karya ilmiah isu lingkungan : global warming
TRANSCRIPT
KARYA ILMIAH
ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING
DI SUSUN OLEH :
INDRI ZHULIA TIARA, S.E.I
SD TUNAS HARAPAN
JL TANJUNG KALIAN NO.8 MUNTOK BANGKA BARAT
2017/2018
ii
ISU LINGKUNGAN : GLOBAL WARMING
ABSTRAK
Isu lingkungan hidup sudah menjadi topik hangat yang sering di bahas dalam setiap
pertemuan. Berbagai dampak dari isu lingkungan baik gobal, nasional maupun lokal
sudah kita rasakan saat ini. Global waming menjadi isu terbesar global pada saat ini.
Global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi.
Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar
matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi
energi panas dalam bentuk sinar infra merah yang di serap oleh udara dan permukaan
bumi. Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan yang akan mejadi penyebab
kepunahan habitat ini merupakan bukti dari pemanasan global yang telah terjadi.
Tercemarnya lahan dan kegiatan penambangan timah di Bangka Belitung juga
memberi pengaruh terhadap Bumi. Akibat dari global warming juga berpengaruh
terhadap kesehatan manusia, karena udara yang lebih hangat akan mempermudah
virus dan bakteri berkembang biak.
Kata Kunci : global warming, isu lingkungan hidup
iii
KATA PENGANTAR
Assalmu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat serta karunia-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke jalan
kebenaran.
Karya Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi syarat dalam penilaian sekolah adiwiyata di SD Tunas
Harapan dengan judul “ Isu Lingkungan : Global Warming”. Pembuatan karya ilmiah ini
merupakan tugas besar dan banyak sekali halangan dan rintangan yang dihadapi dikarenakan
keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun pada akhirnya Karya Ilmiah ini selesai
tentulah karena berbgai pihak yang sudah membantu. Oleh karena itu penulis ucapkan
terimakasih banyak kepada semua pihak yang sudah membantu, terutama kepada yang
terhormat:
1. Ibu Nurila N, S.Pd selaku Pimpinan Sekolah Dasar Tunas Harapan yang telah
memberikan kesempatan yang begitu berarti untuk membuat sebuah Karya Ilmiah yang
Insha Allah berguna khususnya untuk dunia pendidikan dan lingkungan sekitar.
2. Staf Guru dan TU SD Tunas Harapan yang sudah memberikan bantuan baik moril
maupun materil sehingga penulis bisa mennyelesaikan Karya Imiah ini.
3. Kedua Orang tua yang dengan keikhlasan hatinya sudah membesarkan penulis dan
memberikan bantuan yang tak terhingga, semoga dalam lindungan Allah SWT selalu.
Tidak ada yang dapa penulis berikan selain untaian do’a yang tullus dan ikhlas semoga amal
baik ini di terima dan mendapat balasan yang terbaik pula dari ALLAH SWT. Tidak lupa pula,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, karena penulis
menyadari Karya Imiah ini jauh dari kata sempurna.
Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ini berguna untuk penulis khususnya dan untuk
pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Muntok, 16 Februari 2018
iv
Daftar Isi
ABSTRAK .................................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 2
C. TUJUAN PENELITIAN ....................................................................................................... 2
D. MANFAAT PENELITIAN ................................................................................................... 2
BAB II ISI ..................................................................................................................................... 3
A. ISU LINGKUNGAN............................................................................................................. 3
B. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL ............................................................................... 9
C. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL ................................................................................ 13
D. TINDAKAN MENGHADAPI PEMANASAN GLOBAL ................................................. 14
BAB III KESIMPULAN ............................................................................................................. 16
DAFAR PUSTAKA .................................................................................................................... 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan merupakan semua yang ada di sekeliling manusia dan memberikan
pengaruh dalam kehidupan manusia. Manusia wajib menjaga lingkungan dan
melestarikanya agar tetap terjaganya keutuhan lingkungan tempat manusia berkembang
biak. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri beberapa manusia melakukan kerusakan
lingkungan dengan tujuan mempertahankan kesejahteraanya, sehingga timbulah
permasalahan lingkungan. Permasalahan lingkungan harus diselesaikan agar terciptanya
lingkungan yang utuh untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Di masa lalu, Indonesia di kenal dengan nama “Zambrud Katulistiwa” dikarenakan
luasnya hutan tropis yang ada serta tingginya keanekaragaman hayati yang dimiliki.
Namun tragis, sekarang Indonesia justru dikenal sebagai salah satu negara dengan
penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia (Kompasiana, 2015).
