karst

15
Karst Karst Karst adalah sebuah bentukan di permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping. Proses pembentukan karst Daerah karst terbentuk oleh pelarutan batuan terjadi di litologi lain, terutama batuan karbonat lain misalnya dolomit, dalam evaporit seperti halnya gips dan halite, dalam silika seperti halnya batupasir dan kuarsa, dan di basalt dan granit dimana ada bagian yang kondisinya cenderung terbentuk gua (favourable). Daerah ini disebut karst asli. Daerah karst dapat juga terbentuk oleh proses cuaca, kegiatan hidrolik, pergerakan tektonik, air dari pencairan salju dan pengosongan batu cair (lava). Karena proses dominan dari kasus tersebut adalah bukan pelarutan, kita dapat memilih untuk penyebutan bentuk lahan yang cocok adalah pseudokarst (karst palsu).

Upload: robert-short

Post on 24-Nov-2015

134 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Karst

Karst Karst adalah sebuah bentukan di permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping.Proses pembentukan karst Daerah karst terbentuk oleh pelarutan batuan terjadi di litologi lain, terutama batuan karbonat lain misalnya dolomit, dalam evaporit seperti halnya gips dan halite, dalam silika seperti halnya batupasir dan kuarsa, dan di basalt dan granit dimana ada bagian yang kondisinya cenderung terbentuk gua (favourable). Daerah ini disebut karst asli. Daerah karst dapat juga terbentuk oleh proses cuaca, kegiatan hidrolik, pergerakan tektonik, air dari pencairan salju dan pengosongan batu cair (lava). Karena proses dominan dari kasus tersebut adalah bukan pelarutan, kita dapat memilih untuk penyebutan bentuk lahan yang cocok adalah pseudokarst (karst palsu).Kawasan karst pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu eksokarst dan endokarst. Contoh-contoh eksokarst( morfologi permukaan) adalah dolina, uvala, dan polje. Contoh-contoh endokarst (morfologi bawah permukaan) adalah gua, terowongan, sungai bawah tanah, saluran.

GUA KARSTGua karst merupakan bentuk akibat terjadinya peristiwa pelarutan beberapa jenis batuan akibat aktivitas air hujan dan air tanah, sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukan batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan batuan tersebut.

Gua karst yang terjadi dalam kawasan batu gamping adalah yang paling sering ditemukan (70 % dari seluruh gua di dunia). Diperkirakan wilayah sebaran karst batu gamping RRC adalah yang terluas di dunia. Gua karst lainnya terdiri dari gypsum (banyak di AS), halite / garam NaCl dan KCl (banyak di Rusia, Rumania, Hongaria) dan dolomite (banyak di Eropa Barat)Proses Pembentukan GuaTahap awal, air tanah mengalir melalui bidang rekahan pada lapisan batu gamping menuju ke sungai permukaan. Mineral-mineral yang mudah larut dierosidan lubang aliran air tanah tersebut semakin membesar.Sungai permukaan lama-lama menggerus dasar sungai dan mulai membentuk jalur gua horisontal.Setelah semakin dalam tergerus, aliran air tanah akan mencari jalur gua horisontal yang baru dan langit-langit atas gua tersebut akan runtuh dan bertemu sistem gua horisontal yang lama dan membentuk surupan (sumuran gua).Ornamen-ornamen Dalam Gua KarstGeode:Batu permata yang terbentuk dari pembentukan rongga oleh aktifitas pelarutan air`tanah. Kemudian dalam kondisi yang berbeda terjadi pengendapan material mineral (kuarsa, kalsit dan fluorit) yang dibawa oleh air tanah pada bagian dinding rongga.Stalaktit (stalactite)Terbentuk dari tetesan air dari atap gua yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3 ) yang mengkristal, dari tiap tetes air akan menambah tebal endapan yang membentuk kerucut menggantung dilangit-langit gua. Berikut ini adalah reaksi kimia pada proses pelarutan batu gamping : CaCO3 + CO2 + H2O Ca2 + 2HCO3Stalakmit (stalacmite)Merupakan pasangan