jurnal internasional krim

27
KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ.SEMSOL/IA A NOVEL PEG-FREE EMULSIFIER DESIGNED FOR FORMULATING W/O LOTIONS WITH A LIGHT SKIN FEEL J. MEYER, P. ALLEF, H. FÖTSCH AJENG SEPTHIANI P17335114034 PRITA DAHANA P17335114035 GHINA KHOLIDATURIZQI P17335114036 KARTIKA MUTIARA NINGTYAS P17335114039

Upload: ghina-kholidaturizqi

Post on 01-Feb-2016

155 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Jurnal internasional

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Internasional Krim

K E L O M P O K 4 T E K N O L O G I S E D I A A N L I Q . S E M S O L / I A

A NOVEL PEG-FREE EMULSIFIER DESIGNEDFOR FORMULATING W/O LOTIONS WITH A

LIGHT SKIN FEEL

J. MEYER, P. ALLEF, H. FÖTSCHAJENG SEPTHIANI P17335114034PRITA DAHANA P17335114035GHINA KHOLIDATURIZQI P17335114036KARTIKA MUTIARA NINGTYAS P17335114039

Page 2: Jurnal Internasional Krim

PENDAHULUAN

Emulsi Air dalam minyak (A/M) menawarkan serangkaian manfaat yang signifikan dibandingkan dengan emulsi tradisional minyak dalam air (M/A). Dengan membentuk lapisan oklusi pada kulit, emulsi air dalam minyak secara efisien mengurangi kehilangan air yang menguap dari kulit. Dengan demikian, emulsi air dalam minyak secara luas digunakan dalam formulasi yang menargetkan kebutuhan konsumen dengan kulit kering.

Selain itu emulsi air dalam minyak sangat baik untuk formulasi perawatan kulit dari paparan sinar matahari dan menghasilkan warna kosmetik yang menarik. Meskipun banyak manfaat yang menarik dari emulsi air dalam minyak, penggunaannya terbatas karena hubungan dengan masalah stabilitas dan rasa kulit yang lengket akibat kandungan minyak yang tinggi.

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 3: Jurnal Internasional Krim

LATAR BELAKANG

Berdasarkan pengemulsi setil PEG/PPG-10/1 Dimethicone secara khusus dikenal karena memiliki kestabilan yang sangat baik dan telah memungkinkan dalam memformulasikan krim A/M dan untuk krim berbagai macam aplikasi seperti lotion. Kandungan SPF yang tinggi dalam formulasi untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan warna kosmetik dengan beban pigmen yang tinggi. Sifat kestabilan yang baik dari pengemulsi ini karena polimer dan struktur polifungsional yang menghasilkan suatu adsorpsi dapat ditingkatkan dari pengemulsi pada permukaan air/minyak, dan akibatnya menghasilkan stabilitas panas yang sangat baik dari sediaan emulsi. PEG-30 Dipolihidroksistearat tidak efisien dalam memberikan kestabilian tipe krim A/M, tetapi juga dikenal karena kemampuannya untuk membentuk krim A/M dengan viskositas yang sangat rendah. Namun, formulasi krim A/M dengan kandungan fase minyak di bawah 25% masih merupakan tantangan besar. Dalam sistem dengan kandungan minyak rendah seperti pengemulsi yang tersedia saat ini tidak memberikan stabilitas yang cukup atau viskositas emulsi yang dihasilkan terlalu tinggi.KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 4: Jurnal Internasional Krim

LANJUTAN LATAR BELAKANG...

Terlepas dari manfaat yang diakui dari tipe krim A/M, namun memiliki keterbatasan dalam penggunaan pada pasar emulsi 15-20%. Alasan utama di balik keterbatasan ini adalah profil sensorik klasik tipe krim A/M yang sering dilihat sebagai kelemahan utama.

Tipe krim A/M memberikan rasa pada kulit yang berat, berminyak, bahkan lengket. Penyerapan sistem klasik terserap lama kedalam kulit dan menjadikan kulit berminyak setelah penggunaan. Selain itu umumnya penyebaran pada kulit tipe krim A/M sangat terbatas. Memformulasikan tipe krim A/M dengan memberikan rasa pada kulit yang sangat ringan membutuhkan perbaikan penyebaran, penyerapan dan estetika tipe krim tersebut secara keseluruhan di kulit. KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 5: Jurnal Internasional Krim

LANJUTAN LATAR BELAKANG...

