karakter

10
Dari seluruh definisi mengenai literatur yang saya baca (total ada tujuh), saya mensarikan kedalam lima terminologi kunci , yaitu (1) pembeda, (2) proses menjadi beda, (3) acuan nilai (4) aktualisasi nilai (perilaku) serta (5) relasi yang bertanggung jawab. Kalau coba di kalimatkan, maka seorang yang bekarakter adalah seseorang yang sedang berproses untuk menemukan dan menunjukkan pembeda dirinya dengan orang lain, dengan mengacu kepada nilai moral, etis dan kebaikan yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu membangun relasi yang baik dan bertanggung jawab dengan orang lain disekitarnya. W.B. Saunders, (1977: 126) memiliki pendapat sendiri dalam mendefinisikan kata karakter. Beliau memaparkan definisinya tentang karakter sebagai berikut: "karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu". Di sini, beliau ingin menjelaskan bahwa ada perbedaan karakter individu dengan individu lainnya. Menurut Saunders perbedaan karakter tersebut dapat dilihat atau diamati karena memang karakter itu ada kaitannya dengan perilaku hidup setiap hari yang ditampilkan oleh setiap individu. Selanjutnya, Gulo W, (1982: 29) juga punya pendefinisian sendiri tentan kata karakter. Dalam pendefinisian berliau dikata demikian: "karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap". Di sini beliau menghubungkan karakter dengan standard etis - moral seseorang. Nilai etis - moral

Upload: ledy-ervita

Post on 22-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

character

TRANSCRIPT

Page 1: KarakTer

Dari seluruh definisi mengenai literatur yang saya baca (total ada tujuh), saya mensarikan kedalam

lima terminologi kunci , yaitu (1) pembeda, (2) proses menjadi beda, (3) acuan nilai  (4) aktualisasi

nilai (perilaku) serta (5) relasi yang bertanggung jawab. Kalau coba di kalimatkan, maka seorang yang

bekarakter adalah seseorang yang sedang berproses untuk menemukan dan menunjukkan pembeda

dirinya dengan orang lain, dengan mengacu kepada nilai moral, etis dan kebaikan yang

diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu membangun relasi yang baik dan

bertanggung jawab dengan orang lain disekitarnya.

W.B. Saunders, (1977: 126) memiliki pendapat sendiri dalam mendefinisikan kata karakter. Beliau

memaparkan definisinya tentang karakter sebagai berikut: "karakter adalah sifat nyata dan berbeda

yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu". Di sini, beliau

ingin menjelaskan bahwa ada perbedaan karakter individu dengan individu lainnya. Menurut

Saunders perbedaan karakter tersebut dapat dilihat atau diamati karena memang karakter itu ada

kaitannya dengan perilaku hidup setiap hari yang ditampilkan oleh setiap individu.

Selanjutnya, Gulo W, (1982: 29) juga punya pendefinisian sendiri tentan kata karakter. Dalam

pendefinisian berliau dikata demikian: "karakter adalah kepribadian ditinjau  dari titik  tolak etis  atau 

moral,  misalnya kejujuran seseorang, biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif

tetap". Di sini beliau menghubungkan karakter dengan standard etis - moral seseorang. Nilai etis -

moral tersebut terlihat dalam sikap jujur seseorang atau individu yang bersangkutan. Artinya, karakter

terlihat dalam tataran aplikasi perilaku hidup setiap hari.

Kemudian ahli lain, yaitu Kamisa, (1997: 281) ketika memberi ulasan tentang definisi karakter juga

punya definisi sendiri. Beliau menegasjan bahwa: "karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau

budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya

mempunyai watak, mempunyai kepribadian". Di sini beliau mengacu kepada inner beauty atau sikap

batin - hati seseorang yang ada hubungannya suasana kejiwaan, akhlak dan budi pekerti atau sopan

santun.

