jurusan teknik sipil fakultas teknik universitas...

54
ANALISIS DINAMIS BANGUNAN RANGKA BAJA PADA DAERAH TANAH LUNAK Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil S1 Oleh Mokh. Kharisma Rahmaputra NIM. 5113415024 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 01-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

ANALISIS DINAMIS BANGUNAN RANGKA BAJA PADA

DAERAH TANAH LUNAK

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil S1

Oleh

Mokh. Kharisma Rahmaputra

NIM. 5113415024

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada
Page 3: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

ii

Page 4: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

iii

Page 5: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

iv

MOTTO

I am Nothing without Something.

Percayalah bahwa dirimu pintar dan berusahalah buktikan bahwa itu benar.

Jika anda ragu lihatlah dari sudut pandang yang berbeda.

Tentukan sendiri bagaimana cara orang lain memandang diri anda.

Page 6: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

v

PERSEMBAHAN

Kedua orang tua saya, (Rokhmat S dan Annita S) yang selalu mendukung,

memfasilitasi, dan mendoakan yang terbaik untuk anaknya.

Kakak saya, (Dewinta Sari Rahmaputri) yang selalu mengingatkan saya

ketika saya salah.

Keluarga besar saya, (alm Kakek, alm Nenek serta Om dan Tante) yang

telah mengajarkan jerih payah kehidupan.

Partner skripsi saya, Rafi dan Chandra yang selalu membantu dan

menemani saya melewati masalah – masalah yang ada.

Teman – teman yang sudah menemani saya bermain Dota2 dan Fortnite.

Penduduk Sky kos yang selama ini menjadi tempat singgah saya selama

kuliah di UNNES.

Teman – teman sekelas angkatan 2015.

Keluarga besar program studi Teknik Sipil angkatan 2015.

Page 7: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

vii

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah yang telah

melimpahkan rahmat-Nya dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Dinamis Bangunan Rangka Baja

Pada Daerah Tanah Lunak. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat meraih gelar

Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Sipil S1 Jurusan Teknik Sipil

Universitas Negeri Semarang.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih sebagai penghargaan kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus M.T. , Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

3. Aris Widodo S.Pd., M.T. , Ketua Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri

Semarang

4. Dr. Rini Kusumawardani S.T., M.T., M.Sc. , Ketua Program Studi Teknik Sipil

S1, Universitas Negeri Semarang dan selaku Penguji yang memberi masukan

berupa kritik dan saran perbaikan sehingga menambah kualitas karya penulis

5. Endah Kanti Pangestuti, S.T, M.T selaku Penguji yang memberi masukan berupa

kritik dan saran perbaikan sehingga menambah kualitas karya penulis.

6. Dr. Eng. Mahmud Kori Effendi., S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang

selalu penuh kesabaran dan perhatian dalam membimbing penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

ix

Page 9: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

x

ANALISIS DINAMIS BANGUNAN RANGKA BAJA PADA DAERAH

TANAH LUNAK

Mokh. Kharisma Rahmaputra

Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Semarang, Indonesia

Email : [email protected]

ABSTRAK

Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

tanah lalu menggetarkan struktur atau nonstruktur yang berada di atas tanah

tersebut. Kerusakan akibat gempa bumi bukan berasal dari kuat dan letak atau

jaraknya saja melainkan faktor profil tanah juga mempengaruhi efek gempa. Tujuan

penelitian ini adalah mengetahui pengaruh profil tanah setempat dengan data gempa

setempat terhadap perilaku tanah lunak dan struktur rangka baja diatasnya.

Penelitian dilakukan dengan data NSPT salah satu daerah di Pekalongan dengan

data gempa Kepulauan Mentawai pada tahun 2007. Data diproses menggunakan

perangkat lunak Seismosignal, NERA, dan SAP2000. Hasil Analisa menunjukan

perbesaran respon spektra dari dasar tanah kedalaman 40m hingga ke permukaan

tanah sebesar 0,44 g. Rasio Amplifikasi gempa dari dasar tanah kedalaman 40m

hingga ke permukaan tanah sebesar 6,077 pada frekuensi 177,77 hertz. Perbedaan

respon akselerasi maksimum antara input dengan output hasil analisis sebesar 0,62

g. Rerata analisis dinamis terhadap bangunan rangka baja menghasilkan

perpindahan tiap lantai sebesar 5,7 cm

Kata Kunci : Respon Spektra, Amplifikasi, NERA, Time History, Gempa

Page 10: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

PENGESAHAN .................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

KATA PENGANTAR ...........................................................................................vi

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

DAFTAR SIMBOL ............................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 4

1.3. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5

1.4. Batasan Masalah ................................................................................................... 5

1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

1.6. Manfaat penelitian ......................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8

2.1. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 8

2.2. Landasan Teori ........................................................................................... 11

2.2.1. Gempa Indonesia .................................................................................. 11

2.2.2. Konsep Non linear dan model histeritik ....................................................... 13

2.2.3. Konsep Analisis respon tanah satu dimensi ................................................ 24

2.2.4. Perngkat Lunak NERA ......................................................................... 27

2.2.5. Modifikasi Time History sesuai Respon Spektra Target ............................. 28

Page 11: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 29

3.1. Lokasi Penelitian .................................................................................................. 29

3.2. Alat dan Bahan ..................................................................................................... 30

3.3. Bagan Alir Penelitian ........................................................................................... 32

3.4. Pengumpulan Parameter ....................................................................................... 33

2.2.6. Data Penyelidikan Tanah .............................................................................. 33

2.2.7. Data Gempa ................................................................................................... 35

2.2.8. Grafik Respon Spektra PUSKIM ................................................................... 36

2.2.9. Permodelan Struktur 2 Dimensi .................................................................... 37

3.5. Desain Respon Spesifik Situs Dengan NERA ...................................................... 38

3.5.1 Permodelan Gempa ....................................................................................... 38

3.5.2 Permodelan Tanah ....................................................................................... 39

3.6. Desain Pembebanan Dinamis Gempa .................................................................. 40

3.6.1. Kategori Resiko Struktur Banguna (I-IV) dan Faktor Keutamaan (𝐼𝑒) .......... 40

3.6.2. Penentuan Kelas Situs (SA-SF) ..................................................................... 43

3.6.3.Faktor 𝑅, 𝐶𝑑, dan Ω0 ................................................................................ 44

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 45

4.1. Analisis Respon Spesifik Situs Metode Non Linear............................................. 45

4.1.1. Permodelan Gempa Pada NERA ................................................................... 45

4.1.2. Analisis Data Tanah Pada NERA .................................................................. 46

4.1.3. Output ............................................................................................................ 53

4.2. Analisis Pembebanan Dinamik Gempa Berdasarkan Perhitungan Metode Non

Linear Respons Spesifik Situs .............................................................................. 58

4.2.1. Permodelan Struktur 2 Dimensi .................................................................... 58

4.2.2. Input Beban Lateral ....................................................................................... 59

4.2.3. Input Beban Time History ............................................................................. 60

4.2.4. Input Beban Respon Spektrum ...................................................................... 60

4.2.5. Analysis Case pada setiap Beban .................................................................. 63

4.2.5.1. Linear Statik (LAT) ....................................................................... 63

4.2.5.2. Modal Analisis (MODAL) ............................................................ 64

4.2.5.3. Respon Spektrum SRSS ................................................................ 64

4.2.5.4. Respon Spektrum CQC ................................................................. 64

4.2.5.5. Linear Modal Time History (MHIST) ........................................... 65

Page 12: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

4.2.5.6. Linear Direct Time History (DHIST) ............................................ 67

4.2.6. Perhitungan Rangka Baja Pada SAP2000 ..................................................... 68

4.2.6.1. Koefisien yang diperhitungkan untuk momen non merata (𝐶𝑚)

(AISC Equation A-8-4) ................................................................. 68

