
kontrak x kekurangan jalur. Maksimum pembayaran per bulan adalah 7 jalur.
Berdasarkan kontrak kerja PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. perihal
Instruksi Kerja Penyiapan dan Perawatan Lahan Produksi, ruang lingkup
pekerjaan meliputi:
1. Land clearing
Rincian pekerjaan:
a. Mengeruk semak belukar, kayu, tunggul kemudian dikumpulkan di sebelah
kiri membentuk tumpukkan menggunakan excavator bucket standard,
panjang sesuai rencana panjang jalur 1.000 m – 1.200 m, dikerjakan secara
mundur.
54
b. Pekerjaan dilanjutkan sampai mencapai lebar 20 m dikumpulkan di sebelah
kanan, sehingga membentuk tumpukkan sepanjang 20 m, dikerjakan secara
mundur.
2. Buang sampah
Rincian pekerjaan:
a. Mempersiapkan jalan traktor trailer sepanjang tumpukan sampah sampai ke
tempat pembuangan semak.
b. Memparkirkan traktor atau trailer disamping excavator yang memuat
sampah.
c. Memuat kayu, sampah, tunggul dengan diameter lebih dari 7 cm dan
panjang 1 m ke atas trailer, pemuatan berlawanan dengan arah traktor atau
trailer menggunakan excavator grapple.
d. Membuang sampah atau tunggul ke tempat yang sudah disediakan.
3. Cabut tunggul
Rincian pekerjaan:
a. Menggali atau megeruk lahan dengan alat excavator yang membentuk
galian dengan lebar 1,2 meter dan 1 meter. Lahan di gali dengan kedalaman
1,5 meter dengan menggunakan excavator bucket standard secara mundur.
b. Mengumpulkan kayu, tunggul diameter lebih besar dari 5 cm dan panjang
lebih dari 60 cm ditempat yang belum digali.
c. Membuang tunggul menggunakan alat muat excavator grapple dan alat
angkut traktor atau trailer.
55
4. Gali parit jalur
Rincian pekerjaan:
a. Membuat lining dengan memasang pancang yang sudah diberi warna pada
lahan cabut tunggul dengan jarak ± 50 m interval 20 m.
b. Menggali menggunakan excavator bucket trapezoidal dengan cara mundur
berpedoman pada lining yang ada, hasil galian dibuang ke tempat yang
rendah, minimal 2 m dari parit. Penampang parit berbentuk trapesium
dengan lebar bagian bawah ± 35 cm, lebar bagian atas ± 150 cm, dan
kedalaman ± 2 m.
5. Meratakan Jalur
Rincian pekerjaan:
a. Meratakan tumpukkan bekas galian parit dengan menggunakan excavator
bucket standard.
b. Mengumpulkan tunggul kayu yang tercecer dan dikumpulkan di tempat
yang sudah diratakan.
6. Pemasangan Jembatan
Rincian pekerjaan:
a. Membuat jembatan kayu yang menghubungkan antara lahan tambang
dengan stokpile.
b. Jembatan memiliki lebar 3,5 m dan panjang 6 meter.
c. Kayu sudah disediakan oleh pihak PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Ukuran kayu:
1) Diameter = 0.4 – 0.7 m.
2) Panjang = 8 – 10 m.
56
d. Pekerjaan membuat jembatan menggunakan excavator.
Untuk upah land clearing, cabut tunggul, buang sampah, gali parit jalur,
meratakan jalur dan pemasangan jembatan sejumlah Rp. 10.512.720.000,- dengan
perincian:
1. Cabut tunggul adalah Rp 40.250.000,-/Ha x 233,28 Ha = Rp 9.389.520.000,- di
luar PPN 10%.
2. Land clearing adalah Rp 6.000.000,-/Ha x 187.2 Ha = Rp 1.123.200.000,- di
luar PPN 10%.
Dengan asumsi harga BBM adalah Rp.5.001-6.000,-/liter, apabila terjadi
kenaikan/penurunan harga BBM sebesar Rp. 1.000,-/liter atau kelipatannya, maka
nilai kontrak akan disesuaikan naik/turun sebesar 3% atau kelipatannya.
