kata pengantar - rsjmutiarasukma.ntbprov.go.id 2013-2018.pdf · tujuan, program kerja, indikator,...
TRANSCRIPT
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dokumen Rencana Strategis (Renstra)
Rumah Sakit Jiwa Provinsi 2013-2018 ini dapat terselesaikan.
Penyusunan Renstra RSJ Provinsi mengacu pada Permendagri Nomor
54 tahun 2010 dan RPJPD 2005-2025 dan RPJMD 2013-2018 Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat serta Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
Rencana Strategis ini merupakan dokumen perencanaan memuat visi, misi,
tujuan, program kerja, indikator, target kinerja dan sumber pembiayaannya, yang
diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua elemen yang ada di RSJ Provinsi
baik perencana, pelaksana dan pihak-pihak yang berkepentingan serta dasar
evaluasi kegiatan RSJ Provinsi selama 5 (lima) tahun mendatang.
Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh unit/instalasi dan pihak-
pihak yang telah membantu dan berperan serta dalam penyusunan Rencana
Strategis ini. Tiada gading yang tak retak, saran dan masukan dari berbagai
pihak akan menjadi pertimbangan dalam menyempurnakan Rencana Strategis
ini kedepannya.
Mataram, November 2013 Direktur RSJ Provinsi
Dr. Elly Rosila Wijaya, SpKJ, MM NIP 19610131 198801 2 001
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Landasan Hukum...................................................................... 2
1.3. Maksud dan tujuan................................................................... 4
1.4. Sistematika Penulisan ............................................................... 5
BAB II : GAMBARAN UMUM RSJ PROVINSI
2.1. Tugas, fungsi dan struktur organisasi ........................................ 6
2.2. Susunan kepegawaian dan aset yang dikelola........................... 8
2.3. Jenis pelayanan………………................................................... 14
2.4. Capaian kinerja pelayanan………………................................... 17
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
RSJ PROVINSI
3.1. Gambaran umum daerah terkait dengan pelayanan SKPD ........ 27
3.2. Hasil-hasil yang dicapai selama 5 (lima) tahun......................... 31
3.3. Analisis isu strategis terkait dengan tugas dan fungsi
SKPD........................................................................................ 41
3.4. Analisis lingkungan strategis.................................................... 46
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Visi dan misi................................................................................. 52
4.2. Tujuan Dan Sasaran............................................................….... 54
4.3. Strategi Dan Kebijakan................................................................ 60
BAB V : RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
TARGET DAN PENDANAAN INDIKATIF...................................... 66
BAB VI : INDIKATOR KINERJA RSJ PROVINSI YANG MENGACU KEPADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD................................................... 79
BAB VII :PENUTUP......................................................................................... 81
LAMPIRAN ............................................................................................................ 83
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor lampiran
Judul tabel Halaman
1. Aset yang Dikelola RSJ Provinsi s.d. Desember
2013 83
2. Estimasi Progres Capaian Kinerja 94
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
iv
DAFTAR TABEL
Nomor tabel Judul tabel Halaman 2.1. Distribusi Jumlah SDM RSJ Provinsi NTB
berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2009-2013
9
2.2 Distribusi SDM Berdasarkan Pendidikan 10 2.3 Jenis Layanan dan Kelompok Sasaran 14 2.4 Gambaran Tingkat Pemanfaatan RSJ Provinsi
Tahun 2009-2013 17
2.5 Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Status Bayar
18
2.6 Pencapaian Kinerja RSJ Provinsi Berdasarkan Indikator Mutu Tahun 2009-2013
19
2.7 Kunjungan Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Bayar 2009-2013
20
2.8 Kunjungan Pasien IGD Berdasarkan Status Bayar
21
2.9 Sumber Pembiayaan RSJ Provinsi 2009-2013 23 2.10 2.11
Alokasi Belanja Langsung Tahun 2009-2013 Alokasi dan Penggunaan Dana APBD Tahun 2009-2013
24 24
2.12 Target dan Realisasi Pendapatan 2009-2013 25 3.1 Capaian Kinerja RSJ Prov.Dalam RPJMD
Prov.NTB 2009-2013 32
3.2 Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator Renstra Tahun 2009-2013
33
3.3 Target dan Hasil Survei SPM 2011-2013 38 3.4 Keterkaitan Masalah Dengan Isu Strategis 42 3.5 Keterkaitan Rencana Tata Ruang Provinsi NTB
2009-2029 Dengan Rencana Strategis RSJ Prov.NTB 2013-2018
46
3.6 Penentuan Langkah Strategis 50 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 2013-
2018 54
4.2 Strategi dan Kebijakan RSJ Provinsi 2013-2018 60 5.1 Estimasi Progres Pendapatan Selama 5 tahun 66 5.2 Rencana Program,Kegiatan,dan Pendanaan
Indikatif 69
6.1 Indikator Kinerja yang Mengacu pada Sasaran RPJMD pada Renstra RSJ Provinsi 2013-2018
80
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
v
DAFTAR GAMBAR
Nomor gambar Judul gambar Halaman 2.1 Struktur organisasi RSJ Provinsi 7
2.2 Diagram keadaan pegawai 12
2.3 Kunjungan Pasien Rawat Jalan 2009-2013 18
2.4 Kunjungan Pasien IGD 2009-2013 20
2.5 Jumlah Kasus Penyalahgunaan Napza 2009-
2013
21
2.6 Jumlah Klien Klinik VCTIkut Test dan Positif
HIV/AIDS Tahun 2009-2013
22
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
1
BAB I
P E N D A H U L U A N
1.1 Latar Belakang
Penyelenggaraan pembangunan nasional secara sistematis dan
berkesinambungan dengan berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N)
Tahun 2005-2025 merupakan amanat UUD 1945. Pembangunan kesehatan
sebagai bagian dari pembangunan nasional diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
mengutamakan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi,
anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan meningkatkan upaya
kesehatan, pembiayaan kesehatan, tenaga kesehatan, sediaan farmasi, alat
kesehatan, manajemen dan informasi kesehatan, serta pemberdayaan
masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika
kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan,
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan
demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral.
Sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Rumah Sakit Jiwa
Provinsi NTB telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa
Provinsi NTB tahun 2013-2018. Renstra Rumah sakit Jiwa Provinsi NTB
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat Visi, Misi,
Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program Kegiatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya, yang akan dilaksanakan langsung oleh Rumah sakit Jiwa Provinsi
NTB maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu
Tahun 2013-2018. Renstra ini mengacu pada Rencana Pembanguan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025, Rencana Pembanguan Jangka Panjang
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 serta Peraturan Daerah
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
2
nomor 2 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2013-2018 yang memuat Visi, Misi dan Program Kerja Kepala Daerah.
Rencana Strategis Rumah Sakit Jiwa Provinsi tahun 2013-2018
merupakan tolok ukur penilaian kinerja dengan menyatukan pandangan dan
langkah semua komponen Rumah Sakit Jiwa Provinsi guna melaksanakan
prioritas pembangunan dan pelayanan selama lima tahun kedepan. Renstra ini
diharapkan dapat memfasilitasi komunikasi, partisipasi serta mengakomodir
berbagai kepentingan yang berbeda sehingga membantu pembuat kebijakan
untuk membuat keputusan yang tepat dan atau sebagai indikator keberhasilan
terhadap implementasi kegiatan sekaligus sebagai bahan pertanggungjawaban
atas kinerja yang telah dicapai.
1.2 Landasan Hukum
Rencana Strategis Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB Tahun 2013-2018
didasarkan pada landasan penyelenggaraan, yakni :
1.2.1 Landasan Idiil yaitu Pancasila
1.2.2 Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945
1.2.3 Landasan operasional yang terdiri dari peraturan perundang-undangan
yang sehubungan yaitu :
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
c. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
3
e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang_undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
g. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
h. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
i. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
j. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
k. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
l. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4741);
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
4
m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
n. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2015;
o. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 9 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat;
p. Peraturan Daerah Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018;
q. Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat nomor 56 Tahun 2011
tentang Penerapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi
NTB;
1.3 Maksud Dan Tujuan
Rencana Strategis Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB Tahun 2013-2018
merupakan rencana kegiatan program pelayanan kesehatan jiwa di RSJ Provinsi
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, ditetapkan dengan maksud untuk memberi
arah dan acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Jiwa Provinsi
NTB dan dasar dalam menggerakkan semua pemangku kepentingan dalam
perencanaan pembangunan pelayanan kesehatan jiwa di Provinsi Nusa
Tenggara Barat.
Dengan ditetapkannya Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa
ini, diharapkan seluruh kegiatan perencanaan dan pembangunan pelayanan
kesehatan jiwa yang dilakukan oleh semua unit kerja di lingkungan Rumah sakit
Jiwa Provinsi NTB dan semua pemangku kepentingan dalam perencanaan dan
pembangunan pelayanan kesehatan jiwa dapat berkembang secara dinamis dan
sinergis, serta saling melengkapi dan saling mendukung.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
5
1.4 Sistematika Penulisan
Dokumen Renstra Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB Tahun 2013-2018
disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI
2.1 Tugas, fungsi dan struktur organisasi RS Jiwa Provinsi
2.2 Susunan kepegawaian dan aset yang dikelola
2.3 Jenis pelayanan dan kelompok sasaran
2.4 Capaian kinerja pelayanan
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1 Gambaran umum daerah terkait dengan pelayanan SKPD
3.2 Hasil-hasil yang dicapai lima tahun sebelumnya
3.3 Analisis isu strategis terkait dengan tugas dan fungsi SKPD
3.4 Analisis lingkungan Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi
4.2 Tujuan dan Sasaran
4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA RSJ PROVINSI YANG MENGACU KEPADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
LAMPIRAN
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI
2.1 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi RSJ
Berpedoman pada Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
nomor : 8 tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008, yang diubah dengan Perda
Provinsi NTB Nomor 9 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi NTB, tugas
pokok dan fungsi Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB adalah sebagai berikut :
2.1.1 Tugas Pokok.
a. Menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.
b. Melaksanakan upaya kesehatan khusus jiwa secara berdayaguna dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
upaya peningkatan kesehatan khusus jiwa, pencegahan penyakit
khusus jiwa dan melaksanakan upaya rujukan kesehatan khusus jiwa
dan melaksanakan pelayanan bermutu sesuai standar pelayanan
Rumah Sakit Jiwa Kelas B.
2.1.2 Fungsi :
a. Melaksanakan pelayanan pencegahan, pemulihan dan rehabilitasi
kesehatan jiwa.
b. Melaksanakan upaya kesehatan jiwa masyarakat
c. Melaksanakan pelayanan upaya pencegahan, terapi dan rehabilitasi
penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
d. Melaksanakan pelayanan rujukan
e. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian di bidang
kesehatan jiwa
f. Melaksanakan pengkoordinasian dan pembinaan Rumah sakit Jiwa
g. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai
tugas pokok dan fungsinya
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
7
2.1.3 Struktur Organisasi
Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi RSJ Provinsi NTB
2.1.4 Kedudukan
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat nomor:
8 tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008, yang diubah dengan Perda Provinsi
NTB Nomor 9 tahun 2011, Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya bertanggung jawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional
berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara
Barat.
Adapun Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB terdiri
dari :
a. Direktur
b. Sub Bagian Tata Usaha
1. Urusan umum
2. Urusan Kepegawaian
3. Urusan Perlengkapan
DIREKTUR
SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI PELAYANAN MEDIK SEKSI PENUNJANG MEDIK SEKSI KEPERAWATAN
INSTALASIINSTALASI
INSTALASIINSTALASI
INSTALASIINSTALASI
INSTALASIINSTALASI
INSTALASI
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
8
4. Urusan keuangan
5. Urusan Perencanaan, Program dan Pelaporan
6. Urusan Kerjasama dan IT
c. Seksie Pelayanan Medik
1. Instalasi gawat darurat
2. Instalasi rehabilitasi mental
3. Instalasi rawat inap
4. Instalasi rawat jalan
5. Instalasi intensif psikiatrik
6. Instalasi terapi dan rehabilitasi narkoba dan HIV/AIDS
7. Instalasi rekam medik
8. Instalasi kesehatan jiwa masyarakat (Keswamas)
d. Seksie Penunjang Medik
1. Instalasi gizi
2. Instalasi laboratorium
3. Instalasi farmasi
4. Instalasi pemeliharaan saran prasarana rumah sakit (IPSPRS)
5. Instalasi pendidikan dan penelitian (Diklit)
e. Seksie Keperawatan
2.2 Susunan Kepegawaian Dan Aset Yang Dikelola
2.2.1 Susunan Kepegawaian
Ketenagaan di RSJ Provinsi terdiri dari tenaga medis, keperawatan,
tenaga sanitarian, tenaga farmasi, tenaga gizi, tenaga teknis medis
(fisioterafis, analis, teknis elektromedis, rontgen dan perawat gigi), tenaga
kesehatan lain (psikolog, rekam medis, pekerja sosial, sarjana kesehatan
masyarakat) dan tenaga tata usaha (magister kesehatan, pendidikan, sarjana
administrasi dan lain-lain). Berdasarkan laporan tahunan RSJ Provinsi NTB,
jumlah ketenagaan di RSJ Provinsi NTB setiap tahun mengalami peningkatan.
Peningkatan paling besar terjadi dari tahun 2009 ke tahun 2010, yaitu sebesar
31%, dengan penambahan jumlah pegawai dengan status PNS yang paling
banyak. Selanjutnya penambahan jumlah Pegawai mengalami penurunan
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
9
setiap tahunnya berturut-turut dari tahun 2010 sampai tahun 2013 adalah, 5%,
4% dan 1%.
