k3 proposal+hasil regi

Upload: fahmi-awaluddin

Post on 10-Jan-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

saasa

TRANSCRIPT

BAGIAN IKM-IKK PROPOSAL FAKULTAS KEDOKTERAN JUNI 2015UNIVERSITAS HASANUDDIN

SURVEY ASPEK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI BENGKEL SMILE

Disusun Oleh :Andi Regian DewanggaC111 10 169Agus RiansyahC111 10 335Fahmi AwaluddinC111 09 344

Supervisior :Dr. Sultan Buraena, MS, SpOKDIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN IKM - IKKUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015BAB IPEBDAHULUANI. Latar belakangDalam rangka mewujudkan perlindungan keselamatan kerja, pemerintah telah melakukan upaya pembinaan norma dibidang ketenagakerjaan, dalam pengertian, pembinaan norma ini sudah mencakup pengertian pembentukan, penerapan dan pengawasan norma itu sendiri.2Adapun filosofi keselamatan dan kesehatan kerja itu meliputi ; mengelola atau pengelolaan kegiatan K3 diibaratkan dengan orang naik sepeda di jalan tanjakan, bila berhenti mengayuh maka akan terjatuh. Harus selalu ada aktivitas K3 agar tidak terjadi kecelakaan kerja K3 harus melibatkan seluruh unsure yang ada diperusahaan tanpa kecuali (Safety by All).1Atas dasar itu, maka dikeluarkanlah undang-undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, sebagai pengganti peraturan perundangan di bidang keselamatan kerja yang telah ada sebelumnya, yaitu vilegheids reglement stbl. No 406 tahun 1910, yang dinilai tidak sesuai lagi dengan kemajuan dan perkembangan masalah ketenagakerjaan. Walaupun namanya undang-undang ntentang keselamatan kerja namun cakupan materinya termasuk pula masalah kesehatan kerja, karena keduanya tidak dapat dipisahkan, jika keselamatan kerja sudah terlaksana dengan baik maka kesehatan kerja pun akan tercapai.2Pelaksana keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dilakukan secara bersama-sama oleh pimpinan atau pengurus bengkel dan seluruh tenaga kerja. Dalam pelaksanaannya pimpinan atau pengurus bengkel dapat dibantu oleh karyawan yang ditunjuk yang memiliki pengetahuan atau keahlian dibidang keselamatan dan kesehatan kerja untuk membantu pelaksanaan usahanya.2

BAB IITUJUAN PENELITIANII.1. Tujuan umumAdapun tujuan umum survey dalam penulisan proposal ini adalah untuk mengetahui tentang aspek pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada karyawan bengkel Smile.II.2. Tujuan khususAdapun tujuan khusus survey dalam penulisan proposal ini adalah :1. Untuk mengetahui tentang faktor-faktor hazard yang dialami karyawan bengkel2. Untuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat menganggu kesehatan karyawan bengkel3. Untuk mengetahui tentang alat pelindung diri (APD) yang digunakan karyawan bengkel4. Untuk mengetahui tentang ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan P3K di tempat kerja karyawan bengkel5. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan (sebelum kerja, berkala, berkala khusus) di tempat kerja karyawan bengkel6. Untuk mengetahui tentang peraturan pimpinan usaha bengkel tentang program K3 di tempat kerja karyawan bengkel7. Untuk mengetahui keluhan / penyakit yang dialami yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan bengkel8. Untuk mengetahui upaya K3 lainnya yang pernah dijalankan, misalnya penyuluhan, pelatihan, pemantauan lingkungan tentang hazard yang pernah dilakukan9. Untuk mengetahui konstruksi bangunan bengkel Smile10. Untuk mengetahui alat pengendalian bencana/kebakaran dan rambu-rambu evakuasi di bengkel Smile

BAB IIITINJAUAN PUSTAKABagaimana penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di perbengkelan? Setiap orang akan melakukan berbagai jenis pekerjaan yang ada untuk pemenuhan kebutuhan ekonominya. Lahan pekerjaan sebagai sumber ekonomi masyarakat dewasa ini, terutama di kota-kota besar dipenuhi sektor-sektor industri baik formal maupun informal yang pertumbuhannya semakin pesat.Hal ini memicu perkembangan teknologi yang juga semakin canggih.Walaupun perkembangan teknologi semakin meningkat, tidak menutup kemungkinan menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat dan resiko bahaya yang beragam bentuk dan jenisnya.Oleh karenanya perlu diadakan upaya untuk mengendalika berbagai dampak negative tersebut. 2,.3A. Identifikasi BahayaMengenal, menemukan, dan menentukan ada tidaknya bahaya resiko kesehatan pada pekerja bengkel,baik resiko yang timbul proses kerja, cara kerja, alat dan bahan yang dipakai di bengkel otomotif. 2,3,4Potensi bahaya di bengkel otomotif :a) Fisik: tuli, memar, terjatuh, terbentur, terpukul.b) Kimia: kontak dengan bahan kimia terus menerus seperti oli, cat,dllc) Biologi : pilek, alergi, infeksi, panud) Psikologi : stress, pusing, bosane) Ergonomik: pegal,bungkuk,kesemutan,ketidaknyamanan.

B. Tiga komponen Kesehatan Kerja1. Beban Kerja Fisik:bising,silau,suhu panas/tinggi Mental : Hubungan antar pekerja,sibuk.

2. Kapasitas kerjaKemahiran pekerja bengkel,keterampilan,usia,asupan gizi,kesehatan pekerja

3. Lingkungan Kerja Fisik1. Kebisingan di bengkel otomotifKebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki.Manusia masih mampu mendengar bunyi dengan frekwensi antara 16-20.000 Hz, dan intensitas dengan nilai ambang batas (NAB) 85 dB (A) secara terus-menerus. Intensitas lebih dari 85 dB dapat menimbulkan gangguan dan batas ini disebut critical of intensity .2,3

