jurnal hidrokarbon

Upload: taufan19

Post on 10-Jul-2015

980 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 5/11/2018 jurnal hidrokarbon

    1/6

    KADAR TOTAL MINYAK (HIDROKARBON) OJ PERAIRANSULAWESI UTARA

    OlehHAMIDAH RAZAK

    AnSTRAK

    Pen eli tia n k ad ar to ta l m in yak te la h d ila ku kan p ad a bula n Ok to be r 2 000 d i p era ira n Sulawes i U ta ra .H asil ya ng d iperoleh m en unjukk an bahwa k adar to tal m in yak ya ng ting gi ba nya k d itern uka n dise kita rpantai, yaitu di pantai N ew Mont berkisar antara 6 ,42 ppm-8 ,56 p pm dan M an ado b erkisar an ta ra 3 ,08 -4 ,4 1 p pm s er ta d i Go ro nta lo b erk is ar a nta ra 2 ,5 7-4 ,9 3 p pm . Kada r t ota l m in yak d i p er aira n New Mont le bihtinggi dibandingkan dengan kadar yang diperbolehkan dalam perairan untuk biota [aut seperti yangditetapkan o leh Men te ri Negara Kep en du du ka n D an L in gk un ga n H id up .g

    ABSTRACT

    TOTAL O IL CONCENTRATIONS (TOTAL HYDROCARBONS) IN NORTH OF SULAWESI. Theresults showed that the highest total oil concentrations were found ill the coastal area such as NewMont (6.42-8.56 ppm), Manado (3,08-4.41 ppm) and Gorontalo (2.57-4.93 ppm). The total oilconcentrations in estuary, Nell' Mont (7,49 ppm) were higher than Kwandang, Gorontalo (3,39 ppm)and Manado estuary (2,99 ppm). Total oil concentrations in water around New Mont was highcompared with water quality standard Ministr of Population and Environment

    PENDAHULUAN

    Indonesia terrnasuk salah satu negara penghasilminyak terbesardi dunia yang banyak ditemukan baikdi daratan maupun dile pas p anta i. S ela in itu, perairanIndonesia merupakan tempat alur lalu lintas kapalinternasional yang menghubungi negara di Asia danAustralia, sehingga cukup rawan dan mudahterjadinya pencemaran minyak di laut.

    Menurut BILAL (1990) sudah banyak terjadipeneemaran minyak dibeberapa lperairan di Indone-sia. Hasil penelitian dari pakar melaporkan bahwaperairan yang tercernar oleh minyak dapatmenggangggu kehidupan biota laut. CLARCK (1971)dan MIRONOV (1971) rnelaporkan dalarnpercobaannya bahwa IIspesies phytoplanktonditernukan pembelahan selnya terhalang padaperairan yang mengandung kadar minyak antara 0,02sampai 1000ppm.

    Peneemaran minyak yang terjadi di laut dapaberupa rninyak yang terapung (floating oils), minyakyang teremulsi atau dari larutan fraksi minyak yangmudah l ar ut d a la rn air. Sumber peneemaran minyakdapat pula berasal dari proses alamiah yaitu dareadangan minyak yang terdapat dibawah air, selainitu ada juga yang berasal dari transpor minyak datrnosfir yang akhirnya sampai kepermukaan lauMenurut BLUMER (1972) kontaminasi yangdisebabkan oleh senyawa hidrokarbon dalam minyakmempunyai kisaran berat molekul yang sangat lebaryaitu dari senyawa metan (berat molekul = 16sampai berat mclekul di atas 20.000. Strukturhidrokarbon dalam minyak dapat berupa senyawaalifatik dengan rantai lurus dan bercabang, berbentukolefin, dan senyawa dengan cinein aromatik.

    Penelitian d i perairan Sulawesi Utaramenggunakan kapal Baruna Jaya VIII telah dilakukanpuda bulan Oktobcr 2000. Kegiatan ini merupakan

    Pusat Penelitlan Osear iograJi-L1Pl, 11.Pasir Putih L'AncolTimur . Jakarta.

