jurusan bimbingan dan konseling fakultas ilmu …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · smp...

286
UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA MENGIKUTI KONSELING INDIVIDU MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian Studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Tri Oktavianto 1301408025 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: dinhdat

Post on 07-Apr-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA MENGIKUTI

KONSELING INDIVIDU MELALUI LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII A

SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian Studi Strata 1

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Tri Oktavianto

1301408025

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi yang berjudul

“Upaya Meningkatkan Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu Melalui

Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 4 Batang

Tahun Pelajaran 2012/2013” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri

bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Semarang, April 2013

Tri Oktavianto

NIM. 1301408025

Page 3: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Minat Siswa Mengikuti Konseling

Individu Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VII A SMP

Negeri 4 Batang Tahun Pelajaran 2012/2013” ini telah dipertahankan di hadapan

Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 24 April 2013

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. Budiyono, M.S Dr. Awalya, M.Pd., Kons

NIP.19631209 198703 1 002 NIP. 19601101 198710 2 001

Penguji Utama

Dra. Sinta Saraswati, M.Pd., Kons

NIP. 19600605 199903 2 001

Penguji/Pembimbing I Penguji/ Pembimbing II

Prof. Dr. Sugiyo, M.Si Drs. Eko Nusantoro, M.Pd

NIP. 19520411 197802 1 001 NIP. 19600205 199802 1 001

Page 4: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Selamanya kita tidak akan pernah tau siapa diri kita, sampai kita bisa

melihat hasil karya kita.

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu

kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku, bapak dan ibu tercinta,

terima kasih atas segala bantuan, dukungan,

dan lantunan doanya.

2. Kakakku Ika Yuliarti dan Hery Praseptyo,

kalian adalah sumber semangatku.

3. Putri Purwatiningsih, terima kasih untuk

dukungan, semangat dan bantuannya.

4. Teman seperjuangan Bimbingan dan

konseling 2008.

5. Almamaterku tercinta.

Page 5: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil „alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya kepada

penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

“Upaya Meningkatkan Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu Melalui

Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 4 Batang

Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat siswa mengikuti

konseling individu sesudah mengikuti layanan bimbingan kelompok. Metode

penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini

dilaksanakan dalam 8 kali pertemuan dengan memberikan pre-test sebelum

dilaksanakan bimbingan kelompok dan post-test setelah pertemuan terakhir dalam

bimbingan kelompok. Melalui pemberian layanan bimbingan kelompok

diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu.

Dalam pelaksanaan penelitian ini ada berbagai hambatan yang dialami oleh

penulis. Hambatan tersebut salah satunya adalah mengenai keterbatasan waktu

dan tempat pelaksanaan bimbingan kelompok. Namun hambatan tersebut bisa

diatasi sehingga penelitian bisa terlaksana dengan baik sampai selesai.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

Page 6: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

vi

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Semarang yang bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan pendidikan di

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Hardjono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan ijin penelitian.

3. Drs. Eko Nusantoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling.

4. Prof. Dr. Sugiyo, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar

membimbing dan memberikan motivasi sampai terselesaikannya penyusunan

skripsi ini.

5. Drs. Eko Nusantoro, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar

membimbing dan memberikan motivasi sampai terselesaikannya penyusunan

skripsi ini.

6. Bapak, Ibu dosen BK yang telah ikut membantu dengan memberikan

bimbingan dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak Nadiyono,S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 4 Batang yang telah

memberikan ijin penelitian.

8. Puji Hastuti, S .Pd. selaku guru pembimbing di SMP Negeri 4 Batang yang

telah banyak membantu pelaksanaan penelitian.

9. Siswa kelas VII G dan kelas VII A yang telah bersedia membantu pelaksanaan

penelitian.

10. 10 siswa kelas VII A khususnya yang telah bersedia mengikuti layanan

bimbingan kelompok.

11. Teman-teman kost Pendi, Putut, Nanang, Aji, Siswo, dan Eko.

Page 7: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

vii

12. Sahabat terbaikku semua teman seperjuangan BK 2008 atas bantuan dan

motivasinya.

13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Semarang, April 2013

Penulis

Page 8: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

viii

ABSTRAK

Oktavianto Tri. 2013. Upaya Meningkatkan Minat Siswa Mengikuti Konseling

Individu Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VII A SMP

Negeri 4 Batang Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan

Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing

I. Prof. Dr. Sugiyo, M.Si dan Pembimbing II. Drs. Eko Nusantoro, M.Pd.

Kata kunci: Minat mengikuti konseling individu, layanan bimbingan kelompok.

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada di SMP

Negeri 4 Batang yang menunjukkan bahwa terdapat siswa kelas VII A yang

mempunyai minat yang rendah mengikuti konseling individu di sekolah. Melalui

pemberian layanan bimbingan kelompok diharapkan bisa meningkatkan minat

siswa dalam mengikuti konseling individu. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peningkatan minat siswa dalam mengikuti konseling individu pada

siswa sesudah mengikuti layanan bimbingan kelompok.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah sepuluh siswa kelas

VII A di SMP Negeri 4 Batang yang mempunyai minat dalam mengikuti

konseling individu termasuk dalam kriteria tinggi, sedang, rendah dan sangat

rendah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala psikologi,

observasi, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data digunakan teknik analisis

data kuantitatif dan analisis deskriptif persentase.

Hasil uji wilcoxon diperoleh Thitung = 55 dan Ttabel = 8 berarti Ha diterima

dan Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan tingkat minat siswa dalam mengikuti

konseling individu meningkat setelah memperoleh bimbingan kelompok. Dari

hasil penelitian menunjukkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu

sebelum memperoleh bimbingan kelompok 51,89% dengan kategori rendah dan

setelah memperoleh bimbingan kelompok 76,65% dengan kategori tinggi.

Perbedaan tingkat minat siswa dalam mengikuti konseling individu sebelum dan

sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok sebesar 24,76%. Selain itu,

siswa mengalami perkembangan yang lebih baik dilihat dari meningkatnya

indikator perhatian terhadap konseling individu, ketertarikan mengikuti konseling

individu, keinginan mengikuti konseling individu, keyakinan mengikuti konseling

individu, dan tindakan mengikuti konseling individu.

Simpulan dari penelitian ini adalah meningkatnya minat siswa mengikuti

konseling individu setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok. Adapun

saran yang dapat peneliti sampaikan adalah Guru pembimbing/konselor di SMP

Page 9: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

ix

Negeri 4 Batang sebaiknya selain memberikan layanan bimbingan kelompok,

guru pembimbing hendaknya memberikan layanan bimbingan dan konseling lain

yang relevan untuk mengembangkan minat siswa dalam mengikuti konseling

individu.

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 10

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 11

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 11

1.4.1 Manfaat Teoritis...................................................................................... 11

1.4.2 Manfaat Praktis ....................................................................................... 11

1.5 Garis Besar Sistematika Skripsi .............................................................. 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 14

2.2 Minat Mengikuti Konseling Individu .................................................. 18

2.2.1 Minat .................................................................................................... 18

2.2.1.1 Pengertian Minat .................................................................................. 18

2.2.1.2 Ciri-Ciri Minat .................................................................................... 20

2.2.1.3 Macam-Macam Minat .......................................................................... 22

2.2.1.4 Aspek-Aspek Minat ............................................................................. 22

2.2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat .......................................... 27

2.2.2 Konseling Individu ............................................................................... 29

2.2.2.1 Pengertian Konseling Individu ............................................................. 29

2.2.2.2 Tujuan Konseling Individu .................................................................. 31

2.2.2.3 Fungsi Konseling Individu .................................................................. 32

2.2.2.4 Langkah-Langkah Konseling Individu ................................................ 33

Page 10: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

x

2.3 Layanan Bimbingan Kelompok ........................................................... 37

2.3.1 Pengertian Bimbingan Kelompok ........................................................ 37

2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok .............................................................. 39

2.3.3 Jenis Kelompok Dalam Bimbingan Kelompok.................................... 41

2.3.4 Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok .................................................... 43

2.3.5 Teknik-Teknik dalam Bimbingan Kelompok ...................................... 53

2.3.6 Peranan Pemimpin dan Anggota Kelompok ........................................ 55

2.4 Meningkatkan Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu Melalui

Layanan Bimbingan Kelompok .......................................................... 58

2.5 Hipotesis ............................................................................................... 61

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 62

3.2 Desain Penelitian ................................................................................... 63

3.3 Variabel Penelitian ................................................................................ 66

3.3.1 Identifikasi Variabel................................................... ........................... 66

3.3.2 Definisi Operasional Variabel... ............................................................ 67

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ............................................... 68

3.4.1 Populasi ................................................................................................. 68

3.4.2 Sampel dan Teknik Sampling ............................................................... 69

3.5 Metode dan Alat Pengumpulan Data .................................................... 71

3.5.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 71

3.5.2 Alat Pengumpulan Data ......................................................................... 72

3.6 Prosedur Penyusunan Instrumen ........................................................... 76

3.7 Uji Instrumen Penelitian ....................................................................... 78

3.7.1 Validitas Instrumen ............................................................................... 79

3.7.2 Reliabilitas Instrumen ........................................................................... 80

3.8 Metode Analisis Data ............................................................................ 82

3.8.1 Analisis Deskripsi Persentase.... ........................................................... 82

3.8.2 Uji Wilcoxon ........................................................................................ 83

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Persiapan Penelitian ............................................................................... 85

4.2 Hasil Penelitian ...................................................................................... 85

4.2.1 Gambaran Tingkat Minat Siswa dalam Mengikuti Konseling

Individu

Sebelum Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok ........................ 86

4.2.2 Gambaran Tingkat Minat Siswa dalam Mengikuti Konseling

Individu Setelah Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok ............ 89

4.2.3 Peningkatan Minat Siswa Dalam Mengikuti Konseling Individu

Setelah Memperoleh Layanan Bimbingan Kelompok ............................ 91

4.2.4 Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok.......................................... 95

4.3 Pembahasan ............................................................................................. 115

4.4 Keterbatasan Peneliti ............................................................................... 119

Page 11: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

xi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................................. 120

5.2 Saran ....................................................................................................... 122

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 123

LAMPIRAN .................................................................................................. ... 126

Page 12: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Rancangan pemberian materi layanan bimbingan kelompok ............... 65

3.2 Jumlah siswa kelas VII A ..................................................................... 68

3.3 Sampel penelitian.................................................................................. 71

3.4 Penskoran item...................................................................................... 74

3.5 Kategori tingkatan skala minat siswa ................................................... 75

3.6 Kisi-kisi skala instrumen minat ............................................................ 77

3.7 Klasifikasi reliabilitas ........................................................................... 81

3.8 Tabel penolong untuk uji wilcoxon....................................................... 83

4.1 Hasil perhitungan Pre-test skala minat ................................................. 87

4.2 Tingkat minat siswa dalam mengikuti konseling individu

sebelum memperoleh layanan bimbingan kelompok (pre-test)............ 89

4.3 Tingkat minat siswa dalam mengikuti konseling individu setelah

melaksanakan layanan bimbingan kelompok (post-test) ..................... 90

4.4 Tabel penolong untuk uji wilcoxon....................................................... 91

4.5 Perbedaan tingkat minat siswa mengikuti konseling individu

sebelum dan setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok......... 92

4.6 Hasil perbedaan skor berdasarkan indikator minat siswa

mengikuti konseling individu sebelum dan setelah memperoleh

layanan bimbingan kelompok ............................................................... 94

Page 13: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Desain penelitian one group pretest-posttest design ............................ 64

3.2 Langkah-langkah dalam penelitian ....................................................... 76

4.1 Grafik perbandingan hasil pre-test dan post-test .................................. 93

4.2 Grafik Persentase skor tiap indikator minat siswa mengikuti

konseling individu sebelum dan sesudah mendapatkan layanan

bimbingan kelompok ............................................................................ 94

Page 14: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jurnal Pelaksanaan Penelitian ....................................................................

127

2. Daftar Responden Try Out ......................................................................... 129

3. Kisi-kisi Instrumen Skala minat Siswa(Try Out) ...................................... 130

4. Instrumen Skala Minat Siswa (Try Out) ................................................... 132

5. Tabel Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Uji Skala Minat Siswa ........ 140

6. Interpretasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................... 150

7. Daftar Responden Pre Tes ........................................................................... 157

8. Kisi-kisi Instrumen Skala Minat Siswa (pre test) ......................................... 158

9. Instrumen Skala Minat Siswa (pre test) ........................................................ 160

10. Program Harian Bimbingan dan Konseling ................................................ 165

11. Daftar Nama Siswa Yang Mengikuti Layanan Bimbingan Kelompok ...... 176

12. Jadwal Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok ................................. 177

13. Operasionalisasi Layanan Bimbingan Kelompok ....................................... 178

14. Satuan Layanan ........................................................................................... 184

15. Materi Bimbingan Kelompok ..................................................................... 208

16. Daftar Hadir ................................................................................................ 227

17. Laiseg .......................................................................................................... 235

18. Laporan Pelaksanaan Program Bimbingan Kelompok ............................... 236

19. Hasil analisis uji wilcoxon ........................................................................... 243

20. Hasil Pre-test dan Post-test ....................................................................... 245

21. Deskripsi Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu ............................ 253

22. Hasil Evaluasi Bimbingan Kelompok ....................................................... 260

23. Foto-foto Penelitian .................................................................................. 268

24. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 271

25. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian.................................... 272

Page 15: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan garis besar sistematika penulisan skripsi.

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap individu pada umumnya selalu

menemui masalah baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar individu.

Pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan usaha membantu siswa

dalam mengembangkan kehidupan pribadi, sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan

dan pengembangan karier. Pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi

pengembangan diri siswa, baik secara individual maupun kelompok, sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan serta peluang yang dimiliki.

Pelayanan ini juga bertujuan membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta

masalah yang dihadapi siswa. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah

dilaksanakan dengan pola 17, yang terdiri dari empat (4) macam bidang bimbingan,

yaitu : bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karier; tujuh (7) macam layanan, yaitu :

layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling

individual, bimbingan kelompok dan konseling kelompok; serta lima (5) kegiatan

pendukung, yaitu : aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus,

kunjungan rumah dan alih tangan kasus.

Dari beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada

peserta didik, layanan konseling individu perlu mendapat perhatian lebih. Karena

Page 16: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

2

layanan yang satu ini boleh dikatakan merupakan ciri khas dari layanan bimbingan

dan konseling, serta pelayanan konseling individu di sekolah memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat, masalah pribadi, kehidupan sosial,

belajar, dan pengembangan karir difasilitasi atau dilaksanakan oleh konselor.

Permasalahan yang dialami oleh siswa tidak dapat dihindari meski dengan

pengajaran yang baik dari tenaga pengajar dan permasalahan yang dialami oleh siswa

tidak hanya bersumber dari dalam sekolah saja namun juga dari luar sekolah.

Pelayanan BK di sekolah mengacu pada empat dimensi kemanusiaan dalam rangka

mewujudkan manusia seutuhnya. Dalam panduan penyusunan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah bimbingan dan

konseling di sekolah berisikan pengembangan diri, yaitu kegiatan yang bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik.

Dari uraian di atas jelas bahwa bimbingan dan konseling di sekolah sangat

dibutuhkan agar siswa dapat mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dan

mencapai perkembangan optimal sesuai potensi yang dimiliki. Sebenarnya masalah

itu dapat diatasi dengan adanya layanan konseling individu di sekolah. Akan tetapi

dalam pelaksanaannya, konseling individu kurang maksimal karena kurangnya minat

siswa dalam memanfaatkan layanan konseling individu tersebut. Pada dasarnya

layanan konseling individu terselenggara atas inisiatif siswa. Namun demikian,

konselor tidak boleh hanya sekedar menunggu saja kedatangan siswa, tetapi konselor

harus aktif mengupayakan agar siswa yang bermasalah menjadi sadar bahwa dirinya

Page 17: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

3

bermasalah dan masalah itu tidak boleh dibiarkan begitu saja tetapi memerlukan

bantuan untuk memecahkan masalah tersebut.

Konseling individu merupakan layanan yang memungkinkan peserta didik

(siswa) mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk

mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Konseling

merupakan proses belajar yang bertujuan agar konseli (siswa) dapat mengenal dirinya

sendiri, menerima diri sendiri serta realistis dalam proses penyesuaian dengan

lingkungannya. Suatu hubungan yang unik dalam konseling dapat membantu

individu membuat keputusan, pemilihan dan rencana yang bijaksana, serta dapat

berkembang dan berperan lebih baik di lingkungannnya. Dalam konseling diharapkan

siswa dapat mengembangkan kesehatan mental, mengubah sikap, keputusan diri

sendiri sehingga ia dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan lingkungannnya dan

memberikan kesejahteraan pada diri sendiri dan masyarakat sekitar. Selain itu, juga

untuk membantu individu untuk memecahkan masalah-masalah pribadi, baik sosial

maupun emosional, yang dialami saat sekarang dan yang akan datang (Nurihsan,

2010:11).

Konseling individu tersebut diyakini sangat membantu siswa-siswa jika siswa

mengikuti konseling individu dengan konselor. Tetapi jika minat siswa mengikuti

konseling individu rendah maka siswa tersebut akan mengalami berbagai hambatan

dalam kehidupannya. Hurlock (2004:114) menyatakan bahwa minat merupakan

sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan

bila mereka bebas memilih. Bila orang melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan,

Page 18: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

4

orang merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan

berkurang, minat pun berkurang.

Mengingat pentingnya konseling individu bagi siswa, idealnya layanan

konseling individu diberikan oleh konselor kepada siswa dengan tujuan

berkembangnya potensi siswa, mampu mengatasi masalah sendiri, dan dapat

menyesuaikan diri secara positif. (Willis, 2004:35). Namun, konselor kerap kali

kesulitan mengadakan layanan konseling individu sehingga dampak yang timbul

adalah siswa sering kebingungan dan kurang terarah dalam melakukan tindakan,

selain itu siswa menjadi kurang terdidik dengan baik, dan menjadikan siswa tidak

berkembang secara optimal. Salah satu kriteria keberhasilan pelayanan bimbingan

dan konseling di sekolah adalah semakin banyak siswa yang mencari dan mendatangi

guru pembimbing untuk meminta layanan konseling individu. (Sukardi, 2003:47)

Kenyataan yang terjadi di sekolah pada umumnya adalah siswa menganggap

kalau bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk klien-klien tertentu saja.

Pelayanan bimbingan dan konseling bukan tersedia dan tertuju hanya untuk klien-

klien tertentu saja, tetapi terbuka untuk segenap individu ataupun kelompok yang

memerlukannya. (www. bimbingan-konseling-isu-bk-dlm.html.) Diakses pada 25

November 2012. Selain itu salah satu isu yang sangat penting bagi konselor dalam

hubungan konseling adalah “kerahasiaan”. Rahasia harus bisa bukan hanya

diterapkan pada klien yang ditandai, tapi juga para individu lain atau organisasi lain

seperti teman, keluarga, sekolah , agen-agen keamanan dan lain-lain yang mungkin

memberikan informasi, dijaga kerahasiaannya sebagai bagian dari proses klinis. Para

profesional menyimpan informasi tersebut yang tidak akan pernah dibocorkan secara

Page 19: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

5

sembrono kepada siapapun. Selain menjaga rahasia konselor juga harus jeli dalam

menangani masalah klien misalnya konselor akan membocorkan informasi kepada

pihak lain hanya untuk kebaikan klien dan dibocorkan hanya dalam situasi yang

ekstrim seperti membahayakan orang lain. www. KERAHASIAAN DALAM KONSELING

DI ERA GLOBAL (Isu Etik Antara Hak dan Kewajiban) 1) Oleh Helma 2) _ Camp

Counseling.htm. Diakses pada 25 November 2012.

Fenomena yang ditemukan oleh peneliti di SMP Negeri 4 Batang yaitu siswa

kurang berminat mengikuti layanan konseling individu. Hasil yang diperoleh dari

wawancara dengan guru bimbingan dan konseling SMP Negeri 4 Batang diperoleh

informasi bahwa dari semua siswa yang ada, di siswa kelas VII mempunyai minat

yang rendah dalam mengikuti konseling individu. Dari jumlah total sebanyak 223

siswa, hanya ada sekitar 15 siswa yang bersedia dengan sukarela dan kemauan

sendiri mengikuti konseling individu dengan konselor di sekolah, dari 15 siswa yang

mengikuti konseling individu tidak ada satupun siswa dari kelasVII A yang

mengikutinya, ada 3 siswa dari kelas VII B, 1 siswa dari kelas VII C, 1 siswa dari

kelas VII D, 5 siswa dari kelas VII E, 3 siswa dari kelas VII F, dan 2 siswa dari kelas

VII G. Jadi, di kelas VII A inilah minat siswa mengikuti konseling individu yang

paling rendah diantara kelas lainnya.

Dari hasil angket yang telah dianalisis konselor, pada kelas VII A merupakan

kelas yang mempunyai tingkat minat yang rendah dalam mengikuti konseling

individu diantara kelas yang lainnya. Konselor menambahkan bahwa terdapat 32

jumlah siswa, yang terdiri dari 16 laki-laki dan 16 perempuan, dari seluruh siswa

yang ada, tidak ada yang dengan sukarela mengikuti konseling individu, dari 10

Page 20: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

6

siswa yang mengikuti konseling individu hampir seluruhnya merupakan paksaan dari

konselor di sekolah, itu artinya hanya siswa yang bermasalah saja yang mengikuti

konseling individu dengan guru BK di sekolah dan di kelas VII A inilah paling

banyak siswa yang bermasalah dengan 10 siswa.

Konselor menambahkan kalau layanan konseling individu sudah

disosialisasikan dan dilaksanakan namun siswa kurang antusias. Sebenarnya banyak

siswa yang memiliki masalah sayangnya mereka tidak datang dengan kemauan

sendiri untuk memanfaatkan layanan konseling individu dengan konselor. Siswa

sering kali melakukan layanan konseling individu hanya karena dipanggil oleh

konselor, hal ini bertolak dengan pemahaman bahwa konseling individu itu

merupakan hal yang penting bagi siswa. Banyak penyebab sehingga siswa kurang

berminat mengikuti layanan konseling individu. Berdasarkan keterangan dari

beberapa siswa kelas VII A, salah satu siswa HR mengatakan bahwa konseling

individu hanya untuk siswa yang bermasalah saja. Dan HR juga mempunyai

pandangan yang negatif terhadap siswa yang datang ke ruang BK, karena biasanya

siswa-siswa yang nakal dan bermasalah saja yang datang ke ruang BK.

Sumber lain NM salah satu siswa kelas VII A memiliki keraguan bahwa

masalah yang diceritakannya hanya diketahui klien itu sendiri dan konselor yang

menangani seperti asas kerahasiaan yang terdapat dalam layanan konseling individu.

Siswa takut apabila menceritakan masalahnya dengan konselor karena takut masalah

itu akan diketahui orang banyak seperti konselor yang lain, guru mapel, teman di

kelas atau bahkan orang tua dirumah. Selain itu juga ada siswa yang mengatakan

bahwa ia tidak mengerti dengan konseling individu dan tidak tahu manfaatnya.

Page 21: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

7

Persoalan tersebut menyebabkan kurangnya minat siswa terhadap layanan konseling

individu. Sedangkan menurut pengamatan peneliti, kurangnya minat siswa kelas VII

terhadap layanan konseling individu diasumsikan karena adanya rasa takut dan malu

dari siswa untuk bercerita dengan guru BK, hal ini disebabkan kepercayaan diri dari

siswa yang kurang sehingga menimbulkan siswa enggan mengikuti konseling

individu di sekolah. Adanya perasaan takut dikatakan siswa bermasalah karena

berurusan dengan BK, lalu siswa juga takut kerahasiaannya akan terbongkar menjadi

persoalan tambahan lain yang menyebabkan siswa lebih memilih menceritakan

masalah dengan orang tua atau temannya.

Melihat fenomena yang terjadi pada siswa tersebut dapat menyebabkan proses

kegiatan belajar mengajar terhambat dan prestasi belajar menurun. Guna

meningkatkan minat siswa mengikuti konseling individu dapat digunakan beberapa

cara yang efektif, salah satunya adalah layanan bimbingan kelompok. Dewasa ini

praktik bimbingan kelompok hanya dilakukan oleh konselor profesional yang

memahami benar hakekat serta memiliki keterampilan dan keberanian dalam

menyelenggarakan bimbingan kelompok. Melalui bimbingan kelompok diharapkan

anggota kelompok dapat mengembangkan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan

sikap terarah kepada tingkah laku khususnya dalam komunikasi dan terpecahkannya

masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan pemecahan masalah

tersebut bagi individu-individu lain peserta bimbingan kelompok itu sendiri

menjadikan siswa diharapkan bisa merasa nyaman dan tenang untuk konseling

individu. Tujuan bimbingan kelompok adalah untuk memberi informasi dan data

untuk mempermudah pembuatan keputusan dan tingkah laku (Mungin, 2005:17).

Page 22: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

8

Dari pengalaman penulis, kegiatan layanan bimbingan kelompok merupakan

salah satu layanan BK yang paling digemari oleh siswa-siswa disekolah, dikarenakan

didalam kegiatan bimbingan kelompok memiliki sifat yang lebih santai dan menarik

karena kegiatan ini sering dilakukan di luar kelas, sehingga siswa tertarik untuk

mengikuti layanan bimbingan kelompok walaupun sering diselenggarakan setelah

kegiatan belajar mengajar siswa. Keunggulan dari bimbingan kelompok dengan

layanan BK yang lain berada pada prosesnya, karena di dalam layanan bimbingan

kelompok semua anggota kelompok diharapkan dapat mengembangkan perasaannya,

pikiran, persepsi, wawasannya mengenai tema yang dibahas sehingga akan

terpecahkan masalah yang dihadapinya.

Brigita Branendra Wardhani (Jurnal Elektronika/Jurnal Gesti) berdasarkan

data dari penelitiannya diperoleh bahwa semakin tinggi minat yang dimiliki siswa

semakin tinggi pula hasil belajarnya karena minat mempengaruhi kualitas pencapaian

hasil belajarnya (usahanya). Dengan demikian minat mempengaruhi usaha

pencapaian suatu hasil. (Jurnal penelitian ini diunggah oleh Tri Gesti Anggarini 25

Mei 2008 No.Reg : 5212057011, mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektronika).

Jurnal Bimbingan dan konseling, Hery Bagus Anggoro Wicaksono (Prodi

Bimbingan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia) dalam

penelitian yang berjudul Keefektifan Bimbingan Kelompok Terhadap Peningkatan

Motivasi Berwirausaha Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Madiun Tahun Ajaran

2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berwirausaha pada

kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan berupa layanan bimbingan

kelompok untuk meningkatkan motivasi berwirausaha dibandingkan dengan

Page 23: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

9

kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan layanan bimbingan kelompok

untuk meningkatkan motivasi berwirausaha menunjukkan adanya perbedaan yang

signifikan. Dari skor rerata yang diperoleh masing-masing kelompok tersebut

ternyata skor rerata perubahan motivasi berwirausaha, sesudah mendapat perlakuan

layanan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi berwirausaha

hasilnya lebih meningkat. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan

bimbingan kelompok juga dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti

konseling individu.

Dari paparan fenomena yang terjadi di lapangan bahwa kebanyakan siswa

tidak mempunyai minat dalam mengikuti konseling individu padahal konseling

individu sangat dibutuhkan oleh siswa, tetapi siswa belum berminat mengikuti

konseling individu, diharapkan dengan layanan bimbingan kelompok maka dapat

mengatasi permasalahan tersebut. Maka dari itu, penulis ingin mengangkat fenomena

tersebut sebagai bahan penulisan skripsi dengan judul ”Upaya Meningkatkan Minat

Siswa Mengikuti Konseling Individu Melalui Layanan Bimbingan Kelompok

Pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 4 Batang Tahun Pelajaran 2012/2013”.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana minat siswa kelas VII A di SMP Negeri 4 Batang mengikuti

konseling individu sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok?

1.2.2 Bagaimana minat siswa kelas VII A di SMP Negeri 4 Batang mengikuti

konseling individu setelah pemberian layanan bimbingan kelompok?

Page 24: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

10

1.2.3 Apakah layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan minat siswa kelas

VII A mengikuti konseling individu di SMP Negeri 4 Batang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengetahui minat siswa kelas VII A di SMP Negeri 4 Batang dalam mengikuti

konseling individu sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok.

1.3.2 Mengetahui minat siswa kelas VII A di SMP Negeri 4 Batang dalam mengikuti

konseling individu setelah pemberian layanan bimbingan kelompok.

1.3.3 Membuktikan adanya kecenderungan peningkatan minat siswa dalam

mengikuti konseling individu pada siswa sesudah mengikuti layanan bimbingan

kelompok.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan serta membantu perkembangan keilmuan dalam bidang

bimbingan dan konseling, terutama masalah yang berkaitan dengan minat

siswa dalam mengikuti konseling individu yang dapat ditingkatkan melalui

layanan bimbingan kelompok.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

pemikiran bagi sekolah sebagai pengelola dan penyelenggara pendidikan

sekaligus sebagai salah satu bahan telaah untuk dapat memberikan layanan

Page 25: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

11

bimbingan dan konseling yang terbaik bagi siswanya, sehingga siswa dapat

berkembang secara optimal.

1.4.2.2 Bagi Konselor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, acuan, atau

pertimbangan dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok apabila

penelitian ini terbukti bahwa layanan bimbingan kelompok dapat

meningkatkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu.

1.4.2.3 Bagi Siswa

Bagi siswa yang telah mengikuti layanan bimbingan kelompok dapat

memiliki wawasan dan pemahaman baru, serta khususnya dapat

meningkatkan minat dalam mengikuti konseling individu.

1.5 GARIS BESAR SISTEMATIKA SKRIPSI

1. Bagian Awal

Bagian ini berisi halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto

dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran

serta abstrak.

2. Bagian Isi

Bab I : Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang

pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan garis besar sistematika skripsi.

Page 26: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

12

Bab II : Tinjauan pustaka yang membahas tentang teori-teori yang

melandasi penelitian, yang meliputi : Minat mengikuti

konseling individu dan layanan bimbingan kelompok.

Bab III : Metode penelitian yang menguraikan tentang jenis penelitian,

desain penelitian, variabel penelitian, populasi, sampel dan

teknik sampling penelitian, metode dan alat pengumpul data,

prosedur penyusunan instrument, uji coba instrument

penelitian dan metode analisis data.

Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasannya. Pada bab ini disajikan

hasil penelitian yang berisi data masukan selama penelitian.

Bab V : Kesimpulan dari pembahasan penelitian dan saran dari

peneliti.

3. Bagian Akhir

Pada bagian ini berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 27: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

13

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menguraikan tentang penelitian terdahulu yang mendukung

penelitian serta teori-teori yang melandasi teori ini. Teori-teori tersebut adalah minat,

konseling individu, dan bimbingan kelompok.

2.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang telah dipublikasikan terkait dengan upaya

meningkatkan minat mengikuti konseling individu melalui layanan bimbingan

kelompok adalah sebagai berikut:

Penelitian dilakukan oleh Nuri Susanti (2012) yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Minat Membaca Pada Buku Pelajaran Melalui Layanan Bimbingan

Kelompok pada Siswa Kelas VIII D SMP N 7 Semarang Tahun Ajaran 2011/2012”.

Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri

Semarang. Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui minat siswa

dalam membaca sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok

serta untuk mengetahui perkembangan minat membaca pada siswa setelah

dilaksanakannya layanan bimbingan kelompok. Dari penelitian yang telah dilakukan

dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan minat

membaca siswa. Penelitian ini menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok

efektif untuk meningkatkan minat siswa.

Page 28: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

14

Selanjutnya penelitian dilakukan oleh Rani Rosyidah (2010) dengan judul

penelitian yaitu “ Meningkatkan minat karier melalui layanan bimbingan kelompok

(penelitian pada kalayan angkatan kesatu Panti Bina Marga remaja Wira Adhi Karya

Ungaran tahun 2010) “. Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah minat karier kalayan dapat ditingkatkan melalui layanan

bimbingan kelompok. Hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

gambaran minat karier kalayan sebelum memperoleh layanan bimbingan kelompok,

secara keseluruhan kalayan memperoleh persentase skor rata-rata 47,89% termasuk

dalam kriteria rendah (R). Setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok, hasil

post test secara keseluruhan menunjukkan bahwa persentase skor rata-rata minat

karier kalayan meningkat menjadi 79,87% yang termasuk dalam kriteria tinggi (T).

Dengan demikian, kalayan yang telah memperoleh layanan bimbingan kelompok ini,

minat kariernya meningkat dimana peningkatan tersebut sebesar 31,82%. Dari uji

wilcoxon diperoleh Zhitung sebesar 2,39 dan nilai Ztabel pada taraf signifikan 5%

dan N=10 diperoleh Ztabel sebesar 1,96%. Terkait dengan uraian tersebut maka

tingkat minat karier kalayan sebelum dan setelah memperoleh layanan bimbingan

kelompok adalah berbeda dan mengalami peningkatan yang signifikan. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa minat karier kalayan wisma 1 dan 2 panti bina

remaja wira adhi karya tahun 2010 dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan

kelompok. Dengan demikian layanan bimbingan kelompok efektif untuk

meningkatkan minat.

Page 29: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

15

Selanjutnya penelitian dilakukan oleh Jihan Rina Purwaningtias (2009)

Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Meningkatkan Minat Siswa

Mengikuti Layanan Informasi Dengan Menggunakan Media Bimbingan pada

Siswa Kelas X SMA N 1 Kedungwuni Tahun Pelajaran 2008/2009”. yang

menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan minat siswa kelas X SMA N 1

Kedungwuni mengikuti layanan informasi setelah diberikan layanan informasi

dengan menggunakan media bimbingan. Ini terlihat dari perubahan atau

perkembangan klien sebelum dan sesudah pemberian treatment. Sebelum

diberikan layanan diperoleh skor cukup tinggi dan setelah diberi layanan

diperoleh skor sangat tinggi, ini berarti terjadi peningkatan minat siswa dalam

mengikuti layanan informasi.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Lailatul Mufidah dan Mochamad

Nursalim (Alumni Prodi BK FIP UNESA dan Staf Pengajar Prodi BK FIP

UNESA). Dengan penelitian berjudul “ Penggunaan Bimbingan Kelompok

Dengan Teknik Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Minat belajar Siswa”.

Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan

bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan

minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas XI IPS 2 SMA Negeri

4 Sidoarjo. Hal tersebut dapat diketahui dengan adanya peningkatan skor minat

belajar siswa di kelas sebelum dan sesudah penggunaan bimbingan kelompok

dengan teknik diskusi kelompok. Simpulan tersebut didasarkan pada hasil

analisis data dengan uji jenjang-bertanda Wilcoxon. Dari hasil perhitungan,

didapatkan Thitung = 0. Sehingga, berdasarkan tabel nilai kritis T untuk uji

Page 30: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

16

jenjang-bertanda Wilcoxon dengan taraf signifikan 5% dan N = 10 diperoleh T

tabel =8, maka Thitung lebih kecil Ttabel (0<8) Sehingga hipotesis alternatif

yang berbunyi “Ada peningkatan skor minat belajar siswa di kelas XI IPS 2 SMA

Negeri 4 Sidoarjo sebelum dan sesudah penggunaan bimbingan kelompok

dengan teknik diskusi kelompok” dapat diterima. Dengan demikian, penggunaan

bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan

minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas XI IPS 2 SMA Negeri

4 Sidoarjo. Penggunaan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok

juga dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa seperti

mengerjakan tugas tepat waktu, tidak menyia-nyiakan waktu luang, sering

mengikuti pelajaran di sekolah, dan mau bertanya untuk hal-hal yang tidak

diketahui. Selain itu dapat merubah dan memperbaiki permasalahan-

permasalahan lain yang tentunya dapat diubah atau diperbaiki.

Berdasarkan penelitian terdahulu diatas mengenai minat dan bimbingan

kelompok, dapat diketahui bahwa minat siswa bisa ditingkatkan dengan memberikan

layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan kelompok adalah salah satu layanan

dalam Bimbingan dan Konseling yang sudah terbukti efektif untuk mengatasi

berbagai macam kasus. Dengan demikian meningkatkan minat mengikuti konseling

individu pada siswa juga bisa diatasi dengan menggunakan layanan bimbingan

kelompok.

Page 31: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

17

2.2 Minat Mengikuti Konseling Individu

Berkaitan dengan minat mengikuti konseling individu, berikut ini akan

dijelaskan mengenai minat dan konseling individu.

2.2.1 Minat

Kegiatan yang dilakukan oleh setiap manusia dipengaruhi oleh minat yang

ada didalam dirinya. Berikuti ini penjelasan mengenai minat dimulai dari pengertian

minat, ciri-ciri minat, macam-macam minat, aspek-aspek minat, dan faktor yang

mempengaruhi minat.

2.2.1.1 Pengertian Minat

Minat merupakan salah satu dari beberapa segi tingkah laku. Orang yang

berminat pada sesuatu, memberikan perhatian kepadanya, mencarinya, mengarahkan

dirinya kepadanya, atau berusaha mencapai atau memperoleh sesuatu yang bernilai

baginya. Menurut Mappiare (1998:64) bahwa minat adalah suatu perangkat mental

yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa

takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada

suatu pilihan tertentu. Jadi dalam masa remaja, minat harus berkembang dan hal ini

bersifat pemilihan dan berarah tujuan.

Saleh dan Wahab (2005:262) mengemukakan bahwa minat dapat diartikan

sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan dan bertindak terhadap orang,

aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan

Page 32: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

18

senang. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat

adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai

rasa senang. Sementara itu Hurlock (2004:114) menyatakan bahwa minat merupakan

sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan

bila mereka bebas memilih. Bila orang melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan,

orang merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan

berkurang, minat pun berkurang.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu diluar diri sendiri. Gunarsa (2003:68) mendefinisikan minat

adalah suatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap

merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil

keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang melakukan suatu kegiatan menuju

ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat dapat diekspresikan melalui

pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal

lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.

Seseorang yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk

memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Minat juga tidak

dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

Dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu perhatian khusus terhadap

suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan. Minat dapat dikatakan

sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam

mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

Page 33: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

19

2.2.1.2 Ciri-Ciri Minat

Selain pengertian tentang minat diatas, minat juga mempunyai ciri-ciri yang

menurut Slameto (2010:180) menjelaskan bahwa ciri-ciri minat yang ada pada diri

masing-masing individu adalah sebagai berikut :

1. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk dan dipelajari kemudian.

Bebeda dengan bakat seseorang yang merupakan bawaan sejak lahir, minat

seseorang tidak mengenenal demikian melainkan diperoleh setelah seseorang

senang dengan objek tertentu. Artinya minat seseorang dapat diarahkan dan

dipengaruhi oleh siapapun. Baik pengaruh dari lingkungan sekolah, keluarga

ataupun masyarakat.

2. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa

siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Misalkan saja siswa

berminat untuk mengikuti ekstrakurikuler sepak bola dan tidak menyukai

ekstrakurikuler bulu tangkis. Siswa tersebut selalu bercerita kepada temannya

tentang sepak bola dan tidak menceritakan tentang bulu tangkis. Selain itu siswa

tersebut juga paham dan mengerti jika ditanya tentang sepak bola.

3. Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas.

Maksudnya disini jika siswa telah beminat tentang suatu kegiatan misalkan siswa

yang berminat mengikuti konseling individu, tentunya siswa tersebut akan

mengikuti kegiatan konseling individu tersebut. Tidak hanya sekedar mengetahui

tentang makna konseling individu melainkan siswa tersebut ikut serta dalam

kegiatan konseling individu dengan guru pembimbing.

Page 34: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

20

4. Minat mempunyai segi motivasi dan perasaan. Yang dimaksud disini yaitu minat

tidak membutuhkan paksaan melainkan keikhlasan. Berarti siswa dapat berminat

terhadap suatu objek asalkan ada pengaruh, dukungan dan rangsangan, baik dari

dalam diri sendiri ataupun dari luar diri.

5. Siswa yang memiliki minat terhadap suatu objek akan cenderung memberikan

perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut. Dalam hal ini individu benar-

benar terpusat pada perhatiannya, Individu mengamati obyek yang menarik

baginya, obyek yang dimaksud bermacam-macam misalnya bisa berupa benda

seperti buku, bola dan sebagainya, bisa berupa kegiatan seperti berolahraga,

membaca buku dan tidak terkecuali juga kegiatan mengikuti layanan konseling

individu. Tentunya jika siswa berminat mengikuti konseling individu maka siswa

tersebut akan mengikuti kegiatan layanan konseling individu dengan sendirinya

tanpa ada paksaan dari orang lain.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa minat bukan

merupakan bawaan sejak lahir akan tetapi minat terbentuk karena proses belajar yang

dilakukan oleh individu dengan lingkungannya. Minat juga dapat diungkap dan

dibuktikkan dengan tindakan atau perbuatan. Siswa akan memiliki perasaan senang

ketika ia melakukan suatu kegiatan yang diminatinya. Dalam hal ini antara minat

dengan perasaan senang terdapat hubungan timbal balik sehingga akan terjadi

hubungan jika siswa yang tertarik akan senang dan berminat, begitu pula sebaliknya,

siswa yang tidak senang maka ia cenderung tidak berminat.

Page 35: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

21

2.2.1.3 Macam-Macam Minat

Menurut Saleh dan Wahab (2005:266) mengatakan bahwa berdasarkan arahnya,

minat dapat dibedakan menjadi :

1. Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktifitas itu

sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar dan minat asli. Contohnya

seorang belajar karena memang senang pada ilmu pengetahuan atau

membaca, bukan karena ingin mendapatkan pujian atau peghargaan.

2. Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari

kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat

tersebut hilang. Contohnya seorang yang belajar dengan tujuan agar menjadi

juara kelas atau lulus ujian.

Dapat disimpulkan bahwa macam minat dibagi menjadi 2 yaitu minat intrinsik

dan minat ekstrinsik, artinya minat itu terjadi pada seseorang yang berminat pada

suatu objek dan minat ini asli tanpa paksaan dari pihak lain, selain itu juga ada minat

yang hanya dilakukan karena ada suatu tujuan yang ingin dicapai dan sewaktu-waktu

minatnya ini bisa berkurang dan bahkan hilang.

2.2.1.4 Aspek-Aspek Minat

Minat mempunyai beberapa aspek, diantaranya adalah perhatian, ketertarikan,

keinginan, keyakinan, keputusan dan tindakan yang akan dijelaskan sebagai berikut

(Jefkins,1994:242)

a) Perhatian (attention)

Perhatian merupakan pemusatan dari individu pada satu atau lebih

obyek yang menarik. Perhatian mangandung unsur pemusatan tenaga psikis

Page 36: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

22

berupa kesadaran yang turut serta pada aktivitas tersebut yang ditujukan pada

suatu objek. dalam hal ini individu benar-benar terpusat pada perhatiannya,

Individu mengamati obyek yang menarik baginya, obyek yang dimaksud

bermacam-macam misalnya bisa berupa benda seperti buku, bola dan

sebagainya, bisa berupa kegiatan seperti berolahraga, membaca buku dan

tidak terkecuali juga kegiatan mengikuti layanan konseling individu. Dalam

konseling individu hal yang diperhatikan meliputi perhatian terhadap

keberadaan ruang pelaksanaan layanan konseling individu, perhatian terhadap

seluruh pelaksanaan layanan konseling individu.

Dari pendapat ahli ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perhatian

adalah pemusatan dari aktivitas yang dilakukan oleh individu kepada suatu

objek tertentu dan mengabaikan objek lainnya. Maksud disini adalah individu

(siswa) lebih memusatkan perhatiannya kepada layanan konseling individu

dan tidak mempedulikan hal-hal yang lain.

b) Ketertarikan (interest)

Yaitu bentuk adanya perhatian seseorang mengenai segala sesuatu

yang berkaitan dengan obyek tersebut. Ketertarikan ini ditunjukkan dengan

usaha untuk berhubungan dan melakukan tindakan mendekati objek tertentu.

Individu yang tertarik akan berusaha untuk selalu bertindak agar memperoleh

sesuatu hal yang ia sukai. Dalam konseling individu ini diharapkan siswa

mempunyai ketertarikan untuk mengikuti pelaksanaan layanan konseling

individu, ketertarikan terhadap karakteristik konselor, maupun ketertarikan

terhadap layanan konseling individu berdasarkan pada manfaatnya

Page 37: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

23

Dapat disimpulkan bahwa ketertarikan mempunyai pengertian bahwa

awal tertariknya individu terhadap suatu objek sehingga ada upaya yang

dilakukan individu untuk lebih mengenal objek tersebut. Individu tertarik

mengikuti layanan konseling individu maka secara otomatis individu tersebut

akan mengenal terlebih dahulu tentang apa yang berhubungan dengan

konseling individu.

c) Keinginan (desire)

Yaitu dorongan untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang objek

tersebut. Individu berusaha mencari tahu tentang hal yang diminatinya.

Seperti pengajuan pertanyaan, hal ini menunjukkan adanya suatu ketegangan

yang dapat mengarahkan siswa untuk melibatkan dirinya ke dalam masalah

tersebut serta untuk mencari jalan keluarnya. Suatu ketegangan menuju

pertimbangan akhir yang dilakukan oleh seorang demi mencapai kepuasan.

Untuk mencapai kepuasan tentunya siswa telah mempunyai keinginan yang

diharapkannya, dalam hubungannya dengan konseling individu, siswa harus

mempunyai keinginan yang didorong oleh kepercayaan bahwa konseling

individu dapat menyelesaikan masalah,serta keinginan memanfaatkan layanan

konseling individu karena kepribadian/karakteristik konselor yang baik.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa keinginan ialah suatu upaya atau

dorongan yang dilakukan oleh individu untuk mencari tahu tentang objek

yang diminatinya untuk mengharapkan hasil yang diinginkan dan agar

individu tersebut mencapai kepuasan. Setelah mengenal tentang layanan

konseling individu, ada keinginan dari individu untuk terus mendalami

Page 38: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

24

tentang konseling individu dan ada juga keinginan individu untuk

mempraktekkannya.

d) Keyakinan (conviction)

Yaitu seseorang yang merasa yakin dengan kegiatan yang dilakukan

dan akan memberikan kepuasan sebagaimana yang diinginkan. Keyakinan

muncul setelah individu mempunyai informasi atau data yang cukup terhadap

suatu obyek sehingga merasa yakin bahwa hal yang berhubungan dengan

obyek tersebut. Siswa juga akan merasa tertarik dengan layanan konseling

individu karena diberikan dengan menggunakan layanan bimbingan

kelompok sebagai perantara menumbuhkan minat siswa. Siswa merasa

memperoleh banyak informasi dan pengalaman yang ia butuhkan. Siswa

harus mempunyai keyakinan bahwa konseling individual bermanfaat. Selain

itu siswa harus yakin bahwa layanan konseling individu tidak hanya untuk

siswa yang bermasalah saja melainkan untuk seluruh siswa.

Dapat disimpulkan bahwa keyakinan disini adalah suatu sikap yang

ditunjukkan oleh individu karena ia merasa cukup tahu tentang kegiatannya

dan merasa benar dengan apa yang dilakukannya. Setelah siswa

menginginkan konseling individu maka siswa tersebut pasti sudah tahu

tentang kegiatan konseling individu dan merasa yakin bahwa konseling

individu memberikan dampak yang baik bagi dirinya.

e) Tindakan (action)

Setelah ada keputusan untuk melaksanakan suatu objek yang

diinginkan maka akan timbul tindakan atau sikap yang diinginkan individu

Page 39: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

25

tersebut untuk direalisasikan. Setelah ada keputusan kemudian berupaya

untuk mewujudkan perilaku yang diharapkan. Individu melaksanakan dalam

bentuk perbuatan setelah mendapatkan wawasan. Tindakan adalah hal yang

akan dilakukan individu jika sudah memiliki perhatian, ketertarikan,

keinginan, keyakinan dan keputusan. Setelah menentukan semuanya, individu

melakukan tindakan yaitu untuk melaksanakan dan memanfaatkan layanan

konseling individu tanpa adanya paksaan dari pihak lain melainkan dari

dirinya sendiri yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan

permasalahannya

Dari pendapat diatas dapat diartikan bahwa tindakan merupakan suatu

langkah atau gerak kegiatan yang sengaja dilakukan oleh individu untuk

mencapai tujuan tertentu. Yang dimaksudkan yaitu untuk tindakan siswa yang

datang langsung kepada konselor untuk melaksanakan layanan konseling

individu, yang diharapkan dapat membantu segala permasalahan siswa yang

dihadapi.

Dari aspek-aspek minat yang telah disebutkan diatas dapat datarik kesimpulan

bahwa minat seseorang dapat terbentuk karena adanya proses belajar yang dilakukan

oleh individu dengan lingkungan. Minat dapat diungkapkan dan dibuktikan dengan

tindakan atau perbuatan. Jika individu memiliki minat terhadap sesuatu maka

individu tersebut akan memperhatikan secara aktif objek yang menarik perhatiannya

dan mengabaikan objek yang lainnya. tanpa ada yang menyuruh individu tersebut

memusatkan perhatiannya terhadap objek tersebut, setelah itu akan muncul rasa

Page 40: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

26

ketertarikan dari dalam diri individu terhadap objek yang diminatinya, rasa

ketertarikan itu tumbuh dengan sendirinya didalam diri individu. Dengan munculnya

rasa tertarik terhadap suatu objek tersebut. Individu akan berusaha untuk memberikan

pengamatan terhadap objek tersebut dan individu akan berusaha mencari tahu tentang

objek yang diminatinya serta berusaha mengetahui secara dalam tentang objek yang

diminatinya, hingga ia merasa memiliki keyakinan tentang objek tersebut bahwa

objek tersebut cocok untuknya dan ia merasa membutuhkannya. Pada akhirnya apa

yang telah diperolehnya akan diwujudkan dalam suatu tindakan.