Susunan kepegawaian RSJ Provinsi NTB didominasi oleh Pegawai
Negeri Sipil, adapun distribusi kepegawaian berdasarkan status kepegawaian
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Ditribusi Jumlah SDM RSJ Provinsi NTB Berdasarkan Status
Kepegawaian Tahun 2009-2013
NO URAIAN JUMLAH
2009 2010 2011 2012 2013
1 Pegawai Negeri Sipil
(PNS) 159 208 205 209 212
2 Pegawai Tidak Tetap
(PTT) 1 1 1 1 1
3 Kontrak 2 4 17 23 23
JUMLAH 162 212 223 233 236
Sumber : Urusan Kepegawaian RSJ Provinsi NTB 2013
Susunan kepegawaian Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB terdistribusi
berdasarkan pendidikan, mulai dari dokter spesialis, dokter umum, perawat
serta dari berbagai disiplin ilmu yang lain. Berikut adalah gambaran
penyebaran Pegawai RSJ Provinsi NTB berdasarkan pendidikan dalam kurun
waktu 2009-2013 :
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
10
Tabel 2.2 . Ditribusi Jumlah SDM RSJ Provinsi NTB Berdasarkan Pendidikan
Tahun 2009-2013
NO PENDIDIKAN JUMLAH TENAGA
2009 2010 2011 2012 2013
1 Medis a. Psikiater b. Dokter Umum c. Dokter Gigi
2 9 1
1 13 1
1 13 1
2
13 1
2 13 1
Jumlah 1 12 15 15 16 16
2 Keperawatan a. Diploma I b. Diploma III keperawatan c. Sarjana keperawatan d. Sarjana Keperawatan nurse
2
53 8 3
2 69 9 11
1 70 10 11
1
66 15 12
1 66 15 12
Jumlah 2 66 91 92 94 94
3 Tenaga Sanitarian a. Sekolah Pembantu Penilik
Kesehatan b. Akademi Kesehatan Lingkungan
2 2
2
3
2
3
2 3
2
3
Jumlah 3 4 5 5 5 5
4 Tenaga Farmasi a. Asisten Apoteker b. Apoteker
3 2
3 3
3 3
3 3
3 3
Jumlah 4 5 6 6 6 6
5 Tenaga Gizi a. Sarjana Gizi b. Akademi Gizi c. Sekolah Pembantu Ahli Gizi
1 2 2
1 4 2
1 4 2
1 4 2
1 4 2
Jumlah 5 5 7 7 7 7
6 Tenaga Teknis Medis a. Fisioterapis b. D III Analis c. SMAK (analis kesehatan) d. Analis (S1 Biologi) e. Teknisi Elektromedis f. Penata Rontgent g. Perawat Gigi
1 - 4 - 1 2 -
3 2 4 - 3 3 2
3 2 3 2 3 4 2
3 2 3 2 3 3 2
3 2 3 2 3 3 2
Jumlah 6 8 17 19 18 18
7 Tenaga Kesehatan Lain a. Sarjana Kesehatan Masyarakat b. Psikolog c. Ahli Madya Perekam Medis d. Pekerja Sosial
5 4 2 2
6 5 4 2
5 4 4 2
6 2 4 2
6 2 4 2
Jumlah 7 14 17 15 14 17
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
11
NO PENDIDIKAN JUMLAH TENAGA
2009 2010 2011 2012 2013
8 Tata Usaha a. Strata II (S2) Pendidikan b. Strata II (S2) Kesehatan c. Strata II (S2) Manajemen d. S1 ekonomi e. S1 sosial f. S1 Sains g. S1 Administrasi h. S1 Teknik i. S1 komunikasi j. S1 Pendidikan k. S1 Sains terapan biologi l. Sarjana Muda (BA) m. SMA/sederajat n. SMP/sederajat o. SD/sederajat
- 2 1 3 3 - - 1 1 1 1 1
24 4 2
- 2 1 4 3 - 1 1 1 - 1 1 30 3 1
- 2 1 2 4 1 1 1 1 - - -
31 1 1
1 2 - 3 5 1 1 1 1 - - -
31 2 1
1 2 - 3 5 1 1 1 1 - - -
31 2 1
Jumlah 8 45 49 46 49 49
9. PTT/Outsourcing/kontrak a. SD/sederajat b. SMA/sederajat c. Patologi klinik d. dr.Anak e. Neurolog f. Radiolog g. Akuntan h. Psikiater
2 1 - - - - - -
2 - - - 1 1 - 1
2 12 - - 1 1 1 1
2
17 1 1 1 1 1
2 17 1 1 1 1 1 -
Jumlah 9 3 5 18 24 24
Jumlah: 1+2+3+4+5+6+7+8+9 162 212 223 233 236 Sumber : Urusan Kepegawaian RSJ Provinsi NTB 2013
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
12
Berikut ditribusi jumlah SDM RSJ Provinsi NTB Berdasarkan pendidikan Tahun 2009-2013 dalam bentuk diagram:
1215 15 16 16
66
91 92 94 94
4 5 5 5 55 6 6 6 65 7 7 7 78
17 19 18 1814
17 15 1417
4549
4649 49
3 5
18
24 24
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2009 2010 2011 2012 2013
Medis Keperawatan Tenaga Sanitarian Tenaga Farmasi Tenaga Gizi
Tenaga Teknis Medis Tenaga Kesehatan lain Tata Usaha PTT
Gambar 2.2. Diagram Keadaan Pegawai Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB Tahun 2009-2013 berdasarkan pendidikan
PTT/kontrak
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
13
2.2.2 Aset Yang Dikelola
Pada awal berdiri, RSJ Provinsi adalah RS Khusus milik Pemerintah
Pusat, namun sejak otonomi daerah, RSJ Provinsi beralih kepemilikan
menjadi milik Pemerintah Daerah termasuk aset. Selain hibah Pemerintah
Pusat, setiap tahun RSJ Provinsi berupaya mengadakan peralatan melalui
APBD untuk mengganti peralatan yang rusak, aus ataupun peralatan yang
masih konvensional.
a. Tanah dan bangunan
Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB terdiri atas tanah seluas 60.000 m2,
dengan luas bangunan 7.309,69 m2, RSJ memiliki 6 ruang
peerawatan, 1 ruang rehabilitasi dan IGD dengan kapasitas tampung
sejumlah 100 tempat tidur.
b. Peralatan medis
Peralatan medis yang tersedia di RSJ antara lain ECT, Stimulator,
Dhiatermi, Faradasi, EEG bermonitor, Tread Mild Test, UGD Kit,
Drug Monitor, Dental Unit, ECG, Radiologi, Spektrofotomer,
Centrifuge, Humalyzer Junior, Human Reader Plus, Ultra Sound dan
peralatan minor surgery.
c. Alat Transportasi
Rumah Sakit Jiwa memiliki alat transportasi baik kendaraan roda
empat (mobil dinas/ mobil operasional, ambulance, mobil jenazah,)
maupun kendaraan roda dua.
d. Mesin
Mesin antara lain berupa genset, mesin incenerator, mesin pengolah
air limbah dan lain-lain yang sangat dibutuhkan dalam memberikan
pelayanan penunjang
Daftar peralatan yang menjadi aset Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB s.d.
Desember 2013 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
14
2.3 Jenis Pelayanan
Pelayanan kesehatan selalu berkembang seiring dengan perkembangan
zaman dan kemajuan IPTEK termasuk dibidang kesehatan/kedokteran. RSJ
Provinsi yang merupakan satu-satunya instansi Pemerintah Daerah NTB yang
bergerak dibidang kesehatan jiwa terus berupaya menghilangkan stigma negatif
RSJ dan meningkatkan brand imagenya dengan berbagai program kegiatannya,
baik yang dilaksanakan secara intramural (dalam gedung) dan ekstramural (luar
gedung).
Sampai dengan Desember 2013, RSJ Provinsi melaksanakan pelayanannya
melalui 8 unit pelayanan medik yakni instalasi gawat darurat, instalasi rehabilitasi
mental, instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, instalasi terapi dan rehablitasi
narkoba dan HIV/AIDS, instalasi rekam medik, instalasi intensif psikiatrik dan
instalasi kesehatan jiwa masyarakat (Keswamas) dan 5 instalasi penunjang yaitu
instalasi gizi, instalasi laboratorium, instalasi farmasi, instalasi pendidikan dan
penelitian (Diklit) dan Instalasi pemeliharaan sarana prasarana rumah sakit serta
didukung oleh administrasi dan manajemen yang terdiri dari bagian
kepegawaian, perencanaan dan pelaporan, perlengkapan, umum, keuangan,
serta kerjasama dan IT). Berikut gambaran jenis pelayanan yang tersedia di RSJ
Provinsi NTB :
Tabel 2.3 Jenis Layanan dan Kelompok Sasaran
NO BIDANG JENIS PELAYANAN KELOMPOK SASARAN
1 Pelayanan Medis
1. Rawat Jalan 1. Poli psikiatri, Neurologi, Geriatri dan Anak
2. Pemeriksaan radiologi : X-Ray Diagnostik
3. Pemeriksaaan gigi & mulut
4. Pemeriksaan psikologi : tes IQ, Psikotes untuk umum dan pejabat, MMPI, tes bakat-minat, tes kemampuan verbal dan lainnya
5. Pemeriksaan elektromedik : EEG, ECG, Brain Mapping dan stress analyzer,
Pasien dan masyarakat umum
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
15
NO BIDANG JENIS PELAYANAN KELOMPOK SASARAN
infrared, stimulasi, faradisasi, ultra sound dan terapi latihan
2. Rawat Inap Kelas I, Kelas II, Kelas III dan PHCU
Pasien
3. Gawat Darurat Psikiatrik Dan Umum
Ruang Triase, Resusitasi, Observasi dan Ruang Tindakan
Pasien dan masyarakat umum
4. Electroconvulsive Therapy (ECT)
Pelayanan ECT Pasien rawat inap
5. Terapi Dan Rehabilitasi Ketergantungan Narkoba
- Program kuratif : detoksifikasi dan rehabilitasi (termasuk outing)
- Program Preventif : FSG dan sosialisasi
Pasien napza dan masyarakat umum
6. HIV/AIDS
a.
Pelayanan statis (pelayanan di RSJ) : konsultasi dan pengobatan Pelayanan Mobile :
Penjangkauan, mobile clinic, dan kegiatan sosialisasi
Pasien HIV/AIDS dan masyarakat umum
7. Kesehatan Jiwa Masyarakat (Keswamas)
- Kegiatan mobile clinic kesehatan jiwa dan HIV/AIDS
- Kegiatan home visit - Integrasi kesehatan jiwa
ke dinas kesehatan kab/kota, RSU dan Puskesmas
- Family Support Group (FSG) Napza, HIV/AIDS,temu konsultasi jiwa
- Penyuluhan kesehatan jiwa, narkoba dan HIV/AIDS
- Penyaluran rehabilitan & jasa penjemputan pasien
- Dropping pasien khususnya Jamkesmas
- Acertive Community Treatment (ACT) hotline layanan krisis dan
Pasien dan masyarakat umum
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
16
NO BIDANG JENIS PELAYANAN KELOMPOK SASARAN
Community Mental Health Nursing (CMHN)
- Pelayanan pasien pasung (penjangkauan, terapi, dan rehabilitasi)
8. Rehabilitasi Mental
- Terapi gerak - Terapi rekreasi - Terapi keluarga - Terapi kelompok - Terapi perilaku - Terapi relaksasi - Terapi kerja - One Day care
Pasien rawat inap dan rawat jalan
2 Penunjang Medis
- Laboratorium Pemeriksaan rutin, Serologi, Kimia Klinik, Narkoba
Pasien dan masyarakat umum
- Gizi Pelayanan konseling gizi, pengadaan makanan dan penelitian sederhana
Pasien dan masyarakat umum
- Farmasi Penyediaan obat dan konseling
Pasien dan masyarakat umum
- Pemeliharaan rumah sakit
Pelayanan pemeliharaan sarana prasarana, laundry, pengolahan limbah padat dan cair
Pasien dan lintas sektor
- Pendidikan Dan Penelitian (Diklit)
Praktik mahasiswa Penelitian ilmiah Studi banding
Mahasiswa dan instansi lain
3 Keperawatan
- Askep Isolasi Sosial - Askep harga diri rendah - Askep Perilaku
kekerasan - Askep Halusinasi - Askep Defisit perawatan
diri - Askep Waham - Askep Perilaku bunuh diri
Pasien
4 Tata Usaha
- Urusan umum dan perlengkapan
Pelayanan administrasi surat-menyurat dan rumah tangga
Masyarakat dan pegawai Internal
- Urusan Kepegawaian
- Pelayanan administrasi kepegawaian
PNS, Tenaga Kontrak,
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
17
NO BIDANG JENIS PELAYANAN KELOMPOK SASARAN
- Penatausahaan ketenagaan
Masyarakat, Instansi terkait;BKD, SETDA, POL PP dll
- Perencanaan dan Pelaporan
Pelayanan dibidang perencanaan, penganggaran dan pelaporan
Lintas sektor, masyarakat umum, dan pegawai internal
- Kerjasama dan IT - Membuat dokumen perjanjian kerjasama
- Melakukan monitoring pelaksanaan kerjasama
- Menyiapkan layanan IT Rumah Sakit
- Pemeliharaan layanan IT RS
Masyarakat umum, lintas sektor dan pegawai internal
- Keuangan Pelayanan/penatausahaan urusan keuangan RS
Pegawai internal
2. 4 Pencapaian Kinerja Pelayanan Rsj Provinsi
2.4.1 Visite Rate
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau kinerja diperlukan
indikator dan parameter. Visite rate merupakan salah satu indikator untuk
menilai tingkat keberhasilan rumah sakit yang menggambarkan tingkat
utilisasi/pemanfaatan rumah sakit oleh masyarakat. Berikut gambaran
tingkat pemanfaatan RSJ provinsi 5 (lima) tahun terakhir :
Tabel 2.4.
Gambaran Tingkat Pemanfaatan RSJ Provinsi Tahun 2009-2013
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
Total Kunjungan RS 11.308 14.452 16.521 18.477 21.023
Jumlah penduduk NTB
(jiwa)
4,4jt 4,4jt 4,5jt 4,55jt 4,58
Visite rate RSJ (%) 0,26 0,32 0,37 0,4 0,46
Sumber : Rekam Medik RSJ Provinsi 2013
Dari tabel di atas terlihat visite rate RSJ Provinsi cenderung
mengalami peningkatan setiap tahun. Walaupun visite rate RSJ Provinsi
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
18
mengalami peningkatan namun masih belum mencapai standar yang ada
yaitu 1,5% (untuk rumah sakit khusus belum ada standar baku). Jumlah
kunjungan dan populasi penduduk sangat mempengaruhi pencapaian
visite rate. Walaupun terjadi peningkatan jumlah kunjungan yang cukup
signifikan namun visite rate RSJ provinsi tetap tidak mencapai target dan
standar karena populasi penduduk NTB juga mengalami peningkatan.
