karsinoma reki
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Karsinoma reki
1/25
PENDAHULUAN
Karsinoma rekti merupakan tumor ganas terbanyak di antara tumor ganas saluran
cerna, lebih 60% tumor kolorektal berasal dari rektum. Salah satu pemicu kanker rektal
adalah masalah nutrisi dan kurang berolah raga. Kanker rektal merupakan salah satu jenis
kanker yang tercatat sebagai penyakit yang paling mematikan di dunia. Kanker rektal
adalah kanker yang menyerang kolon dan rektum. Namun, penyakit ini bukannya tidak
dapat disembuhkan. Jika penderita telah terdeteksi secara dini, maka kemungkinan untuk
sembuh bisa mencapai 50 persen.
Setiap !aktu, kanker ini bisa menyerang seseorang. "isikonya akan terus
meningkat seiring dengan penambahan usia. #ata dari $merika Serikat dan nggris
memperlihatkan, orang yang berusia antara 60 sampai &0 tahun berisiko tiga kali lipat dari
kelompok usia lainnya. 'ereka yang memiliki ri!ayat peradangan saluran cerna seperti
kolit usus kronis, tergolong berisiko tinggi untuk berkembang menjadi kanker kolorektal.
#emikian juga dengan mereka yang memiliki ri!ayat penyakit kanker tersebut, risiko
terkena penyakit ini bisa menyerang pada kelompok usia mana pun di ba!ah 60 tahun.
(mumnya penderita datang dalam stadium lanjut, seperti kebanyakan tumor ganas
lainnya) *0% diagnosis karsinoma rekti dapat ditegakkan dengan colok dubur. Sampai saat
ini pembedahan adalah terapi pilihan untuk karsinoma rekti. +,,,+0
+
-
7/25/2019 Karsinoma reki
2/25
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI DAN ANATOMI
Karsinoma "ekti adalah kanker yang terjadi pada rektum. "ektum terletak di
anterior sakrum dan coccygeus panjangnya kira kira +5 cm. Rectosigmoid junction terletak
pada bagian akhir mesocolon sigmoid. -agian sepertiga atasnya hampir seluruhnya
dibungkus oleh peritoneum. #i setengah bagian ba!ah rektum keseluruhannya adalah
ektraperitoneal.+,,
Karsinoma merupakan suatu proses pembelahan selsel /prolierasi1 yang tidak
mengikuti aturan baku prolierasi yang terdapat dalam tubuh /prolierasi abnormal1.
2rolierasi ini di bagi atas nonneoplastik dan neoplastik, nonneoplastik dibagi atas 3
a. 4iperplasia adalah prolierasi sel yang berlebihan. 4al ini dapat normal karena
bertujuan untuk perbaikan dalam kondisi isiologis tertentu misalnya
kehamilan.
b. 4ipertroi adalah peningkatan ukuran sel yang menghasilkan pembesaran organ
tanpa ada pertambahan jumlah sel.
c. 'etaplasia adalah perubahan dari satu jenis tipe sel yang membelah menjadi
tipe yang lain, biasanya dalam kelas yang sama tapi kurang terspesialisasi.
d. #isplasia adalah kelainan perkembangan selular, produksi dari sel abnormal
yang mengiringi hiperplasia dan metaplasia.2erubahan yang termasuk dalam
hal ini terdiri dari bertambahnya mitosis, produksi dari sel abnormal pada
jumlah besar dan tendensi untuk tidak teratur.
Secara anatomi rektum terbentang dari ertebre sakrum ke sampai garis
anorektal. Secara ungsional dan endoskopik, rektum dibagi menjadi bagian ampula dan
singter. -agian singter disebut juga annulus hemoroidalis, dikelilingi oleh muskulus
leator ani dan asia coli dari asia supraani. -agian ampula terbentang dari sakrum ke
ke diragma pelis pada insersi muskulus leator ani. 2anjang rektum berkisar +0+5 cm,
dengan keliling +5 cm pada rectosigmoidjunction dan 5 cm pada bagian ampula yang
terluas. 2ada orang de!asa dinding rektum mempunyai lapisan 3 mukosa, submukosa,
muskularis /sirkuler dan longitudinal1, dan lapisan serosa.5,++
-
7/25/2019 Karsinoma reki
3/25
Gambar 1 : Anatomi Ret!m
Gambar ": La#i$an %in%in& ret!m
2erdarahan arteri daerah anorektum berasal dari arteri hemoroidalis superior,
media, dan inerior. $rteri hemoroidalis superior yang merupakan kelanjutan dari a.
-
7/25/2019 Karsinoma reki
4/25
mesenterika inerior, arteri ini bercabang kiri dan kanan. $rteri hemoroidalis merupakan
cabang a. iliaka interna, arteri hemoroidalis inerior cabang dari a. pudenda interna. 7ena
hemoroidalis superior berasal dari ple8us hemoroidalis internus dan berjalan ke arah
kranial ke dalam . 'esenterika inerior dan seterusnya melalui . lienalis menuju . porta.
7ena ini tidak berkatup sehingga tekanan alam rongga perut menentukan tekanan di
dalamnya. Karsinoma rektum dapat menyebar sebagai embolus ena ke dalam hati. 7ena
hemoroidalis inerior mengalirkan darah ke . pudenda interna, . iliaka interna dan sistem
ena kaa.
