kapitalisme masa kini
TRANSCRIPT
KAPITALISME MODERN
Oleh: Dendy Yoga Ekatama 09406244014
A. Sejarah Kapitalisme
Kapitalisme berasal dari capital yang berarti modal, yang dimaksud modal adalah alat
produksi seperti tanah, uang dan sebagainya. Kata isme berarti suatu paham atau ajaran. Jadi
arti kapitalisme adalah sistem dan paham ekonomi yg modalnya bersumber pada modal
pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan di pasaran bebas.1 Paham
kapitalisme ini meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya. Sistem Kapitalisme Awal (1500-1750) ditandai dengan
kebijakan-kebijakan Merkantilis yang identik dengan penumpukan emas dan perak.
Kapitalisme Awal ini juga ditandai dengan munculnya imperium-imperium kolonial di
Eropa Barat, seperti Spanyol, Portugis, Belanda, Perancis dan Inggris. Kerakusan antar
imperium kapitalis ini membuat mereka saling berperang untuk menjajah bangsa-bangsa lain
memperebutkan harta. Satu tahun sejak ditemukan benua Amerika, Spanyol dan Portugis
sudah ribut berebut harta di benua Amerika. Akhirnya bersepakat membagi daerah jajahan
di benua Amerika dalam perjanjian Tordesillas. Di Asia Tenggara Spanyol, Portugis dan
Belanda berebut rempah-rempah. Spanyol menguasai Kesultanan Manila. Portugis
menguasai Malaka, Ternate, dan Timor. Tahun 1619 para kapitalis Belanda yang tergabung
dalam VOC mendirikan Batavia, sekarang Jakarta.
Adapun bentuk-bentuk dan sisten dalam Kapitalisme yaitu:
a. Kapitalisme perdagangan
Muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya sistem feodal. Dalam sistem ini seorang
pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ke tempat lain sesuai dgn
kebutuhan pasar. Dengan demikian ia berfungsi sebagai perantara antara produsen
dan konsumsi.
b. Kapitalisme industri
1 Mohtar Mas’oed, Negara Kapital dan Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994. Hlm. 23-24.
Lahir karena ditopang oleh kemajuan industri dengan penemuan mesin uap oleh
James Watt tahun 1765 dan mesin tenun tahun 1733. Semua itu telah membangkitkan
revolusi industri di Inggris dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme industri ini
tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh yakni antara manusia dan
mesin.
c. Sistem Kartel
Kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran internasional.
Sistem ini memberi kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemerasan seluas-
luasnya. Aliran ini tersebar di Jerman dan Jepang.
d. Sistem Trust
Sebuah sistem yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan yang
bersaing agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat untuk
mengontrol dan menguasai pasar.
B. Perkembangan Kapitalisme Saat Ini
Kapitalisme merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia
saat ini. Kita banyak melihat merk-merk terkenal dan merupakan produksi dari perusahaan
besar Internasional, itu merupakan dampak dari Globalisasi yang sudah terjadi di negara-
negara di dunia termasuk juga Indonesia. Perlu diingat, bahwa sebenarnya globalisasi
merupakan gerbang awal bagi kelanggengan kapitalisme. Globalisasi yang membuat negara-
negara pro kapitalis (negara yang tidak menghambat arus kapitalisme) menyatu dalam hal
ekonomi, membuat para kapitalis semakin mudah dalam melancarkan strateginya untuk
menguasai perekonomian.