Emolien dengan viskositas rendah dan sifat menyebar yang sangat baik, seperti dietilheksil Karbonat atau Siklopentasiloksan, akan meningkatkan penyebaran dan penyerapan tipe krim W/O. Tapi hanya memilih emolien yang tepat tidak cukup untuk mencapai estetika yang diinginkan. Sifat penyebaran baik hanya dapat diperoleh jika tipe krim A/M memiliki viskositas rendah. Selain itu, konten fase minyak yang rendah (kurang dari 25%) akan meningkatkan penyerapan sehingga memberikan hasil yang lebih menyenangkan dengan rasa pada kulit yang tidak terlalu berminyak. Mengurangi kandungan fase minyak pada tipe krim A/M berarti mengurangi fase kontinyu dan, dengan demikian, meningkatkan interaksi antara tetesan air dalam emulsi. Peningkatan viskositas adalah konsekuensi langsung dari hal terebut.

Memfromulasikan tipe krim A/M dengan memiliki kemampuan untuk menghasilkan lotion dengan viskositas rendah (kandungan fase minyak rendah) sehingga stabilitas emulsi yang sangat baik dan rasa pada kulit yang secara keseluruhan dapat menyenangkan.

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 6: Jurnal Internasional Krim

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 7: Jurnal Internasional Krim

TUJUAN

• Untuk mendapatkan formulasi yang tepat sediaan krim tipe A/M yang memiliki stabilitas yang baik dengan viskositas rendah, penyebaran yang baik dan rasa menyenangkan pada kulit (ringan dan tidak lengket).

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 8: Jurnal Internasional Krim

METODE PENELITIAN

Emulsi disiapkan dalam proses semi-dingin yang inovatif untuk menghemat waktu dan energi selama pemrosesan.

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 9: Jurnal Internasional Krim

Alat• Stirrer MIG• Stirrer ESGE• Viskometer Brookfield

Bahan

• PEG-free A / M emulsifier Polyglyceryl-4 Diisostearate / Polyhydroxystearate / Sebacate (GPS)

• Polyglyceryl-2 Dipolyhydroxystearate (PGPHS)• Polyglyceryl-3 Polyricinoleate (PGPR)• Hydrogenated Castor Oil• Paracera W 80 (Microcrystalline Wax, Paramelt B.V.)• Cetearyl Ethylhexanoate• Ethylhexyl Stearate (OS)• C12-15 Alkyl Benzoate (TN)• Diethylhexyl Carbonate (DEC)• Salicyloyl Phytosphingosine• Sodium Carboxymethyl Betaglucan• Cosmo C 100 (Creatine)• D-Panthenol (Panthenol, Roche-Vitamins)• Zinc Stearate• Cyclopentasiloxane• Ethylhexyl Palmitate• Tocopheryl Acetate• Isohexadecan• Magnesium Sulfate Heptahydrate• LACTIL® (Sodium Lactate; Sodium PCA; Glycine; Fructose;

Urea;Niacinamide; Inositol; Sodium Benzoate; Lactic Acid)• Glycerin• Water• Preservative, Parfum

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 10: Jurnal Internasional Krim

PENGEMBANGAN FORMULA

• Sebuah contoh formulasi untuk tipe krim A/M dengan konten fase minyak sebanyak 18% dapat dilihat pada Tabel 1. Formula ini mengandung Lactil®, campuran pelembab alami mirip dengan Natural Moisturizing Factors (NMF) pada kulit.

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 11: Jurnal Internasional Krim

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 12: Jurnal Internasional Krim

Struktur emulsifier baru ini digambarkan secara skematik pada Gambar. 2. Sedangkan kelompok polyhydroxystearate menyebabkan penurunan viskositas emulsi, stabilisasi dioptimalkan dengan penyediaan kelompok isostearate. Asam sebasat digunakan sebagai langkah untuk membangun berat molekul dan untuk mendapatkan karakter polifungsional dari molekul emulsifier.

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 13: Jurnal Internasional Krim

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 14: Jurnal Internasional Krim

Selain itu emulsifier teretoksilasi PEG-30 Dipolyhydroxystearate termasuk dalam seri ini karena emulsifier ini dikenal terutama kemampuannya untuk membentuk viskositas rendah tipe krim A/M. Hasil penelitian ini diilustrasikan pada Gambar. 3.

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 15: Jurnal Internasional Krim

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 16: Jurnal Internasional Krim

HASIL DAN EVALUASI SEDIAAN

Viskositas dari krim diukur langsung setelah langkah homogenisasi. Kemudian krim yang sama yang telah dioverhomogenisasi selama 1 menit dengan menerapkan kecepatan tinggi 10000 rpm (Gambar 4) (»ESGE Zauberstab« (ESGE AG, Swiss)). Viskositas dari sampel yang telah homogen diukur setelah satu hari, satu bulan dan tiga bulan penyimpanan pada suhu kamar. Evaluasi stabilitas pada suhu kamar dan 40 ° C hingga tiga bulan, siklus beku sampai mencair berguna untuk menilai stabilitas suhu rendah.Hasil percobaan yang telah dioverhomogenisasi diwakili pada Tabel 7 dan Tabel 8.

