karakterisasi penekukan bahan aluminium …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
PROSIDING SEMINAR
PENELITlAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
KARAKTERISASI PENEKUKAN BAHAN ALUMINIUMMENGGUNAKAN CETAKAN "B" PADA MESIN TEKUK MODEL
MPV 1620
Paidjo, Ari Satmoko, SaginoPusat Tekn%gi Reaktor dan Kese/amatan Nuklir
ABSTRAK
KARAKTERISASI PENEKUKAN BAHAN ALUMINIUM MENGGUNAKANCETAKAN "B" PADA MESIN TEKUK MODEL MPV 1620. Telah dilakukankarakterisasi uji operasi dari mesin tekuk model MPV 1620 pada aidang OperasiFasilitas - Pusat Teknonolgi Reaktor dan Kese/amatan Nuklir (aOFa - PTRKN).Oengan cara melakukan penekukan benda kerja berupa pelat khususnya dari pelataluminium ukuran ketebalan mulai dari (1, 2, 3, 4, 5,5 dan 8) mm pada cetakan "a".Karakterisasi menghasilkan bahwa sudut tekukan bersifat linear terhadap angkacaunter terutama untuk sudut-sudut antara 90· dan 180·. Persamaan-persamaanlinear berbeda untuk ketebalan aluminium yang berbeda. Hasil ini dapat digunakansebagai referensi untuk proses penekukan bahan aluminium di kemudian hari.Kata kunci : karakterisasi, mesin tekuk, aluminium
ABSTRACT
CHARACTERIZA T10N OF BENDING FOR ALUMINIUM MA TERIAL USING PLA TEBENDING MACHINE MPV 1620 WITH "B" MATRIK. The characterization has beendone for plate bending machine MPV 1620 operation in Operation Facility Oimision PTRKN. The characterization is performed by bending plate in aluminium havingthickness of 1, 2, 3, 4, 5, 5,5, and 8 mm on matrix" a". The characterization gives theresult that the bend angle is linear to the caunter setting especially for angles between90· and 180·. These linear equations different for different thickness. These result canbe used as reference for future bending process using aluminium material.Keyword: characterization, bending machine, aluminium
PENDAHULUAN
Salah satu peralatan yang tersedia di bengkelelektromekanik adalah peralatan mesin tekuk
pelat. Kegunaannya untuk menekuk bahanberbentuk pclat. Saat ini, setiap melakukan
penekukan pclat dengan ukuran sesuai pesananharus melalui uji coba operasi lebih dulu dengan
cara mengoperasikan beberapa potong pelat
dengan tebal yang sarna guna memperoleh angka
sudut yang tepa!. Hal ini tentu saja memboroskan
waktu dan biaya.
Untuk mcngatasi hal tersebut maka perludilakukan evaluasi karaktcrisasi hasil tckuk.
Bahan yang digunakan adalah Aluminium dengankClebalan berbeda-beda. Dcngan diperolehkaraklcrisasi lersebul, diharapkan pckerjaan
penekukan menggunakan mesin tekuk dapat lebih
efisien dalam hal waktu, biaya dan tenaga.
TATA KERJA
Alat-alat y,mg digunakan untuk dalammelakukan karakterisasi mesin tekuk adalah :
kunci ring sesuai kebutuhan, alat potong pelat,
kikir, martil, garis busur, garis lurus, jangka
busur, alat tulis, sentcr/lampu penerang, dan lainlain.
Dalam melakukan kegiatan, beberapa alaI
banlu yang bers!fat pelindung keselalllatan yangharus digunakan antara lain : pakaian ke~ia,
sepalu keselalllalan, sarung langan, kain Illajun.
1<> ISSN 1410 - 8178 Paidjo, dkk
PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akslerator dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
Langkah Awal Pengoperasian
Sistem pengoperasian mesin tekuk sangatpenting, bagi operator untuk memperhatikan halhal sebagai berikut :I. Sebelum menghubungkan mesin dengan
sumber daya listrik, tangki minyak pelumasharus diisi dengan ESSO NUTTO K68(setara) sampai penuh.
2. Handel panel listrik untuk mesin tekuk (M6)dinaikkan.
3. Handel panel listrik pad a body mesin tekukdiputar arah kanan.
4. Lampu tombol otomatis pada posisi tidakhidup (OFF).
pemasangan Benda Kerja
I. Baut penahan/penjepit cetakan dikendorkansesuai kebutuhan.
2. Posisi cetakan diatur sesuai kebutuhan,dengan cara kedua ujung cetakan diangkatmenggunakan kedua pengkait yang sudahdisediakan di ujung kedua hidrolik.
