jurnal manajemen dan kewirausahaan, volume 3, nomor 1, …. analisis... · terpenuhi dengan alat...

28
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang 93 ANALISIS PERILAKU PEMBELIAN PONSEL CERDAS (SMARTPHONE): ANTARA KEBUTUHAN DAN GAYA HIDUP KONSUMEN DI KOTA PADANG Oleh: Hesti Mayasari, SE, MM Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa, Padang ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebutuhan dan gaya hidup konsumen terhadap keputusan pembelian smartphone, serta menganalisis perbedaan keputusan pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Untuk menganalisis pengaruh kebutuhan dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian smartphone digunakan analisis regresi linear berganda dan untuk menganalisis pengaruh gaya hidup dan kebutuhan terhadap keputusan pembelian smartphone secara individual maka dilakukan pengujian t-statistik. Sedangkan untuk menganalisis adanya perbedaan perilaku pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, pribadi dan psikologis, maka dilakukan dengan uji parametrik yaitu dengan menggunakan alat uji paired sample t-test. Penelitian menggunakan sampel penelitian beberapa orang pengguna smartphone yang berdomisili disekitar kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dan menggunakan teknik purposive sampling untuk melakukan pengambilan sampel. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pada pengujian hipotesis pertama dihasilkan kebutuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli smartphone di kota Padang. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli smartphone di kota Padang. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial. Hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku pembelian smartphone berdasarkan faktor pribadi. Hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa terdapat perbedaan perilaku pembelian smartphone berdasarkan faktor psikologis. Kata Kunci: Perilaku Pembelian, Smartphone, Kebutuhan, dan Gaya Hidup.

Upload: vuquynh

Post on 07-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

93

ANALISIS PERILAKU PEMBELIAN PONSEL CERDAS

(SMARTPHONE): ANTARA KEBUTUHAN DAN GAYA HIDUP

KONSUMEN DI KOTA PADANG

Oleh: Hesti Mayasari, SE, MM Dosen Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa, Padang

ABSTRAK

Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebutuhan dan gaya

hidup konsumen terhadap keputusan pembelian smartphone, serta menganalisis

perbedaan keputusan pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, faktor

pribadi dan faktor psikologis. Untuk menganalisis pengaruh kebutuhan dan gaya

hidup terhadap keputusan pembelian smartphone digunakan analisis regresi

linear berganda dan untuk menganalisis pengaruh gaya hidup dan kebutuhan

terhadap keputusan pembelian smartphone secara individual maka dilakukan

pengujian t-statistik. Sedangkan untuk menganalisis adanya perbedaan perilaku

pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, pribadi dan psikologis, maka

dilakukan dengan uji parametrik yaitu dengan menggunakan alat uji paired

sample t-test.

Penelitian menggunakan sampel penelitian beberapa orang pengguna

smartphone yang berdomisili disekitar kota Padang. Penelitian ini menggunakan

metode non probability sampling dan menggunakan teknik purposive sampling

untuk melakukan pengambilan sampel.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pada pengujian hipotesis pertama

dihasilkan kebutuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen

dalam membeli smartphone di kota Padang. Hasil pengujian hipotesis kedua

ditemukan bahwa gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

konsumen dalam membeli smartphone di kota Padang. Hasil pengujian hipotesis

ketiga ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku pembelian

smartphone berdasarkan faktor sosial. Hasil pengujian hipotesis keempat

ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku pembelian smartphone

berdasarkan faktor pribadi. Hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa

terdapat perbedaan perilaku pembelian smartphone berdasarkan faktor

psikologis.

Kata Kunci: Perilaku Pembelian, Smartphone, Kebutuhan, dan Gaya Hidup.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

94

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua

dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di

Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

secara radikal. Dimana telepon yang dulunya merupakan barang mewah,

sehingga hanya kelompok tertentu yang bisa menikmatinya, sekarang dengan

mudah mendapatkannya, murah, baik dalam sarana telekomunikasi fixedline

wireline ataupun fixedline wireless serta seluler.

Sebuah perusahaan riset pemasaran IDC (Lembaga International Data

Corporation) memprediksi bahwa pasar smartphone akan tumbuh 49,2% pada

2011, akibat meningkatnya jumlah pengguna yang mengganti ponsel lama

mereka dengan smartphone. Laporan itu sejalan dengan penelitian terbaru IDC,

yang memprediksi jumlah download aplikasi mobile akan tumbuh dari 10,9

miliar pada 2010 menjadi 76,9 miliar pada 2014 (www.antara.news.com).

Sementara itu kompetisi diantara produsen smartphone pun telah terjadi

lebih intensif. Ada beberapa produsen smartphone yang telah dikenal dan

beredar ditengah masyarakat antara lain; Nokia, Blackberry (RIM), iPhone

(Apple), Samsung, HTC, Sony Ericsson, Motorola, Siemens, bahkan berbagai

smartphone made in China juga semakin marak beredar. Dengan adanya ragam

produk smartphone tersebut dan semakin murahnya tarif, maka konsumen

memiliki banyak alternatif pilihan.

Saat ini, Apple terus meningkatkan pangsa pasar dunia dan beringsut

mendekati Nokia sebagai pemimpin pasar smartphone dunia pada kuartal

pertama 2011, sementara pasar Nokia terus tergerus oleh para kompetitornya.

Untuk kuartal pertama 2011, penjualan Apple meningkat dari 8,7 juta unit tahun

lalu menjadi 18,7 unit.

Research In Motion (RIM) produsen Blackberry, Samsung dan HTC kini

tampil memimpin pasar ponsel dunia dengan menggusur dominasi Sony

Ericsson, Motorola dan Siemens seperti tampak pada tabel yang kini masuk ke

dalam kategori Others (http://www.primaironline.com).

