jurnal (dabith ghazali)
TRANSCRIPT
APLIKASI PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) PADA ALAT
KENDALI MOTOR INDUKSI 3 FASA DENGAN KECEPATAN 2 ARAH
PUTARAN MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL
Honkis
(Alumni UNJ Jurusan Teknik Elektro Tahun 2009)
Massus Subekti
(Dosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Elektro Merangkap Pembimbing I)
Syufrijal
(Dosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Elektro Merangkap Pembimbing II)
Dabith Ghazali 5115096948
(Mahasiswa Program Studi Pendidikan FT UNJ)
HONKIS, Apliaksi PLC (Programmable Logic Controller) Pada Alat Kendali Motor Induksi 3 Fasa Dengan
Kecepatan 2 Arah Putaran Menggunakan Remote Control Thesis. Jakarta Faculty of Engineering, State
University of Jakarta 2009
The study was conducted with the aim to design, test, and the realization of a DC motor speed control based on
distance using ultrasonic sensor based on a wheeled robot ATMega AVR 8535.
The study was conducted at the Laboratory of Instrumentation and Control, Department of Electrical Engineering,
Faculty of Engineering, State University of Jakarta in March until June 2009. The method used is a laboratory
analysis method is to design, build, test and analyze the DC motor speed controller based on the distance using an
ultrasonic sensor based on actionable AVR ATMega8535 wheeled robot.
DCC motor speed control system based on distance using ultrasonic sensors are used as a measure of distance, as the
LCD viewer distance, L293D IC as a DC motor driver and microcontroller ATMega8535 as PWM pulse generator
to a DC motor speed control.
Aplikasi PLC Pada Alat Kendali Motor Induksi Menggunakan Remote Control (Honkis) Page 1
The results of DC motor speed controllers have been successfully fabricated and tested with the maximum measured
distance of 100 cm is divided into five-speed. Distance of 10 cm below the robot is not moving, the distance
between 10 cm to 30 cm robot will move at low speed is 5.70 rpm, range between 30 cm to 60 cm with the
keecpatan was 57.40 rpm, and a distance of more than 100 cm robot does not move.
Kata Kunci: Motor DC, Sensor Ultrasonik, Mikrokontroler ATMega8535
Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi tidak
terlepas dari kebutuhan manusia, berbagi
perkembangan tersebut mendorong daya
pikir manusia untuk menciptakan sesuatu
yang baru, salah satunya pada bidang
pengendalian dan penngaturan yang
ditandai dengan meluasnya penggunaan
kendali jauh (remote control) pada berbagai
aplikasi. Seperti pengaturan kecepatan
motor, dna pengaturan suhu ruang.
Dalam aplikasinya, pengaturan
kecepatan motor induksi 3 fasa sangat
diperlukan, salah satu jenis pengaturan
kecepatan induksi 3 fasa dapat dipakukan
adalah dengan mengatur pembentukan
kutub magnet dengan mengubah sumbernya
pada kumparan stator guna mendapatkan
pengaturan kecepatan motor.
Berdasarkan uraian di atas, maka timbul
gagasan untuk mengaplikasikan PLC pad
alat kendali motor induksi 3 fasa dengan 2
kecepatan, 2 arah putaran menggunakan
remote control.
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka dapat
diidentifikasikan masalah yang muncul
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membuat alat
kendali motor induksi tiga fasa 2
kecepatan, 2 arah putaran berbasis
PLC menggunakan remote control
sebagai pengendali.
2. Dapatkah motor induksi tiga fasa
dikendalikan dari jauh menggunakan
remote control sebagai pengendali 2
kecepatan, 2 arah putaran berbasis
PLC.
3. Bagaimana cara mengoperasikan alat
kendali motor induksi tiga fasa 2
kecepatan, 2 arah putaran berbasis
PLC dengan remote control sebagai
pengendali.
4. Bagaimana cara kerja kendali motor
induksi tiga fasa 2 kecepatan, 2 arah
putaran berbasis PLC dengan remote
control sebagai pengendali.