2.2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

Apabila individu mempunyai minat terhadap suatu obyek atau aktivitas maka

ia akan berhubungan secara aktif dengan obyek atau aktivitas yang menarik

perhatiannya itu tanpa ada yang menyuruh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu :

1. Minat yang bersumber dari dalam diri individu yang bersangkutan (misalnya:

bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian).

2. Minat yang berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat.(Shaleh dan Wahab,2005:263)

Crow dan Crow berpendapat ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat,

yaitu :

1. Dorongan dari dalam individu, misalkan dorongan untuk makan, ingin

tahu, seks. Dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk

bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan

dan lain-lain. Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan

Page 41: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

27

membangkitkan minat untuk membaca, belajar, menuntut ilmu,

melakukan penelitian dan lain sebagainya. Dorongan seks akan

membangkitkan minat untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis.

2. Motif sosial, dapat menjadi factor yang membangkitkan minat untuk

melakukan suatu aktifitas tertentu. Misalnya minat terhadap pakaian

timbul karena ingin mendapat persetujuan atau penerimaan dan

perhatian orang lain. Minat untuk belajar atau menuntut ilmu

pengetahuan timbul karena ingin mendapat penghargaan dari

masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan cukup

luas (orang pandai) mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang

dalam masyarakat.

3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.

Bila seseorang mendapat kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan

perasaan senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap

aktivitas tersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan

minat terhadap hal tersebut. (Shaleh dan Wahab,2005:264)

Selanjutnya menurut Mappiare (1998:64) menulis “faktor-faktor yang

mempengaruhi minat adalah adanya perbedaan latar belakang, tingkat ekonomi,

status sosial”.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, peneliti simpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi minat meliputi : dorongan dari dalam individu, motif

sosial lingkungan dan faktor emosional. Jadi awal terjadinya minat itu karena adanya

rasa ketertarikan dari individu pada sesuatu objek, tanpa paksaan atau dorongan dari

orang lain, selain itu lingkungan sekitar juga berpengaruh untuk terbentuknya minat

dalam diri individu, karena pengaruh dari lingkungan menyebabkan individu menjadi

terpengaruh. Selanjutnya faktor emosi individu juga menjadi faktor terbentuknya

minat, jika individu berhasil atau meraih kesuksesan dalam aktifitas maka akan

menumbuhkan minat yang tinggi, begitu pula sebaliknya jika individu gagal maka

akan menghilangkan minat individu.

Page 42: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

28

2.2.2 Konseling Individu

Konseling individu merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk

“guidance services” (layanan bimbingan). Layanan ini bahkan disebut-sebut sebagai

layanan yang paling utama dari semua bentuk layanan bimbingan yang ada. Untuk

memperoleh gambaran yang lebih luas, dibawah ini akan dibahas tentang pengertian

konseling individu, tujuan konseling individu, fungsi konseling individu dan langkah-

langkah konseling individu, sebagai berikut:

2.2.2.1 Pengertian Konseling Individu

Menurut Nurihsan (2010:10) mengemukakan bahwa konseling individu

adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara

antara seorang konselor dan seorang konseli (siswa). Siswa mengalami kesukaran

pribadi yang tidak dapat dipecahkan sendiri, kemudian ia meminta bantuan konselor

sebagai petugas yang professional dalam jabatannya dengan pengetahuan dan

keterampilan psikologi. Konseling individu ditujukan kepada individu yang normal,

yang menghadapi kesukaran dalam masalah pendidikan, pekerjaan dan sosial dimana

ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri. Oleh karena itu, konseling hanya

ditujukkan pada individu-individu yang sudah menyadari kehidupan pribadinya.

Dalam konseling individu, sejak awal proses konseling sudah

diidentifikasikan sebagai aktifitas inti dimana semua aktifitas lain berfungsi efektif.

Robert L Gibson (2011:51) mengatakan bahwa konseling adalah hubungan yang

berupa bantuan satu-satu yang berfokus kepada pertumbuhan dan penyesuaian

pribadi, dan memenuhi kebutuhan akan penyelesaian problem dan kebutuhan

Page 43: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

29

pengambilan keputusan. Jadi dalam kegiatan konseling individu ini, bantuan yang

diberikan berpusat kepada klien artinya klien harus percaya kepada konselor dan

konselor juga harus mempunyai kepercayaan diri yang tinggi.

Sedangkan Sukardi (2008:62) konseling individu yaitu pelayanan bimbingan

dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mendapatkan pelayanan

tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing (konselor) dalam rangka

pembahasan dan pengentasan masalah pribadi yang dideritanya. Dalam konseling

individu terjadi pembicaraan empat mata antara konselor dan klien yang berjuan

untuk memecahkan masalah yang sedang dialami oleh klien. Ditambah lagi menurut

Willis (2004:159) mendefinisakan bahwa konseling individu mempunyai makna

spesifik dalam arti pertemuan konselor dengan klien secara individual, dimana terjadi

hubungan konseling yang bernuansa rapport, dan konselor berupaya memberikan

bantuan untuk pengembangan pribadi klien serta klien dapat mengantisipasi masalah-

masalah yang dihadapinya.

Dari beberapa rumusan tentang pengertian konseling diatas dapat disimpulkan

bahwa konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui

wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang

sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah

yang dihadapi klien untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

2.2.2.2 Tujuan Konseling Individu

Menurut Prayitno dan Amti (2008:288) mengemukakan bahwa konseling

dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara

Page 44: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

30

klien dan konselor. Dalam hubungan itu masala klien dicermati dan diupayakan

pengentasannya, sedapat-dapatnya dengan kekuatan klien itu sendiri. Kemudian

ditambahkan lagi menurut Willis (2004:35) mengatakan bahwa layanan konseling

individu diberikan oleh konselor kepada siswa dengan tujuan berkembangnya potensi

siswa, mampu mengatasi masalah sendiri, dan dapat menyesuaikan diri secara positif.

Layanan konseling individu sangat membantu siswa dalam menyelesaikan

masalahnya. Sukardi (2003:44) mengemukakan tujuan dari konseling individu yaitu

layanan konseling individu memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung

secara tatap muka dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan

pengentasan permasalahannya.

Dalam konseling diharapkan siswa dapat mengembangkan kesehatan mental,

mengubah sikap, keputusan diri sendiri sehingga ia dapat lebih baik menyesuaikan

diri dengan lingkungannnya dan memberikan kesejahteraan pada diri sendiri dan

masyarakat sekitar. Selain itu, Nurihsan (2010:11) mengatakan konseling bertujuan

untuk membantu individu untuk memecahkan masalah-masalah pribadi, baik sosial

maupun emosional, yang dialami saat sekarang dan yang akan datang.

Dari rumusan tentang tujuan konseling individu diatas dapat diambil makna

bahwa konseling pada hakekatnya bertujuan untuk memberikan bantuan kepada

konseli sehingga hubungan yang terjadi dalam konseling adalah merupakan “helping

relationship” (hubungan yang bersifat membantu). Dalam proses pemberian bantuan

ini berlangsung suasana yang menunjang pencapaian tujuan melalui pertalian antara

kepribadian dan keterampilan konselor dengan konseli.

Page 45: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

31

2.2.2.3 Fungsi Konseling Individu

Selain mempunyai tujuan dalam membantu menyelesaikan masalah pribadi

siswa, konseling individu juga mempunyai fungsi. Yang disampaikan menurut

Sukardi (2003:44) bahwa fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan

konseling individu adalah fungsi pengentasan. Artinya dengan melakukan konseling

individu klien diharapkan akan terentaskan masalahnya. Tentu saja ini tidak terlepas

dari fungsi yang lain seperti fungsi pemahaman, fungsi pengembangan dan fungsi

pemeliharaan.

Sementara itu menurut Prayitno dan Amti (1995:97) ”fungsi bimbingan dan

konseling dikelompokkan menjadi 4 fungsi yaitu fungsi pemahaman, fungsi

pencegahan, fungsi pengentasan, dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan”.

Dalam layanan konseling individu, fungsi utamanya adalah fungsi pengentasan.

Melalui layanan konseling individu, permasalahan yang dialami klien diharapkan

akan terselesaikan sehingga tidak menimbulkan maslah baru.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa dalam layanan konseling

individu, fungsi utamanya adalah fungsi pengentasan. Melalui layanan konseling

individu, permasalahan yang dialami klien (siswa) diharapkan akan terselesaikan

sehingga tidak menimbulkan masalah baru. Selain fungsi utama tadi juga ada fungsi

lain dalam konseling individu yaitu fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, dan

fungsi pemeliharaan dan pengembangan.

Page 46: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

32

2.2.2.4 Langkah-Langkah Konseling Individu

Setiap tahapan proses konseling membutuhkan keterampilan-keterampilan

khusus. Namun keterampilan-keterampilan itu bukanlah yang utama jika hubungan

konseling tidak mencapai rapport. Dinamika hubungan konseling ditentukan oleh

penggunaan keterampilan konseling yang bervariasi. Dengan demikian proses

konseling tidak dirasakan oleh konselor dan klien sebagai hal yang menjemukan. Dan

proses konseling dari awal hingga akhir bias dirasakan sangat bermakna dan berguna.

Willis (2004:50) secara umum menjelaskan proses konseling individu atas tiga

tahapan :

1. Tahap Awal Koseling

Tahap ini terjadi sejak klien menemui konselor hingga berjalan proses

konseling sampai konselor dan klien menemukan definisi masalah klien atas

dasar isu, kepedulian, atau masalah klien. Kunci keberhasilan proses konseling

ditentukan oleh keterbukaan konselor dan keterbukaan klien.

2. Tahap Pertengahan (Tahap Kerja)

Pada tahap pertengahan ini kegiatan yang adalah memfokuskan pada

penjelajahan masalah klien dan bantuan apa yang akan diberikan berdasarkan

penilaian kembali apa-apa yang telah dijelajah tentang masalah klien.

3. Tahap Akhir Konseling (Tahap Tindakan)

Pada tahap akhir konseling ini yang dilakukan adalah membuat kesimpulan

mengenai hasil proses konseling, mengevaluasi jalannya proses konseling, dan

membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya.

Page 47: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

33

Selain langkah-langkah diatas, Nurihsan (2010:12-15) menyebutkan secara

umum proses konseling individu dibagi atas tiga tahapan yaitu awal konseling, tahap

pertengahan (tahap kerja), dan tahap akhir konseling.

1. Tahap awal konseling

Tahap awal ini sejak klien bertemu konselor hingga berjalan proses konseling

dan menemukan definisi masalah klien. Yang dilakukan oleh konselor pada

tahap ini adalah

a. Membangun hubungan konseling dengan melibatkan klien yang

mengalami masalah.

Pada tahap ini konselor berusaha untuk membangun hubungan dengan

cara melibatkan klien dan berdikusi dengan klien. Kunci keberhasilan

tahap ini diantaranya ditentukan oleh keterbukaan konselor dan klien.

b. Memperjelas dan mendefinisikan masalah.

Jika hubungan konseling telah terjalin denga baik dan klien sudah

melibatkan diri, berarti kerja sama antara konselor dengan klien bisa

dilanjutkan dengan mengangkat isu, kepedulian, dan masalah yang

dialami klien. Konselor bertugas membantu mengembangkan potensi

klien sehingga klien dengan kemampuannya dapat mengatasi masalahnya

dan konselor membantu menjelaskan masalah yang dialami kliennya itu.

c. Membuat penjajakan alternatif bantuan untuk mengatasi masalah.

Konselor berusaha menjajaki kemungkinan rancangan bantuan yang

mungkin dilakukan, yaitu dengan membangkitkan semua potensi klien

dan lingkungan yang tepat untuk mengatasi masalah kliennnya.

Page 48: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

34

d. Menegosiasikan kontrak.

Kontrak konselor dengan klien mengenai waktu, tempat tugas, dan

tanggung jawab konselor, tugas dan tanggung jawab klien, tujuan

konseling dan kerja sama lainnya dengan pihak-pihak yang akan

membantuperlu dilakukan pada tahap ini.

2. Tahap pertengahan (tahap kerja)

Berdasarkan kejelasan masalah klien yang disepakati pada tahap awal,

kegiatan selanjutnya adalah memfokuskan pada: penjelajahan masalah yang

dialami klien dan bantuan apa yang akan diberikan berdasarkan penilaian

kembali apa-apa yang telah dijelajah tentang masalah klien.

Menilai kembali masalah klien akan membantu klien memperoleh

pemahaman baru, alternatif baru, yang mungkin berbeda dengan sebelumnya.

Dengan adanya pemahaman baru berarti ada dinamika pada diri klien untuk

melakukan perubahan dalam mengatasi masalahnya.

Adapaun tujuan dari tahap pertengahan ini adalah sebagai berikut :

a. Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah serta kepedulian klien dan

lingkungannya dalam mengatasi masalah tersebut.

b. Mnejaga agar hubungan konseling selalu terpelihara.

c. Proses konseling agar berjalan sesuai kontrak.

3. Tahap akhir konseling

Pada tahap ini, konseling ditandai oleh beberapa hal berikut ini :

a. Menurunnya kecemasan klien. Hal ini diketahui setelah konselor

menanyakan kedaan kecemasannya.

Page 49: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

35

b. Adanya perubahan perilaku klien ke arah yang lebih positif, sehat dan

dinamik.

c. Adanya tujuan hidup yang jelas di masa yang akan datang dengan

program yang jelas pula.

d. Terjadinya perubahan sikap yang positif terhadap masalah yang

dialaminya, dapat mengoreksi diri dan meniadakan sikap yang suka

menyalahkan dunia luar, seperti orang tua, teman, dan keadaan yang tidak

menguntungkan.

Tujuan tahap akhir ini adalah memutuskan perubahan sikap dan perilaku yang

tidak bermasalah. Klien dapat melakukan keputusan tersebut karena klien

sejak awal berkomunikasi dengan konselor dalam memutuskan perubahan

sikap tersebut.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam

proses konseling individu dibagi menjadi 3 tahapan yaitu : Tahap awal konseling,

tahap pertengahan konseling dan tahap akhir konseling.

2.3 Layanan Bimbingan Kelompok

Untuk meningkatkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu, maka

dipilih bimbingan kelompok. Dibawah ini akan diuraikan tentang pengertian

bimbingan kelompok, tujuan bimbingan kelompok, jenis kelompok dalam bimbingan

kelompok, tahap-tahap bimbingan kelompok, teknik-teknik dalam bimbingan

kelompok, dan peranan pemimpin kelompok dan anggota kelompok.

Page 50: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

36

2.3.1 Pengertian Bimbingan Kelompok

Kegiatan bimbingan kelompok akan terlihat hidup jika di dalamnya terdapat

dinamika kelompok. Dinamika kelompok merupakan media efektif bagi anggota

kelompok dalam mengembangkan aspek-aspek positif ketika mengadakan

komunikasi antarpribadi dengan orang lain.

Kelompok menjadi semakin populer sebagai cara untuk menyediakan bantuan

terorganisasi dan terencana untuk individu-individu di berbagai jangkauan

kebutuhan. Robert L Gibson (2011:52) mengatakan istilah bimbingan kelompok

berfokus pada penyediaan informasi atau pengalaman lewat aktifitas kelompok yang

terencana dan terorganisasi. Selain itu bimbingan kelompok juga mencegah

berkembangnya problem. Jadi dalam bimbingan kelompok dapat membantu siswa

membuat perencanaan hidup dan pengambilan keputusan yang lebih tepat. Isi

kegiatan terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah

pendidikan, pekerjaan, pribadi dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk

pelajaran. Bimbingan kelompok ini biasanya diadakan di luar jam pelajaran, misalnya

sepulang sekolah atau kesepakatan antara pemimpin kelompok dengan anggota

kelompoknya.

Dalam kegiatan bimbingan kelompok hampir sama dengan kegiatan konseling

individu, namun dalam bimbingan kelompok yang dibahas bukanlah masalah pribadi

melainkan maslah yang bersifat umum. Menurut Prayitno dan Amti (2008:307)

mengatakan bahwa bimbingan kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok

individu. Dengan satu kali kegiatan, layanan kelompok itu memberikan manfaat atau

jasa kepada sejumlah orang. Kemanfaatn yag lebih meluas inilah yang menjadi

Page 51: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

37

perhatian semua pihak berkenaan dengan layanan bimbingan kelompok ini. Apalagi

pada zaman yang memerlukan efisiensi, perlunya perluasan pelayanan jasa yang

mampu menjangkau lebih banyak konsumen secara tepat dan cepat, layanan

bimbingan kelompok semakin menarik.

Sedangkan menurut Sukardi (2003:48) Layanan bimbingan kelompok

dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama

memperoleh berbagai bahan dari nara sumber (terutama guru

pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai

individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.

Wibowo (2005:17) menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu

kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi

dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk

membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas

mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya; apa

yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan

sendiri dan untuk peserta lainnya.

Dari beberapa pengertian bimbingan kelompok di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah salah satu layanan bimbingan dan

konseling yang dilakukan dengan format kelompok dengan anggota antara 8-15

orang dengan seorang ahli (konselor) sebagai pemimpin kelompok dan

memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas topik aktual, dan secara

bersama-sama dibahas oleh anggota kelompok. Selanjutnya kegiatan bimbingan

kelompok ini juga bisa mencegah berkembangnya masalah dan dapat membantu

mengambil keputusan yang lebih tepat.

Page 52: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

38

2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

Ada beberapa tujuan bimbingan kelompok yang dikemukakan oleh beberapa

ahli, adalah sebagai berikut:

Setiap kegiatan yang disusun secara sistematis dan terencana memiliki tujuan

dan harapan tidak terkecuali layanan bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok

diorganisasikan untuk mencegah berkembangnya problem (Gibson dan Mitchell ,

2011: 52). Dalam hal ini berati bimbingan kelompok digunakan dalam fungsi

pencegahan.

Tujuan bimbingan kelompok dikemukakan oleh (Prayitno, 1995:178) adalah:

(1) Mampu berbicara di depan orang banyak

(2) Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan dan

lain sebagainya kepada orang banyak.

(3) Belajar menghargai pendapat orang lain,

(4) Bertanggung jawab atas pendapat yang dikemukakannya.

(5) Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi (gejolak kejiwaan

yang bersifat negatif).

(6) Dapat bertenggang rasa

(7) Menjadi akrab satu sama lainnya,

(8) Membahas masalah atau topik-topik umum yang dirasakan atau

menjadi kepentingan bersama.

Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa

secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber (terutama guru

pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu

maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. (Sukardi, 2003:48).

Sedangkan menurut Nurihsan (2010:17) bimbingan kelompok terutama

dimaksudkan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri dan

pemahaman mengenai orang lain, sedangkan perubahan sikap merupakan tujuan yang

tidak langsung.

Page 53: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

39

Dari beberapa pendapat ahli diatas mengenai tujuan dari layanan bimbingan

kelompok dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok mempunyai tujuan agar

anggota kelompok dapat berlatih mengemukakan perasaan, ide, pendapat, dan

menambah kepercayaan diri anggota kelompok. Selain itu antar anggota kelompok

juga bisa bertukar pendapat dan bisa menambah pengalaman serta menambah

pengetahuan bagi anggota kelompok.

Berdasarkan fungsinya layanan bimbingan kelompok dapat dikelompokkan

memiliki dua tujuan. Pertama, layanan bimbingan kelompok sebagai upaya

pencegahan (preventif) terhadap problematika yang sering dijumpai oleh siswa.

Kedua, layanan bimbingan kelompok sebagai upaya untuk menjaring atau

menyeleksi anggota kelompok tertentu untuk memperoleh layanan yang lebih

optimal melalui layanan konseling kelompok atupun layanan konseling individu.

2.3.3 Jenis Kelompok Dalam Bimbingan Kelompok

Dalam penyelenggaraan layanan bimbingan kelompok dikenal dua jenis

kelompok, yaitu kelompok bebas dan kelompok tugas. Prayitno (1995: 24-25)

menjelasan mengenai kelompok bebas dan kelompok tugas tersebut diuraikan

sebagai berikut:

2.3.3.1Kelompok Bebas

Anggota-anggota kelompok bebas melakukan kegiatan kelompok tanpa

penugasan tertentu, dan kehidupan kelompok itu memang tidak disiapkan secara

khusus sebelumnya. Perkembangan yang akan akan timbul di dalam kelompok itulah

nantinya yang akan menjadi isi dan mewarnai kehidupan kelompok itu lebih lanjut.

Page 54: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

40

Kelompok bebas memberikan kesempatan kepada seluruh anggota untuk menentukan

arah dan isi kehidupan kelompok bebas.

2.3.3.2 Kelompok Tugas

Dalam kelompok tugas arah dan isi kegiatan kelompok ditetapkan terlebih

dahulu. Hal ini berarti pula bahwa tema atau materi yang akan dibahas dalam

kegiatan bimbingan kelompok ditentukan oleh pemimpin kelompok. Kegiatan

kelompok melalui topik tugas dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang ingin

dicapai dan telah direncanakan sebelumnya dalam kegiatan bimbingan kelompok.

Walaupun kelompok tugas dimaksudkan untuk mengarahkan kelompok dalam

mencapai tujuan tertentu, namun hal tersebut tidak boleh lepas dari tujuan umum

layanan bimbingan kelompok itu sendiri, yaitu mengembangkan sikap dan

kemampuan bersosialisasi siswa. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh

Prayitno (1995: 25) bahwa:

“meskipun dalam kelompok tugas itu masing-masing anggota terikat

pada penyelesaian tugas, namun pengembangan kedirian yang

bertenggang rasa setiap anggota kelompok tidak boleh diabaikan.

Tujuan penyelesaian tugas tidak boleh mengurangi pentingnya tujuan

umum pendekatan kelompok itu sendiri, yaitu pengembangan sikap,

keterampilan, dan keberanian sosial yang bertenggang rasa.”

Dengan melihat uraian tersebut di atas, maka jelas bahwa pelaksanaan

bimbingan kelompok melalui kelompok tugas tidak boleh mengabaikan tujuan dari

kegiatan bimbingan kelompok itu sendiri yaitu mengembangkan persepsi, wawasan,

pikiran, perasaan, keterampilan, dan sikap anggota kelompok yang lebih efektif. Hal

tersebut dilakukan untuk membantu anggota kelompok menerapkan tingkah laku

positif dan efektif dalam kehidupan sehari-harinya. Terkait dengan tujuan yang akan

Page 55: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

41

dilakukan dalam penelitian kali ini, maka akan digunakan layanan bimbingan

kelompok dengan kelompok tugas dimana permasalahan yang dibahas dalam

kelompok nanti ditentukan oleh pemimpin kelompok.

2.3.4 Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok

Terdapat empat tahap yang harus dilaksanakan dalam penyelenggaraan

layanan bimbingan kelompok. Tahap-tahap tersebut antara lain meliputi (1) tahap

pembentukan, (2) tahap peralihan, (3) tahap kegiatan dan (4) tahap pengakhiran.

Adapun penjelasan mengenai tahapan dalam bimbingan kelompok tersebut akan

diuraikan sebagai berikut:

2.3.4.1. Tahap Pembentukan

Tahap awal atau tahap permulaan sebagai tahap persiapan dalam rangka

pembentukan kelompok. Dapat dikatakan pula bahwa tahap awal merupakan pondasi

untuk menyelenggarakan tahap kegiatan yang selanjutnya dalam bimbingan

kelompok. Apabila tahap pembentukan dapat berjalan dengan baik, maka hal tersebut

akan membantu mewujudkan keberhasilan kelompok dalam menempuh tahap-tahap

selanjutnya. Adapun tujuan dari dilakukannya tahap pembentukan dijabarkan oleh

Prayitno (1995: 44) sebagai berikut:

1) Anggota memahami pengertian dan kegiatan kelompok

2) Tumbuhnya suasana kelompok.

3) Tumbuhnya minat anggota mengikuti kegiatan kelompok.

4) Tumbuhnya saling mengenal, percaya, menerima, dan membantu di

antara para anggota.

5) Tumbuhnya suasana bebas dan terbuka.

6) Dimulainya pembahasan tingkah laku dan perasaan dalam kelompok.

Page 56: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

42

Menurut Prayitno (1995:44) peranan pemimpin kelompok pada tahap

pembentukan di antaranya adalah:

1) Menampilkan diri secara utuh dan terbuka.

2) Menampilkan penghormatan kepada orang lain, hangat, tulus, bersedia

membantu dan penuh empati.

3) Bertindak sebagai contoh.

Dengan adanya keterbukaan yang ditampilkan oleh pemimpin kelompok,

maka hal tersebut diharapkan dapat mendorong munculnya keterbukaan dan rasa

saling menerima pula di antara anggota kelompok. Pemimpin kelompok harus siap

menjadi contoh dan panutan yang baik bagi anggota kelompok. Adanya pengormatan

kepada orang lain, sikap hangat, tulus, bersedia membantu dan penuh empati yang

ditunjukkan oleh pemimpin kelompok diharapkan dapat diterapkan pula oleh anggota

kelompok. Apabila pemimpin kelompok dapat mewujudkan perannya dengan baik

dalam tahap pembentukan ini, maka suasana dan dinamika kelompok juga akan

berhasil diwujudkan.

Sedangkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada tahap pembentukan

akan diuraikan oleh Prayitno (1995: 44) sebagai berikut:

1) Mengungkapkan pengertian dan tujuan kegiatan bimbingan kelompok.

2) Menjelaskan cara-cara dan asas-asas kegiatan bimbingan kelompok.

3) Saling memperkenalkan dan mengungkapkan diri.

4) Permainan pengahangatan atau pengakraban.

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat diketahui bahwa dalam tahap

pembentukan diutamakan munculnya perasaan-perasaan dan sikap-sikap positif dari

anggota kelompok seperti adanya saling keterbukaan, kesukarelaan, saling percaya

dan menerima satu sama lain, perasaan senang, nyaman, partisipasi yang aktif dari

anggota kelompok, dan lain sebagainya. Terbinanya perasaan dan sikap positif

Page 57: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

43

tersebut dimaksudkan untuk membina suasana dan dinamika kelompok yang aktif,

hidup, serta produktif agar tahap demi tahap dalam bimbingan kelompok dapat dilalui

dengan baik. Hal tersebut perlu diwujudkan dalam tahap pembentukan demi

keberhasilan dan tercapainya tujuan dari kegiatan layanan bimbingan kelompok.

2.3.4.2. Tahap Peralihan

Tahap peralihan menurut Prayitno (1995: 47) dijelaskan sebagai tahap

peralihan yang menjembatani antara tahap pertama (tahap pembentukan) dan tahap

ketiga (tehap kegiatan). Pada tahap peralihan ini akan dapat diketahui kesiapan dari

para anggota kelompok untuk masuk ke tahap selanjutnya. Beberapa hal yang perlu

dimantapkan kembali dalam tahap ini antara lain adalah hal-hal yang menjadi

bahasan dalam tahap pembentukan seperti tujuan kegiatan kelompok, asas-asas

kegiatan bimbingan kelompok, kesiapan anggota, dan lain sebagainya. Dalam tahap

ini pula pemimpin kelompok dapat menegaskan jenis kegiatan bimbingan yang

dilakukan termasuk ke dalam kelompok tugas atau bebas.

Menurut Prayitno (1995: 47) tujuan dari adanya tahap peralihan adalah

sebagai berikut:

1) Terbebaskannya anggota kelompok dari perasaan atau sikap enggan,

ragu, malu atau saling tidak percaya untuk memasuki tahap

berikutnya.

2) Makin mantapnya suasana kelompok dan kebersamaan.

3) Makin mantapnya minat untuk ikut serta dalam kegiatan kelompok.

Melalui tahap peralihan akan dapat diketahui kesiapan dari para anggota

kelompok untuk mengikuti atau memasuki tahap selanjutnya. Dalam tahap ini

harapannya adalah perasaan dan sikap positif siswa dalam mengikuti layanan

bimbingan kelompok yang telah terbentuk dalam tahap pembentukan dapat

Page 58: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

44

dipertahankan dan bahkan lebih ditingkatkan lagi, sehingga suasana dan dinamika

kelompok yang muncul adalah dinamika kelompok yang aktif, kuat, dan mantap.

Dengan terciptanya suasana dan dinamika kelompok yang positif tersebut, maka

tahap pembentukan dalam bimbingan kelompok dapat dikatakan berhasil dan

kegiatan kelompok dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Prayitno (1995: 47) menjelaskan pula peranan pemimpin kelompok pada

tahap peralihan yaitu :

1) Menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka.

2) Tidak mempergunakan cara-cara yang bersifat langsung atau

mengambil alih kuasanya.

3) Mendorong dibahasnya suasana perasaan.

4) Membuka diri, sebagai contoh, dan penuh empati.

Dengan demikian peranan pemimpin kelompok dalam tahap ini secara garis

besar adalah mengamati dinamika kelompok yang terjadi dalam kelompok. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelompok telah siap mengikuti kegiatan

selanjutnya. Untuk itu diperlukan kepekaan dari pemimpin kelompok terhadap sikap-

sikap dan perasaan-perasaan yang diungkapkan oleh anggota kelompoknya melalui

ucapan dan tingkah laku selama mengikuti proses kegiatan. Tahap peralihan ini

sangat penting untuk mempertahankan dan memantapkan kembali dinamika

kelompok yang telah tercipta selama tahap pembentukan.

Sedangkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada tahap ini oleh

Prayitno (1995: 47) dijabarkan sebagai berikut:

1) Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya.

2) Menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap

menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya (tahap ketiga).

3) Membahas suasana yang terjadi.

4) Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota.

Page 59: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

45

5) Kalau perlu kembali kebeberapa aspek tahap pertama(tahap

pembentukan).

Dengan melihat uraian tersebut di atas, maka pemimpin kelompok haruslah

aktif untuk membantu anggota kelompok dalam meningkatkan kualitas dinamika

kelompok yang ada. Hal-hal yang telah dibahas dalam tahap pembentukan juga perlu

dimantapkan kembali dalam diri anggota kelompok agar benar-benar siap mengikuti

dan memasuki tahap kegiatan selanjutnya. Apabila anggota kelompok belum siap

mengikuti kegiatan selanjutnya, maka pemimpin kelompok tidak boleh memaksakan

anggota kelompok untuk melanjutkan tahap berikutnya. Dalam hal ini pemimpin

kelompok perlu kembali memantapkan apa yang telah dipelajari dan dibahas pada

tahap sebelumnya yaitu tahap pembentukan. Setelah anggota kelompok benar-benar

siap, maka barulah proses kegiatan bimbingan kelompok dilanjutkan pada tahap

kegiatan.

2.3.4.3. Tahap Kegiatan

Tahap ini merupakan tahap inti dalam penyelenggaraan layanan bimbingan

kelompok, namun keberhasilan pada tahap ini tidak terlepas pada hasil dari dua tahap

sebelumnya yaitu tahap pembentukan dan peralihan. Jika tahap pembentukan dan

peralihan yang dilakukan sebelumnya berhasil ditempuh oleh pemimpin dan anggota

kelompok dengan baik, maka tahap ini akan berlangsung dengan baik pula. Pada

kegiatan ini anggota kelompok dituntut untuk berpartisipasi aktif dalam kelompok,

sehingga terciptanya suasana pengembangan diri bagi anggota kelompok.

Pengembangan yang dimaksud adalah pengembangan kemampuan berkomunikasi,

mengajukan pendapat, menanggapi pendapat dengan terbuka, sabar dan tenggang

rasa, maupun menyangkut pemecahan masalah yang dikemukakan dalam kelompok.

Page 60: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

46

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa terkait dengan tujuan

penelitian yang akan dilakukan kali ini, maka model kelompok yang akan digunakan

dalam penyelenggaraan layanan bimbingan kelompok adalah kelompok tugas. Dalam

hal ini Prayitno (1995: 57) menjelaskan tujuaan yang ingin dicapai pada tahap

kegiatan dalam kelompok tugas. Tujuan tersebut antara lain adalah:

1) Terbahasnya suatu masalah atau topik yang relevan dengan

kehidupan anggota secara mendalam dan tuntas.

2) Ikut sertanya seluruh anggota secara aktif dan dinamis dalam

pembahasan, baik yang menyangkut unsur-unsur tingkah laku,

pemikiran, maupun perasaan.

Dengan demikian yang menjadi inti dari tahap kegiatan dalam layanan

bimbingan kelompok ini adalah terpecahkannya permasalahan dan topik-topik yang

dibahas dalam kegiatan secara tuntas dan mendalam. Untuk itu dituntut adanya

partisipasi aktif dari anggota kelompok selama berlangsungnya proses kegiatan.

Partisipasi tersebut dapat ditunjukkan anggota kelompok melalui pengungkapan

tingkah laku, pikiran, dan perasaan yang mendukung seperti mengungkapkan

pendapat, gagasan atau ide, menunjukkan empati, penerimaan, dan penghargaan

terhadap anggota kelompok lainnya, serta membantu tercapainya tujuan bimbingan

kelompok itu sendiri yaitu berkembangnya wawasan, persepsi, keterampilan, dan

sikap bagi pengembangan tingkah laku efektif yang nantinya mampu diwujudkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini dijelaskan oleh Prayitno

(1995: 57) sebagai berikut:

1) Pemimpin kelompok mengemukakan suatu masalah atau topik.

2) Tanya jawab antara anggota dan pemimpin kelompok tentang hal-hal

yang belum jelas yang menyangkut masalah atau topik yang

dikemukakan oleh pemimpin kelompok.

Page 61: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

47

3) Anggota membahas masalah atau topik yang mendalam tersebut

secara tuntas.

4) Kegiatan selingan.

Dengan demikian bahwa tema yang akan dibahas secara tuntas melalui

kegiatan bimbingan kelompok dengan kelompok tugas bukan berasal dari anggota

kelompok, melainkan ditentukan oleh pemimpin kelompok. Hal ini dimaksudkan

agar tercapainya tujuan-tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Pembahasan

tema dan permasalahan tersebut diikuti secara aktif oleh anggota kelompok sampai

pada pembahasan mendalam dan bahkan sampai masalah dan tema tersebut tergarap

secara tuntas. Pemimpin kelompok perlu menguasai secara mendalam tema dan

permasalahan yang ditetapkan dalam kegiatan kelompok agar informasi yang

disampaikan oleh anggota kelompok nantinya benar-benar dapat terserap dan

dipahami seutuhnya oleh anggota kelompok.

Untuk menghindari adanya ketegangan dan ketidaknyamanan selama

mengikuti proses kegiatan, maka dapat dilakukan kegiatan selingan untuk

meregangkan dan mencairkan suasana dalam tahap kegiatan. Kegiatan selingan dapat

berupa permainan ataupun hiburan yang disepakati dan dilakukan bersama-sama oleh

anggota dan pemimpin kelompok. Kegiatan selingan tersebut dimaksudkan untuk

memelihara dinamika kelompok agar tetap kuat dan mantap. Setelah suasana

kelompok dapat dicairkan dan anggota kelompok telah kembali siap, maka kegiatan

pembahasan dapat dilakukan kembali hingga sampai pada pembahasan tema dan

topik permasalahan secara tuntas.

Adapun peran pemimpin kelompok dalam tahap kegiatan ini menurut

Prayitno (1995: 57) adalah “sebagai pengatur lalu lintas yang sabar dan terbuka serta

Page 62: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

48

aktif tetapi tidak terlalu banyak bicara”. Hal ini menjelaskan bahwa pemimpin

kelompok hanya membantu anggota kelompok dalam menunjukkan arah dan

mengatur jalannya kegiatan bimbingan kelompok. Hal ini dilakukan agar anggota

kelompok dapat aktif sepenuhnya selama proses kegiatan namun tidak menyimpang

dari tujuan yang hendak dicapai. Selain itu peran pemimpin kelompok ini

dimaksudkan pula untuk menjaga agar kelompok tetap memiliki dinamika kelompok

yang utuh dan kuat sehingga tidak terjadi perpecahan antar anggota kelompok apabila

terjadi perbedaan pendapat, ide, maupun gagasan. Dengan terwujudnya peran

pemimpin kelompok tersebut, maka diharapkan kegiatan bimbingan kelompok juga

akan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

2.3.4.4. Tahap Pengakhiran

Tahap pengakhiran merupakan tahap untuk mengetahui sejauh mana

kegiatan yang telah dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tahap ini

merupakan tahap penutup dari seluruh rangkaian pertemuan kegiatan bimbingan

kelompok dengan tujuan telah tercapainya suatu pemecahan masalah oleh kelompok

tersebut. Untuk itu dalam tahap pengakhiran terdapat dua kegiatan yang utama, yaitu

evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tujuan

yang telah dicapai oleh anggota kelompok, sedangkan follow up (tindak lanjut)

dilakukan untuk memberikan tindakan lanjutan bagi anggota kelompok untuk

menyusun atau mencapai tujuan-tujuan lain yang ingin dicapai atau menjadi harapan

anggota kelompok selanjutnya.

Berkaitan dengan tahap pengakhiran dalam bimbingan kelompok Prayitno

(1995: 58) memberikan penjelasan bahwa:

Page 63: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

49

“ketika kelompok memasuki tahap pengakhiran, kegiatan kelompok

hendaknya dipusatkan pada penjelajahan tentang apakah para anggota

kelompok akan mampu menerapkan hal-hal yang telah mereka pelajari

(dalam suasana kelompok) pada kehidupan nyata mereka sehari-hari.

Peranan pemimpin kelompok di sini ialah memberikan penguatan

(reinforcement) terhadap hasil-hasil yang telah dicapai oleh kelompok

itu, khususnya terhadap keikutsertaan secara aktif para anggota dan hasil-

hasil yang telah dicapai oleh masing-masing anggota kelompok.”

Kemudian tujuan dari dilakukannya tahap pengakhiran dalam bimbingan

kelompok dijelaskan pula oleh Prayitno (1995: 60) sebagai berikut:

1) Terungkapnya kesan-kesan anggota kelompok tentang pelaksanaan

kegiatan.

2) Terungkapnya hasil kegiatan kelompok yang telah dicapai yang

dikemukakan secara mendalam dan tuntas.

3) Terumuskannya rencana kegiatan lebih lanjut.

4) Tetap dirasakannya hubungan kelompok dan rasa kebersamaan

meskipun kegiatan diakhiri.

Melalui uraian tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa dalam tahap

pengakhiran akan dikaji lebih jauh hasil dari kegiatan yang telah dilakukan anggota

kelompok yaitu dengan melihat sejauh mana anggota kelompok akan mampu

memanfaatkan hasil kegiatan tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari secara

efektif. Hal tersebut terkait dengan pengembangan wawasan, persepsi, keterampilan

dan tingkah laku baru yang lebih efektif setelah anggota kelompok mengikuti

kegiatan. Dalam hal ini pemimpin kelompok memiliki peranan untuk memberikan

penguatan kepada anggota kelompok. Penguatan tersebut dimaksudkan agar anggota

kelompok menjadi lebih termotivasi untuk menerapkan hasil yang telah mereka

dapatkan selama mengikuti proses kegiatan, serta menciptakan suasana yang

Page 64: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

50

menyenangkan dan mengesankan, sehingga semua anggota kelompok merasa

memperoleh manfaat yang besar dari kegiatan yang telah dilakukan dan tertarik untuk

mengikuti kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya. Dengan adanya hal tersebut,

maka tingkah laku baru yang lebih efektif akan dapat diwujudkan oleh anggota

kelompok dalam kehidupan sehari-harinya.

Selanjutnya peran yang dilakukan oleh pemimpin kelompok dalam tahap

pengakhiran diuraikan oleh Prayitno (1995: 60) sebagai berikut:

1) Tetap mengusahakan suasana hangat, bebas, dan terbuka.

2) Memberikan pernyataan dan mengucapkan terima kasih atas

keikutsertaan anggota.

3) Memberikan semangat untuk kegiatan lebih lanjut.

4) Penuh rasa persahabatan dan empati.

Peran yang dilakukan oleh pemimpin kelompok dalam tahap pengakhiran

seperti yang tersebut di atas dilakukan pemimpin kelompok dalam rangka untuk

memelihara dinamika kelompok yang telah dibina sejak tahap pembentukan.

Terbinanya dinamika kelompok secara kuat dan mantap dari tahap pembentukan

hingga kegiatan diakhiri akan membantu tercapainya tujuan dari kegiatan bimbingan

kelompok itu sendiri. selain itu hal tersebut juga akan membantu kelompok untuk

mengikuti kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya dengan lebih baik, sehingga

dalam pertemuan-pertemuan berikutnya akan lebih menghemat waktu dan

tercapainya tujuan layanan bimbingan kelompok yang lebih optimal.

Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada tahap ini seperti yang

dijelaskan oleh Prayitno (1995: 60) antara lain:

1) Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.

Page 65: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

51

2) Pemimpin dan anggota kelompok bersama-sama mengemukakan pesan dan

hasil-hasil kegiatan.

3) Pemimpin dan anggota kelompok bersama-sama membahas kegiatan lanjutan.

yang akan dilakukan

Anggota kelompok mengungkapkan pesan dan harapannya setelah

mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok

2.3.5 Teknik-Teknik Dalam Bimbingan Kelompok

Sebagaimana yang dikemukakan Prayitno (1995:78) bahwa teknik-teknik

dalam bimbingan kelompok adalah sama dengan teknik yang digunakan dalam

konseling perorangan. Hal tersebut memang demikian karena pada dasarnya tujuan

dan proses pengembangan pribadi melalui layanan bimbingan kelompok dan

konseling perorangan adalah sama. Perbedaannya hanya terletak pada proses

interaksi antarpribadi yang lebih luas dalam dinamika kelompok pada bimbingan

kelompok.

Teknik dalam bimbingan kelompok menggunakan teknik umum atau disebut

juga “tiga M”, yaitu mendengar dengan baik, memahami secara penuh, dan merespon

secara tepat dan positif. Kemudian pemberian dorongan minimal dan penguatan.

Bisa dikatakan bahwa dalam bimbingan kelompok, ketua kelompok dapat

dilakukan oleh siapa saja, asalkan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu. Secara

khusus mengenai teknik dalam bimbingan kelompok, Willis (2004:15) menjelaskan

teknik-tekniknya sebagai berikut :

1. Teknik diskusi : Pembicaraan mengenai persoalan bersama, seperti

masalah prestasi belajar, peningkatan kreativitas, dan sebagainya.

Page 66: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

52

2. Dinamika kelompok : Proses diskusi berjalan dinamik, setiap orang bebas

mengemukakan pendapatnya atau mendiskusikan masalahnya.

3. Ceramah : Tujuannya agar dapat membantu anggota untuk mengubah

perilakunya dalam memecahkan persoalan hidup.

4. Program homeroom : Program kelompok yang direkayasa agar tercipta

suasana seperti di rumah, yaitu bebas, terbuka, santai dan blak-blakan.

5. Sosiodrama : Metode kelompok dengan menggunakan media drama sosial

atau kehidupan nyata di masyarakat yang sesuai dengan masalah yang

dihadapai para anggotanya.

6. Psikodrama : Metode kelompok yang menggunakan suatu media drama

kejiwaan yang menyentuh sehingga berdampak positif bagi perubahan

perilaku anggota kelompok.

7. Karyawisata : Metode kelompok yang bermakna bagi para anggota yang

mengalami stress karena kelamaan proses belajar. Dengan berwisata akan

terjadi pelepasan energi lelah, cemas dan duka.

8. Metode tugas : Dengan memberi tugas kelompok, akan terjalin kerjasama,

setia kawan, dan pelepasan uneg-uneg yang kurang disenangi dengan cara

bebas.

Sedangkan menurut Romlah (2001:87) menyebutkan ada beberapa teknik

dalam bimbingan kelompok diantaranya pemberian informasi atau ekspositori,

diskusi kelompok, pemecahan masalah (problem solving), penciptaan suasana

kekeluargaan (homeroom), permainan peranan, karyawisata, dan permainan simulasi.

Dari pandangan ahli diatas secara umum bimbingan kelompok bisa dilakukan

dengan menggunakan berbagai teknik, namun tidak semua teknik-teknik dalam

konseling yang bisa digunakan dalam bimbingan kelompok. Hanya teknik yang bisa

diterapkan dalam kegiatan kelompok yang bisa digunakan dalam bimbingan

kelompok diantaranya teknik diskusi kelompok, teknik homeroom, teknik bermain

atau disebut psikodrama dan sosiodrama. Teknik dalam bimbingan kelompok adalah

cara-cara bagaimana kegiatan bimbingan kelompok dilaksanakan. Teknik yang

dipakai dalam bimbingan kelompok harus dipilih dan disusun sedemikian rupa

Page 67: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

53

sehingga dapat mengembangkan dan memperbaiki yang diinginkan melalui

bimbingan kelompok. Teknik bukan merupakan tujuan tetapi hanya merupakan alat

untuk mencapai tujuan bimbingan.

2.3.6 Peranan Pemimpin Kelompok dan Anggota Kelompok

- Pemimpin Kelompok

Dinamika kelompok yang tercipta dalam proses bimbingan kelompok

menggambarkan hidupnya suatu kegiatan kelompok. Hangatnya suasana atau

kakunya komunikasi yang terjadi juga tergantung pada peranan pemimpin kelompok.

Oleh karena itu pemimpin kelompok memiliki peran penting dalam rangka

membawa para anggotanya menuju suasana yang mendukung tercapainya tujuan

bimbingan kelompok. Sebagaimana yang dikemukakan Prayitno (1995: 35-36)

bahwa peranan pemimpin kelompok ialah:

(1) Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun

campur tangan langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur

tangan ini meliputi, baik hal-hal yang bersifat isi dari yang

dibicarakanmaupun yang mengenai proses kegiatan itu sendiri.

(2) Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana yang

berkembang dalam kelompok itu, baik perasaan anggota-anggota

tertentu maupun keseluruhan kelompok. Pemimpin kelompok dapat

menanyakan suasanan perasaan yang dialami itu.

(3) Jika kelompok itu tampaknya kurang menjurus kearah yang

dimaksudkan maka pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang

dimaksudkan itu.

(4) Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan (umpan balik)

tentang berbagai hal yang terjadidalam kelompok, baik yang bersifat

isi maupun proses kegiatan kelompok.

(5) Lebih jauh lagi, pemimpin kelompok juga diharapkan mampu

mengatur “lalu lintas” kegiatan kelompok, pemegang aturan

permainan (menjadi wasit), pendamai dan pendorong kerja sama serta

suasana kebersamaan. Disamping itu pemimpin kelompok,

diharapkan bertindak sebagai penjaga agar apapun yang terjadi di

Page 68: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

54

dalam kelompok itu tidak merusak ataupun menyakiti satu orang atau

lebih anggota kelompok sehingga ia/mereka itu menderita karenanya.

(6) Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan

kejadian-kejadian yang timbul di dalamnya, juga menjadi tanggung

jawab pemimpin kelompok.

Dengan melihat uraian di atas dapat diketahui bahwa pemimpin kelompok

memegang peranan penting bagi keberhasilan dan tercapainya tujuan layanan

bimbingan kelompok. Apabila pemimpin kelompok mampu menjalankan peranannya

tersebut dengan baik, maka keberhasilan dari kegiatan kelompok juga akan dapat

tercapai, akan tetapi apabila pemimpin kelompok tidak mampu melaksanakan

perananya, maka kelompok tersebut tidak akan berjalan dengan efektif dan tujuan

dari kegiatan yang dilakukan oleh kelompok juga tidak akan tercapai. Dengan

demikian bahwa perlu adanya pemimpin kelompok dan anggota kelompok yang

mampu menjalankan tugas ataupun peranannya dengan baik demi tercapainya tujuan

yang ingin dicapai dari layanan bimbingan kelompok.

- Anggota Kelompok

Kegiatan layanan bimbingan kelompok sebagian besar juga didasarkan atas

peranan para anggotanya. Peranan kelompok tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan

secara aktif para anggota kelompok tersebut. Karena dapat dikatakan bahwa anggota

kelompok merupakan badan dan jiwa kelompok tersebut. Agar dinamika kelompok

selalu berkembang, maka peranan yang dimainkan para anggota kelompok adalah:

(1) Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota

kelompok.

(2) Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan

kelompok.

(3) Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan

bersama.

(4) Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya

dengan baik.

Page 69: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

55

(5) Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan

kelompok.

(6) Mampu berkomunikasi secara terbuka.

(7) Berusaha membantu anggota lain.

(8) Memberi kesempatan anggota lain untuk juga menjalankan peranannya.

(9) Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa anggota kelompok memegang

peranan yang sangat penting dan menentukan terhadap keberhasilan kegiatan yang

dilakukan oleh kelompok itu sendiri. Tanpa adanya anggota kelompok tidaklah

mungkin kelompok akan mampu menjalankan tugas dan peranannya.. Peranan

kelompok juga tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan aktif para angota kelompok.

Peranan para anggota sangat menentukan keberhasilan dari pelaksanaan layanan

bimbingan kelompok, apabila anggota kelompok tidak bisa membina keakraban,

melibatkan diri dalam kegiatan kelompok, mematuhi aturan dalam kegiatan

kelompok, terbuka, membantu orang lain maka sulit untuk mencapai tujuan layanan

bimbingan kelompok.

