kata pengantar - perpustakaansmpn15bdg.files.wordpress.com · ‖pagi mah, pah, kak.‖ sapa ku...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan
buku ―Karma‖ Antologi Cerpen Siswa SMPN 15 Bandung. Dalam
penyusunan Antologi Cerpen Siswa SMPN 15 Bandung penulis telah
berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis.
Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa.
Kami menyadari tanpa arahan dari guru pembimbing serta
masukan – masukan dari berbagai pihak tidak mungkin kami bisa
menyelesaikan tugas Antologi Cerpen Siswa SMPN 15 Bandung ini.
Antologi Cerpen Siswa SMPN 15 Bandung ini dibuat sedemikian rupa
semata-mata untuk membangkitkan kembali minat baca siswa/i dan
sebagai motivasi dalam berkarya khususnya karya tulis. Untuk itu
penulis hanya bisa menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat, sehingga kami bisa menyelesaikan Antologi
Cerpen Siswa SMPN 15 Bandung ini.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Bandung, 28 Desember 2018
Penyusun
Sambutan
Testimoni
Kumpulan cerpen ini membuat saya seperti remaja kembali. Cerita-
cerita dalam kumpulan cerita ini sederhana namun menarik karena
dapat memanggil kembali memori masa indah remaja pada saat itu.
~ ryan ~ (Pustakawan)
DAFTAR ISI
1. Karma
2. Rindu pelangiku
3. Hijrah why not?
4. My story
5. Kesederhanaan bukanlah akhir
6. Kenangan yang tak terlupakan
7. Hari-hari yang indah
8. Mimpi dan kenyataan
9. Cita-cita yang tidak tercapai
10. Al-Quran
11. Senangnya menolong orang
12. Dark side
13. Mistery in my school
14. Saya ingin berhijab
15. Jangan malas
16. Dewi
17. Dunia yang membuatku lebih baik
18. Lika – liku
19. Akhirnya ku berada di negeri korea
20. The legend of dark chocolate
KARMA
―Dulu aku tak percaya kalau karma itu ada. Namun semenjak kau
tidak ada kabar, menghilang dan berhenti untuk meyukaiku. Saat itu
lah aku percaya bahwa karma itu memang ada.‖
Drtt drtt.
Hp ku bergetar menandakan ada notifikasi masuk. Aku
langsung mengambil iphone ku yang aku taruh di meja belajar ku, dan
melihat satu notifikasi line di layar iphone ku, aku langsung membuka
aplikasi line ku. Satu pesan dari Davin, teman satu angkatanku, yang
selalu mengirirmiku pesan setiap hari.
Kalau kata sahabat ku Nina, sebenarnya Davin itu suka kepada ku,
dan Nina mengamanati ku untuk tidak membalas rasa suka nya itu.
Karna Nina selalu melihat pesan dari Davin di setiap hp teman teman
perempuannya ya lain. Nina takut kalau Davin hanya akan
mempermainkan ku. Tapi yasudahlah lupakan, lagian aku juga tak
suka padanya.
Davin Pratama : Hai Put
Nabilptr : Hai juga
Davin Pratama : Lagi ngapain?
Nabilaptr : Lagi siap siap mau ke sekolah
Davin Pratama : Mau ekskul jurnal ya?
Nabilaptr : Yap.
Nabilaptr : Udah dulu ya Vin. Aku mau berangkat ke sekolah dulu,
takut telat. Bye.
Aku mengakhiri chat kami, dan beranjak dari tempat duduk
ku. Aku langsung mengambil tas ku, dan beberapa barang yang akan
aku bawa, lalu bergegas ke bawah.
Dibawah aku langsung menuju ruang makan. Disana sudah ada
mamah, papah dan kaka ku Nico sedang asik sarapan.
‖Pagi mah, pah, kak.‖ Sapa ku pada mereka sambil mencium pipi
kanan mamah, dan papah. Aku duduk di samping kak Nico lalu
mengambil satu helai roti dan mengoleskan selai ke rotiku. Setelah roti
ku habis, aku langsung meneguk susu putih ku sampai habis. Dan
berpamitan kepada orang tua ku, disusul kak Nico.
Sekarang aku sudah berada di atas motor Kak nico yang sedang melaju
ke arah sekolah ku. Berberapa menit kemudian, kami telah sampai di
dapan gerbang SMAN 1 Bandung, sekolah ku tercinta. Setelah aku
turun dan mengatakan hati hati kepada Kak Nico, Kak Nico langsung
melajukan motornya lagi ke arah kampus nya.
Setelah kak Nico dan motornya menghilang dari pandanganku, aku
langsung masuk ke dalam dan menemui beberapa teman satu ekskul
ku. Mereka langsung mengajak ku ke ruang jurnal. Disana aku lihat
sudah lumayan banyak orang yang berada di ruangan itu.
Saat semua anggota jurnalis sudah berkumpul. Farid selaku ketua
jurnalis langsung memulai ekskul ini. Beberapa jam kemudian ekskul
pun selesai. Aku langsung membereskan barang barang ku dan
menyimpannya ke dalam tas. Selama aku membereskan barang
barangku, satu persatu orang keluar dari ruangan ini.
―Put. Dicariin Davin tuh.‖ Seru Farid tiba tiba. Aku langsug
menengokan kepalaku ke arah pintu. Disanalah aku melihat Davin
sedang menyenderkan badannya ke pintu, sambil tersenyum dan
melambaikan tangannya ke arahku.
Setelah selesai membereskan barang barangku. Aku langsung pamit ke
Farid untuk pulang duluan, Farid hanya menganggukan kepalanya
sambil terus sibuk membereskan barang barangnya. Setelah melihat
anggukan dari Farid, aku langsung melangkahkan kaki ku ke arah
Davin.
‖Yu Vin?‖ ajakku kepadanya. ―Sibuk ga Put?‖ tanyanya, tidak seperti
biasanya, karna biasanya dia hanya mengangguk, lalu merangkul
pundaku. Aku hanya menggelengkan kepalaku, tanda bahwa aku
sedang tidak sibuk hari sabtu ini.
―Syukur deh. Yuk‖ ujarnya sambil menarik tanganku. Selama ditarik
olehnya aku terus mengoceh menanyakan mau di bawa kemana aku
olehnya. Tapi dia hanya menyuruhku diam dan mengikutinya.
Akupun diam dan mengikutinya pasrah.
Setelah sekitar 30 menit berada di atas motor Davin. Akhirnya kami
sampai di tempat yang dituju Davin, sebuah taman di Bandung. Saat
motor sudah benar benar berhenti, aku langsung turun dari motornya.
Dan menunggu Davin memarkirkan motor kawasaki putihnya.
Sambil menunggu dia memarkirkan motornya. Aku mengedarkan
pandanganku ke taman ini, ‗Taman yang indah‘ gumamku. Ya
walaupun dia selalu mengantarkanku pulang, dan sempat beberapa
kali menjemputku untuk berangkat bersama ke sekolah. Namun baru
kali ini dia membawa ku ke taman, sebelumnya dia tidak pernah
mengajaku kemana mana seperti saat ini.
Saat aku sedang asik menikmati pemandangan indah taman ini, tiba
tiba saja ada yang memakaikan flower crown di kepalaku. Saat aku
menengokan kepalaku ke arah orang yang tadi memakaikan flower
crown di kepalaku, disana aku melihat Davin sedang tersenyum
sambil membawa ice cream coklat dan memberikannya kepadaku.
―Thank‘s‖ ucapku sambil mengambil ice cream coklat yang Davin
berikan. Davin hanya mengangguk menanggapi ucapan terimakasih
ku. Davin mengajakku ke sebuah kursi yang berada di taman itu.
―Foto yuk Put‖ ajak Davin sambil mengeluarkan iphone-nya. ―Yuk‖
jawabku.
Ckrkk.
Setelah berfoto ria, Davin memasukan kembali iphone-nya, dan duduk
santai menghadap ke depan.
―Mmm Put‖ ujar Davin sambil membalikan badannya ke arahku.
―Hmm?‖ gumamku tak jelas, karna aku masih sibuk dengan ice cream
yang berada di tanganku. Dia hanya tersenyum ke arah ku, lalu
membalikan kembali badannya ke arah depan. Aku mengernyitkan
dahiku bingung. Tapi aku tak ingin terlalu memikirkannya, aku hanya
mengedikan bahuku, dan melanjutkan menikmati ice creamku.
Saat ice cream ku telah habis. Davin langsung bangkit berdiri dan
mengajaku berkeliling taman ini.
―Aku bisa ga ya?‖tanyanya tiba tiba, saat kita sedang berjalan jalan
santai mengelilingi taman ini. ―Bisa apa?‖ tanyaku tidak mengerti.
―Bisa milikin hati kamu‖ jawabnya sambil nyegir lebar ke arahku. Aku
hanya terkekeh pelan mendengar gombalannya.
―Tapi ini beneran loh Put.‖ Ujarnya sambil menghentikan langkahnya
dan berbalik menghadapku. Aku sontak memberhentikan langkahku
juga, dan berbalik kehadapnya. Aku hanya mengerutkan keningku tak
mengerti.
―kamu ga ngerti ya?‖ tanyanya, dan tersenyum miris(?) ―aku suka ama
kamu Put.‖ Tambahnya. ―Ehh.‖ Ucapku kaget.