Gambar 3.2 Urutan Pengerjaan Lahan Gambut Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati
3.5. Proses Bisnis
3.5.1. Proses Land Clearing
Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and
Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan land clearing adalah:
1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian
memberikan pemetaan pengerjaan lahan land clearing.
2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk
mengerjakan lahan land clearing yang sudah diberi tanda oleh Pengawas.
57
3. Operator akan mengerjakan lahan sesuai dengan perintah pengerjaan.
4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai
dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan.
5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya
kepada pengawas.
6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana proses pengerjaan land clearing
telah dilaksanakan serta mencatat hour meter alat berat.
7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa hasil kinerja
land clearing dan penggunaan alat berat berupa hour meter.
Gambar proses bisnis land clearing dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Proses Bisnis Land Clearing Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati
58
3.5.2. Proses Cabut Tunggul
Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and
Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan cabut tunggul adalah:
1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian
memberikan pemetaan pengerjaan lahan cabut tunggul.
2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk
mengerjakan lahan cabut tunggul yang sudah diberi tanda oleh Pengawas.
3. Operator akan mengerjakan lahan sesuai dengan perintah pengerjaan.
4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai
dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan.
5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya
kepada pengawas.
6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana proyek telah dikerjakan serta
mencatat hour meter alat berat.
7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa hasil kinerja
cabut tunggul dan penggunaan alat berat berupa hour meter.
Gambar proses bisnis cabut tunggul dapat dilihat pada Gambar 3.4.
59
Gambar 3.4 Proses Bisnis Cabut Tunggul Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati
3.5.3. Proses Buang Sampah
Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and
Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan buang sampah adalah:
1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas rencana
pemetaan pembuangan sampah.
2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk membuang
sampah sesuai dengan pemetaan yang telah dibuat.
60
3. Operator akan membuang dan menyusun sampah sesuai dengan perintah
Pimpinan Proyek.
4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai
dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan.
5. Setelah membuang sampah maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya
kepada pengawas berupa jumlah trip pembuangan sampah.
6. Pengawas mencatat jumlah trip pembuangan sampah dan hour meter mesin.
7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa jumlah trip
pembuangan dan penggunaan alat berat berupa hour meter.
Gambar proses bisnis buang sampah dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Proses Bisnis Buang Sampah Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati
61
3.5.4. Proses Gali Parit Jalur
Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and
Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan gali parit jalur adalah:
1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian
memberikan pemetaan pengerjaan gali parit jalur.
2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk
mengerjakan gali parit jalur yang sudah diberi tanda oleh Pengawas.
3. Operator akan mengerjakan gali parit jalur sesuai dengan perintah pengerjaan.
4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai
dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan.
5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya
kepada pengawas.
6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana proyek telah dikerjakan serta
mencatat hour meter alat berat.
7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa kinerja
penyelesaian jalur parit dan penggunaan alat berat berupa hour meter.
Gambar proses bisnis gali parit jalur dapat dilihat pada Gambar 3.6.
62
Diskusi Pimpinan Proyek dengan Pengawasmengenai proses gali parit jalur Pemetaan dan pemberian
tanda pada jalur yangakan digali paritnya
Pimpinan proyek melakukan briefing kepada Operator
Operator mengerjakan proses gali parit jalur padalahan sesuai dengan perintah pengerjaan
Pengawas mengawasi Operator selama bekerja
Operator Melaporkan hasil kinerjagali parit jalur kepada Pengawas
Pengawas memberikan tanda sejauhmana proses pengerjaan gali parit jalur
dan pencatatan hour meter
Pimpinan Proyek menerima laporankinerja gali parit jalur dari Pengawas
Gambar 3.6 Proses Bisnis Gali Parit Jalur Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati
3.5.5. Proses Meratakan Jalur
Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and
Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan meratakan jalur adalah:
1. Pertama, Pimpinan Proyek melakukan diskusi dengan Pengawas kemudian
memberikan pemetaan pengerjaan meratakan lahan.
2. Pimpinan Proyek akan melakukan briefing kepada Operator untuk meratakan
jalur yang sudah diberi tanda oleh Pengawas.
63
3. Operator akan meratakan lahan sesuai dengan perintah.
4. Pengawas mengawasi Operator selama bekerja agar hasil pengerjaan sesuai
dengan standar dan kualitas pengerjaan yang diinginkan.
