karya tulis ilmiah

15
  PUBLIKASI KINERJA PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG MENJADI  Pilot Project  MELALUI PEMBERDAYAAN TV LOKAL BERBASIS AKUNTABILITAS DAN PENGAWASAN KARYA TULIS Disusun Dalam Rangka untuk Mengikuti Lomba Kementerian Pemberda yaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MEN PAN dan RB) Tahun 2012 Oleh Lugito 1114121122 UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012

Upload: lugito

Post on 05-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Publikasi Kinerja Pelayanan Publik Pemerintah Kota Bandar Lampung Untuk Menjadi Pilot Project Melalui Pemberdayaan Tv Lokal Yang Berbasis

TRANSCRIPT

  • PUBLIKASI KINERJA PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH

    KOTA BANDAR LAMPUNG MENJADI Pilot Project MELALUI

    PEMBERDAYAAN TV LOKAL BERBASIS

    AKUNTABILITAS DAN PENGAWASAN

    KARYA TULIS

    Disusun Dalam Rangka untuk Mengikuti Lomba Kementerian Pemberdayaan

    Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MEN PAN dan RB)

    Tahun 2012

    Oleh

    Lugito

    1114121122

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    BANDAR LAMPUNG

    2012

  • 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan salah satu fungsi utama dalam

    penyelenggaaraan pemerintah yang menjadi kewajiban aparatur pemerintah.

    Berdasarkan Keputusan Menpan No. 63/Kep/M.PAN/7/2003 tertanggal 10

    Juli 2003 pada paragraph 1 butir c menyebutkan pengertian pelayanan umum

    adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah

    sebagai upaya pemenuhan kebutuhan orang, masyarakat, instansi pemerintah

    dan badan hukum maupun sebagai pelaksananan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,

    disebutkan bahwa pelayanan kepada masyarakat sekurang-kurangnya

    memenuhi standar dasar hukum; persyaratan; sistem; mekanisme, dan

    prosedur; jangka waktu penyelesaian; biaya/tarif; produk pelayanan; sarana,

    prasarana, dan/atau fasilitas; kompetensi Pelaksana; pengawasan internal;

    penanganan pengaduan, saran, dan masukan; jumlah pelaksana; jaminan

    pelayanan yang memberikan kepastian waktu; jaminan keamanan dan

    keselamatan; serta evaluasi kinerja pelaksana (Dwiyanto, 2006).

    Di Kota Bandar Lampung secara substansial telah terbangun pemahaman

    untuk mewujudkan pelayanan publik (publik service) yang sesuai dengan

    koridor tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Pemahaman

    demikian merupakan alasan publik untuk menyusun sistem dalam rangka

    membangun pelayan-pelayan publik (publik service) yang mengedepankan

    prinsip-prinsip demokrasi, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dengan

    paradigma baru (the new paradigm). Pelyanan publik di Kota Bandar

    Lampung cenderung masih kurang baik di berbagai bidang seperti PDAM, PT

    PLN, Komunikasi, Perpajakan dan Angkutan umum.

  • 3

    Dalam SK Menpan No. 63 Tahun 2003 ditentukan adanya standar pelayanan

    publik yang meliputi kesederhanaan prosedur, ketepatan waktu, biaya serta

    sarana dan prasarana. Tetapi tidak termuat adanya sanksi jika pemberian

    pelayanan publik tidak sesuai dengan standar pelayanan. Akibatnya, bila

    terjadi maladministrasi masyarakat dalam posisi dirugikan, sebaliknya bila ada

    keterlambatan terkait pembayaran pajak, retribusi dan iuran masyarakat tidak

    akan mendapatkan ganti rugi. Akibatnya, masyarakat sulit untuk melakukan

    pengaduan atau menindaklanjuti protes ke dalam suatu bentuk timbal balik

    yang konsekuensial.

