judul program rancangan sistem portal...
TRANSCRIPT
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“RANCANGAN SISTEM PORTAL LOWONGAN PEKERJAAN SESUAI
TINGKAT PENDIDIKAN”
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Erny Eka Santoso 6913040054 Angkatan 2013
Gilang Mahkota F 6913040043 Angkatan 2013
Fahmi Amil Silmi 6913040053 Angkatan 2013
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2014
ii
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................. iii
Ringkasan ............................................................................................... 1
Pendahuluan ............................................................................................ 3
2.1 Gagasan ............................................................................................ 5
a. Kondisi kekinian ......................................................................... 4
b. Solusi yang pernah ditawarkan ................................................... 6
c. Gagasan dapat diperbaiki ............................................................ 6
d. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu ................. 7
e. Langkah-langkah strategis .......................................................... 8
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 11
3.1.1 Gagasan inti ............................................................................ 11
3.1.2 Teknik Implementasi .............................................................. 11
4.1 Daftar Pustaka .................................................................................. 13
5.1 Lampiran-Lampiran ......................................................................... 14
1.4.1 Lampiran 1 .............................................................................. 14
1.4.2 Lampiran 2 .............................................................................. 18
1.4.3.Lampiran 3 .............................................................................. 19
1
Ringkasan
Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak dapat bekerja, karena
tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Ada berbagai macam tipe pengangguran,
misalnya pengangguran teknologis, pengangguran friksional dan pengangguran
struktural. Tingginya angka pengangguran, masalah ledakan penduduk, distribusi
pendapatan yang tidak merata, dan berbagai permasalahan lainnya di negara kita
menjadi salah satu faktor utama rendahnya taraf hidup para penduduk di negara kita.
Namun yang menjadi manifestasi utama sekaligus faktor penyebab rendahnya taraf
hidup di negara-negara berkembang adalah terbatasnya penyerapan sumber daya,
termasuk sumber daya manusia. Seorang pengamat tenaga kerja dari Serang Darlaini
Nasution SE mengatakan, ada tiga faktor mendasar yang menjadi penyebab masih
tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah,
ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan dengan lapangan kerja,
ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply (penawaran) dan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan masih rendah. Penyebab lainnya adalah kualitas
SDM itu sendiri yang tidak sesuai dengan yang diharapkan di lapangan, antara lain
dikarenakan penciptaan SDM oleh perguruan tinggi yang belum memadai, atau belum
mencapai standar yang ditetapkan.
Pengangguran intelektual di Indonesia cenderung terus meningkat dan semakin
mendekati titik yang mengkhawatirkan. Pengangguran intelektual ini tidak terlepas dari
persoalan dunia pendidikan yang tidak mampu menghasilkan tenaga kerja berkualitas
sesuai tuntutan pasar kerja sehingga seringkali tenaga kerja terdidik kita kalah bersaing
dengan tenaga kerja asing. Fenomena inilah yang sedang dihadapi oleh bangsa kita di
mana para tenaga kerja yang terdidik banyak yang menganggur walaupun mereka
sebenarnya menyandang gelar. Salah satu penyebab pengangguran di kalangan lulusan
perguruan tinggi adalah karena kualitas pendidikan tinggi di Indonesia yang masih
rendah. Akibatnya lulusan yang dihasilkanpun kualitasnya rendah sehingga tidak sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Pengangguran terdidik dapat saja
dipandang sebagai rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan. Namun bila dilihat
lebih jauh, dari sisi permintaan tenaga kerja, pengangguran terdidik dapat dipandang
sebagai ketidakmampuan ekonomi dan pasar kerja dalam menyerap tenaga terdidik
yang muncul secara bersamaan dalam jumlah yang terus berakumulasi.
Dari masalah atau kasus diatas dimana dapat disimpulkan bahwa yang
berpendidikan lebih tinggi semisal sarjana dapat menggeser pekerjaan alumnus
SMA/SMK sederajat maka ini lah yang menimbulkan pengangguran. Maka kami
membuat rancangan system portal lowongan pekerjaan sesuai tingkat pendidikan. agar
hal tersebut dapat diminimalisir, Sarjana bekerja sesuai pendidikan dan alumnus
SMA/SMK sederajat juga bekerja sesuai pendidikannya.