HAELKO , Vol . ? no. ?. Agustus 2009 hal 1 - 10 Page 2
Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian
adalah:
1. Motor induksi yang digunakan dalam
penelitian adalah motor Dahlander.
2. PLC yang digunakan adalah PLC
Omron tipe CPM1.
3. Pengaturan putaran motor unuk
mendapatkan 2 kecepatan (lambat
dan cepat), serta 2 arah putaran (kiri-
kanan).
Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian adalah:
Aplikasi PLC Pada Alat Kendali Motor
Induksi 3 Fasa Dengan 2 Kecepatan, 2
Arah Putaran Menggunakan Remote
Control.
A. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang dapat diambil dari
penelitian adalah:
1. Sebagai alat dan sarana pembelajaran
dasar bagi mahasiswa yang
mengikuti kuliah PPM (Penggunaan
Pengaturan Motor) & PLC.
2. Dapat digunakan sebagai referensi
dalam pengendalian jaraj jauh
peralatan industry lainnya an
berbasis PLC.
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN
KERANGKA BERFIKIR
Kajian Teoritis
1. Motor Induksi Tiga Fasa
Hampir setiap motor yang digunakan di
industri adalah motor induksi 3 fasa.
Motor induksi tidak membutuhkan
hubungan elektrik (berupa koduktor)
terhadap kumoaran motor yang
terhbung singkat. Magnetic flux
berputar melintasi celah udara
menghubungkan rangkaian tertutup
motor. Fakta yang membuktikan bahwa
arus motor timbul dari induksi, maka
motor listrik dinamakan motor induksi.
Motor induksi juga disebut sebagai
motor tidak sinkron karena rotor
berputar tidak serempak dengan putaran
Magnetic flux. Motor induksi
mempunyai kelebihan, yaitu:
1. Dapat dibuat dalam berbagai ukuran
2. Mempunyai batas kecepatan yang
luas
Aplikasi PLC Pada Alat Kendali Motor Induksi Menggunakan Remote Control (Honkis) Page 3
3. Pelayanan oeprasi mudah, dan
pemeliharaannya sederhana
4. Bias dikendalikan secara manual,
atau secara otomatis dan bahkan
kalau diijinkan bias dilayani dari
jarak jauh (remote control)
5. Kecepatan motor induksi hampir
dikatakan konstan.
6. Konstruksinya lebih sederhana
7. Harganya murah.
8. Pada motor induksi tidak terdapat
komutator.
1.1 Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa
Pada dasarnya motor induksi terbagi
atas bagian penting antara lain:
A. Bagian yang berputar (rotor)
B. Bagian yang tidak berputar (stator)
C. Belitan
Pengertian PLC
PLC adalah suatu peralatan elektronik
yang bekerja secara digital, memiliki
memori yang dapat diprogram, menyimpan
perntah untuk melakukan fungsi-fungsi
khusus untuk mengontrol berbagai jenis
mesin atau proses melalui analog maupun
digital input.
2.1 Perbedaan PLC dengan Komputer
Perbedaan utama antara PLC dengan
computer adalah kemampuan PLC
beroperasi dalam lingkungan yang keras
(hard environment), perbedaan dalam hal
pemrograman serta kemudahan dalam
menyelesaikan masalah dan
pemeliharannya.
Hampir setiap motor yang digunakan di
industri adalah motor induksi 3 fasa.
Motor induksi tidak membutuhkan
hubungan elektrik (berupa koduktor)
terhadap kumoaran motor yang
terhbung singkat. Magnetic flux
berputar melintasi celah udara
menghubungkan rangkaian tertutup
motor. Fakta yang membuktikan bahwa
arus motor timbul dari induksi, maka
motor listrik dinamakan motor induksi.
