jurnal pendidikan luar biasa pengaruh media gambar …
TRANSCRIPT
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA
PENGARUH MEDIA GAMBAR BERSERI
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NARASI
PADA SISWA KELAS XI DI SLB B YRTRW SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/ 2017
Nama : ITSNA INDAH HIDAYATI
NIM : K5113046
Pembimbing : 1. Drs. Gunarhadi, MA., Ph.D
2. Dewi Sri Rejeki, S.Pd.,M.Pd
Email : [email protected]
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2
THE INFLUENCE OF SERIAL PICTURE MEDIA TOWARDS
NARRATIVE WRITING SKILL OF THE 11TH
GRADE STUDENTS OF
SLB B YRTRW SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR OF 2016/ 2017
Itsna Indah Hidayati, Gunarhadi and Dewi Sri Rejeki, Universitas Sebelas
Maret,
ABSTRACT
This research is aimed to know the influence of serial picture media towards
narrative writing skill of the 11th
grade students of SLB B YRTRW Surakarta in
academic year of 2016/ 2017. This research used quantitative approach of pre-
experimental method in the form of One Group Pretest-Posttest Design. The
populations of the research were six students of 11th
grade. The collecting sample
technique used nonprobability sampling. Technique of collecting data was written
test. Technique of analyzing data used non-parametric technique, namely analysis
of sign rank test (Wilcoxon Sign Rank Test) by the use of SPSS 16.
The result of the research is as follows; data analysis using SPSS 16 was
known that the average of sample posttest increased. The result of descriptive
analysis showed that the average of posttest was 76,67. It was bigger than the
score of pretest which reached 59,17. The result of non-parametric technique was
Zquantification = - 2.264 and Asymp.Sig (2 – tailed ) = 0.024 on the significant level
of (α) 5%.
Based on the result of data analysis, it can be concluded that serial picture
media influences narrative writing skill of 11th
grade students of SLB B YRTRW
Surakarta in academic year of 2016/ 2017.
Keywords: Serial picture media, narrative writing skill, deaf students
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3
PENGARUH MEDIA GAMBAR BERSERI
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NARASI
PADA SISWA KELAS XI DI SLB B YRTRW SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/ 2017
Itsna Indah Hidayati, Gunarhadi dan Dewi Sri Rejeki, Universitas Sebelas
Maret,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media gambar berseri
terhadap kemampuan menulis narasi pada siswa kelas Xi I di SLB B YRTRW
Surakarta tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode penelitian pre-experimental dengan bentuk One Group
Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI yang berjumlah 6 siswa. Dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampel nonprobability sampling. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Tes tertulis. Teknik analisis data
menggunakan teknik non parametrik yaitu analisis tes ranking bertanda (Wilcoxon
Sign Rank Test) dengan menggunakan SPSS 16.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut, dari hasil
perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16, diketahui nilai rata-rata
posttest sampel dalam penelitian ini mengalami peningkatan. Hasil analisis
deskriptif diperoleh nilai rata-rata posttest 76,67 lebih besar daripada nilai pretest
59,17. Hasil analisis non-parametrik diperoleh nilai Zhitung = - 2.264 dengan
Asymp.Sig (2 – tailed ) = 0.024 pada taraf signifikansi (α) 5%.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa media gambar
berseri berpengaruh terhadap kemampuan menulis narasi siswa kelas XI SLB B
YRTRW Surakarta 2016/2017
Kata kunci: Media Gambar Berseri, Kemampuan Menulis Narasi, Siswa
Tunarungu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan salah satu
dari berbagai unsur penting yang
diperlukan dalam kehidupan
manusia. Bahasa memberikan
kepada manusia disamping warisan
biologisnya suatu garis kelangsungan
yang lain yang menyebabkan
timbulnya kebudayaan dan
akumulasi ilmu pengetahuan. Fungsi
bahasa adalah sebagai alat
berkomunikasi. Dalam kegiatan
berkomunikasi manusia
menyampaikan hal-hal yang menjadi
tujuan atau ungkapan yang ada
dalam hatinya.