2
Kami berharap usulan kami bisa diterima agar dapat meneruskan Rancangan
sistem kami untuk tujuan sosial, sebagai salah satu langkah atau upaya pembagian hak
pekerjaan sesuai tingkat pendidikan.
3
BAGIAN INTI
1.1 PENDAHULUAN
Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan
1997membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak
itu,pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen.Padahal,
masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi.Jika pertumbuhan
ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada.Setiap pertumbuhan ekonomi
satu persen, tenaga kerja yang terserap bisamencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan
ekonomi Indonesia hanya 3-4persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga
kerja, sementara pencarikerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap
tahun pasti ada sisapencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan
jumlah pengangguran diIndonesia bertambah.
Bayangkan, pada 1997, jumlah penganggur terbuka mencapai 4,18
juta.Selanjutnya, pada 1999 (6,03 juta), 2000 (5,81 juta), 2001 (8,005 juta), 2002(9,13
juta) dan 2003 (11,35 juta). Sementara itu, data pekerja dan pengangguranmenunjukkan,
pada 2001: usia kerja (144,033 juta), angkatan kerja (98,812 juta),penduduk yang kerja
(90,807 juta), penganggur terbuka (8,005 juta), setengahpenganggur terpaksa (6,010
juta), setengah penganggur sukarela (24,422 juta). Pada 2002: usia kerja (148,730 juta),
angkatan kerja (100,779 juta), penduduk yang kerja (91,647 juta), penganggur terbuka
(9,132 juta), setengah penganggur terpaksa (28,869 juta), setengah penganggur sukarela
tidak diketahui jumlah pastinya. Hingga tahun 2002 saja telah banyak pengangguran,
apalagi di tahun 2003 hingga 2015 pasti jumlah penggangguran semakin bertambah dan
mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi Indonesia.
Persoalan pengangguran di Indonesia dipicu tiadanya kesesuaian antara jenjang
pendidikan dan ketersediaan lapangan kerja. Kondisi ini memicu tenaga kerja terdidik,
justru mengambil lahan pekerjaan kelompok tidak terampil. Berdasarkan data yang
dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), lulusan pendidikan tinggi baru 5 persen dari total
angkatan kerja. Alhasil, mayoritas pasar buruh diisi oleh alumnus pendidikan dasar dan
menengah. Masalahnya para warga usia muda kesulitan mengakses informasi soal
lapangan pekerjaan. Akhirnya, banyak lulusan SMA bersedia melakoni pekerjaan yang
seharusnya diperuntukkan untuk lulusan SD dan SMP. "Sekitar 20 persen lulusan SMA
rela bekerja di sektor tanpa keterampilan, 65 persen semi-skilled. Fenomena ini imbas
dari kegagalan lulusan pendidikan tinggi, khususnya para sarjana, yang juga
menganggur dan akhirnya mengambil jatah lulusan SMA. Jumlah lulusan perguruan
tinggi yang menganggur saat ini lima kali lipat pengangguran dewasa. Menurut Vivi,
situasi ini sudah tidak sehat, apabila dibandingkan dengan mayoritas negara lain
berpenghasilan menengah seperti Indonesia. Dari masalah tersebut kami berupaya untuk
membuat “Rancangan Sistem Portal Lowongan Pekerjaan sesuai Tingkat Pendidikan
yang bertujuan agar penempatan dan pembagian lapangan pekerjaan sesuai dengan
pendidikan. Meminamalisir pergeseran pekerjaan yang seharusnya untuk SMA/SMK
sederajat namun diambil alih oleh Sarjana.
4
2.1 GAGASAN
2.1.1 Kondisi kekinian
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu
karena jumlahlapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.
Jugakompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga
kurangefektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya
pemutusanhubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan
yangmenutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamananyang
kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalamproses ekspor
impor, dll.