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

95

Menurut Bisnis Indonesia pelanggan smartphone pada tahun 2010

menembus 6,24 juta pelanggan. Dalam hal ini ponsel cerdas Blackberry telah

meruntuhkan Nokia.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti kepada beberapa

counter-counter besar yang ada di kota Padang, smartphone yang mengalami

peningkatan market share paling banyak saat ini (2011) yaitu naik sebanyak 9%

adalah smartphone dengan sistem operasi Android yaitu Samsung. Hal ini

berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2010, dimana market share

Samsung berada pada peringkat keempat setelah Nokia, Blackberry, Smartphone

made in China, Sony Ericsson, Motorola dan Siemens. Untuk tahun 2011,

market share Samsung meningkat tajam dari 11% menjadi 20%.

Peningkatan market share ini juga terjadi pada Blackberry yang naik dari

32% menjadi 39%. Sehingga pada tahun 2011 ini Blackberry mendapatkan

market share paling banyak mengalahkan Nokia yang beberapa tahun

sebelumnya selalu

Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas didalam penelitian ini

yaitu:

1. Apakah kebutuhan berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk

membeli ponsel cerdas (smartphone)?

2. Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk

membeli ponsel cerdas (smartphone)?

3. Apakah terdapat perbedaan keputusan membeli smartphone berdasarkan

faktor sosial?

4. Apakah terdapat perbedaan keputusan membeli smartphone berdasarkan

faktor pribadi?

5. Apakah terdapat perbedaan keputusan membeli smartphone berdasarkan

faktor psikologis?

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

96

Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu

sebagai berikut:

1. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh kebutuhan terhadap

keputusan pembelian ponsel cerdas (smartphone).

2. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap

keputusan pembelian ponsel cerdas (smartphone).

3. Untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan keputusan pembelian

smartphone berdasarkan faktor sosial yang diukur gender.

4. Untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan keputusan pembelian

smartphone berdasarkan faktor pribadi yang diukur dengan tipe

kepribadian.

5. Untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan keputusan pembelian

smartphone berdasarkan faktor psikologis berdasarkan tingkat

pengetahuan.

KERANGKA TEORITIS

Perilaku Konsumen

Pemasaran berorientasi pada konsumen akan selalu mempelajari dan

mencermati perilaku konsumen, karena keberhasilan pemasaran sangat

ditentukan oleh kemampuan perusahaan menyelami persepsi para konsumen.

Persepsi yang menimbulkan preferensi seorang pembeli terhadap suatu produk

dengan merek tertentu disebut perilaku konsumen (Assauri, 1998).

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk

proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel et al.

1998).

Pengertian perilaku konsumen menurut Shciffman dan Kanuk (2000)

adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer

display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of

products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

97

tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli,

menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang

diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya

dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Empat faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:

kebudayaan, sosial, pribadi dan faktor psikologi (Kotler, 2000).

a. Faktor Budaya

Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks, yang diciptakan

oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan

pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.

b. Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor yang berhubungan dengan interaksi

konsumen dengan sesama. Faktor ini meliputi: (1) kelompok acuan,

misalnya teman, keluarga dan rekan kerja; (2) keluarga, misal dominasi

suami, dominasi istri, dominasi suami-istri, dan dominasi anak-anak; dan

(3) peran dan status sosial, misalnya seorang wanita dirumah berperan

sebagai ibu rumah tangga yang baik dan dikampus sebagai dosen yang

bijaksana.

c. Faktor Pribadi

Faktor pribadi adalah segala karakteristik yang melekat pada diri

konsumen. Karakteristik pribadi seorang konsumen antara lain umur dan

siklus hidup, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

d. Faktor Psikologi

Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari proses intern individu

dan sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor ini terdiri

dari: motivasi, persepsi, pembelajaran dan sikap.

Pengertian Smartphone

Dalam pengertian singkat, smartphone adalah sebuah device yang

memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti menelepon atau sms) juga

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

98

di dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan

berkemampuan seperti layaknya komputer (http://www.tasikisme.com).

Smartphone juga bisa diartikan sebagai alat komunikasi atau telepon

seluler yang dilengkapi dengan organizer digital. Smartphone merupakan

pengembangan dari telepon seluler yang kemudian ditambahkan fiitur dan

fasilitas lainnya sehingga menjadi telepon yang cerdas

(http://kumpulan.info/tech/tips-teknologi/57-tips-memilih-smartphone-atau pda-

phone.html)

Sebenarnya tidak ada definisi standar perusahaan mengenai Smartphone.

Umumnya suatu ponsel dikatakan sebagai Smartphone bila dapat berjalan pada

software operating system yang lengkap dan memiliki interface dan platform

standar bagi pengembangan aplikasi. Sementara itu ada yang mengatakan

Smartphone adalah ponsel sederhana dengan fitur canggih seperti kemampuan

mengirim dan menerima email, menjelajah internet dan membeca e-book, built

in full keyboard atau external USB keyboard, atau memiliki konektor VGA

(http://en.wikipedia.org/wiki/ Smartphone).

Kebutuhan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), setiap orang mempunyai berbagai

kebutuhan; beberapa darinya adalah kebutuhan sejak lahir; yang lain adalah

yang diperoleh kemudian. Kebutuhan dasar bersifat fisiologis (yaitu: biogenis);

meliputi kebutuhan akan makanan, air udara, pakaian, perumahan, dan seks.

Karena semua itu dibutuhkan untuk meneruskan kehidupan biologis, kebutuhan

biogenis dianggap sebagai kebutuhan primer atau motif primer.

Salah satu hal yang merupakan faktor yang mendorong munculnya

tindakan pembelian yang dilakukan konsumen adalah adanya kebutuhan. Pada

dasarnya kebutuhan tersebut muncul karena adanya sejumlah hasrat yang harus

terpenuhi dengan alat pemuas kebutuhan. Secara teoritis kebutuhan merupakan

bagian dari motivasi yang dimiliki individu dalam bekerja.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

99

Gaya Hidup

Pengertian Gaya Hidup menurut Kotler (2000) adalah pola hidup

seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.

Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi

dengan lingkungannya.

Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan

berinteraksi di dunia. Menurut Assael (1984), gaya hidup adalah “A mode of

living that is identified by how people spend their time (activities), what they

consider important in their environment (interest), and what they think of

themselves and the world around them (opinions)”. Yang secara umum dapat

diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang

menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada

lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia

di sekitar (opini).

Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002), gaya hidup menunjukkan

bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana

mengalokasikan waktu.

Dari berbagai sumber di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup

adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan

pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan

waktu.

METODOLOGI PENELITIAN

Desain Riset

Penelitian ini di desain dalam bentuk eksploratori, dimana model dan

analisis pemecahan masalah dilakukan dengan menguji pengaruh dan bersifat

komparatif atau perbandingan yang diuji secara kuantitatif.

Populasi dan Sampel

Menurut Sekaran (2005), sampel merupakan bagian dari populasi yang

dianggap mewakili. Didalam tahapan penelitian ini yang menjadi populasi

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

100

adalah beberapa orang pengguna smartphone yang berdomisili disekitar kota

Padang. Didalam melakukan pemilihan sampel digunakan rumus:

N = (Jumlah variabel x 20)

Peneliti menetapkan jumlah responden yang akan diberikan sampel

adalah lebih kurang 100 orang (5 x 20).

Teknik Pengambilan Sampel

Didalam hal ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk

melakukan pengambilan sampel. Secara umum karakteristik yang digunakan

didalam model penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Responden yang menggunakan ponsel berkategori smartphone yang

berdomosili di sekitar kota Padang.

2. Responden yang digunakan memiliki karakteristik usia antara 18 tahun –

50 tahun.

3. Didalam penelitian dilakukan penyebaran kuesioner dengan lokasi

penyebaran kuesioner hanya dilakukan di Kecamatan Padang Timur,

Padang Utara, Padang Selatan, dan Kecamatan Kuranji.

4. Kuesioner disebarkan di beberapa counter-counter penjualan telepon

seluler pada lokasi-lokasi penyebaran kuesioner.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

data dicari dan diolah secara langsung oleh peneliti serta belum pernah

dipublikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Data primer diperoleh

melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang sesuai dengan kriteria

pengambilan sampel.

Skala Pengukuran

Untuk melakukan pengumpulan data dan informasi maka digunakan

bantuan kuesioner penelitian. Skala yang digunakan untuk mengukur kuesioner

adalah skala Likert. Didalam penelitian ini skala yang digunakan adalah lima

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

101

tingkat Likert, dimana untuk kuesioner yang di desain dalam bentuk pertanyaan

tertutup, peneliti memberikan nilai skor yaitu sebagai berikut Sangat Tidak

Setuju (STS) = 1, Tidak Setuju (TS) = 2, Netral (N) = 3, Setuju (S) = 4 dan

Sangat Setuju (SS) = 5.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Secara umum variabel penelitian yang digunakan didalam penelitian ini

dapat dikelompokan menjadi beberapa variabel penelitian seperti yang terlihat

pada sub bab dibawah ini:

Kebutuhan

Setiap orang mempunyai berbagai kebutuhan, beberapa darinya adalah

kebutuhan sejak lahir, yang lain adalah yang diperoleh kemudian (Schiffman dan

Kanuk, 2007). Untuk mengukur kebutuhan digunakan model tingkatan

kebutuhan Maslow yaitu sebagai berikut:

1. Kebutuhan fisiologis, adalah kebutuhan dasar yang dimiliki setiap

konsumen yang membentuk berbagai motif pembelian terhadap sebuah

produk atau jasa.

2. Kebutuhan akan rasa aman, adalah kebutuhan yang berhubungan dengan

keselamatan dan kenyamanan konsumen.

3. Kebutuhan sosial adalah keinginan setiap individu untuk memerlukan

interaksi atau kontak dengan orang lain.

4. Kebutuhan akan harga diri adalah keinginan setiap individu untuk

dihormati oleh individu yang berada dilingkungan masyarakat dimana

individu berinteraksi

5. Kebutuhan Aktualisasi diri adalah sebuah bentuk pengakuan dari orang

lain terhadpa keberhasilan dan prestasi individu dalam berbagai hal

Smartphone

Dalam pengertian singkat, smartphone adalah sebuah device yang

memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti menelepon atau sms) juga

di dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan

berkemampuan seperti layaknya komputer (http://www.tasikisme.com).

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

102

Smartphone juga bisa diartikan sebagai alat komunikasi atau telepon

seluler yang dilengkapi dengan organizer digital. Smartphone merupakan

pengembangan dari telepon seluler yang kemudian ditambahkan fitur dan

fasilitas lainnya sehingga menjadi telepon yang cerdas

(http://kumpulan.info/tech/tips-teknologi/57-tips-memilih-smartphone-atau pda-

phone.html)

Gaya Hidup

Gaya hidup menurut Kotler (2000) adalah pola hidup seseorang di dunia

yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Untuk mengukur gaya

hidup dapat digunakan indikator sebagai berikut:

a. Prestise, merupakan peningkatan nilai diri atau kepercayaan diri ketika

konsumen mengikuti pola sebuah gaya hidup.

b. Reward, merupakan pendapatan yang diterima oleh individu yang

dihitung dalam kisaran hari, bulanan atau pun tahunan.

c. Self esteem, merupakan penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan

menganalisa seberapa jauh gaya hidup memenuhi ideal dirinya.