Motor induksi juga disebut sebagai
motor tidak sinkron karena rotor
berputar tidak serempak dengan putaran
Magnetic flux. Motor induksi
mempunyai kelebihan, yaitu:
9. Dapat dibuat dalam berbagai ukuran
10. Mempunyai batas kecepatan yang
luas
11. Pelayanan oeprasi mudah, dan
pemeliharaannya sederhana
12. Bias dikendalikan secara manual,
atau secara otomatis dan bahkan
HAELKO , Vol . ? no. ?. Agustus 2009 hal 1 - 10 Page 4
kalau diijinkan bias dilayani dari
jarak jauh (remote control)
13. Kecepatan motor induksi hampir
dikatakan konstan.
14. Konstruksinya lebih sederhana
15. Harganya murah.
16. Pada motor induksi tidak terdapat
komutator.
PLC dirancang untuk dapat beroperasi
dalam lingkunan industry, tingkat
kebisingan tinggi, frekuensi temperatur yang
besar dan kelembaban relative antara 0%-
95%. Perbedaan yang lain antara keduanya
yaitu dalam hal penyelesaian maslah dan
pemeliharannya. Pemeliharaan PLC dapat
dilakukan oleh seorang teknisi dengan
minimal training. Sebgian besar
pemeliharannya dilakukan dengan
memindahkan moulnya. PLC memiliki
program diagnos yang dapat digunakan oleh
seorang teknisi untuk mengetahui lokasi dari
modul yang rusak, sedang untuk sebuah
komputer, perawatannya membutuhkan
seorang ahli elektronika untuk
pemeliharannya.
2.2 Bagian-Bagian PLC
2.2.1 Central Processing Unit (CPU)
Central prosessing unit (CPU)
merupakan pusat pengolahan dan
pengontrolan data dari seluruh sistem kerja
PLC. CPU berfungsi untuk menyimpan dan
mengolah program rangkaian kontrol yang
ditransfer dari programming loader, dan
menghubungkan ke modul input dan output.
2.2.2 Power Supply Unit
Power Supply unit adalah tempat
masukan power untuk mengaktifkan CPU.
Tegangan masukan untuk CPU besarnya
tergantung jenis CPU yang digunakan.
2.2.3 Memory Unit
Memory Unit adalah daerah yang
menyimpan sistem operasi dan data
pemakai. Sistem operasi sesungguhnya
software sistem yang mengkoordinasikan
PLC. Program kendali disimpan dalam
memori pemakai.
Ada dua jenis memori yaitu: ROM (Read
Only Memory) dan RAM (Random Access
Memory). ROM adalah memori yang hanya
dapat diprogram sekali. Penyimpanan
program dalam ROM bersifat permanen,
maka ROM digunakan untuk menyimpan
sistem operasi. Ada sejenis ROM, yaitu
EPROM yang isinya dapat dihapus dengan
cara menyinari menggunakan siar ultraviolet
dan kemudian diisi program ulang
menggunakan PROM Writer.
Aplikasi PLC Pada Alat Kendali Motor Induksi Menggunakan Remote Control (Honkis) Page 5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan Operasional Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk
merancang dan menguji coba aplikasi PLC
pada alat kendali motor induksi 3 fasa
dengan 2 kecepatan, 2 arah putaran
menggunakan remote control.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di laboratorium
Bengkel Mekanik dan Laboratorium
PLC, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Jakarta.
Waktu penelitian dilakukan mulai bulan
September 2008 sampai dengan
Februari 2009.
B. Motede Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
adalah eksperimen laboratorium.
C. Instrument penelitian
Instrument yang digunakan dalam
penelitian terdiri dari:
1. Multimeter analog SUNWA SP15D
2. Multimeter Digital CONSTANT
3. Komputer dengan spesifikasi
prosessor Pentium IV 2,6 Ghz, RAM
128 MB.
4. Photo/Contat Tachometer LT Lutron
DT-1236L
5. APPA-A16R Clamp Multimeter
6. PLC Omron Tipe CPM1 CPU
20CDR
7. Program PLC berupa CX-
Programmer versi 5.0
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap pertama dalam pelaksanaan
penelitian adalah perancangan alat.
2. Tahap kedua adalah melakukan
pengujian pada masing-masing blok
rangkaian sesuai dengan kriteria
pengujian yang telah ditentukan.