2.4.2 Pelayanan Rawat Jalan
Angka kunjungan rawat jalan cenderung mengalami peningkatan
dalam 5 (lima) tahun terakhir. Berikut gambaran perkembangan
kunjungan rawat jalan di RSJ Provinsi :
Kunjungan RSJ Provinsi didominasi oleh pasien pemegang kartu
Jamkesmas dibandingkan dengan pasien umum dan Askes. Setiap tahun
kunjungan Jamkesmas mengalami peningkatan. Berikut gambaran
kunjungan pasien rawat jalan berdasarkan status pembayaran :
Tabel 2.5 Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Status Bayar
Sumber : Rekam Medik RSJ Provinsi 2013
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
18.000
20.000
2009 2010 2011 2012 2013
9.44712.395 14.054
15.593
18.005kunjungan
TAHUN
Gambar 2.3. PERKEMBANGAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN TAHUN 2009 s.d. 2013
STATUS BAYAR 2009 2010 2011 2012 2013
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Umum 2,537 26,85 2,990 24,12 3,480 24,76 3,078 19,74 3,390 18,83
Askes 1,758 18,61 1,876 15,14 1,906 13,56 1,794 11,50 2,007 11,15
Jamkesmas/da/
Prov 5,152 54,54 7,529 60,74 8,668 61,68 10,721 68,76 12,608 70,02
TOTAL 9,447 100 12,395 100 14,054 100 15,593 100 18,005 100
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
19
2.4.3 Pelayanan Rawat Inap
Untuk pelayanan pasien rawat inap, RSJ Provinsi menyediakan 5
ruang perawatan yang melayani pasien dengan gangguan jiwa dan 1
ruangan perawatan yang khusus melayani pasien Napza. Kinerja rawat inap
dapat dilihat dari pencapaian indikator mutu, yakni BOR, ALOS, TOI dan
indikator mutu lainnya. Gambaran pencapaian kinerja rawat inap
berdasarkan indikator mutu RSJ Provinsi 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja RSJ Provinsi Berdasarkan Indikator Mutu
Tahun 2009-2013
2009 2010 2011 2012 2013
1 BOR 56,2% 72,37% 73,85% 96,6% 92,2%
(Bed Occupancy Rate)
2 ALOS 25 hari 12 hari 12 hari 16,5 hari 16 hari
(Average Length Of Stay)
3 BTO 8 kali 22 kali 21 kali 20,5 kali 21,5 kali(Bed Turn Over)
4 TOI 19 hari 5 hari 4 hari 0,6 hari 1,3 hari
(Turn Over Interval)
5 NDR 0 0 0 0 0
(Nett Death Rate)
6 GDR 0 0 0 0 2
(Gross Death Rate)
7 Jumlah TT 100 100 100 100 100
8 Hari Perawatan 20.510 26.415 26.956 35.192 34.466
8 Lama Perawatan 21.344 26.126 26.182 33.869 33.640
NO INDIKATORTAHUN
Sumber : Rekam Medik RSJ Provinsi 2013
Dari tabel tersebut terlihat bahwa BOR RSJ Provinsi cenderung
mengalami peningkatan dan mampu melampaui standar nasional (75-85%),
walaupun untuk RS Khusus belum ada standar baku, begitu pula dengan
standar ALOS, BTO, TOI dan standar mutu lainnya.
Berdasarkan laporan tahunan, setiap tahun jumlah pasien cenderung
mengalami peningkatan dan sebagian besar merupakan pasien dengan
status pembayaran Jamkesmas/prov/da. Berikut gambaran jumlah pasien
berdasarkan status pembayaran dalam 5 (lima) tahun terakhir :
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
20
Tabel 2.7 Kunjungan Pasien Rawat Inap Berdasarkan Status Bayar
STATUS BAYAR 2009 2010 2011 2012 2013
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Umum 205 20,96 215 21,78 257 20,71 195 14,51 217 17,7
1
Askes 62 6,34 83 8,49 127 10,23 107 7,96 78 6,37
Jamkesmas/da/Prov 711 72,70 680 69,53 857 69,06 1042 77,53 930 75,9
2
TOTAL 978 100 978 100 1,241 100 1,344 100 1,225 100
Sumber : Rekam Medik RSJ Provinsi 2013
Pelaksanaan kebijakan “NTB bebas pasung” dan kerja keras serta
kerjasama yang baik semua pihak adalah faktor-faktor yang mendukung
pencapaian kinerja yang positif. Diharapkan di tahun mendatang RSJ
Provinsi mampu mempertahankan kinerjanya yang baik dan tetap mampu
mencapai standar nasional ataupun target yang ditetapkan.
2.4.4 Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Kunjungan pasien ke IGD dalam 5 (lima) tahun terakhir mengalami
peningkatan. Berikut gambaran kunjungan pasien ke IGD 5 (lima) tahun
terakhir :
Pemegang kartu Jamkesmas masih merupakan pasien dominan
baik kunjungan rawat jalan, rawat inap maupun IGD. Berikut rincian
kunjungan pasien berdasarkan status pembayaran :
0200400600800
10001200140016001800
2009 2010 2011 2012 2013
8831079
1226
16781793
Gambar 2.4. KUNJUNGAN PASIEN IGD 2009-2013
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
21
Tabel 2.8 Kunjungan Pasien IGD Berdasarkan Status Bayar
STATUS BAYAR
2009 2010 2011 2012 2013
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Umum 285 32,28 355 32,90 389 31,73 425 25,33 481 26,81
Askes 63 7,13 86 7,97 108 8,81 115 6,85 106 5,92
Jamkesmas/da/Prov 535 60,59 638 59,13 729 59.46 1.138 67,82 1,206 67,27
TOTAL 883 100 1,079 100 1,226 100 1,678 100 1,793 100
Sumber : Rekam Medik RSJ Provinsi 2013
2.4.5 Pelayanan Napza
RSJ Provinsi adalah satu-satunya rumah sakit yang memiliki unit
khusus terapi dan rehabilitasi penyalahgunaan Napza di NTB yang
dinamakan One Stop Centre (OSC) Wisma Anggrek dan satu-satunya
institusi pelayanan yang ditunjuk sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor
(IPWL) bagi Orang Dengan Penyalahgunaan Napza (ODPGN). Dalam 5
(lima) tahun terakhir, di RSJ Provinsi tercatat terjadi peningkatan jumlah
ODPGN yang dirawat. Semua kasus yang datang ke RSJ Provinsi
mendapat penanganan (100% tertangani). Berikut gambaran kasus
narkoba yang menjalani perawatan di Klinik OSC RSJ Provinsi 5 (lima)
tahun terakhir :
0
100
200
300
400
2009 2010 2011 2012 2013
48 65118
159
381
Gambar 2.5. Jumlah Kasus Napza yang Datang dan Ditangani RSJ Provinsi
Tahun 2009-2013
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
22
Hal yang menarik dari sejumlah kasus yang ditangani adalah zat
yang digunakan, ODPGN tidak hanya menggunakan narkotika dan
psikotropika aktif, tetapi juga zat adiktif lainnya, seperti dextro, mushroom
dan obat batuk yang berlebihan, bahkan ditemukan ODPGN dengan
polidrug (penyalahgunaan obat-obatan medis berlebihan yang adiktif) dan
pengguna tramadol yang adiktif dan berlebihan juga. Penemuan ini perlu
mendapat perhatian dari semua pihak mengingat bahaya dari
penggunaannya dan korbannya yang sebagian besar masih berusia
produktif.
2.4.6 Pelayaann HIV/AIDS
Pelayanan HIV/AIDS di RSJ provinsi dilaksanakan di unit VCT
(Voluntary Counseling and Testing) Bale Matahari. Berdasarkan laporan
dari unit VCT Bale Matahari, jumlah klien yang menjalani test setiap tahun
mengalami peningkatan, begitu pula dengan jumlah penemuan kasus
HIV/AIDS. Berikut gambaran jumlah klien yang menjalani test dan positif
HIV/AIDS di unit VCT Bale Matahari RSJ Provinsi 5 (lima) tahun terakhir:
Pada tabel di atas terlihat bahwa jumlah klien baru yang menjalani
test dan menjalani perawatan meningkat cukup signifikan. Kerja keras,
kerjasama dan dukungan dari semua pihak adalah faktor yang
mendukung tim VCT menemukan kasus baru lebih banyak. Klien yang
ditemukan positif oleh RSJ Provinsi semuanya dapat ditangani atau 100%
tertangani.
0
500
1000
1500
2000
2009 2010 2011 2012 2013
1647
1078
1423 14771643
7 6 15 19 24
test
positif HIV/AIDS
Gambar 2.6. JUMLAH PASIEN IKUT TEST DAN POSITIF HIV/AIDS 2009- 2013
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
23
2.4.7 Kinerja Keuangan
1. Laporan Aktivitas (Target & Realisasi Pembiayaan) Th. 2009-2013
Aktivitas keuangan dalam hal realisasi pembiayaan diasumsikan
sebagai kegiatan belanja dari masing-masing program/kegiatan pada
unit-unit yang ada di Rumah Sakit Jiwa Provinsi. Belanja dilakukan
dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi,
namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam Rencana Kerja Daerah (Renstrada). Belanja meliputi
Belanja Operasi dan Belanja Modal. Belanja Operasi terdiri dari Belanja
Pegawai, Belanja Barang, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja
Bantuan Sosial dan Belanja Bantuan Keuangan. Sedangkan Belanja
Modal terdiri dari Belanja Modal Tanah, Peralatan dan Mesin, Bangunan
dan Gedung, Jalan Irigasi dan Jaringan dan Belanja Aset Tetap Lainnya.
Sejak tahun 2012 sumber pembiayaan program kegiatan RSJ
Provinsi berbeda dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2012
RSJ Provinsi mulai menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sehingga sumber pembiayaan
selain bersumber dari subsidi Pemerintah Daerah, juga bersumber dari
pendapatan fungsional BLUD. Pembiayaan bersumber dari APBN dalam
bentuk dana Tugas Pembantuan baru diperoleh kembali pada tahun
2013. Berikut gambaran pembiayaan dan realisasinya dalam 5 (lima)
tahun terakhir :
Tabel 2.9. Sumber Pembiayaan/Anggaran RSJ Provinsi Tahun 2009-2013
Tahun APBD (Subsidi)
BL-BLUD APBN Jumlah BTL BL
2009 7.218.167.158 4.144.467.624 0 11.362.634.782
2010 9.245.315.026 5.282.206.305 0 14.527.521.331
2011 11.762.449.926 4.701.613.950 0 16.464.063.876
2012 12.066.990.200 6.348.735.000 6.100.170.000 0 24.515.895.200
2013 13.113.218.700 3.379.715.000 7.500.000.000 1.000.000.000 24.992.933.700 Sumber: Laporan Tahunan RS Jiwa Provinsi Tahun 2012 dan Data Keuangan 2013
Pada tabel di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan pembiayaan
yang signifikan terutama dalam 2 tahun terakhir yang dipengaruhi oleh
pendanaan dari BLUD. Peningkatan pembiayaan yang signifikan memberi
pengaruh bermakna pada alokasi Belanja Langsung yang meningkat
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
24
>100%. Sedangkan peningkatan pembiayaan Belanja Tidak Langsung
dipengaruhi oleh pertambahan jumlah pegawai akibat dari mutasi,
kenaikan gaji dan kenaikan tunjangan. Berikut gambaran alokasi Belanja
Langsung selama 5 (lima) tahun :
Tabel 2.10 Alokasi Belanja Langsung Tahun 2009-2013
Tahun
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
% Belanja Barang dan Jasa
% Belanja Modal
%
2009 296.669.500 7,16 3.252.568.124 78,48 595.230.000 14,36
2010 710.298.000 13,45 4.149.408.305 78,56 422.500.000 7,99
2011 835.794.150 17,76 3.085.482.300 65,63 780.337.500 16,61
2012 896.456.875 7,20 6.742.798.705 54,16 4.809.649.420 38,64
2013 874.428.000 8,03 6.819.061.100 62,67 3.186.225.900 29,28
Sumber: Laporan Tahunan RS Jiwa Provinsi Tahun 2012 dan Keuangan 2013
Untuk realisasi anggaran, RSJ Provinsi juga termasuk kategori
baik dengan pencapaian realisasi rata-rata >90%. Berikut gambaran
alokasi dan realisasi anggaran RSJ Provinsi dalam 5 (lima) tahun terakhir:
Tabel 2.11. Alokasi dan Penggunaan Dana APBD (Subsidi dan BLUD)
RSJ Provinsi NTB Tahun 2009-2013
Tahun Alokasi Realisasi %
2009 11.362.634.782 10.741.668.308 94,5
2010 14.527.521.331 13.168.140.644 90,6
2011 16.464.063.876 15.991.621.365 97,1
2012 24.515.895.200 22.136.296.284 90,3
2013 23.992.933.700 22.031.406.878 91,8
Sumber: Laporan Tahunan RS Jiwa Provinsi Tahun 2012dan Keuangan 2013
Realisasi anggaran yang termasuk kategori baik antara lain
dipengaruhi oleh komitmen dan kerjasama semua pihak dalam
mensukseskan pelaksanaan kegiatan. Untuk program kegiatan yang
belum terlaksana dengan optimal, kedepannya RSJ Provinsi harus
melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam pengawasan
pelaksanaan kegiatan sehingga pencapaian kinerja bisa lebih optimal.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
25
2. Target dan Realisasi Pendapatan Th. 2009-2013
Berdasarkan SK Gubernur NTB Nomor 56 Tahun 2011 tertanggal
29 Januari 2011 menetapkan Penerapan Status Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada Rumah
Sakit Jiwa Provinsi NTB. Direktur Rumah sakit Jiwa Provinsi NTB dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Daerah
melalui Sekretaris Daerah. Dengan status PPK-BLUD, Direktur Rumah
Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi mempunyai tugas dan kewajiban sesuai
ketentuan Peraturan Perundang-undangan BLUD yang berlaku.
Sebagai unit pelayanan teknis dengan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah maka sejak penerapannya
Januari 2012, penerimaan dari retribusi pelayanan sudah langsung
dikelola oleh pihak RS Jiwa Provinsi dan pelaksanaan pembiayaan
kegiatan operasional pelayanan sebagian besar sudah mengacu pada
dokumen Rencana Bisnis Anggaran RS Jiwa Provinsi. Operasional
pelayanan dipakai untuk membiayai jasa sarana prasarana dan
membiayai jasa pelayanan bagi kesejahteraan pegawai RSJ Provinsi
NTB.
Tabel 2.12
Target dan Realisasi Pendapatan RSJ Provinsi 2009-2013
Tahun Target Realisasi %
2009 2.555.170.000 3.904.138.992 152,8
2010 3.173.923.715 4.203.327.185 132,4
2011 3.651.000.000 4.197.744.528 114,9
2012 6.100.170.000 6.271.217.834 102,8
2013 7.500.000.000 6.770.815.297 90,3
Sumber : Bagian Keuangan RSJ Provisi 2013
Pada tabel di atas terlihat bahwa setiap tahun realisasi
pendapatan RSJ Provinsi melampaui target yang ditetapkan kecuali tahun
2013. Pencapaian pendapatan tahun 2013 tidak mencapai target akibat
dari adanya kebijakan pusat tentang klaim Jamkesmas yang menunda
pembayaran klaim pada tahun berikutnya (piutang) sehingga berimbas
pada pendapatan RSJ Provinsi karena >60% pasien RSJ Provinsi adalah
pasien Jamkesmas. Jumlah piutang pada tahun 2013 sebesar
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
26
Rp.2.631.137.482 mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.689.491.372
atau 179,42% jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp.
941.646.109. Besarnya piutang pada tahun 2013 merupakan akumulasi
dari piutang Jamkesmas Pusat sebesar Rp. 2.247.139.195, piutang
Jamkesda NTB sebesar Rp. 71.907.066, piutang Bansos sebesar Rp.
312.091.221.
Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD) mampu mendorong rumah sakit jiwa meningkatkan
pendapatannya sehingga lebih mandiri untuk meningkatkan kinerja dan
mutu pelayanannya. PPK-BLUD memberikan kemudahan bagi rumah
sakit karena lebih fleksibel dalam pengelolaan anggarannya termasuk
pengelolaan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas, dan pengadaan
barang jasa. Fleksibilitas dalam hal pengelolaan keuangan menyebabkan
rumah sakit jiwa dapat menggunakan kembali piutang pada tahun-tahun
sebelumnya untuk pembiayaan kegiatan di tahun selanjutnya sehingga
mendorong kearah perbaikan kualitas pelayanan dan pencapaian
kepuasan masyarakat.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
27
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RSJ PROVINSI
3.1. Gambaran Umum Daerah Terkait dengan Pelayanan SKPD
Sesuai Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 8 tahun 2008
tanggal 25 Agustus 2008, yang diubah dengan Perda Nomor 9 tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis
Daerah Provinsi NTB, tugas RSJ Provinsi NTB adalah melaksanakan upaya
kesehatan khusus jiwa secara berdayaguna dan berhasilguna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan khusus jiwa,
pencegahan penyakit khusus jiwa dan melaksanakan upaya rujukan kesehatan
khusus jiwa dan melaksanakan pelayanan bermutu sesuai standar pelayanan
Rumah Sakit Jiwa Kelas B.
Dalam melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit, RSJ Provinsi NTB menyelenggarakan fungsi:
melaksanakan pelayanan pencegahan, pemulihan dan rehabilitasi kesehatan
jiwa; melaksanakan upaya kesehatan jiwa masyarakat; melaksanakan pelayanan
upaya pencegahan, terapi dan rehabilitasi penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya; melaksanakan pelayanan rujukan;
melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan
jiwa; melaksanakan pengkoordinasian dan pembinaan Rumah sakit Jiwa;
melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai tugas
pokok dan fungsinya.
Nusa Tenggara Barat dengan penduduk tahun 2013 berjumlah 4.630.302
jiwa merupakan peluang yang cukup signifikan bagi perkembangan pelayanan
kesehatan jiwa. Terlebih-lebih RSJ Provinsi NTB merupakan satu-satunya rumah
sakit jiwa di Provinsi NTB. Hasil Riskesdas 2013 menyebutkan bahwa prevalensi
gangguan jiwa berat di Provinsi NTB mencapai 2,1‰ masih cukup tinggi jika
dibandingkan dengan angka nasional yang hanya 1,7‰. Demikian pula dengan
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
28
prevalensi gangguan mental emosional di NTB juga masih berada diatas angka
nasional yaitu 6,4%, sementara angka untuk Indonesia hanya 6%.
Keadaan ini menggambarkan adanya kesenjangan pelayanan kesehatan
jiwa, yang mungkin disebabkan oleh stigma dan pengekangan HAM
(pemasungan, penelantaran), akses ke RSJ yang sulit dijangkau karena kondisi
geografis NTB, sementara Puskesmas tidak siap memberikan pelayanan
kesehatan jiwa dan tidak menjadi prioritas program, sehingga tidak ada program
khusus terkait kesehatan jiwa, bahkan belum ada poli jiwa di Puskesmas
se-NTB, kecuali Puskesmas Gerung yang pernah dibina oleh RSJ.
Kesenjangan pelayanan kesehatan jiwa ini juga menyebabkan angka
kekambuhan pasien gangguan jiwa cukup tinggi, akibat pasien drop out (berhenti
berobat) sehingga pasen setiap kali datang ke RSJ dalam keadan kekambuhan
yang berat. Masalah utama adanya kesejangan pelayanan ini adalah tidak
adanya komunikasi antara RSJ dengan Puskesmas, yang merupakan mata
rantai pelayanan rujukan. Akibatnya setiap pasien paska rawat di RSJ, tidak ada
yang memonitor apakah pasien minum obat, kontrol teratur atau tidak.
Sejak tahun 2008, RSJ Provinsi NTB melalui program Kesehatan Jiwa
Masyarakat (Keswamas) telah memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang
dapat menjangkau masyarakat sampai ke pelosok. Berbagai kegiatan Keswamas
yang telah dijalankan antara lain integrasi pelayanan di Puskesmas se NTB,
mobile clinic, home visit, pelatihan Community Mental Health Nursing (CMHN)
bagi petugas Puskesmas dan kader kesehatan jiwa dan pelayanan kesehatan
jiwa gratis di beberapa desa.
Dari berbagai upaya layanan kesehatan jiwa yang ada, maka muncullah
gagasan untuk menjembatani masalah di atas yang tujuan utamanya
“mendekatkan akses meningkatkan mutu” yaitu dengan membangun sistem
rujukan, yang diberi nama “SISTEM RUJUKAN MODEL NTB” (sistem rujukan
komunikatif). Model ini menyatukan mata rantai pelayanan kesehatan jiwa
masarakat di RSJ melalui Tim Assertive Community Treatment (ACT),
membentuk tim Community Mentah Health Nursing di Puskesmas dan Self Help
Group (SHG/ Kelompok Swa Bantu) yang merupakan kelompok yang berasal
dari pasen dan keluarganya.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
29
Sistem ini mulai diujicobakan melalui “Pilot Project” di Puskesmas Keruak
Lotim pada tahun 2011-2013 melalui anggran APBD, dan terus berkembang
sampai sekarang. Saat ini telah ada 15 Puskesmas yang mempunyai Tim
Terlatih (CMHN) yang tersebar di 10 Kabupaten/ Kota, melalui anggran APBN,
APBD I dan II yang ada di Dinas Kesehatan.
Keutamaan sistem ini adalah terjalinnya sistem komunikasi antara RSJ-
Puskesmas-pasien atau keluarga, sehingga mata rantai yang terputus antara
RSJ, Puskesmas dan keluarga pasen dapat terjaga untuk mengatasi
kesenjangan pelayanan kesehatan jiwa di NTB. Melalui model ini, sumberdaya
lain yang ada di daerah juga diberdayakan. Kader kesehatan dilatih untuk
menjadi kader kesehatan jiwa, sehingga mereka juga ikut memantau pasien dan
keluarganya yang sedang menjalani terapi, dan dapat mendeteksi sedini
mungkin gangguan jiwa yang ada di masyarakat sehingga dapat segera dirujuk
ke Puskesmas.
Dengan terlatihnya Tim dan dibukanya poli Jiwa di Puskesmas maka
akses pelayanan menjadi lebih dekat ke masyarakat dan mutu pelayanan juga
lebih baik. Dampak lain untuk RSJ adalah meningkatnya angka kunjungan, BOR
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
30
meningkat dari tahun ke tahun, yang semula dibawah 50 persen, pada tahun
2012 dan 2013 meningkat menjadi diatas 90 persen. Harapannya anggaran
untuk mengembangkan poli jiwa dan melatih TIM CMHN menjadi prioritas juga di
Dikes, sehingga semua Puskesmas di NTB dapat membuka poli Jiwa.
Gambaran pelayanan yang diuraikan di atas merupakan gambaran peran
RSJ Provinsi NTB dibidang kesehatan terutama kesehatan jiwa yang merupakan
bagian dari pelaksanaan Renstra RSJ Provinsi. Pelaksanaan Rencana Strategis
sebelumnya (2009-2013) dan Rencana Strategis Bisnis (RSB) 2011-2015 yang
tergambarkan oleh indikator kinerja sebagian telah mencapai target. Namun, ada
beberapa yang belum terealisir di akhir tahun 2013. Sejumlah permasalahan
atau kendala telah diidentifikasi, baik yang internal maupun eksternal. Berikut
permasalahan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi di masing-masing seksi
RSJ Provinsi NTB :
1. Sekretariat/Tata Usaha :
a. Administrasi keuangan terutama pencatatan dan pengelolaan keuangan
belum tertib
b. Belum terintegrasinya sistim akuntansi BLUD yang accrual basic dengan
akuntansi Pemda yang menggunakan cash basic
c. Perencanaan dan penganggaran belum sepenuhnya berdasarkan analisa
kebutuhan dan belum didukung oleh sistem IT yang handal
d. Usulan perencanaan yang telah disusun dan diusulkan belum
sepenuhnya mendapat kepastian penganggarannya
e. Pelaporan kadang-kadang tidak tepat waktu
f. Pengelolaan asset dan administrasi kepegawaian belum optimal.
g. Sistim administrasi umum terutama surat menyurat, kearsipan belum
terkelola dengan baik
h. Setiap tahun RSJ Provinsi memiliki piutang dari klaim pelayanan
i. Belum tersedianya SIM RS
j. Belum semua pembuat dan pengambil kebijakan di tingkat provinsi
memiliki persepsi yang sama tentang implementasi BLUD
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
31
2. Seksi Pelayanan Medik :
a. Tenaga kesehatan terutama tenaga dokter spesialis kurang
b. Komitmen, motivasi, attitude pegawai dalam memberikan dan
pengembangan pelayanan masih kurang
c. Beberapa tarif pelayanan sudah tidak sesuai dengan kondisi pasar
d. Tenaga fungsional di semua unit pelayanan merangkap sebagai tenaga
administrasi
e. Beberapa SOP belum disusun dan diterapkan dengan optimal
f. Monev belum dilakukan secara berkala
3. Seksi Penunjang Medik :
a. Pengelolaan pelayanan kefarmasian belum efektif dan tertib
b. Sarana prasarana belum sesuai standar
c. Ketersediaan tenaga laboratorium dan IPRS belum sesuai standar
d. Belum ada tenaga yang bertugas di instalasi diklit secara definitif
e. Pemeliharaan peralatan belum terprogram dengan baik
f. Kegiatan diklat belum terprogram dengan baik
4. Seksi Keperawatan :
a. Jumlah tenaga keperawatan belum sesuai standar
b. Belum tersusun standar jenjang perawat klinik
c. Belum terbangunnya sistim transformasi ilmu yang berkesinambungan
antar perawat
3.2. Hasil-Hasil Yang Dicapai Lima Tahun Sebelumnya
Dalam RPJMD 2009-2013 tercantum 2 (dua) indikator yang berhubungan
dengan tupoksi RSJ Provinsi yaitu : penanganan Napza dan penanganan HIV/
AIDS. Berikut hasil capaian indikator tersebut selama 5 (lima) tahun :
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
32
Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja RSJ Provinsi Dalam
RPJMD Provinsi NTB 2009-2013
No Indikator
Kinerja dalam RPJMD
Target (T) dan Realisasi (R) per Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
T R T R T R T R T R
1 Penanganan Napza (%)
70 100 75 100 80 100 85 100 90 100
2 Penanganan penderita HIV & AIDS (%)
75 100 80 100 85 100 90 100 95 100
Sumber : LAKIP RSJ Provinsi NTB,Tahun 2013
RSJ Provinsi adalah satu-satunya rumah sakit yang memiliki unit khusus
terapi dan rehabilitasi penyalahgunaan Napza di NTB yang dinamakan One Stop
Centre (OSC) Wisma Anggrek dan satu-satunya institusi pelayanan yang ditunjuk
sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) bagi Orang Dengan
Penyalahgunaan Napza (ODPGN). Berdasarkan laporan dari unit tersebut, setiap
tahun terjadi peningkatan kasus. Semua kasus yang datang atau ditemukan RSJ
Provinsi mendapat penanganan (100% tertangani). Jumlah kasus yang ditangani
tahun 2009 adalah 48 kasus, meningkat tahun 2010 menjadi 65 kasus,
meningkat kembali tahun 2011 menjadi 118 kasus, begitu pula dengan tahun
2012 dan 2013 yang mengalami peningkatan yakni menjadi 159 kasus dan 381
kasus.
Hal yang menarik dari penanganan ODPGN adalah mereka tidak hanya
menggunakan narkotika dan psikotropika aktif, tetapi juga zat adiktif lainnya,
seperti dextro, mushroom dan obat batuk yang berlebihan, bahkan ditemukan
ODPGN dengan polidrug (penyalahgunaan obat-obatan medis berlebihan yang
adiktif) dan pengguna tramadol yang adiktif dan berlebihan juga. Penemuan ini
perlu mendapat perhatian dari semua pihak mengingat bahaya dari
penggunaannya dan korbannya yang sebagian besar masih berusia produktif.
Pelayanan HIV/AIDS di RSJ provinsi dilaksanakan di unit VCT (Voluntary
Counseling and Testing) Bale Matahari. Semua klien yang datang atau
ditemukan oleh tim RSJ Provinsi mendapat penangan (100% tertangani).
Berdasarkan laporan, setiap tahun cenderung terjadi peningkatan, hanya pada
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
33
tahun 2010 mengalami penurunan, dari 7 klien tahun 2009 menjadi 6 klien tahun
2010. Untuk tahun 2011 ditangani 15 klien, meningkat tahun 2012 menjadi 19
klien dan 24 klien tahun 2013. Seperti pada kasus Napza, semua kasus yang
ditangani adalah usia produktif, sehingga dibutuhkan kesungguhan semua pihak
untuk meminimalisir perkembangannya.
Tahun 2009 RSJ Provinsi telah menyusun Rencana Strategi yang berlaku
mulai tahun 2009 s.d.2013, namun tahun 2011 setelah RSJ Provinsi ditetapkan
menjadi PPK-BLUD, selain Renstra, program kegiatan RSJ Provinsi juga
mengacu kepada Rencana Strategis Bisnis (RSB) yang berlaku mulai tahun 2011
s.d.2015. Evaluasi pelaksanaan Renstra dan RSB dilakukan melalui pencapaian
indikator-indikator yang telah ditetapkan. Evaluasi RSB dilakukan melalui hasil
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Berikut capaian kinerja berdasarkan indikator Renstra RSJ Provinsi NTB
tahun 2009-2013 :
Tabel. 3.2 Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator Renstra
Tahun 2009-2013
No Indikator Kinerja dalam Renstra
Target (T) dan Realisasi (R) per Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
T R T R T R T R T R
A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Jumlah kegiatan administrasi terlaksana (keg)
1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
2 Jumlah dokumen aset tersusun (dok)
1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok
B Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
3 Jumlah sarana prasarna tersedia sesuai perencanaan (%)
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
4 Peningkatan Tipe/kelas RSJ (kelas)
Kelas B
Kelas B
Kelas B
Kelas B
Kelas B
Kelas B
Kelas A
Kelas B
Kelas A
Belas B
C Program Upaya Kesehatan Masyarakat
5 Visite rate meningkat (%)
0,4 0,26 0,5 0,32 0,6 0,37 0,7 0,4 0,8 0,46
6 BOR meningkat (%) 61 56,2 62 72,37 63 73,85 64 96,6 65 92,2
D Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
7 RSJ terakreditasi penuh ( pelayanan)
5 5 5 5 5 5 10 5 10 5
8 RSJ menjadi PPK-BLUD Belum Belum Sudah Belum Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
34
No Indikator Kinerja dalam Renstra
Target (T) dan Realisasi (R) per Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
T R T R T R T R T R
(belum/sudah)
E Program Peningkatan Disiplin Aparatur
9 Jumlah temuan kasus pelanggaran pegawai (kasus)
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
10 Jumlah kegiatan imtaq terselenggara (per mgg)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
F Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja
11 Dokumen laporan kinerja tersusun tepat waktu (1%)
100 50 100 50 100 50 100 50 100 50
12 Dokumen laporan keuangan tersusun tepat waktu (%)
100 25 100 25 100 25 100 25 100 25
G Program Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
13 Jumlah dokumen laporan survei kepuasan tersusun (dok)
1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok
H Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
14 Jumlah pegawai ikut pelatihan/sertifikasi (org)
4 35 6 90 8 206 10 154 12 197
15 Jumlah pegawai mengikuti jenjang pendidikan lanjut (org)
6 22 7 29 7 48 7 28 7 34
I Program Pemeliharaan Sarana Prasarana RS
16 Persentase alat terkalibrasi (%)
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
J Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
17 Jumlah dokumen kerjasama terealisasi (kesepakatan)
14 27 16 27 18 33 20 40 22 43
18 Peningkatan income RSJ (Milyar)
2,5 3,9 2,75 4,2 3 4,1 3,25 6,2 3,5 6,7
Evaluasi pelaksanaan RSB dilakukan secara kontinyu melalui survei
Standar Pelayanan Minimal (SPM). Berikut hasil pencapaian RSB ditinjau dari
pencapaian SPM RSJ Provinsi :
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
35
Tabel 3.3. Target dan Hasil Survei Standar Pelayanan Minimal 2011-2013
NO JENIS
PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL 2011 2012 2013
INDIKATOR NILAI TARGET HASIL TARGET HASIL TARGET HASIL
1 Pelayanan Gawat Darurat
1 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Kemampuan menangani pasien dengan kegawatdaruratan psikiatri
100% 70% 100% 80% 100% 90% 100%
3 Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikat
100% 60% 63,15% 75% 83,3% 90% 60%
4 Pasien dapat ditenangkan dalam 48 jam
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Waktu tanggap pelayanan dokter ≤5 mnt
100% 50% 100% 75% 100% 100% 100%
6 Kepuasan pelanggan
> 70 > 70 72,49 > 70 74,3 > 70 74,88
7 Ketiadaan kematian pasien < 48jam
99,9 % 99,9 % 100% 99,9 % 99,9% 99,9 % 100%
8 Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Pelayanan Rawat Jalan
1 Pemberi pelayanan di klinik oleh dokter spesialis
100 % dr. Sp.