Aktivitas manusia seperti proses indrustrilisasi dan transportasi yang menggunakan
bakan bakar fosil sudah merusak lingkungan sehingga diyakini menjadi penyebab
pemanasan global. Hasil pembakaran bahan fosil yang menghasilkan berbagai macam
gas antara lain gas C02 dalam skala global berjumlah miliaran ton setiap tahunya yang
di semburkan ke atmosfir Bumi. Intergovernmental Panel on Climate Change yang
secara tegas menyatakan bahwa perubahan iklim global diakibatkan oleh ulah manusia
(IPCC, 2013).
Perubahan suhu dari waktu kewaktu di Bumi sangat mengkhawatirkan, akibatnya
terjadi panas yang semakin meningkat yang biasa disebut dengan pemanasan global.
Pemanasan global terjadi karena menigkatnya aktiditas manusia yang berpegaruh besar
terhadap efek rumah kaca dan ariasi matahari. Perubahan iklim juga disebabkan oleh
pemanasan global dan telah menjadi isu lingkungan global. Deretan panjang kejadian
seperti kejadian banjir, tanah longsor, kekeringan, gagal panen hingga konflik-konflik
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, sudah membuktikan bahwa pemanasan
globaal juga mnejadi bagian dari isu lingkungan nasional di Indonesia.
2
Tercemarnya lahan dan kegiatan penambangan timah di Bangka Belitung juga
memberi pengaruh terhadap Bumi, permasalahan ini menjadi isu lingkungan lokal yang
di harus di hadapi dan di waspadai oleh masyarakat Bangka Belitung.
Oleh karena itu, sebagai umat manusia kita harus lebih bersahabat dengan alam
dengan cara menjaga lingkungan, bisa dengan menanam pohon, tidak menebang pohon
sembarangan, meminimalisir penggunakan alat yang menghasilkan gas-gas efek rumah
kaca dan mulailah menyadari bahwa pemanasan global sudah merusak Bumi kita.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan Isu Lingkungan ?
2. Apa yang di maksud dengan Global Warming?
3. Apa saja penyebab terjadinya Global Warming?
4. Bagaimana dampak dari Global Warming ?
5. Tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk menghadapi Global Warming?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui maksud dari isu lingkungan.
2. Untk mengtahui maksud dari global warming.
3. Untuk mengetahaui apa saja penyebab terjadinya global warming.
4. Untuk mengethui dampak dari terjadinya global warming.
5. Unutk mengethaui tindakan apa yang bisa dilkaukan untuk menghadapi global
warming.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi masyarakat umum
Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pemanasan global memiliki
berbagai dampak yang serius dan tidak bisa dipandang sebelah mata.
2. Bagai dunia keilmuan
Diharapkan mampu mendorong perkembangan ilmu-ilmu serta memberikan
infromasi ilmiah mengenai berbagai dampak sekaligus penanggulangan terhadap
pemanasan global.
3
BAB II
ISI
A. ISU LINGKUNGAN
Isu kingkungan merupaka isu yang kuat dan menjadi masalah serius yang harus
di hadapi oleh manusia. Pencemaran lingkungan merupakan permasalahan yang
harus di hadapi bersama. Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan dalam
beberapa bagian, yaitu :
1. Isu Lingkungan Global
Masalah lingkungan global tidak hanya dipengaruhi oleh faktor alam tetapi
juga di pengaruhi oleh aktifitas manusia. Motif ekonomi biasanya menjadi latar
belakang manusia melakukan pengrusakan di bumi, contohnya menebang hutan
sebagai cara untuk mendapatkan uang. Dalam skala negara misalnya
mengekspor kayu sebagai salah satu cara mendapatkan devisa utnuk
menjalankan roda pembangunan. Permasalahan lingkungan global ini adalah
permasalahan yang menjadi dan perlu diperhatikan bagi seluruh dunia.
Beberapa isu-isu lingkungan global yang ada saat ini antara lain yaitu:
a. Isu Perubahan Iklim (Climate Change): Pemanasan Global (Global
Warming)
Pemanasan global/global warming menjadi isu lingkungan paling utama
yang di hadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses
meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi. Peningkatan suhu permukaan
bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer
bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjdai energi panas dalam
bentuk sinar infra merah yang di serap oleh udara dan permukaan bumi.
Sebagai besar sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan
ditangkap oleh gas-gas rumahkaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi
meningkat. Gas rumah kaca berupa karbondioksida, metana dan
nitrogenoksida. Akumulasi gas-gas kimia di atmosfer adalah kontribusi besar
dari aktivitas mausia di bumi.
