kata pengantar - dishub.bantenprov.go.id dishub 2017.pdf · kata pengantar assalamu’alaikum...
TRANSCRIPT
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas Perhubungan
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017 ini dapat disusun sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 Pasal 15 ayat 2
pada poin b serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2007.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat di
Bidang Perhubungan Provinsi Banten telah berupaya melakukan berbagai
langkah pembangunan selama tahun 2017. Berbagai langkah tersebut pada
akhirnya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Selama kurun waktu Tahun Anggaran 2017 Dinas Perhubungan provinsi
Banten telah mencatat beberapa kemajuan dan keberhasilan dalam
melaksanakan kegiatan, walaupun demikian masih ada kekurangan yang
perlu mendapatkan catatan/perhatian untuk masa yang akan datang.
Terkait dengan hal tersebut diatas, Dinas Perhubungan Provinsi Banten
merasa perlu dan berkewajiban menyampaikan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) atas pelaksanaan kegiatan pada tahun 2017
dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LKPJ) atas
pelaksanaan kegiatan pada tahun 2017 dengan menyampaikan laporan
pencapaian kinerja dalam bentuk Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Dinas Perhubungan Provinsi banten Tahun Anggaran 2017.
Akhir kata semoga laporan pertanggungjawaban (LKPJ) ini dapat
bermanfaat khususnya dalam rangka pembangunan bidang perhubungan dan
kominfo.
Serang, Januari 2018
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi
Banten
REVRI AROES
Pembina Utama Madya
NIP. 19580701 198811 1 002
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iv DAFTAR GAMBAR v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Hukum…………………………………………………………………………….. Bab I-1 1.2 Kelembagaan Dinas Perhubungan................................. Bab I-2 1.3 Sumber Daya Aparatur……………………………………................... Bab I-9 1.4 Sarana dan Prasarana……………………………………………………………….. Bab I-13 BAB II RENCANA DAN STRATEGI 2.1 Visi dan Misi………………………………………………………………………………. Bab II-1 2.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD……………………………. Bab II-2 2.3 Strategi dan Arah Kebijakan Daerah………………………………………… Bab II-5 2.4 Program dan Indikasi Kegiatan ………………………………………………… Bab II-14 BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN 3.1 Belanja Tidak Langsung (BTL) dan Belanja Langsung (BL)………. Bab III-1 3.2 Rencana dan Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan…………. Bab III-4 3.3 Permasalahan dan Solusi Penyerapan Anggaran………………………. Bab III-7 3.4 Pengelolaan dan Capaian Pendapatan……………………………………… Bab III-8 BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH 4.1 Urusan Wajib Yang Dilaksanakan……………………………………………… BAB IV-1 1. Program dan Kegiatan………………………………………………………… BAB IV-1 2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan……………………. BAB IV-5 3. Capaian Kinerja Program dan Kegiatan…………………………….. BAB IV-9 4.2 Permasalahan dan Solusi…………………………………………………………… BAB IV-14 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 5.1 Tugas Pembantuan yang Diterima……………………………………………. BAB V-1 A. Dasar Hukum………………………………………………………………………. BAB V-1 B. Instansi Pembantu Yang Diterima……………………………………… BAB V-3 C. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan………… BAB V-3 D. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Dilaksanakan…… BAB V-3 5.2 Tugas Pembantuan yang Diberikan Kepada Daerah Bawahan…. BAB V-4 BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………… BAB VI-1 6.2 Hal – Hal yang Harus Diperhatikan……………………………………………. BAB VI-2
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data Sarana dan Prasarana pada Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Per Januari 2018.………………………………………………………. BAB I-13
1.2 Kendaraan Dinas pada Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Per Januari 2018…………………............................................ BAB I-13
2.1 Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan Status Pegawai dan Jenis Kelamin .............………………………………….. BAB II-9
2.2 Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan Pelatihan Penjejangan......................................................... BAB II- 10
2.3 Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan Tingkat Pendidikan.. BAB II- 11 2.4 Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan Golongan............. BAB II- 12 2.5 Aset Dinas Perhubungan Provinsi Banten......................... BAB II- 13 3.1 Belanja Tidak Langsung Pada Dinas Perhubungan Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2017…………….............................. BAB III-1 3.2 Belanja Langsung Pada Dinas Perhubungan Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2017................................……………………. BAB III-2 3.3 Rencana dan Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Pada
Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017………………………………………………………............................ BAB III-4
3.4 Realisasi pendapatan Pada Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017................................……………………. BAB III-8
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan …………………………….. BAB I-8 2.2 Grafik Piramida Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan
Golongan …………………………….................................
BAB II-12
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan Laporan Laporan Kinerja
Pertanggungjawaban (LKPJ) pada Dinas Perhubungan Provinsi
Banten adalah :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Banten (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemerikasaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5589)
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 2
7. Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 03 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat
(Lembaran Negara Republik Indoonesia Tahun 2007 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
9. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2006 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Seri_E);
10. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten (Lembaran
Daerah Provinsi Banten Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 66).
11. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran
2017 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2017 Nomor 1).
12. Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang
kedudukan, tugas pokok, fungsi, tipe, susunan organisasi dan
tata kerja perangkat daerah Provinsi Banten (Berita Daerah
Provinsi Banten Tahun 2016 Nomor 83)
13. Peraturan Gubernur Banten Nomor 86 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten (Berita Daerah Provinsi
Banten Tahun 2016 Nomor 86)
1.2 Kelembagaan Dinas Perhubungan
a. Tugas dan Fungsi
Pasal 2 Ayat 1 Perda Nomor 3 Tahun 2016 menyatakan bahwa
Dinas Perhubungan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang perhubungan.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 3
Tugas Dinas Perhubungan Provinsi Banten diatur menurut
Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 Tanggal 22
Desember 2016 tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi, tipe,
susunan organisasi dan tata kerja perangkat daerah Provinsi Banten,
sebagai berikut :
1) Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah; mempunyai tugas pokok membantu
gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang
Perhubungan dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah provinsi.
2) Fungsi dan wewenang Dinas Perhubungan Provinsi Banten :
a. Penetapan rencana induk jaringan LLAJ Provinsi;
b. Penyediaan perlengkapan jalan di jalan provinsi;
c. Pengelolaan terminal penumpang tipe B;
d. Pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk
jaringan jalan provinsi;
e. Persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas untuk jalan
provinsi;
f. Penyelenggaraan Audit dan inspeksi keselamatan LLAJ di
jalan provinsi;
g. Penyediaan angkutan umum untuk jasa angkutan orang
dan/atau barang antar kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi;
h. Penetapan kawasan perkotaan untuk pelayanan angkutan
perkotaan yang melampaui batas 1 (satu) Daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi;
i. Penetapan rencana umum jaringan trayek antar kota dalam
Daerah provinsi dan perkotaan yang melampaui batas 1 (satu)
Daerah kabupaten/kota;
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 4
j. Penetapan rencana umum jaringan trayek pedesaan yang
melampaui 1 (satu) Daerah kabupaten dalam 1 (satu) Daerah
provinsi;
k. Penetapan wilayah operasi angkutan orang dengan
menggunakan taksi dalam kawasan perkotaan yang wilayah
operasinya melampaui Daerah kota/kabupaten dalam 1 (satu)
Daerah provinsi;
l. Penerbitan rekomendasi izin penyelenggaraan angkutan
orang dalam trayek lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1
(satu) Daerah provinsi;
m. Penerbitan rekomendasi izin penyelenggaraan angkutan taksi
yang wilayah operasinya melampaui lebih dari 1 (satu)
Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi;
n. Penetapan tarif kelas ekonomi untuk angkutan orang yang
melayani trayek antarkota dalam Daerah provinsi serta
angkutan perkotaan dan perdesaan yang melampaui 1 (satu)
Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi;
o. Penerbitan rekomendasi izin usaha angkutan laut bagi badan
usaha yang berdomisili dalam wilayah dan beroperasi pada
lintas pelabuhan antar-Daerah kabupaten/ kota dalam
wilayah Daerah provinsi;
p. Penerbitan rekomendasi izin usaha angkutan laut pelayaran
rakyat bagi orang perorangan atau badan usaha yang
berdomisili dan yang beroperasi pada lintas pelabuhan antar-
Daerah kabupaten/kota dalam Daerah provinsi, pelabuhan
antar-Daerah provinsi, dan pelabuhan internasional;
q. Penerbitan rekomendasi izin trayek penyelenggaraan
angkutan sungai dan danau untuk kapal yang melayani trayek
antar Daerah kabupaten/kota dalam Daerah provinsi yang
bersangkutan;
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 5
r. Penetapan lintas penyeberangan dan persetujuan
pengoperasian kapal antar-Daerah kabupaten/kota dalam
Daerah provinsi yang terletak pada jaringan jalan provinsi
dan/atau jaringan jalur kereta api provinsi;
s. Penetapan lintas penyeberangan dan persetujuan
pengoperasian untuk kapal yang melayani penyeberangan
lintas pelabuhan antar Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu)
Daerah provinsi;
t. Penerbitan rekomendasi izin usaha jasa terkait berupa
bongkar muat barang, jasa pengurusan transportasi,
angkutan perairan pelabuhan, penyewaan peralatan angkutan
laut atau peralatan jasa terkait dengan angkutan laut, tally
mandiri, dan depo peti kemas;
u. Penetapan tarif angkutan penyeberangan penumpang kelas
ekonomi dan kendaraan beserta muatannya pada lintas
penyeberangan antar Daerah kabupaten/kota dalam Daerah
provinsi;
v. Penetapan rencana induk dan DLKR/DLKP pelabuhan
pengumpan regional;
w. Pembangunan, penerbitan rekomendasi izin pembangunan
dan pengoperasian pelabuhan pengumpan regional;
x. Pembangunan dan penerbitan rekomendasi izin pelabuhan
sungai dan danau yang melayani trayek lintas Daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi;
y. Penerbitan rekomendasi izin usaha badan usaha pelabuhan di
pelabuhan pengumpan regional;
z. Penerbitan rekomendasi izin pengembangan pelabuhan untuk
pelabuhan pengumpan regional;
aa. Penerbitan rekomendasi izin pengoperasian pelabuhan
selama 24 jam untuk pelabuhan pengumpan regional;
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 6
bb. Penerbitan rekomendasi izin pekerjaan pengerukan di
wilayah perairan pelabuhan pengumpan regional;
cc. Penerbitan rekomendasi izin reklamasi di wilayah perairan
pelabuhan pengumpan regional;
dd. Penerbitan rekomendasi izin pengelolaan terminal untuk
kepentingan sendiri (TUKS) di dalam DLKR/DLKP pelabuhan
pengumpan regional;
ee. Penetapan rencana induk perkeretaapian provinsi;
ff. Penerbitan rekomendasi izin usaha, izin pembangunan dan
izin operasi prasarana perkeretaapian umum yang jaringan
jalurnya melintasi batas Daerah kabupaten/kota;
gg. Penetapan jaringan jalur kereta api yang jaringannya
melebihi wilayah 1 (satu) Daerah kabupaten/kota dalam 1
(satu) Daerah provinsi;
hh. Penetapan kelas stasiun untuk stasiun pada jaringan jalur
kereta api provinsi;
ii. Penerbitan rekomendasi izin operasi sarana perkeretaapian
umum yang jaringan jalurnya melintasi batas Daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi;
jj. Penetapan jaringan pelayanan perkeretaapian pada jaringan
jalur perkeretaapian provinsi;
kk. Penerbitan rekomendasi izin pengadaan atau pembangunan
perkeretapian khusus, izin operasi, dan penetapan jalur
kereta api khusus yang jaringannya melebihi 1 (satu) Daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi;
ll. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait
dengan tugas dan fungsinya.
