karakter
DESCRIPTION
characterTRANSCRIPT
![Page 1: KarakTer](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072008/55cf8ff7550346703ba1cd76/html5/thumbnails/1.jpg)
Dari seluruh definisi mengenai literatur yang saya baca (total ada tujuh), saya mensarikan kedalam
lima terminologi kunci , yaitu (1) pembeda, (2) proses menjadi beda, (3) acuan nilai (4) aktualisasi
nilai (perilaku) serta (5) relasi yang bertanggung jawab. Kalau coba di kalimatkan, maka seorang yang
bekarakter adalah seseorang yang sedang berproses untuk menemukan dan menunjukkan pembeda
dirinya dengan orang lain, dengan mengacu kepada nilai moral, etis dan kebaikan yang
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu membangun relasi yang baik dan
bertanggung jawab dengan orang lain disekitarnya.
W.B. Saunders, (1977: 126) memiliki pendapat sendiri dalam mendefinisikan kata karakter. Beliau
memaparkan definisinya tentang karakter sebagai berikut: "karakter adalah sifat nyata dan berbeda
yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu". Di sini, beliau
ingin menjelaskan bahwa ada perbedaan karakter individu dengan individu lainnya. Menurut
Saunders perbedaan karakter tersebut dapat dilihat atau diamati karena memang karakter itu ada
kaitannya dengan perilaku hidup setiap hari yang ditampilkan oleh setiap individu.
Selanjutnya, Gulo W, (1982: 29) juga punya pendefinisian sendiri tentan kata karakter. Dalam
pendefinisian berliau dikata demikian: "karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau
moral, misalnya kejujuran seseorang, biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif
tetap". Di sini beliau menghubungkan karakter dengan standard etis - moral seseorang. Nilai etis -
moral tersebut terlihat dalam sikap jujur seseorang atau individu yang bersangkutan. Artinya, karakter
terlihat dalam tataran aplikasi perilaku hidup setiap hari.
Kemudian ahli lain, yaitu Kamisa, (1997: 281) ketika memberi ulasan tentang definisi karakter juga
punya definisi sendiri. Beliau menegasjan bahwa: "karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya
mempunyai watak, mempunyai kepribadian". Di sini beliau mengacu kepada inner beauty atau sikap
batin - hati seseorang yang ada hubungannya suasana kejiwaan, akhlak dan budi pekerti atau sopan
santun.
![Page 2: KarakTer](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072008/55cf8ff7550346703ba1cd76/html5/thumbnails/2.jpg)
Lebih jauh ahli lain lagi, yaitu Wyne memaparkan definisi karakter dari sisi literalnya. Beliau
menjelaskan bahwa istilah karakter bersumber dari bahasa Yunani “karasso” yang berarti “to mark”
yaitu menandai atau mengukir, yang memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau
rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berperilaku jujur, suka
menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan
personality (kepribadian) seseorang.
Kemudian, Alwisol menjelaskan pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah laku dengan
menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda
dengan kepribadian kerena pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian, baik
kepribadian (personality) maupun karakter berwujud tingkah laku yang ditujukan kelingkungan sosial,
keduanya relatif permanen serta menuntun, mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu.
Karakteristik Entrepreneurship
Menurut Izedonmi dan Okafor (2007), individu berkarakteristik wirausaha memiliki kemampuan
untuk mengidentifikasi peluang dan menggerakkan sumber daya untuk mencapaitujuannya. Menurut
Koh (1996) sebagaimana dikutip dalam Izedonmi dan Okafor (2007), karakteristik wirausaha
diidentifikasi sebagai inti utama perilaku dan kinerja seorang wirausaha.
Kedua pakar tersebut kemudian mencatat pula beberapa pendapat para ahli terdahulu mengenai
karakteristik yang dimiliki oleh seoranng wirausaha, sebagai berikut:
1. Kebutuhan (motivasi) berprestasi (McClelland, 1961),
2. Lokus kendali (Rotter, 1966),
3. Pengambilan Risiko (Brockhaus, 1980),
![Page 3: KarakTer](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072008/55cf8ff7550346703ba1cd76/html5/thumbnails/3.jpg)
4. Proaktif (Crant, 1996),
5. Toleransi terhadap ketidakpastian (Betaman and Grant, 1993), dan
6. Kreativitas (Drucker, 1985)
Peggy A Lambing & Charles R Kuehl (dalam Hendro dan Chandra, 2006) menyatakan bahwa setiap
wirausahawan (entrepreneur) yang sukses memiliki empat unsur pokok, yaitu:
a. Kemampuan (hubungannya dengan IQ dan skill)
b. Keberanian (hubungannya dengan Emotional Quotient dan mental)
c. Keteguhan hati (hubungannya dengan motivasi diri)
d. Kreatifitas yang memerlukan sebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide untuk menemukan peluang
berdasarkan intuisi (hubungannya dengan experience).
Geoffrey G.Meredith et al (2002:5-6) mengemukakan daftar ciri-ciri dan sifat-sifat sebagai profil
wirausaha sebagaimana tersusun dalam tabel II.2.b.