Page 2: KarakTer

Lebih jauh ahli lain lagi, yaitu Wyne memaparkan definisi karakter dari sisi literalnya. Beliau

menjelaskan bahwa istilah karakter bersumber dari bahasa Yunani “karasso” yang berarti “to mark”

yaitu menandai atau mengukir, yang memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam

bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau

rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berperilaku jujur, suka

menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan

personality (kepribadian) seseorang.

Kemudian, Alwisol menjelaskan pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah laku dengan

menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda

dengan kepribadian kerena pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian, baik

kepribadian (personality) maupun karakter berwujud tingkah laku yang ditujukan kelingkungan sosial,

keduanya relatif permanen serta menuntun, mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu.

Karakteristik Entrepreneurship

Menurut Izedonmi dan Okafor (2007), individu berkarakteristik wirausaha memiliki kemampuan

untuk mengidentifikasi peluang dan menggerakkan sumber daya untuk mencapaitujuannya. Menurut

Koh (1996) sebagaimana dikutip dalam Izedonmi dan Okafor (2007), karakteristik wirausaha

diidentifikasi sebagai inti utama perilaku dan kinerja seorang wirausaha.

Kedua pakar tersebut kemudian mencatat pula beberapa pendapat para ahli terdahulu mengenai

karakteristik yang dimiliki oleh seoranng wirausaha, sebagai berikut:

1. Kebutuhan (motivasi) berprestasi (McClelland, 1961),

2. Lokus kendali (Rotter, 1966),

3. Pengambilan Risiko (Brockhaus, 1980),

Page 3: KarakTer

4. Proaktif (Crant, 1996),

5. Toleransi terhadap ketidakpastian (Betaman and Grant, 1993), dan

6. Kreativitas (Drucker, 1985)

Peggy A Lambing & Charles R Kuehl (dalam Hendro dan Chandra, 2006) menyatakan bahwa setiap

wirausahawan (entrepreneur) yang sukses memiliki empat unsur pokok, yaitu:

a. Kemampuan (hubungannya dengan IQ dan skill)

b. Keberanian (hubungannya dengan Emotional Quotient dan mental)

c. Keteguhan hati (hubungannya dengan motivasi diri)

d. Kreatifitas yang memerlukan sebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide untuk menemukan peluang

berdasarkan intuisi (hubungannya dengan experience).

Geoffrey G.Meredith et al (2002:5-6) mengemukakan daftar ciri-ciri dan sifat-sifat sebagai profil

wirausaha sebagaimana tersusun dalam tabel II.2.b.

 

Tabel 1

Ciri-ciri dan Watak Entrepreneur

Sumber : Geoffrey G.Meredith at al, 2002:5-6.

Ciri – Ciri Watak

Percaya Diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, optimis.

Berorientasi pada tugas dan

hasil

Kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba, ketekunan, ketabahan,

tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, dan inisiatif.

Pengambilan Resiko Kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan.

Kepemimpinan

Bertingkah laku sebagai pemimpin, mudah bergaul, menanggapi

saran dan kritik.

Keorisinilan Inovatif dan kreatif, fleksibel, mengetahui banyak.

Orientasi masa depan Pandangan jauh ke depan.

Page 4: KarakTer

Ciri-ciri entrepreneurship yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa intisari

karakteristik seorang wirausaha ialah kreatifitas. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa

seorang wirausaha dapat dibentuk, bukan lahir begitu saja. Jelaslah bahwa kewirausahaan pada

dasarnya merupakan jiwa dari seseorang yang diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif

dan inovatif untuk melakukan suatu kegiatan. Adapun orang yang memiliki jiwa tersebut tentu

sajadapat melakukan kegiatan kewirausahaan atau menjadi pelaku kewirausahaan atau lebih

dikenal dengan sebutan wirausaha (entrepreneur). Sebaliknya, yang tidak memiliki jiwa demikian

tentu tidak bisa disebut sebagai wirausaha meskipun melakukan kegiatan bisnis.