Ketidakstabilan seperti pemisahan air ditandai dengan warna merah pada tabel. »W1«, »W2« dan »W3« menggambarkan tingkat pemisahan air yang diamati (lemah, signifikan dan kuat). Lotion berdasarkan GPS dengan berat 23% dari isi fasa minyak menunjukkan viskositas krim terendah terlepas dari komposisi fasa minyak sebelum diaplikasikan overhomogenisasi dengan alat tersebut (Tabel 7). Overhomogenisasi menyebabkan terjadinya konsistensi krim untuk semua sistem emulsifier, satu-satunya pengecualian adalah sistem GPS dengan emolien dietillheksil Karbonat atau Siklopentasiloksan yang tetap memiliki konsistensi lotion.

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 17: Jurnal Internasional Krim

LANJUTAN HASIL DAN EVALUASI SEDIAAN...

Uji stabilitas Pembekuan / pencairan menunjukkan pemisahan air yang signifikan untuk sistem berbasis PGPHS. Sistem PGPR mengandung kaprilat / Kaprat Trigliserida dan Etilheksil palmitat menunjukkan pemisahan air setelah tiga bulan pada 40 ° C.Semua sistem berdasarkan GPS tidak menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan. Efek bahwa fase minyak yang paling polar (CT / OP) tampaknya menjadi salah satu yang paling penting saat diproses overhomogenization, dalam temuan pada penelitian sebelumnya. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa tipe krim A/M berbasis minyak cenderung lebih polar sehingga lebih sensitif terhadap overhomogenization.

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 18: Jurnal Internasional Krim

LANJUTAN HASIL DAN EVALUASI SEDIAAN...

Sangat menarik untuk membandingkan antara sistem dengan fase minyak rasio 27% yang dirangkum dalam Tabel 8. Sekali lagi, viskositas terendah sebelum overhomogenization diperoleh dengan basis krim GPS.Meskipun overhomogenization menyebabkan peningkatan viskositas yang signifikan, semua sistem mempertahankan konsistensi krim. Viskositas rendah ini tampaknya menghasilkan sistem yang lebih kritis mengenai ketidakstabilan potensial.Hal menarik lainnya adalah kenyataan bahwa dalam sistem fasa minyak dengan berat 27%, urutan relatif dari viskositas emulsi overhomogenisasi tergantung pada komposisi fasa minyak. Dalam kasus pencampuran CT/OP dengan berbasis GPS memiliki viskositas tertinggi, dalam kasus campuran DEC/D5 sistem berbasis GPS memiliki viskositas terendah.

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 19: Jurnal Internasional Krim

LANJUTAN HASIL DAN EVALUASI SEDIAAN...

Overhomogenisasi dengan fasa minyak 27% berdasarkan PGPR jelas menunjukkan pemisahan air untuk Ethylhexyl palmitat / Paraffinum Liquidum dan kaprilat / Kaprat Trigliserida / Ethylhexyl palmitate. Pemisahan air tercatat di emulsi ini setelah penyimpanan selama 1 bulan pada 40 ° C. Kekurangan-kekurangan ini dalam stabilitas panas menunjukkan bahwa Polyglyceryl-3 Polyricinoleate adalah stabilizer yang kurang efisien daripada GPS atau PGPHS dalam kondisi pengolahan kritis.

Sementara Polyglyceryl-2 Dipolyhydroxystearate memberikan kinerja yang baik terhadap stabilitas penyimpanan suhu tinggi dengan sampel yang telah dioverhomogenisasi, hal tersebut tidak seefisien GPS atau PGPR di evaluasi pembekuan/pencairan. Potensi menstabilkan yang luar biasa dari Polyglyceryl-4 Diisostearate / Polyhydroxystearate / Sebacate terbukti dalam percobaan ini dan mendukung bahwa prinsip-prinsip dasar yang diterapkan dalam desain emulsifier baru ini benar. 

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 20: Jurnal Internasional Krim

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 21: Jurnal Internasional Krim

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 22: Jurnal Internasional Krim

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 23: Jurnal Internasional Krim

