kaitan kimia dan kesehatan

8
 Kaitan Kimia dan Kesehatan  Kimia merupakan suatu Ilmu yang sangat penting. Terkadang Ilmu Kimia disebut juga 'Central Science' karen a peranannya yang sangat penting diantara ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada ilmu pengetahuan alam yang tidak bergantung pada ilmu kimia. Pengembangan dalam bidang kedokter an, farmasi, geologi, pertanian dapat berjalan seiring dengan kemajuan yang dicapai dalam ilmu kimia. Dalam hal ini, kita akan membahas mengenai keterkait an ilmu kimia dalam bidang kesehat an. alam bidang kesehatan. Ilmu kimia diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan laboratorium, pembuat an alat cuci darah, pembuatan materi sintetis pengganti tulang, gigi dan pembuatan obat! obatan. Selain itu, dalam bidang kesehatan juga mempelajari beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan kimia. iantaranya, biokimia, farmak ologi, ilmu gi"i, kimia dasar, dll. #ji Kes ehatan $aboratorium  Pembuatan %lat Cuci arah

Upload: oyod-sang-perantau-cherbond

Post on 05-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kaitan Kimia Dan Kesehatan

TRANSCRIPT

Kaitan Kimia dan Kesehatan

Kimia merupakan suatu Ilmu yang sangat penting. Terkadang Ilmu Kimia disebut juga 'Central Science' karena peranannya yang sangat penting diantara ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada ilmu pengetahuan alam yang tidak bergantung pada ilmu kimia. Pengembangan dalam bidang kedokteran, farmasi, geologi, pertanian dapat berjalan seiring dengan kemajuan yang dicapai dalam ilmu kimia.

Dalam hal ini, kita akan membahas mengenai keterkaitan ilmu kimia dalam bidang kesehatan.

Dalam bidang kesehatan. Ilmu kimia diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan laboratorium, pembuatan alat cuci darah, pembuatan materi sintetis pengganti tulang, gigi dan pembuatan obat-obatan.Selain itu, dalam bidang kesehatan juga mempelajari beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan kimia. Diantaranya, biokimia, farmakologi, ilmu gizi, kimia dasar, dll.

Uji Kesehatan Laboratorium

Pembuatan Alat Cuci Darah

Pembuatan Materi Sintesis Pengganti Tulang Gigi

Pembuatan Obat-Obatan

PENGARUH BAHAN KIMIA(PESTISIDA) PADA PERTANIANBaik diakui maupun tidak dampak dari penggunaan pestisida kimia dalam mengendalikan OPT telah dirasakan langsung oleh petani sebagai pelaku usaha tani. Dampak dari Penggunaan pestisida di zaman modern ini , tanpa kita sadari mengakibatkan tubuh kita sudah tercemar racun (toksin) dari makanan yang kita konsumsi sehari hari. Semakin lama toksin tersebut berkumpul dan menumpuk di dalam tubuh.Selain itu Obat kimia dapat merusak tanah kita, Ketika kita menyemprotkan obat kimia kita terkena dampak negatif dari obat kimiaToksin bukan saja menghancurkan fungsi-fungsi pencernaan kita yang normal, tetapi itu juga dapat mengikuti peredaran darah ke berbagai bagian organ tubuh kita, lalu merusak sistem sirkulasi (pembuluh-pembuluh darah), organ-organ penyaring (hati dan ginjal), dan organ-organ pengeluaran/ekskresi, dan akhirnya kita jatuh sakit.Sakit adalah akibat kegagalan tubuh kita menyingkirkan bahan buangan, lendir (mucus), serta timbunan racun (toksin) yang menghalangi fungsi-fungsi normal tubuh manusia, sehingga kekebalan tubuh menurun.