Menurut data BPS angka pengangguran pada tahun 2002, sebesar 9,13 juta
penganggur terbuka, sekitar 450 ribu diantaranya adalah yangberpendidikan tinggi. Bila
dilihat dari usia penganggur sebagian besar (5.78 juta)adalah pada usia muda (15-24
tahun). Selain itu terdapat sebanyak 2,7 jutapenganggur merasa tidak mungkin
mendapat pekerjaan (hopeless). Situasiseperti ini akan sangat berbahaya dan
mengancam stabilitas nasional.Masalah lainnya adalah jumlah setengah penganggur
yaitu yang bekerja kurangdari jam kerja normal 35 jam per minggu, pada tahun 2002
berjumlah 28,87 jutaorang. Sebagian dari mereka ini adalah yang bekerja pada jabatan
yang lebihrendah dari tingkat pendidikan, upah rendah, yang mengakibatkan
produktivitasrendah. Dengan demikian masalah pengangguran terbuka dan
setengahpenganggur berjumlah 38 juta orang yang harus segera dituntaskan.
Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2ELIPI)
memprediksi bahwa jumlahpengangguran tahun ini akan meningkatmenjadi 11,833 juta
orang. "Angka ini berbeda dengan yang dikeluarkan pemerintah yangmenyatakan
pengangguran pada 2005 sekitar 9,9juta orang," kata Koordinator P2E LIPI, Wijaya
Adi, kepada wartawan di Jakarta kemarin.Menurut Wijaya,tingginya angka
pengangguran terkait dengan fenomena yang muncul padamasa krisis,
yaitupertumbuhan ekonomi ditopang oleh pertumbuhan konsumsi.Padahal konsumsi
tidak memberikan pengaruh kepada penyerapan tenagakerja. Bila sebelum krisis
kenaikan pertumbuhan ekonomi 1 persen mampumenyerap 400 ribu tenaga kerja,
sekarang hanya menyerap 250 ribu tenagakerja.
Padahal dalam setahun, menurut dia, tambahan angkatan kerja mencapai2,5 juta
orang atau 12,5 juta orang selama lima tahun. Dengan targetpertumbuhan ekonomi 2005
sebesar 5,5 persen, tenaga kerja yang dapatdiserap hanya 1,375 juta orang. "Tambahan
pengangguran pada 2005 akanberkisar pada angka 1,125 juta orang," ujarnya.
"Ditambah stok penganggur pada tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan jumlah
penganggur pada 2005 akanberkisar 11,833 juta orang."
Penelitian LIPI tersebut belum memperhitungkan pengangguranpascatsunami di
Aceh. Akibat bencana ini, boleh jadi angka pengangguran diIndonesia akan lebih besar.
Sebab, menurut Organisasi Buruh Internasional(ILO), ada 600 ribu pengangguran
pascabencana tersebut. ILO memperkirakan,tingkat pengangguran di provinsi-provinsi
5
yang terkena dampak bencana inidiperkirakan 30 persen atau lebih, meningkat drastis
dari tingkat 6,8 persen diprovinsi-provinsi tersebut sebelum tertimpa bencana (Koran
Tempo, 24/1).Wijaya membenarkan bila memperhitungkan eks TKI dan pascatsunami,
angkapengangguran bisa lebih besar lagi. "Perkiraan saya ada tambahanpengangguran
sekitar 500 ribu orang," tuturnya.
Di sisi lain, ia menjelaskan, masalah ketenagakerjaan menjadi semakinpelik
karena setiap tahun upah buruh diwajibkan naik. Padahal penentuan upahburuh tidak
dikaitkan secara langsung dengan produktivitas tenaga kerja. Dalambatas tertentu, kata
dia, hal itu akan menyebabkan biaya produksi meningkat danpada gilirannya akan
mempengaruhi daya saing. Padahal di berbagai negarapesaing Indonesia, seperti
Vietnam, upah buruh relatif lebih rendah denganproduktivitas tenaga kerja lebih tinggi
atau sama. Menurut dia, jika persoalan initidak diselesaikan, konflik antara pengusaha
dan tenaga kerja akan tetapberlanjut."Dalam jangka panjang hal ini akan merugikan,"
katanya, "sebab salahsatu pertimbangan hengkangnya investor ke luar negeri berkaitan
denganmasalah ketenagakerjaan
2.1.2 Solusi yang pernah ditawarkan
Upaya Peningkatan Kualitas Angkatan Kerja, namun sampai saat ini belum
berjalan terhambat ole factor ekonomi dan daerah jadi masalah sampai sekarang belum
terminimalisasi. Jadi kami meneliti dari data yang ada untuk membuat rancangan
system portal lowongan pekerjaan sesuai tingkat pendidikan.