    Putusnya jalur kerjasama, koordinasi, dan jaringan kerja teknis operasional

    membuat pemerintah pusat kehilangan jembatan untuk menjalankan program-

    program. Oleh karena itu, upaya membangun jembatan komunikasi dan

    kerja operasional dengan daerah menjadi sangat penting. Sebab dengan pola

    demikian, kebijakan pemerintah dapat dikomunikasikan kepada pemerintah

    provinsi dan kabupaten/kota untuk kemudian diteruskan kepada seluruh

    masyarakat terutama publikasi kinerja pemerintah saat ini dan program-

    program apa saja yang akan di galakan. Komunikasi yang semula terputus

    dengan daerah, diharapkan dapat tersambung kembali. Demikian juga dengan

    adanya umpan balik dari daerah ke pusat, maka akan tercipta jalur arus

    informasi yang sinergis.

    Dibandingkan dengan media lain, televisi memiliki beberapa kelebihan.

    Diantara kelebihan tersebut, media televisi dapat menyampaikan pesan pada

    pemirsanya dengan penggabungan antara suara, tulisan dan visualisasi

    bergerak yang tidak didapat di media lain. Maka tidak mengherankakan bila

    dalam perkembangannya, menonton televisi bukan lagi sebuah keinginan,

    namun lebih dari itu telah menjadi kebutuhan. Pembangunan dan

    pengembangan Media Center diarahkan untuk meningkatkan layanan

    komunikasi dan informasi kepada publik dan meningkatkan kualitas

    komunikasi dan pertukaran informasi antara pusat dan daerah.

  • 4

    Pedoman umum merupakan upaya memberikan panduansecara garis besar

    yang bisa digunakan dimanapun sesuai dengan kondisi lokal baik bagi

    pengelola maupun stakeholder-nya.

    Sehingga apabila Televisi di jadiakan sebagai media center guna

    menjembatani atau media publik wadah pemaparan kinerja-kinerja yang telah

    di lakukan pemerintah (Kota Bandar Lampung) dengan teknis yang sederhana,

    maka masyarakat sebagai objek kebijakan akan mengetahui juga bagaimana

    perkembangan serta tingkat akuntabilitas dan transparansi hasil kerja daripada

    pemerintah itu sendiri, sehingga masyarakat akan puas dan menerima

    beberapa aspek kebijakan pemerintah yang telah termediakan dan di paparkan

    secara transparan. Selain itu, dengan pengembangan konsep ini secara optimal

    dapat menjadikan Kota Bandar Lampung sebagai Pilot Projct untuk daerah-

    daerah lain

    1.2 Batasan masalah

    Adapun batasan masalah yang di bahas dan di analisis adalah sebagai berikut :

    1. Hanya membahas dan menganalisi tentang ruang lingkup kebijakan

    pemerintah terutama pada sarana umum, diantaranya : PDAM, PT PLN,

    Komunikasi, Perpajakan dan Angkutan umum.

    2. Mengidentifikasi TV Lokal Bandar Lampung yang dapat diberdayakan

    sebagai media yang menjembatani publikasi pelayanan aparatur negara.

    3. Hanya mengevaluasi kineja pemerintah Kota Bandar Lampung dalam

    penyediaan sarana umum, diantaranya PDAM, PT PLN, Komunikasi,

    Perpajakan dan Angkutan umum.

    1.3 Rumusan Masalah

    Dari uraian pada bagian pendahuluan terungkap bahwa implementasi

    pelayanan publik sebagai kinerja pemerintah Kota Bandar Lampung masih

    harus melalui beberapa tahapan menuju implementasi.

  • 5

    Seiring dengan perkembangannya, implementasi pelayanan publik perlu

    ditelusuri sebagai suatu kajian ilmiah dalam kaitannya dengan perbaikan

    kinerja administrasi dan pelayanan umum. Untuk itu guna lebih mempertajam

    pembahasan diajukan pertanyaan sebagai berikut :

    1. Bagaimana evaluasi Pelayanan Publik kepada masyarakat di Kota Bandar

    `Lampung pada PDAM, PLN, Komunikasi, Angkutan umum dan

    Perpajakan?

