kasus snh - farmako new
TRANSCRIPT
Oleh:Miranda Anastasia06.55378.00321.09
Lab/SMF Ilmu Farmasi/ FarmakoterapiFakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
STROKE NON HEMORAGIK
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIENPresentasi Kasus Farmakologi KlinikRSUD AWS-FK Unmul
Identitas pasien Nama : Ny. R P / L Tanggal Pemeriksaan: 3-06-2011 Usia : 43 Tahun Agama : Islam
No. register : 54.76.89 Pekerjaan : Wiraswasta Alamat :Jalan Cendana gang: X no: 1
SMD
Anamnesa (Subyektif)
Keluhan Utama : Bicara pelo
Riwayat Penyakit Sekarang : Keluhan bicara pelo dirasakan pasien sejak pagi dua
jam sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dirasakan pasien tiba-tiba. Selain itu pasien juga mengeluhkan kepala pusing. Sebelum masuk rumah sakit pasien muntah sebanyak tiga kali. Muntah berisi makanan. Kelemahan anggota gerak tidak dirasakan pasien. tidak ada keluhan penurunan kesadaran, kejang sebelum ataupun setelah masuk rumah sakit. Sebelum masuk rumah sakit pasien berobat ke puskesmas dan tekanan darah yang terukur adalah 200/150 mmHg. Oleh puskesmas setempat langsung dirujuk ke RS AW Sjahrani.
Riwayat penyakit dahulu : Riwayat Hipertensi 5 tahun yg laluRiwayat DM tidak diketahuiRiwayat penyakit jantung (-)Riwayat trauma (-) Riwayat penyakit keluarga :Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan serupa
Keadaan umum : tampak sakit sedang Vital Sign : TD= 170/110mmHg RR=
22x/i Nadi= 82x/i Temp= 36,7oC Kesadaran : CM (kompos mentis),
GCS=E4V5M 6
Kepala & Leher : Anemia (-/-), Ikterus (-/-), sianosis(-/-), Pembesaran KGB
(-)
PEMERIKSAAN FISIK (OBYEKTIF)
Thorax : Pulmo : Vesikular, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-) Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur(-), gallop (-)
Abdomen: Flat, soefl, Nyeri tekan epigastrium (-), Bising usus (+) kesan normal
Ekstremitas: MMT :
5 5
5 5
STATUS NEUROLOGIS
Jenis Nervus Jenis Pemeriksaan Kanan Kiri
N IOlfaktorius
Subjektif + +
Objektif +N +N
N IIOptikus
Tajam Penglihatan +N +N
Lapangan Pandang (tes konfrontasi) +N +N
Melihat Warna +N +N
N IIIOkulomotorius
Pergerakan Bola Mata +N +N
Stabismus - -
Nistagmus - -
Eksoftalmus - -
Besar pupil (diameter) 3 mm 3 mm
Bentuk pupil bulat bulat
Refleks cahaya +N +N
N IVTrochlearis
Pergerakan bola mata (lateral bawah) +N +N
N VTrigeminus
Membuka mulut +N +N
Mengunyah +N +N
Menggigit +N +NSensibilitas wajah +N +N
N VIAbducens
Pergerakan bola mata (lateral)+N +N
N VIIFacialis
Mengerutkan dahi +N +NMenutup mata +N +NMemperlihatkan gigi +N +NPerasaan lidah bagian depan +N +N
N VIIIOctavus
Fungsi Pendengaran (subjectif)
+N +N
N IXGlossopharyngeus
Perasaan lidah bagian belakang +N +N
N XVagus
Bicara +N +NMenelan +N +N
N XIAccesorius
Mengangkat bahu +N +NMemalingkan kepala +N +N
N XIIhipoglossus
Pergerakan lidah +N +NArtikulasi disartri
Bagian Tubuh Pemeriksaan Kanan Kiri
EkstremitasSuperior
Kekuatan 5 5Refleks Fisiologis
Refleks Biceps + +Refleks Triceps + +
Refleks PatologisRefleks Trommer - -Refleks Hoffman - -
EkstremitasInferior
Kekuatan 5 5Refleks Fisiologis
Refleks Patella + +Refleks Achilles + +
Refleks PatologisRefleks Babinski - -Refleks Chaddock - -Refleks Oppenheim - -Lasseque - -Kernig - -
PEMERIKSAAN PENUNJANGLABORATORIUM
