karakterisasi simplisia

Upload: eva-apriliyana-rizki

Post on 04-Jun-2018

294 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    1/22

    KarakterisasiSimplisia

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    2/22

    Pendahuluan Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan

    sebagai obat yang belum mengalami pengolahanapapun juga dan lecuali dinyatakan lain berupabahan yang telah dikeringkan.

    Simplisia nabati adalah simplisia berupa tumbuhanutuh, bagian tumbuhan atau isi sel yang dengan cara

    tertentu dikeluarkan dari selnya atau senyawa nabatilainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan daritumbuhannya dan belum berupa senyawa kimiamurni.

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    3/22

    Variasi kandungan kimia tumbuhan obat (in vivo)

    disebabkan oleh :

    Genetik (bibit) Lingkungan (tempat tumbuh, iklim) Rekayasa agronomi Panen (waktu dan pasca panen)

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    4/22

    Tujuan Karakterisasi Simplisia

    Memahami pentingnya uji kebenaransimplisia

    Dapat melakukan uji kebenaran simplisiasecara kimia

    Dapat menjamin kebenaran simplisia

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    5/22

    Penetapan Standar Analisis Simplisia

    1. Mikroskopikmencakup pengamatan terhadap penampangmelintang simplisia atau bagian simplisia danterhadap fragmen pengenal serbuk simplisia

    2. Organoleptismeliputi pengamatan wujud, rupa, warna, bau danrasa

    3. Penetapan Kadar senyawa tertentu dalam simplisia

    4. Uji IdentifikasiUntuk membuktikan bahwa bahan yang diperiksamempunyai identitas yang sesuai dengan yangtertera pada etiket

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    6/22

    Metode Analisis

    MMI1. Penetapan Kadar Minyak Atsiri2. Penetapan Kadar Abu3. Penetapan Kadar Abu Larut Air4. Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam5. Penetapan Susut Pengeringan6. Penetapan Kadar Air7. Penetapan Kadar Sari Larut Air8. Penetapan Kadar Sari Larut Etanol9. Penetapan Bahan Organik Asing10. Penetapan Kadar Tanin

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    7/22

    WHO (Quality Control Methods forMedicinal Plant Materials)

    1. Determination of foreign matter2. Macroscopic & microscopic examination3. Determination of ash4. Determination of extractable matter

    5. Determination of water & volatile matter6. Determination of volatile oil7. Determination of bitterness value8. Determination of haemolytic activity9. Determination oftannins

    10. Determination of swelling index11. Determination of pestisides residues12. Determination of arsenic & heavy metals13. Determination ofmicroorganism

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    8/22

    Ruang Lingkup

    Karakteristik simplisia meliputi : Mikroskopik

    Kadar air Susut pengeringan Kadar abu Kadar sari larut air dan larut etanol Bahan organik asing

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    9/22

    Ruang Lingkup

    Karakteristik simplisia meliputi : Mikroskopik

    Kadar air Susut pengeringan Kadar abu Kadar sari larut air dan larut etanol Bahan organik asing

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    10/22

    Penetapan Kadar Abu

    Parameter kadar abu merupakan pernyataan dari jumlahabu fisiologik bila simplisia dipijar hingga seluruh unsurorganik hilang. Abu fisiologik adalah abu yang diperoleh darisisa pemijaran (Depkes RI, 2000).

    Penetapan fisis dari sediaan jamu (simplisia) dilakukanberupa penetapan kadar abu sisa pemijaran (kadar abutotal) dan kadar abu yang tidak larut dalam asam (Anonim,2007).Pemeriksaan ini digunakan untuk mengidentifikasi suatusimplisia karena tiap simplisia mempunyai kandungan ataukadar abu yang berbeda-beda, dimana bahan anorganikyang terdapat dalam simplisia tersebut ada yang terbentuksecara alami dalam tumbuhan. (Anonim, 2007)

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    11/22

    Kadar Abu

    Prinsipnya adalah bahan dipanaskan pada temperaturedimana senyawa organik dan turunannya terdekstruksidan menguap hingga tersisa unsur mineral organik,penetapan kadar abu bertujuan memberi gambaran

    kandungan mineral internal dan eksternal dalamsimplisia, mulai dari proses awal sampai terbentuknyaekstrak. Kadar abu diperiksa untuk menetapkan tingkatpengotoran oleh logam-logam dan silikat (Anonim,2007).

    Kadar Abu :a. Kadar Abu Larut Airb. Kadar Abu Tidak Larut Asam

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    12/22

    Kadar Abu

    Kadar abu total (sisa pemijaran) dan abu yang tidak dapatlarut dalam asam dapat ditetapkan melalui metode yangresmi.Dalam hal ini terjadi pemijaran dan penimbangan, total abukemudian dididihkan dengan asam klorida, disaring,dipijarkan dan ditimbang abu yang tidak larut dalam asamdimaksudkan untuk melarutkan kalsium karbonat, alkaliklorida sedangkan yang tidak larut dalam asam biasanyamengandung silikat yang berasal dari tanah atau pasir.Jumlah kotoran, tanah, tanah liat dan lain-lain yang terdapatdalam sample uji disebut sebagai zat anorganik asing yangterbentuk dalam bahan obat atau melekat pada bahan obatpada saat pencampuran (Anonim, 2007).

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    13/22

    Kadar Sari

    Uji kadar sari dari suatu ekstrak bahan obatalam dimaksudkan agar dapat memberikangambaran awal sejumlah kandungan, dengan

    cara melarutkan ekstrak sediaan dalampelarut organik tertentu (etanol atau air)(Anonim, 2007).

