jurusan ekonomi syariah fakultas ekonomi dan bisnis islam universitas islam...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENERAPAN BISNIS BERBASIS SYARIAH PADA WIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN EKONOMI SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
oleh
YulianiMulia
NIM. 152. 135.023
JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM
2017
ii
ANALISIS PENERAPAN BISNIS BERBASIS SYARIAH PADA WIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN EKONOMI SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
Skripsi
diajukankepadaUniversitas Islam NegeriMataram untukmelengkapipersyaratanmencapaigelarSarjanaEkonomi
oleh
YulianiMulia
NIM. 152. 135.023
JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM
2017
ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Yuliani Mulia, NIM: 152.135.023 dengan judul, “Analisis
Penerapan Bisnis Berbasis Syariah Pada Wirausaha Mahasiswa Jurusan Ekonomi
Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram” telah memenuhi Syarat dan
disetujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal:
Di bawah bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Hj. Ani Wafiroh, M.Ag Ahmad Nurjihadi, M. Ag
NIP: 197407162005012003 NIP: 197907262011011006
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram,
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
Di Mataram
Assalamu‟alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Yuliani Mulia
NIM : 152.135.023
Jurusan/Prodi : Ekonomi Syariah
Judul : Analisis Penerapan Bisnis Berbasis Syariah Pada Wirausaha Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang skripsi fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.
Wassalammu‟alikum, Wr. Wb
Pembimbing I Pembimbing II
Hj. Ani Wafiroh, M.Ag Ahmad Nurjihadi, M. Ag
NIP: 197407162005012003 NIP: 197907262011011006
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Yuliani Mulia
NIM : 15.2. 13.5. 023
Program Studi : Ekonomi Syariah
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institusi : UIN Mataram.
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Penerapan Bisnis
Berbasis Syariah Pada wirausaha Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram” ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk
sumbernya. Jika saya terbukti melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, siap
menerima sanksi yang telah ditentukan oleh lembaga
Mataram,
Saya yang
menyatakan
Yuliani Mulia
NIM. 152. 135. 023
vi
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Skripsi oleh: Yuliani Mulia, NIM: 152135023 dengan judul, “Analisis
Penerapan Bisnis Berbasis Syariah Pada wirausaha Mahasiswa Jurusan Ekonomi
Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram” telah dipertahankan di depan
dewan penguji jurusan Ekonomi Syariah fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
UIN mataram pada tanggal
Dewan Penguji:
1. Ketua Sidang/ : Hj. Ani Wafiroh, M.Ag Pembimbing I NIP: 197407162005012003 (...............................)
2. Sekretaris Sidang/ : Ahmad Nurjihadi, M. Ag Pembimbing II NIP: 197907262011011006 (...............................)
3. Penguji I : NIP : (...............................)
4. Penguji II :
NIP : (..............................)
Mengetahui
Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
Dr. Ahmad Amir Aziz, M.Ag
NIP: 197111041997031001
vii
MOTTO :
ا ا ل تق ٱ ب ٱ ع تع عد ٱ م ث ل ٱ ع تع
ا ٱ ٢ عق ٱ شديد ل ٱ إ ل ٱ تق
Artinya, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS Al- Maidah [5]:
2).1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Jakarta: Pustaka Al-Hanan,
2009), h. 29
vii
viii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh kerendahan hati saya persembahkan skripsi sederhana ini
untuk orang yang saya cintai, sayangi dan hormati:
Kedua orang tua yang tercinta inaq Muhyim dan amak Muhsin yang telah
bersusah payah bekerja banting tulang untuk membiayai menyelesaikan
studiku, membahagiakan dan mendukungku serta tak henti-hentinya
melafadzkan do‟a untuk kesuksesan dan keberhasilanku.
Kakak Marianah dan Marlina yang selalu memberikan semangat dan
dukungan moril maupun materil, adekku Wahyu Maulana
Khussinaturrizki serta kedua keponakanku riska dan nizam yang selalu
menghiburku ketika sedang lelah.
Keluargaku yang selalu menyemangati dan mendukungku sehingga
menjadi orang yang berjiwa besar dan tetap semangat.
Kedua pembimbingku ibu Hj. Ani Wafiroh M.Ag dan bapak Ahmad
Nurjihadi M.Ag terima kasih atas bimbingan dan nasehatnya.
Untuk Rani Okviani, Roniadi, Sunti Wahyunissoleha dan Nurul Wahyuni
terima kasih atas segala bentuk dukungan dan semangat kalian.
Untuk sahabat “KLEOPATRA” kelas A angkatan 2013 yang selalu
kompak.
viii
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam
dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amin.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain adalah:
1. Bapak Dr. H. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram.
2. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Hj. Ani Wafiroh, M.Ag selaku pembimbing I dan Bapak Ahmad Nurjihadi,
M.Ag selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk
membimbing, memotivasi, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Ibu Dewi Sartika Nasution, M.Ec selaku wali dosen yang selalu membimbing
dan memberikan arahan dan motivasi.
5. Bapak dan Ibu dosen pengajar fakultas ekonomi dan bisnis islam yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat dan berguna bagi penulis.
6. Inaq Muhyim, Amaq Muhsin, kakak Marianah dan Marlina, adek Risky serta
segenap keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi, arahan, dan
bantuan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan
studi di UIN Mataram terutama dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
x
7. Sahabat-sahabat yang telah membantu dan memotivasi dalam proses
penyusunan skripsi ini.
8. Almamaterku tercinta
Semoga bantuan dari semua pihak bernilai amal shaleh di sisi Allah SWT.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh
karena itu saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini akan diterima dengan
senang hati.
Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat, khususnya bagi penulis
sendiri dan pembaca pada umumnya serta bagi perkembangan pengetahuan.
Mataram, 14 Desember, 2017
Penulis
Yuliani Mulia
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................. ii
NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................................... iv
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................................ v
HALAMAN MOTO .................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
ABSTRAK .................................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 B. Rumusan masalah........................................................................................ 4 C. Tujuan dan Manfaat penelitian.................................................................... 4 D. Ruang lingkup dan setting penelitian .......................................................... 5 E. Telaah pustaka ............................................................................................. 6 F. Kerangka teori ............................................................................................. 8 G. Metode Penelitian....................................................................................... 27 H. Sistematika Pembahasan ............................................................................ 33
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ............................................................ 35
A. Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................................ 35
xi
xii
B. Penerapan Bisnis Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN Mataram ... 39
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 53
Analisis Penerapan Bisnis Berbasis Syariah Pada Wirausaha
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN Mataram ...................................... 53
BAB IV PENUTUP .................................................................................................. 70
A. Kesimpulan ................................................................................................ 70 B. Saran ........................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perbedaan Bisnis Syariah Dan Non Syariah, 12
Table 2 Data Mahasiswa Yang Memiliki Usaha, 39
xiv
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penerapan bisnis mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah UIN Mataram. Dilatarbelakangi bahwa mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah banyak yang memiliki bisnis. Namun, ketika menjalankannya ada beberapa perilaku bisnis yang tidak sesuai dengan prinsip etika bisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan bisnis berbasis syariah mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif desktiptif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Mahasiswa jurusan ekonomi syariah yang memiliki usaha dan konsumen. Sedangkan data skunder diperoleh dari arsip dokumen pihak jurusan ekonomi syariah UIN Mataram. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data yang digunakan oleh peneliti metode analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa bisnis yang dijalankan oleh mahasiswa jurusan ekonomi syariah pada umumnya sudah sesuai dengan syariah yang meliputi menjual produk yang halal dan bermanfaat, tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan, menyempurnakan takaran, tidak melupakan ibadah. Namun sebagian masih ada yang tidak sesuai dengan ajaran islam meliputi, tidak ramah kepada pembeli yang banyak bertanya lalu tidak jadi membeli, dan belum melakukan pencatatan.
Kata kunci: Bisnis, Bisnis Syariah, Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah.
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki kebutuhan hidup yang harus dipenuhi setiap hari.
Mereka harus memiliki materi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Untuk mendapatkan materi manusia harus bekerja baik itu secara
formal maupun nonformal. Bekerja ditempat formal didapatkan dengan
berkerja di tempat orang lain yang usahanya sudah berkembang dan memiliki
aturan.
Bekerja secara nonformal salah satunya dapat dilakukan dengan
berwirausaha. Kehidupan sehari-hari manusia sangatlah berdekatan dengan
kata bisnis. Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling
menguntungkan atau memberikan manfaat. Bisnis berlangsung karena adanya
kebergantungan antar individu, adanya peluang internasional, untuk
mempertahankan dan meningkatkan standar hidup dan lain sebagainya.2
Dengan adanya kebutuhan masyarakat akan suatu barang atau jasa maka
bisnis akan muncul untuk memenuhinya. Dengan masyarakat terus
berkembang maka bisnis pun juga dapat terus berkembang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Islam mengatur semua kegiatan manusia termasuk dalam melakukan
muamalah dengan memberikan batasan apa saja yang boleh dilakukan dan apa
2Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta: Pranada Media Group, 2013), h. 4.
1
2
saja yang tidak boleh dilakukan. Dalam bisnis islam, usaha yang dilakukan
harus berlandaskan sesuai syariah. Semua hukum dan aturan yang ada
dilakukan agar pelaku usaha mendapatkan rizki yang halal dan di ridhoi oleh
Allah swt.serta terwujudnya kesejahteraan distribusi yang merata. Maka
aturan dan etika bisnis islam memiliki peran penting dalam bisnis berbasis
syariah.
Pelaku usaha dituntut mempunyai kesadaran mengenai etika dan moral
karena keduanya merupakan kebutuhan yang harus dimiliki. Pelaku usaha
yang tidak menjaga etika tidak akan berbisnis secara baik sehingga akan
mengancam hubungan sosial dan merugikan konsumen, bahkan dirinya
sendiri.3
Usaha dengan basis syariah akan membawa wirausahawan muslim
pada kesejahteraan dunia dan akhirat dengan selalu memenuhi standar etika
perilaku wirausaha yaitu, amanah, ramah, takwa.4
Salah satu yang peneliti lihat adalah pelaku wirausaha mahasiswa UIN
Mataram. Peneliti memilih UIN Mataram sebagai objek penelitian karena UIN
Mataram merupakan salah satu Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
terbaik yang ada di NTB dan telah menghasilkan lulusan- lulusan yang
berkualitas. Selanjutnya peneliti lebih menspesifikasikan objek penelitiannya
kepada mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah sebagai calon ekonom yang akan
menjadi penggerak pembangun Negara dibidang ekonomi. Pada penelitian ini
3Veithzal Rivai & Andi Buchari, Islamic Economics( Ekonomi Syariah Bukan
Opsi Tapi Solusi), ( Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 237. 4Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syariah (Kaya di Dunia Terhormat di Akhirat),
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 187.
3
akan membahas tentang penerapan bisnis berbasis syariah pada wirausaha
mahasiswa UIN Mataram.
Hal ini dilakukan peneliti karena banyak mahasiswa Jurusan Ekonomi
Syariah yang menjalankan beragam transaksi bisnis. Sebagaimana hasil
observasi awal yang peneliti lakukan sebagian besar mahasiswa menggeluti
usaha jual beli, ada 40 mahasiswa yang usaha jual pulsa, 23 mahasiswa usaha
jual beli online (online shop), 9 mahasiswa usaha jual pulsa dan jual beli
online (online shop), 4 mahasiswa usaha jualan jilbab, 4 mahasiswa juga yang
usaha jual pakaian, ada juga mahasiwa yang usaha jasa service dan install
laptop, usaha jasa print, usaha jahit, serta usaha kerajinan.5
Fenomena yang terjadi saat ini manusia semakin egois dan
individualistis dalam segala hal. Selama berwirausaha mereka hanya
memikirkan cara untuk mendapatkan keuntungan dan cara menghindari
kerugian, mereka masih beranggapan bahwa ukuran keberhasilan suatu usaha
terletak pada seberapa besar keuntungan dalam bentuk materil yang diperoleh
serta seberapa banyak barang yang bisa terjual.
Hal ini yang membuat peneliti ingin mengetahui apakah usaha yang
dijalankan oleh mahasiswa UIN Mataram Jurusan Ekonomi Syariah sudah
menerapkan prinsip syariah dalam kegiatan usahanya.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerapan bisnis
5Observasi awal Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Dan
Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Mataram 14-19, Mei 2017
4
berbasis syariah pada usaha mahasiswa UIN Mataram Jurusan Ekonomi
Syariah?
C. Tujuan dan manfaat penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami
penerapan bisnis yang sesuai dengan syariah
2. Manfaat penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua
orang baik secara teoritis dan praktis. Penelitian ini terdapat dua manfaat
yang igin dicapai, yang terdiri dari secara teoritis dan praktis.
a. Secara teoritis
1) Dalam penelitian ini bisa memberikan manfaat yang ingin dicapai
dari hasil penelitian ini khususnya untuk mahasiswa, dosen,
maupun para praktisi lain, dan bisa dijadikan sebagai refrensi atau
sumber rujukan yang akan mengangkat pembahasan dengan tema
yang berkaitan dimasa yang akan datang.
2) Sebagai bahan referensi yang diharapkan dapat menambah
wawasan berpikir dan ilmu pengetahuan khususnya tentang bisnis
berbasis syariah
b. Secara praktis
1) Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di fakultas
syariah. Sehingga dapat memperkaya dan mengembangkan
5
khasanah ilmu pengetahuan, khususnya di bidang bisnis
berbasis Syariah
2) Menjadi sumber yang akurat bagi peneliti-peneliti berikutnya
dalam melengkapi data-data penelitian selanjutnya dengan
lebih baik.