John Pilger dalam pengantar “The New Rulers of The World” menyatakan bahwa
hanya dengan 200 perusahaan, dapat menguasai seperempat perekonomian dunia.2 Hal ini
tentu sangat memprihatinkan, mengingat kita sering mendengar mengenai manfaat dari
globalisasi yang disebutkan memberikan kesejahteraan bagi manusia dengan menyatunya
2 Video yang berjudul “The New Rulers of The World” oleh OASIS TELEVISION.
bangsa-bangsa di dunia. Kita dapat melihat dengan kenyataan banyakya kemiskinan di
berbagai belahan dunia, sementara terdapat juga kaum yang begelimangan harta tidak jauh
dari daerah yang miskin tersebut. Kesenjangan tersebut merupakan dampak dari kapitalisme
yang lebih bersifat mengeksploitasi keuntungan sebanyak-banyakya dengan mematikan
perekonomian kecil yang merupakan kekuatan perekonomian lokal. Besarnya modal serta
strategi yang baik memang sangat berperan, hal ini yang membuat para kaum kapitalis
mendapat penguasaan atas perekonomian di berbagai tempat. Semisal saja saat ini di
Indonesia telah banyak pusat perbelanjaan yang banyak menampilkan merk-merk
internasional, atau banyaknya mini market asing yang membuat sepi toko kelontong. Sebuah
hal yang ironis seperti pada maraknya mini market asing yang menjual kebutuhan lebih
lengkap dan bahkan buka selama 24 jam, dimana perusahaan asing ini menjadi hal yang
familiar dan tidak asing dalam kehidupan kita.
Kapitalisme sangat identik juga dengan liberalisme. Kita juga mengetahui bahwa
terdapat juga komunisme yang dekat dengan sosialisme. Kedua hal ini sangat berperan
dalam kehidupan bangsa di dunia (dalam hal ini terjadinya perang dingin), dimana antara
dua paham ini saling bersaing untuk menanamkan pengaruhnya. Banyak peristiwa besar di
dunia yang merupakan salah satu usaha untuk penenaman pengaruh misalnya perang
Vietnam, Invasi Teluk Babi, ataupun peristiwa G 30S yang diduga merupakan intervensi
Amerika Serikat guna membuka gerbang untuk mematikan pergerakan komunisme di
Indonesia. Penguasaan ini jika kita pandang lebih jauh merupakan bentuk dari Imperialisme
yang tidak lagi dalam bentuk yang terang-terangan mejajah (seperti kolonialisme Belanda
dan pendudukan Jepang di Indonesia).
Hubungan antara kapitalisme dan imperialisme dapat kita lihat pada pendapat Lenin
yang menganggap bahwa imperialisme merupakan tahap tertinggi dari kapitalisme sejalan
dengan bukunya yang berjudul “Imperialism: The Highest Stage Of Capitalism” (1916).
Teori lain yang sejalan dengan korelasi ini adalah Teori Konspirasi yang menyatakan bahwa
terdapat sebuah Konspirasi Yahudi dalam rancangan rahasianya yang mempengaruhi bnyak
peristiwa besar dunia. dalam teori ini lebih familiar dengan adanya organisasi rahasia seperti
Freemasonry dan Illuminati yang juga didalamnya terdapat golongan kapitalis dan
peminjam uang (money-lender). Disebutkan juga keluarga Rothschild yang memberikan
pinjaman nasional melalui Bank-bank milik mereka seperti Bank of England, selain juga
menciptakan huru-hara di dunia serta mengambil keuntungan dari huru-hara yang dibuatnya
itu.3 Teori ini memang kurang populer dan dianggap sebagai bentuk anti-Semitisme, namun
perlu dilihat karena memang teori ini memungkinkan untuk dikaitkan dengan imperialisme
modern.
Kapitalisme menjadi kekuatan besar utama ketika Perang Dingin berakhir. Runtuhnya
Uni Sovyet yang menunjukan runtuhya kekuatan besar komunisme, membuat liberalisme
yang seiring dengan kepitalisme makin bebas untuk mengepakan sayapnya guna
menanamkan ideologi. Negara-negara yang bersekutu mulai melirik akan pentingnya
perekonomian, bukan lagi konsentrasi mutlak politik, ideologi, maupun militer. Seperti
halnya Jepang yang bangkit atau Jerman yang mengalami reunifikasi.4 Kapitalisme banyak
berkembang pada negara-negara barat, yang tentunya mencari pasar untuk
perekonomiannya. Akibat dari hal ini tentunya penguasaan atas wilayah yang memiliki
kekuatan ekonomi yang lemah (dilihat dari strategi dan modal), sehingga kapitalisme
semakin kokoh berdiri dan menciptakan jurang kesenjangan yang dalam.