―Put. Mau ga kamu jadi pacar aku?‖ tanya nya. ―Vin. Sorry
sebelumnya. Aku sadar sekarang, maapin Putri, dengan aku kaya gini,
kesannya kaya yang ngasih harapan ya? Tapi jujur Putri seneng ada
yang suka ama Putri, ada yang sayang ama Putri. Tapi maaf Putri ga
bisa nerima kamu. Putri gamau pacaran, Putri gamau dikecewain,
Putri gamau ngerasain sakit hati, Putri takut waktu belajar Putri ke
ganggu karna Putri pacaran. Jadi Putri ingin kita gini aja. Kamu ngerti
kan maksud Putri? Dan aku gamau, setelah aku ngomong gini, kamu
ngejauh.‖ Jawab ku panjang lebar.
Davin terlihat sedih menatapku. Namun beberapa menit kemudian,
dia langsung kembali tersenyum ―oke kalau itu mau kamu. Aku
hargain kemauan kamu.‖ Ucapnya. Jujur aku tak enak dengannya.
―Pulang yok‖ ajaknya, lalu menggandeng tanganku sampai tempat
parkir, yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh dengan tempat kita
berdiri tadi.
Sekarang aku sudah berada di atas motor Davin yang sedang melaju
ke arah rumah ku. Beberapa menit kemudian, kamipun telah sampai
di pekarangan rumahku. Aku langsung turun dari motornya, dan
menawarkannya untuk mampir terlebih dahulu. Namun dia hanya
menggelengkan kepalanya, dan memilih untuk langsung pulang, dan
mulai melajukan motornya meninggalkan perkarangan rumahku. Aku
melambai lambaikan tanganku ke arahnya. Setelah Davin dan
motornya sudah menghilang dari pandanganku. Aku langsung
bergegas masuk ke dalam rumah.
Setelah obrolanku dengan Davin tempo hari. Tidak ada tanda tanda
perubahan pada diri Davin. Dia masih terus menghubungiku via line,
mengantarkan ku pulang,dll. Dan entah kenapa, sekarang aku jadi
merasa senang.
Sampai akhirnya di hari Jum‘at yang cerah ini, tidak ada satu notifikasi
pun yang menandakan pesan darinya. Aku hanya berfikir mungkin
dia sedang sibuk mengerjakan tugas tugasnya. Mungkinkah? Entahlah
akupun tak yakin. Hari Jum‘at pun berlalu tanpa satu pun pesan
darinya.
Sekarang hari sabtu, dan sama seperti hari jum‘at kemarin. Tidak ada
satu pun notifikasi yang menunjukan ada pesan darinya. Karna bosan,
aku mebuka timeline di iphoneku.
Deg
.
‗Wait! Dia ganti PP? Tapi kenapa dia ga ngechat aku?‘ gumamku.
Jujur aku ngerasa... sedih dan kehilangan dalam waktu bersamaan.
Tapi entahlah.
Aku memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya. Aku langsung
beranjak dari tempat duduk ku, dan berjalan ke kasurku untuk tidur
siang. Hari ini aku memilih untuk tidak ikut ekskul, karna malas(?)
mungkin.
Beberapa hari setelahnya dia jarang mengirimiku dengan pesan pesan
singkatnya, dan dia pun jarang mengantarkan ku pulang. Aku hanya
bisa memandangnya dari jauh, kadang aku tertangkap basah sedang
memandanginya. Entah kenapa dan entah sejak kapan aku senang
memandanginya. Aku berharap dia mendatangiku. Dan kita bisa
mengobrol seperti dulu.
Beberapa hari kemudian, aku sadar kalau aku ini suka kepadanya.
Ralat, aku nyaman. Setelah benar benar yakin kalau aku memang
merasa nyaman dengan Davin. Aku memilih untuk menceritakan
semuanya pada Nina, setelah bel pulang sekolah berbunyi.
―Tapi kok bisa sih kamu suka ama dia?‖ tanya Nina setelah aku
selesai menceritakan semuanya. ―Entahlah, mungkin karna sifatnya
yang selalu ada untuk ku, kapanpun dan dimanapun itu yang bikin
aku nyaman dengannya. Tapi kenapa? Saat aku mulai nyaman, dia
malah pergi kaya gini.‖ Jawabku dan tertunduk sedih.
―Apa mungkin kamu dapet karma Put?‖ ucap Nina sedikit ragu. Aku
mulai berpikir, apa mungkin ya? Tapi dari dulu aku ga percaya kalau
karma itu ada.
―Yaudahlah gausah terlalu dipikirin Put. Udah yu ah pulang. Tapi
anterin aku ke toilet dulu ya‖ ucapnya sambil berjalan keluar kelas.
Aku hanya mengangguk dan mengekorinya di belakang.
Setelah mengantar Nina ke toilet. Aku langsung bergegas ke parkiran
sekolah, karna tadi kak Nico mengabariku kalau dia sudah ada di
tempat parkir. Saat sudah di tempat parkir aku langsung menghampiri
kak Nico dan naik ke motornya.
Beberapa menit kemudian, aku sudah samapi di rumahku. Aku
langsung melesat ke atas menuju kamarku. Setelah mengganti baju
seragamku dengan kaos putih lengan pendek dan celana pendek
selutut, aku memainkan iphone-ku sambil tiduran di atas kasurku.
Saat sedang asik melihat lihat galeri, aku melihat fotoku dan Davin
saat di taman waktu itu, seketika kedekatan aku dan Davin berputar
jelas di kepalaku layaknya sebuah film yang sedang di putar. Sekarang
aku hanya bisa memandang foto itu dengan senyum miris, karna
sekarang keadaan sudah berbeda, sudah tidak sama seperti dulu.
Tidak ada Davin yang selalu mengirimiku dengan pesan pesan
singkatnya, tidak ada Davin yang selalu menyapaku ketika bertemu di
koridor sekolah, tidak ada Davin yang selalu mengantarkanku pulang.
Sekarang hanya ada Davin dengan sifatnya yang sudah tidak peduli
terhadapku.
Seketika omongan Nina yang mengatakan bahwa aku mendapakan
karma terngiang jelas di kepalaku. Dan detik ini aku mengiyakan
ucapan Nina itu. Dan detik ini juga aku mulai percaya bahwa karma
itu memang ada.
Sekarang apa yang bisa aku lakukan? Aku hanya terus memandangi
foto kami berdua, sambil mendekap flower crown yang di berikan
Davin saat itu. Tak terasa bulir bulir air telah menghiasi pipiku. Aku
menangis, hingga akhirnya aku tertidur di siang hari yang cerah itu.
Keesokan harinya, saat aku sedang menunggu Kak Nico menjemput.
Aku melihat Davin sedang mengendarai motornya, dengan seorang
wanita di belakangnya. Entah siapa wanita itu, aku tidak
mengenalinya. Dan saat melihatnya, aku merasa... sedih.
Apa secepat itu dia melupakan aku? Tapi yasudahlah, memang ini
salahku, aku yang menolak dia
Selang beberapa menit, setelah motor Davin melintas, datanglah Kak
Nico dengan motornya. Aku langsung naik ke motornya, dan
memeluk kak Nico erat. Disana di balik punggung kak Nico aku
menangis, sangat lama. Sampai aku tidak sadar bahwa kita telah
sampai di rumah.
Karma itu memang ada kawan (: dan bagiku karma itu amat
menyakitkan. Jadi hargailah orang yang mencintaimu saat ini, jangan
menyia-nyiakannya. Jangan membuatnya menyerah dan melangkah
mundur, lalu meninggalkan mu. Karna saat dia pergi, maka karma itu
akan datang dengan sendirinya. Walaupun tidak di undang sama
sekali oleh mu.
―Orang bilang, kita akan tahu seberapa orang lain berharga, ketika
orang itu menghilang. Karna saat dia menghilang kita akan merasa
kehilangan dan ingin bersamanya lagi. Biasanya mereka yang
termasuk kategori seperti itu pasti memiliki akhir yang menyedihkan.
Karena ketika orang itu pergi, mereka baru sadar bahwa orang itu
amat berharga, namun sayangnya orang itu tidak bisa mereka
dapatkan kembali. Sungguh keberuntungan jika mereka bisa
mendapatkannya kembali. Dan sekarang, apa kalian salah satu dari
orang yang beruntung itu? Atau sebaliknya?‖
-THE END-
RINDU PELANGIKU
Sore ini kota jogja tampaknya kurang bersahabat dengan banyak
orang, di luar tampak suasana kota yang mendung dan diselimuti
dengan rintik-rintik hujan, tapi tidak untuku, aku lebih menyukai
keadaan seperti ini.
Namaku Amelya Azzahra dari SMPN 15 Bandung.
Aku yang duduk sendiri saat itu ditemani dengan HP apple
kesayangan ku di atas meja di tepi jendela di sudut kamar.
Tak lama kemudian aku menyadari bahwa hujan di luar sudah reda,
tak sengaja aku yang berada di sebelah jendela menoleh ke luar
jendela, aku melihat sesuatu yang membuatku terdiam sejenak,
lengkungannya yang begitu indah dengan warna-warni yang
merangkulnya membuatku ingat pada seseoarang.