Pada hakikatnya dalam
menentukan bahasa seseorang
memenuhi syarat atau tidak dapat
dilihat dalam perilaku pengungkapan
ucapan sehari-hari, apakah ucapan
bahasa itu cukup baik dan lancer
serta dapat dimengerti oleh orang
yang diajak bicara. Menurut Suminto
A. Sayuti (2000: 1) dalam makalah
Bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam penulisan buku ajar
mengemukakan: Bahasa Indonesia
yang digunakan sesuai dengan situasi
pemakaiannya.
Dalam dunia pendidikan
pemeritah menetapkan Bahasa
Indonesia sebagai pengantar dalam
setiap tingkatan pendidikan nasional.
Pengajaran Bahasa Indonesia
memiliki ruang lingkup dan tujuan
diantaranya menumbuhkan
kemampuan mengungkapkan pikiran
dan perasaan melalui bahasa yang
benar dan baik. Karena pada
hakikatnya pembelajaran Bahasa
Indonesia diarahkan untuk
mempertajam kepekaan perasaan
siswa dan berkomunikasi dengan
baik kepada orang lain.
Mata pelajaran Bahasa
Indonesia ini di berikan pada seluruh
jenjang mulai dari tingkat dasar
sampai dengan tingkat perguruan
tinggi. Pada pemberian materi di
sesuaikan dengan jenjang dan tujuan
pembelajaran yang ingin di capai.
Pelajaran Bahasa Indonesia
merupakan pelajaran yang wajib di
berikan untuk seluruh warga
Indonesia tak terkecuali anak
berkebutuhan khusus.
Tercantum dalam UU No. 20
tahun 2003 Pasal 32 adalah
pendidikan bagi peserta tidak yang
memiliki tingkat kesulitan dalam
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5
mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik, emosional,
mental, sosial atau memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa.
Layanan khusus untuk anak yang
memerlukan pendidikan khusus
disesuaikan dengan jenis kelainan
yang disandang.
Menurut Sastrawinata (1977:
10), berpendapat bahwa ada 2
macam definisi mengenai
ketunarunguan: Secara medis
ketunarunguan berarti kekurangan
atau kehilangan kemampuan
mendengar yang disebabkan oleh
kerusakan dan non-fungsi dari
sebagian atau seluruh alat-alat
pendengaran. Dan secara pedagogis
ketunarunguan ialah kekurangan atau
kehilangan pendengaran yang
mengakibatkan hambatan dalam
perkembangan sehingga memerlukan
bimbingan dan pendidikan khusus.
Anak tunarungu adalah anak
yang mengalami kekurangan atau
kehilangan kemampuan mendengar
yang disebabkan oleh kerusakan atau
tidak berfungsinya sebagian atau
seluruh alat pendengaran sehingga ia
mengalami hambatan dalam
perkembangan bahasanya. Ia
memerlukan bimbingan dan
pendidikan khusus untuk mencapai
kehidupan lahir batin yang layak.
Dalam hal ini pemerolehan
bahasa pada anak tunarungu tidak
sama halnya dengan anak dengar.
Pemerolehan bahasa pada anak
dengar berawal dari pengalaman atau
situasi bersama antara bayi dan
ibunya atau orang-orang yang ada di
sekitarnya. Melalui pengalamannya,
seseorang akan belajar
menghubungkan antara pengalaman
dan lambang bahasa yang diperoleh
melalui pendengarannya. Anak
dengar akan mampu menghubungkan
pengalaman dan lambang bahasa
melalui pendengaran, sedangkan
anak tunarungu tidak. Ini disebabkan
karena adanya disfungsi pada
pendengarannya. Anak tunarungu
akan mengutamakan indra
penglihatannya dalam berkomunikasi
dengan lawan bicaranya
dibandingkan dengan indra
pendengarannya.
Pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah mencakup
empat aspek kemampuan berbahasa,
yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Keempat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6
kemampuan berbahasa itu saling
berkaitan satu dengan yang lainnya.