2. Suhu Udara di Bengkel OtomotifTekanan panas yang berlebihan akan merupakan beban tambahan yang harus diperhatikan dan perhitungkan. Beban tambahan berupa panas lingkungan dapat menyebabkan beban fisiologis misalnya kerja jantung menjadi bertambah.Nilai ambang batas untuk cuaca (iklim) kerja adalah 21-31 derajat Celsius suhu basah.Suhu efektif bagi pekerja di daerah tropis adalah 22-27 derajat Celcius.Yang dimaksud dengan temperature efektif adalah suatu beban panas yang dapat diterima oleh tubuh dalam ruangan. Temperatur efektif akan memberikan efek yang nyaman bagi orang yang berada di luar ruangan.2,3 KimiaDi dalam bengkel otomotif biasanya terdapat bahan bakar dan minyak pelumas seperti bensin atau premium, solar dan ada kalanya minyak tanah, oli.Bahan ini dipergunakan untuk percobaan menghidupkan mesin maupun sebagai bahan pencuci. Penyimpanan bahan bakar haruslah di tempat yang tertutup, dan jauh dari nyala api maupun cahaya yang keras. Bahan bakar mempunyai sifat yang mudah sekali menguap.Uap bensin mempunyai berat jenis yang lebih ringan dari udara.Karena itu bahan bakar yang menyebar di lantai harus segera dibersihkan.Bila dibiarkan,uap bensin dengan udara sangat mudah menyambar percikan api dan menimbulkan kebakaran dan ledakan. Sebagaimana tercantumdalam undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 3 mengatur mengenai syaratsarat keselamatan kerja. Pada pasal 3 menyebutkan bahwa dengan peraturanperundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk 2,3:1. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan 2. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angina, cuaca, sinar radiasi dan getaran.Gas sisa pembakaran yang keluar dari knalpot (silencer) mengandung karbon monoksida (CO).Pembakaran yang sempurna menyisakan gas karbon monoksida yang tidak berwarna, namun tetap berbahaya. Bila pembakaran tidak sempurna, maka asap hitam akan mengepul. Bila ini terjadi maka dianjurkan untuk mematikan mesin segera, karena mesti ada sesuatu yang tidak benar terutama dalam penyetelan pembakaran. Gas buang melalui knalpot dapat dijadikanindikasi kondisi mesin sebagai ukuran apakah pembakaran sempurna atau kurang sempurna.2,3,4Gas ini adalah racun, masuk ke dalam paru-paru melalui pernafasan yang dapat mematikan manusia. Karena itu jika ada motor yang dihidupkan maka pintu-pintu harus dibuka semua. Sebuah workshop Otomotif harus mempunyai ventilasi yang baik.Tempatkanlah mesin-mesin percobaan pada ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang cukup.Dianjurkan untuk tidak menghidupkan mesin percobaan terlalu lama. Bila harus melakukan pemanasan mesin, lakukanlah di luar ruangan.2,3 ErgonomikPencapaian keselamatan kerja dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomic, karena ergonomic berkaitan dengan orang yang bekerja,selain dalam rangka efektivitas kerja .Ergonomi yaitu sebagai salah satu ilmu yang berusaha untuk menyerasikan antara factor manusia, factor pekerja dan factor lingkungan. Dengan bekerja secara ergonomis maka diperoleh rasa nyaman dalam bekerja,dihindari kelelahan, dihindari gerakan dan upaya yang tidak perlu serta upaya melaksanakan pekerjaan menjadi sekecil-kecilnya dengan hasil yang sebesar-besarnya. Psikologi hubungan antar pekerja, suara yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan stress, gangguan jiwa, sulit konsentrasi dan berfikir lain-lain. 3,4

Alat Pelindung Diri (APD) Di Bengkel Menurut hirarki upaya pengendalian diri (controling), alat pelindung diri sesungguhnya merupakan hirarki terakhir dalam melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dari potensi bahaya yang kemungkinan terjadi pada saat melakukan pekerjaan, setelah pengendalian teknik dan administratif tidak mungkin lagi diterapkan. Ada beberapa jenis alat pelindung diri yang mutlak digunakan oleh tenaga kerja pada waktu melakukan pekerjaan dan saat menghadapi potensi bahaya karena pekerjaanya, antara lain seperti topi keselamatan, safety shoes, sarung tangan, pelindung pernafasan, pakaian pelindung, dan sabuk keselamatan. Jenis alat pelindung diri yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya yang dihadapi serta sesuai denga bagian tubuh yang perlu dilindungi.Sebagaimana tercantum dalam undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 12 mengatur mengenai hak dan kewajiban tenaga kerja untuk mamakai alat pelindung diri. Pada pasal 14 menyebutkan bahwa pengusaha wajib menyediakan secara cuma-cuma sesuai alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk yag diperlukan. Potensi bahaya yang kemugkinan terjadi di tempat kerja, dan yang bisa dikendalikan dengan alat pelindung diri adalah:5a. Terjatuh, terpeleset, kejatuhan benda.b. Kontak dengan bahan kimia baik padat maupun cair.c. Terpapar kebisingan dan getaran.d. Terhirup gas, uap, debu, mist, fume, partikel cair.e. Kemasukan benda asing, kaki tertusuk, terinjak benda tajam.f. Bagian badan yang perlu dilindungi adalah kepala, alat pernafasan, alat pendengaran, alat penglihatan, kulit, kaki maupun tubuh pada umumnya.

Alat Pelindung Mata (kaca mata pengaman)51. Fungsi.Fungsi kaca mata pengaman adalah untuk melindungi mata dari:a. Percikan bahan bahan korosif.b. Kemasukan debu atau partikel-partikel yang melayang di udara.c. Lemparan benda-benda kecil.d. Panas dan pancaran cahayae. Pancaran gas atau uap kimia yang dapat menyebabkan iritasi mata.f. Benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam.

2. Jenis KacamataKaca mata (Spectacles/Goggles).

3. Spesifikasi.Alat pelindung mata mempunyai ketentuan sebagai berikut:a. Tahan terhadap api.b. Tahan terhadap lemparan atau percikan benda kecil.

Pelindung pendengaran51. FungsiUntuk melindungi alat pendengaran (telinga) akibat kebisingan, dan melindungi telinga dari percikan api atau logam-logam yang panas.2. JenisSecara umum pelindungi telinga 2 (dua) jenis, yaitu:a. Sumbat telinga atau ear plug, yaitu alat pelindung telinga yang cara penggunaannyadimasukkan pada liang telingab. Tutup telinga atau ear muff, yaitu alat pelindung telinga yang penggunaanyaditutupkan pada seluruh daun telinga.3. Spesifikasia. Sumbat Telinga atau ear plug.Sumbatan telinga yang baik adalah yang bisa menahan atau mengabsorbsi bunyi atau suara dengan frekuensi tertentu saja, sedangkan bunyi atau suara dengan frekwensi untuk pembicaraan (komunikasi) tetap tidak terganggu.Biasanya terbuat dari karet, platik ,lilin atau kapas.5Harus bisa mereduksi suara frekwensi tinggi (4000 dba) yang masuk lubang telinga, minimal sebesar x-85 dba, dimana x adalah intensitas suara atau kebisingan di tempat kerja yang diterima oleh tanaga kerja.b. Penutup Telinga atau Ear MuffTerdiri dari sepasang (2 buah, kiri dan kanan) cawan atau cup, dan sebuah sabuk kepala (head band).Cawan atau cup berisi cairan atau busa (foam) yang berfungsi untuk menyerap suara yang frekwensinya tinggi.Pada umumnya tutup telinga bisa meriduksi suara frekwensi 2800-4000 hz sebesar 35-45 dba.Tutup teling harus mereduksi suara yang masuk ke lubang telinga minimal sebesar x- 85 dba, dimana x adalah intensitas suara atau kebisingan di tempat kerja yang diterima oleh tenaga kerja.5

Pakaian Pelindung1. FungsiPakaian pelindung berfungsi untuk melindungi sebagain atau seluruh tubuh dari kotoran, debu, bahaya percikan bahan kimia, radiasi, panas, bunga api maupun api.

2. Jenisa. Apron, yang menutupi hanya sebagian tubuh pemakainya, mulai dari dada sampailutut.b. Overalls, yang menutupi seluruh bagian tubuh.