Perilaku Pembelian

Perilaku pembelian merupakan sebuah tindakan yang tercermin dari

perilaku dan terbentuk karena adanya kebutuhan. Untuk mengukur perilaku

pembelian menurut Kotler dan Armstrong (2000) perilaku pembelian diukur

oleh beberapa faktor yaitu:

1. Faktor Sosial

Faktor Sosial, merupakan atribut yang memperjelas kedudukan seorang

individu didalam strata sosialnya. Untuk mengukur faktor sosial maka

digunakan indikator yang diadopsi dari Kertajaya (2005) yaitu terdiri:

a. Gender, merupakan dimensi yang membedakan sex yang dimiliki masing

masing individu.

b. Usia, merupakan karakteristik yang membedakan lamanya siklus hidup

yang dimiliki setiap individu.

c. Aktifitas, merupakan kesibukan yang dilakukan individu untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

103

d. Status merupakan strata yang membedakan karakteristik individu

didalam lingkungan masyarkat.

2. Faktor pribadi

Menurut Kertajaya (2005) faktor sosial merupakan karakteristik sifat

yang dimiliki seorang individu. Untuk mengukur faktor pribadi menurut

Simamora (2002) digunakan dua model kepribadian yaitu tipe kepribadian yaitu

sebagai berikut:

a. Introver Personality adalah kepribadian yang bersifat tertutup dan

cenderung kaku, tidak ambisius, tidak mudah bergaul, serta biasanya

sedikit emosional didalam lingkungan.

b. Ekstrover personality adalah kepribadian yang lebih bersifat terbuka dan

gemar untuk mengikuti pola perubahan seperti perubahan teknologi.

3. Faktor Psikologis

Menurut Schifman dan Kanuk (2007) faktor psikologis merupakan

karakteristik yang bersifat kejiwaan yang dimiliki masing masing individu.

Untuk mengukur faktor psikologis digunakan dimensi yang berhubungan dengan

pengetahuan dan kepercayaan seperti yang terlihat dibawah ini yaitu:

a. Pengetahuan merupakan referensi yang dimiliki individu sebelum

memutuskan untuk mengambil sebuah tindakan.

b. Kepercayaan, merupakan keyakinan yang muncul dari dalam diri

individu yang terbentuk karena adanya aktifitas yang dilakukan secara

berulang ulang dalam menggunakan sebuah produk atau jasa.

Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2000) keputusan pembelian merupakan tindakan nyata

yang dilakukan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dibutuhkan.

Untuk mengukur keputusan pembelian digunakan indikator yang meliputi:

a. Kebutuhan, merupakan keinginan yang dimiliki individu untuk

mendapatkan sejumlah produk atau jasa yang dibutuhkan.

b. Pencarian informasi, merupakan tindakan untuk mencari pengetahuan

dan referensi sehubungan dengan produk yang akan dibeli.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

104

c. Pemilihan alternatif, merupakan tindakan memilih aneka produk sejenis

yang dibutuhkan.

d. Tindakan, merupakan spontanitas untuk membeli atau memiliki produk

terbaik yang telah diamati.

e. Evaluasi merupakan analisis untuk membandingkan performance yang

diberikan produk yang dikonsumsi dengan yang diharapkan sebelun

mengkonsumsi produk.

Metode Analisis

Untuk melakukan pengujian hipotesis maka dilakukan dengan

menggunakan dua metode analisis yaitu analisis deskriptif dan kuantitatif.

1. Analisis Deskriptif

Untuk mendapatkan rata-rata skor masing-masing indikator dan

pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner di pakai rumus berikut:

SSSRRTSSTS

)SS.5()S.4()RR.3()TS.2()STS.1(rataRata

++++++++

=−

Sedangkan mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan

rumus berikut:

5

rataRataTCR

−=

Arikunto (2002:244) mengemukakan kriteria jawaban responden sebagai

berikut :

a. Jika TCR berkisar antara 76-100% = Baik

b. Jika TCR berkisar antara 56-75.99% = Cukup

c. Jika TCR berkisar antara 0-55.99% = Kurang Baik

2. Analisis Inferensial

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan analisis

inferensial yaitu sebuah analisis yang digunakan untuk menguji kelayakan data

dengan menggunakan tahap pengujian sebagai berikut:

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

105

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dengan menggunakan correlation product moment

dapat dicari dengan rumus:

( ) ( ) ( )( ){ } ( ){ }2222 Y(XNX(XN

YXXYNr

∑ ∑∑ ∑∑∑∑

−−

−=

Keterangan:

r = Koefisien korelasi antara item (X) dengan skor total

X = Skor jawaban setiap item

Y = Skor total

N = Jumlah subjek uji coba

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara mencobakan instrumen

sekali saja (internal consistency), kemudian dianalisis dengan teknik alpha

crobach dengan menggunakan alat bantu program SPSS Versi 15.

Rumus:

σ

σ−

−= ∑

2

2

1.11

b1

1K

KR 3

Keterangan :

R1.1 = Rehabilitasi instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ 2b σ = Jumlah varians butir

σ 12 =

Varians total

Di dalam pengujian handalnya sebuah variabel ditentukan dari nilai

cronbach alpha besar atau sama dengan 0,50.

3. Uji Normalitas

Normal atau tidaknya sebuah data dapat dilihat dari nilai asym sig yang

dihasilkan dalam pengujian > 0,05. Pengujian normalitas dilakukan dengan

menggunakan bantuan program SPSS yang diuji dengan menggunakan uji One

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

106

Sample Kolmogorov Smirnov Test. Jika data normal maka uji statistik parametrik

dapat dilakukan dan sebaliknya.

Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis I dan II

Berdasarkan bunyi perumusan masalah dan hipotesis pertama dan kedua

maka tahapan pengujian hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Model Regresi Berganda

Gujarati (2001:214) merumuskan persamaannya sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + e

Keterangan :

Y = Keputusan pembelian

b1 = koefisien regresi variabel gaya hidup

b2 = Koefisien regresi variabel kebutuhan

x1 = Kebutuhan

x2 = gaya hidup

e = Disturbance Error

2. Uji t-Statistik

Supranto (1997:97) menyatakan uji t-test merupakan suatu uji statistik

yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

t = Sb

b

Keterangan:

t = Mengikuti fungsi dengan derajat kebebasan ; (df) = n- 2

Sb = Standar Baku

b = Koefisien Regresi

Karakteristik Pengujian:

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

107

a. Jika Signifikansi dibawah alpha maka keputusannya adalah Ho ditolak

dan Ha diterima berarti dapat disimpulkan bahwa variabel independen

berpengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.

b. Jika signifikansi diatas alpha maka keputusannya adalah Ho diterima dan

Ha ditolak berarti dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.

b. Pengujian Hipotesis 3, 4 dan 5

Untuk melakukan pengujian hipotesis ketiga, keempat dan kelima

digunakan tahapan pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Beda Berpasangan

Secara umum Santoso (2001:79) uji beda dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Uji Independen t-test

Secara umum untuk melakukan pengujian dengan menggunakan

independent t-test dapat dicari dengan menggunakan rumus:

+

−=

21

11

)()(

nnS

BMeanAMeant

gap

Keterangan:

Mean A dan B = Rata rata total Observasi

n1 + n2 = Jumlah data 1 dan 2

Alternatif pengujian hipotesis kedua jika data yang digunakan tidak

berdistribusi normal maka pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji non

parametrik Kruskal Wallis H. Secara umum pengujian Kruskal-Wallis H dapat

dicari dengan rumus:

)1(3)1(

12

1 1

2

+−

+= ∑ ∑

=

Nn

R

NNH

k

i

Keterangan:

K = Total jumlah group

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

108

n = Jumlah data masing masing observasi

∑=

k

11

= Total Jumlah ranking tiap group

N = Total jumlah observasi

Kriteria Pengambilan Keputusan

a. Jika signifikan < alpha 0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perilaku

pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, pribadi dan psikologis.

b. Jika signifikan > alpha 0,05 maka keputusannya adalah H0 diterima dan

Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

perilaku pembelian smartphone berdasarkan faktor sosial, pribadi dan

psikologis.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Uji Instrumen Data

Didalam penelitian ini digunakan dua tahapan pengujian instrument data

seperti dijelaskan pada sub bab dibawah ini:

a. Uji Validitas

Berdasarkan tahapan pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan

hasil seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:

Pengujian Validitas Variabel Kebutuhan

Setelah dilakukan tahapan pengujian validitas diperoleh ringkasan item-

item pertanyaan yang valid seperti terlihat pada tabel 1 dibawah ini yaitu:

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

109

Tabel 1

Pengujian Validitas Variabel Kebutuhan

Item

Pertanyaan

Koefisien

Korelasi Cut Off Kesimpulan

Kf1 0,434 0,30 Valid

Kf2 0,677 0,30 Valid

Kf3 0,071 0,30 Tidak Valid

Kf4 0,386 0,30 Valid

Kf5 0,507 0,30 Valid

Kf6 0,682 0,30 Valid

Kf7 0,721 0,30 Valid

Kf8 0,775 0,30 Valid

Kf9 0,756 0,30 Valid

Kf10 0,783 0,30 Valid

Sumber: Diolah sendiri

Berdasarkan tabel terlihat 9 item pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur variabel kebutuhan adalah valid, karena masing-masing item

pertanyaan tersebut memiliki koefisien korelasi besar atau sama dengan 0,30

sedangkan satu item pertanyaan lagi yaitu pertanyaan dengan kode Kf3

dieliminasi karena tidak memenuhi syarat pengujian.

Pengujian Validitas Variabel Gaya Hidup

Berdasarkan proses pengujian validitas yang telah dilakukan diperoleh

ringkasan hasil pengujian seperti terlihat pada tabel 2 dibawah ini:

Tabel 2

Pengujian Validitas Variabel Gaya Hidup

Item

Pertanyaan

Koefisien

Korelasi Cut Off Kesimpulan

gh1 0,770 0,30 Valid

gh2 0,708 0,30 Valid

gh3 0,557 0,30 Valid

gh4 0,570 0,30 Valid

gh5 0,823 0,30 Valid

gh6 0,802 0,30 Valid

Sumber: Diolah sendiri

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

110

Berdasarkan tabel terlihat seluruh item pertanyaan yang digunakan untuk

menilai variabel gaya hidup adalah valid. Kondisi ini disebabkan karena masing-

masing item pertanyaan memiliki koefisien korelasi besar atau sama dengan 0,30

dan tidak satu pun dari item pertanyaan tersebut yang dieliminasi.

Pengujian Validitas Variabel Faktor Sosial

Berdasarkan proses pengolahan data yang dilakukan dengan bantuan

program SPSS diperoleh ringkasan item-item pertanyaan yang valid seperti

terlihat pada tabel 3 dibawah ini yaitu:

Tabel 3

Pengujian Validitas Variabel Faktor Sosial

Item

Pertanyaan

Koefisien

Korelasi Cut Off Kesimpulan

Fs1 0,371 0,30 Valid

Fs2 0,643 0,30 Valid

Fs3 0,396 0,30 Valid

Fs4 0,222 0,30 Tidak Valid

Fs5 0,478 0,30 Valid

Fs6 0,628 0,30 Valid

Fs7 0,491 0,30 Valid

Sumber: Diolah sendiri

Berdasarkan tabel terlihat enam item pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur variabel faktor sosial adalah valid, penyebabnya adalah masing-

masing item pertanyaan tersebut memiliki koefisien korelasi besar atau sama

dengan 0.30 sedangkan satu item pertanyaan dieliminasi karena tidak memenuhi

syarat yaitu pertanyaan dengan kode Fs4.

Pengujian Validitas Faktor Pribadi

Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh

ringkasan item-item pertanyaan yang valid adalah seperti terlihat pada tabel 4

dibawah ini:

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

111

Tabel 4

Pengujian Validitas Variabel Faktor Pribadi

Item

Pertanyaan

Koefisien

Korelasi Cut Off Kesimpulan

Fp1 0,606 0,30 Valid

Fp2 0,645 0,30 Valid

Fp3 0,741 0,30 Valid

Fp4 0,771 0,30 Valid Sumber: Diolah sendiri

Berdasarkan tabel terlihat bahwa masing-masing item pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur faktor pribadi adalah valid, karena masing masing

variabel menghasilkan koefisien korelasi besar atau sama dengan 0,30 Dalam

pengujian tidak satu pun item pertanyaan dieliminasi.

