karbonat oh karbonat…
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
1/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 1/37
Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya)Posted on May 21, 2012
di radio aku dengar lagu kesayanganmu
ku telepon di rumahmu sedang apa sayangku
kuharap engkau mendengar dan ku katakan rindu
la. la.. la.. la.. la.. la..
(Gombloh-Kugadaikan Cintaku)
begini ilustrasinya sobat :p
ilustrasi m akna sebuah radio dan m erdunya gerakan rumput yang menanti s entuhan
:p http://www.indowebster.com/download/audio/Gombloh_Kugadaikan_Cintaku
batuan karbonat diketahui menempati sekitar 25% dari total batuan sedimen dalam rekaman geologi (Boggs,
Jr 2006 halamn 159). versi raymond (2002) batuan karbonat hanya menempati 4% (ini yang di laut) yang ada
dipermukaan tapi dikontinen (benua yang udah ancient carbonate) menempati 10-35% (Blatt, 1970 dan Folk,
1974 dalam Raymond, 2002). sedimen karbonat menutupi area yang besar di samudra atlantik, laut india,
dan selatan pasifiik. di sedimen karbonat bisa hadir di danau, soil dan dune di lingkungan arid (kering) dan
semi arid, di area area yang ada aktivitas hidrotermal (manifestasi geotermal) dipermukaan yang membawa
mata air panas (pernah dengar istilah travertine? yep itulah dia).
batuan ini penting dipelajari, kenapa?? saya juga tidak tahu pasti jawabannya yang jelas dia juga batu jadi
heolohis setidaknya harus tahu lah barang satu dua kata tentang batuan ini. disamping aspek ekonomis yangdimilikinya kayak batugamping (limestone) dan dolomite (dolostone) yang lumayan banyak digunakan
dibidang agrikultur dan industri, buat bahan baku bangunan, campuran cat, kosmetik, sampai batuan
reservoir yang cukup oke (terutama dolomit yang punya pori sekunder cukup wah). kita lupakan kenapa kita
harus belajar ini batuan anggap saja lagi iseng pengen tau!
thekoist
http://www.indowebster.com/download/audio/Gombloh_Kugadaikan_Cintakuhttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/headphones_women_music_grass_girl_parks_desktop_2559x1577_wallpaper-1038421.jpghttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/headphones_women_music_grass_girl_parks_desktop_2559x1577_wallpaper-1038421.jpghttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/headphones_women_music_grass_girl_parks_desktop_2559x1577_wallpaper-1038421.jpghttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/headphones_women_music_grass_girl_parks_desktop_2559x1577_wallpaper-1038421.jpghttp://thekoist.wordpress.com/http://www.indowebster.com/download/audio/Gombloh_Kugadaikan_Cintakuhttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/headphones_women_music_grass_girl_parks_desktop_2559x1577_wallpaper-1038421.jpghttp://thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/http://thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
2/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 2/37
oh ya sebelumnya batuan karbonat ini di ada dua macam yang paling umum (udah disebutin duluan tadi
diatas) yaitu limestone (batugamping banyak yang bilang batukapur istilah dagang or informalnya di
masyarakat) dan dolomit (atau dolostone yaitu gatugamping dengan kadar Mg tinggi).
secara definitif batuan karbonat adalah batuan dengan kandungan mineral karbonat (mineral yang rumus
kimia senyawanya ada ikatan ion CO3) mencapai 50% atau lebih. (Raymond, 2002). jadi istilah istilah macam
batupasir karbonatan, batulanau karbonatan dan lain lain bukan batuan karbonat (hanya batuan sedimen
lain yang mengandung semen karbonat atau beberapa fragmen kerangka karbonat yang gak sampe 50%).
secara umum batuan karbonat ini mengandung fase primer, sekunder dan butiran reworked. fase primer ini
merupakan mineral presipitasi yang dihasilkan oleh organisme, sementara mineral karbonat sekunder
dihasilakna oleh presipitasi alami non organik yang mungkin terjadi saat proses diagensis berlangsung.
material reworked ini sama dengan mekanisme yang trjadi pada batuan terigen klastik yaitu hasil abrasi
lapukan batuan sebelumnya (hanya saja pada batuan karbonat batuan yang udah kebentuk sebelumnya ya
batuan karbonat juga maka dikenal istilah intraklas, ekstraklas nanti kita bahas).
lime mud merupakan istilah untuk material karbonat dengan butiran yang sangat halus lebih kecil dari
ukuran pasir (kurang lebih kayak matrik or lempung versi karbonatlah) dibagi dua jenis yaitu micrite yaitu
butiran karbonat berukuran
-
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
3/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 3/37
ooid dan skeletal grain, yang berukuran silt sampai yang kasar berupa agregat kristal kalsit, (2) mikrokistalin
kalsit atau carbonate mudy ang secara tekstural analog dengan mud di batuan sedimen silisiklastik namun
lebih kecil lagi, (3) sparry calcite, yang mengandung kristal kalsit yang lebih kasar (kasar disini maksudnya
saking halusnya dia malah tergaung setelah terpresipitasi membnetuk suatu massa semen kristal yang
nyeplok ngisi rongga mengikat semua butiran) hanya terlihat dibawah mikroskop.
Carbonate grain
geologis pada awalnya menganggap batugampiong merupakan batuan kristalin dengan kandungan foisl dan
garam karbonat hasil presipitasi dalam air laut. sekarang kita tahu bahwa batuan karbonat itu tidak hanya
bertekstur kristalin tapi juga berupa agregat karbonat yang terikat semen karbonat hasil presiptasi.
disamping, butiran yang mengalami transport mekanis seperti sebelum diendapkan (klastik). Folk (1959)
menggunakan istilah allochem (baca: alokem) untuk jenis butiran karbonat yang tidak mengalami persipitasi
kimia normal bersama tubuh batuan (bareng semen or matriknya or material lainnya.. kayak klastik lah
kurang lebih). kayak batuan sedimen lainnya butiran karbonat juga bervariasi ada yang brukuran silt kasar
(0.02 mm), sand (lebih dari 2 mm), bahkan partikel yang lebih besar sepreti cangkang fosil juga hadir. kurang
lebih dapat dibagi kedalam lima jenis, tiap jenis mencirikan bentuk, struktur internal, dan mode dari
originnya: klas karbonat, ooid, peloid, dan butiran agregat (Boggs, 2006).
1. klas karbonat atau carbonate clast (Lithoclast)
merupakan fragmen batuan karbonat yang berasal dari hasil erosi batugamping sebelumnya di darat atau
erosi secara pasial dan sempurna dari sediemn karbonat yang terlitifikasi di dalam cekungan pengendapan
(Boggs, 2006). jika klas karbonat berasal dari batugamping lebih tua yang hadir di darat dan sourcenya
berasal dari luar cekungan pengendapan (depositional basin), maka dikenal sebagai extraclast. jika berasal
dari dalam basin karena erosi dari semiconsolidated arbonate sediment di lantai laut, atau tidal flat yang
berdekatan, atau carbonate beach (beachrock) maka dikenal dengan intraclast. perbedaan antara ekstraklasdan intraklas memiliki implikasi yang penting terhadap interpretasi dari sejarah transport dan pengendapan
dari batugaming. ekstraklas biasanya mengandung iron-stained rim (pengotor besi) yang dibawa saat
pelapukan terjadi, yang dapat hadir dalam bentuk urat. tapi tetap saja distingsi (perbedaan) ini cukup sulit
untuk diamati. litoklas (atau limeklas) bukan merupakan istilah khusus yang dipakai di klas karbonat untuk
mengganti dua istilah tadi (dalam boggs, 2006 hal 162).
litoklast memiliki range dari sangast halus sampai ukuran pasir dan gravel, namun fragmen yang umum hadir
seukuran pasir, menunjukan tekstur yang sama dengan butiran klas (litik) lainny tapi butiran subangular
bahkan angular mengidikasikan sejarah transport dan kematangan dan sebagainya. beberapa klas
menunjukan struktur dan tekstur internal seperti laminasi, klas yang lebih tua, butiran siliisklastik, fosil, ooid,
atau pellet, tapi kebanyakan homogen secara internal. litoklas ini tidak melimpah jumlahnya dalam batuan
karbonat jika dibandingkan dengan komponen karbonat lainnya.
dari penjelasan diatas kurang lebih litoklas (intraklas dan ekstraklas) analog dengan lithic fragmen di batuan
sedimen kasar silisiklastik. yaitu berasal dari hasil pelapukan batuan karbonat sebelumnya.
2. Skeletal Grain (butiran cangkang)
butiran ini berasal dari fragmen tubuh (cangkang) fosil organisme. apapun itu bisa foram besar, foram kecil
(planktonik dan bentonik) dan cangkang invertebrata lainnya. menurut beberapa penulis (Nichols, Raymond,
Boggs, dan Tucker) cangkang pada batuan karbonat kebanyakan disusun oleh aragonit (polymorf dari kalsit)
yang mana menurut dunham dapat saja terubah menjadi kalsit selama proses diagensis terjadi.
-
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
4/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 4/37
3. Non skeletal grain (butiran non-cangkang)
ini adalah fragmen on cangkang (non fosil) termasuk jenis yang juga banyak dijumpai dalam fragmen
karbonat. jenisnya ada cemacem menurut Folk (1959, dalam Tucker 1990) dibagi kedalam: coated grain (ooid,
oncoid, pisoid, dan lain lain) dan non-coated grain (peloid, aggregate, dan clast) atau dalam boggs (2006)
seperti dijelaskan diatas ada lithoclast (intra dan ekstraklas), ooid, peloid, dan aggregate grains.
a. Ooid
ooid ini seperti kata Tucker (1990) merupakan tipe non skeletal yang coated grain (butirannya diselimuti
laminasi atau lapisan tipis karbonat). menurut Boggs butiran ini menyerupai nucleous (inti) yang diselimuti
oleh laminasi tipis karbonat. nucleous ini isinya bisa berupa material terigen (butir pasir), cangkang fosil,
butiran karbonat, atau apa saja.
menurut boggs (2006), coated grain ini terbentuk akibat saturasi larutan karbonat dalam air (laut or danau
or dimana aje) dimana bottom current (arus bawah) yang kuat terjadi menyebabkan agitasi dan saturasi yang
tinggi dari larutan ion karbonat dalam fluida memugkinkan presipitasi karbonat (kalsit atau aragonit)
membungkus material (nucleous) tadi dan tadaaaa terbentuklah coated grain (ooid). batuan karbonat yangdibentuk dari fragmen fragmen ooid ini terkadang dikenal oolite (makanya ada istilah oolitic grainstone,
wackestone dan lain lain).
sama kayak butiran karbonat yang lain ooid ini juga bisa berubah komposisi mineraloginya, ooid modern
disusun oleh butiran aragonit sedangkan yang ancient disusun oleh kalsit, tentu saja due to diagenesis pak
dhe
variasi mineralogi dalam ooid hadir berhubungan dengan level air laut, pada fase high stand rupanya air laut
cocok untuk terbentuknya formasi ooid kaslit karena level CO2 cenderung tinggi dan rasio Mg/Ca rendah
selama waktu ini; pada low stand ooid aragonit hadir karena menurunnya level CO2 dan rasio Mg/Ca yang
lumayan tinggi (Wilkinson, Owen, danCarroll, 1985).
ternyata struktur internal dari ooid ini setelah diteliti lebih dalam lagi oleh para ahli memiliki pola yang tidak
hanya berupa laminasi konsentris tapi juga pola radial (jadi ada fabric garis yang tegak lurus terhadap
laminasi radial nanti dikasi ilustrasinya dibawah). menurut Boggs pola radial ini juga menunjukan layer
konsetris (artinya tiap laminasi layer konsetris ini ada pola lapisan radialnya juga) hal ini disebabkan oleh
rekristalisasi dari ooid normal; namun radial ooid juga dpat hadir saat sedimentasi terjadi. gak heran kalau
menurut Tucker juga ooid modern memiliki pola radial pada lapisan terluarnya, tapi yang ancient ooid pola
struktur internalnya lebih komplek dan beragam (radial dan konsentris, fracture fililng diisi lagi oleh kalsit,terdapat micrite (untuk ooid yg gede disebut pisoid, dan struktur relic pada zonasi aragonit-kalsit dalam
laminasi layernya menjelaskan proses diagensisi kalsitifikasi aragonit). ada juga layer yang tangential menurut
Tucker selain yang radial.