25% 75% 50% 100% 75% 100%
2 Ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan jadwal buka pelayanan
100% 100% 93,33% 100% 100% 100% 100%
3 Ketersediaan pelayanan
100% 90% 75% 100% 100% 100% 100%
a. Anak
b. Dewasa
c. Usia lanjut
d. Napza
e. Mental organic
4 Kepuasan pelanggan di rawat jalan
> 90 > 80 80,5 > 82 74,41 > 85 76,39
3 Pelayanan Rawat Inap (Ranap)
1 Pemberi pelayanan rawat inap sesuai kompetensi
100% 88% 98,46% 89% 90,3% 90% 92,7%
2 Dokter spesialis kedokteran jiwa penanggung
100% 70% 100% 80% 100% 90% 100%
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
36
NO JENIS
PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL 2011 2012 2013
INDIKATOR NILAI TARGET HASIL TARGET HASIL TARGET HASIL
jawab pasien rawat inap
3 Ketersediaan pelayanan Ranap
100% 40% 100% 60% 100% 90% 100%
a. Anak
b. Dewasa
c. Lanjut usia
d. Napza
e. Mental organic
4 Jam visite dokter spesialis
100% 70% 100% 80% 100% 90% 100%
5 Tidak ada pasien yang di fiiksasi fisik > 24 jam
100% 100% 100% 100% 99,6% 100% 100%
6 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat cacat/mati
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Tidak ada kejadian kematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri
99,9 % 99,9 % 100% 99,9 % 99,9 % 99,9 % 100%
8 Lama hari perawatan pasien ganguan jiwa < 35 hari
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
9 Kejadian re-admission pasien gangguan jiwa tidak kembali dalam perawatan dalam waktu < 1 bulan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 99,6%
10 Tidak adanya kejadian pasien melarikan diri
95% 95% 95,18% 95% 97,2% 95% 96,8%
11 Ketiadaan Kematian pasien >48 jam
99,9 % 99,9 % 100% 99,9% 99,9% 99,9 % 100%
12 Pulang Paksa < 5% < 5% < 5% < 5% 1,64% < 5% 2,9%
13 Kepuasan pelanggan
> 90 > 85 73,92 > 90 79,91 > 90 79,78
4 Pelayanan rehabilitasi psikososial
1 Pemberi pelayanan di unit rehabilitasi oleh tim multidisiplin
100% 90% 75% 100% 66,67% 100% 66,67%
2 Ketrsediaan pelayanan di unit rehabilitasi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Jam buka pelayanan rehabilitasi sesuai ketentuan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
37
NO JENIS
PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL 2011 2012 2013
INDIKATOR NILAI TARGET HASIL TARGET HASIL TARGET HASIL
4 Kepuasan pelanggan unit rehabilitasi
> 90 > 75 73,92 > 80 79,91 > 90 79,78
5 Pelayanan Klinik Psikologi
1 Pemberi pelayanan psikologi
100% 100% 66,7% 100% 100% 100% 100%
2 Ketersediaan pelayanan psikologi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Jam buka pelayanan psikologi sesuai ketentuan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Kepuasan pelanggan unit psikologi
> 90 70 80,5 80 74,71 > 90 76,39
6 Pelayanan Laboratorium
1 Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium <140mnt
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Tidak ada kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Kepuasan pelanggan Pelayanan Laboratorium
> 80 70 80,5 80 74,71 > 80 76,39
7 Pelayanan Farmasi
1 Waktu tunggu pelayanan obat jadi < 30 mnt
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Waktu tunggu pelayanan obat racikan < 60 mnt
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Pelayanan Gizi
1 Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
> 90% > 90% 100% >90% 100% > 90% 100%
2 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
< 20% < 20% 4,7% < 20% < 20% < 20% < 20%
3 Tidak ada kesalahan dalam pemberian diit
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
9 Pelayanan Keluarga Miskin (Gakin)
Pelayanan terhadap pasien gakin yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
100% terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
38
NO JENIS
PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL 2011 2012 2013
INDIKATOR NILAI TARGET HASIL TARGET HASIL TARGET HASIL
10 Rekam medik 1 Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
100% 60% 100% 70% 94,7% 80% 98,2%
2 Kelengkapan informed consent setelah mendapat informasi yang jelas
100% 80% 100% 100% 100% 100% 85%
3 Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan < 10 mnt
100% 100% 85,23% 100% 100% 100% 100%
4 Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat inap < 15 mnt
100% 100% 0% 100% 100% 100% 100%
11 Pengolahan Limbah
1 Baku mutu limbah cair sesuai aturan
100% 60% 0% 70% 100% 80% 100%
2 Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai aturan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
12 Administrasi dan Manajemen
1 Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi
100% 100% 0% 100% 61% 100% 87,5%
2 Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
100% 90% 98,08% 95% 95% 100% 100%
4 Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Karyawan yg mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun
100% > 40% 74,75% > 60% 44,83% >80% 80,41%
6 Cost Recovery > 40% 20% 33% 25% 34,8% 30% 52,2%
7 Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
100% 100% 33,33% 100% 88,9% 100% 88,9%
8 Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien Rawat ianp < 2 jam
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
39
NO JENIS
PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL 2011 2012 2013
INDIKATOR NILAI TARGET HASIL TARGET HASIL TARGET HASIL
9 Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu
100% 85% 0% 100% 50% 100% 50%
13 Ambulance/ Mobil Jenazah
1 Waktu pelayanan ambulance/ mobil jenazah 24 jam
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/mobil jenazah di RS < 30 menit
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
14 Pelayanan Pemulasaran Jenazah
Waktu tanggap pelayanan pemulasaran jenazah < 2 jam
100% 100% 0% 100% 0% 100% 0%
15 Pemeliharaan Sarana RS
1 Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat < 15 menit
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat
100% 70% 100% 80% 100% 90% 100%
3 Peralatan laboratorium (dan alat ukur lain), yang terkalibrasi tepat wktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi
100% 70% 0% 80% 85,7% 90% 90,9%
16 Laundry 1 Tidak adanya kejadian linen yang hilang
100% 100% 100% 100% 100% 100% 99,9%
2 Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
100% 100% 100% 100% 100% 100% 96,5%
17 PPI 1 Tim PPI yang terlatih
> 75% 25% 0% 50% 0% >75% 0%
2 Ketersedian APD > 60% 50% >0% >60% >100% >60% 100%
3 Kegiatan Pencatatan Pelaporan Infeksi Nosokomial di RS
> 75% 50% 0% >75% 0% >75% 0%
18 Pelayanan terapi rehabilitasi narkoba dan HIV/AIDS
1 Kelengkapan tim pemberi pelayanan di unit rehabilitasi narkoba dan HIV/AIDS
100% 100% 100% 100% 87,5% 100% 87,5%
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
40
NO JENIS
PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL 2011 2012 2013
INDIKATOR NILAI TARGET HASIL TARGET HASIL TARGET HASIL
2 Adanya pelayanan (detoksifikasi, konseling narkoba, family support group, home visit, Rehabilitasi, Outing, Tes narkoba dan HIV/AIDS, mobile VCT HIV/AIDS ) di instalasi narkoba dan HIV/AIDS
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Keteraturan pengambilan obat ARV
90% 90% 100% 90% 80,1% 90% 98,68%
4 Ketepatan waktu pelaksanaan program dengan perencanaan program di unit OSC
100% 100% 100% 100% 88,9% 100%
5 Tidak ada kejadian re-admission kurang dari 1 bulan karena relaps
90% 90% 100% 90% 100% 90% 99167%
6 Tidak adanya kejadian pasien melarikan diri dari Rumah Sakit
95% 90% 100% 95% 83,3% 95% 90,76%
19 Keamanan 1 Tidak ada kejadian kehilangan barang milik Rumah Sakit
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Tidak ada kejadian kehilangan barang milik pasien dan keluarganya
100% 100% 100% 100% 100% 100% 99,99%
3 Tugas satuan pengamanan selama 24 jam penuh
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
20 Pelayanan Keswamas
1 Ketersediaan tim Keswamas (lengkap)
100% 80% 100% 90% 100% 100% 100%
2 Ketepatan waktu pelaksanaan pelayanan sesuai jadwal
100% 90% 100% 100% 100% 100% 100%
21
Pelayanan PHCU
1 1. Tidak adanya pasien yang dirawat di PHCU > 7 hari
100% 100% 100% 100% 22,21% 100% 13,88%
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
41
NO JENIS
PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL 2011 2012 2013
INDIKATOR NILAI TARGET HASIL TARGET HASIL TARGET HASIL
2 Tidak ada pasien yang di fiksasi > 24 jam
100% 100% 100% 100% 98,57% 100% 100%
3 Tidak ada luka lecet akibat fiksasi
100% 100% 100% 100% 99,99% 100% 100%
4 Tidak ada kejadian pasien yang dirawat di PHCU melarikan diri dari Rumah Sakit
100% 90% 93,44% 100% 98,19% 100% 98,22%
5 Tidak adanya kejadian kematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri
99,9% 90% 100% 99,9% 100% 99,9% 100%
Sumber : Diklit dan Tim Survei RSJ Provinsi 2013
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar indikator dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan, hanya dua pelayanan yang indikatornya
dari tahun ke tahun belum mengalami perubahan yakni pelayanan Pencegahan
Penyakit Infeksi (PPI) dan Pemulasaraan Jenazah karena pelayanannya belum
tersedia disebabkan oleh belum tersedia SDM yang terlatih dibidang tersebut
dan fasilitas yang belum memadai. Indikator-indikator yang belum mencapai
target menjadi bahan masukan bagi pengambil kebijakan agar kedepannya
hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dan pelayanan tersebut dapat
dilaksanakan.
3.3. Analisis Isu Strategis Terkait Dengan Tugas Dan Fungsi SKPD
Kompleksitas pelayanan kesehatan yang dipengaruhi oleh lingkungan
eksternal dan internal akan membawa konsekuensi pada organisasi terkait.
Berbagai permasalahan dan isu yang berkembang di masyarakat menjadi
tantangan tersendiri bagi organisasi terutama organisasi yang bergerak dibidang
pelayanan jasa seperti RSJ Provinsi.
Peningkatan kasus gangguan jiwa, penyalahgunaan Napza dan penderita
HIV/AIDS menjadi permasalahan utama di NTB dan mejadi tugas utama bagi
RSJ Provinsi sebagai satu-satunya institusi kesehatan yang khusus memberikan
pelayanan kesehatan jiwa. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
42
menyebutkan bahwa angka gangguan jiwa berat di Provinsi NTB mengalami
peningkatan dibandingkan hasil Riskesdas 2007. Provinsi NTB merupakan 5
besar gangguan jiwa berat dengan prevalensi 2,1 per mil di Indonesia, lebih
tinggi dari angka nasional 1,7 per mil. Untuk prevalensi gangguan mental
emosional pada penduduk umur 15 tahun keatas di Indonesia adalah 6%
sedangkan Provinsi NTB menempati urutan ke 7 dengan 6,4%, lebih tinggi dari
angka nasional.
“Indonesia Bebas Pasung 2018” adalah salah satu program nasional yang
dicanangkan dengan harapan tahun 2018 tidak ada lagi Orang Dengan Masalah
Kejiwaan (ODMK) dipasung. Program “NTB Bebas Pasung 2018” adalah bentuk
komitmen Pemerintah Daerah untuk mensuskseskan program nasional Indonesia
Bebas Pasung 2018. Estimasi pasien pasung di NTB adalah 319 orang, yang
didasarkan pada estimasi WHO, yaitu bahwa diperkirakan 1% dari pasien yang
mengalami gangguan jiwa berat mengalami tindakan pemasungan, sedangkan
prevalensi gangguan jiwa berat di NTB menurut Riskesdas 2007 adalah 0,99%
(dibulatkan menjadi 1%) dari jumlah penduduk 15 thn keatas atau sekitar 31.820
orang. Rencana penyisiran atau penjangkauan sampai tahun 2013 diperkirakan
dapat menjangkau 126 orang dan tahun 2014 sebanyak 119 orang (tuntas).
Sampai dengan tahun 2013, RSJ Provinsi sudah menjangkau 332 pasien pasung
dan sebagian besar menjalani perawatan di RSJ Provinsi.