Pengujian Validitas Variabel Faktor Psikologis

Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh

ringkasan item pertanyaan yang valid seperti terlihat pada tabel 5 dibawah ini:

Tabel 5

Pengujian Validitas Variabel Faktor Psikologis

Item

Pertanyaan

Koefisien

Korelasi Cut Off Kesimpulan

Fps1 0.838 0,30 Valid

Fps2 0.861 0,30 Valid

Fps3 0,831 0,30 Valid

Fps4 0.814 0,30 Valid Sumber: Diolah sendiri

Berdasarkan tabel terlihat bahwa seluruh item pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur faktor psikologis valid, karena masing-masing item

pertanyaan tersebut memiliki koefisien korelasi besar atau sama dengan 0,30 dan

di dalam tahapan pengujian tidak satu pun item pertanyaan mengalami eliminasi.

Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian

Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh

ringkasan item pertanyaan yang valid terlihat pada tabel 6 dibawah ini:

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

112

Tabel 6

Pengujian Validitas Variabel Keputusan Pembelian

Item

Pertanyaan

Koefisien

Korelasi Cut Off Kesimpulan

Kp1 0,729 0,30 Valid

Kp2 0,735 0,30 Valid

Kp3 0,688 0,30 Valid

Kp4 0,779 0,30 Valid

Kp5 0,774 0,30 Valid Sumber: Diolah sendiri

Berdasarkan tabel terlihat bahwa seluruh item pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur keputusan pembelian adalah valid, karena masing-

masing item pertanyaan memiliki koefisien korelasi diatas 0,03.

b. Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan

hasil pengujian reliabilitas untuk masing masing variabel seperti terlihat pada

tabel 7 dibawah ini:

Tabel 7

Hasil Pengujian Reliabilitas Data

Variabel Cronbach

Alpha Cut Off Kesimpulan

Kebutuhan 0,774 0,50 Reliable

Gaya Hidup 0,800 0,50 Reliable

Faktor Sosial 0,448 0,50 Reliable

Faktor Pribadi 0,629 0,50 Reliable

Faktor Psikologis 0,853 0,50 Reliable

Keputusan Pembelian 0,785 0,50 Reliable Sumber: Diolah sendiri

Berdasarkan tabel terlihat masing-masing variabel penelitian yang terdiri

dari kebutuhan, gaya hidup, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologis dan

keputusan pembelian telah memiliki Cronbach Alpha diatas atau sama dengan

0,50. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan

dalam penelitian telah memiliki tingkat kehandalan (reliable) yang memenuhi.

Normalitas Data

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan

bantuan program SPSS diperoleh ringkasan hasil seperti terlihat pada tabel 8

dibawah ini;

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

113

Tabel 8

Hasil Pengujian Normalitas Data

Variabel Asymp Sig (2-

Tailed) Alpha Kesimpulan

Kebutuhan 0,735 0,05 Normal

Gaya Hidup 0,210 0,05 Normal

Faktor Sosial 0,156 0,05 Normal

Faktor Pribadi 0,026 0,05 Tidak Normal

Faktor Psikologis 0,001 0,05 Tidak Normal

Keputusan Pembelian 0,033 0,05 Tidak Normal Sumber: Diolah sendiri

Berdasarkan hasil pengujian data terlihat tiga variabel penelitian yang

terdiri dari kebutuhan, gaya hidup, faktor sosial dan faktor pribadi telah

berdistribusi normal, karena masing-masing variabel tersebut memiliki asymp

sig (2-tailed) besar atau sama dengan 0,05, sedangkan tiga variabel lainnya yaitu

faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologis dan keputusan pembelian belum

berdistribusi normal.

Pengujian Hipotesis

a. Pengaruh Kebutuhan dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan

Pembelian

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan bantuan

program SPSS diperoleh ringkasan hasil seperti terlihat pada ringkasan hasil

pengujian terlihat pada tabel 9 dibawah ini yaitu:

Tabel 9

Hasil Pengujian Hipotesis I dan II

Keterangan Koefisien

Regresi t-hit sig Kesimpulan

Konstanta 1,139 - - -

Kebutuhan 0,004 2.507 0,011 Signifikan

Gaya Hidup 0,001 0,255 0,799 Tidak

Signifikan

F Sig 0,000 R2 0.137

R2 0.137

Berdasarkan tabel terlihat setiap variabel penelitian memiliki koefisien

regresi yang dapat dibuat kedalam sebuah persamaan regresi berganda seperti

terlihat dibawah ini yaitu:

Y = 1.139 + 0.004x1 + 0,001x2 + e

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

114

Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa kebutuhan dan gaya hidup

memiliki kontribusi dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada

produk ponsel dengan kategori smartphone sebesar 13,70% sedangkan sisanya

sebesar 86.30% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam

penelitian ini.

Didalam tahapan pengujian diperoleh nilai F-sig sebesar 0,001

memperlihatkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,001 < alpha 0,05 maka

keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa kebutuhan dan gaya hidup secara bersama sama berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian konsumen pada ponsel berkategori cerdas

(smartphone).

Berdasarkan Tabel 4.22 terlihat variabel kebutuhan memiliki koefisien

regresi bertanda positif sebesar 0,004 hasil yang diperoleh memperlihatkan

bahwa semakin besar tingkatan kebutuhan yang dirasakan konsumen akan

mendorong menguatnya keputusan konsumen untuk membeli ponsel. Hasil

tersebut diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,011 < alpha 0,05.

Keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa kebutuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

konsumen pada produk ponsel cerdas (smartphone).