PEMBAHASAN

Viskositas krim tipe A / M dapat dibuat dengan menerapkan overhomogenisasi. Meskipun diketahui bahwa penerapan teknik ini dapat menghasilkan dalam profil penyimpanan yang terbatas dan masalah stabilitas, sering diterapkan dalam produksi krim tipe A / M untuk mengatur viskositas produk akhir. Oleh karena itu sangatlah penting bahwa emulsifier mampu memberikan stabilitas yang memuaskan bahkan jika sistem telah terkena kondisi kritis tersebut.Eksperimen sistematis telah dilakukan dengan membandingkan tiga emulsifier yaitu: PEG-free A / M emulsifier Polyglyceryl-4 Diisostearate / Polyhydroxystearate / Sebacate (»GPS«), Polyglyceryl-2 Dipolyhydroxystearate (»PGPHS«) dan Polyglyceryl-3 Polyricinoleate (»PGPR«) berkaitan dengan potensi stabilitas mereka ketika stabilitas dalam kondisi kritis yang diterapkan. Krim dengan 23 dan 27 % fasa minyak telah disiapkan. Kandungan dari 27% fasa minyak merupakan tipe untuk krim A / M . Namun, pengurangan formulasi konten fasa minyak menjadi 23% itu sulit untuk stabil dalam krim tipe A / M yang penggunaan biasanya dalam pengemulsi tipe A / M.

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 24: Jurnal Internasional Krim

LANJUTAN PEMBAHASAN...

Untuk konsentrasi kedua fase minyak dengan tiga komposisi yang berbeda, diperiksa dengan campuran polaritas rendah yaitu Etilheksil palmitat dan Parafinum Perliquidum (rasio 1: 1) (»OP / P25«)), campuran polaritas yang lebih tinggi yaitu etilheksil palmitat dan kaprilat/ Kaprat Trigliserida (rasio 1: 1) (»OP / CT«)) dan campuran emolien viskositas rendah dengan penybaran yang baik (dietilheksil Karbonat dan siklopentasiloksan (rasio 1: 1) (»DEC / D5 «)). Emulsi disiapkan dalam proses semi-dingin yang inovatif untuk menghemat waktu dan energi selama pemrosesan.Dalam langkah pertama gel lilin-minyak dibuat dengan melarutkan lilin dalam minyak pada 80 ° C dan kemudian didinginkan sampai suhu kamar. Yang dihasilkan gel lilin-minyak terdiri dari 85% Etillheksil palmitat dan 7,5% dari kedua Castor Oil terhidrogenasi dan mikrokristalin Wax.Pengolahan dingin dari tipe krim A/M, fase air ditambahkan ke dalam minyak sambil diaduk dan sampel homogen dengan »MIG« pengaduk (Ekato GmbH, Jerman) (Gambar 4) selama 3 menit pada 1300 rpm. KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 25: Jurnal Internasional Krim

KESIMPULAN

Baru dikembangkan emulsifier tipe krim A/M Poligliseril-4 Diisostearat/Polihidroksistearat/Sebasat memungkinkan pembentukan PEG bebas pada krim tipe A/M dengan rasa pada kulit yang sangat ringan. Untuk memberikan manfaat tersebut, permasalahan pada krim tipe A/M harus dipecahkan: dengan cara memformulasikan spesifikasi viskositas yang rendah tipe krim A/M dengan kandungan fase minyak yang rendah.

Dengan emulsifier ini memungkinkan untuk memformulasikan krim tipe A/M yang stabil dengan kandungan fasa minyak serendah 18-20%. Secara khusus, ketika Poligliseril-4 Diisostearate / Polihidroksistearat/Sebasat digunakan dalam kombinasi dengan emolien ringan seperti dietilheksil Karbonat atau Siklopentasiloksan tipe krim A/M dengan rasa pada kulit ringan yang sebelumnya belum dapat direalisasikan. Selain itu, potensi menstabilkan pengemulsi ini terbukti menjadi lebih homogen. Poligliseril-4 Diisostearate/Polihidroksistearat/Sebasat memberikan formulasi yang benar-benar inovatif dengan menggabungkan profil sensorik yang menarik dengan keunggulan yang spesifik pada krim tipe W / O.

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 26: Jurnal Internasional Krim

DAFTAR PUSTAKA

(1) A. Ansmann, R. Kawa, R. von Kies, G. Strauss; SÖFW-Journal; 122; 10 (1996); 653

(2) C. Mitchell, A. Ansmann, S. Brüning, U. Issberner, S. Nefkens; SÖFW-Journal; 131; 3 2005); 14

(3) EP 835862(4) K. Jenni, P. Hameyer; Parfümerie und Kosmetik; 2 (1998);

22(5) B. Grüning, P. Hameyer, C. Weitemeyer, Tenside Surf.

Det.; 29 (1992), 78(6) P. Hameyer, SÖFW-Journal, 117; 6 (1991); 214(7) T. F. Tadros, C. Dederen, M. C. Taelman; Cosmetics &

Toiletries; 112 (1997), 75(8) U. Wollenweber, K. Korevaar, A. V. Rawling

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SEDIAAN LIQ&SEMSOL/IA

Page 27: Jurnal Internasional Krim

THANK YOU

KELOMPOK 4 TEKNOLOGI SED IA AN L IQ&SEMSOL / IA