karya tulis ilmiah : studi kasus perawatan pada klien …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/kti jadi...

70
KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN YANG MENGALAMI PNEUMONIA DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS DI RSUD BANGIL PASURUAN POLEH: SINDI AGUSTIN DEWI RAHMA SARI NIM : 171210035 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2020

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS

PERAWATAN PADA KLIEN YANG MENGALAMI

PNEUMONIA DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN NAFAS DI RSUD

BANGIL PASURUAN

POLEH:

SINDI AGUSTIN DEWI RAHMA SARI

NIM : 171210035

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2020

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

ii

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS

PERAWATAN PADA KLIEN PNEUMONIA DENGAN

KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS

DI RSUD BANGIL PASURUAN

Karya tulis ilmiah Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli

Madya Keperawatan (A.Md.Kep) Pada Program Study Diploma III Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia medika Jombang.

OLEH:

SINDI AGUSTIN DEWI RAHMA SARI

171210035

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2020

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

iii

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

iv

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

v

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

vi

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

vii

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ngawi tanggal 17 Agustus 1999 dari Ibu yang

bernama Sitinuryati dan Bapak Sarijo, Penulis merupakan anak pertama dari dua

bersaudara.

Tahun 2011 penulis lulus dari SDN Bangunrejo lor 1, Tahun 2014 penulis

lulus dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Kedunggalar, penulis 2017 lulus dari

SMK Kesehatan BIM Ngawi, Tahun 2017 penulis lulus seleksi masuk STIKES

Insan Cendekia Medika Jombang melalui jalur Undangan. Penulis memilih

program studi D3 Keperawatan dari lima pilihan program yang ada di STIKES

“ICME” Jombang.

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jombang, 10 Agustus 2020

Penulis

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Hidup berawal dari mimpi, maka bermimpilah untuk hidupmu”

PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT,

taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikan kekuatan, membekaliku

dengan ilmu serta memperkenalkan dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan

yang engkau berikan akhirnya karya tulis ilmiah yang sederhana ini dapat

terselesaikan. Rasulullah Muhammad SAW Kupersembahkan karya sederhana ini

kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi. Ibunda dan Ayahanda

tercinta Sebagai tanda bukti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga

kupersembahkan karya kecil ini kepada ibu dan ayah yang telah memberikan

kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak

mungkin dapat kubalas dengan selembar kertas yang tertuliskan kata cinta dan

persembahan, untuk teman-teman terima kasih telah menyemangati dan untuk

emuanya terima kasih telah mendampingi mengerjakan tugas akhir sampai selesai

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmad dan hidayah-Nya sehingga

penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Perawatan Pada

Klien Yang Mengalami Pneumonia Dengan Masalah Ketidakefektifan Bersihan

Jalan Nafas” sesuai dengan waktu yang ditentukan. Karya Tulis ilmiah ini

diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah banyak mendapat

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada yang terhormat Bapak H.Imam Fatoni, S.KM.,MM selaku ketua Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang. Dan Ibu Maharani Tri

Puspitasari,.S.Kep,.Ns.MM selaku Kepala Program Studi Diploma III

Keperawatan STIKes IcmE Jombang dan Selaku Dosen Pembimbing Kedua.

Bapak Leo Yosdimyati Romli,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen pembimbing

Pertama Studi Kasus Karya Tulis Ilmiah. Kepala Diklat RSUD Bangil yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengambil data dan

menyelesaikan Studi Kasus Karya Tulis Ilmiah. Kedua orang tua tercinta yang

telah berjuang dan memberikan dukungan, motivasi, kekuatan, dan nasehat untuk

penulis. Kepada semua dosen-dosen yang telah sabar mendidik penulis selama

menempuh pendidikan di STIKes ICME Jombang hingga terselesainya Karya

Tulis Ilmiah ini. Dan tidak lupa kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan

satu persatu, termasuk teman-teman yang telah memberikan semangat dorongan

dan bantuannya dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh

dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari

pembaca untuk penulis sangat diharapkan demi kesempurnaan penulis di masa

yang akan datang.

Jombang,10 Agustus 2020

Penulis

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

xi

ABSTRAK

PERAWATAN PADA KLIEN YANG MENGALAMI PNEUMONIA

DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS

DI RSUD BANGIL PASURUAN

Oleh :

Sindi Agustin Dewi R

Pneumonia merupakan bakteri menyebabkan terjadinya penyakit pneumo

nia,mengakibatkan produksi sekret meningkat sehingga menimbulkan munculnya

masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas, adanya bakteri tersebut

menimbukan infeksi Alveoli pada saluran nafas atas sampai bawah infeksi

tersebut menimbukan peradangan, sehingga mengakibatkan produksi

mengakibatkan produksi sekret meningkat sehingga menimbulkan munculnya

masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Tujuan penelitian ini mampu

Melakukan asuhan keperawatan pada klien pneumonia dengan masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas di ruang Teratai RSUD Bangil Pasuruan.

Desain penelitian menggunakan comperative studi dengan pendekatan

studi kasus pada 2 klien penderita pneumonia dengan masalah ketidakefektifan

bersihan jalan nafas di ruang teratai RSUD Bangil Pasuruan mulai tanggal 1

maret sampai 5maret .pengumpulan data menggunakan lembar asuhan

keperawatan dengan metode wawancara ,observasi dan pemeriksaan fisik dan

selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif .

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada ke 2 klien ditemukan data batuk

tidak berdahak,sesak nafas,pernafasan cuping hidung respirasi meningkat,yang

menunjukan masalah ketidak efektifan bersihan jalan nafas ,sehingga dilakukan

tindakan flapping,nebulizer,suction,dan hasil evaluasi menunjukan perubahan

kondisi pasien menjadi lebih baik.

Untuk mencapai hasil optimal terkait masalah ketidak efektifan bersihan

jalan nafas perlu dilakukan kolaborasi dengan tim secara efektif sesuai perubahan

pada pasien serta melibatkan keluarga dalam perawatan

Kata kunci : Pneumonia, Ketidakefektifan, bersihan jalan nafas

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

xii

ABSTRACT

CARE TO CLIENTS WHO HAVE PNEUMONIA WITH THE CLEAN

INFECTIVITY OF CLEAN SPACE GENERAL HOSPITAL

BANGIL PASURUAN AREA

By:

Sindi Agustin Dewi R

Pneumonia is a bacterium that causes pneumonic disease, resulting in

increased production of secretions resulting in an ineffective airway cleaning

problem, the presence of these bacteria causes Alveoli infection in the upper to

lower respiratory tract, the infection causes inflammation, resulting in production

resulting in increased production of secretions, causing problems. ineffective

airway clearance. The purpose of this study was to be able to provide nursing care

to pneumonia clients with ineffective airway cleaning problems in the Teratai

space general hospital Bangil Pasuruan area.

The design of this study used a comparative study method with a case

study approach to 2 clients with pneumonia with ineffective airway cleaning

problems in the lotus room from March 1 to March 5. Data collection used

nursing care sheets, interview methods, observation, physical examination, and

analyzed descriptions.

The results showed that the 2 clients found data on cough with no phlegm,

shortness of breath, increased nostril breathing, which indicated the problem of

ineffective airway cleaning, so that flapping, nebulizer, suction was performed,

and the patient at the time of evaluation showed a change in condition. well.

To achieve optimal results it is necessary to collaborate with the team

effectively according to changes in patients and to involve the family in care

Key words: Pneumonia, Ineffectiveness, airway clearance

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ...................................................................... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ................................................................... ii

LEMBAR SURAT PERNYATAAN ........................................................... iii

LEMBAR KEASLIAN ................................................................................. iv

LEMBAR BEBAS PLAGIASI ...................................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... vi

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ............................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Batasan masalah ......................................................................................... 3

1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep pneumonia ................................................................................... 5

2.2 Konsep Bersihan Jaan nafas ..................................................................... 6

2.3 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ......................................................... 8

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ........................................................................................ 13

3.2 Batasan Istilah ........................................................................................... 13

3.3 Partisipan .................................................................................................... 13

3.4 Lokasi dan waktu penelitian ...................................................................... 14

3.5 Pengumpulan Data ..................................................................................... 14

3.6 Uji keabsahan Data .................................................................................... 16

3.7 Analisa Data ............................................................................................... 16

3.8 Etik Penelitian ............................................................................................ 16

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL ........................................................................................................ 18

4.2 PEMBAHASAN ........................................................................................ 29

BAB 5 PENUTUP

5.1 KESIMPULAN .......................................................................................... 34

5.2 SARAN ...................................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 36

LAMPIRAN

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.3 Intervensi keperawatan ................................................................... 10

Tabel 4.1 Identitas klien ................................................................................... 18

Tabel 4.2 Riwayat Penyakit ............................................................................. 19

Tabel 4.3 Perubahan pola kesehatan ................................................................ 19

Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik ............................................................................ 20

Tabel 4.5 Pemeriksaan Diagnostik ................................................................... 22

Tabel 4.6 Pemeriksaan Terapi ......................................................................... 22

Tabel 4.7 Analisa Data klien 1 ......................................................................... 23

Tabel 4.7 Analisa data klien 2 .......................................................................... 23

Tabel 4.8 Diagnosa keperawatan .................................................................... 24

Tabel 4.9 Intervensi keperawatan .................................................................... 24