3. SpesifikasiPakaian pelindung dari dari kain yang panjang menutup seluruh tubuh.

Peraturan Keselamatan KerjaPeraturan keselamatan kerja harus diberlakukan di mana saja oleh setiap orang yang bekerja, maupun oleh instansi yang memberikan pekerjaan. Antara lain dari hal yang harus dilakukan seseorang untuk melaksanakan keselamatan kerja2,3:a. Bersikap mawas diri terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan.b. Bekerja dengan sungguh-sungguh, cepat, teliti, dan tekun.c. Menghindari sikap melamun dalam bekerja.d. Usahakan untuk tidak ceroboh dalam bekerja.e. Istirahatlah bila sudah lelah dan bosan.f. Menghindari sikap bercanda dalam bekerja.g. Memahami prosedur kerja dan tidak mencoba-coba.h. Waspada dalam bekerja.i. Menggunakan alat pengaman dalam bekerja dan tindakan lainnya yang menunjang untuk selamat dalam bekerja.Sebelum seseorang bekerja pada workshop (bengkel kerja), diharuskan terlebih dahulu memahami tentang petunjuk dan peraturanperaturan tentang keselamatan kerja. Walaupun setiap pekerjaan selalu ada resiko, akan tetapi dengan memahami terlebih dahulu sebab-sebab terjadinya kecelakaan dan mengikuti petunjuk-petunjuk kerja, maka jumlah kecelakaan pasti akan berkurang. Sebagaimana tercantum dalam undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 13 mengatur mengenai kewajiban bila memasuki tempat kerja. Pada pasal 13 menyebutkan bahwa Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.2,3,4Menurut perkiraan 70% dari kecelakaan yang terjadi di workshop disebabkan oleh ketidaktelitian atau kelalaian kerja. Kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengana) Disiplin terhadap peraturan perundangan.2,3b) Standarisasi prosedur kerja.c) Pengawasan.d) Penelitian bersifat teknis.e) Riset medis.f) Penelitian psikologis.g) Penelitian secara statistik.h) Pendidikan dan latihan keselamatan.i) Petunjuk keselamatan kerja yang jelas dan tertulis.

BAB IVMETODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU1. LokasiLokasi survei kesehatan dan kedokteran kerja yang kami jalankan adalah mengevaluasi faktor yang berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan kerja Bengkel Smile2. WaktuSurvei ini dilaksanakan mulai hari Senin s/d Jumat atau Tanggal 01 Juni - 05 Juni 2015 dengan agenda sebagai berikut.NoTanggalKegiatan

1.

2.3.4.5.01 Juni 2015

02 Juni 201503 Juni 2015 04 Juni 201505 Juni 2015 Melapor ke bagian IKM Pengarahan kegiatan Pembuatan Proposal

Pelaksanaan kegiatan penelitian

Pelaksanaan kegiatan penelitian Pembuatan laporan hasil penelitian Presentasi laporan hasil penelitian

B. BAHAN DAN CARA1. BahanBahan survey disini, yaitu alat-alat yang digunakan selama melakukan survey, diantaranya seperti :1. Check listsurvey K3 (disertakan)2. Kamera Digital3. Buku Catatan4. Sebuah buku tentang kesehatan dan keselamatan kerja2. CaraUntuk memperoleh data pada survey ini, maka digunakan metode sebagai berikut :1. Metode observasiYaitu dengan mengadakan pengamatan langsung pada objek yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.2. InterviewYaitu dengan mengadakan wawancara kepada pimpinan dan karyawan bengkel yang akan diteliti secara langsung berdasarkan check list yang telah dibuat yang berhubungan dengan survey ini.

BAB VHASIL SURVEY DAN PEMBAHASAN

A. Hasil survey AdministrasiI. HAZARD LINGKUNGAN KERJA1. Faktor fisika. KebisinganFaktor kebisingan ada dari Administrasi yaitu mesin kasir pada saat transaksi namun tidak terlalu menimbulkan kebisingan.b. Sumber cahayaSumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu.c. Sumber getaranAda sumber getaran berasal dari alat kerja yang digunakan padaadministrasi.d. Sumber radiasiSumber radiasi pada tempat ini yakni pada sebuah komputer administrasi.e. TemperatureSuhu di ruangan menggunakan AC.

2. Faktor kimiaa. Bahan kimia yang digunakanTidak ada bahan kimia yang digunakan pada alat kerja administrasi.b. Debu di ruangan kerjaTidak terdapat banyak debu di ruangan kerja karena ruangan selalu dibersihkan.

3. Faktor biologiTidak ada faktor biologi yang menyebabkan hazard pada alat kerja Administrasi.

II. ALAT KERJA YANG DIGUNAKANa. Menggunakan alat tangan Faktor ergonomisb. Posisi tangan melewati bahu / letak tinggiKebanyakan posisi tangan pekerja pada Administrasi tidak terlalu tinggi / tidak melewati bahuc. Faktor psikososialPembagian jadwal ada yakni pagi (jam 08.00-12.00 WITA) dan siang (jam 13.00-17.00 WITA).d. Hubungan sesama pekerja baik. Gaji para pekerja setiap bulannya merata Alat yang digunakan untuk menjalankan mesin administrasiberupa alat tangan.

III. ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN1. Penggunaan alat pelindung diriAdministrasi pada bengkel ini tidak menggunakan alat pelindung diri2. Alat pelindung diri mata tidak digunakan3. Alat pelindung pernapasan tidak ada4. Pembersihan alat pelindung diri tidak ada

IV. OBAT-OBATANTerdapat kotak obat P3K berisi obat-obatan yang masih layak untuk digunakan.V. PEMERIKSAAN KESEHATAN1. Pemeriksaan kesehatan rutin tidak dilakukan, pekerja hanya memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.2. Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami sakit berat, hanya karena capek.

VI. PERATURAN PROGRAM K3Pimpinan usaha bengkel menerapkan program K3 pada tempat kerja bagi karyawan bengkel.

VII. ADANYA KELUHAN KESEHATAN1. Keluhan pada mata (merah, kering berair) merupakan keluhan paling sering pada pekerja administrasi.2. Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja.

VIII. UPAYA K3Penyuluhan dan pelatihan upaya K3 pada bengkel Smile kurang dilaksanakan.

IX. KONSTRUKSI BANGUNANKonstruksi ruangan administrasi di bengkel Smile layak dan aman untuk digunakan.

X. ALAT PENGENDALIAN BENCANATerdapat 1 alarm dan 1 APAR pada ruang administrasi di bengkel Smile.

GudangI. HAZARD LINGKUNGAN KERJA1. Faktor fisika. KebisinganFaktor kebisingan ada dari Gudang tidak ada.b. Sumber cahayaSumber cahaya di gudang bersumber dari beberapa lampu.c. Sumber getaranTidak ada sumber getaran.d. Sumber radiasiTidak ada sumber radiasi.e. TemperatureTidak ada pengatur suhu pada ruangan gudang.

2. Faktor kimiaa. Bahan kimia yang digunakanTerdapat bahan kimia yang disimpan dalam gudang.b. Debu di ruangan kerjaTerdapat banyak debu di ruangan kerja karena ruangan jarang dibersihkan.3. Faktor biologiTidak ada faktor biologi yang menyebabkan hazard pada ruangan gudang.

II. ALAT KERJA YANG DIGUNAKAN1. Menggunakan alat tangan Faktor ergonomis2. Posisi tangan melewati bahu / letak tinggiKebanyakan posisi tangan pada pekerja di gudang tinggi /melewati bahuketika ingin mengambil bahan yang letaknya tinggi3. Faktor psikososialPembagian jadwal ada yakni pagi (jam 08.00-12.00 WITA) dan siang (jam 13.00-17.00 WITA).4. Hubungan sesama pekerja baik. Gaji para pekerja setiap bulannya merata Alat yang digunakan untuk menjalankan pekerjaan di gudang berupa alat tangan dan tangga

III. ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN1. Penggunaan alat pelindung diriPekerja di gudang menggunakan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker2. Alat pelindung diri mata tidak digunakan

IV. OBAT-OBATANTidak terdapat kotak obat P3K di gudang

V. PEMERIKSAAN KESEHATAN1. Pemeriksaan kesehatan rutin tidak dilakukan, pekerja hanya memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.2. Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami sakit berat, hanya karena capek.

VI. PERATURAN PROGRAM K3Pimpinan usaha bengkel menerapkan program K3 pada tempat kerja bagi karyawan bengkel.

VII. ADANYA KELUHAN KESEHATAN1. Tidak ada keluhan pada pekerja di gudang2. Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja.