Tabel 1
Ciri-ciri dan Watak Entrepreneur
Sumber : Geoffrey G.Meredith at al, 2002:5-6.
Ciri – Ciri Watak
Percaya Diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, optimis.
Berorientasi pada tugas dan
hasil
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba, ketekunan, ketabahan,
tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, dan inisiatif.
Pengambilan Resiko Kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan.
Kepemimpinan
Bertingkah laku sebagai pemimpin, mudah bergaul, menanggapi
saran dan kritik.
Keorisinilan Inovatif dan kreatif, fleksibel, mengetahui banyak.
Orientasi masa depan Pandangan jauh ke depan.
![Page 4: KarakTer](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072008/55cf8ff7550346703ba1cd76/html5/thumbnails/4.jpg)
Ciri-ciri entrepreneurship yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa intisari
karakteristik seorang wirausaha ialah kreatifitas. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa
seorang wirausaha dapat dibentuk, bukan lahir begitu saja. Jelaslah bahwa kewirausahaan pada
dasarnya merupakan jiwa dari seseorang yang diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif
dan inovatif untuk melakukan suatu kegiatan. Adapun orang yang memiliki jiwa tersebut tentu
sajadapat melakukan kegiatan kewirausahaan atau menjadi pelaku kewirausahaan atau lebih
dikenal dengan sebutan wirausaha (entrepreneur). Sebaliknya, yang tidak memiliki jiwa demikian
tentu tidak bisa disebut sebagai wirausaha meskipun melakukan kegiatan bisnis.
Menurut Frederick et al (2006), 17 Karekteristik yang melekat pada diri entrepreneur adalah sebagai
berikut :
1. Komitmen total, determinasi dan keuletan hati
Entrepreneur adalah mereka yang memiliki komitmen total dan determinasi untuk maju sehingga
dapat mengatasi berbagai hambatan. Kesulitan yang timbul tidak memadamkan semangat
entrepreneur untuk terus berkreasi dan berinovasi.
2. Dorongan kuat untuk berprestasi
Entrepreneur adalah orang yang berani memulai sendiri, tidak terlalu bergantung pada orang lain,
yang digerakkan oleh keinginan kuat untuk berkompetisi, melampaui standar yang ada dan mencapai
sasaran.
3. Berorientasi pada kesempatan dan tujuan
Entrepreneur yang sukses adalah mereka yang fokus pada peluang yang ada. Mereka memulai
usaha dari peluang, memanfaatkan sumber daya yang ada serta menerapkan struktur dan
strategi secara tepat. Mereka menetapkan standar yang tinggi untuk tujuan tetapi masih dapat
dicapai.
4. Inisiatif dan tanggung jawab
Entrepreneur adalah pribadi yang independen, bergantung pada dirinya sendiri dan secara
aktif mengambil inisiatif. Mereka suka mengambil inisiatif untuk memecahkan masalah.
5. Pengambilan keputusan yang persisten
Entrepreneur adalah mereka yang tidak mudah terintimidasi oleh situasi yang sulit. Mereka
adalah pribadi yang percaya diri dan optimis.
6. Mencari umpan balik
Entrepreneur yang efektif adalah pembelajar yang cepat. Tidak seperti kebanyakan orang,
mereka memiliki keinginan kuat untuk mengetahui bagaimana mereka bertindak dengan
![Page 5: KarakTer](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072008/55cf8ff7550346703ba1cd76/html5/thumbnails/5.jpg)
benar dan memperbaiki kinerjanya. Umpan balik adalah sentral dari pembelajaran seorang
entrepreneur.
7. Internal locus of control
Entrepreneur yang sukses meyakini diri mereka sendiri. Mereka tidak percaya bahwa
keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh takdir, keberuntungan dan kekuatan serupa
lainnya. Mereka percaya bahwa pencapaian yang dipeloreh merupakan hasil pengendalian
dan pengaruh diri. Entrepreneur juga meyakini bahwa mereka dapat mengendalikan
lingkungan melalui berbagai aktivitas yang dilakukan.
8. Toleransi terhadap ambiguitas
Entrepreneur selalu menghadapi kondisi ketidakpastian. Hal ini terjadi karena kurangnya
informasi yang diperlukan untuk memetakan situasi. Entrepreneur dengan toleransi yang
tinggi terhadap ambiguitas akan menanggapi kondisi tersebut dengan upaya-upaya terbaik
untuk mengatasinya.
9. Pengambilan resiko yang terkalkulasi
Entrepreneur bukanlah penjudi. Ketika mereka terlibat dalam suatu bisnis, mereka telah
memperhitungkan dengan pemikiran yang matang. Mereka selalu menghindari untuk mengambil
resiko yang tidak perlu.
10. Integritas dan reliabilitas
Karakteristik ini merupakan kunci kesuksesan relasi antara pribadi dan bisnis yang membuat
entrepreneur dapat bertahan lama.