Tabel 4.10 Implementasi keperawatan ............................................................. 25

Tabel 4.11 Evaluasi keperawatan ..................................................................... 27

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

xv

DAFTAR GAMBAR

2.2.3 Gambar Pathway ..................................................................................... 9

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampian 1 : Jadwal Kegiatan

Lampiran 2 : Permohonan Responden

Lampiran 3 : Persetujuan Responden 1

Lampiran 4 :Persetujuan Responden 2

Lampiran 5 : Surat Datang Seminar Proposal

Lampiran 6 : Format Askep

Lampiran 7 :Surat Turnit Receipt

Lampiran 8 : Lembar Konsul Pembimbing 1

Lampiran 9 : Lembar Konsul Pembimbing 2

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

xvii

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

BAB : Buang Air Besar

BAK : Buang Air Kecil

C : Celcius

Gr : Gram

GDA : Gas Darah Arteri

IPPA : Inspeksi, Perkusi, Palpasi, Auskultasi

KMB : Keperawatan Medikal Bedah

MRS : Masuk Rumah Sakit

NIC : Nursing Intervention Classification

NOC : Nursing Outcome classification

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

TTV : Tanda – Tanda Vital

WHO : World Health Organization

WOC : Web Of Caution

WOD : Wacara, Observasi, Dokumentasi

ICME : Insan Cendekia Medika

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses peradangan pada penyakit pneumonia mengakibatkan produksi

sekret meningkat sehingga menimbulkan munculnya masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas (Amelia, Oktorina, & Astuti, 2018).

Nanah (pus) dan cairan yang mengisi alveoli mengakibatkan kemampuan

paru-paru untuk mengembang berkurang sehingga tubuh bereaksi dengan

bernapas cepat. Peradangan ini juga akan menimbulkan peningkatan

produksi sputum yang mengakibatkan bersihan jalan nafas terganggu,

pernapasan cuping hidung, dyspnea dan suara krekels saat diauskultasi

(Purnama, 2016). Obstruksi saluran napas yang disebabkan oleh

menumpuknya sputum pada jalan napas akan mengakibatkan ventilasi

menjadi tidak adekuat (Tahir, Imalia & Musinah, 2019).

Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian anak di bawah 5

tahun atau menewaskan 808.694 anak dalam satu tahun di seluruh dunia

(WHO, 2019). Kejadian pneumonia di Indonesia pada semua jenjang usia

mengalami peningkatan yaitu dari 1,6% di tahun 2013, meningkat menjadi

2,0% di tahun 2018 (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Hasil survei

Riskesdas tahun 2018 di Jawa Timur kejadian kasus pneumonia pada tahun

2013 yaitu 1,0%, dan meningkat menjadi 1,5% di tahun 2018 (Riskesdas,

2018). Menurut penelitian (Sari et al., 2016) dari 106 pasien yang menderita

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

2

pneumonia sebanyak 73,3% mengeluhkan batuk, sebanyak 24,8%

mengeluhkan sputum berlebih, 74% mengalami sesak napas, dan sebanyak

86,7% mengalami ronkhi, berdasarkan hasil penelitian tersebut merupakan

gejala yang ditimbulkan dari bersihan jalan napas tidak efektif.

Proses patogenesis pneumonia terkait dengan tiga faktor yaitu keaadan

(imunitas) pasien, mikroorganisme yang menyerang pasien dan lingkungan

yang berinteraksi satu sama lain (Brunner & Suddarth, 2016). Adanyanya

bakteri di paru merupakan akibat ketidakseimbangan antara daya tahan

tubuh, mikroorganisme dan lingkungan, sehingga mikroorganisme dapat

berkembang biak dan berakibat timbulnya sakit (Angelina, 2016). Bakteri

masuk melalui udara sampai mencapai bronkus terminal atau alveoli dan

selanjutnya terjadi proses infeksi. Apabila terjadi kolonisasi pada saluran

napas atas (hidung, orofaring) kemudian terjadi aspirasi ke saluran napas

bawah dan terjadi inokulasi mikroorganisme, hal ini merupakan permulaan

infeksi dari sebagian besar infeksi paru dan terjadi pneumonia (Sutanto &

Fitriani, 2017).

Salah satu intervensi keperawatan yang bisa diterapkan untuk

membersihkan sputum pada jalan napas adalah fisioterapi dada dan batuk

efektif (Tahir, Imalia & Musinah, 2019). Tindakan keperawatan dengan

memberikan asuhan keperawatan melibatkan anggota keluarga. Keterlibatan

anggota keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan akan membantuk

perawat untuk mencapai angka kriteria yang telah ditetapkan terkait

ketidakefektifan bersihan jala n nafas (Manurung, 2018). Berdasarkan latar

belakang tersebut penulis tertarik untuk mengambil studi kasus tentang

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

3

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Masalah Ketidakefektifan

Bersihan Jalan Nafas di RSUD Bangil Pasuruan.

1.2 Batasan Masalah

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Masalah Ketidakefektifan

Bersihan Jalan Nafas di RSUD Bangil Pasuruan.

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Masalah

Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas ?

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan umum

Melakukan asuhan keperawatan pada klien pneumonia dengan

masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas di RSUD Bangil Pasuruan.

1.4.2 Tujuan khusus

1. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien pneumonia dengan

masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

2. Menetapkan diagnosa keperawatan. Keperawatn pada klien

pneumonia dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas

3. Menyusun intervensi keperawatan pada klien pneumonia dengan

masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

4. Melakukan implementasi tindakan keperawatan pada klien

pneumonia dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas

5. Melakukan evaluasi keperawatan pada klien pneumonia dengan

masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

4

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat teoritris

Studi kasus dapat digunakan sebagai acuan dan model dalam

pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas

1.5.2 Manfaat praktis

Menambah pengetahuan keluarga dan klien tentang asuhan

keperawatan yang dapat dilakukan kepada klien sehingga mempercepat

proses penyembuhan.selain itu studi kasus ini dapat dijadikan pedoman

bagi perawat untuk dapat memberikan asuhan yang lebih efektif.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pneumonia

2.1.1 Definisi pneumonia

Pneumonia merupakan proses inflamatori parenkim paru yang

umumnya disebabkan oleh agens infeksius. Pneumonia adalah penyakit

infeksius yang sering menyebabkan kematian di Amerika Serikat(Angelina,

2016).

2.1.2 Etiologi pneumonia

Menurut Nurarif & Kusuma(2015) penyebaran infeksi terjadi

melalui droplet dan sering disebabkan olehStreptococcus pneumonie,

melalui selang infus oleh staphylococcusureus, sedangkan pada pemakaian

ventilator disebabkan oleh pseuodomonas aeruginosa dan enterobacter.

Pada masa kini biasanya terjadi karena perubahan keadaan pasien seperti

kekebalan tubuh dan penyakit kronis, polusi lingkungan, penggunaan

antibiotik, yang tidak tepat.

2.1.3 Kasifikasi pneumonia

Klasifikasi pneumonia dapat berdasarkan: anatominya, etiologinya,

gejala kliniknya ataupun menurut lingkungannya. Berdasarkan lokasi

anatominya, pneumonia dapat terbatas pada segmen, lobus, atau menyebar

(diffuse).Jika hanya melibatkan lobulus, pneumonia sering mengenai

bronkus dan bronkiolus sehingga sering disebut sebagai bronkopneumonia.

Mikroorganisme yang ditemui dari hasil isolasi spesimen sputum tidak

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

6

selalu berarti bahwa spesies yang ditemukan adalah penyebab

pneumonianya, terutama jika ditemukan E. coli atau H. Influenzae. Kuman

komensal saluran pernapasan bagian atas kadang-kadang dapat

menyebabkan pneumonia karena sifatnya telah berubah menjadi patogen.

Dapat juga terjadi pneumonia yang mempunyai etiologi bakteri multipel

(Djojodibroto, 2017).

2.2 Konsep Bersihan jalan napas tidak efektif

Kondisi ketika individu mengalami ancaman pada status

pernapasannya sehubungan dengan ketidakmampuan untuk batuk

secara efektif (Carpenito & Moyet, 2013).

2.2.1 Patofisiologi

Paru adalah struktur kompleks yang terdiri atas kumpulan

unit yang dibentuk melalui percabangan progresif jalan napas.

Saluran napas bagian bawah yang normal berada dalam keadaan

steril, walaupun bersebelahan dengan sejumlah mikroorganisme yang

menempati orofaring dan terpajan oleh mikroorganisme dari

lingkungan di dalam udara yang dihirup (Ardiansyah, 2017). Gejala

umum yang biasanya terjadi pada pneumonia yaitu demam, batuk,

dan sesak napas (Djojodibroto, 2017).

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

7

2.2.2 Pathway

Gambar 2.1 Pathway pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas

(Ikawati, 2016)

Micoplasma

(mirip bakteri)

Peradangan/ inflamasi

produksi sekret Difusi gas antara O2

& CO2 di alveoli

terganggu

odema

Kapasitas transportasi O2

menurun

dispnea

Gangguan

pertukaran gas

Pola Napas

Tidak Efektif kelelahan

Ketidakefektifan

bersihan jalan napas

Nadi lemah

infeksi

Masuk sasaluran

pernafasan

virus Bakteri jamur

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

8

2.2.3 Komplikasi Pneumonia

1) Infeksi aliran darah

Infeksi aliran darah atau bacteremia terjadi akibat adanya bakteri

yang masuk ke aliran darah dan menyebarkan infeksi ke organ-organ

lain.