D. Ruang lingkup dan setting penelitian
1. Ruang lingkup
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian
sesuai dengan judul atau permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
penerapan bisnis berbasis syariah pada wirausaha mahasiswa UIN
Mataram
2. Setting penelitian
Peneliti memilih mahasiswa UIN Mataram sebagai objek
penelitian karena UIN Mataram merupakan perguruan tinggi Islam terbaik
di NTB dan banyak mahasiswa yang memiliki usaha. Sehingga peneliti
tertarik untuk menganalisis bagaimana penerapan bisnis berbasis syariah
pada wirausaha yang digeluti oleh mahasiswa UIN Mataram.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi atau karya-karya
terdahulu, sebagai pedoman penelitian lebih lanjut serta untuk mendapatkan
data lebih valid untuk menghindari adanya duplikasi, penjiplakan serta
menjamin keaslian dan legalitas penelitian ini. Tetapi, dalam sebuah penelitian
tidak dapat dipungkiri adanya kemiripan dengan skripsi terdahulu baik dari
6
segi masalah yang akan diteliti, maupun lokasi penelitian. Akan tetapi dalam
penelitian memiliki perbedaan dalam menguraikan sebuah masalah sehingga
skripsi yang terdahulu dengan yang sekarang berbeda.
Dalam telaah pustaka ini penulis mencoba mengulas dan menelaah
karya-karya terdahulu antara lain sebagai berikut:
1. Muzakkir, S, dengan judul skripsi: “Konsep „An Taradlin Dalam
Transaski Jual Beli Pada Bisnis Online Perspektif Ekonomi Islam”.6
Menelaah skripsi yang ditulis Muzakkir peneliti menemukan
adanya perbedaan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yakni dalam
penelitian tersebut fokusnya mengacu pada bagaimana konsep An-taradlin
dalam Islam dan bagaimana konsep An- Taradlin dalam transaksi jual beli
online sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini di
fokuskan pada bagaimana penerapan bisnis berbasis syariah pada
wirausaha mahasiswa UIN Mataram
2. Nani Wulandary, dengan judul skripsi: “Tinjauan Ekonomi Islam Tentang
Perilaku Konsumsi Mahasiswa IAIN Mataram(Studi Kasus terhadap
Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah Angkatan 2011/2012)”.7
Skripsi Nani Wulandary, lebih mengarah pada bagaimana perilaku
konsumsi mahasiswa IAIN Mataram karena peneliti menemukan banyak
perilaku konsumsi mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah ketika berada
dikampus khususnya angkatan 2011/2012 masih banyak yg tidak sesuai
6Muzakkir, S, “Konsep „An Taradlin Dalam Transaski Jual Beli Pada Bisnis Online
Perspektif Ekonomi Islam”,(Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2013) 7 Nani Wulandary, “Tinjauan Ekonomi Islam Tentang Perilaku Konsumsi Mahasiswa
IAIN Mataram (Studi Kasus Terhadap Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah Angkatan 2011/2012), (Skripsi IAIN Mataram, Mataram, 2015)
7
dengan peraturan kampus serta pola perilaku lainnya yaitu ketika melihat
barang model baru mereka antusias untuk memiliki tidak jarang mereka
akan memesan walaupun mereka membayar dengan cara menyicil.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini
membahas tentang apakah wirausaha yang dijalankan oleh mahasiswa
IAIN Mataram sudah menerapkan prinsip- prinsip bisnis yang sesuai
dengan syariah .
Terdapat persamaan lokasi penelitian antara peneliti dengan
penelitian sebelumnya, yakni pada mahasiswa IAIN Mataram tetapi objek
penelitian yang digunakan oleh peneliti gunakan disini hanya difokuskan
pada analisis penerapan bisnis berbasis syariah pada usaha yang dijalankan
oleh mahasiswa UIN Mataram
3. Eka Kariani, dengan judul skripsi: “Analisis Potensi Kewirausahaan
Anggota Forum Pedagang Kaki Lima Udayana “FAKU” (Perspektif
Ekonomi Islam).8
Skripsi yang ditulis Eka Kariani mengacu pada bagaimana potensi
kewirausahaan pedagang kaki lima udayana menurut perspektif ekonomi
islam. Karena pedagang kaki lima merupakan sumber potensi wirausaha
hanya saja pedagang kaki lima tidak memiliki fasilitas yang baik, modal
yang cukup, dan manajemen professional yang dimiliki wirausahawan
sukses
8Eka Kariani, Analisis Potensi Kewirausahaan Anggota Forum Pedagang Kaki
Lima Udayana “FAKU” (Perspektif Ekonomi Islam). (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2007)
8
Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan lebih mengacu pada
penerapan bisnis syariah pada usaha yang dijalankan oleh Mahasiswa UIN
Mataram. Karena UIN Mataram merupakan salah satu universitas islam
terbaik di NTB.
F. Kerangka Teori
1. Bisnis Berbasis Syariah
Kata bisnis masuk dalam perbendaharaan bahasa Indonesia dan
bahasa inggris, yang antara lain diartikan sebagai buying and selling;
commerce; trade, yakni jual beli, perniagaan, dan perdagangan.9 Dalam
kamus besar bahasa Indonesia kata bisnis antara lain diartikan sebagai
usaha dagang; usaha komersial dalam perdagangan. Menurut M. Azrul
Tanjung, bisnis didefinisikan sebagai keseluruhan aktivitas yang
menyediakan dan/atau menghasilkan produk ( barang dan jasa) guna
menciptakan manfaat nilai baik bagi diri sendiri maupun orang lain.10
Bisnis juga dipahami dengan suatu kegiatan usaha individu (privat)
yang terorganisasi atau melembaga, untuk menghasilkan dan menjual
kebutuhan masyarakat.11 Skinner mengatakan bisnis adalah pertukaran
barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberi
manfaat.Sementara anoraga & soegiastuti mendifinisikan bisnis sebagai
aktivitas barang dan jasa. Straub dan Attner mendefinisikan bisnis adalah
suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi dan penjualan
9Mardani, Hukum Bisnis Syariah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2014), h. 1. 10Ibid., h. 2. 11Ika Yunia Fauzia, Etika…, h.3.
9
barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh
profit.12
Kata bisnis sudah sangat populer sekarang ini, banyak sekali yang
mulai mempelajari dan menggeluti bisnis untuk meningkatkan taraf hidup
mereka. Bisnis tidak hanya dilakukan oleh orang yang memiliki modal
banyak dengan membuka sebuah perusahaan, tetapi dilakukan pula oleh
orang yang memiliki modal kecil dengan bisnis bertaraf kecil.
Istilah bisnis dalam Al- Qur‟an yaitu al- tijarah.Istilah Tijarah,
berawal dari kata tajara, tajran, wa tijaratan yang bermakna berdagang,
berniaga. At tijaratun walmutjar; (perdagangan, perniagaan).13 Menurut
Ar-Raghib dalam mufradat fi gharib al-Qur‟an, at-tijarah bermakna
pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan.Menurut Ibnu Farabi,
yang di kutip Ar-Raghib fullanuntajirun bi kadza, berarti seseorang yang
mahir dan cakap yang mengetahui arah daan tujuan yang diupayakan
dalam usahanya.14
Bisnis secara syariah pada dasarnya sama dengan bisnis secara
umum hanya saja harus tunduk dan patuh pada atas dasar ajaran Al-
Qur‟an, As- sunnah, Ijma‟, dan qiyas (ijtihad) serta memperhatikan
batasan- batasan yang tertuang dalam sumber- sumber tersebut. Ada
beberapa ayat yang di dalam al-Qur‟an yang berbicara mengenai bisnis,
12Muhammad, Etika Bisnis Islam, ( Yogyakarta: UPP- AMP YKPN, 2003), h.
37. 13Ibid,.h. 10-11. 14Fitri Amalia,“Etika Bisnis Islam: Konsep Dan Implementasi Pada Pelaku
Usaha Kecil”, Al-Iqtishad, Vol. 6, Nomor 1. Januari 2014, h. 135.
10
diantaranya: Al- Baqarah (282), An-Nisaa (29), At- Taubah (24), An-Nur (
37), Fatir (29), As-Shaff ( 10), dan Al- Jum‟ah (11).
Bisnis syariah ialah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai
bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan ( barang/ jasa )
termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara memperolehnya dan
pendayagunaan harta karena aturan halal dan haram.15 Sebagaimana
firman Allah SWT :
Artinya:“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian
yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah)
kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui”.16
Pada bagian pertama ayat ini Allah melarang agar jangan memakan
harta orang lain dengan jalan yang batil. Yang dimaksud dengan memakan
adalah mempergunakan atau memanfaatkan. Sedangkan yang dimaksud
dengan batil adalah dengan cara yang tidak menurut hukum yang telah
ditentukan Allah.
Kemudian pada ayat bagian kedua atau bagian terakhir dari ayat ini
Allah SWT melarang membawa urusan harta kepada hakim dengan
15Veithzal Rivai & Andi Buchari, Islamic…, h. 234-235. 16QS. al-Baqarah [2]: 188. Departemen Agama Al- Qur‟an dan Terjemahannya,
(Jakarta: Pustaka Al-Hanan, 2009). h. 29.
11
maksud untuk mendapatkan sebagian dari harta orang lain dengan cara
yang batil, dengan menyogok atau memberikan sumpah palsu atau saksi
palsu.
Aktivitas bisnis diperlukan karena manusia tidak mampu
memenuhi keperluannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh sebab itu,
Allah telah menjelaskan dalam QS. Al-maidah: 2
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran.dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Amat berat siksa-Nya”.17
Ayat tersebut menjelaskan bahwa hubungan masyarakat dengan
masyarakat hendaknya tercermin dalam sikap saling membantu dan
bekerja sama dalam hal kebajikan dan ketakwaan. Sehingga akan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Lebih jauh ayat
tersebut menjelaskan bahwa manusia dilarang bekerja dan saling
membantu dalam permusuhan, yang mendatangkan mudorat dan dosa.
Dengan begitu tindakan ini mesti terlihat dalam bentuk kerjasama, sikap
tolong- menolong dalam rangka memenuhi keinginan masing-masing.18
17QS. al-Maidah [5]: 2. Departemen Agama RI, Al- Qur‟an …, h. 106
18 Mardani, Hukum…, h. 11-12.
12
Menurut Muhammad Ismail Yanto dan Muhammad Karebet
Widjajakusuma, ada beberapa perbedaan antara bisnis syariah dan bisnis
non syariah. Sebagaimana dijelaskan dalam tabel.
Tabel.1.
Perbedaan Bisnis Syariah Dan Nonsyariah19
Karakteristik bisnis
Bisnis non syariah Bisnis syariah
Asas Sekularisme (nilai-nilai materialisme)
Akidah islam (nilai –nilai trasendental)
Motivasi Dunia Dunia akhirat Orientasi Profit, pertumbuhan, dan
keberlangsungan Profit, zakat dan benefit (nonmaterial),pertumbuhan, keberlangsungan, keberkahan
Etos kerja Tinggi, bisnis adalah kebutuhan duniawi
Tinggi, bisnis adalah bagian dari ibadah
Sikap mental Maju dan proaktif sekaligus konsumtif, konsekuensi aktualisasi diri.
Maju dan produktif, konsekuensi keimanan, dan manifestasi kemusliman
Keahlian Cakap dan ahli dibidang, konsekuensi dari motivasi reward dan punishment
Cakap dan ahli dibidangnya, konsekuensi dari kewajiban seorang muslim.
Amanah Tergantung kemauan individu (pemilik kapital), tujuan menghalalkan cara.
Terpercaya dan bertanggung jawab, tujuan tidak menghalalkan segala cara.
Modal Halal dan haram Halal Sumber daya manusianya
Sesuai dengan akad kerjanya atau sesuai dengan keinginan pemilik modal
Sesuai dengan akad kerjanya
Sumber daya lainnya
Halal dan haram Halal
Manajemen strategic
Visi dan misi organisasi ditetapkan berdasarkan pada kepentingan materiel belaka
Visi dan misi organisasi terkait erat dengan misi penciptaan manusia di dunia
19Ika Yunia Fauzia, Etika…, h. 13-15.
13
Manajemen operasional
Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses, dan keluaran, mengedepankan produktivitas dalam koridor manfaat
Jaminan halal bagi setiap masukan, proses, keluaran, mengedepankan produktivitas dalam koridor syariah
Manajemen keuangan
Tidak ada jaminan halal bagi setiap masukan, proses, dan keluaran keuangan, mekanisme keuangan dengan bunga.
Jaminan halal bagi setiap masukan, proses, keluaran keuangan, mekanisme keuangan dengan bagi hasil
Manajemen pemasaran
Pemasaran menghalalkan segala cara
Pemasaran dalam koridor jaminan halal
Manajemen SDM
SDM professional, SDM adalah faktor produksi, SDM bertanggung jawab pada diri dan majikan
SDM professional dan kepribadian islami, SDM adalah pengelolaan bisnis, SDM bertanggung jawab pada diri, majikan, dan Allah SWT
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ciri- ciri dari bisnis
syariah sangatlah berbeda dengan bisnis konvensional yang hanya
mengejar keuntungan saja, sedangkan dalam bisnis yang berdasarkan
syariah pelaku bisnisnya sangat berhati-hati dalam melakukan kegiatan
bisnisnya. Dari asas sampai manajemen yang digunakan, bisnis berbasis
syariah selalu menjalankan kewajiban dan haknya antar sesama manusia
dan kepada Allah.