    2. Apa sajakah permasalahan yang di timbulkan dari kesalahan pelayanan

    publik di Kota Bandar Lampung?

    3. Bagaimanakah peran media TV Lokal sebagai media Publikasi Kinerja

    Pelayanan Publik di Kota Bandar Lampung?

    1.4 Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan yang di harapkan dari hasil penulisan karya tulis ini adalah :

    1. Mengetahui tentang evaluasi Pelayanan Publik kepada masyarakat di Kota

    Bandar Lampung pada saran umum.

    2. Mengidentifikasi permasalahan yang di timbulkan dari kesalahan

    pelayanan publik (sarana umum) di Kota Bandar Lampung.

    3. Mengetahui peran media TV Lokal sebagai media Publikasi Kinerja

    Pelayanan Publik di Kota Bandar Lampung.

    1.5 Manfaat Penulisan

    Penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis

    berkaitan dengan pengembangan studi tentang implementasi pelayanan publik

    yang dewasa ini menjadi paradigma pemerintahan Kota Bandar Lampung,

    ditinjau dari aspek administrasi kebijakan, sosial. Sedangkan manfaat praktis

    berkaitan dengan kegunaan hasil penelitian untuk dijadikan bahan kajian

    dalam mengawal proses implementasi pelayanan publik menuju Kota Bandar

    Lampung sebagai Pilot Projet.

  • 6

    II. METODELOGI PELAKSANAAN

    Adapun metode yang akan di terapkan dalam teknis pelayanan aparatur

    Negara yaitu sebagai berikut :

    Jalur interaksi Pemerintah

    . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    Publikasi kinerja kepada masyarakat

    . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

    APARATUR NEGARA

    REGULASI

    KONTROL MONETER, FINANSIAL

    DAN FISKAL

    TINDAKAN LANGSUNG

    ADMINISTRASI

    PDAM 1 PT

    PLN 2

    ANGKUTAN

    UMUM 3 PAJAK 4

    KOMUNIKASI

    5

    1 TV Lokal

    2 Masyarakat

    3 Feed Back

    4 Evaluasi Bersama

    5 Pilot Project

  • 7

    III. HASIL PEMBAHASAN

    1. Pelayanan Publik PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum)

    Pesatnya pertambahan penduduk yang terjadi di Kota Bandar Lampung

    secara langsung memicu kebutuhan akan air bersih yang semakin tinggi.

    Maka dari itu, untuk dapat melayani daerah perkembangan wilayah tersebut,

    hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan jaringan distribusi air

    bersih yang telah ada sebagai suatu upaya pemenuhan kebutuhan air bersih

    masyarakat Kota Bandar Lampung yang meningkat dari waktu ke waktu. Salah

    satu daerah pengembangan wilayah yang membutuhkan peningkatan

    pelayanan air bersih adalah Kecamatan Kemiling dan Kecamatan Tanjung

    Karang Barat Kotamadya Bandar Lampung. Adanya permukiman baru pada

    Kecamatan Kemiling dan Kecamatan Tanjung Karang Barat menjadikan

    kedua kecamatan tersebut sebagai daerah perencanaan pengembangan

    jaringan distribusi air minum oleh PDAM way Rilau kota Bandar lampung saat

    ini.

    Pelayanan air bersih diseluruh Kotamadya Bandar Lampung dibagi dalam

    beberapa zone distribusi. Pembagian zone ini disebabkan oleh kondisi topografi

    Kota Bandar Lampung yang berbukit. Jumlah zone wilayah pelayanan air bersih

    adalah 7 zone yaitu: Zone 300, Zone 231, Zone 185, Zone 145, Zone 120, Zone

    108, dan Zone 75. Menurut data dari PDAM Way Rilau Kota Bandar

    Lampung, dalam pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk Kecamatan

    Kemiling dan Kecamatan Tanjung Karang Barat (Zone 231 ), terdapat

    permasalahan teknis yang berkaitan dengan sistem distribusi air bersih PDAM

    Kota Bandar Lampung unit pelayanan kecamatan tersebut.