VIII. UPAYA K3Penyuluhan dan pelatihan upaya K3 pada bengkel Smile kurang dilaksanakan.

IX. KONSTRUKSI BANGUNANKonstruksi ruangan gudang di bengkel Smile layak dan aman untuk digunakan.

X. ALAT PENGENDALIAN BENCANATerdapat 1 alarm dan 1 APAR pada ruang gudang di bengkel Smile.

Spooring dan Balancing I. HAZARD LINGKUNGAN KERJA1. Faktor fisika. KebisinganFaktor kebisingan ada dari mesin spooring dan balancing.b. Sumber cahayaSumber cahaya di tempat kerja ini bersumber dari beberapa lampu dan cahaya matahari.c. Sumber getaranAda sumber getaran berasal dari alat kerja yang digunakan padamesin spooring dan balancing.

d. Sumber radiasiSumber radiasi pada tempat ini yakni radiasi panas dari mesin spooring dan balancing.e. TemperatureSuhu di ruangan ini di pengaruhi oleh ventilasi, kipas angin, dan ruangan yang besar dan beratap tinggi.

2. Faktor kimiaa. Bahan kimia yang digunakanTidak terdapat bahan kimia yang digunakan pada alat kerja mesin spooring dan balancing.b. Debu di ruangan kerjaTerdapat banyak debu di ruangan kerja yang berasal dari mobil dan mesin yang digunakan.

3. Faktor biologiTerdapat faktor biologi yang menyebabkan hazard pada pekerja spooring dan balancing.

II. ALAT KERJA YANG DIGUNAKANa. Menggunakan alat tangan Faktor ergonomisb. Posisi tangan melewati bahu / letak tinggiKebanyakan posisi tangan pekerja pada spooring dan balancing tinggi / melewati bahuc. Faktor psikososialPembagian jadwal ada yakni pagi (jam 08.00-12.00 WITA) dan siang (jam 13.00-17.00 WITA).d. Hubungan sesama pekerja baik. Gaji para pekerja setiap bulannya merata Alat yang digunakan untuk menjalankan mesin spooring dan balancing, service mesin, service ban, pencucian alat, dan diko (body repair).

III. ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN1. Penggunaan alat pelindung diriPekerja pada spooring dan balancing pada bengkel ini menggunakan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker. 2. Alat pelindung diri mata berupa goggle tidak digunakan karena menurut pekerja tidak praktis.3. Alat pelindung diri telinga berupa earplug tidak digunakan karena menurut pekerja tidak praktis.

VI. OBAT-OBATANTidak terdapat kotak obat P3K di ruang spooring dan balancing.

VII. PEMERIKSAAN KESEHATAN1. Pemeriksaan kesehatan rutin tidak dilakukan, pekerja hanya memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.2. Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami sakit berat, hanya karena capek.

VIII. PERATURAN PROGRAM K3Pimpinan usaha bengkel menerapkan program K3 pada tempat kerja bagi karyawan bengkel.

IX. ADANYA KELUHAN KESEHATAN1. Keluhan nyeri pinggangdan gangguan pendengaran merupakan keluhan paling sering pada pekerja spooring dan balancing. Iritasi kulit pada tangan dan gangguan pernafasan jarang dikeluhkan oleh pekerja karena telah diantisipasi dengan penggunaan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker.2. Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja.

X. UPAYA K3Penyuluhan dan pelatihan upaya K3 pada bengkel Smile kurang dilaksanakan.

XI. KONSTRUKSI BANGUNANKonstruksi ruangan spooring dan balancing di bengkel Smile layak dan aman untuk digunakan.

XII. ALAT PENGENDALIAN BENCANATerdapat 1 alarm dan 5 APAR pada spooring dan balancing, service mesin, service ban, pencucian alat, dan diko (body repair) di bengkel Smile.

Service MesinHAZARD LINGKUNGAN KERJA2. Faktor fisike. KebisinganFaktor kebisingan ada dari mesin service mesin.f. Sumber cahayaSumber cahaya di tempat kerja ini bersumber dari beberapa lampu dan cahaya matahari.g. Sumber getaranAda sumber getaran berasal dari alat kerja yang digunakan pada mesin service mesin.h. Sumber radiasiSumber radiasi pada tempat ini yakni radiasi pannas dari mesin service mesin.i. TemperatureSuhu di ruangan ini di pengaruhi oleh ventilasi, kipas angin, dan ruangan yang besar dan beratap tinggi.

4. Faktor kimiaa. Bahan kimia yang digunakanTerdapat bahan kimia yang digunakan pada alat kerja mesin service mesin.b. Debu di ruangan kerjaTerdapat banyak debu di ruangan kerja yang berasal dari mobil dan mesin yang digunakan.

5. Faktor biologiTerdapat faktor biologi yang menyebabkan hazard pada pekerja service mesin.

ALAT KERJA YANG DIGUNAKANa. Menggunakan alat tangan Faktor ergonomisb. Posisi tangan melewati bahu / letak tinggiKebanyakan posisi tangan pekerja pada service mesin tinggi / melewati bahuc. Faktor psikososialPembagian jadwal ada yakni pagi (jam 08.00-12.00 WITA) dan siang (jam 13.00-17.00 WITA).d. Hubungan sesama pekerja baik. Gaji para pekerja setiap bulannya merata Alat yang digunakan untuk menjalankan mesin spooring dan balancing, service mesin, service ban, pencucian alat, dan diko (body repair).

ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN1. Penggunaan alat pelindung diriPekerja pada service mesin pada bengkel ini menggunakan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker. 2. Alat pelindung diri mata berupa goggle tidak digunakan karena menurut pekerja tidak praktis.3. Alat pelindung diri telinga berupa earplug tidak digunakan karena menurut pekerja tidak praktis.

OBAT-OBATANTidak terdapat kotak obat P3K di ruang service mesin.

PEMERIKSAAN KESEHATAN3. Pemeriksaan kesehatan rutin tidak dilakukan, pekerja hanya memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.4. Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami sakit berat, hanya karena capek.

PERATURAN PROGRAM K3Pimpinan usaha bengkel menerapkan program K3 pada tempat kerja bagi karyawan bengkel.

ADANYA KELUHAN KESEHATAN3. Keluhan nyeri pinggangdan gangguan pendengaran merupakan keluhan paling sering pada pekerja service mesin. Iritasi kulit pada tangan dan gangguan pernafasan jarang dikeluhkan oleh pekerja karena telah diantisipasi dengan penggunaan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker.4. Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja.

UPAYA K3Penyuluhan dan pelatihan upaya K3 pada bengkel Smile kurang dilaksanakan.

KONSTRUKSI BANGUNANKonstruksi ruangan service mesin di bengkel Smile layak dan aman untuk digunakan.

ALAT PENGENDALIAN BENCANATerdapat 1 alarm dan 1 APAR pada service mesin di bengkel Smile.

Service Ban HAZARD LINGKUNGAN KERJA3. Faktor fisike. KebisinganFaktor kebisingan ada dari mesin service ban. f. Sumber cahayaSumber cahaya di tempat kerja ini bersumber dari beberapa lampu dan cahaya matahari.g. Sumber getaranAda sumber getaran berasal dari alat kerja yang digunakan pada mesin service ban. h. Sumber radiasiSumber radiasi pada tempat ini yakni radiasi pannas dari mesin service ban. i. TemperatureSuhu di ruangan ini di pengaruhi oleh ventilasi, kipas angin, dan ruangan yang besar dan beratap tinggi.

