jurnal penelitian, pengembangan ilmu manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan...

23
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia Maret 18 InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1590 PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI PERUSAHAAN DI INDONESIA DAN RETURN ON INVESTMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI PEMODERASI Oleh: Ifanny Adnan Pratama, S.E., M.Ak. STIE PUTRA PERDANA INDONESIA Dosen Pembimbing: Dr. Harnoviansah, Ak, M.Si, CA ABSTRAK The purpose of this research is: 1) to test the influence among accounting conservatisms and return on investment to the company value. 2) This study will examine how the instruments of corporate governance (Manajerial ownership, the numbers of independent commissioners and institutional ownership) can moderate the impact of the conservatism to the corporate value. 3) This study will examine how the instruments of corporate governance can moderate of the return on asset to the corporate value. The population of this research is all the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2011-2015 and number of sample is 170. Samples collection is carried out by using purposive sampling method. The result of this research shows that : 1)accounting conservatism had not effect to company value. Oppositely, return on investment which had significant and positive effect to company value. 2)Manajerial ownership, the numbers of independent commissioners and institutional ownership was not moderating variable that interact relation between accounting conservatism with corporate value. 3)The numbers of independent commissioners and institutional ownership was moderating variable that interact relation between accounting return on investment with corporate value, even in positive impact but Manajerial ownership was not moderating variable that interact relation between accounting return on investment with corporate value. Keywords : conservatism, return on investment, corporate governance , company value PENDAHULUAN Informasi akuntansi yang tidak reliability menyebabkan jatuhnya perusahaan-perusahaan besar. Dalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1590

PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI PERUSAHAAN DI

INDONESIA DAN RETURN ON INVESTMENT TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI

PEMODERASI

Oleh:

Ifanny Adnan Pratama, S.E., M.Ak.

STIE PUTRA PERDANA INDONESIA

Dosen Pembimbing:

Dr. Harnoviansah, Ak, M.Si, CA

ABSTRAK

The purpose of this research is: 1) to test the influence among accounting conservatisms and return on investment to the company value. 2) This study will examine how the instruments of corporate governance (Manajerial ownership, the numbers of independent commissioners and institutional ownership) can moderate the impact of the conservatism to the corporate value. 3) This study will examine how the instruments of corporate governance can moderate of the return on asset to the corporate value.

The population of this research is all the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2011-2015 and number of sample is 170. Samples collection is carried out by using purposive sampling method.

The result of this research shows that : 1)accounting conservatism had not effect to company value. Oppositely, return on investment which had significant and positive effect to company value. 2)Manajerial ownership, the numbers of independent commissioners and institutional ownership was not moderating variable that interact relation between accounting conservatism with corporate value. 3)The numbers of independent commissioners and institutional ownership was moderating variable that interact relation between accounting return on investment with corporate value, even in positive impact but Manajerial ownership was not moderating variable that interact relation between accounting return on investment with corporate value.

Keywords : conservatism, return on investment, corporate governance , company

value

PENDAHULUAN

Informasi akuntansi yang tidak reliability menyebabkan jatuhnya

perusahaan-perusahaan besar. Dalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang

Page 2: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1591

menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat

dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan

meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar. Dalam kasus Enron

diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan

dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami

kerugian. https://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dankap-arthur-

andersen/. Selain itu Kasus manipulasi laporan keuangan juga terjadi di Indonesia

seperti pada perusahaan PT. Kimia Farma, Tbk. Dalam kasus PT. Kimia Farma

manipulasi laporan keuangan adalah kasus mark-up laporan keuangan PT. Kimia

Farma yang overstated, yaitu adanya penggelembungan laba bersih tahunan

senilai Rp 32,668 miliar (karena laporan keuangan yang seharusnya Rp 99,594

miliar ditulis Rp 132 miliar). Berbagai kasus yang terjadi menunjukkan perlunya

informasi keuangan yang berkualitas dan bermanfaat untuk para penggunanya.

Dalam mengolah akuntansi agar dapat menghasilkan informasi yang

berkualitas dan bermanfaat maka perusahaan dihadapkan pada keterbatasan

(constraint) salah satunya adalah konservatisme. Konservatisme pada masa

sekarang ini lebih dikaitkan dengan prinsip kehati-hatian (prudence). Para

kreditur mendesak agar laporan keuangan disusun dengan berpedoman pada konsep

konservatisme. Maksud utama mereka adalah untuk menetralisir optimisme para

usahawan yang terlalu berlebihan dalam melaporkan hasil usahanya Sari dan

Adhariani (2009).