Berikut permasalahan dan isu-isu strategis yang dihadapi RSJ Provinsi
dalam menjalankan tugas dan fungsinya :
Tabel 3.4. Keterkaitan Masalah dengan Isu Strategis
NO SEKSI MASALAH ISU STRATEGIS 1 SEKRETARIAT/
TU - Pengelolaan administrasi
keuangan belum tertib
- Pencatatan dan pelaporan aset belum tertib
- Koordinasi perencanaan
program kesehatan lintas sektor belum optimal
- Pelayanan keuangan belum optimal
- Pengelolaan aset belum optimal
- Penyediaan
anggaran untuk program kesehatan jiwa masih terbatas
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
43
NO SEKSI MASALAH ISU STRATEGIS 2 PELAYANAN
MEDIK - Penanganan pasien
gangguan jiwa belum optimal
- Penanganan penyalahgunaan Napza belum sesuai standar
- Penanganan kasus HIV/IDS
terkendala sumberdaya
- Kasus gangguan jiwa meningkat
- Penanganan Napza belum optimal
- Penanganan
kasus HIV/AIDS belum optimal
PELAYANAN PENUNJANG
MEDIK
- Fasilitas atau sarana prasarana medis dan penunjang masih terbatas
- Peralatan dan bangunan banyak yang aus atau konvensional dan tidak layak
- Peralatan dan bangunan belum sesuai standar
- Pemeliharaan peralatan belum terkelola dengan baik
PELAYANAN KEPERAWATAN
- Asuhan keperawatan belum berjalan optimal antara lain pendokumentasian yang belum tertib dan pelaksanaan MPKP yang kurang optimal
- SDM keperawatan belum sesuai standar
- Pelayanan keperawatan belum optimal
- Kompetensi dan profesionalisme keperawatan belum sesuai standar
Komitmen Pemerintah Daerah Provinsi NTB dibidang kesehatan
tergambar jelas dalam visi misinya. Visi Gubernur/ Wakil Gubernur Nusa Tenggara
Barat Tahun 2013-2018, adalah: Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara
Barat Yang Beriman, Berbudaya, Berdayasaing dan Sejahtera. Adapun misi
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut adalah :
1. Mempercepat perwujudan masyarakat yang berkarakter melalui pemantapan
ketaatan beragama, peningkatan budipekerti, dan pengembangan toleransi.
2. Mengembangkan budaya dan kearifan lokal untuk pembangunan.
3. Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan
hukum yang berkeadilan, dan memantapkan stabilitas keamanan.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
44
4. Meningkatkan mutu sumberdaya manusia yang berdayasaing melalui
optimalisasi pelayanan pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, dan
kesejahteraan sosial yang berkualitas, terjangkau dan berkeadilan gender.
5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat penurunan
kemiskinan, dan mengembangkan keunggulan daerah melalui industri
pariwisata, agroindustri, dan ekonomi kreatif berbasis budaya, sumberdaya
lokal, dan iptek.
6. Melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar
wilayah berbasis tata ruang.
7. Memantapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
Dari ketujuh misi tersebut, terdapat misi yang berkaian erat dengan
kesehatan termasuk RSJ Provinsi yaitu misi keempat. Meningkatkan mutu
sumberdaya manusia yang berdaya saing tidak hanya membutuhkan fisik yang
kuat tetapi juga jiwa yang sehat. Untuk itu Pemerintah Provinsi NTB menjamin
bahwa setiap warganya mendapatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan sosial
termasuk kesehatan secara berkeadilan dan tanpa membedakan gender,
dengan harapan terwujud layanan sosial dasar bermutu, terjangkau dan adil
serta masyarakat yang sehat dan cerdas.
Upaya nyata yang dilakukan RSJ Provinsi untuk mendukung misi
tersebut adalah dengan mendekatkan akses pelayanan kesehatan jiwa kepada
masyarakat melalui pelayanan langsung mobile clinic, home visit, dan dropping
pasien terutama bagi masyarakat miskin, pasien pasung dan pasien yang secara
geografis sulit menjangkau pelayanan kesehatan jiwa. Penyediaan pelayanan
yang bermutu, tepat dan cepat di dalam gedung (internal RS) serta
mengembangkan pelayanan sesuai kemajuan teknologi dan tuntutan
masyarakat, menyiapkan sarana prasarana sesuai standar dan kebutuhan
pelayanan serta kebijakan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat telah
dirintis dan dijalankan juga oleh RSJ Provinsi. Keterbatasan sumberdaya dengan
daerah saasaran yang sulit dijangkau menjadi hambatan yang dihadapi RSJ
Provinsi dalam mendukung misi tersebut.
Selain visi misi Gubernur/Wakil Gubernur Terpilih, Renstra RSJ Provinsi
juga harus selaras dengan visi misi Kementerian Kesehatan RI. Visi Kementerian
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
45
Kesehatan RI adalah Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan.
Adapun misi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut adalah :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
Salah satu program Kementerian Kesehatan RI yang terkait langsung
dengan RSJ Provinsi adalah “Indonedia Bebas Pasung 2018” yang dijalankan
oleh Pemerintah Provinsi NTB dengan “NTB Bebas Pasung 2018”. Kegiatan
tersebut menjamin bahwa pada tahun 2018 tidak ada lagi pasien yang
kehilangan hak-haknya sebagai manusia karena pemasungan karena semua
masyarakat mendapat jaminan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
paripurna, merata dan berkeadilan seperti tertuang dalam misi Kementerian
Kesehatan RI.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat dilakukan RSJ Provinsi melalui kegiatan Community Mental Health
Nursing (CMHN) dengan membuat pilot project dan membentuk Self Help Group
(SHG) dan mendorong TPKJM Provinsi berperan aktif. Diharapkan dengan
kegiatan tersebut, pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan jiwa masyarakat
dapat terwujud.
Penyusunan Renstra RSJ Provinsi NTB juga mempertimbangkan
kebijakan pemerintah provinsi NTB yaitu Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor
3 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun 2009–2029. Dalam Perda tersebut terdapat 3 (tiga)
kebijakan pengembangan struktur ruang untuk Provinsi NTB, salah satunya
memiliki keterkaitan dengan peran RSJ Provinsi walaupun tidak langsung yakni
“peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan infrastruktur
transportasi, telekomunikasi, energi dan ketenagalistrikan, sumber daya air,
persampahan, dan sanitasi yang terpadu dan sesuai kebutuhan wilayah
provinsi”. Kebijakan ini terkait dengan program kegiatan di RSJ Provinsi yaitu
pengembangan dan pemanfaatan teknologi pengolahan sampah ramah
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
46
lingkungan serta pengembangan instalasi pengolahan air limbah terpadu dan
berkelanjutan. Strategi RTRW yang tertuang dalam Perda tersebut sejalan
dengan kebijakan pelayanan kesehatan.
Tabel 3.5. Keterkaitan Rencana Tata Ruang Provinsi NTB 2009-2029 dengan
Rencana Strategis RSJ Provinsi NTB 2013-2018
KEBIJAKAN STRATEGI RTRW
PROV. NTB 2009-2029
TUJUAN RENSTRA RSJ 2013-2018
Peningkatan kualitas
dan jangkuan
pelayanan jaringan
infrastruktur,
telekomunikasi, energi
dan ketenagalistrikan,
sumberdaya air,
persampahan, dan
sanitasi yang terpadu
dan sesuai kebutuhan
wilayah provinsi
Pengembangan dan
pemanfaatan teknologi
pengolahan sampah ramah
lingkungan
Meningkatkan mutu
peralatan medis dan
non medis sesuai
standar
Pengembangan instalasi
pengolahan air limbah terpadu
dan berkelanjutan
3.4 Analisis Lingkungan Strategis
Organisasi yang berhasil harus memahami lingkungan eksternal dan
internalnya sehingga mampu mengambil langkah-langkah antisipatif terhadap
berbagai kemungkinan yang terjadi. Analisis faktor lingkungan eksternal adalah
gambaran mengenai situasi diluar organisasi, dan merupakan gambaran
mengenai apa yang harus dilakukan, melalui analisis peluang yang dimiliki
(opportunity) dan ancaman yang mungkin dihadapi (threath). Analisis faktor
lingkungan internal adalah gambaran kondisi didalam organisasi dan informasi
kapabilitas organisasi dan memberikan gambaran mengenai apa yang dapat
dilakukan, melalui analisis kekuatan yang dimiliki (strength) dan kelemahan
organisasi (weakness). Berikut analisis faktor intern dan ekstern RSJ Provinsi:
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
47
Analisis Internal
Strength (Kekuatan)
1. RSJ Provinsi adalah satu-satunya RS yang memberikan pelayanan khusus
dibidang kesehatan jiwa (+9) 2. RSJ Provinsi berada di lokasi yang strategis, sehingga mudah dijangkau dari
berbagai jurusan. (+7) 3. RSJ Provinsi adalah satu-satunya yang memiliki unit One Stop Centre (OSC)
yang khusus menangani korban penyalahgunaan Napza dan ditunjuk sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) bagi Orang Dengan Penyalahgunaan Napza (ODPGN) (+9)
4. Tarif pelayanan di RSJ Provinsi sangat terjangkau oleh masyarakat ( +8 ) 5. RSJ Provinsi memiliki pelayanan penunjang yang cukup memadai ( +4 )
6. Status RSJ Provinsi sebagai BLUD menjadikan RSJ Provinsi memiliki
fleksibilitas pengelolaan keuangan (+8)
7. RSJ Provinsi menjadi pilot project dibidang pelayanan kesehatan jiwa kelas B di Indonesia (+8)
8. Dari segi kualifikasi pendidikan, sebagian besar pegawai RSJ Provinsi telah
memenuhi kualifikasi pendidikan dan telah memiliki spesialis keperawatan jiwa (+7)
9. Memiliki kerjasama dengan pihak ketiga (+6) Weakness (Kelemahan) 1. Sebagai satu-satunya institusi khusus dibidang kesehatan jiwa, RSJ Provinsi
memiliki dokter spesialis jiwa terbatas hanya 3 orang ( -6 ) 2. Komitmen pegawai masih rendah ( -4 ). 3. Belum memiliki peralatan medis yang memadai untuk RSJ tipe B dan
menjadi kelas A ( -5 ) 4. Sarana fisik atau bangunan RSJ Provinsi secara fungsional dan estetika
belum memadai untuk bisa memfasilitasi pengembangan pelayanan yang diharapkan sesuai dengan visi dan misi rumah sakit ( -5 )
5. Selama ini penetapan tarif pelayanan di RSJ Provinsi belum
mempertimbangkan analisis unit cost, besar subsidi pemerintah dan daya beli masyarakat sehingga belum diketahui tarif yang seharusnya untuk satu pelayanan yang diberikan ( -4 )
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
48
6. Sebagian tenaga kesehatan belum memenuhi persyaratan untuk memberikan pelayanan di ruang pelayanan (-3)
7. Penjenjangan karier, reward dan punisment belum berjalan optimal (-4)
8. Keberadaan pegawai dropingan yang tidak sesuai kebutuhan dan standar
kompetensi (-3)
9. Manajemen keuangan belum tertata dengan baik (-4)
Analisis Eksternal
Opportunity (Peluang)
1. Peningkatan institusi pendidikan kesehatan memberikan peluang bagi RSJ
Provinsi karena merupakan satu-satunya lahan praktek dibidang kesehatan jiwa bagi mahasiswa (+9 )
2. Kebijakan pusat tentang BPJS membuka peluang bagi RSJ Provinsi untuk
mengembangkan pelayanan ( +7 ) 3. RSJ Provinsi sebagai tempat pemeriksaan narkoba dan kesehatan jiwa (+6) 4. Meningkatnya kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah dalam
pemanfaatan produk RSJ Prov ( +8 )
5. Penunjukkan RSJ Provinsi sebagai pilot project membuka peluang RSJ Provinsi sebagai tempat studi banding bagi provinsi lain (+7)
6. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
bermutu termasuk kesehatan jiwa (+5) Threat (Ancaman)
1. Adanya stigma negatif masyarakat tentang RSJ Provinsi ( -5 ) 2. Semakin kritisnya pelanggan terhadap mutu pelayanan kesehatan dan
adanya Undang-Undang perlindungan konsumen ( -3 ) 3. Kebijakan Pemda tentang pemeriksaan narkoba yang tidak hanya
menunjukkan RSJ Provinsi sebagai satu-satunya tempat pemeriksaan narkoba tetapi juga institusi lain ( -4 )
4. Peningkatan pengobatan alternatif /tradisional ( -4 ) 5. Kebijakan pusat tentang pembiayaan BPJS dapat menjadi ancaman apabila
kebijakan tersebut dicabut atau tingginya nilai piutang karena sebagian besar pendapatn RSJ Prov. Berasal dari pasien BPJS ( -7 )
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
49
6. Adanya kebijakan global tentang tenaga kesehatan asing yang boleh bekerja di Indonesia (-5)
Penjelasan :
Berdasarkan analisa SWOT RSJ Provinsi berada pada kuadran
Offensive/Aggressive, artinya RSJ Provinsi memiliki kekuatan untuk
memanfaatkan peluang yang ada.
Strength
Deffensive Offensive/Agressive
Liquidation Reconsiliation
I
II
IV
III
14
28
GRAFIK SWOT
Opportunities Treaths
Weaknesess
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
50
Tabel 3.6.
Penentuan Langkah Strategis
INTERNAL
EKSTERNAL
KEKUATAN KELEMAHAN
RSJ adalah satu-satunya RS yang memberikan pelayanan khusus di bidang kesehatan jiwa
Sebagai satu-satunya institusi di bidang kesehatan jiwa tetapi memiliki dokter spesialis jiwa terbatas hanya 3 orang
RSJ Provinsi berada pada lokasi strategis, sehingga mudah dijangkau dari berbagai jurusan
Komitmen pegawai masih rendah
RSJ Provinsi adalah satu-satunya yang memiliki One Stop Center (OSC)
Tarif pelayanan di RSJ Provinsi terjangkau
RSJ Provinsi memberikan pelayanan penunjang
RSJ Provinsi menerapkan PPK BLUD
RSJ Prov.NTB adalah Pilot Project RS Jiwa kelas B
Telah memiliki tenaga spesialisasi keperawatan
Belum memiliki peralatan medis yang memadai untuk RSJ kelas B dan menjadi kelas A
Sarana fisik belum memadai
Penetapan tarif pelayanan belum berdasarkan unit cost
Sebagian tenaga kesehatan belum memenuhi persyaratan
Penjenjangan karir, reward and punisment belum optimal
Keberadaan PNS dropingan tidak sesuai kebutuhan dan standar kompetensi
Manajemen keuangan belum tertata dengan baik
PELUANG
Peningkatan jumlah institusi pendidikan kesehatan
Koordinasi dan advokasi lintas sektoral dan stakeholder
Fasilitasi usulan SDM kesehatan dan koordinasi dengan sektor terkait
Kebijakan pemerintah tentang JKN membuka peluang bagi RSJ untuk mengembangkan pelayanan
Standarisasi dan publikasi pelayanan kesehatan yang ada di RSJ Provinsi
Intensifikasi, diversifikasi dan revitalisasi pelayanan
Optimalisasi sumberdaya dan renovasi ruang perawatan dan pelayanan sesuai usulan pengadaan sarana dan prasarana ke pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menunjang pelayanan
Sebagai tempat pemeriksaan Narkoba dan pemeriksaan kesehatan jiwa
Meningkatnya kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah dalam pemanfaatan produk RSJ
Sebagai pilot project RSJ kelas B
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan bermutu
Sosialisasi dan publikasi pelayanan
Evaluasi dan revisi standar pelayanan
Rasionalisasi tarif pelayanan berdasarkan unit cost dan evaluasi pola tarif pelayanan yang digunakan RSJ
Koordinasi, supervisi, advokasi dan edukasi administrasi keuangan secara berkala oleh direksi dan tim keuangan provinsi
SO WO
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
51
ANCAMAN
Stigma negatif dari masyarakat tentang RSJ
Sosialisasi, publikasi pelayanan dan advokasi program ke masyarakat
Revitalisasi pegawai
Restrukturisasi pola hubungan dan pembagian tugas pegawai
Semakin kritisnya pelanggan terhadap mutu pelayanan kesehatan dan adanya undang undang perlindungan konsumen
Standarisasi pelayanan
Koordinasi dan advokasi lintas sektoral dan stakeholder
Sosialisasi, publikasi pelayanan dan advokasi program ke masyarakat
Kebijakan Pemda tentang pemeriksaan Narkoba
Meningkatnya jumlah lembaga yang memberikan jasa pengobatan alternatif/ tradisional
Kebijakan pemerintah tentang JKN
Kebijakan global tentang tenaga asing yang boleh bekerja di Indonesia
WT ST
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
52
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi Dan Misi
VISI
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi yang merupakan salah satu Lembaga
Teknis Daerah (LTD) Pemerintah Provinsi mempunyai visi :
RUMAH SAKIT JIWA DAMBAAN MASYARAKAT DENGAN MUTU
TERKINI
Ada dua kata kunci dalam visi pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
oleh RSJ Provinsi 2013- 2018, yaitu:
Kata ”Dambaan Masyarakat” yang dimaksud adalah, RSJ Provinsi
menjadi harapan dan kepercayaan masyarakat dalam pengembangan
dan penanganan kesehatan jiwa masyarakat.