4
Global Warming pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan
temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca
yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana,
dinitrooksida, dan CFC sehingga energi matahari tertangkap dalam atmosfer
bumi.
b. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity)
Biodiversity adalah suatu kesatuan kehidupan yang beragam di sebuah
kawasan tertentu di atas permukaan bumi. Keberadaan spesies-spesies
tersebut merupakan bagian integral dari ekosistem ayng ikut serta menjaga
kelestarian lingkungan.
Spesies di bumi mengalami penurunan populasi dan sebagian lagi sudah
punah. Bill Fraseer mengadakan penelitian terhadap pinguin Adelie di kutub
Antartika, jumlahnya sangat sedikit dibandingkan beberapa tahun yang lalu
yang mana populasinya sekitar 11.000.
c. Pencemaran Wilayah Perairan
Berdasarkan laporan dari Worl Water Development Report(WWDR)
menyatakan bahwa setiap harinya sekitar 2 juta ton sampah mencemari
wilayah perairan dan produksi limbah cair mencapai 1500m2. Hal yang sama
pun di alami daerah perkotaan dimana langkanya air bersih mencapai angka
20%.
d. Perpindahan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Melintasi Batas Negara
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang menghasilkan
bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan konsentrasinya dan
atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung mencemari
dan atau merusak lingkungan hidup kesehatan, kelangsungan manusia serta
mahkluk hidup lain. Bahan yang diindentifikasi memiliki bahan kimia satu
atau lebih dari karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif,
beracun, penyabab infeksi, bersifat korosif.
e. Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon berfungsi sebagai filter yang menyaring radiasi Ultra
Violet. NASA mengumumkan bahwa temuan lubang ozon terbesar yang
pernah terjadi di antartika yaitu mencapai 3 kali luas negara Amerika
5
Serikat. Ruskanya lapisan ozon sebagian besar di akibatkan oleh gas CFC(
Chlorofluorocarbon) yang di gunakan sejak tahun 1982 sebagai aerosol,
kulkas, dan AC. Dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC
terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon
menjadi gas oksigen yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa atom
lain yang mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut
memeperbesar penguraian ozon. Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak
kasus kanker kulit melanoma yang bisa menyebabkan kematian,
meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata, menghambat daya
kebal pada manusia (imun), penurunan produksi tanaman jagung, kenaikan
suhu udara dan kematian pada hewan liar, dll.
2. Isu Lingkungan Nasional
Isu lingkungan nasional merupakan permasalahan yang akibatnya dapat
dirasakan cukup luas secara nasional yang dapat berasal dari kegiatan manusia
dan kegiatan alam. Isu lingkungan bukan dampak langsung dari aktivitas
manusia atau alam namun ini adalah akibat dari aktivitas alam dan manusia yang
akan mempengaruhi keduanya.
Beberapa yang termasuk dalam isu lingkungan nasional adalah
a. Kebakaran Hutan
Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia itu
sendiri dengan maksud untuk membuka lahan perkebunan. Selama beberapa
dekade, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah menjadi krisis
lingkungan tahunan.
Namun, kondisi kering akibat El Nino tahun 2015 menjadikan musim
kebakaran di tahun itu sebagai yang terburuk dalam dua puluh tahun: di
mana sekitar 2,6 juta hektar lahan terbakar antara bulan Juni dan Oktober,
yang merupakan musim kemarau di Indonesia. Kebakaran tersebut banyak
membakar lahan gambut kaya karbon, membuat jutaan orang di Asia
Tenggara terpapar kabut beracun yang setara dengan tiga kali lipat emisi gas
rumah kaca tahunan di Indonesia. Sebagian besar kebakaran di Indonesia
6
disebabkan oleh manusia. Kebakaran cenderung terkonsentrasi pada konsesi
pertanian dan lahan gambut di Indonesia(Global Forest Watch Fires, 2015 )
Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat terjadinya
kebakaran adalah dengan cara mengenali lokasi kebakaran di masa lalu dapat
membantu memberi masukan terhadap upaya-upaya penanggulangan
kebakaran, seperti komitmen anti pembakaran oleh beberapa perusahaan,
strategi pemanfaatan dan restorasi lahan milik pemerintah, atau program
pencegahan kebakaran di tingkat desa, yang merupakan kawasan yang paling
membutuhkan bantuan.
b. Erosi dan Banjir
Kerusakan dan penyusutan luas hutan juga mengakibatkan berkurangnya
peresapan air ke dalam tanah dan naiknya volume air larian, yaitu air hujan
yang mengalir di atas permukaan tanah. Naiknya volume air larian
meningkatkan resiko terjadinya banjir. banjir ini menyebabkan kerugian bagi
manusia, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.