Dewani cewe putih dengan senyumnya manis di bibirnya saat itu
duduk sendiri di tepi jendela, teman sebangkunya sudah pindah ke
Bandung sebulan sebelum aku datang, karena di kelas ini hanya
Dewani yang duduk sendiri jadi terpaksa aku duduk di sampingnya.
―Hay‖ sapanya dengan lembut
―Hay juga‖ jawabku membalasnya
―Dewani‖ lanjutnya mengulurkan tangan.
―Amel‖ jawab ku dengan senyum.
Semenjak pertemuan pertama, Dewani sangat baik padaku, dia begitu
ramah, tidak sombong, juga sangat perhatian terhadapku. Aku
menyukai sikapDewani, setalah lama mengenal Dewani, menjadi
seorang sahabat dekat yang sangat baik padaku, banyak hal yang aku
bagikan padanya, begitu pula dia tak ada yang ditutup-tutupi dariku.
Banyak hal yang kita lakuin sama-sama, makan bareng, jalan bareng,
belajar bareng, nonton bareng, dan semuanya terasa sangat indah
bagiku, Dewani bisa menjadi teman curhat, teman yang bawel, teman
yang nyebelin, sahabat, bahkan musuh disaat kita beda pendapat .
Tiga tahun menjadi sahabat Dewani membuat aku tau semua tentang
Dewani
HIJRAH, WHY NOT?
Ketika kerinduan itu muncul, rasa yang besar untuk semakin dekat
dan keinginan untuk mencintai-Nya semakin tumbuh dan
berkembang. Itulah hijrah.
Hijrah bukan berarti hanya merubah penampilan atau hijab yang
kupakai, namun juga diikuti dengan hijrahnya hati, pikiran dan sifat
dalam diri ini. Hijrah dari yang sebelumnya selalu mendambakan cinta
selain dari-Nya, dari yang awalnya selalu menggantung harapan
selain pada-Nya dan selalu merindukan selain Dia.
Proses hijrah ini berawal dari keterpaksaan dan keadaan. Awalnya aku
aktif pada organisasi di jurusanku dengan masuk bidang rohis, pada
saat masuk rohis aku masih sering memakai pakaian ketat, kerudung
diatas dada dan transparan. Saat itu aku berpikiran ah yang penting
menutupi auratku, ah yang penting menutupi rambutku, ah yang
penting melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslimah, dan
aku pun masih melalaikan amanah yang diberikan kepadaku,
beberapa bulan setelah aku masuk rohis aku mengikuti pengajian kitab
kuning di salah satu kumpulan mahasiswa NU dan mendaftar sebagai
salah satu pengajar al-qur‘an dalam suatu kegiatan di kampus selama
1 semester. Maka bermula dari situlah aku menjadi jarang memakai
pakaian ketat, sedikit memanjangkan dan melebarkan kerudungku,
dan lebih sering memakai rok. rasa malu yang membuatku mulai
berubah, malu apabila aku bertemu dengan anak-anak bimbinganku
kemudian penampilanku tidak syar‘i dan malu apabila aku bertemu
dengan teman-teman pengajianku kemudian melihatku memakai
pakaian atau celana ketat. Yang kupikirkan waktu itu adalah ―apa kata
mereka?‖ ― bagaimana anggapan mereka apabila melihat
penampilanku yang berbeda dengan pada saat aku menghadiri
pengajian dan pada saat hadir menjadi pengajar al-quran?‖
Dari rasa malu itu berubah menjadi rasa ketidaknyamanan, aku mulai
memperbaiki penampilanku, memperbaiki hijabku. Bukan karena
malu dan takut mengenai anggapan orang lain terhadapku. Tidak
nyaman untuk memakai pakaian ketat dan memakai kerudung yang
tidak menutupi dada akan tetapi karena perasaan tidak nyaman.
Faktor lainnya yang semakin meyakinkan dan menguatkanku untuk
melakukan perubahan adalah karena faktor lingkungan, Pada saat aku
menghadiri pengajian dan menjadi pengajar al-qur‘an di lingkungan
masjid kampus aku banyak menemui teteh-teteh akhwat yang
memakai kerudung panjang dan lebar. Sehingga terbersit dalam
pikiranku ―kapan aku bisa seperti itu?‖ semakin aku bertanya pada
diri sendiri ―kapan mau berubah seperti itu?‖ maka semakin
menumbuhkan rasa inginku, rasa ingin untuk berubah dan semakin
menjaga diri ini tapi semakin besar pula rasa ketidakyakinanku untuk
berubah karena muncul rasa takut, takut tidak bisa istiqamah, takut
diomongin teman-teman, dan masih banyak lagi ketakutan lainnya
dalam diriku.
Aku hanya wanita yang dulu mendatangi-Nya hanya pada saat aku
memiliki masalah dan cobaan, yang datang pada-Nya hanya pada saat
aku butuh. Maafkan aku ya Allah. Mahal dan berharga, kata yang
sangat tepat untuk melukiskan betapa besar kasih sayang Allah
kepadaku, yang telah membukakan mata dan menggerakan hati ini
untuk berhijrah. Tak ternilai karunia-Nya kepadaku, tak terbatas dan
tak terhingga nikmat yang Allah berikan kepadaku, Allah
menghapuskan rasa takut yang muncul dalam pikiranku dan
memantapkan hati ini untuk berubah.
Aku sempat berpikir ingin kembali ke masa lalu dan bekhayal andai
saja aku memiliki mesin waktu seperti doraemon yang dapat
kugunakan untuk dapat memperbaiki segala khilaf dan kesalahanku.
Namun, itu hanya sekedar anganku saja karena waktu takkan bisa
kuulang lagi. Hanya berharap ampunan dari Allah, dan bertaubat
karena Dia maha penerima taubat. Kesalahan dan khilafku di masa
lalu tidak lantas membuatku berlarut-larut karena masa laluku
merupakan pelajaran paling berharga untukku, masa laluku
merupakan salah satu bagian tahapan yang harus kulalui untuk proses
hijrahku, melalui kesalahan dan khilafku maka Allah telah menegur
dan mengingatkan bahwa aku semakin jauh dari-Nya.
Aku sekarang ingin lebih baik bukan berarti aku dulu orang yang baik,
dulu aku selalu menggantungkan harapanku pada makhluk-Nya,
lebih mencintai dan merindukan ciptaan-Nya, di masa laluku aku
pernah ―Pacaran‖ dengan alasan agar aku dapat memiliki
penyemangat, orang yang dapat memotivasi, alasan lainku saat itu
adalah bahwa ‖pacaran‖ dapat kujadikan sebagai cara untuk saling
mengenal dan memahami satu sama lain selama masih tidak
berlebihan. Padahal nyatanya alasan dan keputusanku untuk pacaran
bukan pilihan yang tepat. Pilihanku hanya membawaku untuk
semakin jauh dari-Nya dan lebih memberikan banyak hal negatif,
bukan menjadi penyamangat tapi hanya membuat hati galau, dan
menyia-nyiakan waktu, lebih banyak madharat daripada manfaatnya.
karena tidak ada yang namanya pacaran syar‘i. sekarang aku hanya
perlu memantaskan diri, introspeksi diri, mendekatkan diri pada-Nya.
Lillah….
Pada saat aku memutuskan untuk hijrah. Bukan berarti aku telah
menjadi baik dan menjadi taat akan tetapi, aku sedang dalam proses
menjadi lebih baik dan proses menuju taat kepada penciptaku yang
telah menggerakan hati ini. Proses hijrah ini tak semulus jalan tol, tak
semudah membalikan telapak tangan, tak berarti setelah hijrah aku
terlepas dari ujian dan cobaan. Ujian yang Allah berikan muncul dari
teman-teman kelasku banyak yang membicarakanku, banyak yang
meledekku, mengejek dan mencomooh. Ada yang berkata ―kenapa
kerudungnya makin panjang, biar bisa nutupin bajunya yang bolong
dan robek yah‖, ada juga temanku yang bilang ‖kenapa kerudungnya
lebar banget, padahal sekalian pakai mukena aja kalau gitu‖ dan
banyak lagi perkataan lainnya, bahkan orang terdekatku sekalipun
mengejekku dan berprasangka yang tidak baik karena perubahan
penampilan, perubahan sifatku, dia beranggapan aku berubah hanya
untuk menarik perhatian orang lain dan karena ada maunya saja.
Allah ingin melihat apakah dengan ujian ini aku masih tetap bertahan
dan istiqomah atau berhenti. Tetapi ada juga teman-teman yang
mendukungku dan sangat menghargai proses hijrahku, itulah salah
satu alasan yang menguatkanku. Alasan lainnya yaitu karena Doa, doa
yang orang tuaku, doa yang selalu mereka panjatkan untukku, aku
tidak ingin mengecewakan mereka apabila aku tidak merubah diri ini,
aku ingin melihat mereka tersenyum melihat putrinya menjadi orang
yang lebih baik. Apabila aku memutuskan untuk berhenti maka hati
ini belum kuat, diri ini belum siap, apabila memutuskan untuk
berhenti apakah waktu pun akan ikut berhenti, TIDAK!!!! Bagaimana
kalau seandainya aku memilih untuk memilih berhenti kemudian
Allah memanggilku untuk menghadap-Nya karena ajal bisa datang
anywhere, anytimes dan anyone.