Pemeriksaan 31-05-2011
Leukosit 8600/L
Hb 10,8 g/dl
Hct 33,1%
Trombosit 379.000/L
GDS 117 mg/dl
Ureum 31,6 mg/dl
Kreatinin 1,1 mg/dl
Natrium 137 mmol/L
Kalium 3,7 mmol/L
Chloride 111 mmol/L
Pemeriksaan 1-06-2011
GDS 95 mg/dl
SGOT 13 U.I
SGPT 11 U.I
Bilirubin Total 0,2 mg/dl
Bilirubin Direct 0,1 mg/dl
Bilirubin Indirect 0,1 mg/dl
Protein total 6,9 mg/dl
Albumin 3,6 g/dl
Globulin 3,3 g/dl
Cholesterol 233 mg/dl
Trigliserida 73 mg/dl
HDL 53 mg/dl
LDL 165 mg/dl
Ureum 20 mg/dl
Creatinin 0,7 mg/dl
Asam urat 4,6 mg/dl
Chloride 107 mmol/L
CT – SCAN KEPALA
Kesan : belum tampak area hipodens karena CT Scan pada onset hari I
Disartria e.c Stroke Non Hemoragik
Diagnosa
PenatalaksanaanTerapi IGD
IVFD RL 20 tpmKonsul Sp.S
Terapi di Ruangan
IVFD RL Inj. Citicholin 2x500mg ivClopidogrel tab 75 mgAmlodipin 5mg (0-0-1)
Penatalaksanaan
FOLLOW UP Tanggal Subjektif / Objektif Assesment /Planning
IGD
31/5/ 2011
S : Bicara pelo, pusing
O : CM, TD=170/90 mmHg, N=76x/i,
RR=20x/i, T=36,7oC, Wh (-/-), Rh (-/-), S1S2
tunggal regular
MMT :
A : SNH
P konsul dr.Y Sp.S1. IVFD RL 20 tpm
2. Inj. Citicholin
2x500mg IV
3. Clopidogrel 4 tab.
Diruangan lanjut 1x1
tab/hr
Ruangan
1/6/ 2011
S : Bicara pelo, pusing
O : CM, TD=190/110, N=68x/i, RR=23x/i,
T=36,6oC, Wh (-/-), Rh (-/-), S1S2 tunggal
regular
MMT :
A : SNH
P : 1. IVFD RL 20 tpm 2. Inj. Citicholin 2x500mg IV3. Clopidogrel 75 mg tab 1x1
1/6/2011
Pukul
21.00
S : Bicara pelo (+), pusing
O : CM, TD=190/120,
N=110x/i, RR=24x/i,
T=36,4oC, Wh (-/-), Rh (-/-),
S1S2 tunggal regular
MMT :
A : SNH
P : Co dr. jaga ruangan Amlodipin 5 mg tab malam
2/6/2011 S : Bicara pelo, pusing sudah
berkurang
O : CM, TD=160/100,
N=96x/i, RR=22x/i, T=36,8oC,
Wh (-/-), Rh (-/-), S1S2 tunggal
regular
MMT :
A : SNH
P : 1. IVFD RL 20 tpm 2. Inj. Citicholin
2x500mg IV3. Clopidogrel 75 mg
tab 1x14. Amlodipin 5 mg tab
malam
Penggunaan obat – obatan pada kasus berdasarkan diagnose
Interaksi obat – obatan yang dipakai Rasionalisasi pengobatan yang dipakai
MASALAH YANG AKAN DIBAHAS
TINJAUAN FARMAKOLOGI
RINGER LAKTAT RL diberikan dalam bentuk infus IV Indikasi :
mengembalikan keseimbangan lektrolit pada dehidrasi
KI : hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati,
laktat asidosis ESO :
panas, infeksi pada tempat penyuntikan, thrombosis vena atau flebitis yang meluas dari tempat enyuntikan, ekstravasasi.
TINJAUAN TENTANG FARMAKOLOGI
CITICHOLINGolongancytidin 5-diphosphocholin
Farmakodinamik: Pada metabolisme neuron, ambilan
glukosa, pembentukan asam laktat, mempercepat pembentukan asetilkolin dan meghambat radikalisasi, asam lemak dalam keadaan iskemia
Pada level vascular : aliran darah otak, konsumsi 02, resistensi vaskuler.
.
Farmakinetik: A
hampir 100%, diserap dalam bentuk cytidine dan choline.
D Bioavailabilitas oral dan iv sama > 90%
M Dihidrolisis dalam usus dan hati produk
berupa kolin dan sitidin E
terutama lewat pernafasan (CO2) dan urin, T 1/2 56 jam untuk CO2 dan T 1/2 71 jam untuk urin, < 1% diekskresi dalam tinja.
Indikasi Untuk membantu menangani penurunan kemampuan
kognitif, mampu mengurangi dampak pada sel-sel saraf setelah terjadi jejas akibat iskemik
Kontraindikasi Penderita yang hipersensitif terhadap citicolin dan
komponen obat.