-
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
5/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 5/37
ilustrasi an cient and modern ooid (Tucker, 1990)
ooid dengan ukuran yang lebi besar >2 mm disebut sebagai pisoid (batuan dengan fragmen pisoid dinamakan
pisolite). pisoid sendiri secara umum tidak begitu speris dari ooid (gak begitu bulet) dan strukturnya bisanya
crenulated (peyang wkakakakak cari istilah sendirinya sob). beberapa pisoid dapat dibentuk oleh alga,
membetuk pola trapping dan binding tak lain dan tak bukan akibat ulah alga biru hijau atau blue-green alga
(cyanobacteria) yang kita kenal sebagai stromatolite. stromatolite spheroidal yang dapat mencapai ukuran 1-2
cm dinamakan oncoid. (Boggs, 2006). stromatolite ini sudah dibahas sebelumnya.
ooid-ooid yang menyerupai telor cecak (dilihat dari permukaan butiran)
ada juga rodhoid (atau rhodolith) jenis tipe khas lainnya dari coated grain carbonate yang ini yang
menyerupai coral yang dibentuk oleh alga merah (kalo stromatolite alga biru-ijo) berbeda ama coral yang
hidupnya diam detempat nempel di batuan dasar laut rhodhoid ini begerak dia sampe bener bener berat
kegedean dan akhirnya diapun berhenti membentuk semacam coral yang lepas gak nempel sama coral yang
umumnya tumbuh di reef.
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/800px-joulterscayooids.jpghttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/ancient-and-modern-ooid-grain.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
6/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 6/37
ooid dilapangan
kata Om Tucker (1990) oncoid in juga ada yang ukuran micro-oncoid bila ukurannya lebih mini dari oncoid
(stromatolite tadi). bila anda baca tucker (1990) ada cemacem jenis oncoid ini saya tidak akan bahas lebih
lanjut disini yang jelas baik ooid maupun oncoid, or pisoid, dan sejenisnya adalah jenis butiran carbonate
yang coated grain (butirannya terbungkus lapisan presipitasi karbonat). fragmen micro-oncoid dapat diamati
lebih detail disayatan tipis, terkadang nucleous atau inti dari micro-oncoid ini dapat terisi ooid atau peloid
atau fragmen karbonat dengan ukuran lebih halus lainnya.
nah ini gam bar ooid abis dis ayat (liat ada struktur laminas i yang konsentris makanya dia dinamakan coated grain
karena ini om)
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/carmelooids.jpghttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/800px-ooidsurface01.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
7/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 7/37
pisoid (mega ooid) dari s ayatan tipis, perhatiian struktur
internalnya yang lebih kom plek dari adeknya (ooid)
karena punya struktur internal yang cukup kompleks maka kebanyakan coated grain carbonate ini terbentuk
di arus yang lebih kuat dan gak bisa diem (arus yang teragitasi dan kaya larutan ion karbonat).
b. peloid
berbeda dengan ooid, peloid merupakan jenis fragmen karbonat non skeletal yang tidak memiliki strukturinternal. dan ukuran dari peloid ini lebih kecil dari ooid (0.03-0.1 mm), secara umum (meski tidak selalu) ooid
ini berasal dari fecal pellets yaitu kotoran hewan laut yang mensekresikan lumpur karbonat yang tidak dapat
dicerna ketika hewan hewani ni makan. bentukhnya kecil, oval sampe bulet, dan bisa cemacem ukurannya.
karena dihasilkan oleh aktivitas pencernaan organisme maka sortasi dari bentuk peloid ini cukup bagus jadi
bukan berhubungan dengan mekanisme transport arus yang mematangkan bentuk dari peloid ini sehingga
membundar kayak ooid. maka boleh dikatakan peloid ini terbentuk di lingkungan arus yang lebih tenang,
dimana organisme bisa hidup enak, dan sinar matahari cukup oke.
kalo dipikir pikir bener juga sih, bayangin aja begini.. larutan ion karbonat yang terlarut dalam air ini pasti
ukurannya sangat sangat kecil kan? nah layer konsentris dalam coated grain (ooid dkk) tentulah hasil
presipitasi yang sangat sulit kenapa? arusnya tidak tenang bergejolak (agitated) terus sehingga kesempatan
filamen karbonat halus yang mampu terendapkan (terpresipitasi) jadinya kecil, akibatnya terbentuklah pola
layering konsentris itu.. sedangkan peloid karbonat bisa ngendap sesuka hati jadilah dia gak punya struktur
internal.
selain oleh fecal pellet peloid juga dihasilkan oleh proses lain, seperti mikritisasi dari ooid yang kecil atau
fragmen sekeltal yang bulet karena aktivitas boring (jejak bolong bolong kerjaan mikroorganisme), khususnya
alga endolitik (endolithic algae). aktivitas boring ini menkonversi butiran asli menjadi bnetuk yang seragam,
masa dari kalsit mikrokristalin yang homogen juag bisa membuat peloid jika terendapkan. beberapa peloiddapat terbentuk melalui presipitasi disekitar gumpalan bakteri aktiv (Chafetz, 1986). peloid lain dapat
berukuran lebih lebih kecil lagi, intraklas yang membundar baik juga dapat mengalami rework
danmembentuk semiconsolidated mud atau mud aggregates.
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/pisoid.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
8/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 8/37
ini gam bar peloid di sayatan tipis (yang bulet bulet kecil nyebar warna item
diseluruh sayatan) yang gedenya itu kemungkinan intraklas oke clear
brother?
c. Aggreagate grain
aggregat merupakan suatu kenampakan butiran karbonat yang berbentuk tidak tarutur (beda dari jenis jenis
diatas) dimana aggregate ini merupakan jenis butiran karbonat lebih kasar (mirip intraklas dan konconya)
terdiri dari dua jenis fragmen karbonat atau lebih (bisa pellet, ooid, atau fragmen fosil yang terikat oleh mikrit
(carbonate-mud matrix yang berwarna item) karena bentuknya berupa agregat butiran butiran, beberapa
dari butriran ini dapat dijumpai paa lingkungan karbonat modern, contohnya di Bahama banks (kata pak
Boggs, gue sih belum kesana sob haha). di bahama banks ini ada aggregate grain yang menyerupai ikatan
buah anggur pada tangkainya maka kadang disebut sebagai grapestone (Illing, 1954). butiran agregat lainnya
dengan bentuk yang lebih halus dikenal dengan lumps. Tucker dan Wright (1990) menyebutkan bahwa lump
ini hasil evolusi dari grapstone akibat sementasi dan mikritisasi kontinu dari butiran. butiran agregat di
lingkungan karbonat modern terdiri dari aragonit (secara umum), tapi beberapa limetone yang ancient
dominan kalsit.
ilustrasi aggregat grain oleh Boggs (2006)
aggregate grain di lingkungan modern umumnya memeliki bentuk botryoidal dan tidak memiliki struktur
internal; tapi terkadang juga membingungkan karena mirip intraklas (Boggs, Jr 2006). tapi oleh beberapa
geologist (Shlolle dan Ulmer-Scholle, 2003, p 346). aggreagate grain merupakan jenis yang jarang ditemui di
batugamping purba, mungkin karena bentuknya yang terganggu (rusak) oleh kompaksi selama diagenesis.
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/micritization-and-cementation.jpghttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/crstpl.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
9/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 9/37
komponen kom ponen butiran agregat karbonat (carbonate
aggreaget grain) yang warna ijo ada is inya jgn salah liat sob!
3. Matrik (Micrite)
Microcrystaline calcite
Istilah carbonate mud (lime mud udah dijelasin diatas) merupakan jenis butiran karbonat yang lebih halusdari fragmen allochem (skeletal dan non skeletal), ukurannya 1 sampai 5 mikron (0.001-0.005 mm) bisa
dikatakan carbonate mud (lime mud) ini adalah matriknya lah.. carbonate mud atau lime mud ini hadir di
lingkungan modern dimana disusun oleh kristal kalsit sangat halus. atau bisa juga mineral lempung, kuarsa,
feldspar, dan material organik berukuran halus (Boggs, 2006). Warnanya bisa keabu abuan sampai coklast
dibawah mikroskop serta memiliki kenampakan translucent. Mudah dibedakan dengan butiran karbonat dan
kristal spary kalsit (semen karbonat). Istilah micrite diajukan oleh Folk (1959) untuk jenis kalsit
mikrokristalin, istilah ini diterima secara luas untuk mengadopsi nama sedimen karbonat yang sangat sangat
halus.
Micrite bisa hadir sebagai matrik mengisi ruang antar butir karbonat, atau bisa juga menjadi penyusun
utama batugamping (mudstone). Batugamping yang disusun oleh micrite secara keseluruhan analog dengan
batulempung atau shale pada batuan sedimen silisiklastik. Kehadiran micrite dalam batugamping umumnya
diinterpratisikan sebagai indikasi pengendapan pada lingkungan air yang tenang dimana memungkinkan
terjadinya pengendapan material halus ini. Sementara itu pengendapan sedimen karbonat pada lingkungan
dimana bottom current atau wave energy cukup kuat umumnya mud-free (gak ada lempungnya) karena
secara selektif carbonate mud akan hilang dari lingkungan ini. Berdasarkan pertimbangan kimia, carbonate
mud atau mikrit secara teoritis terbentuk dari hasil presipitasi aragonit, kemudian nantinya akan terkonversi
menjadi kalsit, dari permukaan air yang kelewat jenuh dengan kalsium bikarbonat. Geologist tidak begitu
yakin mengenai seberapa banyak aragonit yang dibentuk dari hasil proses inorganik ini pada laut modern.Banyak mud karbonat modern terbentuk hasil presipitasi inorganik yang akankita elaskan nani. Proses proses
ini termasuk didalamnya rusaknya calcareous algae di laut dangkal menghasilkan carbonate mud, dan
dihasilkan oleh nanofoisl karbonat (< 35 mm) seperti coccolith di laut dalam yang menghasilkan calcite mud
or lumpur kaslit (chalk).
