karya ilmiah isu lingkungan : global warming

22
KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING DI SUSUN OLEH : INDRI ZHULIA TIARA, S.E.I SD TUNAS HARAPAN JL TANJUNG KALIAN NO.8 MUNTOK BANGKA BARAT 2017/2018

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

KARYA ILMIAH

ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

DI SUSUN OLEH :

INDRI ZHULIA TIARA, S.E.I

SD TUNAS HARAPAN

JL TANJUNG KALIAN NO.8 MUNTOK BANGKA BARAT

2017/2018

Page 2: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

ii

ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

ABSTRAK

Isu lingkungan hidup sudah menjadi topik hangat yang sering di bahas dalam setiap

pertemuan. Berbagai dampak dari isu lingkungan baik gobal, nasional maupun lokal

sudah kita rasakan saat ini. Global waming menjadi isu terbesar global pada saat ini.

Global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi.

Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar

matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi

energi panas dalam bentuk sinar infra merah yang di serap oleh udara dan permukaan

bumi. Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan yang akan mejadi penyebab

kepunahan habitat ini merupakan bukti dari pemanasan global yang telah terjadi.

Tercemarnya lahan dan kegiatan penambangan timah di Bangka Belitung juga

memberi pengaruh terhadap Bumi. Akibat dari global warming juga berpengaruh

terhadap kesehatan manusia, karena udara yang lebih hangat akan mempermudah

virus dan bakteri berkembang biak.

Kata Kunci : global warming, isu lingkungan hidup

Page 3: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

iii

KATA PENGANTAR

Assalmu’alaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat serta karunia-

Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke jalan

kebenaran.

Karya Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi syarat dalam penilaian sekolah adiwiyata di SD Tunas

Harapan dengan judul “ Isu Lingkungan : Global Warming”. Pembuatan karya ilmiah ini

merupakan tugas besar dan banyak sekali halangan dan rintangan yang dihadapi dikarenakan

keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun pada akhirnya Karya Ilmiah ini selesai

tentulah karena berbgai pihak yang sudah membantu. Oleh karena itu penulis ucapkan

terimakasih banyak kepada semua pihak yang sudah membantu, terutama kepada yang

terhormat:

1. Ibu Nurila N, S.Pd selaku Pimpinan Sekolah Dasar Tunas Harapan yang telah

memberikan kesempatan yang begitu berarti untuk membuat sebuah Karya Ilmiah yang

Insha Allah berguna khususnya untuk dunia pendidikan dan lingkungan sekitar.

2. Staf Guru dan TU SD Tunas Harapan yang sudah memberikan bantuan baik moril

maupun materil sehingga penulis bisa mennyelesaikan Karya Imiah ini.

3. Kedua Orang tua yang dengan keikhlasan hatinya sudah membesarkan penulis dan

memberikan bantuan yang tak terhingga, semoga dalam lindungan Allah SWT selalu.

Tidak ada yang dapa penulis berikan selain untaian do’a yang tullus dan ikhlas semoga amal

baik ini di terima dan mendapat balasan yang terbaik pula dari ALLAH SWT. Tidak lupa pula,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, karena penulis

menyadari Karya Imiah ini jauh dari kata sempurna.

Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ini berguna untuk penulis khususnya dan untuk

pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Muntok, 16 Februari 2018

Page 4: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

iv

Daftar Isi

ABSTRAK .................................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG........................................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 2

C. TUJUAN PENELITIAN ....................................................................................................... 2

D. MANFAAT PENELITIAN ................................................................................................... 2

BAB II ISI ..................................................................................................................................... 3

A. ISU LINGKUNGAN............................................................................................................. 3

B. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL ............................................................................... 9

C. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL ................................................................................ 13

D. TINDAKAN MENGHADAPI PEMANASAN GLOBAL ................................................. 14

BAB III KESIMPULAN ............................................................................................................. 16

DAFAR PUSTAKA .................................................................................................................... 18

Page 5: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lingkungan merupakan semua yang ada di sekeliling manusia dan memberikan

pengaruh dalam kehidupan manusia. Manusia wajib menjaga lingkungan dan

melestarikanya agar tetap terjaganya keutuhan lingkungan tempat manusia berkembang

biak. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri beberapa manusia melakukan kerusakan

lingkungan dengan tujuan mempertahankan kesejahteraanya, sehingga timbulah

permasalahan lingkungan. Permasalahan lingkungan harus diselesaikan agar terciptanya

lingkungan yang utuh untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Di masa lalu, Indonesia di kenal dengan nama “Zambrud Katulistiwa” dikarenakan

luasnya hutan tropis yang ada serta tingginya keanekaragaman hayati yang dimiliki.