Bahkan ujian pun datang dari diriku sendiri, saat penyakit hati muncul
merasa diri ini lebih, padahal apa yang dapat diri ini sombongkan.
sekarang aku memahami arti ikhlas dan ridho. Pelajaran yang aku
dapat adalah bahwa wanita yang memiliki kekayaan yang berlimpah
seperti Khodijah, wanita seperti Aisyah yang allah berikan kelebihan
kecerdasan dan kecantikan yang luar biasa, Siti Fatimah yang sholehah
dan dimuliakan oleh allah, sangat dicintai oleh Rasullah, Siti Maryam
wanita yang dimuliakan oleh Allah, wanita yang kehormatan dan
kesuciannya terjaga, dan Siti Asiah yang memiliki kesabaran dan
ketaatan yang luar biasa kepada Allah tidak pernah merasa lebih di
bandingkan yang lain. Lantas apa yang ingin disombongkan oleh diri
ini apa yang lebih dibandingkan yang lain. kuncinya adalah tawaddu.
Semakin aku mendekati-Nya semakin membuat baper (bawa
perubahan). Dalam hijrah ini yang kurasakan begitu besar rasa Cinta-
Nya kepadaku, dan membuatku ingin selalu membalas Cinta-Nya
dalam wujud ketaatanku kepada-Nya lillah karena-Nya, Doa yang
selalu kupanjatkan adalah semoga allah mengistiqamahkan hati dan
diri ini, yang kuharapkan sekarang adalah keridoan-Nya dan tujuan
hidupku untuk sekarang dan di masa mendatang adalah menggapai
Surga-Nya.
MY STORY
Namaku Nadia azizah putriana sering dipanggil dengan Nadia. Aku
sekarang kelas 7 di SMP Swasta . Aku terlahir dari keluarga yang
tidak mampu sekolah pun aku tidak pernah diberi bekal aku tidak
mau memberatkan keluarganya dan aku tidak pernah malu dengan
teman - temannya . Nadia dia tinggal hanya bersama ibu dan adiknya
saja karena ayah telah meninggal dunia diusia adiknya 2 tahun dan
sekarang yang mengganti posisi ayahnya atau kepala keluarga adalah
ibunya dengan berjualan gorengan dengan cara berjualan keliling
yang penghasilannya pun tidak seberapa dan Nadia jika tidak sibuk
dengan sekolahnya dia membantu ibunya berjualan sesudah dia
bersekolah. Adik Nadia bernama Muhammad Alif yang sering
dipanggil Alif yang masih berumur 7 tahun dan dia sekarang baru
memasuki kelas 1 SD.
Ibu : Nadia, Nadia bangun nak sekolah dulu nak.
Terdengar suara ibu memangilnya untuk segera aku bangun dari
tempat tidurku untuk segera mandi dan menunaikan shalat subuh.
Nadia : Iya bu aku segera bangun.
Ibu : Mandi sana sudah mandi langsung shalat subuh ya.
Nadia : Iya bu.
Ibu segera pergi kedapur untuk menyiapkan adonan untuk berjualan
hari ini dan Ibu bertemu Alif yang berlari menghampirinya.
Alif : Bu...............Bu..............Bu...........
Ibu : Iya ada apa nak?
Alif : Kak Nadia sudah bangun atau belum bu?
Ibu : Kak Nadia sudah bangun kok dia sedang shalat.
Alif : Oh........... Alif kira kak Nadia masih tidur.
Ibu : Ya sudah makan dulu ya.
Alif : Ya bu......
★★★★★★★★★★
Selesai makan bersama Nadia dan Alif bersiap untuk segera
pergi ke sekolahnya .Nadia adalah murid berprestasi dia sering
mendapatkan juara umum disekolahnya. Nadia adalah anak yang rajin
belajar dan tidak lupa iya tidak pernah melupakan shalat lima
waktunya karna iya mempunyai keinginan untuk menjadi orang
sukses yang dapat membahagiakan keluarganya. Nadia setiap hari dia
harus mengantarkan adiknya terlebih dahulu yang lumayan jauh dari
sekolahnya tetapi dia tidak pernah mengeluh. Setibanya Nadia dan
Alif di depan gerbang sekolah adiknya.
Nadia : Alif kaka sampai dini saja kaka harus cepat - cepat pergi
kesekolah sudah hampir
telat.
Alif : Ya makasih ya kak udah nganterin Alif. Alif maduk dulu ya
Assalamualaikum
Nadia : Waalaikumsalam
★★★★★★★★
Nadia dengan cepat berjalan karna ia inggin cepat sampai ke
sekolahnya karna ia tidak ingin telat masuk kesekolahnya . Terlihat
dari jauh banyak teman - temannya yang turun dari sebuah mobil
yang terlihat sangatlah mewah. Memang diantara semua murud yang
ada di sekolah tersebut adalah orang yang mempunyai kelebihan yang
sangat cukup yang tidak seperti Nadia. Tetapi untung saja ia masih
mempunyai teman yang bisa mengerti keadaannya dan selalu
senantiasa menemaninya yaitu bernama Tania putri azahra yang
sering dipanggil dengan Tania. Tania tidak seperti temannya yang lain
yang bisanya hanya membulinya saja hingga Nadia menangis dan
Tania selalu menguatkan hati Nadia,karna Tania tidak ingin temannya
disakiti.
Tidak berapa lama ada seseorang yang turun dari sebuah mobil, dia
terlihat melambaikan tangannya kepada Nadia ternyata dia adalah
Tania.
Tania : Nadia .................(berteriak)
Nadia : Tania ..................(sambil membalas lambaian tangannya)
Tania : Bagaimana kabarmu Nadia!
Nadia : Alhamdullilah sehat,bagaimana keadaan mu sekarqng sudah
baikkan. (Karena
selama dua hari ya lalu Tania sakit)
Tania : Alhamdulillah aku sudah baikkan makanya sekarang aku
sudah kbali asuk ke
sekolah lagi.
Mereka berjalan bersama memasuki ruangan kelas. Tiba -tiba seorang
murid cantik, rambutnya terurai panjang dengan memakai bando pita
dia datang menghampiri Nadia dan Tania yang sedang duduk sambil
membaca buku. Perempuan itu ternyata adalah Askia dia murid yang
terlahir yang dari keluarga yang mempunyai kebutuhan sangat cukup
sekali,tetapi dia bersama teman temannya sering membuli Nadia.
Askia : Hy,Nadia (dengan suara yang terlihat sombong).
Nadia : Hy juga,
Tiba-tiba Askia langsung tertawa .
Tania : Kenapa kamu tertawa setelah Nadia menjawab salam darimu?
Askia :Tidak, lucu saja.
Tania : Apa yang lucu?
Askia : Aku melihat seseorang memakai baju lusuh yang sebenarnya
tidak layak dipakai
tetap saja dia pakai itu tuh yang ada disebelah
kamu.hahahahaaaa...........
Tania : Kamu menghina Nadia.
Nadia : Tidak apa - apa kok Tania.
Askia : Aduh ada yang bela nih....
Tania : Walaupun memakai baju lusuh pun dia berprestasi tidak
seperti kamu.
Askia : Apa kamu bilang.(dengan muka yqng kelihatan sangat marah
).
Tania : Apa, kesindir ya.
Nadia : Ya udah gak apa -apa Tania. (Sambil menarik tangan Tania
dan membawa
keluar kelas ).
Askia : Huh... ngeselin banget .
Tania : Kenapa kamu menarik tangan ku Nadia?
Nadia : Aku tidak mau kamu ikut disakiti oleh Askia.
Tania : Tidak kok Nadia, aku hanya tidak ingin kamu terus dihina
sama dia.
Nadia : Ya aku tau makasih ya pengorbananmu berarti buat aku.
Tania : Ya sudahlah tidak usah dipikirkan lagi, kita masuk lagi kelas
sudah waktunya
kita masuk ke kelas sudah bel.
Nadia : Ya sudah kita masuk.
★★★★★★★
Bel keluar sudah terdengar berdering tandanya telah selesainya
sekolah pada hari ini. Nadia dan Tania pun pergi meninggalkan
sekolah dan terpisah di perapatan jalan yang berada dekat sekolah
karna Tania telah dijemput oleh supir pribadinya, dan Nadia kembali
meneruskan perjalanannya menuju rumahnya dan akan bersiap - siap
untuk membantu ibunya berjualan. Tidak terasa waktu terus berjalan
dan tidak terasa dia sudah sampai di depan rumahnya yang sudah
tidak layak lagi.
Nadia : Assalamualaikum.
Alif : Waalikumsalam,kaka sudah pulang.
Nadia : Iya de masih ada adonan untuk jualan tidak?
Alif : Sepertinya masih ada.
Nadia : Oh ya de Kaka ganti baju dulu ya.
Alif : Ya ka.
Nadia segera berganti baju dan mempersiapkan dagangannya.
Selesainya ia segera pamit kepada adiknya.
Nadia : De, tunggu disini dulu ya kaka mau jualan dulu.
Assalmualikum.