Seseorang dalam menjalankan bisnisnya dituntut untuk
menggunakan cara yang khusus, ada aturan yang mengatur bagaimana
seharusnya seorang muslim menjalankan kegiatan bisnisnya agar
mendapatkan berkah dan ridha Allah SWT di dunia dan akhirat. Selain itu,
islam juga menekankan pada aspek tolong-menolong dan bekerjasama
antar sesama manusia. Oleh karena itu konsepsi kebebasan dalam islam
14
lebih mengarah pada kerjasama, bukan persaingan dalam usaha antara satu
dengan yang lain.20
Adapun landasan moral yang harus dipahami dan dipegang kuat-
kuat oleh pebisnis (enterpreneur) syariah antara lain:21
a. Kesadaran bahwa dirinya selalu dipantau Allah
Merasa dipantau artinya menyadari bahwa segala yang
dikerjakan tid ak pernah luput dari penglihatan Allah. Sebagaimana
firman Allah:
Artinya:“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula”.22
b. Komitmen yang tinggi pada kejujuran
Jujur adalah kesesuaian nurani yang memberi jaminan spiritual
terhadap kebenaran berbuat, ketepatan bekerja dan bisa dipercaya.
Allah mengingatkan:
20Veitzhal Rivai dkk, Islamic…, h. 31. 21Ma‟ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin: Antasari Press,
2011), h. 36-40. 22
QS. al- Zalzalah [99]: 7-8. Departemen Agama RI, Al- Qur‟an…, h. 599
15
Artinya : (32). Maka sia pakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat Dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahannam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir? (33). dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. (34). mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah Balasan orang-orang yang berbuat baik.23
c. Komitmen yang tinggi pada Amanah.
Amanah atau kepercayaan yang diberikan orang lain kepada
pebisnis syariah. Orang yang amanah adalah orang yang mempunyai
nilai plus dibanding dengan orang lain. Dampak positifnya orang yang
amanah menjadi orang yang dicintai banyak orang dan menjadi
panutan orang lain. Islam melarang kita berkhianat dalam posisis
apapun. Sebagaimana firman Allah:
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”.24
d. Berupaya mencapai ketaqwaan.
23 QS. Az Zumar [39]: 32-34. . Departemen Agama RI, Al- Qur‟an…, h. 462 24QS. al- Anfal[ 8]: 27-28. . Departemen Agama RI, Al- Qur‟an…, h. 180
16
Taqwa menurut pengertian para ahli, dapat dirumuskan
sebagai kewaspadaan manusia untuk menjaga dirinya dari
kemurkaan Allah dengan jalan tidak menganiaya dirinya
sendiri dan orang lain. Hal tersebut dapat dicapai oleh seorang
muslim termasuk wirausaha bisnis berbasis dengan
membiasakan diri melaksanakan hal-hal yang diperintahkan
Allah dan menjauhi larangannya.
e. Berkompetensi secara sehat
Pebisnis syariah pasti akan mengutamakan bersaing
secara sehat, dan ia berusaha dengan sungguh sungguh
menjauhi distorsi pasar (gangguan pada mekanisme pasar)
seperti rekayasa permintaan dengan Ba‟I Najasy, rekayasa
penawaran dengan ikhtikar, tallaqi Rukban, tadlis dan taghrir.
2. Etika Bisnis Islam
Etika berasal dari bahasa yunani kuno “ethikos” yang berarti
timbul dari kebiasaan.25 Menurut Issa Rafiq Beekun, etika dapat
didefinisikan sebagai seperangkat prinsip moral yang membedakan yang
baik dan yang buruk. Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normatif
karena ia berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak
dilakukan oleh seorang individu.26
Menurut kamus istilah etika memiliki beragam makna, salah satu
maknanya adalah prinsip tingkah laku yang mengatur individu dan
25Ibid., h. 2. 26Muhammad, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2003), h. 38.
17
kelompok.27 Dalam islam istilah yang paling dekat dengan istilah etika
dalam al-Qur‟an adalah Khuluq yang berarti tabi‟at, budi pekerti
kebiasaan.
Etika bisnis adalah prinsip- prinsip moral atau aturan tingkah laku
atau kaidah etik yang di anut dalam berbisnis. Menurut Ernawan, etika
bisnis adalah aturan main prinsip dalam organisasi yang menjadi pedoman
membuat keputusan dan tingkah laku.28
Etika bisnis dalam islam adalah sejumlah perilaku etis bisnis
(akhlak islamiyah), yang di bungkus dengan nilai- nilai syariah yang
mengedepankan halal dan haram. Jadi perilaku yang etis itu adalah
perilaku yang mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.29
Dengan demikian etika bisnis dalam syariat islam adalah akhlak
dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai- nilai islam, sehingga dalam
melaksanakan bisnisnya tidak perlu ada kekhawatiran, sebab sudah
diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar. Dalam bisnis, etika Islam
memiliki beberapa kepentingan yaitu:
1. Etika bisnis Islam dipusatkan pada upaya mencari cara untuk
menyelaraskan kepentingan suatu lembaga bisnis yaitu mencari
keuntungan dengan tuntutan moralitas.
27Veithzal Rivai Dkk, Islamic…, h. 3. 28 Fitri Amalia,“Etika…, h. 118. 29Ibid, h. 136.
18
2. Etika bisnis Islam bertugas melakukan perubahan atas kesadaran
masyarakat tentang bisnis dengan memberikan pemahaman bahwa
bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.30
Bisnis yang dibangun berdasarkan kaidah- kaidah Al- Qur‟an dan
hadist akan mengantarkan para pelakunya mencapai sukses dunia akhirat.
Standar etika perilaku bisnis syariah (PBS) mendidik agar para pelaku
bisnis dalam menjalankan bisnisnya dengan: (1) Takwa, (2) Aqshid, (3)
khidmad, (4) amanah
Pertama. Takwa, sekalipun islam mengatakan bahwasanya bisnis
merupakan pekerjaan halal, pada tataran yang sama secara khusus bahwa
semua kegiatan bisnis tidak boleh menghalangi mereka untuk ingat kepada
Allah dan melanggar rambu- rambu perintahnya. Dalam hal bisnis, nilai-
nilai religius hadir di kala melakukan transaksi bisnis, selalu mengingat
kebesaran Allah, dan karenanya terbebas dari sifat- sifat kecurangan,
kebohongan, kelicikan, dan penipuan dalam melakukan bisnis.
Kedua. Aqshid adalah sederhana, rendah hati, lemah lembut,
santun. Berperilaku sopan dalam berbisnis dengan siapa pun tetap harus
diterapkan. Pembisnis muslim diharuskan untuk berlaku manis dan
dermawan terhadap orang- orang terutama orang yang miskin.
Ketiga. Khidmat artinya melayani dengan baik. Sikap melayani
merupakan sikap utama dari pembisnis. Menjadi pembisnis muslim harus
santun ketika berbicara dan melayani pelanggan. Tidak hanya sekedar
30Muhammad, Etika Bisnis islam, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan
YKPN, 2004, h. 60-61.
19
santun dan lemah lembut dalam melayani tetapi juga mengembangkan
sikap toleransi (tasamuh).
Empat. Amanah, Islam menginginkan agar pembisnis memiliki
hati yang hidup sehingga bisa menjaga hak Allah, hak orang lain, dan hak
dirinya sendiri. Sifat amanah harus dimiliki oleh pembisnis karena tidak
hanya untuk kepentingan muamalah semata tetapi berkaitan dengan status
iman seseorang.
3. Prinsip Etika Bisnis Islam
a. Kesatuan (tauhid)
Merupakan refleksi konsep tauhid yang memadukan seluruh
aspek kehidupan baik ekonomi, sosial, politik budaya menjadi
keseluruhan yang homogen, konsisten dan teratur. Adanya dimensi
vertikal (manusia dengan penciptanya) dan horizontal (sesama
manusia).31 Sebagai seorang pebisnis muslim menjalankan bisnis
merupakan ibadahyang harus dimulai dengan niat yang suci.
Rasulullah selalu bertakwa kepada Allah dan tidak pernah
menomorduakan ibadah. Dengan bertakwa akan melahirkan para
pelaku bisnis yang memiliki kepribadian taat beragama, selalu berbuat
baik dan tidak pernah mau melakukan perbuatan tercela dalam
aktivitas bisnisnya.32
31Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Qur‟an Tentang Etika Dan Bisnis, ( Jakarta: Salemba Diniyah), 2012. h. 12.
32Ma‟ruf Abdullah, Wirausaha…, h. 38.
20
b. Kesetimbangan (keadilan)
Kesetimbangan atau keadilan merupakan prinsip yang harus
diperjuangkan oleh setiap muslim terutama para pebisnis dalam setiap
kegiatan bisnisnya. Perilaku kesetimbangan dan keadilan dalam bisnis
secara tegas dijelaskan dalam konteks perbendaharaan bisnis (klasik)
agar pengusaha muslim menyempurnakan takaran bila menakar dan
menimbang dengan neraca yang benar, hal itu merupakan perilaku
yang baik dan membawa akibat yang baik pula. Sebagaimana firman
Allah:
Artinya:“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar.Itulah yang lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.33
Paparan ayat diatas memberi penegasan bahwasanya
penyempurnaan dalam proses transaksi melalui media takaran dan
timbangan merupakan salah satu hal mendasar untuk membangun dan
mengembangkan prilaku bisnis yang baik.34
c. Kehendak bebas/ ikhtiyar
Manusia dianugerahi kehendak bebas (free will) untuk
membimbing kehidupannya sebagai khalifah.Namun kebebasan
tersebut bukan berarti kebebasan yang tanpa batas.Dalam aspek bisnis
33 QS. Al- isra‟[17]: 35. Departemen Agama RI, Al- Qur‟an…, h. 285 34 Muhammad Dan Lukman Fauroni, Visi Al-Qur‟an…, h. 21
21
pebisnis memiliki kebebasan membuat perjanjian.Dalam hal
perjanjian, baik perjanjian kesetiaan kepada Allah maupun perjanjian
yang dibuatnya dalam pergaulan sesama (kehidupan), manusia harus
dapat memenuhi janji-janji tersebut. Sebagaimana firman Allah swt.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad
itu35.
Selain itu pebisnis juga memiliki kebebasan dalam bekerja
guna memenuhi kebutuhannya.Oleh karena itu apabila bekerja
dilakukan dengan ikhlas maka bekerja bernilai ibadah.
d. Pertanggungjawaban
Merupakan bentuk pertanggungjawaban atas setiap tindakan.
Prinsip pertanggungjawaban menurut Sayid Quthb adalah tanggung
jawab yang seimbang dalam segala bentuk dan ruang lingkupnya,
antara jiwa dan raga, antara orang dan keluarga, antara individu dan
masyarakat serta antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.
Islam mengajarkan bahwa semua perbuatan manusia akan dimintai
pertanggungjawabannya di akhirat. Untuk memenuhi tuntutan keadilan
dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan tindakannya
termasuk dalam kegiatan bisnis.36
35 QS. Al-maidah[5]: 1. Departemen Agama RI, Al- Qur‟an…, h. 106
36Kuat Ismanto, Manajemen Syariah (Implementasi TQM Dalam Lembaga Keuangan Syariah), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 33.
22
Sikap pertanggungjawaban dalam hal bisnis bisa diwujudkan
dengan akuntabilitas. Semua organisasi bisnis memerlukan laporan
keuangan untuk mengetahui tingkat keuntungan dan kerugian. Dalam
membuat laporan keuangan pelaku bisnis harus ingat bahwa
pertanggung jawaban yang sebenarnya adalah tanggung jawab kepada
Allah atas apa yang telah dilakukannya. Karena pada dasarnya
keuntungan yang diperoleh bukan semata-mata milik sendiri, akan
tetapi ada hak orang lain didalamnya seperti, fakir miskin, anak yatim,
dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu organisasi bisnis.
e. Kebenaran
Kebenaran disini juga meliputi kebajikan dan kejujuran.
Maksud dari kebenaran adalah niat, sikap dan perilaku benar dalam
melakukan berbagai proses baik itu proses transaksi,
prosesmemperoleh komoditas, proses pengembangan produk maupun
proses perolehan keuntungan. Realisasi prinsip kebajikan dalam bisnis
islam adalah sikap kesukarelaan dan keramahtamahan.37 Dengan
prinsip kebenaran ini, maka bisnis dalam islam sangat menjaga dan
berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu
pihak yang melakukan transaksi, perjanjian atau kerjasama dalam
bisnis. Al Qur‟an menegaskan agar dalam bisnis tidak dilakukan
dengan cara-cara yang mengandung kebatilan, kerusakan, dan
37Ibid, h. 34.
23
kedzaliman sebaliknya harus dilakukan dengan kesadaran dan
kesukarelaan.
4. Wirausaha
Istilah wirausaha berasal dari entrepreneur (bahasa perancis)
yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan arti between taker
atau go between. Menurut Joseph Schumpeter Entrepreneur
atauwirausaha adalah orang yang medobrak sistem ekonomi yang ada
dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan
menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.38
Dalam lampiran keputusan menteri koperasi dan pembinaan
pengusaha kecil nomor: 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:39
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,
teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Entrepreneur merupakan seseorang yang memiliki
kreativitas suatu bisnis baru dengan berani menanggung risiko dan
ketidakpastian yang bertujuan untuk mencapai laba pertumbuhan
38Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alpabeta,2013), h. 24. 39Muhammad Anwar, Pengantar Kewirausahaan Teori Dan Aplikasi, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014). h. 9.
24
usaha berdasarkan identifikasi peluang dan mampu
mendayagunakan sumber- sumber serta memodali peluang itu.