2.4 Meningkatkan Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu Melalui Layanan

Bimbingan Kelompok

Peningkatan minat siswa untuk mengikuti konseling individu diperlukan

semua individu baik yang tingkat minat mengikuti konseling individu yang rendah

maupun tinggi. Dalam hal ini individu yaitu siswa di sekolah, memerlukan kemauan

atau kesediaan dan tidak ada paksaan untuk peningkatan minat mengikuti konseling

individu agar siswa bisa menjadi yang optimal sehingga tercapai tujuan akhir yaitu

mencapai prestasi optimal disekolah dan menjadi pribadi yang baik. Peningkatan

minat siswa mengikuti konseling individu dapat dilakukan melalui penyelenggaraan

Page 70: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

56

Bimbingan dan Konseling. Peneliti memanfaatkan layanan bimbingan kelompok

untuk meningkatkan minat pada siswa untuk mengikuti konseling individu. Penelitian

yang hampir serupa dilakukan oleh Susanti (2012:275) menunjukkan bahwa layanan

bimbingan kelompok dapat meningkatkan minat membaca siswa. Untuk

meningkatkan minat mengikuti konseling individu pada siswa peneliti melakukan

penelitian yang hampir sama. Dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok,

diasumsikan minat mengikuti konseling individu pada siswa akan meningkat.

Romlah (2003:3) menjelaskan bimbingan kelompok merupakan salah satu

teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai

perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat serta nilai

yang dianutnya, dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Alasan peneliti

menggunakan layanan bimbingan kelompok adalah keunggulan layanan bimbingan

kelompok dan kesesuaian layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan minat

mengikuti konseling individu pada siswa. Keunggulan layanan bimbingan kelompok

dalam hal ini adalah layanan bimbingan kelompok memiliki 2 jenis kelompok (tugas

dan bebas) yang membahas topik-topik umum yang berkaitan langsung dengan

anggota kelompok. Perbedaannya hanya terletak pada darimana topik pembahasan

tersebut berasal.

Kesesuaian layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan minat

mengikuti konseling individu pada siswa terletak pada fungsi-fungsi utama yang

terdapat dalam layanan bimbingan kelompok. Fungsi pemahaman membantu siswa

untuk memahami sejauh mana minat yang mereka miliki. Fungsi pencegahan

(preventif) bertujuan untuk memberikan pengaruh yang positif terhadap anggota

Page 71: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

57

kelompok lain sehingga hal tersebut dapat meminimalisir permasalahan yang

diakibatkan atas rendahnya minat siswa. Fungsi Pemeliharaan dan pengembangan

ditujukan bagi anggota kelompok yang memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti

konseling individu agar tidak terjerumus.

Melihat fungsi tersebut, model layanan bimbingan kelompok yang penulis

lakukan adalah model layanan bimbingan kelompok dengan topik tugas. Topik tugas

adalah topik atau pokok bahasan yang datangnya dari pemimpin kelompok dan

ditugaskan kepada kelompok untuk membahasnya (Prayitno, 1995:24). Layanan

bimbingan kelompok tersebut dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan

Selain fungsi diatas, bimbingan kelompok juga mempunyai tujuan yang

sangat bermanfaat untuk peningkatan minat siswa. Prayitno (1995:178) menjelaskan

bahwa tujuan bimbingan kelompok diantaranya adalah setiap anggota kelompok

mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan, dan lain sebagainya,

mampu berbicara di depan orang banyak, belajar menghargai pendapat orang lain,

menjadi akrab satu sama lainnya, mampu mengendalikan diri dan dapat bertenggang

rasa. Dengan mampu mengeluarkan pendapat, berbicara, menghargai orang lain dan

bertenggang rasa, berarti siswa akan dapat dengan mudah bersosialisasi, mudah

memperoleh pemahaman dalam pembelajaran di sekolah, dapat mengembangkan

pengetahuannya, yakni belajar dari pengalamannya, maupun melalui informasi yang

mereka terima dari lingkungannya. Dalam prosesnya diharapkan setiap anggota

mampu saling memotivasi dan berbagi pengalaman satu sama lain.

Melalui interaksi dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok

diharapkan siswa menjadi terpacu untuk mengembangkan diri terutama bagi siswa

Page 72: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

58

yang memiliki minat yang rendah untuk mengikuti konseling individu. Siswa tersebut

dapat belajar dari pengalaman antar anggota kelompok sehingga ia dapat introspeksi

dan berusaha untuk mampu menghadapi kesulitan yang dialami. Peningkatan minat

siswa mengikuti konseling individu melalui layanan bimbingan kelompok sangat

efektif karena didalamnya melibatkan teman sebaya sehingga dalam bertukar

pendapat tidak ada rasa canggung, Dengan demikian pemahaman anggota kelompok

menjadi lebih baik tentunya dengan arahan dari pemimpin kelompok.

Peningkatan minat siswa dalam mengikuti layanan konseling individu melalui

layanan bimbingan kelompok diperlukan untuk memberikan dorongan positif agar

siswa mampu manghadapi hambatan dan mengatasi kesulitan terutama dalam hal

masalah pribadinya. Dalam hal ini peneliti menggunakan layanan bimbingan

kelompok agar siswa juga dapat termotivasi melalui suasana kelompok sehingga

dapat memperkuat motivasi internalnya. Bimbingan kelompok sendiri juga lebih

efektif dalam pemberian program bantuan kepada siswa sehingga tidak perlu

membantu secara individual yang lebih memerlukan banyak waktu. Melalui upaya

bantuan tersebut diharapkan siswa menjadi termotivasi baik secara internal maupun

eksternal sehingga mampu menghadapi hambatan dalam pencapaian menuju

kehidupan yang optimal. Tujuan akhirnya yaitu siswa dapat mencapai prestasi

optimal dan berpengaruh baik pada kehidupan pribadinya yaitu menjadi pribadi yang

berdaya juang tinggi dan meraih sukses di masa depan.

Page 73: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

59

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, dimana

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.

(Sugiyono,2008:64). Dari paparan yang ada maka peneliti merumuskan hipotesis

bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan minat mengikuti konseling

individu pada siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Batang Tahun Pelajaran 2012/2013.

Page 74: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

60

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan hal terpenting dalam sebuah penelitian. Dalam

metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu peneilitian. Hal yang perlu

diperhatikan dalam metode penelitian adalah ketepatan penggunaan metode yang

sesuai dengan objek penelitian dan tujuan yang ingin dicapai. Uraian yang akan

dijelaskan dalam metode penelitian di antaranya: (1) Jenis penelitian (2) Desain

penelitian (3) Variabel penelitian (4) Populasi, sampel, dan teknik sampling, (5)

Metode dan alat pengumpulan data, (6) Prosedur penyusunan instrument (7) Uji

instrument penelitian, dan (8) Metode analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai macam cara dan sudut

pandang. Seperti yang dikemukakan oleh Azwar (2007:5) “Dilihat dari pendekatan

analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam yaitu penelitian kualitatif dan

penelitian kuantitatif”. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena

menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

metode statistika.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen, dimana peneliti mengadakan penelitian dan perlakuan untuk

membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan. Menurut Hadi

Page 75: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

61

(2004:427) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetes, mengecek, atau membuktikan suatu hipotesis, ada tidaknya pengaruh dari

suatu treatment atau perlakuan. Sedangkan menurut Arikunto (2006:3) penelitian

eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan

mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa

mengganggu. Eksperimen dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat atau

pengaruh dari suatu perlakuan. Dalam penelitian eksperimen ini, perlakuan yang

diberikan berupa pemberian layanan bimbingan kelompok dengan tujuan untuk

mengetahui apakah layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan minat

mengikuti konseling individu.

3.2 Desain penelitian

Secara garis besar, penelitian eksperimental dapat dibagi menjadi beberapa

desain penelitian eksperimen yaitu Pre Eksperimental Design, True Eksperimental

Design, Factorial Design, dan Quasi Eksperimental Design. Desain penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu Pre Eksperimental Design karena desain ini

belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh.

Penelitian Pre Eksperimental Design itu sendiri dibagi menjadi tiga yaitu one-

shot case study, one group pretest-posttest, dan intact-group comparison (Sugiyono,

2010:109-110). Dari tiga desain penelitian tersebut peneliti menggunakan one group

pretest-posttest untuk melakukan penelitian. Melalui desain ini penelitian dilakukan

hanya pada satu kelompok dengan melakukan dua kali pengukuran yaitu O1 (pre test)

Page 76: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

62

untuk mengukur minat siswa dalam mengikuti konseling individu sebelum diberikan

layanan bimbingan kelompok. Pengukuran yang kedua O2 (post test) dilakukan

untuk mengukur minat siswa dalam mengikuti konseling individu setelah diberi

layanan bimbingan kelompok. Adanya perbedaan antara pre test dan post test

diasumsikan sebagai efek dari perlakuan yang diberikan. Desain penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1

(Pre Test) Perlakuan (Post Tes)

Desain penelitian one group pretest-posttest design

Keterangan:

O1 = Pengukuran awal (pre-test), untuk mengukur minat siswa dalam mengikuti

konseling individu pada sampel sebelum diberikan layanan bimbingan

kelompok.

X = Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok.

O2 = Pengukuran akhir (post-test), untuk mengukur minat siswa dalam mengikuti

konseling individu pada sampel setelah diberikan layanan bimbingan

kelompok.

Dalam penelitian digunakan tahap-tahap rancangan eksperimen untuk

mengetahui peningkatan minat siswa mengikuti konseling individu setelah

mendapatkan layanan bimbingan kelompok. Beberapa hal yang dilakukan dalam

pelaksanaan eksperimen ini adalah sebagai berikut.

O1 X O2

Page 77: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

63

a) Memberikan Pre test (O1)

Pre-test ini menggunakan format skala psikologi untuk mengetahui

minat siswa mengikuti konseling individu dan hasilnya akan menjadi data

perbandingan pada post- test.

b) Perlakuan (X)

Perlakuan dilakukan melalui pemberian layanan bimbingan kelompok

yang akan diberikan selama 8 kali pertemuan dengan durasi selama 40 menit.

Pada setiap akhir pertemuan peneliti akan memberikan penilaian segera

(laiseg) untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi

layanan bimbingan kelompok yang diberikan.

c) Memberikan Post-test (O2)

Post-test adalah pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui

keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dan untuk

mengetahui adanya peningkatan minat siswa mengikuti konseling individu.

Post test ini tidak diberikan pada setiap akhir pertemuan tetapi setelah 8 kali

pertemuan.

Tabel 3.1

Rancangan Pemberian Materi Layanan Bimbingan Kelompok

No Pertemuan Materi Waktu

1 Pertemuan ke-1 Mengenal tentang konseling individu 40 menit

2 Pertemuan ke-2 Meningkatkan kepercayaan diri 40 menit

3 Pertemuan ke-3 Perhatian terhadap konseling individu 40 menit

4 Pertemuan ke-4 Membangkitkan ketertarikan siswa 40 menit

Page 78: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

64

5 Pertemuan ke-5 Keinginan mengikuti konseling

individu

40 menit

6 Pertemuan ke-6 Meningkatkan keyakinan 40 menit

7 Pertemuan ke-7 Tindakan mengikuti konseling

individu

40 menit

8 Pertemuan ke-8 Keterbukaan diri 40 menit

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Identifikasi Variabel

Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, subyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:38). Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1) Variabel bebas (X) atau biasa disebut dengan istilah variabel independen

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya

variabel terikat (Sugiyono, 2008:39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebas adalah layanan bimbingan kelompok, karena layanan ini sengaja diberikan

untuk memberikan pengaruh bagi variabel terikat yaitu minat mengikuti

konseling individu.

2) Variabel terikat (Y) atau biasa disebut dengan istilah variabel dependen

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2008:39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat adalah minat siswa mengikuti layanan konseling individu.

Page 79: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

65

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional sebagai suatu definisi mengenai variabel yang

dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat

diamati (Azwar, 2007:74). Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1) Minat mengikuti konseling individu

Minat merupakan kecenderungan yang terarah secara berkala terhadap suatu yang

meningkatkan perasaan senang dan tertarik, sehingga individu tersebut termotivasi

untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang disenanginya sehingga individu

tersebut merasa nyaman melakukan aktivitas tersebut tanpa adanya paksaan. Minat

yang dimaksud dalam penelitian ini ialah dalam meningkatkan konseling individu

pada siswa karena siswa kurang berminat mengikuti sementara konseling individu

itu sendiri sangat penting bagi siswa untuk perkembangan yang optimal bagi

siswa.

2) Layanan bimbingan kelompok

Bimbingan kelompok dalam penelitian ini diartikan sebagai proses pemberian

informasi dan bantuan dalam bentuk kegiatan kelompok yang memanfaat

dinamika kelompok sebagai media untuk membahas topik umum dengan panduan

seorang narasumber atau pemimpin kelompok. Pemberian bantuan dan informasi

tersebut dapat berkaitan dengan masalah-masalah yang bersifat personal,

vokasional, belajar maupun sosial guna membantu individu menjalani kehidupan

sehari-harinya baik sebagai individu, anggota keluarga, pelajar, maupun anggota

masyarakat serta dalam rangka pengambilan keputusan secara tepat. Keputusan

Page 80: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

66

yang diambil tersebut tentunya merupakan keputusan yang bertanggung jawab

untuk membantu individu agar dapat menerapkan tingkah laku yang lebih efektif,

sehingga individu tersebut hidup dengan lebih baik nantinya. Dalam penelitian ini

layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk minat mengikuti konseling individu

pada siswa.

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:obyek atau subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:55). Sedangkan

menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,

2006:130).

Untuk keperluan penelitian ini, yang digunakan sebagai populasi adalah

siswa Kelas VII A SMP Negeri 4 Batang Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

berjumlah 32 orang siswa.

Tabel 3.2

Jumlah Siswa Kelas VII A

No Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-laki 16 siswa

2. Perempuan 16 siswa

TOTAL 32 siswa

Page 81: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

67

3.4.2 Sampel dan Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2006:56) sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Arikunto (2006:131),

sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dengan demikian sampel

adalah sebagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Adapun sampel dalam

penelitian ini adalah sebanyak 10 siswa kelas VII A dalam satu kelompok, karena

dalam bimbingan kelompok efektif diikuti 10 anggota kelompok.

Penelitian ini diberikan kepada siswa agar minat mengikuti konseling

individu dapat ditingkatkan, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah stratified proporsionate random sampling, teknik ini digunakan bila populasi

mempunyai anggota/unsure yang tidak homogeny dan berstrata secara proporsional

(Sugiyono, 2010:120). Sampel berstrata atau stratified digunakan apabila peneliti

berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkatan-tingkatan atau strata (Arikunto,

2006: 138). Sedangkan random berarti peneliti memberi hak yang sama kepada setiap

subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel (Arikunto,

2006: 134), selain itu, proporsionate sendiri berarti populasi yang dipilih mempunyai

jumlah yang proporsional/seimbang untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

Jadi, teknik pengambilan dengan stratified proporsionate random sampling

merupakan penggabungan pengambilan sampel secara acak yang berarti semua

subjek memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dengan mempertimbangkan

strata atau tingkatan dan pemilihan 10 sampel juga mempunyai jumlah yang

proporsional/seimbang dari setiap strata yang ada. Strata yaitu sampel diambil

berdasarkan tingkat minat siswa mengikuti konseling individu yang sangat rendah,

Page 82: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

68

rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi dengan tujuan untuk meningkatkan minat

siswa mengikuti konseling individu. Sedangkan yang dimaksud acak yaitu peneliti

memberi hak yang sama kepada subjek untuk menjadi sampel, sehingga peneliti

terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk

dijadikan sampel.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 10 siswa yaitu 2 siswa dengan tingkat

minat mengikuti konseling individu kategori tinggi, 2 siswa kategori minat sedang, 3

siswa dalam kategori minat rendah dan 3 siswa dalam kategori minat sangat rendah

dalam mengikuti konseling individu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mencari data empiris tentang peningkatan minat mengikuti konseling individu

melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Batang.

Dalam penelitian ini langkah-langkah pengambilan sampel adalah sebagai

berikut :

1) Memberikan pre test instrumen skala minat secara keseluruhan kepada populasi

yaitu siswa kelas VII A. Dari hasil pre test skala minat diperoleh deskripsi tingkat

minat dengan kriteria sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.

2) Dari keseluruhan anggota populasi yang berjumlah 32 siswa selanjutnya diambil

secara heterogen untuk dijadikan sampel penelitian dengan mempertimbangkan

setiap anggota populasi berdasarkan tingkat minat mengkuti konseling individu

(sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi) tetap memiliki

kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel penelitian, sehingga nantinya

akan diperoleh jumlah sampel sebanyak 10 siswa.

Page 83: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

69

3) Memberikan perlakuan atau treatment kepada kelompok (10 siswa) yang

digunakan sebagai sampel dalam penelitian berupa layanan bimbingan

kelompok.

Tabel 3.3

Sampel Penelitian

No

Kriteria Minat Mengikuti

Konseling Individu

Jumlah Siswa

1 Tinggi 2 siswa

2 Sedang 2 siswa

3 Rendah 3 siswa

4 Sangat Rendah 3 siswa

Total 10 siswa

3.5 Metode dan Alat Pengumpul Data

3.5.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data sangat penting dalam penelitian, oleh karena itu

dibutuhkan suatu metode dan alat pengumpulan data yang dapat menjaring seluruh

informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data pada

prinsipnya berfungsi untuk mengungkapkan variabel yang akan diteliti. Dalam

penelitian ini data yang akan diungkap berupa aspek psikologi yaitu minat siswa.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

psikologi dan alatnya adalah skala minat siswa .

Page 84: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

70

Skala psikologi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur atribut

psikologis (Azwar, 2005:1). Terdapat beberapa karakteristik skala psikologi sebagai

alat ukur yaitu:

1) Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung

mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap

indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.

2) Atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-

indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam

bentuk item-item.

3) Respons subjek tidak diklasifikasi sebagai jawaban “benar”atau “salah”

tetapi semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur

dan sungguh-sungguh. (Azwar,2005:4)

Dengan demikian skala psikologi dapat digunakan sebagai instrumen yang

dapat mengungkapkan indikator perilaku, berupa pernyataan maupun

pertanyaan sebagai stimulus. Responden tidak mengetahui arah jawaban dari

pernyataan maupun pertanyaan tersebut. Hasil jawaban responden tersebut

kemudian dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan sesuatu yang hendak

diukur.

3.5.2 Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat diartikan sebagai usaha pencatatan hasil penelitian

yang mencakup segala peristiwa, fakta, keterangan dan angka yang dapat dijadikan

sebagai bahan acuan untuk menyusun suatu informasi tertentu. Alat pengumpul data

yang digunakan adalah skala minat yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan

Page 85: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

71

teori yang ada. Dalam penelitian ini data yang akan diungkap berupa konstruk untuk

menggambarkan minat siswa mengikuti konseling individu dalam bentuk pertanyaan

atau pernyataan sebagai stimulus yang tertuju pada indikator untuk memancing

jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan pada subjek yang biasanya tidak

disadari oleh responden yang bersangkutan.

Skala minat diberikan di awal dan di akhir eksperimen. Skala penilaian awal

bertujuan untuk mengetahui tingkat minat siswa dalam mengikuti konseling individu

sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok. Skala penilaian akhir digunakan

untuk mengetahui perubahan tingkat minat siswa dalam mengikuti konseling individu

setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok.

Skala minat menggunakan alternatif 4 pilihan jawaban yaitu, sangat sesuai

(SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS) yang bertujuan untuk

mengukur minat siswa dalam mengikuti konseling individu. Fenomena yang akan

diteliti telah ditetapkan oleh peneliti, yang disebut dengan variabel penelitian.

Variabel tersebut kemudian dijabarkan dalam indikator-indikator penelitian,

kemudian indikator tersebut dijabarkan menjadi deskriptor sebagai panduan untuk

menyusun item-item instrument penelitian. Alternatif jawaban terdiri atas 4 pilihan,

nilai tengah sengaja dihilangkan untuk menghindari kecenderungan responden

memilih jawaban pada nilai tengah atau jawaban ragu-ragu.

Kelemahan dengan 5 alternatif jawaban memiliki kecenderungan untuk

memilih alternatif jawaban ditengah karena dirasa aman dan paling gampang,

responden hampir tidak berfikir terlalu lama untuk menjawabnya (Arikunto,

2006:241). Dengan menghilangkan nilai tengah pada alternatif jawaban, diharapkan

Page 86: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

72

responden benar-benar memberikan jawaban dengan sungguh-sungguh. Tidak ada

manfaatnya untuk memperbanyak pilihan jenjang karena justru akan mengaburkan

perbedaan yang diinginkan diantara jenjang yang dimaksud, pada responden yang

belum cukup dewasa, diferensiasinya perlu disederhanakan (Azwar,2005:33).

Sehingga memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Responden

bebas memilih salah satu jawaban dari keempat alternatif jawaban yang ada sesuai

dengan keadaan masing-masing responden. Jawaban soal positif diberi skor 4, 3, 2, 1,

sedangkan jawaban soal negatif diberi skor 1, 2, 3, 4 sesuai dengan arah pertanyaan

atau pernyataan yang dimaksud. Adapun ketentuan penskoran setiap jawaban adalah

sebagai berikut.

Penskoran Item

Alternatif jawaban

Jenis item

Positif (+) Negatif (-)

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Tabel 3.4

Untuk mendeskripsikan tingkat minat siswa mengikuti konseling individu yang

memiliki rentangan skor 1 s/d 4, dibuat interval kriteria tingkat minat siswa

mengikuti konseling individu yang ditentukan dengan cara sebagai berikut.

Page 87: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

73

1) Menentukan skor jawaban skala minat siswa mengikuti konseling individu

dengan ketentuan, untuk item positif dan item negatif mempunyai skor yang

berbeda.

2) Menjumlahkan skor dalam setiap variabel yang diperoleh tiap-tiap responden.

3) Menentukan skor maksimal = skor tertinggi × jumlah item = 4 × 75 = 300

= 4/4 × 100% = 100%

4) Menentukan skor minimal = skor terendah × jumlah item = 1 × 75 = 75

= 1/4 × 100% = 25%

5) Menentukan rentangan skor = skor maksimal skor minimal = 300 75 = 225

= 100% 25% = 75%

6) Menentukan interval kelas = rentangan skor : jumlah kategori = 225 : 5 = 45

= 75% : 5 = 15%

Dengan demikian kriteria untuk mendeskripsikan minat siswa dapat dilihat

pada tabel :

Tabel. 3.5 Kategori tingkatan skala minat siswa

Presentase Kategori

85% ≤ 100% Sangat Tinggi

70% ≤ 85% Tinggi

55% ≤ 70% Sedang

40% ≤ 55% Rendah

25% ≤ 40% Sangat Rendah

Page 88: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

74

3.6 Prosedur Penyusunan Instrumen

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengadaan instrumen penelitian

melalui beberapa tahap. Prosedur yang ditempuh adalah perencanaan, penulisan butir

soal, penyuntingan, uji-coba, penganalisisan hasil, dan mengadakan revisi

(Arikunto,2006:166). Sedangkan dalam penelitian ini, langkah-langkah yang

ditempuh oleh peneliti dalam pengadaan instrumen antara lain: membuat kisi-kisi

instrumen, lalu dikonsultasikan, hasil konsultasi direvisi jika perlu, instrumen yang

telah direvisi diuji-cobakan, kemudian revisi kedua dan instrumen jadi yang siap

disebarkan. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dapat

dilihat pada bagan berikut.

Gambar 3.2

Langkah-langkah dalam penelitian

Setelah mengetahui langkah-langkah dalam penyusunan instrumen penelitian,

selanjutnya adalah membahas mengenai kisi-kisi instrumen yang dilanjutkan dengan

menyusun instrumen secara utuh beserta lembar jawabnya. Instrumen awal diuji

Teori

(1)

Uji Coba

(4)

Instrumen Jadi

(6)

Kisi-kisi Instrumen

(2)

Revisi

(5)

Instrumen

(3)

Page 89: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

75

cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Uji coba dilakukan

kepada siswa yang tidak termasuk dalam sampel penelitian.

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Instrumen Skala Minat

Variabel

Sub

Variabel

Indikator

Deskriptor

Item

+ -

Minat siswa

mengikuti

konseling

individu

Aspek-

aspek

minat

1. Perhatian

2. Ketertarikan

3. Keinginan

1. Perhatian terhadap

seluruh pelaksanaan

layanan konseling

individu.

2. Mengesampingkan

kegiatan yang lain.

1. Ketertarikan untuk

mengikuti pelaksanaan

layanan konseling

individu.

2. Memberikan kesan

terhadap layanan

konseling individu.

3. Ketertarikan terhadap

layanan konseling

individu berdasarkan

pada manfaatnya.

1. Keinginan mengetahui

segala hal yang

berkaitan dengan

layanan konseling

individu.

2. Mencari tahu informasi

1,2,3,4,5,

6

7,8

14,15,16

17,18

19,20,21,

22

31,32,33,

34,35

36,37,38

9,10,

11

12,13

23,24,

25

26,27

28,29,

30

41,42,

43

44,45,

Page 90: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

76

3.7 Uji Instrumen Penelitian

Dalam setiap penelitian diharapkan dapat memperoleh hasil yang benar-benar

obyektif. Data yang baik adalah data yang sesuai dengan kenyataan sehingga data

disebut valid. Suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila alat ukur tersebut

mempunyai ketepatan atau kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya dan

memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran

4. Keyakinan

5. Tindakan

mengenai layanan

konseling individu.

1. Keyakinan bahwa

konseling individu

bermanfaat.

2. Yakin bahwa layanan

konseling individu tidak

hanya untuk siswa yang

bermasalah saja

melainkan untuk seluruh

siswa

Tindakan untuk

melaksanakan dan

memanfaatkan layanan

konseling individu tanpa

adanya paksaan dari

pihak lain melainkan dari

dirinya sendiri yang

diharapkan dapat

membantu

menyelesaikan

permasalahannya

39,40

47,48,49,

50,51,52

53,54,55,

56

65,66,67,

68,69,70,

71

46

57,58,

59,60

61,62,

63,64

72,73,

74,75

Page 91: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

77

tersebut (Azwar,2005:6). Oleh karena itu alat ukur yang digunakan harus memiliki

validitas dan reliabilitas sebagai alat ukur.

3.7.1 Validitas Instrumen

Validitas adalah alat ukur yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid atau kurang sahih berarti

memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 2006:144). Teknik uji validitas instrumen

dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment yaitu :

keterangan:

xyr : koefisien korelasi antara x dan y

N : jumlah subyek

X : skor item

Y : skor total

X : jumlah skor item

Y : jumlah skor total

X2 : jumlah kuadrat skor item

2Y : jumlah kuadrat skor total (Arikunto, 2006:274)

Page 92: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

78

Berdasarkan hasil pengujian validitas item dengan menggunakan rumus

product moment, hasil yang diperoleh rxy

akan dikonsultasikan dengan r tabel product

moment dengan N = 31 pada taraf signifikansi 5% yaitu r tabel = 0,355. Apabila rxy>r

tabel maka item dikatakan valid dan dapat digunakan untuk pengumpulan data. Dari

hasil uji coba diperoleh beberapa item yang valid dan tidak valid. Item dalam

kategori valid yang dipergunakan sebagai instrument minat yang ditujukan pada

subjek penelitian sesungguhnya.

Instrumen yang diuji cobakan pada populasi menghasilkan data yang

kemudian dilakukan uji validitas instrumen. Berdasarkan hasil uji coba instrumen

dari 75 item pernyataan yang diuji cobakan kepada 31 siswa dengan nilai r tabel 0,355

pada taraf signifikan 5 % terdapat 53 item pernyataan yang valid dan 22 item

pernyataan yang tidak valid. Adapun nomor item-item pernyataan yang tidak valid

tersebut antara lain : 4, 6, 10, 22, 24, 32,35, 38, 40, 43, 45, 50, 52, 55, 56, 60, 62, 63,

67, 68, 73,75. Pada dua puluh dua butir item tersebut memiliki rhitung < 0,355. Item

yang tidak valid tersebut tidak disertakan dalam skala minat pada penelitian ini. Jadi

item yang akan digunakan pada penelitian ini sebanyak 53 item yang merupakan

penjabaran dari aspek-aspek minat. Uraian hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran.

3.7.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,

2006:178). Dalam penelitian ini reliabilitas instrumen hanya item yang valid diuji

dengan reliabilitas internal karena perhitungan berdasarkan instrumen saja. Instrumen

Page 93: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

79

yang reliabel atau dapat dipercaya akan menghasilkan data yang reliabel juga. Teknik

yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini

menggunakan rumus Alpha.

2

2

11 11k

kr

keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan

2

: jumlah varian butir

2

t : varian total (Arikunto, 2006:196)

Hasil perhitungan r hitung dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikan

5%. jika r hitung > dari pada r tabel maka instrument tersebut dapat dikatakan reliabel.

Adapun klasifikasi reliabilitas instrument menurut Arikunto (2006:178) adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.7

Klasifikasi Reliabilitas

Reliabilitas Klasifikasi

0,9 < rh 1

0,7 < rh 0,8

0,5< rh 0,6

0,3 < rh 0,4

0,0 < rh 0,2

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

(Arikunto,2006:178)

Page 94: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

80

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen skala minat dengan

menggunakan rumus alpha, Pengukuran reliabiltas skala minat terhadap 31

responden, diperoleh koefesien reliabilitas (r11) sebesar 0,918. Taraf signifikan 5 %

dengan 31 responden memiliki nilai r tabel sebesar 0,355. Hasil perhitungan

reliabilitas skala pengendalian diri diperoleh r11 > r tabel (0,918 > 0,355). Pada tabel

3.6 menunjukkan bahwa uji coba skala minat memiliki reliabilitas sangat tinggi,

maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data

penelitian.

3.8 Metode Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh maka perlu diolah dan dianalisis. Analisis

data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian.

Dengan analisis data maka akan dapat membuktikan hipotesis yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui gambaran

minat siswa mengikuti konseling individu sebelum dan sesudah diberi layanan

bimbingan kelompok, serta untuk mengetahui adakah perbedaan minat siswa

mengikuti konseling individu sebelum dan sesudah diberi layanan bimbingan

kelompok. Oleh karena itu pendekatan analisis data yang akan digunakan adalah:

3.8.1 Analisis Deskripsi Persentase

Analisis deskripsi persentase adalah teknik analisis data yang dilakukan untuk

mengetahui gambaran minat siswa mengikuti konseling individu antara sebelum dan

sesudah diberi layanan bimbingan kelompok. Adapun rumus yang digunakan yaitu:

Page 95: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

81

Keterangan: P = Persentase

n = Skor yang diperoleh

N = Jumlah skor yang diharapkan

3.8.2 Uji Wilcoxon

Selain analisis deskripsi persentase, teknik analisis data dalam penelitian ini

adalah metode non parametris, dengan menggunakan uji wilcoxon karena mengacu

pada variabel data yang ada adalah variabel ordinal. Uji wilcoxon yaitu dengan

membuat tabel penolong untuk test wilcoxon yaitu dengan mencari jenjang antara

pretest dan posttest.(Sugiyono, 2006:131)

Tabel 3.8

Tabel Penolong Untuk Uji Wilcoxon

No. XA1 XB1 Beda Tanda Jenjang

XB1-XA1 Jenjang + -

Keterangan:

No. : Kode responden

XA1 : Hasil pretest tiap responden

XB1 : Hasil posttest tiap responden

Beda (XB1 - XA1) : Selisih hasil pretest dan posttest

Tanda jenjang : Tingkatan/jenjang baik yang positif maupun negatif

(Sugiyono, 2006:132)

Page 96: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

82

Jika jumlah jenjang antara pretest dan posttest lebih besar dari indeks tabel

wilcoxon, maka layanan bimbingan kelompok dianggap efektif dalam meningkatkan

minat siswa dalam mengikuti konseling individu. Dalam mengambil kesimpulan

menggunakan pedoman taraf signifikansi 5% dengan ketentuan:

1. Ho ditolak & Ha diterima apabila thitung lebih besar atau sama dengan ttabel

2. Ho diterima & Ha ditolak apabila thitung lebih kecil dari ttabel.

Page 97: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

83

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang persiapan penelitian, hasil penelitian,

pembahasan, dan keterbatasan penelitian tentang peningkatan minat siswa mengikuti

konseling individu melalui layanan bimbingan kelompok di SMP Negeri 4 Batang.

4.1 Persiapan Penelitian

Dalam pemberian layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan minat

siswa mengikuti konseling individu Di SMP Negeri 4 Batang, peneliti memerlukan

beberapa persiapan. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah :

1. Mengurus perijinan penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang. Untuk selanjutnya diserahkan ke SMP Negeri 4 Batang untuk

melakukan penelitian di SMP Negeri 4 Batang.

2. Membuat instrumen penelitian berupa skala minat dan melakukan ujicoba.

3. Melaksanakan penelitian berupa pemberian layanan bimbingan kelompok untuk

meningkatkan minat siswa mengikuti konseling individu.

4.2 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dibawah ini akan

diuraikan hasil dari penelitian tersebut. Uraian dibawah ini meliputi : (1) gambaran

tingkat minat siswa dalam mengikuti konseling individu sebelum mendapatkan

Page 98: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

84

layanan bimbingan kelompok, (2) gambaran tingkat minat siswa dalam mengikuti

konseling individu setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok, (3)

peningkatan minat siswa dalam mengikuti konseling individu setelah memperoleh

layanan bimbingan kelompok, dan (4) pelaksanaan layanan bimbingan kelompok.

4.2.1 Gambaran Tingkat Minat Siswa dalam Mengikuti Konseling Individu

Sebelum Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok

Gambaran mengenai minat siswa dalam mengikuti konseling individu sebelum

diberikan layanan bimbingan kelompok dapat diprediksi melalui hasil perhitungan

pre-test dengan menggunakan instrumen skala minat. Sebanyak 53 item yang

terdapat dalam skala minat bertujuan untuk mencari dan mengetahui kondisi minat

siswa yang mempunyai kecenderungan minat mengikuti konseling individu yang

rendah.

Instrumen disebarkan kepada siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Batang, peneliti

menyebarkan instrumen yang telah valid kepada 32 responden. Hasil perhitungan

pre-test dijadikan sebagai pedoman untuk memilih sampel penelitian. Pemilihan

sampel penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat siswa dalam mengikuti

konseling individu di sekolah. Berikut hasil perhitungan pre-test yang telah dilakukan

terhadap 32 responden.

Page 99: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

85

Tabel 4.1

Hasil Perhitungan Pre-test Skala Minat

No Responden Skala Minat

∑ % Kriteria

1 AF 103 48.584906 Rendah

2 ANK 95 44.811321 Rendah

3 DH 97 45.754717 Rendah

4 ES 110 51.886792 Rendah

5 ESW 130 61.320755 Sedang

6 FAN 149 70.283019 Tinggi

7 GB 78 36.792453 Sangat Rendah

8 HAL 101 47.641509 Rendah

9 HAK 80 37.735849 Sangat Rendah

10 IA 125 58.962264 Sedang

11 IN 153 72.169811 Tinggi

12 KN 112 52.830189 Rendah

13 LS 111 52.358491 Rendah

14 MM 152 71.698113 Tinggi

15 MK 133 62.735849 Sedang

16 MZS 104 49.056604 Rendah

17 MKR 108 50.943396 Rendah

18 MHA 125 58.962264 Sedang

19 MPW 129 60.849057 Sedang

20 MUH 114 53.773585 Rendah

21 MW 96 45.283019 Rendah

22 MUN 112 52.830189 Rendah

23 NP 106 50 Rendah

24 NR 105 49.528302 Rendah

25 NM 125 58.962264 Sedang

Page 100: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

86

26 NS 154 72.641509 Tinggi

27 RD 129 60.849057 Sedang

28 RA 84 39.622642 Sangat Rendah

29 DSD 112 52.830189 Rendah

30 TB 109 51.415094 Rendah

31 UH 129 60.849057 Sedang

32 YA 149 70.283019 Tinggi

Dari tabel 4.1 di atas dipaparkan hasil pre-test terhadap 32 responden.

Berdasarkan kategorisasi terdapat tiga siswa yang termasuk dalam kategori sangat

rendah dengan persentase antara 25% ≤ 40%, enam belas siswa pada kategori

rendah yaitu persentase 40% ≤ 55%, delapan siswa dalam kategorisasi sedang

dengan persentase antara 55% ≤ 70%, sementara lima siswa dalam kategorisasi tinggi

dengan persentase antara 70% ≤ 85%.

Layanan bimbingan kelompok lebih efektif jika anggota kelompok berkisar

antara 8-10 orang, sehingga peneliti memilih sampel penelitian yang terdiri dari 10

orang. Sampel penelitian ini meliputi tiga anggota kelompok yang memiliki minat

konseling individu yang sangat rendah (GB, HAK, dan RA), tiga anggota kelompok

yang memiliki minat konseling individu yang rendah (ANK, DH, dan MW), dua

orang anggota kelompok yang memiliki tingkat minat konseling individu yang

sedang (ESW dan MK) dan dua orang anggota kelompok yang memiliki tingkat

minat konseling individu yang tinggi (IN dan NS). Perbedaan pemilihan tingkat

minat mengikuti konseling individu (pengambilan sampel secara heterogen) ini

diharapkan memunculkan dinamika dalam kelompok, sehingga terjadi peningkatan

Page 101: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

87

minat mengikuti konseling individu pada anggota kelompok. Hasil pre-test kesepuluh

anggota kelompok tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Tingkat Minat Siswa dalam Mengikuti Konseling Individu

Sebelum Memperoleh Layanan Bimbingan Kelompok (pre-test)

No Kode Responden Jumlah Persentase Kriteria

1 ANK 95 44.81 Rendah

2 DH 97 45.75 Rendah

3 ESW 130 61.32 Sedang

4 GB 78 36.79 Sangat Rendah

5 HAK 80 37.74 Sangat Rendah

6 IN 153 72.17 Tinggi

7 MK 133 62.74 Sedang

8 MW 96 45.28 Rendah

9 NS 154 72.64 Tinggi

10 RA 84 39.62 Sangat Rendah

Jumlah 1100 51.89

Rendah

4.2.2 Gambaran Tingkat Minat Siswa dalam Mengikuti Konseling Individu

Setelah Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok sebagai treatment dalam penelitian ini dilakukan

sebanyak delapan kali pertemuan. Setelah melaksanakan kegiatan bimbingan

kelompok sebanyak delapan kali langkah selanjutnya adalah melakukan post-test. Hal

ini bertujuan untuk mengetahui tingkat minat mengikuti konseling individu yang

dimiliki oleh siswa setelah mereka mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Sesuai

Page 102: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

88

dengan tujuan penelitian yakni untuk membuktikan adanya kecenderungan

peningkatan minat siswa dalam mengikuti konseling individu pada siswa sesudah

mengikuti layanan bimbingan kelompok. Hasil post-test selengkapnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Tingkat Minat Siswa dalam Mengikuti Konseling Individu

Setelah Melaksanakan Layanan Bimbingan Kelompok (post-test)

No Kode Responden Skala Minat

∑ % Kriteria

1 ANK 155 73.11 Tinggi

2 DH 148 69.81 Sedang

3 ESW 181 85.38 Sangat Tinggi

4 GB

146 68.87 Sedang

5 HAK

144 67.92 Sedang

6 IN

188 88.68 Sangat Tinggi

7 MK

164 77.36 Tinggi

8 MW

158 74.53 Tinggi

9 NS

185 87.26 Sangat Tinggi

10 RA

156 73.58 Tinggi

Jumlah 1625 76.65 Tinggi

Berdasarkan pada perhitungan post-test yang telah dilakukan terhadap

kelompok, maka dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan minat siswa dalam

mengikuti konseling individu. Tiga siswa memiliki tingkat minat mengikuti

konseling individu yang sangat tinggi (ESW, IN dan NS), empat anggota lainnya

memiliki tingkat minat mengikuti konseling individu pada kategorisasi tinggi (ANK,

Page 103: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

89

MK, MW, dan RA), serta tiga siswa mempunyai minat mengikuti konseling individu

pada kategorisasi sedang ( DH, GB, dan HAK).

Secara keseluruhan, siswa yang mengikuti post-test mempunyai minat yang

cenderung meningkat dibandingkan dengan hasil sebelum pemberian layanan

bimbingan kelompok.

4.2.3 Peningkatan Minat Siswa Dalam Mengikuti Konseling Individu Setelah

Memperoleh Layanan Bimbingan Kelompok

Setelah melakukan post-test langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti

adalah mencari perbedaan kondisi minat mengikuti konseling individu yang dimiliki

oleh siswa sebelum memperoleh layanan bimbingan kelompok dan setelah

memperoleh layanan bimbingan kelompok. Analisis untuk mengetahui perbedaan

tingkat minat siswa mengikuti konseling inidividu dengan menggunakan statistik non

parametrik, yakni uji wilcoxon. Berikut disajikan analisis wilcoxon menggunakan

tabel penolong wilcoxon karena respondennya hanya 10 orang.

Tabel 4.4

Tabel Penolong Untuk Uji Wilcoxon

Kode

Responden

Pre-test

(X1)

Post-test

(X2)

Beda

(X2-X1)

Tanda Jenjang

Jenjang + -

ANK 95 155 60

6 6 0

DH 97 148 51

4,5 4,5 0

ESW 130 181 51

4,5 4,5 0

GB 78 146

68 9 9 0

HAK 80 144

64 8 8 0

Page 104: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

90

IN 153 188

35 3 3 0

MK 133 164

31 1,5 1,5 0

MW 96 158

62 7 7 0

NS 154 185

31 1,5 1,5 0

RA 84 156

72 10 10 0

Jumlah 55 0

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan analisis uji wilcoxon diperoleh

jumlah jenjang yang kecil atau Thitung nilainya adalah 55. Sedangkan Ttabel untuk n=10

dengan taraf kesalahan 5% nilainya adalah 8. t hitung (55) > t tabel (8) dengan

demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

minat siswa mengikuti konseling individu menunjukkan peningkatan setelah

memperoleh layanan bimbingan kelompok.

Hasil perbedaan tingkat minat mengikuti konseling individu dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.5

Perbedaan Tingkat Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu Sebelum dan

Setelah Memperoleh Layanan Bimbingan Kelompok

No. Nama

Pre-test Post-test Perbedaan

(%) % Krite

ria %

Krite

ria

1 ANK 95 44.81 R 155 73.11 T 28.3%

2 DH 97 45.75 R 148 69.81 S 24.06%

3 ESW 130 61.32 S 181 85.38 ST 24.06%

4 GB 78 36.79 SR 146 68.87 S

32.08%

Page 105: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

91

5 HAK 80 37.74 SR 144 67.92 S

30.18%

6 IN 153 72.17 T 188 88.68 ST

16.51%

7 MK 133 62.74 S 164 77.36 T

14.62%

8 MW 96 45.28 R 158 74.53 T

29.25%

9 NS 154 72.64 T 185 87.26 ST

14.62%

10 RA 84 39.62 SR 156 73.58 T

33.96%

Rata-rata 51.89 R Rata-

rata 76.65 T 24.76%

Grafik 4.1

Perbandingan Hasil Pre-test dan Post test

44.81

73.11

45.75

69.81

61.32

85.38

36.79

68.87

37.74

67.9272.17

88.68

62.74

77.36

45.28

74.53 72.64

87.26

39.62

73.58

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Persentase

ANK DH ESW GB HAK IN MK MW NS RA

Nama Anggota Kelompok

Perbandingan hasil pretest dan posttest

Pre-test

Post-test

Dari tabel dan grafik di atas diperoleh peningkatan minat mengikuti konseling

individu pada siswa rata-rata sebesar 24.76 %. Dari ke-sepuluh sampel penelitian

yang mengalami peningkatan terbesar yaitu RA sebesar 33.96 % dan peningkatan

terkecil pada MK, dan NS yakni sebesar 14.62 %. Dari hasil tabel perbedaan tingkat

minat siswa mengikuti konseling individu sebelum dan setelah diberikan layanan

Page 106: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

92

bimbingan kelompok, nampak terjadi peningkatan minat mengikuti konseling

individu yang terjadi pada setiap anggota kelompok.

Di bawah ini dapat dilihat peningkatan minat siswa mengikuti konseling

individu dilihat dari indikator minat siswa mengikuti konseling individu.

Tabel 4.6

Hasil Perbedaan Skor Berdasarkan Indikator Minat Siswa Mengikuti

Konseling Individu Sebelum dan Setelah Memperoleh Layanan Bimbingan

Kelompok

Grafik 4.2

Grafik persentase skor tiap indikator minat siswa mengikuti konseling individu

sebelum dan sesudah mendapatkan bimbingan kelompok

N

o Indikator

% Skor % Skor

Peningkatan Pre

Test

Post

Test Pre Test Post Test

1 Perhatian terhadap

konseling individu 215 311 53.75 77.75 24%

2 Ketertarikan terhadap

konseling individu 323 459 53.83 76.50 22.67%

3 Keinginan mengikuti

konseling individu 197 307 49.25 76.75 27.5%

4 Keyakinan mengikuti

konseling individu 221 335 50.23 76.14 25.91%

5 Tindakan mengikuti

konseling individu 144 213 51.43 76.07 24.64%

% skor rata- rata 1100 1625 51.89 76.65 24.76%

Page 107: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

93

53.75

77.75

53.83

76.5

49.25

76.75

50.23

76.14

51.43

76.07

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Perhatian terhadap

konseling individu

Ketertarikan terhadap

konseling individu

Keinginan mengikuti

konseling indivdu

Keyakinan mengikuti

konseling individu

Tindakan mengikuti

konseling individu

Post-testPre-test

Berdasarkan tabel 4.5 dan grafik 4.2 maka dapat diketahui bahwa semua

indikator mengalami peningkatan setelah mengikuti bimbingan kelompok. Untuk

persentase skor rata-rata tiap indikator mengalami peningkatan sebesar 24.76% dari

yang semulanya persentase hanya 51.89% termasuk dalam kategori rendah,

persentase rata-ratanya menjadi 76.65% dan termasuk dalam kategori tinggi.

Indikator yang paling tinggi mengalami peningkatan adalah indikator keinginan

mengikuti konseling individu, dengan peningkatan sebesar 27.5% yang semula hanya

49.25% termasuk kategori rendah menjadi 76.75 dan termasuk dalam kategori tinggi.

4.2.4 Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok

Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan (Februari-Maret). Pada

tanggal 2 Februari 2013 diadakan uji coba instrumen yakni skala minat pada kelas

VII G SMP Negeri 4 Batang. Selanjutnya pada tanggal 6 Februari 2013 diadakan pre-

Page 108: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

94

test menggunakan skala minat yang telah dibimbingkan kembali dan divalidasi untuk

mengetahui tingkat minat siswa mengikuti konseling individu sebelum memperoleh

layanan bimbingan kelompok. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dari hasil

pre-test, peneliti memilih sebanyak 10 siswa yang mempunyai tingkat minat

mengikuti konseling individu secara heterogen.

Pemberian treatment berupa layanan bimbingan kelompok diberikan sebanyak

delapan kali. Pertemuan dalam layanan bimbingan kelompok dilaksanakan pada

tanggal 12 Februari 2013-7 Maret 2013. Setelah memberikan treatment berupa

layanan bimbingan kelompok, langkah selanjutnya adalah melaksanakan post-test

untuk mengetahui tingkat minat siswa mengikuti konseling individu yang telah

mengikuti kegiatan bimbingan kelompok, dan pemberian post test dilaksanakan pada

tanggal 8 Maret 2013 di Ruang BK SMP Negeri 4 Batang. Diskripsi proses

pelaksanaan bimbingan kelompok dari pertemuan pertama hingga kedelapan akan

dijelaskan sebagai berikut:

Pertemuan Pertama

Hari/tanggal : Selasa, 12 Februari 2013.

Tempat : Ruang kelas VII A SMP Negeri 4 Batang

Topik : Mengenal tentang Konseling Individu

Pada Tahap Pembukaan, pemimpin kelompok mengucapkan salam,

menanyakan kabar anggota kelompok dan mengucapkan terimakasih atas

keikutsertaan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok.

Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk terlebih dahulu berdo‟a

bersama. Kemudian pemimpin kelompok menjelaskan tentang pengertian, tujuan dan

Page 109: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

95

asas-asas yang digunakan dalam bimbingan kelompok serta perkenalan diri oleh

pemimpin kelompok maupun anggota kelompok. Disini anggota kelompok terlihat

tegang dan bingung. Anggota kelompok terlihat tegang dan ada yang terlihat bosan,

maka pemimpin kelompok mengadakan permainan Gerakan-gerakan tambahan yang

telah disiapkan oleh peneliti. Anggota kelompok terlihat antusias mengikuti

permainan tersebut, suasana menjadi mencair karena anggota kelompok banyak yang

tertawa dan tersenyum setelah mengikuti permainan.