★★★★★★★
Nadia disetiap jalan dia berteriak berkata "Gorengan - Gorengan"
dan tidak berapa lama dia berjalan dagangan langsung di serbu oleh
pembelinya karna mereka tau gorengannya memang enak.
Nadia : Alhamdulilah akhirnya habis juga lumayan dapat Rp.35.000 .
Pulang dulu ah sudah sore juga.
Dijalan Nadia sangat bergembira karna uang hasil ia berjualan
baginya sangat memuaskan dan tidak berapa lama dia sudah sampai
didepan rumahnya.Nadia segera memberikan uang hasilnya
berjualan.Selesai Nadia shalat ia langsung beranjak tidur.
★★★★★★★
Tidak terasa Sudah terdengar adzan subuh telah
dikumandangkan. Seperti biasanya ibu Nadia telah bangun lebih
awal,karna ia harus menyiapkan sarapan untuk anak anak ,dan
menyiapkan adonan untuk berjualan hari ini.
Nadia : Ibu mau Nadia bantu?
Ibu : Tidak usah sudah selesai kok.Kamu mandi dulu truss shalat
ya. Tapi bangunnin adikmu dulu.
Nadia segera masuk ke kamar dan membangunkan adiknya.
Selesai membangunkan adik ia langsung mandi dan shalat dan
sarapan bersama sama. Alif sangat senang karna lauk makannya hari
ini adalah ayam goreng tetapi hanya ada 2 potong saja yaitu hanya
untuk Nadia dan Alif saja. Nadia tidak ingin ibunya hanya makan
dengan gorengan saja dan Nadia pun memberi sepotong ayam
tersebut kepada ibunya.
Selesai Nadia langsung dan Alif makan ia langsung pergi
kesekolahnya dan mengantarkan adiknya terlebih dahulu.
★★★★★★★
Nadia langdung masuk ke kelas dan dia langsung dihampiri oleh
Tania.
Tania : Nadia aku mendengar kabar buruk tentangmu katanya kamu
mencuri uang.
Nadia : kata siapa aku tidak mungkin melakukan hal itu.
Tania : Ya sudah ayo kita masuk ke kelas.
Nadia : Hayu.
Nadia dan Tania segera memasuki ke kelas dan entah mengapa
semua teman temannya memperhatikannya,Nadia langsung
mendekati nya.
Askia : Katanya berprestasi tapi kenapa mencuri?
Tania : Apa yang kamu yang menyebarkan semua fitnah ini?
Askia : Jangan asal nuduh dong.
Tania : Sabar ya Nadia pasti semua ini bakal ada jalannya dan yang
menyebarkan fitnah itu akan terungkap.
Nadia : Ya amin............
★★★★★★★
Tidak berapa lama bel pulang berdering Nadia langsung pulang
tetapi ia pergi ke danau untuk menenangkan pikiranya. Tidak berapa
lama dia sudah bosan dan langsung pulang ke rumahnya. Dijalan ia
melihat kejadian kecelakaan mobil yang menabrak yang menyebrang
dan ditinggalkan begitu saja.Nadia langsung menghampiri orang yang
ditabrak tersebut an ternyata dia adalah Askia. Nadia berteriak sekuat
mungkin untuk mendapatkan pertolongan dari masyarakat agar Askia
langsung dapat dibawa ke rumah sakit.
★★★★★★★★
Setibanya di rumah sakit Askia langsung ditangani oleh dokter.
Tidak berapa lama orang tua Askia segera datang dan menghampiri
Askia dan orang tua dari Askia mengajaknya ikut masuk dan Askia
pun segera sadar dan menatap Nadia.
Askia: Nadia makasih ya sudah menolongku. Maafkan perbuatanku
selama ini kepada kamu dan aku akan jujur pada mu bahwa aku yang
membuat fitnah kepadamu tetapi aku akan memperjelaskan semua ini
kepada semua orang.
Nadia: Terimakasih ya ,aku sudah memaafkanmu .
Nadia dan Askia pun pada saat itu tidak pernah membulinya dan
bersahabat dengan Nadia.
KESEDERHANAAN BUKANLAH AKHIR
Namaku Reva Diana Putri, aku sekolah di SMP TUNAS BAKTI,
aku anak pertama dari dua bersaudara, aku tinggal dirumah hanya
dengan ibunya dan adikku, ayahku telah meninggal saat adikku
berusia 6 bulan, sekarang ibuku harus bertanggung jawab disamping
harus menjadi ibu rumah tangga tapi dia pun berperan menjadi
seorang ayah juga.Aku sangat sayang ibu dan adikku. Aku ingin sekali
menyenangkan ibu dengan berbagai macam seperti rajin sekolah. Cita
cita ingi ibu dan adikku bahagia, ibuku berjualan kue untuj hidupi ki
sekeluarga,aku pun tidak tinggal diam saja, aku ikut jualan kue
disekolah.
Ibu : "Reva...cepat mandinya ntar telat loh"
Reva :"iya bu,sebentar lagi"
Ibu :"cepat, belum kamu sarapan Dan Bantu ibu menyiapkan jualan
Yang Alan kamu
bawa"
Reva :"iya by in I sudah selesai"
Ibu :"yaudah, gig sarapan duly sudahnya Bantu ibu ya"
Reva :"pasti bu"
Sesudah Reva sarapan Dan membantu ibunya, ia langsung pergi
kesekolahnya . Sebelum ia kesekolah, Reva kerumah sahabanyq dulu
yang bernama Cindy Untuk pergi bersama kesekolah.
Reva :"Cindy...."
Cindy :"iya sebentar " (sambil membukakan pintu)
Reva :"ayo kita berangkat"
Cindy :"ayo,tapi kita berangkat pakai mobil papaku saja ya"
Reva :"gak, nanti aku ngerepotin"
Cindy : " gak, kok aku maksa nih"
Reva : "iya deh"
Cindy adalah anak seorang pejabat kaya, ia juga berprestasi seperti
Reva. Kehudupan Reva dan Cindy sangat berbeda, Cindy mempunyai
rumah yang besar dan mewah sedangkan, rumah Reva kecil.
Tibanya ia disekolah mereka langsung kedalam kelas dan setelah
reva menyimpan tasnya teman teman Reva menghampiri. Ternyata
teman teman nya itu ingin membeli kuenya ..Uang yang Reva dapat
dari hasil jualan nya hanya cukup untuk makan keluarg a kecilnya.
Reva sangat senang sekali dagangannya habis. Tak lama
kemudian bell maduk berdering Ibu Tuti guru matematika pun
datang,semua langsung terdiam karna,Ibu Tuti terkenal galak.
Sesudah pelajaran Ibu Tuti berganti dengan pelajaran ipa yang sangat
digemari Reva dia sangat menyimak nya.
Bell istirahat berdering, Reva memasukan buku kedalam tas dan pergi
ke kantin bersama Cindy.
Cindy : "aku traktir kamu ya"
Reva : "gak ah"
Cindy :"tak au tau pokoknya kamu harus mau"(sambil memaksa)
Reva :"iya deh"
Mereka pun meninggalkan kantin dan lebih memilih makan
dikelas.
Tak lama kemudian bell masuk berdering. Mereka langsung
mengeluarkan pelajaran b.indonesia .Setelah pelajaran b.indonesia
selesai dilanjutkan dengan pelajaran b.inggris.
Bell pulang berdering..
Cindy :"Rev,mau bareng gak"
Reva :"tidak,aku sudah ada yang jemput"
Cindy :"siapa,rev"
Reva :"angkot,dah ah aku duluan ya"
Reva pulan dengan naik angkot.sesampainya dirumah reva
langsung disambut oleh adiknya yang sedang belajar berjalan.
Reva :"asalamualaikum"
Ibu :"wa'alaikum salam"
Reva :"ibu ini uang hasil jualan tadi alhamdulilah habis dan laku
semua"(sambil
memberikan uangnya)
Ibu :"iya alhamdulilah,gih mandi dulu habis itu salat ashar"
Reva :"iya bu"
Reva pun langsung mandi dan mengambil wudhu langsung
menunaikan salat asharnya dan tak lupa ia mengaji.Sesudahnya ia
menjaga dan bermain dengan adiknya .Adiknya senang dan tertawa,
hati Reva pun ikut terhibur.Tak lama pun adiknya tertidur.
Reva langsung belajar, jika ada adiknya mungkin Reva tak bisa
belajar, karna adiknya bisa menggangunya. Saat asyik belajar
Reva,mendengar suara adzan magrib berkumandang, Reva langsung
mengambil wudhu dan menunaikan salatnya berjamaah dengan
ibunya.
Ibu :"Reva kita salat berjamaah ya"
Reva :"iya bu"
Reva dan ibunya pun salat berjamaah dikamarnya yang sempit.
Selesai ia salat berjamaah, ibunya menuntun dan mengajarkan
anaknya mengaji.Tak lama pun adzan isya berkumandang,Reva dan
ibunya berjamaah salat isya.
Selesai salat isya berjamaah dengan ibunya, Reva membantu ibunya
membuat bermacam kue untuk jualannya.Hingga akhirnyq kuenya
selesai dan matang
Ibu :"Reva...tidurlah nak ntar kamu kesiangan bangunnya"
Reva :"Iya bu,Reva mau tidur"( sambil masuk kedalam kamar)
Didalam kamar adiknyq yang lucu sedang tertidur lelap. Reva hanya
mempunyai satu kamar. Suara adzan subuh sudah berkumandang,
Reva yang dari tadi sudah terbangun langsung menunaikan salat.