Namun tragis, sekarang Indonesia justru dikenal sebagai salah satu negara dengan

penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia (Kompasiana, 2015).

Aktivitas manusia seperti proses indrustrilisasi dan transportasi yang menggunakan

bakan bakar fosil sudah merusak lingkungan sehingga diyakini menjadi penyebab

pemanasan global. Hasil pembakaran bahan fosil yang menghasilkan berbagai macam

gas antara lain gas C02 dalam skala global berjumlah miliaran ton setiap tahunya yang

di semburkan ke atmosfir Bumi. Intergovernmental Panel on Climate Change yang

secara tegas menyatakan bahwa perubahan iklim global diakibatkan oleh ulah manusia

(IPCC, 2013).

Perubahan suhu dari waktu kewaktu di Bumi sangat mengkhawatirkan, akibatnya

terjadi panas yang semakin meningkat yang biasa disebut dengan pemanasan global.

Pemanasan global terjadi karena menigkatnya aktiditas manusia yang berpegaruh besar

terhadap efek rumah kaca dan ariasi matahari. Perubahan iklim juga disebabkan oleh

pemanasan global dan telah menjadi isu lingkungan global. Deretan panjang kejadian

seperti kejadian banjir, tanah longsor, kekeringan, gagal panen hingga konflik-konflik

yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, sudah membuktikan bahwa pemanasan

globaal juga mnejadi bagian dari isu lingkungan nasional di Indonesia.

Page 6: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

2

Tercemarnya lahan dan kegiatan penambangan timah di Bangka Belitung juga

memberi pengaruh terhadap Bumi, permasalahan ini menjadi isu lingkungan lokal yang

di harus di hadapi dan di waspadai oleh masyarakat Bangka Belitung.

Oleh karena itu, sebagai umat manusia kita harus lebih bersahabat dengan alam

dengan cara menjaga lingkungan, bisa dengan menanam pohon, tidak menebang pohon

sembarangan, meminimalisir penggunakan alat yang menghasilkan gas-gas efek rumah

kaca dan mulailah menyadari bahwa pemanasan global sudah merusak Bumi kita.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan Isu Lingkungan ?

2. Apa yang di maksud dengan Global Warming?

3. Apa saja penyebab terjadinya Global Warming?

4. Bagaimana dampak dari Global Warming ?

5. Tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk menghadapi Global Warming?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui maksud dari isu lingkungan.

2. Untk mengtahui maksud dari global warming.

3. Untuk mengetahaui apa saja penyebab terjadinya global warming.

4. Untuk mengethui dampak dari terjadinya global warming.

5. Unutk mengethaui tindakan apa yang bisa dilkaukan untuk menghadapi global

warming.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi masyarakat umum

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pemanasan global memiliki

berbagai dampak yang serius dan tidak bisa dipandang sebelah mata.

2. Bagai dunia keilmuan

Diharapkan mampu mendorong perkembangan ilmu-ilmu serta memberikan

infromasi ilmiah mengenai berbagai dampak sekaligus penanggulangan terhadap

pemanasan global.

Page 7: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

3

BAB II

ISI

A. ISU LINGKUNGAN

Isu kingkungan merupaka isu yang kuat dan menjadi masalah serius yang harus

di hadapi oleh manusia. Pencemaran lingkungan merupakan permasalahan yang

harus di hadapi bersama. Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan dalam

beberapa bagian, yaitu :

1. Isu Lingkungan Global

Masalah lingkungan global tidak hanya dipengaruhi oleh faktor alam tetapi

juga di pengaruhi oleh aktifitas manusia. Motif ekonomi biasanya menjadi latar

belakang manusia melakukan pengrusakan di bumi, contohnya menebang hutan

sebagai cara untuk mendapatkan uang. Dalam skala negara misalnya

mengekspor kayu sebagai salah satu cara mendapatkan devisa utnuk

menjalankan roda pembangunan. Permasalahan lingkungan global ini adalah

permasalahan yang menjadi dan perlu diperhatikan bagi seluruh dunia.

Beberapa isu-isu lingkungan global yang ada saat ini antara lain yaitu:

a. Isu Perubahan Iklim (Climate Change): Pemanasan Global (Global

Warming)

Pemanasan global/global warming menjadi isu lingkungan paling utama

yang di hadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses

meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi. Peningkatan suhu permukaan

bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer

bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjdai energi panas dalam

bentuk sinar infra merah yang di serap oleh udara dan permukaan bumi.

Sebagai besar sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan

ditangkap oleh gas-gas rumahkaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi

meningkat. Gas rumah kaca berupa karbondioksida, metana dan

nitrogenoksida. Akumulasi gas-gas kimia di atmosfer adalah kontribusi besar

dari aktivitas mausia di bumi.

