jurnal cerai

Upload: fenylestari

Post on 07-Jul-2015

868 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/8/2018 JURNAL CERAI

    1/8

    KISI HUKUM, Volume 8, Nomor 2, Oesember 2005

    HUBUNGANA~TARAALASANPEREMPUANMENGAJUKANPERCERAIAN DENGAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA'

    Reasons of the Women Who Claim Divorce in Relation with DomesticViolence . Oleh: Rika Saraswati"

    ABSTRAK

    The fact of increasing number of women who claim divorce in SemarangMunicipality has become an interesting phenomenon. This research studies thereasons behind the cteims of divorce, especially in retetion with the act of domesticviolence. Secondary data are, among other things, the verdicts of the judges ofSemarang Religious Court. The verdicts are based on the claims of the women(wives) and have been legally effective since 2003. In Semarang Re/~gious Courtthere were 465 claims of divorce proposed by women during the whole year of2003 and aI/ the verdicts have been legally effective. On the other side, there are341 claims proposed by men. The result of this study shows that there is arelationship between claims of divorce proposed by women and the act ofdomestic violence (KDRT), such as the husbands found to be gamblers, comittingsexual affairs, verbal abuse, do not provide family's earnings, to threat ofmurdering, etc.Kata kunci: alasan perempuan, kasus perceraian, kekerasan dalam rurnah tangga

    PENDAHULUAN

    Gugat perceraian atau cerai gugat adalah gugat yang diajukan oJehpihakperempuan ke pengadilan agama, sedangkan cerai talak adalah gugat cerai yangdiajukan oleh pihak suami/Jaki-Iaki. Perceraian, balk yang diajukan oleh perempuandan laki-laki merupakan salah satu cara untuk pemutusan hubungan perkawinanmenurut Undang-undang Perkawinan nomor 1 tahun 1974.

    Data di Pengadilan Tinggi Agama Propinsi Jawa Tengah menunjukkanbahwa di wilayah Pengadilan Tinggi Agama yang terdiri dari 35 kota, sernuaangka cerai gugatnya lebih tinggi dart angka cerai talak, termasuk Kota Sernarang.Oi Kota Semarang angka cerai talak sebanyak 409 kasus dan cerai gugat

    r ela h d ire view a ie l! P ro f.D r.K a rtin i S ud je nd ro .S l ldan RR.A ni W ijuyati.S l l..HlIm."Penulis adalah star pengajar Fakultas Hukum U nika Socgijapranata

    105

  • 5/8/2018 JURNAL CERAI

    2/8

    Saraswati H ub unga n an tara A las an P erempu an, hal 105-112 106

    sebanyak 575. Hanya 3 (tiga) kota, yaitu Wonosobo, Purwodadi dan Demakyang angka ceral gugatnya leblh sedikit darlpada angka ceral talak'. Kemudiandata di Pengadilan Agama Semarang pada bulan Januari-Mei tahun 2002, ceraigugat juga tinggi sebanyak 324 kasus daripada cerai talak yang hanya 209 kasus'.

    Fenomena demikian diperkirakan karena semakin banyak perempuan yangbekerja menjadikan perempuan mandiri secara ekonomis sehinggaketergantungan secara ekonomis terhadap suaminya berkurang. Akibat lebihlanjut, perempuan menjadi lebih mandiri di berbagai aspek kehidupan termasukdalam membuat keputusan yang akan berakibat pada dirinya maupun terhadapanak-anaknya. Dengan bekerja maka diasumsikan bahwa perempuan lebihmemiliki kemampuan untuk berkomunikasi yang baik daripada perempuan yangtidak bekerja. Akibat kemampuan berkomunikasi yang baik, maka mereka memilikidaya tawar-menawar dengan suamlnya di dalam menyelesaikan masalah yangada di dalam rumah tangga. .

