k3_hw4.docx

13

Click here to load reader

Upload: fakhri

Post on 18-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Makalah Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) : Praktikum Grinding

Nama : M. Geovany Fakhri RamadhanKelas: 1 MANIM: 131211004

Politeknik Negeri Bandung (POLBAN)Jln. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Bandung, Jawa Barat Telp. 022-2013789 Fax. 022-2013889Bab 1 : Pendahuluan

I. Latar Belakang

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, masalah keamanan dan keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus menjadi perhatian utama semua pihak. Kerberhasilan kita dalam melaksanakan pekerjaan tidak hanya diukur dari selesainya pekerjaan tersebut. Banyak hal yang dijadikan sebagai parameter penilaian terhadap keberhasilan suatu pekerjaan. Pekerjaan dinilai berhasil apabila keamanan dan keselamatan semua sumber daya yang ada terjamin, dapat diselesaikan tepat waktu atau bahkan bisa lebih cepat dari waktu yang ditentukan, memberikan keuntungan bagi perusahaan, memberikan kepuasan kepada semua pihak (pimpinan, karyawan dan pemberi kerja).

Masalah keamanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting, karena dengan terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja bearti dapat menekan biaya operasional pekerjaan. Apabila dalam melaksanakan pekerjaan terjadi kecelakaaan, maka akan bertambah biaya pengeluaran, yang pada akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan. Dalam kasus kecelakan yang berat, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut aspek financial (dana), tetapi bisa menyebabkan cacat pada pekerja bahkan mungkin meninggal dunia.

Keselamatan kerja sebenarnya sudah diupayakan oleh manusia sudah sejak lama. Dalam melaksanakan pekerjaan, secara tidak sengaja dalam keadaan sadar atau tidak sadar, manusia pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cidera bahkan mungkin sampai merenggut nyawa. Dari kenyataan tersebut, manusia berusaha untuk tidak mengalami kecelakaan atau kejadian serupa tidak akan terulang lagi. Tentunya cara-cara yang diterapkan pada jaman dahulu, berbeda dengan yang diterapkan sekarang. Yang jelas upaya yang dilakukan adalah dengan memperbaiki peralatan kerja dan cara (sistem) kerjanya.

II. Tujuan dan Manfaat

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menciptakan penerapan K3 yang lebih baik dalam suatu lingkungan atau sebagai sumber inspirasi pembaharuan kualitas sebelum, saat, dan sesudah proses bekerja berlangsung.

Diharapkan materi pembahasan ini dapat menambah pengetahuan kita tentang syarat dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga kita mengerjakan suatu pekerjaan di bengkel atau industri mengutamakan K3.

III. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi kali ini, mengenai praktikum pemesinan grinding berikut dengan landasan teori grinding. Pembahasannya meliputi metodelogi, tata tertib dalam pemesinan, dan inspeksi K3 sebagai sumber referensi yang membantu setiap pekerja memahami akan pentingnya K3 dalam bekerja.

Bab 2 : Landasan Teori

I. Pengertian Mesin Gerinda

Mesin Gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi.

Alasan mesin gerinda dapat mengerjakan benda kerja dengan ketelitian yang tinggi dikarenakan depth of cut (DOC) dalam penggerindaan dapat diatur sekecil mungkin, yaitu sebesar 2-5 mikron.

Penyebab mesin gerinda dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus karena Roda gerinda yang digunakan dalam penggerindaan mempunyai sisi potong yang sangat banyak dan pemotongannya sedikit demi sedikit (proses finishing) sehingga lebih tepatnya disebut pengikisan. Sisi potong pada Roda gerinda terbentuk oleh butiran-butiran bahan asah dalam Roda gerinda tersebut. Seperti pisau frais apabila semakin banyak sisi potongnya maka hasil permukaannya semakin halus.

II. Bagian bagian Mesin GerindaBagian-bagian dari mesin gerinda terdiri dari:

1. Lampu kerja2. Skala vertikal untuk mengatur ketinggian dan gerinda3. Pelindung4. Stopper5. Skala sudut untuk memutar posisi batu gerinda6. Meja7. Tempat alat/kunci8. Handle untuk gerakan longitudinal/gerak pemakanan9. Handle untuk gerakan horisontal (9A)10. Handle untuk gerakan vertikal11. Saklar12. Saklar13. Saklar on14. Saklar off/emergency switch15. Batu gerinda flat whells16. Batu gerinda cup whells17. Lemari untuk alat

III. Macam macam Batu Gerinda

Jenis-jenis batu gerinda seperti flat wheels, cup wheels,shaped grinding wheels, cylindrical grinding wheels dan lain-lain.