Page 8: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

4

Global Warming pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan

temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca

yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana,

dinitrooksida, dan CFC sehingga energi matahari tertangkap dalam atmosfer

bumi.

b. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity)

Biodiversity adalah suatu kesatuan kehidupan yang beragam di sebuah

kawasan tertentu di atas permukaan bumi. Keberadaan spesies-spesies

tersebut merupakan bagian integral dari ekosistem ayng ikut serta menjaga

kelestarian lingkungan.

Spesies di bumi mengalami penurunan populasi dan sebagian lagi sudah

punah. Bill Fraseer mengadakan penelitian terhadap pinguin Adelie di kutub

Antartika, jumlahnya sangat sedikit dibandingkan beberapa tahun yang lalu

yang mana populasinya sekitar 11.000.

c. Pencemaran Wilayah Perairan

Berdasarkan laporan dari Worl Water Development Report(WWDR)

menyatakan bahwa setiap harinya sekitar 2 juta ton sampah mencemari

wilayah perairan dan produksi limbah cair mencapai 1500m2. Hal yang sama

pun di alami daerah perkotaan dimana langkanya air bersih mencapai angka

20%.

d. Perpindahan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Melintasi Batas Negara

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang menghasilkan

bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan konsentrasinya dan

atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung mencemari

dan atau merusak lingkungan hidup kesehatan, kelangsungan manusia serta

mahkluk hidup lain. Bahan yang diindentifikasi memiliki bahan kimia satu

atau lebih dari karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif,

beracun, penyabab infeksi, bersifat korosif.

e. Kerusakan Lapisan Ozon

Lapisan ozon berfungsi sebagai filter yang menyaring radiasi Ultra

Violet. NASA mengumumkan bahwa temuan lubang ozon terbesar yang

pernah terjadi di antartika yaitu mencapai 3 kali luas negara Amerika

Page 9: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

5

Serikat. Ruskanya lapisan ozon sebagian besar di akibatkan oleh gas CFC(

Chlorofluorocarbon) yang di gunakan sejak tahun 1982 sebagai aerosol,

kulkas, dan AC. Dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC

terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon

menjadi gas oksigen yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa atom

lain yang mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut

memeperbesar penguraian ozon. Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak

kasus kanker kulit melanoma yang bisa menyebabkan kematian,

meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata, menghambat daya

kebal pada manusia (imun), penurunan produksi tanaman jagung, kenaikan

suhu udara dan kematian pada hewan liar, dll.

2. Isu Lingkungan Nasional

Isu lingkungan nasional merupakan permasalahan yang akibatnya dapat

dirasakan cukup luas secara nasional yang dapat berasal dari kegiatan manusia

dan kegiatan alam. Isu lingkungan bukan dampak langsung dari aktivitas

manusia atau alam namun ini adalah akibat dari aktivitas alam dan manusia yang

akan mempengaruhi keduanya.

Beberapa yang termasuk dalam isu lingkungan nasional adalah

a. Kebakaran Hutan

Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia itu

sendiri dengan maksud untuk membuka lahan perkebunan. Selama beberapa

dekade, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah menjadi krisis

lingkungan tahunan.

Namun, kondisi kering akibat El Nino tahun 2015 menjadikan musim

kebakaran di tahun itu sebagai yang terburuk dalam dua puluh tahun: di

mana sekitar 2,6 juta hektar lahan terbakar antara bulan Juni dan Oktober,

yang merupakan musim kemarau di Indonesia. Kebakaran tersebut banyak

membakar lahan gambut kaya karbon, membuat jutaan orang di Asia

Tenggara terpapar kabut beracun yang setara dengan tiga kali lipat emisi gas

rumah kaca tahunan di Indonesia. Sebagian besar kebakaran di Indonesia

Page 10: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

6

disebabkan oleh manusia. Kebakaran cenderung terkonsentrasi pada konsesi

pertanian dan lahan gambut di Indonesia(Global Forest Watch Fires, 2015 )

Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat terjadinya

kebakaran adalah dengan cara mengenali lokasi kebakaran di masa lalu dapat

membantu memberi masukan terhadap upaya-upaya penanggulangan

kebakaran, seperti komitmen anti pembakaran oleh beberapa perusahaan,

strategi pemanfaatan dan restorasi lahan milik pemerintah, atau program

pencegahan kebakaran di tingkat desa, yang merupakan kawasan yang paling

membutuhkan bantuan.

b. Erosi dan Banjir

Kerusakan dan penyusutan luas hutan juga mengakibatkan berkurangnya

peresapan air ke dalam tanah dan naiknya volume air larian, yaitu air hujan

yang mengalir di atas permukaan tanah. Naiknya volume air larian

meningkatkan resiko terjadinya banjir. banjir ini menyebabkan kerugian bagi

manusia, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.