Tipologi Dinas Perhubungan Tipe A terdiri dari atas 1 (satu)
sekretariat dan 4 (empat) bidang. Sekretariat terdiri atas 3 (tiga)
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 7
sub bagian. Masing-masing bidang sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) terdiri atas 3 (tiga) seksi.
Susunan organisasi Dinas Perhubungan terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris, terdiri atas :
1) Kepala Sub Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan;
2) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3) Kepala Sub Bagian Keuangan.
c. Kepala Bidang Angkutan dan Teknik Sarana Prasarana, terdiri atas
:
1) Kepala Seksi Angkutan Penumpang;
2) Kepala Seksi Angkutan Barang, Perkeretaapian dan
Multimoda;
3) Kepala Seksi Teknik Sarana dan Prasarana.
d. Kepala Bidang Lalulintas, terdiri atas :
1) Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalulintas Jalan;
2) Kepala Seksi Bina Keselamatan Transportasi Darat;
3) Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian LLAJ.
e. Kepala Bidang Pengembangan Transportasi, terdiri atas :
1) Kepala Seksi Pengembangan Prasarana Transportasi;
2) Kepala Seksi Pengembangan Sarana Transportasi dan
Perlengkapan Jalan;
3) Kepala Seksi Pengembangan Jaringan Pelayanan Transportasi.
f. Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara, terdiri atas :
1) Kepala Seksi Perhubungan Udara;
2) Kepala Seksi Kepelabuhan dan ASDP;
3) Kepala Seksi Angkutan Laut dan Keselamatan Pelayaran.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
h. Jabatan Fungsional.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 8
Adapun Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi
Banten, sebagai mana pada Gambar 1.1 di bawah ini
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan (Sumber Peraturan
Gubernur Nomor 83 Tahun 2016)
Saat ini Dinas Perhubungan memiliki 1 (satu) Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) yang pembentukannya melalui Peraturan
Gubernur Nomor 86 Tahun 2016 tentang tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Banten, yaitu UPT Pelayanan Perhubungan
Darat Serang berkedudukan di Kota Serang dengan wilayah kerja
seluruh Provinsi Banten;
SEKRETARIS
SUB BAGIAN
PROGRAM, EVALUASI DAN
PELAPORAN
SUB BAGIAN
UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN
KEUANGAN
BIDANG
ANGKUTAN DAN
TEKNIK SARANA
PRASARANA
SEKSI
ANGKUTAN PENUMPANG
SEKSI ANGKUTAN BARANG,
PERKERETAAPIAN DAN
MULTIMODA
BIDANG
PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI
SEKSI
PENGEMBANGAN PRASARANA
TRANSPORTASI
SEKSI
PENGEMBANGAN SARANA TRANSPORTASI DAN
PERLENGKAPAN JALAN
BIDANG
LALU LINTAS
SEKSI MANAJEMEN DAN
REKAYASA LALULINTAS JALAN
SEKSI
BINA KESELAMATAN TRANSPORTASI
DARAT
SEKSI PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN LLAJ
SEKSI PENGEMBANGAN
JARINGAN PELAYANAN
TRANSPORTASI
SEKSI TEKNIK SARANA DAN
PRSARANA
BIDANG
PERHUBUNGAN LAUT
DAN UDARA
SEKSI
PERHUBUNGAN UDARA
SEKSI KEPELABUHANAN DAN ASDP
SEKSI ANGKUTAN LAUT DAN
KESELAMATAN
PELAYARAN
KEPALA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
UPT
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 9
1.3 Sumber Daya Aparatur
Pegawai pada Dinas Perhubungan Provinsi Banten berdasarkan
data terakhir pada bulan Agustus Tahun 2017 berjumlah 454 orang.
Dari jumlah tersebut 120 orang atau 26% berstatus ASN (Aparatur
Sipil Negara), sedangkan 334 orang atau 76% berstatus Non ASN (TKK
dan TKS).
Tabel 2.1.
Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan Status Pegawai dan Jenis Kelamin
No. Status Pegawai Jumlah Pegawai
% Laki-Laki Perempu
an
1. Aparatur Sipil
Negara (ASN)
120 26 102 18
2. Non Aparatur Sipil
Negara (Non ASN)
334 74 280 54
Jumlah 454 100 382 72
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Tahun 2017
Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Perhubungan Provinsi
Banten yang menempati Jabatan Struktural ysng sudah mendapatkan
Pelatihan Penjejangan berjumlah 24 orang atau 20% dari total ASN di
Dinas Perhubungan dapat dilihat pada tabel 2.2.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 10
Tabel 2.2. Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan
Pelatihan Penjejangan
No. Jabatan Struktural Jumlah
ASN Pelatihan
Penjejangan Jumlah Pegawai
1. Eselon II A
(Kepala Dinas)
1 SPAMA 1
2. Eselon III A
(Sekdis/Kepala Bidang)
5 DIKLATPIM Tk. III 5
3. Eselon III B
(Kepala UPT)
1 DIKLATPIM Tk. III 1
4. Eselon IV
(Kasubag/Kasi)
18 DIKLATPIM Tk. III 2
DIKLATPIM Tk. IV 16
5. Fungsional Umum 95
Jumlah 120 25
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Tahun 2017
Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai ASN di Dinas
Perhubungan Provinsi Banten menunjukkan 83 orang atau 69,16%
telah menamatkan pendidikan kesarjanaan (D.III hingga S2),
sedangkan 37 orang atau 30,84% ASN lainnya masih memiliki tingkat
pendidikan non kesarjaanaan (D.II hingga SLTP). ASN dengan tingkat
pendidikan non kesarjanaan pada dasarnya memiliki tingkat kesiapan
individu yang masih kurang memadai terhadap kebutuhan
penyelenggaraan tugas kedinasan, khususnya diluar urusan
administrasi perkantoran dan ketatausahaan. Seperti perencanaan,
pengendalian, evaluasi. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa
kebutuhan terhadap peningkatan kompetensi SDM di lingkungan
Dinas Perhubungan Provinsi Banten masih sangat diperlukan, baik
kebutuhan untuk mengenyam jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
maupun kebutuhan terhadap pendidikan dan pelatihan teknis dan
fungsional.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 11
Tabel 2.3.
Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat
Pendidikan
ASN Non ASN
Jumlah Pegawai
Prosentase
Jumlah Pegawai
Prosentase
1. S-2 23 19,17 - -
2. S-1 49 40,83 89 26,65
3. D-IV 1 0,83 - -
4. D-III 10 8,33 15 4,49
5. D-II 11 9,17 - -
6. SLTA/SMK 21 17,50 223 66,77
7. SLTP/Sederajat 5 4,17 5 1,50
8. SD/Sederajat - - 2 0,60
Jumlah Total 120 334
Prosentase Total
100 100
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Tahun 2017
Berdasarkan golongan Aparatur Sipil Negara (ASN)
dilingkungan Dinas Perhubungan Provinsi Banten pada tahun 2017
berjumlah 120 orang dengan diperinci jumlah pegawai laki-laki 102
orang, jumlah pegawai perempuan 18 orang. Adapun pembagian
menurut pangkat/golongan, pada tabel dan grafik berikut :
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 12
Tabel 2.4. Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan Golongan
No. Status
Golongan/Ruang
I II III IV Jumlah
a b c d a b c d a b c d a b c d
1. Laki-Laki - - 6 - 20 1 4 4 7 17 16 14 7 5 - 1 102
2. Perempuan - - - - - 1 - 2 1 6 2 5 1 - - - 18
Jumlah - - 6 - 20 2 4 6 8 23 18 19 8 5 - 1 120
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Tahun 2017
Adapun pegawai pendukung dilingkungan Dinas Perhubungan
Provinsi Banten pada tahun 2017 berjumlah 334 orang dengan
diperinci jumlah pegawai laki-laki 280 orang, jumlah pegawai
perempuan 74 orang. Menurut jenis tugas adalah sebagai berikut :
satuan keamanan (satpam), penjaga pintu perlintasan kereta api
(PJL), petugas pembantu penata administrasi, petugas gatur lalin,
pengemudi kendaraan dinas (sopir pimpinan OPD dan operasional),
pramubakti, petugas kebun.
I A
I B
I C
I D
I I A
I I B
I I C
I I D
I I I A
I I I B
I I I C
I I I D
I VA
I VB
I VC
I VD
Laki
Perempuan
Gambar 2.2. Grafik Piramida Pegawai Dinas Perhubungan Berdasarkan Golongan
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 13
1.4 Sarana dan Prasarana
Sumber daya lainnya seperti peralatan, perlengkapan baik
berupa aset bergerak maupun tidak bergerak dapat dilihat pada
Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Aset Dinas Perhubungan Provinis Banten
(data Desember 2017)
NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN KET.
1 2 3 4 5
1 HONDA CR-V Tahun 2011 1 Unit
2 TOYOTA Soluna Tahun 2002 1 Unit proses penghapusan
3 TOYOTA Kijang Pick Up Tahun 2001 1 Unit proses penghapusan
4 TOYOTA Kijang Pick Up Tahun 2003 1 Unit proses penghapusan
5 TOYOTA Kijang Mini Bus Tahun 2002 1 Unit proses penghapusan
6 TOYOTA Avanza Tahun 2013 1 Unit
7 MITSUBISHI Kuda Tahun 2003 1 Unit proses penghapusan
8 MITSUBISHI Kuda Tahun 2005 2 Unit proses penghapusan
9 SUZUKI Futura Tahun 2004 1 Unit proses penghapusan
10 TOYOTA Rush Tahun 2011 2 Unit
11 TOYOTA Rush Tahun 2012 5 Unit
12 TOYOTA Hilux 2011 1 Unit
13 MITSUBISHI Colt Diesel (derek) Th.
2003
1 Unit proses penghapusan
14 HINO Dutro (crane) Tahun 2012 1 Unit
15 NISAN Navara Tahun 2008 1 Unit
16 NISAN Navara Tahun 2013 1 Unit
17 MITSUBISHI PAJERO SPORT Th. 2014 1 Unit
18 TOYOTA FORTUNER Tahun 2014 1 Unit
19 ISUZU NKR 55 Tahun 2014 1 Unit
20 TOYOTA Hilux Double Cabin Th. 2015 3 Unit
21 MITSUBISHI Pajero Sport Tahun 2015 1 Unit
22 TOYOTA HIACE Tahun 2015 1 Unit
23 HINO (Kendaraan AWP) Tahun 2015 1 Unit
24 TOYOTA RUSH Tahun 2015 2 Unit
25 TOYOTA New ALTIS tahun 2016 1 Unit
26 TOYOTA Hilux Double Cabin Th. 2016 4 Unit
27 TOYOTA All New FORTUNER Th. 2016 2 Unit
28 TOYOTA Avanza Veloz Tahun 2016 1 Unit
29 TOYOTA Hilux Single Cabin Th. 2016 2 Unit
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 14
NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN KET.