Pada tahap kegiatan, pemimpin kelompok menjelaskan materi yang akan

dibahas atau disampaikan yaitu topik tugas “Mengenal tentang Konseling Individu”

sebelum menyampaikan materi kepada anggota kelompok, pemimpin kelompok

menanyakan tentang „siapa yang sudah mengerti tentang pengertian konseling

individu?. Kemudian semua anggota kelompok diam dan menggelengkan kepala

pertanda belum mengetahui apa itu konseling individu. Lalu pemimpin kelompok

memcoba menunjuk satu per satu anggota kelompok agar mau mengemukakan

pendapatnya mengenai pengertian konseling individu, tujuan pemimpin kelompok

menunjuk satu per satu yaitu agar anggota kelompok bisa menyampaikan

pendapatnya tanpa malu dan ragu. Ada beberapa anggota kelompok yang diam saja

walaupun sudah ditunjuk oleh pemimipin kelompok yaitu (GB, HAK, dan DH),

sedangkan ESW salah satu anggota kelompok justru sangat aktif memberikan

pendapatnya. Selain pengertian juga dibahas mengenai tujuan dan tahap-tahap dalam

melakukan konseling individu.

Tahap pengakhiran pemimpin kelompok kembali menyimpulkan hasil

pembahasan yang telah disampaikan yaitu mengenai pengertian, tujuan dan tahap-

Page 110: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

96

tahap-tahap dalam konseling individu, ini untuk bertujuan agar siswa mengetahui

tentang kegiatan konseling individu di sekolah. Kemudian pemimpin kelompok

mengakhiri pertemuan dengan memberikan laiseg serta ucapan terima kasih dan

diakhiri dengan do‟a bersama dengan salam penutup.

Pelaksanaan bimbingan kelompok pertemuan pertama masih belum efektif

karena anggota kelompok masih dalam penyesuaian diri karena mereka belum pernah

melakukan bimbingan kelompok sebelumnya. Untuk mencairkan suasana, pemimpin

kelompok dan anggota kelompok saling memperkenalkan diri dan diselingi dengan

permainan agar terjalin keakraban dan mengurangi kecanggungan dari anggota.

Pertemuan Kedua

Hari/tanggal : Kamis, 14 Februari 2013

Tempat : Ruang perpustakaan SMP Negeri 4 Batang

Topik : Meningkatkan kepercayaan diri

Pada tahap pembukaan dibuka dengan salam dan berdoa, selanjutnya saling

menanyakan kabar masing-masing, setelah itu mengingatkan kembali tentang cara-

cara pelaksanaan bimbingan kelompok seperti pada saat pertemuan sebelumnya.

Kemudian pemimipin kelompok memberikan permainan yang bernama ”kata

berantai”, anggota kelompok mendengarkan perintah dari pemimpin kelompok dan

bermain sesuai dengan peraturan. Dalam tahap peralihan ini pemimpin kelompok

menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk memasuki tahap selanjutnya.

Pada tahap kegiatan, pemimpin kelompok menjelaskan materi yang akan

dibahas atau disampaikan yaitu topik tugas “Meningkatkan kepercayaan diri”.

Pembahasan dimulai dengan pemimpin kelompok bertanya kepada anggota

Page 111: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

97

kelompok apakah semua anggota kelompok sudah mempunyai percaya diri yang

tinggi? Kemudian anggota kelompok kompak menjawab sudah. Lalu pemimpin

kelompok langsung memberikan pertanyaan mengenai pengertian kepercayaan diri.

Anggota kelompok diam mendengar pertanyaan tersebut. Terlihat anggota kelompok

masih kurang aktif dalam memberikan pendapatnya. Kemudian pemimpin kelompok

memberikan kiat-kiat untuk meningkatkan kepercayaan diri pada siswa. Anggota

kelompok terlihat menyimak baik-baik bagaimana untuk menjadi siswa yang

mempunyai kepercayaan diri tinggi. Terlihat IN,MW,dan ESW bisa lebih aktif

berpendapat dari pada anggota kelompok yang lain. Sementara GB dan HAK kurang

aktif dalam diskusi kelompok.

Tahap pengakhiran pemimpin kelompok menyimpulkan hasil pembahasan

yang telah disampaikan yaitu mengenai cara meningkatkan kepercayaan diri siswa

serta anggota keompok diberikan laiseg untuk diisi. Kemudian pemimpin kelompok

menanyakan kegiatan lanjutan dan kesepakatan waktu yaitu bimbingan kelompok

akan kembali dilakukan pada hari selasa setelah pulang sekolah selama 40 menit.

Tidak lupa ucapan terima kasih serta do‟a dan salam penutup sebelum mengakhiri

layanan bimbingan keompok pada pertemuan ke-dua.

Pertemuan Ketiga

Hari/tanggal : Selasa , 19 Februari 2013.

Tempat : Ruang kelas VII A SMP Negeri 4 Batang

Topik : Perhatian terhadap konseling individu

Pada tahap pembentukan pemimpin kelompok, membuka kegiatan dengan

salam, menanyakan kabar dan berdoa bersama anggota kelompok. Setelah itu

Page 112: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

98

pemimpin kelompok memastikan agar anggota kelompok tetap mengingat asas,

tujuan dan pengertian kegiatan bimbingan kelompok. Bersama anggota kelompok

menyepakati waktu pelaksanaan selama 40 menit. Lalu pemimpin kelompok

memberikan permainan yaitu “pulpen tawa”. Anggota kelompok sangat menyenangi

permainan ini.

Dalam tahap peralihan, pemimpin kelompok mengemukakan materi yang

akan dibahas dalam pertemuan ketiga yaitu tentang perhatian siswa terhadap

konseling individu. Topik perhatian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana para

anggota kelompok memperhatikan konseling individu. Anggota kelompok dapat

saling mengemukakan pendapat, saling berdiskusi dan menuangkan idenya masing-

masing. Akan tetapi masih terlihat beberapa anggota yang masih diam dalam

mengungkapkan pendapatnya. Sesekali ada yang tidak sabar mendengarkan

temannya berbicara. Dalam pertemuan kali ini dapat terwujud dinamika kelompok,

sehingga pembahasan topik perhatian terhadap konseling individu dapat dipahami

oleh anggota kelompok.

Pada tahap pengakhiran pemimpin kelompok mengungkapkan kesimpulan

hasil pembahasan topik dan mengingatkan kepada anggota anggota kelompok kalau

bimbingan kelompok dilanjutjan hari kamis. Setelah itu kegiatan diakhiri dengan doa

dan salam penutup.

Pertemuan Keempat

Hari/tanggal : Kamis, 21 Februari 2013

Tempat : Ruang perpustakaan SMP Negeri 4 Batang

Topik : Membangkitkan ketertarikan siswa

Page 113: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

99

Karena merupakan pertemuan keempat, pada tahap pembentukan pemimpin

kelompok hanya menjelaskan sedikit tentang cara melaksanakan bimbingan

kelompok dan langsung pada permainan. Untuk mencairkan suasana pemimpin

kelompok mengadakan permainan “Merangkai Nama”, setelah permainan suasana

mulai cair dan rileks.

Pada tahap kegiatan pemimpin kelompok menjelaskan materi yang akan

dibahas atau disampaikan yaitu topik tugas “Membangkitkan ketertarikan siswa”.

Pembahasan dimulai dengan memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok

bahwa apakah kalian tertarik mengikuti kegiatan konseling individu di sekolah?

Kalau tertarik apa yang membuat kalian tertarik? Kemudian anggota kelompok saling

berpendapat. IN mengatakan tertarik dengan konseling individu karena dapat

menyelesaikan masalah, kemudian ESW mengatakan baru mengetahui tentang

konseling individu, sementara RA tertarik karena konseling individu bisa

memberikan kedamaian. Kemudian pemimpin kelompok menyimpulkan berbagai

pendapat yang dikemukakan oleh anggota-anggota kelompok dan memberi

penjelasan bagaimana cara untuk membangkitkan ketertarikan siswa agar mau

mengikuti konseling individu. Ada beberapa poin dalam membangkitkan ketertarikan

siswa dan pemimpin kelompok menjelaskan satu persatu dan sesekali bertanya apa

yang anggota ketahui tentang poin-poin itu. Dan pada saat membahas poin-poin

terjadi saling tukar pendapat baik antara anggota kelompok dengan pemimpin

kelompok maupun dengan anggota kelompok yang lain. Pada pertemuan kali ini

dinamika kelompok lebih terbentuk dan anggota kelompok lebih terlihat rileks dan

tidak ragu dalam berpendapat.

Page 114: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

100

Pada tahap pengakhiran, pemimpin kelompok kembali menyimpulkan hasil

pembahasan tentang cara membangkitkan ketertarikan siswa dalam mengikuti

konseling individu. Selanjutnya pemimpin kelompok membagikan laiseg untuk

mengevaluasi pertemuan keempat. Kemudian tahap ini diakhiri dengan ucapan terima

kasih dan salam.

Pada pertemuan keempat dinamika kelompok terbentuk sangat baik. Anggota

kelompok tanpa ragu mengemukakan pendapatnya dan menanggapi pendapat dari

anggota lain. Hampir semua anggota kelompok melibatkan diri dalam pembahasan

topik. Hal ini merupakan awal yang baik dalam mengikuti layanan bimbingan

kelompok selanjutnya.

Pertemuan Kelima

Hari/tanggal : Selasa, 26 Februari 2013

Tempat : Ruang kelas VII A SMP Negeri 4 Batang

Topik : Keinginan mengikuti konseling individu

Kegiatan bimbingan kelompok pada kesempatan ke lima ini membahas topik

tentang keinginan mengikuti konseling individu. Pertemuan ini telah disepakati

antara pemimpin kelompok dengan anggota kelompok pada pertemuan sebelumnya.

Pemimpim kelompok membuka pertemuan ini dengan berdoa bersama dan

menanyakan kondisi anggota kelompok. Setelah itu mengingatkan kembali tentang

cara-cara pelaksanaan bimbingan kelompok seperti pada saat pertemuan sebelumnya.

Dalam tahap peralihan ini pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota

kelompok untuk memasuki tahap selanjutnya.

Page 115: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

101

Dalam tahap kegiatan, pemimpin kelompok mengemukakan materi yang akan

dibahas topik yaitu Keinginan mengikuti konseling individu. Dalam tahap ini anggota

mulai berfikir dan menyadari bahwa konseling individu bisa membantu membantu

siswa memecahkan masalahnya. Seluruh anggota sudah berani mengungkapkan

pendapatnya, mungkin karena sudah terbiasa mengikuti kegiatan bimbingan

kelompok. Dalam pertemuan kali ini dapat terwujud dinamika kelompok, sehingga

pembahasan topik dapat dipahami oleh anggota kelompok.

Pada tahap pengakhiran pemimpin kelompok mengungkapkan kesimpulan

hasil pembahasan topik dan membahas waktu pelaksanaa bimbingan kelompok

selanjutnya. Kegiatan diakhiri dengan doa dan salam penutup.

Pertemuan Keenam

Hari/tanggal : Kamis, 28 Februari 2013

Tempat : Ruang perpustakaan SMP Negeri 4 Batang

Topik : Meningkatkan keyakinan

Pada tahap awal, pemimpin kelompok membuka kegiatan bimbingan

kelompok dengan berdoa bersama dan menanyakan keadaan anggota kelompok.

Pada pertemuan ini anggota kelompok telah terbiasa dengan layanan bimbingan

kelompok. Hal tersebut ditunjukkan dengan pertanyaan salah satu anggota kelompok

tentang topik pembahasan. Pada pertemuan ini disepakati akan melaksanakan

kegiatan bimbingan kelompok selama 40 menit.

Pada tahap peralihan pemimpin kelompok menanyakan kesiapan anggota

kelompok dan memberitahukan topik pembahasan. Topik bahasan dalam pertemuan

Page 116: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

102

ini adalah meningkatkan keyakinan. Tujuan pembahasan topik ini adalah agar

anggota kelompok dapat menjadi yakin bahwa konseling individu dapat memberikan

manfaat yang optimal.

Pada tahap kegiatan semua anggota kelompok bersedia untuk mengutarakan

pendapat mereka. Setiap anggota kelompok saling memberikan masukan. Bersama

anggota kelompok, pemimpin kelompok membahas, setiap sub topik secara rinci dan

mendalam. Pemimpin kelompok memberikan tekanan pada salah satu anggota

kelompok (GB) yang sejak pertemuan awal masih terlihat kurang antusias, malu-

malu dan enggan berpendapat untuk menyimpulkan. Pemimpin kelompok

memberikan penguatan dan dorongan kepada setiap anggota kelompok yang bersedia

mengemukakan pendapat mereka. Di akhir tahap kegiatan, PK mengingatakan waktu

yang telah berjalan lebih dari 30 menit.

Bersama anggota kelompok, pemimpin kelompok memastikan pertemuan

selanjutnya. Pemimpin kelompok membagikan laiseg sebagai penilaian akhir

kegiatan bimbingan kelompok. Kegiatan bkp diakhiri dengan mengumpulkan laiseg,

menyepakati kegiatan bkp selanjutnya dan berdoa bersama.

Pertemuan Ketujuh

Hari/tanggal : Selasa, 5 Maret 2013

Tempat : Ruang kelas VII A SMP Negeri 4 Batang

Topik : Tindakan mengikuti konseling individu

Kegiatan bimbingan kelompok pada pertemuan ketujuh sudah sangat baik,

karena sudah ada kedekatan antara pemimpin kelompok dengan anggota kelompok.

Page 117: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

103

Mereka sudah terbiasa dengan anggota yang lain sehingga tidak sulit untuk

membentuk dinamika kelompok.

Pada tahap pembukaan dibuka dengan salam dan berdoa, selanjutnya saling

menanyakan kabar masing-masing, setelah itu mengingatkan kembali tentang cara-

cara pelaksanaan bimbingan kelompok seperti pada saat pertemuan sebelumnya.

Kemudian pemimpin kelompok memberikan permainan yang bernama ”tebak gaya”,.

Anggota kelompok sangat menikmati permainan. Dalam tahap peralihan ini anggota

kelompok terlihat tidak sabar untuk membahas topik yang akan dibahas. Pada tahap

ini topik yang disampaikan adalah ”Tindakan”. Topik tersebut bertujuan agar anggota

kelompok mampu untuk melaksanakan atau merealisasikan kedalam bentuk tindakan

yaitu mengikuti konseling individu. Dengan melakukan tindakan, berarti kegiatan

layanan bimbingan kelompok yang selama ini dilakukan sangat bermanfaat. Dalam

tahap ini anggota kelompok sudah terlihat aktif. Dalam tahap kegiatan, pemimpin

kelompok mengemukakan materi yang akan dibahas yaitu tindakan mengikuti

konseling individu. Masing-masing anggota kelompok saling berbagi pendapat

tentang kapan mereka akan memulai melakukan tindakan mengikuti konseling

inidividu di sekolah. Anggota dapat saling mengemukakan pendapat, saling

berdiskusi dan menuangkan idenya masing-masing. Dalam pertemuan kali ini dapat

terwujud dinamika kelompok, sehingga pembahasan topik dapat dipahami oleh

anggota kelompok.

Pada tahap pengakhiran pemimpin kelompok mengungkapkan kesimpulan

hasil pembahasan topik dan memberikan kesempatan bagi anggota kelompok untuk

mengungkapkan pesan, kesan, dan harapan terhadap keagiatan bimbingan kelompok.

Page 118: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

104

PK mengucapkan terimakasih kepada anggota bimbingan kelompok Kegiatan

diakhiri dengan doa dan salam penutup.

Pertemuan Kedelapan

Hari/tanggal : Kamis, 6 Maret 2013

Tempat : Ruang perpustakaan SMP Negeri 4 Batang

Topik : Keterbukaan diri

Pada pertemuan ini merupakan pertemuan terakhir dalam rangka pemberian

treatment berupa layanan bimbingan kelompok. Di tahap pembentukan pemimpin

kelompok awali dengan berdoa bersama dan saling menanyakan kabar. Bersama

dengan anggota kelompok, pemimpin kelompok membuat kesepakatan waktu. Pada

pertemuan ini telah disepakati akan dilaksanakan selama 40 menit.

Dalam pertemuan ini pemimpin kelompok tidak memberikan permainan. Di

tahap peralihan pemimpin kelompok memastikan anggota kelompok masih ingat dan

bersedia mengikuti layanan bimbingan kelompok. Melihat kondisi kelompok yang

telah siap, pemimpin kelompok memberitahukan topik bahasan, yakni tentang

“Keterbukaan diri”.

Di tahap kegiatan, anggota kelompok memulai dengan membahas pengertian

keterbukaan diri, setelah semua anggota berpendapat kemudian pemimpin

menyimpulkan dan menambahkan lagi mengenai ciri-ciri dan manfaat keterbukaan

diri. Materi ini bertujuan agar siswa dapat terbuka dalam mengikuti konseling

individu, yaitu terbuka saat menceritakan masalah. Siswa sangat antusias dalam

berpendapat. Pemimpin kelompok mencoba membatasi arah pembicarakan agar tidak

membahas permasalahan pribadi, melainkan masih membahas topik yang telah

Page 119: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

105

diberikan. Di akhir kegiatan, pemimpin kelompok meminta perwakilan dari beberapa

anggota kelompok untuk meringkas hasil pembahasan, menyampaikan kesan,

memberikan komentar tentang pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok yang telah

mereka jalani sebanyak 8 kali. Hampir semua anggota kelompok merasa senang dan

terbantu dalam menambah wawasan mereka, anggota kelompok jadi terlihat lebih

akrab dan terbuka.

Di akhir pertemuan, pemimpin kelompok membagikan laiseg kepada anggota

kelompok. Setelah semua anggota kelompok mengisi laiseg, pemimpin kelompok

membuat kesepakatan untuk melaksanakan penilaian akhir layanan bimbingan

kelompok (post-test). Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui minat siswa

mengikuti konseling individu setelah siswa mengikuti serangkaian kegiatan

bimbingan kelompok.

Setelah dilakukan pengamatan selama proses pelaksanaan layanan bimbingan

kelompok dengan delapan kali pertemuan, selanjutnya di bawah ini ditampilkan tabel

hasil peningkatan perkembangan minat siswa dalam mengikuti konseling individu

yang didalamnya berisi tentang perkembangan tiap indikator yang muncul yang dapat

diamati oleh peneliti selama proses pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untuk

sepuluh anggota bimbingan kelompok, berikut hasil deskripsi dari masing-masing

subjek penelitian

No Responden Deskripsi Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu

1. ANK Kondisi awal minat mengikuti konseling individu

sebelum mengikuti layanan bimbingan kelompok tiap

indikator meliputi perhatian terhadap konseling individu

pada kategori rendah, ketertarikan terhadap konseling

Page 120: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

106

individu kategori rendah, keinginan mengikuti konseling

individu kategori rendah, keyakinan mengikuti konseling

individu pada kategori sangat rendah, dan tindakan untuk

mengikuti konseling individu kategori rendah. Secara

keseluruhan kondisi awal tingkat minat mengikuti

konseling individu termasuk dalam kategori rendah.

ANK termasuk siswa yang pendiam dan pemalu.

Dia lebih banyak diam pada saat kegiatan bimbingan

kelompok berlangsung, jika ditanya juga siswa

cenderung malu untuk menjawab. Siswa mulai aktif

berpendapat pada saat pertemuan ketiga setelah

membahas materi kepercayaan diri pada pertemuan

kedua. Hasil evaluasi akhir siswa mengungkapkan bahwa

mengikuti layanan bimbingan kelompok menumbuhkan

pengetahuan baru mengenai layanan di BK, dan

konseling individu sangat penting bagi siswa untuk

memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu, siswa

merasa senang dan gembira mengikuti kegiatan

bimbingan kelompok karena dapat melatih siswa untuk

berbicara di depan umum dan pengalaman baru.

Komitmen yang akan dilakukan adalah ingin mengikuti

konseling individu dengan guru BK dan lebih berani

dalam berpendapat.

Kondisi akhir minat mengikuti konseling individu

setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok tiap

indikator meliputi perhatian terhadap konseling individu

pada kategori tinggi, ketertarikan terhadap konseling

individu kategori sedang, keinginan mengikuti konseling

individu kategori tinggi, keyakinan mengikuti konseling

individu pada kategori tinggi, dan tindakan untuk

Page 121: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

107

mengikuti konseling individu kategori tinggi. Secara

keseluruhan kondisi akhir tingkat minat mengikuti

konseling individu termasuk dalam kategori tinggi.

2. DH Pada pertemuan pertama, DH belum mengalami

perkembangan pada aspek apapun karena DH merupakan

termasuk siswa yang pemalu dan mudah terpengaruh

orang lain. Dia lebih banyak diam pada saat kegiatan

bimbingan kelompok berlangsung. Pada pertemuan

ketiga, terdapat aspek yang mengalami peningkatan yaitu

mengenai mulai mengenalnya DH dan ada pehatian dari

DH tentang konseling individu. Pada pertemuan

keempat, aspek yang mengalami perkembangan masih

sama dengan pertemuan sebelumnya. Namun, DH mulai

aktif berpendapat pada saat pertemuan kelima, dan

perkembangan DH merupakan yang paling lambat

mengalami peningkatan di aspek minat mengikuti

konseling individu. Namun pada pertemuan yang keenam

sampai kedelapan siswa terlihat senang mengikuti bkp

dan bisa menumbuhkan dinamika kelompok bersama

anggota kelompok lain. Dan pada pertemuan tersebut

semua aspek minat sudah mengalami perkembangan.

Hasil evaluasi akhir DH mengungkapkan bahwa

mengikuti bimbingan kelompok menumbuhkan

pengetahuan baru mengenai konseling individu, tenyata

konseling individu tidak hanya untuk siswa yang

bermasalah saja melainkan semua siswa yang

membutuhkan.

3. ESW Pada awal pertemuan ESW mengikuti kegiatan

bimbingan kelompok dengan baik. Ia memberikan

berbagai argumen tentang pelaksanaan bimbingan

Page 122: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

108

kelompok, ESW adalah siswa yang paling aktif diantara

semua anggota kelompok, Ia juga sering memberikan

pendapat selama kegiatan bimbingan kelompok

berlangsung, berbeda dengan teman-temannya yang lain

yang diam dan kurang memperhatikan kegiatan

bimbingan kelompok, ESW sering memberikan

komentar-komentarnya sehingga memunculkan dinamika

dalam kelompok tersebut, selain itu juga membuat

teman-teman yang lain menjadi semangat dalam

mengikuti bimbingan kelompok dan memunculkan

suasana humoris dalam suasana kelompok. Dari

pertemuan pertama hingga terakhir ESW terlihat sangat

menonjol dan menunjukkan peningkatan semua aspek

dalam minat mengikuti konseling individu, aspek-aspek

tersebut yaitu aspek perhatian terhadap konseling

individu, ketertarikan mengikuti konseling individu,

keinginan mengikuti konseling individu, keyakinan

mengikuti konseling individu dan tindakan mengikuti

konseling individu. Ia sangat antusias mengikuti dari

awal pembentukan hingga pengakhiran kegiatan

bimbingan kelompok, sehingga kemajuan peningkatan

minat konseling yang dialami ESW sangat pesat. Selain

itu, ESW juga merasa senang mengikuti bimbingan

kelompok karena menambah pengetahuan dan sudah

dijelaskan tentang berbagai macam materi sehingga ia

merasa besar manfaatnya mengikuti bimbingan

kelompok. Dan ESW juga baru mengetahui bahwa

konseling individu sangat menarik dan penting, sehingga

ia berkomitmen akan mengikuti konseling individu

dengan guru BK.

Page 123: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

109

4. GB Sebelum mengikuti layanan bimbingan kelompok,

hasil pre test menunjukkan bahwa tiap indikator meliputi

perhatian terhadap konseling individu pada kategori

sangat rendah, ketertarikan terhadap konseling individu

kategori sangat rendah, keinginan mengikuti konseling

individu kategori sangat rendah, keyakinan mengikuti

konseling individu pada kategori sangat rendah, dan

tindakan untuk mengikuti konseling individu kategori

sangat rendah. Secara keseluruhan kondisi awal tingkat

minat mengikuti konseling individu termasuk dalam

kategori sangat rendah. GB merupakan siswa yang paling

nakal diantara anggota kelompok lain, namun ia

mempunyai minat yang paling rendah dalam mengikuti

konseling individu. Pada pertemuan pertama hingga

ketiga GB masih cuek dengan kegiatan bimbingan

kelompok, ia mengikuti bimbingan kelompok tapi

cenderung diam dan asyik mengobrol sendiri dengan

temannya. Namun pada pertemuan keempat GB bisa

berubah dan bisa mengikuti bimbingan kelompok dengan

baik, GB sudah mendengarkan diskusi dalam kelompok

dan sudah aktif dalam berpendapat. Sebenarnya GB

sudah pernah mengikuti konseling individu namun

karena dipanggil guru BK sehingga GB memandang

konseling individu kegiatan yang membosankan, namun

setelah mengikuti delapan kali pertemuan dalam

bimbingan kelompok GB menjadi sadar pentingnya

konseling individu dan ingin mengikuti konseling

individu dengan guru BK namun atas kemauan sendiri

bukan karena dipanggil guru BK. GB merasa senang

mengikuti bimbingan kelompok karena menambah

minatnya dalam mengikuti konseling individu. Setelah

Page 124: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

110

mengikuti layanan bimbingan kelompok diperoleh hasil

bahwa bimbingan kelompok dapat meningkatkan minat

mengikuti konseling individu. Itu ditunjukkan dengan

meningkatnya tiap indikator meliputi perhatian terhadap

konseling individu pada kategori sedang, ketertarikan

terhadap konseling individu kategori sedang, keinginan

mengikuti konseling individu kategori tinggi, keyakinan

mengikuti konseling individu pada kategori sedang, dan

tindakan untuk mengikuti konseling individu kategori

sedang. Secara keseluruhan kondisi akhir tingkat minat

mengikuti konseling individu termasuk dalam kategori

sedang.

5. HAK HAK termasuk siswa yang pendiam dan pemalas.

Dia lebih banyak bermain sendiri saat kegiatan

bimbingan kelompok berlangsung. HAK termasuk siswa

yang sangat rendah minatnya dalam mengikuti konseling

individu. Pada awal-awal kegiatan bimbingan kelompok

HAK kurang antusias ikut bimbingan kelompok, namun

HAK tidak mengganggu temannya yang lain, dan

cenderung bermain sendiri. Namun HAK mulai aktif

berpendapat pada saat pertemuan ketiga. HAK sudah

berani mengungkapkan pendapatnya saat membahas

materi, walaupun masih malu-malu karena saat

mengungkapkan argument HAK lebih banyak

memalingkan mukanya. Kemudian pada petemuan

keempat sampai keenam HAK sudah bisa menyesuaikan

diri dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok

dengan teman-temannya yang lain. Pada pertemuan

ketujuh, hampir semua aspek minat sudah berkembang.

Dan pada pertemuan terakhir HAK sudah mengalami

Page 125: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

111

perkembangan dalam meningkatkan minat mengikuti

konseling individu. Hasil evaluasi akhir siswa

mengungkapkan bahwa mengikuti bimbingan kelompok

menumbuhkan pengetahuan baru dan yang paling

penting pengetahuan mengenai kegiatan konseling

individu disekolah, sebelumnya HAK tidak mengerti

tentang layanan-layanan di BK, namun setelah mengikuti

bimbingan kelompok selain menambah kepercayaan diri

dalam berpendapat juga HAK berkomitmen ingin

mengikuti konseling individu dengan guru BK untuk

mengatasi maslah yang sedang dihadapi HAK.

6. IN IN termasuk siswa yang aktif dan rajin. Namun IN

masih terlihat grogi dan takut pada pertemuan pertama,

itu dibuktikan dengan IN lebih banyak diam saat

pertemuan pertama karena layanan bimbingan kelompok

baru pertama kali ia ikuti sehingga masih grogi. Namun

pada pertemuan kedua sampai pertemuan kedelapan, Dia

sudah aktif pada saat kegiatan layanan bimbingan

kelompok berlangsung. Hasil evaluasi akhir siswa

mengungkapkan bahwa mengikuti bimbingan kelompok

menumbuhkan pengetahuan baru mengenai konseling

individu sehingga siswa bisa terpacu untuk antusias

mengikuti konseling individu disekolah. Selain itu, siswa

merasa senang mengikuti kegiatan bimbingan kelompok

dan akan mencoba layanan konseling individu karena IN

ingin ada orang yang diajak berkeluh kesah untuk

mendengarkan masalahnya selain itu juga kegiatan

bimbingan kelompok berfungsi untuk berbagi

pengalaman kepada anggota kelompok yang lain.

Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok

Page 126: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

112

sebanyak 8 kali petemuan IN mengalami peningkatan

dalam minat mengikuti konseling individu yaitu

mengenai tiap indikator yang mengalami kenaikan

dibandingkan sebelum mengikuti layanan bimbingan

kelompok meliputi perhatian terhadap konseling individu

pada kategori sangat tinggi, ketertarikan terhadap

konseling individu kategori sangat tinggi, keinginan

mengikuti konseling individu kategori tinggi, keyakinan

mengikuti konseling individu pada kategori tinggi, dan

tindakan untuk mengikuti konseling individu kategori

sangat tinggi. Secara keseluruhan kondisi akhir tingkat

minat mengikuti konseling individu termasuk dalam

kategori sangat tinggi.

7. MK Pertemuan pertama MK belum ada aspek minat

yang berkembang, pada pertemuan awal MK sulit

berkomunikasi. Pada pertemuan selanjutnya yaitu

pertemuan kedua sudah ada perkembangan pada aspek

minat yaitu perhatian terhadap konseling individu, MK

masih nampak ragu-ragu dan enggan berpendapat. MK

termasuk kategori siswa yang pendiam. Dia lebih banyak

diam pada saat kegiatan bimbingan kelompok

berlangsung. Siswa mulai aktif berpendapat pada saat

pertemuan keempat. MK sudah mulai menikmati

kegiatan bimbingan kelompok dan berbaur dengan

anggota kelompok lain. Pada pertemuan kelima, aspek

yang mengalami perkembangan masih sama seperti pada

pertemuan sebelumnya, namun terdapat aspek lain yang

mengalami perkembangan yaitu aspek ketertarikan

mengikuti konseling individu. Dan pada pertemuan

terakhir semua aspek minat sudah mengalami

Page 127: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

113

perkembangan. Sebelum mengikuti bimbingan kelompok

tingkat minat mengikuti konseling individu pada MK

termasuk dalam kategori sedang namun setelah

mengikuti bimbingan kelompok kondisi akhir MK dalam

mengikuti konseling individu berada pada kategori

tinggi, berarti ada peningkatan yang signifikan pada MK.

Hasil evaluasi akhir MK mengungkapkan bahwa

mengikuti bimbingan kelompok menumbuhkan

pengetahuan baru dan juga menumbuhkan keberanian

untuk berbicara di depan umum. Komitmen yang akan

dilakukan adalah ingin mengikuti layanan konseling

individu dengan guru BK untuk cerita masalah yang

sedang dihadapi.

8. MW Pada awal petemuan bimbingan kelompok MW

kurang tertarik mengikuti bimbingan kelompok, sampai

pada pertemuan ketiga MW masih sering kurang

perhatian dan fokus dalam mengikuti bimbingan

kelompok. Sebenanya MW termasuk siswa yang nakal

dan suka menjahili teman. Dia lebih banyak sibuk sendiri

pada saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung dan

ketika temannya ada yang berpendapat ia menggoda dan

mengejek temannya, namun kalau MW di beri

pertanyaan ia diam dan enggan menjawab. Setelah

pertemuan keempat MW mulai bisa menghilangkan

kebiasaannya menjahili temannya. Dan terlihat aspek

mengingkatkan minat konseling individu pada diri MW

meningkat. Namun secara keseluruhan sampai pertemuan

kedelapan MW selalu mengikuti bimbingan kelompok

dan terlihat perkembangan yang baik pada aspek minat

mengikuti konseling individu pada MW, dari semula

Page 128: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

114

sebelum mengikuti bimbingan kelompok tingkat minat

mengikuti konseling individu pada MW termasuk dalam

kategori rendah namun setelah mengikuti layanan

bimbingan kelompok tingkat minat mengikuti konseling

individu berada pada kategori tinggi, berarti ada

peningkatan yang signifikan pada MW. Hasil evaluasi

akhir siswa mengungkapkan bahwa mengikuti bimbingan

kelompok menyenangkan karena banyak permaianan

baru, tahu makna pentingnya kegiatan konseling

individu. Selain itu, siswa merasa senang mengikuti

kegiatan bimbingan kelompok karena dapat melatih

siswa untuk berbicara di depan umum dan menambah

pengetahuan baru.

9. NS NS termasuk siswa yang aktif dan siswa yang rajin.

Dia lebih banyak mendengarkan dan berpendapat pada

saat kegiatan bimbingan kelompok teknik. NS mengikuti

kegiatan bimbingan kelompok dengan baik dari awal

pertemuan hingga akhir pertemuan dan NS tidak suka

bergurau dengan temannya dan memilih unuk

memperhatikan pendapat dari anggota kelompok lainnya.

Hasil evaluasi akhir siswa mengungkapkan bahwa

mengikuti bimbingan kelompok menumbuhkan

pengetahuan baru dan pengalaman baru, NS baru

pertama kali mengikuti bkp dan ia merasa kegiatan

bimbingan kelompok menyenangkan. Komitmen yang

akan dilakukan adalah ingin lebih terbuka dengan orang

lain sehingga NS ingin mengikuti layanan konseling

individu. Setelah mengikuti layanan bimbingan

kelompok, NS mengalami peningkatan di setiap indikator

meliputi perhatian pada kriteria sangat tinggi,

Page 129: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

115

ketertarikan terhadap konseling individu kategori tinggi,

keinginan mengikuti konseling individu kategori sangat

tinggi, keyakinan mengikuti konseling individu pada

kategori tinggi, dan tindakan untuk mengikuti konseling

individu kriteria sangat tinggi. Keseluruhan kondisi akhir

tingkat minat dalam kriteria sangat tinggi.

10. RA RA termasuk siswa yang pemalu namun RA

antusias mengikuti layanan bimbingan kelompok dari

awal kegiatan. RA terlihat masih grogi, tegang dan takut

pada pertemuan pertama saat bimbingan kelompok, RA

lebih banyak diam pada saat kegiatan bimbingan

kelompok pertemuan pertama berlangsung dan juga pada

saat berpendapat dia hanya ikut ikutan menjawab sama

seperti teman yang lain, namun setelah membahas

mengenai kepercayaan diri pada pertemuan kedua, RA

terlihat mulai aktif memberikan pendapatnya dan tidak

terlihat orang yang pemalu. Banyak peningkatan aspek

yang dialami RA. Pada pertemuan kelima terjadi

peningkatan pada aspek ketertarikan mengikuti konseling

individu. Pada pertemuan ketujuh, hampir semua aspek

minat sudah berkembang. Dan pada pertemuan terakhir

semua aspek minat sudah mengalami perkembangan.

Hasil evaluasi akhir siswa mengungkapkan bahwa

mengikuti bimbingan kelompok menumbuhkan

pengetahuan baru, meningkatkan percaya diri, dan

meningkatkan minat mengikuti konseling individu pada

RA. Selain itu, siswa merasa senang mengikuti kegiatan

bimbingan kelompok karena banyak permainannya.

Komitmen yang akan dilakukan adalah ingin lebih

terbuka dalam berkomunikasi dan ingin mengikuti

Page 130: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

116

konseling individu.

4.3 Pembahasan

Peningkatan minat siswa mengikuti konseling individu dapat dilakukan

melalui penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling. Peneliti memanfaatkan layanan

bimbingan kelompok untuk meningkatkan minat pada siswa untuk mengikuti

konseling individu. Penelitian yang hampir serupa dilakukan oleh Susanti (2012:275)

menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan minat

membaca siswa. Untuk meningkatkan minat mengikuti konseling individu pada siswa

peneliti melakukan penelitian yang hampir sama. Dengan menggunakan layanan

bimbingan kelompok, diasumsikan minat mengikuti konseling individu pada siswa

akan meningkat.

Dari beberapa layanan dalam bimbingan dan konseling yang diberikan kepada

siswa, layanan konseling individu perlu mendapat perhatian lebih. Karena layanan

yang satu ini boleh dikatakan merupakan ciri khas dari layanan bimbingan dan

konseling, serta pelayanan konseling individu di sekolah memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat dan minat, masalah pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan

pengembangan karir difasilitasi atau dilaksanakan oleh konselor. Namun karena

minat siswa yang rendah dalam mengikuti konseling individu, sehingga perlu

ditingkatkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu. Saleh dan Wahab

(2005:262) mengemukakan bahwa minat dapat diartikan sebagai suatu

kecenderungan untuk memberikan dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi

Page 131: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

117

yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Untuk

meningkatkan minat seseorang, ada beberapa aspek-aspek yang harus diperhatikan.

Jefkins (1994:242) mengelompokkan minat dalam beberapa aspek, diantaranya

adalah perhatian, ketertarikan, keinginan, keyakinan, keputusan dan tindakan.

Dengan memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti konseling individu dapat

meringankan dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh siswa, selain itu

juga kegiatan konseling individu dapat membawa siswa kearah yang optimal.

Pemberian treatment diberikan sebanyak delapan kali pertemuan dengan

membahas topik-topik umum yang terkait dengan aspek-aspek minat. Tujuan

bimbingan kelompok menurut Prayitno (1995:179) adalah setiap siswa:

(1)Mampu berbicara di depan orang banyak, (2) mampu mengeluarkan pendapat,

ide, saran, tanggapan, dan perasaan kepada orang banyak, (3) belajar menghargai

pendapat orang lain, (4) bertanggung jawab atas pendapat yang

dikembangkannya, (5) mampu mengendalikan diri dan emosi, (6) dapat

bertenggang rasa, (7) menjadi akrab satu sama lain, (8) membahas suatu masalah

atau topik-topik umum yang dirasakan menjadi kepentingan bersama.

Salah satu tujuan layanan bimbingan kelompok seperti yang dijelaskan di

atas salah satunya adalah membahas suatu masalah atau topik-topik umum yang

dirasakan menjadi kepentingan bersama. Saling hubungan antara anggota kelompok

sangatlah diutamakan sedangkan hubungan antar anggota dengan pemimpin

kelompok tidak sedemikian penting, karena dalam layanan bimbingan kelompok

semua anggota mendapatkan kedudukan yang sama untuk saling berhubungan atau

berinteraksi dengan anggota lain. Dengan demikian, bimbingan kelompok bertujuan

untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat saling mengenal satu sama

Page 132: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

118

lain, saling jujur dan terbuka, dan sekaligus dapat meningkatkan kepercayaan kepada

orang lain dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

Layanan bimbingan kelompok sebagai suatu treatment perubahan terhadap

minat siswa mengikuti konseling individu menunjukkan peningkatan. Dari sepuluh

siswa yang terpilih, sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok memiliki rata-

rata minat mengikuti konseling individu sebesar 51,89 % atau dalam kategorisasi

rendah setelah pemberian layanan bimbingan kelompok terjadi peningkatan menjadi

76,65 % atau dalam kategorisasi tinggi. Jumlah tersebut mengalami persentase

peningkatan rata-rata 24,76 %. Tentunya hal ini menunjukkan bahwa minat siswa

mengikuti konseling individu dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan

kelompok. Secara keseluruhan siswa mengalami peningkatan minat mengikuti

konseling indvidu dan persentase minat siswa yang tertinggi sebesar 33,76%. Yang

menunjukkan sebelumnya siswa mempunyai minat yang rendah mengikuti konseling

individu dan setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok menjadi kriteria yang

tinggi dalam minat mengikuti konseling individu.

Selain hasil diatas, diperoleh juga hasil bahwa terjadi peningkatan di semua

indikator minat mengikuti konseling individu setelah mengikuti bimbingan

kelompok. Untuk persentase skor rata-rata tiap indikator mengalami peningkatan

sebesar 24.76% dari yang semulanya persentase hanya 51.89% termasuk dalam

kategori rendah, persentase rata-ratanya menjadi 76.65% dan termasuk dalam

kategori tinggi. Indikator yang paling tinggi mengalami peningkatan adalah indikator

keinginan mengikuti konseling individu, dengan peningkatan sebesar 27.5% yang

Page 133: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

119

semula hanya 49.25% termasuk kategori rendah menjadi 76.75 dan termasuk dalam

kategori tinggi.

Untuk menguji hipotesis penelitian yakni layanan bimbingan kelompok dapat

meningkatkan minat mengikuti konseling individu pada siswa kelas VII A SMP

Negeri 4 Batang Tahun Pelajaran 2012/2013 digunakan uji statistik analisis wilcoxon.

Analisis data dengan membandingkan tabel wilcoxon, dalam taraf signifikansi 5%

Thitung>Ttabel untuk sampel penelitian yang berjumlah 10. Untuk menguji hipotesis

penelitian ini dengan rumus uji Wilcoxon Match Pairs Test ketentuannya adalah 1)

Ho ditolak dan Ha diterima apabila Thitung>Ttabel, 2) Ho diterima dan Ha ditolak

apabila Thitung<Ttabel. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel untuk uji wilcoxon,

jumlah jenjang yang kecil atau Thitung nilainya adalah 55. Sedangkan Ttabel untuk n =

10 dengan taraf kesalahan 5 % nilainya adalah 8. Sehingga Thitung 55 > T tabel 8

menunjukkan bahwa seluruh indikator signifikan. Analisis data wilcoxon dari hasil

penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa hasil uji dengan taraf signifikansi

5%, sehingga dapat ditarik kesimpulan Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian

dari pre test dan post test menunjukkan bahwa secara keseluruhan masalah rendahnya

minat siswa mengikuti konseling individu dapat ditingkatkan setelah mendapatkan

treatment. Dengan kata lain, hasil tersebut menunjukkan bahwa minat siswa dalam

mengikuti konseling individu menunjukkan peningkatan setelah pemberian layanan

bimbingan kelompok.

Page 134: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

120

4.4 Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini telah dilaksanakan dengan sebaik mungkin, namun

penelitian ini tetap memiliki keterbatasan. Keterbatasan berkaitan dengan waktu

pelaksanaan bimbingan kelompok yang sangat terbatas satu jam pelajaran dan

intensitas bertemu dengan siswa yang hanya pada waktu pemberian layanan saja,

sehingga peneliti kurang dapat memantau perkembangan minat siswa dalam

mengikuti konseling individu secara intensif. Selain itu tempat pelaksanaan

bimbingan kelompok juga kurang efektif karena selain dilakukan di dalam kelas

bimbingan kelompok juga diadakan di ruang perpustakaan sehingga dirasa kurang

efektif.

Page 135: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

121

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian upaya meningkatkan minat siswa mengikuti

konseling individu melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VII A

SMP Negeri 4 Batang tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Hasil pretest menunjukkan bahwa pada indikator perhatian terhadap konseling

individu diperoleh skor 53.75% menunjukkan kategori rendah, indikator

ketertarikan terhadap konseling individu diperoleh skor 53.83% menunjukkan

kategori rendah, indikator keinginan mengikuti konseling individu diperoleh skor

49.25% menunjukkan kategori rendah, indikator keyakinan mengikuti konseling

individu diperoleh skor 50.23% menunjukkan kategori rendah, dan indikator

tindakan mengikuti konseling individu diperoleh skor 51.43% menunjukkan

kategori rendah. Secara keseluruhan tingkat minat siswa dalam mengikuti

konseling individu di kelas VII A SMP Negeri 4 Batang sebelum memperoleh

layanan bimbingan kelompok diperoleh skor 51,89% dan menunjukkan kategori

rendah. Artinya minat siswa dalam mengikuti layanan konseling individu masih

rendah dan siswa kurang menyadari pentingnya layanan konseling individu bagi

dirinya. Hal tersebut terlihat pada siswa yang kurang perhatian terhadap

konseling individu, tidak mempunyai rasa tertarik terhadap konseling individu,

tidak mempunyai keinginan terhadap layanan konseling individu, tidak

Page 136: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

122

mempunyai keyakinan terhadap konseling individu, dan tidak adanya peran

serta/tindakan siswa dalam mengikuti konseling individu.

2. Hasil posttest menunjukkan bahwa pada indikator perhatian terhadap konseling

individu diperoleh skor 77.75% menunjukkan kategori tinggi, indikator

ketertarikan terhadap konseling individu diperoleh skor 76.50% menunjukkan

kategori tinggi, indikator keinginan mengikuti konseling individu diperoleh skor

76.75% menunjukkan kategori tinggi, indikator keyakinan mengikuti konseling

individu diperoleh skor 76.14% menunjukkan kategori tinggi, dan indikator

tindakan mengikuti konseling individu diperoleh skor 76.07% menunjukkan

kategori tinggi. Secara keseluruhan tingkat minat siswa dalam mengikuti

konseling individu di kelas VII A SMP Negeri 4 Batang setelah memperoleh

bimbingan kelompok diperoleh skor 76,65%dan menunjukkan kategori tinggi.

Terjadi peningkatan di semua indikator minat untuk mengikuti konseling

individu. Dapat diartikan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat

meningkatkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu.

3. Uji hipotesis menunjukkan dengan menggunakanan analisis uji wilcoxon Thitung =

55 > Ttabel =8 . Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat siswa dalam mengikuti konseling

individu antara sebelum dan setelah diberikan bimbingan kelompok. Hasil

tersebut menunjukkan minat mengikuti konseling individu pada siswa kelas VII

A SMP Negeri 4 Batang meningkat setelah memperoleh layanan bimbingan

kelompok. Hasil tersebut juga didukung dengan hasil perbedaan minat siswa

Page 137: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

123

mengikuti konseling individu sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan

kelompok pada siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Batang yaitu sebesar 24,76%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa minat siswa mengikuti konseling

individu pada siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Batang dapat meningkat setelah

mendapatkan layanan bimbingan kelompok, berkenaan dengan hal tersebut peneliti

memberikan saran :

1. Guru pembimbing/konselor di SMP Negeri 4 Batang sebaiknya selain

memberikan layanan bimbingan kelompok, guru pembimbing hendaknya

memberikan layanan bimbingan dan konseling lain yang relevan untuk

mengembangkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu.

2. Bagi siswa diharapkan dapat mengembangkan minat mengikuti konseling

individu karena konseling individu sangat bermanfaat untuk pengembangan

potensi siswa dan membantu terselesaikannya masalah siswa. Selain itu, siswa

tidak usah takut, malu, atau ragu-ragu untuk menceritakan masalahnya kepada

guru BK disekolah.

3. Bagi peneliti selanjutnya agar bisa mengembangkan penelitian mengenai minat

siswa mengikuti konseling individu menggunakan metode penelitian kualitatif

atau dengan yang lainnya.

Page 138: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

124

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:

Rieneka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2005. Penyusuna Skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, Saifuddin. 2007. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Gibson, R L dan M H Mitchell. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Gunarsa, Singgih D dan Ny. S D Gunarsa. 2003. Psikologi Perawatan. Jakarta:

Gunung Mulia.

Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research jilid 4. Yogyakarta: ANDI

Hurlock, Elizabeth B. 2004. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Jefkins, Frank. 1994. Periklanan. Jakarta : Erlangga.

Mappiare, Andi. 1998. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Mufidah, Lailatul dan Mochamad Nursalim. 2008. Penggunaan Bimbingan

Kelompok Dengan Teknik Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Minat

belajar Siswa. Sidoarjo: BK FIP UNESA

Nurihsan, Ahmad Juntika. 2010. Strategi Layanan Bimbingan & Konseling.

Bandung : PT Refika Aditama.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil).

Ghalia Indonesia.

Prayitno dan Erman Amti. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta.

Purwaningtias, Rina. 2009. Meningkatkan Minat Siswa Mengikuti Layanan

Informasi Dengan Menggunakan Media Bimbingan pada Siswa Kelas X

SMA N 1 Kedungwuni Tahun Pelajaran 2008/2009. Semarang: UNNES

Skripsi.

Page 139: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

125

Romlah, Tatiek. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Rosyidah , Rani. 2010. Meningkatkan minat karier melalui layanan bimbingan

kelompok (penelitian pada kalayan angkatan kesatu Panti Bina Marga

remaja Wira Adhi Karya Ungaran tahun 2010). Semarang: UNNES

Skripsi.

Shaleh,A.R. dan M.A Wahab. 2005. Psikologi suatu pengantar dalam perspektif

Islam. Jakarta : Prenada Media.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT

Rieneka Cipta.

Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa ketut. 2003. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

Bandung: Alfabeta.

Sukardi, D.K dan D. Nila Kusumawati. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling

Di Sekolah. Jakarta: Rieneka Cipta.

Susanti, Nuri. 2012. Upaya Meningkatkan Minat Membaca Pada Buku Pelajaran

Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VIII D SMP N 7

Semarang Tahun Ajaran 2011/2012. Semarang: UNNES Skripsi.

Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang:

UPT UNNES Press

Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung:

Alfabeta.

Page 140: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

126

(www. bimbingan-konseling-isu-bk-dlm.html.) Diakses pada 25 November 2012

www. KERAHASIAAN DALAM KONSELING DI ERA GLOBAL (Isu Etik

Antara Hak dan Kewajiban) 1) Oleh Helma 2) _ Camp Counseling.htm.

Diakses pada 25 November 2012.