Fungsi dari batu gerinda tersebut juga berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :

1. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.

2. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.

3. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter

4. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.

5. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.

Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umunya terdapat warna merah muda, putih dan hijau.

IV. Alat alat yang Digunakan

Alat-alat yang diperlukan selama menggunakan mesin gerinda adalah sebagai berikut :

1. Masker, digunakan untuk melindungi pernafasan kita pada saat melakukan penggerindaan, terutama pada saat melakukan dressing.

2. Kacamata, untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan debu pada saat penggerindaan.

3. Bevel protector, alat yang digunakan untuk mengukur sudut pada alat potong setelah melakukan penggerindaan.

4. Surface plate, alat yang digunakan untuk melihat kerataan/ketinggian pada mata cutter, berupa alat yang mempunyai permukaan sangat rata dan halus.

5. Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah dimensi, biasanya dipakai untuk membuat pahat ulir.

6. Dresser, merupakan batu diamond yang digunakan untuk membersihkan batu gerinda yang kotor.

7. Kunci L dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat potong yang akan digerinda.

Bab 3 : Pembahasan

I. Tata Tertib pada Praktikum Pemesinan Mesin Gerinda

Hal-halyang perlu diperhatikan saat praktikum berlangsung diantaranya adalah sebagai berikut

1. Dilarang berlari- lari didalam bengkel mesin.2. Cegalah minyak dan gemuk dilantai.3. Jangan berjalan disekitar ruangan dengan alat tajam ditangan atau dalam saku anda.4. Pakailah sepatu yang kuat untuk mencegah potongan- potongan tajam menembus kaki. Tali sepatu diikat sebaik mungkin untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat tersandung.5. Pakailah kacamata ketika melakukan proses kerja mesin untuk mencegah geram masuk kedalam mata.6. Pada saat menggerinda gunakanlah sarung tangan kulit untuk mencegah hal- hal yang tidak diinginkan.7. Memakai apron untuk melindungi badan dari loncatan gram.

II. Referensi Inspeksi Keselamatan Kesehatan Kerja Pemesinan Mesin Gerinda

Berikut inspeksi K3 dari data di lapangan dan upaya preventifnya :

III. Upaya Kolektif apabila Sudah Terjadi Insiden

1. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan. Sesuai dengan petunjuk pengobatan2. Apabila tidak cukup hanya dengan pertolongan pertama, lakukan pelaporan kepada pihak yang berwajib sambil saling membantu pekerja yang butuh pertolongan.3. Apabila cukup hanya dengan pertolongan pertama, lakukan upaya pemberhentian bekerja bagi pekerja yang butuh pertolongan.4. Apabila insiden yang terjadi pada tingkat yang membahayakan pekerja yang pertolongan, bawa pekerja ke rumah sakit terdekat.5. Lakukan LOTO apabila ada mesin yang bermasalah.6. Saling ingat mengingatkan terhadap resiko yang dapatterjadi antara pekerja satu dengan lainnya.

Bab 4 : Penutup

I. Kesimpulan

K3 sudah seharusnya dijadikan kebutuhan dalam bekerja, terkadang kita lupa akan potensi bahaya apa saja yang dapat memicu insiden seperti halnya tidak memakai perlengkapan safety / alat pelindung diri. Melakukan kegiatan dengan mempertimbangkan K3 akan meminimalisasi potensi bahaya dan K3 dibutuhkan untuk kebaikan diri sendiri. Saya juga masih belajar untuk menjaga diri dari tindakan yang membahayakan dan menjaga agar lingkungan kerja dalam keadaan yang baik.

Daftar Pustaka https://docs.google.com/document/d/1B4YI0eI0PjIBUKbONA-_y0i-vmfMrlj_RNsMmdVLny8/edit?pli=1&hl=en_US http://sigitsafety.files.wordpress.com/2010/07/mesin-gerinda.png trianwahyu.blogspot.com nharty-sunartitphpyahoocomau.blogspot.com www.google.com K3_HW2 Microsoft Word