Berkurangnya peresapan air ke dalam tanah berarti megnurangi laju

pengisian kembali kantung-kantung air tanah yang mengakibatkan

menurunya permukaan air tanah pada musim kemarau dan makin banyaknya

mata air yang mengering, sehingga debit air sungai menurun denga tajam.

penurunan debit air menyebabkan naiknya kadar zat pencemar. Dengan

manurunya debit air sungai, laju pergantian air di kolam-kolam ikan

penduduk juga menurun. Maka naiklah tingkat pencemaran air kolam,

terutama pencemarah limbah domestik. penurunan parmukaan air tanah

menyebabkan sumur penduduk mengering pada musim kemarau.

c. Pestisida

Pestisida merupakan bahan kimia yang berfungsi sebagai pemusnah

hama pada tanaman, tetapi kandungan yang terdapat padapestisida adalah zat

racun. Tingkatan keracunannya bagi manusia pun berbeda-beda.

Karena pestisida bersifat racun, pengguna pestisida haruslah

diperlakukan dengan hati-hati. Namun keteledoran banyak terjadi, para

penyemprot tanaman sering tidak memperhatikan arah angin sehingga cairan

pestisida melekat di mana-mana. Mereka umumnya tidak terlindungi secara

Page 11: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

7

baik, akibatnya para penyemprot menghadapi resiko besar menderita

keracunan.

d. Pencemaran Air

Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivita pertanian, seperti

pupuk dan pestisida. kontmin dari atmosfer juga berasal dari aktivitas

manusia, yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. Selain

bentuk pencemaran di sungai dan danau, di laut juga bisa terjadi

pencemaran, seperti pencemaran akibat tumpahan minyak oleh kapal tanker.

Kandungan dalam air, sungai dan danau yang berupa nitrogen dan

fosfat(dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air

diluar kendali(eutrofikasi berlebihan).

3. Isu Lingkungan Lokal

Isu lingkungan lokal yaitu permasalahan lingkungan yang timbul dan

memberikan dampak terhadap daerah lokal. Salah satu isu lingkungan lokal di

Provinsi Bangka Belitung yaitu dampak penambang timah terhadap lingkungan

hidup.

Timah sudah menjadi komoditas comman property. Berbagai pihak telah

mengakses dan mengelola pertambangan timah dan menyebabkan kondisi wilayah

lingkungan Bangka Belitung overlocation. Kegiatan menambang timah sudah

merambah hingga lautan dan menimbulkan dampak negatif yang besar.

Dampak adanya regulasi yang mengatur pengelolaan timah ini menyebabkan

tumbuh suburnya pertambangan timah yang ada, baik yang memiliki perizinan IUP

ataupun tidak, serta penambangan dalam skala besar maupun pertambangan rakyat

skala kecil (pertambangan inkonvensional). Pertumbuhan dan ekspansi

pertambangan timah mengalami pertumbuhan yang signifikan, akan tetapi jumlah

lahan yang tersedia cenderung menurun(Laporan PT Timah Tbk, 2016).

Page 12: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

8

Kegiatan penambangan menimbulkan dampak negatif yang besar , diantaranya:

a. Aspek Lingkungan

Tambang rakyat memiliki peran penting terhadap kerusakan yang terjadi di

daerah Bangka Belitung. Tambang rakyat tidak hanya beroperasi di daratan saja,

namun juga beroperasi sampai ke lautan. TI menjadi penyumbang terbesar

kerusakan lahan dan hutan di wilayah Bangka Belitung. Pertumbuhan dan ekspansi

pertambangan timah terus mangalami peningkatan, namun jumlah lahan yang

tersedia semakin menurun.

Kegiatan penambangan timah menghasilkan lumpur yang merusak kawasan

pantai dan hutan mangrove. Daerah bekas penambangan TI dibiarkan begitu saja

hingga mengakibatnya terciptalah kolong(permukaan tanah yang bolong akibat dari

pengerukan). PT Timah memegang peranan juga dalam kegiatan penambangan ini,

walaupun daerah bekas penambangan PT. Timah sudah dilaksanakan reklamasi

tetapi kegiatan reklamasi masih terhambat oleh kegiatan tambang rakyat yang

memanfaatkan kawasan bekas PT. Timah sebagai lahan penambangan.