    Meski demikian, di dalam budaya patriarkhi yang mengutamakan kedudukanlaki-Iaki atau suami, tldak mudah untuk dapat menerima pendapat seorangperempuan/istri, artinya seorang istri harus mematuhi pendapat dan keputusanyang diambil oleh suaminya. Sehingga, jika ada seorang istri yang berbedapendapat dan bersikukuh pada pendapatnya maka hal tersebut dapat memicupersoalan rumah tangga. Hal tersebut hanyalah salah satu faktor yang dapatmenimbulkan persoalan rumah tangga. Masalah lain yang mungkin timbul adalahkecemburuan laki-Iaki, misalnya karena gaji lstrl lebih besar, istri lebihmendominasi-nafkah rumah tangga, istri memiliki teman banyak setelah bekerjadan sebagainya. Kecemburuan tersebut muncul karena budaya patriarkhi danideologi gender yang telah membudaya dalam kehidupan masyarakat kitamenyebabkan lakl-laki beranggapan bahwa apa yang diperoleh istri tidak bolehmelebihi apa yang didapat laki-Iaki atau suaminya.

    Permasalahan yang diteliti ada dua, yaitu: alasan-alasan apa yangmelatarbelakangi perempuan mengajukan cerai gugat ke pengadilan Agama diSemarang dan apakah alasan-alasan yang diajukan perempuan dalam gugatanperceraiannya dapat dikategorikan sebagai bentuk kekerasan dalam rumahtangga?

    Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan denganpengambilan data sekunder berupa putusan-putusan hakim Peradilan Agamayang telah mempunyal kekuatan hukum tetap tentang gugatan perceraian yangdiajukan perempuan di Pengadilan Agama Semarang tahun 2003. Selain putusanpengadilan agama, juga digunakan kajian literature dan referensi yang berkaitandengan kekerasan dalam rumah tang~a.

    I Ja ten g d ala m a ng ka , 2 0002 S ri S uhandjati S uk ri, 2003, Kekerasan Dalam Rumali Tangga, S alatiga: R enal (Jurn al P olitik L ok nl.

    Sosial, Humunlora), Tahun IV. no. I. Edisi musim hujnn, November 2003-Marct 2004, Yaya sn n Pcrcik,h:26.

  • 5/8/2018 JURNAL CERAI

    3/8

    KISI HUKUM, Volume 8, Nomor 2, Des ember 2005 107. ,

    ALASAN-ALASAN YANG MELATARBELAKANGI PEREMPUANMENGAJUKAN CERAI GUGAT KE PENGADILAN AGAMA DI SEMARANG.

    Di Pengadilan Agama Semarang selama tahun 2003 ada 465 kasus gugat ceraiyang diajukan oleh perempuan dan telah berkekuatan hukum, sedangkan ceraitalak yang diajukan oleh laki-lakl terdapat 341 kasus. Dengan demikian, makaterlihat bahwa perempuan yang memiliki inisiatif untuk menngunakan haknyadalam mengajukan gugat cerai lebih 6anyak daripada laki-laki.

    Kasus gugat cerai ini banyak diajukan oleh perempuan yang berusia rata-rata 21 (dua puluh satu) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun benurnlah223 (dua ratus dua puluh tiga) orang. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakankaum perempuan yang mengajukan-gugat cerai berumur relatif masih muda.Bahkan ada yang masih berusia 19 (sembilan belas) tahun ketika mengajukangugat cerai tersebut, sehingga dapat diketahui usia yang bersangkutan ketikamenikah ternyata masih sangat muda. .

    Berdasarkan hasil penelitian, alasan-alasan yang melatarbelakangisebagian besar perempuan melakukan gugatan cerai adalah karena pihak suamitidak memberi nafkah baik lahir maupun batin. Ada 304 kasus yang dialamiperempuan karena suaminya tidak memberi nafkah. Ada berbagai penyebabmengapa suami tidakmemberikan nafkah seperti misalnya,suami tidak memilikipekerjaan sehingga tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga sebanyak 78kasus. Suami yang tidak memiliki pekerjaan ini terjadi karena suami tidak maubekerja atau suami bekerja tetapi karena pekerjaannnya tidak tetap makapenghasilan suami tidak mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Tidak adanyanafkah akan menimbulkan pertengkaran atau perseuslhan antara istri dansuaminya. Pertengkaran ini pun rnernicu perqlnya salah satu pihak, bisa suarniatau istri dari tempat tinggal bersarna. Dalam penelitian ini terlihat bahwa pihakyang sering meninggalkan rumah tanpa pamit adalah suarni, sebanyak 304 kasus.Selanjutnya, dalam banyak kasus ketika suami pergi dengan berdalih untukmencari kerja, ternyata di kemudian hari tidak pernah pulang, tidak memberikabar, tidak mengirim nafkah kepada istri dan anaknya. Hal ini tidak hanyaterjadiuntuk beberapa hari, namun ketidakpulangan ini bisa sampai bertahun-tahun.