Gambar ' : Pemb!(!) %ara) Arteri %an *ena #a%a ret!m
2embuluh lime daerah anorektum membentuk pleksus halus yang mengalirkan
isinya menuju kelenjar lime inguinal yang selanjutnya mengalir ke kelenjar lime iliaka.
neksi dan tumor ganas pada daerah anorektal dapat mengakibatkan limadenopati
inguinal. 2embuluh rekrum di atas garis anorektum berjalan seiring dengan . hemoroidalis
seuperior dan melanjut ke kelenjar lime mesenterika inerior dan aorta.
2ersaraan rektum terdiri atas sistem simpatik dan parasimpatik. Serabut simpatik
berasal dari pleksus mesenterikus inerior yang berasal dari lumbal , , dan , serabut ini
mengatur ungsi emisi air mani dan ejakulasi. Serabut parasimpatis berasal dari sakral , ,
-
7/25/2019 Karsinoma reki
5/25
dan , serabut ini mengatur ungsi ereksi penis, klitoris dengan mengatur aliran darah ke
dalam jaringan.
II. ANGKA KEJADIAN
#i (S$ 9a kolorektal merupakan kanker gastrointestinal yang paling seringterjadi
dan nomor dua sebagai penyebab kematian di negara berkembang. :ahun 005,
diperkirakan ada +5,*0 kasus baru kanker kolorektal di (S$, +0,*50 kasus terjadi di
kolon dan 0,0 kasus di rektal. 2ada 56,00 kasus dilaporkan berhubungan dengan
kematian, ;.;00 kasus 9a kolon dan &,600 kasus 9a rectal. 9a kolorektal merupakan ++
% dari kejadian kematian dari semua jenis kanker. +,
#iseluruh dunia dilaporkan lebih dari *0,000 kasus baru dan terjadi kematian pada
hampir 500,000 kasus tiap tahunnya. /ation, 001. 'enurut data di
"S Kanker #harmais pada tahun +**500, kanker rektal menempati urutan keenam dari
+0 jenis kanker dari pasien yang dira!at di sana. Kanker rektal tercatat sebagai penyakit
yang paling mematikan di dunia selain jenis kanker lainnya. Namun, perkembangan
5
-
7/25/2019 Karsinoma reki
6/25
teknologi dan juga adanya pendeteksian dini memungkinkan untuk disembuhkan sebesar
50 persen, bahkan bisa dicegah.+,,
#ari selutruh pasien kanker rektal, *0% berumur lebih dari 50 tahun. 4anya 5%
pasien berusia kurang dari 0 tahun. #i negara barat, laki ? laki memiliki insidensi
terbanyak mengidap kanker rektal dibanding !anita dengan rasio berariasi dari &3; *35.
+,
Gambar +. ,a reti
III. ETIOLOGI
2rice dan
-
7/25/2019 Karsinoma reki
7/25
I*. PATOFISIOLOGI KARSINOMA REKTUM
2ada mukosa rektum yang normal, selsel epitelnya akan mengalami regenerasi
setiap 6 hari. 2ada keadaan patologis seperti adenoma terjadi perubahan genetik yang
mengganggu proses dierensiasi dan maturasi dari selsel tersebut yang dimulai dengan
inaktiasi gen adenomatous polyposis coli (APC)yang menyebabkan terjadinya replikasi
tak terkontrol. 2eningkatan jumlah sel akibat replikasi tak terkontrol tersebut akan
menyebabkan terjadinya mutasi yang akan mengaktiasi Kras onkogen dan mutasi gen
p5, hal ini akan mencegah terjadinya apoptosis dan memperpanjang hidup sel.
Gambar -. Patoi$io(o&i Kar$inoma Ret!m
*. FAKTOR RESIKO
1. I%io#at)i/ In(ammator0 o2e( Di$ea$e
a. U($erati Ko(iti$
(lserati kolitis merupakan aktor risiko yang jelas untuk kanker kolon sekitar +%
dari pasien yang memiliki ri!ayat kronik ulserati kolitis. "isiko perkembangan kanker
pada pasien ini berbanding terbalik pada usia terkena kolitis dan berbanding lurus dengan
keterlibatan dan keaktian dari ulserati kolitis. "isiko kumulati adalah % pada +0 tahun,
&% pada 0 tahun, dan +&% pada 0 tahun. 2endekatan yang direkomendasikan untuk
seseorang dengan risiko tinggi dari kanker kolorektal pada ulserati kolitis dengan
mengunakan kolonoskopi untuk menentukan kebutuhan akan total proktokolektomi pada
pasien dengan kolitis yang durasinya lebih dari & tahun. Strategi yang digunakan
berdasarkan asumsi bah!a lesi displasia bisa dideteksi sebelum terbentuknya inasi
kanker. Sebuah studi prospekti menyimpulkan bah!a kolektomi yang dilakukan dengan
segera sangat esensial untuk semua pasien yang didiagnosa dengan displasia yangberhubungan dengan massa atau lesi, yang paling penting dari analisa mendemonstrasikan
;
-
7/25/2019 Karsinoma reki
8/25
bah!a diagnosis displasia tidak menyingkirkan adanya inasi kanker. #iagnosis dari
displasia mempunyai masalah tersendiri pada pengumpulan sampling spesimen dan ariasi
perbedaan pendapat antara para ahli patologi anatomi.+
b. Pen0ait ,ro)n3$
2asien yang menderita penyakit crohnBs mempunyai risiko tinggi untuk menderita
kanker kolorektal tetapi masih kurang jika dibandingkan dengan ulserati kolitis.
Keseluruhan insiden dari kanker yang muncul pada penyakit crohnBs sekitar 0%. 2asien
dengan striktur kolon mempunyai insiden yang tinggi dari adenokarsinoma pada tempat
yang terjadi ibrosis. $denokarsinoma meningkat pada tempat strikturoplasty menjadikan
sebuah biopsy dari dinding intestinal harus dilakukan pada saat melakukan strikturoplasty.
