kapsel

10
PAPER 1 Tittle COMPARISON BETWEEN RESULTS OF SEISMIC REFRACTION AND STANDARD PENETRATION TEST (SPT) TO STUDY SHALLOW GEOLOGICAL SUBSURFACE IN AN URBAN AREA OF BRASILIA, BRAZIL Authors Pedro Vencovsky Nogueira, Marcelo Peres Rocha, Welitom Rodrigues Borges, Eduardo Xavier Seimetz and Marcio Maciel Cavalcanti Date 2014 Journal Geothecnic Language English Resumer Muhammad Fikri Putra Pramata Cara pengeboran langsung seudah menjadi kebutuhan pokok dalam pengembangan infrastruktur di brasil. Akan tetapi dalam kasus ini pengujian bor langsung yang sudah dilakukan akan kolerasikan dengan metode geofisika. Metode geofisika ini berfungsi sebagai acuan penampanpang bawah permukaan yang sangat luas dengan melakukan rekayasa terhadap parameter yang digunakan. Dalam segi efektifiktas memang boring langsung dengan standard penetration test memang sudah cukup untuk mengidentifikasi kekerasan tanah. Akan tetapi membutuhkan banyak lubang bor dan biaya yang cukup tingi untuk daerah yang luas. Maka dari itu diharapkan dengan mengkolerasikan dengan metode geofisika (seismic refraksi) dapat lebih mengefiensikan biaya yang digunakan dan dapat membuat daerah penelitian semakin luas. Desain akuisisi yang digunakan pada studikasus ini adalah mengunakan data spt pada pembangunan infrastruktur (gedung) yang di kolerasikan dengan pemetaan dangkal menggunakan seismic refraksi. Pada gambar dibawah dapat dilihat bagaimana desain akuisisi. Desain Akuisisi

Upload: fikriputrap

Post on 07-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kuliah mengenai kapita selekta

TRANSCRIPT

Page 1: kapsel

PAPER 1

Tittle COMPARISON BETWEEN RESULTS OF SEISMIC REFRACTION AND STANDARD PENETRATION TEST (SPT) TO STUDY SHALLOW GEOLOGICAL SUBSURFACE IN AN URBAN AREA OF BRASILIA, BRAZIL

Authors Pedro Vencovsky Nogueira, Marcelo Peres Rocha, Welitom Rodrigues Borges, Eduardo Xavier Seimetz and Marcio Maciel Cavalcanti

Date 2014Journal Geothecnic Language EnglishResumer Muhammad Fikri Putra Pramata

Cara pengeboran langsung seudah menjadi kebutuhan pokok dalam pengembangan infrastruktur di brasil. Akan tetapi dalam kasus ini pengujian bor langsung yang sudah dilakukan akan kolerasikan dengan metode geofisika. Metode geofisika ini berfungsi sebagai acuan penampanpang bawah permukaan yang sangat luas dengan melakukan rekayasa terhadap parameter yang digunakan. Dalam segi efektifiktas memang boring langsung dengan standard penetration test memang sudah cukup untuk mengidentifikasi kekerasan tanah. Akan tetapi membutuhkan banyak lubang bor dan biaya yang cukup tingi untuk daerah yang luas. Maka dari itu diharapkan dengan mengkolerasikan dengan metode geofisika (seismic refraksi) dapat lebih mengefiensikan biaya yang digunakan dan dapat membuat daerah penelitian semakin luas.

Desain akuisisi yang digunakan pada studikasus ini adalah mengunakan data spt pada pembangunan infrastruktur (gedung) yang di kolerasikan dengan pemetaan dangkal menggunakan seismic refraksi. Pada gambar dibawah dapat dilihat bagaimana desain akuisisi.

Desain Akuisisi

Page 2: kapsel

Dari gambar diatas dilakukan explorasi dangkal menggunakan metode seismic refraksi dengan desain seperti berikut

Keterangan KuantitasPanjang line 564 meter

Segment 6Panjang persegment line 94

Perlengkapan 1. Palu 8 kilo2. Lempengan besi

Pengambilan data dan pengolahan data

Pengambilan data dilakukan menggunakan geofone sebanyak 48 buah (sapasi 2 meter), dengan 6 source dengan tipe fold coverage off end (2 meter dari geophone pertama) dan jumlah pukulan 15 kali. Pengambilan data ini berdihubungkan dengan bantuan alat Geode (Geometrics) seismograf sedangkan untuk pengolahan data yang digunakan adalah software SEISIMAGER 2D dengan metode inversi time term.