    Permasalahan tersebut diantaranya adalah masih kurangnya pelayanan air

    bersih yang baru mencapai berturut-turut 22,09 % dan 46, 10% dari total

    jumlah penduduk Kecamatan Kemiling dan Zone 231 yaitu, 2 48.324 jiwa

    dan 30.804 jiwa.

  • 8

    Selain itu Bandarlampung (ANTARA , 2012) - Dugaan kasus korupsi di

    Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau Bandarlampung, Provinsi

    Lampung mencapai Rp600 juta, berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa

    Keuangan (BPK) Perwakilan Lampung. "Kerugian negara akibat korupsi di

    PDAM Way Rilau mencapai Rp600 juta, dan perkara ini berkasnya sudah lengkap

    atau sudah P-21," kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kejarai) Bandarlampung,

    Priyanto, di Bandarlampung, Senin.

    Dengan adanya pemberdayaan televisi lokal yang ada di Bandar Lampung ini

    diharapkan mampu memberikan akses informasi sehingga akuntabilitas dan

    transparasi tetap terjaga. Hal ini dikarenakan kinerja kinerja yang dilakukan

    aparatur Negara bisa akuntabel dan taransparan. Untuk dapat menjadi Pilot

    Project (kota percontohan) salah satu hal yang harus diperbaiki adalah pelayanan

    publik yang baik. Dengan aktifnya layanan media lokal yang mengusung berita-

    berita seputar Bandar lampung akan mendukung pengetahuan publik Bandar

    lampung sehingga kritikal masyarakat akan kinerja aparatur kota bisa terakses.

    Masalah pelayanan air minum merupakan salah satu problematika yang sangat

    penting untuk di tangani.

    2. Pelayanan Publik Perpajakan

    Berdasarkan pengamatan perencanaan dan penganggaran APBD, terdapat

    sembilan permasalahan yang dikemukakan KPK. Di antaranya pemkot dituding

    belum sepenuhnya taat memenuhi jadwal waktu penyusunan RAPBD 2012. Hasil

    pengamatan ini diungkapkan oleh tim koordinasi dan supervisi pencegahan

    korupsi pada perencanaan dan penganggaran APBD.

    Berdasarkan pengamatan, 8 poin mengungkap tentang penganggaran APBD 2012,

    kemudian poin lainnya tentang adanya anggaran senilai Rp1,5 miliar yang tidak

    terdapat dalam kesepakatan KUA-PPAS APBD 2013. Yakni alokasi anggaran

    untuk Disdukcapil sebesar Rp746 juta, Dinas Infokom (Rp160 juta), Dinas Tata

    Kota (Rp325 juta), dan Kesbangpol (Rp350 juta). KPK menganggap kondisi

  • 9

    tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun

    2007.

    Tidak hanya itu, dari kegiatan turun lapangan, KPK juga menemukan berbagai

    pelanggaran dalam pelayanan publik. Objek yang menjadi pengamatan adalah

    RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo, Dinas Perhubungan, Badan Penanaman Modal dan

    Perizinan, serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. KPK juga menemukan

    pelanggaran dalam pelayanan publik di BPMP. Kami menjumpai praktik

    pengurusan perizinan tanpa melalui loket resmi, namun dilakukan melalui jasa

    pegawai BPMP. Tarifnya juga lebih tinggi dari tarif resmi,

    ungkapnya.Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandarlampung Herman H.N.

    mengatakan, praktik percaloan memang sulit untuk dihilangkan.

    Kemudian untuk anggaran APBD, menurutnya, pasti ada dalam kesepakatan.