Berkurangnya peresapan air ke dalam tanah berarti megnurangi laju
pengisian kembali kantung-kantung air tanah yang mengakibatkan
menurunya permukaan air tanah pada musim kemarau dan makin banyaknya
mata air yang mengering, sehingga debit air sungai menurun denga tajam.
penurunan debit air menyebabkan naiknya kadar zat pencemar. Dengan
manurunya debit air sungai, laju pergantian air di kolam-kolam ikan
penduduk juga menurun. Maka naiklah tingkat pencemaran air kolam,
terutama pencemarah limbah domestik. penurunan parmukaan air tanah
menyebabkan sumur penduduk mengering pada musim kemarau.
c. Pestisida
Pestisida merupakan bahan kimia yang berfungsi sebagai pemusnah
hama pada tanaman, tetapi kandungan yang terdapat padapestisida adalah zat
racun. Tingkatan keracunannya bagi manusia pun berbeda-beda.
Karena pestisida bersifat racun, pengguna pestisida haruslah
diperlakukan dengan hati-hati. Namun keteledoran banyak terjadi, para
penyemprot tanaman sering tidak memperhatikan arah angin sehingga cairan
pestisida melekat di mana-mana. Mereka umumnya tidak terlindungi secara
7
baik, akibatnya para penyemprot menghadapi resiko besar menderita
keracunan.
d. Pencemaran Air
Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivita pertanian, seperti
pupuk dan pestisida. kontmin dari atmosfer juga berasal dari aktivitas
manusia, yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. Selain
bentuk pencemaran di sungai dan danau, di laut juga bisa terjadi
pencemaran, seperti pencemaran akibat tumpahan minyak oleh kapal tanker.
Kandungan dalam air, sungai dan danau yang berupa nitrogen dan
fosfat(dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air
diluar kendali(eutrofikasi berlebihan).
3. Isu Lingkungan Lokal
Isu lingkungan lokal yaitu permasalahan lingkungan yang timbul dan
memberikan dampak terhadap daerah lokal. Salah satu isu lingkungan lokal di
Provinsi Bangka Belitung yaitu dampak penambang timah terhadap lingkungan
hidup.
Timah sudah menjadi komoditas comman property. Berbagai pihak telah
mengakses dan mengelola pertambangan timah dan menyebabkan kondisi wilayah
lingkungan Bangka Belitung overlocation. Kegiatan menambang timah sudah
merambah hingga lautan dan menimbulkan dampak negatif yang besar.
Dampak adanya regulasi yang mengatur pengelolaan timah ini menyebabkan
tumbuh suburnya pertambangan timah yang ada, baik yang memiliki perizinan IUP
ataupun tidak, serta penambangan dalam skala besar maupun pertambangan rakyat
skala kecil (pertambangan inkonvensional). Pertumbuhan dan ekspansi
pertambangan timah mengalami pertumbuhan yang signifikan, akan tetapi jumlah
lahan yang tersedia cenderung menurun(Laporan PT Timah Tbk, 2016).
8
Kegiatan penambangan menimbulkan dampak negatif yang besar , diantaranya:
a. Aspek Lingkungan
Tambang rakyat memiliki peran penting terhadap kerusakan yang terjadi di
daerah Bangka Belitung. Tambang rakyat tidak hanya beroperasi di daratan saja,
namun juga beroperasi sampai ke lautan. TI menjadi penyumbang terbesar
kerusakan lahan dan hutan di wilayah Bangka Belitung. Pertumbuhan dan ekspansi
pertambangan timah terus mangalami peningkatan, namun jumlah lahan yang
tersedia semakin menurun.
Kegiatan penambangan timah menghasilkan lumpur yang merusak kawasan
pantai dan hutan mangrove. Daerah bekas penambangan TI dibiarkan begitu saja
hingga mengakibatnya terciptalah kolong(permukaan tanah yang bolong akibat dari
pengerukan). PT Timah memegang peranan juga dalam kegiatan penambangan ini,
walaupun daerah bekas penambangan PT. Timah sudah dilaksanakan reklamasi
tetapi kegiatan reklamasi masih terhambat oleh kegiatan tambang rakyat yang
memanfaatkan kawasan bekas PT. Timah sebagai lahan penambangan.