:elah dilaporkan juga bah!a sCuamous sel kanker dan adenokarsinoma meningkat pada
istula kronik pasien dengan crohnBs disease.+
Gambar 4. ,ro)n3$ Di$ea$e
". Fator Geneti
a. Ri2a0at Ke(!ar&a
Sekitar +5% dari seluruh kanker kolon muncul pada pasien dengan ri!ayat kanker
kolorektal pada keluarga terdekat. Seseorang dengan keluarga terdekat yang mempunyai
kanker kolorektal mempunyai kemungkinan untuk menderita kanker kolorektal dua kali
lebih tinggi bila dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki ri!ayat kanker
kolorektal pada keluarganya.+
&
-
7/25/2019 Karsinoma reki
9/25
b. Here%iter Kaner Ko(oreta(
$bnormalitas genetik terlihat mampu memediasi progresi dari normal menuju
mukosa kolon yang maligna. Sekitar setengah dari seluruh karsinoma dan adenokarsinoma
yang besar berhubungan dengan mutasi. Dangkah yang paling penting dalam menegakkan
diagnosa dari sindrom kanker herediter yaitu ri!ayat kanker pada keluarga. 'utasi sangat
jarang terlihat pada adenoma yang lebih kecil dari + cm. $llelic deletion dari +;p
ditunjukkan pada E dari seluruh kanker kolon, dan deletion dari 5C ditunjukkan lebih dari
+F dari karsinoma kolon dan adenoma yang besar.#ua sindrom yang utama dan beberapa
arian yang utama dari sindrom ini menyebabkan kanker kolorektal telah dikenali
karakternya. #ua sindrom ini, dimana mempunyai predisposisi menuju kanker kolorektal
memiliki mekanisme yang berbeda, yaitu amilial adenomatous polyposis /@$21 dan
hereditary non polyposis colorectal cancer /4N2991.+
/. FAP/Fami(ia( A%enomato!$ Po(0#o$i$5
Aen yang bertanggung ja!ab untuk @$2 yaitu gen $29, yang berlokasi pada
kromosom 5C+. $danya deek pada $29 tumor supresor gen dapat menggiring kepada
kemungkinan pembentukan kanker kolorektal pada umur 0 sampai 50 tahun. 2ada @$2
yang telah berlangsung cukup lama, didapatkan polip yang sangat banyak untuk dapat
dilakukannya kolonoskopi polipektomi yang aman dan adekuat) ketika hal ini terjadi,
direkomendasikan untuk melakukan prophylactic subtotal colectomy diikuti dengan
endoskopi pada bagian yang tersisa. dealnya prophylactic colectomy harus ditunda kecuali
terdapat terlalu banyak polip yang dapat ditangani dengan aman. 2rosedur pembedahan
elekti harus sedapat mungkin dihindari ketika memungkinkan. Screening untuk polip
harus dimulai pada saat usia muda. 2asien dengan @$2 yang diberi 00 mg celeco8ib, dua
kali sehari selama enam bulan mengurangi rata rata jumlah polip sebesar &%. :umor lain
yang mungkin muncul pada sindrom @$2 adalah karsinoma papillary thyroid, sarcoma,
hepatoblastomas, pancreatic carcinomas, dan medulloblastomas otak. 7arian dari @$2
termasuk gardnerBs syndrom dan turcotBs syndrom.+,+5
*
-
7/25/2019 Karsinoma reki
10/25
Gambar 4. Fami(ia( A%enomato!$ Po(0#o$i$ 6 Ko(iti$ U($eratia
%. HNP,, 7Here%itar0 Non Po(0#o$i$ ,o(ore/ta( ,an/er5
2ola autosomal dominan dari 4N299 termasuk lynchBs sindrom dan . Aenerasi
multipel yang dipengaruhi dengan kanker kolorektal muncul pada umur yang muda /G5
tahun1, dengan predominan lokasi kanker pada kolon kanan. $bnormalitas genetik ini
terdapat pada mekanisme mismatch repair yang bertanggung ja!ab pada deek eksisi dari
abnormal repeating seCuences dari #N$, yang dikenal sebagai mikrosatellite
/mikrosatellite instability1. "etensi dari sCuences ini mengakibatkan ekspresi dari
phenotype mutator, yang dikarakteristikkan oleh rekuensi #N$ replikasi error /"H"I
phenotype1, dimana predisposisi tersebut mengakibatkan seseorang memiliki multitude
+0
-
7/25/2019 Karsinoma reki
11/25
dari malignansi primer. 2asien dengan 4N299 mungkin juga memiliki adenoma
sebaceous, carcinoma sebaceous, dan multipel keratocanthoma, :ermasuk kanker dari
endometrium, oarium, kandung kemih, ureter, lambung dan traktus biliaris. Jika
dibandingkan dengan sporadic kanker kolorektal, tumor pada 4N299 seringkali poorly
dierentiated, dengan gambaran mucoid dan signetcell, reaksi yang mirip crohnBs /nodul
lymphoid, germinal centers, yang berlokasi pada perier inlitrasi kanker kolorektal1,
kehadiran iniltrasi lymphocytes diantara tumor. Karsinogenesis yang terakselerasi muncul
pada 4N299, pada keadaan ini adenoma kolon yang berukuran kecil dapat menjadi
karsinoma dalam tahun, bila dibandingkan dengan proses pada ratarata kanker
kolorektal yang membutuhkan !aktu &+0 tahun.