dari stalaktit, yang tumbuh di lantai gua karena hasil tetesan air dari atas langit-langit gua.Tiang (Column)Merupakan hasil pertemuan endapan antara stalaktit dan stalakmit yang akhirnya membentuk tiang yang menghubungkan stalaktit dan stalakmit menjadi satu.Tirai (drapery)Tirai (drapery) terbentuk dari air yang menetes melalui bidang rekahan yang memanjang pada langit-langit yang miring hingga membentuk endapan cantik yang berbentuk lembaran tipis vertikal.Teras TravertinTeras Travertin merupakan kolam air di dasar gua yang mengalir dari satu lantai tinggi ke lantai yang lebih rendah, dan ketika mereka menguap, kalsium karbonat diendapkan di lantai guaManfaat Gua KarstKawasan karst di daerah Gunung Kidul memang cukup tertinggal. Pemerintah tidak melakukan pembangunan karena menganggap kawasan ini tidak berpotensi. Ini karena kawasan karst memang kering dan tidak cocok untuk lahan pertanian. Iklimnya panas, tanahnya kering, dan airpermukaan nya sedikit sehingga tanaman tidak akan bertahan lama jika ditanam.Namun sebenarnya daerah karst mempunyaibanyak potensi. Potensi tersembunyi daerah gua karst antara lain:Daerah potensi mineral:Batuan karbonat (batu gamping) merupakan salah satu dari sumber mineral terbesar di daerah karst. Batuan ini sering digunakan sebagai ornamen/hiasan, campuran pembuatan semen, serta bahan baku industri-industri seperti untuk bahan pemutih, penjernih air dan bahan pestisida.Objek Wisata:Banyaknya wisata yang dikembangkan, seperti wisata alam, wisata petualangan, wisata ilmiah.Hal ini tentu saja dapat menambah devisa negara dan menjadi mata pencaharian bagi warga setempat.Daerah penambangan:Daerah karst khususnya gua karst dapat dijadikan daerah penambangan, seperti penambangan untuk industri semen, gips, dan batu gamping.Daerah potensi air:Pada dasarnya, karena merupakan batuan yang kompak, batugamping bersifat impermeabel. Adanya sistem rekahan atau rongga-rongga pelarutan di dalamnya, menyebabkan batugamping dapat bertindak sebagai akifer yang cukup baik. Air ini dapat digunakan karena merupakan cadangan air bersih yang justru meluap pada musim kemarau.

Terdapat banyak benda-benda arkeolog:Ada banyak fosil yang di temukan dalam gua-gua kapur yang ada di Pegunungan Sewu di selatan Jawa. Dari fosil binatang kecil purba, fosil binatang besar purba, sampai manusia prasejarah sampai artefak-artefak dari kebudayaan manusia.Fosil kerang laut dan mollusca juga banyak menghiasi dinding gua, tim dari UGM juga pernah menemukan fosil yang diidentifikasi sebagai fragmen taring kuda nil, dan juga telah ditemukan fosil manusia Pacitan.Habitat bagi banyak fauna:Pada gua karst biasanya terdapat banyak hewan menguntungkan yang bisa dijumpai, di antaranya ular, kelelawar, dan walet.Ular dapat bermanfaat sebagai predator tikus. Kelelawar bermanfaat sebagai pemakan serangga. Dan walet, tentu dapat mendatangkan banyak uang melalui sarang dan air liurnya yang berharga mahal.Contoh-contoh Gua KarstBerikut ini adalah contoh keberadaan beberapa gua karst:Karst Maros-pangkepdi Sulawesi Selatan merupakan salah satu kawasan karst yang mempunyai bentang alam yang unik dan khas yang biasa disebut tower karst.Karst Pengunungan SewuKarst Taman Leuser Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh)Bohorok (Sumut)Payakumbuh (Sumbar)Gombong selatan (Jateng)Pacitan-Trenggalek (Jatim)Malang selatan, dan Blambangan (Jatim)Dan masih banyak lagi.SUNGAI KARSTSistem hidrologi daerah karst secara umum bersifat impermeabel, tetapi karena terdapat celah dan rekahan maka batuan menjadi impermeabel (atau bisa disebut permeabilitas skunder), dengan demikian air hujan dapat masuk ke dalam batuan, membentuk rekahan-rekahan yang melebar, terbentuk gua-gua dan menyatu antara rekahan satu dengan yang lain akhirnya terjadilah sungai bawah tanah.

