jurding anak1

Upload: raissa

Post on 14-Jan-2016

241 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

  • Effect of Different Dosages of Oral Vitamin D Supplementation on Vitamin D Status in Healthy, Breastfed InfantsSina Gallo, Kathryn Comeau, Catherine Vanstone, Sherry agellon, Atul Sharma, Glenville Jones, Mary LAbbe, Ali Khamessan, Celia Rodd, Hope WeilerDipresentasikan oleh:Dicky Adrian 2014 - 061- 016KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAKPeriode 16 Februari 25 April 2015FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA JAKARTA2015

  • Effect of Different Dosages of Oral Vitamin D Supplementation on Vitamin D Status in Healthy, Breastfed InfantsSina Gallo, Kathryn Comeau, Catherine Vanstone, Sherry agellon, Atul Sharma, Glenville Jones, Mary LAbbe, Ali Khamessan, Celia Rodd, Hope WeilerDipresentasikan oleh:Dicky Adrian 2014 - 061- 016Diambil dari Journal of America Medical Association. Dibuat oleh Sina gallo,RD,MSc ,dkk.Tahun 2013

  • Latar BelakangVitamin D penting untuk akumulasi mineral pada tulang.Komunitas pediatrik di Amerika dan Kanada merekomendasi pemberian vitamin D (400 IU/hari) untuk mempertahankan konsentrasi 25-hydroxyvitamin D dalam kisaran 75-150 nmol/L (30-60 ng/mL).

  • Hasil dari penelitian oleh Greer FR , didapatkan bahwa nilai Bone Mineral Content (BMC) lebih rendah pada kelompok yang mendapatkan vitamin D 400 IU/d dibandingkan plasebo.Belum didapati studi lebih lanjut untuk dosis lebih dari 400 IU/d.

  • Tujuan PenelitianMembuktikan keberhasilan pemberian dosis vitamin D yang berbeda-beda dalam meningkatkan konsentrasi 25(OH)D pada bayi

  • Study DesignSingle-center, double-blind, randomized dose-response trial

    Lokasi : Mary Emily Clinical Nutrition Research Unit of McGill University, Montreal , Quebec, Canada

    Telah disetujui oleh dewan peninjauan McGill University and Health Canada

  • Potensial sintesis vitamin D secara endogen (oleh paparan matahari) diperiksa menggunakan kuisioner dan index matahari (jam/hari dikalikan persentase area tubuh yang terekspos)

    Vitamin D dari ASI dihitung berdasarkan jumlahnya per 24 jam

    Intake nutrisi dihitung menggunakan software nutrionist pro dan canadian nutrient file database

  • Sample SizeUntuk mendapatkan nilai kekuatan lebih dari 90% pada p=0.05 , dibutuhkan 23 pasien yang mengalami kenaikan kadar 25(OH)D hingga 75nmol/L.

    Selain itu juga memperhitungkan kemungkinan dropout dibutuhkan pasien 32 pasien per grup dalam 3 bulan.

  • Kriteria InklusiBayi berumur 1 bulan Bayi yang sehatBayi yang cukup bulanBayi dengan berat badan yang sesuai usia gestasionalBayi yang minum ASI (>= 80% jumlah susu)

  • Kriteria EksklusiBayi dengan usia > 6 mingguBayi yang minum susu formula > 20% kebutuhan energiIbu yang memiliki kondisi medis, seperti diabetes gestasional, hipertensi pada kehamilan, pengguna alkohol kronis atau sindrom malabsorbsiIbu dengan riwayat multiparitasBayi yang prematur atau memiliki berat yang tidak sesuai

  • Kriteria withdrawalKadar 25(OH)D dalam darah lebih dari 250 nmol/LTerjadi peningkatan kadar kalsium dalam darah Terjadi hipercalciuria

  • MetodeBayi dibagi menjadi 4 kelompok:400 IU/d 800 IU/d1200 IU/d1600 IU/d

    RandomisasiOrang tua dan peneliti double blindRandomisasi menggunakan program dan diberitahukan kepada peneliti pada akhir penelitian

    Test laboratoriumRadioimmunoassay

  • Sampel dilakukan pemberian suplemen pada kondisi yang sama. (umur, berat badan, masa gestasional)

    Screening menggunakan standar radioimmunoassay dan mass spectrometry. Serta x-ray absorptiometry untuk BMD dan BMC

    Terdapat drop out pada penelitian ini, dikarenakan pasien mengalami hiperkalsemia Analisis statistik : ANOVA, chi square(X2)Interval kepercayaan 95%Data dianalisis dengan program SAS ver 9.2

  • Observational StudyDilakukan pemantauan primer terhadapBerat badan Panjang badan Lingkar kepalaDilakukan pemantauan sekunder terhadapBone mineral contentBone mineral density

  • Observational Study

    Evaluasi tingkat keberhasilan: mengukur kenaikan atau penurunan konsenstrasi 25(OH)D

    Dilakukan antara Maret 2007 hingga Agustus 2010.

    132 bayi yang menerima suplemen selama 11 bulan

    Dilakukan pengukuran kadar 25(OH)D, pemantauan kadar kalsium darah

  • Pada dosis 1200 IU/d , hasil bermakna secara statistik untuk mencapai kadar 75 nmol/L. (p=0.0.3)

    Pada dosis 400 IU/d , 800 IU/d , 1200 IU/d terjadi peningkatan kadar 25(OH)D 50 nmol/L dari bulan 3 hingga 12 tidak ditemukan perbedaan signifikan diantara grup.

    Outcome terpengaruh dengan waktu setelah beberapa pemberian suplemen kadar 25(OH)D dalam darah bayi semakin menurun.

  • DiskusiDari pemberian calciferol , didapatkan pada dosis 1600 IU/d mencapai kadar 25(OH)D 75 nmol/L atau lebih pada 97.5% bayi pada 3 bulan pertama pemberian suplemen.

    Pemberian dosis 400 IU/d tidak memberikan arti yang signifikan dalam peningkatan kadar 25(OH)D

    Penelitian ini belum mempresentasikan seluruh Kanada. Dan penelitian ini belum mempresentasikan pasien dengan pigmentasi yang lebih hitam.

  • Applicable Karateristik sampel tidak sesuai dengan tempat praktek di Indonesia.

    Hasil penelitian ini menyebabkan kerancuan dalam penanganan pasien , karena tidak didapatkan dosis yang tepat untuk meningkatkan 25(OH)D yang paling baik.

    **Bone density (or bone mineral density) is a medical term normally referring to the amount of mineral matter per square centimeter of bones. It is measured by a procedure called densitometry. A scanner used to measure bone density with dual energy X-ray absorptiometry.*