Page 141: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

127

Page 142: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

127

JURNAL PELAKSANAAN PENELITIAN

DI SMP NEGERI 4 BATANG

Judul penelitian : Upaya Meningkatkan Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu Melalui Layanan Bimbingan

Kelompok Pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 4 Batang Tahun Pelajaran 2013/2013

Topik : Minat siswa mengikuti konseling individu

Tujuan : Untuk meningkatkan minat siswa mengikuti konseling individu untuk dijadikan sebagai subjek

penelitian

NO. HARI/TANGGAL WAKTU KEGIATAN

1 Sabtu, 2 Februari 2013 09.00-09.40 Aplikasi Instrumentasi(Try Out) di kelas VII G

2 Rabu, 6 Februari 2013 10.00-10.40 Aplikasi Instrumentasi (Pre Test) dikelas VII A

3 Sabtu, 9 Februari 2013 07.00-07.40 Perencanaan waktu kegiatan bersama siswa dan guru pembimbing

4 Selasa, 12 Februari 2013 12.30-13.10 Layanan bimbingan kelompok pertemuan (I) dengan tema

“Mengenal tentang konseling individu”

Page 143: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

128

5 Kamis, 14 Februari 2013 09.15-09.55 Layanan bimbingan kelompok pertemuan (II) dengan tema

“Meningkatkan kepercayaan diri”

6 Selasa, 19 Februari 2013 12.30-13.10 Layanan bimbingan kelompok pertemuan (III) dengan tema

” Perhatian terhadap konseling individu”

7 Kamis, 21 Februari 2013 09.15-09.55 Layanan bimbingan kelompok pertemuan (IV) dengan tema

“Membangkitkan ketertarikan siswa”

8 Selasa, 26 Februari 2013 12.30-13.10 Layanan bimbingan kelompok pertemuan (V) dengan tema

“Keinginan mengikuti konseling individu”

9 Kamis, 28 Februari 2013 09.15-09.55 Layanan bimbingan kelompok pertemuan (VI) dengan tema

“Meningkatkan keyakinan”

10 Selasa, 5 Maret 2013 12.30-13.10 Layanan bimbingan kelompok pertemuan (VII) dengan tema

“Tindakan mengikuti konseling individu”

11 Kamis, 7 Maret 2013 09.15-09.55 Layanan bimbingan kelompok pertemuan (VIII) dengan tema

“Keterbukaan diri”

12 Jum‟at, 8 Maret 2013 10.30-11.10 Aplikasi Instrumentasi (Post Test) di kelas VIIA

Page 144: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

129

DAFTAR RESPONDEN TRY OUT

No Nama Siswa Kelas Jenis

Kelamin

1. Andri Hidayat Syahputra VII G L

2. Andri Santoso VII G L

3. Apri Gansar Prasetyo VII G L

4. Dewi Meisaroh VII G P

5. Farah Vera Oktaviani VII G P

6. Handitya Imantaka VII G L

7. Indrano VII G L

8. Janatu Khoirunisah VII G P

9. Lilik Castiono VII G L

10. Liza Indriyani VII G P

11. Lulu Hera Wati VII G P

12. Mega Maharani VII G P

13. Mochamad Iqbal Syahputra VII G L

14. Muhammad Sokhib VII G L

15. Muhammad Yusril Ilmi VII G L

16. Muhammad Yusuf Adiwicaksono VII G L

17. Ni‟matul Atiyah VII G P

18. Nurista Tri Kurniawati VII G P

19. Permana Prabawatmaji VII G L

20. Rahma Yunita VII G P

21. Rela Murdita VII G P

22. Retno palupi VII G P

23. Riyan Yulianto VII G L

24. Sri Lindi Rahayu VII G P

25. Sri Puji Lestari VII G P

26. Titik Listianah VII G P

27. Tunggal Andaratri VII G L

28. Umam Armianto Wibowo VII G L

29. Wawan Setiawan VII G L

30. Yuliana Putri Adinda VII G P

31. Yudi Santoso VII G L

Page 145: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

130

Kisi-Kisi Instrumen Skala Minat

Variabel Sub

Variabel

Indikator

Deskriptor

Item

+ -

Minat siswa

mengikuti

konseling

individu

Aspek –

aspek

minat

6. Perhatian

7. Ketertarikan

8. Keinginan

3. Perhatian terhadap

seluruh pelaksanaan

layanan konseling

individu.

4. Mengesampingkan

kegiatan yang lain.

4. Ketertarikan untuk

mengikuti pelaksanaan

layanan konseling

individu.

5. Memberikan kesan

terhadap layanan

konseling individu.

6. Ketertarikan terhadap

layanan konseling

individu berdasarkan

pada manfaatnya.

3. Keinginan mengetahui

segala hal yang

berkaitan dengan

layanan konseling

individu.

4. Mencari tahu informasi

mengenai layanan

konseling individu.

1,2,3,4,5,

6

7,8

14,15,16

17,18

19,20,21,

22

31,32,33,

34,35

36,37,38

39,40

9,10,

11

12,13

23,24,

25

26,27

28,29,

30

41,42,

43

44,45,

46

Page 146: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

131

9. Keyakinan

10. Tindak

an

3. Keyakinan bahwa

konseling individu

bermanfaat.

4. Yakin bahwa layanan

konseling individu tidak

hanya untuk siswa yang

bermasalah saja

melainkan untuk seluruh

siswa

Tindakan untuk

melaksanakan dan

memanfaatkan layanan

konseling individu tanpa

adanya paksaan dari

pihak lain melainkan dari

dirinya sendiri yang

diharapkan dapat

membantu

menyelesaikan

permasalahannya

47,48,49,

50,51,52

53,54,55,

56

65,66,67,

68,69,70,

71

57,58,

59,60

61,62,

63,64

72,73,

74,75

Page 147: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

132

SKALA PSIKOLOGI

Pengantar

Ini adalah suatu alat pengukuran yang memuat tentang beberapa

pernyataan yang berhubungan dengan minat mengikuti konseling individu di

sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan data awal terkait dengan minat

siswa mengikuti konseling indivdu. Data yang diperoleh akan dipergunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian layanan bimbingan kelompok.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi yang berarti bagi

siswa.

Daftar ini berupa skala minat yang ditujukan kepada siswa di sekolah

tentang minat dalam mengikuti konseling individu. Jawaban saudara sangat

bermanfaat untuk bahan pertimbangan dalam pengembangan kurikulum jurusan

bimbingan dan konseling di masa yang akan datang.

Dalam pengisian skala psikologi tidak ada jawaban yang benar atau salah,

yang ada adalah sesuai atau tidak sesuai dengan kondisi saudara yang sebenarnya.

Jawaban saudara bersifat pribadi dan dijamin kerahasiaannya, oleh sebab itu

diharap menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tanggapan atau

jawaban saudara tidak berpengaruh terhadap kegiatan belajar saudara di sekolah.

Akhirnya, terimakasih atas kerjasama dan bantuan yang saudara berikan.

Petunjuk pengisian :

1. Isilah identitas saudara secara lengkap

Nama :

No.absen :

Kelas :

Sekolah :

Page 148: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

133

2. Dibawah ini ada sejumlah pernyataan yang berkenaan dengan minat siswa

dalam mengikuti konseling individu, dimanan ada 75 butir pernyataan dan setiap

pernyataan diikuti oleh 4 (empat) alternatif jawaban yaitu :

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

3. Saudara dimohon untuk memilih salah satu dari pilihan yang sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

4. Cara mengerjakan :

Bacalah setiap pernyataan dibawah ini dengan seksama kemudian berikan

jawaban saudara pada kolom yang disediakan dengan memberi tanda cek () :

Contoh pengisian :

No Pernyataan SS S TS STS

- Saya senang mengikuti konseling individu

Jika pernyataan tersebut sangat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, maka

berilah tanda chek pada kolom “sangat sesuai”.

5. Jika ada hal-hal yang kurang jelas, dapat saudara tanyakan sebelum

mengerjakan.

Akhirnya terima kasih atas perhatian saudara dan selamat mengerjakan,

Page 149: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

134

INSTRUMEN SKALA MINAT

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya selalu memperhatikan penjelasan yang diberikan

oleh guru BK tentang layanan konseling individu.

2 Saya sering memperhatikan proses kegiatan konseling

individu di sekolah.

3 Saya memperhatikan bahwa kegiatan konseling

individu dapat menambah kepercayaan diri saya.

4 Saya memperhatikan teman saya menjadi lebih ceria

setelah mengikuti konseling indivdu.

5 Kegiatan konseling individu cocok untuk saya karena

saya butuh teman curhat.

6 Kepribadian guru BK baik dan menyenangkan

sehingga saya senang menceritakan masalah yang saya

hadapi pada guru BK di sekolah.

7 Saya meluangkan waktu khusus untuk menceritakan

masalah kepada guru BK.

8 Jika ada waktu luang, saya sering datang menemui

guru BK untuk curhat kepada guru BK.

9 Saya tidak mempedulikan informasi tentang layanan

konseling individu yang diberikan oleh guru BK.

10 Saya merasa kurang percaya diri kalau mengikuti

konseling individu karena saya takut dengan guru BK

di sekolah.

11 Saya tidak suka mengamati kegiatan konseling

individu.

12 Saya tidak ada waktu untuk mengikuti konseling

individu karena sibuk dengan kegiatan lain.

Page 150: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

135

13 Saya tidak suka mengikuti kegiatan konseling individu

karena menyita banyak waktu.

14 Setelah mendapat informasi dari guru BK tentang

konseling individu, saya merasa tertarik untuk

mengikuti layanan konseling individu tersebut.

15 Saya tertarik mengikuti kegiatan konseling individu

karena ada teman saya yang mengikutinya.

16 Saya tertarik mengikuti konseling individu karena saya

ingin mengadukan teman saya yang nakal sama saya.

17 Kegiatan konseling individu sangat menyenangkan

bagi saya.

18 Kegiatan konseling individu memberikan pengalaman

baru bagi saya.

19 Saya tertarik mengikuti konseling individu karena saya

bisa mendapatkan jalan keluar dari masalah yang saya

alami.

20 Lebih baik saya mengikuti konseling individu terlebih

dahulu, daripada saya menumpuk permasalahan yang

membebani saya.

21 Saya tertarik mengikuti konseling individu karena saya

menjadi lebih dekat dan akrab dengan guru BK di

sekolah.

22 Kegiatan konseling individu membawa manfaat bagi

kehidupan saya.

23 Saya tidak tertarik mengikuti konseling individu

karena tidak ada teman saya yang mengikuti konseling

individu.

24 Saya gerogi saat mengikuti konseling individu.

25 Kegiatan konseling individu tidak penting bagi saya.

26 Kegiatan konseling individu sangat membosankan

bagi saya.

Page 151: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

136

27 Tidak ada sesuatu yang menarik dari kegiatan

konseling individu.

28 Saya tidak perlu mengikuti konseling individu untuk

menyelesaikan masalah saya.

29 Saya merasa kegiatan konseling individu hanya

membuka aib saya sendiri.

30 Saya tidak mau kalau masalah yang saya alami

diketahui oleh guru BK.

31 Saya ingin mengetahui semua hal tentang konseling

individu.

32 Saya mempunyai keinginan yang kuat untuk datang ke

guru BK mengikuti konseling individu.

33 Saya ingin mendapatkan pemecahan masalah yang

terbaik setelah mengikuti kegiatan konseling individu.

34 Saya ingin mengikuti kegiatan konseling individu

karena teman saya bisa memperoleh jalan keluar dari

masalahnya.

35 Saya mencari tahu tentang pentingnya konseling

individu.

36 Saya mencari informasi kepada siapapun tentang

konseling individu.

37 Saya bertanya kepada teman saya yang pernah

mengikuti kegiatan konseling individu tentang

kegiatan konseling individu.

38 Saya pernah membaca buku yang berisi tentang

konseling individu.

39 Saya ingin browsing di internet mencari informasi

tentang konseling individu.

40 Saya ingin bertanya kepada guru BK tentang kegiatan

konseling individu.

41 Saya tidak ingin mengetahui hal-hal yang berkaitan

Page 152: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

137

dengan konseling individu.

42 Saya tidak mempunyai keinginan untuk mengikuti

konseling individu karena saya lebih senang curhat

dengan orang tua di rumah.

43 Saya tidak mencari tahu tentang pentingnya konseling

individu.

44 Saya malas bertanya kepada teman mengenai

konseling individu.

45 Saya bercanda dengan teman ketika guru BK

menerangkan tentang konseling individu.

46 Menurut saya, kegiatan konseling individu hanya sia-

sia dan percuma.

47 Saya mempunyai keyakinan bahwa konseling individu

dapat membantu memecahkan permasalahan saya.

48 Saya merasa yakin setelah mengikuti konseling

individu beban permasalahan saya berkurang.

49 Saya merasa membutuhkan guru BK dalam

memecahkan masalah saya.

50 Dengan menjalin hubungan yang baik dengan guru

BK, saya yakin kegiatan konseling individu akan

berjalan lancar.

51 Saya memiliki keyakinan kalau guru BK dapat

menjaga kerahasiaan permasalahan yang saya alami.

52 Saya merasakan manfaat dari mengikuti konseling

individu.

53 Melihat pengalaman dari teman saya yang pernah

mengikuti kegiatan konseling individu, saya yakin

masalah saya juga mampu terselesaikan.

54 Saya yakin konseling individu bukan hanya untuk

siswa yang bermasalah saja, melainkan untuk semua

siswa yang membutuhkan.

Page 153: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

138

55 Saya yakin konseling individu tidak hanya untuk

masalah belajar saja, melainkan untuk semua masalah

yang mengganggu kehidupan efektif sehari-hari.

56 Saya yakin guru BK menerima semua siswa yang

ingin mengikuti konseling individu dengan tangan

terbuka dan kapanpun yang siswa mau.

57 Saya tidak yakin akan merasa lebih lega apabila sudah

menceritakan permasalahan saya kepada guru BK.

58 Saya memiliki keyakinan permasalahan saya akan

terselesaikan dengan sendirinya tanpa bantuan guru

BK.

59 Saya khawatir permasalahan saya akan diketahui

banyak orang jika saya bercerita kepada guru BK.

60 Saya ragu dengan mengikuti konseling individu dapat

menyelesaikan masalah saya.

61 Saya rasa konseling individu hanya untuk siswa yang

bermasalah saja.

62 Saya ragu guru BK mau menerima siswa untuk

kegiatan konseling individu sewaktu-waktu.

63 Saya tidak mau dianggap anak nakal oleh teman-teman

karena saya mengikuti konseling individu.

64 Saya merasa percuma mengikuti konseling individu

karena saya tidak punya masalah yang serius.

65 Tindakan saya untuk mengikuti konseling individu

karena murni kemauan saya sendiri tanpa paksaan

orang lain.

66 Saya mengikuti kegiatan konseling individu karena

saran dari teman.

67 Saya merasa nyaman saat berhadapan dengan guru BK

saat kegiatan konseling individu.

68 Saya berani mengungkapkan permasalahan yang saya

Page 154: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

139

alami kepada guru BK.

69 Setiap kali ada masalah, saya ingin mengikuti kegiatan

konseling individu dengan guru BK.

70 Saya aktif saat mengikuti layanan konseling individu.

71 Saya terbuka menceritakan masalah saya saat

mengikuti kegiatan konseling individu dengan guru

BK.

72 Saya mengikuti kegiatan konseling individu karena

dipanggil oleh guru BK.

73 Saya malu mengungkapkan permasalahan yang saya

alami kepada guru BK.

74 Saya diam saat mengikuti kegiatan konseling

individu.

75 Saya mengarang cerita ( berbohong) saat mengikuti

kegiatan konseling individu.

Batang, 2013

Responden

( )

Page 155: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

140

TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS HASIL UJI COBA SKALA MINAT

NO KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 R-1 2 2 4 3 2 3 3 4 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3

2 R-2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 R-3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3

4 R-4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3

5 R-5 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 4 2 1 3 3 2 2 3

6 R-6 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 1 1 1

7 R-7 2 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 4 2 3 4 2 3

8 R-8 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2

9 R-9 4 4 1 4 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 2 2

10 R-10 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3

11 R-11 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3

12 R-12 4 4 2 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3

13 R-13 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 2 4 4 3 2

14 R-14 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2

15 R-15 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3

16 R-16 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2

17 R-17 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2

18 R-18 3 4 4 4 2 2 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3

19 R-19 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 2 2

20 R-20 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

21 R-21 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

22 R-22 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3

23 R-23 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 2 4

24 R-24 4 4 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 4 3 2 2 4

25 R-25 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3

26 R-26 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3

27 R-27 4 4 4 4 3 2 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 3 3

28 R-28 3 3 3 2 1 3 2 4 3 1 2 3 3 4 4 3 3 4

29 R-29 4 3 2 3 3 1 4 3 4 2 4 2 3 2 3 2 2 3

30 R-30 2 2 2 4 1 3 2 3 3 2 2 2 4 2 2 4 2 3

31 R-31 3 4 3 1 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3

vali

dit

as

SX 98 109 91 101 85 83 89 99 101 84 103 94 96 89 107 98 78 89

SX2 324 397 285 349 261 237 273 327 341 248 363 298 314 277 381 328 212 271

SXY 22242 24729 20682 22788 19422 18587 20238 22410 22886 18916 23363 21335 21841 20221 24221 22240 17822 20225

rxy 0.439018 0.4744189 0.420868 0.1257649 0.4806218

-

0.1881249 0.4375317 0.3557403 0.4029404 0.0351174 0.3557445 0.4425214 0.5060718 0.3636212 0.3706477 0.383792 0.58637155 0.436932

r tabel 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355

Kriteria valid valid Valid tidak valid tidak Valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid

sb2 0.4578564 0.4432882 0.5764828 0.6430801 0.9011446 0.4765869 0.5639958 0.3496358 0.3850156 0.6576483 0.6701353 0.4183143 0.5390219 0.6930281 0.3766909 0.586889 0.50780437 0.49948

Page 156: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

141

TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS HASIL UJI COBA SKALA MINAT

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4

4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3

3 2 2 1 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 4 3 4

2 3 2 3 4 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2

2 3 3 2 3 4 3 2 4 1 3 4 2 2 2 1 1 4 3 3

4 2 2 3 3 4 2 1 3 2 4 2 3 3 2 1 2 3 3 4

2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2

3 3 2 2 3 2 3 4 4 2 4 3 4 4 2 1 2 2 3 4

3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3

3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2

3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 1 1 1 3 4 4

3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 2 4 2 3 4

2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 2

2 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3

3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 3 4 2 3

4 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 4 4 2 4 2 2 4 3 4

3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3

3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4

4 2 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3

3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4

2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3

4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4

3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3

3 4 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3

4 2 2 3 2 4 2 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3 4

4 4 3 2 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3

95 91 79 81 100 86 95 96 107 87 105 95 98 93 86 75 84 106 96 100

305 281 209 225 340 262 299 312 377 261 369 309 324 293 262 205 246 374 306 338

21547 20672 17897 18240 22681 19454 21589 21861 24227 19813 23785 21577 22229 21065 19602 17179 19043 24019 21738 22626

0.398363 0.454957 0.380947 0.0408456 0.3740835 0.1869877 0.6557056 0.5835736 0.4754684 0.4973336 0.3789069 0.4111029 0.4097743 0.3238964 0.4461717 0.5351428 0.2879824 0.4299911 0.405182 0.2789011

0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355

valid Valid valid tidak valid tidak Valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid valid tidak

0.447451 0.447451 0.2476587 0.4308012 0.5619147 0.7554631 0.2539022 0.4745057 0.2476587 0.5431842 0.4308012 0.5764828 0.4578564 0.4516129 0.7554631 0.7596254 0.5931322 0.3725286 0.2809573 0.4973985

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Page 157: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

142

TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS HASIL UJI COBA SKALA MINAT

39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

3 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4

4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4

3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3

4 3 2 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3

3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 1 3 3 2

4 1 2 2 2 2 3 1 1 3 3 2 4 2 1 3 3 1 2 2

3 4 1 3 3 1 4 1 3 1 3 4 1 3 2 2 3 1 3 2

3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 2

3 1 3 4 3 1 4 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4

3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3

3 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 4 4

4 4 1 4 4 4 1 4 1 4 3 4 4 3 4 1 1 1 4 4

4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 1 2 2 4 1 4

3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2

3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3

3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 4 2 3 4 2 2 3 4

4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 4 4 1 3 4 3 2 3

4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3

3 3 3 4 3 1 2 4 4 4 3 4 4 4 3 1 1 2 4 4

3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 2 3 3

4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 3 3 2 2 3 2

3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 2

4 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3

4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3

4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4

4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3

4 4 2 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 2 2 3 2 4

3 4 1 3 1 1 4 1 3 1 3 4 1 3 2 2 3 1 3 2

4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

108 83 89 95 89 82 96 91 91 93 92 97 96 95 85 85 82 76 95 95

384 255 281 305 277 248 314 293 289 301 288 321 318 305 255 251 236 208 309 309

24422 18533 20385 21678 20044 18790 21671 20933 20735 21223 20891 21992 21865 21520 19424 19310 18605 17250 21589 21628

0.3822058

-

0.206248 0.6091912 0.696456 0.0399895 0.5207401 0.1536206 0.7680118 0.4764851 0.5438627 0.4248988 0.344821 0.4992741 0.3369238 0.5460044 0.375698 0.3057277 0.2774996 0.4351599 0.5133451

0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355

Valid tidak valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid tidak valid tidak valid valid tidak tidak valid Valid

0.2497399 1.057232 0.8220604 0.4474506 0.6930281 1.0031217 0.5390219 0.8345473 0.7055151 0.7096774 0.4828304 0.5639958 0.6680541 0.4474506 0.7075963 0.578564 0.616025 0.6992716 0.5764828 0.5764828

39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

Page 158: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

143

TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS HASIL UJI COBA SKALA MINAT

59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 Y Y2

4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 227 51529

4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 1 2 4 4 276 76176

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 216 46656

4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 210 44100

3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 2 2 3 188 35344

4 1 3 3 2 1 4 3 2 3 2 4 2 1 3 4 2 193 37249

3 4 3 3 3 1 3 1 3 4 3 1 3 2 3 1 1 187 34969

3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 203 41209

3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 226 51076

3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 220 48400

4 4 4 3 2 3 4 4 2 3 1 2 4 3 3 4 4 217 47089

4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 1 4 4 3 1 2 238 56644

4 1 3 2 3 4 2 4 3 4 1 3 3 3 2 1 1 215 46225

4 2 2 3 3 2 2 2 1 2 4 1 4 1 3 1 4 192 36864

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 220 48400

4 3 4 2 3 4 4 3 1 4 4 3 4 4 3 3 2 224 50176

3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 242 58564

4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 240 57600

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 243 59049

3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 225 50625

4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 243 59049

4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 232 53824

4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 251 63001

3 4 4 2 1 4 4 1 3 2 4 1 4 4 3 4 2 221 48841

4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 231 53361

4 4 4 3 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 244 59536

4 3 4 2 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 261 68121

4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 243 59049

3 3 4 2 2 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 1 3 217 47089

3 4 3 3 3 1 3 1 3 4 3 1 3 2 3 1 2 192 36864

4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 2 3 3 4 3 3 237 56169

112 99 109 91 87 92 102 96 79 105 94 88 103 95 91 85 82 6974 1582848

412 335 393 279 263 296 350 320 215 371 308 280 351 317 279 267 236

25339 22428 24665 20570 19670 20996 23142 21924 17820 23751 21377 20173 23313 21630 20530 19451 18569

0.4456628 0.3049802 0.38968365 0.2408968 0.1909748 0.5286878 0.4363432 0.5817078 0.1089602 0.2798353 0.4067838 0.5796669 0.4043357 0.4299877 0.1425068 0.4782579 0.235911 K =75

0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 0.355 st2 449.128

Valid tidak valid tidak tidak valid valid valid Tidak tidak valid valid valid valid tidak valid tidak Ssb2 42.260

0.2372529 0.6077003 0.31425598 0.3829344 0.6077003 0.7408949 0.4640999 0.7325702 0.4412071 0.4953174 0.7408949 0.9739854 0.2830385 0.8345473 0.3829344 1.094693 0.616025

59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75

Page 159: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

144

XY

1 454 454 908 681 454 681 681 908 454 908 908 681 681 681 454 681 681 681

2 1104 1104 1104 1104 1104 552 1104 828 1104 1104 1104 1104 1104 1104 1104 1104 1104 1104

3 648 648 648 648 648 432 432 648 648 648 432 648 648 432 864 648 432 648

4 630 630 630 630 420 630 630 630 630 630 840 630 420 630 840 630 420 630

5 564 564 564 564 188 564 376 564 376 564 752 376 188 564 564 376 376 564

6 579 579 579 772 579 579 386 579 772 772 579 772 579 772 772 193 193 193

7 374 374 374 561 187 374 374 561 561 374 374 374 748 374 561 748 374 561

8 609 812 406 609 406 609 609 406 609 609 609 609 609 609 812 609 406 406

9 904 904 226 904 678 678 678 452 904 452 904 678 678 678 678 678 452 452

10 660 880 880 660 660 660 440 880 660 440 660 660 660 440 880 660 660 660

11 651 868 651 868 868 651 651 651 651 651 651 651 434 434 651 868 651 651

12 952 952 476 952 476 714 476 714 952 952 952 952 714 476 952 952 952 714

13 860 860 645 645 645 645 430 645 860 645 860 430 645 430 860 860 645 430

14 576 768 576 576 384 768 768 576 576 384 384 576 384 384 576 576 384 384

15 660 880 440 660 660 660 660 660 660 660 880 660 660 660 880 660 440 660

16 448 896 448 672 672 672 672 672 448 672 672 672 672 448 672 448 672 448

17 968 968 726 968 968 484 484 726 968 968 968 484 968 968 968 968 484 484

18 720 960 960 960 480 480 720 960 960 720 480 960 960 960 720 960 720 720

19 972 972 729 972 486 729 729 729 729 729 972 729 972 486 972 972 486 486

20 675 675 900 900 900 450 675 900 675 675 900 900 675 675 675 675 675 675

21 972 972 729 972 729 486 972 972 729 729 729 729 972 972 972 972 972 972

22 464 696 696 928 928 464 696 696 696 696 928 696 696 464 696 696 464 696

23 753 1004 753 1004 753 753 1004 1004 1004 502 753 753 1004 1004 1004 753 502 1004

24 884 884 663 442 663 442 442 663 663 442 442 884 442 884 663 442 442 884

25 693 693 693 462 693 462 924 693 693 462 924 693 693 693 693 693 462 693

26 732 976 976 488 976 976 732 976 976 732 976 732 732 976 976 732 732 732

27 1044 1044 1044 1044 783 522 1044 1044 1044 261 1044 1044 1044 522 1044 1044 783 783

28 729 729 729 486 243 729 486 972 729 243 486 729 729 972 972 729 729 972

29 868 651 434 651 651 217 868 651 868 434 868 434 651 434 651 434 434 651

30 384 384 384 768 192 576 384 576 576 384 384 384 768 384 384 768 384 576

31 711 948 711 237 948 948 711 474 711 474 948 711 711 711 711 711 711 711

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Page 160: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

145

XY

908 681 454 681 908 681 681 681 681 681 681 454 681 681 454 681 681 908 681 908

1104 1104 828 1104 828 828 1104 1104 1104 1104 1104 828 1104 1104 1104 1104 1104 1104 1104 1104

648 648 432 648 648 648 648 648 648 648 648 648 648 648 432 648 648 864 648 648

630 420 420 210 840 420 630 630 630 420 630 420 630 630 210 420 420 840 630 840

376 564 376 564 752 188 376 376 564 564 376 564 564 564 376 188 564 564 564 376

386 579 579 386 579 772 579 386 772 193 579 772 386 386 386 193 193 772 579 579

748 374 374 561 561 748 374 187 561 374 748 374 561 561 374 187 374 561 561 748

406 609 609 609 406 406 609 609 609 406 609 406 609 609 609 406 406 609 406 406

678 678 452 452 678 452 678 904 904 452 904 678 904 904 452 226 452 452 678 904

660 660 660 440 660 440 660 660 660 660 880 660 660 660 660 440 660 660 660 660

651 434 651 651 434 651 651 868 651 651 434 651 651 651 434 434 651 868 651 434

714 952 714 952 714 714 952 952 952 476 952 952 952 952 238 238 238 714 952 952

645 645 430 430 430 645 645 860 645 645 645 430 430 430 860 430 860 430 645 860

384 384 384 576 576 384 576 576 576 384 384 384 576 576 576 384 576 576 576 384

660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 440 660 660 660 660 660

672 672 448 672 896 448 672 672 896 672 896 896 448 448 672 672 672 672 448 448

484 968 726 484 726 968 968 968 726 968 726 968 484 484 726 726 968 968 726 726

720 480 480 720 960 720 720 960 720 720 960 960 960 480 720 480 720 960 480 720

972 729 729 486 972 972 729 729 729 486 972 972 972 486 972 486 486 972 729 972

675 675 450 450 900 450 675 675 675 675 675 675 675 675 450 675 675 675 675 675

729 729 729 729 729 243 729 729 972 972 972 972 972 972 729 486 729 972 729 729

696 464 464 464 696 696 696 696 696 696 928 696 464 464 696 696 696 928 696 928

1004 502 502 502 1004 1004 753 753 1004 753 753 1004 1004 1004 1004 753 753 1004 753 753

663 663 663 663 442 442 663 442 884 442 884 663 663 663 884 884 442 663 884 884

462 693 693 462 924 693 693 693 924 693 924 924 693 693 693 693 693 693 693 693

732 732 732 732 976 732 732 732 976 488 976 732 732 732 976 732 488 976 976 732

1044 1044 783 522 1044 1044 1044 1044 1044 783 783 522 1044 1044 783 1044 522 1044 1044 1044

729 729 729 729 972 729 729 729 972 972 972 729 972 729 729 729 729 972 972 729

651 868 651 651 434 434 868 651 868 651 651 651 651 651 868 434 651 651 651 651

768 384 384 576 384 768 384 576 576 576 768 384 768 576 384 576 384 576 576 768

948 948 711 474 948 474 711 711 948 948 711 948 711 948 711 474 948 711 711 711

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Page 161: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

146

XY

681 454 681 908 454 454 454 681 681 681 681 681 681 681 681 681 681 681 908 908

1104 276 1104 1104 276 1104 1104 1104 1104 1104 828 1104 1104 1104 1104 1104 1104 552 1104 1104

648 432 648 648 432 432 648 648 648 648 648 864 648 432 648 432 648 648 648 648

840 630 420 420 420 630 630 630 420 840 420 630 630 630 630 630 630 420 420 630

564 564 564 376 564 376 564 564 376 188 376 376 564 376 564 376 188 564 564 376

772 193 386 386 386 386 579 193 193 579 579 386 772 386 193 579 579 193 386 386

561 748 187 561 561 187 748 187 561 187 561 748 187 561 374 374 561 187 561 374

609 609 609 406 812 406 406 609 609 609 406 609 609 812 406 609 609 406 406 406

678 226 678 904 678 226 904 678 904 904 452 678 678 904 678 678 678 678 904 904

660 440 660 660 660 660 660 660 660 660 440 660 660 440 660 660 660 660 660 660

651 217 434 434 651 651 434 651 434 434 434 434 434 868 434 868 434 434 868 868

952 952 238 952 952 952 238 952 238 952 714 952 952 714 952 238 238 238 952 952

860 645 860 645 645 645 645 645 860 645 860 430 645 645 215 430 430 860 215 860

576 576 384 384 576 576 576 384 384 576 384 576 576 576 384 384 384 384 576 384

660 440 660 660 660 440 660 440 660 660 660 660 440 660 660 660 660 440 660 660

672 896 896 672 896 672 672 448 672 672 896 448 896 448 672 896 448 448 672 896

968 968 726 726 726 484 968 968 484 726 726 968 968 968 242 726 968 726 484 726

960 960 960 720 960 960 720 720 720 720 960 480 720 720 720 720 480 960 720 720

729 729 729 972 729 243 486 972 972 972 729 972 972 972 729 243 243 486 972 972

675 450 675 675 675 675 675 675 675 675 675 675 675 675 675 675 675 675 675 675

729 972 972 729 486 729 972 972 729 729 972 972 486 972 972 729 729 486 729 729

928 696 696 696 928 928 696 928 928 928 464 928 928 464 696 696 464 464 696 464

753 753 1004 1004 753 1004 1004 1004 1004 502 753 1004 1004 753 502 753 753 1004 753 502

884 663 442 663 884 442 663 442 663 663 663 663 884 884 663 442 442 663 663 663

924 462 693 693 462 924 693 693 693 693 924 693 693 693 693 693 693 693 924 693

976 488 732 732 732 488 732 732 732 732 732 976 732 732 732 732 732 732 732 732

1044 261 1044 1044 783 1044 1044 1044 1044 1044 1044 783 1044 783 1044 1044 1044 522 1044 1044

972 486 729 729 729 972 729 972 729 729 972 729 729 729 972 729 729 729 972 729

868 868 434 651 434 434 651 434 434 868 651 434 651 651 434 434 434 651 434 868

576 768 192 576 192 192 768 192 576 192 576 768 192 576 384 384 576 192 576 384

948 711 948 948 948 474 948 711 948 711 711 711 711 711 711 711 711 474 711 711

39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

Page 162: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

147

XY

908 908 908 681 681 681 908 681 681 681 681 681 681 681 681 681 454

1104 1104 1104 1104 1104 1104 1104 1104 552 828 1104 1104 1104 276 552 1104 1104

648 648 648 648 648 648 648 648 648 648 648 648 648 648 648 648 648

840 630 840 630 630 630 630 630 420 840 630 630 630 630 420 420 420

564 564 752 376 564 564 376 564 376 564 188 376 564 564 376 376 564

772 193 579 579 386 193 772 579 386 579 386 772 386 193 579 772 386

561 748 561 561 561 187 561 187 561 748 561 187 561 374 561 187 187

609 609 609 609 406 609 609 609 609 406 609 609 609 406 406 609 609

678 678 904 904 678 678 904 678 678 904 678 678 678 678 678 678 452

660 660 660 660 660 660 660 660 660 440 660 660 660 660 660 660 660

868 868 868 651 434 651 868 868 434 651 217 434 868 651 651 868 868

952 952 952 952 238 952 952 952 476 952 952 238 952 952 714 238 476

860 215 645 430 645 860 430 860 645 860 215 645 645 645 430 215 215

768 384 384 576 576 384 384 384 192 384 768 192 768 192 576 192 768

660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 660 660

896 672 896 448 672 896 896 672 224 896 896 672 896 896 672 672 448

726 726 726 968 968 484 726 726 726 968 726 968 726 968 968 484 726

960 720 720 720 720 720 720 720 720 960 720 720 720 960 720 720 720

972 972 972 972 972 972 972 972 729 972 729 972 729 729 729 972 486

675 675 675 675 675 675 675 675 450 675 675 675 675 675 675 675 675

972 729 729 729 486 486 729 729 729 729 972 729 729 729 972 486 486

928 928 928 696 928 696 928 928 464 928 696 696 696 696 696 928 696

1004 753 753 502 1004 753 1004 1004 1004 753 753 1004 1004 1004 502 1004 753

663 884 884 442 221 884 884 221 663 442 884 221 884 884 663 884 442

924 693 924 693 693 693 693 693 693 924 924 693 693 924 462 693 693

976 976 976 732 488 732 732 976 488 976 732 976 976 976 732 732 976

1044 783 1044 522 522 1044 1044 1044 522 1044 783 1044 1044 1044 783 1044 522

972 729 972 729 729 729 972 729 729 972 972 972 972 972 972 729 729

651 651 868 434 434 868 651 868 651 651 434 651 868 868 868 217 651

576 768 576 576 576 192 576 192 576 768 576 192 576 384 576 192 384

948 948 948 711 711 711 474 711 474 948 948 474 711 711 948 711 711

59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75

Page 163: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

148

X2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

4 4 16 9 4 9 9 16 4 16 16 9 9 9 4 9 9 9 16 9 4 9 16 9 9 9 9 9 9 4 9 9 4 9 9 16 9

16 16 16 16 16 4 16 9 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 9 16 9 9 16 16 16 16 16 9 16 16 16 16 16 16 16

9 9 9 9 9 4 4 9 9 9 4 9 9 4 16 9 4 9 9 9 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 16 9

9 9 9 9 4 9 9 9 9 9 16 9 4 9 16 9 4 9 9 4 4 1 16 4 9 9 9 4 9 4 9 9 1 4 4 16 9

9 9 9 9 1 9 4 9 4 9 16 4 1 9 9 4 4 9 4 9 4 9 16 1 4 4 9 9 4 9 9 9 4 1 9 9 9

9 9 9 16 9 9 4 9 16 16 9 16 9 16 16 1 1 1 4 9 9 4 9 16 9 4 16 1 9 16 4 4 4 1 1 16 9

4 4 4 9 1 4 4 9 9 4 4 4 16 4 9 16 4 9 16 4 4 9 9 16 4 1 9 4 16 4 9 9 4 1 4 9 9

9 16 4 9 4 9 9 4 9 9 9 9 9 9 16 9 4 4 4 9 9 9 4 4 9 9 9 4 9 4 9 9 9 4 4 9 4

16 16 1 16 9 9 9 4 16 4 16 9 9 9 9 9 4 4 9 9 4 4 9 4 9 16 16 4 16 9 16 16 4 1 4 4 9

9 16 16 9 9 9 4 16 9 4 9 9 9 4 16 9 9 9 9 9 9 4 9 4 9 9 9 9 16 9 9 9 9 4 9 9 9

9 16 9 16 16 9 9 9 9 9 9 9 4 4 9 16 9 9 9 4 9 9 4 9 9 16 9 9 4 9 9 9 4 4 9 16 9

16 16 4 16 4 9 4 9 16 16 16 16 9 4 16 16 16 9 9 16 9 16 9 9 16 16 16 4 16 16 16 16 1 1 1 9 16

16 16 9 9 9 9 4 9 16 9 16 4 9 4 16 16 9 4 9 9 4 4 4 9 9 16 9 9 9 4 4 4 16 4 16 4 9

9 16 9 9 4 16 16 9 9 4 4 9 4 4 9 9 4 4 4 4 4 9 9 4 9 9 9 4 4 4 9 9 9 4 9 9 9

9 16 4 9 9 9 9 9 9 9 16 9 9 9 16 9 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 9 9

4 16 4 9 9 9 9 9 4 9 9 9 9 4 9 4 9 4 9 9 4 9 16 4 9 9 16 9 16 16 4 4 9 9 9 9 4

16 16 9 16 16 4 4 9 16 16 16 4 16 16 16 16 4 4 4 16 9 4 9 16 16 16 9 16 9 16 4 4 9 9 16 16 9

9 16 16 16 4 4 9 16 16 9 4 16 16 16 9 16 9 9 9 4 4 9 16 9 9 16 9 9 16 16 16 4 9 4 9 16 4

16 16 9 16 4 9 9 9 9 9 16 9 16 4 16 16 4 4 16 9 9 4 16 16 9 9 9 4 16 16 16 4 16 4 4 16 9

9 9 16 16 16 4 9 16 9 9 16 16 9 9 9 9 9 9 9 9 4 4 16 4 9 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 9 9

16 16 9 16 9 4 16 16 9 9 9 9 16 16 16 16 16 16 9 9 9 9 9 1 9 9 16 16 16 16 16 16 9 4 9 16 9

4 9 9 16 16 4 9 9 9 9 16 9 9 4 9 9 4 9 9 4 4 4 9 9 9 9 9 9 16 9 4 4 9 9 9 16 9

9 16 9 16 9 9 16 16 16 4 9 9 16 16 16 9 4 16 16 4 4 4 16 16 9 9 16 9 9 16 16 16 16 9 9 16 9

16 16 9 4 9 4 4 9 9 4 4 16 4 16 9 4 4 16 9 9 9 9 4 4 9 4 16 4 16 9 9 9 16 16 4 9 16

9 9 9 4 9 4 16 9 9 4 16 9 9 9 9 9 4 9 4 9 9 4 16 9 9 9 16 9 16 16 9 9 9 9 9 9 9

9 16 16 4 16 16 9 16 16 9 16 9 9 16 16 9 9 9 9 9 9 9 16 9 9 9 16 4 16 9 9 9 16 9 4 16 16

16 16 16 16 9 4 16 16 16 1 16 16 16 4 16 16 9 9 16 16 9 4 16 16 16 16 16 9 9 4 16 16 9 16 4 16 16

9 9 9 4 1 9 4 16 9 1 4 9 9 16 16 9 9 16 9 9 9 9 16 9 9 9 16 16 16 9 16 9 9 9 9 16 16

16 9 4 9 9 1 16 9 16 4 16 4 9 4 9 4 4 9 9 16 9 9 4 4 16 9 16 9 9 9 9 9 16 4 9 9 9

4 4 4 16 1 9 4 9 9 4 4 4 16 4 4 16 4 9 16 4 4 9 4 16 4 9 9 9 16 4 16 9 4 9 4 9 9

9 16 9 1 16 16 9 4 9 4 16 9 9 9 9 9 9 9 16 16 9 4 16 4 9 9 16 16 9 16 9 16 9 4 16 9 9

324 397 285 349 261 237 273 327 341 248 363 298 314 277 381 328 212 271 305 281 209 225 340 262 299 312 377 261 369 309 324 293 262 205 246 374 306

Page 164: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

149

X2

38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75

16 9 4 9 16 4 4 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 16 16 16 16 16 9 9 9 16 9 9 9 9 9 9 9 9 9 4

16 16 1 16 16 1 16 16 16 16 16 9 16 16 16 16 16 16 4 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 4 9 16 16 16 1 4 16 16

9 9 4 9 9 4 4 9 9 9 9 9 16 9 4 9 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9

16 16 9 4 4 4 9 9 9 4 16 4 9 9 9 9 9 9 4 4 9 16 9 16 9 9 9 9 9 4 16 9 9 9 9 4 4 4

4 9 9 9 4 9 4 9 9 4 1 4 4 9 4 9 4 1 9 9 4 9 9 16 4 9 9 4 9 4 9 1 4 9 9 4 4 9

9 16 1 4 4 4 4 9 1 1 9 9 4 16 4 1 9 9 1 4 4 16 1 9 9 4 1 16 9 4 9 4 16 4 1 9 16 4

16 9 16 1 9 9 1 16 1 9 1 9 16 1 9 4 4 9 1 9 4 9 16 9 9 9 1 9 1 9 16 9 1 9 4 9 1 1

4 9 9 9 4 16 4 4 9 9 9 4 9 9 16 4 9 9 4 4 4 9 9 9 9 4 9 9 9 9 4 9 9 9 4 4 9 9

16 9 1 9 16 9 1 16 9 16 16 4 9 9 16 9 9 9 9 16 16 9 9 16 16 9 9 16 9 9 16 9 9 9 9 9 9 4

9 9 4 9 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 9 9 9 9 9

4 9 1 4 4 9 9 4 9 4 4 4 4 4 16 4 16 4 4 16 16 16 16 16 9 4 9 16 16 4 9 1 4 16 9 9 16 16

16 16 16 1 16 16 16 1 16 1 16 9 16 16 9 16 1 1 1 16 16 16 16 16 16 1 16 16 16 4 16 16 1 16 16 9 1 4

16 16 9 16 9 9 9 9 9 16 9 16 4 9 9 1 4 4 16 1 16 16 1 9 4 9 16 4 16 9 16 1 9 9 9 4 1 1

4 9 9 4 4 9 9 9 4 4 9 4 9 9 9 4 4 4 4 9 4 16 4 4 9 9 4 4 4 1 4 16 1 16 1 9 1 16

9 9 4 9 9 9 4 9 4 9 9 9 9 4 9 9 9 9 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9

4 9 16 16 9 16 9 9 4 9 9 16 4 16 4 9 16 4 4 9 16 16 9 16 4 9 16 16 9 1 16 16 9 16 16 9 9 4

9 16 16 9 9 9 4 16 16 4 9 9 16 16 16 1 9 16 9 4 9 9 9 9 16 16 4 9 9 9 16 9 16 9 16 16 4 9

9 16 16 16 9 16 16 9 9 9 9 16 4 9 9 9 9 4 16 9 9 16 9 9 9 9 9 9 9 9 16 9 9 9 16 9 9 9

16 9 9 9 16 9 1 4 16 16 16 9 16 16 16 9 1 1 4 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 9 16 9 16 9 9 9 16 4

9 9 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 9 9 9 9 9 9

9 9 16 16 9 4 9 16 16 9 9 16 16 4 16 16 9 9 4 9 9 16 9 9 9 4 4 9 9 9 9 16 9 9 9 16 4 4

16 16 9 9 9 16 16 9 16 16 16 4 16 16 4 9 9 4 4 9 4 16 16 16 9 16 9 16 16 4 16 9 9 9 9 9 16 9

9 9 9 16 16 9 16 16 16 16 4 9 16 16 9 4 9 9 16 9 4 16 9 9 4 16 9 16 16 16 9 9 16 16 16 4 16 9

16 16 9 4 9 16 4 9 4 9 9 9 9 16 16 9 4 4 9 9 9 9 16 16 4 1 16 16 1 9 4 16 1 16 16 9 16 4

9 16 4 9 9 4 16 9 9 9 9 16 9 9 9 9 9 9 9 16 9 16 9 16 9 9 9 9 9 9 16 16 9 9 16 4 9 9

9 16 4 9 9 9 4 9 9 9 9 9 16 9 9 9 9 9 9 9 9 16 16 16 9 4 9 9 16 4 16 9 16 16 16 9 9 16

16 16 1 16 16 9 16 16 16 16 16 16 9 16 9 16 16 16 4 16 16 16 9 16 4 4 16 16 16 4 16 9 16 16 16 9 16 4

9 16 4 9 9 9 16 9 16 9 9 16 9 9 9 16 9 9 9 16 9 16 9 16 9 9 9 16 9 9 16 16 16 16 16 16 9 9

9 16 16 4 9 4 4 9 4 4 16 9 4 9 9 4 4 4 9 4 16 9 9 16 4 4 16 9 16 9 9 4 9 16 16 16 1 9

16 9 16 1 9 1 1 16 1 9 1 9 16 1 9 4 4 9 1 9 4 9 16 9 9 9 1 9 1 9 16 9 1 9 4 9 1 4

9 16 9 16 16 16 4 16 9 16 9 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 16 16 16 9 9 9 4 9 4 16 16 4 9 9 16 9 9

338 384 255 281 305 277 248 314 293 289 301 288 321 318 305 255 251 236 208 309 309 412 335 393 279 263 296 350 320 215 371 308 280 351 317 279 267 236

Page 165: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

150

Hasil Uji Coba Skala Minat

1. Validitas

Berdasarkan hasil pengujian validitas item dengan menggunakan rumus

product moment, hasil yang diperoleh rxy

= 0,439 akan dikonsultasikan dengan

r tabel product moment dengan N = 31 pada taraf signifikansi 5% yaitu r tabel =

0,355. Apabila rxy>r tabel maka item dikatakan valid dan dapat digunakan untuk

pengumpulan data.

Instrumen yang diuji cobakan pada populasi menghasilkan data yang kemudian

dilakukan uji validitas instrumen. Berdasarkan hasil uji coba instrumen dari 75

item pernyataan yang diuji cobakan kepada 31 siswa, terdapat 53 item pernyataan

yang valid dan 22 item pernyataan yang tidak valid. Adapun nomor item-item

pernyataan yang tidak valid tersebut antara lain : 4, 6, 10, 22, 24, 32,35, 38, 40,

43, 45, 50, 52, 55, 56, 60, 62, 63, 67, 68, 73,75.

2. Reliabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen skala minat dengan

menggunakan rumus alpha, secara keseluruhan diperoleh hasil r hitung = 0,918,

sedangkan untuk taraf signifikansi 5 % dengan N = 31 adalah 0,355. Dengan

demikian r hitung 0,918> r tabel 0,355, sehingga skala minat tersebut dikatakan

reliabel.

Page 166: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

151

PERHITUNGAN VALIDITAS SKALA

MINAT

Rumus :

Butir angket Valid jika rxy > rtabel

Berikut ini merupakan perhutungan validitas pada butir nomor 1

No X Y X² Y² XY 1 2 227 4 51529 454 2 4 276 16 76176 1104 3 3 216 9 46656 648 4 3 210 9 44100 630 5 3 188 9 35344 564 6 3 193 9 37249 579

7 2 187 4 34969 374 8 3 203 9 41209 609 9 4 226 16 51076 904 10 3 220 9 48400 660 11 3 217 9 47089 651 12 4 238 16 56644 952 13 4 215 16 46225 860 14 3 192 9 36864 576 15 3 220 9 48400 660 16 2 224 4 50176 448 17 4 242 16 58564 968 18 3 240 9 57600 720 19 4 243 16 59049 972 20 3 225 9 50625 675 21 4 243 16 59049 972 22 2 232 4 53824 464 23 3 251 9 63001 753 24 4 221 16 48841 884 25 3 231 9 53361 693 26 3 244 9 59536 732 27 4 261 16 68121 1044 28 3 243 9 59049 729 29 4 217 16 47089 868 30 2 192 4 36864 384 31 3 237 9 56169 711

Jumlah 98 6974 324 1582848 22242

Page 167: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

152

Dengan menggunakan rumus tersebut

diperoleh :

( 31 x 22242 ) - ( 98 x 6974)

rxy =

{(31 x 324)-(98)²}{(31 x 1582848)-(6974)²}

rxy = 0,439

Pada a = 5% dengan N= 31 diperoleh r tabel = 0,355

karena r xy > r tabel, maka skala minat No. 1 tersebut Valid

Page 168: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

153

PERHITUNGAN RELIABILITAS SKALA MINAT

Rumus :

Kriteria :

Apabila r11 > r tabel, makaskala psikologi tersebut

reliabel

Perhitungan :

1. Varians total

t2

= 1582848 - 1568925

31

= 449.128

2. Varians butir

b1

2 = 324 - 309.81 = 0,457

31

b2

2 = 397 - 383.26 = 0,443

31

b3

2 = 285 - 267.13 = 0.576

31

b75

2 = 236 - 216.90 = 0,616

31

b2 = 0,457 + 0,443 + 0,576 +………..+0,616

= 42,260

Page 169: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

154

3. Koefisien reliabilitas

r11 = 75 1 - 42,260

75 - 1 449,128

= ( 1,013 ) . ( 0,906 )

= 0,918

Pada a = 5% dengan N= 31 diperoleh r tabel = 0,355

Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa skala psikologi tersebut reliabel

Page 170: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

155

Kisi-Kisi Instrumen Skala Minat

Variabel Sub

Variabel

Indikator

Deskriptor

Item

+ -

Minat siswa

mengikuti

konseling

individu

Aspek-

aspek

minat

1. Perhatian

2. Ketertarikan

3. Keinginan

1. Perhatian terhadap

seluruh pelaksanaan

layanan konseling

individu.