4. Semen (Sparry calcite)
Di kebanyakan batugamping terdapat mineral kalsit yang besar besar (0.02-0.1 mm), tapi jangan disalah
artikan kalau ini adalah butiran, ini sejatinya semen hasil presipitasi mineral mineral kalsit yang sangat halus
sehingga membentuk kristal kalsit yang besar atau juga terkadang menjadi emdia tempat tertanamnya
mcirite (matriks karbonat). Dibawah sayatan tipis (mikroskop polarisasi) kristal kalsit yang super halus ini
akan berwarna putih. Jenis komponen karbonat ini oleh banyak penulis dinamakan sparry calcite atau sparite.
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/aggregate-grain.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
10/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 10/37
Kehadiran semen sparry calcite apat dibedakan dengan butiran karbonat lainnya karena tidak punya struktur
internal dan hadir mengisi ruang sisa pada butiran (pori batuan). Kehadiran dari semen sparry calcite ini
mengindikasikan bahwa pori batuan (void) tidak terisi oleh lime mud (micrite) saat pengendapan terjadi,
menunjukan pengendapan yang terjadi pada kondisi agitated-water (air yang tidak tenang, bergejolak).
Sparry calcite dapat terbentuk pada batugamping purba melalui kristailsasi dari pengendapan primer butiran
dan mikrit selama proses diagenesis. Sparry calcite dibentuk oleh rekristalisasi yang mungkin dapat lebih sulit
diidentifikasi dengan yang prosesnya diagentik maupun yang non diagenetik karena saking super halusnya itubutiran. Sehingga sering terjadi eror dalam interpretasi lingkungan pengendapan dan klasifikasi batugamping
(Boggs, 2006 hal 167).
tekstur DOLOMIT
semua penjelasan diatas adalah tekstur umum pada batugamping (juga dolomit sih) dolomite (dolostone)
merupakan jenis batuan karbonat dengan mineral penyusun utamanya adalah dolomit (CaMg(CO3)2).
berbeda dengan batugamping yang dicirikan oleh kehadiran grain (alokem), micrite, dan/atau sparry cement
(batugamping itu unik sob gak kayak silisiklastik mereka gak perlu semen sparite pun masih bisa merekat).
dolomite memiliki tekstur granular (kristalin). berdasarkan bentuk kristalnya dua jenis dolomit diketahui
yaitu yang planar (atau idiotropic) dolomite yang terdiri dari kristal rombhic, berbentuk euhedral sampai
anhedral, yang kedua adalah nonplanar (xenotopic) dolomite dimana umumnya tersusun oleh kristal krisatl
anhedral (Sibley dan Gregg, 1987). tiap jenis dolomite ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa subtipe, dimana
dikenal istilah-euhedral dolomite, planar-subhedral, palanr void-filling, planar-porphyrotopic, untuk yang
non-planar ada anhedral-nonplanar, nonplanar-void filling, dan lain sebagainya.. (ilustrasinya bisa dilihat
dibawah). banyak dolomit dibentuk hasil replacement dari batugamping yang sudah ada sebelumnya
(diagenesis). tekstur asli batugamping yang sudah ada bisa tetap terpreservasi dalam dolomit atau bahkan
rusak, makanya dikenal istilah ghost texture (mimicking replacement) atau juga non-mimicking (hancur
total teksturnya ilang saat replacement terjadi).
tekstur planar dan non planar pada dolomit (Gregg dan Sibley 1984)
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/dolomitic-texture.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
11/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 11/37
Struktur sedimen di batuan karbonat sejatinya sama kayak di batuan sedimen silisiklastik. bedding yang
hadir dapat berkisar masif sampai sangat tipis dan laminasi juga cukup banyak pada batuan karbonat. bed
yang tebel tebel ini secara relatif gak umum dan umumnya hadir sebagi respon thd: (1) deposition in a build
up (reef build up), (2) bioturbasi postdepositional, (3) amalgamasi selama diagensis (Raymond, 2002 p411).
bed secara khas umumnya dipisahkan oleh shale berupa parting (sisipan) atau interbed (berselang seling).
bedding yang terbentuk dapat berbentuk tabular, nodular, wavy, lenticular, crossed, convoluted, atau graded
(Raymond, 2002), kalo dilihat struktur struktur ini juga umum dijumpai pada batuan sedimen seperti
dijelaskan di postingan sebelumnya.
struktur additional lainnya hadir dalam batuan karbonat (udah dibahas sih) yaitu stromatolite,
stromatactics, mounds, reefs, fenestrae, vugs, concretions, nodule, dan tepees (kebanyakan sisanya adalah
biogenik). berbagai jenisnya udah dibahas sebelumnya.
vugs merupakan cavities (lobang) yang tepinya terisi kristal, konkresi merupakan massa yang tidak
beraturan sampe bulet yang berisi batuan yang resistan sebagai hasil dari sementasi (bisa dari kasledon atau
oksida besi tergantung kondisi sedimentasi dan diagensis) yang terpresipitasi disekitar material inti konkresi
ini (bisanya intinya dari fosil atau grain dari butiran apa aje. konkresi secara khas kurang dari 30 cm, tapi
ada juga yang bisa mencapai 2 m.
carbonate vug example not to s cale, contoh struktur vug s ejatinya doi un i cuma jenis struktur bolong
bolong pada batuan karbonat karena pelarutan terkadang keisi mineral sekunder baru.. hampir
mirip kayak vesikular dan skoria di batuan beku tapi tentu saja mekanis me keterbentukannya
berbeda
nodul merupakan bentuk lain dari komponen mirip konkresi tapi lebih KECIL, lebih bunder beraturan
sampai irregular degan permukaan yang menonjol (knobby surface artinya mirip telor). stromatactic
merupakan struktur berlayer yang berbentuk lenticular dibentuk setelah pengendapan, merupakan hasil dari
cavity filling tadi yang terisi oleh air yang membawa presipitasi karboant halus (sparite) di dalam micrite lime
mudstone yang sudah ada sebelumnya (Scoffin, 1987). replacement ini membentuk formasi stromatactics
(Walker dan Ferrigno, 1973).
Tepees merupakan struktur kecil (skalanya dari sentimeter sampai meter) menyudut menyerupai antiklindihasilkan dari kompresi layer ke arah fracture yang mana menghasilkan dua arah sayap yang bereda, kayak
antiklin lah pokoknya tapi dia lebih lancip menyerupai tepee (tenda orang indian di amerika jaman dulu
selahkan ketik di gugel tepees native american gitu tar bisa liat kayak mana tepee itu). kompresi ini berasal
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/steeprock_fig08.jpghttp://thekoist.wordpress.com/2012/04/17/tetek-bengek-komposisi-tekstur-struktur-batuan-sedimen/http://thekoist.wordpress.com/2012/04/17/tetek-bengek-komposisi-tekstur-struktur-batuan-sedimen/ -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
12/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 12/37
dari gaya lateral yang dihasilkan oleh ekspansi (perluasan) yang disertai oleh kristalisasi mineral mineral
dalam layer. sederhananya tepee ini terbenuk akibat gaya yang dihasilkan oleh proses kristalisasi (ketika
keristal tumbuh maka dia jadi keras dan mendorong material disekitarnya) maka tidak hanya dikarbonat
struktur ini bisa terbentuk semua mineral sekunder yang terbentuk hasil presipitasi (garam dan evaporit)
dalam formasi besar dapat membentuk struktur ini, dengan syarat material sekitarnya juga berupa material
berfase ductile. tepee ini banyak hadir di daerah kering yang banyak menbandung sikuen larutan evaporit.
struktur hardground merupakan jenis struktur yang keras (hahaha). maksudnya begini, ini merupakanstruktur permukaan (plane marking) merupakan jenis layer sedimen dengan ketebalan yang tipis tapi keras
(hanya beberapa sentimeter) biasanya terisi intens oleh jejak organisme (burrowing). mencirikan periode
tidak intensnya pengendapan di dasar laut (biasanya laut dalam gak ada longsoran turbidit dalam periode
lama) ketika terlitifikasi ya keras lah dia.. di batuan karbonat juga umum dijumpai sturktur ini.
Fenestrae merupakan lobang (holes) membentuk tekstur birdseye (kaya titik titik hujan di tanah), yang
kemudian lobang lobang ini dapat terisi oleh kalsit sekunder, bentuk y ang memanjang umumnya dijumpai
pada lingkungan subtidal oleh aktivitas algal mat decay dan shringking (mengerak) selama drying event
terjadi pada sedimen dan udara yang terperangkap dalam sedimen lepas. biasanya fenestrae berasosiasi
dengan stromatactic (dua duanya diagentic origin).
tiap struktur ini menunjukan sesuatu yang berkaitan dengan sejarah lingkungan dan pengendapan dari host
carbonate rock yang diamati atau dari diagensis yang terjadi setelah batuan tersebut terbentuk.
-
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
13/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 13/37
struktur struktur sedim en yang bisa hadir di batuan karbonat (so urce: Conybeare dan Crook (1968) dakan Raymond,
2002)
sebelum loncat ke keterjadian dan keterdapat (origin and occurrence) dari bautan karbonat ini kita akan
bahas kimianya sejenak (buset masih banyak om?? iye Leks.. masih banyak..) marah lo? gak seneng? yaudah
kentut dulu yuk!
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/common-structures-in-carb.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
14/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 14/37
jebrett!!! jebrettt!!! jebrett!!! mantaaaaabbb.
bapak kiri: pak saya skeptis kita akan muncul terus tiap gambar atas muncul!!
bapak kanan: iya bunyinya kali ini gak sopan!!