6. Faktor kimiaa. Bahan kimia yang digunakanTerdapat bahan kimia yang digunakan pada alat kerja mesin service ban.b. Debu di ruangan kerjaTerdapat banyak debu di ruangan kerja yang berasal dari mobil dan mesin yang digunakan.

7. Faktor biologiTerdapat faktor biologi yang menyebabkan hazard pada pekerja service ban.

ALAT KERJA YANG DIGUNAKANa. Menggunakan alat tangan Faktor ergonomisb. Posisi tangan melewati bahu / letak tinggiKebanyakan posisi tangan pekerja pada service ban tinggi / melewati bahuc. Faktor psikososialPembagian jadwal ada yakni pagi (jam 08.00-12.00 WITA) dan siang (jam 13.00-17.00 WITA).d. Hubungan sesama pekerja baik. Gaji para pekerja setiap bulannya merata Alat yang digunakan untuk menjalankan mesin service ban.

ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN1. Penggunaan alat pelindung diriPekerja pada service ban pada bengkel ini menggunakan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker. 2. Alat pelindung diri mata berupa goggle tidak digunakan karena menurut pekerja tidak praktis.3. Alat pelindung diri telinga berupa earplug tidak digunakan karena menurut pekerja tidak praktis.

OBAT-OBATANTidak terdapat kotak obat P3K di ruang service ban.

PEMERIKSAAN KESEHATAN5. Pemeriksaan kesehatan rutin tidak dilakukan, pekerja hanya memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.6. Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami sakit berat, hanya karena capek.

PERATURAN PROGRAM K3Pimpinan usaha bengkel menerapkan program K3 pada tempat kerja bagi karyawan bengkel.

ADANYA KELUHAN KESEHATANKeluhan nyeri pinggangdan gangguan pendengaran merupakan keluhan paling sering pada pekerja service ban. Iritasi kulit pada tangan dan gangguan pernafasan jarang dikeluhkan oleh pekerja karena telah diantisipasi dengan penggunaan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker.Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja.

UPAYA K3Penyuluhan dan pelatihan upaya K3 pada bengkel Smile kurang dilaksanakan.

KONSTRUKSI BANGUNANKonstruksi ruangan service ban di bengkel Smile layak dan aman untuk digunakan.

ALAT PENGENDALIAN BENCANATerdapat 1 alarm dan 1 APAR pada service ban di bengkel Smile.

Pencucian AlatHAZARD LINGKUNGAN KERJA4. Faktor fisike. KebisinganFaktor kebisingan ada dari mesin pencucian alat.f. Sumber cahayaSumber cahaya di tempat kerja ini bersumber dari beberapa lampu dan cahaya matahari.g. Sumber getaranAda sumber getaran berasal dari alat kerja yang digunakan pada mesin pencucian alat.h. Sumber radiasiSumber radiasi pada tempat ini yakni radiasi pannas dari mesin pencucian alat.i. TemperatureSuhu di ruangan ini di pengaruhi oleh ventilasi, kipas angin, dan ruangan yang besar dan beratap tinggi.

8. Faktor kimiaa. Bahan kimia yang digunakanTerdapat bahan kimia yang digunakan pada alat kerja mesin pencucian alatb. Debu di ruangan kerjaTerdapat banyak debu di ruangan kerja yang berasal dari mobil dan mesin yang digunakan.

9. Faktor biologiTerdapat faktor biologi yang menyebabkan hazard pada pekerja pencucian alat

ALAT KERJA YANG DIGUNAKANa. Menggunakan alat tangan Faktor ergonomisb. Posisi tangan melewati bahu / letak tinggiKebanyakan posisi tangan pekerja pada pencucian alat tinggi / melewati bahuc. Faktor psikososialPembagian jadwal ada yakni pagi (jam 08.00-12.00 WITA) dan siang (jam 13.00-17.00 WITA).d. Hubungan sesama pekerja baik. Gaji para pekerja setiap bulannya merata Alat yang digunakan untuk menjalankan mesin pencucian alat.

ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN1. Penggunaan alat pelindung diriPekerja pada pencucian alat pada bengkel ini menggunakan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker. 2. Alat pelindung diri mata berupa goggle tidak digunakan karena menurut pekerja tidak praktis.3. Alat pelindung diri telinga berupa earplug tidak digunakan karena menurut pekerja tidak praktis.

OBAT-OBATANTidak terdapat kotak obat P3K di ruang pencucian alat.

PEMERIKSAAN KESEHATAN7. Pemeriksaan kesehatan rutin tidak dilakukan, pekerja hanya memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.8. Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami sakit berat, hanya karena capek.

PERATURAN PROGRAM K3Pimpinan usaha bengkel menerapkan program K3 pada tempat kerja bagi karyawan bengkel.

ADANYA KELUHAN KESEHATAN5. Keluhan nyeri pinggangdan gangguan pendengaran merupakan keluhan paling sering pada pekerja pencucian alat. Iritasi kulit pada tangan dan gangguan pernafasan jarang dikeluhkan oleh pekerja karena telah diantisipasi dengan penggunaan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker.6. Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja.

UPAYA K3Penyuluhan dan pelatihan upaya K3 pada bengkel Smile kurang dilaksanakan.

KONSTRUKSI BANGUNANKonstruksi ruangan pencucian alat di bengkel Smile layak dan aman untuk digunakan.

ALAT PENGENDALIAN BENCANATerdapat 1 alarm dan 1 APAR pada pencucian alat di bengkel Smile.

Diko (body repair)HAZARD LINGKUNGAN KERJAFaktor fisikKebisinganFaktor kebisingan ada dari mesin dikoSumber cahayaSumber cahaya di tempat kerja ini bersumber dari beberapa lampu.Sumber getaranAda sumber getaran berasal dari alat kerja yang digunakan pada mesin.Sumber radiasiSumber radiasi pada tempat ini yakni radiasi pannas dari mesin diko.TemperatureSuhu di ruangan ini di pengaruhi oleh ventilasi, kipas angin, dan ruangan yang besar dan beratap tinggi.

Faktor kimiaa. Bahan kimia yang digunakanTerdapat bahan kimia yang digunakan pada alat kerja mesin diko (body repair)b. Debu di ruangan kerjaTerdapat banyak debu di ruangan kerja yang berasal dari mobil dan mesin yang digunakan.

10. Faktor biologiTerdapat faktor biologi yang menyebabkan hazard pada diko (body repair).

ALAT KERJA YANG DIGUNAKANa. Menggunakan alat tangan Faktor ergonomisb. Posisi tangan melewati bahu / letak tinggiKebanyakan posisi tangan pekerja pada spooring dan balancing, service mesin, service ban, dan pencucian alat tinggi / melewati bahuc. Faktor psikososialPembagian jadwal ada yakni pagi (jam 08.00-12.00 WITA) dan siang (jam 13.00-17.00 WITA).d. Hubungan sesama pekerja baik. Gaji para pekerja setiap bulannya merata Alat yang digunakan untuk menjalankan mesin spooring dan balancing, service mesin, service ban, pencucian alat, dan diko (body repair).

ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN1. Penggunaan alat pelindung diriPekerja diko (body repair) pada bengkel ini menggunakan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker. 2. Alat pelindung diri mata berupa goggle tidak digunakan karena menurut pekerja tidak praktis.3. Alat pelindung diri telinga berupa earplug tidak digunakan karena menurut pekerja tidak praktis.

OBAT-OBATANTidak terdapat kotak obat P3K di ruang diko (body repair).

PEMERIKSAAN KESEHATANPemeriksaan kesehatan rutin tidak dilakukan, pekerja hanya memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.

Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami sakit berat, hanya karena capek.