    Silakan dicek kembali, anggaran Rp1,5 miliar itu ada dalam KUA-PPAS,

    tegasnya. Dengan pemberdayaan TV Lokal diharapkan pembayaran pajak dapat

    transparan dan akuntabel. Jadi kinerja aparatur negara akan selalu di monitoring

    oleh masyarakat dan berdamapak pada meminimalisir peluang KKN . Dengan

    demikian proses demokrasi menuju good governance dan ber azaskan dari rakyat

    oleh rakyat dan untuk rakyat.

    3. Pelayanan Publik Angkutan umum

    Kota Bandar Lampung dengan jumlah penduduk sekitar 1 juta orang tentunya

    sangat memerlukan adanya system transportasi yang lebih baik, lebih nyaman,

    lebih manusiawi pada penumpangnya, lebih murah dan lebih menjangkau semua

    kalangan diseluruh penjuru kota. Saat ini moda transportasi massal yang ada di

    Kota Bandar Lampung adalah angkutan kota (angkot), Bus Damri dan Bus Rapid

    Transid (BRT) Trans Bandar Lampung. Pemerintah Kota Bandar Lampung

    sampai saat ini sedang berusaha untuk menata system transportasi massal yang

    lebih baik lagi namun tidak ada pihak-pihak lain yang merasa dirugikan. Oleh

    karenanya Pemerintah Kota dalam hal ini juga memberikan kesempatan kepada

  • 10

    para pengusaha angkutan kota untuk bergabung / bersinergi untuk mewujudkan

    system transportasi yang lebih baik lagi. Tentunya dengan adanya system

    transportasi yang lebih baik tentunya diharapkan kemacetan maupun tingkat

    kecelakaan lalu lintas akan dapat ditekan seminimal mungkin. *(Humas JR

    Lampung/Akhyaruddin)*.

    Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Bus Trans Bandarlampung sebagai

    terobosan Program Bus Rapid Transit (BRT) dari Pemerintah Kota

    Bandarlampung, diharapkan menjadi percontohan nasional dalam pelayanan

    angkutan massal yang murah, aman, dan nyaman tanpa subsidi pemerintah.

    Pelaksanannya tentu tergantung kebijakan Pemkot Bandarlampung, dan kontrol

    serta masukan semua pihak yang peduli dengan peningkatan pelayanan publik itu,

    kata dosen Universitas Bandarlampung (UBL) itu pula. Dia juga menilai, saat ini

    jajaran Pemkot Bandarlampung mulai paham soal pengembangan BRT tersebut.

    BRT merupakan trobosan dalam pelayanana publik khususnya dalam transpotasi .

    Hal ini menjadikan cirri khas Bandar Lampung sehingga berpeluang sebagai pilot

    project bagi kota kota di lain daerah sebagai solusi pelayanan publik terbaik

    khususnya dalam bidang angkutan umum. Hal ini tentu saja tidak akan diketahui

    oleh semua kalangan jika informasi tersebut tidak dipublakasikan ke mediamassa.

    Oleh karena itu dalam pengembangan pelayanan publik terbaik hendaknya

    memberdayakan tv lokal sehingga berdampak besar terhadap kinerja pelayanan

    publik terbaik .

    4. Pelayanan Publik PLN (Perusahaan Listrik Negara)

    Pemadaman listrik bergilir diwilayah Lampung masih juga berlanjut akibat

    gangguan pasokan listrik disistem interkoneksi Sumatera bagian selatan belum

    sepenuhnya teratasi. Menurut informasi yang kami terima ada dua sirkuit braker

    yang mengalami kerusakan sehingga menurunnya kemampuan daya listrik.

    Lokasi gangguan berada di Baturaja, karena jauhnya jarak dari ibukota Provinsi

    ke Baturaja maka petugas tidak dapat secepatnta melakukan perbaikan, sementara

  • 11

    komponen yang rusak harus diganti dan menunggu pemasoknya dari Palembang

    atau Jakarta.