Wirausaha secara umum adalah orang yang menjalankan
usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung atau rugi.Oleh
karena itu, wirausaha harus memiliki kesiapan mental, baik untuk
menghadapi keadaan merugi ataupun untung besar.40
Wirausaha merupakan inovator yang mampu
memanfaatkan dan mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat
dijual atau dipasarkan, memberikan nilai tambah dengan
memanfaatkan upaya, waktu, biaya, kecakapan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan. Mereka adalah pemikir mandiri yang
memiliki keberanian untuk berbeda latar belakang dalam berbagai
hal yang bersifat umum.Wirausaha adalah pembawa perubahan
dalam dunia bisnis yang tidak mudah menyerah dalam berbagai
kesulitan untuk mengejar keberhasilan usaha yang dirintis secara
terencana.41
Siapapun yang menjadi usahawan resepnya adalah mau dan
belajar, lihat dan pelajari usahawan lain yang yang sudah lebih
duluan menjalankan usaha. Ada beberapa hal penting untuk
menjadi usahawan: Pertama, memiliki sifat-sifat positif dan
dikembangkan menjadi kebiasaan sehari-hari. Kedua, cepat
tanggap, dapat segera membaca situasi yang berubah- ubah, dapat
40Ibid,.h, 8. 41Yuyun Suryana & Kartib Ayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 26.
25
mengetahui dan menangkap peluang yang ada, kreatif, jujur dan
konsekuen. Ketiga, kemauan yang kuat (keuletan dan ketekunan),
tanpa kemauan yang kuat seseorang akan jalan ditempat. Keempat,
modal sumber daya manusia juga harus didukung oleh
kemampuan, kecakapan, keterampilan atau keahlian pada bidang
yang ingin ditekuni. Kelima, modal uang atau dana untuk
merealisasikan keinginan tersebut.42
5. Orientasi wirausaha
Islam sangat menghargai kerja keras seseorang, kerja keras
yang dilakukan akan mendapat pahala dari Allah SWT. Seorang
manusia yang unggul adalah manusia yang taqwa kepada
Allah.Ketaqwaannya diukur dengan dengan tingkat keimanan,
intensitas dan kualitas amal salehnya. Dalam berbisnis seorang muslim
selalu patuh dengan syariat agama Islam. Seorang muslim yang
menjalankan bisnis diharapkan membawa keseimbangan dalam
hidupnya, imbang dalam hal dunia dan akhirat. Melalui Rasulullah,
islam mengajarkan bagaimana bisnis seharusnya dilakukan. Mulai dari
etika berbisnis sampai penggunaan harta yang diperoleh. Dengan
kendali syariat, bisnis dalam islam bertujuan untuk mencapai empat
hal utama, yaitu sebagai berikut:43
42Ali Hasan, Manajemen…, h. 123-124. 43Veithzal Rivai Dkk, Islamic…, h. 13-14.
26
1. Target hasil; Profit Materi Dan Benefit Nonmateri
Tujuan bisnis tidak selalu untuk mencari profit (qimah
maddiyah atau nilai materi), tetapi harus dapat memperoleh dan
memberikan benefit (keuntungan atau manfaat) non materi, baik
bagi pelaku bisnis maupun oada lingkungan yang lebih luas, seperti
terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian sosial dan
sebagainya. Disamping untuk mencari qimah maddiyah, juga
masih ada dua orientasi lainnya, yaitu Qimah Khuluqiyah dan
Ruhiyah. Qimah khuluqiyah yaitu nilai-nilai akhlak mulia yang
menjadi suatu kemestian yang muncul dalam kegiatan bisnis,
sehingga tercipta hubungan persaudaraan islami, baik antara
majikan dengan buruh, maupun antara penjual dan pembeli (bukan
hanya hubungan fungsional maupun professional semata).
Qimah Ruhiyah berarti, perbuatan tersebut dimaksudkan
untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan kata lain ketika
melakukan suatu aktivitas bisnis, maka harus disertai dengan
kesadaran hubungannya dengan Allah. Inilah yang dimaksud,
bahwa setiap perbuatan muslim adalah ibadah. Amal perbutannya
bersifat materi, sedangkan kesabaran akan hubungannya dengan
Allah ketika melakukan bisnis dinamakan ruhnya.
2. Pertumbuhan
Jika profit materi dan benefit nonmateri telah diraih, maka
diupayakan pertumbuhan atau kenaikan terus menerus meningkat
27
settiap tahunnya dari profit dan benefit tersebut. Upaya
pertumbuhan ini tentu dalam koridor syariat.
3. Keberlangsungan
Pencapaian target hasil dan pertumbuhan terus diupayakan
keberlangsungannya dalam kurun waktu yang cukup lama dan
dalam menjaga keberlangsungan itu dalam koridor syariat islam.
4. Keberkahan
Faktor keberkahan atau upaya menggapai ridho Allah,
merupakan puncak kebahagiaan hidup muslim. Para pengelola
bisnis harus mematok orientasi keberkahan ini menjadi visi
bisnisnya, agar senantiasa kegiatan bisnis selalu dalam kendali
syariat dan diraihnya keridhoan Allah.
G. Metode Penelitian
Metodologi merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah
penelitian. Berikut peneliti akan memaparkan bagaimana langkah langkah atau
cara mendapatkan data dan informasi terkait dengan penerapan bisnis berbasis
syariah pada wirausaha mahasiwa jurusan ekonomi syariah UIN Mataram.
Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan yang
bersifat kualitatif deskriptif. Deskriptif adalah prosedur pemecahan
masalah dengan cara menggambarkan objek penelitian pada saat keadaan
28
sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya.44 Sehingga
pendekatan kualitatif deskriptif merupakan sebuah pendekatan terhadap
suatu perilaku, fenomena, peristiwa, masalah atau keadaan tertentu
menjadi objek penelitian.
Sehingga peneliti mengumpulkan data secara langsung,
sebagaimana keadaan objek penelitian. Data yang peneliti dapatkan dalam
penelitian ini adalah yang berkaitan dengan penerapan bisnis berbasis
syariah pada wirausaha mahasiswa jurusan ekonomi syariah UIN Mataram
2. Kehadiran peneliti
Kehadiran peneliti sangat penting karena peneliti merupakan
instrument utama dalam penelitian ini. Peneliti adalah peneliti utama,
dialah yang akan mengadakan pengamatan tersebut. Tujuan utama
kehadiran peneliti adalah untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
3. Sumber dan jenis data
a. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data
dapat diperoleh. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1) Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari
sumber asli. Proses pengumpulan datanya perlu dilakukan dengan
memperhatikan siapa sumber utama yang dijadikan obyek
44Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Untuk Penelitian Kuantitatif
(Jakarta: Bumi Aksara,2014) h. 16.
29
penelitian.45 Dalam penelitian ini, data primer berasal dari
informasi para mahasiswa jurusan Ekonomi syariah yang
menjalankan usaha, konsumen serta informan lain yang terkait
dalam penelitian ini.
2) Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang di kumpulkan dari
tangan kedua atau dari sumber sumber lain yang telah tersedia
sebelum penelitian di lakukan.46 Dalam penelitian ini data
sekunder didapatkan dari buku, jurnal, dan hasil penelitian lainnya
yang ada kaitannya judul penelitian.
b. Jenis data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata,
kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar, dan foto.47
Peneliti menggunakan data kualitatif karena penelitian ini
menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena
yang diamati.
4. Tehnik pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka peneliti
menggunakan beberapa metode dalam proses pengumpulan data. Adapun
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
45Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Pendekatan Kuantitatif),
(Yogyakarta: UPFE-UMY, 2005), h. 60. 46Ibid, .h. 291. 47Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung:
Alfabeta, 2014), h. 6.
30
a. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung adalah pengamatan
terhadap sesuatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam
penelitian.48 Dalam penelitian ini, observasi yang peneliti gunakan
adalah observasi partisipatip pasif artinya peneliti datang ke lokasi
penelitian tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh
objek yang diamati. Dengan metode ini peneliti melakukan
pengamatan secara langsung dilapangan dan mencatat kejadian-
kejadian serta mengamati setiap proses transaksi antara penjual dan
pembeli.
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik mengumpulkan data atau informasi
dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar
mendapatkan data lengkap dan mendalam.49 Peneliti melakukan
wawancara dengan mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah yang
menjalankan bisnis serta konsumen yang pernah membeli produk dn
menggunakan jasa dari para mahasiswa (pelaku bisnis).
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara tidak terstuktur artinya peneliti bebas menanyakan apapun
kepada informan, namun tidak terlepas dari pedoman wawancara yang
48Djam‟an Satori & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2014), h. 105. 49Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif
Dan Kualitatif, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), h. 178.
31
telah disusun sebelumnya karena tidak menutup kemungkinan akan
muncul pertanyaan baru. Pertanyaan yang diajukan tentang profil
usaha dan hal-hal yang berkaitan dengan penerapan bisnis syariah pada
wirausaha mahasiswa.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah lalu bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang.50
Dengan teknik ini peneliti memperoleh informasi bukan dari orang
sebagai narasumber, tetapi memperoleh informasi dari macam-macam
sumber tertulis.
5. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dan hasil wawancara, catatan lapangan dan
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain.51
Analisis data merupakan bagian bagian yang tidak bisa
ditinggalkan, karena dengan analisis, data-data yang diperoleh akan
memberi arti yang berguna dengan memecahkan masalah, data yang
terkumpul selama peneliti melakukan penelitian perlu di analisa dengan
baik dan diterapkan dalam bentuk gambaran kata-kata dan langkah-
langkah tersebut dapat dipahami.
50Djam‟an Satori & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.148. 51Sugiyono.Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alpabeta, 2014), h. 401.
32
Pada saat proses pengumpulan data di lapangan sudah selesai,
maka peneliti melakukan pemilihan-pemilihan terhadap data yang bersipat
kualitatif tersebut yaitu data yang berupa kata-kata atau tindakan yang
didapatkan dari informan pada waktu pengumpulan data.
Dalam menganalisis data tersebut peneliti menggunakan analisis
deskriptif dengan menggambarkan dan menginterpretasikan data dan
temuan-temuan yang peneliti peroleh di lapangan serta fakta-fakta yang
ada.
6. Validasi data
Demi kevalidan atau keabsahan data hasil penelitian maka peneliti
menggunakan beberapa bentuk validasi data sebagai berikut:
a). Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten
interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis
yang konstan atau tentatif. Hal ini berarti bahwa hendaknya
mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci serta
berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol, kemudian
menelaah secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pada
pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang
ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa.52
b). Kecukupan Referensi
52Lexy J. Moleong, Metode…, h. 229-330.
33
Berdasarkan penelitian ini adalah kajian kepustakaan, maka
sangatlah wajar menggunakan refrensi yang cukup sebagai pendukung
untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Referensi
tersebut berupa buku, jurnal dan lain lain sebagai data pendukung
penelitian ini.
7. Sistematika pembahasan
Dalam sistematika pembahasan skripsi ini, peneliti mencoba
menguraikan lebih lanjut, sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan: Bab ini memberikan pengetahuan umum
tentang arah penelitian yang akan dilakukan. Dalam bab ini peneliti akan
menguraikan konteks penelitian, fokus kajian, tujuan dan manfaat
penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka
teoritik, metode penelitian yang digunakan dan sistematika pembahasan
sebagai gambaran awal dari penelitian keseluruhannya.
BAB II: Paparan Data dan Temuan. Pada bab ini peneliti
menguraikan gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi: sejarah
berdirinya fakultas ekonomi syariah dan ekonomi islam, visi dan misi. Di
samping itu, pada bab ini juga dipaparkan hasil wawancara yang telah
dilakukan oleh peneliti.
BAB III: Pembahasan. Bab ini merupakan bab inti. Dalam bab ini
peneliti akan mendiskripsikan secara menyeluruh tentang hasil analisa
secara kualitatif deskriptif mengenai analisis penerapan bisnis berbasis
syariah pada wirausaha mahasiswa jurusan ekonomi syariah UIN Mataram
34
dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disebut dalam perumusan
masalah.
BAB IV: Penutup. Bab ini sebagai penutup yang merupakan
rangkaian akhir dari sebuah penelitian.Bab ini terdiri dari kesimpulan dan
saran.Kesimpulan dimaksudkan sebagai hasil akhir dari penelitian. Hal ini
sebagai penegasan terhadap hasil penelitian yang tercantum dalam bab II
dan bab III. Sedangkan saran merupakan harapan penulisan kepada semua
pihak yang kompeten dan ahli dalam masalah ini, agar penelitian yang
dilakukan oleh penulis dapat memberi kontribusi yang maksimal.
35
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
a) Sejarah Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam
Keberadaan Sekolah Tinggi Ilmu Syari‟ah (STIS) Mataram di
daerah Nusa Tenggara Barat semula merupakan embrio Fakultas Syari‟ah
dan Ekonomi Islam IAIN Sunan Ampel di Mataram. Keberadaannya
adalah untuk merealisasikan surat Direktur Jenderal Lembaga Islam
Departemen Agama RI (Nomor; E/X/1748/1982 tanggal: 6 Mei 1982)
perihal pendirian IAIN di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Surat tersebut
dikeluarkan berkenaan dengan disposisi Menteri Agama tanggal 21 April
1982 yang pada pokoknya mengharapkan agar mempelajari kemungkinan
untuk mendirikan IAIN yang mandiri di daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat. Dari segi fisik, material, animo mahasiswa, maupun dukungan
masyarakat dan pemerintah daerah dimungkinkan untuk dibuka dua
fakultas agama Islam di samping Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di
Mataram yang sudah lama ada. Dua fakultas baru tersebut, di samping
Fakultas Tarbiyah yang sudah ada, merupakan syarat mengubah Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Mataram menjadi IAIN yang berdiri
sendiri.