Didalam tahapan pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan

variabel gaya hidup diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar

0,001. Temuan tersebut diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,799 > alpha

0,05. Keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen pada ponsel berkategori smartphone.

b. Analisis Perbedaan Keputusan Pembelian Berdasarkan Perilaku

Konsumen

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan

hasil pengujian terlihat pada tabel 10 dibawah ini yaitu:

Tabel 10

Hasil Pengujian Hipotesis III dan V

Keterangan Sig Alpha Kesimpulan

Keputusan Pembelian_Faktor Sosial 0,534 0,05 Tidak Signifikan

Keputusan Pembelian_Faktor Pribadi 0,143 0,05 Tidak Signifikan

Keputusan Pembelian_Faktor Psikologis 0,000 0,05 Signifikan Sumber: Diolah sendiri

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

115

Berdasarkan tabel terlihat pengujian hipotesis yang bertujuan untuk

membuktikan adanya perbedaan keputusan pembelian ponsel cerdas berdasarkan

faktor sosial yang diukur dengan gender diperoleh nilai signifikan sebesar 0,534

> alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak adanya perbedaan perilaku pembelian

berdasarkan faktor sosial yang diukur dengan gender.

Berdasarkan tabel terlihat pengujian hipotesis yang bertujuan

membuktikan adanya perbedaan perilaku konsumen berdasarkan faktor pribadi

menghasilkan nilai signifikan sebesar 0,143 > alpha 0,05 maka keputusannya

adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan perilaku pembelian konsumen dalam membeli ponsel

berkategori smartphone berdasarkan faktor pribadi.

Untuk pengujian data yang bertujuan membuktikan perbedaan perilaku

konsumen berdasarkan faktor psikologis yang diukur dengan tingkat

pengetahuan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka

keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan perilaku pembelian konsumen

berdasarkan faktor psikologis.

Pembahasan

Sesuai dengan analisis hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan

dapat dibuat narasi pembahasan dari masing-masing hasil penguijan hipotesis

yang diperoleh, seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:

a. Pengaruh Kebutuhan Terhadap Keputusan Pembelian (H1)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa

kebutuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel

berkategori smartphone. Dalam tahapan pengujian diperoleh nilai koefisien

regresi yang dihasilkan bertanda positif yang menandakan bahwa semakin besar

nilai kebutuhan maka akan mendorong menguatnya keputusan konsumen untuk

membeli ponsel pintar (smartphone).

b. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (H2)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa gaya

hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

pada ponsel cerdas (smartphone). Hasil yang diperoleh tidak sejalan dengan

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

116

hipotesis yang diajukan. Kondisi ini disebabkan oleh konsumen yang tertarik

membeli ponsel cerdas menilai bahwa keinginan mereka untuk membeli ponsel

cerdas karena sudah merupakan sebuah kebutuhan.

c. Perbedaan Perilaku Pembelian Smartphone Berdasarkan Faktor

Sosial

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa tidak

terdapat perbedaan perilaku pembelian yang dimiliki konsumen berdasarkan

faktor sosial yang diukur dengan gender. Temuan ini tidak sejalan dengan

hipotesis yang diajukan. Hal ini disebabkan karena keinginan untuk memiliki

ponsel cerdas tidak saja dimiliki oleh konsumen pria akan tetapi juga dimiliki

oleh konsumen perempuan. Sesuai dengan segmen pasar smatphone yang tidak

membatasi penjual ponsel pada satu gender sehingga keinginan untuk membeli

ponsel cerdas baik konsumen bergender perempuan maupun laki-laki sama-sama

kuat.

d. Perbedaan Perilaku Pembelian Smartphone Berdasarkan Faktor

Pribadi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan perilaku pembelian ponsel cerdas

berdasarkan faktor pribadi. Temuan yang diperoleh didalam tahapan pengujian

data tidak sejalan dengan hipotesis yang diajukan. Kondisi ini terjadi karena

faktor kepribadian bukanlah motif yang akan membatasi perilaku konsumen

dalam membeli atau menggunakan ponsel cerdas. Setiap orang tentu memiliki

motif, tujuan atau kebutuhan yang berbeda dalam menggunakan ponsel cerdas.

e. Perbedaan Perilaku Pembelian Smartphone Berdasarkan Faktor

Psikologis

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor

psikologis yang dimiliki konsumen. Hasil yang diperoleh sejalan dengan

hipotesis yang diajukan. Kondisi ini terjadi karena seorang konsumen tentu akan

membeli ponsel cerdas yang telah ia kenal dengan baik, dalam hal ini konsumen

tentu akan membeli ponsel dimana mereka telah memiliki kelengkapan

informasi tentang produk, atau konsumen tidak akan ragu membeli ponsel yang

telah pernah dikenal dan digunakan sebelumnya.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

117

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka

diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa kebutuhan

berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli

ponsel cerdas di kota Padang.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa gaya hidup tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli

ponsel cerdas di kota Padang.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa tidak terdapat

perbedaan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor sosial

yang diukur dari gender. Baik konsumen pria maupun wanita sama-sama

berkesempatan menggunakan dan membeli ponsel cerdas.

4. Hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa tidak terdapat

perbedaan perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor pribadi

yang diukur dengan tipe kepribadian.

5. Hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa terdapat perbedaan

perilaku pembelian ponsel cerdas berdasarkan faktor psikologis yang

diukur dengan pengetahuan.

Saran

Adapun beberapa saran untuk penelitian ini yaitu:

1. Peneliti dimasa datang diharapkan dapat menggunakan sebuah formula

yang dapat menghasilkan sampel yang tepat dan akurat serta dapat

mewakili populasi, saran ini penting dilakukan agar hasil penelitian yang

diperoleh dapat memberikan kontribusi hasil yang lebih baik dimasa

depan.