4.2.6.2. Kekuatan Tekuk Kritis Elastis Komponen Struktur (𝑃𝑒1) (AISC

Equation A-8-5) .................................................................... 69

4.2.6.3. Mencari 𝐵1 .......................................................................................................................... 70

4.2.6.4. Menghitung 𝐵2 (AISC Equation A-8-6) ...................................... 71

4.2.6.5. Faktor modifikasi tekuk torsi-lateral untuk diagram momen tak

merata (𝐶𝑏) (AISC Equation F1-1) ........................................ 71

4.2.6.6. Flens (Tabel 5.3 Equation) .......................................................... 73

4.2.6.7. Web (Tabel 5.3 Equation) ............................................................ 74

4.2.6.8. Perhitungan 𝑝ℎ𝑖 × 𝑀𝑛 .................................................................................... 74

4.2.6.9. Menghitung J (LRFD Halaman 72) ............................................. 75

4.2.6.10. Menghitung 𝐿𝑟 (AISC Equation F2-6) ......................................... 75

4.2.6.11. Menghitung 𝐿𝑝 (AISC Equation F2-5) .................................. 75

4.2.6.12. Perhitungan 𝑝ℎ𝑖 × 𝑉𝑛 .................................................................................................................................................................................... 77

4.2.7. Output ............................................................................................................ 78

4.2.7.1. Displacement, Gaya Aksial, Momen ............................................ 78

4.2.7.2. Simpang Antar Lantai Menurut SNI 1726:2012 .......................... 79

4.3. Hasil dan Pembahasan ............................................................................................ 80

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 83

4.1. Simpulan ................................................................................................................. 83

4.2. Saran ....................................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85

LAMPIRAN ......................................................................................................... 90

Page 13: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Pergerakan Lempeng Bumi di Indonesia ........................................................ 11

2.2. Peta Cincin Api Pasifik ................................................................................... 12

2.3. Peta Zonasi Gempa Indonesia ......................................................................... 12

2.4. Permodelan Tegangan – Regangan Iwan dan Mroz (1967) ............................ 14

2.5. Kurva backbone selama pemuatan (kiri) dan loop tegangan-regangan

histeris dari model IM selama siklus pemuatan (kanan) ................................. 14

2.6. Area 𝐴𝑖,𝑙𝑖, dan 𝐽𝑖 digunakan untuk perhitungan loop histeristik model IM

selama siklus pembebanan. ............................................................................. 18

2.7. Contoh Perhitungan Rasio Redaman dari Sebuah Kurva G/Gmax ................. 21

2.8. Contoh Kedua Perhitungan Rasio Redaman dari Sebuah Kurva G/Gmax ..... 22

2.9. Sistem Tanah Berlapis Satu Dimensi dan Diskritisasi Spasialnya .................. 24

2.10. Terminologi dalam analisis respons situs, dan amplitudo gelombang geser

di berbagai lokasi ............................................................................................ 25

3.1. Lokasi penelitian ............................................................................................. 29

3.2. Bagan Alir Penelitian ...................................................................................... 32

3.3. Bor Log BH-01 ............................................................................................... 33

3.4. Bor Log BH-01 (lanjutan) ............................................................................... 34

3.5. Data Gempa Dalam Bentuk .SMC .................................................................. 36

3.6. Grafik Respon Spektra PUSKIM Kota Pekalongan ........................................ 37

3.7. Permodelan Struktur 2 Dimensi Example 22 .................................................. 38

4.1. Tabel time & acceleration pada Seismosignal ................................................ 46

4.2. Grafik Akselerogram NERA ........................................................................... 46

4.3. Kurva G/Gmax dan Damp Ratio Tanah Lunak ............................................... 48

4.4. Kurva G/Gmax dan Damp Ratio Tanah Sedang ............................................. 49

4.5. Kurva G/Gmax dan Damp Ratio Tanah Keras ................................................ 50

4.6. Input Profil Lapisan Tanah pada NERA ......................................................... 53

4.7. Akselerasi Maksimum Tanah Situs ................................................................. 54

4.8. Kecepatan Relatif Maksimum Tanah Situs ..................................................... 54

Page 14: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

xiii

4.9 Pergeseran Relatif Maksimum Situs ................................................................ 55

4.10. Perbandingan Fungsi Transfer Antara Permukaan dan Batuan Dasar .......... 56

4.11. Perbandingan Akselerasi Respon Spektra Pada Permukaan dan Dasar

Tanah ............................................................................................................ 56

4.12. Perbandingan Akselerasi Respon Spektra ..................................................... 57

4.13. Input Beban Lateral pada SAP2000 .............................................................. 60

4.14. Akselerogram pada Layer 1 .......................................................................... 61

4.15. Input Beban Time History pada SAP2000 .................................................... 61

4.16. Respon Spektrum pada Permukaan Tanah .................................................... 62

4.17. Input Beban Respon Spektrum pada NERA ................................................. 63

4.18. Input Analysis Case SRSS ............................................................................ 64

4.19. Input Analysis Case CQC ............................................................................. 65

4.20. Input Analysis Case MHIST1 ....................................................................... 66

4.21. Input Analysis Case MHIST2 ....................................................................... 66

4.22. Input Analysis Case DHIST 1 ....................................................................... 67

4.23. Input Analysis Case DHIST 2 ....................................................................... 67

Page 15: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Algoritma Perhitungan Tegangan untuk Penambahan Regangan Iwan dan

Mroz .............................................................................................................. 16

3.1. Soil Properties pada software NERA .............................................................. 35

3.2. Tabel Korelasi N-SPT dengan Vs ................................................................... 39

3.3. Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung.................................... 40

3.4. Faktor Keutamaan Gempa............................................................................... 42

3.5. Klasifikasi Situs .............................................................................................. 43

3.6. Faktor R, Cd, dan Ω0 Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa ........................... 44

4.1. Modulus Geser Tanah Lunak (Ishibashi dan Zhang) ...................................... 48

4.2. Modulus Geser Tanah Sedang (Ishibashi dan Zhang)..................................... 49

4.3. Modulus Geser Tanah Keras (Ishibashi dan Zhang) ....................................... 50

4.4. Soil Material Type Untuk Setiap Lapisan ....................................................... 52

4.5. Nilai N-SPT Setiap Lapisan ............................................................................ 53

4.6. Output Displacement,Gaya Aksial dan Momen pada Setiap Analisis ............ 78

4.7. Output Time Periods (Analysis Case MODAL) ............................................. 78

4.8. Perhitungan Simpang Antar Lantai ................................................................. 79

Page 16: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data N-SPT RSU Budi Rahayu Pekalogan .................................................... 89

2. Mencari Data Gempa Time History ................................................................ 91

3. Pengolahan Data Gempa berformat StrongMotion CD (SMC) ...................... 94

4. Output NERA .................................................................................................. 99

5. Output SAP ................................................................................................... 100

Page 17: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

xvi

DAFTAR SIMBOL

Simbol Keterangan

A Amplitudo

Cb Faktor modifikasi tekuk torsi lateral

Cd Faktor perbesaran defleksi

Cm Koefisien perhitungan momen non merata

d Perpindahan horizontal

E Modulus elastisitas baja

Fa Faktor amplifikasi

Fy Tegangan leleh baja

g Percepatan gravitasi

G Modulus geser tanah

GMax Modulus geser tanah maksimal

𝐻 Modulus Tangensial

𝐻0 Titik berat flens

h Ketinggian

hsx Tinggi lantai

Hz Frekuensi

Ie Faktor keutamaan gempa

𝐽 Konstanta puntir

K Faktor Panjang efektif

L Panjang komponen struktur

𝑀𝑚𝑎𝑥 Nilai absolut momen maksimum

Mu33 Momen mayor pada struktur

Page 18: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

xvii

Mu22 Momen minor pada struktur

Mw Momen magnitude

N Jumlah pukulan

R Koefisien modifikasi respons

rts Radius girasi

Pe1 Kekuatan tekuk kritis elastis

Pu Kekuatan axial yang diperlukan

Pr Gaya eksternal

Sa Spektrum respons percepatan desain

Ss Percepatan batuan periode pendek

S1 Percepatan batuan periode 1 detik

t Waktu

Ux Pergesaran struktur arah sumbu X

Vs Kecepatan gelombang geser

Ws Energi regangan maksimal

Wd Energi yang hilang

Regangan geser

z Kedalaman

𝛼 Faktor penyesuaian

𝑎 Simpang antar lantai yang diijinkan

ΔT Selang waktu

Ω0 Faktor kuat lebih sistem

τ Tegangan geser

ϒsat Berat isi tanah dibawah muka air tanah

ϒunsat Berat isi tanah diatas muka air tanah

Page 19: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

xviii

ρ Massa jenis tanah

ζ Rasio redaman

Perpindahan yang diperbesar

𝑒 Selisih perpindahan antar lantai

Page 20: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Pekalongan, adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota

Pekalongan membentang antara 6º50’42”–6º55’44” LS dan 109º37’55”–

109º42’19” BT. Berdasarkan koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan membentang

antara 510,00 – 518,00 Km membujur dan 517,75 – 526,75 Km melintang, dimana

semuanya merupakan daerah datar, tidak ada daerah dengan kemiringan yang

curam. Kota Pekalongan memiliki jenis tanah yang berwarna agak kelabu dengan

jenis aluvial kelabu kekuningan dan aluvial yohidromorf. Daerah Pantura Jawa

Tengah (Pemalang, Pekalongan dan Semarang) memiliki potensi resiko bahaya

gempabumi cukup tinggi. Indek resiko gempabumi maksimum adalah setara

dengan intensitas maksimum VIII MMI (Semarang), VII MMI (Pemalang) dan VI

MMI (Pekalongan) dengan percepatan maksimum terhitung (desain) untuk selang

waktu 100 tahun berturut-turut Semarang 0,15 g, Pemalang 0, 049 g dan

Pekalongan 0,038g (Ikatan Ahli Geologi Indonesia, 2013).

Page 21: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

2

Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran

gelombang pada tanah lalu menggetarkan struktur atau nonstruktur yang berada di

atas tanah tersebut. Banyaknya pola goyangan yang dihasilkan akibat gempa

sebanding dengan banyaknya jumlah tingkat struktur. Pada kejadian gempa yang

sama jika ditempatkan pada lokasi yang berbeda dampaknya belum tentu juga akan

sama, selain kekuatan getaran, jarak, soil properties atau kondisi tanah setempat

juga mempengaruhi dampak gempa yang terjadi. Jenis tanah, ketebal lapisan tanah

atau sedimen yang berada di atas batuan dasar adalah kuantifikasi faktor

amplifikasi yang terjadi pada suatu lokasi kajian menjadi permasalahan utama

untuk mengetahui respons tanah permukaan (ground response) terhadap

gelombang gempa.

Pendekatan dasar umum digunakan untuk mewakili perilaku tegangan-

regangan tanah selama pembebanan siklik, untuk aplikasi dalam analisis respons

situs, dimana tanah dimodelkan oleh serangkaian elemen gesekan, menggunakan

aturan Masing untuk menetapkan bentuk siklus, kurva hysteresis, dalam studi ini,

efek utama dari nonlinier material yaitu peningkatan periode pada situs dan

redaman material seiring dengan meningkatnya intensitas gerakan tanah (Seed

HB, 1970).

Penggunaan respon spektra (respon spectrum) dan analisis riwayat waktu

(time history) merupakan penyederhanaan yang sering digunakan dalam

menganalisis efek gempa terhadap struktur bangunan. Parameter seperti jenis

tanah, lokasi muka air, kedalaman lapisan tanah yang digunakan, garis potong

Page 22: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

3

modulus geser (shear modulus), rasio redaman regangan rendah (damp ratio) pada

analisis respon situs perlu diperhitungkan untuk mendapatkan evaluasi yang lebih

akurat. Walaupun beberapa parameter seperti rasio redaman regangan rendah dan

variasi tabel air hanya memiliki pengaruh kecil pada analisis respon situs (Arslan,

2006).

Dikarenakan parameter – parameter diatas memungkinkan terjadinya

perbesaran kekuatan gempa bumi akibat profil tanah, maka penulis melakukan

penelitian menggunakan metode Non Linear Analisis Respons Spesifik Situs,

dimana penelitian tersebut akan menunjukkan besarnya perbesaran kekuatan

gempa bumi di tiap lapisan tanahnya dari lapisan dasar hingga ke lapisan paling

atas atau permukaan tanah berdasarkan kondisi tanah setempat.

Penelitian ini bisa dikembangkan untuk para engineer struktur mengenai

perencanaan pembebanan dinamik gempa pada suatu bangunan sipil yang akan

dibangun, karena dimungkinkan para engineer struktur hanya menggunakan data

beban dinamik gempa (Respon Spektrum dan Time History) pada lapisan tanah

tertentu, padahal seperti yang sudah dikatakan diatas bahwa kekuatan gempa bumi

akan berubah seiring bergantinya jenis tanah di setiap lapisan.

NERA (Nonlinear Earthquake Site Response Analysis) merupakan salah

satu program aplikasi komputer untuk menganalisis perubahan kekuatan gempa

selama gempa bumi terjadi. NERA membutuhkan data gempa berupa time history

dan data tanah pada lokasi yang terjadi gempa bumi. Program analisis respons situs

Page 23: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

4

non liniear ini didasarkan menggunakan model material yang dikembangkan oleh

Iwan dan Mroz pada tahun 1967.

Penulis juga akan menyajikan hasil penelitian dalam bentuk struktur

bangunan 2 dimensi yang telah disediakan oleh program komputer SAP2000 v.10

1.2. Identifikasi Masalah

Kota Pekalongan terletak pada daerah pantura Jawa Tengah, yang mana

daerah tersebut termasuk daerah yang memiliki potensi gempa bumi yang cukup

tinggi (Ikatan Ahli Geologi Indonesia, 2013) dengan jenis tanah alluvial yang

tergolong tanah lunak. Mengingat bukan hanya titik episentrumnya saja melainkan

profil tanah juga memberikan pengaruh pada gempa bumi, kuantifikasi faktor

amplifikasi yang terjadi pada suatu lokasi kajian tersebut menjadi permasalahan

utama untuk mengetahui respons tanah permukaan (ground response) terhadap

gelombang gempa. Alasan penulis melakukan penelitian menggunakan metode

Non Linear Analisis Respons Spesifik Situs karena metode Non Linear (NL)

mensimulasikan respons tegangan-regangan histeris tanah yang mampu

merepresentasikan perilaku aktual tanah jauh lebih akurat dan lebih realistis,

sehingga dalam perhitungan amplifikasi kekuatan gempa menjadi lebih akurat.

Page 24: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

5

1.3. Rumusan Masalah

a. Bagaimana perilaku tanah amplifikasi percepatan batuan dasar untuk time

history dan respon spektrum di setiap lapisan tanah pada saat terjadi gempa

bumi menggunakan program komputer NERA?

b. Bagaimana pengaruh profil tanah dan data gempa setempat terhadap

percepatan maksimum respon spektrum sebelum dan sesudah penelitian?

c. Bagaimana perilaku struktur bangunan setelah diberi beban statik dan

dinamis?