Kimia dan mineralogi Karbonat
secara umum sudah bukan rahasia umum lagi tiga elemn utama dalam batuan karbonat yang melimpah
jumlahnya adalah ion kalsium (Ca2+), ion Magnesium (Mg2+), dan tentu saja karbonat (CO3-). kalsium
adalah logam umum yang dijumpai pada hampir semua batuan karbonat (baik batugamping maupun
dolomit). dan magnesium merupakan komponen yang penting dalam dolomit. kadar SiO2nya gak banyak
(rendah) kelimpahan silika yang banyak pada batuan karbonat bergantung pada kandungan lempung
silisiklastik yang ikut terendapkan bersama butiran karbonat yang mengakibatkan kadar besi, silikat, dan
alumina juga meningkat saat dianalisis kandungan kimianya. (catatan: gak termasuk batuan metamorf kayak
skarn dan marble yak batu ini juga sama sama ngecos gan.. ato batuan beku karbonatit mencret).
banyak juga unsur lain yang hadir sebagai komponen minor atau elemen jejak. elemen lemen jejak ini seperti:
B, Be, Ba, Sr, Br, Cl, Co, Cr, Cu, Ga, Ge, dan Li. konsetnrasi elemen jejak ini dikontrol bukan hanya oleh
http://thekoist.wordpress.com/2011/04/06/batuan-beku-alkalin-dan-carbonatite/http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/kentut-11.jpghttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/kentut1.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
15/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 15/37
mineralogi dari batuan tapi juga oleh tipe dari kelimpahan relatif dari butiran fosil skeletal dalam batuan.
banyak konsetnrat organisme dan unsur jejak yang ikt terbawa oleh fosil konsentrat ini diantaranya Ba, Sr,
dan Mg dalam struktur sekeltalnya. bagaimana bisa kebawa? belum begitu jelas diketahui..
kimia dan struktur kristal pada mineral mineral karbonat yang umum bisa dilihat di tabel dibawah. kalau
pengenlebih detail silahkan lihat bukunya Tucker dan Wright (1990 halaman 284 disitu dijelasin mineralogi
dan chemistry dari mineral karbonat kalo gak salah bab 6). pada karbonat modern udah pada tahu kan?
secara umum komposisi mineral utamanya adalah aragonit untuk yang ancient banyak keubah jadi kalsit dandolomit. kalsit (CaCO3) juga mengandung magnesium dalam formulanya meski gak sebanyak dolomit. pada
kristal rombohedral kalsit kalsium dapat diganti oleh magnesium yang mampu mempertahankan struktur
yang sama ketika kalsium ini larut dalam air untuk membentuk polimorf dolomit. faktanya ion magnesium
dan ionkalsium ini punya ukuran yang sama. maka, kita mengenal istilah low-magnesium calcite (atau disebut
kalsit) nilai MGCO3nya kurang dari 4% dan high magnesian calcite mengandung MgCO3 lebih dari 4%.
kandungan kalsit yang tinggi ini menjadikan batugamping berubah menjadi dolomit. dikenal juga istilah
stoichiometric dolomite, merupakan jenis dolomite dengan perbandingan mol massa Mg dan Ca dalam
dolomite 50% dan susunan ioannya teratur, beberapa sumber lain menyebutkan (wikipedia dimana lagi)
bahwa suhu yang tinggi (mencapai 100 deg C) mampu mempercepat pertukaran ion Mg dan Ca dalam
struktur yang teratur maka produknya disebut stoichiometric dolomite tadi.
jenis jenis mineral yang umum dalam ba tuan karbonat beserta s truktur kristalnya. (sori banyak coretanya sob)
meskipun presipitasi dari aragonit cukup banyak dan sedikitnya jumlah magnesium (magnesium kalsit yang
tinggi) di laut modern, hal ini bukan karena semata presipitasi aragonit yang hadir dominan, tapi karena
pada periode paleozoik dan kenozoik tengah sampai akhir memudahkan presipitasi kalsit, karena rasio yang
rendah dari magnesium terhadap kalsium selama periode ini.
mineralogi dan kimia dari sedimen karbonat dapat secara kuat dipengaruhi oleh komposisi fosil organisme
kalkareous yang hadir, sebagai contoh, banyak moluska seperti pelecypoda, gastropoda, pteropoda, chotons,
dan chepalopoda, alga hijau, stromatoporoid, scleractinian corals, dan annelida (skeletal grain semua)membentuk cangkang aragonit. echinoid, crinoid, foram bentik, dan corallin alga merah secara umum kaya
akan magnesium kalsit. beberapa organisme lain yang mensekresi karbonat seperti foram planktonik,
coccolith, dan brachiopoda, memiliki low-magnesian calcite pada cangkangnya.
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/common-mineral-in-carbonate.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Dolomite -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
16/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 16/37
sebaliknya aragonit dominan di sedimen karbonat laut dangkal, sedangkan di batuan karbonat yang lebih tua
paad kala kapur memiliki aragonit yang sedikit. aragonit merupakan polymorph CaCO3 yang tidak stabil
(karena memiliki struktur kristal yang sama maka disebut polimorf) dan mudah terubah menjadi kalsit pada
lingkungan aqueous. maka, aragonit diendapkan pertama kali, seperti pada kala paleozoik akhir dan kenozoik
awal karbonat yang terbentuk akan tergantikan oleh kalsit.
beberapa studi elemen jejak telah dilakukan pada mienral karbonat (Parekh et al 1977., Tlig dan MRAbet
1985; Thomas, 1993). secara umum nilai elemen rendah, karena kebanyakan unsur jejak tidak menggantisecara langsung unsur unsur lain dalam mineral karbonat (originnya gak bareng sama keterbentukan
karbonat itu sendiri). sebagai contoh dolostone dan batugamping (induk) yang berhubungan di Tunisia
memiliki kelimpahan REE yang rendah (Tlig dan MRAbet, 1985). lebih jauh lagi, kerja Tlig dan MRabet ini
menunjukan bahwa dolomitisasi tidak menghasilkan perubhan radikal dari bentuk pola REE yang hadir tapi
menurunkan nilai REE secara umum. maka, jika pola REE terntentu menggambarkan provenance atau
kondisi lingkungan pengendapan, pola ini dapat terpreservasi selama proses diagensis.
analisis isotop dari material karbonat lebih umum dipakai dalam aspek geokimia karbonat dibandingkan
studi unsur jejak. studi studi isotop yang digunakan, dimanfaatkan untuk menunjukan nature (ciri alami) dan
jumlah relatif dari kehadiran air selama pengendapan atau diagenesis (Land, 1980). isotop stabil yang dipakai
disini adalah hidrogen, karbon, dan oksigen (rasio oksigen 18 dan 16 sering dipake disini). I wont discuss
further about this.. next time lah
Keterjadian dan Keterdapatan dari batuan karbonat (Origin and Occurence of Carbonate rock)
sebenernya sudah disinggung beberapa di paragraf paragraf awal diatas dimana fragmen skeletal hasil
aktivitas organisme dan non skeletal hasil prespitasi inorganik. lingkungan tempat terbentuknya pun bisa
macem-macem (apalagi yang originnya in organik) bisa di laut, darat, dan transisi (yang pasti gak mungkin di
udara sob ).
kita jelaskan mekanisme dasar bagaimana presipitasi karbonat ini terbentuk secara kimiawi (reaksi kimia
biasa anak es em a pasti lebih jago):
ketika karbon dioksida (CO2) larut dalam air akan menghasilkan asam karbonat (carbonic acid), selanjutnya
asam karbonat ini akan terdisosiasi (terurai) ketika berada dalam air melepaskan ion hidrogen (H+) dan ion
asam bikarbonat (HCO3-). terlepasnya ion Hidrogen dari terurainya (terdisosiasi) asam bikarbonat (HCO3-)
meningkatkan keasaman larutan (nilai pH menurun) rekasi terkahir (6.3) diatas menunjukan bahwa ion
karbonat (CO3-) yang lepas inilah yang akan berikatan dengan kation-kation logam lain pembentuk mineral
karbonat. menurut Boggs, penambahan CO2 pada reaksi ini menyebabkan disolusi (pelarutan) dari ion
karbonat yang akan menurunkan pH (atau meningkatnya keasaman penyebab terlepasnya ion H dalam air
pada reaksi pertama).
jika kristal kalsit atau aragonit dapat bereaksi dengan larutan asam karbonat (carbonic acid) H2CO3 makamineral mienral ini akan mudah larut (dissolved), reaksinya bisa disingkat seperti dibawah:
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/ion-dan-asam-karbonat.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
17/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 17/37
ingat reaksi ini merupakan reaksi bolak balik (aduh gue lupa istilahnya om hahaha reaksi dua arah lebih
tepatnya atau reversible reaction) artinya ini adalah adalah reaksi kesetimbangan dimana reaksi bisa saja
bergeser ke kanan atau ke kiri bergantung kondisi (ingat pelajaran es em a, masih ingat kan?? saya sih udah
lupa wkwkwkwk). pokoknya ketika ion hidrogen bertambah maka reaksi bergeser ke kiri (untuk persamaan
diatasnya yang tiga biji 16.1-16.3 sebaliknya bergeser ke kanan kalo ion hidrogennya kurang pokonya ketika
jumlah senyawa, ion, atau unsur dikanan bertambah dia akan ke arah sebaliknya). CMIIW
jika kondisi kesetimbangan diganggu oleh hilangnnya karbondioksida, konsentrasi ion hidrogen akan
bertambah dan pH mengencil (makin asam). rekasi akan berpindah ke kiri (pada reaksi 6.4), menghasilkan
presipitasi senyawa padat CaCO3. tekanan parsial dari karbon dioksida akan mendesak atau mendorong
presipitasi karbonat jika bertambah.
hal hal yang menyebabkan menurunnya kadar CO2 (temperatur, tekanan, dan salinitas lihat tabel dibawah)
mungkin dapat memicu terjadinya presipitasi karena karbon dioksida yang larut meningkatkan
menignkatkan keasaman air yang melepaskan ion H, meskipun perlu diketahi juga bahwa persipitasi
inorganik dari kalsium karbonat disebabkan oleh hilangnnya CO2 dapat saja bukan menjadi faktor penting
pada kondisi alami di laut lepas seperti pada reaksi 6.4.
faktor faktor yang m enyebabkan menurunnya jum lah CO2 (s etelah ditambahkan ke larutan dan meningkatkan
keasaman) mendesak eraksi presipitasi karbonat.
dua prispi utama dari mekanisme prespitiasi inorganik yang dapat menyebakan hilangnya karbon dioksida di
air: (1) meningkatnaya temperatur, (2) menunrunnya tekanan air. naiknya temperatur, menyebabkan
menurunnya kelarutan karbon dioksida (dan gas lainnya) dalam air; maka peningkatan temperatur
mengurangi kapasitas dari air untuk melarutkan dan menahan karbon dioksida, menyebabkan terbebasnya
karbon dioksida. menurunnya tekanan air dapat juga menyebabkan karbon dioksida bebas. pada kondisi
alami, tekanan dapat menurunkan dan menyerap karbon dioksida pada atmosfer, melalui agitasi gelombang
yang dibawa oleh badai atau rusak arena ombak di surf zone atau diatas shallow banks. sirkulasi dari air yang
dalam (tekanan air) juga dapat menyebabkan terbebasnya karbon dioksida dari air laut ke atmosfer (Boggs,
2006).
selain pengaruh kelarutan CO2, penignkatan temperatur juga menyebabkan menurunnya kelarutan minral
kalsium karbonat; maka produk kelarutan kalsium karbonat menurun seiring menurunnya temperatur.
menurunnya kelarutan bermakna bahwa suatu mineral akan cendrung untuk terpresipitasi dibandingkantetap berada (terlarut) dalam larutan.
kelarutan dari unsur dipengaruhi juga oleh salinitas (tabel diatas baris ke tiga) dan kekuatan ionik dalam air.