2.1.3 Gagasan dapat diperbaiki
Dengan upaya kami membuat rancangan system portal lowongan pekerjaan
sesuai tingkat pendidikan akan meminimalisir tindak pergeseran lowongan pekerjaan
yang seharusnya untuk strata bawah yang ditempati strata atas sehingga pengangguran
yang disebabkan karena factor pendidikan akan berkurang. Sarjana akan memutar balik
pikiran sehingga membuat lapangan pekerjaan dan dengan demikian akan menambah
lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja bagi strata atau kalangan menengah kebawah.
Atau Sarjana akan bekerja sesuai pendidikannya tanpa harus mengambil alih pekerjaan
kalangan bawah di perusahaan atau lapangan pekerjaan.
2.1.4 Pihak pihak yang dipertimbangkan untuk membantu.
Pemerintah
Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja anatar lain dengan
mendirikan berbagai pusat latihan kerja. Upaya ini bertujuan untuk melatih orang
menjadi manusia terampil,berinisiatif, dan kreatif. Usaha ini disertai pula dengan usaha
peningkatan mutu sekolah kejuruan, penciptaan kondisi yang kondusif bagi penanaman
modal, transmigrasi, dan keluarga berencana. Mengenalkan program ini kepada
masyarakat luas agar program ini dapat berjalan untuk meminimalisir tingkat
pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran lapangan pekerjaan di dunia usaha.
6
Pihak Swasta (Perusahaan)
Langkah yang dapat diambil oleh pihak swasta untuk ikut serta dalam upaya
meningkatkan mutu tenaga kerja adalah bekerja sama dengansekolah atau kampus
adalah menyediakan kesempatan bagi para siswa dan mahasiswa untuk kerja praktik
atau magang di perusahaan yang bersangkutan. Program magang ini akan memberi
pemahaman secara lebih baik kepada calon tenaga kerja mengenai dunia kerja yang
sesungguhnya.
Dengan demikian, para calon tenaga kerja tersebut dapat mempersiapkan dirinya
dengan berbagai kemampuan dan keterampilan yang memang dibutuhkan oleh dunia
usaha. Dan mau bekerjasama dengan pemerintah untuk terbuka dan tidak mengambil
keuntungan dalam pemilihan karyawan atau pekerja di perusaan tersebut dan
menggunakan Rancangan sisitem portal lowongan pekerjaan sesuai tingkat pendidikan.
Individu
Beberapa langkah yang harus diambil oleh setiap individu dalam meningkatkan
mutu dirinya adalah sebagai berikut.
Membekali diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh perusahaan.
Dalam mencari kerja, seseorang harus membekali diri dengan berbagai keterampilan
dan pengetahuan yang disyaratkan oleh perusahaan secara umum, seperti keterampilan
komputer, bahasa inggris, dan keahlian khusus sesuai peerjaan yang ditawarkan.
Menanamkan jiwa wirausaha.
Bekerja bukan hanya berarti bergabung dengan suatu instansi atau perusahaan.
Bila belum atau tidak bekerja pada instansi atau perusahaan, seseorang bisa bekerja
secara mandiri dengan berwirausaha, seperti berternak ayam, budidaya anggrek,atau
berdagang.
Setiap individu harus bisa mengembangkan kemampuan atau bakatnya untuk
mengenali peluang, seperti membuat produk baru, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,memasarkan, dan mengatur
permodalan operasinya.
2.1.5 Langkah Langkah Strategis
Kepribadian yang matang, dinamis dan kreatif memiliki tujuan dan visiyang
jauh ke depan, berani mengambil tantangan serta mempunyai mindsetyang benar. Itu
merupakan tuntutan utama dan mendasar di era globalisasi daninformasi yang sangat
kompetitif dewasa ini dan di masa-masa mendatang.