PERATURAN PROGRAM K3Pimpinan usaha bengkel menerapkan program K3 pada tempat kerja bagi karyawan bengkel.

ADANYA KELUHAN KESEHATANKeluhan nyeri pinggangdan gangguan pendengaran merupakan keluhan paling sering pada pekerja diko (body repair). Iritasi kulit pada tangan dan gangguan pernafasan jarang dikeluhkan oleh pekerja karena telah diantisipasi dengan penggunaan alat pelindung diri berupa sarung tangan dan masker.

Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja.

UPAYA K3Penyuluhan dan pelatihan upaya K3 pada bengkel Smile kurang dilaksanakan.

KONSTRUKSI BANGUNANKonstruksi ruangan diko (body repair) di bengkel Smile layak dan aman untuk digunakan.

ALAT PENGENDALIAN BENCANATerdapat 1 alarm dan 1 APAR pada diko (body repair) di bengkel Smile.

B. PembahasanLingkungan kerja dari pekerja bengkel mobil merupakan lingkungan kerja yangdipenuhi zat kimia berbahaya yang terdapat di dalambahan pelumas, bahan bakar yang mengganggu kesehatan dari para pekerja .Selain itu, kesehatan dan keselamatan kerja juga menuntut kondisi kerja yang dilengkapi alat-alat pengaman, penerangan yang baik, penjagaan lantai yang bebas dari oli dan bahan bakar,serta melakukan maintenance pada alat-alat.Potensi bahaya kimia, yaitu potensi bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui :inhalation(melalui pernafasan),ingestion(melalui mulut ke saluran pencernaan),skin contact(melalui kulit). Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas, uap.asap; daya racun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.Potensi bahaya yang timbul pada saat melakukan penggantian oli dan tidak menggunakan sarung tangan kemudian terjadi ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan) dan terjadi kontaminasi pada jenis kimia tersebut (seperti oli).Sumber kebisingan yang ada terletak pada saaat pekerja menyalakan mesin mobil yang mengakibatkan ruangan tersebut menjadi bising.Jenis kebisingan ini termasuk intermittent noise atau kebisingan yang terputus-putus dan besarnya dapat berubah-ubah. Potensi bahaya juga timbul pada asap knalpot yang bertebaran sehingga berisiko mengenai mata atau terhirup melalui saluran pernafasan. Bising dapat diartikan sebagai suara yang timbul dari getaran-getaran yang tidak teratur dan periodik, kebisingan merupakan suara yang tidak dikehandaki.Manusia masih mampu mendengar bunyi dengan frekwensi antara 16-20.000 Hz, dan intensitas dengan nilai ambang batas (NAB) 85 dB (A) secara terus menerus.Intensitas lebih dari 85 dB dapat menimbulkan gangguan dan batas ini disebutcritical level of intensity.Kebisingan merupakan masalah kesehatan kerja yang dapat timbul di bengkel mobil.Dari hasil kunjungan yang dilakukan, sumber kebisingan yang muncul pada bengkel ini yaitu berasal dari dentingan peralatan yang saling bersentuhan ketika melakukan service dan dari suara mesin mobil. Potensi bahaya fisiologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.Potensi hazard lingkungan fisiologis meliputi ergonomis.Pada saat melakukan service pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut pada posisi berdiri tanpa kursi terlebih di tambah dengan suara bising dari kendaraan.Posisi duduk dapat mengakibatkan sakit punggung karena terlihat pada posisi duduk pekerja tersebut membungkuk tanpa kursi.Suasana kerja yang kondusif dan lingkungan yang nyaman bisa menjadi faktor pendukung terhadap kesehatan psikologis pekerja.Pada kunjungan, kami mendapati hubungan para pekerja terlihat cukup harmonis dan menurut pekerja bengkel mobil, gaji yang diperoleh sudah sesuai dengan UMR Sulawesi Selatan.Menurut hirarki upaya pengendalian diri (controling), alat pelindung diri sesungguhnya merupakan hirarki terakhir dalam melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dari potensi bahaya yang kemungkinan terjadi pada saat melakukan pekerjaan, setelah pengendalian teknik dan administratif tidak mungkin lagi diterapkan. Ada beberapa jenis alat pelindung diri yang mutlak digunakan oleh tenaga kerja pada waktu melakukan pekerjaan dan saat menghadapi potensi bahaya karena pekerjaanya, antara lain: Alat pelindung mata, pelindung pakaian,,alat pelindung telinga. Pada bengkel ini, pekerja tidak menggunakan satu pun dari alat perlindungan diri karena alasan ketidaktahuan. Hal ini meningkatkan peluang terjadinya iritasi akibat bahan kimia dan ketulian.Pada bengkel ini setidaknya perlu dibuat mengenai suatu peraturan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) karena keselamatan kerja adalah proses merencanakan dan mengendalikan situasi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja melalui persiapan prosedur operasi standar yang menjadi acuan dalam bekerja sehinggasetiap tenaga kerja berhakmendapatkanperlindungan keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produktivitas. Hal ini dilakukan karena adanya perbedaan status sosial antara tenaga kerja dan pengusaha sebagai pemberi kerja dalam melakukan hubungan kerja.Di bengkel ini tidak mempunyai fasilitas kesehatan.Jika terjadi kecelakaan, maka pekerja tersebut mengobati dirinya sendiri dengan membeli obat di apotik ataupun ke rumah sakit dan biaya pengobatan di tanggung oleh pemilik bengkel. Para pekerja biasanya mengalami kecelakaan kerja seperti, tidak segaja memukul tangannya pada saat melakukan service mobil. Sebaiknya perlu ada fasilitas kesehatan meski usaha ini hanya bergerak di bidang sector informal.Penyediaan kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) saat terjadi kecelakaan kerja saat bekerja harusnya lebih diperhatikan oleh suatu pengusaha.Hasil survey yang dilakukan memberikan kita pemahaman bahwa praktek-praktek K3 masih jauh dari ideal.Hal tersebut dibuktikan dengan diketahuinya akibat-akibat yang mungkin muncul dari tidak terlaksananya aspek-aspek K3, tetapi tetap dibiarkan tanpa ada kesadaran kritis dari pekerja. Lebih jauh, alat-alat perlindungan diri malah dianggap sebagai pengganggu dalam proses kerja.

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN1. Ada beberapa faktor hazard pada bengkel berupa : Faktor Kebisingan yang ditimbulkan dentingan peralatan yang saling bersentuhan ketika melakukan perbaikan mesin, serta dari suara mesin mobil. Faktor Pencahayaan bersumber dari lampu dan cahaya matahari. Faktor Radiasi terdapat pada area service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair (Diko) karena mesin.,Faktor Getaran bersumber dari alat kerja yang digunakan pada area service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair (Diko) karena mesin dan Temperatur dipengaruhi oleh ventilasi, kipas angin dan ruangan yang beratap di setiap area ruangan gudang, service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair (Diko) karena mesin Faktor kimia yang terdapat di bengkel kebanyakan berbentuk cair, seperti bahan pelumas, cat,dan bahan bakar (bensin, solar) pada area service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair (Diko). Faktor ergonomik, yaitu proses perbaikan mesin kebanyakan dalam posisi bungkuk dan jongkok, dan gerakan tangan letak tinggi atau melewati bahu pada area service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair (Diko). Faktor biologi yang terdapat di bengkel berasal dari uap bahan bakar, debu mesin mobil dan gas dari mesin nitrogen, asap dari knalpot kendaraan yang mempengaruhi higienitas pekerja bengkel pada area service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair.