C. Perkembangan Kapitalisme di Indonesia
Munculnya kapitalisme di indonesia tidak terlepas dari sejarah eksploitasi
kapitalisme imperialis. Penjajahan yang di lakukan oleh negara Belanda yang merupakan
negara model kapitalis di abad 17. Semenjak penjajahan Belanda terhadap Indonesia, nasib
Indonesia sudah terhubung dengan kapitalisme dunia. Hingga pada awal kemerdekaan
Indonesia sistem politik dan ekonomi masih tidak beraturan. Presiden Soekarno sebagai
seorang pemimpin Indonesia memberikan komando untuk mengatasi hal tersebut.
Kebijakan-kebijakan yang di keluarkan Presiden Sukarno tidak mampu mengatasi
pemasalahan politik dan ekonomi yang bergejolak di indonesia. Indonesia pada masa orde
lama membatasi para investor asing yang mau menanamkan modalnya di Indonesia.
Pemerintah berupaya semua sumber daya alam yang di miliki Indonesia akan di keloloa
langsung oleh Indonesia sendiri.
3 Abdul Rahman Haji Abdullah, Penjajahan Malaysia: Cabaran dan Warisannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997. Hal. 3-6.
4 Gilpin Robert & Gilpin Jean Millis, Tantangan Kapitalisme Global: Ekonomi Dunia Abad ke-21, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002. Hal. 2-4.
Memasuki era Orde Baru, dimana Soeharto yang menjabat sebagai presiden.
Bersamaan itu pula era kapitalis mulai berjalan di Indonesia. Orde Baru memilih perbaikan
dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui
struktur administratif yang didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi
didikan Barat.5 Kebijakan-kebijakan yang di kelurkan pada masa orde baru ini pada
dasarnya sangat baik, tetapi dalam prosesnya mengalami penyimpangan. Salah satu
penyimpangan yang terjadi adalah pembangunan industri-industri untuk meningkatkan
pendapatan masyarakata justru malah membuat orang yang kaya semakin kaya dan orang
yang miskin semakin miskin.
Masa Orde Baru benar-benar membuat Indonesia memasuki masa kapitalime yang
sesungguhnya. Pada masa ini indonesia membuak peluang besar bagi investor asing untuk
masuk ke Indonesia menanamkan modalnya. Pemerintah juga banyak menjali kerja sama
dengan lembaga asing yang mengurusi masalah hutang luar negeri. Lembaga-lembaga itu
diantaranya International Monetary Fund (IMF), World Bank, Asian Development Bank,
dan lain-lain. Hutang tersebut digunakan untuk menggalakkan dan membiayai program
pembangunannyayang digagas oleh Presiden Soeharto yang disebut dengan Proyek Pelita
(Pembangunan Lima Tahun). Menjamurnya perbankan yang saat itu marak dengan
dibarengi tranksaksi hutang ke luar negeri semakin memperparah praktek kapitalis.
Setelah era Soeharto atau orde baru berakhirpun Masa kapitalisme belum berakhir di
negara Indonesia, bahkan berlanjut dan mulai merambah pada bidang-bidang vital suatu
negara seperti bidang pendidikan, dimana pendidikan menjadi semakin mahal dan tidak
terjangkau oleh masyarakat kecil, akibat pendidikan yang dijadikan komersialisasi demi
mendapatkan keuntungan. Selain itu, aset-aset negara yang dimiliki oleh Indonesia, hilang
satu persatu akibat dijual kepada pihak-pihak asing.