2) Abses paru atau paru bernanah

Abses paru terjadi akibat infeksi yang di timbulkan oleh bakteri atau

jamur

3) Efusi pleura

Kondisi ini dimana cairan memenuhi ruang memenuhi ruang

yang menyelimuti paru-paru.

2.2.4 Pemeriksaan Pneumonia

1. Radiologi Pemeriksaan menggunakan foto thoraks (PA/lateral)

2. Laboratorium

3. Mikrobiologi

4. Analisa Gas Darah

2.3 Konsep Asuhan Keperawatan

2.3.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Disini semua data

dikumpulkan secara sistematis guna menentukan status kesehatan pasien saat ini.

Pengkajian harus dilakukan secara komprehensif terkait dengan aspek biologis,

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

9

psikologis, sosial, maupun spiritual pasien (Budiono & Pertami, 2016).

Pengkajian meliputi:

a. Identitas pasien

b. Keluhan utama

c. Riwayat kesehatan

1) Riwayat kesehatan sekarang

2) Riwayat kesehatan dahulu

3) Riwayat kesehatan keluarga

b. Pemeriksaan Fisik

1) Kepala

2) Mata

3) Hidung

4) Mulut

5) Telinga

6) Leher

7) Dada

8) Abdomen

9) Muskuloskeletal

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

10

2.3.2 Diagnosa keperawatan

1. .Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan

produksi sputum

2. pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi

3. ganguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran

kapiler alveolar

4. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan menurunya

intake dan

2.3.3 intervensi keperawatan

Tabel 2.3 Intervensi keperawatan menurut NANDA NIC-NOC 2017

Diagnosa

keperawatan

NOC NIC

Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas

Definisi : ketidak

mampuan untuk

membersihkansekresi

atau obstruksi dan

saluran pernafasan

untuk

mempertahankan

kebersihan jalan

nafas

Batasan

karakteristik

1. Suara

napastambahan

2. Perubahan

frekuensi napas

3. Penurunan bunyi

nafas

4. Sputum dal

amjumlah yang

berlebihan

Respiratory status:

ventilation

Kriteria hasil:

1. Mendemonstrasikan

batuk efektif dan

suara nafas yang

bersih, tidak ada

sianosis dan dyspnea

(mampu

mengeluarkan

sputum, mampu

bernafas dengan

mudah, tidak ada

pursed lips)

2. Menunjukkan jalan

nafas yang paten

(klien tidak merasa

tercekik, irama

nafas, frekuensi

pernafasan dalam

rentang normal,

Airways suction

1. Pastikan kebutuhan oral/tracheal

suctioning

2. Auskultasi suara nafas sebelum dan

sesudah suctioning

3. Informasikan kepada keluarga tentang

suctioning

4. Minta klien nafas dalam sebelum

suctioning

5. Berikan O2 dengan menggunakan nasal

untuk memfasilitasi suksion

nasotrakeal

6. Gunakan alat yang steril setiap

melakukan

7. Anjurkan pasien untuk istirahat dan

nafas dalam setelah kateter dikeluarkan

dan nasotrakeal

8. Monitor status oksigen pasien

9. Ajarkan keluarga bagaimana cara

melakukan suksion

10. Hentikan suksion dan berikan

oksigen apabila pasien menunjukkan

bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

11

5. Gelisah

6. Batuk yang tidak

efektif

tidak ada suara nafas

abnoramal)

3. Mampu

mengidentifikasikan

dan factor yang

menghambat jalan

nafas

Airway management

1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin

lift atau jaw thrust bila perlu

2. Posisikan pasien untuk

memaksimalkan ventilasi

3. Identifikasi pasien perlunya

pemasangan alat jalan nafas buatan

4. Pasang orofaring tube bila perlu

5. Keluarkan secret dengan batuk atau

suction

6. Auskultasi suara nafas, catat adanya

suara tambahan

7. Lakukan suction pada orofaring tube

8. Berikan bronkodilator bila perlu

9. Berikan pelembab udara

10. Monitor respirasi dan status O2

2.3.4 implementasi keperawatan

Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana

asuhan keperawatan kedalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu

pasien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmadi, 2016).

2.3.5 Evaluasi

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan

perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan

tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan (Asmadi, 2016).

Format yang dapat digunakan untuk evaluasi keperawatan menurut (Dinarti et al.,

2009) yaitu format SOAP yang terdiri dari:

a. Subjective, yaitu pernyataan atau keluhan dari pasien. Pada pasien pneumonia

dengan bersihan jalan napas tidak efektif diharapkan pasien tidak mengeluh sulit

sulit bernapas (dispnea), pasien tidak mengeluh sulit bicara, pasien tidak

mengeluh ortopnea

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

12

b. Objektive, yaitu data yang diobservasi oleh perawat atau keluarga. Pada pasien

dengan bersihan jalan napas tidak efektif indikator evaluasi menurut Moorhead

et al. (2013) yaitu:

1) Frekuensi pernapasan normal yaitu 12-20 kali per menit

2) Irama pernapasan normal yaitu teratur

3) Kedalaman inspirasi normal yaitu melibatkan ekspansi dan ekshalasi penuh

paru

4) Kemampuan untuk mengeluarkan sekret tidak terganggu

b. Analisys, yaitu kesimpulan dari objektif dan subjektif (biasaya ditulis dala bentuk

masalah keperawatan). Ketika menentukan apakah tujuan telah tercapai, perawat

dapat menarik satu dari tiga kemungkinan simpulan :

1) Tujuan tercapai; yaitu, respons klien sama dengan hasil yang diharapkan

2) Tujuan tercapai sebagian, yaitu hasil yang diharapkan hanya sebagian yang

berhasil dicapai (2 indikator evaluasi tercapai)

3) Tujuan tidak tercapai

c. Planning, yaitu rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan analisis

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

13

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah comparative studi kasus untuk

mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada klien pneumonia.

3.2 Batasan Istilah

Batasan istilah pada studi kasus ini yaitu pada asuhan keperawatan

pneumonia dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan

nafas mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi

dan evaluasi.

3.3 Partisipan

Studi kasus ini menggunakan 2 klien dengan karakteristik partisipan yang

dirawat minimal 3 hari di ruang Teratai RSUD Bangil,dan klien yang

mengalami pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas dengan

karakteristik keadaan ;

1) Klie dengan pneumonia

2) Klien dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas

3) Klien yang dirawat minimal 2hari

4) Klien laki laki

5) Klien kooperative

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

14

3.4 Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi

Studi kasus ini akan dilaksanakan di ruang Teratai RSUD Bangil Pasuruan

2. Waktu

studi kasus ini peniliti akan melakukan penelitian mulai bulan Januari

sampai dengan April 2020.

3.5 Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data agar diperoleh data yang

sesuai menggunakan metode sebagai berikut:

1) Wawancara : pengumpulan data dengan cara Tanya jawab secara

langsung, hasil anamnesis berisi tentang identitas klien, keluhan

utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat

penyakit keluarga, sumber data dari klien, keluarga bahkan perawat

lainnya.

2) Observasi dan pemeriksaan fisik : Dilakukan dengan cara IPPA

(inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) pada sistem tubuh klien.

3) Studi dokumentaasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik

dan data lain yang relevan).

Langkah-langkah pengumpulan data;

1) Menyusun proposal studi kasus

2) Mengajukan permohonan kelayakan etik

3) Mengajukan surat izin penelitian ke STIKES

4) Mengajukan surat izin penelitian ke RSUD Bangil

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

15

5) Menentukan partisipan dalam studi kasus sesuai kriteria

6) Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada calon partisipan

yang telah ditentukan

7) Meminta persetujuan calon partisipan untuk dijadikan partisipan

dalam studi kasus

8) Melakukan asuhan keperawatan mulai tahap

pengkajian,dia.gnosa,intervensi dan evaluasi.

9) Melakukan pengolahan data yang telah di peroleh setelah melakukan

asuhan keperawatan

10) Melakukan analisa data hasil studi kasus

11) Menyusun laporan studi kasus

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

3.6 Uji Keabsahan Data

1. Melibatkan keluarga.

2. Melakukan validasi data ke perawat secara langsung.

3. Memperpanjang waktu pengamatan/tindakan sampai kegiatan studi kasus

berakhir dan memperoleh validitas hasil yang diinginkan.

4. Memferifikasi dan validasi rekam medik

3.7 Analisa Data

Analisa data dilakukan sejak penliti, sewaktu pengumpulan data

sampai dengan semua dataterkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara

mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan

selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.

1. Melakukan pengelompokan data berdasarkan anamnesa, observasi,

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

2. Melakukan tabulasi data mulai identitas pasien dan keluarga, riwayat

kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosa,

intervensi, implementasi dan evaluasi.

3. Membandingkan data antara partisipan satu dan dua

4. Melakukan analisis data hasil studi kasus

5. Membuat kesimpulan dan rekomendasi studi kasus

3.8 Etik Penelitian

1) Informed consent

Partisipan yang akan diteliti dalam study kasus bentuk persetujuan

antara peneliti dan responden dengan memberikan lembar persetujuan.