Perlu diyakini oleh setiap orang, kesuksesan yang hakiki berawal darisikap
mental kita untuk berani berpikir dan bertindak secara nyata, tulus, jujur matang,
sepenuh hati, profesional dan bertanggung jawab. Kebijakan ini
dapatdiimplementasikan menjadi gerakan nasional melalui kerja sama denganlembaga
pelatihan yang kompeten untuk itu.
7
Kedua,segera melakukan pengembangan kawasan-kawasan, khususnyayang
tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitastransportasi dan
komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi parapenganggur di berbagai jenis
maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnyapotensi wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) baik potensisumber daya alam, sumber daya manusia
maupun keuangan (finansial).
Ketiga,segera membangun lembaga sosial yang dapat menjaminkehidupan
penganggur. Hal itu dapat dilakukan serentak dengan pendirianBadan Jaminan Sosial
Nasional dengan embrio mengubah PT Jaminan SosialTenaga Kerja (PT Jamsostek)
menjadi Badan Jaminan Sosial Nasional yangterdiri dari berbagai devisi menurut
sasarannya. Dengan membangun lembagaitu, setiap penganggur di Indonesia akan
tercatat dengan baik dan mendapatperhatian khusus. Secara teknis dan rinci,
keberadaaan lembaga itu dapatdisusun dengan baik.
Keempat, segera menyederhanakan perizinan karena dewasa ini terlalubanyak
jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan ModalAsing (PMA),
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan investasimasyarakat secara perorangan
maupun berkelompok. Itu semua perlu segeradibahas dan disederhanakan sehingga
merangsang pertumbuhan investasiuntuk menciptakan lapangan kerja baru.
Kelima, mengaitkan secara erat (sinergi) masalah pengangguran denganmasalah
di wilayah perkotaan lainnya, seperti sampah, pengendalian banjir, danlingkungan yang
tidak sehat. Sampah, misalnya, terdiri dari bahan organik yangdapat dijadikan kompos
dan bahan non-organik yang dapat didaur ulang.
Sampah sebagai bahan baku pupuk organik dapat diolah untukmenciptakan
lapangan kerja dan pupuk organik itu dapat didistribusikan kewilayah-wilayah tandus
yang berdekatan untuk meningkatkan produksi lahan.Semuanya mempunyai nilai
ekonomis tinggi dan akan menciptakan lapangankerja.
Keenam, mengembangkan suatu lembaga antarkerja secara profesional.Lembaga
itu dapat disebutkan sebagai job center dan dibangun dandikembangkan secara
profesional sehingga dapat membimbing danmenyalurkan para pencari kerja.
Pengembangan lembaga itu mencakup, antaralain sumber daya manusianya (brainware),
perangkat keras (hardware),perangkat lunak (software), manajemen dan keuangan.
Lembaga itu dapat dibawah lembaga jaminan sosial penganggur atau bekerja sama
tergantungkondisinya.
Ketujuh, menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim keluar
negeri. Perlu seleksi lebih ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri.Sebaiknya
diupayakan tenaga-tenaga terampil (skilled). Hal itu dapat dilakukandan diprakarsai
oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
Bagi pemerintah Daerah yang memiliki lahan cukup, gedung,
perbankan,keuangan dan aset lainnya yang memadai dapat membangun Badan
UsahaMilik Daerah Pengerahan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri (BUMD-
PJTKI). Tentunya badan itu diperlengkapi dengan lembaga pelatihan (Training Center)
8
yang kompeten untuk jenis-jenis keterampilan tertentu yang sangatbanyak peluang di
negara lain. Di samping itu, perlu dibuat peraturan tersendiritentang pengiriman TKI ke
luar negeri seperti di Filipina.
Kedelapan, segera harus disempurnakan kurikulum dan sistempendidikan
nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangatmenentukan kualitas
pendidikan. Karena itu, Sisdiknas perlu reorientasi supayadapat mencapai tujuan
pendidikan secara optimal.
Kesembilan,upayakan untuk mencegah perselisihan hubungan industrial(PHI)
dan pemutusan hubungan kerja (PHK). PHI dewasa ini sangat banyakberperan terhadap
penutupan perusahaan, penurunan produktivitas, penurunanpermintaan produksi industri
tertentu dan seterusnya. Akibatnya, bukan hanyatidak mampu menciptakan lapangan
kerja baru, justru sebaliknya bermuara padaPHK yang berarti menambah jumlah
penganggur.