Dirjen pada saat itu dijabat oleh Timur Dj. Djaelani, M.A.,
sedangkan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel di Mataram
dijabat oleh Drs. H. Mahsun. Diharapkan pula bahwa untuk merealisasi
35
36
rencana diperlukan pengusulan dari pemerintah daerah dan rekomen dari
Gubernur NTB. Untuk menanggapi maksud surat Dirjen Binbaga Islam
tersebut dikeluarkan surat rekomendasi Gubernur KDH Tingkat I NTB
No: 451.41/196/013, tanggal 12 Juli 1982, dan surat dari Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tingkat I NTB No:451.44/1, Tanggal
4 Juli 1982 tentang Pendirian IAIN Sendiri untuk Provinsi NTB. Di
samping itu, dengan maksud yang sama telah keluar pula surat
rekomendasi dari Kanwil Depag. Provinsi NTB No:Wx/2536/1982,
Tanggal 19 Juli 1982. Setelah melakukan konsultasi dengan Rektor IAIN
Sunan Ampel Surabaya Drs. Marsekam Fatawi, diizinkan mendirikan dua
fakultas, yaitu Fakultas Ushuluddin dengan dekan Drs. Saiful Muslim dan
Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam dengan Dekan Drs. Israil.53
Dengan alih status menjadi IAIN, IAIN Mataram secara bertahap
menata manajemen kelembagaan sesuai dengan kelembagaan IAIN
Mataram. Pimpinan tertinggi IAIN adalah rektor. Pada saat itu belum ada
rektor definitif sehingga diangkat Pgs Rektor, yaitu Drs. H. Lukman al-
Hakim, M.M.54
Era kepemimpinan Rektor Dr. H. Nashuddin IAIN Mataram telah
mendapatkan hibbah pembiayaan alih status dari IDB, yaitu dari status
IAIN Mataram menuju UIN Mataram. Namun karena masa jabatan Dr. H.
Nashudin, M,Pd berakhir alih status dilimpahkan kepada Rektor
berikutnya. Jabatan Rektor IAIN berikutnya adalah Dr. H. Mutawalli,
53Dokumen, Profil Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam UIN Mataram, 2016, h. 2.
54Ibid., h. 8.
37
M.Ag yang sejak sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Syari`ah
IAIN Mataram. Pada Tahun 2015 alih status IAIN menjadi UIN Mataram
terus berlanjut dengan ketentuan memenuhi persyaratan Statuta yang telah
ditetapkan oleh menteri Agama RI. Salah satu syarat mutlak agar
mendapatkan izin perubahan status itu harus bertambah jurusan di masing-
masing Fakultas termasuk di Fakultas Syari`ah dan Ekonomi Islam IAIN
Mataram. Adapun jurusan baru sebagai tambahan dari tiga jurusan
sebelumnya adalah Jurusan Ilmu Falak, Jurusan Ilmu Qur`an dan Tafsir,
dan Jurusan Perbankan Syari`ah. Adapun pimpinan IAIN Mataram dan
Fakultas Syari`ah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram adalah Dr. H.
Mutawalli, M.Ag sebagai rektor UIN Mataram, Dr. H. Masnun, M.Ag
sebagai Wakil Rektor I, Dr. Ahmad AmirAziz, M.Ag sebaga Wakil Rektor
II, dan Dr. H. Subhan Abdullah Achim, M.A sebagai Wakil Rektor III.55
Adapun pimpinan Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam adalah Dr.
H. Musawar, M.Ag sebagai Dekan, Dr. Zaenudin Mansyur, M.Ag sebagai
Wakil Dekan I, Dr. H. Usman, M.Ag sebagai Wakil Dekan II, dan Dr.
Riduan Mas`ud, M.Ag sebagai Wakil Dekan III.56
Adapun Pimpinan jurusan di Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam
adalah Heru Sunardi, M.H sebagai Ketua Jurusan Ahwal al-Syakhshiyah
dan Nisfawati Lalili Jalilah, MH sebagai Sekretaris Jurusan Ahwal al-
Syakhshiyah, Saprudin, M.Si sebagai Ketua Jurusan Mu‟amalah dan
Gazali, MH sebagai Sekretarisnya, Bq. Elbadriati, M.EI sebagai Ketua
55Ibid., h. 11. 56Ibid., h. 12.
38
Jurusan Ekonomi Islam dan Bahrur Rosyid, MM sebagai Sekretarisnya,
Muhammad Harfin Zuhdi, MA sebagai Ketua Jurusan Ilmu Falak dan
Ahmad Nurjihadi, M.Ag sebagai Sekretarisnya, Dr. H. Said Gazali, Lc.,
MA sebagai Kajur Ilmu al-Qur`an dan Tafsir dan H. Zulyadain, MA
sebagai Sekretarisnya dan Yusuf, M.Si sebagai Ketua Jurusan Perbankan
Syari`ah dan Dewi Sartika Nasution, M.Ec sebagai Sekretarisnya.57
b) Visi dan Misi jurusan / Program Studi Ekonomi Syariah
1. Visi
Visi jurusan Ekonomi Syariah adalah menjadi jurusan
terkemuka dalam pengembangan ekonomi yang berbasis keislaman,
keilmuan, berkeadilan bagi kemanusiaan dan peradaban di kawasan
Indonesia timur tahun 2026.58
2. Misi
Misi jurusan Ekonomi Syariah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ekonomi secara
professional dengan mengintegrasikan ilmu keislaman, sains, dan
teknologi
b. Mengembangkan penelitian ekonomi yang berbasis keislaman,
keilmuan dan berkeadilan.
c. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dalam bidang
ekonomi yang berbasis keislaman, keilmuan dan berkeadilan.
57Ibid. h. 13. 58Ibid., h. 19.
39
d. Membangun kerja sama dengan pihak lain dalam meningkatkan
disiplin ilmu ekonomi syariah untuk mengimplementasikan
tridarma perguruan tinggi.59
c) Tujuan jurusan/ program studi ekonomi syariah
1) Menghasilkan sarjana muslim yang bertakwa dan memiliki keahlian di
bidang ekonomi yang berbasis keislaman, keilmuan, dan berkeadilan.
2) Menghasilkan peneliti yang berkualitas dan kompetitif dalam bidang
ekonomi syariah.
3) Menghasilkan ahli dan praktisi ekonomi syariah yang berkontribusi
aktif terhadap persoalan ekonomi, sosial, sain, dan peradaban.60
B. Penerapan Bisnis Mahasiswa jurusan Ekonomi syariah UIN Mataram
Ekonomi syariah merupakan salah satu jurusan di Fakultas syariah dan
Ekonomi Islam. Mahasiswa jurusan ekonomi syariah banyak yang memiliki
usaha sebagai sampingan perkuliahan. Macam-macam usaha yang dijalankan
oleh Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah adalah sebagai berikut:
Tabel .2.
Nama Mahasiswa Yang Memiliki Usaha
No Nama Mahasiswa Jenis Usaha
1 Sukaeny Purmaningsih Online shop
2 Lusi Budiarti Online shop
3 Zulfahmi Jasa service dan install laptop
59Ibid., h. 19-20. 60Ibid., h. 20.
40
4 Wiwin Ely karlina Kerajinan
5 Zohriah Online shop
6 Syari‟ah Online Shop
7 Fhiaturraki‟ah Jilbab rawis
8 Arni johana Pulsa
9 Lailan khairi Jasa print
10 Mariani Pulsa
11 Ihsan maulana Kue coklat
12 Ema Print dan fotocopy
13 Sri Handayani Songket
14 Somad Jamur tiram
15 Kiswatun hasanah Aksesoris
16 Fikri Ayam potong
17 Nuzul Pulsa
18 Dian Pulsa
19 Mili Pulsa
20 Eny Hastuti Online shop
21 Zahra Pakaian
22 Rabi‟atun isnain Pulsa
23 Abdul Hamid Pulsa
24 Huswatun Pulsa
25 Oly Pulsa
41
26 Nani Pulsa
27 Rabi‟ Pulsa
28 Maimun Online shop
29 Rosita Online Shop
30 Ayuni Pulsa
31 Baiq Kur Pulsa
32 Desi Online Shop
33 Risky Online shop
34 Muzayyanah Jual Buah
35 Nurul Kurnia Pulsa
36 Zurriyatun haryani Online Shop
37 Alfiyah Jahit
39 Ainun sofia Pulsa
39 Dina ulfianti Tata rias
40 Riki eriawan Rumah makan
41 Zuhairani Pulsa
42 Sama‟an Jual pisang
43 Ayu peli Kripik
44 Lale Erna Jual Pulsa
45 Aulia Fitria Ningsih Online Shop
46 Syahida Baju muslimah
47 Zuhratul Aini Online Shop
42
48 Khusnul khatimah Pulsa
49 Erick Suhendra Rumah Makan
50 Hesty Jilbab
51 Emalia Hidayati Pulsa
52 Fatimah Indah Pulsa
53 Suriani Pulsa
54 M. Mundzir Pulsa
55 Siti Apriani Jilbab
56 Lisa Online Shop
57 Aznan Pulsa
58 Ulfa Kerajinan
59 Ikhsaniati Pulsa
60 Khairul Pulsa
61 Nana Pulsa
62 Siti Fatimah Online shop
63 Andriyani Online shop
64 Reni Nadia utami Pulsa dan online shop
65 Rahayu Ningtyas Pulsa dan online shop
66 Nadia soleha Online shop
67 Zahra Pulsa
68 Siti khadijah Pulsa
69 Ayu Rosita Online Shop
43
70 Heti handayani Online Shop
71 Wiwin sukimawati Pulsa
72 Fajrin Pulsa
73 Santri Astuti Jahit
74 Rina ayu lestari Pakaian
75 Elyana fitriani Jual coklat
76 Jumalia oktavianingsih Pulsa dan online shop
77 Tsamaratul jannah Pulsa
78 Baiq husna Pulsa
79 Ahmad khairul umam Jual telur ayam
80 Hida Online Shop
81 Azizah Pulsa
82 Ilmi Pulsa
83 Muawanah Online shop
84 Wira samudra Pulsa
85 Dian juliani Pulsa dan online shop
86 Rahmatullah Jasa service dan install laptop
87 Ahmad Rozi Jual sate
88 Purniatun Pulsa dan online shop
89 M. wildan Garam dan jual buku bekas
90 Rozalina Pulsa dan online shop
91 Yunda Pulsa
44
92 Yunita Pulsa
93 Saipin Jual beli handphone
94 Andini Online shop
95 Asnawati Jual jilbab
96 Khairunnisa Jual pulsa
97 Rosiatul aini Pulsa
98 Yuhibbullah Pulsa
99 Zikrul Mahfuz Jual beli handphone online
100 Liantina Online shop
101 Baiq rauhanus aswari Online shop
102 Devi astute Online shop
103 Nurul Wahyuni Pulsa dan Online shop
Berikut penjelasan secara terperinci dari masing masing responden
dalam menjalankan bisnisnya:
Sukaeny Purmaningsih61, menjalankan bisnis melalui media online
seperti facebook, bbm, instagram dan sejenisnya. Karena bisnisnya
melalui dunia maya maka cara penjualannya dengan menampilkan foto
dari produknya dengan diberi keterangan yang jelas dan terperinci
mengenai produk tersebut. Sukaeny memperoleh produk dari suplayer
yang menggunakan media online juga. Sehingga sering sekali kejadian
61Sukaeny Purmaningsih, Wawancara, 12 September 2017. Ungkapan senada juga di ungkapkan oleh pebisnis online shop lainnya seperti Zohriah, Lusi Budiarti, Eny Hastuti, Zuhratul Aini. Dari kelima pebisnis online shop yang saya wawancara dua orang yang tidak melakukan pencatatan transaksi keuangan. Selain itu dua pebisnis online shop juga yang tidak ramah kepada pembeli yang suka menawar dan tidak jadi membeli.
45
produk yang ditampilkan tidak sesuai dengan aslinya, baik itu dari ukuran
maupun bahan. Sukaeny memang tidak bisa menjamin kemiripan antara
foto yang ditampilkan dengan aslinya tapi itu merupakan resiko dari
pembeli.
Meskipun demikian Sukaeny selalu menjalin hubungan baik
dengan para pelanggan dengan cara membangun rasa saling percaya dalam
bentuk ketepatan waktu dalam hal pengantaran barang. Dalam berbisnis
komunikasi antara penjual dan pembeli merupakan hal yang harus ada.
Bersikap ramah dan apa adanya adalah dua hal yang harus ada dalam diri
Sukaeny. Bertransaksi menggunakan media tulisan memang lebih sulit
daripada bertransaksi menggunakan media lisan. Oleh karena itu Sukaeny
selalu menggunakan kata-kata tambahan seperti,” sista, say, beb” ketika
menjawab komentar dari pembelinya. Dengan demikian diharapkan agar
pembeli tidak salah mengartikan maksud dari penjual.
Bisnis online merupakan pekerjaan sampingan yang tepat untuk
mahasiswa, karena selain praktis bisnis online juga mendatangkan
keuntungan yang lumayan. Setiap bulan Sukaeny mendapat untung
300.000 bahkan ada yang sampai 500.000. Sukaeny mengambil
keuntungan dalam setiap produk berkisar antara 10.000 sampai 15.000
dari harga pokok yang ditetapkan oleh suplyer. Dengan pendapatan bersih
yang diterima Sukaeny belum bisa membayar zakat karena belum
mencapai nisab tapi Sukaeny sering memberikan sedekah pada pengemis.
46
Ketika sibuk melayani pembeli lalu masuk waktu shalat Sukaeny langsung
mengerjakan shalat setelah itu melanjutkan urusannya.
Arni Johana62 adalah penjual pulsa All operator. Dalam
menjalankan usahanya Arni selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik kepada pembelinya yaitu yaitu dengan berbicara yang sopan.
Ketika ingin melakukan pembelian pulsa pembeli tidak harus menemui
Arni tapi bisa melalui telpon atau sms. Sebagai bentuk tanggungjawabnya
Arni selalu berusaha untuk memenuhi permintaan pembelinya, Arni selalu
memberikan konfirmasi apabila saldonya habis ia menanyakan apakah
mau menunggu atau tidak, dan memberikan pembelinya untuk berhutang.