2. Alat-alat yang digunakan memenuhi standar kelayakan alat-alat operasional bengkel pada umumnya dengan menggunakan alat tangan dengan posisi tangan melewati bahu/ letak tinggi pada area service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair (Diko).3. Faktor psikososial terkait pembagian jadwal sudah diatur dalam dua shift (Pagi pada pukul 08.00-12.00 dan Siang pukul 13.00-17.00) dan hubungan sesama pekerja sangat baik serta pemerataan gaji setiap bulan.4. Alat Pelindung Diri pada saat bekerja kurang diperhatikan oleh pekerja. Hal ini terbukti dari penggunaan standar yang digunakan hanya terbatas pada Masker dan Sarung tangan saja utamanya pada area service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair (Diko).5. Penyediaan obat-obatan standar P3K baik. Terdapat di setap daerah kerja pada area service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair (Diko).6. Pemeriksaan kesehatan rutin belum dilakukan (Pemeriksaan kesehatan awal, Pemeriksaan kesehatan berkala dan Pemeriksaan berkala khusus), hanya berdasarkan sikap hati-hati. 7. Pengendalian kecelakaan kerja telah diberlakukan pada area service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair (Diko)8. Tidak adanya upaya dari pihak bengkel untuk melakukan pelatihan serta mengikuti penyuluhan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3).9. Terdapat beberapa keluhan yang dialami oleh pekerja bengkel yaitu antara lain nyeri tulang punggung yang diakibatkan oleh posisi saat bekerja yang salah. Gangguan pendengaran juga dialami oleh karena faktor kebisingan yang terus menerus. Luka bakar listrik, benda asing di mata, trauma benda tajam, trauma benda tumpul yang diakibatkan oleh kecelakaan yang dialami saat bekerja. Keluhan lainnya seperti dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi yang diakibatkan kontak terhadap bahan-bahan kimia seperti detergen, oli, bensin, gemuk jarang ditemui karena pekerja telah menggunakan sarung tangan.10. Konstruksi bangunan pada area service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair (Diko) serta gudang cukup baik, layak dan aman digunakan.11. Terdapat Alat Pengendalian bencana seperti APAR, alarm, area berkumpul dan jalur K3 pada area service mesin, service ban, pencucian alat dan body repair (Diko) serta gudang.

B. SARAN1. Perhatian yang serius untuk mencegah faktor resiko kecelakaan kerja yang nantinya akan membawa dampak yang kurang baik bagi pekerja.2. Perhatian yang serius untuk meng-upgrade dan melakukan maintenance terhadap alat-alat operasional yang digunakan dibengkel.3. Kesadaran menggunakan alat pelindung diri perlu ditingkatkan serta penggunaannya sesuai dengan prosedur.4. Kesadaran untuk menyediakan obat-obatan standar P3K perlu ditingkatkan serta penggunaannya yang sesuai dengan prosedur.5. Seharusnya pemilik melakukan check-up kesehatan minimal sebulan sekali untuk semua karyawan bengkel agar terhindar dari masalah kesehatan yang dapat mengancam.6. Penerapkan prinsip K3 dibengkel perlu diperhatikan.7. Diharapkan bagi pemilik untuk mengetahui dan memberikan pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja serta prosedurnya bagi pekerja.

DAFTAR PUSTAKA1. Prinsip-prinsip dasar ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka cipta.1996.2. Mardji.Keselamatan dan kesehatan kerja di bidang otomotif. Universitas Negeri malang.2012. Notoatmoji ,Soekidjo .3. Nuno, Eddy. K3 di Bengkel Otomotif, (Online). (http://ottosmkotomotif.blogspot.com/2014/02/k3-di-bengkel-otomotif_27.html), diakses 9 Juni 2014.4. Viklund, Andreas. 2009. Definisi dan Jenis Kondisi Kerja, (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/kondisi-kerja-definisi-dan-jenis.html), diakses 9 Juni 2014.5. Indonesia Wikipedia.Alat Pelindung Diri, (online), (id.wikipedia.org/wiki/Alat_pelindung_diri), diakses pada 9 Juni 2014.

LAMPIRAN

NOASPEK YANG DINILAIADMINISTRASIKET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja4 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)Komputer, lampu, cahaya matahari

Jumlah pekerja4 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)AC

Jumlah pekerja4 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimia

Nama bahan

Jumlah pekerja

G. Faktor Biologi

Sumber

Hygine perorangan

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjaDuduk

Cara bekerjaMengetik

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi Sore

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaBaik

KemampuanCukup

GajiCukup

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

Jenis alat kerja (Alat tangan/mesin)

Kegunaan (Terus-menerus/Tidak)

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

Alat kerja yang berhubungan dengan badan

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis:1. Helm

2. Earplug

3. Goggle

4. Masker

5. Apron

6. Sarung tangan

7. Sepatu Boot

Pemeliharaan APD

Dipakai selama bekerja

IV.OBAT-OBATAN

Kotak P3K: 1. Kelengkapan obat emergensi

2. Kelayakan obat

V.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan awal

Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

VIPERATURAN PROGRAM K3

Peraturan menggunakan APD saat pekerja

VIIKELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seingmata lelah

VIIIUPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

IXKONSTRUKSI BANGUNAN

Kelayakan : 1. Bangunan

2. Atap bangunan

3. Dinding

4. Lantai

5. Pencahayaan

6. Ventilasi

7. Sanitasi

X ALAT PENGENDALIAN BENCANA

Alarm1 buah

APAR1 buah

Rambu rambu tentang K3 di tempat kerja

Jalur Evakuasi

Area berkumpul

NOASPEK YANG DINILAISPOORING & BALANCINGKET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)Lampu, cahaya matahari

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)Kipas angin, ventilasi udara

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)mesin

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimia

Nama bahan

Jumlah pekerja

G. Faktor Biologi

Sumber debu mobil

Hygine perorangankurang baik

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjaDuduk, jongkok, bungkuk, berdiri

Cara bekerjaMengangkat

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi Sore

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaBaik

KemampuanCukup

GajiCukup

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

Jenis alat kerja :mesin spooring dan balancing

Kegunaan (Terus-menerus/Tidak)

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

Alat kerja yang berhubungan dengan badan

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis:1. Helm

2. Earplug

3. Goggle

4. Masker

5. Apron

6. Sarung tangan

7. Sepatu Boot

Pemeliharaan APD

Dipakai selama bekerja

IV.OBAT-OBATAN

Kotak P3K: 1. Kelengkapan obat emergensi

2. Kelayakan obat

V.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan awal

Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

VIPERATURAN PROGRAM K3

Peraturan menggunakan APD saat pekerja

VIIKELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seingnyeri pinggang

VIIIUPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

IXKONSTRUKSI BANGUNAN

Kelayakan : 1. Bangunan

2. Atap bangunan

3. Dinding

4. Lantai

5. Pencahayaan

6. Ventilasi

7. Sanitasi

X ALAT PENGENDALIAN BENCANA

Alarm1 buah

APAR4 buah

Rambu rambu tentang K3 di tempat kerja

Jalur Evakuasi

Area berkumpul

NOASPEK YANG DINILAISERVIS MESINKET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINGKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)Mesin

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)Lampu, cahaya matahari

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)Kipas angin, ventilasi udara

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)mesin

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimiaPelumas

Nama bahancastrol, top 1, sesuai jenis mobil

Jumlah pekerja8 orang

G. Faktor Biologi

Sumber debu mobil

Hygine perorangankurang baik

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjaDuduk, jongkok, bungkuk, berdiri

Cara bekerjaMengangkat

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi Sore

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaBaik

KemampuanCukup

GajiCukup

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Jenis alat kerja: Alat tangan

