kajian kasrat
DESCRIPTION
kasratTRANSCRIPT
Kebijakan Standar Penilaian Baru di Kedokteran Gigi Unsoed
Kebijakan standar penilaian baru ini diterapkan oleh KG Unsoed berdasarkan anjuran
dari gedung pusat dan PD 1 bagi jurusan yang menganut sistem blok agar semua jurusan di FKIK
yang menggunakan sistem blok sama dan tidak terdapat perbedaan dengan jurusan-jurusan
lain di Unsoed. Pada awalnya sistem penilaian di KG Unsoed masih menggunakan nilai A, B dan
B bintang bagi mahasiswa yang tidak kompeten pada satu komponen mata perkuliahan.
Namun, dengan diterapkan standar penilaian yang baru, maka nilainya menjadi B1, B2, B3,....
dst serta nilai B bintang dan C akan digantikan dengan nilai E. Apabila mahasiswa tidak ingin
mendapatkan nilai E, maka mahasiswa harus kompeten dalam setiap mata perkuliahan, yaitu
nilai diatas atau minimal 66, baik kognitif, psikomotor, maupun afektif. Sistem penilaian baru ini
berlaku untuk mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 yang turun angkatan, 2010, 2011, 2012,
2013 dan angkatan berikutnya. Akan tetapi, bagi mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 yang
tidak turun angkatan maka masih diberlakukan sistem penilaian yang lama, yaitu
diperbolehkannya terdapat dua B bintang. Standar penilaian yang baru ini sudah disetujui oleh
rektorat dan mempunyai SK tersendiri. Untuk penilaian ini akan dilakukan evaluasi sebanyak 2x,
yaitu pada 2 tahun pertama dan 7 tahun berikutnya. Pada 2 tahun pertama, mahasiswa wajib
mengumpulkan nilai selama 40 sks dan tidak diperbolehkan terdapat nilai E. Sementara itu,
evaluasi 7 tahun merupakan batas maksimal studi (2n-1) dan mahasiswa diwajibkan sudah
lulus. Apabila diantara 40 sks tersebut masih terdapat nilai E, maka mahasiswa tersebut tidak
diperbolehkan untuk melanjutkan perkuliahan. Evaluasi ini bertujuan untuk menyaring
mahasiswa yang sekiranya tidak berkenan dan tidak mampu untuk melanjutkan perkuliahan,
maka dipersilahkan untuk mengunduri diri. Diterapkannya kebijakan ini menyebabkan IP
mahasiswa banyak yang kurang dari 3 bahkan kurang dari 2 yang menyebabkan adanya
pembatasan pada pengambilan SKS. Oleh karena itu, penambahan pengambilan SKS diserahkan
sepenuhnya kepada dosen Pembimbing Akademik (PA) yang nantinya akan disosialisasikan oleh
Ketua Jurusan agar disetujui oleh PD1.
Bagi mahasiswa yang belum kompeten pada salah satu komponen, maka mahasiswa
tersebut tidak perlu untuk mengulang keseluruhan dari blok tetapi hanya mengulang
komponen yang belum lulus saja berdasarkan kiwir yang dimiliki oleh mahasiswa. Namun,
apabila mahasiswa hanya mengulang komponen yang tidak lulus saja, maka hanya akan
mendapatkan nilai maksimal B. Akan tetapi, jika mahasiswa mengulang keseluruhan dari blok,
maka mahasiswa masih berkesempatan untuk mendapatkan nilai A. Pada setiap semester
genap menjelang semester akhir akan diusahakan diadakan SP (Semester Pendek) dan sudah
disetujui oleh rektorat namun harus diadakan perkuliahan dan tidak boleh hanya diadakan ujian
saja. Biaya SP ini di luar biaya SPP/UKT dan ditanggung oleh mahasiswa serta wajib dibayarkan
langsung ke rektorat atau ke BNI dengan biaya Rp 50.000,- per SKS.