1.4. Batasan Masalah

Untuk mencapai tujuan penelitian di atas, maka dalam penelitian ini

diperlukan batasan untuk ruang lingkup pembahasan. Pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data gempa berformat Strong Motion CD (.SMC) yang diperoleh dari USGS

(United States Geological Survey). Merupakan data gempa Kepulauan

Mentawai, Indonesia yang terjadi pada tanggal 13 September 2007 direkam

pada stasiun pulau Sikuai oleh CTO (California Tectonics Observatory).

b. Data tanah yang digunakan adalah data N-SPT di daerah Kota Pekalongan.

c. Pengolahan data SMC menggunakan program komputer Seismosignal 2018

d. Permodelan lapisan tanah, amplifikasi kekuatan gempa, percepatan batuan

dasar, time history dan respon spektra pada setiap lapisan tanah dihitung

Page 25: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

6

melalui program komputer NERA (Nonlinear Earthquake Site Response

Analysis).

e. Permodelan struktur bangunan menggunakan template Problem-Example 1-

022 (Frame-Two Dimentional Moment Frame with Static and Dynamic

Loads) yang disediakan oleh program komputer SAP2000 v.10

f. Analisa struktur bangunan dihitung menggunakan SAP2000 v.10

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :

a. Menganalisis perbedaan perilaku tanah, amplifikasi percepatan batuan dasar

untuk time history dan respon spektrum di setiap lapisan tanah pada saat terjadi

gempa bumi menggunakan program komputer NERA.

b. Menganalisis pengaruh soil properties terhadap respon spektrum sebelum dan

sesudah hasil penelitian penulis dengan standard yang ditentukan oleh Desain

Spektra Indonesia (PUSKIM) menggunakan program komputer Seismosignal

2018.

c. Menganalisis perilaku struktur bangunan setelah diberi beban statik dan

dinamik berdasarkan hasil penelitian menggunakan program komputer

SAP2000 v10.

Page 26: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

7

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :

a. Untuk mengetahui perbedaan perilaku tanah, amplifikasi percepatan batuan

dasar untuk time history dan respon spektrum di setiap lapisan tanah pada saat

terjadi gempa bumi menggunakan program komputer NERA.

b. Untuk mengetahui pengaruh soil properties terhadap respon spektrum antara

hasil penelitian penulis dengan standard yang ditentukan oleh Desain Spektra

Indonesia (PUSKIM).

c. Untuk mengetahui perilaku struktur bangunan setelah diberi beban statik dan

dinamik berdasarkan hasil penelitian menggunakan program komputer

SAP2000 v10 .

d. Untuk pengembangan penelitian dari kasus gempa Pekalongan

Page 27: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan studi literatur terhadap beberapa penelitian, ada beberapa

penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Penelitian pertama yang memiliki keterkaitan yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Vidya A H (2017), tujuan penelitan ini adalah melakukan analisis respon

spesifik situs pada suatu wilayah di kota Surabaya menggunakan metode

Deterministic Seismic Hazard Analisis (DSHA) dengan menggunakan software

Nonlinear Earthquake site Response Analyses (NERA). Pada penelitian tersebut

menggunakan parameter berupa data percepatan tanah di batuan dasar.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa hasil nilai percepatan tanah di

batuan dasar untuk wilayah Surabaya dengan memperhitungkan keberadaan sesar

Kendeng memiliki nilai berkisar antara 0.26g - 0.71g. Model percepatan tanah di

permukaan untuk lokasi yang ditinjau pada koordinat 112,74830 BT dan 7,2890

LS memiliki nilai maksimum sekitar 0.34g.

Penelitian kedua yang memiliki kemiripan yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Dilla A L, dkk (2017, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan analisis

linier respon spektra dan linier time history. Gedung didesain dengan analisis

respon spektra kemudian desain tersebut dievaluasi dengan analisis linier time

Page 28: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

9

history. Penelitian ini menggunakan 3 data rekaman gempa yaitu gempa Kobe,

Imperial Valley dan Tabas.

Hasil studi menunjukkan adanya perbedaan antara kedua analisis tersebut. Nilai

base shear respon spektra lebih besar dibandingkan analisis linier time history.

Presentase penurunan nilai base shear dari 3 (tiga) gempa dengan analisis linier

time history terhadap respon spektra yaitu sebesar 4,69% Imperial Valley - y; 8,1

% Tabas -x dan 12,1 % Tabas - y. Hasil simpangan dengan respon spektra aman

terhadap simpangan ijin, kemudian dievaluasi dengan analisis linier time history

masih dalam kategori aman tapi pada simpangan arah - x, gempa imperial valley

melebihi simpangan respon spektra dan arah y di beberapa lantai melebihi respon

spektra. Data simpangan menunjukkan bahwa gempa imperial valley

menyebabkan simpangan terbesar dari ketiga gempa yang ditinjau.

Penelitian ketiga yang memiliki kemiripan yaitu penelitian dari Renata A. W.

dan Bianca F (2013) , tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa respon

spektra yang akan dituangkan dalam peta persebaran faktor amplifikasi dan

spektra percepatan pada wilayah Kota Semarang. Penelitian tersebut

menggunakan data SPT dan 4 data gempa yang berbeda yang bertujuan sebagai

pembanding.

Hasil dari penelitian tersebut yaitu perbandingan nilai faktor amplifikasi (Af)

menunjukan bahwa Gempa El Centro lebih kecil dari ketiga gempa lainnya.

Karena Af ketiga gempa lainnya lebih besar, maka perancangan struktur anti

gempa selama ini, yang hanya menggunakan Gempa El Centro sebagai acuan

Page 29: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

10

tunggal kurang aman. Kemudian perbandingan nilai percepatan spektra (PGA,

T=0,2, T=1) menunjukan bahwa Gempa El Centro lebih kecil dari ketiga gempa

lainnya. Karena percepatan spektra (PGA, T=0,2, T=1) ketiga gempa lainnya lebih

besar, maka perancangan struktur anti gempa selama ini, yang hanya

menggunakan Gempa El Centro sebagai acuan tunggal kurang aman. Berdasarkan

ketentuan SNI 03-1726-2002, wilayah gempa 2, memiliki 3 jenis tanah, yaitu tanah

keras, sedang dan lunak. Namun, berdasarkan hasil penelitian, Kota Semarang

yang berada pada wilayah gempa 2, terdiri oleh jenis tanah lunak di bagian utara

dan barat, dan jenis tanah sedang di bagian selatan. Sedangkan tanah keras, hanya

muncul pada satu titik saja. Maka klasifikasi tanah pada SNI 03-1726-2002 kurang

valid.

Beberapa penelitian diatas memiliki persamaan dengan penelitian yang akan

dilakukan yaitu mengenai tema yang akan diteliti, sama-sama meneliti tentang

analisis respons spektra dan kinerja struktur berdasarkan respon spektra spesifik

situs.

Dengan demikian, meskipun di atas telah disebutkan adanya penelitian dengan

tema yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan, akan tetapi mengingat

subjek, objek dan tempat penelitian yang berbeda, maka pada penelitian ini akan

dilakukan penelitian mengenai Analisis Dinamis Bangunan Rangka Baja Pada

Daerah Tanah Lunak Berdasarkan Analisis Respons Spektra Spesifik Situs

Menggunakan Software NERA.

Page 30: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

11

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Gempa Indonesia

Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi

oleh Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua,

yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik

dari timur. Kondisi geografis ini di satu sisi menjadikan Indonesia sebagai

wilayah yang rawan bencana letusan gunung api, gempa, dan tsunami

namun di sisi lain menjadikan Indonesia sebagai wilayah subur dan kaya

secara hayati. Jalur Cincin Api juga memberikan potensi energi tenaga

panas bumi yang dapat digunakan sebagai sumber tenaga alternatif.

Gambar 2.1 Pergerakan Lempeng Bumi di Indonesia

(Sumber : google)

Page 31: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

12

Gambar 2.2 Peta Cincin Api Pasifik

(Sumber : google)

Gambar 2.3 Peta Zonasi Gempa Indonesia

(Sumber : kemenpupr)

Page 32: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

13

2.2.2. Konsep Non Linear dan Model Histeritik

Iwan (1967) dan Mroz (1967) mengusulkan untuk memodelkan

kurva tegangan-regangan nonlinear menggunakan serangkaian (n) elemen

mekanis, memiliki (ki) kekakuan yang berbeda dan ketahanan geser (Ri).