Dampak dari pertambangan didaratan telah menjadi hutan gundul dan

meninggalkan bekas galian tambang yang gersang. Penambangan rakyat biasanya

membuang timah (tailing) kesungai mmenyebabkan sedimentasi pada daerah aliran

sungai (DAS). Dampak dari kegiatan penambangan ini adalah menjadikan sebagian

besar daerah di Bangka Belitung menjadi daerah langganan banjir. TI menjadi

penyumbang terbesar kerusakan lahan dan hutan yang mencapai 150.000 ha atau

30% luas wilayah hutan Bangka Belitung (Faudy dan Dewi, 2013).

b. Aspek Sosial

Dalam aspek sosial kegiatan penambangan memiliki dampak negatif yang

menyebabkan kesenjangan sosial dan menimbulkan budaya konsumerisme dalam

masyarkat.

Masyarkat yang berpenghasilan besar dan bekerja dalam indutri penambangan

timah akan memiliki lebih banyak uang untuk melakukan transaksi jual beli dan

akan memiliki daya beli tinggi, sedangkan masyarakat yang memiliki penghasilan di

Page 13: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

9

luar dari penambangan akan merasa di diskriminasi karena mereka tidak mampu

menandingi tingginya kemapuan beli, sehingga timbulah permasalahan sosial baru.

c. Aspek Ekonomi

Dalam aspek ekonomi perambangan telah menjadi pertumbuhan ekonomi baru

di daerah Bangka Belitung dan memiliki dampak negatif berupa tingginya inflasi

yang menyebabkan harga-harga barang meningkat. Dampak yang ditimbulkan ini

terasa oleh masyarakat non pertambangan, seperti petani dan nelayan yang

merupakan masyarakat lapisan bawah yang termarjinalkan.

B. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

Penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli selama beberapa dekade terakhir

ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung

dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk

mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkandari pemanasan global PBB

membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on

Climat Change (IPCC).

Penyebab dari pemanasan global sebagai berikut, yaitu:

1. Efek Rumah Kaca

Istilah efek rumah kaca (green house effect) berasal dari pengalaman petani

yang tinggal di daerah beriklim sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk

menanam sayur mayur dan juga bunga-bungaan. Suhu di dalam rumah kaca bisa

lebih tinggi dari pada di luar, karena cahaya matahari yang menembus kaca akan

dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam ruangan rumah kaca sebagai

gelombang panas yang berupa sinar infra merah, tapi gelombang panas tersebut

terperangkap di dalam ruangan rumah kacadan tidak bercampur dengan udara

dingin di luar ruangan rumah kaca.

Efek rumah kaca(ERK) memegang peranan penting dalam kelangsungan

hidup manusia di bumi. Tanpa adanya efek tersebut bumi akan selalu dingin

Page 14: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

10

untuk ditempati. Namun sebaliknya, apabila efek tersebut terlalu kuat, bumi

akan menjadi lebih hangat dari semestinya dan akan timbul masalah baru lagi.

Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek

rumah kaca atau ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke

permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek(sinar

alpha, beta, dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas yaitu lapisan

termosfer, mesosfir, dan stratosfir. Radiasi yang lainya akan dipantulkan

kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan, dan partikel. Radiasi yang

diterima bumi sebagian diserap dan sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap

dipancarkan kembali dalam bentuk sinar infrared.

Sinar infrared yang dipantulkan bumi kemudian diserap olehmolekul gas

antara lain beupa uap air (H20), CO2, metan (CH4) dan ozon (O3). Sinar panas

infrared terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karena itu suhu udara di

troposfit dan permukaan bumi menjadi naik dan akhirnya terjadi lah efek rumah

kaca. Gas yang menyerap sinar infrared disebut Gas rumah kaca (GRK).

2. Efek Umpan Balik

Efek-efek dari penyebab pemanasan global dipengaruhi oleh berbagai proses

umpan balik yang dihasilkanya. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya

gas-gas rumah kaca seperti CO2 , pemanasan pada awalya akan menyebabkan

lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Uap air merupakan gasa rumah

kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di

udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah

kaca yang di hasilkanya lebih besar bila di bandingkan oleh akibat gas CO2

sendiri.

Efek umpan balik lainya adalah hilangnya kemampuan memantulkan

cahaya(albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berasa di

dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat . bersama dengan

melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan

maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahya lebih sedikit bila

dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi

Page 15: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

11

matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak

lagi es yang mencair, dan menjadi siklus yang berkelanjutan.

3. Variasi Matahari

Variasi pancaran radiasi dari matahari khusunya pancaran utraviolet sudah

lama diduga mengendalikan perubahan iklim di Bumi dan memgeang erat

kaitannya dengan pemanasan global.