Laporan keuangan perusahaan yang menerapkan prinsip konservatisme

dapat mencerminkan nilai pasar perusahaan. Dengan asumsi pasar yang lebih

efisien secara keputusan, investor diharapkan dapat menerima sinyal dan

mengoreksi undervalue ekuitas perusahaan dengan menilai ekuitas perusahan

dengan harga yang lebih tinggi Purwanti dan Riduwan (2014). Konservatisme

memiliki peranan yang penting dalam mempengaruhi penilaian ekuitas,

konservatisme itu baik karena dapat menghasilkan laba yang berkualitas dan

membantu perusahaan agar tidak membesar-besarkan laba dan membantu

pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak

overstate.

Page 3: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1592

Selanjutnya Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang

terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal Kasmir

(2008:196). Laba menarik para investor untuk berinvestasi karena perusahaan

memiliki tingkat pengembalian yang tinggi. Perusahaan selalu berupaya agar Return

on Investment (ROI) dapat selalu ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena semakin

tinggi ROI menunjukkan semakin efektif perusahaan memanfaatkan aktivanya

untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak, dengan semakin meningkatnya ROI

maka profitabilitas perusahaan semakin baik.

Penelitian ini mencoba meneliti apakah pilihan perusahaan untuk

menerapkan kebijakan akuntansi konservatisma dan ROI mempengaruhi nilai

perusahaan. Adanya hasil pro dan kontra dalam penilitian pengaruh

konservatisme akuntansi terhadap penilian ekuitas mendorong digunakannya

variabel Corporate Governance (CG) sebagai variabel pemoderasi (Fala, 2007).

CG yang mengandung lima unsur penting yaitu transparency, accountability,

responsibility, independency dan fairness, diharapkan dapat menjadi suatu

jalan dalam mengurangi konflik keagenan serta nilai perusahaan akan dapat

dinilai dengan baik oleh investor. CG merupakan salah satu elemen kunci

dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan

antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham, dan

stakeholders lainnya.

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Signaling Theory

Teori sinyal merupakan teori yang menjelaskan bagaimana pihak

manajemen memberikan sinyal bagi para pengguna laporan keuangan. Sinyal yang

dimaksudkan adalah informasi tentang apa yang telah dilakukan oleh

manajemen dalam menjalankan sebuah perusahaan yang telah dipercayakan

kepadanya, Jusny (2014). Understatement laba dan aktiva bersih yang relatif

permanen yang ditunjukkan melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal

positif dari manajemen kepada investor bahwa manajemen telah menerapkan

akuntansi konservatif untuk menghasilkan laba yang berkualitas. Investor

Page 4: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1593

diharapkan dapat menerima sinyal ini dan menilai perusahaan dengan lebih tinggi,

Fala (2007).

Agency Theory

Masalah agensi timbul karena adanya konflik kepentingan antara

shareholder dan manajer, karena tidak bertemunya utilitas yang maksimal antara

mereka. Manajer (agent) sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui

informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan

pemilik (prinsipal). Sehingga ada kemungkinan besar agent tidak selalu bertindak

demi kepentingan terbaik principal, Jensen dan Meckling (1976).

Dalam kontrak, prinsipal mendelegasikan wewenang kepada agen untuk

membuat keputusan, tetapi tidak ada jaminan bahwa agen akan memaksimalkan

kepentingan principal. Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul

konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (pemilik perusahaan)

yang sering disebut agency problem. Tidak jarang pihak manajemen yaitu manajer

perusahaan mempunyai tujuan dan kepentingan lain yang bertentangan dengan

tujuan utama perusahaan dan sering mengabaikan kepentingan pemegang

saham. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah

sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (prinsipal).

Teori akuntansi positif didasarkan pada proses kontrak atau hubungan

keagenan antara manajer dengan kelompok lain. Dengan demikian teori akuntansi

positif menggunakan asumsi sebagai berikut : Manajer, investor, kreditor, dan

individu lain bersikap rasional dan berusaha memaksimumkan kepuasan. Manajer

memiliki kebebasan untuk memilih metode akuntansi yang memaksimumkan

kepuasan mereka atau mengubah kebijakan produksi, investasi dan pendanaan

perusahaan untuk memaksimumkan kepuasan mereka. Manajer mengambil tindakan

yang memaksimumkan nilai perusahaan Jama’an (2008).