1 2 3 4 5
30 Suzuki New Ertiga Tahun 2016 1 Unit
31 TOYOTA Grand New Avanza Veloz Tahun 2016
1 Unit
32 MITSUBISHI New AUTLANDER Sport Tahun 2016
2 Unit
33 FORD Ranger Tahun 2005 1 Unit proses penghapusan
34 KAWASAKI KLX 150 Tahun 2015 8 Unit
35 KAWASAKI KLX 150 Tahun 2013 3 Unit
36 HONDA Mega Pro Tahun 2004 1 Unit proses penghapusan
37 HONDA Mega Pro Tahun 2005 1 Unit proses penghapusan
38 HONDA Win Tahun 2001 4 Unit proses penghapusan
39 HONDA Win Tahun 2003 2 Unit proses penghapusan
40 HONDA Win Tahun 2004 1 Unit proses penghapusan
41 HONDA Win Tahun 2005 2 Unit proses penghapusan
42 HONDA Supra 100 Tahun 2001 1 Unit proses penghapusan
43 HONDA Supra X 125 Tahun 2009 3 Unit
44 HONDA Supra X 125 Tahun 2010 2 Unit
45 HONDA Revo Tahun 2011 2 Unit
46 YAMAHA TJM 1300 CCTahun 2014
(PATROLI)
2 Unit pinjam pakai Polda
Banten
47 SUZUKI Thunder Tahun 2002 2 Unit proses penghapusan
48 SUZUKI Thunder Tahun 2005 2 Unit proses penghapusan
49 HONDA MegaPro Tahun 2015 3 Unit proses penghapusan
50 HIONDA Vario 150 Tahun 2016 11 Unit
51 KAWASAKI Versys 650 Tahun 2016 7 Unit
52 HONDA ALL New CB150R Th. 2016 4 Unit
53 Pendingin ruangan/AC 102 Unit
54 Pendingin ruangan/AC Standing 9 Unit
55 Mesin Foto Copy 9 Unit
56 Personal Komputer/Desktop 140 Unit
57 Komputer Note Book 78 Unit
58 Printer 145 Unit
59 Sound System 4 Set
60 Repeater 5 Unit
61 Handy Talky/HT 38 Unit
62 Radio VHF 54 Unit
63 Telepon/Faximile 13 Unit
64 Aerial Monitoring System (Drone) 2 Paket
65 Gedung Kantor 1.650 M2
66 Taman kantor 7.500 M2
67 Jaringan air 1 Paket
68 Genset dan Instalasi Listrik 1 Unit
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab I - 15
NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN KET.
1 2 3 4 5
69 Jaringan Internet 1 Paket
70 Paku Jalan 8.330 Buah kondisi bisa berubah
71 Marka Jalan 163628 M' kondisi bisa berubah
72 Traffic Light 11 Unit 1 Unit Portable
73 Warning Light 103 Unit
74 Rambu Lalu Lintas Standar 2.990 Unit
75 Rambu Lalu Lintas Tiang F 420 Unit
76 RPPJ/RPPJ Peringatan 220 Unit
77 Pagar Pengaman Jalan (Guard Rail) 3.248 M'
78 Deliniator 2.340 Buah
79 Road Barrier Portable 138 Buah kondisi bisa berubah
80 Water Block 725 Buah kondisi bisa berubah
81 Cermin Tikungan 172 Unit kondisi bisa berubah
82 Traffic Cone 440 Buah kondisi bisa berubah
83 Zona Selamat Sekolah (ZoSS) 11 Lokasi kondisi bisa berubah
84 Rambu Chevron 120 Unit
85 Penerangan Jalan Umum (PJU) Solar
Cell
360 Unit Single Arm
86 Penerangan Jalan Umum (PJU)
Konvensional
240 Unit Single Arm dan
Double Arm (Total
300 Lampu)
87 Timbangan Kendaraan Bermotor 1 Unit
88 Bangunan Gedung (Barak Dalop,
Bengkel, Penyimpanan Aset)
3 Unit
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Tahun 2017
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 1
BAB II
RENCANA DAN STRATEGI
2.1 Visi dan Misi
Visi merupakan gambaran keinginan dimasa yang akan datang,
sedangkan misi merupakan pernyataan dan atau langkah-langkah
yang akan dilakukan untuk pencapaian visi. Berdasarkan Renstra
2012-2017 Kelembagaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten yang merupakan salah
satu lembaga Pemerintah Daerah tentu memiliki visi dan misi. Visi
dan Misi Dishubkominfo tersebut dalam rangka ikut andil
mewujudkan visi dan misi Pemerintah Provinsi Banten yaitu
terwujudnya ”RAKYAT BANTEN SEJAHTERA BERLANDASKAN IMAN
DAN TAQWA”. Harapan tersebut merupakan puncak ukuran
keberhasilan yang dicita-citakan dalam penyelenggaraan
pembangunan dan pemerintahan. Rakyat Banten Sejahtera
diantaranya ditekankan pada meningkatnya keberdayaan
pemerintah daerah, yang dalam penafsirannya diantaranya dapat
artikan sebagai harapan terhadap semakin meningkatnya seluruh
lini yang pada akhirnya diharapkan dapat memenuhi kesejahteraan
masyarakat Banten.
Mengacu pada harapan tersebut di atas, Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten dituntut untuk mampu
mengejawantahkan Visi Pembangunan Banten 2012-2017, melalui
penetapan visi kelembagaan sebagai ukuran keberhasilan (keadaan)
yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang sejalan
dengan isu strategis yang dihadapi dan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
Ukuran keberhasilan yang akan dicapai Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten pada periode 2012-2017
selain dijiwai oleh harapan terwujudnya Banten Sejahtera, tentunya
juga dilandasi oleh ‘Isu Strategis’ sebagai fokus pembangunan yang
dihadapi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya di masa
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 2
mendatang. Isu strategis yang dihadapi terorientasi pada kapasitas
kelembagaan dan sumber daya manusia Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten serta upaya
peningkatan pelayanan yang berkualitas dalam bidang Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika kepada masyarakat.
Untuk itu, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Provinsi Banten menetapkan Visi 2012-2017 sebagai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan, yaitu:
“TERWUJUDNYA PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG HANDAL”
Dalam rangka mewujudkan visi Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Provinsi Banten 2012-2017 maka perlu ditetapkan
misi sebagai upaya-upaya umum yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Berkaitan dengan penetapan misi Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten 2012-
2017, maka perlu diperhatikan Misi Pembangunan Banten 2012-2017
yang terkait atau sejalan dan perlu diaktualisasikan oleh Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten.
Untuk itu, dalam mengapresiasikan upaya mendukung
pelaksanaan misi pembangunan Provinsi Banten 2012-2017, maka
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten
menetapkan Misi 2012-2017 sebagai berikut:
1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia
aparatur menuju tata pemerintahan yang baik, bersih, dan
profesional yang berorientasi pada pelayanan publik.
2. Meningkatkan pelayanan perhubungan yang handal, aman,
nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan.
3. Meningkatkan pelayanan komunikasi dan informatika yang
handal, aman, terjangkau dan ramah lingkungan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, yang secara substantif merubah beberapa
kewenangan Pemerintah dengan Pemerintah Daerah, sehingga
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 3
dilakukan kembali penataan kelembagaan Organisasi Pemerintah
Daerah Provinsi Banten.
Melalui Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten telah
dibentuk Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi Banten.
Dalam Peraturan Daerah tersebut, yang semula Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika dipisah menjadi dua OPD yaitu Dinas
Perhubungan dan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan
Persandian.
Dengan dipisahnya dua OPD tersebut maka misi Dinas
Perhubungan menyesuaikan dengan Misi Gubernur terpilih yang
terdapat dalam RPJMD Provinsi Banten 2017 -2022 yaitu :
1. Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Gonernance).
2. Membangun dan meningkatkak kualitas infrastruktur.
3. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Pendidikan
berkualitas;
4. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan Kesehatan
berkualitas;
5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
2.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perhubungan
Tujuan dan sasaran ditetapkan guna menjabarkan atau
implementasi dari pernyataan misi sebagai hasil akhir yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Maksud
ditetapkannya tujuan dan sasaran tersebut mengacu kepada
pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat
menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.
Dinas Perhubungan sebagai salah satu perangkat daerah
dengan tugas pokok dan fungsi dibidang transportasi berkewajiban
untuk mewujudkan kelembagaan pemerintahan daerah yang
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 4
berakhlakul karimah, efektif, efisien, transparan, akuntabel,
berintegritas, berkompetensi serta melayani masyarakat.
Untuk mewujudkan kondisi tersebut diatas, Dinas
Perhubungan menetapkan tujuan tata kelola pemerintahan yang baik
sebagai berikut :
1. Menyiapkan aparatur yang memiliki integritas dan profesional;
2. Menyiapkan sarana prasarana pendukung dan mewujudkan
pelaksanaan kinerja yang optimal;
3. Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat,
akuntabel.
Adapun sasarannya sebagai berikut :
1. Meningkatnya kemampuan aparatur dalam menangani
permasalahan transportasi;
2. Terselenggarannya pelaksanaan program dan kegiatan sesuai
indikator kinerja utama (IKU) bidang transportasi;
3. Dapat mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan pekerjaan
dengan laporan keuangan yang wajar, akurat, dan akuntabel.