    67

  • 5/11/2018 jurnal hidrokarbon

    2/6

    serangkaian penelitian yang terdiri dari penelitianoseanografi kirnia, fisika dan diantaranya adalahpenelitian pencernaran minyak. Penelitianpencernaran rninyak dilakukan dengan tujuan untukmengetahui tingkat pencemaran minyak dandistribusinya di perairan Sulawesi Utara.

    BAHAN DAN MET ODELokasi pengarnbilan contoh pada bulan Oktober

    2000 dari 11 stasiun dapat dilihat pada Gambar 1.Stasiun pengamatan dibagi menjadi 3lokasi yaitu:I. Di perairan sekitar Manado : tiga stasiun di pantai(St 1,2, 3)dan satu stasiun di rnuara sungai (SungaiManado, SM).2. Di perairan sekitar Gorontalo: tiga stasiun di pantai(St 1,2,3) dan satu stasiun di muara (SungaiKwandang, SKW)3. Di perairan sekitar New Mont: dua stasiun dipantai (St 1 dan 2), satu stasiun di dalam sungai(SNM)Cara yang dipakai dalam penelitian ini mengacupada metode yang digunakan oleh KEIZER & GOR-DON (1973). Alat yang digunakan adalah FIuori

    meter Turner model 450 dengan menggunakan filter.

    Filter NB360 sebagai filter eksitasi dengan panjanggelombang 360 nm, dan filter SC415 sebagai filteremisi dengan panjang gelombang >4] 5 nm .Contoh air permukaan sebanyak 1 liter disimpandalam botol kaca berwarna gelap kemudian diletakkanpada tempat dengan suhu SIC (ice box). Contohdiekstraksi dengan Diklorometan UVASOL sebanyak

    tigakali, masing-masing 40,20 dan 20ml.Hasil ekstrakminyak selanjutnyadilewatkan kedaIam bubuk Na.SO,untuk menghilangkan kadar air. Kemudian filtratdiuapkan hampir kering (suhu = 30e) menggunakanalat "Rotary Evaporator" yang dilengkapi pompavakum, Filtrat yang agak kering kemudian ditepatkanmenjadi 10 ml dengan n. Heksan UVASOL dan siapdiukur dengan alat Fluorimeter. Perlakuan blanko yaitusama dengan contoh, akan tetapi hanya terdiri darilarutan Diklorornetan UVASOL. Sebanyak 80 mldiklorometan UVASOL diuapkan seperti perlakuancontoh, lalu ditepatkan menjadi 10 ml dengan n.Heksan. UVASOL. Larutan standar yang digunakanadalah dari minyak mentah ATAKAdengan konsentrasilarutan induk 1000ppm, kemudian diencerkan menjadi10, 20, 30 dan 40 ppm. Kadar minyak dihitungberdasarkan perbandingan respon fluorisensi contohdengan respon fluorisensi standar dan konsentrasinyadinyatakan dalam mg!1(ppm).

    ~ - - - - - - - - ~ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ~ 2

    S~Al.A "1.675.0DJ

    Gambar I. Lokasi Lingkungan laut diperairan Sulawesi Utara.Oktober-N opember 2000

    68

  • 5/11/2018 jurnal hidrokarbon

    3/6

    IlASIL DAN PEMBAHASAN

    Secara keseluruhan hasil pengukuran kadartotal min yak disajikan dalam Tabel I. Kadar totalminyak di perairan pantai umumnya ditemukan lebihtinggi dibandingkan di daerah muara, kecuali sekitarGorontalo yang dekat muara ditemukan kadar totalminyak yang lebih tinggi dibandingkan perairanpantainya.