Selesainya sala Reva pergi mandi dan sesudahnya ia sarapan dengan
lauk seadanya.Seperti biasa ,sebelum iq berangkat ia menyiapkan
dagangan yang akan dibawanya.
Reva :"ibu...Reva pergi sekolah dulu ya "
Ibu :"ya
Reva berjalan kesekolah dan seperti biasa ia kerumah Cindy terlebih
dahulu, namun belum ia sampai kerumah sahabatnya ,ternyata Cindy
sudah menunggunya. Mereka pergi kesekolah dengan naik kendraan
umum.
Setibnya ia disekolah mereka langsung kedalam kelas.Hari ini
berbeda kue jualannya tak semua habis. Tak lama bell masuk
berdering. Pak alam guru agama masuk kedalam kelas dan
menerangkan. Pak alam meminta Reva untuk mengikuti lomba baca
al'quran yang akan dilaksanakan besok Reva menyetujuinya tapi, tetap
ia harus meminta izin pada ibunya. Setelah pelajaran Pak Alam
dilanjutkan dengan pelajaran b.inggris. Bell istirahat berdering, Reva
memasukan buku kedalam tas. Reva tak beristirahat ia memilih
membaca buku dikelas.
Bell masuk berdering . Pelajaran Tik dan Pkn telah dilalui,waktu
pulang telah datang.Reva pulang dengan berjalan kaki.Sesampainya ia
kerumah disambut oleh adenya yang lucu
Reva :"asalamualaikum"
Ibu : "walaikum salam"
Reva : "ini bu uang tadi jualan tapi tak semua habis"(sambil
memberikan uang hasil
jualan dan sisa jualannya)
Ibu :"iya tak apa, gih mandi dulu saja"
Reva pun langsung mandi dan sesudahnya Reva mengajak adiknya
bermain dan bercerita hingga adiknya pun tertidur.Ketika adiknya
tertidur reva salat ashar dan mengaji,selesainya Reva bercerita kepada
ibunya soal lomba baca al-quran dan ibunya pun menyetujui. Ibu Reva
mengajari anaknya selesai salat berjamaah
Hari ini adalah hari yang sangatlah berbeda Reva tak bawa jualan
dan tak pergi sekolah ia hanya ikut,lomba baca al-quran saja.Reva
berangkat ketempat lomba diantar oleh Pak Alam dan Ibu dan
adiknya. Belum dipanggil saja hati Reva sudah berdetak kencang.
Tak lama kemudian Reva dipanggil dan ia dites baca al-quran
dan hapalannya ,tajwidnya pun harus benar dan lancar. Hati Reva,
bertambah kencang,tak sabar menunggu hasilnya.
Beberapa saat kemudian diumumkan hasilnya dari perangkat ke
tiga dan ternyata yang pertama adalah Reva,hatinya senang ditambah
haru ibunya dan gurunya sangat bangga.Ibunya menangis terharu atas
hasil didiknya menjadi anak yang sholeh. Reva memberikan semua
hadiahnya pada ibunya yang berupa piala dan uang senilai 5 juta.
Walaupun Reva, dari keluarga yang sederhana ia bisa hebat dan
membuktikan bahwa kesederhanaan bukanlah akhir semua,jika kita
berniat, berusaha,dan rajin kita pasti bisa,itulah yang menjadi
pedoman bagi Reva.
KENANGAN YANG TAK TERLUPAKAN
Perkenalkan namaku Clara. Sekarang aku duduk di kelas XI atau kelas
2 SMA sederajat. Kejadian ini dimulai saat aku masih kelas 10. Saat itu
aku sedang mengikuti ekstrakurikuler gitar, tepatnya pada hari Sabtu,
tanggal 13 September 2014.
Setelah ekskul selesai, aku bersama kedua temanku yaitu Keisha dan
Misha berencana untuk request lagu kepada anggota salah satu
ekstrakurikuler yang sedang siaran di radio sekolah. Akhirnya kami
memutuskan untuk langsung ke lantai 2 di mana ruangan tempat
siaran tersebut berlangsung. Disana aku dan temanku langsung minta
izin untuk memutarkan 1 lagu yang akan kami request. Awalnya
rencana kami hanya request lagu saja, namun kakak senior anggota
ekskul tersebut menawarkan kami untuk masuk ke dalam ekskulnya
karena saat itu masih baru-baru ekskul dimulai untuk anak kelas 10.
Aku pun menyetujuinya, dan 2 temanku sependapat denganku.
Sebelum resmi menjadi anggota ekskul, kami harus diwawancarai
terlebih dahulu. Aku lah yang mendapat giliran pertama untuk
diwawancarai oleh Kak Keyla senior di dalam ekskul tersebut.
Kak Keyla ―oke, nama lengkap kamu siapa? Dan dari kelas mana
kamu berasal?‖
Aku ―Clara Aura Fortuna dari kelas X-A‖
Lalu ada seseorang yang berbicara. Ia berkata ―Clara Aura Fortuna?‖
Aku ―iya benar, kenapa kak?‖
Dia ―enggak apa-apa kok, aku punya kontak kamu di BBM kalau ga
salah‖
Aku ―oh,, emangnya nama kakak siapa?‖
Dia ―Haikal Nugraha‖
Aku ―oh iya,, btw, kita lanjut ngobrolnya pas udah selesai wawancara
ya‖
Dia pun meng-iyakan.
Setelah aku selesai diwawancarai, giliran Keisha dan Misha yang
diwawancarai. Aku pun menunggu mereka sambil mengobrol dengan
Kak Haikal. Kami berbincang-bincang dengan asyik.
Aku ―kakak anggota ekskul ini juga?‖
Kak Haikal ―enggak, aku ekskul musik, aku disini cuma ikut-ikutan
doang‖
Setelah lama kami berbincang dan yang lain akan pulang, akhirnya
kami keluar ruangan. Aku akan membawa tas gitarku yang masih ku
simpan di ruang ekskul gitar tadi, karena gitarnya sudah aku bawa ke
ruang siaran. Saat aku akan pergi ke bawah, ternyata Dira telah
membawakannya, dia adalah pacarku hehe.
Aku ―yahh udah dibawain deh sama dia‖
Kak Haikal ―dia siapa kamu?‖
Aku ―gatau..‖
Misha ―pacarnya kak‖ (tiba-tiba dia ngomong)
Kak Haikal ―oh pacarnya‖ (dengan nada yang tiba-tiba menjadi cuek)
Aku ―hehe,,‖
Setelah lama mengobrol, kami semua langsung pulang.
Hari demi hari, aku makin dekat dengan kak Haikal. Ia selalu
menungguku sampai pulang sekolah. Karena sudah nyaman, jadi aku
putuskan untuk menjadikan dia sebagai teman curhat karena selain
Mama, aku tidak punya teman curhat yang benar-benar aku percayai.
Dan sekarang aku menemukannya yaitu kak Haikal.
Aku curhat tentang pacarku. Bahwa sebenarnya aku ga punya
perasaan sama pacarku itu. Namun semakin lama tingkah pacarku itu
jadi menyebalkan dan terlalu posesif. Aku benci diperlakukan kayak
gitu,aku jadi gak bebas. Lama-kelamaan aku muak sama perilaku
pacarku yang suka ngatur dengan berlebihan, jadi aku memutuskan
untuk mengakhiri saja hubungannya. Setelah aku putus,aku jadi
bebas. Gak ada yang ngatur-ngatur aku lagi, gak ada yang suka
marah-marah gak jelas lagi. Ya pokoknya aku senang.
Aku jadi semakin dekat sama kak Haikal. Menurutku kak Haikal baik
banget. Dia suka ngajak aku main, pulang bareng, atau nonton. Dan
kalau aku ada masalah, dia ngasih saran yang terbaik pokoknya dia
selalu ada buat aku.
Ada dimana aku gak ngabarin kak Haikal selama 1 minggu karena aku
sakit, tapi aku komunikasi dengan yang lain kecuali dia. Setelah 1
minggu itu, aku chat dia. Tetapi dia marah karena katanya kalau aku
kayak gitu berarti aku ga respect sama dia, selain itu kadang aku suka
mengeluh tapi dia gak suka itu. Kita berantem lumayan hebat.
Aku membalas pesan dari dia seperti ini ―yaudah ini memang salah
aku kan? Aku terus yang salah. Oke aku minta maaf, terserah kakak
maafin atau engga, yang jelas aku udah minta maaf‖.
Namun tidak ada balasan. Karena kesal, aku chat dia lagi seperti ini
―udahlah, aku kesel. Kakak mau hapus kontak aku juga silahkan!‖.
Akhirnya dia hapus kontak BBM aku. Rasanya campur aduk,, ada
kesel, sedih, merasa bersalah.
Hari berganti, namun sekarang berbeda. Tidak ada teman curhat lagi.
Sedih rasanya, aku sangat kehilangan dia. Aku juga baru sadar kalau
dia itu penting buat aku, karena cuma dia yang bisa membuat aku
senyaman ini. Jadi aku putuskan untuk berusaha mendapatkan maaf
dari dia. Karena aku masih ingin berteman dengannya.