Sedangkan tujuan meningkatnya infrastruktur daerah yang
berkualitas dalam mendukung kelancaran arus barang, orang dan
jasa yang berorientasi pada peningkatan pembangunan wilayah dan
perekonomian daerah dengan cara :
1. Tersedianya regulasi, pedoman standar pelayanan transportasi;
2. Terciptanya pelayanan sistem transportasi yang visioner dan
kompatible;
3. Tersedianya prasarana dan fasilitas transportasi yang memadai;
4. Tersedianya sarana angkutan umum yang aman dan nyaman;
Dengan sasaran :
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 5
1. Menyusun regulasi, pedoman standar pelayanan transportasi;
2. Menciptakan kemudahan penggunaan integrasi antarmoda
transportasi;
3. Penggunan teknologi digital dan ramah lingkungan;
4. Menyediakan prasarana dan fasilitas transportasi sesuai
kebutuhan;
5. Mengembangkan sarana angkutan umum yang aman dan nyaman;
6. Penanganan kemacetan lalu lintas di wilayah Provinsi Banten;
7. Mengendalikan angkutan orang/barang di wilayah Provinsi Banten.
2.3 Strategi dan Arah Kebijakan Daerah
1. STRATEGI
Strategi merupakan keseluruhan cara atau langkah dengan
penghitungan yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi
persoalan. Cara atau langkah dirumuskan lebih bersifat makro
dibandingkan dengan “teknik“ yang lebih sempit, dan merupakan
rangkaian kebijakan. Sehingga strategi merupakan cara mencapai
tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-
kebijakan dan program-program, antara lain :
a. Meningkatnya kemampuan aparatur dalam menangani
permasalahan transportasi dengan menugaskan aparatur
untuk mengikuti Diklat Teknis maupun Diklat non Teknis
juga.
b. Terselenggarannya pelaksanaan program dan kegiatan sesuai
indikator kinerja utama (IKU) bidang transportasi dengan
melaksanakan program dan kegiatan sesuai perencanaan
waktu dan target yang ditentukan.
c. Dapat mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan
pekerjaan dengan laporan keuangan yang wajar, akurat, dan
akuntabel dengan melakukan pengawasan, evaluasi dan
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 6
pelaporan program-kegiatan baik fisik maupun keuangan
secara periodik dan terpadu.
d. Menyusun regulasi, pedoman standar pelayanan transportasi.
dengan menerbitkan peraturan-peraturan pemerintah daerah
yang mendukung kelancaran pelakasanaan program dan
kegiatan.
e. Menciptakan kemudahan penggunaan integrasi antarmoda
transportasi dengan menyiapkan sarana prasarana
transportasi yang aman, lancar, tertib dan terkendali pada
jaringan maupun simpul, sehingga mempermudah pengguna
jasa transportasi beralih antarmoda.
f. Penggunan teknologi digital dan ramah lingkungan dengan
memanfaatkan teknologi informasi digital dalam
pengoperasian sarana prasarana transportasi.
g. Menyediakan prasarana dan fasilitas perhubungan sesuai
kebutuhan dengan menyediakan prasarana transportasi yang
layak dan memadai sehingga bisa memberikan kenyamanan
bagi pengguna jasa.
h. Mengembangkan sarana angkutan umum yang aman dan
nyaman khususnya angkutan umum massal dengan tarif
relatif terjangkau, sehingga dapat menarik kembali pengguna
transportasi umum yang sempat beralih ke kendaraan pribadi
termasuk sepeda motor.
i. Penanganan kemacetan lalu lintas dengan melengkapi
fasilitas perlengkapan jalan (rambu-rambu lalu lintas, marka
jalan), rekayasa lalu lintas, penertiban parkir, pengendalian
angkutan barang/penumpang, dan penempatan petugas
pengurai kemacetan pada lokasi rawan kemacetan.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 7
j. Pengaman jalan provinsi dengan cara mengendalikan
angkutan barang yang melebihi tonase dan dimensi
kendaraan.
2. ARAH KEBIJAKAN
Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk
mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau
maksud tertentu. Oleh karena itu, kebijakan pada dasarnya
merupakan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman,
pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun
pelaksanaan program dan kegiatan guna tercapainya kelancaran
dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan
misi, yaitu :
a. Manajemen Lalu lintas
Perkembangan lalu lintas di Provinsi Banten terus meningkat
dengan cepat, tidak memungkinkan terakomodir oleh
pertumbuhan pembangunan jalan-jalan baru. Untuk itu perlu
diterapkan langkah-langkah manajemen lalu lintas untuk
memanfaatkan prasarana jalan yang ada secara optimal.
Manajemen lalu lintas adalah pengelolaan dan pengendalian
lalu lintas dengan menggunakan optimasi penggunaan prasarana
yang ada. Hal ini menyangkut kondisi arus lalu lintas dan sarana
penunjangnya. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
manajeman lalu lintas antara lain :
1). Manajemen kapasitas
Penanganan permasalahan lalu lintas khususnya
kemacetan menggunakan kapasitas dan ruas jalan seefektif
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 8
mungkin sehingga pergerakan lalu lintas yang lancar
merupakan persyaratan utama dengan cara :
a) Peningkatan kapasitas persimpangan jalan dengan cara
melakukan perbaikan geometric persimpangan dengan
membuat pulau-pulau lalu lintas dan kanalisasi;
b) Peningkatan kapasitas ruas jalan dengan cara
melakukan penertiban penggunaan daerah manfaat
jalan dari aktifitas pedagang kaki lima (PKL), pemisahan
jenis kendaraan, dan pengendalian parkir di badan jalan
(on street parking) diatur tempat, posisi dan waktu;
c) Peningkatan kapasitas jaringan jalan dengan melakukan
pembatasan tempat membelok (turning movement),
sistem jalan satu arah, tidak flow dan koordinasi lampu
lalu lintas (ATCS);
d) Penerapan lajur khusus pada saat terjadi kemacetan di
ruas jalan baik searah maupun berlawanan arah dengan
arus lalu lintas (contra flow);
2). Manajemen permintaan (demand)
Langkah-langkah yang dilakukan untuk penanganan
kemacetan lalu lintas dengan menggunakan manajemen
permintaan adalah :
a) Merubah rute kendaraan angkutan umum;
b) Menyediakan angkutan umum yang memadai untuk
meminimalisasi penggunaan angkutan pribadi beralih ke
moda angkutan umum;
c) Pelarangan parkir pada daerah tertentu atau jalan
tertentu;
d) Intelegent Transport System (ITS) yaitu memberikan
informasi kepada pengguna jasa tentang kondisi lalu
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 9
lintas melalui media elektronik/internet, alat yang
dipasang pada kendaraan, dan papan elektronik yang
dipasang pada lokasi/jalan tertentu yang dapat
memberikan gambaran situasi arus lalu lintas secara
nyata sehingga pengguna jasa transportasi dapat
dengan mudah memilih rute;
e) Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi;
f) Kontrol terhadap penggunaan tata guna lahan dengan
penerapan dilarang berbelok untuk memasuki suatu
gedung dan lainnya (penutupan jalan).
3). Manajemen prioritas
Penanganan kemacetan lalulintas dengan menggunakan
metode manajemen prioritas adalah :
a) Membangun fasilitas transportasi (trotoar, JPO,
halte/shelter dll.) yang dapat digunakan untuk
disabilitas, anak-anak, wanita dan manula;
b) Memasang audio tactile pada tiang lampu lalu lintas
yang berguna bagi tuna netra untuk menyeberang jalan
baik di persimpangan maupun ruas jalan;
c) Membuat daerah khusus digunakan untuk pejalan kaki,
di mana kendaraan pribadi dilarang untuk
memasukinya.
b. Manajemen Angkutan Umum
Arah kebijakan angkutan umum di wilayah Provinsi Banten
adalah :
1) Pengembangan sistem angkutan umum massal, seperti
mengganti kendaraan umum kapasitas kecil (angkot) dengan
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 10
kendaraan umum kapasitas besar dan pembangunan kereta
api perkotaan (MRT dan LRT);
2) Memperluas jaringan pelayanan angkutan umum yang
terdiri dari jenis pelayanan dan rute pelayanan sejalan
dengan pertumbuhan wilayah yang direncanakan;
3) Pengaturan dan perijinan pengusaha, pemerintah akan
menyiapkan perusahaan milik pemerintah untuk
swastanisasi;
4) Penyediaan terminal penumpang berbasis Transit Oriented
Development (TOD);
5) Membuat lajur khusus bus pada beberapa ruas jalan baik
searah maupun berlawanan arah dengan arus lalu lintas
(contra flow);
6) Memberikan jalur khusus angkutan umum untuk melalui
suatu kawasan/ruas jalan tertentu di mana kendaraan
pribadi dilarang untuk memasukinya.
c. Manajemen Angkutan Barang
Pengendalian pergerakan angkutan barang, bertujuan untuk :
1) Mengendalikan waktu penggunaan ruang jalan agar tidak
bersama-sama dengan perjalanan masyarakat pada periode
waktu sibuk;
2) Pengendalian lintasan yang dapat digunakan oleh angkutan
barang terutama ditujukan untuk melindungi jalan-jalan
dan lingkungan dari kerusakan;
3) Penentuan lokasi parkir untuk berhenti di pinggir jalan dan
penentuan waktu dan lokasi untuk kegiatan bongkar muat
barang atau perlu diberlakukan kebijakan sistem logistik;
4) Penyediaan terminal angkutan barang multimoda berbasis
Transit Oriented Development (TOD);
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 11
5) Pengendalian muatan lebih angkutan barang dan dimensi
kendaraan.
d. Manajemen Terminal
Terminal merupakan simpul dalam sistem jaringan transportasi
jalan yang berfungsi pokok sebagai pelayanan umum, yaitu
tempat untuk naik/turun penumpang dan bongkar muat barang,
pengendalian lalu lintas kendaraan umum serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi.
Untuk mendukung fungsi terminal tersebut, langkah yang
dilakukan yaitu :
1) Menentukan lokasi yang strategis untuk terminal
penumpang dan terminal barang;
2) Pembangunan terminal terpadu berbasis Transit Oriented
Development (TOD);
3) Mendorong peran sektor swasta dalam penyediaan dan
pembangunan terminal.
e. Manajemen Tata Ruang
1). Penetapan tata ruang
Penyusunan dan penetapan kebijakan transportasi wilayah
sangat berkaitan erat dengan penetapan kebijakan tata
ruang wilayah dan wilayah penyangga. Penataan berbagai
pusat kegiatan dan pemukiman serta kepentingan
masyarakat secara tepat dan baik akan membantu
memudahkan perencanaan dan pengaturan transportasi
secara baik.
a) Penetapan lokasi sarana dan prasarana transportasi
pada RTRW wilayah Provinsi Banten;
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 12
b) Pengembangan transportasi harus sesuai dengan
struktur dan pola ruang.