2asien dengan 4N299 mempunyai kecenderungan untuk menderita kanker
kolorektal pada umur yang sangat muda, dan screening harus dimulai pada umur 0 tahun
atau lebih dini 5 tahun dari umur anggota keluarga yang pertama kali terdiagnosa kanker
kolorektal yang berhubungan 4N299. $ngka ratarata pasien dengan 4N299 yang
didiagnosa menderita kanker kolorektal pada umur tahun, dibandingkan dengan pasien
kontrol yang menderita kanker kolorektal pada umur 6& tahun. 2rognosis dari pasien
4N299 terlihat lebih baik daripada pasien dengan sporadic kanker kolon. #ari penelitian
menunjukkan bah!a pasien dengan 4N299 kurang mendapat manaat dari adjuant
kemoterapi berdasarkan kombinasi luorourasil daripada pasien tanpa kelainan ini. +,+5
'. Diet
'asyarakat yang diet tinggi lemak, tinggi kalori, daging dan diet rendah serat
berkemungkinan besar untuk menderita kanker kolorektal pada kebanyakan penelitian,
meskipun terdapat juga penelitian yang tidak menunjukkan adanya hubungan antara serat
dan kanker kolorektal. $da dua hipotesis yang menjelaskan mekanisme hubungan antara
diet dan resiko kanker kolorektal. :eori pertama adalah pengakumulasian bukti
epidemiologi untuk asosiasi antara resistensi insulin dengan adenoma dan kanker
kolorektal. 'ekanismenya adalah menkonsumsi diet yang berenergi tinggi mengakibatkan
perkembangan resistensi insulin diikuti dengan peningkatan leel insulin, trigliserida dan
asam lemak tak jenuh pada sirkulasi. @aktor sirkulasi ini mengarah pada sel epitel kolon
untuk menstimulus prolierasi dan juga memperlihatkan interaksi oksigen reakti.
2emaparan jangka panjang hal tersebut dapat meningkatkan pembentukan kanker
kolorektal. 4ipotesis kedua adalah identiikasi berkelanjutan dari agen yang secara
++
-
7/25/2019 Karsinoma reki
12/25
signiikan menghambat karsinogenesis kolon secara e8perimental. #ari pengamatan
tersebut dapat disimpulkan mekanismenya, yaitu hilangnya ungsi pertahanan lokal epitel
disebabkan kegagalan dierensiasi dari daerah yang lemah akibat terpapar toksin yang tak
dapat dikenali dan adanya respon inlamasi okal, karakteristik ini didapat dari bukti
teraktiasinya en>im 9= dan stres oksidati dengan lepasnya mediator oksigen reakti.
4asil dari prolierasi okal dan mutagenesis dapat meningkatkan resiko terjadinya adenoma
dan aberrant crypt oci. 2roses ini dapat dihambat dengan /a1 demulsi yang dapat
memperbaiki permukaan lumen kolon) /b1 agen antiinlamasi) atau /c1 antioksidan.
Kedua mekanisme tersebut, misalnya resistensi insulin yang berperan melalui tubuh dan
kegagalan pertahanan okal epitel yang berperan secara lokal, dapat menjelaskan hubungan
antara diet dan resiko kanker kolorektal.+,+6
+. Ga0a Hi%!#
2ria dan !anita yang merokok kurang dari 0 tahun mempunyai risiko tiga kali
untuk memiliki adenokarsinoma yang kecil, tapi tidak untuk yang besar. Sedangkan
merokok lebih dari 0 tahun berhubungan dengan risiko dua setengah kali untuk menderita
adenoma yang berukuran besar.
#iperkirakan 5000;000 kematian karena kanker kolorektal di $merika
dihubungkan dengan pemakaian rokok. 2emakaian alkohol juga menunjukkan hubungan
dengan meningkatnya risiko kanker kolorektal.
2ada berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan antara aktiitas, obesitas dan
asupan energi dengan kanker kolorektal. 2ada percobaan terhadap he!an, pembatasan
asupan energi telah menurunkan perkembangan dari kanker. nteraksi antara obesitas dan
aktiitas isik menunjukkan penekanan pada aktiitas prostaglandin intestinal, yang
berhubungan dengan risiko kanker kolorektal. :he Nurses 4ealth Study telah menunjukkan
hubungan yang berkebalikan antara aktiitas isik dengan terjadinya adenoma, yang dapat
diartikan bah!a penurunan aktiitas isik akan meningkatkan risiko terjadinya adenoma.
-. U$ia
2roporsi dari semua kanker pada orang usia lanjut / 65 thn1 pria dan !anita adalah
6+% dan 56%. @rekuensi kanker pada pria berusia lanjut hampir ; kali /+5& per +00.000
orang per tahun1 dan pada !anita berusia lanjut sekitar kali /++* per +00.000 orang per
tahun1 bila dibandingkan dengan orang yang berusia lebih muda /06 thn1. Sekitar
setengah dari kanker yang terdiagnosa pada pria yang berusia lanjut adalah kanker prostat
+
-
7/25/2019 Karsinoma reki
13/25
/5+ per +00.0001, kanker paruparu /++& per +00.0001 dan kanker kolon /+;6 per
+00.0001. Sekitar &% kanker yang terdiagnosa pada !anita yang berusia lanjut adalah
kanker payudara /& per +00.0001, kanker kolon /+ per +00.0001, kanker paru paru /++&
per +00.0001 dan kanker lambung /;5 per +00.0001.