Setelah itu mereka menyebut model itu dengan IM Model, dimana

ketahanan geser (Ri) tersebut memiliki peningkatan resistensi (i.e., R1 < R2

< R3 … Rn) .

Awalnya tegangan sisa di semua slider (Ri) sama dengan nol. Selama

pembebanan monotonik, slider i dihasilkan ketika tegangan geser τ

mencapai Ri. Setelah dihasilkan, slider i mempertahankan tegangan sisa

positif yang nilainya sama dengan Ri.

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4, kurva tegangan-regangan

yang dihasilkan oleh model IM untuk dua slider (yaitu, n = 2) adalah linear

sebagian, sedangkan kemiringan yang sesuai dan modulus tangensial H

bervariasi dalam pengerjaannya. Dalam kasus model IM dengan n slider,

kenaikan tegangan dτ dan kenaikan regangan dγ dihubungkan melalui :

𝑑𝜏 = 𝐻 ............................................................................................................................. .......(2.1)

𝑑𝛾

Dimana modulus tangensial H adalah :

𝐻1 = 𝑘1 , Jika 0 ≤ τ ≤ R1

𝐻2 = (𝑘−1 + 𝑘−1)−1 Jika R1 ≤ τ ≤ R2

1 2

Page 33: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

14

𝐻𝑛−1 = (𝑘−1 + 𝑘−1 + ⋯ + 𝑘−1 )−1 Jika Rn-2 ≤ τ ≤ Rn-1 1 2 𝑛−1

𝐻𝑛 = (𝑘−1 + 𝑘−1 + ⋯ + 𝑘−1 + 𝑘−1)−1 Jika Rn-1 ≤ τ ≤ Rn 1 2 𝑛−1 𝑛

𝐻 = 0 Jika τ = Rn

Gambar 2.4 Permodelan Tegangan – Regangan Iwan dan Mroz (1967)

(Sumber : NERA)

Gambar 2.5 Kurva backbone selama pemuatan (kiri) dan loop tegangan-regangan

histeris dari model IM selama siklus pemuatan (kanan)

(Sumber : NERA)

Page 34: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

15

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 2.5, kurva tegangan-

regangan selama pemuatan disebut kurva backbone. Saat pemuatan

berubah arah (i.e., Unloading), tegangan sisa di slider i berkurang. Model

IM mengasumsikan bahwa parameter Ri adalah konstan sedangkan

tegangan belakang (αI) bervariasi selama proses pemuatan. Seperti yang

ditunjukkan pada Gambar. 2.5, kurva tegangan-regangan siklik adalah

histeretik, dan mengikuti aturan Masing (Masing, 1926). Kurva CDEF

diperoleh dari kurva OABC dengan simitude dengan faktor 2.

Kurva tegangan-regangan dari model IM dapat dihitung dengan

menggunakan algoritma dari Tabel 1. algoritma ini mengembalikan nilai

yang tepat dari tegangan τ secara independen dari amplitudo kenaikan

regangan ∆γ. Pada awalnya, algoritma mencoba untuk menghitung

kenaikan tegangan ∆τ menggunakan kenaikan regangan ∆γ dan modulus

H1. Jika τ + ∆τ ≤ α1 + R1 (memuat), maka τ + ∆τ diterima; tegangan lebih

kecil daripada tegangan slider 1. Jika τ + ∆τ > α1 + R1, kenaikan regangan

∆γ terlalu besar, dan tegangan τ + ∆τ melebihi tegangan luluh slider 1;

modulus tangensial dari respons tegangan-regangan adalah H1 hanya untuk

kenaikan tegangan ∆τ = αi + Ri - τ dan peningkatan regangan ∆τ / H1.

Algoritma ini diterapkan kembali ke slider 2, bukan slider 1,

menggunakan kenaikan regangan sisa ∆γ - ∆τ / H1. Algoritma ini diulang

untuk slider lain sampai τ + ∆τ menjadi lebih kecil dari tegangan luluh

Page 35: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

16

slider j. Setiap kali, kenaikan regangan yang tersisa dirujuk sebagai ∆x pada

Tabel 1 yang menjadi lebih kecil.

Tekanan balik slider 1 hingga j-1 selalu diperbarui. Algoritma dari

Tabel 1 berfungsi untuk memuat dan menurunkan melalui penggunaan

variabel x, dimana nilai 1 untuk memuat dan –1 untuk pembongkaran.

Tabel 2.1 Algoritma Perhitungan Tegangan untuk Penambahan Regangan

Iwan dan Mroz.

Page 36: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

17

Kurva nonlinear backbone pada gambar 2.5 dapat diistilahkan variasi

dari modulus geser secant G dengan regangan geser , terutama dengan n

pada titik ke-n , contohnya 𝐺𝑖 − 1, 𝑖 = 1, … , 𝑛. Maka, modulus geser

tangential 𝐻𝑖 berhubungan dengan modulus secant 𝐺𝑖 seperti berikut:

𝐻 = 𝐺𝑖+1𝑖+1−𝐺𝑖𝑦𝑖 𝑖 = 2, … , 𝑛 − 1 𝑑𝑎𝑛 𝐻

= 0 ............................................... (2.2)

𝑖 𝑖+1−𝑖 𝑛

Dengan asumsi bahwa backstress αi mulanya sama dengan nol, maka 𝑅𝑖 :

𝑅𝑖 = 𝐺𝑖𝑦𝑖 𝑖 = 1, … , 𝑛 ..................................................................................... (2.3)

Persamaan 2.2 dan 2.3 menjelaskan bahwa kuat geser maksimum adalah

𝑅𝑛 = 𝐺𝑛𝑦𝑛 , ditentukan oleh titik terakhir dari kurva 𝐺 − . Ketika

𝐺/𝐺𝑚𝑎𝑥 ditentukan, maka persamaan 2.2 dan 2.3 menjadi:

𝐻 = 𝐺 𝐺𝑖+1𝑖+1−𝐺𝑖𝑦𝑖 𝑖 = 2, … , 𝑛 − 1 𝑅

= 𝐺 𝐺 𝑦 𝑖 = 1, , 𝑛 ............... (2.4) 𝑖 𝑚𝑎𝑥 𝑖+1−𝑖

Dimana 𝐺𝑖 = 𝐺𝑖 /𝐺𝑚𝑎𝑥

𝑖 𝑚𝑎𝑥 𝑖 𝑖

Pada gambar 5 saat kurva tegangan regangan mengikuti persamaan

Masing (Masing, 1926), pada area 𝐼𝑖 dan 𝐽𝑖 bersamaan dengan menurunkan

dari +𝑖 ke −𝑖 dan pengulangan dari −𝑖 ke +𝑖, masing-masing, empat

kali lebih besar daripada area 𝐴𝑖 di bawah kurva tegangan-regangan untuk

muatan dari 0 ke . Area 𝐴𝑖, 𝑙𝑖, dan 𝐽𝑖 didenifisikan sebagai:

𝐴 = 𝑖 𝑑 𝐼 = −𝑖(

− )𝑑 = −4𝐴, dan 𝑖 ∫0 𝑖 ∫ 𝑖

𝑖

𝐽 = ∫𝑖 ( − )𝑑 = 4𝐴 ............................................................................... (2.5)

𝑖 −𝑖 𝑖 𝑖

Page 37: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

18

Energi yang hilang 𝑊𝑑𝑖 saat selama berlangsungnya siklus dari

amplitude regangan 𝑖, yang merupakan area loop histeristik, adalah:

𝑊𝑑 = ∮ 𝑑 = 𝑖

∫−𝑖 𝑑 + 𝑖

𝑖

−𝑖 𝑑 = −𝐼𝑖 + 𝐽𝑖 − 4𝑖 𝑖 = 8𝐴𝑖 − 4𝑖 𝑖

𝑖 = 1, … , 𝑛 ......................................................................................................... (2.6)

Gambar 2.6 Area 𝐴𝑖, 𝑙𝑖, dan 𝐽𝑖 digunakan untuk perhitungan loop histeristik model

IM selama siklus pembebanan.