2). Penyebaran pusat kegiatan
Penyebaran pusat kegiatan ke berbagai lokasi di
wilayah harus sesuai dengan karakteristik daerah dan
rencana pengembangan perekonomian berdampak :
a) Menghindari terjadinya pemusatan beban jalan pada
suatu jaringan jalan tertentu;
b) Mempersingkat waktu tempuh perjalanan;
c) Perencanaan pengembangan angkutan penumpang
pada pusat kegiatan tersebut.
f. Manajemen Lingkungan
Kendaraan bermotor memberikan kontribusi penting bagi
berbagai masalah lingkungan seperti polusi udara, polusi
kebisingan, polusi getaran dan lainnya. Untuk mengatasi ini
perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Melakukan pengecekan laik jalan kendaraan bermotor (ram-
check) pada kendaraan angkutan barang/penumpang;
2) Menetapkan ambang batas gas buang kendaraan;
3) Mengurangi kadar timbal dalam bahan bakar minyak;
4) Penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar gas;
5) Melarang kendaraan berat memasuki
perumahan/pemukiman;
6) Penegakan hukum yang berlaku;
7) Pengaturan APILL dengan sistem ATCS;
8) Manajemen pengelolaan parkir;
9) Penyelenggaraan angkutan massal BRT;
10) Peremajaan angkutan umum;
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 13
11) Cara berkendara yang ekonomis (Smart Driving/Eco
Drivng);
12) Penyelenggaraan Car Free Day (CFD).
g. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manusia sebagai pengguna jasa transportasi sangat mutlak
untuk ditingkatkan. Hal ini disebabkan masih rendahnya
disiplin pemakai jalan dan kemampuan petugas operasional di
lapangan. Langkah langkah yang dilakukan antara lain :
1) Memberikan penyuluhan tentang keselamatan berlalu lintas
di jalan;
2) Meningkatkan kualitas pengusaha angkutan umum;
3) Meningkatkan kualitas petugas operasional;
4) Meningkatkan kualitas sekolah mengemudi;
5) Memperketat seleksi untuk memperoleh SIM;
6) Menindak tegas setiap pelanggaran terhadap peraturan yang
berlaku.
2.4 Program dan Indikasi Kegiatan
Sebagaimana tertuang dalam Renstra Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten Tahun 2012-2017, pada
Tahun Anggaran 2017, Program dan Kegiatan pada Dinas Perhubungan
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Program dan Indikasi Kegiatan Pada Dinas Perhubungan, Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017
No. Program Kegiatan
1 2 3
A Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian
1 Penyelenggaraan Keselamatan Lalu Lintas Jalan
2 Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan
3 Pengawasan dan Pengendalian Pada UPT
Serang
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 14
No. Program Kegiatan
1 2 3
4 Pengendalian dan Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan
5 Penyelenggaraan Perhubungan Udara
6 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Laut dan Penyebrangan
7 Penyelenggaraan Keselamatan Pelayaran dan Pengendalian Pemantauan Angkutan Laut
8 Peningkatan Pelayanan Angkutan Barang dan Kereta Api
9 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Lalu
Lintas Jalan 10 Peningkatan Pelayanan Angkutan
Penumpang
11 Pelayanan Perijinan pada UPT Serang
12 Pengembangan Prasarana Transportasi
13 Pengembangan Sarana Transportasi dan Kelengkapan Jalan
14 Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Transportasi
B Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Daerah
15 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
16 Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
C Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
17 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
18 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
19 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
20 Peningkatan Kapasitas Aparatur
21 Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
22 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT Serang
23 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Perhubungan Darat UPT
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab II - 15
No. Program Kegiatan
1 2 3
Serang
24 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Serang
D Penyediaan Data Pembangunan Daerah
25 Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
Sumber : Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2017
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab III - 1
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN
3.1 Belanja Daerah
Belanja daerah adalah Kewajiban Pemerintah Daerah yang
diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih, belanja daerah
terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung
1. Belanja Tidak Langsung
Belanja tidak langsung adalah belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara tidak langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan, Belanja Tidak Langsung yang terdapat pada Dinas
Perhubungan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017 adalah belanja
pegawai sebesar Rp 22.200.000.000,- (Dua Puluh Dua Milyar Dua
Ratus Juta Rupiah) atau sebesar 28.05 % dari nilai belanja APBD
Dinas Perhubungan TA 2017, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Belanja Tidak Langsung Pada Dinas Perhubungan Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2017
No Uraian Pagu (Rp) 1 2 3
1. Belanja gaji pokok PNS/uang representasi 6.499.975.429
2. Belanja tunjangan keluarga 800.645.299
3. Belanja tunjanagan jabatan 286.550.000
4. Belanja tunjangan umum 290.480.000
5. Belanja tunjangan beras 452.572.496
6. Belanja tunjangan PPh/tunjangan khusus 4.601.648
7. Belanja pembulatan gaji 213.484
8. Belanja iuran BPJS Kesehatan 234.111.644
9. Belanja iuran BPJS Ketenagakerjaan 38.900.000
10. Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja
13.553.550.000
11. Tambahan penghasilan berdasarkan kondisi kerja
38.400.000
Jumlah 22.200.000.000
Sumber : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Dinas Perhubungan
Provinsi Banten TA. 2017
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab III - 2
Point 1 sampai dengan 9 melekat dengan struktur gaji Aparatur Sipil
Negara (ASN) berdasarkan pangkat, jabatan, Golongan, status perkawinan
serta Masa Kerja. Sedangkan point 10 merupakan tambahan penghasilan
berdasarkan beban kerja (tunjangan kinerja) yang dibayarkan
berdasarkan pangkat, Golongan dan Jabatan, serta untuk point 11
merupakan tambahan penghasilan berdasarkan kondisi kerja yang dibayar
berdasarkan penugasan pada kondisi pekerjaan tertentu.
2. Belanja Langsung
Belanja langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, Belanja
langsung terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa
serta Belanja Modal. Belanja langsung pada Dinas Perhubungan
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp 51,072,440,000,-
dan APBD Perubahan sebesar Rp. 56.947.518.215,- atau sebesar
71.95 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Dias
Perhubungan TA 2017. Anggaran tersebut dalam rangka
melaksanakan 4 program dan 25 kegiatan. Yang secara terperinci
ditampilkan pada tabel 3.2 dibawah ini.
Tabel 3.2 Belanja Langsung Pada Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tahun Anggaran Perubahan 2017
No Program Kegiatan Pagu
1 2 3 4
A Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian
1 Penyelenggaraan Keselamatan Lalu Lintas Jalan
6.674.716.000
2 Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan
13.688.248.000
3 Pengawasan dan Pengendalian Pada UPT Serang
1.350.000.000
4 Pengendalian dan Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan
4.032.605.000
5 Penyelenggaraan Perhubungan Udara
730.200.000
6 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Laut dan Penyebrangan
736.300.000
7 Penyelenggaraan Keselamatan Pelayaran dan Pengendalian
615.142.300
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab III - 3
No Program Kegiatan Pagu
1 2 3 4
Pemantauan Angkutan Laut
8 Peningkatan Pelayanan Angkutan Barang dan Kereta Api
989.919.515
9 Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Lalu Lintas Jalan 1.470.080.000
10 Peningkatan Pelayanan Angkutan Penumpang
3.466.230.500
11 Pelayanan Perijinan pada UPT
Serang
242.439.500
12
Pengembangan Prasarana Transportasi
1.733.865.000
13 Pengembangan Sarana Transportasi
dan Kelengkapan Jalan
1.897.410.900
14 Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Transportasi
2.000.000.000
B Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Daerah
15 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
150.000.000
16 Perencanaan. Evaluasi dan Pelaporan
981.880.000
C Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
17 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
1.699.539.500
18 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
2.034.547.000
19 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
8.104.145.200
20 Peningkatan Kapasitas Aparatur
723.519.800
21 Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
2.648.000.000
22 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT Serang
380.000.000
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab III - 4
No Program Kegiatan Pagu
1 2 3 4
23 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Perhubungan Darat UPT Serang
100.000.000
24 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Serang
100.000.000
D Penyediaan Data Pembangunan Daerah
25 Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
398.730.000
Jumlah 56.947.518.215
Sumber : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Dinas Perhubungan
Provinsi Banten TA. 2017
Dari empat program yang terdapat dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Dinas Perhubungan Provinsi Banten TA. 2017, yang
merupakan tugas pokok Dinas Perhubungan yaitu program Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan
Perkeretaapian sedangkan tiga program lainnya yaitu program
Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Daerah, program
Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas
Aparatur serta program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
merupakan penunjang dan pendukung dari tugas pokok dinas
perhubungan.
3.2 Rencana dan Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan
Tabel 3.3 Rencana dan Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Pada Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017
NO Program /Kegiatan Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5
Belanja Tidak Langsung 22.200.000.000 21.137.313.113 95,21
Jumlah BTL (a) 22.200.000.000 21.137.313.113 95,21
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab III - 5
NO Program /Kegiatan Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5
Belanja Langsung
A
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian
1 Penyelenggaraan Keselamatan Lalu Lintas Jalan
6.674.716.000
6.422.101.570 96.22
2 Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan
13.688.248.000 12.753.694.456 93.17
3 Pengawasan dan Pengendalian Pada UPT
Serang 1.350.000.000 1.343.486.015 99.52
4 Pengendalian dan Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan
4.032.605.000 3.264.125.600 80.94
5 Penyelenggaraan Perhubungan Udara
730.200.000
689.940.000 94.49
6
Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Laut dan Penyebrangan
736.300.000
707.670.000 96.11
7
Penyelenggaraan Keselamatan Pelayaran dan Pengendalian Pemantauan Angkutan Laut
615.142.300
571.136.800 92.85
8 Peningkatan Pelayanan Angkutan Barang dan Kereta Api
989.919.515
975.889.170 98.58
9 Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan
1.470.080.000
1.356.282.500 92.26
10 Peningkatan Pelayanan Angkutan Penumpang
3.466.230.500
3.429.312.500 98.93
11 Pelayanan Perijinan pada UPT
Serang
242.439.500
242.439.500 100
12 Pengembangan Prasarana Transportasi
1.733.865.000 1.610.905.000 92.91
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab III - 6
NO Program /Kegiatan Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5
13
Pengembangan Sarana Transportasi dan Kelengkapan
Jalan
1.897.410.900
1.786.965.000 94.18
14
Perencanaan dan
Pengembangan Jaringan Transportasi
2.000.000.000 1.966.045.000 98.30
B Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Daerah
15 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
150.000.000 134.225.000 89.48
16 Perencanaan. Evaluasi dan Pelaporan
981.880.000
932.683.000 94.99
C Peningkatan Sarana. Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
17 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
1.699.539.500
1.698.375.100 99.93
18 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
2.034.547.000 1.835.302.400 90.21
19 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
8.104.145.200 7.774.667.713 95.93
20 Peningkatan Kapasitas Aparatur
723.519.800 561.649.800 77.63
21 Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
2.648.000.000 2.647.892.537 99.99
22 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT Serang
380.000.000
366.819.728 96.53
23
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Perhubungan Darat UPT Serang
100.000.000 99.005.000 99.01
24 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Serang
100.000.000 88.728.500 88.73
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab III - 7
NO Program /Kegiatan Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5
D Penyediaan Data Pembangunan Daerah
25 Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
398.730.000
378.836.750 95.01
Jumlah BL (b) 56.947.518.215 53.638.178.639 94.19
Jumlah (a+b) 79.147.518.215 74.775.491.752 94.48
Sumber : Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Dinas Perhubungan TA. 2017
3.3 Permasalahan dan Solusi Penyerapan Anggaran
Penyerapan anggaran pada Dinas Perhubungan tahun anggaran
2017 pada belanja tidak langsung sebesar Rp 21.137.313.113,- dari
pagu anggaran sebesar Rp 22.200.000.000,- atau sebesar 95,21%.