Efek samping Reaksi hipersensitif : ruam kulit, insomnia, sakit kepala,
puling, kejang, mual, anoreksia
Dosis Stroke iskemik : 250-1000 mg/hari i.v terbagi dalam
2-3 kali/hari selama 2-14 hari. Stroke hemoragik : 150-200 mg/hari iv terbagi dalam
2-3 kali/hari selama 2-14 hari.
Sediaan obat Citicholine ampul 500 mg/4ml, 250 mg/2ml, tablet
500 mg, tab dispersible oral 500 mg, sachet 1000 mg.
AMLODIPIN
Farmakodinamik Amlodipine inhibitor influks kalsium (slow
channel blocker atau antagonis ion kalsium) yaitu menghambat influks ion-ion kalsium transmembran ke dalam jantung dan otot polos pembuluh darah.
Mekanisme kerja antihipertensi amlodipine dikarenakan adanya efek relaksasi secara langsung pada otot polos vaskular
Farmakokinetik A :
absorpsi baik pada saluran cerna D :
Sebanyak 97,5% amlodipine dalam sirkulasi terikat dengan protein plasma.
M
>90% dimetabolisme di hati menjadi metabolit inaktif. Amlodipine tidak mempengaruhi efek metabolisme atau perubahan-perubahan lipid (lemak) dalam plasma.
E
Hanya sedikit diekskresi dalam bentuk utuh lewat ginjal yaitu <10%.
Indikasi pengobatan hipertensi dan digunakan dalam
bentuk tunggal untuk mengontrol tekanan darah pada sebagian besar penderita.
terbukti sangat efektif pada hipertensi dengan kadar renin yang rendah seperti pada usia lanjut.
Kontra Indikasi hipersensitif terhadap dihidropiridin, syok
ardogenik, stenosis aorta berat, angina pectoris tidak stabil, infark miocard akut, hipotensi berat dan gangguan hati berat.
Efek Samping Gangguan saluran cerna berupa mual dan nyeri perut. Sakit kepala, muka merah terjadi karena vasodilatasi
arteri meningeal dan didaerah muka. Edem perifer terjadi akibat dilatasi arteriol yang
melebihi dilatasi vena, sehingga meningkatkan tekanan hidrostatik yang mendorong cairan keluar keruang interstisial tanpa adanya retensi cairan dan garam.
Peringatan dan Perhatian Penggunaan pada penderita gagal fungsi hepar.
CLOPIDOGREL
Bertindak secara ireversibel memodifikasi reseptor ADP platelet. Oleh karena itu, agregasi trombosit dihambat
Indikasi Mengurangi kejadian atherosclerotic (myocardial
infarction, stroke, kematian pembuluh darah) pada pasien dengan atherosclerosis
Kontra-indikasi Hipersensitivitas terhadap clopidogrel atau
komponen lain dari formulasinya; perdarahan patologis aktif seperti PUD atau hemoragi intrakranial; gangguan koagulasi; active peptic ulcer (tukak lambung aktif)
Dosis : Oral, dewasa: myocardial infarction (MI) yg belum
lama berselang terjadi, stroke yang belum lama berselang terjadi, atau penyakit arterial peripheral yang sudah terbukti: satu kali sehari satu tablet 75 mg.
Sindrom coronary akut: initial: loading dose 300 mg; diikuti dengan satu kali sehari satu tablet 75 mg (dikombinasikan dengan aspirin 75-325 mg satu kali sehari satu tablet).
Pencegahan penutupan coronary artery bypass graft (saphenous vein): pasien dengan alergi terhadap aspirin: dosis loading: 300 mg 6 jam ; dosis maintenance: 50-100 mg/hari
Efek samping: Perdarahan gastrointestinal (saluran pencernaan), purpura, bruising, haematoma, epistaxis, haematuria, ocular haemorrhage, perdarahan intracranial, nyeri abdominal (perut), gastritis, konstipasi, rash, dan pruritus (gatal)
Terapi Rasional
4T 1 W + EARMU ( tepat indikasi, tepat dosis, tepat pemakaian, tepat pasien dan Waspada Efek samping +
EFEKTIF AMAN RASIONAL MURAH DAN MUDAH DIDAPAT )