Pihak-pihak yang terlibat sangat banyak dan kompleks sehingga hal ituperlu
dicegah dengan berbagai cara terutama penyempurnaan berbagaikebijakan.
Kesepuluh,segera mengembangkan potensi kelautan kita. NegaraKesatuan
Republik Indonesia (NKRI) mempunyai letak geografis yang strategisyang sebagian
besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensialsebagai negara maritim.
Potensi kelautan Indonesia perlu dikelola lebih baiksupaya dapat menciptakan lapangan
kerja yang produktif dan remuneratif.
Hal-hal yang paling sedikit yang dapat dikembangkan untuk
menciptakanlapangan kerja bagi para penggemar sesuai pendidikannya,
keterampilannya,umurnya penganggur terbuka atau setengah penganggur, atau orang
yang barumasuk ke pasar kerja, dan sebagainya. Diharapkan ke depan
kebijakanketenagakerjaan dapat diubah (reorientasi) kembali agar dapat berfungsi
secaraoptimal untuk memerangi pengangguran.
9
KESIMPULAN
3.1.1 Gagasan Inti
Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997membuat
kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Jumlah penggangguran semakin
bertambah dan mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi Indonesia.
Persoalan pengangguran di Indonesia dipicu tiadanya kesesuaian antara jenjang
pendidikan dan ketersediaan lapangan kerja. Kondisi ini memicu tenaga kerja terdidik,
justru mengambil lahan pekerjaan kelompok tidak terampil. Berdasarkan data yang
dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), lulusan pendidikan tinggi baru 5 persen dari total
angkatan kerja. Alhasil, mayoritas pasar buruh diisi oleh alumnus pendidikan dasar dan
menengah. Masalahnya para warga usia muda kesulitan mengakses informasi soal
lapangan pekerjaan. Akhirnya, banyak lulusan SMA bersedia melakoni pekerjaan yang
seharusnya diperuntukkan untuk lulusan SD dan SMP. "Sekitar 20 persen lulusan SMA
rela bekerja di sektor tanpa keterampilan, 65 persen semi-skilled. Fenomena ini imbas
dari kegagalan lulusan pendidikan tinggi, khususnya para sarjana, yang juga
menganggur dan akhirnya mengambil jatah lulusan SMA. Jumlah lulusan perguruan
tinggi yang menganggur saat ini lima kali lipat pengangguran dewasa. Menurut Vivi,
situasi ini sudah tidak sehat, apabila dibandingkan dengan mayoritas negara lain
berpenghasilan menengah seperti Indonesia.
3.1.2 Teknik Implementasi
Pengangguran di Indonesia kondisinya saat ini sangat memprihatnkan,banyak
sekali terdapat pengangguran di mana-mana. Penyebab penganggurandi ndonesia ialah
terdapat pada masalah sumber daya manusia itu sendiri dantentunya keterbatasan
lapangan pekerjaan. Indonesia menempati urutan ke 133dalam hal tingkat pengangguran
di dunia, semakin rendah peringkatnya makasemakin banyak pulah jumlah
pengangguran yang terdapat di Negara tersebut.Untuk mengatasi masalah pengangguran
ini kami telah membuat suatu program untuk mengurangi pengangguran dan
meminamilisir pergeseran pekerjaan yang disebabkan karena tingkatan pendidikan.
Selain mengharapkan bantuandari pemerintah sebaiknya kita secara pribadi juga harus
berusaha memperbaiki kualitas sumber daya kita agar tidak menjadi seorang
pengangguran dan menjadi beban pemerintah.
3.1.3 Prediksi Ketercapaian
Pemerintah
Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja anatar lain dengan
mendirikan berbagai pusat latihan kerja. Upaya ini bertujuan untuk melatih orang
menjadi manusia terampil,berinisiatif, dan kreatif.
10
Pihak Swasta (Perusahaan)
Langkah yang dapat diambil oleh pihak swasta untuk ikut serta dalam upaya
meningkatkan mutu tenaga kerja adalah bekerja sama dengansekolah atau kampus
adalah menyediakan kesempatan bagi para siswa dan mahasiswa untuk kerja praktik
atau magang di perusahaan yang bersangkutan.