(sia merupakan aktor paling relean yang mempengaruhi risiko kanker kolorektal
pada sebagian besar populasi."isiko dari kanker kolorektal meningkat bersamaan dengan
usia, terutama pada pria dan !anita berusia 50 tahun atau lebih, dan hanya % dari kanker
kolorektal muncul pada orang dengan usia diba!ah 0 tahun. Dima puluh lima persen
kanker terdapat pada usia 65 tahun, angka insiden +* per +00.000 populasi yang berumur
kurang dari 65 tahun, dan ; per +00.000 pada orang yang berusia lebih dari 65 tahun.+
#i $merika seseorang mempunyai risiko untuk terkena kanker kolorektal sebesar
5%. Sedangkan kelompok terbesar dengan peningkatan risiko kanker kolorektal adalah
pada usia diatas 0 tahun. Seseorang dengan usia diba!ah empat puluh tahun hanya
memiliki kemungkinan menderita kanker kolorektal kurang dari +0%. #ari tahun 000
00, ratarata usia saat terdiagnosa menderita kanker kolorektal pada usia ;+ tahun.
nsidensi berdasarkan usia diba!ah 0 tahun sebesar 0,0%, 0 tahun sebesar 0,*%, 5
tahun sebesar ,5%, 55 tahun sebesar +0,*%, 556 tahun sebesar +;,6%, 65;
tahun sebesar 5,*%, ;5& tahun sebesar &,&%, dan L &5 sebesar +,%.+;
I*. MANIFESTASI KLINIK
1. Hi$to(o&i
4istologi merupakan suatu aktor penting dalam hal etiologi, penanganan dan
prognosis dari kanker. Secara mikroskopis kanker kolorektal mempunyai derajat
dierensiasi yang berbedabeda, tidak hanya dari tumor yang satu dengan tumor yang lain
tetapi juga dari area ke area pada tumor yang sama, mereka cenderung mempunyai
morologi yang heterogen. Aambaran histopatologis yang paling sering dijumpai adalah
tipe adenocarcinoma /*0*5%1, adenocarcinoma mucinous /+;%1, signet ring cell
carcinoma /%1, dan sarcoma /0,+%1.
2ada penelitian mengenai gambaran histologi kanker kolorektal dari tahun +**&
00+ di $merika Serikat yang melibatkan 5.60 kasus kanker kolorektal. #idapatkan
gambaran histopatologis dari kanker kolorektal sebesar *6% berupa adenocarcinoma, %
karsinoma lainnya /termasuk karsinoid tumor1, 0,% epidermoid carcinoma, dan 0,0&%
berupa sarcoma. 2roporsi dari epidermoid carcinoma, mucinous carcinoma dan carcinoid
tumor banyak diketemukan pada !anita. Secara keseluruhan, didapatkan suatu pola
+
-
7/25/2019 Karsinoma reki
14/25
hubungan antara tipe histopatologis, derajat dierensiasi dan stadium dari kanker
kolorektal. $denocarcinoma sering ditemukan dengan derajat dierensiasi sedang dan
belum bermetastase pada saat terdiagnosa, signet ring cell carcinoma banyak ditemukan
dengan derajat dierensiasi buruk dan telah bermetastase jauh pada saat terdiagnosa, lain
pula pada carcinoid tumor dan sarcoma yang sering dengan derajat dierensiasi buruk dan
belum bermetastase pada saat terdiagnosa, sedangkan small cell carcinoma tidak memiliki
derajat dierensiasi dan sering sudah bermetastase jauh pada saat terdiagnosa.
#ari 0+ kasus kanker kolorektal periode +**00 di "S Kanker #harmais
/"SK#1 didapatkan bah!a tipe histopatologis yang paling sering dijumpai adalah
adenocarcinoma Mdierensiasi baik & /,&&%1, sedang ;& /&,&0%1, buruk 5 /,*%1,
dan yang jarang adalah musinosum +* /*,5%1 dan signet ring cell carcinoma ++ /5,;%1.
Jika dari hasil penelitian di "SK# didapatkan bah!a rekuensi terbanyak adalah
adenocarcinoma dengan derajat dierensiasi sedang /&,&0%1, maka lain halnya dengan
penelitian yang dilakukan oleh Soeripto et al di Jogjakarta pada tahun 00+ yang
mendapati rekuensi derajat dierensiasi kanker kolorektal banyak didominasi oleh derajat
dierensiasi baik. 2erbedaan pola demograik dan klinis yang berhubungan dengan tipe
histopatologis akan sangat membantu untuk studi epidemiologi, laboratorium dan klinis di
masa yang akan datang. +,+6
". Ge8a(a K(ini$
:anda dan gejala yang mungkin muncul pada kanker rektal antara lain ialah 3 +,,5,;,&,+
2erubahan pada kebiasaan -$- atau adanya darah pada eses, baik itu darah segar
maupun yang ber!arna hitam.
#iare, konstipasi atau merasa bah!a isi perut tidak benar benar kosong saat -$-
@eses yang lebih kecil dari biasanya
Keluhan tidak nyama pada perut seperti sering latus, kembung, rasa penuh pada perut
atau nyeri
2enurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya
'ual dan muntah,
"asa letih dan lesu
2ada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri pada daerah
gluteus.