    Dijelaskan pula bahwa pembangkit listrik lokal hanya mampu menghasilkan 285

    MW, sementara beban puncak mencapai 425-500 MW terutama pada jam 18.00-

    22.00 WIB. Kekurangan ini didukung oleh system interkoneksi Simbagsel.

    Selama ini kondisi pelistrikan di Lampung masih rentan dengan pemadaman.

    Idealnya Lampung mempunyai cadangan daya 20% dari beban puncak.aspek lain

    yang harus diperhatikan yaitu kerusakan system didalam PLN itu sendiri. Oleh

    karena itu , pihak PLN sudah harus mengantisipasi dan memprediksi kapan

    instrument atau suku cadang akan rusak atau haus sehingga perlu diganti atau

    disediakan agar supaya tidak terjadi pemadaman listrik

    Pemadaman listrik disamping dapat mengakibatkan kerugian materi atau moril

    tapi dapat menghilangkan jiwa seseorang, kita berharap agar kejadian pemadaman

    tidak terulang lagi dan para karyawan PLN hendaknya bekerja dengan semangat

    etos kerja, disiplin dan produktifitas tinggi dengan memuaskan segenap

    pelanggannya,

    PLN adalah merupakan salah satu Badan Publik yaitu lembaga penyelenggara

    pemerintah, jadi ia merupakan potret dari produk kinerja pemerintah, melalui

    pelayanan umum dibidang kelistrikan inilah menjadi tugas pokok PLN yaitu

    dalam rangka menyediakan dan menyalurkan energy kepada pelanggan atau

    masyarakat yang membutuhkannya. Apabila visi atau misi yang dilakukan PLN

    tidak maksimal maka masyarakat akan menjadi kecewa karenanya, sementara

    dilain pihak pelanggan tidak mungkin melakukan penunggakan dalam

    pemakaiannya, kalau terjadi penunggakan pada batas waktu tertentu tentunya

    instalaturnya akan mencabut izin pelangganannya.

    Tingkat integritas layanan publik di Kota Bandarlampung dinilai buruk. Untuk

    indeks integritas layanan publik dari instansi vertikal dan pemerintah daerah,

    Bandarlampung menempati peringkat terendah kedua dari 22 kota se-Indonesia.

    Berdasar survei yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), indeks

    gabungan integritas layanan publik instansi vertikal Kota Bandarlampung sebesar

  • 12

    4,54. Kemudian untuk instansi Kemenkum dan HAM, pelayanan paspor memiliki

    nilai integritas 5,21. Pada instansi Kementerian Agama, untuk administrasi

    pernikahan nilainya 3,92 dan untuk haji 6,26.Selanjutnya pada pengadilan negeri,

    untuk pengadilan tilang nilai integritasnya 4,95 dan pengadilan umum 3,53.

    Sedangkan pada instansi PLN, untuk pemasangan baru 4,05 dan untuk gangguan

    PLN 5,51. (tru/c1/ais)

    5. Pelayanan Publik Dalam Komuniksi

    Juniardi: Badan Publik di Lampung Belum Siap Implementasikan UU KIP

    BANDARLAMPUNG News - Pemberlakuan secara efektif UU No 14 Tahun

    2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) di Indonesia mulai 30 April

    2010 membuka era baru alam keterbukaan informasi publik di tanah air. Lahirnya

    UU itu merupakan bagian dari implementasi semangat transparansi sebagai

    pemenuhan Hak Asasi Warga Negara untuk mengetahui informasi publik (right to

    know) yang dijamin pasal 28F UUD 1945.

    Namun sayangnya dalam praktik, masih banyak pejabat di birokasi yang masih

    bersikap tertutup. Hal ini dikarenakan belum semua pejabat memahami

    pentingnya makna keterbukaan informasi. Lantas bagaimana agar keterbukaan

    informasi dapat berkembang dengan positif? Berikut wawancara wartawan

    bandarlampungnews.com dengan Ketua Komisi Informasi Provinsi (KIP)

    Lampung Juniardi SIP MH, di ruang kerjanya.