    Adanya wan ita idaman lain juga menyebabkan penghasilan suami terbagimenjadi dua bahkan seringkali tergugat sebagai istri sah atau istri pertama danjuga' anak-anaknya menjadi terabaikan. Keberadaan wan ita lain dalam kehidupansuami yang diikuti dengan perkawinan tanpa sepengetahuan istri sehinggamernll lkl anak dengan istri kedua menyebabkan tergugat tidak diberi nafkah.Perilaku demikian oleh istrinya sudah diingatkan namun selalu diulang lagi olehsuaminya sehingga menyebabkan istri merasa tidak mampu mengatasi suaminyalagi. Suami yang suka mabuk, berjudi dan main perempuan (dengan pekerjaseks komersial maupun pekerja rumah tangga) termasuk alasan yang seringdigunakan dalam gugatan perceraian. Apabila istrinya mengingatkan agar yang

  • 5/8/2018 JURNAL CERAI

    4/8

    Sara sw a.ti H ub un ga n a nta ra A la san Perempua n, h al 105-112 108

    bersangkutan meninggalkan kebiasaan buruknya sebagian besar suami akanmarah dan cenderung melakukan penganiayaan, seperti: menampar danmemukuL Penganiayaan tersebut sering terjadi ketika terjadi percekcokanpertengkaran antarasuami dan istri, sering juga terjadi pengrusakan barang-barang rumah tangga oleh suami.

    Akibat dari suka berjudi, maka suami akan terlibat hutang. Dalam ini jarangsekali suami memberitahu istrlnya mengenai hutang ini, sehingga tiba-tibahutangnya sudah banyak dan ketika ditagih di rumah suaminya melepastanggungjawab dengan cara menghindar atau pergi dari rumah dalam waktuyang lama.

    KETERKAITAN ALASAN-ALASAN PERCERAIAN DENGAN KDRT

    Alasan-alasan yang telah disebutkan di atas dapat digolongkan sebagaikekerasan dalam rumah tangga dengan berdasarkan pada bentuk-bentukkekerasan dalam rumah tangga yang diatur menurut Undang-undang No.23tahun 2004 tentang Penqhapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga(UUP~:DRT),

    Kekerasan fisik menurut Pasal 6 UUPKDRT adalah: "perbuatan yangmengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat", Dalam kasus gugat ceraikekerasan fisik yang terjadi berupa penamparan di pipi, pemukulan di kepalasehingga kepala memar, pencekikan leher, penendangan di badan, diludahi,diseret, dihajar dengan gunting. Adapun alasan-alasan tersebut dapat dilihat padatabel1.

    Selanjutnya, kekerasan psikologis menurut Pasal 7 UUPKDRT adalah:"perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnyakemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan atau penderitaan psikisberat pada seseorang".

    Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka dalam kasus gugat cerai yangditeliti yang dapat digolongkan ke dalam kekerasan psikologis yang dialami istrisebagai penggugat antara lain berupa: suami mengeluarkan kata cerai, suamimengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh seperti mengatakan penggugatdenga.n pelacur, suami tidak jujur tentang penghasilannya, tidak jujur dalamberhutang, merusak dan membanting perabotan rumah, merobek atau merusakpakaian korban, mengancam akan membunuh, berselingkuh atau memiliki Wan itaIdaman Lain (WIL) dan menikah sehingga punya anak lagi, main judi dan rnabuk,menuduh istri berselingkuh, tidak punya anak, melarang istri berhubungan dengankeluarga, menelanjangi istri di depan rumah, keluarga suami suka turut campurlistri dimarahi mertua.