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya

2) Anonimity (tanpa nama);

Identitas klien akan dirahasiakan oleh peneliti dengan diberikan

nama inisial seperti Tn Y dan partisipan yang satunya diberi inisial Tn Z.

3) Confidentiality (kerahasiaan);

Data yang di dapatkan atau yang dikumpulkan oleh peneliti akan

digunkan untuk kepentingan penelitian tertentu dan akan tidak disalah

gunakan tapi akan dipublikasikan untuk menjadi jurnal penelitia

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

18

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran lokasi pengumpulan data

Pengumpulan data pada studi kasus ini diambil di Ruang Teratai

Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Pasuruan. Ruang Teratai memiliki 83

tempat tidur pasien yang dibagi menjadi beberapa kelas yaitu kelas 1

memiliki 33 tempat tidur pasien, kelas 2 memiliki 29 tempat tidur pasien,

kelas 3 memiliki 13 tempat tidur pasien dan kelas isolasi memiliki 8

tempat tidur pasien. Masing-masing rungan memiliki fasilitas ruangan

yang lengkap.

4.1.2 Pengkajian

Tabel 4.1 Identitas klien

Identitas Klien Klien 1 Klien 2

Nama

Umur

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Status Perkawinan

Alamat

Suku/bangsa

Tanggal MRS

Tanggal Pengkajian

Jam Masuk

No.RM

Diagnosa Masuk

Tn. E

54 Tahun

Islam

SMP

Petani

Sudah menikah

Desa Panggungrejo Kec.

Bugul Kidul Kab. Pasuruan

Jawa / Indonesia

01 Maret 2020

02 Maret 2020

10.40 WIB

0723XXXX

PNEUMONIA

Tn. D

56 Tahun

Islam

SMP

Petani

Sudah menikah

Desa Tambaan Kec.

Gadingrejo Kab. Pasuruan

Jawa / Indonesia

02 Maret 2020

02 Maret 2020

11.30 WIB

0432XXXX

PNEUMONIA

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

19

Tabel 4.2 Riwayat penyakit

Riwayat

Penyakit

Klien 1 Klien 2

Keluhan

utama

Riwaypat

enyakit

sekarang

Riwayat

penyakit

dahulu

Riwayat

keluarga

Riwayat

psikososial

Klien mengatakan sesak napas

dan batuk berdahak

Klien mengatakan sesak nafas,

batuk berdahak sudah 8 hari yang

lalu, kemudian keluarga

membawa klien ke RSUD Bangil

Pasuruan setelah dilakukan

pemeriksaan dokter klien

disarankan untuk rawat inap

Klien mengatakan sebelumnya

jika sakit batuk tidak disertai

sesak nafas hanya bantuk ringan

saja

Klien mengatakan didalam

keluarganya tidak ada yang

mempunyai penyakit kronik dan

penyakit yang diderita klien saat

ini

Klien mengatakan pasrah dengan

keadaannya saat ini, klien

berharap cepet sehat dan dapat

beraktivitas kembali

Klien mengatakan sesak napas

dan batuk berdahak

Klien mengatakan dada terasa

sakit, sesak nafas, batuk berdahak

sudah 10 hari yang lalu, kemudian

keluarga membawa klien ke

RSUD Bangil Pasuruan setelah

dilakukan pemeriksaan dokter

klien disarankan untuk rawat inap

Klien mengatkan sebelumnya

tidak pernah menderita sakit

seperti saat ini

Klien mengatakan didalam

keluarganya tidak ada yang

mempunyai penyakit kronik dan

penyakit yang diderita klien saat

ini

Klien mengatakan sakitnya saat

ini adalah cobaan dan klien

berusaha pasrah berharap cepet

sehat kembali

Tabel 4.3 Perubahan pola kesehatan (pendekatan gordon/ pendekatan sistem)

Pola

Kesehatan

Klien 1 Klien 2

Pola

Manajemen

Kesehatan

Pola Nutrisi

Pola

Eliminasi

Di rumah: Klien mengatakan saat

sakit priksa ke puskesmas

Di RS: Klien mengatakan selalu

mematuhi anjuran perawat dan

dokter

Di rumah: Klien mengatakan

makan 3 x/hari, dengan nasi dan

lauk pauk dan porsi sedang.

Minum air putih 7-8 x/hari.

Di RS: Klien mengatakan makan

3x/hari dengan diit bubur halus

dari RS dan porsi sedikit. Minum

air 5-6 x/hari.

Di rumah: Klien mengatakan

BAB 1 x/hari, warna kecoklatan,

Di rumah: Klien mengatakan saat

sakit hanya minum obat yang

diberi di toko

Di RS: Klien mengatakan selalu

mematuhi anjuran perawat dan

dokter

Di rumah: Klien mengatakan

makan 3 x/hari, dengan nasi dan

lauk pauk dan porsi banyak.

Minum air putih 8 x/hari.

Di RS: Klien mengatakan makan

3x/hari dengan diit bubur halus

dari RS dan porsi sedikit. Minum

air 6 x/hari.

Di rumah: Klien mengatakan

BAB 1 x/hari, warna kecoklatan,

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

20

Pola Istirahat

Tidur

Pola

Aktivitas

Pola

Reproduksi

Seksual

Pola

Penanggulan

gan Stress

berbau khas, konsistensi sedang.

BAK 3-4 x/hari warna kuning

jernih dan bau amoniak.

Di RS: Klien mengatakan belum

BAB selama di RS. BAK 3 x/hari

warna kuning keruh dan bau

amoniak.

Di rumah: Klien mengatakan tidur

8 jam x/hari tidak ada gangguan

tidur.

Di RS: Klien mengatakan tidur 4

jam x/hari tidak bisa tidur jika

rame orang

Di rumah: Klien mengatakan

selalu melakukan aktivitas sehari-

hari secara mandiri

Di RS: Klien mengatakan

semuanya aktivitas sehari-hari

dibantu oleh keluarganya

Klien mengatakan sudah menikah,

mempunyai 2 orang anak.

Klien mengatakan tidak

mengalami stress panjang karena

disetiap klien mempunyai

masalah selalu memusyawarahkan

dengan keluarga untuk

menentukan jalan keluarnya.

berbau khas, konsistensi sedang.

BAK 4-5 x/hari, warna kuning

jernih dan bau amoniak.

Di RS: Klien mengatakan belum

BAB selama di RS. BAK 4 x/hari

warna kuning keruh dan bau

amoniak.

Di rumah: Klien mengatakan tidur

7 jam x/hari tidak ada gangguan

tidur.

Di RS: Klien mengatakan tidur 5

jam x/hari jarang bisa tidur

nyenyak karena terlalu rame.

Di rumah: Klien mengatakan

selalu melakukan aktivitas sehari-

hari secara mandiri

Di RS: Klien mengatakan

semuanya aktivitas sehari-hari

dibantu oleh keluarganya

Klien mengatakan sudah menikah,

mempunyai 3 orang anak.

Klien mengatakan tidak

mengalami stress panjang karena

disetiap klien mempunyai

masalah selalu memusyawarahkan

dengan keluarga untuk

menentukan jalan keluarnya.

Tabel 4.4 Pemeriksaan fisik (pendekatan head to toe)

Pemeriksaan Klien 1 Klien 2

Keadaan umum

Kesadaran

TTV

Tekanan darah

Nadi

Suhu

RR

Kepala

Kulit Kepala

Rambut

Lemah

Composmentis

130/90 mmHg

82 x/menit

36,2 ºC

36 x/menit

Inspeksi: Kotor, terdapat

ketombe, tidak ada bekas luka

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Inspeksi: Hitam terdapat uban,

jenis ikal

Lemah

Composmentis

120/90 mmHg

84 x/menit

36,4 ºC

35 x/menit

Inspeksi: Bersih, tidak ada

bekas luka

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Inspeksi: Hitam, jenis lurus

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

21

Wajah

Mata

Hidung

Telinga

Leher

Dada

Abdomen

Ekstermitas Atas

Ekstermitas

Bawah

Genetalia

Inspeksi: Simetris, tidak ada

bekas luka

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Inspeksi: Simetris, fungsi

penglihatan masih baik,

konjungtiva kemerahan, sclera

putih, pupil isokor.

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Inspeksi: Simetris, fungsi

penciuman baik, adanya

pernafasan cuping hidung,

terpasang O2 nasal kanul 4 lpm,

tidak ada polip

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Inspeksi: fungsi pendengaran

baik, bersih

Inspeksi: tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid, tidak ada lesi

Inspeksi: simetris, tidak ada lesi,

adanya otot bantu pernafasan

Perkusi: sonor kiri dan kanan

Auskultasi: ronchi +/+

Inspeksi: tidak ada lesi

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Perkusi: timpani

Auskultasi: bising usus 10 x/mnt

Inspeksi: tangan kanan

terpasang infus NacL 20 tpm

Palpasi: akral hangat CRT < 2

x/mnt

Inspeksi: tidak ada oedem

Palpasi: akral hangat, tidak ada

nyeri tekan

Inspeks: tidak terpasang kateter

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Inspeksi: Simetris, tidak ada

bekas luka

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Inspeksi: Simetris, fungsi

penglihatan masih baik,

konjungtiva kemerahan, sclera

putih, pupil isokor.