Kata ”Mutu Terkini” yang dimaksud adalah pelayanan yang diberikan
RSJ Provinsi sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
MISI
Untuk mencapai visi tersebut, Rumah Sakit Jiwa Provinsi menetapkan misi
yang diemban sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketertiban dan kelancaran pelayanan dan pengelolaan
administrasi perkantoran
Pelayanan yang berkualitas membutuhkan dukungan manajemen dan
administrasi serta kebijakan yang baik, tepat dan akuntabel, baik dibidang
keuangan, pengelolaan aset, perencanaan pelaporan, kepegawaian
maupun urusan rumah tangga RSJ. Pengelolaan administrasi yang baik
akan tercermin dalam performa kerja antara lain peningkatan ketertiban
administrasi.
2. Meningkatkan kemudahan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan jiwa
dan Napza secara paripurna dan bermutu standar nasional
Setiap pelayanan yang diberikan khususnya bagi penderita gangguan
jiwa, penyalahgunaan Napza maupun penderita HIV/AIDS dilakukan
secara bersama dalam suatu tim dengan melibatkan multidisiplin ilmu
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
53
agar pelayanan dapat diberikan menyeluruh sesuai standar yang berlaku
secara nasional. Pelayanan paripurna akan menciptakan pelayanan yang
lebih efektif, efisien, safety serta terjamin kualitasnya sehingga terbangun
brand image dan citra positif RSJ.
3. Meningkatkan ketersediaan fasilitas fisik, peralatan medis dan non medis
sesuai standar untuk menunjang pelayanan
Pelayanan yang baik atau berkualitas harus didukung dengan penyediaan
sarana dan prasarana, bukan hanya dari segi kuantitas tetapi juga dari
segi kualitas serta sejalan dengan kemajuan teknologi dibidang
kesehatan dan ilmu kedokteran. Penyediaan peralatan yang sesuai
standar adalah kewajiban yang harus dipenuhi sebagai salah satu
persyaratan penilaian mutu dan klasifikasi suatu RS.
4. Meningkatkan kelancaran dan kemudahan pelayanan keperawatan
profesional untuk mencapai kepuasan pelanggan
Sebagai salah satu organisasi yang bergerak dibidang jasa, RSJ Provinsi
mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan terbaiknya termasuk
dibidang keperawatan. Keperawatan adalah unsur penting dalam
pelayanan karena merupakan tenaga yang langsung terlibat dengan
pasien maupun masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan agar lebih profesional diharapkan akan berkontribusi
signifikan pada pencapaian kepuasan pelanggan.
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
54
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSJ PROVINSI NTB
Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSJ Prov.NTB
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN (OUTCOME) SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN PER TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018
1 1.1
Meningkatkan
efektivitas
pengelolaan
administrasi
keuangan, aset
dan perlengkapan
1.1.1
Terwujudnya
pengelolaan
administrasi
keuangan yang
tertib
Pelaporan keuangan
tepat waktu dan akurat
persen 100 100 100 100 100
1.1.2
Tersedianya data,
informasi dan
laporan aset tepat
waktu dan akurat
Pelaporan aset tepat
waktu dan akurat
persen 100 100 100 100 100
1.1.3
Tersedianya
kebutuhan barang
rumah tangga dan
perlengkapan
kantor RSJ dengan
tertib
Kepuasan pelanggan
meningkat
persen 77,5 78 78,5 79 80
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
55
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN (OUTCOME) SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN PER TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018
1.2
Meningkatkan
efektivitas
perencanaan,
penganggaran,
pendataan dan
pelaporan
1.2.1
Terwujudnya sistim
perencanaan dan
penganggaran
yang terpadu
Perencanaan dan
penganggaran tepat
waktu
persen 100 100 100 100 100
1.2.2
Tersusunnya
dokumen
perencanaan dan
penganggaran
yang akurat dan
tepat waktu
Jumlah dokumen
perencanaan dan
penganggaran
dokumen 2 2 2 2 2
1.2.3
Tersedianya data
dan informasi
kinerja yang valid
dan tepat waktu
Pelaporan kinerja tepat
waktu dan akurat
persen 100 100 100 100 100
1.3
Meningkatkan
efektivitas
pengelolaan
administrasi umum,
kepegawaian, unit
1.3.1
Terwujudnya
administrasi umum
perkantoran yang
tertib
Kepuasan pelanggan
meningkat
persen 77,5 78 78,5 79 80
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
56
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN (OUTCOME) SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN PER TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018
Kerjasama dan IT 1.3.2
Terpenuhinya
usulan kebutuhan
tenaga kesehatan
sesuai standar
Kinerja pegawai
meningkat
persen 71 72 73 74 75
1.3.3
Terkirimnya tenaga
untuk peningkatan
kompetensi dan
profesionalisme
Kepuasan pelanggan
meningkat
persen 77,5 78 78,5 79 80
1.3.4
Terwujudnya
kerjasama antara
RSJ Provinsi
dengan mitra kerja
lintas sektor/
swasta
Kerjasama dengan pihak
ketiga meningkat
Kesepakatan
bersama 45 47 49 50 52
2 2.1
Meningkatakan
mutu pelayanan
2.1.1
Tercapainya
pelayanan sesuai
Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
Kepuasan pelanggan
meningkat
persen 77,5 78 78,5 79 80
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
57
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN (OUTCOME) SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN PER
TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018
2.1.2
Terakreditasinya
RSJ sesuai standar
versi 2012
RSJ terakreditasi Tingkat 5 pelayanan
5 pelayanan
Dasar Dasar Dasar
2.2
Menyediakan
pelayanan
terjangkau
2.2.1
Tersedianya
pelayanan
kesehatan yang
memadai, mudah
diakses dan sesuai
daya beli
masyarakat
Visite rate meningkat persen 0,47 0,5 0,53 0,56 0,59
BOR mencapai standar
nasional
persen 85 85 85 85 85
2.2.2
Terbentuknya citra
positif dan
terhapusnya
stigma negatif
terhadap RSJ
Kerjasama dengan pihak
ketiga meningkat
Kesepakatan
bersama 45 47 49 50 52
3 3.1
Menyediakan
ruang perawatan
dan perkantoran
yang sesuai
standar
3.1.1
Tersedia ruang
perawatan dan
perkantoran yang
layak dan sesuai
fungsi ruang
Kelas RSJ meningkat tipe B B A A A
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
58
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN (OUTCOME) SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN PER TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018
3.1.2
Terpeliharanya fisik
bangunan secara
rutin
RSJ terakreditasi Tingkat 5
pelayanan
5
pelayanan
Dasar Dasar Dasar
3.2
Meningkatkan
mutu peralatan
medis dan
nonmedis sesuai
standar
3.2.1
Tersedia peralatan
medis dan
nonmedis yang
layak dan sesuai
standar
RSJ terakreditasi Tingkat 5
pelayanan
5
pelayanan
Dasar Dasar Dasar
3.2.2
Terpeliharanya
peralatan medis
dan non medis
RSJ terakreditasi Tingkat 5
pelayanan
5
pelayanan
Dasar Dasar Dasar
4 4.1
Meningkatkan
mutu pelayanan
keperawatan
4.1.1
Terwujudnya
pelayanan
keperawatan
dengan SDM yang
kompeten
Kepuasan pelanggan
meningkat
persen 77,5 78 78,5 79 80
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
59
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN (OUTCOME) SATUAN
TARGET KINERJA SASARAN PER TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018
4.1.2
Tersedia dan
terpeliharanya
sarana prasarana
kerja keperawatan
RSJ Terakreditasi Tingkat 5
pelayanan
5
pelayanan
Dasar Dasar Dasar
4.2
Meningkatkan
kualitas rencana
pengembangan
keperawatan
4.2.1.
Tersedianya
perencanaan
keperawatan yang
tertib
Jumlah dokumen
perencanaan
keperawatan tersedia
dok 1 1 1 1 1
4.2.2
Terwujudnya
administrasi dan
manajemen
keperawatan yang
tertib dalam
implementasi
keperawatan
profesional
Kepuasaan pelanggan persen 77,7 78 78,5 79 80
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
60
4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Tabel 4.2
Strategi dan Kebijakan RSJ Provinsi
Tahun 2013-2018
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1.1 1.1.1 1.1.1.1 1.1.1.1.1
Meningkatkan efektivitas Terwujudnya Konsolidasi dengan Melanjutkan kerjasama
pengelolaan administrasi pengelolaan unit-unit terkait dengan unit-unit terkait
keuangan, aset dan administrasi keuangan
perlengkapan yang tertib 1.1.1.2 1.1.1.1.2
Advokasi,supervisi, Pembentukan Tim Kerja
edukasi oleh direksi dan standar pelayanan
dan tim provinsi keuangan
1.1.2 1.1.3.1 1.1.3.1.1
Tersedianya data, Evaluasi dan revisi Pembentukan Tim kerja
informasi dan laporan pengelolaan aset aset dan Evaluasi
aset tepat waktu
dan akurat 1.1.3.2 1.1.3.2.1
Konsolidasi dengan Melanjutkan kerjasama
unit-unit terkait dengan unit-unit terkait
1.1.3 1.1.4.1 1.1.4.1.1
Tersedianya Inventarisasi Mendukung kecepatan
kebutuhan barang kebutuhan dan penyediaan kebutuhan
rumah tangga dan persediaan RSJ RSJ
perlengkapan kantor secara rutin
RSJ dengan tertib
VISI
Rumah Sakit Jiwa Dambaan Masyarakat Dengan MutuTerkini
Misi 1:
Meningkatkan ketertiban dan kelancaran pelayanan dan pengelolaan administrasi perkantoran
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
61
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1.2 1.2.1 1.2.1.1 1.2.1.1.1
Meningkatkan efektivitas Terwujudnya sistem Konsolidasi dengan Pembentukan Tim Kerja
perencanaan, perencanaan dan semua unit-unit dan melanjutkan kerjasama
penganggaran, penganggaran yang terkait dengan unit/instalasi
pendataan dan terpadu
pelaporan 1.2.1.2 1.2.1.2.1
Konsolidasi dengan Melanjutkan kerjasama
lintas sektoral dengan lintas sektoral/
swasta
1.2.2 1.2.3.1 1.2.3.1.1
Tersusunnya Koordinasi dan Mendukung ketepatan
dokumen fasilitasi proses dan kecepatan
perencanaan dan perencanaan dan penyelesaian dokumen
penganggaran yang penganggaran perencanaan,
akurat dan tepat penganggaran dan
waktu pelaporan kinerja
1.2.3 1.2.4.1 1.2.4.1.1
Tersedia data dan Koordinasi,sinkronisasi Mengembangkan sistim
informasi kinerja yang dan konsolidasi data informasi RS, pencatatan
valid dan tepat waktu dan informasi dan pelaporan berbasis IT
1.3 1.3.1 1.3.1.1 1.3.1.1.1
Meningkatkan efektivitas Terwujudnya Standarisasi Mendorong penerapan
pengelolaan administrasi administrasi umum pelayanan SOP dan SPM RSJ
umum,kepegawaian, perkantoran yang
unit kerjasama dan IT tertib
1.3.2 1.3.2.1 1.3.2.1.1
Terpenuhinya Koordinasi dengan Melanjutkan kerjasama
usulan kebutuhan lintas sektoral, dengan lintas sektoral
tenaga kesehatan fasilitasi usulan SDM dan stakeholder,
sesuai standar kesehatan, revitalisasi memantapkan sistim
pegawai kepegawaian dan
pembinaan pegawai
VISI
Rumah Sakit Jiwa Dambaan Masyarakat Dengan MutuTerkini
Misi 1:
Meningkatkan ketertiban dan kelancaran pelayanan dan pengelolaan administrasi perkantoran
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
62
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1.3.3 1.3.3.1 1.3.2.1.1
Terkirimnya tenaga Fasilitasi usulan menyusun rencana
untuk peningkatan peningkatan peningkatan kompetensi,
kompetensi dan kompetensi dan job description dan job
profesinalisme restrukturisasi pola spesification pegawai
hubungan serta
pembagian tugas
pegawai
1.3.4 1.3.3.1 1.3.3.1.1
Terwujudnya Sosialisasi,publikasi Menggiatkan promosi
kerjasama antara dan advokasi program dan publisitas serta
RSJ Provinsi dengan ke masyarakat membentuk jejaring
mitra kerja lintas kemitraan
sektor/swasta
VISI
Rumah Sakit Jiwa Dambaan Masyarakat Dengan MutuTerkini
Misi 1:
Meningkatkan ketertiban dan kelancaran pelayanan dan pengelolaan administrasi perkantoran
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
63
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
2.1 2.1.1 2.1.1.1 2.1.1.1.1
Meningkatkan mutu Tercapainya Intensifikasi, Pengembangan dan
pelayanan pelayanan sesuai diversifikasi dan pembaharuan
dengan Standar revitalisasi pelayanan
Pelayanan Minimal pelayanan
( SPM )
2.1.1.2 2.1.1.2.1
Sosialisasi dan Meningkatkan promosi
publikasi pelayanan dan publisitas
2.1.1.3 2.1.1.3.1
Koordinasi dan Melanjutkan kemitraan
advokasi lintas dengan lintas sektoral
sektoral dan dan stakeholder
stakeholder
2.1.2 2.1.2.1 2.1.2.1.1
Terakreditasinya Standarisasi Pembentukan Tim Kerja/
RSJ sesuai standar Pelayanan akreditasi
versi 2012
2.1.2.2 2.1.2.2.1
Evaluasi dan revisi Mendorong penerapan
standar pelayanan SOP dan SPM serta
pengembangan SOP
2.2 2.2.1 2.2.1.1 2.2.1.1.1
Menyediakan Tersedianya Renovasi ruang Meningkatkan koordinasi
pelayanan terjangkau pelayanan kesehatan perawatan dan dan evaluasi penyediaan
yang memadai, pelayanan,optimalisasi fasilitas kesehatan,
mudah diakses dan sumberdaya, menjalin kemitraan,
sesuai daya beli rasionalisasi dan menyusun pola tarif baru,
masyarakat evaluasi pola tarif dan pengaturan pengelolaan
sumberdaya
2.2.2 2.2.2.1 2.2.2.1.1
Terbentuknya citra Sosialisasi,advokasi Memperluas dan
positif dan dan edukasi ke meningkatkan promosi
terhapusnya stigma stakeholder dan dan publikasi
negatif terhadap RSJ masyarakat
VISI
Rumah Sakit Jiwa Dambaan Masyarakat Dengan MutuTerkini
Misi 2:
Meningkatkan kemudahan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan jiwa dan Napza secara paripurna
dan bermutu standar nasional
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
64