ionic strengt ini adalah suatu fungi dari konsentrasi ion dalam larutan dan perubahan dari ion ion ini; maka
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/inorganic-precipitation.jpghttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/summarize-reaction1.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
18/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 18/37
ionic strength akan meningkat seiring dengan meningkatnya konsetnrasi (makin jenuh). kelarutan dari minral
minral kalsium karbonat. dicirkan dengan menurunnya nilai salinitas karena ionic strentgth juga menurunkan
konsetnrasi ion asing (Mg2+) dan selain Ca2+ dan CO3-. ion asing ini mengganggu formasi struktur ion
kalsium karbonat. maka, orde kelarutan kalsium karbonat lebih rendah di air tawar dibandingkan air laut
(Degens, 1965), dengan kata lain kalsium karbonat lebih mudah terpresipitasi di air tawar daripada air laut
(Boggs, 2006). maka, pengaruh dari salinitas terhadap kelarutan dari kalsium karbonat dipermukaan air di
laut terbuka tidak begitu besar karena kisaran air dalam salinitasnya hanya tigapuluh dua hingga tiga pulh
enam bagian per mil (0/00) or perseribu.
presipitasi karbonat secara inorganik
kehilangan karbon dioksida yang signifikan melalui berbagai mekanisme mesti memicu terjadinya perseiptasi
mineral kalsium karbonat. apakah ini juga terjadi pada lingkungan laut terbuka? dari data rekaman geologi
yang diketahui air dekat permukaan di laut moderan kelewat jenuh oleh larutan karbonat (diperkirakan enam
kali disumbangkan oleh kalsit terlarut dan empat kali aragonit) (Morse dan Mckenzie, 1990). indikasi kelewat
jenuh (oversaturasi) ini mengindikasikan keengganan (reluktansi) kalsium karbonat untuk mengendap.
kenapa? ada dua alasan kenapa mineral kalsium karbonat ini tidak terpresipitasi di luat modern seperti pada
persamaan 6.4 diatas.
pertama, magnitud perubahan pH yang hadir pada laut terbuka karena hilangnya karbon dioksida secara
relatif kecil, hal ini disebabkan oleh air laut adalah larutan buffer yang baik. bufferingi ni terjadi karena porsi
cukup dari karbon dioksida trlaurt dalam air laut membentuk disoisasi H2CO3 daripada harus melepas ion
H+ (yang akan membuat larutan semakin asam), HCO3-, dan CO3- yaitu membentuk persamaan persamaan
6.2 dan 6.3 diatas. reaksi buffer ini disebabkan oleh tingginya alkalinitas dari ari laut; maka, onsentrasi besar
dari ion karbonat dan bikarbonat yang sudah ada sebelumnya di permukaan air di laut ini mencegah
rusaknya (terurai or disosiasi) dari H2CO3 untuk membentuk ion ion tadi. menurut beberapa penulis pH yang
dipertahankan oleh air laut ini berkisar antara 7.8-8.4 (Bathurst, 1975) (jadi air laut itu sifatnya larutanpenyangga basa).
kedua, kehadiarn ion Mg2+ pada konsetrasi yang dijumpai dalam air laut telah ditunjukan berdasarkan
eksperimen cukup kuat mencegah presipitasi dari kalsit (CaCO3). eksperimen oleh Berner (1975) menunjukan
bahwa Mg2+ ini akan langsung menyerap permukaan dari kristal kalsit dan masuk kedalam struktur
keristalnya. menurut Berner, adanya konsenrasi kation Mg di laut ini akan mencegah nukleasi pertumbuhan
kalsit dan meningkatkan kelarutan kristal kalsit, karena stabilitas kristal kalsit menjadi menurun. aragonit
yang juga teridiri dari rumus kimia CaCO3 tapi memiliki struktur kristal yang berbeda (ortorombik) dengan
kalsit (rombohedral). ion Mg y ang hadir akan menyerap nuclei aragonit dan mengganggu pertumbuhan
kristal. maka, aragonit tidak terpesipitasi sempurna secara bebas di air laut, meskipun permukaan air jenuh
dengan kalsium karbonat, kemungkinan juga organophospathic coating (selubung organofosfatik) yang tipis
pada aragonit menjadi benih dari nuclei ini juga menghalangi pertumbuhan kristal (Berner, 1978).
meskipun kalsit tidak terpresitpitasi secara bebas di laut modern karena kelimpahan ion Mg2+, akumulasi
bukti terbentuknya presipitasi kalsit dan aragonit di laut purba dapat terjadi dengan menurnnya konsentrasi
ion Mg2+ (Sandberg, 1983). Stanley dan Hardie menghubungkan nama nama dari prespitasi kalsit terhadap
tingkat pergerakan dari pemekaran lantai samudra (rate of spreading). dimana pada fase ini terjadi
penyerapan Mg di air laut oleh basalt di lantai samudra. maka karbonat seletal dan on skeletal terendapkan
selama kamrian awal sampai missisippian tengah dan jurasik tengah dan tersier akhir secara dominankalsitnya adalah low magnesian calcite, sementara pada missisipian tengah-jurasik tengah dan tersier aihir-
kuarter secara dominan aragonit dan hihg-magnesian calcite (perhatikan ilustrasi dibawah).
-
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
19/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 19/37
presipitasi karbonat dengan kandungan magnes iumnya berdasarkan skala waktu geologi
generasi ooid memberikan gambaran presipitasi dari CaCO3 yang cukup signifikan. ooi di lingkungan modern
tersusun oleh aragonit, sementara banyak di ooi purba dapat terpresipitasi ebagai kalsit. ooid terbentuk pada
lingkungan energi tinggi, kondisi agitasi air, di air hangat yang tersupersaturasi dengankalsium karbonat.
pemanasan dan evaporasi dari air laut dingin dibawa ke bank (tepi) yang dangkal oleh arus menghasilkan
supersaturasi dari air laut. arus dan gelombang menjaga butiran tetap bergrak dan sekali waktu tersuspensi,
memungkinkan presipitasi dari kalsium karbonat pada semua permukaan butiran. baik supersaturasi dari air
dan sekali waktu burial (penimbunan) terjadi dan resuspensi dari ooid terjadi juga karena agitasi (arus yang
tidak tengang) hadir yang menjadi faktor penting kebanyakan ooid bisa terbentuk, meskipun beberapa ooid
diketahui juga ada yang hadir di air yang tenang (tapi kebanyakan di arus kuat udah dijelasin dipembahasan
pembahasan diatasnya lagi). cyanobacteria atau mikroorganisme lainnya dapat mempengaruhi formasi dari
ooid- mekanisme trapping (memerangkapkan atau binding or mengikat) butiran karbonat atau selaputorganik atau melalui mediasi persipitasi karbonat saat CO2. pentingnya kontrol organik yang memperngaruhi
formasi ooid belum begitu jelas dipahami.
presipitasi karbonat secara organik
presipitasi karbonat yang dibantu oleh organisme ada cemacem mekanismenya: bisa langsung dari ekstraksi
CaCO3 yang terlarut dalam air, bisa lewat fotosintesis dari bakteri or hewan laut yang bisa melakukan
fotosintesis (kayak cyaobacteria) yang mengekstraksi CO2 di air buat biin karbohidrat, atau melalui mediasi
bakteri, organic decay (matinya organisme yang mensekresi CO2, serta yang terkahir generasi pellet (peloid)
oleh ee nya organisme (udah dibahas sedikit diatas).
1. ekstraksi langsung CaCO3 dair air untuk membentuk elemen skeletal.
peranan yang paling penting dari organisme dalam menghasilkan karbonat adalah mengambil kandungan
karbonat terlaurt dalam air untuk membangung struktur cangkannya. semua jenis shell hewan laut
kebanyakan terbentuk melalui mekanisme ini. bentonik, planktonik, alga, coral, moluska, dan echinodermata
mampu menyerap saturasi CaCO3 di air laut khususnya di daerah tropis, tapi air yang tidak begitu
tersaturasi di daerah dingin juga bisa disedot ama hewan hewan laut ini (bayangkan dengan presipitasi
inorganik diatas begitu susahnya hewan laut biar saturasi kalsium karbonat dikit aja masih bisa dipaksa
ngendap.. subhanalloh).
kebanyakan organisme yang membangung material cangkang (skeletal) terbentuk dari kalsit magnesian
rendah (low magnesian calcite), sementara ada juga cangkang hewan yang tersusun dari hihg-magnesian
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/carbonate-through-time.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
20/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 20/37
calcite atau aragonit. di dasar laut modern ditutupi oleh calcareous ooze yang secara dominan merupakan
cangkang foraminifera, ada yang menyebutnya coccolithophores alga dan pteropods.
karena ada organisme mengsekresi kalsium karbonat dalam jumlah besar di beberapa bagian di laut sana,
disintegrasi dari cangkang sisa setelah hewan ini mati juga menjadi penyuplai kadar karbonat di laut.
beberapa material cangkang yang terdiri dari shellinvertebrata besar atau organisme lain seperti palecipoda,
gastropoda, brakiopoda dan koral mereka-mereka ini adalah penyuplai CaCO3 di lantai laut.
untuk yang lebih kecil kayak invertrebrata foram adn pteropod serta cangkang nano fosil kayak coccolit
merupakan penyuplai butiran kalsium karbonat yang lebih halus. alga ijo, spesies halimeda, penicillis, dan
udotea, menyuplai butiran karbonat yang lebih halus lagi (mud size), diendapkan di ruangan interselular dan
selaput jaringan yang sedikit kaku. ketika organisme ini mati, dekomposisi kimia dan bakterial terjadi pada
dinding jaringan melepaskan partikel skeletal tadi (yang mud size). proses pembusukan ini menghasilkan lime
mud (micrite) yang terdiri dari kristal aragonit halus 3-10 mm, dan yang sangat kecil (1 mm) (Macintyre dan
Reid, 1992).
2. hilangnya CO2 di laut karena disedot untuk kebutuhan fotosintesis makhluk laut.
tipe lain dari aktivitas organisme yang menghasilkan formasi karbonat adalah diambilnya karbon dioksida
untuk kebutuhan fotosintesis tumbuhan laut (bingung gue disebut tumbuhan kayak hewan disebut hewan
kayak tumbuhan untung kite idup di darat ya sob ). proses fotosintesis ini dengan hilangnya CO2 di air
memudahkan presipitasi karbonat karena pH meningkat. tumbuhan akuatik memerlukan CO2 untuk
fotosintesis buat menghasilkan karbohidrat dan melepaskan Oksigen (pelajaran biologi es em a om pak dhe..)
6H2O + 6CO2 > C6H12O6 + 6O2
air + karbon dioksida > karbohidrat + Oksigen
kurang lebih begitcyu reaksinya pak dhe
alga hijau (cyanobacteria), merupakan jenis bakteri yang mampu berfotosintesis, dan fitoplankton kecil kayak
diatom, dinoflagellata, dan coccolith merupakan jenis yang sering memakai karbon dioksida untuk
fotosintesis. maka kadar karbon dioksida di air laut atau lingkungan air yang ada hewan hewan ini akan bisa
dibandingkan kelimpahannya dipagi hari dan malam hari (kata para peneliti seperti om Boggs, Jr 2006).
berkurangnya kadar CO2 akibat ulah organisme akan menurunkan keasaman (artinya nilai pH makin tinggi).