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

2. Jenis alat kerja: kunci inggris

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

3. Jenis alat kerja: bor listrik

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

4. Jenis alat kerja: tang

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

5. Jenis alat kerja: obeng

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

6. Jenis alat kerja: las

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

Penggunaan APDmasker, sarung tangan

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis:1. Helm

2. Earplug

3. Goggle

4. Masker

5. Apron

6. Sarung tangan

7. Sepatu Boot

Pemeliharaan APD

Dipakai selama bekerja

IV.OBAT-OBATAN

Kotak P3K: 1. Kelengkapan obat emergensi

2. Kelayakan obat

V.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan awal

Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

VIPERATURAN PROGRAM K3

Peraturan menggunakan APD saat pekerja

VIIKELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seingnyeri pinggang, gangguan pendengaran

VIIIUPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

IXKONSTRUKSI BANGUNAN

Kelayakan : 1. Bangunan

2. Atap bangunan

3. Dinding

4. Lantai

5. Pencahayaan

6. Ventilasi

7. Sanitasi

X ALAT PENGENDALIAN BENCANA

Alarm1 buah

APAR4 buah

Rambu rambu tentang K3 di tempat kerja

Jalur Evakuasi

Area berkumpul

NOASPEK YANG DINILAISERVIS BANKET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)Mesin

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)Lampu, cahaya matahari

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)Kipas angin, ventilasi udara

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)mesin

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimiaDetergen

Nama bahan

Jumlah pekerja8 orang

G. Faktor Biologi

Sumber debu mobil, debu ban

Hygine perorangankurang baik

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjaDuduk, jongkok, bungkuk, berdiri

Cara bekerjaMengangkat

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi Sore

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaBaik

KemampuanCukup

GajiCukup

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Jenis alat kerja: Alat tangan

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

2. Jenis alat kerja: mesin nitrogen

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

Penggunaan APDmasker, sarung tangan

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis:1. Helm

2. Earplug

3. Goggle

4. Masker

5. Apron

6. Sarung tangan

7. Sepatu Boot

Pemeliharaan APD

Dipakai selama bekerja

IV.OBAT-OBATAN

Kotak P3K: 1. Kelengkapan obat emergensi

2. Kelayakan obat

V.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan awal

Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

VIPERATURAN PROGRAM K3

Peraturan menggunakan APD saat pekerja

VIIKELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seingnyeri pinggang, gangguan pendengaran

VIIIUPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

IXKONSTRUKSI BANGUNAN

Kelayakan : 1. Bangunan

2. Atap bangunan

3. Dinding

4. Lantai

5. Pencahayaan

6. Ventilasi

7. Sanitasi

X ALAT PENGENDALIAN BENCANA

Alarm1 buah

APAR4 buah

Rambu rambu tentang K3 di tempat kerja

Jalur Evakuasi

Area berkumpul

NOASPEK YANG DINILAIPENCUCIAN ALATKET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)mesin

Jumlah pekerja6 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)Lampu, cahaya matahari

Jumlah pekerja6 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)Kipas angin, ventilasi udara

Jumlah pekerja6 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)mesin

Jumlah pekerja6 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimiaDetergen, sabun

Nama bahan

Jumlah pekerja6 orang

G. Faktor Biologi

Sumber debu mobil, debu ban

Hygine perorangankurang baik

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjaDuduk, jongkok, bungkuk, berdiri

Cara bekerjaMengangkat

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi Sore

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaBaik

KemampuanCukup

GajiCukup

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

Jenis alat kerja: Alat tangan

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

Penggunaan APD

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis:1. Helm

2. Earplug

3. Goggle

4. Masker

5. Apron

6. Sarung tangan

7. Sepatu Boot

Pemeliharaan APD

Dipakai selama bekerja

IV.OBAT-OBATAN

Kotak P3K: 1. Kelengkapan obat emergensi

2. Kelayakan obat

V.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan awal

Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

VIPERATURAN PROGRAM K3

Peraturan menggunakan APD saat pekerja

VIIKELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seingnyeri pinggang, gangguan pendengaran

VIIIUPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

IXKONSTRUKSI BANGUNAN

Kelayakan : 1. Bangunan

2. Atap bangunan

3. Dinding

4. Lantai

5. Pencahayaan

6. Ventilasi

7. Sanitasi

X ALAT PENGENDALIAN BENCANA

Alarm1 buah

APAR4 buah

Rambu rambu tentang K3 di tempat kerja

Jalur Evakuasi

Area berkumpul

NOASPEK YANG DINILAIGUDANGKET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja2 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)Lampu

Jumlah pekerja2 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)Kipas angin

Jumlah pekerja2 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)Beban berat

Jumlah pekerja2 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimia

Nama bahan

Jumlah pekerja

G. Faktor Biologi

Sumber Debu

Hygine peroranganKurang baik

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjaBerdiri, membungkuk

Cara bekerjaMengangkat

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi Sore

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaBaik

KemampuanCukup

GajiCukup

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

Jenis alat kerja: Alat tangan

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

Penggunaaan APD

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis:1. Helm

2. Earplug

3. Goggle

4. Masker

5. Apron

6. Sarung tangan

7. Sepatu Boot

Pemeliharaan APD

Dipakai selama bekerja

IV.OBAT-OBATAN

Kotak P3K: 1. Kelengkapan obat emergensi

2. Kelayakan obat

V.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan awal

Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

VIPERATURAN PROGRAM K3

Peraturan menggunakan APD saat pekerja

VIIKELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seingnyeri pinggang

VIIIUPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

IXKONSTRUKSI BANGUNAN

Kelayakan : 1. Bangunan

2. Atap bangunan

3. Dinding

4. Lantai

5. Pencahayaan

6. Ventilasi

7. Sanitasi

X ALAT PENGENDALIAN BENCANA

Alarm1 buah

APAR1 buah

Rambu rambu tentang K3 di tempat kerja

Jalur Evakuasi

Area berkumpul

NOASPEK YANG DINILAIDIKO (Body Repair)KET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)Lampu, cahaya matahari

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)Kipas angin, ventilasi udara

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja8 orang

Berlangsung pada saatSelama bekerja

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimia

Nama bahan

Jumlah pekerja

G. Faktor Biologi

Sumber

Hygine perorangan

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjaDuduk, jongkok, bungkuk, berdiri

Cara bekerjaMengangkat

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi Sore

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaBaik

KemampuanCukup

GajiCukup

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

Jenis alat kerja :

Kegunaan (Terus-menerus/Tidak)

Alat kerja yang berhubungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhubungan dengan cara kerja

Alat kerja yang berhubungan dengan badan

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis:1. Helm

2. Earplug

3. Goggle

4. Masker

5. Apron

6. Sarung tangan

7. Sepatu Boot

Pemeliharaan APD

Dipakai selama bekerja

IV.OBAT-OBATAN

Kotak P3K: 1. Kelengkapan obat emergensi

2. Kelayakan obat

V.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan awal

Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

VIPERATURAN PROGRAM K3

Peraturan menggunakan APD saat pekerja

VIIKELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / RS / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seingnyeri pinggang

VIIIUPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

IXKONSTRUKSI BANGUNAN

Kelayakan : 1. Bangunan

2. Atap bangunan

3. Dinding

4. Lantai

5. Pencahayaan

6. Ventilasi

7. Sanitasi

X ALAT PENGENDALIAN BENCANA

Alarm1 buah

APAR2 buah

Rambu rambu tentang K3 di tempat kerja

Jalur Evakuasi

Area berkumpul

2. Foto Kegiatan