Individu
Beberapa langkah yang harus diambil oleh setiap individu dalam meningkatkan
mutu dirinya adalah sebagai berikut.
Membekali diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh perusahaan & menanamkan
jiwa wirausaha.
Dari masalah tersebut kami berupaya untuk membuat ”Rancangan System Portal
Lowongan Pekerjaaan Sesuai Tingkat Pendidikan”
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.merdeka.com/uang/5-masalah-tenaga-kerja-dan-lapangan-kerja-di-
indonesia.html
http://www.datastatistik-indonesia.com,2014
http://id.wikipedia.co.id,2014
http://www.suarapembaruan.com
12
LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA
DATA PRIBADI KETUA A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Erny Eka Santoso 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Teknik Otomasi 4 NIM 6913040054 5 Tempat dan Tanggal lahir Surabaya, 18September
1994 6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085731841376
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institut SDN 1 Bangunsari
Ponorogo SMP Negeri 1
Ponorogo SMK Negeri 1
Jenangan Ponorogo
Jurusan Rekayasa Perangkat
Lunak Tahun Masuk/
Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Penemuan Ilmiah/ Seminar Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabla si kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu pernyataan
dalam pengajuan hibah PKM -GT
Surabaya, 17 Maret 2015
Pengusul,
Erny Eka Santoso
13
DATA PRIBADI ANGGOTA 1 A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Gilang Mahkota Fuady 2 Jenis Kelamin Laki – laki 3 Program Studi Teknik Otomasi 4 NIM 6913040043 5 Tempat dan Tanggal lahir Jombang, 22 Oktober 1994 6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085607000048
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institut SDN Jombatan IV SMPN 2 Jombang SMAN 2 Jombang Jurusan IPA
Tahun Masuk/
Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Penemuan Ilmiah/ Seminar Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabla si kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu pernyataan
dalam pengajuan hibah PKM – M
Surabaya, 17 Maret 2015
14
DATA PRIBADI ANGGOTA 2 A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Fahmi Amil Silmi
2 Jenis Kelamin Laki – laki
3 Program Studi Teknik Otomasi
4 NIM 6913040053
5 Tempat dan Tanggal lahir Jombang,
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP 085852592500
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institut
Jurusan
Tahun Masuk/
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Penemuan Ilmiah/ Seminar Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabla si kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu pernyataan
dalam pengajuan hibah PKM – M
Surabaya, 17 Maret 2015
15
DATA PRIBADI DOSEN PENDAMPING
A. Identitas Diri Dosen Pendamping
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Mohammad Basuki Rahmat,ST.,MT 2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Program Studi Teknik Elektro - PPNS 4 NIP / NIDN 197305222000031001/ 0022057304 5 Tempat dan Tanggal lahir Bojonegoro, 22 Mei 1973 6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 085731339948
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institut SDN 1 Kapas
Bojonegoro
SMP N 1
Bojonegoro
SMA N 1
Bojonegoro
Jurusan IPA
Tahun Masuk/
Lulus 1977-1983 1985-1988 1988-1991
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Penemuan Ilmiah/ Seminar Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabla si kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu pernyataan
dalam pengajuan hibah PKM – GT
Surabaya, 17 Maret 2015
Pengusul,
(Mohammad Basuki Rahmat,ST.,MT)
16
LAMPIRAN 2.SUSUNAN ORGANISASI TIM DAN PEMBAGIAN TUGAS
No Nama /
NIM
Program
Studi
BidangIlmu Alokasi
Waktu
( jam /
minggu )
UraianTugas
1 Erny Eka
Santoso /
6913040054
D4 – Teknik
Otomasi
Programmer Analisis data dan
Perancangan serta
memprogram
menggunakan visual
basic
2 Gilang
Mahkota
Fuady /
6913040043
D4 – Teknik
Otomasi
Programmer Analisis data dan
Perancangan serta
memprogram
menggunakan visual
basic
3 Fahmi Amil
Silmi/
6913040053
D4 – Teknik
Otomasi
Programmer Analisis data dan
Perancangan serta
memprogram
menggunakan visual
basic
4
5
17