Punkva Cave and River, Moravian Karst, Czech Republic

Manfaat Sungai KarstAir tanah karst secara kulitatif tentunya mempunyai kualitas yang umumnya baik. Sebagian besar sumber air tanah karst ini digunakan oleh masyarakat sebagai sumber air minum.Umumnya kualitas air tanah karst mempunyai konsentrasi unsur Ca (kalsium), Mg (magnesium), dan kesadahan yang tinggi.Hal ini sesuai dengan komposisi mineral batuan karbonat yang memang didominasi Ca dan Mg. Oleh karena itu sumber air ini bila digunakan sebagai air minum sebaiknya diendapkan terlebih dahulu agar konsentrasi dua unsur tersebut dapat berkurang. Efek dari penggunaan air yang mengandung Ca dan Mg yang tinggi dapat mengakibatkan terganggunya kerja ginjal.Pencemaran Sungai KarstPencemaran air tanah karst dapat terjadi terutama berasal dari daerah imbuhannya, misalnya dari kotoran kelelawar dalam gua, penebangan tanaman, penambangan batu gamping dan lainnya.Ekosistem karst Ekosistem karst memiliki keunikan, baik secara fisik, maupun dalam aspek keanekaragaman hayati. [sunting] Biota gua Belum banyak jenis biota gua Indonesia yang diungkapkan. Baru beberapa jenis udang gua (Macrobrachium poeti), kalajengking gua dari Maros (Chaerilus sabinae), kepiting gua buta (Cancrocaeca xenomorpha), kepiting mata kecil (Sesarmoides emdi), isopoda gua (Cirolana marosina), Anthura munae, kumbang gua (Eustra saripaensis), Mateullius troglobiticus, Speonoterus bedosae, ekorpegas gua (Pseudosinella maros), Stenasellus covillae, S. stocki, S. monodi, dan S. javanicus dari karst Cibinong. GUA DAN PENGHUNINYA Pendahuluan | Definisi Karst | Kehidupan Gua Potensi Kawasan Karst | Penutup Pendahuluan Take nothing but picture, Kill nothing but the time, Leave nothing but footprint , (Mengambil tak lain hanya foto, membunuh tak lain hanya waktu, meninggalkan tak lain hanya jejak kaki), motto tersebut merupakan pegangan para penelusur gua yang pada intinya bagaimana menelusuri keindahan gua tanpa perlu merusak dan mengganggunya. Gua merupakan salah satu ciri khas kawasan karst.Kawasan karst atau gunung gamping merupakan kawasan yang unik serta kaya akan sumber daya hayati dan non hayati. Indonesia mempunyai kawasan karst seluas 20% dari total wilayahnya. Salah satu kawasan karst di Indonesia yang dikenal sebagai Gunung Sewu pernah didengungkan akan dicalonkan sebagai salah satu Warisan Dunia (World Heritage) karena keunikannya. Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, dengan eksplorasi yang tidak bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik dan terbentuk ribuan tahun ini akan hilang dan hanya menjadi cerita anak cucu kita kelak, jika kita tidak ikut membantu melestarikannya.Istilah karst yang dikenal di Indonesia sebenarnya diadopsi dari bahasa Yugoslavia/Slovenia. Istilah aslinya adalah krst / krast yang merupakan nama suatu kawasan di perbatasan antara Yugoslavia dengan Italia Utara, dekat kota Trieste . Ciri-ciri daerah karst antara lain :* Daerahnya berupa cekungan-cekungan* Terdapat bukit-bukit kecil* Sungai-sungai yang nampak dipermukaan hilang dan terputus ke dalam tanah.* Adanya sungai-sungai di bawah permukaan tanah* Adanya endapan sedimen lempung berwama merah hasil dari pelapukan batu gamping.