2. Mengesampingkan

kegiatan yang lain.

1. Ketertarikan untuk

mengikuti pelaksanaan

layanan konseling

individu.

2. Memberikan kesan

terhadap layanan

konseling individu.

3. Ketertarikan terhadap

layanan konseling

individu berdasarkan

pada manfaatnya.

1. Keinginan mengetahui

segala hal yang berkaitan

dengan layanan

konseling individu.

2. Mencari tahu informasi

mengenai layanan

konseling individu.

1, 2, 3, 4,

5, 6

7, 8

14, 15, 16

17, 18

19, 20,

21, 22

31, 32,

33, 34, 35

36, 37, 38

39, 40

9, 10,

11

12, 13

23, 24,

25

26, 27

28, 29,

30

41, 42,

43

44, 45,

46

Page 171: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

156

Keterangan :

Item yang dicetak tebal dan bergaris bawah adalah item yang tidak valid

4. Keyakinan

5. Tindakan

1. Keyakinan bahwa

konseling individu

bermanfaat.

2. Yakin bahwa layanan

konseling individu tidak

hanya untuk siswa yang

bermasalah saja

melainkan untuk seluruh

siswa

Tindakan untuk

melaksanakan dan

memanfaatkan layanan

konseling individu tanpa

adanya paksaan dari

pihak lain melainkan dari

dirinya sendiri yang

diharapkan dapat

membantu

menyelesaikan

permasalahannya

47, 48,

49, 50,

51, 52

53, 54,

55, 56

65, 66,

67, 68,

69, 70, 71

57, 58,

59, 60

61, 62,

63, 64

72, 73,

74, 75

Page 172: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

157

DAFTAR RESPONDEN PRE TEST

No Nama Siswa Kelas Jenis

Kelamin

1. Agus Ferianto VII A L

2. Ahmad Nur Khozin VII A L

3. Diani Hadist VII A P

4. Edi Susilo VII A L

5. Eswanto VII A L

6. Fika Adnia Nofa VII A P

7. Gallant Baskara VII A L

8. Hanif Akur Legowo VII A L

9. Heru Anggit Kurniawan VII A L

10. Indah Andarini VII A P

11. Indah Nursiyam VII A P

12. Kholifatun Nisa‟ VII A P

13. Lilis Suciati VII A P

14. Masyhadi Mursyid VII A L

15. Min Kholisna VII A P

16. Mochamad Zoleva Jasfadinar VII A L

17. Mokhamad Khaerul Rizki VII A L

18. Muhammad Haris Amri VII A L

19. Muhammad Panji Wicaksono VII A L

20. Muhtadin VII A L

21. Muniri Waisroki VII A L

22. Muntofifi VII A L

23. Nabilla Putri Nur Ardianti VII A P

24. Naelatul Risqiyah VII A P

25. Nafa Meilinda VII A P

26. Novi Susanti VII A P

27. Rahayu Dwi Kartika VII A P

28. Rizqi Apriliani VII A P

29. Silvina Dwi Praraswati VII A P

30. Tri Bagus Wiharta VII A L

31. Ulfa Hanifah VII A P

32. Yuyun Agustina VII A P

Page 173: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

158

Kisi-Kisi Instrumen Skala Minat Pre-test

Variabel Sub

Variabel

Indikator

Deskriptor

Item

+ -

Minat siswa

mengikuti

konseling

individu

Aspek-

aspek

minat

1. Perhatian

2. Ketertarikan

3. Keinginan

4. Keyakinan

1. Perhatian terhadap

seluruh pelaksanaan

layanan konseling

individu.

2. Mengesampingkan

kegiatan yang lain.

1. Ketertarikan untuk

mengikuti pelaksanaan

layanan konseling

individu.

2. Memberikan kesan

terhadap layanan

konseling individu.

3. Ketertarikan terhadap

layanan konseling

individu berdasarkan

pada manfaatnya.

1. Keinginan mengetahui

segala hal yang berkaitan

dengan layanan

konseling individu.

2. Mencari tahu informasi

mengenai layanan

konseling individu.

1. Keyakinan bahwa

konseling individu

bermanfaat.

1, 2, 3, 4

5, 6

11, 12, 13

14, 15

16, 17, 18

26, 27, 28

29, 30, 31

36, 37,

38, 39

7, 8

9, 10

19, 20

21, 22

23, 24,

25

32, 33

34, 35

42, 43,

44

Page 174: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

159

5. Tindakan

2. Yakin bahwa layanan

konseling individu tidak

hanya untuk siswa yang

bermasalah saja

melainkan untuk seluruh

siswa

Tindakan untuk

melaksanakan dan

memanfaatkan layanan

konseling individu tanpa

adanya paksaan dari

pihak lain melainkan dari

dirinya sendiri yang

diharapkan dapat

membantu

menyelesaikan

permasalahannya

40, 41

47, 48,

49, 50, 51

45, 46

52, 53

Page 175: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

160

SKALA PSIKOLOGI

Pengantar

Ini adalah suatu alat pengukuran yang memuat tentang beberapa

pernyataan yang berhubungan dengan minat mengikuti konseling individu di

sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan data awal terkait dengan minat

siswa mengikuti konseling indivdu. Data yang diperoleh akan dipergunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian layanan bimbingan kelompok.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi yang berarti bagi

siswa.

Daftar ini berupa skala minat yang ditujukan kepada siswa di sekolah

tentang minat dalam mengikuti konseling individu. Jawaban saudara sangat

bermanfaat untuk bahan pertimbangan dalam pengembangan kurikulum jurusan

bimbingan dan konseling di masa yang akan datang.

Dalam pengisian skala psikologi tidak ada jawaban yang benar atau salah,

yang ada adalah sesuai atau tidak sesuai dengan kondisi saudara yang sebenarnya.

Jawaban saudara bersifat pribadi dan dijamin kerahasiaannya, oleh sebab itu

diharap menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tanggapan atau

jawaban saudara tidak berpengaruh terhadap kegiatan belajar saudara di sekolah.

Akhirnya, terimakasih atas kerjasama dan bantuan yang saudara berikan.

Petunjuk pengisian :

1. Isilah identitas saudara secara lengkap

Nama :

No.absen :

Kelas :

Sekolah :

Page 176: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

161

2. Dibawah ini ada sejumlah pernyataan yang berkenaan dengan minat siswa

dalam mengikuti konseling individu, dimanan ada 53 butir pernyataan dan setiap

pernyataan diikuti oleh 4 (empat) alternatif jawaban yaitu :

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

3. Saudara dimohon untuk memilih salah satu dari pilihan yang sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

4. Cara mengerjakan :

Bacalah setiap pernyataan dibawah ini dengan seksama kemudian berikan

jawaban saudara pada kolom yang disediakan dengan memberi tanda cek () :

Contoh pengisian :

No Pernyataan SS S TS STS

- Saya senang mengikuti konseling individu

Jika pernyataan tersebut sangat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, maka

berilah tanda chek pada kolom “sangat sesuai”.

5. Jika ada hal-hal yang kurang jelas, dapat saudara tanyakan sebelum

mengerjakan.

Akhirnya terima kasih atas perhatian saudara dan selamat mengerjakan,

Page 177: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

162

INSTRUMEN SKALA MINAT

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya selalu memperhatikan penjelasan yang

diberikan oleh guru BK tentang layanan konseling

individu.

2 Saya sering memperhatikan proses kegiatan

konseling individu di sekolah.

3 Saya memperhatikan bahwa kegiatan konseling

individu dapat menambah kepercayaan diri saya.

4 Kegiatan konseling individu cocok untuk saya karena

saya butuh teman curhat.

5 Saya meluangkan waktu khusus untuk menceritakan

masalah kepada guru BK.

6 Jika ada waktu luang, saya sering datang menemui

guru BK untuk curhat kepada guru BK.

7 Saya tidak mempedulikan informasi tentang layanan

konseling individu yang diberikan oleh guru BK.

8 Saya tidak suka mengamati kegiatan konseling

individu.

9 Saya tidak ada waktu untuk mengikuti konseling

individu karena sibuk dengan kegiatan lain.

10 Saya tidak suka mengikuti kegiatan konseling

individu karena menyita banyak waktu.

11 Setelah mendapat informasi dari guru BK tentang

konseling individu, saya merasa tertarik untuk

mengikuti layanan konseling individu tersebut.

12 Saya tertarik mengikuti kegiatan konseling individu

karena ada teman saya yang mengikutinya.

13 Saya tertarik mengikuti konseling individu karena

saya ingin mengadukan teman saya yang nakal sama

saya.

14 Kegiatan konseling individu sangat menyenangkan

bagi saya.

15 Kegiatan konseling individu memberikan

pengalaman baru bagi saya.

16 Saya tertarik mengikuti konseling individu karena

saya bisa mendapatkan jalan keluar dari masalah

yang saya alami.

17 Lebih baik saya mengikuti konseling individu

terlebih dahulu, daripada saya menumpuk

permasalahan yang membebani saya.

18 Saya tertarik mengikuti konseling individu karena

saya menjadi lebih dekat dan akrab dengan guru BK

di sekolah.

Page 178: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

163

19 Saya tidak tertarik mengikuti konseling individu

karena tidak ada teman saya yang mengikuti

konseling individu.

20 Kegiatan konseling individu tidak penting bagi saya

21 Kegiatan konseling individu sangat membosankan

bagi saya.

22 Tidak ada sesuatu yang menarik dari kegiatan

konseling individu.

23 Saya tidak perlu mengikuti konseling individu untuk

menyelesaikan masalah saya.

24 Saya merasa kegiatan konseling individu hanya

membuka aib saya sendiri.

25 Saya tidak mau kalau masalah yang saya alami

diketahui oleh guru BK.

26 Saya ingin mengetahui semua hal tentang konseling

individu.

27 Saya ingin mendapatkan pemecahan masalah yang

terbaik setelah mengikuti kegiatan konseling

individu.

28 Saya ingin mengikuti kegiatan konseling individu

karena teman saya bisa memperoleh jalan keluar dari

masalahnya.

29 Saya mencari informasi kepada siapapun tentang

konseling individu.

30 Saya bertanya kepada teman saya yang pernah

mengikuti kegiatan konseling individu tentang

kegiatan konseling individu.

31 Saya ingin browsing di internet mencari informasi

tentang konseling individu.

32 Saya tidak ingin mengetahui hal-hal yang berkaitan

dengan konseling individu.

33 Saya tidak mempunyai keinginan untuk mengikuti

konseling individu karena saya lebih senang curhat

dengan orang tua di rumah.

34 Saya malas bertanya kepada teman mengenai

konseling individu.

35 Menurut saya, kegiatan konseling individu hanya sia-

sia dan percuma.

36 Saya mempunyai keyakinan bahwa konseling

individu dapat membantu memecahkan permasalahan

saya.

37 Saya merasa yakin setelah mengikuti konseling

individu beban permasalahan saya berkurang.

38 Saya merasa membutuhkan guru BK dalam

memecahkan masalah saya.

39 Saya memiliki keyakinan kalau guru BK dapat

menjaga kerahasiaan permasalahan yang saya alami.

Page 179: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

164

40 Melihat pengalaman dari teman saya yang pernah

mengikuti kegiatan konseling individu, saya yakin

masalah saya juga mampu terselesaikan.

41 Saya yakin konseling individu bukan hanya untuk

siswa yang bermasalah saja, melainkan untuk semua

siswa yang membutuhkan.

42 Saya tidak yakin akan merasa lebih lega apabila

sudah menceritakan permasalahan saya kepada guru

BK.

43 Saya memiliki keyakinan permasalahan saya akan

terselesaikan dengan sendirinya tanpa bantuan guru

BK.

44 Saya khawatir permasalahan saya akan diketahui

banyak orang jika saya bercerita kepada guru BK.

45 Saya rasa konseling individu hanya untuk siswa yang

bermasalah saja.

46 Saya merasa percuma mengikuti konseling individu

karena saya tidak punya masalah yang serius.

47 Tindakan saya untuk mengikuti konseling individu

karena murni kemauan saya sendiri tanpa paksaan

orang lain.

48 Saya mengikuti kegiatan konseling individu karena

saran dari teman.

49 Setiap kali ada masalah, saya ingin mengikuti

kegiatan konseling individu dengan guru BK.

50 Saya aktif saat mengikuti layanan konseling individu.

51 Saya terbuka menceritakan masalah saya saat

mengikuti kegiatan konseling individu dengan guru

BK.

52 Saya mengikuti kegiatan konseling individu karena

dipanggil oleh guru BK.

53 Saya diam saat mengikuti kegiatan konseling

individu.

Batang, 2013

Responden

( )

Page 180: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

165

PROGRAM HARIAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Layanan (SATLAN)

Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Jam Jam

Pembel

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/Pendukung

Materi

Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan

1 2 3 5 4 6 7 8 9

1. 12.30-

13.10

WIB

40 menit Siswa

Kelas VII

A

Bimbingan Kelompok Mengenal

tentang

konseling

individu

Laiseg dan daftar

hadir

Ruang

Kelas VII

A

Peneliti Siswa

mengikuti

dengan baik

Batang, 12 Februari 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM 1301408025

SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A

HARI/TGL : Selasa, 12 Februari 2013

PENELITI : Tri Oktavianto

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan

dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan

Page 181: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

166

PROGRAM HARIAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Layanan (SATLAN)

Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Jam Jam

Pembel

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/Pendukung Materi Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan

1 2 3 5 4 6 7 8 9

1. 09.15–

09.55

WIB

40 menit Siswa

Kelas VII

A

Bimbingan Kelompok Meningkatkan

kepercayaan diri

Laiseg dan

daftar hadir

Ruang

perpus-

takaan

Peneliti Siswa

mengikuti

dengan baik

Batang, 14 Februari 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM 1301408025

SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A HARI/TGL : Kamis, 14 Februari 2013

PENELITI : Tri Oktavianto

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan

dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan

Page 182: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

167

PROGRAM HARIAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Layanan (SATLAN)

Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Jam Jam

Pembel

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/Pendukung

Materi

Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan

1 2 3 5 4 6 7 8 9

1. 12.30-

13.10

WIB

40 menit Siswa

Kelas VII

A

Bimbingan Kelompok Perhatian Laiseg dan daftar

hadir

Ruang

Kelas VII

A

Peneliti Siswa

mengikuti

dengan baik

Batang, 19 Februari 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM 1301408025

SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A HARI/TGL : Selasa, 19 Februari 2013

PENELITI : Tri Oktavianto

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan

dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan

Page 183: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

168

PROGRAM HARIAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Layanan (SATLAN)

Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Jam Jam

Pembel

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/Pendukung

Materi

Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan

1 2 3 5 4 6 7 8 9

1. 09.15–

09.55

WIB

40 menit Siswa

Kelas VII

A

Bimbingan Kelompok Membangkit

kan ketertarikan

siswa

Laiseg dan daftar

hadir

Ruang

perpus-

takaan

Peneliti Siswa

mengikuti

dengan baik

Batang, 21 Februari 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM 1301408025

SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A HARI/TGL : Kamis, 21 Februari 2013

PENELITI : Tri Oktavianto

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan

dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan

Page 184: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

169

PROGRAM HARIAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Layanan (SATLAN)

Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Jam Jam

Pembel

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/Pendukung

Materi

Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan

1 2 3 5 4 6 7 8 9

1. 12.30-

13.10

WIB

40 menit Siswa

Kelas VII

A

Bimbingan Kelompok Keinginan Laiseg dan daftar

hadir

Ruang

Kelas VII

A

Peneliti Siswa

mengikuti

dengan baik

Batang, 26 Februari 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM 1301408025

SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A HARI/TGL : Selasa, 26 Februari 2013

PENELITI : Tri Oktavianto

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan

dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan

Page 185: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

170

PROGRAM HARIAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Layanan (SATLAN)

Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Jam Jam

Pembel

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/Pendukung Materi Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan

1 2 3 5 4 6 7 8 9

1. 09.15–

09.55

WIB

40 menit Siswa

Kelas VII

A

Bimbingan Kelompok Meningkatkan

keyakinan

Laiseg dan

daftar hadir

Ruang

perpus-

takaan

Peneliti Siswa

mengikuti

dengan baik

Batang, 28 Februari 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM 1301408025

SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A HARI/TGL : Kamis, 28 Februari 2013

PENELITI : Tri Oktavianto

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan

dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan

Page 186: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

171

PROGRAM HARIAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Layanan (SATLAN)

Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Jam Jam

Pembel

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/Pendukung

Materi

Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan

1 2 3 5 4 6 7 8 9

1. 12.30-

13.10

WIB

40 menit Siswa

Kelas VII

A

Bimbingan Kelompok Tindakan Laiseg dan daftar

hadir

Ruang

Kelas VII

A

Peneliti Siswa

mengikuti

dengan baik

Batang, 5 Maret 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM 1301408025

SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A HARI/TGL : Selasa, 5 Maret 2013

PENELITI : Tri Oktavianto

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan

dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan

Page 187: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

172

PROGRAM HARIAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Layanan (SATLAN)

Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Jam Jam

Pembel

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/Pendukung

Materi

Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan

1 2 3 5 4 6 7 8 9

1. 09.15–

09.55

WIB

40 menit Siswa

Kelas VII

A

Bimbingan Kelompok Keterbukaan

diri

Laiseg dan daftar

hadir

Ruang

perpus-

takaan

Peneliti Siswa

mengikuti

dengan baik

Batang, 7 Maret 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM 1301408025

SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A HARI/TGL : Kamis, 7 Maret 2013

PENELITI : Tri Oktavianto

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan

dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan

Page 188: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

173

PROGRAM HARIAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Layanan (SATLAN)

Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Jam Jam

Pembel

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/Pendukung

Materi

Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan

1 2 3 5 4 6 7 8 9

1. 10.00–

10.40

WIB

40 menit Siswa

Kelas VII

A

Himpunan Data &

Aplikasi Instrumentasi

Pre test Tatap muka

dengan siswa dan

skala psikologis

Ruang

Kelas VII

A

Peneliti Semua siswa

hadir dan

mengisi skala

psikologi

Batang, 6 Februari 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM 1301408025

SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A

HARI/TGL : Rabu, 6 Februari 2013

PENELITI : Tri Oktavianto

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan

dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan

Page 189: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

174

PROGRAM HARIAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Layanan (SATLAN)

Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Jam Jam

Pembel

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/Pendukung

Materi

Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan

1 2 3 5 4 6 7 8 9

1. 09.00–

09.40

WIB

40 menit Siswa

Kelas VII

G

Himpunan Data &

Aplikasi Instrumentasi

Try Out Tatap muka

dengan siswa dan

skala psikologis

Ruang

Kelas VII

G

Peneliti Semua siswa

hadir dan

mengisi skala

psikologi

Batang, 6 Februari 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM 1301408025

SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A

HARI/TGL : Sabtu, 2 Februari 2013

PENELITI : Tri Oktavianto

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan

dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan

Page 190: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

175

PROGRAM HARIAN

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Satuan Layanan (SATLAN)

Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Jam Jam

Pembel

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/Pendukung

Materi

Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan

1 2 3 5 4 6 7 8 9

1. 10.30–

11.10

WIB

40 menit Siswa

Kelas VII

A

Himpunan Data &

Aplikasi Instrumentasi

Post test Tatap muka

dengan siswa dan

skala psikologis

Ruang BK Peneliti siswa hadir

dan mengisi

skala

psikologi

Batang, 8 Maret 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM 1301408025

SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A

HARI/TGL : Jum’at, 8 Maret 2013

PENELITI : Tri Oktavianto

*) Sudah ada perjanjian terlebih dahulu dan materi layanan

dikemukakan pada awal pelaksanaan layanan

Page 191: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

176

DAFTAR NAMA SISWA YANG MENGIKUTI

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

SMP NEGERI 4 BATANG

Pemberi Layanan : Tri Oktavianto

No. Nama Siswa Kelas Jenis Kelamin

1. Ahmad Nur Khozin VII A L

2. Diani Hadist VII A P

3. Eswanto VII A L

4. Gallant Baskara VII A L

5. Heru Anggit Kurniawan VII A L

6. Indah Nursiyam VII A P

7. Min Kholisna VII A P

8. Muniri Waisroki VII A L

9. Novi Susanti VII A P

10. Rizqi Apriliani VII A P

Page 192: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

177

Jadwal Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok

No Tanggal pelaksanaan Kegiatan Materi Tempat Waktu

1. 12 Februari 2013 Pertemuan I Mengenal tentang

konseling individu

Ruang kelas

VII A

40

menit

2. 14 Februari 2013 Pertemuan II Meningkatkan

kepercayaan diri

Ruang

perpustakaan

40

menit

3. 19 Februari 2013 Pertemuan III Perhatian terhadap

konseling individu

Ruang kelas

VII A

40

menit

4. 21 Februari 2013 Pertemuan IV Membangkitkan

ketertarikan siswa

Ruang

perpustakaan

40

menit

5. 26 Februari 2013 Pertemuan V Keinginan mengikuti

konseling individu

Ruang kelas

VII A

40

menit

6. 28 Februari 2013 Pertemuan VI Meningkatkan

keyakinan

Ruang

perpustakaan

40

menit

7. 5 Maret 2013 Pertemuan VII Tindakan mengikuti

konseling individu

Ruang kelas

VII A

40

menit

8. 7 Maret 2013 Pertemuan VIII Keterbukaan diri Ruang

perpustakaan

40

menit

Page 193: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

178

OPERASIONALISASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TOPIK TUGAS DI SMP NEGERI 4 BATANG

No Komponen Bimbingan Kelompok Uraian kegiatan

1. Perencanaan a. Mengidentifikasikan

topik yang akan

dibahas dalam

bimbingan kelompok

(Yaitu topik tugas)

Mencari informasi dan materi dari

berbagai sumber:internet dan buku.

Pemimpin kelompok (PK)

menentukan topik tugas yang akan

dibahas berdasarkan variabel dalam

penelitian yaitu minat siswa

mengikuti konseling individu

Topik tugas yang dibahas adalah

Mengenal tentang konseling

individu, Meningkatkan kepercayaan

diri, Perhatian terhadap konseling

individu, Membangkitkan

ketertarikan siswa, Keinginan

mengikuti konseling individu,

Meningkatkan keyakinan, Tindakan

mengikuti konseling individu, dan

Keterbukaan diri.

b. Membentuk

kelompok

Membentuk anggota kelompok

berdasarkan analisis pre test yaitu

siswa-siswi yang memiliki minat

mengikuti konseling individu

dengan kriteria sangat tinggi, tinggi,

sedang, rendah, dan sangat rendah.

c. Menyusun jadwal

bimbingan kelompok

Menyusun jadwal bimbingan

kelompok dengan menyesuaikan

jam pelajaran BK yang ada di kelas

Page 194: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

179

yang memungkinkan digunakan

kegiatan bimbingan kelompok selain

itu ditambah lagi setelah jam pulang

sekolah agar tidak mengganggu

pelajaran siswa di kelas.

Mengatur jadwal pelaksanaan

bimbingan kelompok selama

delapan kali pertemuan yaitu dalam

1 minggu diadakan 2 kali pertemuan,

untuk harinya sesuai kesepakatan.

d. Menetapkan prosedur

layanan

Memberitahukan tata cara

pelaksanaan bimbingan kelompok

pada anggota

Menentukan peraturan yang

disepakati bersama

Mengumumkan waktu dan tempat

pelaksanaan

e. Menetapkan fasilitas

layanan

Menyiapkan ruang kelas dan ruang

perpustakaan untuk dijadikan

sebagai tempat berlangsungnya

kegiatan bimbingan kelompok.

Menggunakan kursi dan meja

dengan posisi duduk melingkar

f. Menyiapkan

kelengkapan

administrasi

Menyiapkan alat tulis dan daftar

hadir anggota kelompok

Menyediakan lembar resum

Menyiapkan materi topik tugas

2. Pelaksanaan a. Mengkomunikasikan

rencana layanan

bimbingan kelompok

Bertemu langsung dengan anggota

Memberitahukan kepada anggota

mengenai waktu dan tempat

pelaksanaan kegiatan

Page 195: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

180

b. Mengorganisasi

kegiatan layanan

bimbingan kelompok

Memastikan kesiapan dan

kelengkapan kelompok

Memastikan kelengkapan sarana dan

prasarana berupa lembar resum,

daftar hadir, dan ruangan

Mengatur posisi duduk anggota dan

pemimpin kelompok dengan posisi

duduk melingkar

c. Menyelenggarakan

layanan bimbingan

kelompok melalui

tahap-tahap:

c.1 Pembentukan

Mengucapkan salam, berdoa dan

mengucapakan terima kasih pada

anggota kelompok

Membagi daftar hadir dan

mengadakan kontrak waktu

Menjelaskan mengenai pengertian,

asas, tujuan, dan cara pelaksanaan

bimbingan kelompok

Perkenalan dari masing-masing

anggota dan pemimpin kelompok

Mengadakan permainan untuk

menumbuhkan dinamika kelompok

c.2 Peralihan Mengamati kesiapan anggota

kelompok

Membahas suasana perasaan dalam

kelompok

Menjelaskan bahwa kegiatan inti

akan segera dimulai

Page 196: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

181

c.3 Kegiatan Menyampaikan topik tugas yang

akan di bahas

Memberikan kesempatan kepada

masing-masing anggota untuk

berpendapat tentang topik yang telah

ditentukan (topik tugas)

Membahas topik bersama-sama

c.4 Pengakhiran Pemimpin mengemukakan bahwa

kegiatan akan segera diakhiri

Menyampaikan kesimpulan

Membahas kegiatan lanjutan

Setiap anggota menyampaikan

kesan-kesan (UCA) setelah

mengikuti kegiatan bimbingan

kelompok

Mengucapkan terima kasih kepada

anggota kelompok dan berdoa

Menngucapkan salam

3. Evaluasi a. Menetapkan materi

evaluasi

Evaluasi proses (pada waktu

kegiatan)

Evaluasi segera (melalui laiseg lisan

dan tertulis)

Evaluasi hasil

b. Menetapkan

prosedur evaluasi

Menggunaakan prosedur evaluasi

yang direncanakan atau dengan

tanya jawab

c. Menyusun instrumen

evaluasi

Menyusun pertanyaan secara tertulis

(laiseg BKp)

Membuat resume dari hasil kegiatan

d. Mengoptimalkan

instrumen evaluasi

Mengaplikasikan instrumen evaluasi

yang dibuat (setelah selesai kegiatan

Page 197: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

182

BKp anggota kelompok mengisi

laiseg)

e. Mengolah hasil

aplikasi instrumen

Hasil evaluasi kemudian dianalisis/

diintepretasi

4 Analisis hasil

evaluasi

a. Menetapkan norma/

hasil evaluasi

Pemimipin kelompok menetapkan

norma dalam mengevaluasi

b. Melakukan analisis Mengintepretasikan hasil bimbingan

kelompok kemudian ditulis

c. Menafsirkan hasil

analisis

Membuat kesimpulan hasil analisis

kegiatan bimbingan kelompok

5 Tindak

Lanjut

a. Menetapkan jenis

dan arah tindak

lanjut

Jenis tindak lanjut disesuaikan

dengan permasalahan dan diarahkan

pada anggota yang memiliki fokus

masalah tersebut (konseling

individu/ konseling kelompok)

b. Mengkomunikasikan

rencana tindak lanjut

kepada pihak yang

terkait

Memberitahukan kepada pihak yang

terkait mengenai tindak lanjut (guru

pembimbing)

c. Melaksanakan

rencana tindak lanjut

Tindak lanjut dilaksanakan sesuai

permasalahan yang dihadapi,

misalnya melakukan konseling

individu/ kelompok

6 Laporan a. Menyusun laporan

layanan bimbingan

kelompok

Mengumpulkan semua data selama

kegiatan untuk menyusun laporan

(hasil pembahasan, evaluasi, satlan,

resum, dll)

b. Menyampaikan

kepada pihak yang

terkait

Mendiskripsikan proses pada tahap

pembentukan, peralihan, kegiatan,

dan pengakhiran secara tertulis

Menyusun laporan secara sistematis

Page 198: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

183

c. Mendokumentasikan

laporan layanan

Laporan hasil bimbingan kelompok

disampaikan kepada guru

pembimbing dan dosen pembimbing

Menggandakan hasil laporan untuk

disimpan dan bila ada keperluan

yang terkait

Batang, Februari 2013

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM. 1301408025

Page 199: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

184

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 4 BATANG Jl. Pemuda – Pasekaran, Batang Telp. ( 0285 ) 392392

Kode Pos : 51215

Kelas : VII A SMP Negeri 4 Batang

Semester / tahun : II / 2012-2013

Hari / tanggal : Selasa, 12 Februari 2013

Alokasi waktu : 40 Menit

Tempat : Ruang kelas VII A SMP Negeri 4 Batang

Layanan / Bidang : Bimbingan Kelompok / Pribadi

Judul / Spesifiksi layanan : Mengenal tentang konseling individu

Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan

A. Tujuan : 1. Melatih siswa dalam komunikasi dan sosialisasi

2. Siswa lebih mengenal mengenai konseling individu

B. Metode Layanan : diskusi kelompok, tanya jawab

C. Kegiatan Layanan

NO KOMPONEN RENCANA YANG AKAN DI LAKUKUKAN PK

1 Pembentukan Mengucapkan salam

Mengucapkan terima kasih

Mengawali dengan berdo‟a

Memperkenalkan diri secara terbuka

Menjelaskan peranannya sebagai pemimpin

kelompok

Mengungkapkan maksud dan tujuan bkp

Menyampaikan azas-azas bkp

Mengadakan kontrak waktu

Permainan (dinamika kelompok)

2 Peralihan Menjelaskan kegiatan yang akan di tempuh

pada tahap selanjutnya.

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Page 200: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

185

Pemimpin kelompok menjelaskan peranan

anggota

Menanyakan kepada anggota kelompok

apakah sudah siap menjalani kegiatan

selanjutnya

Menanyakan suasana hati dan perasaan

anggota

3 Kegiatan Masing-masing anggota secara bebas

mengemukakan topik bahasan

Membuat kesepakatan dengan anggota

mengenai topik yang akan dibahas.

Membahas secara tuntas dan mendalam akan

topik yang telah disepakati

Diskusi (tanya jawab)

Memberikan kesempatan kepada peserta agar

menyampaikan pendapatnya

Memperhatikan dan mendengar secara aktif,

khususnya memperhatikan masalah yang

apabila dibiarkan dapat mengganggu suasana

kelompok

Memberikan penguatan

Permainan selingan

4 Pengakhiran Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa

kegiatan akan segera berakhir

Pemimpin kelompok dan anggota kelompok

mengemukakan hasil dari kegiatan dan

kesimpulan

Pemimpin menanyakan tentang harapan

anggota apakah sudah tercapai atau belum

Pemimpin minta anggota mengungkapkan

kesan dan pesan

Mengucapkan terimakasih kepada anggota

Page 201: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

186

Mengakhiri kegiatan dengan berdo‟a

Mengucapkan salam dan berjabat tangan

D. Alat dan Media : daftar hadir dan laiseg

E. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

- Penilaian Proses : Mengamati respon dan aktifitas siswa selama kegiatan

berlangsung

- Penilaian Hasil

a. Laiseg : Memberikan pertanyaan lisan kepada siswa secara acak

untuk

mengetahui pemahaman, perasaan, dan sikap atau tindakan

apa yang akan dilakukan siswa setelah adanya layanan ini.

b. Laijapen : Memantau aktifitas siswa sesuai dengan apa yang telah

menjadi komitmen siswa.

c. Laijapang : Melakukan observasi terhadap perubahan perilaku siswa

pasca

kegiatan bimbingan kelompok.

- Tindak lanjut : Konseling kelompok/konseling individu

Batang, 12 Februari

2013

Mengetahui,

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM. 1301408025

Page 202: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

187

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 4 BATANG Jl. Pemuda – Pasekaran, Batang Telp. ( 0285 ) 392392

Kode Pos : 51215

Kelas : VII A SMP Negeri 4 Batang

Semester / tahun : II / 2012-2013

Hari / tanggal : Kamis, 14 Februari 2013

Alokasi waktu : 40 Menit

Tempat : Ruang perpustakaan SMP Negeri 4 Batang

Layanan / Bidang : Bimbingan Kelompok / Pribadi

Judul / Spesifiksi layanan : Meningkatkan kepercayaan diri

Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan

A. Tujuan : 1. Melatih siswa dalam komunikasi dan sosialisasi

2. Siswa bisa meningkatkan kepercayaan diri

B. Metode Layanan : diskusi kelompok, tanya jawab

C. Kegiatan Layanan

NO KOMPONEN RENCANA YANG AKAN DI LAKUKUKAN PK

1 Pembentukan Mengucapkan salam

Mengucapkan terima kasih

Mengawali dengan berdo‟a

Memperkenalkan diri secara terbuka

Menjelaskan peranannya sebagai pemimpin

kelompok

Mengungkapkan maksud dan tujuan bkp

Menyampaikan azas-azas bkp

Mengadakan kontrak waktu

Permainan (dinamika kelompok)

2 Peralihan Menjelaskan kegiatan yang akan di tempuh

pada tahap selanjutnya.

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Page 203: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

188

Pemimpin kelompok menjelaskan peranan

anggota

Menanyakan kepada anggota kelompok

apakah sudah siap menjalani kegiatan

selanjutnya

Menanyakan suasana hati dan perasaan

anggota

3 Kegiatan Masing-masing anggota secara bebas

mengemukakan topik bahasan

Membuat kesepakatan dengan anggota

mengenai topik yang akan dibahas.

Membahas secara tuntas dan mendalam akan

topik yang telah disepakati

Diskusi (tanya jawab)

Memberikan kesempatan kepada peserta agar

menyampaikan pendapatnya

Memperhatikan dan mendengar secara aktif,

khususnya memperhatikan masalah yang

apabila dibiarkan dapat mengganggu suasana

kelompok

Memberikan penguatan

Permainan selingan

4 Pengakhiran Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa

kegiatan akan segera berakhir

Pemimpin kelompok dan anggota kelompok

mengemukakan hasil dari kegiatan dan

kesimpulan

Pemimpin menanyakan tentang harapan

anggota apakah sudah tercapai atau belum

Pemimpin minta anggota mengungkapkan

kesan dan pesan

Mengucapkan terimakasih kepada anggota

Page 204: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

189

Mengakhiri kegiatan dengan berdo‟a

Mengucapkan salam dan berjabat tangan

D. Alat dan Media : daftar hadir dan laiseg

E. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

- Penilaian Proses : Mengamati respon dan aktifitas siswa selama kegiatan

berlangsung

- Penilaian Hasil

a. Laiseg : Memberikan pertanyaan lisan kepada siswa secara acak

untuk

mengetahui pemahaman, perasaan, dan sikap atau tindakan

apa yang akan dilakukan siswa setelah adanya layanan ini.

b. Laijapen : Memantau aktifitas siswa sesuai dengan apa yang telah

menjadi komitmen siswa.

c. Laijapang : Melakukan observasi terhadap perubahan perilaku siswa

pasca

kegiatan bimbingan kelompok.

- Tindak lanjut : Konseling kelompok/konseling individu

Batang, 14 Februari

2013

Mengetahui,

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM. 1301408025

Page 205: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

190

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 4 BATANG Jl. Pemuda – Pasekaran, Batang Telp. ( 0285 ) 392392

Kode Pos : 51215

Kelas : VII A SMP Negeri 4 Batang

Semester / tahun : II / 2012-2013

Hari / tanggal : Selasa, 19 Februari 2013

Alokasi waktu : 40 Menit

Tempat : Ruang kelas VII A SMP Negeri 4 Batang

Layanan / Bidang : Bimbingan Kelompok / Pribadi

Judul / Spesifiksi layanan : Perhatian terhadap konseling individu

Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan

A. Tujuan : 1. Melatih siswa dalam komunikasi dan sosialisasi

2. Siswa lebih mempunyai perhatian terhadap konseling individu

B. Metode Layanan : diskusi kelompok, tanya jawab

C. Kegiatan Layanan

NO KOMPONEN RENCANA YANG AKAN DI LAKUKUKAN PK

1 Pembentukan Mengucapkan salam

Mengucapkan terima kasih

Mengawali dengan berdo‟a

Memperkenalkan diri secara terbuka

Menjelaskan peranannya sebagai pemimpin

kelompok

Mengungkapkan maksud dan tujuan bkp

Menyampaikan azas-azas bkp

Mengadakan kontrak waktu

Permainan (dinamika kelompok)

2 Peralihan Menjelaskan kegiatan yang akan di tempuh

pada tahap selanjutnya.

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Page 206: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

191

Pemimpin kelompok menjelaskan peranan

anggota

Menanyakan kepada anggota kelompok

apakah sudah siap menjalani kegiatan

selanjutnya

Menanyakan suasana hati dan perasaan

anggota

3 Kegiatan Masing-masing anggota secara bebas

mengemukakan topik bahasan

Membuat kesepakatan dengan anggota

mengenai topik yang akan dibahas.

Membahas secara tuntas dan mendalam akan

topik yang telah disepakati

Diskusi (tanya jawab)

Memberikan kesempatan kepada peserta agar

menyampaikan pendapatnya

Memperhatikan dan mendengar secara aktif,

khususnya memperhatikan masalah yang

apabila dibiarkan dapat mengganggu suasana

kelompok

Memberikan penguatan

Permainan selingan

4 Pengakhiran Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa

kegiatan akan segera berakhir

Pemimpin kelompok dan anggota kelompok

mengemukakan hasil dari kegiatan dan

kesimpulan

Pemimpin menanyakan tentang harapan

anggota apakah sudah tercapai atau belum

Pemimpin minta anggota mengungkapkan

kesan dan pesan

Mengucapkan terimakasih kepada anggota

Page 207: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

192

Mengakhiri kegiatan dengan berdo‟a

Mengucapkan salam dan berjabat tangan

D. Alat dan Media : daftar hadir dan laiseg

E. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

- Penilaian Proses : Mengamati respon dan aktifitas siswa selama kegiatan

berlangsung

- Penilaian Hasil

a. Laiseg : Memberikan pertanyaan lisan kepada siswa secara acak

untuk

mengetahui pemahaman, perasaan, dan sikap atau tindakan

apa yang akan dilakukan siswa setelah adanya layanan ini.

b. Laijapen : Memantau aktifitas siswa sesuai dengan apa yang telah

menjadi komitmen siswa.

c. Laijapang : Melakukan observasi terhadap perubahan perilaku siswa

pasca

kegiatan bimbingan kelompok.

- Tindak lanjut : Konseling kelompok/konseling individu

Batang, 19 Februari

2013

Mengetahui,

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM. 1301408025

Page 208: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

193

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 4 BATANG Jl. Pemuda – Pasekaran, Batang Telp. ( 0285 ) 392392

Kode Pos : 51215

Kelas : VII A SMP Negeri 4 Batang

Semester / tahun : II / 2012-2013

Hari / tanggal : Kamis, 21 Februari 2013

Alokasi waktu : 40 Menit

Tempat : Ruang perpustakaan SMP Negeri 4 Batang

Layanan / Bidang : Bimbingan Kelompok / Pribadi

Judul / Spesifiksi layanan : Membangkitkan ketertarikan siswa

Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan

A. Tujuan : 1. Melatih siswa dalam komunikasi dan sosialisasi

2. Siswa lebih tertarik mengikuti konseling individu

B. Metode Layanan : diskusi kelompok, tanya jawab

C. Kegiatan Layanan

NO KOMPONEN RENCANA YANG AKAN DI LAKUKUKAN PK

1 Pembentukan Mengucapkan salam

Mengucapkan terima kasih

Mengawali dengan berdo‟a

Memperkenalkan diri secara terbuka

Menjelaskan peranannya sebagai pemimpin

kelompok

Mengungkapkan maksud dan tujuan bkp

Menyampaikan azas-azas bkp

Mengadakan kontrak waktu

Permainan (dinamika kelompok)

2 Peralihan Menjelaskan kegiatan yang akan di tempuh

pada tahap selanjutnya.

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Page 209: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

194

Pemimpin kelompok menjelaskan peranan

anggota

Menanyakan kepada anggota kelompok

apakah sudah siap menjalani kegiatan

selanjutnya

Menanyakan suasana hati dan perasaan

anggota

3 Kegiatan Masing-masing anggota secara bebas

mengemukakan topik bahasan

Membuat kesepakatan dengan anggota

mengenai topik yang akan dibahas.

Membahas secara tuntas dan mendalam akan

topik yang telah disepakati

Diskusi (tanya jawab)

Memberikan kesempatan kepada peserta agar

menyampaikan pendapatnya

Memperhatikan dan mendengar secara aktif,

khususnya memperhatikan masalah yang

apabila dibiarkan dapat mengganggu suasana

kelompok

Memberikan penguatan

Permainan selingan

4 Pengakhiran Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa

kegiatan akan segera berakhir

Pemimpin kelompok dan anggota kelompok

mengemukakan hasil dari kegiatan dan

kesimpulan

Pemimpin menanyakan tentang harapan

anggota apakah sudah tercapai atau belum

Pemimpin minta anggota mengungkapkan

kesan dan pesan

Mengucapkan terimakasih kepada anggota

Page 210: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

195

Mengakhiri kegiatan dengan berdo‟a

Mengucapkan salam dan berjabat tangan

D. Alat dan Media : daftar hadir dan laiseg

E. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

- Penilaian Proses : Mengamati respon dan aktifitas siswa selama kegiatan

berlangsung

- Penilaian Hasil

a. Laiseg : Memberikan pertanyaan lisan kepada siswa secara acak

untuk

mengetahui pemahaman, perasaan, dan sikap atau tindakan

apa yang akan dilakukan siswa setelah adanya layanan ini.

b. Laijapen : Memantau aktifitas siswa sesuai dengan apa yang telah

menjadi komitmen siswa.

c. Laijapang : Melakukan observasi terhadap perubahan perilaku siswa

pasca

kegiatan bimbingan kelompok.

- Tindak lanjut : Konseling kelompok/konseling individu

Batang, 21 Februari

2013

Mengetahui,

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM. 1301408025

Page 211: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

196

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 4 BATANG Jl. Pemuda – Pasekaran, Batang Telp. ( 0285 ) 392392

Kode Pos : 51215

Kelas : VII A SMP Negeri 4 Batang

Semester / tahun : II / 2012-2013

Hari / tanggal : Selasa, 26 Februari 2013

Alokasi waktu : 40 Menit

Tempat : Ruang kelas VII A SMP Negeri 4 Batang

Layanan / Bidang : Bimbingan Kelompok / Pribadi

Judul / Spesifiksi layanan : Keinginan mengikuti konseling individu

Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan

A. Tujuan : 1. Melatih siswa dalam komunikasi dan sosialisasi

2. Siswa lebih mempunyai keinginan mengikuti konseling individu

B. Metode Layanan : diskusi kelompok, tanya jawab

C. Kegiatan Layanan

NO KOMPONEN RENCANA YANG AKAN DI LAKUKUKAN PK

1 Pembentukan Mengucapkan salam

Mengucapkan terima kasih

Mengawali dengan berdo‟a

Memperkenalkan diri secara terbuka

Menjelaskan peranannya sebagai pemimpin

kelompok

Mengungkapkan maksud dan tujuan bkp

Menyampaikan azas-azas bkp

Mengadakan kontrak waktu

Permainan (dinamika kelompok)

2 Peralihan Menjelaskan kegiatan yang akan di tempuh

pada tahap selanjutnya.

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Page 212: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

197

Pemimpin kelompok menjelaskan peranan

anggota

Menanyakan kepada anggota kelompok

apakah sudah siap menjalani kegiatan

selanjutnya

Menanyakan suasana hati dan perasaan

anggota

3 Kegiatan Masing-masing anggota secara bebas

mengemukakan topik bahasan

Membuat kesepakatan dengan anggota

mengenai topik yang akan dibahas.

Membahas secara tuntas dan mendalam akan

topik yang telah disepakati

Diskusi (tanya jawab)

Memberikan kesempatan kepada peserta agar

menyampaikan pendapatnya

Memperhatikan dan mendengar secara aktif,

khususnya memperhatikan masalah yang

apabila dibiarkan dapat mengganggu suasana

kelompok

Memberikan penguatan

Permainan selingan

4 Pengakhiran Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa

kegiatan akan segera berakhir

Pemimpin kelompok dan anggota kelompok

mengemukakan hasil dari kegiatan dan

kesimpulan

Pemimpin menanyakan tentang harapan

anggota apakah sudah tercapai atau belum

Pemimpin minta anggota mengungkapkan

kesan dan pesan

Mengucapkan terimakasih kepada anggota

Page 213: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

198

Mengakhiri kegiatan dengan berdo‟a

Mengucapkan salam dan berjabat tangan

D. Alat dan Media : daftar hadir dan laiseg

E. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

- Penilaian Proses : Mengamati respon dan aktifitas siswa selama kegiatan

berlangsung

- Penilaian Hasil

a. Laiseg : Memberikan pertanyaan lisan kepada siswa secara acak

untuk

mengetahui pemahaman, perasaan, dan sikap atau tindakan

apa yang akan dilakukan siswa setelah adanya layanan ini.

b. Laijapen : Memantau aktifitas siswa sesuai dengan apa yang telah

menjadi komitmen siswa.

c. Laijapang : Melakukan observasi terhadap perubahan perilaku siswa

pasca

kegiatan bimbingan kelompok.

- Tindak lanjut : Konseling kelompok/konseling individu

Batang, 26 Februari

2013

Mengetahui,

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM. 1301408025

Page 214: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

199

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 4 BATANG Jl. Pemuda – Pasekaran, Batang Telp. ( 0285 ) 392392

Kode Pos : 51215

Kelas : VII A SMP Negeri 4 Batang

Semester / tahun : II / 2012-2013

Hari / tanggal : Kamis, 28 Februari 2013

Alokasi waktu : 40 Menit

Tempat : Ruang perpustakaan SMP Negeri 4 Batang

Layanan / Bidang : Bimbingan Kelompok / Pribadi

Judul / Spesifiksi layanan : Meningkatkan Keyakinan

Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan

A. Tujuan : 1. Melatih siswa dalam komunikasi dan sosialisasi

2. Siswa lebih yakin umtuk mengikuti konseling individu

B. Metode Layanan : diskusi kelompok, tanya jawab

C. Kegiatan Layanan

NO KOMPONEN RENCANA YANG AKAN DI LAKUKUKAN PK

1 Pembentukan Mengucapkan salam

Mengucapkan terima kasih

Mengawali dengan berdo‟a

Memperkenalkan diri secara terbuka

Menjelaskan peranannya sebagai pemimpin

kelompok

Mengungkapkan maksud dan tujuan bkp

Menyampaikan azas-azas bkp

Mengadakan kontrak waktu

Permainan (dinamika kelompok)

2 Peralihan Menjelaskan kegiatan yang akan di tempuh

pada tahap selanjutnya.

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Page 215: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

200

Pemimpin kelompok menjelaskan peranan

anggota

Menanyakan kepada anggota kelompok

apakah sudah siap menjalani kegiatan

selanjutnya

Menanyakan suasana hati dan perasaan

anggota

3 Kegiatan Masing-masing anggota secara bebas

mengemukakan topik bahasan

Membuat kesepakatan dengan anggota

mengenai topik yang akan dibahas.

Membahas secara tuntas dan mendalam akan

topik yang telah disepakati

Diskusi (tanya jawab)

Memberikan kesempatan kepada peserta agar

menyampaikan pendapatnya

Memperhatikan dan mendengar secara aktif,

khususnya memperhatikan masalah yang

apabila dibiarkan dapat mengganggu suasana

kelompok

Memberikan penguatan

Permainan selingan

4 Pengakhiran Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa

kegiatan akan segera berakhir

Pemimpin kelompok dan anggota kelompok

mengemukakan hasil dari kegiatan dan

kesimpulan

Pemimpin menanyakan tentang harapan

anggota apakah sudah tercapai atau belum

Pemimpin minta anggota mengungkapkan

kesan dan pesan

Mengucapkan terimakasih kepada anggota

Page 216: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

201

Mengakhiri kegiatan dengan berdo‟a

Mengucapkan salam dan berjabat tangan

D. Alat dan Media : daftar hadir dan laiseg

E. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

- Penilaian Proses : Mengamati respon dan aktifitas siswa selama kegiatan

berlangsung

- Penilaian Hasil

a. Laiseg : Memberikan pertanyaan lisan kepada siswa secara acak

untuk

mengetahui pemahaman, perasaan, dan sikap atau tindakan

apa yang akan dilakukan siswa setelah adanya layanan ini.

b. Laijapen : Memantau aktifitas siswa sesuai dengan apa yang telah

menjadi komitmen siswa.

c. Laijapang : Melakukan observasi terhadap perubahan perilaku siswa

pasca

kegiatan bimbingan kelompok.