Dari kempat aspek tersebut
kemampuan menulis merupakan
kemampuan yang perlu dilatih
dengan intensif kepada siswa
tunarungu dibandingkan dengan
kemampuan lainnya, karena
kebanyakan siswa tunarungu
menganggap menulis merupakan hal
yang sulit.
Menurut Byrne dalam Slamet
(2007: 141) mengungkapkan bahwa
keterampilan menulis pada
hakikatnya bukan sekedar
kemampuan menulis simbol-simbol
grafis sehingga berbentuk kata, dan
kata-kata dapat disusun menjadi
kalimat menurut peraturan tertentu,
melainkan keterampilan menulis
adalah kemampuan menuangkan
buah pikiran kedalam bahasa tulis
melalui kalimat-kalimat yang
dirangkai secara utuh, lengkap, dan
jelas sehingga buah pikiran tersebut
dapat dikomunikasikan kepada
pembaca dengan berhasil.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan salah satu guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SLB B
YRTRW Surakarta, didapatkan
informasi bahwa kemampuan
menulis paragraf narasi siswa
tunarungu masih kurang. Hal
tersebut disebabkan karena siswa
tunarungu kesulitan mengungkapkan
ide dan pemikiran mereka dalam
bentuk tulisan. Kurangnya
perbendaharanaan kata yang
diperoleh siswa tunarungu juga
membuat siswa tunarungu kesulitan
dalam membentuk sebuah kalimat,
sehingga kata-kata tersebut menjadi
terbolak-balik dan tidak lengkap.
Selain itu, kemampuan
menulis siswa tunarungu di SLB B
YRTRW Surakarta masih kurang
terampil, hal ini disebabkan karena
siswa malas berlatih menulis,
sehingga siswa menganggap menulis
merupakan hal yang sulit. Disamping
itu, minat belajar Bahasa Indonesia
siswa tunarungu di SLB B YRTRW
Surakarta masih rendah dan masih
membutuhkan tindak lanjut yang
lebih efektif dalam pembelajarannya.
Selanjutnya, berdasarkan
survey peneliti di SLB B YRTRW
Surakarta dapat melihat adanya
beberapa penyebab lain dari
kesulitan yang siswa alami selain
yang disebutkan diatas. Dimana
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7
metode dan media yang digunakan
guru dalam pembelajaran kurang
bervariasi. Hal ini membuat siswa
mudah merasa jenuh dan bosan
dengan mata pelajaran bahasa
Indonesia. Kemudian guru terfokus
pada satu metode dalam pengajaran
mata pelajaran bahasa Indonesia
yakni metode ceramah.
Sadiman (2002: 29)
mengemukakan bahwa gambar
adalah media yang paling umum
dipakai dan merupakan bahasa yang
umum, yang dapat dimengerti dan
dinikmati di mana-mana serta
gambar dapat mengatasi batasan
ruang dan waktu. Gambar berseri
adalah rangkaian gambar yang terdiri
atas dua gambar atau lebih yang
merupakan satu kesatuan cerita.
Suatu gambar atau seri gambar dapat
dijadikan bahan menyusun paragraf.
Gambar atau seri gambar pada
hakikatnya mengekspresikan suatu
hal. Bentuk ekspresi tersebut dalam
fakta gambar bukan dalam bentuk
bahasa. Pesan yang tersirat dalam
gambar tersebut dapat dinyatakan
kembali dalam bentuk kata-kata atau
kalimat. Penerapan media gambar
seri dalam kegiatan ini siswa diminta
mengamati yang ada di papan tulis
kemudian siswa mendiskusikan
gambar tersebut dengan guru dan
pada akhirnya siswa diminta
menceritakan secara tertulis.
Dalam penelitian ini, cara
yang dilakukan untuk pemecahan
masalah tersebut adalah dengan
memberikan media pembelajaran
yang dapat menarik perhatian siswa,
yaitu dengan menggunakan media
gambar berseri. Media gambar
berseri merupakan salah satu media
yang dapat diterapkan dalam menulis
paragraph narasi. Berdasarkan
permasalahan diatas perlu dilakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh
Media Gambar Berseri Terhadap
Kemampuan Menulis Narasi Pada
Siswa Tunarungu Kelas XI di SLB B
YRTRW Surakarta Tahun Ajaran
2016/ 2017.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah pra eksperimen dengan
menggunakan desain "One Group
Pre-test and post-test". Yaitu suatu
perlekuan yang dilaksanakan tanpa
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8
kelompok pembanding atau kontrol.