Atmosfer mempunyai kemampuan untuk menangkap panas yang di terima

matahari. GRK di dalam atmosfer memperangkap panas tersebut dan

meradiasikan kembali keluar bumi. Tanpa adanya proses ini, temperatur Bumi

akan sangat dingin dengan rata-rata skitar -180C. Tingkat konsentrasi gas rumah

kaca khususnya karbondioksida menyumbang sekitar 80% dari keseluruhan

konsentrasi GRK di atmosfer. Kelimpahan paling besar sejak terjadinya revolusi

Industri terjadi kenaikan pada gas karbondioksida sebesar 64% dari seluruh gas

rumah kaca di atmosfer sedangkan sisanya 36% merupakan gabungan dari

beberapa gas.

Menurut WMO(Oragnisasi Meteorolgi Dunia) suhu atmosfer bumi pada

tahun 2016 merupakan suhu terpanas dalam sejarah. Suhu Bumi rata-rata

meningkat 1,1OC dibandingkan saat sebelum terjadinya Revolusi Industri,

sehingga memicu anomali iklim di dunia. Kenaikan suhu merupkaan indikas

dari perubahan iklim yang disebabkan oleh ulah manusia. Kenaikan suhu terjadi

karena naiknya konsentrai gas rumah kaa, karbondioksida (CO2) dan gas metana

(CH4). Konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi pada tahun 2015 yaitu 400

bagian per juta(ppm) atau 144 % lebih tinggi saat sebelum terjadinya Revolusi

Industri. Konsentari CH4 mncapai 1.845 bagian per miliar (ppb) atau 256%

lebih tinggi dibandingkan sebelum Revolusi Industri.

4. Penggunaan CFC

CFC (Chloro Fluoro Carbon) adalah sejenis emisi yang apat menyebabkan

kerusakan lapisan ozon (lapisan pelindung buni dari sinar utraviolet). CFC juga

disebut freon. Perannya dalam merusak lapisan ozon dikarenakan banyaknya

Page 16: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

12

freon yang dilepaskan ke udara dan bereaksi dengan lapisan ozon. Lapisan ozon

memiliki 3 atom oksigen (O3) sementara freon yang lepas ke udar dan bereaksi

dengan ozon menyebabkan atomnya menjadi O2. Ozon pun berkurang (menipis)

bahkan berlubang.

Jika udara yang terpapar CFC terhirup akan mengganggu kesehatan sehingga

menimbulkan keracunan. Efek yang timbul diantaranya: susah bernafas, sakit

tenggorokan, gangguan penglihatan, nyeri perut, bengkak teggorokan, infeksi

tenggorokan, muntah darah, adanya darah dalam feses hingga detak jantung

yang tidak normal.

CFC mengakibatkan lapisan ozon menipis. Berikut dampak dari penipisan

lapisan pelindung bumi tersebut seperti :

1. Meningkatnya sinar utraviolet. Bahaya sinar utraviolet yang sampai ke

bumi karena lapisan ozon yang rusak, dapat mengakiakan kanker kulit

dan menurunya daya tahan tubuh terhadap penyakit.

2. Radiasi sinar utraiolet di laut dapat mempengaruhi populasi hewan laut.

Sehingga hasil laut bisa berkurang.

3. Radiasi sinar utraviolet di darat mengakibatkan turunnya kualitas

tanaman. Karena daya tahan tanaman tersebut juga lemah, jadi berefek

pada jumlah yang dihasilkannya dan kualitas yang kurang baik.

4. Terjadi global warming. Inilah akibat dari penigkatan konsentrasi gas

rumah kaca yang dihasilkan dari berbagai aktifitas manusia. Suhu bumi

yang meningkat berdampak pada perubahan iklim yang tak menentu.

CFC berperan dalam terjadinya efek rumah kaca yang dapat

meningkatkan suhu bumi (pemanasan global).

Page 17: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

13

C. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global yang terjadi memberikan dampak-dampak yang merugikan

bagi umat manusaid dan mahkluk hidup lainya di bumi. Dampak-dampak pemanasn

global tersebut antara lain yaitu:

1. Perubahan Ekstrim Iklim dan Cuaca

Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang

penelitiaya dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas.

Iklim dapat terbentuk karena adanya rotasi dan revolus bumi sehingga terjadinya

pergeseran semu harian dan tahunan matahari.

Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan diwilayah tertentu yang

relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat.cuaca terbentu dari gabungan

unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja.

Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu

daerah atau wilayah, yaitu : suhu/temperatur udara, tekanan udara, angin,

kelembaban udara, dan curah hujan.

