kapita selekta organik kel 1

Upload: na-na

Post on 20-Jul-2015

65 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

kapita kapita

selekta selekta

kimia kimia

organik organik

Isolasi Senyawa Flavonoid Aktif Berkhasiat Sitotoksik Dari Daun Kemuning (Murraya Panicullata L. Jack) Morina AdfaClick to edit Master subtitle styleKelompok I 1. Arisna Rahmawati 4311409003 Nurizq Mauli S 4311409019 Siti Mutiah 43504080625/17/12

2. 3.

kapita kapita

selekta selekta

kimia kimia

organik organik

Isolasi Senyawa Flavonoid Aktif Berkhasiat Sitotoksik Dari Daun Kemuning (Murraya Panicullata L. Jack) Morina AdfaClick to edit Master subtitle styleL. belakang Metode Hasil

Kesimpula n5/17/12

Latar BelakangL. belakang Metode Kemuning dengan nama latinnya Murraya panicullata L. Jack merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk obat tradisional seperti obat sakit gigi, infeksi saluran kencing, ulcerpain, memar terpukul, sakit reumatik, gigitan serangga, gigitan ular, bisul dan koreng. Rebusan daun kemuning ini digunakan pula untuk mengobati haid yang tidak teratur, lemak tubuh berlebihan serta untuk memperkuat kontraksi uterus bagi ibu yang habis melahirkan.

Hasil

Kesimpula n

5/17/12

Latar BelakangL. belakang Metode Namun sejauh ini belum ada laporan tentang senyawa flavonoid serta bioaktivitasnya dari daun kemuning, sedangkan dari uji pendahuluan dengan pereaksi sianidin test daun tanaman kemuning positif mengandung flavonoid. Serta kalau dilihat dari manfaat tanaman kemuning sebagai obat tradisional maka sangat berpotensi untuk diteliti maka penting dilakukan penelitian ini.

Hasil

Kesimpula n5/17/12

Metode PenelitianAlatL. belakang Metode

Bahan etanol n-heksana kloroform metanol etil asetat serbuk Magnesium asam klorida pekat natrium hidroksida uap iodium 5/17/12 plat KLT silika

Hasil

Alat-alat gelas yang lazim digunakan di laboratorium alat destilasi rotary evaporator kolom kromatografi

Kesimpula n

spektrofotometer UV

Metode Penelitian1. Uji PendahuluanL. belakang Metode

4 g sampel daun kemuning dipanaskan dengan metanol 10 ml, Filtrat disaring ditambah 3 tetes asam klorida pekat, kemudian ditambahkan merah muda / serbuk magnesium jingga (+) flavonoid5/17/12

Hasil

Kesimpula n

Metode PenelitianL. belakang Metode

Hasil

Sampel daun kemuning dirajang halus kemudian dianginanginkan 800 gr sampel disokhlet menggunakan pelarut n-heksana Ekstrak Pelarutnya diuapkan dengan rotary vacuum evaporator ekstrak pekat fraksi nUji kandungan heksana senyawa 5/17/12

Kesimpula n

Metode PenelitianL. belakang Metode

proses sokletasi dilanjutkan dengan pelarut metanol Ekstrak metanol di pekatkan in vacuo ekstrak pekat fraksi metanol dilakukan deteksi senyawa flavonoid dan uji 5/17/12

Hasil

Kesimpula n

Metode PenelitianEkstrak (+) flavonoid, Aktif Brine Shrimp dilanjutkan denganL. belakang Metode

Hasil

Kesimpula n

kromatografi kolom dengan silika gel (fasa diam) Fraksi eluennya campuran nheksana dengan etil asetat, etil asetat Ditampung dengan : metanol dan dilanjutkan vial/tabung reaksi dan dengan dimonitor dengan (KLT). Fraksi (Rf metanol. Eluen campuran etil asetat sama) dan metanol 9 : 1 di gabung, diuapkan pelarutnya5/17/12

Metode PenelitianL. belakang Metode

Senyawa murni hasil isolasi Ditentukan sifat fisikanya meliputi uji titik leleh dan kromatografi lapis tipis dengan berbagai macam eluen, dihitung LC50 dengan metoda Brine Shrimp untuk menentukan keaktifan biologisnya. Di rekam 5/17/12 spektrum UV dan spektrum

Hasil

Kesimpula n

Metode PenelitianL. belakang Metode

Uji Aktifitas Biologis (Bioassay) Masing-masing fraksi (fraksi n-heksana, fraksi metanol) dan juga senyawa murni dilakukan uji aktivitas Sitotoksik dengan metoda Brine shrimp menggunakan anak udang air laut (Artemia salina 5/17/12 Leach)

Hasil

Kesimpula n

HasilL. belakang Metode Ekstraksi Daun Kemuning Hasil pemeriksaan kandungan senyawa flavonoid dari daun tumbuhan ini memperlihatkan hasil (++) dengan pereaksi sianidin. Hasil ekstraksi 800 g sampel kering daun Murraya panicullata L.Jack. Diperoleh ekstrak kental fraksi nheksana sebanyak 4,6 g dan ekstrak kental fraksi metanol sebanyak 18,2 g. Uji pendahuluan kandungan senyawa flavonoid dengan KLT dan sianidin test terhadap fraksi n-heksana menunjukkan hasil yang negatif.5/17/12

Hasil

Kesimpula n

HasilL. belakang Metode Fraksi metanol (+) flavonoid juga mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap Arthemia salina yang ditunjukkan dengan LC 50 < dari 1000 g/ml. Sedangkan fraksi n-heksana (-) flavonoid dan tidak mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap Arthemiasalina yang ditunjukkan dengan LC 50 besar dari 1000 g/ml5/17/12

Aktifitas Biologis (Bioassay) Fraksi nHeksana Dan Fraksi Metanol

Hasil

Kesimpula n

HasilL. belakang Metode Hasil Pengujian Kromatografi Lapisan Tipis Senyawa Hasil Isolasi Dengan Berbagai Eluen Dan Penampak Noda

Hasil

Kesimpula n5/17/12

HasilL. belakang Metode

Hasil

Kesimpula n

Spektrum Ultraviolet Senyawa Hasil Isolasi5/17/12

HasilL. belakang Metode

Hasil

Kesimpula n

Spektrum Infrared Senyawa Hasil Isolasi5/17/12

HasilL. belakang Metode

Hasil

Uji Aktivitas sitotoksik dengan metoda Brine Shrimp Lethality Test terhadap senyawa murni hasil isolasi memberikan LC50 194,786 g/ml. Artinya senyawa murni hasil isolasi ini tidak memberikan efek toksik terhadap larva Artemia salina Leach

Kesimpula n5/17/12

KesimpulanL. belakang Metode

Hasil

Dari 1 gram fraksi metanol ekstrak daun kemuning, didapat senyawa flavonoid golongan flavon (apigenin) berupa kristal berwarna kuning muda dari daun kemuning dengan titik leleh (195-196o C). Dari hasil uji Brine Shrimp Lethality Test terhadap senyawa ini tidak memberikan efek toksik terhadap larva Artemia salina Leach dengan LC50 194,786 g/ml.

Kesimpula n5/17/12

Terima kasih

5/17/12