3. mediasi bakteri untuk presipitasi karbonat
bakteri dapat memerankan peranan tidak langsng dalam presipitasi beberapa sedimen karbonat. sebagai
contoh Chafetz (1986) beranggapkan bahwa beberapa peloid marine berasal dari prespitasi kalsit atau
magnesian kalsit halus disekitar gumpalan aktif produk aktifitas bakteri. menyebabkan litifikasi dari
microbial mats membentuk stromatolit (Buczynski dan Chafetz, 1993). presipitasi kalsium karbonat melalui
media mikroba berhubungan juga dnegan fotosintesis dan transportasi ion melalui dinding sel. kalsifikasi
hadir dibagian luar dari dindingn sel dalam lingkungan mikro alkalin ini, yang akan melepaskan Ca2+ yang
diangkut dari sel dan akan terjadi pertukaran dengan mengangkur 2H+. kalsifikasi dihasilkan dari diserapnya
CO2 (microalga) atau HCO3- (cyanobacteria). melimpahnya karbon organik dalam dinding sel akan diserap
dari sel ke lingkungan microalkaline, menyediakan sumber tambahan dari karbon untuk laksifikasi (Yates danRobbins, 2001).
4. membusuknya organisme yang mati (Decay of Dead Organism)
-
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
21/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 21/37
decay yang terjadi akan mempergaruhi pH. Decay (pembusukan) akan melepaskan berbagai asam organik
dan karbon dioksida ke air, menyebabkan keasaman bertambah (pH menurun). dengan kata lain, beberapa
produk dari pembusukan dapat berupa alkaline (pH menurun) alkalinitias dapat meningkat karena material
organik, berkaitan dengan reduksi sulfat oleh bakteri. meningkatnya alkainitas ini akan membantu presipitasi
CaCO3.
5. Generasi Pellet
peloid adalah fecal pellet, dihasilkan oleh organisme laut berbentuk seperti timun mini (wakakakak gak tau
namanya pokoknya dia mirip timun), moluska, cacing, dan lain lain. organisme organisme ini menelan
lumpur kalsium karbonat yang mengandung nutrisi dan membuang kalsium karbonatnya karena tidak bisa
dicerna (kasian banget idupnya nih makhluk sob.. kayak manusia disuruh makan nasi ama gabah gabahnya
nasi dimakan gabah dibuang lewat ee ugggh. periiih wkwkwkwk)
proses ini menghasilkan pellet, sebenernya sekresi organisme ini tidak menghasilkan seidmen karbonat yang
baru hanya merubah bentuk sedimen karbonat yang sudah ada sebelumnya (jadi peloid yang asalnya berupa
lumpur karbonat lepas).
proses fisika dari pengendapan karbonat
fosil kalsium karbonat, skeletal fragmen, ooid, dan butiran karbonat lainnya terbentuk hasil presipitasi
matrial padat atau ion karbonat yang terlarut dalam air, jika konsentrasinya signifikan maka larutan
dikatakan jenuh, jika larutan mampu mempresipitasikan mineral (artinya bukan berbentuk ion lagi tapi
material padat terlarut) maka larutan dikatakan kelewat jenuh (supersaturated), dan larutan dengan mineral
terlarut saja (tidak membentuk presipitasi dan kadar material terlarut rendah) maka dikatakan tak jenuh
(undersaturated). banyak di daerah hangat dimana permukaan air laut modern tersupersaturasi dengan
kalsium karbonat. sedikitnya kadar CaCO3 mungkin karena keberadaan Mg yang cukup melimpah (meskipun
kondisinya supersaturasi). kondisi supersaturasi ini berubah cepat seiring dengan bertambahnya keadalaman
(kondisi yang hangat bahkan panas akan memudahkan pelarut air untuk menguap sehingga kekurangan
kadar pelarut akan menyebabkan larutan kelewat jenuh dan itu hanya terjadi dipermukaan, di dalam semakin
sulit). pada kedalaman lebih dari beberapa ratus meter, air laut mengalami undersaturated. saturasi
dipermukaan juga dapat menurun jika temperatur juga ikut turun (seperti di daerah dingin).
tahap undersaturasi di laut lebih dalam adalah fungsi dari berbagai faktor salah satunya dengan
meningkatnya tekanan parsial karbon dioksida merupakan variabel yang paling penting. di daerah dangkal,
produksi CO2 menignkat dekat dengan lantai lautnya hasil respirasi organisme bentik. oksidasi dari material
organik di lantai laut ini baik di yang dangkal maupun laut dlaam akan meningkatkan produksi CO2. didaerah yang lebih dingin malah CO2 diketahu semakin mudah larut dibandingkan dengan permukaan air
yang lebih hangat. dua hal faktor fisika yang bekerja yaitu penurunan temperatur dan meninkatnya tekanan
hidrostatik sieirng dengan bertambahnya kedalaman kelarutan kalsium karbonat juga akan meningkatkan
korosifitas air laut.
karena menurunnya saturasi kalsium karbonat di laut dengan bertambahnya kedalman, maka produksi
kalsium karbonat secara umum terkonsentrasi di laut dangkal dan tersupersaturasi dipermukaan laut pada
laut yang lebih dalam (dipermukaan bukan di dasar). pelarutan kalsium karbonat tersebar di bagian yang
lebih dalam dari air yang tidak jenuh. tingkat kelarutan ini semakin gila lagi ketika kedalaman bertambah hal
ini berhubungan dengan tekanan kolom air yang akan semakin mempengaruhi kelarutan karbonat. maka
dikenal istilah Calcium carbonate compensation depth (disingkat CCD) jangan disalah artikan ya sob (yang
suka maen game online pasti tahu ini . ini merupakan zona dimana kalsium karbonat akan larut ketika
melewati titik kedalaman ini. posisi CCD ini bervariasi diberbagai wilayah laut. apa yang menyebabkan hal
-
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
22/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 22/37
ini? karena variasi kondisi temperatur dan geografis tiap wilayah laut itu berbeda, CCD di daerah tropis tentu
saja lebih dangkal (laut pasifik) dan di laut atlantik lebih dalam dan memiliki kedalam intermediet di laut
hindia (katanya). rata rata kedalaman CCD ini berkisar atnara 3500-5500 mm (Boggs Jr, 2006 p 182). di laut
modern sat ini CCD rata rata sekitar 4500 m.
penjelasan mekanisme presipitasi kimia karbonat diatas berkhubungan dengan batuan karbonat primer
(limestone or batugamping baik yang klastik maupun biogenik) adapun untuk dolomite (sekunder)
keterbentukannya sendiri berkaitan dengan mekanisme post depositional (alias proses diagensis) meski adajuga high magnesium-calcite yang primer seperti disinggung sedikit diatas. kita tidak akan bahas sekarang
bagaimana formasi dari dolomit ini karena dia berhubungan dengan diagensis karena alangkah lebih sexy
bila kita bahas dibagian tersendiri bagaimana proses post depositional (diagensis) batuan sedimen ini secara
keseluruhan (nanti).
KLASIFIKASI BATUAN KARBONAT
berbicara klasifikasi karbonat berbeda dengan klasifikasi batuan sedimen silisiklastik lainnya (pada
prinsipnya sih sama) bedanya cuma pada material komposisi (makanya kenapa kita gak bahas kandungan
unsur kimianya disini) karena batuan karbonat itu cenderung satu jenis yang dominan (mineral karbonat
saja) maka penamaan yang dipakai lebih ke arah tekstural pada batuan (kalo batuan silisiklatik kan dominasi
kristal yang hadir serta komposisi matriknya untuk pasir dan konglomerat) dikarbonat kombinasi komponen
berbanding kombinasi persen matrik dan semen menjadi faktor utama penamaan batuan, ditambah
mekanisme kenampakan genetis matrik yang mengikat fragmen (untuk yang biogenik). mari kita lihat
setidaknya ada tiga klasifikasi yang paling populer untuk batuan karbonat ini : dari R.L Folk (1959/62),
Dunham (1962), dan Embry dan Klovan (1971), dan satu lagi dari Wright (1992).
klasifikasi Folk fokus pada persentase butiran vs matrik plus semen sparit, sementra Dunham juga Embry and
Klovan memakai mud versus grain fabric, sementara Wright menggunakan parameter yang lebih luas lagi
menambahkan genetiknya, diagenetiknya, biologinya, dan depositional fabriknya.
Klasifikasi Folk (1959/62)
Skema klasifikasi Folk (1959).
klasifikasi Folk ini mentikberatkan pada persentase perbandingan matrik, semen terhadap butiran (fragmen)
karbonat yang tertanam di dalamnya. maka lahirlah dua kelompok yang ada dalam klasifikasi ini:
Allochemical limestone dan microcrystaline allochemical limestone. allochem seperti kita tahu itu istilah
fragmen (butiran or komponen) dalam batuan karbonat, maka pada dua nama itu yang pertama berkaitan
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/folk-classification-1959or62.jpghttp://en.wikipedia.org/wiki/Carbonate_compensation_depth -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
23/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 23/37
dengan batuan karbonat dengan komposisi fragmen karbonat yang tertanam dalam matrik dan yang kedua
merupakan fragmen dengan sedikit matrik (micrite) atau langsung diikat oleh semen (sparite). tentu saja
anda bingung melihat gambar klasifikasi diatas karena gambar diatas sebenernya dibuat folk untuk
menjelaskan klasifikasi karbonat lebih advance lagi berdasarkan kelimpahan relatif matrik dan semen
berbading jenis allochem yang cemacem. klasifikasi sederhana (dasarnya) seperti dibawah ini.
ini representasi s kema yang aslinya seperti penjelasan saya diatas
ditambah lagi kelompok ketiga (sisanya) berupa yang karbonat aneh aneh selain kategori diatas (biogenik
(insitu disebut autochtonous), dan pure matrik dan semen saja or kelompok lain misalnya kayak napal dan
sebangsanya disebut orthochemical rock).
ternyate eh ternyata skema diatas juga hasil simplifikasi dari skema dasarnya lagi dimana alochemical rock
ini dibagi lagi berdasarkan persentase allchem yang hadir (batasannya > atau < dari 10% ) seperti dibawahini.
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/folk-1.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
24/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 24/37
klasifikasi folk mem bendingkan jenis batuan dengan kandungan allochem yang < 10% dan > 10% plus penamaan
dolomit yang masih bisa dikenali allochemnya.
anda pusing?? yep selamat!! haha
intinya sederhana ikuti skema kedua dari ilustrasi diatas, kolom paling kiri diisi oleh jenis komponen allochem
yang ada sedangkan dua kolom sebelah kanannya (masih di kelompok allochemical limestone) maka nama
batuannya akan mengikuti nama fragmen yang dominan (ooid kah, fossil kah, intraklas, atau pellet) plus
nama massadasar (bisa matrik micrite bisa semen sparit) misalnya dominan ooid dan tertanam dalam matrik
karbonat halus maka namanya oomicrite atau ooid semua gak ada matriknya maka namanya oosparite begitu
juga untuk komponen lainnya.
perlu diketahui meski sparite (microcrystaline carbonate) itu sangat halus jangan dipikir sama seperti matrikhalus pada batuan silisiklastik, tapi dia ini semen layaknya semen pada umumnya maka tak jarang akan
betekstur kristalin! artinya jika sparite ini menempati porsi ruang pori yang besar maka akan terlihat seperti
butiran kristal yang kasar.
untuk ilustrasi skema kedua dari folk diatas lebih kearah pengamtan tekstural lebih detail (persentase, jenis
alokem, lebih mantap lagi secara mikroskopis) seperti pada klasifikasi dunham.
meski tidak menjelaskan kondisi energi di lingkungan pengendapannya ternyata Folk tidak sembarangan
ngasih label tambahan micrite atau sparite bukan semata karena hubungan tekstural. tapi tekstur tekstur ini
menjelaskan kondisi saat pengendapan terjadi.
sebagai contoh batuan karbonat biomicrite dan biosparite misalnya (menurut klasifikasi Folk) memiliki
setting yang berbeda, biomicrite ini kaya matrik karbonat artinya diendapkan pada lingkungan arus yang
tenang sehingga memudahkan material halus (matrik) ikut mengendap. sementara biosparite diendapkan
pada setting energi yang kuat sehingga micrite (matrik) akan tersapu dan tidak ikut mengendap.