* Permukaan yang terbuka nampak kasar, berlubang-lubang dan runcing.Bentang alam seperti ini dapat Anda jumpai pada daerah di sekitar daerah Gombong, Jawa Tengah atau daerah Pegunungan Sewu di Gunung Kidul, DIY. Proses Terbentuknya Gua Gua terbentuk pada dasarnya karena masuknya air ke dalam tanah. Berikut ini tahapan proses terbentuknya gua :a. Tahap awal, air tanah mengalir melalui bidang rekahan pada lapisan batu gamping menuju ke sungai permukaan. Mineral-mineral yang mudah larut dierosi dan lubang aliran air tanah tersebut semakin membesar.b. Sungai permukaan lama-lama menggerus dasar sungai dan mulai membentuk jalur gua horisontal.c. Setelah semakin dalam tergerus, aliran air tanah akan mencari jalur gua horisontal yang baru dan langit-langit atas gua tersebut akan runtuh dan bertemu sistem gua horisontal yang lama dan membentuk surupan (sumuran gua).Ornamen dan Keindahan Gua Bentuk ornamen-ornamen gua merupakan keindahan alam yang jarang kita jumpai di alam terbuka. Di tengah kegelapan abadi proses pengendapan berlangsung hingga membentuk ornamen-ornamen gua ( speleothem ). Proses ini disebabkan karena a ir tanah yang menetes dari atap gua mengandung lebih banyak CO2 daripada udara sekitarnya. Dalam rangka mencapai keseimbangan, CO2 menguap dari tetesan air tersebut. Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah asam karbonat, yang artinya kemampuan melarutkan kalsit menjadi berkurang. Akibatnya air tersebut menjadi jenuh kalsit (CaCO3) dan kemudian mengendap. Berbagai ornamen gua yang sering di jumpai :* Stalaktit ( stalactite )* Stalagmit ( stalagmite )* Tiang ( column )* Tirai ( drapery )* Teras-teras travertin*Geode (batu permata)* Stalaktit ( stalactite )Terbentuk dari tetesan air dari atap gua yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3 ) yang mengkristal, dari tiap tetes air akan menambah tebal endapan yang membentuk kerucut menggantung dilangit-langit gua. Berikut ini adalah reaksi kimia pada proses pelarutan batu gamping : CaCO3 + CO2 + H2O Ca2 + 2HCO3* Stalakmit ( stalacmite ) Merupakan pasangan dari stalaktit, yang tumbuh di lantai gua karena hasil tetesan air dari atas langit-langit gua.* Tiang ( Column ) Merupakan hasil pertemuan endapan antara stalaktit dan stalakmit yang akhirnya membentuk tiang yang menghubungkan stalaktit dan stalakmit menjadi satu. Irisan geoode memperlihatkan lingkaran-lingkaran pertumbuhan mineral kuarsa hasil pengendapan air tanah dalam sebuah rongga batuan* Tirai (drapery) Tirai (drapery) terbentuk dari air yang menetes melalui bidang rekahan yang memanjang pada langit-langit yang miring hingga membentuk endapan cantik yang berbentuk lembaran tipis vertikal.* Teras Travertin Teras Travertin merupakan kolam air di dasar gua yang mengalir dari satu lantai tinggi ke lantai yang lebih rendah, dan ketika mereka menguap, kalsium karbonat diendapkan di lantai gua* Geode Batu permata yang terbentuk dari pembentukan rongga oleh aktifitas pelarutan air`tanah.Kemudian dalam kondisi yang berbeda terjadi pengendapan material mineral (kuarsa, kalsit dan fluorit) yang dibawa oleh air`tanah pada bagian dinding rongga. Kehidupan Gua Ciri-ciri Organisme Gua Kondisi lingkungan gua yang telah kehilangan cahaya dan relatif stabil dengan suhu rendah dan kelembaban yang tinggi, berbeda dengan kondisi lingkungan di luar gua dimana semua kehidupan didapatkan dari sinar matahari, sehingga dianggap sebagai ekosistem tersendiri walaupun hanya seluas sistem perguaan tersebut. Kondisi lingkungan gua yang telah kehilangan cahaya dan relatif stabil dengan suhu rendah dan kelembaban yang tinggi, berbeda dengan kondisi lingkungan di luar gua dimana semua kehidupan didapatkan dari sinar matahari, sehingga dianggap sebagai ekosistem tersendiri walaupun hanya seluas sistem perguaan tersebut.Berikut ini ciri-ciri organisme gua :1. Tubuh tidak berpigmen.2. Waktu reproduksinya tertentu.3. Mempunyai alat gerak yang ramping dan panjang (Jangkrik gua mempunyai antena 20-21 mm).4. Mempunyai alat indera (alat penggetar) yang sudah berkembang.5. Mata tereduksi atau hilang sama sekali.6. Metabolismenya lamabat karena kurangnya suplai makanan.7. Dapat beradaptasi dengan lingkungan kelembaban yang tinggi. Zonasi Kehidupan Gua berdasar Adaptasi s Gua digambarkan sebagai pulau dengan kumpulan