Akhirnya aku dimaafkan oleh kak Haikal dengan syarat aku harus
berubah dan jangan ngulangin kesalahan yang sama. Tapi sangat
disayangkan, walaupun kita udah baikkan kita gak kayak dulu lagi.
Kalau bertemu ya seperti orang asing, entah kenapa tapi aku coba buat
nerimain semua itu.
Sudah lama kami dekat. Banyak pertengkaran kecil juga. Kadang kita
main, tapi aku masih terbiasa untuk cuek sama dia semenjak kejadian
itu.
Setahun kami dekat, akhirnya dia bilang kalau dia punya perasaan
sama aku dan dia meminta untuk aku jadi pacarnya. Aku pun
menerimanya, karena aku punya perasaan yang sama.
Semenjak saat itu kami berpacaran. Dia sering mengajakku bermain.
Kalau aku sedang sakit, dia menjenguk aku ke rumah. Orang tua ku
juga sudah tau kalau aku dan dia pacaran. Jadi aku gak perlu
sembunyi-sembunyi kalau akan bermain bersamanya.
Aku rasa dia juga posesif, namun dia bertindak bukan marah tidak
jelas. Dia gak suka kalau aku dekat sama cowo lain,meskipun itu
sahabatnya sendiri. Kalau dia tahu,dia bakal marah ke aku, atau gak
segan-segan buat ngancam orang yang mendekatiku itu.
Jujur, sempat aku gak ngerti sama tindakan dia. Jadi aku memutuskan
untuk curhat ke sahabatku, namanya Nindy.
Aku ―Dy, kenapa sih Haikal kayak gitu banget. Dia tuh ga suka kalau
aku deket sama cowo lain‖.
Nindy ―ya bagus dong Ra,, itu tandanya dia tuh bener-bener sayang
sama kamu, dia takut kehilangan kamu. Ya mungkin cara dia terlalu
berlebihan. Cuma itu ya salah satu cara buat dia nunjukkin kalau dia
bener-bener sayang‖.
Aku ―oh gitu ya Dy.. sekarang aku ngerti,makasih Nindy udah mau
dengerin curhatan aku‖.
Nindy ―iya Ra, aku kan sahabat kamu. Jadi kalau kamu butuh
aku,datang aja aku bakal ada buat kamu‖.
Dari situ aku mulai memahami tindakan Haikal. Dia ngelakuin itu
karena dia sayang sama aku. Rasanya seneng juga. Haikal juga
perhatian. Walaupun sifatnya cuek tapi dia perhatian ke aku.
Didalam hubungan kami juga membuat komitmen jika ada masalah
gak seharusnya diselesaikan dengan cara mengakhiri hubungan tapi
mengakhiri masalahnya. Dan jangan memiliki sifat egois atau
mementingkan diri sendiri.
Namun ada dimana aku bikin dia kecewa. Dan dia marah besar, dia ga
chat aku, sikap dia berubah drastis, ya pokoknya dia benar-benar
berubah. Tapi kami baikkan lagi, walaupun belum sepenuhnya.
Sekarang hubungan kami udah terbilang cukup lama. Sempat aku kira
kalau hubungan kita cuma sampai sebatas teman curhat, tapi ternyata
engga. Aku berharap aku gak kehilangan dia untuk kedua kalinya.
Kenangan ini tak akan pernah terlupakan.
HARI – HARI YANG INDAH
BY:DEWANI
Kring kring kring jam ku berbunyi lalu aku bangun untuk
membereskan tempat tidur ku. sehabis membereskan tempat tidur aku
langsung ke bawah untuk meminum teh bersama keluarga ku.
sesampai nya aku di bawah, aku bertanya ke mamahku, mah papa ke
mana ? kata ku, dan mamah ku menjawab papa lagi beli bubur untuk
sarapan kita nanti ,ok mah kata ku kamu mau teh apa sereal Dew? aku
mau teh aja mah, aku meminum teh sambil nonton Doraemon film
kesukaan ku.
Dan gak lama kemudian papa ku datang sambil membawa bubur.
Dan aku langsung serbu buburnya.Gak lama kemudian papah ku
berkata, hari ini kita akan ke Jakarta untuk menengok tante eka. kata
ku dan kaka ku ok pah aku dan kakak ku langsung ke atas untuk
membereskan pakaian dan beberapa peralatan mandi. Sehabis itu aku
bergegas untuk mandi tetapi pas aku masuk ke kamar Mandi ku
shower nya tiba tiba rusak.
Dan aku bergegas ke kamar Mandi yang ada di ruang tengah,
padahal aku duluan yang nyampe malahan kakak aku langsung
masuk aja ,lalu aku marah, kak kan aku duluan yang sampai? kok
kakak langsung masuk? kan kakak punya kamar Mandi sendiri? kata
ku. Air nya gak keluar de, kata kakak ku. dan aku dileraikan sama
mamah, kenapa sih kata mamah ku, ini ni mah orang aku duluan yang
sampai kakak main langsung masuk aja .
Kan kaka punya kamar Mandi sendiri ka? kata mama ku , air nya gak
keluar mah, kamu juga de kamu kan punya kamar Mandi
sendiri,ngapain kamu ke kamar Mandi ini kata mamah ku, shower nya
rusak mah kata ku, yaudah gini aja de kamu Mandi di kamar mamah,
kamu di sini ka ,ok mah kata ku dan kakak ku , bereskan sekarang
ribut terus kalian nih kata mamah ku, pas aku Mandi ada kecoa aku
teriak dan mamah ku dateng, apa lagi de ribut tau ada kecoa mah kata
ku, dan mamah ku ambil sandal lalu di pukul deh kecoa nya.
Dan sehabis Mandi aku langsung memakai baju kesayangan ku,dan
celana kesukaan ku, dan gak lama kemudian papah ku memanggil de
tas nya mana sini biar papah yang bawain ke mobil, nih pah ok de,gak
lama kemudian mamah ku memanggil, de sini bantuin mamah
masukin nasi ke tempat makan, dan buatkan sirop dan teh di botol
yah, oke mah kata ku .
Dan kita berangkat, pas masuk tol aku lapar mah mah aku lapar ,dan
mamah ku kasih satu tempat makan lalu aku makan, pas perjalanan
tante ku nelpon udah di mana,kata ku baru saja masuk tol tan, owh
kata tante ku ya udah kalau udah deket bilang yah, ok tan pas lagi
jalan ada mobil Ferari warna item keren banget deh pokoknya, papah
ku bilang aku mau ngopi dulu, ok kata mamah ku ke rest area aja mas .
Pas di jalan macet, jadi aja kita keluar tol ke Jakartanya lewat
Purwakarta dan ternyata sama saja, pas itu aku ngantuk jadi aja aku
tidur. pas aku bangun dikirain udah di Jakarta tau nya belum, macet
banget sih terus kita masuk lagi ke tol lingkar luar ternyata macet
panjang. Ada orang yang memberi tahu ban nya kempes pa, oh iya
baik pa makasih ya pa kata papah ku .
Selesai ganti ban kita maju lagi ehh, tau nya ada truk terbalik , pas
lewatin truk nya lowong banget pas kita keluar tol lagi, malahan kita
nyasar terus kita Tanya deh ke tukang baso situ, oh pa itu mah harus
putar balik pa, oh iya makasih ya pa, kata aku pah beli baso nya
yah,sok aja de aku beli 4 bungkus gak pake kuah, jadi berapa pa, jadi
20 de, ini pa makasih ya pa
Ini baru pertama kali nya aku ke rumah tante ku jadi aja aku gak tau
deh rumah nya yang mana, pas belok ,eh ternyata rumah tante ku
kelewatan. Kan aku gak tau rumah nya yang mana pas mundur
sodaraku manggil nama nya ajeng Dew ini rumah aku, yang mana ini
yang ada mobil CRV ,owh bagus banget jeng , yoi dong, pas udah
nyampe kan aku parkir mobil , yeng ini kan mobil BMW kamu kok
ada di rumah tetangga sih , Bukan ini rumah aku juga di situ ada
kolam ikan nya dew ooh kata ku, mana kak Moza sama om Saleh kata
ku? udah tidur dew kata sodara ku ,oh terus kita di ajak ke joglo. Joglo
itu yang ada kolam ikan nya, terus di bangun dari kayu yang sudah di
ukir, keren banget ikan koi nya sama joglo nya Dew ,besok pagi kita
kasih makan ikan nya ya kata tante ku, ok tan kata aku, gih sana
nyalain ac nya , langsung aku dan ajeng ke atas untuk menyalakan ac
nya, biar dingin matiin deh lampu nya terus kita ke joglo lagi mau
ngobrol ngobrol lagi.
Yuk kita ke atas kata tante ku, sesampainya aku di atas, aku Mandi
sehabis Mandi aku ke kamar, terus aku dan sodara ku buka youtube
untuk menonton wasabi production, kocak banget deh kita ketawa
ketawa sampai sakit perut, abis itu kita main WII asyik banget main
tenes aku kalah 2 kali, sodaraku kalah 1 kali jadi aja yang menang
sodaraku ,gak papa deh yang pentingkan asyik.