    Tabell. Kadar total minyak (total hidrokarbon)di perairan Sulawesi Utara, Oktober 2000

    Lokasi Stasiun Kadar totalPengambilan minyak (ppm)

    New Mont St 1 8,56St2 6,42

    Sungai sekitar 7,49New Mont

    Gorontalo St I 2,94St2 2,57

    Sunzai Kwandanz 3,39Manado St 1 4,41

    St2 3,97St 3 3,43

    Sungai Manado 2,99

    Kadar total minyak di perairan sekitar muara,New Mont (7,49 ppm) terlihat tidakjauh berbeda biladibandingkan dengan di perairan pantai (6,42-8,56ppm) (Gambar 2). Secara geografis, perairan sekitarNew Mont merupakan teluk yang terbuka dari lautbebas dan sungainyapun dangkal, sehingga pengaruhlaut hampir sarna darnpaknya ke sungai. Dan jugadilokasi ini merupakan alur Iintas kapal yang cukupramai. Tingginya kadar minyak di perairan sekitarNew Mont ini diduga disebabkan dari aktifitasmanusia di laut, an tara lain pencucian kapal,pembuangan air balast "deballasting" ataupembuangan "sludge" (Water Quality Criteria, 1973).Kadar total minyak di muara Sungai Kwandang,Gorontalo (3,39 ppm) adalah lebih tinggi apabiladibandingkan kadar rninyak di perairan pantainya (St1=2,94 ppm dan St 2 =2,57 ppm), kecuali pada st 3(Gambar 3). Hal ini berarti kontaminasi minyakbanyak berasal dari aktifias darat atau sungai lalu kelaut. Namun demikian kadar total minyak di muaraSungai Kwandang masih lebih rendah biladibandingkan dengan di muara sekitar New Mont(7,49 ppm). Kadar.total minyak pada stasiun 3 di pantaiGorontalo ditemukan tinggi (4,93 ppm) biladibandingkan dengan stasiun pantainya(yaitu st 1=

    2,94 ppm dan st 2 = 2,57 ppm). Hal yang sarna yaitukadar total minyak di st 3 ini juga tinggi (4,93 ppm)bila dibandingkan dengan kadar minyak di muarasungainya (3,39 ppm). Hal in i diduga karen a letakstasiun 3 yang berada di daerah muara yang agaktertutup, sehingga minyak yang berasal dari sungaiterkumpul di dekat muara sehingga prosespengenceran agak sukar terjadi. Namun demikianperairan ini masih bisa membersihkan diri yaitudibuktikan dengan ditemukan kadar minyak yangrendah di perairan yang jauh dari muara (2,57-2,94ppm).

    Di perairan muara sungai Manado ditemukankadar total minyak (2,99 ppm) Iebih rendah biladibandingkan dengan kadar minyak di perairanpantainya (3,43-4,41 ppm) (Garnbar 4). Kadar totalminyak di perairan Manado baik di muara maupun dipantai tampaknya masih lebih rendah dibandingkanGorontalo dan New Mont. Hal ini berarti kontaminasiminyak di perairan Manado banyak berasal dariaktifitas di laut. Di pelabuhannya terlihat banyak kapalberlabuh walaupun ditemukan ombak besar dan arusyang kuat pada saat pengambilan contoh dilakukan.Dan keadaan alam yang seperti ini pun memungkinkanproses pengenceran mudah terjadi, sehingga kadarminyak pun masih rendah. Kadar total minyak diperairan Manado baik di muara maupun di pantaitampaknya masih lebih rendah dibandingkan Gorontalodan New Mont (Gambar 5).

    Sungai Kwandang di Gorontalo dan SungaiManado merupakan dua sungai yang cukup potensialdan banyak digunakan sebagai alur lalu lintas kapaluntuk menghubungkan satu kota ke kota lainnya.Adanya kontaminasi minyak di daerah ini didugaberasal dari kegiatan yang ada dalam sungai danperairan pantainya. Menurut Revelle et.al. (1972)sebesar 90% dari jumlah total minyak yang masukke laut adalah berasal dari kapal tangki pembawaminyak serta kegiatan kapal lainnya sepertipembuangan sisa minyak dari kapal ke laut,sedangkan yang berasal dari "oil spill" hanya 10%.

    Menurut baku mutu yang ditetapkan MenteriNegara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1988),kadar minyak yang diperbolehkan untuk kehidupanbiota laut adalah Jebih kecil atau sama dengan 5 ppm.Terkait dengan hal tersebut, maka kadar minyak diperairan Sulawesi utara, khususnya perairan sekitarNew Mont telah melampaui batas yang ditetapkan.Namun demikian total kadar minyak di daerahSulawesi utara ini masih lebih rendah bila dibandingkandengan di perairan Kalimanta Timur, yaitu 2,38-43,45ppm.