  • 5/8/2018 JURNAL CERAI

    5/8

    KISI HUKUM, Volume 8, Nomor 2, Desember 2005 109

    Tabel1.A la san-a la san dala rn {J ug fl! c era i

    No Alasan-a lasan Jum lah *

    1 W a n ila id a m a n la in 7 62 T i d a k b e k e r ja 7 83 T id a k m e m b e r i n a fk a h ( I a h ir - b a tin ) . 3 0 44 P e rg i ta n p a p a m i l 1 0 75 M e n ik a h la g i d a n p u n y a a n a k 3 66 M e n g a n ia y a (m e m u k u l, m e n a r n p a r, m e n c e k ik ,d s b ) 1 0 97 B e r j u d i 3 98 M e n g a m b i l a n a k d a n s u r a l- s u ra l 79 M e m a k i-m a k i d e n g a n k a la k o t o r , k a la c e r a i 251 0 T id a k ju ju r m a s a la h p e n d a p a ta n 81 1 M e n ju a l b a ra n g la n p a p e rs e lu ju a n ls tr i 91 2 P is a h r u m a h 1 3 21 3 P in d a h a g a m a d a n t id a k m e n ja la n k a n ib a d a h 91 4 P a m i t k e r ja t a p i t id a k p e rn a h p u la n g 2 51 5 S u ka m e m b u a n g , m e ru s a k b a r a n g 101 6 M a b u k 4 01 7 S e lu m a d a k e lu ru n a n 1 318 D i s u ru h s u a m i m e a y a n l la k i - la k i la in d a m i u a n g 119 M e n d e r i t a p e n y a k it k e la m in 12 0 D i d ia m k a n b e rh a r i - h a r i 52 1 D i a n c a m a k a n d ib u n u h 82 2 T id a k a d a k e s e p a k a ta n m e n g e n a i t e m p a t t in g g a l 182 3 M e n g a ku je ja k a 22 4 K e m b a l i k e is tn p e rta m a ip a c a r la m a 52 5 T id a k d ik e t a h u i k e b e r a d a a n n y a . 32 6 D i m a r a h i m e r t u a 12 7 S u a m i c em b u ru ta n p a a la s a n y a n g je la s 82 8 S u am i p u n y a h u ta n g 1 22 9 B e ru ru s a n d e n g a n p o lis i ( r n e n c u r i , g e la p ka n u a n g ) 230 l s tr l d i t e la n ja n g i d i d e p a n r u m a h 13 1 I s lr i k e r ja t a p i h a s iln y a u n tu k f o y a - f o y a s u a m i 23 2 I s lr i d ik e k a n g k e b e b a s a n ( k e r ja , b e rh u b u n g a n d e n g a n k e lu a rg a ) 23 3 B e rb e d a p r in s ip /g a y a h id u p 23 4 S u a m i s a k i l j iw a 2

    J u m l a h 1 1 0 2 --S u m b e r : D a ta s e k u n d e r y a n g drolah, 2 0 0 5'K e te r a n g a n : a la s a n in i b e r s i f a l k u m u la t i f

  • 5/8/2018 JURNAL CERAI

    6/8

    Sara swati H ubu ng an a nta ra A las an P eremp ua n, ha l 105-112 110

    Kemudlan, yang dlmaksud dengan kekerasan seksual menurut Pasal 8UUPKDRT adalah: (a) pemaksaan hubunpan seksual yang dilakukan terhadaporang yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut; (b) pemaksaanhubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganyadengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu. Dalam kasusyang diteliti, terdapat alasan-alasan yang berkaitan dengan kekerasan seksualyang dialami istri sebagai penggugat, misalnya suami melakukan kekerasanseksual dengan cara memaksa istrinya berhubungan seksual dengan laki-IakiIaln untuk mendapatkan uang dan uang tersebut oleh suaminya hanya dihabiskanuntuk berjudi, mabuk dan adu ayam. Kemudian kekerasan seksual yang lain

    . berupa penularan penyakit kelamin dari suami kepada istrinya karena suaminyasuka main perempuan.

    Selanjutnya, penelantaran rumah tangga menurut Pasal 9 UUPKDRTadalah sebagai berikut:

    (1) Setiaporangdilarangmenelantarkanorangdalamlingkup rumahtangganya,padahalmenurut hukumyang berlakubaylnyaatau karenapersetujuanatauperjanjian iawajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaankepadaorang tersebut.(2) Penelantaransebagaimanadimaksudpadaayat (1) juga berlaku bagisetiaporangyangmengakibatkanketergantunganekonomidengancaramembatasidan/atau melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumahsehingga korban beradadi bawah kendaliorang tersebut.