Desain tanpa kelompok pembanding
dilakukan karena hanya terdapat satu
kelompok eksperimen yang diteliti,
yaitu dengan cara menganalisis
perlakuan (X) melalui skor yang
diperoleh dari pelaksanaan Pretest
(T1) dan Posttest (T2).
Penelitian ini dilakukan di
SLB B YRTYW Surakarta, mulai
pada bulan Desember 2016 sampai
dengan bulan Juni 2017. Dan dalam
penelitian ini, populasi merupakan
kelas IX SLB B YRTYW Surakarta
yang berjumlah 6 siswa. Penentuan
sampel dalam penelitian ini
menggunakan nonprobability
sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang
atau kesempatan bagi setiap unsur /
anggota populasi untuk di pilih
menjadi sampel (Sugiyono, 2010:
122).
Menurut Arikunto (2010:193)
“Tes merupakan serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan
inteligensi,kemmapuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau
kelompok”.
Menurut Arikunto (2010:193)
“Tes merupakan serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan
inteligensi,kemmapuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau
kelompok”.
Tes objektif yang akan
digunakan adalah tes tertulis dengan
bentuk uraian yang berjumlah 1 buah
soal dengan materi menulis narasi
sesuai dengan media yang disediakan
oleh peneliti. Penilaian dilakukan
dengan kesesuaian pada kriteria yang
sudah ada. Dari data tersebut,
diharapkan dapat diperoleh data yang
melibatkan ada atau tidaknya
pengaruh dari media gambar berseri
pada kemampuan menulis narasi
pada subjek.
Menurut Arikunto (2010:193)
“Tes merupakan serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan
inteligensi,kemmapuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau
kelompok”.
Validitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah validitas
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9
isi. Menurut Azwar (2012: 7 – 8)
mengatakan bahwa “validitas isi
merupakan validitas yang diestimasi
lewat pengujian terhadap kelayakan
atau relevansi isi tes melakukan
analisis rasional oleh panel yang
berkompeten atau melalui expert
judgment”.
Pengujian reliabilitas pada
penelitian ini diukur dengan
menggunakan uji reliabilitas Inter-
Rater. Azwar (2014:88) berpendapat
bahwa dikatakan reliabilitas
interarter, bila rating dilakukan oleh
beberapa orang rater maka makna
reliabilitas hasil rating lebih
erupakan konsistensi di antara para
rater.
Pengujian alat ukur yang
digunakan dengan melibatkan dua
orang pengamat atau pengukur untuk
mengetahui kekonsistenan suatu
instrument. Dalam penelitian ini,
untuk membuktikan kevalidan data
hasil penelitian, peneliti
membutuhkan beberapa korektor
untuk mengecek hasil penelitian
dengan berdasarkan kunci jawaban,
pedoman penilaian.
Analisis data dalam penelitian
ini menggunakan analisis kuantitatif,
dengan menggunakan teknik non
parametrik yaitu analisis tes ranking
bertanda (Wilcoxon Sign Rank Test).
Perhitungan analiskis data ini
menggunakan bantuan SPSS 16.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini termasuk
penelitian eksperimen karena dalam
penelitian ini menggunakan pretest
dan posttest untuk mengetahui
kemampuan siswa. Dapat diketahui
pula kemampuan awal siswa diliat
dari nilai pretest. Data berikut
diperoleh dari hasil pretest yang
telah dilakukan.
Tabel 1. Data Nilai
Pretest
No. Nama Siswa
(Inisial)
Nilai
1. OL 65
2. RH 50
3. F 55
4. EP 60
5. RTS 60
6. DW 65
Jumlah 355
Rata-rata 59,17
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10
Berdasarkan tabel di atas,
dapat diketahui kemampuan awal
siswa diliat dari nilai pretest
memiliki nilai rata-rata siswa sebesar
59,17 dengan nilai tertinggi 65 dan
nilai terendah 50.