organismenya masing-masing.Dalam klasifikasi klasik, organisme gua dibedakan berdasarkan tingkat adaptasinya terhadap lingkungan gua yaitu:1. Trogloxene adalah organisme yang hidup di dalam gua namun tidak pernah menyelesaikan seluruh siklus hidupnya di dalam gua. Kelelawar salah satu contoh hewan trogloxene.2. Troglophile adalah organisme yang menyelesaikan seluruh siklus hidupnya di dalam gua, namun individu yang lain dari jenis yang sama juga hidup di luar gua, seperti: salamander, cacing tanah, kumbang dan crustacea .3. Troglobite adalah organisme gua sejati dan hidup secara permanen di zona gelap total dan hanya ditemukan di dalam gua. Contoh : ikan Amblyopsis spelaeus, Puntius sp, Bostrychus sp.Zonasi Kehidupan Gua berdasar Cahaya Ekosistem gua memiliki ciri khas terbatas dengan absennya cahaya matahari, iklim yang hampir seragam, temperatur yang konstan sepanjang tahun dan kelembaban relatif yang tinggi dan konstan. Berdasarkan ketersediaan cahaya matahari, gua memiliki tiga zonasi :1. Zona mulut atau zona terang ( entrance zone ). Pada zona ini terdapat cahaya matahari langsung dan iklim gua sangat terpengaruh oleh faktor luar gua.2. Zona senja atau zona remang-remang ( twilight zone ) adalah zona dengan cahaya matahari tidak langsung, berupa pantulan cahaya dari zona mulut. Iklim sedikit terpengaruh oleh kondisi luar gua.3. Zona gelap total ( dark zone ) adalah zona dimana tidak ada cahaya sama sekali. Organisme gua sejati hidup di zona ini. Potensi Kawasan Karst Penambangan Batu Gamping di Kawasan Karst Kawasan karst merupakan bentang alam yang unik dan langka. Karena terbentuk dengan proses yang berlangsung lama dan hanya di jumpai pada daerah-daerah tertentu, sudah barang tentu kawasan karst menjadi obyek eksplorasi dan eksploitasi manusia yang tidak pernah merasa puas. Secara umum kawasan karst mempunyai berbagai potensi yang bermanfaat antara lain :* Potensi Ekonomi* Potensi Sosial* Potensi Ilmu Pengetahuan Potensi Ekonomi Obyek wisata Gua Jatijajar di Kab. Kebumen Jateng Semakin meroketnya jumlah penduduk tak ayal lagi membuat manusia berusaha untuk bertahan hidup.Gua yang umumnya di jumpai dikawasan karst sudah lama dijadikan manusia sebagai hunian. Selain sebagai hunian, kawasan karst juga tempat untuk pertanian/peternakan, perkebunan, kehutanan, penambangan batu gamping, penambangan guano (kotoran kelelawar), penyediaan air bersih, air irigasi dan perikanan, serta kepariwisataan. Salah satu pemanfaatan yang merugikan adalah penambangan batu gamping. Dengan menggunakan bahan peledak akan menganggu hewan didalamnya (kelelawar, burung walet). Pemanfaatan yang baik untuk kelestarian kawasan karst adalah pariwisata yang selalu berusaha untuk mempertahankan keaslian dan keunikan kawasan karst tersebut.Potensi Sosial Cerita Mitos Di Gua jatijajar Nilai sosial-budaya kawasan karst selain menjadi tempat tinggal juga mempunyai nilai spiritual/religius, estitika, rekreasional dan pendidikan. Banyak tempat di kawasan karst yang digunakan untuk kegiatan spiritual/religius. Banyak aspek hubungan antara manusia dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat spiritual khususnya dengan keyakinan masyarakat dengan fenomena alam di sekitarnya seperti halnya gua. Hubungan antara manusia dan alam disekitarnya pada dasarnya akan memberikan pelajaran kepada manusia bagaimana melestarikan alam dan dekat dengan Sang Penciptanya. Potensi Ilmu Pengetahuan Penelitian sumber Daya Hayati di dalam gua Kawasan karst dapat menjadi obyek kajian yang menarik bagi berbagai disiplin ilmu antara lain: geologi, geomorfologi, hidrologi, biologi, arkeologi dan karstologi. Masing-masing disiplin ilmu tersebut mempunyai ketertarikan terhadap kawasan karst karena kandungan fenomenanya sangat