Menurut Frederick et al (2006), 17 Karekteristik yang melekat pada diri entrepreneur adalah sebagai

berikut :

1. Komitmen total, determinasi dan keuletan hati

Entrepreneur adalah mereka yang memiliki komitmen total dan determinasi untuk maju sehingga

dapat mengatasi berbagai hambatan. Kesulitan yang timbul tidak memadamkan semangat

entrepreneur untuk terus berkreasi dan berinovasi.

2. Dorongan kuat untuk berprestasi

Entrepreneur adalah orang yang berani memulai sendiri, tidak terlalu bergantung pada orang lain,

yang digerakkan oleh keinginan kuat untuk berkompetisi, melampaui standar yang ada dan mencapai

sasaran.

3. Berorientasi pada kesempatan dan tujuan

Entrepreneur yang sukses adalah mereka yang fokus pada peluang yang ada. Mereka memulai

usaha dari peluang, memanfaatkan sumber daya yang ada serta menerapkan struktur dan

strategi secara tepat. Mereka menetapkan standar yang tinggi untuk tujuan tetapi masih dapat

dicapai.

4. Inisiatif dan tanggung jawab

Entrepreneur adalah pribadi yang independen, bergantung pada dirinya sendiri dan secara

aktif mengambil inisiatif. Mereka suka mengambil inisiatif untuk memecahkan masalah.

5. Pengambilan keputusan yang persisten

Entrepreneur adalah mereka yang tidak mudah terintimidasi oleh situasi yang sulit. Mereka

adalah pribadi yang percaya diri dan optimis.

6. Mencari umpan balik

Entrepreneur yang efektif adalah pembelajar yang cepat. Tidak seperti kebanyakan orang,

mereka memiliki keinginan kuat untuk mengetahui bagaimana mereka bertindak dengan

Page 5: KarakTer

benar dan memperbaiki kinerjanya. Umpan balik adalah sentral dari pembelajaran seorang

entrepreneur.

7. Internal locus of control

Entrepreneur yang sukses meyakini diri mereka sendiri. Mereka tidak percaya bahwa

keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh takdir, keberuntungan dan kekuatan serupa

lainnya. Mereka percaya bahwa pencapaian yang dipeloreh merupakan hasil pengendalian

dan pengaruh diri. Entrepreneur juga meyakini bahwa mereka dapat mengendalikan

lingkungan melalui berbagai aktivitas yang dilakukan.

8. Toleransi terhadap ambiguitas

Entrepreneur selalu menghadapi kondisi ketidakpastian. Hal ini terjadi karena kurangnya

informasi yang diperlukan untuk memetakan situasi. Entrepreneur dengan toleransi yang

tinggi terhadap ambiguitas akan menanggapi kondisi tersebut dengan upaya-upaya terbaik

untuk mengatasinya.

9. Pengambilan resiko yang terkalkulasi

Entrepreneur bukanlah penjudi. Ketika mereka terlibat dalam suatu bisnis, mereka telah

memperhitungkan dengan pemikiran yang matang. Mereka selalu menghindari untuk mengambil

resiko yang tidak perlu.

10.  Integritas dan reliabilitas

Karakteristik ini merupakan kunci kesuksesan relasi antara pribadi dan bisnis yang membuat

entrepreneur dapat bertahan lama.

11.  Toleransi terhadap kegagalan

Kegagalan adalah hal yang biasa bagi entrepreneur. Hal ini merupakan bagian dari pengalaman

pembelajaran. Entrepreneur yang efektif adalah mereka yang cukup realistis dalam menghadapi

kesulitan. Mereka tidak menjadi kecewa, terpukul atau depresi ketika mengalami kegagalan.

Sebaliknya, mereka terus mencari kesempatan karena mereka menyadari bahwa banyak pelajaran

yang dapat dipetik dari kegagalan daripada keberhasilan.

12.  Energi tingkat tinggi

Entrepreneur sering menghadapi beban kerja yang berat dan tingkat stres yang tinggi. Hal ini

merupakan hal biasa. Entrepreneur selalu memiliki energi yang tinggi untuk menghadapinya.