Dampak dari pertambangan didaratan telah menjadi hutan gundul dan
meninggalkan bekas galian tambang yang gersang. Penambangan rakyat biasanya
membuang timah (tailing) kesungai mmenyebabkan sedimentasi pada daerah aliran
sungai (DAS). Dampak dari kegiatan penambangan ini adalah menjadikan sebagian
besar daerah di Bangka Belitung menjadi daerah langganan banjir. TI menjadi
penyumbang terbesar kerusakan lahan dan hutan yang mencapai 150.000 ha atau
30% luas wilayah hutan Bangka Belitung (Faudy dan Dewi, 2013).
b. Aspek Sosial
Dalam aspek sosial kegiatan penambangan memiliki dampak negatif yang
menyebabkan kesenjangan sosial dan menimbulkan budaya konsumerisme dalam
masyarkat.
Masyarkat yang berpenghasilan besar dan bekerja dalam indutri penambangan
timah akan memiliki lebih banyak uang untuk melakukan transaksi jual beli dan
akan memiliki daya beli tinggi, sedangkan masyarakat yang memiliki penghasilan di
9
luar dari penambangan akan merasa di diskriminasi karena mereka tidak mampu
menandingi tingginya kemapuan beli, sehingga timbulah permasalahan sosial baru.
c. Aspek Ekonomi
Dalam aspek ekonomi perambangan telah menjadi pertumbuhan ekonomi baru
di daerah Bangka Belitung dan memiliki dampak negatif berupa tingginya inflasi
yang menyebabkan harga-harga barang meningkat. Dampak yang ditimbulkan ini
terasa oleh masyarakat non pertambangan, seperti petani dan nelayan yang
merupakan masyarakat lapisan bawah yang termarjinalkan.
B. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli selama beberapa dekade terakhir
ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung
dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk
mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkandari pemanasan global PBB
membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on
Climat Change (IPCC).
Penyebab dari pemanasan global sebagai berikut, yaitu:
1. Efek Rumah Kaca
Istilah efek rumah kaca (green house effect) berasal dari pengalaman petani
yang tinggal di daerah beriklim sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk
menanam sayur mayur dan juga bunga-bungaan. Suhu di dalam rumah kaca bisa
lebih tinggi dari pada di luar, karena cahaya matahari yang menembus kaca akan
dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam ruangan rumah kaca sebagai
gelombang panas yang berupa sinar infra merah, tapi gelombang panas tersebut
terperangkap di dalam ruangan rumah kacadan tidak bercampur dengan udara
dingin di luar ruangan rumah kaca.
Efek rumah kaca(ERK) memegang peranan penting dalam kelangsungan
hidup manusia di bumi. Tanpa adanya efek tersebut bumi akan selalu dingin
10
untuk ditempati. Namun sebaliknya, apabila efek tersebut terlalu kuat, bumi
akan menjadi lebih hangat dari semestinya dan akan timbul masalah baru lagi.
Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek
rumah kaca atau ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke
permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek(sinar
alpha, beta, dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas yaitu lapisan
termosfer, mesosfir, dan stratosfir. Radiasi yang lainya akan dipantulkan
kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan, dan partikel. Radiasi yang
diterima bumi sebagian diserap dan sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap
dipancarkan kembali dalam bentuk sinar infrared.
Sinar infrared yang dipantulkan bumi kemudian diserap olehmolekul gas
antara lain beupa uap air (H20), CO2, metan (CH4) dan ozon (O3). Sinar panas
infrared terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karena itu suhu udara di
troposfit dan permukaan bumi menjadi naik dan akhirnya terjadi lah efek rumah
kaca. Gas yang menyerap sinar infrared disebut Gas rumah kaca (GRK).
2. Efek Umpan Balik
Efek-efek dari penyebab pemanasan global dipengaruhi oleh berbagai proses
umpan balik yang dihasilkanya. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya
gas-gas rumah kaca seperti CO2 , pemanasan pada awalya akan menyebabkan
lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Uap air merupakan gasa rumah
kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di
udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah
kaca yang di hasilkanya lebih besar bila di bandingkan oleh akibat gas CO2
sendiri.
Efek umpan balik lainya adalah hilangnya kemampuan memantulkan
cahaya(albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berasa di
dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat . bersama dengan
melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan
maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
11
matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak
lagi es yang mencair, dan menjadi siklus yang berkelanjutan.
3. Variasi Matahari
Variasi pancaran radiasi dari matahari khusunya pancaran utraviolet sudah
lama diduga mengendalikan perubahan iklim di Bumi dan memgeang erat
kaitannya dengan pemanasan global.