Penggunaan pupuk kimia an-organik yang tidak terkendali menjadi salah satu penyebab penurunan kualitas kesuburan fisik dan kimia tanah. Keadaan ini semakin diperparah oleh kegiatan pertanian secara terus-menerus (intensif), sedang pengembalian ke tanah pertanian hanya berupa pupuk kimia Urea, TSP, dan KCl (unsur N, P, K saja), bahkan pada keadaan ekstrim hanya unsur N lewat pemberian pupuk Urea saja dan hanya sangat sedikit unsur-unsur organik yang dikembalikan ke dalam tanah. Hal ini mengakibatkan terdegradasinya daya dukung dan kualitas tanah pertanian di Indonesia, sehingga produktivitas lahan semakin turun.Penumpukan sisa atau residu pupuk kimia an-organik merupakan salah satu penyebab utama mengerasnya tanah-tanah pertanian. Keadaan ini banyak terjadi di sentra-sentra pertanian terutama di Pulau Jawa. Residu pupuk kimia an-organik di dalam tanah ini mengakibatkan terhambatnya proses dekomposisi secara alami oleh mikrobia di dalam tanah. Hal ini dikarenakan sifat bahan kimia an-organik yang lebih sukar terurai daripada sisa bahan organik. Jika tanah semakin keras maka tanah semakin tidak responsif terhadap pupuk kimia an-organik, sehingga berapapun banyaknya tanah diberi pupuk kimia an-organik hasilnya tetap tidak optimal. Mengerasnya tanah pertanian juga akan mengakibatkan porositas tanah menurun, sehingga ketersediaan oksigen bagi tanaman maupun mikrobia tanah menjadi sangat berkurang. Dampak lainnya adalah terhadap pertumbuhan tanaman. Terbatasnya penyebaran akar dan terhambatnya suplai oksigen ke akar mengakibatkan fungsi akar tidak optimal, yang pada gilirannya menurunkan produktivitas tanaman.Selain itu bahan kimia jg menyebabkan: 1) Punahnya SpesiesPolutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan dan kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar dan ada pula yang tidak. Meskipun hewan mampu beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.

2) Peledakan HamaPenggunaan pestisida dapat pula mematikan predator. Jika predator punah, maka serangga dan hama akan berkembang tanpa kendali.3) Gangguan Keseimbangan lingkunganPunahnya spasies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya keseimbangan lingkungan, daur materi, dan daur biogeokimia menjadi terganggu.4) Kesuburan Tanah BerkurangPenggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah dan dapat juga menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah.Kerusakan tanah atau lahan dapat disebabkan oleh kemerosotan struktur tanah (pemadatan tanah dan erosi), penurunan tingkat kesuburan tanah, keracunan dan pemasaman tanah, kelebihan garam dipermukaan tanah, dan polusi tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi degradasi tanah atau lahan adalah : pembukaan lahan (deforestration) dan penebangan kayu hutan secara berlebihan untuk kepentingan domestik, (2) penggunaan lahan untuk kawasan peternakan/penggembalaan secara berlebihan (over grazing), dan (3) aktivitas pertanian dalam penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan (Hakim, 2002).

Peraturan dan Pengarahan Kepada Para PenggunaPeraturan dan cara-cara penggunaan bahan kimi dan pengarahankepada para pengguna perlu dilakukan, karena banyak dari pada penggunayang tidak mengetahui bahaya dan dampak negatif pestisida terutama biladigunakan pada konsentrasi yang tinggi, waktu penggunaan dan jenispestisida yang digunakan. Kesalahan dalam pemakaian dan penggunaanpestisida akan menyebabkan pembuangan residu pestisida yang tinggi padalingkungan pertanian sehingga akan menganggu keseimbangan lingkungandan mungkin organisme yang akan dikendalikan menjadi resisten danbertambah jumlah populasinya.Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumberkekayaan alam khususnya kekayaan alam hayati, dan supaya pestisida dapatdigunakan efektif, maka peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisidadiatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 (Sudarmo, 1991).Standar keamanan untuk pengaplikasian pestisida dan pengarahanuntuk penggunaan yang aman dari pestisida, seperti cara pelarutan, jumlah(konsentrasi), frekuensi dan periode dari aplikasi, ditentukan oleh aturanuntuk meyakinkan bahwa tingkat residu tidak melebihi dari standar yangtelah ditetapkan. Keamanan dari produk-produk pertanian dapat dijamin bilabahan-bahan kimia pertanian diaplikasikan berdasarkan standar keamananuntuk pengaplikasian pestisida (Uehara, 1993).Mengarakan kursus-kursus kepada para pengguna pada penggunaanyang aman dari pestisida, dengan penggunaan yang bijaksana dari pestisidayang akan menghasilkan perbaikan dalam produksi dan kualitas pertaniantanpa meninggalkan dampak negatif pada lingkungan. Kursus-kursus inidapat diadakan oleh organisasi industri-industri bahan-bahan kimiapertanian (Ton, 1991).Setiap kemasan dari bahan-bahan kimia pertanian harusdilengkapi/menggunakan keterangan perlindungan bagi keamananpengguna. Jenis dan tingkat perlindungan berbeda tergantung pada tingkatkeracunan dari masing-masing bahan kimia pertanian. Penyimpanan yangtepat dari bahan-bahan kimia pertanian dan keterangan mengenai pelepasandari bahan kimia pertanian ke lingkungan termasuk tingkat yang dapatmeracuni dan digambarkan pada label dari kemasan tersebut. Denganmemperhatikan keterangan-keterangan ini, keamanan para pengguna,keamanan dari pangan, keamanan dari konsumen pangan dan keamananlingkungan dapat diwujudkan (Uehara, 1993).