11. Toleransi terhadap kegagalan
Kegagalan adalah hal yang biasa bagi entrepreneur. Hal ini merupakan bagian dari pengalaman
pembelajaran. Entrepreneur yang efektif adalah mereka yang cukup realistis dalam menghadapi
kesulitan. Mereka tidak menjadi kecewa, terpukul atau depresi ketika mengalami kegagalan.
Sebaliknya, mereka terus mencari kesempatan karena mereka menyadari bahwa banyak pelajaran
yang dapat dipetik dari kegagalan daripada keberhasilan.
12. Energi tingkat tinggi
Entrepreneur sering menghadapi beban kerja yang berat dan tingkat stres yang tinggi. Hal ini
merupakan hal biasa. Entrepreneur selalu memiliki energi yang tinggi untuk menghadapinya.
13. Kreatif dan Inovatif
Entrepreneur yang sukses adalah mereka yang kreatif dan inovatif. Kreatifitas dapat dipelajari dan
dilatih serta merupakan kunci sukses dalam struktur ekonomi masa kini.
![Page 6: KarakTer](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072008/55cf8ff7550346703ba1cd76/html5/thumbnails/6.jpg)
14. Visi
Entrepreneur mengetahui arah bisnis yang akan dijalani. Visi dikembangkan sepanjang waktu yang
menentukan eksistensi bisnis mereka di masa depan.
15. Independen
Entrepreneur menginginkan kebebasan dalam mengembangkan bisnis. Mereka tidak menginginkan
birokrasi yang membelenggu yang dapat menghambat aktivitasnya.
16. Percaya diri dan optimis.
Entrepreneur selalu menghadapi berbagai tantangan tetapi hal itu tidak membuat, kehilangan
kepercayaan diri dan pesimis. Entrepreneur selalu percaya diri dan optimis bahwa mereka dapat
mengatasi berbagai kesulitan yang menghadang.
17. Membangun tim
Meskipun entrepreneur selalu menginginkan otonomi tetapi tidak membatasi keinginannya untuk
membangun tim entrepreneurship yang kuat. Entrepreneur yang sukses membutuhkan tim yang
handal yang dapat menangani pertumbuhan dan perkembangan usaha.
Sementara itu, Barringer dan Ireland (2008) mendeskripkan empat karakteristik utama yang dimiliki
entrepreneur sukses. Keempat karakter tersebut adalah :
Hasrat yang kuat terhadap bisnis.
Karakteristik ini mendeskripsikan kepercayaan entrepreneur bahwa bisnis secara positif akan
mempengaruhi kehidupan manusia dan menjadikan dunia lebih baik untuk ditinggali. Hal ini juga
menjelaskan mengapa banyak eksekutif yang telah mapan meninggalkan pekerjaanya dan memulai
bisnisnya sendiri.
Fokus pada produk dan pelanggan.
Karakteristik ini menekankan betapa pentingnya seorang entrepreneur untuk memahami dua elemen
penting dalam bisnis yaitu bisnis dan pelanggan. Entrepreneur memiliki obsesi untuk menawarkan
produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Keuletan meskipun menghadapi kegagalan.
Kegagalan adalah hal yang biasa dalam berbisnis, apalagi jika entrepreneur memulai bisnisnya yang
baru. Beberapa jenis usaha membutuhkan serangkaian eksperimentasi sebelum sukses diraih.
![Page 7: KarakTer](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072008/55cf8ff7550346703ba1cd76/html5/thumbnails/7.jpg)
Kegagalan dan kemunduran menjadi bagian dari proses yang mesti dihadapi. Entrepreneur sukses
memiliki keuletan dan kegigihan untuk menghadapi situasi tersebut.
Kepandaian dalam eksekusi.
Bisnis yang sukses tak lepas dari kepandaian entrepreneur mengimplementasikan berbagai
rencananya ketika usaha mulai berjalan. Pepatah China kuno menyatakan bahwa “memuka sebuah
bisnis adalah mudah, tapi untuk membuatnya terus buka, adalah sulit. Entrepreneur harus dapat
memadukan berbagai aktivitas: mengeksekusi ide menjadi model bisnis yang riil, membangun
kebersamaan tim, membangun kemitraan, mengelola keuangan, memimpin, memotivasi karyawan
dan sebagainya.
(Wijatno,S. 2009, Pengantar Entrepreneurship, Jakarta, PT Gramedia Widiarsarana.)
Berangkat dari semua teori tentang karakteristik wirausahawan di atas, konsep karakteristik
wirausahawan yang menjadi pemahaman dalam penelitian ini adalah ciri mentalitas khusus berupa
kemampuan, kecenrendungan, sifat, perilaku, dan habit yang mempengaruhi orientasi individu
terhadap wirausaha, dan mendukung kegiatan, kelancaran, serta keberhasilan dalam berwirausaha.
Dari sekian banyak karakteristik wirausahawan yang diungkapkan para ahli tersebut diatas, yaitu
kepercayaan diri, terobsesi oleh peluang, toleransi terhadap resiko, serta kreatifitas dan inovasi.