Sedangkan penyerapan anggaran pada belanja langsung sebesar Rp
53.638.178.639,- dari pagu anggaran sebesar Rp 56.947.518.215,-
atau sbesar 94.19%.
Total pagu anggaran Dinas Perhubungan Tahun 2017 yang
terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp. 79.147.518.215, dari jumlah tersebut, terserap sebesar Rp.
74.775.491.752 atau sebesar 94.48 persen.
Penyerapan anggaran pada belanja langsung sebesar 94.19%
hal ini disebabkan oleh antara lain:
1. Adanya efisiensi dari belanja barang/jasa;
2. Keterbatasan waktu pelaksanaan, oleh karena penetapan APBD
Perubahan TA 2017 tidak sesuai dengan perencanaan;
3. Adanya tolok ukur yang tidak dilaksanakan;
4. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) berketrampilan Khusus
(kompeten);
5. Adanya perubahan regulasi dari pemerintah pusat;
6. Keterlambatan dalam proses pencairan keuangan.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab III - 8
Merujuk pada permasalahan tersebut diatas, dimasa
mendatang diperlukan perencanaan yang matang, terukur,
terjadwal. Sehingga permasalah tersebut dapat diminimalisir antara
lain:
1. Koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dengan instansi
terkait dari mulai perencanaan anggaran hingga pelaporan;
2. Menyusun program, kegiatan dan penganggaran secara tepat,
akurat dan skala prioritas sesuai tugas, fungsi dan kewenangan.
3.4 Pengelolaan dan Capaian Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Dinas Perhubungan
Provinsi Banten merupakan retribusi perizinan tertentu yang
dipungut dari retribusi penyelenggaraan perhubungan berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 9 tahun 2011 tentang
Retribusi Daerah, meliputi :
1. Retribusi Bidang Angkutan;
2. Retribusi UPT Pelayanan Perhubungan Darat Serang;
Target dan Realisasi Pendapatan
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam DPA Dinas
Perhubungan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017, estimasi/target
pendapatan retribusi penyelenggaraan perhubungan untuk Tahun
Anggaran 2017 adalah sebesar Rp. 680.090.000,- (Enam Ratus
Delapan Puluh Juta Sembilan Puluh Ribu Rupiah) terdiri dari :
Tabel 3.4 Realisasi Pendapatan Pada Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017
No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) %
1 2 3 4 5
1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Kendaraan Bermotor)
505.090.000 565.575.000,- 111.98
2. Retrbusi Ijin Trayek (Retribusi Ijin Trayek Kepada Orang Pribadi)
126.275.000 147.100.000 116.49
3. Retrbusi Ijin Trayek (Retribusi Ijin Trayek
48.725.000 84.250.000 172.90
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab III - 9
No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) %
1 2 3 4 5
Kepada Badan)
4.
Pendapan Denda Retribusi (Pendapatan Denda Retribusi Izin Trayek)
0 20.612.500
Jumlah 680.090.000 817.537.500 120.21
Sumber : Laporan Pendapatan Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017
a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
• Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Jasa Pemeriksaan
Mutu Karoseri Kendaraan Bermotor pada Bidang Perhubungan
Darat target yang ditetapkan sebesar Rp 505.090.000,-,
realisasi yang dicapai melampaui target yang ditetapkan
sebesar Rp. 565.575.000,- atau sebesar 111.98 %
b. Retribusi Izin Trayek
• Retribusi Ijin Trayek terdiri dari dua jenis yaitu Retribusi Izin
Trayek Kepada Orang Pribadi dengan target yang ditetapkan
sebesar Rp 126.275.000,-, realisasi yang dicapai melampui
target sebesar Rp. 147.100.000,- atau sebesar 116.49 %;
• Sementara untuk Retribusi Izin Trayek Kepada Badan dengan
target yang ditetapkan sebesar Rp 48.725.000,-, realisasi
yang dicapai melampui target sebesar Rp. 84.250.000,- atau
sebesar 172.90 %;
c. Lain-lain PAD yang syah/ Pendapatan Denda Retribusi/
Pendapatan Denda Retribusi Izin Trayek.
• Realisasi penerimaan dan penyetoran denda keterlambatan
retribusi ( Denda Retribusi Ijin Trayek) pada bulan Desember
tahun 2017 adalah sebesar Rp 20.612.500,-.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab IV - 1
BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH
4.1 Urusan Wajib Yang Dilaksanakan
1. Program dan Kegiatan
Program
Dalam rencana strategis Dinas Perhubungan Tahun 2012-2017
terdiri dari 4 (Empat) program yaitu: 1) Program pengeloaan dan
penyelenggaraan transportasi darat, laut, udara dan
perkeretaapian; 2) Program peningkatan kualitas tata kelola
pemerintahan daerah; 3) Program peningkatan sarana/prasarana
perkantoran dan kapasitas aparatur; dan 4) Program Penyediaan
data pembangunan daerah.
Secara terperinci ke-4 program tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi
Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian
Program tersebut dalam rangka mendukung peningkatan
pelayanan dan keselamatan transportasi darat, laut, udara
dan perkeretaapian yang dilaksanakan melalui kegiatan
Penyelenggaraan Keselamatan Lalu Lintas Jalan, Manajemen
dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan, Pengendalian dan
Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan, Penyelenggaraan
Perhubungan Udara, Perencanaan Pembangunan dan
Pengembangan Pelabuhan Laut dan Penyebrangan,
Penyelenggaraan Keselamatan Pelayaran dan Pengendalian
Angkutan Laut, Peningkatan Pelayanan Angkutan Barang dan
Kereta Api, Pengelolaan dan Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan,
Peningkatan Pelayanan Angkutan Penumpang, Pengembangan
Prasarana Transportasi, Pengembangan Sarana Transportasi dan
Kelengkapan Jalan, Perencanaan dan Pengembangan Jaringan
Transportasi, Pelayanan Perijinan pada UPT Serang, dan
Pengawasan dan Pengendalian Pada UPT Serang. Dengan capaian
program melalui kegiatan-kegiatan tersebut diatas dalam
upaya mewujudkan peningkatan pelayanan perhubungan dan
keselamatan transportasi.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab IV - 2
b. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah
Daerah
Program ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kinerja
kelembagaan dan sumber daya manusia Dinas Perhubungan
yang berorientasi pada good government (pemerintahan yang
baik) dan clean government (pemerintahan yang bersih).
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatansebagai
berikut: Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca
Aset, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Dengan capaian
program yaitu mewujudkan kelembagaan dan
ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan
keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan berbasis
teknologi informasi.
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
dan Kapasitas Aparatur
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur dalam upaya mendukung peningkatan
kinerja organisasi dan sumber daya manusia Dinas
Perhubungan yang berorientasi pada pelayanan publik,
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Kantor, Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran, Penyediaan Sarana dan Prasarana Pada UPT
Serang, Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT
Serang, Peningkatan Kapasitas Aparatur, Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Serang, dan
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah.
Dengan capaian program yaitu mewujudkan peningkatan
pengawasan, akuntabilitas kinerja, disiplin dan kapabilitas
aparatur yang berbasis kompetensi.
d. Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Untuk meningkatkan kinerja kelembagaan dan optimalisasi
perencanaan pembangunan bidang perhubungan, program
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab IV - 3
dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah : Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan dengan harapan dari
kegiatan ini sebagai bahan pimpinan dalam pengambilan
kebijakan dan mewujudkan pelayanan data dan informasi
publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh
seluruh masyarakat.
Kegiatan
Kegiatan adalah bagian dari program, terdiri dari sekumpulan
tindakan pengerahan sumberdaya, baik yang berupa personil (SDM),
barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau
kombinasi dari berbagai atau kesemuaan menghasilkan (output)
dalam bentuk barang/jasa serta memberikan manfaat jenis
sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk dan dampak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun kegiatan yang
telah dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tahun
2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Program dan Kegiatan Dinas Perhubungan Provinsi Banten
TA 2017
No Program / Kegiatan
1 2
I. Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian
1 Penyelenggaraan Keselamatan Lalu Lintas Jalan
2 Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan
3 Pengawasan dan Pengendalian Pada UPT Serang
4 Pengendalian dan Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan
5 Penyelenggaraan Perhubungan Udara
6 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Laut dan Penyebrangan
7 Penyelenggaraan Keselamatan Pelayaran dan Pengendalian Pemantauan Angkutan Laut
8 Peningkatan Pelayanan Angkutan Barang dan Kereta Api
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab IV - 4
No Program / Kegiatan
1 2
9 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan
10 Peningkatan Pelayanan Angkutan Penumpang
11 Pelayanan Perijinan pada UPT Serang
12 Pengembangan Prasarana Transportasi
13 Pengembangan Sarana Transportasi dan Kelengkapan Jalan
14 Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Transportasi
II. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Daerah
15. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
16. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
III. Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
17 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
18 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
19 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
20 Peningkatan Kapasitas Aparatur
21 Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
22 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT Serang
23 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Perhubungan Darat UPT Serang
24 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Serang
IV. Penyediaan Data Pembangunan Daerah
25 Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
Sumber : Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2017
2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Tabel 4.2 Rencana dan Realisasi Program dan Kegiatan Dinas Perhubungan Provinsi Banten TA 2017
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab IV - 5
No. Nama Program, Kegiatan dan
Tolak Ukur Pagu 2017
Keuangan 2017 Realisasi (Rp.) (%)
1 2 3 4 5 6
A BELANJA TIDAK LANGSUNG
1 Belanja Pegawai 22.200.000.000 21.137.313.113 95,21 100.00
B BELANJA LANGSUNG
I. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
1 Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
981.880.000
932.683.000 94.99 100.00
2 Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
150.000.000 134.225.000 89.48 100.00
II. Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
3 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
1.699.539.500 1.698.375.100 99.93 100.00
4 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
2.034.547.000 1.835.302.400 90.21 100.00
5 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
8.104.145.200 7.774.667.713 95.93 100.00
6 Peningkatan Kapasitas Aparatur
723.519.800 561.649.800 77.63 79.27
7 Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
2.648.000.000 2.647.892.537 99.99 100.00
8 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPT Serang
588,400,000.00 555,930,438.00 94.48 100.00
9 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPT Serang
150,000,000.00 149,645,000.00 99.76 100.00
10 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT Serang
2,861,600,000.00 2,835,320,128.00 99.08 100.00
III
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian
11 Penyelenggaraan Keselamatan Lalu Lintas Jalan
6.674.716.000
6.422.101.570 96.22 100.00
12 Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan
13.688.248.000 12.753.694.456 93.17 100.00
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab IV - 6
No. Nama Program, Kegiatan dan
Tolak Ukur Pagu 2017
Keuangan 2017 Realisasi (Rp.) (%)
1 2 3 4 5 6
13 Pengawasan dan Pengendalian
Pada UPT Serang 1.350.000.000 1.343.486.015 99.52 100.00
14 Pengendalian dan Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan
4.032.605.000 3.264.125.600 80.94 82.48
15 Penyelenggaraan Perhubungan Udara
730.200.000
689.940.000 94.49 100.00
16 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Laut dan Penyebrangan
736.300.000
707.670.000 96.11 100.00
17 Penyelenggaraan Keselamatan Pelayaran dan Pengendalian Pemantauan Angkutan Laut
615.142.300
571.136.800 92.85 100.00
18 Peningkatan Pelayanan Angkutan Barang dan Kereta Api
989.919.515
975.889.170 98.58 100.00
19 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Lalu Lintas
Jalan
1.470.080.000
1.356.282.500 92.26 100.00
20 Peningkatan Pelayanan Angkutan Penumpang
3.466.230.500 3.429.312.500 98.93 100.00
21 Pelayanan Perijinan pada UPT
Serang
242.439.500
242.439.500 100 100.00
22 Pengembangan Prasarana
Transportasi 1.733.865.000 1.610.905.000 92.91 100.00
23 Pengembangan Sarana Transportasi dan Kelengkapan
Jalan
1.897.410.900
1.786.965.000 94.18 100.00
24
Perencanaan dan Pengembangan Jaringan
Transportasi
2.000.000.000 1.966.045.000 98.30 100.00
IV Penyediaan Data Pembangunan Daerah
25 Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
398.730.000
378.836.750 95.01 100.00
Jumlah 79.147.518.215 74.775.491.752 94.48 98.92
Sumber : Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Dinas Perhubungan Tahun 2017
LK
PJ
Din
as
Pe
rh
ub
un
ga
n 2
01
7
Ba
b I
V -
7
3.