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan kondisi yang menggambarkan posisi

perusahaan pada masa ini sebagai pencapaiannya terhadap berbagai tujuan

operasional. Perusahaan akan berusaha dalam meningkatkan nilai perusahaannya

Page 5: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1594

sebagai suatu prestasi atas kinerja yang sesuai dengan keinginan para investor

atau para pemilik modal. Dengan nilai perusahaan yang baik, maka akan

berdampak baik pula terhadap kehidupan perusahaan, manajemen dan pemegang

saham, Jusny (2014).

Konservatisme Akuntansi

Menurut Basu (1997) konservatisme adalah pengakuan laba bad news

di awal, dan pengakuan laba good news di akhir. Selain itu dalam konservatisme

akuntansi juga memliki anggapan bahwa pengakuan return saham saat ini

menjadi efisisen apabila harapan nilai saham dalam aliran kas perusahaan di masa

mendatang masih mengandung bad news dan good news. Konservatisme menurut

manajemen didefinisikan sebagai metode akuntansi berterima umum yang

melaporkan aktiva dengan nilai terendah, kewajiban dengan nilai tertinggi,

menunda pengakuan pendapatan, serta mempercepat pengakuan biaya.

(Penmang dan Zhang, 2000) mendefinisikan konservatisme akuntansi tidak saja

berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi, tetapi juga melibatkan nilai buku

aktiva yang menjadi lebih rendah.

Return on Investment

Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama return on

investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran

tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya, Kasmir (2008 : 202).

Corporate Governance

CG menurut FCGI (2003) adalah peraturan yang mengatur keterkaitan

antara pemegang saham, manajemen perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,

karyawan dan para pemegang kepentingan lainnya baik internal maupun eksternal.

Konsep dari CG adalah monitoring kinerja manjemen dan menjamin

akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan berdasarkan pada

kerangka peraturan. Hal ini bertujuan agar terjadi peningkatan kinerja

perusahaan. Selain itu corporate governance menekankan adanya transparansi

pada laporan keuangan.

Page 6: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1595

Perumusan Hipotesis

1. Konservatisme dan Nilai Perusahaan

Menurut hasil penelitian Fala (2007) konservatisme akuntansi berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut tidak jauh berbeda dengan penelitan yang

telah dilakukan sebelumnya oleh Purwanti dan Riduwan (2014) . Konservatisme

terbukti menghasilkan laba yang lebih berkualitas dengan meminimalisir

tindakan membesarkan laba sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian tersebut berbeda dengan penelitian Yenti dan Syofyan (2013) dan Jusny

(2014), di dalam penelitiannya menunjukkan bahwa konservatisme tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian terdahulu mengenai

konservatisme dan nilai perusahan masih tidak konsisten sehingga masih relevan

untuk dilakukan pengkajian ulang, dalam penelitian ini dibentuk hipotesis sebagai

berikut:

H1 : Konservatisme akuntansi berpengaruh terhadap nilai perusahaan

2. ROI dan Nilai Perusahaan

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah

memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh keuntungan

yang maksimal perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik,

Kasmir (2008 : 196). Dengan tercapainya keuntungan yang maksimal atau

peningkatan ROI maka akan menambah daya tarik investor untuk menanamkan

dananya dalam perusahaan. Permintaan terhadap saham perusahaan akan mengalami

peningkatan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H2 : ROI berpengaruh terhadap nilai perusahaan

3. Konservatisme terhadap Nilai Perusahaan dimoderasi Kepemilikan

Manajerial

Menurut Ross et al., (1999) dalam Fala (2007) bahwa semakin besar

proporsi kepemilikan manajemen maka manajemen cenderung berusaha lebih

giat untuk kepentingan pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan

salah satunya dengan menerapkan konservatisme akuntansi, di mana kepemilikan

manajerial berpengaruh positif terhadap reaksi pasar dan mampu memoderasi

Page 7: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1596

interaksi income smoothing (konservatisme akuntansi) dengan reaksi pasar.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H3 : Kepemilikan Manajerial memoderasi pengaruh antara konservatisme

akuntansi dengan nilai perusahaan

4. Konservatisme terhadap Nilai Perusahaan dimoderasi Komisaris

Independen

Diantara berbagai faktor yang dapat mendorong terciptanya pengelolaan

perusahaan yang efektif, dewan komisaris (struktur pengelolaan) merupakan

faktor utama yang mempengaruhi perilaku manajer dalam pengelolaan perusahaan

termasuk dalam penerapan kebijakan konservatisma akuntansi dalam

meningkatkan nilai perusahaan. Semakin besar jumlah komisaris fungsi

service dan kontrol akan semakin baik dalam kebijakan konservatisme

akuntansi, sehingga nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan Fama dan Jensen