Atmosfer mempunyai kemampuan untuk menangkap panas yang di terima
matahari. GRK di dalam atmosfer memperangkap panas tersebut dan
meradiasikan kembali keluar bumi. Tanpa adanya proses ini, temperatur Bumi
akan sangat dingin dengan rata-rata skitar -180C. Tingkat konsentrasi gas rumah
kaca khususnya karbondioksida menyumbang sekitar 80% dari keseluruhan
konsentrasi GRK di atmosfer. Kelimpahan paling besar sejak terjadinya revolusi
Industri terjadi kenaikan pada gas karbondioksida sebesar 64% dari seluruh gas
rumah kaca di atmosfer sedangkan sisanya 36% merupakan gabungan dari
beberapa gas.
Menurut WMO(Oragnisasi Meteorolgi Dunia) suhu atmosfer bumi pada
tahun 2016 merupakan suhu terpanas dalam sejarah. Suhu Bumi rata-rata
meningkat 1,1OC dibandingkan saat sebelum terjadinya Revolusi Industri,
sehingga memicu anomali iklim di dunia. Kenaikan suhu merupkaan indikas
dari perubahan iklim yang disebabkan oleh ulah manusia. Kenaikan suhu terjadi
karena naiknya konsentrai gas rumah kaa, karbondioksida (CO2) dan gas metana
(CH4). Konsentrasi CO2 mencapai rekor tertinggi pada tahun 2015 yaitu 400
bagian per juta(ppm) atau 144 % lebih tinggi saat sebelum terjadinya Revolusi
Industri. Konsentari CH4 mncapai 1.845 bagian per miliar (ppb) atau 256%
lebih tinggi dibandingkan sebelum Revolusi Industri.
4. Penggunaan CFC
CFC (Chloro Fluoro Carbon) adalah sejenis emisi yang apat menyebabkan
kerusakan lapisan ozon (lapisan pelindung buni dari sinar utraviolet). CFC juga
disebut freon. Perannya dalam merusak lapisan ozon dikarenakan banyaknya
12
freon yang dilepaskan ke udara dan bereaksi dengan lapisan ozon. Lapisan ozon
memiliki 3 atom oksigen (O3) sementara freon yang lepas ke udar dan bereaksi
dengan ozon menyebabkan atomnya menjadi O2. Ozon pun berkurang (menipis)
bahkan berlubang.
Jika udara yang terpapar CFC terhirup akan mengganggu kesehatan sehingga
menimbulkan keracunan. Efek yang timbul diantaranya: susah bernafas, sakit
tenggorokan, gangguan penglihatan, nyeri perut, bengkak teggorokan, infeksi
tenggorokan, muntah darah, adanya darah dalam feses hingga detak jantung
yang tidak normal.
CFC mengakibatkan lapisan ozon menipis. Berikut dampak dari penipisan
lapisan pelindung bumi tersebut seperti :
1. Meningkatnya sinar utraviolet. Bahaya sinar utraviolet yang sampai ke
bumi karena lapisan ozon yang rusak, dapat mengakiakan kanker kulit
dan menurunya daya tahan tubuh terhadap penyakit.
2. Radiasi sinar utraiolet di laut dapat mempengaruhi populasi hewan laut.
Sehingga hasil laut bisa berkurang.
3. Radiasi sinar utraviolet di darat mengakibatkan turunnya kualitas
tanaman. Karena daya tahan tanaman tersebut juga lemah, jadi berefek
pada jumlah yang dihasilkannya dan kualitas yang kurang baik.
4. Terjadi global warming. Inilah akibat dari penigkatan konsentrasi gas
rumah kaca yang dihasilkan dari berbagai aktifitas manusia. Suhu bumi
yang meningkat berdampak pada perubahan iklim yang tak menentu.
CFC berperan dalam terjadinya efek rumah kaca yang dapat
meningkatkan suhu bumi (pemanasan global).
13
C. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global yang terjadi memberikan dampak-dampak yang merugikan
bagi umat manusaid dan mahkluk hidup lainya di bumi. Dampak-dampak pemanasn
global tersebut antara lain yaitu:
1. Perubahan Ekstrim Iklim dan Cuaca
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penelitiaya dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas.
Iklim dapat terbentuk karena adanya rotasi dan revolus bumi sehingga terjadinya
pergeseran semu harian dan tahunan matahari.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan diwilayah tertentu yang
relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat.cuaca terbentu dari gabungan
unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja.
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu
daerah atau wilayah, yaitu : suhu/temperatur udara, tekanan udara, angin,
kelembaban udara, dan curah hujan.