    Kadar Sari :a. Kadar Sari Larut Airb. Kadar Sari Larut Etanol

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    14/22

    Kadar Sari

    Dalam menetapkan besarnya kadar sari yang terkandungdalam bahan obat tradisional (ekstrak) dilakukan beberapakali penimbangan hingga diperoleh bobot tetap/konstan.Bobot konstan yang dimaksud adalah dua kali penimbanganberturut-turut berbeda tidak lebih dari 0,5 mg tiap gramsisa yang ditimbang (Anonim, 2007).Cara perhitungan kadar sari (Anonim, 2007) :Berat ekstrak = [berat penimbangan total berat cawankosong]

    Kadar sari larut etanol (N) = 5 x berat ekstrak/Beratsample x100%

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    15/22

    Kadar AirAir dalam bahan pangan: bebas dan terikat.Air bebas, terdapat dalam ruang-ruang antarsel dan intergranulardan pori-pori yang terdapat pada bahan.Air yang terikat secara lemah karena terserap (teradsorbsi) padapermukaan koloid makromolekulaer seperti protein, pektin pati,sellulosa. Selain itu air juga terdispersi di antara kolloid tersebut danmerupakan pelerut zat-zat yang ada di dalam sel. Air yang ada dalambentuk ini masih tetap mempunyai sifat air bebas dan dapatdikristalkan pada proses pembekuan.Air yang dalam keadaan terikat kuat yaitu membentuk hidrat.Ikatannya berifat ionik sehingga relatif sukar dihilangkan ataudiuapkan. Air ini tidak membeku meskipun pada suhu 0 o F.

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    16/22

    Penetapan Kadar Air

    Kadar air adalah banyaknya hidrat yangterkandung zat atau banyaknya air yangdiserap dengan tujuan untuk memberikanbatasan minimal atau rentang tentangbesarnya kandungan air dalam bahan (DepkesRI, 2000).

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    17/22

    Metode Penentuan Kadar Air

    Oven Pengering (Thermogravimetri) Titrasi Karl Fisher Reaksi Kimia

    Destilasi Azeotrop

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    18/22

    Penentuan Kadar Air dengan OvenPengering (Thermogravimetri)

    Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkanatau menghilangakan sebagian air dari suatu bahandengan cara menguapkan air tersebut denganmenggunakan energi panas. Biasanya kandungan airbahan tersebut dikurangi sampai suatu batas agarmikroba tidak dapat tumbuh lagi didalamnya

    Prinsip dari metode oven pengering adalah bahwa airyang terkandung dalam suatu bahan akan menguapbila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105 o Cselama waktu tertentu. Perbedaan antara beratsebelum dan sesudah dipanaskan adalah kadar air.

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    19/22

    Kelemahannya antara lain:Bahan lain di samping air juga ikut menguap

    dan ikut hilang bersama dengan uap misalnyaalkohol, asam asetat, minyak atsiri, dan lain-lain.Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yangmenghasilkan air atau zat mudah menguaplain. Contoh gula mengalami dekomposisi ataukaramelisasi, lemak mengalami oksidasi dansebagainya.Bahan yang mengandung bahan yang dapatmengikat air secara kuat sulit melepaskan

    airnya meskipun sudah dipanaskan.

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    20/22

    Penentuan Kadar Air dengan caraDestilasi (Thermovolumetri)

    Prinsip penentuan kadar air dengan destilasi adalahmenguapkan air demgan pembawa cairan kimia yangmempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan tidakdapat campur dengan air serta mempunyai berat jenis lebihrendah daripada air.Zat kimia yang dapat digunakan antara lain: toluen, xylen,benzen, tetrakhlorethilen dan xylol.Cara penentuannya adalah dengan memberikan zat kimiasebanyak 75-100 ml pada sampel yang diperkirakanmengandung air sebanyak 2-5 ml, kemudain dipanaskansampai mendidih. Uap air dan zat kimia tersebutdiembunkan dan ditampung dalam tabung penampung.Karena berat jenis air lebih besar daripadazat kimia tersebutmaka air akan berada dibagian bawah pada tabungpenampung. Bila pada tabung penampung dilengkapi skalamaka banyaknya air dapat diketahui langsung.

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    21/22

    Penetapan Susut PengeringanSusut Pengeringan adalah pengukuran sisa zat setelah pengeringanpada temperature 105 0C selama 30 menit atau sampai beratkonstan, yang dinyatakan sebagai nilai prosen.

    Dalam hal khusus (jika bahan tidak mengandung minyakmenguap/atsiri dan sisa pelarut organic menguap) identik dengankadar air, yaitu kandungan air karena berada di atmosfer/lingkunganudara terbuka.

    Tujuannya adalah untuk memberikan batasan maksimal (rentang)

    tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan. Nilaiatau rentang yang diperbolehkan terkait dengan kemurnian dankontaminasi.

  • 8/13/2019 Karakterisasi Simplisia

    22/22

    Tugas KelompokBuatlah makalah dalam bentuk Power Point Presentation mengenai satu jenis tanaman dibawah ini :

    1. Rimpang Jahe Merah2. Daun Sirih Merah3. Daun Kumis Kucing

    4. Herba Sambiloto5. RimpangTemu LawakMeliputi :1. Tinjauan Biologi (Sistem Klasifikasi Tanaman, morfologi, Kandungan Zat

    Aktif dan Khasiat)

    2. Parameter Standarisasinya meliputi :Parameter Spesifik ( Makroskopik, Mikroskopik, Kadar Sari, KandunganZat Aktif tertentu)Parameter Non Spesifik (Kadar Air, Kadar Abu, Susut Pengeringan)