13.  Kreatif dan Inovatif

Entrepreneur yang sukses adalah mereka yang kreatif dan inovatif. Kreatifitas dapat dipelajari dan

dilatih serta merupakan kunci sukses dalam struktur ekonomi masa kini.

Page 6: KarakTer

14.  Visi

Entrepreneur mengetahui arah bisnis yang akan dijalani. Visi dikembangkan sepanjang waktu yang

menentukan eksistensi bisnis mereka di masa depan.

15.  Independen

Entrepreneur menginginkan kebebasan dalam mengembangkan bisnis. Mereka tidak menginginkan

birokrasi yang membelenggu yang dapat menghambat aktivitasnya.

16.  Percaya diri dan optimis.

Entrepreneur selalu menghadapi berbagai tantangan tetapi hal itu tidak membuat, kehilangan

kepercayaan diri dan pesimis. Entrepreneur selalu percaya diri dan optimis bahwa mereka dapat

mengatasi berbagai kesulitan yang menghadang.

17.  Membangun tim

Meskipun entrepreneur selalu menginginkan otonomi tetapi tidak membatasi keinginannya untuk

membangun tim entrepreneurship yang kuat. Entrepreneur yang sukses membutuhkan tim yang

handal yang dapat menangani pertumbuhan dan perkembangan usaha.

Sementara itu, Barringer dan Ireland (2008) mendeskripkan empat karakteristik utama yang dimiliki

entrepreneur sukses. Keempat karakter tersebut adalah :

Hasrat yang kuat terhadap bisnis.

Karakteristik ini mendeskripsikan kepercayaan entrepreneur bahwa bisnis secara positif akan

mempengaruhi kehidupan manusia dan menjadikan dunia lebih baik untuk ditinggali. Hal ini juga

menjelaskan mengapa banyak eksekutif yang telah mapan meninggalkan pekerjaanya dan memulai

bisnisnya sendiri.

 Fokus pada produk dan pelanggan.

Karakteristik ini menekankan betapa pentingnya seorang entrepreneur untuk memahami dua elemen

penting dalam bisnis yaitu bisnis dan pelanggan. Entrepreneur memiliki obsesi untuk menawarkan

produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Keuletan meskipun menghadapi kegagalan.

Kegagalan adalah hal yang biasa dalam berbisnis, apalagi jika entrepreneur memulai bisnisnya yang

baru. Beberapa jenis usaha membutuhkan serangkaian eksperimentasi sebelum sukses diraih.

Page 7: KarakTer

Kegagalan dan kemunduran menjadi bagian dari proses yang mesti dihadapi. Entrepreneur sukses

memiliki keuletan dan kegigihan untuk menghadapi situasi tersebut.

Kepandaian dalam eksekusi.

Bisnis yang sukses tak lepas dari kepandaian entrepreneur mengimplementasikan berbagai

rencananya ketika usaha mulai berjalan. Pepatah China kuno menyatakan bahwa “memuka sebuah

bisnis adalah mudah, tapi untuk membuatnya terus buka, adalah sulit. Entrepreneur harus dapat

memadukan berbagai aktivitas: mengeksekusi ide menjadi model bisnis yang riil, membangun

kebersamaan tim, membangun kemitraan, mengelola keuangan, memimpin, memotivasi karyawan

dan sebagainya.

(Wijatno,S. 2009, Pengantar Entrepreneurship, Jakarta, PT Gramedia Widiarsarana.)

Berangkat dari semua teori tentang karakteristik wirausahawan di atas, konsep karakteristik

wirausahawan yang menjadi pemahaman dalam penelitian ini adalah ciri mentalitas khusus berupa

kemampuan, kecenrendungan, sifat, perilaku, dan habit yang mempengaruhi orientasi individu

terhadap wirausaha, dan mendukung kegiatan, kelancaran, serta keberhasilan dalam berwirausaha.

Dari sekian banyak karakteristik wirausahawan yang diungkapkan para ahli tersebut diatas, yaitu

kepercayaan diri, terobsesi oleh peluang, toleransi terhadap resiko, serta kreatifitas dan inovasi.