(1983) dalam Purwanti dan Riduwan (2014). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H4 : Komisaris Independen memoderasi pengaruh antara konservatisme

akuntansi dengan nilai perusahaan

5. Konservatisme terhadap Nilai Perusahaan dimoderasi Kepemilikan

Institusional

Jika investor institusional mempunyai kepemilikan saham dalam jumlah

besar, maka mereka mempunyai hak untuk mengawasi perilaku dan kinerja

manajemen. Investor cenderung berharap investasi yang mereka tanamkan di

dalam perusahaan aman dan mempunyai tingkat return yang tinggi. Hal ini

mendorong manajemen untuk melaporkan laba yang tidak konservatif agar

pembagian dividen tinggi. Selain itu juga menarik para calon investor baru untuk

menanamkan investasinya, Deviyanti (2011). Oleh karena itu, dibentuklah hipotesis

sebagai berikut :

H5 : Kepemilikan institusional memoderasi pengaruh antara konservatisme

akuntansi dengan nilai perusahaan

Page 8: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1597

6. ROI terhadap Nilai Perusahaan dimoderasi CG

Dengan pelaksanaan Good corporate governance mengandung lima prinsip

transparansi, akuntabiitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan

akan dapat tercapainya proses pengambilan keputusan yang lebih baik,

meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan

kepada stakeholders sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan. kinerja

perusahaan yang baik akan meningkatkan kepuasan pemegang saham sekaligus

akan meningkatkan shareholders value dan deviden yang artinya akan

meningkatkan nilai perusahaan, Dewi dan Tarnia (2011). Oleh karena itu,

dibentuklah hipotesis sebagai berikut :

H6 : Kepemilikan manajerial memoderasi pengaruh antara konservatisme

akuntansi dengan nilai perusahaan

H7 : Komisaris Independen memoderasi pengaruh antara konservatisme akuntansi

dengan nilai perusahaan

H8: Kepemilikan institusional memoderasi pengaruh antara konservatisme

akuntansi dengan nilai perusahaan.

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan

yang diukur dengan menggunakan Tobins’Q dan Market to book ratio atau Price

to Book Value (PBV). Menurut White et al. (2002) dalam Retno dan Priantinah

(2012) Tobins’Q dapat dirumuskan sebagai berikut :

DEBV

DEMVQ

Q = Nilai Perusahaan

EMV = Nilai pasar ekuitas (Equity Market Value), yang diperoleh dari hasil

perkalian harga saham penutupan (closing price) akhir tahun dengan

jumlah saham yang beredar pada akhir tahun

Page 9: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1598

EBV = Nilai buku dari ekuitas (Equity Book Value), yang diperoleh dari

selisih total aset perusahaan dengan total kewajiban

D = Nilai buku dari total utang

Sedangkan untuk Market to book ratio atau Price to Book Value PBV

dapat dirumuskan dengan :

sahamlbrperPasarNilai

sahamlbrperBukuNilaiPBV

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah konservatisme dan return

on investment. Konservatisme akuntansi dalam penelitian ini diproksikan dengan

accrual conservatism model Zhang (2007), berikut ini pengukurannya :

TotalAsset

ngAccrualNonOperatiACCCONSV _

Keterangan:

Nonoperating Accrual = Operating Accrual- ΔAccount Receivable-Δ Inventory-

ΔPrepaid Expense+ ΔAccount Payable + ΔTaxes Payable

Operating Accrual = Net Income + Depreciation - Net Operating Cash Flow

TotalAsset

LabaBersihROIInvestmentOnreturen

Variabel moderasi dalam penelitian ini yaitu variabel kepemilikan manajerial (KMA),

komisaris independen (KID) dan kepemilikan institusioal (KIN). Pengukurannya adalah

sebagai berikut :

Kepemilikan manajerial =

Komisaris Independen = Jumlah Anggota Dewan Komisaris Independen

Total Anggota Dewan Komisaris

Kepemilikan institusional = Jumlah kepemilikan saham oleh institusional

Total saham

Page 10: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1599

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan bedasarkan metode

purposive sampling yaitu merupakan pemilihan sample yang informasinya

diperoleh dengan kriteria tertentu. Kriteria pemilihan sample dalam penelitian ini

adalah :

1. Perusahaan yang mengeluarkan secara konsisten laporan keuangan yang sudah

diaudit periode 2011-2015.

2. Memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan untuk proses penelitian

3. Mengeluarkan laporan keuangan dalam mata uang Rupiah

4. Perusahaan manufaktur yang akan diuji adalah perusahaan yang

mempunyai nilai operating accrual yang negative minimal selama dua tahun.

Tabel 1

Sampel Penelitian

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2015 141

Perusahaan manufaktur yang mempunyai operating accrual kurang dari 2 tahun (81)

Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan secara tidak konsisten laporan

keuangan dan laporan audit periode 2011-2015 (23)

Menyajikan laporan keuangan dengan mata uang selain rupiah (3)

Total Perusahaan yang sesuai dengan kriteria pertahun 34

Total sampel selama periode penelitian (5 tahun) 170

Sumber : Data diolah

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

regresi linear berganda yang sebelumnya harus lolos uji asumsi klasik. Uji asumsi

klasik yang digunakan meliputi Uji normalitas, multikolinearitas,

heteroskedastisitas dan autokorasi. Tingkat probabilitas yang digunakan adalah

5%. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji F, Uji t, dan

koefisien determinasi. Model yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah

Page 11: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1600

TOBINQ=α+ β1KSV + β2ROI………………………………………………..(1)

TOBINQ=α+β1KSV+β2KMA+β3KID+β4KIN+β5KSV*KMA+β6KSV*KID

+ β7KSV*KIN …………………………...…...………….………...(2)

TOBINQ=α+β1ROI+β2KMA+β3KID+β4KIN+β5ROI*KMA+β6ROI*KID

+β7ROI*KIN……………………………...…...……….……......…(3)

Keterangan :

TOBINQ : Tobin’s Q adalah proksi dari Nilai Perusahaan

KSV : Konservatisme akuntansi

ROI : Return on Investment

KMA : Kepemilikan Manajerial

KID : Komisaris Independen

KIN : Kepemilikan institusional

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Untuk memperoleh gambaran umum sampel data penelitian bisa dilihat

statistik deskriptif penelitian seperti pada tabel 2 berikut ini :

Tabel 2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TOBINQ 170 .29 18.64 .30

25.768 349.869

KSV 170 -.15 .0193 .06446

ROI 170 -.19 .66 .0755 .12497

KMA 170 .00 17.97 19.658 389.959

KID 170 20.00 80.00 397.303 1.080.848

KIN 170 44.51 98.24 745.037 1.602.391

KSVxKMA 170 -.97 1.97 .0344 .28714

KSVxKID 170 -7.75 15.48 .7509 275.306

KSVxKIN 170 -12.29 21.60 13.522 485.515

ROIxKMA 170 -.53 2.65 .1377 .47071

Page 12: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1601

ROIxKID 170 -6.36 37.55 35.610 717.533

ROIxKIN 170 -15.13 54.24 60.054 1.070.943

Valid N (listwise) 170

Uji Asumsi Klasik

Hasil penelitian ini tidak lolos 2 uji asumsi klasik yaitu uji normalitas dan

autokorelasi. Uji Normalitas berdasarkan pada normal p-p plot residual terlihat

bahwa residual tidak terdistribusi secara normal maka dilakukan semi log, penelitian

ini juga tidak lolos uji autokorelasi sehingga dilakukan pengobatan autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.

Setelah dilakukan semi log yaitu variabel dependen diubah menjadi logaritma

natural dan semua variabel independen tetap hasilnya menunjukkan bahwa data

terdistribusi secara normal

Sumber : Data diolah

Gambar 1 Hasil Pengujian Normalitas

2. Uji Multikolonieritas

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas menurut perhitungan yang

dilakukan dengan program SPSS dapat diketahui dengan berpedoman bahwa nilai

VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 (Ghozali, 2012:106).

Tabel 3

Page 13: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1602

Hasil Pengujian Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 KSV .993 1.007

ROI .993 1.007 a. Dependent Variable: LnTOBINQ

Sumber : Data diolah

Berdasarkan Tabel diatas VIF dibawah 10 atau nilai tolerance diatas 0,1. Hal ini

mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas pada semua model penelitian ini.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui di mana gangguan

heteroskedastisitas akan tampak dengan adanya pola tertentu pada grafik Tabel

4 Hasil Pengujian Heterokedastisitas Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constan)

.376 .029 12.777 .000

KSV .367 .376 .075 .975 .331

ROI .083 .194 .033 .425 .671

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber : Data diolah

Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada

satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt). Jadi dapat disimpulkan model tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

Page 14: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1603

pengganggu t-1 periode sebelumnya. Berikut hasil dari uji autokorelasi model

regresi:

Tabel 5

Hasil Pengujian Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .743a .551 .546 .43488 2.033

a. Predictors: (Constant), LagROI, LagKSV b. Dependent Variable: LagLnTOBINQ

Sumber : Data diolah

Oleh karena DW 2,033 lebih besar dari batas dU 1,772 Maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat autokorelasi.

Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

yang dimasukkkan dalam model berpengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen.Berdasarkan hasil Uji F dapat disimpulkan bahwa variabel

independen dapat digunakan secara bersama-sama untuk menjelaskan variabel

dependen karena tingkat signifikansi dalam pengujian tersebut berada di bawah

0,05

Uji t digunakan untuk memprediksi seberapa jauh variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen. Hasil Uji t dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6 A

Uji t Model Regresi I Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constan) 33 .037 .903 .368

LagKSV

-.154 .445 -.018 -.347 .729

LagROI 5.212 .365 .742 14.273 .000

a. Dependent Variable: LagLnTOBINQ

Page 15: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1604

Sumber : Data diolah Tabel 6 B

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constan) -.251 .590 -.426 .670

KSV 8.015 7.540 .052 1.063 .289

ROI 61.289 3.889 .776 15.758 .000

a. Dependent Variable: PBV

Sumber : Data diolah Tabel 7

Uji t Model Regresi II

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) KSV -7.835 1.512 -5.182 .000

KMA 7.259 20.547 .134 .353 .724

KID .008 .062 .009 .127 .899

KIN .174 .022 .538 7.765 .000

KSVxKMA .047 .016 .215 3.003 .003

KSVxKID .591 1.022 .048 .578 .564

KSVxKIN .186 .314 .147 .593 .554

-.236 .267 -.328 -.886 .377

a. Dependent Variable: TOBINQ

Tabel 8

Uji t Model Regresi III

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant)

2.396 .996 2.407 .017

ROI -26.295 9.983 -.939 -2.634 .009

KMA .014 .044 .015 .310 .757

KID -.015 .016 -.047 -.971 .333

KIN -.010 .008 -.045 -1.166 .245

ROIxKMA -.139 .450 -.019 -.308 .758

Page 16: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1605

ROIxKID .494 .065 1.014 7.662 .000

ROIxKIN .289 .101 .884 2.860 .005

a. Dependent Variable: TOBINQ Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel tersebut diatas maka dapat ditunjukkan bahwa secara

statistik variabel konservatisme tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,

karena semua tingkat signifikansi variabel-variabel tersebut berada di atas 0,05

sedangkan return on investment berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi,

hal tersebut dapat dilihat pada signifikansi variabel yang berada di bawah 0,05.

Hasil pengujian tersebut juga menunjukkan bahwa corporate governance tidak

memoderasi hubungan antara konservatisme akuntansi dengan nilai perusahaan

akan tetapi corporate governance (kepemiliakan institusional dan komisaris

independen) memoderasi atau memperkuat hubungan antara return on investment

terhadap nilai perusahaan.

Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

1. Pengaruh konservatisme akuntansi terhadap nilai perusahaan

Variabel konservatisme akuntansi berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan, namun tidak signifikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

Yenti dan Syofyan (2013) dan Jusny (2014) konservatisme akuntansi tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini tidak sependapat dengan Fala (2007) yang mengatakan bahwa

Understatement laba dan aktiva bersih yang relatif permanen yang ditunjukkan

melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal positif dari manajemen kepada

investor

Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa investor tidak melihat

konservatisme akuntansi dalam menilai saham perusahaan sehingga tidak

menaikkan harga pasar saham yang mengakibatkan tidak meningkat pula nilai

perusahaan.

Page 17: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1606

2. Pengaruh ROI terhadap nilai perusahaan

Variabel ROI berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Sehingga

H2 yang menyatakan bahwa ROI berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dewi dan Tarnia (2011). Hal ini dapat

dijelaskan bahwa peningkatan ROI akan menambah daya tarik investor untuk

menanamkan dananya dalam perusahaan. Permintaan terhadap saham perusahaan

akan mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan terhadap saham perusahaan

akan meningkatkan harga saham perusahaan. Harga saham yang mengalami

kenaikan akan memengaruhi return saham perusahaan. Semakin naik harga saham

maka return saham juga akan mengalami kenaikan.