Dengan adanya pemanasan global berdampak pada perubahan cuaca dan

iklim. NASA menyatakan bahwa pemanasan globa berimbas pada semakin

ekstrimnya perubahan iklim dan cuaca di bumi. Pola curah hujan berubah-ubah

tanpa bisa diprediksi sehingga mengakibatkan banjir di suatu tempat dan

kekeringan di tempat lain.

2. Kenaikan Permukaan Air Laut

Laut merupakan permukaan air asin. Pergerakan airan air laut terjadi setiap

saat, biasanya diseabkan oleh angin, gelombang air, pasang surut air laut, serta

arus dari aliran air tersebut.Mencairnya es di kutub utara dan kutub selaan

memberikan pengaruh besar terhadap naiknya level permukaan air laut.

Kenaikan air laut secara umum akan mengakibakan dampak sebagai berikut:

a. Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir

b. Perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan hutan mangrove

c. Meluasnya ntrusi air laut

d. Ancama terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat pesisir

e. Berkurangnya luas daratan/ hilangnya pulau-pulau kecil

Page 18: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

14

3. Tingkat Kesehatan Manusia yang menurun

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa berbagai penyakit

infeksi yang timbul dididentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup

yang drastis.Perubahan temperatur dan curah hujan yang ditimbulkan akan

memberikan kesempaan beramcam-macam virus dan penyakit untuk tumbuh

dan berkembang biak secara luas. Banjir akan menyebabkan meluasnya penyait

diare serta leptosirosis.

Kekeringan akan mengakibatkan kurangnya sgizi masyarakat karena panen

terganggu, seta akan bayak terjadi kebakarn hutan yang merusak ekosistem bumi

dan menghasilkan gas-gas rumah kaca yang akan menimbulkan peanasan global.

Asap hitam yang di hasilkan dari kebakaran mengandung debu halus dan

berbagai oksida karbon yang menyebabkn gangguan pernapasan dan infeksi

saluran pernaasan aku(ISPA)

D. TINDAKAN MENGHADAPI PEMANASAN GLOBAL

Indonesia tidak bisa menghindar dari dampak yang ditimbulkan dari

permasalahan lingkungan global, selain itu Indonesia juga mengaami permasalahan

lingkungan lokal, meliputi kerusakan hutan sbagai paru-paru dunia. Indonesia perlu

melakukan beberapa langkah ansipatif untuk menghadapi masalah ini. Masyarakat

Indonesia sebagai warga Bumi dapat turut berperan serta dalam mengawasi global

warming di antaranya dapat melakukan hal-hal beriku ini :

1. Menanam Pohon

Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6kg CO2 per tahunnya.

Dalam seluruh masa hidunya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United

Nations Environmwnt Programme (UNEP)melporkan bahwa pembabatan hutan

menyumbang 20% misi gas ruah kaca.

Manfaat dau pohon dalam hutan yang ada di perktaaan atauoun di lungkungan

masyarakat. Potensi hutan yang luasnya 1 ha memiliki 350 pohon dengan rata-rata

diameter 36cm. Potensi penyimpanan karbon pohon dengan umur tegakan 30 tahun

sebesar 147,84 tonha.

Potensi penyimpanan oksigen terbesar pada bagian pohon:

Batang 73,46%

Cabang 16,14%

Kulit 6,99%

Daun 3,17%

Bunga-Buah 0,24%

Page 19: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

15

Melakukan penghijauan tak hanya bermanfaat untuk peningkatan kualitas

kesejahteraan dan keindahan. Penghijauan ternyata juga dapat mengurangi risiko

terjadinya kebakaran. Api yang menyala sendiri tersebut disebabkan tidak ada media

yang dapat menahan panas bumi. Kalau banyak pepohonan, maka ada media yang

menyerap panas yang dikeluarkan bumi.

2. Berpergian dengan Transporasi Umum

Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang di bakar dalam mesin mobil menyumbang

2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, sebaiknya kita

menggunakan tranportasi umum. Memulai dari sekarang untuk terbiasa pergi

dengan berjalan kaki.

3. Menghemat Pemakain Listrik

Mematikan peralatan listrik ketika tidak digunakan dan hanya menggunakan

peralatan listrik ketika kita membutuhkan. Tidak menggunakan peralatan yang

menggunakan listrik jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti

membuka kaleng dan botol.Bila kita mengganti 1 lampu di rumah dengan lampu

hemat energi maka kita akan menghemat 400 kg CO2.