(Sumber : NERA)

Page 38: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

19

Ketika kurva tegangan-regangan linear lurus dan dihasilkan oleh n

titik diskrit (𝑦𝑖, 𝐺𝑖𝑦𝑖), 𝐴𝑖 menjadi :

𝐴 = 0 dan 𝐴 = 1 ∑𝑖

( 𝐺 + 𝐺 )( − ) 𝑖 = 1, … , 𝑛 ................. (2.7) 𝑖 𝑖 2 𝑗=2 𝑗 𝑗 𝑗−1 𝑗−1 𝑗 𝑗−1

Maka persamaan 2.6 menjadi:

𝑊𝑑 = 8𝐴𝑖 − 4𝐺𝑖2 𝑖 = 1, … , 𝑛 ......................................................................... (2.8)

Energi regangan maksimum yang tersimpan dalam sistem adalah:

1 2

𝑊𝑠𝑖 = 2 𝐺𝑖𝑖

..................................................................................................... (2.9)

Rasio redaman kritis 𝑖 pada regangan geser 𝑖 dapat di jabarkan:

= 0 dan =

𝑊𝑑𝑖 = 2

( 2𝐴𝑖 − 1) 𝑖 = 1, … , 𝑛 ...........................................(2.10)

𝑖 𝑖 4𝑊𝑠𝑖 𝐺𝑖2

Ketika regangan geser melebihi 𝑛 model IM mengasumsikan

regangan geser sama dengan kuat regangan 𝑅𝑛. Dalam kasus ini, modulus

secant 𝐺 dan rasio redaman menjadi:

𝐺 = 𝑅𝑛 dan 2 2(𝐴𝑛+𝑅𝑛(−𝑛))

=

( 𝑅𝑛

) untuk 𝛾 > 𝛾𝑛 ............................................................. (2.11)

Untuk regangan geser yang sangat besar, modulus secant mendekati

nol dan rasio redaman mendekati 2/ :

𝐺 → 0 dan → 2

ketika → ∞ .................................................................................... (2.12)

Persamaan 2.10 menyataka bahwa bergantung pada bentuk kurva

G/Gmax-, namun Gmax berdiri sendiri. Model IM berasumsi bahwa

perputaran hysteretic stress-strain mengikuti Masing similitude. Material

Page 39: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

20

parameter ini ( i.e., Hi dan Ri I = 1,..,n) diselesaikan secara komputerisasi

dari data titik Gi-I , I = 1,..., n. dimana ditandai pada kurva G-. Model

IM dapat ditempatkan pada kurva G- yang sama sebagai linear setara

dengan model. Bagaimanapun juga kurva rasio redaman pada Model IM

terkalkulasi menggunakan persamaan 2.10. Mereka tidak dapat

digambarkan sendiri seperi dalam kasus model kesetaraan linear. Pada

kesimpulannya, model IM dan model kesetaraan linear dapat dimasukan ke

kurva G- yang sama tapi pada umumnya dapat menghasilkan kurva rasio

redaman yang berbeda. Gambar 2.7 dan 2.8 memberikan contoh

perhitungan rasio redaman dari kurva G/Gmax-, dan membandingkan ke

rasio redaman yang menggunakan model kesetaraan linear di kasus

lempung dan pasir (Idriss, 1990)

Page 40: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

21

Gambar 2.7 Contoh Perhitungan Rasio Redaman dari Sebuah Kurva G/Gmax-

(Sumber : NERA)

Page 41: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

22

Gambar 2.8 Contoh Kedua Perhitungan Rasio Redaman dari Sebuah Kurva G/Gmax-

(Sumber : NERA)

Perbandingan ke model kesetaraan linear, Model IM tidak memiliki

rasio redaman pada regangan kecil, dan rasio redamannya sementara

menurun untuk beberapa rentang regangan karena variasi relative.

Ai dan regangan energi Ws dengan amplitudo regangan geser.seperti

diturunkan dalam persamaan 2.12, rasio redaman meningkat lagi dan

cenderung kearah 2/ untuk regangan geser yang besar. Menggunakan

persamaan 2.11, turunan pertama dari w.r.t. adalah:

𝑑 =

4 𝑅𝑛𝑛−𝐴𝑛

untuk =

......................................................................(2.13) 𝑑 𝑅𝑛2 𝑛

Page 42: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

23

Yang mana selalu positif karena Rnn selalu lebih besar dari An.

persamaan 2.13 disana menjelaskan kenaikan kembali rasio redaman untuk

regangan yang besar. Rasio redaman selalu meningkat dengan regangan

geser ketika material gagal di kekuatan geser yang konstan.

Model IM dapat mensimulasikan kekakuan material plastik dengan

sempurna yang berasumsi bahwa H1 ∞ dan n = 1, yang mengarah pada

energi yang hilang bersama Wd, energy geser maksimal Ws dan rasio

redaman untuk siklus amplitude regangan .

𝑊 = 4𝑅 𝑊 = 1 𝑅

dan = 𝑊𝑑 =

2 .................................................................................. (2.14)

𝑑 1 , 𝑠 2 1 4𝑊𝑠

Pesamaan 2.13 memberikan batas maksimal rasio redaman pada

model IM, model plastik sebagai kekakuan yang sempurna memiliki

putaran histeretik terbesar.

Model IM dapat juga mensimulasi material plastik elastis dengan

sangat baik dari memilih n = 1, H = Gmax dan R1 = max. ketika respon pada

keadaan elastis, = 0. G- dan kurva redaman menjadi:

1 untuk < 𝑅1⁄𝐻1 𝐺⁄𝐺𝑚𝑎𝑥 = { 𝑅1 untuk ≥ 𝑅 ⁄𝐻 ............................................................(2.15)

𝐻1 1 1

Dan

Page 43: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

24

0 untuk < 𝑅1⁄𝐻1 = { 2

(1 − 𝑅1 ) untuk ≥ 𝑅 ⁄𝐻

........................................................(2.16)

𝐻1 1 1

Rasio redaman pada mulanya adalah nol ketika <R1 /H1 kemudian

meningkat dengan mencapai 2/

2.2.3. Konsep Analisis Respons Tanah Satu Dimensi

Dalam penelitian ini, respon tanah akibat gempa bumi akan dihitung

menggunakan metode non linier, konsep perhitungan ini mengacu pada

perhitungan software NERA (Non Linear Earthquake Response Analysis)

.

Gambar 2.4 Sistem Tanah Berlapis Satu Dimensi dan Diskritisasi Spasialnya

(Sumber : NERA )

Page 44: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

25

Gambar 2.4 mengelompokkan kondisi geometri dan batas dari

analisis respon situs satu dimensi. Gelombang geser merambat secara

vertikal dalam sistem lapisan satu dimensi, di mana lapisan tanah

diasumsikan (1) homogen secara horizontal, (2) dengan batas horisontal

tak terbatas, dan (3) hanya mengalami gerakan horizontal dari batuan dasar.

Persamaan yang mengatur adalah :

𝜌 𝜕2𝑑

+ 𝜂 𝜕𝑑

= 𝜕𝜏

............................................................................................(2.17) 𝜕𝑡2 𝜕𝑡 𝜕𝑧

di mana ρ adalah massa jenis tanah; d adalah perpindahan horisontal;

z adalah kedalaman; t adalah waktunya; τ adalah tegangan geser; dan η

adalah koefisien redaman proporsional massa. Kondisi batasnya adalah

ditentukan pada permukaan bebas (z = 0) dan di bagian bawah kolom tanah

(misalnya., z = H)

𝜏 = 0 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑧 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝜏 = 𝜏𝐵 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑧 = 𝐻

Tegangan geser 𝜏𝐵 pada saat 𝑧 = 𝐻 biasanya tidak diketahui, dapat

dihitung dari kecepatan pada saat 𝑧 = 𝐻

Gambar 2.11 Terminologi dalam analisis respons situs, dan amplitudo gelombang

geser di berbagai lokasi

(Sumber : NERA )

Page 45: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

26

Seperti ditunjukkan pada Gambar. 2, gempa menghasilkan

gelombang geser yang masuk yang merambat secara vertikal ke atas dan

memiliki amplitudo 𝑑I melalui batuan dasar. Amplitudo gelombang adalah

𝑑I + 𝑑R di bagian atas batuan dasar di bawah lapisan tanah di mana 𝑑R

adalah amplitudo gelombang yang dibiaskan pada antarmuka lapisan

tanah. Amplitudo gelombang adalah 2 𝑑I pada singkapan batuan karena

tidak ada tegangan geser pada permukaan bebas. Amplitudo gelombang 𝑑1

di bagian atas kolom tanah adalah jumlah utama yang akan ditentukan oleh

analisis respons lokasi.