3. Pengaruh konservatisme terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan

manajerial sebagai pemoderasi

Variabel moderating (KSV*KMA) berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial

tidak memoderasi hubungan antara konservatisme akuntansi terhadap nilai

perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yenti

dan Syofyan (2013) dan Jusny (2014) serta Fala (2007).

4. Pengaruh konservatisme terhadap nilai perusahaan dengan komisaris

independen sebagai pemoderasi.

Variabel moderating (KSV*KID) berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Jusny

(2014). Hasil penelitian ini tidak sependapat dengan Yenti dan Syofyan (2013) yang

menyatakan bahwa jumlah dewan komisaris yang besar akan memungkinkan

untuk melakukan spesialisasi tugas dan wewenang. Spesialisasi tugas dan dan

wewenang yang lebih besar akan menghasilkan pemonitoran yang lebih baik

termasuk di dalamnya pemilihan penggunaan akuntansi yang positif atau

konservatif.

5. Pengaruh konservatisme terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan

institusional sebagai pemoderasi.

Variabel moderasi (KSV*KIN) berpengaruh negatif namun tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Jusny

Page 18: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1607

(2014). Hasil penelitian ini tidak sependapat dengan Fala (2008) yang menyatakan

bahwa investor institusional mempunyai investasi ekuitas yang cukup besar

sehingga investor institusional terdorong untuk mengawasi tindakan dan kinerja

manajer lebih ketat.

6. Pengaruh ROI terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial

sebagai pemoderasi

Variabel moderasi (ROI*KMA) berpengaruh negatif namun tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena stuktur kepemilikan

manajerial di Indonesia masih sangat kecil. Ini terlihat dari analisis statistik yang

menunjukkan sebagian besar perusahaan manufaktur tidak mempunyai kemilikan

manajerial dan adapun yang mempunyai kepemilikan manajerial hanya dengan

persentase yang sangat kecil. Oleh sebab itu hasil penelitian ini kepemilikan

manejerial pada perusahaan manufaktur tidak dapat mempengaruhi manajemen

untuk meningkatkan kinerja atau return on investment perusahaan.

7. Pengaruh ROI terhadap nilai perusahaan dengan komisaris independen

sebagai pemoderasi.

Variabel moderating (ROI*KID) berpengaruh signifikan positif terhadap nilai

perusahaan, sehingga H7 yang menyatakan bahwa komisaris independen

memoderasi hubungan antara ROI terhadap nilai perusahaan diterima. Hal ini dapat

dijelaskan karena corporate governance mengandung lima prinsip transparansi,

akuntabiitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan akan dapat

tercapainya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi

operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders

sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan. kinerja perusahaan yang baik akan

meningkatkan kepuasan pemegang saham sekaligus akan meningkatkan

shareholders value dan deviden yang artinya akan meningkatkan nilai perusahaan.

8. Pengaruh ROI terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan institusional

sebagai pemoderasi.

Variabel moderasi (ROI*KIN) berpengaruh signifikan positif terhadap nilai

perusahaan, sehingga H8 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional

memoderasi hubungan antara konservatisme terhadap nilai perusahaan diterima.

Page 19: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1608

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dewi dan Tarnia (2011). Kepemilikan

institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen

melalui proses monitoring secara efektif sehingga mengurangi tindakan

manajemen melakukan manajemen laba.

Kesimpulan, Keterbatasan, Dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dilihat dari tingkat signifikansi

konservatisme akuntansi yang mempengaruhi nilai perusahaan dengan corporate

governance sebagai pemoderasi maka dapat disimpulkan konservatisme tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan sedangkan return on investment berpengaruh

signifikan positif terhadap nilai perusahaan. variabel moderasi corporate

governance tidak memoderasi hubungan antara konservatisme akuntansi terhadap

nilai perusahaan, akan tetapi corporate governance (komisaris independen dan

kepemilikan institusional) memoderasi atau memperkuat hubungan antara return on

investment terhadap nilai perusahaan.

Keterbatasan

Penelitian ini menggunakan satu jenis industri yakni perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 34 perusahaan sehingga

belum mampu mewakili dan menjelaskan pengaruh yang lebih besar tehadap

nilai perusahaan. Pengukuran untuk variabel konservatisme hanya menggunakan

satu ukuran saja yaitu earning accrual. Untuk variabel pemoderasi hanya

menggunakan kepemilikan manajerial, komisaris independen dan kepemilikan

institusional.Tingkat adjusted R square yang hanya mencapai 54,6%, sehingga

masih terdapat variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh lebih besar

terhadap nilai perusahaan yang tidak dimasukkan ke dalam variabel independen.