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Inspeksi: Simetris, fungsi

penciuman baik, adanya

pernafasan cuping hidung,

terpasang O2 nasal kanul 4 lpm,

tidak ada polip

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Inspeksi: fungsi pendengaran

baik, bersih

Inspeksi: tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid, tidak ada lesi

Inspeksi: simetris, tidak ada

lesi, adanya otot bantu

pernafasan

Perkusi: sonor kiri dan kanan

Auskultasi : ronchi +/+

Inspeksi: tidak ada lesi

Palpasi: tidak ada nyeri tekan

Perkusi: timpani

Auskultasi: bising usus 12 x/mnt

Inspeksi: tangan kanan

terpasang infus NacL 20 tpm

Palpasi: akral hangat, CRT < 2

x/mnt

Inspeksi: tidak ada oedem

Palpasi: akral hangat, tidak ada

nyeri tekan

Inspeksi: tidak terpasang kateter

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

22

Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Klien 1

01 Maret 2020

Klien 2

02 Maret 2020

HEMATOLOGI

Darah Lengkap

Leukosit (WBC)

Neutrofil

Limfosit

Monosit

Eosinofil

Basofil

Neutrofil %

Limfosit %

Monosit %

Eosinofil %

Basofil %

Eritrosit (RBC)

Hemoglobin (HGB)

Hematokrit (HCT)

MCV

MCH

MCHC

RDW

PLT

MPV

13,2

10,3

0,1

0,5

0,7

0,1

H 70,3

L 7,7

7,3

3,3

0,5

L 3,210

L 7,14

L 28,00

L 76,10

L 27,20

31,40

L 12,30

H 374

5,42

13,5

10,4

0,3

2,0

0,5

0,1

H 80,4

L 7,6

7,1

L 0,2

0,6

L 3,130

L 8,12

L 31,00

L 72,10

L 25,00

L 32,40

12,20

313

6,09

3,70 – 10,1

39,3 – 73,7 %

18,0 – 48,3 %

4,40 – 12,7 %

0,600 – 7,30 %

0,00 – 1,70 %

4,2 – 11.0 106/

12,0 – 16,0 g/dl

38-47 %

81,1 – 96,0 m3

27,0 – 31,2 pg

31,8 – 35,4 g/dl

11,5 – 14,5 %

155 – 366 10/ul

6,90 – 10,6 fL

Pemeriksaan sputum

BTA 3x

Positif

Streptococcus

Pneumonia

Positif

Streptococcus

Pneumonia

Sumber: Laboraturium RSUD Bangil, 2020

Pemeriksaan Radiologi Hasil

Klien 1 01 Maret 2020 Klien 2 02 Maret 2020

Foto Thorak Tampak Pneumonia Tampak Pneumonia

Sumber: Radiologi RSUD Bangil, 2020

Tabel 4.6 Terapi

Klien 1 Klien 2

Infus PZ 14 tpm

Inj Isonamid 1x150gr, Inj fifamphisin 1x300gr,

Inj parasinamid 1x750gr, Inj etambutol

1x500gr, Inj moxifloxoein 1x400 gr

Oral: isoniasid 1x300mg, rifampisin 1x450gr,

etambutol 1x250gr

Nebul: Pulmicort 2,5 ml+PZ 2cc

Infus NS 14 tpm

Inj omeprazole 1x40mg, Inj ceftriaone

1x2gr,Inj antrain 3x1 ampul

Oral: isoniasid 1x150gr, rifamphisin

1x300gr, parasinamid 1x500gr

Nebul: combivent 2,5 ml+PZ 2cc

Tabel 4.7 Analisa Data

Data Etiologi Masalah

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

23

Klien 1

Data subjektif:

Klien mengatakan sesak nafas,

batuk berdahak sudah 8 hari

yang lalu.

Data objektif:

K/u Lemah

Kesadaran: Composmentis

TD: 130/90 mmHg

N: 82 x/menit

S: 36,2 ºC

RR: 36 x/menit

GCS : 4-5-6

1. Klien terpasang O2 nasal

kanul 4 lpm

2. Adanya pernafasan cuping

hidung

3. Pengunaan otot bantu nafas

4. Suara nafas tambahan

ronchi di kiri dan kanan

5. Irama nafas tidak teratur

6. Batuk produktif

Peningkatan produksi sputum Ketidakefektipan

bersihan jalan

nafas

Klien 2

Data subjektif: Klien

mengatakan dada terasa sakit,

sesak nafas, batuk berdahak

sudah 10 hari yang lalu

Data Objektif:

K/u: Lemah

Kesadaran: Composmentis

TD: 120/90 mmHg

N: 84 x/menit

S: 36,4 ºC

RR: 35 x/menit

GCS : 4-5-6

1. Klien terpasang O2 nasal

kanul 4 lpm

2. Adanya pernafasan cuping

hidung

3. Pengunaan otot bantu

nafas

4. Suara nafas tambahan

ronchi di kiri dan kanan

5. Irama nafas tidak teratur

6. Batuk produktif

Peningkatan produksi sputum Ketidakefektipan

bersihan jalan

nafas

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

24

4.1.3 Diagnosa

Tabel 4.8 Diagnosa Keperawatan Klien Diagnosa keperawatan

Klien 1

dan 2

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan

produksi sputum

4.1.4 Intervensi

Tabel 4.9 Intervensi Keperawatan

Diagnosa

keperawatan

NOC NIC

Ketidakefektif

an bersihan

jalan nafas

Respiratory

status:

ventilation

Kriteria hasil:

1. Mendemonstrasi

kan batuk efektif

dan suara nafas

yang bersih,

tidak ada sianosis

dan dyspnea

(mampu

mengeluarkan

sputum, mampu

bernafas dengan

mudah, tidak ada

pursed lips)

2. Menunjukkan

jalan nafas yang

paten (klien tidak

merasa tercekik,

irama nafas,

frekuensi

pernafasan dalam

rentang normal,

tidak ada suara

nafas abnoramal)

Airways suction

1. Pastikan kebutuhan oral/tracheal suctioning

2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah

suctioning

3. Informasikan kepada keluarga tentang

suctioning

4. Minta klien nafas dalam sebelum suctioning

5. Berikan O2 dengan menggunakan nasal

untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal

6. Gunakan alat yang steril setiap melakukan

7. Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas

dalam setelah kateter dikeluarkan dan

nasotrakeal

8. Monitor status oksigen pasien

9. Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan

suksion

10. Hentikan suksion dan berikan oksigen

apabila pasien menunjukkan bradikardi,

peningkatan saturasi O2, dll

Airway management

1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift

atau jaw thrust bila perlu

2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan

ventilasi

3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat

jalan nafas buatan

4. Pasang orofaring tube bila perlu

5. Keluarkan secret dengan batuk atau suction

6. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara

tambahan

7. Lakukan suction pada orofaring tube

8. Berikan bronkodilator bila perlu

9. Berikan pelembab udara

10. Monitor respirasi dan status O2

Sumber: NANDA NIC-NOC 2017

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

25

4.1.5 Implementasi

Tabel 4.10 Implementasi Keperawatan Diagnosa

Keperawa

tan

Jam

Hari ke-1

Par

af

Jam

Hari ke-2

Par

af

Jam

Hari ke-3

Par

af Selasa 03 Maret

2020

Rabu 04 Maret

2020

Kamis 05 Maret

2020

Klien 1

Ketidakefek

tifan

bersihan

jalan nafas

berhubunga

n dengan

peningkatan

produksi

sputum

08.15

08.50

09.00

10.10

11.30

12.00

13.00

Memposisikan

pasien untuk

memaksimalkan

ventilasi: posisi

semi fowler

Menginformasika

n kepada

keluarga tentang

suctioning:

Mengambil dahak

dengan alat

Memonitor

respirasi dan

status O2: nasal

kanul 4 lpm

Meminta klien

nafas dalam

sebelum

suctioning

Mengeluarkan

secret dengan

suction : Nebul:

Pulmicort 2,5

ml+PZ 2cc

Memberikan

terapi: isoniasid

1x300mg,

rifampisin

1x450gr,

etambutol

1x250gr

Memonitor TTV

TD: 130/90

mmHg

N: 82 x/menit

S: 36,2 ºC

RR: 36 x/menit

08.00

08.15

09.00

10.15

11.00

12.10

13.00

Memposisikan

pasien untuk

memaksimalkan

ventilasi: posisi

semi fowler

Memonitor

respirasi dan status

O2: nasal kanul 4

lpm

Mengeluarkan

secret dengan batuk

efektif:

Klien bisa

mengelurkan scret

tetapi sedikit

Mengauskultasi

suara nafas, catat

adanya suara

tambahan:

terdengar ronchi

Mengeluarkan

secret dengan

suction : Nebul:

Pulmicort 2,5

ml+PZ 2cc

Memberikan terapi: Inj Isonamid

1x150gr, Inj

fifamphisin

1x300gr, Inj

parasinamid

1x750gr, Inj

etambutol 1x500gr,

Memonitor TTV

TD:120/90 mmHg

N : 80 x/mnt

S : 36,4 oC

RR : 30 x/mnt

08.15

08.50

09.00

10.10

11.20

12.00

Memposisikan

pasien untuk

memaksimalkan

ventilasi: posisi

semi fowler

Memonitor

respirasi dan status

O2: nasal kanul 4

lpm

Mengeluarkan

secret dengan batuk

efektif:

Klien bisa

mengelurkan scret

Mnganjurkan

pasien untuk

istirahat dan nafas

Memberikan terapi: Inj Isonamid

1x150gr, Inj

fifamphisin

1x300gr, Inj

parasinamid

1x750gr, Inj

etambutol 1x500gr,

Memberikan terapi:

isoniasid 1x300mg,

rifampisin 1x450gr,

etambutol 1x250gr

Memonitor TTV

TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/mnt

S : 36,6oC

RR : 26 x/mnt

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

26

Diagnosa

Keperawa

tan

Jam

Hari ke-1

Par

af

Jam

Hari ke-2

Par

af

Jam

Hari ke-3

Par

af

Selasa 03 Maret

2020

Rabu 04 Maret

2020

Kamis 05 Maret

2020

Klien 2

Ketidakefe

ktifan

bersihan

jalan nafas

berhubung

an dengan

peningkata

n produksi

sputum

08.15

08.50

09.10

10.00

11.00

12.20

13.30

Memposisikan

pasien untuk

memaksimalkan

ventilasi: posisi

semi fowler

Menginformasika

n kepada

keluarga tentang

suctioning:

Mengambil dahak

dengan alat

Memonitor

respirasi dan

status O2: nasal

kanul 4 lpm

Meminta klien

nafas dalam

sebelum

suctioning

Mengeluarkan

secret dengan

suction : Nebul:

combivent 2,5

ml+PZ 2cc

Memberikan

terapi: isoniasid

1x150gr,

rifamphisin

1x300gr,

parasinamid

1x500gr

Memonitor TTV

TD: 120/90

mmHg

N: 84 x/menit

S: 36,4 ºC

RR: 35 x/menit

08.00

08.15

09.00

10.15

11.20

12.30

13.30

Memposisikan

pasien untuk

memaksimalkan

ventilasi: posisi

semi fowler

Memonitor

respirasi dan status

O2: nasal kanul 4

lpm

Mengeluarkan

secret dengan batuk

efektif:

Klien bisa

mengelurkan scret

tetapi sedikit

Mengauskultasi

suara nafas, catat

adanya suara

tambahan:

terdengar ronchi

Mengeluarkan

secret dengan

suction : Nebul:

combivent 2,5

ml+PZ 2cc

Memberikan terapi: Inj omeprazole

1x40mg, Inj

ceftriaone 1x2gr,Inj

antrain 3x1 ampul

Memonitor TTV

TD:120/90 mmHg

N : 80 x/mnt

S : 36,2 oC

RR : 30 x/mnt

08.15

08.50

09.10

10.00

11.15

12.00

Memposisikan

pasien untuk

memaksimalkan

ventilasi: posisi

semi fowler

Memonitor

respirasi dan status

O2: nasal kanul 4

lpm

Mengeluarkan

secret dengan batuk

efektif:

Klien bisa

mengelurkan scret

Mnganjurkan

pasien untuk

istirahat dan nafas

Memberikan terapi: Inj omeprazole

1x40mg, Inj

ceftriaone 1x2gr,Inj

antrain 3x1 ampul

isoniasid 1x150gr,

rifamphisin

1x300gr,

parasinamid

1x500gr

Memonitor TTV

TD : 110/80 mmHg

N : 84 x/mnt

S : 36,8 oC

RR : 26 x/mnt

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

27

4.1.5 Evaluasi

Tabel 4.11 Evaluasi Keperawatan

Diagnosa

Keperawa

tan

Hari ke-1 Paraf Hari ke-2 Paraf Hari ke-3 Paraf

Selasa 03 Maret 2020 Rabu 04 Maret 2020 Kamis 05 Maret

2020

Klien 1

Ketidakefe

ktifan

bersihan

jalan nafas

berhubung

an dengan

peningkata

n produksi

sputum

S : Klien mengatakan

sesak nafas, batuk

berdahak.

O : K/u Lemah

Kesadaran:

Composmentis

TD: 130/90 mmHg

N: 82 x/menit

S: 36,2 ºC

RR: 36 x/menit

GCS : 4-5-6

1. Klien terpasang O2

nasal kanul 4 lpm

2. Adanya pernafasan

cuping hidung

3. Pengunaan otot

bantu nafas

4. Suara nafas

tambahan ronchi

di kiri dan kanan

5. Irama nafas tidak

teratur

6. Batuk produktif

A : Masalah belum

teratasi

P : Intervensi

keperawatan

dilanjutkan

1. Monitor status

oksigen pasien

2. Minta klien nafas

dalam sebelum

suctioning

3. Keluarkan secret

dengan batuk

atau suction

4. Auskultasi suara

nafas, catat

adanya suara

tambahan

S : Klien mengatakan

sesak nafas sudah

berkurang, batuk

berdahak.

O : K/u Lemah

Kesadaran:

Composmentis

TD: 120/90 mmHg

N: 80 x/menit

S: 36,4 ºC

RR: 30 x/menit

GCS : 4-5-6

1. Klien terpasang O2

nasal kanul 4 lpm

2. Adanya pernafasan

cuping hidung

3. Tidak ada otot

bantu nafas

4. Suara nafas

tambahan ronchi

di kiri dan kanan

5. Irama nafas tidak

teratur

6. Batuk produktif

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Intervensi

keperawatan

dilanjutkan

1. Monitor status

oksigen pasien

2. Minta klien nafas

dalam sebelum

suctioning

3. Keluarkan secret

dengan batuk atau

suction

4. Auskultasi suara

nafas, catat adanya

suara tambahan

S : Klien mengatakan

sudah tidak sesak

nafas, batuk

berdahak berkurang

O : K/u Lemah

Kesadaran:

Composmentis

TD: 120/80 mmHg

N: 82 x/menit

S: 36,6 ºC

RR: 24 x/menit

GCS : 4-5-6

1. Klien terpasang O2

nasal kanul 2 lpm

2. Suara nafas

tambahan ronchi

di kiri dan kanan

3. Irama nafas teratur

4. Batuk produktif

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Intervensi

keperawatan

dilanjutkan

1. Monitor status

oksigen pasien

2. Minta klien nafas

dalam sebelum

suctioning

3. Keluarkan secret

dengan batuk atau

suction

4. Auskultasi suara

nafas, catat adanya

suara tambahan

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

28

Diagnosa

Keperawa

tan

Hari ke-1 Paraf Hari ke-2 Paraf Hari ke-3 Paraf

Selasa 03 Maret 2020 Rabu 04 Maret 2020 Kamis 05 Maret

2020

Klien 2

Ketidakefe

ktifan

bersihan

jalan nafas

berhubung

an dengan

peningkata

n produksi

sputum

S : Klien mengatakan

dada terasa sakit,

sesak nafas, batuk

berdahak

O: K/u: Lemah

Kesadaran:

Composmentis

TD: 120/80 mmHg

N: 82 x/menit

S: 36,2 ºC

RR: 35 x/menit

GCS : 4-5-6

1. Klien terpasang O2

nasal kanul 4 lpm

2. Adanya pernafasan

cuping hidung

3. Pengunaan otot

bantu nafas

4. Suara nafas

tambahan ronchi

di kiri dan kanan

5. Irama nafas tidak

teratur

6. Batuk produktif

A : masalah belum

teratasi

P : Intervensi

dilanjutkan

Intervensi

Keperawatan

1. Monitor status

oksigen pasien

2. Minta klien nafas

dalam sebelum

suctioning

3. Keluarkan secret

dengan batuk

atau suction

4. Auskultasi suara

nafas, catat

adanya suara

tambahan

S : Klien mengatakan

dada sudah tidak

sakit, sesak nafas

berkurang, batuk

berdahak

O: K/u: Lemah

Kesadaran:

Composmentis

TD: 120/80 mmHg

N: 80 x/menit

S: 36,4 ºC

RR: 30 x/menit

GCS : 4-5-6

1. Klien terpasang O2

nasal kanul 4 lpm

2. Pengunaan otot

bantu nafas

3. Suara nafas

tambahan ronchi

di kiri dan kanan

4. Irama nafas tidak

teratur

5. Batuk produktif

A : masalah teratasi

sebagian

P : Intervensi

dilanjutkan

Keperawatan

1. Monitor status

oksigen pasien

2. Minta klien nafas

dalam sebelum

suctioning

3. Keluarkan secret

dengan batuk

atau suction

4. Auskultasi suara

nafas, catat

adanya suara

tambahan

S : Klien mengatakan

sudah tidak sakit

dadanya, sudah tidak

sesak nafas, batuk

berdahak sudah

berkurang

O: K/u: Lemah

Kesadaran:

Composmentis

TD: 110/80 mmHg

N: 82 x/menit

S: 36,2 ºC

RR: 26 x/menit

GCS : 4-5-6

1. Klien terpasang O2

nasal kanul 4 lpm

2. Suara nafas

tambahan ronchi

di kiri dan kanan

3. Irama nafas teratur

4. Batuk produktif

A : masalah teratasi

sebagian

P : Intervensi

dilanjutkan

Keperawatan

1. Monitor status

oksigen pasien

2. Minta klien

nafas dalam

sebelum

suctioning

3. Keluarkan secret

dengan batuk

atau suction

4. Auskultasi suara

nafas, catat

adanya suara

tambahan

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

29

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengkajian

Pengkajian klien 1 didapatkan data subjektif klien mengatakan sesak

nafas, batuk berdahak sudah 8 hari yang lalu, adanya pernafasan cuping

hidung, pengunaan otot bantu nafas suara, nafas tambahan ronchi dikiri

dan kanan, irama nafas tidak teratur, batuk produktif. Sedangkan klien 2

mengatakan dada terasa sakit, sesak nafas, batuk berdahak sudah 10 hari

yang lalu, adanya pernafasan cuping hidung, pengunaan otot bantu nafas,

suara nafas tambahan ronchi di kiri dan kanan, irama nafas tidak teratur,

batuk produktif.