RINGER LAKTAT
NO TEORI KASUSRASIONAL
YA TIDAK
1 Indikasi: Sebagai terapi rumatan untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Sebagai terapi rumatan
√
2 Kontra Indikasi: Hipernatremi, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, laktat asidosis.
Tidak ada kontra indikasi pada pasien. √
3 Dosis: sesuai dengan kondisi penderita.
Diberikan 20 tpm yang akan habis dalam waktu 8 jam/500 mL
√
4 ESO : panas, infeksi pada tempat penyuntikan, thrombosis vena atau flebitis
_
RASIONALISASI TERAPIIVFD Ringer Laktat
Terapi cairan diberikan untuk menjaga keseimbangan cairan elektrolit tubuh serta menunjang kinerja kardiovaskuler guna mempertahankan tekanan darah normal.Pada pasien ini diberikan 20 tetes/ menit (1 tetes=0,5 ml) infus akan habis dlm + 8 jam. Penentuan kecepatan pemberian ini dilihat dari keadaan pasien. Karena keadaan pasien tidak menunjukkan tanda-tanda terjadi gangguan keseimbangan cairan maka cukup diberikan cairan infus RL dengan kecepatan 20 tetes/menit untuk pemeliharaan
Rasional
CITICOLIN
NO TEORI KASUS
RASIONAL
YA TIDAK
1 Indikasi: Untuk mengurangi dampak pada sel-sel saraf setelah terjadi jejas akibat iskemik.
Sebagai neuroprotektor pada pasien SNH √
2 Kontra Indikasi: Penderita yang hipersensitif terhadap citicolin dan komponen obat.
Tidak ada kontra indikasi pada pasien.
√
3 Dosis: Stroke iskemik : 250-1000 mg/hari i.v terbagi dalam 2-3 kali/hari selama 2-14 hari.
Diberikan citicolin 2x 500 mg IV
√
4 ESO : ruam kulit, insomnia, sakit kepala, puling, kejang, mual, anoreksia
_
√
CITICHOLIN
Citicholin neuroprotektan. Pemilihan dosis Citicolin 2x500mg sudah tepat.
Bukti klinis pemberian citicholin nampaknya memperbaiki outcome fungsional dan mengurangi defisit neurologis dengan dosis optimal 500 mg-1000mg/hari
Rasional
AMLODIPIN
NO TEORI KASUSRASIONAL
YA TIDAK
1 Indikasi:
Amlodipine diindikasikan untuk pengobatan
hipertensi dan digunakan dalam bentuk tunggal
untuk mengontrol tekanan darah
Menurunkan tekanan
darah√
2 Kontraidikasi : hipersensitif terhadap dihidropiridin, syok
kardogenik, stenosis aorta berat, angina pectoris tidak
stabil, infark miocard akut, hipotensi berat dan gangguan
hati berat.
-
√
2 Dosis : oral sehari 5mg-10mg perhari Diberikan amlodipin
tab 5 mg 1x1√
4 ESO : . Gangguan saluran cerna berupa mual dan
nyeri perut. Sakit kepala, muka merah terjadi
karena vasodilatasi arteri meningeal dan didaerah
muka
-
AMLODIPIN
Pasien ini mendapat amlodipine dengan dosis 1x 5 mg. Amlodipine merupakan golongan kalsium antagonis yang diindikasikan untuk pengobatan hipertensi dan digunakan dalam bentuk tunggal untuk mengontrol tekanan darah pada sebagian besar penderita hipertensi dengan dosis 5-10mg/hari.
Golongan ini telah direkomendasikan oleh PERDOSSI sebagai terapi anti hipertensi pada stroke iskemik/stroke non haemorhagic karena efek menurunkan tekanan darah dari golongan kalsium antagonis secara perlahan, dimana sesuai dengan teori untuk menurunkan tekanan darah pada pasien stroke harus secara perlahan.
Pada pasien diberikan amlodipin ketika tekanan darah mencapai 190/120 mmHg dimana MAP pada pasien yaitu 143,7 sehingga diberikan terapi antihipertensi dan diteruskan sampai sekarang sampai target penurunan tekanan darah tercapai yaitu dengan penurunan MAP tidak lebih dari 20 mmHg. Sehingga pemilihan terapi amlodipine sebagai antihipertensi pada pasien ini sudah tepat.
CLOPIDOGREL
NO TEORI KASUS
RASIONAL
YA TIDAK
1 Indikasi: Mengurangi kejadian atherosclerotic (myocardial infarction, stroke, kematian pembuluh darah).
Stroke non hemoragik sebagai anti agregasi platelet √
2 Kontraidikasi : Hipersensitivitas terhadap clopidogrel.
- √
2 Dosis : loading: 300mg Maintenance : 50-100mg/hari
Awalnya diberikan clopidogrel tab 4x75mg. dilanjutkan esok hari sebesar 1x75mg tab
√
4 ESO : Perdarahan gastrointestinal (saluran pencernaan), purpura, bruising, haematoma, epistaxis, haematuria,
-
KESIMPULAN
Secara keseluruhan penggunaan obat-obat yang digunakan untuk penatalaksanaan kasus diatas adalah rasional mulai dari pemberian RL, citicolin, amlodipin maupun clopidogrel
TERIMA KASIH