2. Peneliti dimasa datang disarankan untuk mencoba menambahkan satu

atau beberapa variabel lainnya yang juga mempengaruhi keputusan

konsumen dalam membeli ponsel cerdas yang sebelumnya tidak

digunakan didalam penelitian ini. Saran ini penting dilaksanakan agar

dimasa datang hasil yang ditemukan dapat memberikan kontribusi dan

akurasi yang lebih baik dari penelitian ini.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

118

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, S. 2009. Persaingan Pada Industri Telepon Seluler di Indonesia,

http://persaingantelekomunikasi.wordpress.com/2009/04/27/persaingan-

pada-industri-telepon-selular-di-indonesia.html

Agustini, Fauzia. 2008. Analisis Gaya Hidup Konsumen Menggunakan

Psikografi Pernyataan AIO Pada PT Mitra Tour dan Travel Medan.

Jurnal Plans Penelitian Ilmu Manajemen dan Bisnis Vol. III No: 1 Maret

2008.Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Cetakan ke-8, Rineka Cipta, Yogyakarta.

Chuzaimah, Mabruroh, Fereshti Nurdiana Dihan. 2010. Smartphone: Antara

Kebutuhan dan E-Lifestyle. Seminar Nasional Informatika. Yogyakarta.

Darmawan, Henny. 2010. Analisis Perbandingan Pola Prilaku Pembelian Ponsel

Cerdas Berdasarkan Karateristik Demografis. Jurnal ISSN Berskala

Enam Bulan. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate, Teori dan Aplikasi. BPFE,

Yogyakarta.

Gujarati, Damodar. 2001. Aconometrica. Printice-Hall. Irwin.

Hair, Fred J.P. 2010. Multivariate Analisys. McGraw-Hill, Irwin

Hanny Darmawan, dan Yulia Hanafi, 2010. Analisis Perbandingan Perilaku Pembelian

Ponsel Berkategori Smartphone Berdasarkan Demografis. Jurnal Manajemen

Kewirausahawan Vol XXI No XV. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Http://kumpulan.info/tech/tips-teknologi/57-tips/160-tips-memilih-smartphone-atau-

pda-phone.html.

Http://www.antara.co.id/analisis /pada industri telpon seluler di Indonesia, 27

April 2010.html.

Http://www.antaranews.com/berita/252464/seperti-apa-pasar-smartphone-pada-

2015.html.

Http://www.primaironline.com/berita/internasional/12685-nokia-tergerus-pangsa-pasar-

apple-dan-rim-trend-nya-meningkat.html.

http://en.wikipedia.org/wiki/ Smartphone

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

119

http://www.tasikisme.com Hutagalung, Raja Bongsu dan Novi Aisha. 2008. Analisis Fakto-faktor yang

Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakana

Dua Ponsel (GSM dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Jurnal Manajemen Bisnis Volume

1, Nomor 3, September 2008: 97-102.Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Juwita, Ningsih. 2008. Analisis Perbandingan Kharateristik Demografis Sebagai

Dimensi yang Mendorong Keputusan Pembelian Pada Ponsel Cerdas.

Jurnal Manajemen Kewirausahawan Vol V No IV. Universitas Kristen

Petra, Surabaya.

Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan

Positioning. Gramedia, Jakarta.

Kertajaya, Hermawan. 2005. Analisis Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka,

Jakarta.

Kotler & Armstrong. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesembilan. Jakarta:

PT. Indeks.

Lawalata, Caroline F. Christine. 2010. Perilaku Pembelian Ponsel Cerdas

(Smartphone) Antara Gaya Hidup dan Kebutuhan. Jurnal Newmedia .

Loudon, David L. dan Albert J. Della Bitta. 1993. Consumer Behavior. 4th Ed.

McGraw Hill.

Maslow, Abraham H. 1995. Motivation and Personality. Harper, New York,

USA.

Octavia, Ade 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen

Membeli Ponsel Cerdas. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol IV No 1.

Universitas Sumatera Utara, Medan

Peter, J. Paul and Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen

dan Strategi Perusahaan. Jilid 1,2. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Priyono, Tri Handoko. 2009. Beberapa Faktor Yang Mendorong Perilaku

Pembelian Ponsel Produksi China. Jurnal Manajemen Kewirausahawan

Vol II No IV. Edisi Maret 2009. Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Rhizaldi, Achmad. 2008. Analisis Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan

Pembelian Ponsel Pada Kalangan Remaja. Jurnal Manajemen Berskala

Enam Bulanan Vol VII No V. Edisi Juli 2008. Universitas Negeri

Lampung, Bandar Lampung.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2086 - 5031

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

120

Robbins, Stepen P. & Timothy. 2005. Organizational Behaviour. McGraw-Hill.

Florida.

Santoso, Singgih. 2001. Analsisi Multivariate dengan Menggunakan Aplikasi

SPSS. Gramedia Pustaka, Jakarta.

Schiffman, Leon G and Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi

ketujuh. Jakarta: PT. Indeks.

Schiffman, Leon G and Leslie Kanuk. 2000. Consumer Behaviour. 7th edition.

Prentice-Hall, Inc

Sekaran, Uma. 1992. Research Method for Business: A Skill-Building

Approach, Printice Hall International, Irwin.

Setyabudi Agung dan Hendrawan, 2010. Analisis Keputusan Membeli

Berdasarkan Gender dan Karakteristik Demografis Pada Ponsel

Berkategori Smartphone. Jurnal Berskala Enam Bulan ISSN Vol X No

IX. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Simamora, Bilson. 2002, Analisis Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka,

Jakarta.

Solomon, M.R. 1999. Consumer Behavior: Buying, Having, Being. 4th Ed.

Prentice Hall, New Jersey.

Sumarwan, Ujang, Dr. Ir, M.Sc. 2003. Perilaku Konsumen, Teori, dan

Penerapannya dalam Pemasaran. Gramedia Jakarta.

Wiryawan, Stanto dan Sandi Widjaya (2010) Analisis Pola Prilaku Konsumsi

Masyarakat Perkotaan Dalam Memilih Produk Ponsel. Jurnal

Manajemen Kewirausahawan Vol VII No IV Universitas