Arni selalu mencatat transaksi keuangannya yaitu dengan cara
menulis tanggal transaksi, nominal pembelian, nama pembeli, serta
keterangan sudah membayar atau belum. Keuntungan yang diperoleh
setiap bulannya mencapai rata rata 60.000 sampai 140.000. dalam
menentukan harga Arni selalu menyamakan dengan harga yang ada
disekitar. Sementara keuntungan yang di peroleh tiap transaksi antara
1.000 sampai 1.450 dengan harga pokok diatas 5.000 rupiah. Arni selalu
mengutamakan kewajibannya yaitu shalat tepat waktu. Dengan pendapatan
yang diperoleh Arni memang belum bisa membayar zakat, namun sering
bersedekah kepada orang yang minta-minta.
62Arni Johana, Waancara, 12 September 2017. Ungkapan serupa juga di
sampaikan oleh delapan pebisnis jual pulsa yang lain seperti, Nurul Kurnia, Mariani, Suriani, Yunita, Tsamaratul Jannah, Nana, Ayuni, Ainun. Tetapi dari delapan Narasumber pebisnis jual pulsa, lima orang tidak melakukan pencatatan transaksi keuangan.
47
Zulfahmi63 adalah pelaku usaha jasa service dan install laptop.
Dalam melayani pelanggan Fahmi selalu mengutamakan kepuasan
pelanggan, ia selalu menerima keluhan dari pelanggan. Dalam sebulan ia
bisa mendapat 60.000 sampai 80.000 dalam 4 kali service. Responden C
tidak menetapkan harga ia selalu menyamakan dengan harga dipasar
berkisar antara 15.000 sampai 35.000 karna harga tergantung dari keluhan
dan kerumitan dalam pengerjaannya. Jika hanya install program ia
menetapkan harga 15.000.
Fahmi selalu ramah dan sopan sama pelanggannya, ia
menunjukkan sikap keramahan dan kesopanannya dengan mengucapkan
terimakasih karena telah mau menggunakan jasanya. Fahmi tidak
melakukan pencatatan atas transaksi keuangannya karena langsung dipakai
untuk memenuh kebutuhannya. Oleh karena itu dia juga belum bisa
membayar zakat namun dia sering memberikan sumbangan ke masjid
ketika shalat jum‟at. Ketika sudah masuk waktu shalat Fahmi
menghentikan pekerjaannya, ia selalu mengutamakan shalat karena shalat
adalah kebutuhan baginya.
Ahmad Rozi64 adalah pelaku usaha penjual sate. Ia berjualan sate
selama 4 tahun. Dalam berbisnis ia selalu menjalin hubungan baik dengan
pembeli maupun mitra bisnisnya karena hal itu sangat penting baginya.
menurutnya kejujuran merupakan hal yang bisa menunjang kepercayaan
pembeli. Oleh karenanya selalu memberitahu kelemahan dan kelebihan
63Zulfahmi, Wawancara, 12 September 2017. 64Ahmad Rozi, Wawancara, 12 September 2017.
48
produknya. Misalnya ketika satenya agak gosong ia mengatakan kepada
pembeli bahwa ketika mengipas tadi apinya terlalu besar. Untuk
meningkatkan kepercayaan pembeli Ahmad Rozi selalu memenuhi
pesanan sesuai dengan yang dipesan pembeli. Ketika lupa dengan
permintaan pembeli Ahmad Rozi kembali menanyakan kepada pembeli.
Untuk membakar sate membutuhkan waktu yang lumayan lama,
agar pembeli tidak merasa bosan ketika menunggu Ahmad Rozi
mengutamakan keramahan dan mengajak pembeli berinteraksi. Ketika
pembelinya sebaya Ahmad Rozi menggunakan bahasa sehari-hari, tapi
ketika pembeli tersebut lebih tua maka menggunakan bahasa yang lebih
sopan. sikap demikian yang membuat Ahmad Rozi menjadi pelaku usaha
yang friendly dan mudah bergaul dengan pembeli.
Waktu berjualan Ahmad Rozi dari sore sampai malam. Jadi, ketika
datang waktu shalat maghrib ia tutup tapi kadang digantikan oleh
orangtuanya. Sementara untuk shalat isya‟ Ahmad Rozi mengaku lebih
mengutamakan pelanggan dengan alasan waktu isya‟ lebih panjang dari
shalat maghrib. Ahmad Rozi selalu mencatat transaksi keuangannya. Tapi
dari pendapatan bersihnya Ahmad Rozi belum bisa membayar zakat karna
belum cukup nisab, namun Ahmad Rozi sering bershodaqoh ke pengemis.
Erik Suhendra65 adalah pelaku usaha kedai. Dalam menjalankan
usahanya Erik dibantu oleh 2 orang temannya. Dalam komunikasi baik itu
dengan pembeli maupun mitra bisnisnya Erik selalu menggunakan bahasa
65Erik Suhendra, Wawancara, 12 September 2017.
49
yang sopan dan santun. Apalagi ketika melayani pembeli ia selalu
mengutamakan keramahan dan murah senyum. Menurut Erik hubungan
baik dengan pembeli harus ada, karena pembeli memiliki pengaruh yang
besar dalam keberlangsungan usaha. Erik selalu menjalankan sholat 5
waktu, apabila telah tiba waktu shalat Erik mengerjakan shalat secara
bergantian.
Erik selalu mencatat transaksi keuangannya, bentuk pencatatannya
dilakukan dengan cara menjumlahkan semua pendapatan, menjumlahkan
semua biaya kemudian diselisihkan untuk mengetahui keuntungan atau
kerugian. Erik mengatakan bahwa dalam hal menetapkan keuntungan
tidak menggunakan rumus khusus. Responden E mengambil keuntungan
tiap produknya antara 1000 sampai 2000. Sebagai rasa syukur atas apa
yang telah didapatnya Erik selalu memberikan shadaqoh orang yang
meminta-minta.
Wiwin Ely Karlina66 adalah pelaku usaha kerajinan. Ia
menjalankan bisnisnya melalui media lisan. Jika ada yang memesan baru
ia membuat kerajinan dengan menentukan warna, ukuran dan model.
Dalam melayani pelanggan wiwin selalu menggunakan bahasa yang
sopan. untuk meningkatkan kepercayaan konsumen ia berusaha tepat
waktu dalam menyelesaikan pesanan. Pendapatannya berkisar 80.000
sampai 120.000 dari 2 sampai 3 pesanan. Wiwin tidak menetapkan harga
66Wiwin Ely Karlina, Wawancara, 13 September 2017.
50
karena harga bergantung pada ukuran serta banyaknya bahan yang di
habiskan.
Wiwin mengatakan bahwa dalam berbisnis kejujuran sesuatu yang
harus di junjung tinggi. Oleh karena itu wiwin selalu memberitahu
kelebihan dan kekurangan produknya. Misalnya dalam membuat pesanan
warna bahannya tidak ada seperti yang diinginkan pelanggan, lalu wiwin
memberi tahu pelanggan dan menawarkan warna lain. Wiwin selalu
mengutamakan shalat, ketika masuk waktu shalat ia menghentikan
pekerjaannya terlebih dahulu.
Wiwin selalu ramah dan sopan sama pelanggannya, ia
menunjukkan sikap keramahan dan kesopanannya dengan mengucapkan
terimakasih karena telah mau menggunakan jasanya. Wiwin tidak
melakukan pencatatan atas transaksi keuangannya karena langsung dipakai
untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu dia juga belum bisa
membayar zakat namun dia sering memberikan shadaqoh.
Saipin67 pebisnis jual beli handphone online. Untuk mendapat
handphone second Saipin mencari di facebook, olx.com. sedangkan untuk
menjual handphone yang telah diperolehnya Saipin menggunakan
facebook. Saipin mengatakan bahwa kejujuran adalah hal yang harus
dijunjung tinggi, oleh karena itu Saipin selalu memberitahu kelemahan
dari barang yang dijualnya. Dalam memberikan pelayanan kepada pembeli
Saipin mengantar handphone tersebut kepada pembeli jika jaraknya dekat,
67Saipin, Wawancara, 13 September 2017.
51
tapi jika jaraknya jauh ia menawarkan pembeli untuk bertemu di tempat
yang sama-sama dapat mereka jangkau.
Saipin selalu menjaga hubungan baik dengan pembelinya dengan
cara mengajaknya sms dengan bahasa yang sopan ketika transaksi
berlangsung. Untuk memastikan apakah konsumen jadi membeli atau
tidak Saipin selalu mengulang perkataanya guna untuk meyakinkan
pembeli. Saipin selalu mengutamakan shalat karena menurutnya rizki
datang dari Allah.
Dari bisnis ini Saipin mendapatkan pendapatan bersih berkisar
200.000 sampai 300.000 untuk 4 sampai 5 penjualan handphone. Dalam
menetapkan keuntungan Saipin mengambil 50.000 sampai 70.000
perproduknya yang merk selain cina. Sedangkan untuk yang handphone
merk cina Saipin mengambil keuntungan 10.000. Dari pendapatannya
Saipin hanya baru bisa memberi shadaqoh.
Fhiaturrakiah68 pelaku usaha jilbab Rawis. Fhia menggunakan
media online untuk mempromosikan produknya. Fhiaturraki‟ah mendapat
barang dengan buat sendiri, yaitu membeli kain lalu yang merawisnya
sendiri. Fhiaturraki‟ah Menjaga hubungan baik dengan pembeli, ketika
berkomunikasi menggunakan bahasa yang sopan dan ramah. Namun
ketika ada orang yang hanya tanya-tanya saja dan tidak membeli maka
Fhia bersikap tidak ramah dengan tidak membalas pertanyaan dari orang
tersebut.
68Fhiaturraki‟ah, Wawancara, 13 September 2017. Hal senada juga di ungkapkan oleh Hesty penjual jilbab tapi hesty selalu ramah pada pembeli meskipun pembeli itu banyak bertanya.
52
Untuk meningkatkan kepercayaan pembeli Fhia mengutamakan
kejujuran dalam memberikan informasi kepada pembeli. Jika barangnya
dengan kain yang berbeda atau kainnya lebih keras Fhia memberitahu
pembeli. Apabila pembeli membeli lebih dari 3 Fhia memberi potongan
harga. Harga barang yang dijual Fhia 25.000, untuk satu produknya Fhia
mengambil keuntungan 7000 tergantung dari harga pokok kainnya. Fhia
tidak melakukan pencatatan terhadap transaksi keuangannya. Dari hasil
yang diperoleh Fhia memang belum bisa membayar zakat tapi ia memberi
shadaqoh kepada yang membutuhkan. Fhia selalu mengutamakan shalat
dalam sela sela pekerjaannya.
53
BAB III
ANALISIS PENERAPAN BISNIS BERBASIS SYARIAH PADA WIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN EKONOMI SYARIAH
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
Bisnis atau wirausaha merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
manusia dalam menjalani kehidupan mereka. Namun yang menjadi
permasalahannya adalah seberapa besar tata cara yang sudah dilakukan dengan
cara yang tepat dan benar sesuai syariat Islam yang telah di ajarkan maupun yang
telah dianjurkan dalam menjalankannya.
Dalam konsep islam bisnis termasuk kegiatan mu‟amalah. Melakukan
bisnis dalam bidang apapun tidak semata-mata hanya mencari keuntungan untuk
individu, namun tujuannya adalah untuk memakmurkan ummat serta saling tolong
menolong dan menyambung tali silaturrahim. Penekanan perintah untuk
menggunakan hidup didunia ini dengan giat berusaha dan bekerja yang tak
terlewatkan untuk mendapatkan imbalan di dunia dan di akhirat, karena setiap
usaha dan amal itu disaksikan oleh Allah Swt.69
Berdasarkan hasil penelitian di bab paparan data dan temuan tentang bisnis
mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram,
maka selanjutnya peneliti akan memaparkan hasil analisis dari data yang peneliti
temukan dilapangan. Sebagaimana yang dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa
mahasiswa UIN Mataram adalah mahasiswa yang beragama Islam. Oleh karena
itu, merupakan hal yang pantas dan seharusnya melakukan bisnis dengan tuntunan
islam.
69Ali Hasan, Manajemen …, h. 3.
54
Bisnis syariah ialah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya
yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan ( barang/ jasa ) termasuk profitnya, namun
dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayagunaan harta karena aturan halal
dan haram.70
Berwirausaha merupakan bentuk pengamalan perintah Allah yang
dilakukan oleh mahasiswa untuk bekerja keras dengan jalan berbisnis.
ي ا ش د ۥدا ءا ا ع ٱ د م ق ٣١ ش ٱ عب
Artinya: “Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah).
Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur”.71
Allah tidak semata-mata hanya menyuruh hambanya untuk bekerja, tetapi
Allah menyediakan tempat untuk bekerja, melapangkan dan menyerahkan bumi
ini kepada manusia untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam usaha
mencari rizki yang berkah. Allah mengingatkan agar manusia tidak lupa
bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya.72
Aktivitas bisnis diperlukan karena manusia tidak mampu untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Sebagaimana dijelaskan oleh
Allah dalam surat Al-maidah ayat 2:
ا ا ل تق ٱ ب ٱ ع تع ا ٱ عد ٱ م ث ل ٱ ع تع إ ل ٱ تق ٢ عق ٱ شديد ل ٱ
Artinya:Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
70Veithzal Rivai & Andi Buchari, Islamic…, h. 234-235. 71QS. Saba‟ [34]: 12. Departemen Agama RI, Al- Qur‟an…, h. 429 72Ali Hasan, Manajemen …, h. 62
55
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya.73
Ayat tersebut menjelaskan bahwa hubungan masyarakat dengan
masyarakat hendaknya tercermin dalam sikap saling membantu dan bekerja sama
dalam hal kebajikan dan ketakwaan. Sehingga akan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi manusia. Lebih jauh ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia
dilarang bekerja dan saling membantu dalam permusuhan, yang mendatangkan
mudorat dan dosa. Dengan begitu tindakan ini mesti terlihat dalam bentuk
kerjasama, sikap tolong- menolong dalam rangka memenuhi keinginan masing-
masing.74
Selain itu tujuan bisnis syariah adalah untuk mengembangkan harta dan
memperoleh keuntungan dengan jalan yang halal dan diridhai oleh Allah Swt.