Dengan adanya pemanasan global berdampak pada perubahan cuaca dan
iklim. NASA menyatakan bahwa pemanasan globa berimbas pada semakin
ekstrimnya perubahan iklim dan cuaca di bumi. Pola curah hujan berubah-ubah
tanpa bisa diprediksi sehingga mengakibatkan banjir di suatu tempat dan
kekeringan di tempat lain.
2. Kenaikan Permukaan Air Laut
Laut merupakan permukaan air asin. Pergerakan airan air laut terjadi setiap
saat, biasanya diseabkan oleh angin, gelombang air, pasang surut air laut, serta
arus dari aliran air tersebut.Mencairnya es di kutub utara dan kutub selaan
memberikan pengaruh besar terhadap naiknya level permukaan air laut.
Kenaikan air laut secara umum akan mengakibakan dampak sebagai berikut:
a. Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir
b. Perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan hutan mangrove
c. Meluasnya ntrusi air laut
d. Ancama terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat pesisir
e. Berkurangnya luas daratan/ hilangnya pulau-pulau kecil
14
3. Tingkat Kesehatan Manusia yang menurun
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa berbagai penyakit
infeksi yang timbul dididentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup
yang drastis.Perubahan temperatur dan curah hujan yang ditimbulkan akan
memberikan kesempaan beramcam-macam virus dan penyakit untuk tumbuh
dan berkembang biak secara luas. Banjir akan menyebabkan meluasnya penyait
diare serta leptosirosis.
Kekeringan akan mengakibatkan kurangnya sgizi masyarakat karena panen
terganggu, seta akan bayak terjadi kebakarn hutan yang merusak ekosistem bumi
dan menghasilkan gas-gas rumah kaca yang akan menimbulkan peanasan global.
Asap hitam yang di hasilkan dari kebakaran mengandung debu halus dan
berbagai oksida karbon yang menyebabkn gangguan pernapasan dan infeksi
saluran pernaasan aku(ISPA)
D. TINDAKAN MENGHADAPI PEMANASAN GLOBAL
Indonesia tidak bisa menghindar dari dampak yang ditimbulkan dari
permasalahan lingkungan global, selain itu Indonesia juga mengaami permasalahan
lingkungan lokal, meliputi kerusakan hutan sbagai paru-paru dunia. Indonesia perlu
melakukan beberapa langkah ansipatif untuk menghadapi masalah ini. Masyarakat
Indonesia sebagai warga Bumi dapat turut berperan serta dalam mengawasi global
warming di antaranya dapat melakukan hal-hal beriku ini :
1. Menanam Pohon
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6kg CO2 per tahunnya.
Dalam seluruh masa hidunya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United
Nations Environmwnt Programme (UNEP)melporkan bahwa pembabatan hutan
menyumbang 20% misi gas ruah kaca.
Manfaat dau pohon dalam hutan yang ada di perktaaan atauoun di lungkungan
masyarakat. Potensi hutan yang luasnya 1 ha memiliki 350 pohon dengan rata-rata
diameter 36cm. Potensi penyimpanan karbon pohon dengan umur tegakan 30 tahun
sebesar 147,84 tonha.
Potensi penyimpanan oksigen terbesar pada bagian pohon:
Batang 73,46%
Cabang 16,14%
Kulit 6,99%
Daun 3,17%
Bunga-Buah 0,24%
15
Melakukan penghijauan tak hanya bermanfaat untuk peningkatan kualitas
kesejahteraan dan keindahan. Penghijauan ternyata juga dapat mengurangi risiko
terjadinya kebakaran. Api yang menyala sendiri tersebut disebabkan tidak ada media
yang dapat menahan panas bumi. Kalau banyak pepohonan, maka ada media yang
menyerap panas yang dikeluarkan bumi.
2. Berpergian dengan Transporasi Umum
Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang di bakar dalam mesin mobil menyumbang
2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak terburu waktu, sebaiknya kita
menggunakan tranportasi umum. Memulai dari sekarang untuk terbiasa pergi
dengan berjalan kaki.
3. Menghemat Pemakain Listrik
Mematikan peralatan listrik ketika tidak digunakan dan hanya menggunakan
peralatan listrik ketika kita membutuhkan. Tidak menggunakan peralatan yang
menggunakan listrik jika dapat dengan mudah dilakukan dengan tangan, seperti
membuka kaleng dan botol.Bila kita mengganti 1 lampu di rumah dengan lampu
hemat energi maka kita akan menghemat 400 kg CO2.