Tabel 2. Data Nilai Posttest
Berdasarkan tabel di atas
nilai pretest diketahui bahwa rata-
rata nilai siswa adalah 76,67 dengan
nilai tertinggi 85 dan nilai terendah
70. Dari penelitian yang sudah
dilakukan terjadi peningkatan secara
signifikan dapat dilihat dari nilai
rata – rata yang di peroleh siswa
dengan hasil pencapaian rata – rata
yaitu sebesar 59,17 menjadi 76,67.
Hasil perolehan nilai pretest
sebanyak 2 anak yang masih
memperoleh nilai dibawah rata –
rata dengan nilai tertinggi 55 dan
nilai terendah 50.
Pengukuran dalam
penelitian ini menggunakan analisis
uji rangking tes bertanda Wilcoxon
(Wilcoxon Sign Rank Test ) dengan
bantuan program SPSS 16 terhadap
hasil nilai Pretest dan Posttest.
Berikut merupakan hasil pengukuran
dengan Wilcoxon Sign Rank Test:
Ranks
N
Mean
Rank
Sum
of
Ranks
Postest -
Pretest
Negative
Ranks 0
a .00 .00
Positive
Ranks 6
b 3.50 21.00
Ties 0c
Total 6
a. Postest < Pretest
b. Postest > Pretest
c. Postest = Pretest
Data yang di peroleh dari
hasil perhitungan menggunakan
analisis data Wilcoxon Sign Rank
No. Nama Siswa
(Inisial)
Nilai
1. OL 80
2. RH 70
3. F 75
4. EP 70
5. RTS 80
6. DW 85
Jumlah 460
Rata-rata 76,67
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 11
Test menunjukan bahwa nilai Pretest
dan Posttest keseluruhan siswa
mendapatkan rangking positif
(Positive Ranks). Hasil rangking
perhitungan yang terlihat tidak ada
siswa yang mendapat rangking
negatif. Seluruh siswa menunjukan
hasil rangking yang positif dengan
hasil tersebut menunjukan bahwa
seluruh siswa mengalami
peningkatan.
Nilai Mean Rank sebesar 3.50
dan Sum of Rank sebesar 21.00.
Selanjutnya hasil melalui
perhitungan tes statistic menunjukan
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.13 Hasil Tes Statistik
Test Statisticsa
Postest - Pretest
Z -2.264b
Asymp. Sig. (2-tailed) .024
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Dari pengelolaan data diatas,
diperoleh hasil Tes Statistik dengan
menggunakan perhitungan uji
ranking bertanda Wilcoxon
(Wilcoxon Sign Rank Test) diperoleh
nilai Zhitung = - 2.264 dengan
Asymp.Sig (2 – tailed ) = 0.024.
Nilai probabilitas pada Zhitung
kemudian di bandingkan dengan
probablitas yang telah ditetapkan
adalah α = 0,05
Hasil perhitungan yang
dilakukan diketahui probabilitas
Zhitung lebih kecil dibandingkan
probabilitas yang sudah ditentukan
yaitu sebesar 0,05, p (0,024) < α
(0,05). Berdasarkan kriteria
pengujian hipotesis di nyatakan
bahwa hipotesis alternatif (Ha)
diterima dan hipotesisi nihil (H0 ) di
tolak.
Dari hasil analisis Data
diperoleh nilai rata-rata pretest
sebesar 59,17, sedangkan nilai rata-
rata posttest meningkat hingga 76,67,
maka nilai pretest<posttest sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
media gambar berseri berpengaruh
terhadap kemampuan menulis narasi
bagi siswa tunarungu kelas XI SLB-
B YRTRW Surakarta 2016/2017.