Adapun tujuan lain bisnis dalam islam untuk mencapai empat hal utama, yaitu
sebagai berikut:75
1. Target hasil; Profit Materi Dan Benefit Nonmateri
Tujuan bisnis tidak selalu untuk mencari profit (qimah maddiyah atau
nilai materi), tetapi harus dapat memperoleh dan memberikan benefit
(keuntungan atau manfaat) non materi, baik bagi pelaku bisnis maupun pada
lingkungan yang lebih luas, seperti terciptanya suasana persaudaraan,
kepedulian sosial dan sebagainya. Di samping untuk mencari qimah
maddiyah, juga masih ada dua orientasi lainnya, yaitu Qimah Khuluqiyah dan
Ruhiyah. Qimah khuluqiyah yaitu nilai-nilai akhlak mulia yang menjadi suatu
73 QS. Al -Maidah [5]: 2. Departemen Agama RI, Al- Qur‟an…, h. 106
74 Mardani, Hukum…, h. 11-12. 75Veithzal Rivai Dkk, Islamic…, h. 13-14.
56
kemestian yang muncul dalam kegiatan bisnis, sehingga tercipta hubungan
persaudaraan islami, baik antara majikan dengan buruh, maupun antara
penjual dan pembeli (bukan hanya hubungan fungsional maupun professional
semata).
Qimah Ruhiyah berarti, perbuatan tersebut dimaksudkan untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Dengan kata lain ketika melakukan suatu
aktivitas bisnis, maka harus disertai dengan kesadaran hubungannya dengan
Allah. Inilah yang dimaksud, bahwa setiap perbuatan muslim adalah ibadah.
Amal perbutannya bersifat materi, sedangkan kesabaran akan hubungannya
dengan Allah ketika melakukan bisnis dinamakan ruhnya.
2. Pertumbuhan
Bisnis yang baik adalah bisnis yang secara terus-menerus dapat
meningkat dari tahun ke tahun, salah satu caranya dengan meningkatkan
kualitas produksi dan atau pelayanan.
3. Keberlangsungan
Orientasi bisnis yang benar adalah adanya keberlangsungan jangka
panjang, di dunia dan di akhirat. Manajemen itu hanya alat untuk mengelola
bukan penentu, oleh karenanya kemampuan manajemen yang dibangun
dengan syariah akan menjamin tidak ada kebangkrutan.76
4. Keberkahan
Faktor keberkahan atau upaya menggapai ridho Allah, merupakan
puncak kebahagiaan hidup muslim. Para pengelola bisnis harus mematok
76
Ali Hasan, Manajemen …, h. 7.
57
orientasi keberkahan ini menjadi visi bisnisnya, agar senantiasa kegiatan
bisnis selalu dalam kendali syariat dan diraihnya keridhoan Allah.
Seseorang dalam menjalankan bisnisnya dituntut untuk menggunakan
cara yang khusus, ada aturan yang mengatur bagaimana seharusnya seorang
muslim menjalankan kegiatan bisnisnya agar mendapatkan berkah dan ridha Allah
SWT di dunia dan akhirat. Selain itu, islam juga menekankan pada aspek tolong-
menolong dan bekerjasama antar sesama manusia. Oleh karena itu konsepsi
kebebasan dalam islam lebih mengarah pada kerjasama, bukan persaingan dalam
usaha antara satu dengan yang lain.77
Dalam praktiknya bisnis yang dijalankan oleh mahasiswa secara umum
sudah syariah, terlihat bahwa sudah dikendalikan oleh syariah. Semua pelaku
bisnis menjual produk yang halal dan bermanfaat bagi rang lain. Seperti produk
yang di jual oleh sukaeny sebagai pebisnis online shop. Semua produk yang dijual
bermanfaat bagi orang lain seperti, baju, gamis, celana, jilbab. Selain itu meskipun
dalam pemasarannya sukaeny menggunakan sistem online, tapi dia tidak
menyembunyikan kekurangan dari produknya. Dalam foto produk yang di
tampilkan sukeny selalu mencantumkan keterangan yang jelas dan terperinci
mengenai produk tersebut.
Bisnis syariah yang ditampilkan oleh mahasiswa juga adalah selalu
bersikap jujur dan tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
keuntungan. Wiwin selaku pebisnis kerajinan dengan sistem istisna. Wiwin selalu
77Veitzhal Rivai dkk, Islamic…, h. 31.
58
jujur kepada pelanggan, dia selalu mengatakan yang sebenarnya tentang jumlah
bahan yang dihabiskan untuk membuat pesanan tersebut.
Dalam Islam, penetapan harga tidak mementingkan keinginan pedagang
sendiri, tapi juga harus mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat.
Ajaran syariah tidak membenarkan mengambil keuntungan sebesar-besarnya, tapi
harus dalam batas batas kelayakan.
Dalam menetapkan harga, mahasiswa melakukan survey pasar untuk
mengetahui harga yang berlaku dipasar. Seperti yang diungkapkan oleh Zulfahmi:
“Dalam menentukan harga, saya selalu menyesuaikan dengan harga pasar. Hal ini
saya lakukan agar harga yang saya patok tidak terlalu mahal”.
Mahasiswa yang berwirausaha juga sangat memperhatikan kemaslahatan
bersama. Hal ini ditunjukkan dengan mereka selalu menyisihkan pendapatan
mereka untuk bersedekah.
Adapun landasan moral yang harus dipahami dan dipegang kuat-kuat oleh
pebisnis (enterpreneur) syariah antara lain:78
a. Kesadaran bahwa dirinya selalu dipantau Allah
Merasa dipantau artinya menyadari bahwa segala yang dikerjakan tidak
pernah luput dari penglihatan Allah. Sebagaimana firman Allah:
Artinya:“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang
78Ma‟ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin: Antasari Press,
2011), h. 36-40.
59
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya pula”.79
b. Komitmen yang tinggi pada kejujuran
Jujur adalah kesesuaian nurani yang memberi jaminan spiritual
terhadap kebenaran berbuat, ketepatan bekerja dan bisa dipercaya. Allah
mengingatkan:
Artinya : (32). Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat Dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahannam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir? (33). dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. (34). mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah Balasan orang-orang yang berbuat baik.80
c. Komitmen yang tinggi pada Amanah.
Amanah atau kepercayaan yang diberikan orang lain kepada pebisnis
syariah. Orang yang amanah adalah orang yang mempunyai nilai plus
dibanding dengan orang lain. Dampak positifnya orang yang amanah menjadi
orang yang dicintai banyak orang dan menjadi panutan orang lain. Islam
melarang kita berkhianat dalam posisis apapun. Sebagaimana firman Allah:
79
QS. al- Zalzalah [99]: 7-8. Departemen Agama RI, Al- Qur‟an…, h. 599 80 QS. Az Zumar [39]: 32-34. . Departemen Agama RI, Al- Qur‟an…, h. 462
60
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”.81
d. Berupaya mencapai ketaqwaan.
Taqwa menurut pengertian para ahli, dapat dirumuskan sebagai
kewaspadaan manusia untuk menjaga dirinya dari kemurkaan Allah dengan
jalan tidak menganiaya dirinya sendiri dan orang lain. Hal tersebut dapat
dicapai oleh seorang muslim termasuk wirausaha bisnis berbasis dengan
membiasakan diri melaksanakan hal-hal yang diperintahkan Allah dan
menjauhi larangannya.
e. Berkompetensi secara sehat
Pebisnis syariah pasti akan mengutamakan bersaing secara sehat, dan
ia berusaha dengan sungguh sungguh menjauhi distorsi pasar (gangguan pada
mekanisme pasar) seperti rekayasa permintaan dengan Ba‟I Najasy, rekayasa
penawaran dengan ikhtikar, tallaqi Rukban, tadlis dan taghrir.
Aturan syariah dalam kegiatan bisnis mahasiswa UIN Mataram juga
dipaparkan pada prinsip etika bisnis yang ada yaitu:
81QS. al- Anfal[ 8]: 27-28. . Departemen Agama RI, Al- Qur‟an…, h. 180
61
a. Kesatuan
Manusia dalam melakukan bisnis harus taat pada ketentuan pemilik
mutlaknya karena sifat ke-Mahaadilan dan ke-Mahakuasaan-Nya Allah
menciptakan aturan itu bukanlah untuk diri-Nya sendiri, melainkan hanya
untuk kepentingan hidup manusia. Tuhan menyuruh untuk berbuat adil
dan jujur dalam bisnis, tujuannya supaya manusia memperoleh bagian
haknya secara adil dan merata yang pada akhirnya tidak ada salah satu
pihak yang merasa dirugikan.
Menurut semua narasumber rezeki yang mereka peroleh akan
datang jika memang sudah rezeki mereka meskipun ada banyak pesaing.
Keyakinan bahwa rezeki itu datang dari Allah dan tidak akan pernah
tertukar membuat mereka menerima adanya penjual atau pedagang lain.
Keyakinan mereka akan kekuasaan Allah tidak membuat mereka
bermusuhan antar pedagang yang satu dengan pedagang yang lain, mereka
yakin rezeki yang akan mereka dapatkan sudah diatur oleh Allah tanpa
harus merugikan orang lain dengan menipu dan berbuat curang.
Keyakinan terhadap kekuasaan Allah Swt termasuk dalam konsep
tauhid, dimana seorang muslim akan mempercayai bahwa semua hal telah
diatur oleh Allah Swt. Tauhid dapat menggabungkan konsep ekonomi,
sosial dan politik serta keagamaan yang dilandaskan pada hukum-hukum
agama. Dalam konsep ekonomi, tauhid adalah alat bagi manusia untuk
menjaga perilaku dalam berbisnis. Karena dengan adanya penyerahan diri
kepada tuhan maka pelaku bisnis akan selalu menjaga perbuatannya dari
62
hal-hal yang dilarang oleh agama. Sebab perilaku menyimpang akan
membawa banyak kemudharatan bagi individu dan orang lain.
Sikap kesatuan juga ditampilkan oleh semua responden dengan
tidak melupakan ibadah, mereka tetap mengerjakan shalat lima waktu
meskipun ada beberapa yang tidak melaksanakan shalat tepat waktu.
Karena bagi narasumber shalat bukan hanya kewajiban tapi juga
merupakan kebutuhan.
Seperti yang dikatakan oleh pebisnis jual beli handphone online
“saya selalu mengutamakan shalat karena shalat adalah kewajiban dan
telah menjadi kebutuhan. Setelah saya mengerjakan shalat saya merasa
lebih tenang”. Hal berbeda diungkapkan oleh Ahmad Rozi dia lebih
mengutamakan menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu. Apalagi
untuk shalat isya‟ ia lebih mengutamakan pelanggan dengan alasan shalat
isya‟ memiliki waktu yang panjang.
Setiap pebisnis muslim harus menerapkan amalan ibadah dalam
setiap langkah perjalanan bisnisnya. Hal itu dikarenakan aktivitas bisnis
tidak boleh mengganggu kegiatan ibadah kepada Allah.
b. Kesetimbangan
Kebutuhan akan sikap kesetimbangan atau keadilan ditekankan
oleh Allah dengan menyebut umat islam sebagai ummatan wasathan.
Dengan demikian kesetimbangan merupakan prinsip etis mendasar yang
harus diterapkan dalam aktivitas bisnis.82
82Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Qur‟an…., h. 13.
63
Perilaku kesetimbangan dan keadilan dalam bisnis secara tegas
dijelaskan dalam konteks perbendaharaan bisnis (klasik) agar pengusaha
muslim menyempurnakan takaran bila menakar dan menimbang dengan
neraca yang benar, karena hal itu merupakan perilaku yang terbaik dan
membawa akibat yang terbaik pula.
Semua narasumber mengatakan bahwa kejujuran dalam hal
timbangan ataupun ukuran harus ada karena suatu yang utama dan lebih
baik akibatnya. Meskipun takaran yang digunakan oleh masing-masing
responden berbeda-beda sesuai dengan jenis bisnis yang mereka jalankan.
Seperti usaha kerajinan takarannya tergantung ukuran tas dan banyaknya
bahan yang dihabiskan, service laptop ukurannya kerumitan dalam
pengerjaanya.
Wiwin Ely Karlina memiliki usaha dengan sistem istisna, yaitu
usaha kerajinan. Bisnis dengan sistem istisna diperbolehkan dalam Islam,
karena meskipun barang yang diperjual belikan tidak dapat dihadirkan
ketika akad tapi penjual mampu menyerahkan barang tersebut pada waktu
yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Mengenai ukuran dan
takaran Wiwin mengatakan bahwa tergantung dari keinginan pembeli yang
telah disepakati pada saat akad. Bisnis dengan model pesanan dapat
menolong pembeli mendapatkan barang yang sesuai dengan yang
diinginkan sehinggan antara penjual dan pembeli tidak ada yang merasa
dirugikan.