3. Setelah posisi cetakan disesuaikan kebutuhan,baru ditahan dengan empat penahan supayatidak bergeser pada saat ditekan.
4. Posisi pengkait cetakan dilepas denganmenurunkan posisi hidrolik.
5. Benda kerja ditempatkan pada POSIS)horisontal di atas cetakan.
6. Pahat penekuk diatur tepat diatas benda kerja,dengan mengatur angka caunter menggunakantombol wama hitam, sesuai sudut yangdiinginkan.
Melepas Benda Kerja
I. Setelah benda kerja ditekuk sesuai sudut yangdiinginkan, pahat penekuk dinaikan diatasbenda kerja dengan menaikkan hidrolikmelalui injakan kaki.
2. Benda kerja bisa diambil untuk diperiksa hasiltekukan sesuai yang diinginkan.
Langkah Operasi Mesin Tekuk
I. Pakaian alat pelindung diri : pakaian kerja,sepatu kerja, topi keselamatan, sarung tangandan kain majun.
2. Periksa dan pastikan isi oli hidrolik.3. Periksa dan pastikan sumber daya listrik.4. Periksa dan pastikan posisi cetakan yang
diinginkan.5. Periksa dan pastikan penahan/penyepit
cetakan supaya tidak bergeser.6. Siapkan benda kerja yang akan ditekuk dan
ditempatkan di atas cetakan pada posisihorisontal.
7. Saklar panel listrik pada mesin tekuk diputararah jaru11ljam (ON).
8. Pahat penekuk ditempatkan di atas bendakerja pada garis yang ditentukan, untukmenentukan sudut awal.
9. Bila sudut yang ditentukan sudah sesuaikebutuhan, maka pahat tekuk dinaikkan untukmelepas benda kerja.
10. Mesin tekuk dimatikan dengan memutar kuncikontak kearah berlawanan jarum jam.
II. Handel panel listrik diputar berlawanan jarumjam.
Mesin Tekuk model MPV 1620
Mesin tekuk model MPV 1620 adalah
mesin yang digunakan untuk menekuk logamberbentuk pelat. Komponen utama mesin tekukini terdiri dari sistem hidrolis, mata/pahat tekuk,cetakan dan pengatur mata tekuk diperlihatkanpada Gambar I.
6
Gambar I. Mesin tekuk
Keterangan :I. Pahat mesin tekuk
2. Tabung hidrolik3. Tempat angka counter4. Motor angka counter5. Saklar6. Tombol listrik7. Tombollistrik
8. Cetakan pelat
Gambar 2. Cetakan / tempat dudukan tekukanbenda kerja
Paidjo, dkk. ISSN 1410 - 8178 17
PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusot Teknologi Akselerotor don Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
Cetakan yang digunakan dalamkarakterisasi ini adalah Cetakan "B". Cetakan ini
mempunyai dimensi seperti ditunjukkan dalamGambar 2.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan yang digunakan dalam penekukanadalah pelat aluminium dengan ketebalan I, 2, 3,4, 5, 5.5, dan 8 mm. Jenis aluminium bermacammacam sesuai dengan ketersediaan di bengkel.Hasil penekukan dapat dilihat pada Tabel 1hingga Tabel 7.
Data dari Tabel 1 hingga 7 diplotkandalam grafik seperti ditunjukkan dalam Gambar4. Pada gambar tersebut terlihat bahwa padaawalnya hubungan antara angka counter dansudut tekukan bersifat linear. Namun ketika sudutakhir tekukan di bawah 90°, kurva cenderungtidak linear. Hal ini disebabkan oleh cetakan
sudut tekuk yang berbentuk siku-siku. Mesintekuk ini memang diharapkan untuk menekukpelat dengan sudut antara 90° dan 180°.