Ada beberapa keunggulan
yang diperoleh dari media gambar
berseri dalam sebuah pembelajaran,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12
salah satunya adalah gagasan pokok
atau ide cerita yang siswa tulis sudah
jauh lebih logis, serta alur cerita yang
ditulis siswa juga lebih mudah
dipahami. Hasil penelitian mengenai
media gambar berseri didukung oleh
penelitian yang telah dilakukan oleh
Yanti (2015), dalam penelitiannya
yang berjudul “Penelitian
Perkembangan Bahasa Anak Melalui
Pemanfaatan Media Gambar di
Raudhatul Athfal Al Hikmah Bandar
Lampung”. Media gambar berseri
digunakan peneliti pada
pembelajaran dalam setiap siklus.
Dalam pembelajaran siswa diajak
mengamati gambar seri yang
dipasang di papan tulis kemudian
guru memberikan pertanyaan
pancingan menggunakan teknik 5 W
+ 1 H. Setelah itu, siswa diminta
berpendapat berdasarkan gambar
yang diamati kemudian diarahkan
untuk dapat menceritakan kejadian
lisan berdasarkan gambar.
Sehingga, keterampilan siswa
dalam menulis narasi dengan
bantuan gambar seri pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SLB B
YRTRW Surakarta mengalami
peningkatan yang signifikan.
Terbukti dari hasil Hasil perhitungan
yang dilakukan diketahui
probabilitas Zhitung lebih kecil
dibandingkan probabilitas yang
sudah ditentukan yaitu sebesar 0,05,
p (0,024) < α (0,05). Maka diperoleh
nilai rata-rata pretest sebesar 59,17,
sedangkan nilai rata-rata posttest
meningkat hingga 76,67.
Adapun keunggulan lain dari
media gambar berseri adalah
visualisasi siswa terhadap gambar
berseri tersebut sangat berpengaruh
dalam berpikir, sehingga
memudahkan siswa untuk
menuangkan ide-ide alur cerita ke
bentuk tulisan sesuai gambar yang
dilihatnya dan pada akhirnya
berpengaruh terhadap kemampuan
menulis narasi siswa kelas XI di SLB
B YRTRW Surakarta. Hal ini juga
didukung oleh penelitian yang
relevan yang telah dilakukan oleh
Dini Annisa (2014) dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Media
Gambar Berseri Terhadap
Keterampilan Menulis Karangan
Narasi Pada Siswa Kelas IV SD
Putra Jaya Depok”. Dimana tujuan
dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penerapan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13
media gambar berseri terhadap
keterampilan menulis karangan
narasi. Dan hasil dari penelitian ini
adalah bahwa terdapat pengaruh
penerapan media gambar berseri
terhadap keterampilan menulis
karangan narasi siswa pada kelas IV
SD Putra Jaya Depok.
Selanjutnya, keunggulan dari
media gambar berseri ini antara lain
bersifat konkret dan realistis.
Sehingga melalui latihan-latihan
yang telah dilakukan siswa selalu
dapat mengembangkan ide-ide yang
dimilikinya berdasarkan media
gambar berseri tersebut. Penjelasan
di atas didukung oleh penelitian yang
dilakukan Ngurah Andi Putra yang
berjudul “Penggunaan Media
Gambar Seri untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Narasi pada
Mata Pleajaran Bahasa Indonesia
Kelas IV SDN Moahino Kabupaten
Morowali”. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis
narasi. Untuk mencapai tujuan
tersebut peneliti merancang 2 siklus
dan melalui 4 tahap yakni,
perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi. Hasil
penelitian menunjukkan bawa
penggunaan media gambar berseri
dengan menggunakan metode latihan
dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam membuat karangan
narasi, dilihat pada nilai ketuntasan
belajar klasikal yaitu pada siklus I
tuntas sebanyak 45% dan ketuntasan
belajar klasikal pada siklus II tuntas
sebanyak 85%.