berbeda dengan kawasan lain di permukaan bumi ini.Fenomena abiotik, biotik di atas permukaan dan di bawah permukaan kawasan karst masih belum banyak yang terungkap. Kawasan karst masih mengandung berbagai tantangan ilmiah dari berbagai sudut ilmu pengetahuan. Masih banyak hal yang manusia belum ketahui di dalam perut bumi dengan kegelapan abadinya. Penutup Air liur dari burung walet yang bernilai tinggi Gua dengan segala keindahannya merupakan ciptaan Tuhan yang tiada taranya. Setiap inci dari ornamen gua terbentuk dari proses yang berlangsung puluhan hingga ratusan tahun. Selain itu penghuni gua yang khas mengandung potensi yang sangat tinggi jika dimanfaatkan secara benar dan bijak. Maukah kita melihat warisan dunia yang indah ini rusak karena tergusur industri semen atau rusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.Penyedia air Di kawasan kars banyak dijumpai gua dan sungai bawah tanah yang juga menjadi pemasok ketersediaan air tanah yang sangat dibutuhkan oleh kawasan yang berada di bawahnya. Termasuk di dalamnya ketersediaan air tawar (dan bersih) bagi kehidupan manusia, baik untuk keperluan harian maupun untuk pertanian dan perkebunan. [sunting] Daerah karst di Indonesia Kawasan karst di Indonesia mencakup luas sekitar 15,4 juta hektare dan tersebar hampir di seluruh Indonesia. Perkiraan umur dimulai sejak 470 juta tahun lalu sampai yang terbaru sekitar 700.000 tahun. Keberadaan kawasan ini menunjukkan bahwa pulau-pulau Indonesia banyak yang pernah menjadi dasar laut, namun kemudian terangkat dan mengalami pengerasan. Wilayah karst biasanya berbukit-bukit dengan banyak gua. Berikut adalah wilayah karst di Indonesia[1]:* Gunung Leuser (Aceh)* Perbukitan Bohorok (Sumut)* Payakumbuh (Sumbar)* Bukit Barisan, mencakup Baturaja (Kabupaten Ogan Kombering Ulu)* Sukabumi selatan (Jabar)* Gombong, Kebumen (Jawa Tengah)*Pegunungan Kapur Utara, mencakup daerah Kudus, Pati, Grobogan, Blora dan Rembang Jawa Tengah)* Pegunungan Kendeng, Jawa Timur* Pegunungan Sewu, yang membentang dari Kabupaten Bantul di barat hingga Kabupaten Tulungagung di timur.*Sistem perbukitan Blambangan, Jawa Timur* Perbukitan di bagian barat Pulau Flores, tempat lokasi banyak gua, salah satu di antaranya adalah Liang Bua (Nusa Temggara Timur, NTT)* Perbukitan karst Sumba (NTT)* Pegunungan karst Timor Barat (NTT)* Pegunungan Schwaner (Kalbar)* Kawasan Pegunungan Sangkulirang Tanjung Mangkaliat seluas 293.747,84 hektare, memiliki gua-gua dengan lukisan dinding manusia purba (Kalimantan Timur)* Perbukitan Maros Pangkajene, terletak di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan, seluas 4.500 hektare dan beberapa di antara gua-gua yang ada memiliki lukisan purba* Kawasan karst Wowolesea, memiliki sistem air asin hangat (Sulawesi Tenggara)* Pulau Muna* Kepulauan Tukangbesi* Pulau Seram (Maluku)* Pulau Halmahera (Maluku Utara)* Kawasan karst Fakfak (Papua Barat)* Pulau-pulau Biak dan Pegunungan Tengah dan Pegunungan Lorentz (Papua) Kawasan Pegunungan Sewu, Pegunungan Maros, dan Pegunungan Lorentz telah diusulkan ke UNESCO untuk menjadi Kawasan Warisan Dunia.Sisa-sisa permukiman manusia purba ditemukan di Leang Cadang, Leang Lea, dan goa-goa lainnya di Maros, Goa Sampung dan Goa Lawa di Ponorogo, Goa Marjan dan Goa Song di Jember, Song Gentong (Tulungagung), Song Brubuh, Song Terus, dan Goa Tabuhan di Pacitan. Lukisan atau cap dinding ditemukan di kawasan Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kepulauan Kai, Seram, Timor, serta Papua. Ini menunjukkan indikasi migrasi manusia ke arah timur. Selain itu ditemukan pula berbagai sisa berbagai jenis vertebrata berusia 1,7 juta tahun hingga 700.000 tahun.Kerusakan kawasan karst:* Aktivitas penggalian batu kapur* Penambangan oleh industri semen