Capaia
n K
inerj
a P
rogra
m d
an K
egia
tan
Tabel
4.3
Rekapit
ula
si P
rogra
m/K
egia
tan,
Pagu A
nggara
n d
an C
apaia
n R
ealisa
si A
nggara
n A
PBD
Pro
vin
si B
ante
n T
A.
2017 T
erk
ait
dengan T
arg
et
Rencana K
erj
a T
A.
2017
No.
Nam
a P
rogra
m,
Kegia
tan d
an T
ola
k U
kur
Pagu 2
017
Realisa
si 2
017
Realisa
si (
%)
Targ
et
2017
Capaia
n (
%)
Keuangan
Fis
ik
Keuangan
Fis
ik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
BELA
NJA
TID
AK
LA
NG
SU
NG
1
Bela
nja
Pegaw
ai
22.2
00.0
00.0
00
21.1
37.3
13.1
13
95,2
1
100.0
0
100.0
0
95,2
1
100.0
0
BELA
NJA
LA
NG
SU
NG
I.
Penin
gkata
n K
ualita
s Tata
Kelo
la P
em
eri
nta
han
Daera
h
1
Pere
ncanaan,
Evalu
asi
dan P
ela
pora
n
981.8
80.0
00
932.6
83.0
00
94.9
9
100.0
0
100.0
0
94.9
9
100.0
0
2
Penyusu
nan L
apora
n K
inerj
a K
euangan d
an
Nera
ca A
set
1
50.0
00.0
00
134.2
25.0
00
89.4
8
100.0
0
100.0
0
89.4
8
100.0
0
II.
Penin
gkata
n S
ara
na,
Pra
sara
na P
erk
anto
ran
dan K
apasi
tas
Apara
tur
3
Pengadaan S
ara
na d
an P
rasa
rana K
anto
r 1
.699.5
39.5
00
1.6
98.3
75.1
00
99.9
3
100.0
0
100.0
0
99.9
3
100.0
0
4
Pem
elihara
an S
ara
na d
an P
rasa
rana K
anto
r 2.0
34.5
47.0
00
1.8
35.3
02.4
00
90.2
1
100.0
0
100.0
0
90.2
1
100.0
0
LK
PJ
Din
as
Pe
rh
ub
un
ga
n 2
01
7
Ba
b I
V -
8
No.
Nam
a P
rogra
m,
Kegia
tan d
an T
ola
k U
kur
Pagu 2
017
Realisa
si 2
017
Realisa
si (
%)
Targ
et
2017
Capaia
n (
%)
Keuangan
Fis
ik
Keuangan
Fis
ik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
5
Penyedia
an B
ara
ng d
an J
asa
Perk
anto
ran
8.1
04.1
45.2
00
7.7
74.6
67.7
13
95.9
3
100.0
0
100.0
0
99.9
3
100.0
0
6
Penin
gkata
n K
apasi
tas
Apara
tur
7
23.5
19.8
00
561.6
49.8
00
77.6
3
79.2
7
100.0
0
77.6
3
79.2
7
7
Koord
inasi
dan K
onsu
ltasi
ke D
ala
m d
an
Kelu
ar
Daera
h
2.6
48.0
00.0
00
2.6
47.8
92.5
37
99.9
9
100.0
0
100.0
0
99.9
3
100.0
0
8
Pengadaan S
ara
na d
an P
rasa
rana K
anto
r Pada
UPT S
era
ng
588,4
00,0
00.0
0
555,9
30,4
38.0
0
94.4
8
100.0
0
100.0
0
94.4
8
100.0
0
9
Pem
elihara
an S
ara
na d
an P
rasa
rana K
anto
r Pada
UPT S
era
ng
150,0
00,0
00.0
0
149,6
45,0
00.0
0
99.7
6
100.0
0
100.0
0
99.7
6
100.0
0
10
Penyedia
an B
ara
ng d
an J
asa
Perk
anto
ran P
ada
UPT S
era
ng
2,8
61,6
00,0
00.0
0
2,8
35,3
20,1
28.0
0
99.0
8
100.0
0
100.0
0
99.0
8
100.0
0
III
Pengelo
laan d
an P
enyele
nggara
an T
ransp
ort
asi
Dara
t, L
aut,
Udara
dan P
erk
ere
taapia
n
11
Pengelo
laan d
an P
enyele
nggara
an L
alu
Lin
tas
Jala
n
1.4
70.0
80.0
00
1.3
56.2
82.5
00
92.2
6
100.0
0
40.2
2
37.1
1
40.2
2
12
Manaje
men d
an R
ekayasa
Lalu
Lin
tas
Jala
n
13.6
88.2
48.0
00
12.7
53.6
94.4
56
93.1
7
100.0
0
40.2
2
37.4
7
40.2
2
13
Pengaw
asa
n d
an P
engendalia
n P
ada U
PT S
era
ng
1.3
50.0
00.0
00
1.3
43.4
86.0
15
99.5
2
100.0
0
40.2
2
40.0
3
40.2
2
14
Penyele
nggara
an K
ese
lam
ata
n L
alu
Lin
tas
Jala
n
6.6
74.7
16.0
00
6.4
22.1
01.5
70
96.2
2
100.0
0
54.0
6
52.0
2
54.0
6
LK
PJ
Din
as
Pe
rh
ub
un
ga
n 2
01
7
Ba
b I
V -
9
No.
Nam
a P
rogra
m,
Kegia
tan d
an T
ola
k U
kur
Pagu 2
017
Realisa
si 2
017
Realisa
si (
%)
Targ
et
2017
Capaia
n (
%)
Keuangan
Fis
ik
Keuangan
Fis
ik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
15
Pengendali
an d
an P
enyele
nggara
an L
alu
Lin
tas
Jala
n
4.0
32.6
05.0
00
3.2
64.1
25.6
00
80.9
4
82.4
8
54.0
6
43.7
5
44.5
8
16
Penyele
nggara
an P
erh
ubungan U
dara
730.2
00.0
00
689.9
40.0
00
94.4
9
100.0
0
54.0
6
51.0
8
54.0
6
17
Pere
ncanaan P
em
bangunan d
an P
engem
bangan
Pela
buhan L
aut
dan P
enyebra
ngan
736.3
00.0
00
707.6
70.0
00
96.1
1
100.0
0
54.0
6
51.9
6
54.0
6
18
Penyele
nggara
an K
ese
lam
ata
n P
ela
yara
n d
an
Pengendalian P
em
anta
uan A
ngkuta
n L
aut
615.1
42.3
00
571.1
36.8
00
92.8
5
100.0
0
54.0
6
50.1
9
54.0
6
19
Penin
gkata
n P
ela
yanan A
ngkuta
n B
ara
ng d
an
Kere
ta A
pi
989.9
19.5
15
975.8
89.1
70
98.5
8
100.0
0
54.0
6
53.2
9
54.0
6
20
Penin
gkata
n P
ela
yanan A
ngkuta
n P
enum
pang
3.4
66.2
30.5
00
3.4
29.3
12.5
00
98.9
3
100.0
0
54.0
6
53.4
8
54.0
6
21
Pela
yanan P
erijinan p
ada U
PT S
era
ng
242.4
39.5
00
242.4
39.5
00
100.0
0
100.0
0
54.0
6
54.0
6
54.0
6
22
Pengem
bangan P
rasa
rana T
ransp
ort
asi
1.7
33.8
65.0
00
1.6
10.9
05.0
00
92.9
1
100.0
0
54.0
6
50.2
3
54.0
6
23
Pengem
bangan S
ara
na T
ransp
ort
asi
dan
Kele
ngkapan J
ala
n
1.8
97.4
10.9
00
1.7
86.9
65.0
00
94.1
8
100.0
0
54.0
6
50.9
1
54.0
6
24
Pere
nca
naan d
an P
engem
bangan J
aringan
Tra
nsp
ort
asi
2.0
00.0
00.0
00
1.9
66.0
45.0
00
98.3
0
100.0
0
53.1
4
98.3
0
54.0
6
LK
PJ
Din
as
Pe
rh
ub
un
ga
n 2
01
7
Ba
b I
V -
10
No.