    69

  • 5/11/2018 jurnal hidrokarbon

    4/6

    St. 1 St. 2 S.NewMont

    Gambar 2. Kadar minyak total di perairan sekitarNew Mont, Oktober 2000

    5.-._ 4Q.,Q.,'-- a 3. . .0. . . . . .~>. 2I:. . . .Elil~~

    St. 1 S 1 . 2 St. 3 S.Manado .Gambar 3. Kadar minyak total di sekitar perairan

    Gorontalo, Oktober 2000

    70

  • 5/11/2018 jurnal hidrokarbon

    5/6

    5

    e 4Q..Q..'--; ; 3'0. . . ,~;:.." 2c s~~

    St.1 S1 .2 StA S. ManadoL 3

    Gambar 4. Kadar minyak total di sekitar perairanManado, Oktober 2000

    . . . . . .

    EQ..Po-;l. . . . , 10.9~ 8;:.."= s 6~ 4~ 2

    S1 S2 S3 S4 S1 S2 S3 SI S2Manado Gorontalo New Mont

    Gambar 5. Kadar minyak total (ppm) di sekitarperairan Manado, Gorontalo dan New Mont,

    Tahun2000

    71

  • 5/11/2018 jurnal hidrokarbon

    6/6

    KEsIMPULAN

    1. Kadar total minyak di perairan sekitar New Mont,Sulawesi Utara telah melampaui batas ambangyang ditetapkan oleh Menteri NegaraKependudukan dan Lingkungan Hidup (1988).

    2. Untuk lokasi sekitar Manado dan Gorontalo yangmasih baik diperlukan monitoring secara berkalaagar tidak terjadi pencemaran minyak di perairanini.

    DAFTAR PuSTAKA

    Blumer, M. and J. Sass 1972. Oil pollution; persis-tence and degradation of spilled fuel oil Sci-ence 176: 1120-1122.

    Bilal, J. 1990. Oil Pollution monitoring in the Aseancountries. In: Oceanography and Marine Pol-lution . An ASEAN-EC Perspective. (Yap.,H.T. Bohle, Carbonell, M and Gomeze, E. D.eds.) Marine Science Institute, University ofPhilippines, Quezon city, p 10.

    Clark, R. B. (1971). Oil Pollution and its biologicalconsequences: A review of current scientificliterature, prepared for the Great Barrier ReefPetroleum Drilling Royal Commissions, 53 pp.

    Keizer, P. D and Gordon, D. C. 1973. Journal of thefisheries Research Board of Canada. Detec-

    tion of Trace Amounts of Oil in Sea Water byFluorescence Spectroscopy, Volume 30 ,No.8.

    Mironov , O. G. 1971. The effect of oil pollution onflora and fauna of the Black Sea no. E-92 inReport of the FAO technical conference onmarine pollution and its effect on living re-sources and fishing (FAO fisheries report 99)Food and Agricultural Organization of theUnited Nations, Rome ), p.I72.

    Menteri Negara Kependudukan dan LingkunganHidup 1988. Keputusan Menteri Negara danKependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor:Kep - 02 I MEN KLHIl11988 TentangPenetapan Baku Mutu Lingkungan Laut,Sekretariat Negara, Jakarta: 57 hal.

    Razak, H. 2000. Studi Pendahuluan Kadar Minyak(Hidrokarbon) Total Di Perairan KalimantanTimur, Makalah dibawakan pada SeminarNasional Biologi XVI, Kongres PerhimpunanBiologi Indonesia XII, kampus InstitutTeknologi Bandung, 25-27 Juli 2000.

    Revelle, R., E. Wenk, B. H. Ketchum and E. R.Corino 1972. Ocean pollution by petroleum hy-drocarbons In :Man's impact on irrestrial andoceanic ecosystem, Part l , Chapter 4(Mathews, Smith and Goldberg, eds.), p.p.57-59.

    72