Klasifikasi Dunham (1962)
klasifikasi dunham agak beda dikit dari folk karena kelimpahan alokem dan mikrit tidak dipertimbangkan
untuk mengindentifikasi jenis butiran karbonatnya (artinya grain type gak begitu penting mau ooid, kek,
intraklas ke apa aje bebas kalo kata bahasa anak2 muda jaman sekarang yang kelahiran taun 90 kebawah
apa aja boyeeeh )
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/klasifikasi-batuan-karbonat.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
25/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 25/37
perbandingan tekstur (grain supported dan mudsupported) yang hadir plus mekanisme fabrik (kemas)
bagaimana massa dasar mengikat komponen menjadi pertimbangan dalam klasifikasi ini, sehingga dikenal
dua kelompok batugammping dalam klasifikasi dunham yang allochtonous limestone dan authoctonous
limestone (bounded together during deposition alias murni biogenik).
klasifikasi dunham (sederhana)
ada dua nama kelompok batuan karbonat seperti ilustrasi skema diatas yaitu allochton (komponen asli yang
tidak terikat selama pengendapan atau dengan bahasa umum kita ini jenis batuan karbonat klastik) dan
kelompok kedua (kolom paling kanan sendirian) yang autochtone (yaitu tipe batuan karbonat yang terikat
selama pengendapan terjadi atau autochtone yang kita kenal contohnya berupa batugamping terumbu dan
sejenisnya).
gue lebih seneng gambarnya kayak di ilustrasi buku Nichols (2005) untuk klasifikasi dunham (1962) (kayakdibawah ini nih sama aja sih kayak ilustrasi diatas tapi lebih dijabarin detail dikit dan sistematis)
Duhams class ification for carbonate rock (1962) klik gambarnya biar gede!
dari gambar untuk yang mud supported dibagi dua yang mud supported (emang kaya mud bila butiranya 10% disebut wackestone) dan grain supported (lack of mud
disebut packstone), kemudian yang lack sampai no mud sama sekali (disebut grainstone). tipe kelompok
kedua sebenernya untuk jenis batuan karbonat yang kasar (> 2 mm) sebangsa terumbu terumbuan dan
batuan karbonat dengan butiran yang kasar (gede gede). tipe pertama (ada dua jenis) ini sebenarnya
ditambahin ama Embry dan Klovan (1971) yaitu floatstone (matrik supported) dan rudstone (grainsupported)
yang keduanya juga masih allochtonous origin (klastik) dan tipe kedua yang bounded together during
deposition (alias autochtonous alias biogenik) oleh Dunham disebut secara umum sebagai boundstone. nah
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/duham-clasification-1962-nikol.jpghttp://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/duham-clasification-1962.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
26/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 26/37
ama Embry dan Klovan ternyata belum puas ama istilah ini soalnya boundstone ini bisa dibagi lagi (selain
nambahin dua nama tadi Embry dan Klovan juga namain nama turunan dari boundstone dan variasinya yang
menjelaskan litofasies-litofasies batuan terumbu).
kelompok terakhir yang tipe kristlin, artinya tidak diketahui pasti ciri dan struktur yang ada alias tidak ada
ciri yang menunjukan dia batuan karbonat jenis apa (non klastik non biogenik mungkin prosesnya lebih ke
fisika dan kimia selain dari jenis jenis yang telah disebutin diatas wallahualam).
Embry dan Klovan (1971)
mengacu kepada ketidakpuasan dua geologist hebat ini terhadap klasifikasi butiran karbonat yang kasar (gede
gede) dari klasifikasi Dunham. maka pak Embry dan Klovan (sok kenal gue) membuat sedikit tambahan untuk
jenis butiran dalam dua kelompok yaitu yang autochtonous dan allochtonous. seperti diketahui autochtonous
ini jenis yang asli terikat saat pengendapan terjadi (biogenik or terumbu) dan yang allochtonous (yang klastik
meski keikat juga ama organisme tapi klasnya bukan asli dari situ).
ilustrasi s kema klasifikasi batugam ping Embry dan Klovan (1972)
Floatstone, sesuati namanya ini jenis batuan dengan komponen (alokem kasar) nya float or melayang
analoginya seperti matrik supported lah kalo di breksi or wackestone untuk yang ukuran butir lebih halus lagi.
sedangkan rudstone lebih ke arah grain supported. dua duanya merupakan allochtonous limestone or
dolostone (atau batuan karbonat allktonus).
adapun yang autochtonous ini diendapkan langsung saat pengendapan oleh bantuan organisme yang hidup di
terumbu (reef dan mound). ada yang dikenal sebagai bafflestone (baffle=membingungkan or acak acakan kata
google translate), jadi organisme (seperti alga misalnya or cyanobacteria) akan mampu tumbuh mengikat
framework (klas) karbonat yang hadir disitu dan membentuk tekstur ini (bafflestone) atau pertumbuhannya
lebih bersifat vertikal (perhatikan ilustrasi diatas) ini bekerja pada arus yang lebih tenang (karena organisme
bisa tumbuh vertikal sesuka hati) hal ini dibuktikan fragmen yang mengisi bafflestone sifatnya halus (mud-silt
size). adapun bindstone polanya lebih lateral (horizontal) dimana organisme pengikat (alga) membentuk bind
(encrusting) yang mendatar. umumnya terjadi di arus yang lebih kuat (karena dia tidak bisa tumbuh secara
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/embry-and-klovan-1971.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
27/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 27/37
vertikal) sementara bindstone lebih lateral karena pertumbuhannya diganggu arus yang kuat. adapun
framestone membentuk struktur masif membentuk encrusting juga sama kayak bindstone hanya mampu
tubuh vertikal (menonjol) hasil encrusting (laminasi laminasi) oleh alga dan membentuk tekstur berupa tubuh
(kerangka) yang padat (rigid) umum terjadi di lingkungan lebih tenang dan below wave base (fore reef facies).
Klasifikasi Wright (1992)
ini jenis klasifikasi yang paling baru untuk batuan karbonat, meski belum banyak dipakai secara luas (karenakeribetannya) tapi ini klasifiksi cukup keren kata pak ustad dari Pangandaran Reyhan Nurzainuddin MZ.
klasifikasi Wright ini mengacu kepada tiga kategori ciri yang mendasarinya yaitu ciri deposisional, ciri
biologi, dan ciri diagensis (depositional origin, bilogical, and diagentic).
Wrights class ification for carbonate rock (1992)
sebenernya klasifikasi ini mencoba menyempurnakan (menggabungkan) semua jenis klasifikasi klasifikasi
batuan karbonat terdahulu. hanya saja ditambahkan faktor diagenetik yang tidak dipakai oleh klasifikasi-
klasifikasi sebelumnya karena faktor-faktor diagenetis yang bisa menghapus alokem dan tekstur asli
sebelumnya tapi hebatnya Wright tetap menguraikan jenis batuan meski telah mengalami proses diagenesis.
karena istilah istilah populer yang telah dipakai Dunham juga dipakai disini, seperti wackestone, packstone,
dan sebagainya maka Wright memilih untuk tetap menggunakan istilah itu agar tidak semakin bikin bingung
tar banyak lagi nama nama lain padahal teksturnya sama (kayak ahli struktur aja suka bikin istilah istilah
sendiri haha). hanya tambahannya seperti cementstone, condensed grainstone dan lain lain sebagai ciri khas
dari hasil penamaan baru dari klasifikasi ini yang semua prefix ini mengacu kepada proses (original ataupun
diagensis) dari batuan yang dimaksud.
untuk parameter depositional: Wright membaginya menjadi matrix-supported dan grain-supported, untuk
yang matrix supported hampir sama kayak Dunham punya (kandungan grain 10%) cuma
beda namanya ditambahin calci seperti calcimudstone (grain content 10%), serta yang grain-supported juga sama dimana ada calci-packstone (lack of mud) dan calci-
grainstone (no mud) bila ukuran komponen (alokem)nya lebih dari 2 mm maka dinamakan floatstone (untuk
analogi calci-wackestone kasar) dan rudstone (untuk calci-grainstone kasar) jadi betul betul mirip seperti kata
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/wright-1992.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
28/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 28/37
Dunham+Embry and Klovan (1962 dan 1971).
adapun biological origin seperti kategori dalam ilustrasi diatas (Wright, 1992), analoginya sama dengan
klasifikasi dari Embry dan Klovan (1971): ada bafflestone dimana framework fabrik bisa tumbuh secaara
vertikal tidak beraturan, dan encrusting organisme yang lateral membentuk bindstone, serta framework padat
(rigid) yang tidak mengikat komponen kasar membentuk framestone.
bagian ketigga dari parameter klasifikasi Wright ini mengacu kepada proses diagenetik lanjut dibagi duakelompok non-obliterative (masih bisa dikenali artinya gak rusak selama diagenesis) dan obliterative (udah
rusak dan susah dikenali selama proses diagenesis). Wright memperkenalkan istilah cementstone untuk
batuan dengan tekstur halus (kompak sekali pastinya karena telah mengalami diagenesis) yang mungkin
analog dengan mudstone atau napal. tapi dominan semen karena telah mengalami diagensis lanjut. ada juga
istilah condensed-grainstone jika struktur styolite hadir akibat proses fluid pressure saat diagensis
berlangsung, dan jika intenstasnya tinggi maka dinamakan fitted-grainstone (grainstone sangat kompak).
adapun jenis lainnya dikenal sebagai sparstone dan microsparstone bila teksturnya susah diidentifikasi
(dominan sparry calcite) yang sangat sangat halus.
meski terlihat membingungkan klasifikasi ini juga gak populer but somehow, itulah klasifikasi
karbonat yang gue ketahui yang baru baru versi babyfacekiller Dede hermansyah hahahaha
LINGKUNGAN PENGENDAPAN KARBONAT
bisa diintip di dalam Tucker dan Wright (1990), atau dalam Flugel (1982, 2004), atau dalam Boggs (2005,
2006), atau dimana saja (hahaha). yang jelas batuan karbonat ini bisa terbentuk diberbagai setting: darat,
transisi, laut dangkal, dan laut dalam.