1. Perancangan Alat
1.1 Rangkaian Enkoder DTMF
Rangkaian enkoder DTMF
menggunakan IC UM 91215C sebagai
enkoder DTMF yang dihubungkan dengan
beberapa komponen elektronik yang lain.
Memory Unit adalah daerah yang
menyimpan sistem operasi dan data
pemakai. Sistem operasi sesungguhnya
software sistem yang mengkoordinasikan
PLC. Program kendali disimpan dalam
memori pemakai.
Ada dua jenis memori yaitu: ROM (Read
Only Memory) dan RAM (Random Access
Memory). ROM adalah memori yang hanya
dapat diprogram sekali. Penyimpanan
program dalam ROM bersifat permanen,
HAELKO , Vol . ? no. ?. Agustus 2009 hal 1 - 10 Page 6
maka ROM digunakan untuk menyimpan
sistem operasi. Ada sejenis ROM, yaitu
EPROM yang isinya dapat dihapus dengan
cara menyinari menggunakan siar ultraviolet
dan kemudian diisi program ulang
menggunakan PROM Writer.
1.2 Rangkaian Dekoder DTMF
Rangkaian decoder DTMF
menggunakan IC MT 8870 keluaran dari
MITEL Electronics. IC MT 8870
membutuhkan beberapa komponen
tambahan agar dapat bekerja sebagai
dekoder DTMF.
1.3 Rangkaian Dekoder BCD ke Desimal
Dekoder BCD berfungsi untuk
mengubah kode biner menjadi kode desimal.
Diagram koneksi untuk IC SN7442.
1.4 Rangkaian Inverter
IC 7404 inverter merupakan suatu
contoh katagori rangkaian yang dikenal
sebagai pembanding tegangan. Rangkian
inverter mendeteksi bila suatu tegangan
telah melintasi suatu epringkat tertentu.
Pembanding sangat berguna dalam
mengubah analog ke digital, terutama
berguna sebagai suatu piranti pengkondisi
sinyal. Jika diberikan suatu gelombang sinra,
segitiga atau dalam bentuk gelombang
lainnya, schmit trigger akan menghasilkan
sutu keluaran gelombang segi empat (pulsa)
dengan pinggiran naik dan pinggiran turun
yang tajam, waktu bangkit yang cepat sangat
dibutuhkan karena rangkaian-rangkaian
digital dimaksudkan untuk bekerja dengan
tegangan nput dan keadaan, yaitu low (o)
dan high (1).
1.5 Rangkaian Relay
Relay bekerja pada tegangan searah DC.
Pada dasarnya relay terdiri dari sebuah
kumparan yang dililit pada suatu besi lunak.
Jika kumparan dialiri arus listrik, maka inti
besi lunak akan menjadi magnet, dan
kemudian magnet akan menarik armatur-
armatur dengan dua plat tipis yang
terhubung antara kontak.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Pengujian Alat
Program yang dipakai dalam
pemrograman alat kendali motor
induksi tiga fasa dengan dua kecepatan
dua arah putaran menggunakan remote
control adalah CX-Programmer tipe
Aplikasi PLC Pada Alat Kendali Motor Induksi Menggunakan Remote Control (Honkis) Page 7
CPMI. Hasil pengujian membuktikan
bahwa program berjalan dengan baik
terlihat pada tabel 22.
2. Hasil Pengujian Arus, Tegangan,
dan Putaran Motor
Berdasarkan data hasil pengujian pada
table 23, disimpulkan bahwa arus R-S-T
pada saat kiri atau kanan low lebih besar
dari pada saat kiri atau kanan high,
sedangkan untuk pengaturan kecepatan
putaran high lebih besar dari pada putaran
low, dikarenakan oleh pemasangan belitan
statornya.