4. Mengurangi kendaraan berbahan bakar fosil

Kendaraan bahan bakar fosil seperti mobil dan motor menyumbang CO2

terbesar di perkotaan. Banyaknya pemakaian kendaraan pribadi maka akan

menyebabkan brosnya enggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi

karbondioksida. Jika kita mengurangi emakain kendaran berbahan bakar fosil maka

setidaknya kita sudah mengurangi emisi karbndioksida.

5. Melakukan Reuse, Reduce, dan Recycle

Reuse merupakan cara pemanfaatan sampah atau memanfaatkan kembali barnag

yang tidak terpakai. Reduce adalah melakukan penghematan dan mengurangi

sampah, misalnya hemat dalam menggunakan kertas dan tissue.Recycle adalah

mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak dapat digunakan menjadi barnag

yang memberi manfaat misalnya dengan cara memisahkan barnag-barang yang

berbaha organik dan bukan organik.

Page 20: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

16

BAB III

KESIMPULAN

Permasalahan lingkungan harus diselesaikan agar terciptanya lingkungan yang utuh

untuk pembangunan yang berkelanjutan. Isu Lingkungan adalah topik hangat seputar

kondisi lingkungan di bumi, terkait dengan gejala dan perubahan komposisi kadar dasar

yang terjadi di alam sekitar.

Dampak yang di timbulkan dari emisi gas rumah kaca bisa mengancam

kelangsungan hidup mahkluk hidup di planet bumi. Ini semua terjadi diakibatkan oleh

perilaku dan sikap buruk manusia dalam memanajemen alam yang ada di Indonesia.

Hasil pembakaran bahan fosil yang menghasilkan berbagai macam gas antara lain gas

C02 dalam skala global berjumlah miliaran ton setiap tahunya yang di semburkan ke

atmosfir Bumi.

Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global telah menjadi isu besar di

dunia. Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan yang akan mejadi penyebab

kepunahan habitat di kutub merupakan bukti dari pemanasan global yang telah terjadi.

Isu lingkungan global adalah isu yang dampaknya terasa secara global. Beberapa

isu-isu lingkungan global yang ada saat ini antara lain yaitu:

1. Isu Perubahan Iklim (Climate Change)

2. Pemanasan Global (Global Warming)

3. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity)

4. Pencemaran Wilayah Perairan

5. Perpindahan B3 ( Bahan Berbhaya dan Beracun) Melintasi Batas Negara

6. Kerusakan Lapisan Ozon

Isu lingkungan nasional merupakan permasalahan yang akibatnya dapat dirasakan

cukup luas yang dapat berasal dari kegiatan manusia dan kegiatan alam. Beberapa yang

termasuk dalam isu lingkungan nasional adalah

1. Kebakaran Hutan

2. Erosi dan Banjir

3. Pestisida

4. Pencemaran Air

Page 21: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

17

Isu lingkungan lokal yaitu permasalahan lingkungan yang timbul dan memberikan

dampak terhadap daerah lokal. Salah satu isu lingkungan lokal di Provinsi Bangka

Belitung yaitu dampak penambang timah yang mengakibatkan kerusakan lingkungan

hidup. Penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli selama beberapa dekade terakhir ini

menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-

gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia.

Penyebab dari pemanasan global sebagai berikut, yaitu:

1. Efek Rumah Kaca

2. Efek Umpan Balik

3. Variasi Matahari

4. Penggunaan CFC

Pemanasan global memberikan dampak besar terhadap planet bumi dan

kelangsungan hidu manusia di bumi. Dampak- dampak pemanasan global diantaranya

yaitu :

1. Perubahan Ekstrim Iklim dan Cuaca

2. Kenaikan Permukaan Air Laut

3. Tingkat Kesehatan Manusia yang menurun

Kita tidak bisa menghindari pemanasan global, akan tetapi kita bisa melakukan

tindakan-tindakan ansifatif. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menghadapi

pemanasan global di antaranya adalah :

1. Menanam Pohon

2. Berpergian dengan transportasi Umum

3. Menghemat Listrik

4. Mengursngi kendaraan mberbahan fosil

5. Mulai melakukan Reuse, reduce, dan Recycle

Page 22: KARYA ILMIAH ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING

18

DAFAR PUSTAKA

Ricardo, Tim., Dampak Global Warming terhadap Kutub Bumi, Jakarta: Ricardo

PPLH, Tim., Efek Pemanasan Global pada Kesehatan, Jakarta: Rizky Grafis

Amik, Bahrul., 2011Pemanasan Global, Bekasi : Jabal Rohmat

Fuady, Ikhsan dan Retno Dewi., Dampak Penambangan Timah Terhadap Keadilan

Sosial dan Kerusakan Lingkungan, Pangkal Pinang

www.jks.unsyiah.ac.id

www.maribelajarbk.web.id

www.kompasiana.com