+
-
7/25/2019 Karsinoma reki
15/25
'. Meta$ta$e
'etastase ke kelenjar lima regional ditemukan pada 0;0% kasus pada saat
direseksi. nasi ke pembuluh darah ena ditemukan pada lebih 60% kasus. 'etastase
sering ke hepar, caum peritoneum, paruparu, diikuti kelenjar adrenal, oarium dan
tulang. 'etastase ke otak sangat jarang, dikarenakan jalur limatik dan ena dari rektum
menuju ena caa inerior, maka metastase kanker rektum lebih sering muncul pertama
kali di paruparu. -erbeda dengan kolon dimana jalur limatik dan ena menuju ena
porta, maka metastase kanker kolon pertama kali paling sering di hepar.++
*. DIAGNOSIS DAN STAGING
1. Dia&no$i$
$da beberapa tes pada daerah rektum dan kolon untuk mendeteksi kanker rektal,
diantaranya ialah 3 +,,5,;,&,*,+
1) 2emeriksaan darah lengkap, pemeriksaan 9H$ /9arcinoma Hmbrionik $ntigen1 dan
(jifaecal occult blood test/@=-:1 untuk melihat perdarahan di jaringan
2) Digital rectal examination (DRE) dapat digunakan sebagai pemeriksaan skrining
a!al. Kurang lebih ;5 % karsinoma rektum dapat dipalpasi pada pemeriksaan rektal,
pemeriksaan digital akan mengenali tumor yang terletak sekitar +0 cm dari rektum,
tumor akan teraba keras dan menggaung.
Gambar 9. Pemeri$aan /o(o %!b!r #a%a ,a Reti
$da gambaran khas dari pemeriksaan colok dubur, yaitu indurasi dan adanya suatu
penonjolan tepi, dapat berupa 3
a. suatu pertumbuhan a!al yang teraba sebagai indurasi seperti cakram yaitu suatu
plateau kecil dengan permukaan yang licin dan berbatas tegas.
+5
http://lh3.ggpht.com/_I0UHlGxoP6A/SWAiPiP0-UI/AAAAAAAAAX0/2VMIN8xkmPs/clip_image0063.jpg -
7/25/2019 Karsinoma reki
16/25
b. suatu pertumbuhan tonjolan yang rapuh, biasanya lebih lunak, tetapi umumnya
mempunyai beberapa daerah indurasi dan ulserasi
c. suatu bentuk khas dari ulkus maligna dengan tepi noduler yang menonjol
dengan suatu kubah yang dalam /bentuk ini paling sering1
d. suatu bentuk karsinoma anular yang teraba sebagai pertumbuhan bentuk cincin
2ada pemeriksaan colok dubur ini yang harus dinilai adalah3
a. Keadaan tumor3 ekstensi lesi pada dinding rektum serta letak bagian terendah
terhadap cincin anorektal, ceri8 uteri, bagian atas kelenjar prostat atau ujung
os coccygis. 2ada penderita perempuan sebaiknya juga dilakukan palpasi
melalui agina untuk mengetahui apakah mukosa agina di atas tumor tersebut
licin dan dapat digerakkan atau apakah ada perlekatan dan ulserasi, juga untuk
menilai batas atas dari lesi anular. 2enilaian batas atas ini tidak dapat dilakukan
dengan pemeriksaan colok dubur.
b. 'obilitas tumor3 hal ini sangat penting untuk mengetahui prospek terapi
pembedahan. Desi yang sangat dini biasanya masih dapat digerakkan pada
lapisan otot dinding rektum. 2ada lesi yang sudah mengalami ulserasi lebih
dalam umumnya terjadi perlekatan dan iksasi karena penetrasi atau perlekatan
ke struktur ekstrarektal seperti kelenjar prostat, bulibuli, dinding posterior
agina atau dinding anterior uterus.
c. Hkstensi penjalaran yang diukur dari besar ukuran tumor dan karakteristik
pertumbuhan primer dan sebagian lagi dari mobilitas atau iksasi lesi.
1 #apat pula dengan -arium Hnema,. yaitu 9airan yang mengandung barium
dimasukkan melalui rektum kemudian dilakukan seri oto 8rays pada traktus
gastrointestinal ba!ah.
+6
http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx -
7/25/2019 Karsinoma reki
17/25
O
Gambar . Foto Ront&en %en&an ari!m Enema
1 Sigmoidoscopy, yaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan
sigmoid apakah terdapat polip kakner atau kelainan lainnya. $lat sigmoidoscope
dimasukkan melalui rektum sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat
diambil untuk biopsi.
Gambar ;. Si&moi%o$o#i
51 9olonoscopyyaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan sigmoid
apakah terdapat polip kanker atau kelainan lainnya. $lat colonoscope dimasukkan
melalui rektum sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambiluntuk biopsi.
+;
http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx -
7/25/2019 Karsinoma reki
18/25
61 -iopsi. Jika ditemuka tumor dari salah satu pemeriksaan diatas, biopsi harus
dilakukan. Secara patologi anatomi, adenocarcinoma merupakan jenis yang paling
sering yaitu sekitar *0 sampai *5% dari kanker usus besar. Jenis lainnya ialah
karsinoma sel skuamosa, carcinoid tumors, adenosquamous carcinomas, dan
undifferentiated tumors+,
*I. Sta&in&
!"e American #oint Committee on Cancer (A#CC) memperkenalkan !$% staging
system, yang menempatkan kanker menjadi satu dalam stadium /Stadium 71. +,,5
+. Stadium 0
2ada stadium 0, kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rektum.yaitu pada
mukosa saja. #isebut juga carcinoma in situ
. Stadium
2ada stadium , kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan muskularis dan
melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar kebagian terluar dinding
rektum ataupun keluar dari rektum. #isebut jugaDu&es A rectal cancer
. Stadium
2ada stadium , kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat namun tidak
menyebar ke limonodi. #isebut jugaDu&es ' rectal cancer.