Dengan demikian penggunaan media
gambar berseri juga berpengaruh
terhadap kemampuan menulis narasi
siswa tunarungu kelas XI SLB B
YRTRW Surakarta 2016/2017.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh dan analisis data serta
pembahasan, dapat diambil
kesimpulan bahwa media gambar
berseri berpengaruh terhadap
kemampuan menulis narasi siswa
kelas XI SLB B YRTRW Surakarta
2016/2017. Media gambar berseri ini
memiliki beberapa keunggulan
diantaranya adalah sifatnya konkret
(berwujud, dapat dilihat dan diraba),
gambar lebih realistis menunjukkan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14
pokok masalah dibandingkan dengan
media verbal semata. Penerjemahan
pesan dari bentuk visual ke dalam
bentuk kata-kata atau kalimat sangat
tergantung pada kemampuan
imajinasi siswa.
Dari data hasil penelitian dan
pembahasan, maka permasalahan
yang telah dirumuskan tercapai
sesuai dengan tujuan penelitian yang
dibuat. Dengan demikian,
penggunaan media gambar berseri
yang peneliti terapkan berpengaruh
terhadap kemampuan menulis narasi
siswa tunarungu kelas XI di SLB B
YRTRW Surakarta 2016/ 2017.
Berdasarkan hasil kesimpulan
diatas, peneliti memberikan saran-
saran diantaranya pada proses
pembelajaran di kelas, guru dapat
menggunakan media gambar berseri
agar dapat meningkatkan
kemampuan menulis narasi siswa
tunarungu.
Pada proses pembelajaran di
kelas, guru dapat menggunakan
media gambar berseri agar dapat
meningkatkan kemampuan menulis
narasi siswa tunarungu. Guru dapat
mengembangkan dan
mengoptimalkan media gambar
berseri untuk proses pembelajaran
yang lebih aktif dan menyenangkan
agar tercapai tujuan dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, (2009). Bahasa Indonesia.
Surakarta : Mata Padi Presindo
Anisa, Dini. (2014). Pengaruh
Penggunaan Media Gambar
Berseri Terhadap Keterampilan
Menulis Karangan Narasi Pada
Siswa Kelas IV. Universitas
Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta
Anitah, Sri. (2009). Media
Pembelajaran. Surakarta :
Mata Padi Presindo
Arikunto, Suharsimi. (2010).
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Arsyad, Azhar. (2010). Media
Pembelajaran. Jakarta : Raja
Grafindo Persada
Azwar, Syaifuddin. (2013). Metode
Penelitian. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Cameron, C.A., Lee, K., Webster.S.,
Munro, K., Hunt, A. K., &
Linton, M. (1995). Text
cohesion in children’s
narrativewriting. Journal of
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15
Apllied Psycholinguistics.16,
257-269
Endarwati, Dwi. (2012). Pengaruh
Media Gambar Berseri
Terhadap Keterampilan
Menulis Karangan Narasi
Siswa Kelas IV SD Negeri
Langensari Yogyakarta.
Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta
Ismawati, Esti. (2012). Bahasa
Indonesia Untuk Penulisan
Karya Ilmiah. Yogyakarta :
Ombak
Kosasih, A. (2012). Cara Bijak
Memahami Anak Berkebutuhan
Khusus. Bandung: Yrama
Widya
Nurgiyantoro, Burhan. (2016).
Penilaian Pembelajaran
Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Nurhadi. (1995). Tata Bahasa
Pendidikan. Semarang : IKIP
Semarang Press
Purwanto, Heri. (1998).
Ortopedagogik Umum.
Yogyakarta : Institut Keguruan
dan Ilmu Pendidikan
Yogyakarta
Sardjono. (2005). Terapi Wicara.
Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional
Sanaky, Hujair A. H. (2013). Media
Pembelajaran Interaktif-
Inovatif. Yogyakarta:Kaukaba
Dipantara
Somantri, Sutjihati. (1996). Psikologi
Anak Luar Biasa : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung :
Alfabeta
Sutirman. (2013). Media & Model-
Model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta:
Graha Ilmu
Tarigan, H. G. (2008). Menulis
Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
Winarsih, Murni. (2007). Intervensi
Dini Bagi Anak Tunarungu
Dalam Pemerolehan Bahasa.
Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional
Zainurrahman. (2013). Menulis :
Dari Teori Hingga Praktik.
Bandung : Alfabeta