    Penelantaran rumah tangga, pada umumnya berupa: suami tidak lagimemberi nafkah karen a suami tidak bekerja atau tidak mau bekerja atau karenapenghasilannya berkurang setelah diallhkan kepada perempuan lain (WIL) ataukepada istri barunya. Dalam penelitian ini, sebagian besar kasus dilatarbelakangioleh alasan suami tidak memberi nafkah.

    Selain itu, penelantaran rumah tangga dapat juga berupa tindakanmengeksploitasi penghasilan istri, menghabiskan harta istri atau menjual hartatanpa seijin istri, menyuruh istri melunasi hutang-hutang yang dibuat suami, istridilarang untuk bekerja.

    PENUTUP

    Berdasarkan permasalahan yang ada maka kesimpulan yang diperolehadalah sebagai berikut:1. Alasan-alasan yang melatarbelakangi perempuan mengajukan gugatan

    cerainva karena adanya wan ita idaman lain (WIL), suami tidak bekerja,suami tidak memberi nafkah (lahir-batin). suami pergi tanpa pamit, suamimenikah lagl dan punya anak,suami suka menganiaya (memukul,

  • 5/8/2018 JURNAL CERAI

    7/8

    KISI HUKUM, Volume 8, Nomor 2, Desember 2005 . 111

    menampar, rnenceklk.dsb), suami suka berjudi, suami mengambil anakdan surat-surat penting (akte tanah, akte perkawinan, akte kelahiran anakdan sebagainya), suami suka memaki-maki dengan kata kotor dan katacerai, suarni tidak jujur dalam rnasalah pendapatan, suami suka menjualbarang tanpa persetujuan istri, pasangan suarnl-lstri telah pisah rumah,suami telah berpindah agama dan tidak menjalankan ibadah, suarni pamitkerja tapi tidak pernah pulang dan tidak memberi kabar, suarni sukamembuang dan merusak barariq, suarni suka mabuk, pasangan suarnl-istri belum mendapatkan keturunan, suarnl menyuruh istrinya melayanilaki-laki lain demi uang, suami menderita penyakit kelamin dan menulariistrinya sehingga si istri trauma untuk melayani suaminya lagi, suamimendiamkan istrinya selama berharl-harl, suami mengancam akanmembunuh, pasangan suami-istri tidak rnernpunyal kesepakatan mengenaitempat tinggal bersarna, suami mengaku jejaka, suarni telah kembali kelstrl pertama/pacar lama, suaml tidak diketahui keberadaannya, keluargasuami suka mencampuri ke dalam rumah tangga dan istri sering dimarahimertua, suami cemburu tanpa alasan yang [elas, suaml punya hutang,suarni berurusan dengan polisi (mencuri, menggelapkan uang), suamimenelanjangi istri di depan rumah, suami menghabiskan hasil kerja lstrlnya,suarnl mengekang kebebasan istrinya (kerja, berhubungan denqankeluarga), pasangan suami-istri berbeda prinsip/qaya bidup, suami sakiljiwa.

    2. Alasan-alasan yang diajukan oleh perempuan dalam gugatan perceralannyadi Pengadilan Agama Semarang dapat digolongkan sebagai kekerasandalam rumah tanqqa dan bentuk-bentuk kekerasannya meliputi kekerasanfisik, kekerasan psikologis, kekerasan seksual dan penelantaran rumahtangga. .Mengingat tingginya angka gugat cerai yang diajukan perempuan yang

    dilatarbelakangi terjadinya l

  • 5/8/2018 JURNAL CERAI

    8/8

    Saraswafi Hubungan antara Alasan Perempuan, halt 05-112 112

    DAFTAR PUSTAKA

    Jateng dalam angka Tahun 2000DAFTAR PERATURANUndang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang PerkawinanUndang-Undang Nomor 7Tahun 1989 tentang Peradilan AgamaUndang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan

    Kekerasan Dalam Rumah TanggaMAJALAH

    Renai (Jurnal Politik Lokal dan Sosial-Humaniora) Tahun IV, No.1, Edisi musimhujan, November 2003-Maret 2004