kita akan bahas satu persatu.
a. Lingkungan Laut
batuan karbonat dilaut bisa terbentuk diberbagai tempat mulai dari laut transisi sampe deep basin (laut
dalam). perhatikan skema yang dibuat oleh Wilson (1975) dalam Raymond (2002).
https://www.google.co.id/#hl=id&safe=off&output=search&sclient=psy-ab&q=carbonate+depositional+environments&oq=carbonate+depo&aq=0L&aqi=g-L4&aql=&gs_l=hp.3.0.0i19l4.345.4789.0.5975.18.15.2.1.1.0.131.1654.0j15.15.0...0.0.czvmrAvaZsM&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=beb1750335fa9c59&biw=1280&bih=961 -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
29/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 29/37
diagram yang menunjukan penam pang lingkungan lingkunga tempat diendapkannya berbagai jenis batuan karbonat
di laut (transis i sam pe laut dalam) m enurut Wilson (1975), Read (1980) dalam Ra ymond (2002)
terdapat sembilan lingkungan pengendapan dari marine carboante rock yang diketahui dari rekaman geologi
(Bathurst 1975, J.L Wilson, 1975; J.F Read, 1980), lingkungan lingkungan ini adalah: basin, slope, ramps, shelf
margin, foreslope, reefs, dan carbonte builds up lainnya, open shelves, shoals, dan platform marine
environment. tiap lingkungan ini dicirikan oleh KEHADIRAN fasies karbonat yang khas: litofasies, struktur,
dan foisl yang hadir (seperti pada penjelasn tabel yang menyertai gambar 9.4 diatas). dua konfigurasi batas
kontinental yang hadir adalah satu dimana ada reef dan lereng curam di depanya (ke arah laut dalam) kedua
contental rise dengan carbonate ramp (paparan atau lantai laut tempat carbonate ini mengendap liat ilustrasi
diatas).
sesuai ilustrasi diatas kita bagi batuan karbonat (berdasarkan lingkunganya) menjadi batuan (karbonat)
basinal (basinal rock), slope rock, dan platform, shoal, shelf, dan ramp carbonate rock.
basinal rock
ini adalah kelompok batuan karbonat yang mengisi laut dalam, dicirikan oleh thin bedded (lapisan tipis),
berlaminasi, berwarna gelap (uunya karboant halus mudstone dan wackestone). seringkali hadir bersama
laminasi (intercalated) dan interbeded (berselang seling) dengan mudrock. secara lokal memiliki beberapa bed
dengan ketebalan masif (Enos, 1974). maka tak heran fasies karbonat ini dibeberapa kasus terkadang
berasosiasi dengan endapan turbidit (karena sama sama dikaki lereng laut dalam) yaitu fasies laminasi dari
turbidit non karbonat (C dan D) kontak selaras dengan faseis Tabc turbidit ke arah distalnya. juga fasies Tbde
turbidit (juga dengan fasies F olistrtorstomal mud dan grain supported diamictite dan breccia yang juga hadir
bersama basial carbonate rock, dekat dengan batas cekungan (kata Fisher, 1969)). interbeded chert juga hadir
di lokasi ini (yah sama sama basinal rock om udah pada ke karsam kan?). fosil bisa hadir disini meski
dominan planktonik, bnetik juga bisa hadir dari laut dangkal diangkut oleh arus turbidit (Boggs, 415).
hal hal yang aneh lagi bisa hadir dari batuan karbonat yang diendapkan di lingkungan laut dalam disepanjang
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/major-environment-for-carb-in-marine.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
30/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 30/37
spreading center dan seamount (gunung api laut dalam) dimana sedimen karbonat yang ada disini mengisi
lava bantal basaltik (dikenal sebagai interpillow limestone gue gak tau siapa yang bikin istilah) atau layer
tipis yang mentutupi batuan ultramafic) jelas sekali karbonat yang disini semua rata rata non biogenik
(karena gak ada makhluk hidup yang bisa hidup disini kalo ada pasti dewa!). adapun gamping merah yang
kita liat singkapannya di melange rock karsam ini belum banyak penjelasan bagaimana originnya, ada yang
bilang karena pigmentasi hematit oleh mikroba yang hadir disitu selama proses diagenesis (kaerna kita tahu
karboanat pasti larut kalau melewati CCD jadi strukturnya harus berubah agar kristalnya stabil) ada yang
bilang murni diagensis tok dan yang lain lainnya (semoga ada yang mau riset tentang ini.. ditunggu bosditunggu heoloho heoloho heoloho!).
Slope rock
slope (lereng) mencirikan batas transisi antara laut dangkal (shelf) dan laut dalam (basin). sedimentasi
karbonat di slope ini menghasilkan batugamping mudstone dan wackestone, dengan grainstone secara lokal
(McLlreath, 1977, Cook dan Taylor, 1977, dalam Boggs 2006).
Kabonat countourite juga bisa hadir dalam bentuk perlapsisan tipis (thin bedded), grainstone dan lime
mudstone yang terpilah baik, secara lokal juga ada struktur hardground yang menutupi.
Berbeda dengan batuan yang hadir dibawahnya (basinal rock), dimana submarine fan atau carbonate slope
aprone tempat tubuh endapan sedimen ini berada dicirikan oleh breksi karbonat, debris flow (olistostromal)
limestone, dan carbonate yang analog dengan faseis ala Mutti dan Ricci-Lucchi (1972) fan facies yaitu A, C, F,
dan G (J.E Sanders dan Friedman, 1967). Fasies A secara umum tebal dan masif, grainsupported
conglomreate, dan grainstone (karbonat). Grainstone di sikuen bouma hadir dalam bentuk perlapisan tipes
dari fasies C, dan berselang seling dengan lime mud dari fasies G (mutti ricci). Fasies F nya diisi oleh bauan
berupa breksi dan diamiktit. Klas, blok, atau slab yang ada diisi oleh batuan berukuran cobble hingga boulder
yang disusun oleh pecahan reef, batuan shelf dengan ukuran beragam (bahkan ada yang sampe ratuan meter)(Davies, 1997). Fragmen yang hadir diisi oleh lime mud (Mullins dan Cook, 1986).
Batuan platform, shoal, shelf, dan ramp
Carbonate ramp dicirikan oleh adanya permukaan lereng yang sangat landai memanjang dari shoer (pantai)
sampai ke tepi cekungan tanpa ada perubahan lereng mendadak (kemiringannya bertambah) (Ahr, 1973; J.F
Read, 1980a dalam Raymond 2002). Ramps lope secara khas nilainya kurang dari 1. Batuan di ramp ini
biasanya lebih terang sampai gelap, berlapis tipis sampai tebal, skeletal grainstone, packstone, wackestone,
dan lime mudstone (J.F Read, 1980)
Bagian butiran yang lebih kasar, lebih tebal, sedikit sampai tidak ada muddy rock (grainstone) berkembang di
bagian ramp yang lebih dangkal, dekta dengan shore, dan disekitar carbonate buildups, dimana aksi
gelombang menjadikan lingkungan berenergi tinggi (sehingga fine particle sejenis mud gak bisa settling or
ngendap).
Burrowing (erosi akibat aktivitas biogenik yang meninggalkan strutkur jejak) kerjaan organisme laut cukup
ekstensif di litofasies yang hadir di ramp. Perlapisan yang hadir tipis sampai berbetuk nodular dan
berselingan dengan shale terbentuk dibagian yang lebih dalam dari carbonate ramp. Sebagain lainnya diisi
struktur burrow kemungkinan berstruktur gradasi atau terlaminasi (J.F Read, 1980). Wackestone merupakan
ciri yang hadir dalam carbonate mound (reef itu sendiri).
Ciri perbedaan petrologi antara ramp dan batuan shelf adalah, di lingkungan ramp, sfasies grainstone dan
packstone hadir kearah shore (ke pantai) sementara litofasies yang muddy (mudstone dan kawan kawan yang
-
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
31/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 31/37
halus :p) ke arah seaward (menjauhi shore). Di shelf dan platform, gradasi berpola reverse, dan poal butiran
mengkasar keatas hadir, sementara dari reefnya sendiri bturan mengaksar mendekati reef (tubuh moundnya)
dan menghaslus ke arah darat (terjadi jika reef hadir di shelf break).
Shelf dibedakan dengan ramps karena meiliki batas shelf yang kearah laut (seaward) yang berbeda, jika laut
berupa laut terbuka dan gelombang turbulensi badai dapat menyentuh bagian bawah permukaan laut (shelf
platform) maka dikenal sebagai shelf (atau continental shelf), bila kemiringannya cukup siginifikan sebelum
mencapai continental slope maka dikenal sebagai ramp (bila ditumbuhi karbonat maka dikenal sebagaicarbonate ramp). meskipun ramp ini adalah istilah lain dari shelf yang ditutupi endapan karbonat (Ahr, 1973)
oleh beberapa penulis katanya begitu.
(Fluegel, 1982)
batuan cenderung berwarna lebih gelap, abu abu, hijau, atau kecoklatan. kebanyakan pegnendapan di shelf ini
berada di below wave base, dimana aurs mengangkut nutrisi bagi orannisme laut dan juga
mentransportasikan sedimen yang nantinya juga akan terperngkap dan terndapkan berama organisme ini.
badai yang datang kaang kadang juga mempengaruhi bagian dasar dari daerah shelf, dan terbentuknya
struktur hummocky cross stratification (tempestite), dan fossiliferous packstone yang diendapkan oleh badai.
platform secara umum juga adalah shelf atau daerah epicontinental yang tertutup oleh laut, yang menjadi
lingkungan tempat diendapkannya mateiral pasir dan beberapa lapisan karbonat yang menutupinya (Irwin,
1965). air di platform adalah air laut, tapi terdapat variasi salinitas. burrow umum dijumpai disini tapi alga
yang paling melimpah (Wilson, 1975). subenvironment di platform disi oleh sasnd flat, shoals, dan carbonate
buildups. batuannya berwarna gelap sampai agak terang, secara lokal batuan karbonatnya bertekstur skeletal,grainstone, packstone, wackestone, dan mudstone yang semuanya dibentuk di platofrm. grainstone dan
packstone terbentuk di shoal dan internshoal (sandflat) melalui reworking ombak dari material karbonat yang
sudah ada sebelumnya. skeletal grainstone dan packstone dapat hadir sebagai respon terhadap aktivitas badai
dan perubahan muka air laut (Sageman, 1996). litofoasies wackestone-mudstone dapat terbentuk diberbagai
http://thekoist.files.wordpress.com/2012/05/rimmed-n-ramp-margin.jpg -
7/30/2019 Karbonat oh karbonat
32/37
15/04/13 Karbonat oh karbonat. (sedikit tentang tetek bengeknya) | thekoist
thekoist.wordpress.com/2012/05/21/karbonat-oh-karbonat-sedikit-tentang-tetek-bengeknya/ 32/37
carbonate buildups dan area di intershoal. batuan yang hadir dapat mengandung pelletal, oolitic, dan skeletal.
carbonat buildups (reef or terumbu),