jurnal
TRANSCRIPT
5/17/2018 jurnal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55ab5944227a0 1/4
NoJurnal
Pengarang Judul Populasi/Sampel Metodologi Problem Intervensi Kriteria Outcome
Karen
Chong,
SteveArora, Ji
Cheng,
Forough
Farokhyar,
Desigen
Reddy,Lehana
Thabane
and J.
Mark
Walton
Pemeliharaan
cairan
hipotonik berbanding
isotonik pada
anak setelah
menjalani
operasi:
percobaankontrol acak
258 pasien
dengan kriteria
umur 6 bulanhingga 16 tahun
pasca operasi
Pengambilan
responden
dilakukansecara acak
dengan
kesempatan
yang sama
dalam
mendapatperlakuan
pemberian
cairan
hipotonik
maupun
isotonik
dengan
perbandingan
1:1
Munculnya
keadaan kesakitan
dan kematianakibat kejadian
neurologis parah
makin
menimbulkan
pertanyaan
mengenaipenggunaan
holiday-segar
yang
direkomendasikan
sebagai solusi
pemeliharaan
cairan dan
memicu
perdebatan
apakah ada
pengaruhnya
akibat
penggunaan dari
isotonik atau
hipotonik apakahsesuai untuk
anak-anak yang
Persiapan
obat
dilakukanoleh
tenaga
farmasi
dengan
0,45%
salinesebagai
hipotonik
parenteral
dan 0,9%
saline
sebagai
isotonik
parenteral.
Kedua
cairan
diberi 5%
cairan
dekstrosa
Pemeliharaan
cairan
parenteraldengan
hipotonik
meningkatkan
resiko
hiponatremia
secarasignifikan
dibandingkan
dengan cairan
isotonik
5/17/2018 jurnal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55ab5944227a0 2/4
dirawat di rumahsakit. Pada
umumnya
kejadian
hiponatremiadidapat anak di
rumah sakit dan
beresiko terjadi
pada anak yang
menjalani operasi.
No Jurnal Pengarang Judul Populasi
/sampel
Metodologi Problem Intervensi Kriteria Outcome
1 Terapi
cairandengan
dextrose
pada
pasien
operasi
Erna fitriana
alfanti,Program
pasca
sarjana
Magister
ilmu
biomedik
Dan
Program
pendidikan
dokterspesialis i
Anestesiolo
Pengaruh
infusdekstrosa
2,5 %
nacl
0,45%
Terhadap
kadar
glukosa
darah
Periopera
tif Pada
pasien
Sampel
yangdiperluka
n pada
penelitia
n ini
sebanyak
48
pasien
yang
Terbagi
menjadi2
kelompo
Penelitian ini
merupakanuji klinik
eksperimental
murni tahap 2
dengan
Randomized
control trial
dengan
double blind .
Pengukuran
atauobservasi
dilakukan
Pasien pediatri
yang dipuasakan,
semua cairan
rutin
diberikan harus
mengandung
glukosa dengan
alasan pada
anak hanya
sedikit
mempunyaicadangan
glikogen di
Semua penderita
dipuasakan 4 jam dandiberi obat premedikasi.
Pengambilan sampel
darah perifer untuk
pemeriksaan GDS
preinduksi, pasca
induksi, tiap 30 menit
durante operasi.
Penderita dikelompokkan
secara
Random menjadi 2kelompok. Kelompok I
mendapat infus dekstrosa
Kriteria
inklusi :
usia antara
1 bulan – 1
tahun
status fisik ASA I-II
menjalanioperasi
dengan
anestesi
umum lama
operasi
Karakteristik umum sub
pada masing –
maskelompok memiliki distrib
yang normal (p > 0,
didapatkan data y
homogen ( perbedaan y
tidak bermakna,
P> 0,05 ) dari se
variabel. Data sebel
perlakuan pada kelompok
p= 0,109 ) dan
Kelompok II ( p=0,10memberikan hasil nilai ka
glukosa darah berdistrib
5/17/2018 jurnal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-55ab5944227a0 3/4
giUniversitas
diponegoro
Semarang,
2007
pediatri k ,kelompo
k 1 ( k1 )
24 orang
dankelompo
k 2 ( k2 )
24
Orang.
Selama dansetelah
perlakuan.
Kelompok
penelitiandibagi
menjadi dua
kelompok
Sebagai
berikut :
Kelompok 1
sebagai
kontrol ( k ) :
mendapat
infus
dekstrosa 5 %nacl 0,45
% menjelangawal , selama
dan akhir
Operasi
Kelompok 2
sebagai
perlakuan ( p
) : mendapat
infusdekstrosa 2,5
% nacl
hepar,sehinggabila pemasukan
peroral terhenti
selama beberapa
waktu akandengan mudah
menjadi
hipoglikemia
yang dapat
berakibat fatal
terutama bagi
sel otak. Selama
ini diberikan
cairan dekstrosa
5 % nacl 0,45 %
tetapimenyebabkan
Hiperglikemiapost operasi.
Sehingga kita
memberikan
cairan infus
dekstrosa 2,5 %
nacl
0,45 % yang
mempunyaikadar glukosa
lebih kecil.
5% nacl 0,45 % danKelompok II mendapat
infus dekstrosa 2,5 %
nacl 0,45 %
tidak lebihdari 3 jam
berat badannormal
Kriteria
eksklusi :
mengalamihipoglikemi
a atau
hiperglikem
ia saat akan
dilakukan
penelitian
mendapattransfusi
selama
operasi
berlangsung
sakit berat
normal (P > 0,05 ). Prainduksi (
0,762 ) sampai sesaat sete
induksi ( 0,714 ) terjadi
Kenaikan kadar glukdarah namun tidak berma
( p> 0,05 ) . Kadar gluk
antar
Kelompok berbeda berma
pasca operasi mulai menit
sampai menit 150 ( p=0,00
Kadar glukosa darah p
kelompok I saat praind
102,36±4,31 mg/dl, pa
induksi
106,0±44,17 mg/dl , 30 m107,28±6,05 mg/dl, 60 m
108,68±7,64 mg/dl, 90 me110,36±9,26 mg/dl,
menit 112,16±16,07 m
dan 150 menit 114,64±22
mg/dl. Uji
Normalitas variabel gluk
darah dilihat dari wa
masing-masing kelom
memilikidistribusi yang normal (
0,05 ). Uji beda ka