. Stadium
2ada stadium , kanker telah menyebar ke limonodi terdekat, tapi tidak menyebar
kebagian tubuh lainnya. #isebut jugaDu&es C rectal cancer.
5. Stadium 7
2ada stadium 7, kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru, atau
oarium. #isebut jugaDu&es D rectal cancer
+&
http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://lh3.ggpht.com/_I0UHlGxoP6A/SWBJRLgKekI/AAAAAAAAAY8/AyUmZ2OwYUI/clip_image0143.jpghttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx -
7/25/2019 Karsinoma reki
19/25
Gambar 9. Sta%i!m ,a Re/ti I
-
7/25/2019 Karsinoma reki
20/25
*I. PENATALAKSANAAN
-erbagai jenis terapi tersedia untuk pasien kanker rektal. -eberapa adalah terapi
standar dan beberapa lagi masih diuji dalam penelitian klinis. :iga terapi standar untuk
kanker rektal yang digunakan antara lain ialah 3
1. Pembe%a)an
2embedahan merupakan terapi yang paling la>im digunakan terutama untuk
stadium dan kanker rektal, bahkan pada pasien suspek dalam stadium juga
dilakukan pembedahan. 'eskipun begitu, karena kemajuan ilmu dalam metode penentuan
stadium kanker, banyak pasien kanker rektal dilakukan presurgical treatment dengan
radiasi dan kemoterapi. 2enggunaan kemoterapi sebelum pembedahan dikenal sebagai
neoadjuant c"emot"erapy, dan pada kanker rektal, neoadjuant c"emot"erapydigunakan
terutama pada stadium dan . 2ada pasien lainnya yang hanya dilakukan pembedahan,
meskipun sebagian besar jaringan kanker sudah diangkat saat operasi, beberapa pasien
masih membutuhkan kemoterapi atau radiasi setelah pembedahan untuk membunuh sel
kanker yang tertinggal. ,;
:ipe pembedahan yang dipakai antara lain 3 +,,*
Hksisi lokal 3 jika kanker ditemukan pada stadium paling dini, tumor dapat dihilangkan
tanpa tanpa melakukan pembedahan le!at abdomen. Jika kanker ditemukan dalam bentuk
polip, operasinya dinamakanpolypectomy.
"eseksi3 jika kanker lebih besar, dilakukan reseksi rektum lalu dilakukan anastomosis.
Jiga dilakukan pengambilan limonodi disekitan rektum lalu diidentiikasi apakah
limonodi tersebut juga mengandung sel kanker.
Gambar . Re$e$i %an Ana$tomo$i$ Gambar ;. Re$e$i %an Ko(o$tomi
0
http://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspxhttp://lh4.ggpht.com/_I0UHlGxoP6A/SWBJeC4H6kI/AAAAAAAAAZE/_mUWffj_FKo/clip_image00242.jpghttp://lh5.ggpht.com/_I0UHlGxoP6A/SWBJqBcESfI/AAAAAAAAAZM/RMRUazJCLsg/clip_image00442.jpghttp://medlinux.blogspot.com/Common/PopUps/popDefinition.aspx -
7/25/2019 Karsinoma reki
21/25
2engangkatan kanker rektum biasanya dilakukan dengan reseksi abdominoperianal,
termasuk pengangkatan seluruh rectum, mesorektum dan bagian dari otot leator ani dan
dubur. 2rosedur ini merupakan pengobatan yang eekti namun mengharuskan pembuatan
kolostomi permanen.
"ektum terbagi atas bagian yaitu +F atas, tengah dan ba!ah. Kanker yang
berada di lokasi +F atas dan tengah / 5 sFd +5 cm dari garis dentate 1 dapat dilakukan Q
restoratie anterior resectionQ kanker +F distal rectum merupakan masalah pelik. Jarak
antara pinggir ba!ah tumor dan garis dentate merupakan aktor yang sangat penting untuk
menentukan jenis operasi.
Aoligher dkk berdasarkan pengalamannya menyatakan bah!a kegagalan operasi
QDo! anterior resection Q akan terjadi pada kanker rectum dengan jarak ba!ah rectum
normal cm. $ngka 5 cm telah diterima sebagai jarak keberhasilan terapi. 4asil penelitian
yang dilakukan oleh enara dkk pada kasus menyimpulkan bah!a jarak lebih dari
cm dari garis dentate aman untuk dilakukan operasi Q "estoratie resectionQ. Q9olonal
anastomosisQ diilhami oleh hasil operasi "aitch dan Sabiston yang dilakukan pada kasus
kolitis ulserati. =perasi ini dapat diterapkan pada kanker rectum letak ba!ah, dimana
teknik stapler tidak dapat dipergunakan. Docal e8cision dapat diterapkan untuk mengobati
kanker rectum dini yang terbukti belum memperlihatkan tandatanda metastasis ke kelenjar
getah bening. =perasi ini dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu transanal,
transpinchteric atau transsacral. 2endekatan transpinshter dan transacral memungkinkan
untuk dapat mengamati kelenjar mesorectal untuk mendeteksi kemungkinan telah terjadi
metastasis. Sedang pendekatan transanal memiliki kekurangan untuk mengamati
keterlibatan kelenjar pararektal.
2ada tumor rektum sepertiga tengah dilakukan reseksi dengan mempertahankan
singter anus, sedangkan pada tumor sepertiga distal dilakukan amputasi rektum melalui
reseksi abdominoperineal Ruenu'iles. 2ada operasi ini anus turut dikeluarkan.