5. Setelah mengerjakan proyek maka Operator akan melaporkan hasil kinerjanya
kepada pengawas.
6. Pengawas memberikan tanda sejauh mana pemerataan lahan telah dikerjakan
serta mencatat hour meter alat berat.
7. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek berupa kinerja
pemerataan lahan dan penggunaan alat berat berupa hour meter.
Gambar proses bisnis meratakan jalur dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Proses Bisnis Meratakan Jalur Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati
64
3.5.6. Proses Pemasangan Jembatan
Berdasarkan Instruksi Kerja yang ditentukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and
Paper Tbk. proses yang ada pada tahap pengerjaan pemasangan jembatan adalah:
1. Pimpinan Proyek akan memberikan perintah kepada Operator untuk memasang
jembatan.
2. Operator akan mengerjakan pemasangan jembatan sesuai dengan perintah
Pimpinan Proyek.
3. Pengawas mengawasi kualitas jembatan agar sesuai dengan standar yang telah
diberikan.
4. Pengawas memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek mengenai
penggunaan alat berat berupa hour meter.
Gambar proses bisnis pemasangan jembatan dapat dilihat pada Gambar 3.10.
65
Gambar 3.8 Proses Bisnis Pemasangan Jembatan Sumber: Dokumen Proses Bisnis CV. Jawara Kasih Sejati
3.6. Standarisasi Penilaian Kinerja
Perusahaan memiliki standarisasi penilaian kinerja yang ditetapkan oleh
Direktur ketika mempelajari dan mendiskusikan langkah-langkah yang akan
diambil untuk menyelesaikan proyek bersama pimpinan proyek dan pengawas
dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Land Clearing
Standarisasi penilaian kinerja land clearing adalah total waktu 3 bulan dengan
jumlah 1.000 jam. Dengan perincian setiap lahan membutuhkan waktu 1 bulan
66
dan ± 333 jam kerja alat berat. Standar ini diambil melalui pengalaman
Perusahaan sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan land clearing serta Operator
excavator sudah berpengalaman dalam mengerjakan proses land clearing.
2. Cabut Tunggul
Standarisasi dalam pekerjaan cabut tunggul adalah setiap jamnya mampu
menyelesaikan lahan seluas 20 x 10 meter sehingga untuk mengerjakan lahan
seluas 233,28 Ha membutuhkan waktu ± 11.664 jam.
3. Buang Sampah
Standarisasi untuk membuang sampah adalah kurang lebih 4.500 trip.
Pembuangan dengan traktor tergantung banyaknya sampah yang terdapat pada
lahan produksi dengan jumlah jam kerja alat berat ± 7.000 jam.
4. Gali Parit Jalur
Standarisasi untuk menggali parit adalah 40 jam setiap jalurnya. Dimana dalam
kontrak terdapat 4 lahan dan setiap lahan memiliki kurang lebih 25 jalur
sehingga total jam kerja untuk menggali parit adalah ± 4.000 jam.
5. Meratakan Jalur
Standarisasi untuk meratakan jalur adalah 40 jam setiap jalurnya. Lahan yang
sudah digali paritnya kemudian diratakan tanahnya supaya rapi dan siap untuk
dilakukan proses produksi. Total jam kerja untuk meratakan jalur adalah ±
4.000 jam.
6. Membuat Jembatan
Setelah lahan produksi diratakan jalurnya sebelum diserahkan kepada pihak
produksi terlebih dahulu dibuat jembatan. Standarisasi untuk membuat
67
jembatan adalah 10 jam kerja/jembatan yang dibuat sehingga total jam
pembuatan jembatan adalah 40 jam.
3.7. Masalah yang Dihadapi
Masalah-masalah yang dihadapi oleh Perusahaan sehubungan dengan
Proyek Lahan Gambut berdasarkan interview dan diskusi dengan pihak Direktur
dan pemantauan langsung di lapangan ditemukan bahwa:
1. Karyawan tidak bisa bekerja secara efektif dan efisien karena Perusahaan
belum memiliki standar operasi pekerjaan yang baku.
2. Perusahaan tidak memiliki sistem pengukuran kinerja karyawan.
3. Pengawas kurang ketat dalam mengawasi operasional lapangan.
4. Tidak ada sistem pengendalian dan pelaporan yang baik.