Tegangan 𝜏𝐵 di bagian bawah kolom tanah (z = H) dapat dihitung

dengan asumsi bahwa batuan dasar elastis (Joyner dan Chen, 1975).

Gelombang bergerak ke atas melalui batu dengan kecepatan gelombang

geser 𝑉𝑆 (m/s). Perpindahan partikel 𝑑𝐼 (m) karena gelombang datang di

batuan dasar adalah fungsi dari kedalaman z (m) dan waktu t (s):

𝑑I = 𝑑I (𝑧 + 𝑉𝑆𝑡) ................................................................................................................................ (2.18)

Demikian pula, perpindahan partikel 𝑑R karena gelombang yang

dipantulkan pada antarmuka tanah-batuan adalah:

𝑑R = 𝑑R(𝑧 − 𝑉𝑆𝑡) ................................................................................................................................ (2.19)

Tegangan geser 𝜏B adalah :

𝜕𝑑

𝜏B = 𝜇 ( 𝜕𝑧

+ 𝜕𝑑R) .................................................................................................. (2.20) 𝜕𝑧

Dimana 𝜇 adalah modulus geser dari batuan dasar (bedrock)

Page 46: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

27

𝜕 𝑑I = 𝑉I 𝑑𝑎𝑛

𝜕𝑑R = − 𝑉R .................................................................................................................................................................... (2.21)

𝜕𝑧 𝑉S 𝜕𝑧 𝑉S

di mana 𝑉I dan 𝑉R adalah kecepatan partikel dari kejadian dan

gelombang bias masing-masing. Kecepatan 𝑉B pada z = H adalah jumlah

dari kecepatan insiden dan gelombang yang dipantulkan,

𝑉B = 𝑉I + 𝑉R .................................................................................................................................................................................... (2.22)

Lalu 𝜏B menjadi :

𝜏 =

𝜇 (2𝑉 − 𝑉 ) = 𝜌𝑉 (2𝑉 − 𝑉 ) ............................................................(2.23)

B 𝑉S I B S I B

dimana 𝜌 adalah satuan massa jenis batuan dasar. Persamaan 8

menghubungkan tegangan geser dan kecepatan pada antarmuka kolom-

tanah; ini memberikan persamaan tambahan untuk menentukan tegangan

geser pada batas bawah. Persamaan 8 juga berlaku untuk kasus outcropping

batuan: karena 𝜏B = 0 maka 𝑉B = 2𝑉I

2.2.4. Perangkat Lunak NERA

NERA (Nonlinear Earthquake Site Response Analysis) merupakan

salah satu program aplikasi komputer untuk menganalisis perubahan

kekuatan gempa selama gempa bumi terjadi. NERA membutuhkan data

gempa berupa time history dan data tanah pada lokasi yang terjadi gempa

bumi. Program analisis respons situs non liniear ini didasarkan

menggunakan model material yang dikembangkan oleh Iwan dan Mroz

pada tahun 1967.

Page 47: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

28

2.2.5. Modifikasi Time History Sesuai Respon Spektra Target

Menurut Idriss dan Abrahamson (2018) untuk mendapatkan time

history yang sesuai dengan spektrum yang diinginkan atau target, data time

history awal dimodifikasi pada domain waktu maupun frekuensi sehingga

ordinat spektralnya berubah menjadi ordinat spektrum target yang

diinginkan. Prosedur domain frekuensi dijelaskan dalam Silva dan Lee

(1987), dan solusi domain waktu dijelaskan dalam Lilhanand dan Tseng

(1988).

Jika prosedur penskalaan digunakan, maka time history harus

dicantumkan scaling factor dan beberapa diantaranya :

Percepatan, kecepatan, dan perpindahan time history terskala

Fourier amplitude

Perbandingan Spektra time history terskala dengan Spektra desain

Page 48: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

83

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Simpulan yang diperoleh dari pembebanan dinamis gempa berdasarkan

perhitungan metode non linear respons spesifik situs adalah sebagai berikut.

a. Nilai percepatan maksimum,kecepatan tanah,pergeseran maksimum, dan

respon spektrum memiliki nilai lebih besar pada permukaan tanah

dibandingkan pada kedalaman 40 m, Dengan rasio amplifikasi sebesar

6,077 pada frekuensi 177,704 hertz.

b. Data profil tanah dan data gempa setempat mempengaruhi nilai respon

spektrum yang mulanya 0,54 g menjadi 1,16 g. Terjadi perbesaran nilai

respon spektrum sebesar 0,62 g

c. Pembebanan dinamis gempa dengan analisis Respon Spektrum, Modal

Time History dan Direct Integration memiliki hasil yang relatif sama

dengan menggunakan program komputer SAP2000.

Page 49: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

84

5.2. Saran

Saran yang diperoleh dari pembebanan dinamis gempa berdasarkan

perhitungan metode non linear respons spesifik situs adalah sebagai berikut.

a. Sebaiknya ada penelitian lebih lanjut mengenai analisis respons spesifik

situs menggunakan metode non linear.

b. Pentingnya pengumpulan parameter – parameter tanah untuk hasil

penelitian yang lebih valid.

c. Sebaiknya memakai data rekaman gempa yang benar – benar terjadi di

daerah yang akan diteliti.

d. Sebaiknya menggunakan permodelan 3 dimensi pada SAP2000 agar lebih

sesuai dengan kondisi di lapangan.

Page 50: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

85

DAFTAR PUSTAKA

Arslan, H., Siyahi, B. 2006. A comparative study on linear and nonlinear site

response analysis. Environ Geol. 50, pp 1193 – 1200

Athanasopoulos, G.A. 1995. Empirical correlations Vs - NSPT for soilsof Greece:

a comparative study of reliability. Proc. 7th Int.Conf. on Soil Dynamics and

Earthquake Engineering (Chania,Crete) ed A S C¸akmak (Southampton:

ComputationalMechanics), pp 19 – 36

Badan Standardisasi Nasional. 2012. Tata cara perencanaan ketahanan gempa

untuk struktur bangunan gedung dan non gedung (1726-2012). BSN :

Jakarta

Bardet, J.P., and Tobita, T. 2001. NERA: A computer program for nonlinear

earthquake site response analyses of layered soil deposits, Department of

Civil Engineering, University of Southern California, Los Angeles, CA, 43

pp

Beyhan, G., dkk. 2015. Soil Properties and Applications Review with NERA

(Nonlinear Earthquake Site Response Analyses) in İstanbul-MARMARAY

Project between Kazlıçeşme to Sirkeci. ISITES2015, Valencia – Spain

BMKG Banjarnegara, 2019. Buletin informasi meteorologi, klimatologi dan

geofisika. Stasiun Geofisika Banjarnegara

Dilla, A. L., dkk. 2017. “Studi Perbandingan Analisis Respon Spektra dan Time

History Untuk Desain Gedung”. Jurnal Karya Teknik : ITS

Effendi, M.K., and Uckan, E. 2013. “True nonlinear seismic response analysis of

soil deposits.” Procedia Engineering 54 (2013), pp 387 – 400

Enden, M. 2012. Korelasi empiris antara kecepatan gelombang geser dengan

nilai N-SPT (studi kasus bandung site). Jurnal Fondasi Vol.1 No.1

Fujiwara T. 1972. Estimation of ground movements in actualdestructive

earthquakes. Proc. 4th European Symp. Earthquake Engineering (London),

pp 125 – 32

Hanggoro, dkk. 2013. Aplikasi SNI gempa 2012 for dummies. Shortcourse Teknik

Sipil UNNES 2013

Page 51: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

86

Hanumantharao, C., dan Ramana, G.V., 2008. Dynamic Soil Properties for

Microzonation of Delhi, India” J. Earth Syst. Sci. 117, S2, pp 719 – 730.