Saran

Untuk penelitian yang sama, sebaiknya memperluas sampel penelitian tidak

hanya pada satu jenis industri saja. Untuk konservatisme akuntansi sebaiknya

menambah ukuran lain selain earning accrual, sehingga dapat dibandingkan

Page 20: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1609

antara ukuran yang satu dengan lainnya. Memasukkan semua variabel Good

Corporate Governance yang diduga dapat menjadi variabel pemoderasi.

Menambah variabel-variabel independen lain yang mungkin berpengaruh lebih

besar terhadap variabel dependen.

Page 21: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1610

Daftar Pustaka

Ardina, Ayu Martaning Yogi dan Januarti Indira. (2012). Penggunaan Perspektif

Positive Accounting Theory Terhadap Konservatisme Akuntansi di

Indonesia, Diponegoro Jurnal Of Accounting Vol 1 No 1

Basu, S. 1997. The Conservatism Principle and the Asymmetric Timeliness of

Earnings.Journal of Accounting and Economics. 24: 3-37

Cornett M. M, J. Marcuss, Saunders dan Tehranian H. (2006). Earnings

Management, Corporate Governance, and True Financial Performance.

Deviyanti, Dyahayu Artika. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penerapan Konservatisme dalam Akuntansi: Studi pada Perusahaan yang

Tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Dewi Rosiyana R dan Tarnia Tia. (2011). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap

Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel

Moderasi. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik

Vol. 6 No 2 Hal 115-132

Fala, A.D.Y. (2007). Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap Penilaian

Ekuitas Perusahaan Dimoderasi Oleh Good Corporate Governance.

Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar

Fitriani Sonia. (2013). Pengaruh Mekanisme Good orporate Governance terhadap

Konservatisme Akuntansi.

Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gideon SB Boediono. (2005). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate

Governace dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis

Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI, (2005).

Immawati, Asriah, S. (2009), Laboratorium Statistik (Pengolahan Data dengan

SPSS). Tangerang: Universitas Muhammadiyah Tangerang

Page 22: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1611

Jamaan. (2008), Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Dan Kualitas

Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan

Keuangan. Tesis S2 Program Pasca Sarjana: Undip.

Jensen, M. C., dan William H. Meckling. (1976). Theory of The Firm: Managerial

Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial and

Economic, Vol. 3, No. 4, Hal. 305-360.

Jusny Florensia. (2014). Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap Nilai

Perusahaan Dimoderasi Oleh Good Corporate Governance (Studi Empiris

Pada Perusahaan Sektor Retail Trade yang Listing di Bursa Efek Indonesia).

Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Vol.

3, No. 1, Agustus 2014 Hal. 29-52

Juan Eng Ng, Wahyuni Tri Ersa. (2013). Panduan Praktis Standar Akuntansi

Keuangan Edisi 2 Berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat.

Lafond, Ryan., Sugatha Roychowdhury. (2007). Managerial Ownership and

Accounting Conservatism. Journal of Accounting Research, Vol.6, No. 1,

Hal. 101-135

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Purwanti Rizky, Riduwan Akhmad. (2014). Pengaruh Konservatisme Akuntansi

Terhadap Nilai Perusahaan: Good Corporate Governance sebagai

Pemoderasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7

Retno Dyah, Priantinah Denies. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance dan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan

(Studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2007-2010).

Syofyan Efrizal, Yenti Efri. (2013). Pengaruh Konservatisme Akuntansi terhadap

Penilaian Ekuitas dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel

Pemoderasi (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT

BEI)

Page 23: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan ...ejournal.stieppi.ac.id/file/pak ifanny adnan 04 2018.pdfDalam kasus Enron misalnya, perusahaan yang Jurnal Penelitian, Pengembangan

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

Maret 18

InoVasi Volume 17 ; Maret 2018 Page 1612

Sari, Cynthia, Desi Adhariani. (2009). Konservatisme Perusahaan di Indonesia

dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Simposium Nasional Akuntansi

XII Palembang.

Watts, Ross L, Zimmerman Jerold L. (1990). Possitive Accounting Theory: A

Ten Year Perspective. The Accounting Review, Vol. 65, No. 1, Hal. 131157.

Zhang, Jieying. 2007. “The Contracting Benefits of Accounting Conservatism

to Lendersand Borrowers”. Journal of Accounting and Economics, Vol. 45,

Hal. 27-54.