2ada pembedahan abdominoperineal menurut Ruenu'iles, rektum dan sigmoid
dengan mesosigmoid dilepaskan, termasuk kelenjar lim pararektum dan retroperitoneal
sampai kelenjar lim retroperitoneal. Kemudian melalui insisi perineal anus dieksisi dan
dikeluarkan seluruhnya dengan rektum melalui abdomen.
"eseksi anterior rendah pada rektum dilakukan melalui laparotomi dengan
menggunakan alat stapler untuk membuat anastomosis kolorektal atau koloanal rendah.
Hksisi lokal melalui rektoskop dapat dilakukan pada karsinoma terbatas. Seleksi
penderita harus dilakukan dengan teliti, antara lain dengan menggunakan endoskopi
+
-
7/25/2019 Karsinoma reki
22/25
ultrasonograik untuk menentukan tingkat penyebaran di dalam dinding rektum clan
adanya kelenjar ganas pararektal.
ndikasi dan kontra indikasi eksisi lokal kanker rectum
+. ndikasi
:umor bebas, berada & cm dari garis dentate
:+ atau : yang dipastikan dengan pemeriksaan ultrasound
:ermasuk !elldirentiated atau moderately !ell direntiated secara histologi
(kuran kurang dari cm
. Kontraindikasi
:umor tidak jelas
:ermasuk : yang dipastikan dengan ultrasound
:ermasuk 2oorly direntiated secara histologi
". Ra%ia$i
Sebagai mana telah disebutkan, untuk banyak kasus stadium dan lanjut,
radiasi dapat menyusutkan ukuran tumor sebelum dilakukan pembedahan. 2eran lain
radioterapi adalah sebagai sebagai terapi tambahan untuk pembedahan pada kasus tumor
lokal yang sudah diangkat melaui pembedahan, dan untuk penanganan kasus metastasis
jauh tertentu. :erutama ketika digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, radiasi
yang digunakan setelah pembedahan menunjukkan telah menurunkan resiko kekambuhan
lokal di pelis sebesar 6% dan angka kematian sebesar *%. 2ada penanganan metastasis
jauh, radiesi telah berguna mengurangi eek lokal dari metastasis tersebut, misalnya pada
otak. "adioterapi umumnya digunakan sebagai terapi paliati pada pasien yang memiliki
tumor lokal yang unresectable+,,*
'. Kemotera#i
Adjuant c"emot"erapy, /menengani pasien yang tidak terbukti memiliki penyakit
residual tapi beresiko tinggi mengalami kekambuhan1, dipertimbangkan pada pasien
dimana tumornya menembus sangat dalam atau tumor lokal yang bergerombol / Stadium
lanjut dan Stadium 1. :erapi standarnya ialah dengan luorouracil, /5@(1
dikombinasikan dengan leucoorin dalam jangka !aktu enam sampai dua belas bulan. 5
@( merupakan anti metabolit dan leucoorin memperbaiki respon. $gen lainnya,
leamisole, /meningkatkan sistem imun, dapat menjadi substitusi bagi leucoorin.
2rotopkol ini menurunkan angka kekambuhan kira ? kira +5% dan menurunkan angka
kematian kira ? kira sebesar +0%. +,,*
-
7/25/2019 Karsinoma reki
23/25
*II. PROGNOSIS
Secara keseluruhan *year surial ratesuntuk kanker rektal adalah sebagai berikut 3
a. Stadium ;%
b. Stadium 5%
c. Stadium *%
d. Stadium 7 ;%
Dima puluh persen dari seluruh pasien mengalami kekambuhan yang dapat berupa
kekambuhan lokal, jauh maupun keduanya. Kekambuhan lokal lebih sering terjadi pada.
2enyakit kambuh pada 50% pasien, biasanya pada tahu pertama setelah operasi. @aktor
? aktor yang mempengaruhi terbentuknya rekurensi termasuk kemampuan ahli bedah,
stadium tumor, lokasi, dan kemapuan untuk memperoleh batas batas negati tumor.
-
7/25/2019 Karsinoma reki
24/25
DAFTAR PUSTAKA
+. 4assan, saac., 006. "ectal carcinoma. $ailable rom !!!.emedicine.com.
/#o!nload 3 + 'ei 0+51
. 9irincione, Hli>abeth., 005. "ectal 9ancer. $ailable rom !!!.emedicine.com.
/#o!nload 3 + 'ei 0+51.
. $merican 9ancer Society, 006. 9ancer @acts and @igures 006. $merican 9ancer
Society nc. $tlanta
. $nonim, 006. $ 2atientBs Auide to "ectal 9ancer. '# $nderson 9ancer 9enter,
(niersity o :e8as.
5. $>amris, Na!a!ir -ustani, 'isbach Jalins., +**;. Karsinoma "ekti di "S(2 #r.
Jamil 2adang, 9ermin dunia Kedokteran No.+0. $ailable rom
http3FF!!!.kalbe.co.id
6. $nonim, 006. "ectal 9ancer @acts 3
-
7/25/2019 Karsinoma reki
25/25
http3FF!!!.apocp.orgF cancerUdo!nloadF7olUNoFSoeripto.pd,. /#o!nload 3 +
'ei 0+51
+6. National 9ancer nstitute. 006. -EER Cancer -tatistics Reie/ 345*6778,
$ailable rom http3FFseer.cancer.goFstatactsFhtmlFcolorect.html. /#o!nload 3 +
'ei 0+51
http://seer.cancer.gov/statfacts/html/colorect.htmlhttp://seer.cancer.gov/statfacts/html/colorect.html