64
Hal ini sesuai dengan etika bisnis islam dimana pebisnis dilarang
mengurangi timbangan ketika menakar. Sebagaimana firman Allah dalam
Al - Qur‟an surat Al-isra‟ (17) ayat 35 yang berbunyi:
Artinya: Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.83
Dari sikap kejujuran suatu bisnis secara otomatis akan melahirkan
persaudaraan dan kemitraan antar pihak yang berkepentingan sehingga
saling menguntungkan tanpa adanya kerugian dan penyesalan sedikitpun.
c. Kehendak bebas ( ikhtiyar)
Berdasarkan prinsip kehendak bebas ini, dalam bisnis manusia
mempunyai kebebasan untuk membuat suatu perjanjian, termasuk
menepati atau mengingkarinya. Seorang muslim yang percaya terhadap
kehendak Allah, akan memuliakan semua janji yang dibuatnya. karena
dalam masalah perjanjian, baik perjanjian kesetiaan kepada Allah maupun
perjanjian yang dibuatnya dalam pergaulan kehidupan, manusia harus
dapat memenuhi semua janji-janji tersebut. Sebagaimana firman Allah
dalam surat Al-Maidah : 2.
ا أ ا ءام ي ٱ أيي د ٱب ف عق
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.84
83QS. al-Isra‟[17]: 35. Departemen Agama RI, Al-Qur,an…h. 285.
84Ibid., h. 106
65
Semua responden selalu menepati janji ketika membuat
kesepakatan dengan pelanggan. Sebelum perjanjian disepakati responden
selalu memastikan kepada pelanggan mengenai rincian produk, baik itu
waktu penyerahan dan harga dari produk.
Zulfahmi pebisnis jasa service dan install laptop yang selalu
menepati janji kepada pelanggannya. Ketepatan janji tersebut dalam
bentuk ketepatan waktu dalam penyelesaian. Bahkan kadang Fahmi
menyelesaikannya lebih cepat dari waktu yang telah disepakati.
Pelanggan Fahmi mengatakan “pelayanan yang diberikan sangat
baik karena selalu menerima keluhan dan waktu penyelasaian juga cepat
bahkan kadang lebih awal dari kesepakatan”.
Menepati janji adalah salah satu bentuk perintah dari Allah Swt.
Jadi pebisnis harus memiliki komitmen yang kuat dalam hal pemenuhan
janji. Hal tersebut di karenakan Allah telah memerintahkan seluruh umat
muslim untuk menepati janji dan Allah telah menyebutkan bahwa orang-
orang yang beruntung adalah orang yang menepati janji-janjinya.
Dengan menepati janji, konsumen dengan sendirinya akan
menaruh kepercayaan kepada penjual selain itu konsumen akan merasa
puas dan merasa selalu diutamakan.
d. Pertanggung jawaban
Sikap pertanggungjawaban dalam hal bisnis bisa diwujudkan
dengan akuntabilitas. Semua organisasi bisnis memerlukan laporan
keuangan untuk mengetahui tingkat keuntungan dan kerugian. Dalam
66
membuat laporan keuangan pelaku bisnis harus ingat bahwa pertanggung
jawaban yang sebenarnya adalah tanggung jawab kepada Allah atas apa
yang telah dilakukannya. Karena pada dasarnya keuntungan yang
diperoleh bukan semata-mata milik sendiri, akan tetapi ada hak orang lain
didalamnya seperti, fakir miskin, anak yatim, dan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam suatu organisasi bisnis. Al - Qur‟an mengajarkan
agar dalam kegiatan perdagangan dilakukan pencatatan.85
Berdasarkan jawaban dari narasumber dapat diketahui bahwa tidak
semua melakukan pencatatan atas transaksi keuangannya. Hal itu
disebabkan oleh pendapatan yang diperoleh langsung digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya. Sedangkan empat responden sudah melakukan
pencatatan. Seluruh responden memang belum wajib mengeluarkan zakat
karena belum mencapai nisab. Responden hanya baru bisa memberikan
infaq dan shodaqah untuk mensyukuri nikmat yang telah diterimanya.
Untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh Sukaeny selalu
melakukan pencatatan sehingga ia bisa mengetahui tingkat
keuntungannya. Dari keuntungan yang diperoleh memang Sukaeny belum
bisa membayar zakat karena mencapai nisab. Tapi Sukaeny sudah
memiliki niat dari hati untuk memberi shodaqah pengemis dan orang yang
membutuhkan.
Hal berbeda di ungkapkan oleh Fhiaturrakiah selaku pebisnis jilbab
rawis mengatakan ” saya tidak melakukan pencatatan atas setiap transaksi
85Kuat Ismanto, Manajemen Syariah …, h. 16
67
keuangan karena saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tapi meskipun seperti itu saya selalu memberikan shodaqah kepada
pengemis”.
Setiap organisasi bisnis pasti membutuhkan pencatatan sebagai
laporan keuangan untuk mengetahui tingkat keuntungan maupun kerugian
dalam jangka waktu tertentu. Selain itu untuk membersihkan harta seorang
pebisnis harus mengeluarkan zakat atas kegiatan perdagangannya.
e. Kebenaran
Realisasi prinsip kebajikan dalam bisnis islam adalah sikap
keramahtamahan. Dari sikap kebajikan maka suatu bisnis secara otomatis
akan melahirkan persaudaraan. Bentuk kebenaran yang ditunjukkan oleh
responden dalam bisnisnya yaitu dalam melayani pelanggan dengan
optimal yaitu dengan ramah. Hampir semua narasumber telah melakukan
pelayanan yang baik kepada pelanggannya. Sementara satu responden
memberikan pelayanan kepada pelanggan yang tidak ramah kepada
pelanggan yang banyak bertanya dan tidak jadi membeli. Adapun bentuk
pelayanan keramahan yang diberikan kepada pelanggan yang melakukan
pembelian seperti, mengajak pembeli berinteraksi, murah senyum,
mengutamakan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun).
Fhiaturrakiah mengatakan bahwa ketika ada pembeli yang banyak
bertanya dan tidak segera melakukan pembelian maka Fhia bersikap tidak
ramah kepada konsumen tersebut dan tidak menjawab pertanyaannya lagi.
Sikap tersebut jelas tidak sesuai dengan etika bisnis islam yang selalu
68
menganjurkan pelaku bisnis untuk bersikap ramah kepada siapapun tanpa
memandang pembeli itu membeli atau tidak.
Berbeda dengan Arni Johana selaku penjual pulsa mengatakan
bahwa” saya selalu bersikap ramah kepada konsumen, ketika ada yang
mau membeli pulsa mereka tidak harus ngomong secara langsung, tapi
bisa lewat telpon dan sms. Saya juga selalu memberi konfirmasi kepada
pembeli tentang ada atau tidak saldo yang saya miliki, selain itu saya juga
memberikan bon dan kelonggaran waktu untuk membayar hutang.
Seperti yang dikatakan oleh pelanggan Arni bahwa pelayanan yang
diberikan sangat baik dan cepat. Ketika pelanggan meminta untuk
ditransferkan pulsa maka langsung ditransfer. Apabila ada gangguan
jaringan maka arni langsung memberitahu pelanggan supaya pelanggan
tidak kecewa. Selain itu Arni tidah pernah menagih hutang sebelum
pelanggan sendiri yang membayarnya.
Apapun dan bagaimanapun bentuk pelayanan yang diberikan hal
itu dilakukan untuk menarik minat konsumen dan memberikan rasa
nyaman pada pelanggan ketika melakukan pembelian. Disamping itu,
memberikan pelayanan yang optimal dapat membuat konsumen loyal dan
akhirnya akan melakukan pembelian ulang.
Dengan prinsip kebenaran ini, maka bisnis dalam Islam sangat
menjaga dan berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian
salah satu pihak yang melakukan transaksi, perjanjian atau kerjasama
dalam bisnis. Al Qur‟an menegaskan agar dalam bisnis tidak dilakukan
69
dengan cara-cara yang mengandung kebatilan, kerusakan, dan kedzaliman
sebaliknya harus dilakukan dengan kesadaran dan kesukarelaan.
70
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian analisis
penerapan bisnis berbasis syariah pada wirausaha mahasiswa Jurusan
Ekonomi Syariah dapat diketahui bahwa usaha yang dilakukan oleh
mahasiswa pada umumnya telah sesuai dengan yang diajarkan dalam islam
yang meliputi menjual produk yang halal dan bermanfaat, tidak menghalalkan
segala cara untuk mendapatkan keuntungan, menyempurnakan takaran, tidak
melupakan ibadah, berkomunikasi dengan ramah serta produk yang dijual
tidak termasuk produk yang dilarang dalam islam. Namun sebagian masih ada
yang tidak sesuai dengan syariat islam yaitu tidak ramah kepada konsumen
yang tidak jadi membeli dan belum melakukan pencatatan keuangan.
B. Saran
1. Produk yang dijual oleh mahasiswa sebaiknya selalu dilakukan inovasi
agar produk yang dijual lebih variatif dan tidak membuat konsumen
merasa bosan. Karena dengan melakukan inovasi usaha yang dijalankan
akan tahan terhadap persaingan.
2. Sebaiknya bisnis yang dijalankan oleh mahasiswa tidak hanya dilakukan
pada masa kuliah saja, namun tetap dijalankan sampai mereka telah lulus,
karena bisnis yang dijalankan responden adalah bukan merupakan bisnis
yang dilarang dalam islam. Selain itu memiliki bisnis sendiri akan
mengurangi tingkat pengangguran.
70
71
3. Pelaku bisnis sebaiknya selalu mencatat laporan transaksi keuangan atas
bisnis yang dijalankan. Dengan adanya laporan keuangan dapat
mengetahui perkembangan bisnisnya, supaya lebih mudah menentukan
kebijakan terkait strategi yang akan dijalankan.
4. Etika bisnis islam yang telah dijalankan oleh responden sebaiknya
dipegang teguh dalam kondisi apapun. Semua itu dikarenakan bisnis yang
didasari dengan etika bisnis islam tidak hanya mendatangkan keuntungan
berupa materi namun juga memperoleh berkah atas rizki yang telah
didapat.
72
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ma‟ruf, Wirausaha Berbasis Syariah, Banjarmasin: Antasari Press,
2011. Alma, Buchari. Kewirausahaan. Bandung, Alpabeta, 2013.
Amalia, Fitri. “ Etika Bisnis Islam: Konsep Dan Implementasi Pada Pelaku Usaha Kecil”, Al-Iqtishad, No 1 Vol VI Januari, 2014.
Anwar, Muhammad. Pengantar Kewirausahaan Teori Dan Aplikasi, Jakarta,:
Prenada Media Group, 2014. Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif
Dan Kualitatif, Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2010. Departemen Agama, Al- Qur‟an dan Terjemahannya, Jakarta: Pustaka Al-Hanan,
2009.
Eka Kariani, Analisis Potensi Kewirausahaan Anggota Forum Pedagang Kaki Lima Udayana “FAKU” (Perspektif Ekonomi Islam). Mataram: IAIN Mataram, 2007.
Fauzia, Ika Yunia. Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta, Prenada Media Group, 2013.
Hasan, Ali. Manajemen Bisnis Syariah: Kaya di Dunia Terhormat di Akhirat.
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009. Ismanto, Kuat, Manajemen Syariah (Implementasi TQM Dalam Lembaga
Keuangan Syariah), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Mardani, Hukum Bisnis Syariah, Jakarta, Prenada Media Group, 2014.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Qur‟an Tentang Etika dan Bisnis,
Jakarta: Salemba Diniyah, 2012. Muhammad, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta, UPP-AMP YKPN, 2003.
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif, Yogyakarta, UPFE-UMY, 2005.
73
Muzakkir, S, Konsep „An Taradlin Dalam Transaski Jual Beli Pada Bisnis Online Perspektif Ekonomi Islam, Mataram, IAIN Mataram, 2013.
Nani Wulandary, “Tinjauan Ekonomi Islam Tentang Perilaku Konsumsi
Mahasiswa IAIN Mataram (Studi Kasus Terhadap Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah Angkatan 2011/2012), Mataram: IAIN Mataram, 2015.
Penyusun, Tim. Buku Profil Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam (FSEI) Institut
Agama Islam Negeri, Mataram: IAIN, 2016. Rivai , Veithzal & Andi Buchari, Islamic Economics ( Ekonomi Syariah Bukan
Opsi Tapi Solusi), Jakarta, Bumi Aksara, 2013. Rivai, Veithzal, dkk, Islamic Business And Economics Ethics, Jakarta, PT Bumi
Aksara, 2012. Sarwono, Jonathan. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif ,
Yogyakarta, Graha Ilmu, 2006. Satori, Djam‟an, Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung
Alfabeta, 2014. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, Bandung, Alfabeta,
2014. Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen, Bandung, Alpabeta, 2014.
Suryana, Yuyun & Kartib Ayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2010.
74
LAMPIRAN
75
Pedoman Wawancara
1. Apa usaha anda? mengapa memilih usaha tersebut?
2. Apa saja produk dari usaha yang anda jalankan?
3. Faktor apa yang mendorong anda untuk berbisnis? 4. Ketika anda sibuk melayani konsumen dan telah tiba waktu shalat apa
yang anda lakukan 5. Bagaimana cara anda menetapkan harga? Berapa keuntungan yang anda
peroleh perproduknya
6. Bagaimana cara anda menetapkan ukuran atau takaran ketika menjual produk anda?
7. Apakah anda membayar zakat atau sodaqah dari pendapatan yang anda peroleh? Mengapa?
8. Apakah anda selalu mencatat setiap transaksi keuangan usaha anda? Bagaimana proses pencatatannya?
9. Bagaimana bentuk pelayanan yang anda berikan kepada pembeli?
10. Apakah anda memberitahu konsumen mengenai kelebihan dan kelemahan produk anda?
11. Bagaimana cara anda menunjukkan sikap sopan dan keramahan anda ketika bertransaksi?
12. Apakah anda selalu memenuhi barang pesenan pembeli sesuai dengan kesepakatan?
76
DOKUMENTASI
(Kerajinan Tangan)
77
(Jilbab Rawis)
78
(Online shop)
79
80
81
82
83
84
85