Sedangkan untuk data SPT pada studi kasus ini dipilih delapan SPT menyelidik paling dekat dengan garis seismik. Delapan SPT data di mana dipisahkan dalam

kelompok 1 SPT 935, 938 dan 940 (lingkaran kuning)Kelompok 2 SPT 952 dan 953 (lingkaran orange)Kelompok 3 SPT 985, 986 dan 993 (lingkaran merah)

Data SPT yang digunakan dalam karya ini diakuisisi oleh rekayasa perusahaan dengan pengawasan Departemen Teknik Sipil (ENC) dari Universidade de BrasIlia (UNB).

Hasil dan Pembahasan

Page 3: kapsel

SPT number Position on seismic line (m)

Distance from seismic line (m)

Thickness seismic (m)

Thickness- SPT (m)

935 17 105 3.5 4938 47 106 4 6940 66 112 5 6952 155 106 7.5 9953 179 106 7.5 8986 541 167 11 22985 543 153 11 23993 557 229 10 21

Dari gambar diatas didapat bahwa adanya noise yang cukup besar ini diindikasi karena adanya penurunan energy di geophone terjauh dan pengaruh efek dari pejalan kaki disekitar. Selain itu juga keberadaan pohon disekitar lintasan seismic menjadi masalah tersendiri ketika adanya angina yang cukup kencang menerpa. Dari pengambilan data didapatkan permodelan 2 lapis dengan kecepatan lapisan atas 402-540 m/s dan kecepatan untuk lapisan kedua bervariasi 1519-1791 m/s. Sedangkan data SPT diwakili dengan bulatan kuning dimana jumlah pukulan 0-60 dengan koordinat mewakili daerah tesebut. Sehingga dapat di interpretasi secara kualitatif bahwa lapisan terdiri atas pondasi dari kondtruksi tanah liat dan lempung

Gambar dibawah merupakan hasil kolerasi 6 line seismic refraksi dan data SPT secara umum data ini dibagi mendai 3 regional yang menyesuaikan data SPT. Data tersebut tebagi atas bagian utara (line 1), pusat (lin2,3,4 dan 5) serta selatan (line 6). Dari data tersebut diindikasi pada bagian utara sudah diberikan beban overburden sehingga, tanah tidak asli kembali. Adanya penebalan lapisan bertambah dua kali lipat ke arah selatan.

Dari studikasus diatas disimpulkan bahwa nilai SPT yang di kolerasikan dengan metode seismic refraksi dapat digunakan dalam penentuan dan keperluan geoteknik. Seperti mengetahui jenis tanah, nilai kekuatan tanah hingga porositas. Dengan hasil ini dapat disimpulkan bahwa dalam perencaan pembangunan berlanjut dapat digunakan kolerasi anatara dua metode tersebut. sehingga data yang di dapat lebih akurat, efektif dan minim biaya. Dan dapat menjadi bahan acuan dan rekomendasi untuk keperluan perencaaan atau pembangunan infrastruktur.

Page 4: kapsel
Page 5: kapsel

PAPER 2

Tittle Correlation of Seismic P-Wave Velocities with EngineeringParameters (N Value and Rock Quality) for Tropical Environmental Study

Authors Andy A. Bery, Rosli SaadDate Received February 17, 2012; revised March 19, 2012; accepted March

28, 2012Journal International Journal of Geosciences, 2012, 3, 749-757Language EnglishResumer Muhammad Fikri Putra Pramata

Pada paper ini memabahas gelombang P yang di kolerasikan dengan parameter kualiatas batuan dan SPT. Prinsip yang digunakan paper ini dianut atau memliki satu prinsip dengan paper diatas bertujuan mengkolerasikan kecepatan yang didapat hasil seismik refaksi Igelombang P) dengan parameter kualitas batuan dan SPT. Sifat fisik tanah sangatlah komplek dengan banyak parameter yang dimliki tanah atau batuan menjadi tolak ukur bahwa nilai batuan/ tanah tidak hanya bisa di hitung menggunakan 1 bidang disiplin ilmu. Ada beberapa disiplin ilmu yang dapat di gabungkan sehingga parameter semakin menjadi jelas, seperti bidag ilmu geologi, sipil, geofisika geokimia, geomorfologi dan klimatologi. Sehingga dalam studi kasus ini bertujuan untuk mengkolerasikan data kecepatan sesismik dengan parameter kualitas batuan, yang nantinya dapat menjadi estimasi perencanaan pembangunan di daerah beriklim tropis.