Proses peradangan pada penyakit pneumonia mengakibatkan

produksi sekret meningkat sehingga menimbulkan munculnya masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas (Amelia, Oktorina, & Astuti, 2018).

Nanah (pus) dan cairan yang mengisi alveoli mengakibatkan kemampuan

paru-paru untuk mengembang berkurang sehingga tubuh bereaksi dengan

bernapas cepat. Peradangan ini juga akan menimbulkan peningkatan

produksi sputum yang mengakibatkan bersihan jalan nafas terganggu,

pernapasan cuping hidung, dyspnea dan suara krekels saat diauskultasi

(Purnama, 2016).

Berdasarkan data tersebut kedua klien mengatakan sesak nafas,

batuk berdahak hal tersebut merupakan tanda gejala penyakit pneumonia

yang dapat menyebabkan produksi sekret meningkat sehingga menimbulkan

munculnya masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas, adanya

pernafasan cuping hidung, pengunaan otot bantu nafas, suara nafas

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

30

tambahan ronchi di kiri dan kanan, irama nafas tidak teratur, batuk

produktif.

4.2.2 Diagnosa

Diagnosa keperawatan kedua klien yaitu ketidakefektifan bersihan

jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum yang

ditandai dengan hasil pengkajian kedua klien yang mengalami sesak nafas

dan batuk produktif.

Proses peradangan pada penyakit pneumonia mengakibatkan

produksi sekret meningkat sehingga menimbulkan munculnya masalah

ketidakefektifan bersihan jalan nafas (Amelia, Oktorina, & Astuti, 2018).

Obstruksi saluran napas yang disebabkan oleh menumpuknya sputum pada

jalan napas akan mengakibatkan ventilasi menjadi tidak adekuat (Tahir,

Imalia & Musinah, 2019).

Berdasarkan keluhan kedua klien diagnosa keperawatan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan

produksi sputum ditegakkan karena menumpuknya sputum pada jalan

napas akan mengakibatkan ventilasi menjadi tidak adekuat dan

peningkatan produksi sputum yang mengakibatkan bersihan jalan nafas

terganggu, pernapasan cuping hidung, dyspnea dan suara krekels saat

diauskultasi

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

31

4.2.3 Intervensi

Intervensi keperawatan yang dibuat disesuikan dengan dignosa

keperawatan kedua klien yaitu Airways suction: informasikan kepada

keluarga tentang suctioning, minta klien nafas dalam sebelum suctioning,

anjurkan pasien untuk istirahat, monitor status oksigen pasien. Airway

management: posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi, keluarkan

secret dengan batuk atau suction, auskultasi suara nafas, catat adanya suara

tambahan, monitor respirasi dan status O2.

Salah satu intervensi keperawatan yang bisa diterapkan untuk

membersihkan sputum pada jalan napas adalah fisioterapi dada dan batuk

efektif ( Tahir, Imalia & Musinah, 2019). Tindakan keperawatan dengan

memberikan asuhan keperawatan melibatkan anggota keluarga. Keterlibatan

anggota keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan akan membantuk

perawat untuk mencapai angka kriteria yang telah ditetapkan terkait

ketidakefektifan bersihan jalan nafas (Manurung, 2018).

Berdasarkan data tersebut intervensi keperawatan yang diberikan

untuk kedua klien disesuikan dengan kebutuhan dan kondisi klien saat ini

dengan tujuan masalah teratasi dalam memberikan asuhan keperawatan

melibatkan anggota keluarga klien untuk mempermudah proses

penyembuhan klien. Intervensi keperawatan yang diberikan kedua klien

sama karena kedua klien mengalami keluhan utama yang sama akan tetapi

terapi medis yang diberikan berbeda hal ini disesuikan dengan keluhan

penyerta lainnya.

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

32

4.2.4 Implementasi

Implementasi keperawatan yang diberikan kedua klien diberikan

sesuai dengan intervensi yang dibuat yaitu Airways suction dan Airway

management. Akan tetapi untuk terapi medis untuk kedua klien berbeda

karena disesuikan dengan kondisi dan kebutuhan klien. Untuk terapi medis

yang diberikan anatar lain klien 1 Inj Isonamid 1x150gr, Inj fifamphisin

1x300gr, Inj parasinamid 1x750gr, Inj etambutol 1x500gr, Inj moxifloxoein

1x400 gr Oral: isoniasid 1x300mg, rifampisin 1x450gr, etambutol 1x250gr

Nebul: Pulmicort 2,5 ml+PZ 2cc sedangkan klien 2 Inj omeprazole 1x40mg,

Inj ceftriaone 1x2gr,Inj antrain 3x1 ampul Oral: isoniasid 1x150gr,

rifamphisin 1x300gr, parasinamid 1x500gr Nebul: combivent 2,5 ml+PZ

2cc

Pada prinsipnya penatalaksaan utama pneumonia adalah

memberikan antibiotik tertentu terhadap kuman tertentu infeksi pneumonia.

Pemberian antibitotik bertujuan untuk memberikan terapi kausal terhadap

kuman penyebab infeksi, akan tetapi sebelum antibiotika definitif diberikan

antibiotik empiris dan terapi suportif perlu diberikan untuk menjaga kondisi

pasien. Terapi antibiotika empiris menggambarkan tebakan terbaik

berdasarkan pada klasifikasi pneumonia dan kemungkinan organisme,

karena hasil mikrobiologis umumnya tidak tersedia selama 12-72 jam

(Ikawati, 2016).

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

33

Berdasarkan data tersebut untuk terapi medis kedua klien diresepkan

sudah sesuai dengan kebutuhan klien dengan diberikan antibiotik dan obat-

obat lainnya untuk mempercepat kesembuhan klien.

4.2.5 Evaluasi

Evaluasi keperawatan pada hari ketiga klien 1 mengatakan sudah

tidak sesak nafas, batuk berdahak berkurang sedangkan Klien 2

mengatakan sudah tidak sakit dadanya, sudah tidak sesak nafas, batuk

berdahak sudah berkurang.

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang

merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir

yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap

perencanaan (Asmadi, 2016).

Menurut peneliti kedua klien mengalami kemajuan yang baik

meski masalah teratasi sebagian karena kedua klien masih mengalami

batuk akan tetapi sesak nafas klien dapat teratasi hal ini terjadi karena

kerjasama yang baik antara klien, kelurga klien dan tenagga medis yang

merawat klien. Untuk masalah yang belum teratasi peneliti mengalihkan

perawatan klien untuk di rawat perawat jaga diruangan tersebut dengan

menjelaskan masalah apa saja yang belum teratasi dan masalah yang sudah

teratasi.

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

34

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Pengkajian pada kedua klien didapatkan data subjektif klien mengatakan

sesak nafas, batuk berdahak dan mengalami ketidakefektifan bersihan jalan

nafas.

2. Diagnosa keperawatan kedua klien yaitu ketidakefektifan bersihan jalan

nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum yang ditandai

dengan hasil pengkajian kedua klien yang mengalami sesak nafas dan batuk

produktif.

3. Intervensi keperawatan yang dibuat disesuikan dengan dignosa

keperawatan kedua klien yaitu Airways suction dan Airway management

4. Implementasi keperawatan yang diberikan kedua klien diberikan sesuai

dengan intervensi yang dibuat yaitu fokus pada Airways suction dan

Airway management. Untuk terapi medis untuk kedua klien berbeda.

5. Evaluasi pada hari ketiga kedua klien mengalami kemajuan yang baik

meski masalah teratasi sebagian karena kedua klien masih mengalami

batuk akan tetapi sesak nafas klien dapat teratasi hal ini terjadi karena

kerjasama yang baik antara klien, kelurga klien dan tenagga medis yang

merawat klien.

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

35

5.2 Saran

1. Bagi Pasien dan Keluarga

Diharapkan keluarga selalu menerapkan batuk efektif dan slalu

menggunakan masker apabila berpaparan langsung dengan pasien

pneumonia karena untuk mengurangi resiko penularan

2. Bagi Perawat

Diharapkan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dapat lebih

efektif memberikan perawatan secara menyeluruh sesuai dengan

kebutuhan sehinga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan

dapat mempercepat proses kesembuhan klien

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, S., Oktorina, R., & Astuti, N. (2018). Aromaterapi Peppermint Terhadap

Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Anak Dengan

Bronkopneumonia. REAL in Nursing Journal, 1(2), 77.

https://doi.org/10.32883/rnj.v1i2.266

Amin, & Hardhi. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan

Diagnosa Nanda, Nic, Noc Dalam Berbagai Kasus. Yogyakarta:

MediAction.

Angelina, B. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (5th ed.). Jakarta:

EGC.

Brunner, & Suddarth. (2016). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Budiono, & Pertami, S. D. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi

Medika.