Tabel I. Hasil penekukan pelat AI padaketebalan 1 mm
NoAngka counterSudut tekukan (0)
Jari-jari (R)
(mm)1
26.1 16718
2
23.7 15418
3
21 14018
4
19.1 12918
5
16.8 12018
6
14.5 10817.5
7
13 9017.5
8
12.1 6718
9
10 3315
Tabel 2. Hasil penekukan pelat Al pad aketebalan 2 mm
NoAngka caunterSudut tekukan (0)
Jari-jari (R)
(mm)1
29 16818
2
27.1 15818
3
23.7 13620
4
21.2 12319
5
19 11219
6
14.3 9020
7
13.3 7618
8
12.2 5815
Tabel 3. Hasil penekukan pelat AI padaketebalan 3 mm
No Angka cauterSudut tekukan (0)Jari-jari (R)(mm)1
29.8 16715
2
27.4 14516
3
25.6 13716
4
23.8 12516
5
21.4 11417
6
19.1 10217
7
15.5 9018
8
14.4 7017
9
13.6 5817
Tabel 4. Hasil penekukan pelat AI pada ketebalan4 rnm
NoAngka counterSudut tekukan nJari-jari (R)
(mm)1
30.5 16615
2
28.3 15114
3
26.6 13713
4
24.1 12113
5
22.7 11511
6
20.3 10212
7
17.2 9010.5
8
15.6 6610.5
Tabel 5. Hasil penekukan pelat AI pad a ketebalan5mm
NoAngka counterSudut tekukan nJari-jari (R)
(mm)1
30.9 16514
2
28.9 15216
3
26.5 13717.5
4
24.3 12117
5
20.5 10018
6
19 9020
7
17 7720
8
15.3 5015
Tabel 6. Hasil penekukan pelat AI pad a ketebalan5,5 mm
NoAngka counterSudut tekukan (0)
Jari-jari (R)
(mm)1
31.2 16418
2
29.1 15018
3
27.3 13718
4
24.8 12017
5
21.8 10517.5
6
19.2 9018
7
17.5 6518
8
16 4515
IX ISSN 1410 - 8178 Paidjo, dkk
PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akslerator dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
180
160
yl = 5.9)78x + 24.122
y2= 5.3712x+ 10.941
140 y3 = 5174x + 3.2064120-'"
y4= 5.7762x· 14.032" -:; 100 yS = 6.278x . 29.554-5 80 Z?
yS.5 = 6.1525x ·29.63260 vB = 68959x· 61.037Tabel 7. Hasil penekukan pelat AI pada ketebalan
8 mm
NoAngka counterSudut tekukan nJari-jari (R)
(mm)1
31.4 15718
2
29.7 14418
3
27.4 12618
4
24.5 10619
5
21.6 9018
40
o 10 15 20 25 35
Gambar 6 menunjukkan korelasi linearantara angka counter dengan sudut tekuk.Persamaan matematika diperoleh denganmenggunakan regresi linear sehingga diperolehpersamaan sebagai berikut (Y(x) menggambarkansudut akhir untuk ketebalan aluminium x mm, danc menggambarkan angka counter:
Y(I) = 5,51 c + 24,12Y(2) = 5,37 c + 10,94Y(3) = 5,27 c + 3,21Y(4) = 5,78 c - 14,03Y(5) = 6,28 c - 29,55Y(5,5) = 6,15 c - 29,63Y(8) =6,90c-61,04
Dengan telah dilakukannya karakterisasimesin tekuk, maka pekerjaan penekukanberikutnya dapat mengacu kepada persamaanpersamaan tersebut di atas. Tentu saja persamaantersebut hanya berlaku untuk bahan aluminiumberketebalan tertentu.
180 ............................ ---160
~'r.,-j.tebal1 mm
j.~140 • teba! 2 mm
j.. .I.f
•120
tebal 3 mm ~•J. •••• tebal4 mm
~•-:;; 100
debal5mm.~
• tebal 5.5 mm
J. •••80
,• tebal 8 mm•
·f· 60
•••
40
".~2('
0
5101520253035
Gambar 4. Sudut hasil tekukan berdasarkan
pengesetan angka counter
Gambar 5. Hasil karakterisasi mesin tekuk untukbahan aluminium cetakan B
KESIMPULAN
Telah dilakukan karakterisasi terhadapkinerja mesin tekuk model MPY 1620 untukbahan aluminium berbagai ketebalan dengancetakan B. Karakterisasi menghasilkan persamaanlinear antara sudut akhir tekukan dengan angkacounter pengesetan. Dengan diperolehnyapersamaan tersebut, maka pekerjaan penekukanmenjadi lebih hemat waktu dan biaya. Apabiladiinginkan sudut tekukan tertentu, maka tinggalmemilih persamaan sesuai dengan tebal bahan,memasukkan harga sudut dan kemudianmenghitung angka counter yang harus diset.
DAFT AR PUSTAKA
1. PAIDJO, SAGINO, Logbook PengoperasianMesin Tekuk Model MPY 1620.
2. --------------, Mesin tekuk MPY 1620.
TANYA JAWAB
Joko Prasetio
~ Berapa maksimal tebal plat masing-masinguntuk cetakan A, B, C, dan D?
Paidjo{> Untuk cetakan A pada mesin tekuk biasanya
untuk ketebalan pelat I sid 2 mm, sedangkanuntuk cetakan S, C, dan D bisa untukketebalan 20 mm dan bahannya bisa Carbonsteel dan stainless steel.
Paidjo, dkk. ISSN 1410 - 8178 19