4. Mengurangi kendaraan berbahan bakar fosil
Kendaraan bahan bakar fosil seperti mobil dan motor menyumbang CO2
terbesar di perkotaan. Banyaknya pemakaian kendaraan pribadi maka akan
menyebabkan brosnya enggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi
karbondioksida. Jika kita mengurangi emakain kendaran berbahan bakar fosil maka
setidaknya kita sudah mengurangi emisi karbndioksida.
5. Melakukan Reuse, Reduce, dan Recycle
Reuse merupakan cara pemanfaatan sampah atau memanfaatkan kembali barnag
yang tidak terpakai. Reduce adalah melakukan penghematan dan mengurangi
sampah, misalnya hemat dalam menggunakan kertas dan tissue.Recycle adalah
mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak dapat digunakan menjadi barnag
yang memberi manfaat misalnya dengan cara memisahkan barnag-barang yang
berbaha organik dan bukan organik.
16
BAB III
KESIMPULAN
Permasalahan lingkungan harus diselesaikan agar terciptanya lingkungan yang utuh
untuk pembangunan yang berkelanjutan. Isu Lingkungan adalah topik hangat seputar
kondisi lingkungan di bumi, terkait dengan gejala dan perubahan komposisi kadar dasar
yang terjadi di alam sekitar.
Dampak yang di timbulkan dari emisi gas rumah kaca bisa mengancam
kelangsungan hidup mahkluk hidup di planet bumi. Ini semua terjadi diakibatkan oleh
perilaku dan sikap buruk manusia dalam memanajemen alam yang ada di Indonesia.
Hasil pembakaran bahan fosil yang menghasilkan berbagai macam gas antara lain gas
C02 dalam skala global berjumlah miliaran ton setiap tahunya yang di semburkan ke
atmosfir Bumi.
Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global telah menjadi isu besar di
dunia. Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan yang akan mejadi penyebab
kepunahan habitat di kutub merupakan bukti dari pemanasan global yang telah terjadi.
Isu lingkungan global adalah isu yang dampaknya terasa secara global. Beberapa
isu-isu lingkungan global yang ada saat ini antara lain yaitu:
1. Isu Perubahan Iklim (Climate Change)
2. Pemanasan Global (Global Warming)
3. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity)
4. Pencemaran Wilayah Perairan
5. Perpindahan B3 ( Bahan Berbhaya dan Beracun) Melintasi Batas Negara
6. Kerusakan Lapisan Ozon
Isu lingkungan nasional merupakan permasalahan yang akibatnya dapat dirasakan
cukup luas yang dapat berasal dari kegiatan manusia dan kegiatan alam. Beberapa yang
termasuk dalam isu lingkungan nasional adalah
1. Kebakaran Hutan
2. Erosi dan Banjir
3. Pestisida
4. Pencemaran Air
17
Isu lingkungan lokal yaitu permasalahan lingkungan yang timbul dan memberikan
dampak terhadap daerah lokal. Salah satu isu lingkungan lokal di Provinsi Bangka
Belitung yaitu dampak penambang timah yang mengakibatkan kerusakan lingkungan
hidup. Penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli selama beberapa dekade terakhir ini
menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-
gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia.
Penyebab dari pemanasan global sebagai berikut, yaitu:
1. Efek Rumah Kaca
2. Efek Umpan Balik
3. Variasi Matahari
4. Penggunaan CFC
Pemanasan global memberikan dampak besar terhadap planet bumi dan
kelangsungan hidu manusia di bumi. Dampak- dampak pemanasan global diantaranya
yaitu :
1. Perubahan Ekstrim Iklim dan Cuaca
2. Kenaikan Permukaan Air Laut
3. Tingkat Kesehatan Manusia yang menurun
Kita tidak bisa menghindari pemanasan global, akan tetapi kita bisa melakukan
tindakan-tindakan ansifatif. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menghadapi
pemanasan global di antaranya adalah :
1. Menanam Pohon
2. Berpergian dengan transportasi Umum
3. Menghemat Listrik
4. Mengursngi kendaraan mberbahan fosil
5. Mulai melakukan Reuse, reduce, dan Recycle
18
DAFAR PUSTAKA
Ricardo, Tim., Dampak Global Warming terhadap Kutub Bumi, Jakarta: Ricardo
PPLH, Tim., Efek Pemanasan Global pada Kesehatan, Jakarta: Rizky Grafis
Amik, Bahrul., 2011Pemanasan Global, Bekasi : Jabal Rohmat
Fuady, Ikhsan dan Retno Dewi., Dampak Penambangan Timah Terhadap Keadilan
Sosial dan Kerusakan Lingkungan, Pangkal Pinang
www.jks.unsyiah.ac.id
www.maribelajarbk.web.id
www.kompasiana.com