- Tindak lanjut : Konseling kelompok/konseling individu

Batang, 28 Februari

2013

Mengetahui,

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM. 1301408025

Page 217: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

202

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 4 BATANG Jl. Pemuda – Pasekaran, Batang Telp. ( 0285 ) 392392

Kode Pos : 51215

Kelas : VII A SMP Negeri 4 Batang

Semester / tahun : II / 2012-2013

Hari / tanggal : Selasa, 5 Maret 2013

Alokasi waktu : 40 Menit

Tempat : Ruang kelas VII A SMP Negeri 4 Batang

Layanan / Bidang : Bimbingan Kelompok / Pribadi

Judul / Spesifiksi layanan : Tindakan mengikuti konseling individu

Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan

A. Tujuan : 1. Melatih siswa dalam komunikasi dan sosialisasi

2. Siswa mempunyai tindakan untuk mengikuti konseling individu

B. Metode Layanan : diskusi kelompok, tanya jawab

C. Kegiatan Layanan

NO KOMPONEN RENCANA YANG AKAN DI LAKUKUKAN PK

1 Pembentukan Mengucapkan salam

Mengucapkan terima kasih

Mengawali dengan berdo‟a

Memperkenalkan diri secara terbuka

Menjelaskan peranannya sebagai pemimpin

kelompok

Mengungkapkan maksud dan tujuan bkp

Menyampaikan azas-azas bkp

Mengadakan kontrak waktu

Permainan (dinamika kelompok)

2 Peralihan Menjelaskan kegiatan yang akan di tempuh

pada tahap selanjutnya.

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Page 218: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

203

Pemimpin kelompok menjelaskan peranan

anggota

Menanyakan kepada anggota kelompok

apakah sudah siap menjalani kegiatan

selanjutnya

Menanyakan suasana hati dan perasaan

anggota

3 Kegiatan Masing-masing anggota secara bebas

mengemukakan topik bahasan

Membuat kesepakatan dengan anggota

mengenai topik yang akan dibahas.

Membahas secara tuntas dan mendalam akan

topik yang telah disepakati

Diskusi (tanya jawab)

Memberikan kesempatan kepada peserta agar

menyampaikan pendapatnya

Memperhatikan dan mendengar secara aktif,

khususnya memperhatikan masalah yang

apabila dibiarkan dapat mengganggu suasana

kelompok

Memberikan penguatan

Permainan selingan

4 Pengakhiran Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa

kegiatan akan segera berakhir

Pemimpin kelompok dan anggota kelompok

mengemukakan hasil dari kegiatan dan

kesimpulan

Pemimpin menanyakan tentang harapan

anggota apakah sudah tercapai atau belum

Pemimpin minta anggota mengungkapkan

kesan dan pesan

Mengucapkan terimakasih kepada anggota

Page 219: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

204

Mengakhiri kegiatan dengan berdo‟a

Mengucapkan salam dan berjabat tangan

D. Alat dan Media : daftar hadir dan laiseg

E. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

- Penilaian Proses : Mengamati respon dan aktifitas siswa selama kegiatan

berlangsung

- Penilaian Hasil

a. Laiseg : Memberikan pertanyaan lisan kepada siswa secara acak

untuk

mengetahui pemahaman, perasaan, dan sikap atau tindakan

apa yang akan dilakukan siswa setelah adanya layanan ini.

b. Laijapen : Memantau aktifitas siswa sesuai dengan apa yang telah

menjadi komitmen siswa.

c. Laijapang : Melakukan observasi terhadap perubahan perilaku siswa

pasca

kegiatan bimbingan kelompok.

- Tindak lanjut : Konseling kelompok/konseling individu

Batang, 5 Maret 2013

Mengetahui,

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM. 1301408025

Page 220: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

205

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 4 BATANG Jl. Pemuda – Pasekaran, Batang Telp. ( 0285 ) 392392

Kode Pos : 51215

Kelas : VII A SMP Negeri 4 Batang

Semester / tahun : II / 2012-2013

Hari / tanggal : Selasa, 7 Maret 2013

Alokasi waktu : 40 Menit

Tempat : Ruang perpustakaan SMP Negeri 4 Batang

Layanan / Bidang : Bimbingan Kelompok / Pribadi

Judul / Spesifiksi layanan : Keterbukaan diri

Fungsi layanan : Pemahaman dan pengembangan

A. Tujuan : 1. Melatih siswa dalam komunikasi dan sosialisasi

2. Siswa dapat terbuka diri dalam mengikuti konseling individu

B. Metode Layanan : diskusi kelompok, tanya jawab

C. Kegiatan Layanan

NO KOMPONEN RENCANA YANG AKAN DI LAKUKUKAN PK

1 Pembentukan Mengucapkan salam

Mengucapkan terima kasih

Mengawali dengan berdo‟a

Memperkenalkan diri secara terbuka

Menjelaskan peranannya sebagai pemimpin

kelompok

Mengungkapkan maksud dan tujuan bkp

Menyampaikan azas-azas bkp

Mengadakan kontrak waktu

Permainan (dinamika kelompok)

2 Peralihan Menjelaskan kegiatan yang akan di tempuh

pada tahap selanjutnya.

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

Page 221: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

206

Pemimpin kelompok menjelaskan peranan

anggota

Menanyakan kepada anggota kelompok

apakah sudah siap menjalani kegiatan

selanjutnya

Menanyakan suasana hati dan perasaan

anggota

3 Kegiatan Masing-masing anggota secara bebas

mengemukakan topik bahasan

Membuat kesepakatan dengan anggota

mengenai topik yang akan dibahas.

Membahas secara tuntas dan mendalam akan

topik yang telah disepakati

Diskusi (tanya jawab)

Memberikan kesempatan kepada peserta agar

menyampaikan pendapatnya

Memperhatikan dan mendengar secara aktif,

khususnya memperhatikan masalah yang

apabila dibiarkan dapat mengganggu suasana

kelompok

Memberikan penguatan

Permainan selingan

4 Pengakhiran Pemimpin kelompok mengemukakan bahwa

kegiatan akan segera berakhir

Pemimpin kelompok dan anggota kelompok

mengemukakan hasil dari kegiatan dan

kesimpulan

Pemimpin menanyakan tentang harapan

anggota apakah sudah tercapai atau belum

Pemimpin minta anggota mengungkapkan

kesan dan pesan

Mengucapkan terimakasih kepada anggota

Page 222: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

207

Mengakhiri kegiatan dengan berdo‟a

Mengucapkan salam dan berjabat tangan

D. Alat dan Media : daftar hadir dan laiseg

E. Rencana Penilaian dan tindak lanjut

- Penilaian Proses : Mengamati respon dan aktifitas siswa selama kegiatan

berlangsung

- Penilaian Hasil

a. Laiseg : Memberikan pertanyaan lisan kepada siswa secara acak

untuk

mengetahui pemahaman, perasaan, dan sikap atau tindakan

apa yang akan dilakukan siswa setelah adanya layanan ini.

b. Laijapen : Memantau aktifitas siswa sesuai dengan apa yang telah

menjadi komitmen siswa.

c. Laijapang : Melakukan observasi terhadap perubahan perilaku siswa

pasca

kegiatan bimbingan kelompok.

- Tindak lanjut : Konseling kelompok/konseling individu

Batang, 7 Maret 2013

Mengetahui,

Guru Pembimbing Peneliti

Puji Hastuti, S .Pd. Tri Oktavianto

NIP. 197906112006042017 NIM. 1301408025

Page 223: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

208

Materi Layanan : Bimbingan Kelompok

MENGENAL TENTANG KONSELING INDIVIDU

Konseling individual merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk “guidance

services” (layanan bimbingan). Layanan ini bahkan disebut-sebut sebagai layanan yang

paling utama dari semua bentuk layanan bimbingan yang ada.

1. Pengertian Konseling Individu

Menurut Nurihsan (2010:10) mengemukakan bahwa konseling individual adalah

proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara seorang

konselor dan seorang konseli (siswa).

Robert L Gibson (2011:51) mengatakan bahwa konseling adalah hubungan yang

berupa bantuan satu-satu yang berfokus kepada pertumbuhan dan penyesuaian pribadi,

dan memenuhi kebutuhan akan penyelesaian problem dan kebutuhan pengambilan

keputusan. Jadi dalam kegiatan konseling individu ini, bantuan yang diberikan berpusat

kepada klien artinya klien harus percaya kepada konselor dan konselor juga harus

mempunyai kepercayaan diri yang tinggi.

Willis (2004:159) mendefinisakan bahwa konseling individu mempunyai makna

spesifik dalam arti pertemuan konselor dengan klien secara individual, dimana terjadi

hubungan konseling yang bernuansa rapport, dan konselor berupaya memberikan bantuan

untuk pengembangan pribadi klien serta klien dapat mengantisipasi masalah-masalah yang

dihadapinya.

Dari beberapa rumusan tentang pengertian konseling diatas dapat disimpulkan

bahwa konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui

wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang

mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi

klien untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

Page 224: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

209

2. Tujuan Konseling Individu

Bila kita perhatikan secara seksama konseling individual mempunyai tujuan

sebagai berikut:

a) Agar para siswa memperoleh perubahan tingkah laku dalam berhubungan dengan

orang lain, situasi keluarga, prestasi akademik, sehingga para siswa menjadi lebih

self actualited dan lebih produktif.

b) Agar perkembangan mental murid-murid (individu) dapat berlangsung secara sehat

tanpa mengalami gangguan yang berarti, sehingga dapat terbentuk kepribadian

yang sehat pula.

c) Agar murid memecahkan masalah yang dihadapi dengan kemampuan sendiri.

d) Agar murid mampu memahali potensi, bakat dan minat serta kecakapan, sehingga

dapat membuat keputusan dan memnentukan program studi, bidang pekerjaan

sesuai dengan keadaan dirinya.

Agar murid mempunyai keefektifan personal atau pribadi yang efektif, artinya

pribadi yang sanggup memperhitungkan diri, waktu dan tenaganya dan bersedia memikul

resiko-resiko ekonomis, psikologi dan fisik, ia mempunyai kompetensi untuk mengenal,

mendefinisikan dan memecahkan masalah (Hendrarno dkk, 2003: 42-43).

3. Adapun tahap-tahap dalam konseling individu sebagai berikut

1. Pendahuluan

a) Menjalin rapport dengan klien

b) Membuat kontrak kasus

c) Menjelaskan asas dalam konseling individu

2. Pengungkapan masalah

a) Klien mengungkapkan masalahnya

b) Praktikan mengidentifikasi masalah klien

3. Penyusunan diagnosis : Berdasarkan pada hasil identifikasi

4. Perencanaan treatment dan pelaksanaannya

a) Praktikan merencanakan alternatif pemecahan masalah bagi klien

b) Alternatif pemecahan disampaikan kepada klien

Page 225: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

210

c) Pengambilan keputusan tentang pemecahan masalah oleh klien.

5. Pengakhiran

a) Meringkas jalannya proses konseling

b) Menegaskan keputusan yang diambil oleh klien

c) Memberikan dorongan dan motivasi kepada klien

d) Pengungkapan kesan klien atas proses konseling yang telah dilaksanakan.

Sumber :

Nurihsan, Ahmad Juntika. 2010. Strategi Layanan Bimbingan & Konseling. Bandung : PT

Refika Aditama.

Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.

Gibson, R L dan M H Mitchell. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Page 226: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

211

Materi Layanan : Bimbingan Kelompok

“MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI”

A. Pengertian Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam diri seseorang untuk dapat

menangani segala sesuatu dengan tenang. Kepercayaan diri merupakan keyakinan

dalam diri yang berupa perasaan dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik

sehingga memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan

(Hambly, 1995: 3)

Sementara menurut Zakiah Drajat (1968: 25) dijelaskan sebagai berikut:

kepercayaan kepada diri akan menyebabkan orang optimis dalam hidup. Setiap

persoalan dan problem yang dating akan dihadapi dengan tenang. Orang yang sering

mengalami kegagalan dalam hidupnya akan merasa kecil hati dan kecewa, sehingga

lama-kelamaan berkurang akan kepercayaan dirinya. Ia akan menjadi pesimis dalam

menghadapi persoalan karena sudah terbayang kegagalan sebelum dihadapinya.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas disimpulkan bahwa kepercayaan diri

adalah suatu keyakinan dalam diri seseorang untuk menghadapi keadaan yang ada

dalam kehidupannya.

B. Gejala Kurang Percaya Diri

Rasa kurang percaya diri pada individu dapat dilihat dengan gejala-gejaala tertentu

yang dapat ditunjukkan dalam berbagai perilaku. Hambly (1995: 16) menjelaskan

bahwa orang yang kurang percaya diri dalam menghadapi situasi tertentu akan

mengalami gejala seperti: diare, berkeringat, kepala pusing (pening), jantung berdebar

kencang, dan otot menjadi tegang atau panik.

Page 227: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

212

Ragu-ragu, lidah terasa terkunci dihadapan orang banyak, gagap, murung,

malu, tidak dapat berfikir bebas, tidak berani, menyangka akan terjadi bahaya, tambah

takut, sangat hati-hati, masa bodoh, meremehkan sesuatu, kelakuan perbuatan tidak

baik.

Selain gejala diatas, juga muncul gejala-gejala sebagai berikut (dalam

dennyhendrata.wordpress.com,2006):

1. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara

sungguh-sungguh

2. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decisive (ngambang)

3. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan

4. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan, atau setengah-setengah

5. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak

optimal)

6. Canggung dalam menghadapi orang lain

7. Tidak dapat mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan

mendengarkan yang meyakinkan

8. Sering memiliki harapan yang tidak realitas

9. Terlalu perfeksionis dan terlalu sensitive

C. Ciri-Ciri Orang Kurang Percaya Diri

1. Merasa minder dengan orang lain

2. Tidak dapat tampil di depan umum

3. Tidak dapat berperilaku dengan penuh keyakinan

4. Ragu-ragu bertindak di depan umum

5. Cemas, khawatir, was-was. Tergesa-gesa, gelisah

6. Perasaan takut dalam situasi/objek tertentu

7. Takut salah

D. Faktor-Faktor Penyebab Kurang Percaya Diri

Page 228: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

213

Faktor penyebab kurang percaya diri adalah suatu kebiasaan banyak orang yang

sudah menjadi bagian hidupnya tanpa mereka sadar justru menggerogoti rasa percaya

diri mereka sedikit demi sedikit.

Faktor-faktornya adalah:

1. Adanya kecemasan mendalam pada diri individu

2. Gangguan fobik

3. Gangguan ansietas menyeluruh

4. Stress pasca trauma

E. Tips Tampil Lebih PeDe

1. Pujilah diri sendiri

Jangan ragu untuk memberi selamat pada diri sendiri ketika Anda berhasil meraih

prestasi, walau sekecil apapun. Caranya yaitu dengan berbicara pada diri sendiri, "ya

saya memang pantas mendapatkannya karena saya

2. Buatlah orang lain menghormati Anda

Ingat, Anda tidak dapat memaksa orang lain menghormati Anda jika Anda sendiri tidak

menghormati diri sendiri sendiri dan orang lain. Cara bicara yang seenaknya dan gaya

berpakaian yang tidak sopan adalah contoh bahwa Anda sendiri tidak menghormati diri

sendiri. Jika Anda tidak dapat menghormati diri sendiri bagaimana orang lain mau

menghormati Anda?.

3. Jangan Takut Gagal

Orang yang takut gagal mustahil bisa mempunyai rasa 'pede' yang lebih baik. Mereka

yang takut gagal selalu dihantui rasa bersalah setiap ingin melakukan apapun. Hal ini

jelas akan mengahambat kemajuan karir Anda. Jika Anda pernah mengalami kegagalan

di masa lalu jangan jadikan kegagalan itu sebagai masalah 'traumatis'.

4. Buatlah target sukses yang lebih luas

Membatasi target sukses hanya membuat Anda terbelenggu pada ukuran sukses yang

sesungguhnya amat relatif. Umumnya, jika anda sudah mencapai kesuksesan yang

diinginkan, Anda akan merasa puas dan membuat Anda berhenti sampai disitu.

Sehingga Anda merasa tidak perlu berjuang lebihkeras. Karena itu jangan batasi target

Page 229: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

214

kesuksesan Anda. sekali Anda menargetkan kesuksesan, Anda akan sulit untuk lebih

maju dan berkembang.

5. Yakinlah bahwa Anda bisa

Tanamkan keyakinan pada diri sendiri bahwa Anda bisa melakukan dan menyelesaikan

pekerjaan apapun, bahkan yang paling sulit sekalipun. Dengan demikianAnda telah

berpikir positif terhadap diri sendiri. Hal ini dapat memberi kekuatan dan

menumbuhkan percaya diri pada Anda setiap kali Anda ingin melakukan sesuatu.

6. Berdiri Tegak

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah merubah

penampilan, berdirilah yang tegak, busungkan dada dan coba tampillah sempurna.

Pokoknya jangan sampai kelihatan lecek, penampilan seseorang akan menentukan

penilaian orang lain, buatlah kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda.

7. Bersikap Asertif

Mulai sekarang cobalah merubah sikap, jadilah orang yang tahu kapan harus berkata

tidak dan kapan berkata ya. Coba sekali-kali untuk tidak terlalu membayangkan orang

lain akan berkomentar apa tentang diri kamu. Dan jangan takut bikin perubahan.

8. Obyektif Menilai Diri Sendiri

No body's perfect, tidak ada oranglain di dunia ini yang sempurna, dan tidak ada juga

orang di dunia ini yang benar-benar tidak berguna. Karenanya jujurlah menilai diri

sendiri, jangan selalu menganggap dirimu tidak mampu dan orang lain selalu lebih

unggul. Semuanya sama meski punya keahlian yang berbeda.

9. Buang Rasa Takut

Biasanya orang yang gak pede selalu kesulitan untuk mengungkapkan siapa dirinya

pada orang lain. Cara mudah untuk berani menghadapi oarang lain adalah menatap

mata lawan bicara kita, tapi jangan memandanginya. Menatap lain dengan memandang,

kalau memandang biasanya kamu memperhatikan lawan bicaramu, bagaimana cara

bicaranya, bagaimana mimic wajahnya. Boleh saja seperti itu asal jangan kelewatan,

Page 230: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

215

10. Sedikit Basa Basi

Cobalah untuk bersikap basa basi, tapi jangan sampai basi beneran karena akan

membosankan. Tidak semuanya basa-basi itu jelek kok, untuk meningkatkan rasa

percaya diri kemu boleh juga mencobanya.

11. Bicaralah yang Lugas

salah satu ciri orang yang kurang pede adalah tidak bicara secara lugas, selalu muter-

muter. Dan biasanya terlalu banyak berkata, eee..., anu... dan yang sejenisnya,

misalnya.

Sumber :

Hambly, Kenneth. 1995. Bagaimana Meningkatkan Kepercayaan Diri. Jakarta: Arcan

Perum.

Hendrata, Denny. 2006. dalam

http://Dennyhendrata.Wordpress.Com/2006/12/04/Bagaimana-Menjadi-Percaya-

Diri.(6-10-2007) diunduh 9 November 2008

Sudrajat, Ahmad.2007. Factor Kurang Percaya Diri. Dalam

www.akhmadsudrajat.wordpress.com diunduh 9 November 2008

www.google.com, 25-06-2007. meningkatkan Kepercayaan Diri;e-Psikologi

Zakiyah Drajat. 1968. Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung.

Page 231: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

216

Materi Layanan : Bimbingan Kelompok (topik tugas)

Perhatian Terhadap Konseling Individu

1. Pengertian perhatian

Perhatian merupakan pemusatan dari individu pada satu atau lebih obyek yang

menarik.

Selain itu, bisa diartikan perhatian adalah pemusatan dari aktivitas yang dilakukan

oleh individu kepada suatu objek tertentu dan mengabaikan objek lainnya. Maksud

disini adalah individu (siswa) lebih memusatkan perhatiannya kepada layanan

konseling individu dan tidak mempedulikan hal-hal yang lain.

2. Beberapa peringatan yang perlu diperhatikan sehubungan dengan perhatian

a. Singkirkan dan hindari sebanyak mungkin kejadian-kejadian yang

mengakibatkan terpecahnya perhatian terhadap konseling individu

(misalnya berbicara dengan teman)

b. Kerjakan satu tugas saja, konsentrasikan segenap minat dan perhatian

penunaian tugas

c. Sukses pada satu usaha memberikan rangsangan untuk mencapai sukses

dalam usaha lainnya. Sebaliknya, kegagalan pada satu usaha akan

memberikan pengaruh yang kurang menguntungkan pada usaha

pencapaian hasil bidang lain

d. Memiliki pengetahuan tentang objek yang cukup, dan mempergunakan

pengalaman-pengalaman masa lampau untuk memecahkan masalah baru:

jadi ada proses balajar.

e. Bersikaplah tenang, hati-hati dan selalu waspada

f. Perbesarlah kemampuan adaptasi, agar bisa lebih peka terhadap perubahab

situasi dengan segenap permasalahannya, sehingga anda mampu

memecahkan setiap persoalan dengan cara yang sehat

g. Singkirkan hambatan-hambatan emosional dalam usaha pengkonsentrasian

diri dan pencurahan minat.

Page 232: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

217

Sumber :

http://www.isdaryanto.com/hal yang perlu diperhatikan dalam perhatian

http://perhatian.asmakmalaikat.com/pengertian perhatian.htm

Page 233: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

218

Materi Layanan : Bimbingan Kelompok

Membangkitkan Ketertarikan Siswa

Ketertarikan (minat) merupakan kecenderungan tingkah laku umum seseorang

untuk tertarik kepada sekelompok hal tertentu. Selain itu Slameto (2003:180)

mengungkapkan bahwa beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang efektif

untuk membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah dengan menggunakan

minat-minat siswa yang telah ada . sebagai contoh siswa menaruh minat pada seni music

namun siswa sangat pemalu, pengajar dapat menarik perhatian siswa dengan menceritakan

tentang pagelaran seni yang menampilkan penyanyi yang sangat merdu suaranya dan

penyanyi dengan sangat percaya diri, kemudian sedikit demi sedikit mengarahkan siswa

agar mau menunjukkan kemampuannya dalam bernyanyi.

Selain itu menurut Tanner & Tanner dalam Slameto (2003:181) upaya

meningkatkan minat dapat juga dilakukan dengan membentuk minat-minat baru pada diri

siswa yaitu dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara

suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu,

menguraikan kegunannya bagi siswa di masa yang akan datang, atau menghubungkan

bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.

Misalnya siswa yang memiliki cita-cita menjadi seorang perawat akan menaruh perhatian

pada kegiatan PMR, bila hal itu dikaitkan dengan manfaat-manfaat dan pengetahuan-

pengetahuan yang dapat diperoleh dari kegiatan PMR.

Cara lain yang dapat pula ditempuh untuk meningkatkan minat apabila usaha-

usaha diatas tidak berhasil adalah dengan cara pemberian insentif. Pengajar dapat

memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif merupakan alat yang

dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukannya

atau yang tidak dilakukannya dengan baik. Diharapkan pemberian insentif akan

membangkitkan motivasi siswa dan mungkin minat terhadap bahan yang diajarkan akan

muncul. Pemberian insentif disesuaikan dengan diri siswa masing-masing.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk membangkitkan

ketertarikan siswa mengikuti konseling individu disekolah dapat dilakukan dengan upaya :

1. Menggunakan minat-minat siswa yang telah ada

Page 234: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

219

2. Membentuk minat-minat baru pada siswa

3. Usaha memberikan insentif yang dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa.

Sumber :

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Page 235: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

220

Materi Layanan : Bimbingan kelompok (topik tugas)

Keinginan mengikuti konseling individu

1. Pengertian keinginan

Yaitu dorongan untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang objek tersebut.

Individu berusaha mencari tahu tentang hal yang diminatinya. Seperti pengajuan

pertanyaan, hal ini menunjukkan adanya suatu ketegangan yang dapat mengarahkan

siswa untuk melibatkan dirinya ke dalam masalah tersebut serta untuk mencari jalan

keluarnya.

keinginan ialah suatu upaya atau dorongan yang dilakukan oleh individu untuk

mencari tahu tentang objek yang diminatinya untuk mengharapkan hasil yang

diinginkan dan agar individu tersebut mencapai kepuasan. Setelah mengenal tentang

layanan konseling individu, ada keinginan dari individu untuk terus mendalami

tentang konseling individu dan ada juga keinginan individu untuk

mempraktekkannya.

2. Keinginan mengikuti konseling individu

Keinginan mengikuti konseling individu merupakan dorongan untuk mengetahui

dan melakukan kegiatan konseling individu. Proses dari keinginan siswa dalam

mengikuti konseling individu meliputi :

a. Motif siswa untuk mengikuti konseling individu

b. Perjuangan Perjuangan motif, yaitu mempertimbangkan motif-motif

mengikuti konseling individu.

c. Penentuan motif mengikuti konseling individu yang paling kuat.

d. Memutuskan mengikuti konseling individu sesuai dengan pilihan motif.

Sumber:

http://artikel.com/catatan/2011/09/18/artikel-carameningkatkan-keinginan

http://syanhiee zhoel.blogspot.com/2009/01/keinginan.htm

Page 236: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

221

Materi Layanan : Bimbingan Kelompok

Meningkatkan Keyakinan

Pada dasarnya setiap orang bisa menemukan sendiri jalan untuk memompa keyakinannya.

Namun, untuk memudahkan, sebaiknya Anda mencoba beberapa cara. Coba simak

langkah-langkah berikut:

1. Fokuskan perhatian pada apa yang Anda miliki

Daripada Anda sibuk memikirkan apa yang tidak Anda miliki lebih baik Anda

fokuskan perhatian Anda pada apa yang Anda punyai dan mulai memikirkan

bagaimana memberdayakan apa yang Anda miliki tersebut. Sertakan dengan kalimat-

kalimat yang mendorong keyakinan Anda seperti,”Saya bisa! Saya mau! Saya yakin!

Saya sanggup! Saya harus….” Pasang target yang membuat Anda bertambah

semangat. Ingat selalu hal-hal yang bisa memotivasi Anda.

2. Bangga saat melakukannya

Apa pun keyakinan Anda, semua itu bisa dicapai kalau Anda melakukannya satu

persatu. Untuk menambah motivasi, bersikaplah bangga pada prestasi yang telah Anda

capai. Jangan terpaku pada panjangnya jalan yang belum Anda selesaikan. Kalau

perlu, hadiahi diri sendiri bila Anda berhasil melampaui satu tahapan dengan sukses.

3. Buat target yang mudah

Lebih baik membuat sejumlah target kecil yang bisa diraih dengan mudah

ketimbang target yang berat. Karena, biasanya target yang berat membuat hati ciut.

Target yang kecil membutuhkan lebih sedikit kemauan daripada target besar.

Keberhasilan akan membuat Anda berani mencoba lagi dan akhirnya berhasil

menyelesaikan semuanya dengan sukses.

4. Bila selama ini keyakinan Anda belum pernah teruji

Sebaiknya jangan memilih target yang memberi perubahan besar.

5. Membangun keyakinan sama seperti membangun otot.

Karena itu Anda perlu melakukan hal-hal biasa yang tak membutuhkan banyak

usaha. Seperti selalu mematikan kran bila Anda selesai mandi. Mematikan lampu bila

hari sudah terang. Jangan makan di depan televisi.

Page 237: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

222

6. Jangan mematok target berlebihan

Jangan berharap bisa seperti binaragawan bila postur tubuh Anda tak

memungkinkan. Turunkan target Anda agar lebih masuk akal. Tapi juga jangan terlalu

rendah karena nanti Anda tak mempunyai semangat untuk meraihnya.

7. Pastikan target itu memang impian Anda

Tanyakan pada diri sendiri apakah target ini memang Anda inginkan atau hasil

paksaan orang lain. Akan sulit untuk maju kalau target itu tak datang dari diri Anda

sendiri.

8. Buat rencana

Ambil waktu untuk merencanakan bagaimana Anda bisa mencapai target yang

telah ditentukan. Cobalah menemukan beberapa cara untuk meraihnya. Dua pilihan

lebih baik daripada satu. Tapi jangan membuat terlalu banyak rencana karena bisa

membingungkan.

9. Sampaikan pada teman

Kita cenderung menutupi rencana kita dari orang lain karena khawatir orang akan

mengejek bila target tak tercapai. Sayangnya usaha melindungi diri sendiri justru

membuat kemauan melemah. Dengan menyampaikan rencana dan target kita pada

orang lain, efek yang Anda rasakan justru menambah kekuatan keyakinan dalam diri.

Dukungan semangat dan rasa simpati akan membawa keberhasilan bagi usaha kita.

10. Jangan memaksakan diri

Bila di tengah proses Anda merasa bosan dan mandek, berhentilah sejenak. Beri

kesempatan pada diri Anda untuk beristirahat. Tetapi setelah itu jangan lupa untuk

segera kembali lagi melakukan hal-hal yang diperlukan. Sekali kita bisa melakukan hal

ini, otomatis Anda bisa tahan lebih lama. Dan, bahkan akhirnya terbebas dari

kebosanan.

Sumber: www.astaga.com

Page 238: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

223

Materi Layanan : Bimbingan Kelompok (topik tugas)

Tindakan mengikuti konseling individu

1. Pengertian tindakan

Yang dimaksud tindakan adalah partisipasi yang dilakukan setelah ada keputusan,

kemudian berupaya untuk mewujudkan perilaku yang diharapkan. Individu

melaksanakan dalam bentuk perbuatan setelah mendapatkan wawasan.

tindakan juga dapat diartikan suatu langkah atau gerak kegiatan yang sengaja

dilakukan oleh individu untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Hal-hal yang mempengaruhi timbulnya tindakan siswa dalam mengikuti

konseling individu

Banyak faktor yang mempengaruhi tumbuhnya tindakan anggota suatu kelompok atau

organisasi. Tumbuhnya tindakan dapat dilihat dari derajatnya, meliputi :

a. Tindakan yang dilakukan tanpa mengenal objek tindakan yang bertindak

karena diperintahkan ikut.

b. Melakukan tindakan karena yang bersangkutan telah mengenal ide baru,

ada daya tarik dari objek dan ada minat dari subjek.

c. Melakukan tindakan karena yang bersangkutan telah meyakini bahwa ide

tersebut memang baik.

d. Melakukan tindakan karena yang bersangkutan telah melihat detail tentang

alternatif pelaksanaan dan penerapan ide tersebut.

e. Melakukan tindakan karena yang bersangkutan langsung memanfaatkan

ide dari usaha pembangunan tersebut untuk dirinya, keluarganya, dan

masyarakat.

3. Bentuk tindakan siswa dalam mengikuti konseling individu

Tindakan masing-masing siswa dalam mengikuti konseling individu berbeda antara

yang satu dengan yang lainnya, baik dalam usaha ataupun cara untuk mencapai yang

diharapkan. Pada intinya bentuk tindakan siswa dalam kegiatan terdiri atas :

a. Mendatangi pertemuan.

b. Melibatkan diri dalam diskusi.

Page 239: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

224

c. Melibatkan diri dalam aspek organisasi dari proses tindakan, misalnya

mengikuti kegiatan yang dilaksanakan, menyelenggarakan pertemuan

kelompok.

d. Mengambil bagian dalam proses keputusan dengan cara menyatukan

pendapat atau masalah.

e. Ikut serta memanfaatkan hasil program misalnya : ikut serta dalam latihan

program atau dengan ikut serta dalam memanfaatkan keuntungan.

Sumber:

http://tindakan mengikuti konseling individu//artikel.html

http://buat2121.blogspot.com/p/pengertian tindakan.html

Page 240: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

225

Materi Layanan : Bimbingan Kelompok

KETERBUKAAN DIRI

A. Pengertian keterbukaan diri

Keterbukaan mengandung makna adanya kesediaan kedua belah pihak untuk

membuka diri, mereaksi kepada orang lain, merasakan pikiran dan perasaan orang

lain.

Keterbukaan ini sangat penting dalam komunikasi antar pribadi agar komunikasi

menjadi lebih bermakna dan efektif. Keterbukaan ini berarti adanya niat dari

masing-masing pihak yang dalam hal ini antara konselor dan klien saling

memahami dan membuka pribadi masing-masing. Keterbukaan diri adalah suatu

pertukaran social sebagai dasar membangun hubungan.

Keterbukaan atau sikap terbuka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan

komunikasi antarpribadi yang efektif. Keterbukaan adalah pengungkapan reaksi

atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang dihadapi serta memberikan

informasi tentang masa lalu yang relevan untuk memberikan tanggapan kita di

masa kini tersebut.

B. Ciri-ciri orang yang terbuka

Secara psikologis, apabila individu mau membuka diri kepada orang lain, maka

orang lain yang diajak bicara akan merasa aman dalam melakukan komunikasi

antarpribadi yang akhirnya orang lain tersebut akan turut membuka diri.

Brooks dan Emmert (Rahmat, 2005:136) mengemukakan bahwa karakteristik

orang yang terbuka adalah sebagai berikut:

a. Menilai pesan secara objektif, dengan menggunakan data dan keajegan logika

b. Membedakan dengan mudah, melihat nuansa, dsb.

c. Mencari informasi dari berbagai sumber.

d. Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya.

Page 241: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

226

C. Manfaat bagi orang terbuka

a. Sifat keterbukaan untuk mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan

gagasan, akan berdampak baik bagi kesehatan psikologis, dan psikis mereka.

b. Keterbukaan diri dapat menumbuhkan komunikasi antarpribadi yang efektif.

Sumber:

http://www.jugaguru.com/column/21/tahun/2012/bulan/10/tanggal/20/id/1121/

http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/komunikasi-antar-pribadi-f20/ciri-ciri-

komunikasi-antar-pribadi-t151.htm

Page 242: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

227

Daftar Hadir Peserta

Bimbingan Kelompok

Hari, Tanggal : Selasa, 12 Februari 2013

Waktu : 12.30-13.10

Kelas : VII A

Tempat : Ruang kelas VII A

No. Nama L/P No. Absen Tanda Tangan

1. Rizqi Apriliani 1.

2. Diani Hadist 2.

3. Indah Nursiyam 3.

4. Min Kholisna 4.

5. Novi Susanti 5.

6. Gallant Baskara 6.

7. Heru Anggit K 7.

8. Eswanto 8.

9. Ahmad Nur Khozin 9.

10. Muniri 10.

Batang, 12 Februari 2013

Peneliti,

Tri Oktavianto

NIM. 1301408025

Page 243: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

228

Daftar Hadir Peserta

Bimbingan Kelompok

Hari, Tanggal : Kamis, 14 Februari 2013

Waktu : 09.15-09.55

Kelas : VII A

Tempat : Ruang Perpustakaan

No. Nama L/P No. Absen Tanda Tangan

1. Rizqi Apriliani 1.

2. Diani Hadist 2.

3. Indah Nursiyam 3.

4. Min Kholisna 4.

5. Novi Susanti 5.

6. Gallant Baskara 6.

7. Heru Anggit K 7.

8. Eswanto 8.

9. Ahmad Nur Khozin 9.

10. Muniri 10.

Batang, 14 Februari 2013

Peneliti,

Tri Oktavianto

NIM. 1301408025

Page 244: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

229

Daftar Hadir Peserta

Bimbingan Kelompok

Hari, Tanggal : Selasa, 19 Februari 2013

Waktu : 12.30-13.10

Kelas : VII A

Tempat : Ruang kelas VII A

No. Nama L/P No. Absen Tanda Tangan

1. Rizqi Apriliani 1.

2. Diani Hadist 2.

3. Indah Nursiyam 3.

4. Min Kholisna 4.

5. Novi Susanti 5.

6. Gallant Baskara 6.

7. Heru Anggit K 7.

8. Eswanto 8.

9. Ahmad Nur Khozin 9.

10. Muniri 10.

Batang, 19 Februari 2013

Peneliti,

Tri Oktavianto

NIM. 1301408025

Page 245: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

230

Daftar Hadir Peserta

Bimbingan Kelompok

Hari, Tanggal : Kamis, 21 Februari 2013

Waktu : 09.15-09.55

Kelas : VII A

Tempat : Ruang Perpustakaan

No. Nama L/P No. Absen Tanda Tangan

1. Rizqi Apriliani 1.

2. Diani Hadist 2.

3. Indah Nursiyam 3.

4. Min Kholisna 4.

5. Novi Susanti 5.

6. Gallant Baskara 6.

7. Heru Anggit K 7.

8. Eswanto 8.

9. Ahmad Nur Khozin 9.

10. Muniri 10.

Batang, 21 Februari 2013

Peneliti,

Tri Oktavianto

NIM. 1301408025

Page 246: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

231

Daftar Hadir Peserta

Bimbingan Kelompok

Hari, Tanggal : Selasa, 26 Februari 2013

Waktu : 12.30-13.10

Kelas : VII A

Tempat : Ruang kelas VII A

No. Nama L/P No. Absen Tanda Tangan

1. Rizqi Apriliani 1.

2. Diani Hadist 2.

3. Indah Nursiyam 3.

4. Min Kholisna 4.

5. Novi Susanti 5.

6. Gallant Baskara 6.

7. Heru Anggit K 7.

8. Eswanto 8.

9. Ahmad Nur Khozin 9.

10. Muniri 10.

Batang, 26 Februari 2013

Peneliti,

Tri Oktavianto

NIM. 1301408025

Page 247: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

232

Daftar Hadir Peserta

Bimbingan Kelompok

Hari, Tanggal : Kamis, 28 Februari 2013

Waktu : 09.15-09.55

Kelas : VII A

Tempat : Ruang perpustakaan

No. Nama L/P No. Absen Tanda Tangan

1. Rizqi Apriliani 1.

2. Diani Hadist 2.

3. Indah Nursiyam 3.

4. Min Kholisna 4.

5. Novi Susanti 5.

6. Gallant Baskara 6.

7. Heru Anggit K 7.

8. Eswanto 8.

9. Ahmad Nur Khozin 9.

10. Muniri 10.

Batang, 28 Februari 2013

Peneliti,

Tri Oktavianto

NIM. 1301408025

Page 248: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

233

Daftar Hadir Peserta

Bimbingan Kelompok

Hari, Tanggal : Selasa, 5 Maret 2013

Waktu : 12.30-13.10

Kelas : VII A

Tempat : Ruang kelas VII A

No. Nama L/P No. Absen Tanda Tangan

1. Rizqi Apriliani 1.

2. Diani Hadist 2.

3. Indah Nursiyam 3.

4. Min Kholisna 4.

5. Novi Susanti 5.

6. Gallant Baskara 6.

7. Heru Anggit K 7.

8. Eswanto 8.

9. Ahmad Nur Khozin 9.

10. Muniri 10.

Batang, 5 Maret 2013

Peneliti,

Tri Oktavianto

NIM. 1301408025

Page 249: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

234

Daftar Hadir Peserta

Bimbingan Kelompok

Hari, Tanggal : Kamis, 7 Maret 2013

Waktu : 09.15-09.55

Kelas : VII A

Tempat : Ruang perpustakaan

No. Nama L/P No. Absen Tanda Tangan

1. Rizqi Apriliani 1.

2. Diani Hadist 2.

3. Indah Nursiyam 3.

4. Min Kholisna 4.

5. Novi Susanti 5.

6. Gallant Baskara 6.

7. Heru Anggit K 7.

8. Eswanto 8.

9. Ahmad Nur Khozin 9.

10. Muniri 10.

Batang, 7 Maret 2013

Peneliti,

Tri Oktavianto

NIM. 1301408025

Page 250: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

235

PENILAIAN HASIL

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

Nama :

Hari, Tanggal Layanan : ………………………………………

Pemberi Layanan : Tri Oktavianto

Isilah titik-titik di bawah ini dengan singkat.

1. Topik-topik apakah yang telah dibahas melalui layanan tersebut?

...........................................................................................................................................

2. Hal-hal atau pemahaman baru apakah yang Anda peroleh dari layanan tersebut?

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

3. Bagaimanakah perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut?

...........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

4. Hal-hal apakah yang akan Anda lakukan setelah mengikuti layanan tersebut?

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

5. Apakah layanan yang Anda ikuti berkaitan langsung dengan masalah yang Anda

alami?

a. Apabila ya, keuntungan apa yang Anda peroleh?

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

b. Apabila tidak, keuntungan apa yang Anda peroleh?

...........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

6. Tanggapan, saran, pesan atau harapan apa yang ingin Anda sampaikan kepada pemberi

layanan?

...........................................................................................................................................

...........................................................................................................................................

RAHASIA

LAISEG

Page 251: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

236

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

No. Tanggal

Kegiatan

Jam

Pemb.

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/

Pendukung

Materi

Kegiatan

Evaluasi

Hasil Proses

1. 2 Februari

2013

09.00-

09.40

WIB

VII G

Aplikasi

Instrumentasi

Try Out Try out diberikan kepada 31 siswa

kelas VII G. Seluruh siswa

mengerjakan dengan baik dan

tenang

Hasil yang diperoleh dari uji coba

soal ini diketahhui dari 75

pernyataan yang ada dalam skala

psikologi yang diuji cobakan,

terdapat 22 item pernyataan yang

tidak valid dan 53 item dinyatakan

valid pada skala psikologi yang

nantinya akan dijadikan alat ukur

dalam penelitian ini.

MINGGU : 1

PENELITI : TRI OKTAVIANTO SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A

Batang, Februari 2013

Peneliti

Tri Oktavianto

NIM.1301408025

Mengetahui

Guru Pembimbing

Puji Hastuti, S .Pd.

NIP. 197906112006042017

Bulan Februari

Page 252: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

237

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

No. Tanggal

Kegiatan

Jam

Pemb.

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/

Pendukung

Materi

Kegiatan

Evaluasi

Hasil Proses

1. 6 Februari

2013

10.00-

10.40

WIB

VII A

Aplikasi

Instrumentasi

Pengisian

skala

psikologis (pre

test)

Seluruh siswa mengerjakan dengan

baik dan tenang

Peneliti menyebarkan skala

psikologis dan memberikan

petunjuk pada siswa untuk

mengerjakannya.

MINGGU : 2

PENELITI : TRI OKTAVIANTO SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A

Batang, Februari 2013

Peneliti

Tri Oktavianto

NIM.1301408025

Mengetahui

Guru Pembimbing

Puji Hastuti, S .Pd.

NIP. 197906112006042017

Bulan Februari

Page 253: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

238

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

No. Tanggal

Kegiatan

Jam

Pemb.

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/

Pendukung

Materi

Kegiatan

Evaluasi

Hasil Proses

1 12 Februari

2013

12.30-

13.10

WIB

ANK, DH,

ESW, GB,

HAK, IN,

MK, MW,

NS, RA

Layanan

Bimbingan

kelompok

Mengenal

tentang

konseling

individu

Seluruh siswa mengerti bagaimana

tentang pengertian, tujuan, dan

tahap-tahap dalam konseling

individu.

Praktikan memberikan topic tugas

yaitu mengenal tentang konseling

individu, kemudian meminta

pendapat anggota kelompok untuk

mendiskusikannya

2 14 Februari

2013

09.15–

09.55

WIB

ANK, DH,

ESW, GB,

HAK, IN,

MK, MW,

NS, RA

Layanan

bimbingan

kelompok

Meningkatkan

kepercayaan

diri

Seluruh siswa mengerti tentang

cara meningkatkan kepercayaan

diri mereka.

Praktikan memberikan suatu topic

tugas yaitu tentang cara

meningkatkan kepercayaan diri

siswa kemudian meminta

pendapat anggota kelompok untuk

mendiskusikannya

MINGGU : 3

PENELITI : TRI OKTAVIANTO SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A

Batang, Februari 2013

Peneliti

Tri Oktavianto

NIM.1301408025

Mengetahui

Guru Pembimbing

Puji Hastuti, S .Pd.

NIP. 197906112006042017

Bulan Februari

Page 254: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

239

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

No. Tanggal

Kegiatan

Jam

Pemb.

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/

Pendukung

Materi

Kegiatan

Evaluasi

Hasil Proses

1 19 Februari

2013

12.30-

13.10

WIB

ANK, DH,

ESW, GB,

HAK, IN,

MK, MW,

NS, RA

Layanan

Bimbingan

kelompok

Perhatian Seluruh siswa mempunyai

perhatian tehadap layanan

konseling individu.

Praktikan memberikan topic tugas

yaitu perhatian terhadap konseling

individu, kemudian meminta

pendapat anggota kelompok untuk

mendiskusikannya

2 21 Februari

2013

09.15–

09.55

WIB

ANK, DH,

ESW, GB,

HAK, IN,

MK, MW,

NS, RA

Layanan

bimbingan

kelompok

Membangkitkan

ketertarikan

siswa

Seluruh siswa mengerti dan

tertarik terhadap layanan

konseling individu.

Praktikan memberikan suatu topic

tugas yaitu membangkitkan

ketertarikan siswa dalam

mengikuti konse;ling individu

kemudian meminta pendapat

anggota kelompok untuk

mendiskusikannya

MINGGU : 4

PENELITI : TRI OKTAVIANTO SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A

Batang, Februari 2013

Peneliti

Tri Oktavianto

NIM.1301408025

Mengetahui

Guru Pembimbing

Puji Hastuti, S .Pd.

NIP. 197906112006042017

Bulan Februari

Page 255: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

240

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

No. Tanggal

Kegiatan

Jam

Pemb.

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/

Pendukung

Materi

Kegiatan

Evaluasi

Hasil Proses

1 26 Februari

2013

12.30-

13.10

WIB

ANK, DH,

ESW, GB,

HAK, IN,

MK, MW,

NS, RA

Layanan

Bimbingan

kelompok

Keinginan Seluruh siswa mempunyai

keinginan yang kuat untuk

mengikuti konseling individu.

Praktikan memberikan topic tugas

yaitu keinginan mengikuti

konseling individu, kemudian

meminta pendapat anggota

kelompok untuk

mendiskusikannya

2 28 Februari

2013

09.15–

09.55

WIB

ANK, DH,

ESW, GB,

HAK, IN,

MK, MW,

NS, RA

Layanan

bimbingan

kelompok

Meningkatkan

keyakinan

Seluruh siswa mengerti tentang

cara meningkatkan keyakinan siwa

dalam mengikuti konseling

individu.

Praktikan memberikan suatu topic

tugas yaitu tentang meningkatkan

keyakinan kemudian meminta

pendapat anggota kelompok untuk

mendiskusikannya

MINGGU : 5

PENELITI : TRI OKTAVIANTO SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A

Batang, Februari 2013

Peneliti

Tri Oktavianto

NIM.1301408025

Mengetahui

Guru Pembimbing

Puji Hastuti, S .Pd.

NIP. 197906112006042017

Bulan Februari

Page 256: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

241

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

No. Tanggal

Kegiatan

Jam

Pemb.

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/

Pendukung

Materi

Kegiatan

Evaluasi

Hasil Proses

1 5 Maret

2013

12.30-

13.10

WIB

ANK, DH,

ESW, GB,

HAK, IN,

MK, MW,

NS, RA

Layanan

Bimbingan

kelompok

Tindakan Seluruh siswa mempunyai tindakan

untuk mengikuti konseling

individu..

Praktikan memberikan topic tugas

yaitu tindakan siswa, kemudian

meminta pendapat anggota

kelompok untuk

mendiskusikannya

2 7 Maret

2013

09.15–

09.55

WIB

ANK, DH,

ESW, GB,

HAK, IN,

MK, MW,

NS, RA

Layanan

bimbingan

kelompok

Keterbukaan

diri

Seluruh siswa mengerti tentang

manfaat keterbukaan diri dan dapat

memanfaatkannya dengan baik.

Praktikan memberikan suatu topic

tugas yaitu tentang keterbukaan

diri kemudian meminta pendapat

anggota kelompok untuk

mendiskusikannya

MINGGU : 2

PENELITI : TRI OKTAVIANTO SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A

Batang, Maret 2013

Peneliti

Tri Oktavianto

NIM.1301408025

Mengetahui

Guru Pembimbing

Puji Hastuti, S .Pd.

NIP. 197906112006042017

Bulan Maret

Page 257: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

242

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

No. Tanggal

Kegiatan

Jam

Pemb.

Sasaran

Kegiatan

Kegiatan

Layanan/

Pendukung

Materi

Kegiatan

Evaluasi

Hasil Proses

1. 8 Maret

2013

10.30–

11.10

WIB

ANK, DH,

ESW, GB,

HAK, IN,

MK, MW,

NS, RA

Aplikasi

Instrumentasi

Pengisian

skala

psikologis

(post test)

Seluruh siswa mengerjakan dengan

baik dan tenang

Peneliti menyebarkan skala

psikologis dan memberikan

petunjuk pada siswa untuk

mengerjakannya.

MINGGU : 2

PENELITI : TRI OKTAVIANTO SEKOLAH : SMP N 4 BATANG

KELAS : VII A

Batang, Maret 2013

Peneliti

Tri Oktavianto

NIM.1301408025

Mengetahui

Guru Pembimbing

Puji Hastuti, S .Pd.