Pada masa sekarang kita bisa melihat dan menyasikan bentuk kapitalisme di
Indonesia secara langsung. Belakangan ini di Indonesia sangat ramai mengenai berbagai
berita terutama mengenai pertambangan emas terbesar yang terletak di Irian Jaya yang
merupakan aset negara yang di kelola oleh pihak asing, selain itu juga pengeboran minyak
5 Restik Anggada Pratama, 2012, Perkembangan Kapitalisme Di Indonesia, tersedia pada http://restik-a-p-fisip11.web.unair.ac.id, di akses pada tanggal 16 Oktober 2012.
lepas pantai yang juga banyak di kelola oleh perusahaan asing, penjualan saham perusahan
pertekomunikasian kepada pihak asing. Beberapa hal ini membuktikan bahwa indonesia
sangat kaya tetapi kekayaan yang dimiiliki hanya dibisa di nikmati oleh segelintir orang saja,
sehingga menyebabkan rakyat tidak bisa menikmati kekayaan yang di miliki negara
Indoensia.
D. Kesimpulan
Suatu negara pada hakekatnya memerlukan suatu Ideologi. Ideologi inilah yang pada
akhirnya menentukan segala aspek kehidupan dalam negara tersebut, baik politik, ekonomi,
yang berimbas pada sosial dan budayanya. Setiap negara di dunia pasti memiliki
karakteristik yang berbeda, maka dari itu banyak Ideologi yang beraneka ragam dianut oleh
banyak bangsa atau negara di dunia. Beberapa Ideologi yang terkuat adalah Sosialisme,
Komunisme dan Liberalisme yang saling bersaing dalam hegemoni dunia. Ideologi-ideologi
ini juga membawa sistem politik dan ekonomi yang berbeda. Sosialisme dan Komunisme
merupakan 2 Ideologi yang terbilang mirip, namun dalam pembahasan kali ini dibedakan
atas dasar sistem yang diterapkan di Indonesia. Indonesia pada era Orde Lama merupakan
penganut Sosialisme, namun banyak pihak yang menyebut Indonesia merupakan negara
Komunis atas pertimbangan kedekatan Soekarno pada Partai Komunis Indonesia (PKI).
Kedekatan itu pada dasarnya hanyalah sebatas penentangan pada Kapitalisme dan kemiripan
Sosialisme dan Sosialisme, hal yang mirip tapi tak sama.
Keadaan berubah ketika Indonesia berada dalam rezim Orde Baru, mulailah
Kapitalisme berkembang subur di Indonesia. Banyak investor yang masuk dengan tujuan
mencapai keuntungan atas sumber daya alam maupun manusia Indonesia. Pertumbuhan
Ekonomi yang disebutkan merupakan kesuksesan pemerintahan Orde Baru merupakan suatu
anggapan atas ukuran perhitungan sistem Kapitalisme. Banyak yang menganggap
banyaknya gedung mewah di kota-kota merupakan suatu kesuksesan pertumbuhan ekonomi
maupun sistemnya, namun di sisi lain terdapat jurang peerbedaan yang sangat dalam antara
kaum kapitalis dan buruh (pengusaha semakin kaya namun buruh-buruh yag merupakan
komponen yang sangat penting dalam produksi, mengalami ketidak adilan dalam upah dan
kesejahteraan). Masyarakat pun secara langsung mendukung Kapitalisme dengan lebih
memilih barang atau jasa dari perusahaan multinasional milik kaum Kapitalisme. Pola
masyarakat yang konsumtif membuat para Kapitalis semakin subur dan kuat menancapkan
akar Kapitalisme di Indonesia, sementara nasib buruh tidak kunjung baik dari dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Mohtar Mas’oed. 1994. Negara Kapital dan Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Video yang berjudul “The New Rulers of The World” oleh OASIS TELEVISION.
Abdul Rahman Haji Abdullah. 1997. Penjajahan Malaysia: Cabaran dan Warisannya,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gilpin Robert & Gilpin Jean Millis. 2002. Tantangan Kapitalisme Global: Ekonomi
Dunia Abad ke-21. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Restik Anggada Pratama. 2012. Perkembangan Kapitalisme Di Indonesia, tersedia pada
http://restik-a-p-fisip11.web.unair.ac.id, di akses pada tanggal 16 Oktober 2012.