    Tujuan adanya Hari Hak untuk Tahu, untuk meningkatkan kesadaran global dari

    individu untuk mengakses informasi pemerintah dan juga untuk mempromosikan

    akses informasi yang mengacu pada Hak Asasi Manusia. Indonesia merupakan

    negara kelima di Asia yang memberlakukan Undang-Undang yang secara spesifik

    mengatur pemenuhan hak atas informasi publik melalui Undang-Undang

    Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) Nomor 14 Tahun 2008.

  • 13

    Manfaat keterbukaan dalam informasi tertuang dalam Undang- Undang no 14

    Tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) bertujuan untuk

    menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan

    publik, program kebijakan publik, dan proses serta alasan pengambilan suatu

    keputusan publik, mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan

    kebijakan publik, dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan

    kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik.

    Dan dengan berlakunya UU ini, maka setiap badan publik wajib membuka paling

    tidak dua informasi berikut kepada masyarakat. Pertama, informasi publik yang

    sifatnya berkala, seperti laporan kinerja dan laporan keuangan teraudit. Kedua,

    informasi publik yang harus tersedia setiap saat, seperti informasi yang berkaitan

    dengan profil, visi dan misi, dan struktur organisasi, kecuali informasi yang

    dikecualikan dalam pasal 17 UU KIP. Berlatar belakang dari standar ini maka

    dinilai pentingnya pemberdayaan TV lokal sebagai media yang memberikan

    informasi kepada masyarakat umum.

  • 14

    IV. KESIMPULAN

    Adapun kesimpulan yang di peroleh dari karya tulis ini yaitu sebagai berikut :

    1. Integrasi pelayanan publik di kota Bandar lampung belum menunjukan hasil

    yang baik sehingga perlu ditingkatkan kinerja semua pihak baik aparatur

    Negara maupun masyarakatnya sendiri.

    2. Permasalahan pelayanan publik yang umum di Bandar Lampung yaitu kinerja

    aparatur dan masyarakat tidak terjadi kerjasama yang sinergis.

    3. Pemberdayaan TV lokal di duga memegang peranan penting dalam

    peneingkatan praktek pelayanan publik terbaik dan dapat menjadikan Bandar

    lampung sebagai pilot project ( kota percontohan ).

  • 15

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim.2012.http://www.radarlampung.co.id/read/bandarlampung/metropolis/25

    205-bandarlampung-terendah-kedua. Diakses pada 22 November 2012.

    Anonim . http://beritatrans.com/2012/09/06/trans-bandar-lampung-maju-kena-

    mundur-kena/. Diakses pada 22 November 2012.

    BPS. 2012. Lampung dalam angka.

    Bertens, K. 2000. Etika. Seri Filsafat Atma Jaya: 15. Jakarta: Penerbit PT Gramedia

    Pustaka Utama.

    Dwiyanto, Agus.2006.Japan International Cooperation Agency, Editor, 2006 :29-

    42.

    Hadjon M. Philipus, dkk, Hukum Administrasi dan Tindak Pidana Korupsi, Gadjah

    Mada University Press, Jogyakarta, 2011

    Indrajit, R.E. 2002.E-Government: Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem

    Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital. Penerbit: Andi, Yogyakarta.

    Kuncoro, wahyu.2011. http://eprints.undip.ac.id/15938/1/Wahyu_Kuncoro.pdf.

    Diakses pada 22 November 2012.

    Shafritz, Jay.M. dan E.W.Russell. 1997. Introducing Publik Administration. New

    York, N.Y.:Longman.

    Radar lampung. 2012.

    Tribune news. 2012.

    Antara News .2012.

    http://beritatrans.com/2012/09/06/trans-bandar-lampung-maju-kena-mundur-kena/http://beritatrans.com/2012/09/06/trans-bandar-lampung-maju-kena-mundur-kena/http://eprints.undip.ac.id/15938/1/Wahyu_Kuncoro.pdf