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
3.1 3.1.1 3.1.1.1 3.1.1.1.1
Menyediakan ruang Tersedianya ruang Konstruksi dan Penyusunan usulan
perawatan dan perawatan dan renovasi ruang pendanaan pembangunan
perkantoran yang perkantoran yang perawatan dan renovasi dan perluasan
sesuai standar layak dan sesuai perkantoran sesuai bangunan
fungsi ruang standar bangunan
3.1.2 3.1.1.2 3.1.1.2.1
Terpeliharanya fisik Koordinasi dan Menjalin kemitraan
bangunan secara advokasi pendanaan tingkat vertikal dan
rutin horisontal (Pemda/pusat)
3.1.1.2.2
Penyusunan,monitoring
dan evaluasi pedoman
pemeliharaan bangunan
3.2 3.2.1 3.2.1.1 3.2.1.1.1
Meningkatkan mutu Tersedia peralatan Standarisasi penyusunan standar
peralatan medis dan medis dan nonmedis kelayakan peralatan pemeliharaan peralatan
nonmedis sesuai standar yang layak dan sesuai
standar
3.2.2 3.2.2.1 3.2.2.1.1
Terpeliharanya Koordinasi dan Penyusunan usulan
peralatan medis dan advokasi pendanaan pendanaan pengadaan
non medis peralatan
3.2.2.1.2
Menjalin kemitraan
tingkat vertikal dan
horisontal (pemda/pusat)
3.2.2.1.3
Penyusunan, monitoring
dan evaluasi pedoman
pemeliharaan peralatan
medis dan nonmedis
VISI
Rumah Sakit Jiwa Dambaan Masyarakat Dengan MutuTerkini
Misi 3:
Meningkatkan ketersediaan fasilitas fisik, peralatan medis serta non medis sesuai standar untuk
menunjang pelayanan
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
65
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
4.1 4.1.1 4.1.1.1 4.1.1.1.1
Meningkatkan mutu Terwujudnya Edukasi keperawatan Pembinaan keperawatan,
pelayanan keperawatan pelayanan dan fasilitasi penyusunan dokumen
keperawatan dengan usulan SDM evaluasi keperawatan
SDM yang kompeten dan kebutuhan SDM
4.1.2 4.1.2.1 4.1.2.1.1
Tersedia dan inventarisasi dan Menyusun daftar
terpeliharanya sarana optimalisasi kebutuhan dan
prasarana kerja sumberdaya Pengaturan pengelolaan
keperawatan keperawatan sumberdaya
4.2 4.2.1 4.2.1.1 4.2.1.1.1
Meningkatkan kualitas Tersedianya Koordinasi dan Mendukung dan
rencana pengembangan perencanaan fasilitasi proses mendorong proses
keperawatan keperawatan yang perencanaan perencanaan keperawatan
tertib keperawatan
4.2.2 4.2.2.1 4.2.2.1.1
Terwujudnya Koordinasi,konsolidasi Mengembangkan sistim
administrasi dan dan sinkronisasi informasi terpadu, dan
manajemen antara manajemen evaluasi keperawatan
keperawatan yang dan pelaksana secara berkala
tertib dalam pelayanan
implementasi keperawatan
keperawatan
profesional
VISI
Rumah Sakit Jiwa Dambaan Masyarakat Dengan MutuTerkini
Misi 4:
Meningkatkan kelancaran dan kemudahan pelayanan keperawatan profesional untuk mencapai kepuasan
pelanggan
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
66
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Perubahan pengelolaan keuangan menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sejak tahun 2012 berimplikasi pada perubahan
pola pembiayaan di RSJ Provinsi. Untuk pembiayaan operasional bersumber dari
pendapatan fungsional BLUD (DPA-BLUD), sedangkan pembiayaan bersumber dari
APBD diperuntukkan untuk belanja program kesehatan jiwa dan investasi, begitu pula
pembiayaan yang bersumber APBN dalam bentuk dana Tugas Pembantuan (TP).
Pendapatan BLUD sangat tergantung dari capaian hasil pelayanan dan tarif
pelayanan, sehingga untuk estimasi pendapatan BLUD 5 (lima) tahun kedepan (2014-
2018) dibutuhkan estimasi progres capaian hasil pelayanan 5 tahun juga. Rincian
estimasi progres capaian hasil pelayanan dapat dilihat pada lampiran 2, sedangkan
hasil perhitungan estimasi pendapatan untuk 5 (lima) tahun kedepan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 5.1.
Estimasi Progres Pendapatan BLUD Selama 5 (lima) tahun
Tahun
Sumber Pendapatan
Jumlah Pasien Umum
Pasien Jaminan
Lain-lain
2014 1.911.600.900 5.892.370.657 196.028.443 8.000.000.000
2015 2.502.889.400 7.266.046.044 231.064.556 10.000.000.000
2016 2.870.898.109 8.863.001.740 266.100.151 12.000.000.000
2017 3.220.528.860 10.478.331.825 301.139.315 14.000.000.000
2018 3.623.225.594 12.040.602.098 336.172.308 16.000.000.000
Untuk pembiayaan yang bersumber dari APBD direncanakan untuk membiayai
10 Program RSJ Provinsi NTB. Rincian 5 (lima) program dan kegiatan dengan
anggaran sumber APBD Provinsi NTB diuraikan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Kegiatan yang akan dilaksanakan :
a. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
67
b. Penyediaan Jasa Administrasi Teknis dan Perkantoran
c. Pengadaan alat listrik dan elektronik
2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
kegiatan yang akan dilaksanakan :
a. Pembangunan gedung kantor
b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan yang akan dilaksanakan :
a. Pendidikan dan Pelatihan Formal
4. Program Peningkatan pengembangan sisitim capaian kinerja keuangan
Kegiatan yang akan dilaksanakan :
a. Penyusunan laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
b. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
c. Penyusunan rencana kerja
d. Penyusunan RKA dan DPA
5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
kegiatan yang akan dilaksanakan :
a. Peningkatan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
6. Program Standarisasi Pelayanan RS
Kegiatan yang akan dilaksanakan :
a. Penyusunan standar pelayanan kesehatan
7. Program Pegadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit Mata
Kegiatan yang akan dilaksanakan :
a. Pengadaan alat-alat kesehatan RS
b. Pengadaan obat-obatan RS
c. Pengadaan meubeler
d. Pengadaan perlengkapan rumahtangga RS
e. Pengadaan logistik (makanan pasien)
f. Pengadaan pencetakan administrasi RS
8. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit Mata
Kegiatan yang akan dilaksanakan :
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
68
a. Pemeliharaan rutin/berkala alat kesehatan
b. Pemliharaan rutin/berkala ambulance
c. Pemeliharaan rutin/berkala meubeler
9. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan :
a. Kemitraan asuransi kesehatam masyarakat
b. Kemitraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
c. Kemitraan pengolahan limbah
d. Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis
e. Kemitraan bagi pasien kurang mampu
f. Kemitraan dengan media massa
10. Program Kebijakan dan Manajemen kesehatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan :
a. Penyusunan dokumen pelaporan
Pembiayaan yang bersumber dari pendapatan fungsional BLUD digunakan untuk
Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD di RSJ Provinsi NTB, dengan
kegiatan sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
Kegiatan yang akan dilaksanakan:
a. Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD, yang dibagi dalam 3 kelompok
belanja :
1) Belanja Pegawai
2) Belanja Barang dan Jasa
3) Belanja Modal
Rincian kegiatan, indikator kinerja, target dan pendanaan indikatif akan diuraikan
dalam bentuk RKA (rencana Kerja Anggaran) untuk pembiayaan yang bersumber dari
APBD dan RBA (Rencana Bisnis anggaran) untuk pembiayaan yang bersumber dari
pendapatan fungsional BLUD. Secara umum uraian tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut :
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
79
BAB VI
INDIKATOR KINERJA RSJ PROVINSI YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Dalam RPJMD Provinsi NTB 2013-2018 dibahas permasalahan-
permasalahan pembangunan yang masih dihadapi Provinsi NB ke depan dan
perlu ditangani dengan lebih baik yakni bagaimana membangun masyarakat
berkarakter, mampu mengembangkan budaya dan kearifan lokal, reformasi
birokrasi dan penegakan hukum, pengembangan SDM yang berdaya saing,
pengentasan kemiskinan, pengembangan konektifitas antar wilayah dan tata
ruang, serta pengelolaan lingkungan hidup.
Membangun masyarakat berkarakter dan SDM berdaya saing
membutuhkan masyarakat yang sehat jiwa dan raganya, sehingga salah satu
program prioritas Pemerintah Provinsi NTB adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Hal tersebut juga tertuang dalam salah satu pernyataan
misi RPJMD Provinsi NTB 2013-2018 yakni “meningkatkan mutu sumberdaya
manusia yang berdayasaing melalui optimalisasi pelayanan pendidikan,
kesehatan, keluarga berencana, dan kesejahteraan sosial yang berkualitas,
terjangkau dan berkeadilan gender”. Tujuan pada misi ini adalah menjamin
bahwa aksesibilitas dan kualitas pelayanan sosial dasar termasuk kesehatan
dapat diperoleh masyarakat secara berkeadilan dan tanpa membedakan gender,
dengan sasaran terwujud layanan sosial dasar bermutu, terjangkau dan adil,
serta terwujudnya masyarakat yang sehat dan cerdas.
RSJ Provinsi NTB sebagai salah satu penyedia layanan sosial dasar
untuk masyarakat Provinsi NTB dan sekitarnya, ikut berperan aktif dan
berkontribusi dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran tersebut dengan
program-program dan kegiatannya yang langsung maupun tidak langsung ke
masyarakat. Berikut program kegiatan yang telah disusun RSJ Provinsi beserta
indikator dan target yang telah diselaraskan dengan tujuan dan sasaran RPJMD
Provinsi NTB 2013-2018:
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
80
Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Renstra RSJ Provinsi NTB 2013-2018
Aspek/Indikator Kinerja
RSJ Provinsi NTB Sat
Kondisi Awal (2013)
Target Kinerja Kondisi Akhir No
2014 2015 2016 2017 2018
I PELAYANAN
1 Kepuasan pelanggan meingkat
Nilai
IKM 77 77,5 78 78,5 79 80 80
2 Visite rate (angka pemanfaatan RS) meningkat
% 0,46 0,47 0,49 0,53 0,56 0,59 0,59
3 Kelas RSJ meningkat tipe B B B A A A A
4 RSJ terakreditasi tingkat 5
pelayanan
5 pelayan
an
5 pelayan
an dasar dasar dasar dasar
5 Persentase pasung terlayani
% 100 100 100 100 100 100 100
6 Persentase pasien gangguan jiwa terlayani
% 100 100 100 100 100 100 100
7 Persentase kasus Napza tertangani
% 100 100 100 100 100 100 100
8 Persentase kasus HIV/AIDS tertangani
% 100 100 100 100 100 100 100
9 Persentase korban bencana traumatik tertangani
% 100 100 100 100 100 100 100
10
BOR (tingkat pemanfaatan tempat tidur RS) mencapai standar nasional
% 92 85 85 85 85 85 85
11 Jumlah gedung terbangun
pkt 1 1 3 4 2 4 14
12 Jumlah gedung terpelihara
pkt 1 1 2 2 2 0 7
13 Jumlah pegawai ikut atau terpapar pelatihan
% 80,7 85 85 85 85 85 85
14 Kinerja pegawai meningkat
% 70 71 72 73 74 75 75
II KEUANGAN
1 Cost recovery meningkat % 52,2 54 55 56 57 60 60
2 Pendapatan meningkat Milyar 7,5 8 10 12 14 16 16
3 Kerjasama dengan pihak
ketiga meningkat
Kese
pakat
an
43 45 47 49 50 52 52
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
81
BAB VII
P E N U T U P
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2013-2018 ini disusun dengan pendekatan kombinasi “top down”
dan “bottom up” yang melibatkan seluruh pejabat struktural dan segenap unsur
pimpinan yang ada di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan
demikian diharapkan Renstra ini relevan dengan isu-isu strategis di tingkat
lapangan sampai dengan isu di tingkat koorporat. Secara umum Renstra ini
merupakan hasil pemikiran dan komitmen dari seluruh level dan jajaran Rumah
Sakit Jiwa Provinsi NTB sehingga diharapkan dapat diimplementasikan dengan
baik.
Renstra ini merupakan pedoman bagi manajemen dan unit kerja di
lingkungan Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB dalam menjalankan dan
mengembangkan RSJ Provinsi terutama dalam menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran tahunan. Selain itu, Renstra ini juga akan membantu Rumah Sakit
Jiwa Provinsi NTB untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan para
stakeholder, antara lain pihak pemerintah, DPRD, masyarakat, maupun investor.
Implementasi Renstra selayaknya diikuti dengan pengendalian dalam
bentuk monitoring dan evaluasi untuk menjamin Renstra ini selalu relevan
dengan perkembangan dan kondisi lingkungan. Kemauan melakukan perubahan,
komitmen, konsistensi, dan dukungan sumberdaya organisasi dalam
menjalankan Renstra merupakan kunci agar Renstra ini dapat memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi RSJ Provinsi NTB dan semua pihak.
Akhir kata, semua gambaran kondisi RSJ Provinsi NTB dalam 5 (lima)
tahun mendatang yang dinyatakan dalam Renstra ini merupakan suatu kondisi
yang diproyeksikan akan terjadi berdasarkan asumsi-asumsi operasional dan
finansial. Perubahan asumsi yang cukup signifikan dapat mengakibatkan
gambaran kondisi RSJ Provinsi NTB dan pencapaian kinerjanya berbeda dari
perkiraan semula, sehingga penyesuaian atau revisi lebih lanjut dari Renstra ini
mungkin dilaksanakan.
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nusa Tenggara Barat
Rencana Strategis RSJ Provinsi 2013-2018
82
Semoga program kerja RSJ Provinsi NTB sampai dengan tahun 2018
lebih terarah dan terukur sesuai ketentuan yang berlaku, dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras serta memberi sumbangsih nyata bagi
upaya segenap komponen dalam memantapkan kebijakan, dan mendukung visi
dan misi Pemerintah Daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan kesehatan jiwa di Provinsi Nusa Tenggara Barat.