Ikawati, Z. (2016). Penatalaksanaan Terapi Penyakit Sistem Pernafasan. Jakarta:

Bursa Ilmu.

Manurung, N. (2018). Keperawatan Medikal Bedah Konsep, Mind Mapping dan

NANDA NIC NOC. Jakarta: TIM.

Margareth TH, M. C. R. (2015). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Penyakit

Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.

NANDA. (2018a). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi

2018-2020 (11th ed.). Jakarta: EGC.

NANDA. (2018b). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi

2018-2020. Jakarta: EGC.

Nurarif, A. H. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis. Jogjakarta: MediAction.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.

Jakarta: Salemba Medika.

Priyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Ziftama Publishing: Ziftama

Publishing.

Setyosari, P. (2016). Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan.

Prenadamedia Group: Prenadamedia Group.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutanto, A. V., & Fitriani, Y. (2017). Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan

Aplikasi dalam Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

JADWAL KEGIATAN KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM

STUDI D3 KEPERAWATAN Th. 2020

No Jadwal Kegiatan

Bulan

Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persamaan persepsi

2 Pengumuman

bimbingan

3

Bimbingan

proposal &

konfrimasi

4

Bimbingan

proposal & studi

pendahuluan

5 Bimbingan

proposal

6 Seminar proposal

7 Revisi seminar

proposal

8 Pengurusan izin

9

Pengambilan data

& pengumpulan

data

10 Analisa data

11 Bimbingan hasil

12 Ujian hasil

13 Revisi KTI seminar

hasil

14 Pengumpulan dan

penggandaan KTI

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian
Page 56: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian
Page 57: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian
Page 58: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian
Page 59: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian
Page 60: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES ICME JOMBANG

2020

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Pengkajian tgl. : Jam :

MRS tanggal : No. RM :

Diagnosa Masuk :

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Penanggung jawab biaya :

Usia : Nama :

Jenis kelamin : Alamat :

Suku : Hub. Keluarga :

Agama : Telepon :

Pendidikan :

Alamat :

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1. Keluhan Utama :

2. Riwayat Penyakit Sekarang :

C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

1. Riwayat Penyakit Kronik dan Menular ya, jenis : ....................... tidak

2. Riwayat Penyakit Alergi ya, jenis : ....................... tidak

3. Riwayat Operasi ya, jenis : ....................... tidak

D. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

ya : ........................................ tidak

jelaskan :

E. POLA KEGIATAN SEHARI – HARI

POLA KEGIATAN DI RUMAH DI RUMAH SAKIT

Makanan Frekuensi .........................x/hr

Jenis..................................

Diit ..................................

Pantangan ............................

Alergi .....................................

makanan yang disukai

Minum

Frekuensi............ x/hari

Jenis....................

Alergi .................

Eliminasi

BAB

Frekuensi .......x/hari

warna .............

konsistensi

Lampiran 4

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

BAK

Frekuensi .......X/Hari

Warna .......

Alat bantu

Kebersihan Diri

Mandi......................X/hari

Keramas .................x/hari

Sikat Gigi ................X/Hari

Memotong Kuku..........

Ganti Pakaian ............

Toileting

Istirahat/Tidur

Tidur siang.........................jam

Tidur Malam .....................jam

Kebiasaan Merokok/Jamu

F. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda-tanda vital

S : ºC N : x/mnt TD : mmHg

RR : x/mnt

2. Sistem Pernafasan (B1)

a. Hidung:

Pernafasan cuping hidung ada tidak

Septum nasi simetris tidak simetris

Lain-lain

b. Bentuk dada simetris asimetris barrel chest

Funnel chest Pigeons chest

c. Keluhan sesak batuk nyeri waktu napas

d. Irama napas teratur tidak teratur

e. Suara napas vesiculer ronchi D/S wheezing D/S rales D/S

Lain-lain:

3. Sistem Kardiovakuler (B2)

a. Keluhan nyeri dada ya tidak

b. Irama jantung teratur tidak teratur

c. CRT < 3 detik > 3 detik

d. Konjungtiva pucat ya tidak

e. JVP normal meningkat menurun

Lain-lain :

4. Sistem Persarafan (B3)

a. Kesadaran composmentis apatis somnolen sopor

koma

GCS :

b. Keluhan pusing ya tidak

c. Pupil isokor anisokor

d. Nyeri tidak ya, skala nyeri : lokasi :

Lain-lain :

5. Sistem Perkemihan (B4)

a. Keluhan : kencing menetes inkontinensia retensi

gross hematuri disuria poliuri

oliguri anuri

Masalah Keperawatan :

Masalah Keperawatan :

Masalah Keperawatan :

Masalah Keperawatan :

Masalah Keperawatan :

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

b. Alat bantu (kateter, dll) ya tidak

c. Kandung kencing : membesar ya tidak

nyeri tekan ya tidak

d. Produksi urine :................ ml/hari warna : ................. bau :..................

e. Intake cairan : oral :.............cc/hr parenteral : ...................cc/hr

Lain-lain :

6. Sistem Pencernaan (B5)

a. TB : cm BB : kg

b. Mukosa mulut : lembab kering merah stomatitis

c. Tenggorokan nyeri telan sulit menelan

d. Abdomen supel tegang nyeri tekan, lokasi :

Luka operasi jejas lokasi :

Pembesaran hepar ya tidak

Pembesaran lien ya tidak

Ascites ya tidak

Mual ya tidak

Muntah ya tidak

Terpasang NGT ya tidak

Bising usus :..........x/mnt

e. BAB :........x/hr, konsistensi : lunak cair lendir/darah

konstipasi inkontinensia kolostomi

f. Diet padat lunak cair

Frekuensi :...............x/hari jumlah:............... jenis : ......................

7. Sistem Muskuloskeletal dan Integumen (B6)

a. Pergerakan sendi bebas terbatas

b. Kelainan ekstremitas ya tidak

c. Kelainan tl. belakang ya tidak

d. Fraktur ya tidak

e. Traksi/spalk/gips ya tidak

f. Kompartemen sindrom ya tidak

g. Kulit ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi

h. Akral hangat panas dingin kering basah

i. Turgor baik kurang jelek

j. Luka : jenis :............. luas : ............... bersih kotor

Lain-lain :

8. Sistem Endokrin

a. Pembesaran kelenjar tyroid ya tidak

b. Pembesaran kelenjar getah bening ya tidak

Lain-lain :

G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

1. Persepsi klien terhadap penyakitnya

cobaan Tuhan hukuman lainnya

2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya

murung gelisah tegang marah/menangis

3. Reaksi saat interaksi kooperatif tak kooperatif curiga

4. Gangguan konsep diri ya tidak

Lain-lain :

H. PENGKAJIAN SPIRITUAL

Kebiasaan beribadah sering kadang-kadang tidak pernah

Lain-lain :

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, radiologi, EKG, USG)

J. TERAPI ....................., .................................

Mahasiswa

Masalah Keperawatan :

Masalah Keperawatan :

Masalah Keperawatan :

Masalah Keperawatan :

Masalah Keperawatan :

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

(.............................................)

ANALISA DATA

Nama :………………………. No.RM: …………….

Data Etiologi Masalah Keperawatan

Data subyektif :

Data Obyektif :

SESUAI DENGAN

NANDA 2014

Diagnosa Keperawatan yang muncul (Tipe PES minimal 3)

1. ……………………………………………….

2. ……………………………………………….

3. ……………………………………………….

4. ……………………………………………….

5. ……………………………………………….

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian
Page 65: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

Intervensi Keperawatan

Hari/tanggal

No.

diagnosa

Tujuan & kriteria hasil

Waktu

Rencana tindakan

Rasional

Mengandung SMART

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

Implementasi Keperawatan

Nama :………….. No.RM : ………………………..

Hari/Tanggal

No. Diagnosa

Waktu

Implementasi keperawatan

Paraf

Evaluasi Keperawatan

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

Nama :………….. No.RM : ………………………..

Hari/Tanggal

No. Diagnosa

Waktu

Perkembangan

Paraf

S :

O :

A :

P :

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STKES ICME JOMBANG

RUANG ………………….. RSUD BANGIL PASURUHAN

DICHARGE PLANNING

No. Reg :

Nama :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Tanggal MRS:

Tanggal KRS:

Tanggal/Tempat Kontrol :

Dipulangkan dari RSUD JOMBANG dengan keadaan :

Sembuh Pulang paksa

Pindah RS lain Meninggal

Meneruskan dengan obat jalan

Aturan Diet :

Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya :

Cara perawatan luka di rumah :

Aktivitas dan Istirahat :

Lain-lain :

Yang di bawa pulang (Hasil Lab, Foto, ECG) :

Lab ....................lembar

Foto................... lembar

USG ...................lembar

EKG ......................lembar

CT Scan ................lembar

lain-lain ..................lembar

Saya selaku keluarga menyatakan telah mendapat penyuluhan hal-hal tersebut di atas

oleh mahasiswa D3 KEPERAWATAN STIKES ICME dan telah mengerti.

Jombang , ......................

.20…

Pasien/Keluarga Perawat

( ................................. ) ( ........................)

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian

LEMBAR KONSUL

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS PERAWATAN PADA KLIEN …repo.stikesicme-jbg.ac.id/3737/1/KTI JADI RESMI SINDIWTM.pdf · 2020. 9. 2. · Pneumonia menyumbang 15% dari semua kematian