Nam
a P
rogra
m,
Kegia
tan d
an T
ola
k U
kur
Pagu 2
017
Realisa
si 2
017
Realisa
si (
%)
Targ
et
2017
Capaia
n (
%)
Keuangan
Fis
ik
Keuangan
Fis
ik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
IV
Penyedia
an D
ata
Pem
bangunan D
aera
h
25
Penyedia
an D
ata
dan Info
rmasi
Pem
bangunan
398.7
30.0
00
378.8
36.7
50
95.0
1
100.0
0
100.0
0
95.0
1
100.0
0
Sum
ber
: Lapora
n R
ealisa
si F
isik
dan K
euangan D
inas
Perh
ubungan T
ahun 2
017
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab IV - 11
4.2 Permasalahan dan Solusi
1. Permasalahan
Permasalahan atau kendala yang terdapat pada Dinas Perhubungan
Provinsi Banten yang perlu diantisipasi dalam penyelenggaraan tugas
dan fungsi pada masa mendatang adalah :
• Kompetensi SDM relatif belum memadai, dalam
penyelenggaraan tugas dan kewenangan dalam bidang
Perhubungan di wilayah Provinsi Banten perlu didukung sumber
daya manusia profesional yang mampu mendukung atau
melaksanakan tugas-tugasnya sehingga selain jumlah yang
memenuhi kebutuhan yang diperlukan juga kemampuan teknis
atau kualitas sumber daya manusia yang memadai, oleh karena
itu selain melalui penambahan jumlah aparatur sebagaimana
program Pemerintah Provinsi Banten juga perlu dilakukan upaya
peningkatan kemampuan dan profesionalisme melalui diklat-
diklat dan beasiswa pendidikan formal.
• Sarana dan Prasarana kerja belum memadai, dukungan fasilitas
kerja berupa sarana dan prasarana sangat mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga keterbatasan sarana
dan prasarana kerja sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan
kerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk
mewujudkan ketersediaan sarana dan prasarana kerja yang
memadai.
• Masih adanya perbedaan persepsi dan kepentingan dalam
penyelenggaraan kewenangan di bidang perhubungan antara
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota juga merupakan
hal yang harus diselesaikan bersama melalui kegiatan rapat-
rapat koordinasi yang intensif.
• Adanya perubahan regulasi dari pemerintah pusat (Kementrian
Perhubungan) terkait dengan pemindahan kewenangan dari
pemerintah pusat ke pemerintah provinsi.
2. Solusi
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta isu-
isu strategis yang berkenaan dengan Dinas Perhubungan Provinsi
Banten, maka yang menjadi ‘faktor kunci keberhasilan’ dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut:
• Kemantapan struktur organisasi dan prosedur operasi baku
(standard operating procedure) dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Dinas Perhubungan Provinsi Banten sebagai
penanggung jawab penyelenggaraan di bidang Perhubungan;
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab IV - 12
• Kecukupan, kedisiplinan, keahlian, kreatifitas, dan kehandalan
sumberdaya manusia (SDM) Dinas Perhubungan Provinsi Banten
di bidang Perhubungan;
• Kecukupan (kuantitas dan kualitas) dan kemutakhiran sarana
dan prasarana kerja pada Dinas Perhubungan Provinsi Banten di
bidang Perhubungan;
• Kemitraan yang sinergis dengan SKPD Provinsi, Pemerintah
Kab./Kota dalam wilayah Provinsi Banten dan Pemerintah Pusat
di bidang Perhubungan;
• Dukungan ketersediaan dan kelancaran pembiayaan yang
memadai dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Perhubungan Provinsi Banten di bidang Perhubungan;
• Motivasi dan komitmen yang kuat dari seluruh elemen Dinas
Perhubungan Provinsi Banten untuk bekerjasama dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya;
• Performa pelayanan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
Dinas Perhubungan Provinsi Banten secara cepat, tepat dan
berkualitas.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab V- 1
BAB V
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
5.1 Tugas Pembantuan yang Diterima
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undanng Nomor 17 Tahun 2003, tentang keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003
Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Nomor 4287);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara
Nomor 4355);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2010 Nomor 123, tambahan Lembaran
Negara Nomor 5156);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2006 Nomor 20, tambahan
Lembaran Negara Nomor 4609), sebagaimana telah dirubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 78,
tambahan Lembaran Negara Nomor 4855);
5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002, tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2011 dan Perubaha kedua yang
diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
35 tahun 2011 dan Perubahan kedua yang diatur dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Berikut
Perubahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2011 dan Perubahan
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab V- 2
kedua yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 70 tahun 2012;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2007,
tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007,
tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007
tentang Sistem Akutansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 194/PMK.02/2011
tentang Tata Cara Pengajuan Kontrak Tahun Jamak
(Multiyears Contrak) dal Peraturan Menteri Keuangan Nomor
194/PMK.02/2011 tentang Tata Cara Pengajuan Kontrak
Tahun Jamak (Multiyears Contrak) dalam Pengadaan
barang/Jasa Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.02/2012 tentang
Cara Revisi Anggaran Tahun 2012;
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 tahun 2010,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Perhubungan;
13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 tahun 2008,
tentang Pelimpahan sebagian Wewenang Menteri
Perhubungan dalam Rangka Pengelolaan Barang Milik Negar
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 tahun 2010,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Perhubungan;
14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 04 tahun 2009,
tentang Sistem dan Prosedur Akutansi serta Pelaporan
Keuangan di Lingkungan Departemen Perhubungan;
15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 6 tahun 2009,
tentang Tata Cara Tetap Administrasi Pelaksanaan Anggaran
di Lingkungan Departemen Perhubungan, berikut perubahan
sebagimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor KM 71 tahun 2009 dalam Perubahan kedua yang diatur
dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 81 Tahun
2010;
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab V- 3
16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 66 tahun 2010,
tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan dan
Pertanggungjawaban Anggaran Kantor/satuan kerja di
Lingkungan Kementerian Perhubungan;
17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 39 tahun 2011,
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik
Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
18. Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 3 tahun 2010,
tentang Pemantauan Pelaksanaan Anggaran E-Monitoring dan
Pengendalian Program/kegiatan di Lingkungan Kementerian
Perhubungan.
B. Instansi Pembantu Yang Diterima
Pemberian tugas oleh pemerintah yang lebih tinggi tingkatannya
tentang urusan yang menjadi kewenangannya kepada satuan
pemerintahan yang lebih rendah disertai anggarannya yang
pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya kepada daerah yang diberi
tugas.
C. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan
Untuk Tugas Perbantuan pada Dinas perhubungan dilaksanakan
Satuan Kerja Pengembangan LLAJ Banten
D. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Dilaksanakan
1. Dana Alokasi Khusus (DAK)
Untuk Tahun Anggaran 2017 Dinas Perhubungan Provinsi
Banten tidak memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK)
2. Kewenangan Pusat
Untuk Tahun Anggaran 2017 Satker Pengembangan LLAJ
Banten melaksanakan APBN dilaksanakan oleh Kementerian
Perhubungan.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab V- 4
5.2 Tugas Pembantuan yang Diberikan Kepada Daerah Bawahan
Untuk Tugas Perbantuan yang Diberikan Kepada Daerah Bawahan
pada Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017 tidak ada
tugas pembantuan.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab V- 1
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Laporan Kinerja Pertanggungjawaban (LKPj) merupakan amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 03 Tahun 2007 tentang Tata Cara
Pertanggung jawaban Kepala Daerah yang harus disusun setiap akhir
Tahun Anggaran. Selain Laporan akhir tahun anggaran LKPJ juga
merupakan Laporan pertanggungjawaban Kepala Daerah pada masa akhir
jabatan (setiap lima tahun).
Pada Dinas Perhubungan Komunikasi, Informasi Provinsi Banten,
mengacu pada RPJMD Provinsi Banten dan Renstra Dinas Tahun 2012 –
2017, memiliki 5 ( lima program), yaitu : 1) Program Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian; 2)
Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Daerah; 3) Program
Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur; 4)
Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah; dan 5) Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan Telematika.
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah, dan telah diterbitkannya aturan teknis yaitu
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi Banten meakukan penataan
kembali Organisasi Perangkat Daerah yang salah satu diantaranya
dibentuk Dinas Perhubungan yang semula Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika melalui Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten dan
Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang tentang
kedudukan, tugas pokok, fungsi, tipe, susunan organisasi dan tata kerja
perangkat daerah Provinsi Banten
Pada Tahun Anggaran 2017 Dinas Perhubungan memiliki 4 (Empat)
Program yaitu : 1) Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian; 2) Program
Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Daerah; 3) Program
Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur; dan
4) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah.
Keempat program tersebut dilaksanakan melalui 25 (Dua Puluh
Lima) kegiatan dengan pagu anggaran sebesar Rp 79.147.518.215, dengan
realisasi Rp 74.775.491.752 atau sebesar 94.48% dan capaian fisik secara
akumulatif sebesar 98.92%.
LKPJ Dinas Perhubungan 2017 Bab V- 2
Adapun Capaian fisik dan realisasi anggaran yang kurang dari 100%
disebabkan :
1. Terdapat tolok ukur yang tidak dilaksanakan pada Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur dengan Tolok Ukur Pengiriman Peserta
Bimtek Penguji Kendaraan Bermotor, karena adanya perubahan
kewenangan, bahwa mulai Tahun 2017 penerbitan Sertifikat Registrasi
Uji Tipe (SRUT) dilaksanakan oleh Kementrian Perhubungan melalui
Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), melalui surat Direktorat
Jendral Perhubungan Darat Nomor AJ.402/II/18/DJPD/2017 tanggal 13
September 2017 perihal pelaksanaan penelitian dan penilaian
kesesuaian fisik kendaraan bermotor. Sehingga kegiatan ini tidak
dilaksanakan karena tidak efektif.
2. Kegiatan Pengendaklian dan Penyelenggaraan Lalu Lintas Jalan dengan
tolok ukur :
a. Pengawasan dan Pengendalian Angkutan Barang pada ruas jalan
Saketi/Malimping/Simpang. Tolok ukur ini tidak dilaksanakan
karena adanya keterlambatan pengesahan APBDP Tahun 2017 dan
keterbatasan personil di lapangan.
b. Pengaturan Lalu Lintas Rawan Kemacetan Pada Hari Libur (Sabtu –
Minggu). Tolok ukur ini hanya dilaksanakan 55 persen Karena
adanya keterlambatan pengesahan APBDP Tahun 2017 dan
keterbatasan personil di lapangan
6.2 Hal – Hal yang Harus Diperhatikan
Dengan potensi dan kewenangan yang dimiliki oleh Dinas
Perhubungan, dipandang perlu hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi dimasa mendatang, antara lain :
1. Penguatan kapasitas kelembagaan UPT sesuai dengan kewenangan
provinsi yakni pengelolaan prasarana perhubungan (Terminal,
Pelabuhan Pengumpan Regional, Bandara, Halte dan perlengkapan
jalan lainnya)
2. Penguatan kapasitas aparatur sesuai dengan kompetensi (PPNS, Ahli
Keselamatan Jalan, Ahli Penguji Kendaraan Bermotor, dan lain-lain);
3. Perencanaan program dan kegiatan yang lebih matang dan efektif
dalam upaya peningkatan pelayanan perhubungan dan transportasi
yang berkeselamatan;
4. Peningkatan dan Penguatan Sarana Kerja Teknis (Mobil Derek, Mobil
Multifungsi, Mobil Angkutan Pasukan, Handy Talky, Kunci Gembok,dan
lain-lain)
5. Optimalisasi semua potensi yang dimiliki.