3. Hasil Pengujian Tegangan Catu
Daya
Dari hasil pengujian yang dilakukan
mengguanakan multimeter digital
CONSTANT dengan range seperti yang
tertulis pada tabel di bawah ini:
Tegangan Input
LM7805
Hasil Pengukuran
Tegangan
Output LM7805
5 Volt 4.9 Volt
4. Hasil Pengujian Tegangan Output
PLC
Common output pada PLC digabung
dan diberikan sumber tegangan, sedangkan
untuk outpunya sendiri digunakan sebagai
sumber keluaran untuk menggerakn
kontaktor. Pengujian tegangan output pada
PLC di tunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tegangan Output
Pada PLC
Hasil Pengujian
Tegangan
(Volt)
10.00 220.7 volt
10.01 219.5 volt
10.02 219.6 volt
10.03 219.5 Volt
10.04 219. 5 volt
5. Hasil Pengujian Frekuensi Remote
Control
Alat ukur yang digunakan pada
pengujian adalah Osiloskop Kenwood. Input
data biner dibatasi pada 5 variasi logika,
diukur pada osiloskop dengan tegangan dan
arus sebagai berikut:
CH1 > 10 mV
A > 2 mS
IC 7404 inverter merupakan suatu contoh
katagori rangkaian yang dikenal sebagai
pembanding tegangan. Rangkian inverter
HAELKO , Vol . ? no. ?. Agustus 2009 hal 1 - 10 Page 8
mendeteksi bila suatu tegangan telah
melintasi suatu epringkat tertentu.
Pembanding sangat berguna dalam
mengubah analog ke digital, terutama
berguna sebagai suatu piranti pengkondisi
sinyal. Jika diberikan suatu gelombang sinra,
segitiga atau dalam bentuk gelombang
lainnya, schmit trigger akan menghasilkan
sutu keluaran gelombang segi empat (pulsa)
dengan pinggiran naik dan pinggiran turun
yang tajam, waktu bangkit yang cepat sangat
dibutuhkan karena rangkaian-rangkaian
digital dimaksudkan untuk bekerja dengan
tegangan nput dan keadaan, yaitu low (o)
dan high (1).
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN
SARAN
A. Kesimpulan
Pengaturan pengoperasian motor
induksi tiga fasa dua kecepatan dua arah
putaran berbasis PLC dengan remote
control sebagai pengendali dapat
dilakukan dengan cara pemasangan
belitan stator hubungan seri dan pararel
untuk kecepatan dan membalik polaritas
sumber tegangan untuk pembalik arah
putarnya dan dapat dikendalikan dari
jauh dengan menggunakan remote
control.
B. Implikasi
Sebagai implikasi dari penelitian yang
telah dilakukan, diharapkan alat
pengaturan pengoperasian motor
induksi tiga fasa berbasis PLC dengan
kendali jauh dapat dijadikan masukan
berharga dan merupakan tambahan ilmu
pengetahuan bagi mahasiswa jurusan
teknik elektro dalam mempelajari mata
kuliat Motor Listrik AC, Pengaturan
Pengoperasian Motor, dan PLC,
sehingga dapat dijadikan dasar untuk
bahan penelitian selanjutnya.
C. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dan
implikasi di atas, maka untuk penelitian
selanjutnya penulis mengajukan saran:
1. Dikembangkan tidak hanya untuk
pengaturan motor saja, tetapi juga
untuk pengaturan peralatan industry
lainnya yang menggunakan PLC dan
membutuhkan kendali jauh.
2. Kecepatan putaran motor induksi
tiga fasa dapat dikembangkan tidak
hanya dua kecepatan saja melainkan
lebih dari dua kecepatan.
Aplikasi PLC Pada Alat Kendali Motor Induksi Menggunakan Remote Control (Honkis) Page 9
DAFTAR PUSTAKA
Clare, “M-8870 DTMF Receiver”. Datasheet
Dungan, Frank R. 1993. Electronic
Communication Systems. USA: Delmar
Publisher Inc.
Hartanto, Dwi. Pemancar FM 12 Watt
Bagian I. (Online)
Kadir, Abdul. Mesin Tak Serempak, Jakarta:
Djambatan 1986
HAELKO , Vol . ? no. ?. Agustus 2009 hal 1 - 10 Page 10