Hasancebi, N., dan Ulusay, R., 2006. Emphirical Correlation Between Shear

Wave Velocity and Penetration Resistance for ground shaking assessments,

Paper, Departement of Geological Engineering, Hacettepe University,

Ankara‐ Turki, Springler‐ Verlag.

IAGI., 2013. Percepatan dan Mikrozonasi Kerentanan Bencana Gempabumi Lajur

Pantura (Pemalang-Pekalongan-Semarang), Jawa Tengah

Idriss, I. M. 1990. "Response of Soft Soil Sites during Earthquakes", Proceedings,

Memorial Symposium to honor Professor Harry Bolton Seed, Berkeley,

California, Vol. II, May.

Idriss, I. M., Ralph, J. A., dan Abrahamson, N. A. 2018. EVALUATION OF

EARTHQUAKE GROUND MOTIONS, Division of Dam Safety and

Inspections Office of Energy Projects Federal Energy Regulatory

Commission (FERC), Wasington, DC.

Imai, T., and Y. Yoshimura. 1970. Elastic wave velocity and soil properties in soft

soil, Tsuchito-Kiso, 18 (1), pp 17–22 (in Japanese).

Imai, T., and K. Tonouchi. 1982. Correlation of N-value with S-wave velocity and

shear modulus, Proceedings of the 2nd European symposium on penetration

testing, pp 57–72.

Irsyam, M. dkk. 2010. Peta Hazard Gempa Indonesia 2010. Kementrian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Iswanto, E.R., dan Yee, E. 2016. Comparison of Equivalent Linear and Non

Linear Methods on Ground Response Analysis: Case Study at West Bangka

Site. Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 18, No.1 2016 23-29

Iwan, W. D. 1967 . On a class of models for the yielding behavior of continuous

and composite systems. Journal of Applied Mechanics, ASME, Vol. 34, pp

612–617.

Iyisan, R. 1996. Correlations Between Shear Wave Velocity and In‐ Situ

Penetration Test Results, ITU Faculty of Civil Engineering Dept of

Geotechnics, Istambul, Teknik Dergi, vol 7, No 2, pp 1187–1199.

Page 52: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

87

Jafari, M.K., dkk. 1997. Empirical correlation between shear wave velocity (Vs)

and SPT-N value for south of Tehran soils, Proceedings of 4th International

Conference on Civil Engineering (Tehran, Iran), (in Persian)

Jafari, dkk. 2002. Dynamic Properties of Fine Grained Soils in South of Tehran,

JSEE: Spring ,Vol.4, No. 1

Joyner, W.B. and Chen, A. T. F. 1975. “Calculation of nonlinear ground response

in earthquakes,” Bulletin Seismological Society of America, Vol. 65, pp

1315–1336.

J.P Bardet & T.Tobita. 2001. Nonlinear Earthquake site Response Analysis .

Department of Civil Enginnering, University of Southern California

Kanai, K. 1966. Improved empirical formula for the vo l Pa RELATIONSHIP

BETWEEN Vs , SPT-N AND vo´ characteristics of strong earthquake

motions, Proceedings, Japan Earthquake Engineering Symposium, Tokyo,

pp 1-4

Kiku H, dkk. 2001 . In-situ penetration tests and soilprofiling in Adapazarı,

Turkey Proc. ICSMGE / TC4 SatelliteConf. on Lessons Learned from

Recent Strong Earthquakes, pp 259–650

Kramer, S.L., 1996. Geotechnical Earthquake Engineering, 1st edn. Prentice-

Hall, New Jersey

Lee, S.H. 1990. Regression models of shear wave velocities, J. Chin. Inst. Eng.,

13, pp 519-532.

Lilhanand, K., and Tseng, W. S. 1988. "Development and application of realistic

earthquake time histories compatible with multiple-damping design

spectra", Proceedings, 9th World Conference on Earthquake Engineering,

Tokyo-Kyoto, Japan.

Masing, G. 1926. Eigenspannungen und Verfestigung beim Messing. Proceedings

of the Second International Congress of Applied Mechanics, pp. 332-335.

Mroz, Z. 1967 . On the description of anisotropic workhardening. Journal of

Mechanics and Physics of Solids, Vol.15, pp 163-175

Ohba, S., and I. Toriumi. 1970. Dynamic response characteristics of Osaka Plain,

Proceedings of the Annual Meeting, A. I. J. (in Japanese).

Page 53: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

88

Ohta T, Hara A, Niwa M and Sakano T. 1972. Elastic shear moduli asestimated

from N-value. Proc. 7th Ann. Convention of JapanSociety of Soil Mechanics

and Foundation Engineering, pp 8–256

Ohta, Y., and N. Goto. 1978. Empirical shear wave velocity equations in terms of

characteristic soil indexes, Earthquake Eng. Struct. Dynam., 6, pp 167–187.

Pitilakis, K., D. Raptakis, K.T. Lontzetidis, T. Vassilikou and D. Jongmans.1999.

Geotechnical and geophysical description of Euro-Seistests, using field and

laboratory tests, and moderate strong ground motions, J. Earthquake Eng.,

3, pp 381-409.

Pusat Studi Gempa Nasional. 2017. Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia

2017. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Renata, A.W. dan Bianca, F. 2013. Analisa respon spektra gempa di permukaan

berdasarkan pendekatan site specific analysis. Jurnal Karya Teknik Sipil :

UNDIP

Rezky, R. dkk. 2015. Kinerja struktur akibat beban gempa dengan metode respon

spektrum dan time history. Annual Civil Engineering Seminar 2015

Pekanbaru

Ridwan, M. dan Aldiamar, F. 2017. Analisis respons tanah di permukaan pada

beberapa lokasi pengeboran dangkal stasiun gempa Badan Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Jurnal Permukiman Vol. 12 No. 1 Mei

2017, pp 45–57

Seed, H.B. dan Idriss, I.M., 1971, Simplified Procedure for Evaluation Soil

Liquifaction Potential, Journal of soil mechanics and foundation, Division,

ASCE, vol.97. No.9, pp 1249 – 1273.

Shibata, T. (1970). Analysis of liquefaction of saturated sand during cyclic

loading, Disaster Prevention Res. Inst. Bull., 13, pp 563–570

Sunarjo dkk., . 2012. Buku gempa bumi edisi popular cetakan ke-2. Badan

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika : Kemayoran, Jakarta

Sykora, D.E., and K.H. Stokoe. 1983. Correlations of in-situ measurements in

sands of shear wave velocity, Soil Dyn. Earthq. Eng., 20, pp 125–136.

Page 54: JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS …lib.unnes.ac.id/36258/1/5113415024__Optimized.pdf · Gempa bumi adalah peristiwa dinamik yang menimbulkan getaran gelombang pada

89

Vardanega, P.J., dkk. 2013. Stiffness of clay and silts : normalizing shear modulus

and shear strain. Journal of Geotechnical and Geoenvironmental

Engineering ASCE

Vidya, A. H. 2017. “Implikasi Sesar Kendeng Terhadap Bahaya Gempa dan

Pemodelan Percepatan Tanah di Permukaan di Wilayah Surabaya”. Jurnal

Sains dan Seni ITS Vol 6, No.2.