NIP. 197906112006042017

Bulan Maret

Page 258: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

243

PERHITUNGAN WILCOXON

Perbedaan Tingkat Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu Sebelum

dan Setelah Memperoleh Layanan Bimbingan Kelompok

No. Nama

Pre-test Post-test Perbedaan

(%) % Krite

ria %

Krite

ria

1 ANK 95 44.81 R 155 73.11 T 28.3%

2 DH 97 45.75 R 148 69.81 S 24.06%

3 ESW 130 61.32 S 181 85.38 ST 24.06%

4 GB 78 36.79 SR 146 68.87 S 32.08%

5 HAK 80 37.74 SR 144 67.92 S 30.18%

6 IN 153 72.17 T 188 88.68 ST 16.51%

7 MK 133 62.74 S 164 77.36 T 14.62%

8 MW 96 45.28 R 158 74.53 T 29.25%

9 NS 154 72.64 T 185 87.26 ST 14.62%

10 RA 84 39.62 SR 156 73.58 T 33.96%

Rata-rata 51.89 R Rata-

rata 76.65 T 24.76%

Tabel Kerja Uji Wilcoxon

Kode

Responden

Pre-test

(X1)

Post-test

(X2)

Beda

(X2-X1)

Tanda Jenjang

Jenjang + -

ANK 95 155 60 6 6 0

DH 97 148 51 4,5 4,5 0

ESW 130 181 51 4,5 4,5 0

GB 78 146 68 9 9 0

HAK 80 144 64 8 8 0

IN 153 188 35 3 3 0

MK 133 164 31 1,5 1,5 0

MW 96 158 62 7 7 0

NS 154 185 31 1,5 1,5 0

RA 84 156 72 10 10 0

Jumlah 55 0

Page 259: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

244

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan analisis uji wilcoxon diperoleh

jumlah jenjang yang kecil atau Thitung nilainya adalah 55. Sedangkan Ttabel untuk n =

10 dengan taraf kesalahan 5 % nilainya adalah 8 Jumlah jenjang (55) > t tabel (8)

dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa minat siswa mengikuti konseling individu menunjukkan peningkatan setelah

memperoleh layanan bimbingan kelompok.

TABEL HARGA-HARGA KRITIS DALAM TEST WILCOXON

N Tingkat signifikasi untuk test satu fihak

(One Tail Test)

0,025 0,010 0,005

Tingkat signifikasi untuk test satu fihak

(one tail test)

0,05 0,02 0,01

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

0

2

4

6

8

11

14

17

21

25

30

35

40

46

52

59

66

73

81

89

0

2

3

5

7

10

13

16

20

24

28

33

38

43

49

56

62

69

77

0

2

3

5

7

10

13

16

20

23

28

32

38

43

49

55

61

68

Page 260: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

245

PRE TEST SKALA MINAT

No Kode No item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 R-01 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 3 2 2 1 2 3 2 3 2 1 1 2 1 2 2 3 4 2 2 2 1 2

2 R-02 3 1 3 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 3 1 2 1 3 1 1 2

3 R-03 3 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 1 1 2 3 1 2 1 2 3 2 1 3 1 1 2 3 1 2 1 1 2 1 1 2

4 R-04 2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 2 3 2 1 2 3 1 2 1 3 2 1 2 3 1 3 1 2 3 2 3 2 2 2 1

5 R-05 4 2 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 1 2 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 1

6 R-06 4 3 2 2 3 2 4 2 2 4 2 3 3 4 4 1 3 3 4 4 2 1 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3

7 R-07 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1

8 R-08 3 2 2 1 1 1 3 1 2 2 3 1 1 1 2 1 3 1 3 2 3 2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2

9 R-09 1 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 3 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1

10 R-10 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 1 2 3 2 3 1 1 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 4 3 3 1

11 R-11 3 4 3 3 2 2 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 4 3 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3

12 R-12 4 3 2 3 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 1 3 2 2 1 2 3 2 3 1 3 1 1 3 1 1 2 3 1 2 3

13 R-13 4 2 2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 1 2 4 1 2 2 1 2 1 1 2 2

14 R-14 2 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3

15 R-15 4 2 3 1 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2

16 R-16 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1

17 R-17 2 1 3 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 4 3 2 2 3 3 1 2 3

18 R-18 3 2 4 2 3 1 3 1 2 3 3 2 3 2 1 3 2 2 3 1 3 3 1 1 3 3 1 3 1 3 3 1 2 2 2

19 R-19 4 2 3 3 2 2 1 3 2 3 1 2 4 2 3 3 2 2 3 2 1 2 1 3 2 3 4 2 3 1 2 2 3 2 2

20 R-20 2 3 1 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 1 2 3 2

21 R-21 3 2 1 2 1 2 1 3 2 1 3 2 2 1 3 1 1 1 2 1 3 1 3 1 2 1 3 1 2 1 2 1 2 3 1

22 R-22 2 1 2 3 3 2 1 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 3 2

23 R-23 2 1 4 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 4 3 3 1 3 2 1 3 2 3 1 2 3 1 2 1 3 2 1 2

24 R-24 2 2 2 3 2 3 1 2 1 2 2 1 2 3 1 3 1 2 1 3 1 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 2 2

25 R-25 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3 1 3 1 2 4 3 2 3 1 2 2 1 2 3 2 3

26 R-26 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 2

27 R-27 4 2 2 2 1 2 1 3 3 1 2 2 4 3 3 2 3 1 2 3 2 4 4 2 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 4

28 R-28 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 3 3 1 1 3 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 3

29 R-29 2 1 4 3 1 2 3 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 1 2 3 1 2 3 2 2 1

30 R-30 3 2 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 3 1 3 3

31 R-31 4 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 2 1 3 2 1 2 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 3 2

32 R-32 3 2 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3

Page 261: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

246

LANJUTAN PRE TEST SKALA MINAT

Jumlah % Skor Kriteria 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

1 4 2 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 4 3 1 2 3 103 48.584906 R AF L

1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 3 1 3 1 95 44.811321 R ANK L*

1 2 2 3 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 97 45.754717 R DH P*

2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 3 1 2 3 2 3 3 110 51.886792 R ES L

3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 4 2 3 130 61.320755 S ESW L*

2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 149 70.283019 T FAN P

1 2 1 1 1 1 2 1 2 3 1 2 2 1 1 1 2 2 78 36.792453 SR GB L*

3 1 2 2 1 1 1 3 4 1 2 1 1 2 2 2 2 3 101 47.641509 R HAL L

1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 3 2 1 1 2 80 37.735849 SR HAK L*

3 4 3 4 2 1 2 3 3 1 2 1 2 2 1 2 2 3 125 58.962264 S IA P

3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 153 72.169811 T IN P*

2 1 2 3 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 112 52.830189 R KN P

1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 111 52.358491 R LS P

4 3 3 4 3 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 1 3 3 152 71.698113 T MM L

2 3 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 2 1 2 133 62.735849 S MK P*

2 2 1 2 2 3 2 2 1 3 2 2 1 2 3 2 3 2 104 49.056604 R MZS L

2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 3 1 2 108 50.943396 R MKR L

3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 125 58.962264 S MHA L

4 2 2 3 4 3 2 4 3 3 1 3 2 4 1 1 3 2 129 60.849057 S MPW L

3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3 114 53.773585 R MUH L

2 3 1 2 1 3 2 2 1 2 3 1 2 1 2 1 3 2 96 45.283019 R MW L*

3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 1 2 1 2 3 3 2 3 112 52.830189 R MUN L

2 1 3 2 3 2 1 4 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 106 50 R NP P

1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 3 3 2 105 49.528302 R NR P

1 3 2 1 2 2 3 1 3 3 1 2 3 2 3 4 3 3 125 58.962264 S NM P

2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 154 72.641509 T NS P*

1 2 2 3 1 4 1 2 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 129 60.849057 S RD P

1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 84 39.622642 SR RA P*

3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 112 52.830189 R DSD P

2 3 1 3 2 1 3 3 1 2 1 2 2 2 3 2 3 3 109 51.415094 R TB L

2 2 4 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2 3 4 2 2 2 129 60.849057 S UH P

2 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 149 70.283019 T YA P

116.21875 54.820165

Page 262: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

247

HASIL UJI PRE TEST PER INDIKATOR

No Kode Resp.

Perhatian terhadap konseling individu Jumlah % kriteria

Ketertarikan terhadap konseling individu jumlah % kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 R-02 3 1 3 2 1 1 2 2 2 1 18 45.00 R 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 1 3 1 2 2 31 51.67 R

2 R-03 3 2 1 2 2 1 2 2 1 3 19 47.50 R 2 1 1 2 3 1 2 1 2 3 2 1 3 1 1 26 43.33 R

3 R-05 4 2 3 2 1 3 3 2 3 2 25 62.50 S 3 2 1 3 2 1 2 4 3 2 3 2 3 2 3 36 60.00 S

4 R-07 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 15 37.50 SR 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 1 24 40.00 SR

5 R-09 1 3 1 1 1 2 1 1 2 1 14 35.00 SR 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 3 1 26 43.33 R

6 R-11 3 4 3 3 2 2 4 2 3 4 30 75.00 T 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 4 3 2 2 3 42 70.00 S

7 R-15 4 2 3 1 3 2 3 3 2 2 25 62.50 S 3 3 2 1 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 40 66.67 S

8 R-21 3 2 1 2 1 2 1 3 2 1 18 45.00 R 3 2 2 1 3 1 1 1 2 1 3 1 3 1 2 27 45.00 R

9 R-26 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 31 77.50 T 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 46 76.67 T

10 R-28 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 20 50.00 R 1 1 2 1 1 2 1 1 3 3 1 1 3 3 1 25 41.67 R

215 53.75 R 323 53.83 R

Sangat Tinggi 0 0% Sangat Tinggi 0 0%

Tinggi 2 20% Tinggi 1 10%

Sedang 2 20% Sedang 3 30%

Rendah 4 40% Rendah 5 50%

Sangat Rendah 2 20% Sangat Rendah 1 10%

Keinginan mengikuti konseling individu jumlah % kriteria

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 2 3 1 2 1 3 1 1 2 17 42.50 R

2 3 1 2 1 1 2 1 1 2 16 40.00 SR

2 3 4 2 3 2 2 3 2 1 24 60.00 S

2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 12 30.00 SR

2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 15 37.50 SR

3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 27 67.50 S

3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 26 65.00 S

1 3 1 2 1 2 1 2 3 1 17 42.50 R

3 4 3 2 3 2 3 4 3 2 29 72.50 T

1 1 1 2 1 1 1 2 1 3 14 35.00 SR

197 49.25 R

Sangat Tinggi 0 0%

Tinggi 1 10%

Sedang 3 30%

Rendah 2 20%

Sangat Rendah 4 40%

Page 263: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

248

LANJUTAN HASIL UJI PRE TEST PER INDIKATOR

Keyakinan mengikuti konseling individu jum

lah %

krit

eria

Tindakan untuk mengikuti konseling

individu jum

lah %

krit

eria

Jumlah

Total

%

Total

Krite

ria

Total 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 16 36.36 SR 2 2 1 3 1 3 1 13 46.43 R 95 44.81 R

1 2 2 3 1 1 2 1 2 3 2 20 45.45 R 2 2 2 2 2 3 3 16 57.14 S 97 45.75 R

3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 26 59.09 S 3 3 2 2 4 2 3 19 67.86 S 130 61.32 S

1 2 1 1 1 1 2 1 2 3 1 16 36.36 SR 2 2 1 1 1 2 2 11 39.29 SR 78 36.79 SR

1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 14 31.82 SR 1 1 3 2 1 1 2 11 39.29 SR 80 37.74 SR

3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 35 79.55 T 3 2 3 3 3 3 2 19 67.86 S 153 72.17 T

2 3 3 1 2 3 2 3 3 3 2 27 61.36 S 3 1 3 3 2 1 2 15 53.57 R 133 62.74 S

2 3 1 2 1 3 2 2 1 2 3 22 50.00 R 1 2 1 2 1 3 2 12 42.86 R 96 45.28 R

2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 30 68.18 S 3 2 2 3 2 3 3 18 64.29 S 154 72.64 T

1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 15 34.09 SR 1 2 2 1 1 1 2 10 35.71 SR 84 39.62 SR

221 50.23 R 144 51.43 R 1100 51.89 R

Sangat Tinggi 0 0% Sangat Tinggi 0 0% 0

Tinggi 1 10% Tinggi 0 0% 5

Sedang 3 30% Sedang 4 40% 15

Rendah 2 20% Rendah 3 30% 16

Sangat Rendah 4 40% Sangat Rendah 3 30% 14

Page 264: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

249

POST TEST SKALA MINAT

NO Kode Resp. No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 R-02 3 2 3 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4

2 R-03 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3

3 R-05 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3

4 R-07 2 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 2 4 3 3 2 2 4 3 2 3 2 4 3

5 R-09 3 3 3 2 4 3 3 2 2 4 3 2 2 3 2 2 2 4 2 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2

6 R-11 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3

7 R-15 4 2 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4

8 R-21 3 3 4 2 3 2 3 4 3 2 3 4 2 4 3 2 3 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3

9 R-26 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4

10 R-28 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 2 3 4 2

Page 265: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

250

Jumlah % Kriteria

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 155 73.11 T

2 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 148 69.81 S

4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 181 85.38 ST

3 3 4 2 4 3 2 2 3 2 3 2 1 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 146 68.87 S

2 4 3 2 2 3 2 4 2 2 3 4 2 3 4 2 2 3 3 4 2 2 3 144 67.92 S

3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 188 88.68 ST

3 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 164 77.36 T

2 4 2 3 4 2 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 4 2 4 3 3 158 74.53 T

4 3 4 4 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 185 87.26 ST

3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 2 4 3 2 3 2 2 3 4 2 3 156 73.58 T

Page 266: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

251

HASIL UJI POST TEST PER INDIKATOR

No Kode Resp.

Perhatian terhadap konseling individu jumlah % kriteria

Ketertarikan terhadap konseling individu jumlah % kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 R-02 3 2 3 4 4 2 3 4 3 2 30 75.00 T 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 41 68.33 S

2 R-03 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 28 70.00 S 2 3 2 2 4 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 43 71.67 T

3 R-05 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 35 87.50 ST 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 51 85.00 T

4 R-07 2 3 2 4 4 2 3 3 3 2 28 70.00 S 3 3 2 4 2 3 2 2 4 3 3 2 2 4 3 42 70.00 S

5 R-09 3 3 3 2 4 3 3 2 2 4 29 72.50 T 3 2 2 3 2 2 2 4 2 4 2 3 2 3 3 39 65.00 S

6 R-11 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 36 90.00 ST 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 54 90.00 ST

7 R-15 4 2 4 3 3 2 4 3 2 3 30 75.00 T 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 47 78.33 T

8 R-21 3 3 4 2 3 2 3 4 3 2 29 72.50 T 3 4 2 4 3 2 3 4 2 4 3 3 4 2 4 47 78.33 T

9 R-26 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 36 90.00 ST 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 51 85.00 T

10 R-28 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 30 75.00 T 2 3 3 2 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 44 73.33 T

311 77.75 T 459 76.50 T

Sangat Tinggi 3 30% Sangat Tinggi 1 10%

Tinggi 5 50% Tinggi 6 60%

Sedang 2 20% Sedang 3 30%

Rendah 0 0% Rendah 0 0%

Sangat Rendah 0 0% Sangat Rendah 0 0%

Keinginan mengikuti konseling individu jumlah % kriteria

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 30 75.00 T

2 3 3 3 3 2 3 3 1 2 25 62.50 S

4 3 4 3 3 4 3 3 4 2 33 82.50 T

2 3 2 4 3 3 3 4 2 4 30 75.00 T

3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 26 65.00 S

3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 34 85.00 T

3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 32 80.00 T

3 3 3 4 3 2 4 2 3 4 31 77.50 T

4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 36 90.00 ST

4 2 3 4 2 3 2 3 4 3 30 75.00 T

307 76.75 T

Sangat Tinggi 1 10%

Tinggi 7 70%

Sedang 2 20%

Rendah 0 0%

Sangat Rendah 0 0%

Page 267: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

252

LANJUTAN HASIL UJI POST TEST PER INDIKATOR

Keyakinan mengikuti konseling individu

jumlah % kriteria Tindakan mengikuti konseling individu

jumlah % kriteria Jumlah

Total

%

Total

Kriteria

Total 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

4 4 3 3 2 4 3 2 4 2 3 34 77.27 T 3 2 3 3 3 3 3 20 71.43 T 155 73.11 T

3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 31 70.45 T 3 2 3 4 3 3 3 21 75.00 T 148 69.81 S

4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 38 86.36 T 3 3 3 4 4 4 3 24 85.71 ST 181 85.38 ST

3 2 2 3 2 3 2 1 4 3 2 27 61.36 S 2 4 3 2 3 2 3 19 67.86 S 146 68.87 S

3 2 4 2 2 3 4 2 3 4 2 31 70.45 T 2 3 3 4 2 2 3 19 67.86 S 144 67.92 S

4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 39 88.64 T 3 4 3 4 3 4 4 25 89.29 ST 188 88.68 ST

2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 35 79.55 T 3 2 3 4 3 3 2 20 71.43 T 164 77.36 T

2 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 30 68.18 S 2 3 4 2 4 3 3 21 75.00 T 158 74.53 T

4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 37 84.09 T 4 4 3 4 2 4 4 25 89.29 ST 185 87.26 ST

3 4 3 3 2 4 3 2 4 3 2 33 75.00 T 3 2 2 3 4 2 3 19 67.86 S 156 73.58 T

335 76.14 T 213 76.07 T 1625 76.65 T

Sangat Tinggi 0 0% Sangat Tinggi 3 30% 3

Tinggi 8 80% Tinggi 4 40% 5

Sedang 2 20% Sedang 3 30% 15

Rendah 0 0% Rendah 0 0% 16

Sangat Rendah 0 0% Sangat Rendah 0 0% 14

Page 268: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

253

Deskripsi Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu

No Responden Deskripsi Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu

1. ANK Kondisi awal minat mengikuti konseling individu sebelum

mengikuti layanan bimbingan kelompok tiap indikator meliputi

perhatian terhadap konseling individu pada kategori rendah,

ketertarikan terhadap konseling individu kategori rendah,

keinginan mengikuti konseling individu kategori rendah,

keyakinan mengikuti konseling individu pada kategori sangat

rendah, dan tindakan untuk mengikuti konseling individu kategori

rendah. Secara keseluruhan kondisi awal tingkat minat mengikuti

konseling individu termasuk dalam kategori rendah.

ANK termasuk siswa yang pendiam dan pemalu. Dia lebih

banyak diam pada saat kegiatan bimbingan kelompok

berlangsung, jika ditanya juga siswa cenderung malu untuk

menjawab. Siswa mulai aktif berpendapat pada saat pertemuan

ketiga setelah membahas materi kepercayaan diri pada pertemuan

kedua. Hasil evaluasi akhir siswa mengungkapkan bahwa

mengikuti layanan bimbingan kelompok menumbuhkan

pengetahuan baru mengenai layanan di BK, dan konseling

individu sangat penting bagi siswa untuk memecahkan masalah

yang dihadapi. Selain itu, siswa merasa senang dan gembira

mengikuti kegiatan bimbingan kelompok karena dapat melatih

siswa untuk berbicara di depan umum dan pengalaman baru.

Komitmen yang akan dilakukan adalah ingin mengikuti konseling

individu dengan guru BK dan lebih berani dalam berpendapat.

Kondisi akhir minat mengikuti konseling individu setelah

mengikuti layanan bimbingan kelompok tiap indikator meliputi

perhatian terhadap konseling individu pada kategori tinggi,

ketertarikan terhadap konseling individu kategori sedang,

keinginan mengikuti konseling individu kategori tinggi, keyakinan

mengikuti konseling individu pada kategori tinggi, dan tindakan

untuk mengikuti konseling individu kategori tinggi. Secara

keseluruhan kondisi akhir tingkat minat mengikuti konseling

individu termasuk dalam kategori tinggi.

2. DH Pada pertemuan pertama, DH belum mengalami

perkembangan pada aspek apapun karena DH merupakan

termasuk siswa yang pemalu dan mudah terpengaruh orang lain.

Page 269: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

254

Dia lebih banyak diam pada saat kegiatan bimbingan kelompok

berlangsung. Pada pertemuan ketiga, terdapat aspek yang

mengalami peningkatan yaitu mengenai mulai mengenalnya DH

dan ada pehatian dari DH tentang konseling individu. Pada

pertemuan keempat, aspek yang mengalami perkembangan masih

sama dengan pertemuan sebelumnya. Namun, DH mulai aktif

berpendapat pada saat pertemuan kelima, dan perkembangan DH

merupakan yang paling lambat mengalami peningkatan di aspek

minat mengikuti konseling individu. Namun pada pertemuan yang

keenam sampai kedelapan siswa terlihat senang mengikuti

layanan bimbingan kelompok dan bisa menumbuhkan dinamika

kelompok bersama anggota kelompok lain. Dan pada pertemuan

tersebut semua aspek minat sudah mengalami perkembangan.

Hasil evaluasi akhir DH mengungkapkan bahwa mengikuti

bimbingan kelompok menumbuhkan pengetahuan baru mengenai

konseling individu, tenyata konseling individu tidak hanya untuk

siswa yang bermasalah saja melainkan semua siswa yang

membutuhkan.

3. ESW Pada awal pertemuan ESW mengikuti kegiatan bimbingan

kelompok dengan baik. Ia memberikan berbagai argumen tentang

pelaksanaan bimbingan kelompok, ESW adalah siswa yang paling

aktif diantara semua anggota kelompok, Ia juga sering

memberikan pendapat selama kegiatan bimbingan kelompok

berlangsung, berbeda dengan teman-temannya yang lain yang

diam dan kurang memperhatikan kegiatan bimbingan kelompok,

ESW sering memberikan komentar-komentarnya sehingga

memunculkan dinamika dalam kelompok tersebut, selain itu juga

membuat teman-teman yang lain menjadi semangat dalam

mengikuti bimbingan kelompok dan memunculkan suasana

humoris dalam suasana kelompok. Dari pertemuan pertama

hingga terakhir ESW terlihat sangat menonjol dan menunjukkan

peningkatan semua aspek dalam minat mengikuti konseling

individu, aspek-aspek tersebut yaitu aspek perhatian terhadap

konseling individu, ketertarikan mengikuti konseling individu,

keinginan mengikuti konseling individu, keyakinan mengikuti

konseling individu dan tindakan mengikuti konseling individu. Ia

sangat antusias mengikuti dari awal pembentukan hingga

pengakhiran kegiatan bimbingan kelompok, sehingga kemajuan

peningkatan minat konseling yang dialami ESW sangat pesat.

Page 270: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

255

Selain itu, ESW juga merasa senang mengikuti bimbingan

kelompok karena menambah pengetahuan dan sudah dijelaskan

tentang berbagai macam materi sehingga ia merasa besar

manfaatnya mengikuti bimbingan kelompok. Dan ESW juga baru

mengetahui bahwa konseling individu sangat menarik dan

penting, sehingga ia berkomitmen akan mengikuti konseling

individu dengan guru BK.

4. GB Sebelum mengikuti layanan bimbingan kelompok, hasil pre

test menunjukkan bahwa tiap indikator meliputi perhatian

terhadap konseling individu pada kategori sangat rendah,

ketertarikan terhadap konseling individu kategori sangat rendah,

keinginan mengikuti konseling individu kategori sangat rendah,

keyakinan mengikuti konseling individu pada kategori sangat

rendah, dan tindakan untuk mengikuti konseling individu kategori

sangat rendah. Secara keseluruhan kondisi awal tingkat minat

mengikuti konseling individu termasuk dalam kategori sangat

rendah. GB merupakan siswa yang paling nakal diantara anggota

kelompok lain, namun ia mempunyai minat yang paling rendah

dalam mengikuti konseling individu. Pada pertemuan pertama

hingga ketiga GB masih cuek dengan kegiatan bimbingan

kelompok, ia mengikuti bimbingan kelompok tapi cenderung

diam dan asyik mengobrol sendiri dengan temannya. Namun pada

pertemuan keempat GB bisa berubah dan bisa mengikuti

bimbingan kelompok dengan baik, GB sudah mendengarkan

diskusi dalam kelompok dan sudah aktif dalam berpendapat.

Sebenarnya GB sudah pernah mengikuti konseling individu

namun karena dipanggil guru BK sehingga GB memandang

konseling individu kegiatan yang membosankan, namun setelah

mengikuti delapan kali pertemuan dalam bimbingan kelompok

GB menjadi sadar pentingnya konseling individu dan ingin

mengikuti konseling individu dengan guru BK namun atas

kemauan sendiri bukan karena dipanggil guru BK. GB merasa

senang mengikuti bimbingan kelompok karena menambah

minatnya dalam mengikuti konseling individu. Setelah mengikuti

layanan bimbingan kelompok diperoleh hasil bahwa bimbingan

kelompok dapat meningkatkan minat mengikuti konseling

individu. Itu ditunjukkan dengan meningkatnya tiap indikator

meliputi perhatian terhadap konseling individu pada kategori

sedang, ketertarikan terhadap konseling individu kategori sedang,

Page 271: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

256

keinginan mengikuti konseling individu kategori tinggi, keyakinan

mengikuti konseling individu pada kategori sedang, dan tindakan

untuk mengikuti konseling individu kategori sedang. Secara

keseluruhan kondisi akhir tingkat minat mengikuti konseling

individu termasuk dalam kategori sedang.

5. HAK HAK termasuk siswa yang pendiam dan pemalas. Dia lebih

banyak bermain sendiri saat kegiatan bimbingan kelompok

berlangsung. HAK termasuk siswa yang sangat rendah minatnya

dalam mengikuti konseling individu. Pada awal-awal kegiatan

bimbingan kelompok HAK kurang antusias ikut bimbingan

kelompok, namun HAK tidak mengganggu temannya yang lain,

dan cenderung bermain sendiri. Namun HAK mulai aktif

berpendapat pada saat pertemuan ketiga. HAK sudah berani

mengungkapkan pendapatnya saat membahas materi, walaupun

masih malu-malu karena saat mengungkapkan argument HAK

lebih banyak memalingkan mukanya. Kemudian pada petemuan

keempat sampai keenam HAK sudah bisa menyesuaikan diri

dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan teman-

temannya yang lain. Pada pertemuan ketujuh, hampir semua aspek

minat sudah berkembang. Dan pada pertemuan terakhir HAK

sudah mengalami perkembangan dalam meningkatkan minat

mengikuti konseling individu. Hasil evaluasi akhir siswa

mengungkapkan bahwa mengikuti bimbingan kelompok

menumbuhkan pengetahuan baru dan yang paling penting

pengetahuan mengenai kegiatan konseling individu disekolah,

sebelumnya HAK tidak mengerti tentang layanan-layanan di BK,

namun setelah mengikuti bimbingan kelompok selain menambah

kepercayaan diri dalam berpendapat juga HAK berkomitmen

ingin mengikuti konseling individu dengan guru BK untuk

mengatasi maslah yang sedang dihadapi HAK.

6. IN IN termasuk siswa yang aktif dan rajin. Namun IN masih

terlihat grogi dan takut pada pertemuan pertama, itu dibuktikan

dengan IN lebih banyak diam saat pertemuan pertama karena

layanan bimbingan kelompok baru pertama kali ia ikuti sehingga

masih grogi. Namun pada pertemuan kedua sampai pertemuan

kedelapan, Dia sudah aktif pada saat kegiatan layanan bimbingan

kelompok berlangsung. Hasil evaluasi akhir siswa

mengungkapkan bahwa mengikuti bimbingan kelompok

menumbuhkan pengetahuan baru mengenai konseling individu

Page 272: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

257

sehingga siswa bisa terpacu untuk antusias mengikuti konseling

individu disekolah. Selain itu, siswa merasa senang mengikuti

kegiatan bimbingan kelompok dan akan mencoba layanan

konseling individu karena IN ingin ada orang yang diajak

berkeluh kesah untuk mendengarkan masalahnya selain itu juga

kegiatan bimbingan kelompok berfungsi untuk berbagi

pengalaman kepada anggota kelompok yang lain.

Setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok sebanyak 8

kali petemuan IN mengalami peningkatan dalam minat mengikuti

konseling individu yaitu mengenai tiap indikator yang mengalami

kenaikan dibandingkan sebelum mengikuti layanan bimbingan

kelompok meliputi perhatian terhadap konseling individu pada

kategori sangat tinggi, ketertarikan terhadap konseling individu

kategori sangat tinggi, keinginan mengikuti konseling individu

kategori tinggi, keyakinan mengikuti konseling individu pada

kategori tinggi, dan tindakan untuk mengikuti konseling individu

kategori sangat tinggi. Secara keseluruhan kondisi akhir tingkat

minat mengikuti konseling individu termasuk dalam kategori

sangat tinggi.

7. MK Pertemuan pertama MK belum ada aspek minat yang

berkembang, pada pertemuan awal MK sulit berkomunikasi.

Pada pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan kedua sudah ada

perkembangan pada aspek minat yaitu perhatian terhadap

konseling individu, MK masih nampak ragu-ragu dan enggan

berpendapat. MK termasuk kategori siswa yang pendiam. Dia

lebih banyak diam pada saat kegiatan bimbingan kelompok

berlangsung. Siswa mulai aktif berpendapat pada saat pertemuan

keempat. MK sudah mulai menikmati kegiatan bimbingan

kelompok dan berbaur dengan anggota kelompok lain. Pada

pertemuan kelima, aspek yang mengalami perkembangan masih

sama seperti pada pertemuan sebelumnya, namun terdapat aspek

lain yang mengalami perkembangan yaitu aspek ketertarikan

mengikuti konseling individu. Dan pada pertemuan terakhir semua

aspek minat sudah mengalami perkembangan. Sebelum mengikuti

bimbingan kelompok tingkat minat mengikuti konseling individu

pada MK termasuk dalam kategori sedang namun setelah

mengikuti bimbingan kelompok kondisi akhir MK dalam

mengikuti konseling individu berada pada kategori tinggi, berarti

ada peningkatan yang signifikan pada MK. Hasil evaluasi akhir

Page 273: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

258

MK mengungkapkan bahwa mengikuti bimbingan kelompok

menumbuhkan pengetahuan baru dan juga menumbuhkan

keberanian untuk berbicara di depan umum. Komitmen yang akan

dilakukan adalah ingin mengikuti layanan konseling individu

dengan guru BK untuk cerita masalah yang sedang dihadapi.

8. MW Pada awal petemuan bimbingan kelompok MW kurang

tertarik mengikuti bimbingan kelompok, sampai pada pertemuan

ketiga MW masih sering kurang perhatian dan fokus dalam

mengikuti bimbingan kelompok. Sebenanya MW termasuk siswa

yang nakal dan suka menjahili teman. Dia lebih banyak sibuk

sendiri pada saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung dan

ketika temannya ada yang berpendapat ia menggoda dan

mengejek temannya, namun kalau MW di beri pertanyaan ia diam

dan enggan menjawab. Setelah pertemuan keempat MW mulai

bisa menghilangkan kebiasaannya menjahili temannya. Dan

terlihat aspek mengingkatkan minat konseling individu pada diri

MW meningkat. Namun secara keseluruhan sampai pertemuan

kedelapan MW selalu mengikuti bimbingan kelompok dan terlihat

perkembangan yang baik pada aspek minat mengikuti konseling

individu pada MW, dari semula sebelum mengikuti bimbingan

kelompok tingkat minat mengikuti konseling individu pada MW

termasuk dalam kategori rendah namun setelah mengikuti layanan

bimbingan kelompok tingkat minat mengikuti konseling individu

berada pada kategori tinggi, berarti ada peningkatan yang

signifikan pada MW. Hasil evaluasi akhir siswa mengungkapkan

bahwa mengikuti bimbingan kelompok menyenangkan karena

banyak permaianan baru, tahu makna pentingnya kegiatan

konseling individu. Selain itu, siswa merasa senang mengikuti

kegiatan bimbingan kelompok karena dapat melatih siswa untuk

berbicara di depan umum dan menambah pengetahuan baru.

9. NS NS termasuk siswa yang aktif dan siswa yang rajin. Dia

lebih banyak mendengarkan dan berpendapat pada saat kegiatan

bimbingan kelompok teknik. NS mengikuti kegiatan bimbingan

kelompok dengan baik dari awal pertemuan hingga akhir

pertemuan dan NS tidak suka bergurau dengan temannya dan

memilih unuk memperhatikan pendapat dari anggota kelompok

lainnya. Hasil evaluasi akhir siswa mengungkapkan bahwa

mengikuti bimbingan kelompok menumbuhkan pengetahuan baru

dan pengalaman baru, NS baru pertama kali mengikuti bimbingan

Page 274: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

259

kelompok dan ia merasa kegiatan bimbingan kelompok

menyenangkan. Komitmen yang akan dilakukan adalah ingin

lebih terbuka dengan orang lain sehingga NS ingin mengikuti

layanan konseling individu. Setelah mengikuti layanan bimbingan

kelompok, NS mengalami peningkatan di setiap indikator meliputi

perhatian terhadap konseling individu pada kategori sangat tinggi,

ketertarikan terhadap konseling individu kategori tinggi,

keinginan mengikuti konseling individu kategori sangat tinggi,

keyakinan mengikuti konseling individu pada kategori tinggi, dan

tindakan untuk mengikuti konseling individu kategori sangat

tinggi. Secara keseluruhan kondisi akhir tingkat minat mengikuti

konseling individu termasuk dalam kategori sangat tinggi.

10. RA RA termasuk siswa yang pemalu namun RA antusias

mengikuti layanan bimbingan kelompok dari awal kegiatan. RA

terlihat masih grogi, tegang dan takut pada pertemuan pertama

saat bimbingan kelompok, RA lebih banyak diam pada saat

kegiatan bimbingan kelompok pertemuan pertama berlangsung

dan juga pada saat berpendapat dia hanya ikut ikutan menjawab

sama seperti teman yang lain, namun setelah membahas mengenai

kepercayaan diri pada pertemuan kedua, RA terlihat mulai aktif

memberikan pendapatnya dan tidak terlihat orang yang pemalu.

Banyak peningkatan aspek yang dialami RA. Pada pertemuan

kelima terjadi peningkatan pada aspek ketertarikan mengikuti

konseling individu. Pada pertemuan ketujuh, hampir semua aspek

minat sudah berkembang. Dan pada pertemuan terakhir semua

aspek minat sudah mengalami perkembangan. Hasil evaluasi akhir

siswa mengungkapkan bahwa mengikuti bimbingan kelompok

menumbuhkan pengetahuan baru , meningkatkan percaya diri, dan

meningkatkan minat mengikuti konseling individu pada RA.

Selain itu, siswa merasa senang mengikuti kegiatan bimbingan

kelompok karena banyak permainannya. Komitmen yang akan

dilakukan adalah ingin lebih terbuka dalam berkomunikasi dan

ingin mengikuti konseling individu.

Page 275: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

260

HASIL EVALUASI BIMBINGAN KELOMPOK PERTEMUAN I

Hari/tanggal : Selasa, 12 Februari 2013

Topik : Mengenal tentang konseling individu

No. Responden Pemahaman Perasaan Tindakan yang akan

dilakukan

1. ANK

Menambah

pengetahuan tentang

pengertian dan

tujuan konseling

individu

Lega dan senang Jika mendapatkan

masalah harus

menyerahkan diri

2. DH

Mengerti tentang

pengertian, tujuan

dan langkah-langkah

konseling individu

Senang Akan mencoba

mengikuti layanan

tersebut

3. ESW

Tahu tentang

pengertian dan

tujuan konseling

individu

Senang karena

mendapat

wawasan baru

Jikan\ mendapat

masalah yang berat

harus bercerita kepada

guru BK untuk

mendapat solusinya

4. GB Menjadi tahu factor Biasa saja Seperti yang dilakukan

setiap hari

5. HAK Bisa tahu tentang

konseling individu

Sangat lega sekali Belajar memdalami

konseling individu

6. IN Tahu tentang tujuan

dan pengertian

konseling individu

Senang Akan mencoba

mengikuti layanan

tersebut

7. MK

Dapat mengerti

tentang konseling

individu

Gembira Memberi saran kepada

teman, jika teman ada

masalah supaya cepat

selesai

8. MW Pemahaman tentang

tujuan konseling

individu

Senang dan lega Akan melakukan saran

yang diberikan

9. NS Mendapat

pengalaman baru

Senang Menyampaikan kepada

teman

10. RA

Mendapat informasi

baru

Senang, tegang,

takut

Memahami kegiatan

konseling

individu/menyampaikan

kepada teman

Page 276: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

261

HASIL EVALUASI BIMBINGAN KELOMPOK PERTEMUAN II

Hari/tanggal : Kamis, 14 Februari 2013

Topik : Meningkatkan kepercayaan diri

No. Responden Pemahaman Perasaan Tindakan yang

akan dilakukan

1. ANK Memahami tentang

kepercayaan diri

Senang Berusaha untuk

tampil percaya diri

2. DH Mengerti arti percaya

diri

Senang dan

bahagia

Akan menambah

kepercayaan diri

3. ESW

Mengerti bagaimana

agar percaya diri

dalam melakukan

sesuatu

Senang Menunjukkan sikap

percaya diri

4. GB

Tahu tentang

pengertian, tips, dan

ciri-ciri orang yang

tidak percaya diri

Lega Meningkatkan

kepercayaan diri

5. HAK Tahu cara agar bisa

percaya diri

Bahagia Belajar untuk

percaya diri

6. IN

Mengerti tentang

pengertian, tips-tips,

fektor-faktor dan

gejala kepercayaan

diri

Ceria, bahagia, dan

senang

Ingin mencoba untuk

percaya diri

7. MK Pemahaman tentang

tips-tips kepercayaan

diri

Senang, ceria,

bahagia

Akan menambah

kepedean

8. MW Mendapatkan

wawasan baru

Senang Mencobanya

dirumah atau

disekolah

9. NS Tahu tips-tips

kepercayaan diri

Senang dan tambah

wawasan

Menceritakan ke

teman

10. RA

Percaya diri adalah

perilaku yang

menunjukkan

keyakinan pada

kemampuan dan

penilaian diri sendiri

Senang dan tegang Menceritakan ke

teman

Page 277: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

262

HASIL EVALUASI BIMBINGAN KELOMPOK PERTEMUAN III

Hari/tanggal : Selasa, 19 Februari 2013

Topik : Perhatian terhadap konseling individu

No. Responden Pemahaman Perasaan Tindakan yang

akan dilakukan

1. ANK

Menambah

pengetahuan untuk

memusatkan

perhatian pada

konseling individu.

Senang Berusaha mencoba

cara memusatkan

perhatian pada

konseling individu

2. DH

Bisa mengetahui cara

memusatkan

perhatian pada

konseling individu

Senang Akan mencoba cara

memusatkan

perhatian tentang

konseling individu

3. ESW

Menjadi tahu cara

memusatkan

perhatian pada

konseling individu.

Senang dan gembira Berusaha akan

mencoba cara untuk

memusatkan

perhatian

4. GB Bisa tahu cara

memusatkan

perhatian

Senang Akan mencoba cara

untuk memusatkan

perhatian

5. HAK

Tahu cara

memusatkan

perhatian pada

konseling individu

Senang Mencoba cara untuk

memusatkan

perhatian

6. IN

Jadi mengerti cara

memusatkan

perhatian terutama

pada konseling

individu

Sangat senang Berusaha untuk

memusatkan

perhatian pada

konseling individu

7. MK Mengerti cara

memusatkan

perhatian

Senang Akan mencoba cara

memusatkan

perhatian

8. MW

Jadi mengerti cara

memusatkan

perhatian pada

konseling individu

Lega Akan lebih perhatian

terhadap konseling

individu

9. NS Jadi tahu cara

memusatkan

perhatian

Bahagia Saya akan mencoba

cara tersebut

10. RA Mengerti bagaimana

cara memusatkan

perhatian

Menyenangkan Akan mencoba cara

untuk memusatkan

perhatian

Page 278: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

263

HASIL EVALUASI BIMBINGAN KELOMPOK PERTEMUAN IV

Hari/tanggal : Kamis, 21 Februari 2013

Topik : Membangkitkan ketertarikan siswa

No. Responden Pemahaman Perasaan Tindakan yang

akan dilakukan

1. ANK

Mengetahui tentang

cara membangkitkan

agar siswa tertarik

mengikuti konseling

individu

Senang dan gembira Memberi tahu

teman tentang

wawasan yang

didapat

2. DH

Tahu agar bisa tertarik

mengikuti konseling

individu

Merasa senang Memberi tahu

teman yang tidak

tertarik mengikuti

konseling individu

3. ESW

Mengerti cara yang

efektif meningkatkan

minat agar bisa

senang mengikuti

konseling individu

Senang Curhat kepada guru

BK jika mempunyai

masalah yang serius

4. GB

Siswa bisa dengan

sendirinya tertarik

dengan konseling

individu

Menyenangkan Akan tertarik

mengikuti konseling

individu

5. HAK

Mengetahui lebih

dalam tentang cara

agar siswa tertarik

mengikuti konseling

individu

Senang Akan mencoba apa

yang telah diajarkan

6. IN

Memahami tentang

cara agar bisa tertarik

ikut konseling

individu

Gembira .Siap mengikuti

konseling individu

jika mempunyai

masalah

7. MK Memambah wawasan

baru

Senang Bercerita ke teman

yang belum tahu

8. MW Pengetahuan

bertambah

Senang dan lebih

baik

Berusaha untuk

tertarik dengan

konseling individu

9. NS

Mengerti agar tertarik

untuk mengikuti

konseling individu

Senang Lebih tertarik

mengikuti konseling

individu dengan

guru BK

10. RA

Bisa tahu tentang cara

memanfaatkan minat-

minat yang dimiliki

agar bisa diarahkan

untuk mengikuti

konseling individu

Senang Akan lebih tertarik

dengan konseling

individu

Page 279: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

264

HASIL EVALUASI BIMBINGAN KELOMPOK PERTEMUAN V

Hari/tanggal : Selasa, 26 Februari 2013

Topik : Keinginan mengikuti konseling individu

No. Responden Pemahaman Perasaan Tindakan yang

akan dilakukan

1. ANK

Menjadi tahu dan

paham mengenai cara

membangkitkan

keinginan

Senang Membangkitkan

keinginan mengikuti

konseling individu

2. DH

Mengerti bagaimana

cara membangkitkan

keinginan mengikuti

konseling individu

Senang Mencoba

membangkitkan

keinginan mengikuti

konseling individu

3. ESW

Jadi paham bagaimana

membangkitkan

keinginan mengikuti

layanan konseling

individu

Senang Akan mencoba cara

membangkitkan

keinginan mengikuti

konseling individu

4. GB Mengetahui mengenai

cara membangkitkan

keinginan

Ceria Akan menerapkan

apa yang telah

disampaikan

5. HAK

Jadi tahu gimana agar

menambah keinginan

mengikuti konseling

individu

Senang dan

bahagia

Akan

membangkitkan

keinginan untuk

mengikuti konseling

individu

6. IN

Bisa belajar

bagaimana cara

membangkitkan

keinginan mengikuti

konseling individu

Sangat lega sekali Mencoba

membangkitkan

keinginan mengikti

konseling individu

7. MK

Menambah

pengetahuan

mengenai cara

membangkitkan

keinginan

Senang Akan mencoba cara

membangkitkan

keinginan mengikuti

konseling individu

8. MW Jadi tahu dan paham

cara membangkitkan

keinginan

Senang Akan mencoba cara

tersebut

9. NS

Tahu bagaimana

membangkitkan

keinginan mengikuti

konseling individu

Gembira Akan mencoba cara

membangkitkan

keinginan mengikuti

konseling individu

10. RA Bisa mengerti cara

membangkitkan

keinginan

Senang dan lega Mengikuti apa yang

telah disampaikan

Page 280: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

265

HASIL EVALUASI BIMBINGAN KELOMPOK PERTEMUAN VI

Hari/tanggal : Senin, 28 Februari 2013

Topik : Meningkatkan keyakinan

No. Responden Pemahaman Perasaan Tindakan yang

akan dilakukan

1. ANK Mengetahui tips

untuk menambah

keyakinan

Senang Akan menerapkan

apa yang telah

disampaikan

2. DH

Mengetahui ternyata

ada tips untuk

menambah keyakinan

mengikuti konseling

individu

Senang Akan mencoba tips-

tips untuk menambah

keyakinan mengikuti

konseling individu

3. ESW

Tahu apa itu

keyakinan mengikuti

konseling individu

Senang Menambah

keyakinanan saya

dalam mengikuti

konseling individu

4. GB

Dapat mengetahui

tips keyakinan dalam

mengikuti konseling

individu

Ceria Akan mencoba lebih

yakin untuk

mengikuti konseling

individu

5. HAK

Paham agar saya

yakin dalam

mengikuti konseling

individu

Senang dan

bahagia

Berusaha untuk yakin

mengikuti konseling

individu

6. IN

Keyakinan mengikuti

konseling individu

saya bertambah

Sangat senang Akan menjadi lebih

yakin dalam

mengikuti konseling

individu

7. MK Memahami tips agar

lebih yakin mengikuti

konseling individu

Gembira Belajar mengikuti

tips-tips yang telah

diajarkan

8. MW Mengetahui tentang

menambah keyakinan

Senang Menyampaikan

kepada teman yang

belum tahu

9. NS Saya yakin mengikuti

konseling individu

Senang Berpikir agar tambah

yakin mengikuti

konseling individu

10. RA

Dapat mengetahui

tips tentang

menambah keyakinan

ikut konseling

individu

Senang dan lega Mengikuti apa yang

telah disampaikan

Page 281: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

266

HASIL EVALUASI BIMBINGAN KELOMPOK PERTEMUAN VII

Hari/tanggal : Selasa, 5 Maret 2013

Topik : Tindakan mengikuti konseling individu

No. Responden Pemahaman Perasaan Tindakan yang

akan dilakukan

1. ANK

Tindakan mengikuti

konseling individu

dapat menambah

pengetahuan dan

pengalaman

Gembira dan

senang

Ingin mencoba

konseling individu

dengan guru BK

2. DH Konseling individu

sangat penting bagi

kita

Merasa senang Melakukan

konseling individu

dengan guru BK

3. ESW

Tindakan mengikuti

konseling individu

harus dicoba siswa

disekolah

Sangat senang Akan ikut konseling

individu

4. GB Mengetahui tentang

pentingnya ikut

konseling individu

Senang Berusaha ikut

konseling individu

5. HAK

Kegiatan konseling

individu disekolah

dapat mengurangi

masalah siswa

Senang Mengikuti konseling

individu disekolah

6. IN

Tindakan mengikuti

konseling individu

sebaiknya diikuti

siswa dengan ikhlas

Senang Mengajak teman

agar ikut konseling

individu jika punya

masalah

7. MK Pentingnya tindakan

mengikuti konseling

individu

Senang dan ceria Menceritakan

masalah saya kepada

guru BK

8. MW

Jika mendapat

masalah yang tidak

bisa diselesaikan

sendiri sebaiknya ikut

konseling individu

Senang Jika ada masalah

yang berat curhat

dengan guru BK

9. NS

Konseling individu

tidak hanya dipahami

tetapi juga harus

dicoba

Senang Melakukan tindakan

mengikuti konseling

individu

10. RA

Berusaha ikut

konseling individu

dengan kemauan saya

sendiri

Senang Akan mengikuti

konseling individu

Page 282: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

267

HASIL EVALUASI BIMBINGAN KELOMPOK PERTEMUAN VIII

Hari/tanggal : Kamis, 7 Maret 2013

Topik : Keterbukaan diri

No. Responden Pemahaman Perasaan Tindakan yang

akan dilakukan

1. ANK

Bersikap terbuka

akan memudahkan

seseorang melakukan

komunikasi

Senang Belajar terbuka

kepada orang lain

2. DH

Menerapkan sikap

terbuka penting agar

kita tidak menjadi

pribadi yang tertutup

Bahagia dan ceria Mengembangkan

sikap terbuka diri

3. ESW

Sudah seharusnya

kita terbuka kepada

orang lain dengan

jujur apa adanya

Senang Berusaha untuk tidak

menjadi pribadi yang

tertutup

4. GB

Bersikap terbuka

berarti memberikan

informasi tentang diri

sendiri pada orang

lain

Senang Berusaha untuk

membuka diri kepada

orang lain

5. HAK Mengetahui tentang

pentingnya

keterbukaan diri

Gembira Menunjukkan sikap

membuka diri

6. IN

Dengan terbuka dapat

mengurangi rasa

malu dan

meningkatkan

penerimaan diri

Senang karena

mendapatkan

wawasan tambahan

Introspeksi diri.

7. MK Menunjukkan sikap

membuka diri

terhadap orang lain

Senang dan lega Belajar untuk terbuka

kepada orang lain

8. MW

Bisa terbuka kepada

orang lain dan bisa

menerima kondisi diri

sendiri

Senang Belajar terbuka pada

orang lain bila

mempunyai masalah

9. NS

Berbagi dengan orang

lain mengenai diri

memberikan kondisi

psikologis yang

meringankan

Senang Berusaha bersikap

terbuka diri agar bisa

menceritakan sumua

masalah saya

10. RA

Keterbukaan diri

sangat penting bagi

diri kita

Senang dan lega Akan bersikap lebih

terbuka dan tidak

menjadi pribadi yang

tertutup

Page 283: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

268

Dokumentasi

Page 284: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

269

Page 285: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

270

Page 286: JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU …lib.unnes.ac.id/17316/1/1301408025.pdf · SMP NEGERI 4 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 . ... 2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

271