Geologi dan Geografi Lokasi Studi kasus

Lokasi yang didtentuak sebagai objek penelitian adalah selatan pulau pinag dan serawak malaysia.

Geologi Geologi pulau pinang pluton selatan di dominasi olah batuan beku. Dimana jika di klasifikasikan termasuk jenis batuan beku granit

Geologi Di daerah serawak ini berada pada formasi Miri yang dimana terdiri dari pasir, tanah liat dan batuan pasir (tanah liat terdiri dari porposi ketebalan yang berbeda beda)

Page 6: kapsel

Bagian utara : granit (alkali feldspar)Bagian selatan : granit

Pada studi kasus ini dilakukan penelitian meggukan 3 metode

metode Keterangan

Seismic refraksi

Geopone : 24 chanelHammer : 15 poundsFrekuesi : 14 HzPanjang lintasan : 168 mInterval geopone : 5 mSource : 7

RQD metodeRock quality Desihnated

sampel di dapat dari lubang bor. RQD ini merupakan ukuran kasar tingkat jointing atau fraktur dalam massa batuan , diukur sebagai persentase inti bor dalam panjang 10 sentimeter

rumus yang digunakan

SPT(standard penetration Test)

SPT adalah uji dinamis tanah seperti yang dijelaskan dalam BS1377 dan ukuran kepadatan tanah . tes menggabungkan tabung berdiameter kecil dengan pemotongan dikenal sebagai "Split barrel sampler " yang memilki panjang sekitar 650 mm, 50 mm dengan diameter eksternal dan 35 mm diameter internal. Sample didorong paksa ke dalam tanah dinamis menggunakan pukulan dari Sebuah palu seberat 63,5 kg yang di jayuhkan 760 mm . data yang didapt berupa berapa pukulan yang dilkakuan untuk menembus tanah tersebut

Hasil dan Pembahasan

Tujuan utama dilakukan penelitian ini adalah mengoptimalakan seluruh data atau informasi kawasan setempat sehingga diapatkan gambaran kondisi an kuatitas tanah di daerah setempat. Selain di lakukan metode diatas. Dilakukan juga perhitungan parameter separti sudut geser tanah kekuatan kompresi dan kepadatan relative.

Dari metode yang digunakan akan dilakukan proses pengolahan data seismic dinama akan memberikan data berupa kecepatan geolmbang P dan gambaran penampang permukaan, setelah itu penampang di kolerasikan dengan data bor sehingga didapatkan gambar di bawah.

Page 7: kapsel

Selain itu di lakuakn penambahan data berupa data kuantitaif dari beberpa parameter yang di cari melalui skala laboratorium.

Page 8: kapsel

Berikut adalah hasil pemprosesan data seismic refraksi menggunakan SeisOpt software. Disampaing adalah data seismic pada lintasan 1, lintasan 2 dan lintasan 6. Data seismik refraksi ini di kolerasikan dengan data RQD atau lubang bor yang berada di sekitar lintasan.

Walau data di puau pinang tidak di perlihatkan akan tetapi dalam paper ini di tuliskan bahwa adanya perbedaan antara data, dimana pada lokasi serawak memiliki penetrasi 15-40 m dengan nilai N yang lebih besar.

Page 9: kapsel

Analisis

Dari data yang di dapat dilakukan analisis mengenai kolerasi dat. Dalam kasus ini penulis membuat rumusan empiris anatara data N (SPT), friction ratio, dan relative densitas. Sehingga didapatkan rumus empiris anatara friction ratio dan relative densitas sebagai berikut

Maka dapat dibuat table seperti berikut antara ketiga parameter yang di kolerasikan