Sehabis itu tante ku bilang, istirahat ya Dew besok kita nonton
Transformers, kata ku ok tan Jeng ayu tidur kata tante ku, gak ah mah
kata sodarku, nanti tante wahyu ke ganggu kata tante ku, gak kok eka
malahan seneng kata mamaku jangan ah yu kata tante ku ,yahh mama
mah gitu kata sodaraku ajeng sampe besok Dew ,wahyu, ande ,bayu
oke tan Eka bye selamat tidur ok ,tapi aku haus jadi ikut ke bawah deh
.
Pas besok bangun kata tante ku Dew cepet siap siap kan kita mau
nonton transformer ,ok tan aku segera Mandi, sehabis aku mamaku
sehabis mamaku papaku baru deh kakaku tapi kita jadi ke mall nya
jam 12.00, soalnya kakakku lama banget Mandi nya, soal nya aku juga
bangun nya jam 10.00 jadi aja telat ke mall nya, kita ke mall mana tan
kata ku, ke mall Kelapa Gading Dew kata tante ku ,ok tan kata ku.
Sesampai nya di mall kita makan sian dulu, aku makan di Master Wok
aku pesen paket 1, abis makan baru deh kita beli tiket nya yang 4
dimensi I MAX lagi kan mulai nya jam 14.30 jadi aja aku sodaraku
Ayeng dan kak Moza jalan jalan ke sogo dulu ,terus kita beli mainan
abis beli mainan kita beli pop corn dan minuman, terus kita ngantri
deh mau masuk ke bioskop dan ngambil kaca mata nya, terus gak
lama kemudian mulai deh film nya
Sesudah nonton film kan waktu nya makan malam, terus kata tante
ku ayo kita makan malam dulu baru pulang, terus kita makan di Soto
betawi .Sebelum pulang kita ke Body Shop dulu ya ada yang eka mau
beli, pas nyampe di Body Shop tante ku minta tolong cariin lip glos
yang wangi nya kamu suka yah ok tan ,terus ke kaka aku cari Hand
Body yang kamu suka yah, di kirain aku buat tan eka tau nya buat aku
sama kakak aku.
Kan harus nya hari ini aku pulang, eh tau nya di tahan sama tante
aku pas pulang kan aku Mandi langsung tidur. besok nya aku main
uno yang kalah muka nya di coret pake bedak, ga lama pembantu
tante ku ngirim mie kuah jadi aja aku main sambil makan mie,sehabis
main aku beres beres langsung pulang.
THE END
MIMPI DAN KENYATAAN
Liana menari-nari kecil di samping Dinda, sahabatnya. Waktu
istirahat masih berjalan, bahkan baru terdengar bel-nya. Mood Liana
lagi mendukung hari ini, ia baru aja mendapat nilai bagus di mata
pelajaran yang tak ia ungguli, bahkan nilainya yang paling besar di
kelas. Artinya, usaha belajarnya selama ini, gak sia-sia.
Sekalinya mood Liana lagi bagus, gak segan-segan ia memalukan
dirinya sendiri, sekalipun itu di tempat umum. Seperti sekarang, di
jam istirahat, ia mencegat orang-orang yang lewat, dari yang searah
sampai yang berlawanan arah, lalu ia memberitahu mereka kalo nilai
Fisika-nya 98. Liana juga gak lupa memberi tahu kalo nilainya yang
paling besar di kelas.
Liana keburu mencegat tangan orang yang lewat searah dengannya.
Bodohnya ia tak melihat wajah orang yang ia cegat terlebih dahulu,
saking senangnya mungkin. Sampailah ia berhadapan dengan Ateya,
orang yang selama ini selalu ditempel foto-fotonya di dinding kamar
Liana. Orang yang biasa aja, tapi luar biasa buat Liana.
―Wah iya? Hebat dong, aku aja gak bisa kerjainnya,‖ ujar Ateya
sambil tersenyum.
Liana tersenyum senang mendengarnya, gimana ia gak senang?
Orang yang ia sukai membalas ucapan bodohnya yang terbata-bata
dengan senyum yang gak akan Liana mudahnya lupakan. Liana
memanfaatkan kesempatannya itu untuk dapat mengobrol dengan
Ateya, akhirnya ia menceritakan kalo ia mendapat nilai Fisika terbesar
di kelasnya, yang pasti dengan Liana yang beda dari Liana yang
biasanya bebas bercerita dengan orang lain. Secara, kali ini ia bercerita
dengan orang yang ia suka, alhasil ia bercerita dengan gugup dan
terbata.
―M-makasih ya, kalo gitu a-aku pamit duluan ke kantin,‖ pamit
Liana.
Liana melambaikan tangannya pada Ateya, ia gak berhenti menatap
mata Ateya di belakangnya. Lambaian tangannya pun ikut gak
berhenti, padahal Ateya sendiri sudah menarik tangannya tapi tetap
memperhatikan Liana.
Gubrakk
Gubrakk
Prangg
Secara bersamaan tiang yang ditabrak Liana jatuh, membuat Liana
jatuh tengkurap, dengan pot yang digantung di tiang pecah mengenai
tangan kanan Liana. Secara bersamaan pula, ia memperhatikan Ateya
tertawa ngakak sambil melihat Liana yang jatuh tengkurap.
―Kyaaa! Bundaa, huee.‖ Liana menangis setelah menyaksikan
mimpinya yang awalnya manis ternyata ujung-ujungnya pahit.
―Kenapa sayang? Bunda lagi masak, jangan ganggu,‖ teriak Kila dari
dapur.
Mendengar teriakan Bundanya yang memberi tanda gak bisa
memperbaik mood Liana, sontak Liana berteriak memanggil
kakaknya, Kirafa.
―Kak Kifaa, huee.‖
Kirafa merespon, ―Apaan Li? Berisik! Kifa lagi siap-siap nih. Kamu
juga, kenapa gak siap-siap? Udah jam segini.‖
Sontak mood Liana semakin memburuk, mengetahui keluarganya
gak ada yang bisa bantu memperbaiki mood-nya. Apalagi mendengar
ucapan kakaknya yang membuat Liana menoleh ke jam dinding di
kamarnya.
Liana melotot, baru kali ini ia telat bangun. Alhasil, hari itu ia hanya
gosok gigi dan cuci muka saja. Setelah itu, ia bergegas sarapan dan
pergi ke sekolahnya bareng Kirafa yang sebenarnya mau nggak mau
mengantarkan Liana. Karena, hari itu Kirafa jadi ikut-ikutan telat
kuliah gara-gara Liana.
―Pagi Pak, hehehe,‖ sapa Liana pada guru kesiswaan yang telah
menunggu murid-muridnya yang telat di depan gerbang sekolah. Gak
lupa, ia juga sambil terkekeh biar Pak Didit luluh dan membiarkan
Liana masuk ke dalam kelas dengan hati lega.
Pak Didit memberi isyarat pada Liana untuk menyuruh Liana masuk
ke kelasnya. Liana melongo, padahal biasanya Pak Didit hobi banget
memberi hukuman pada murid-muridnya yang telat. Akhirnya Liana
bersyukur, dengan kekehannya ia gak dihukum karena terlambat.
Liana memasuki kelasnya, yang sudah terdapat Bu Tina, guru Fisika
di kelasnya. Tahu apa yang Liana dapat? Tepuk tangan dari semua
murid di kelasnya. Liana mengernyit bingung, ada apa?
―Ciee, ehem Li, ehem,‖ teriak Fathan, teman kelasnya.
―Uhuk-uhuk, ehem-ehem.‖
―Gaya lo Li, bete ah.‖
Semua perkataan teman-temannya membuat Liana semakin bingung,
bahkan sampai ia belum sempat duduk ke kursinya saking
bingungnya.
Bu Tina menghampiri Liana dengan senyum lebar dari bibir
berlipstik tebalnya. ―Selamat Liana, kamu mendapatkan nilai ulangan
terbesar di kelas kamu. Ibu gak nyangka kamu bisa sepintar ini sampai
bisa mengerjakan soal-soal yang sebenarnya bisa disebut tingkat yang
paling susah dari soal-soal Fisika biasanya.‖
Perkataan Bu Tina sukses membuat Liana lagi-lagi melongo. Ia tak
menyangka, mimpinya bisa menjadi kenyataan bahkan sangat persis.
Liana yang mendapat nilai 98—terbesar di kelasnya, Liana yang
menari-nari kecil di samping Dinda saat istirahat, Liana yang memberi
tahu semua orang yang melewatinya kalo nilainya terbesar di
kelasnya, Liana yang gak sengaja mencegat tangan Ateya, Liana yang
memanfaatkan kesempatan mengobrol dengan Ateya, Liana yang
jatuh karena keteledorannya yang menghasilkan tangannya yang
seminggu diperban, dan Liana yang ditertawakan Ateya saat Liana
jatuh karena tiang bergantung pot yang jatuh menimpa Liana.
Dan kejadian itu, adalah awal mula dari seluruh mimpi Liana yang
akan selalu menjadi kenyataan, awal mula dari seluruh mimpi Liana
yang berakhir pahit, dan awal mula dari Liana yang mulai saat itu
akan selalu berpikir mimpi dan kenyataannya takkan berakhir manis.
---
Malam ini, Liana merayakan ulang tahunnya dengan mengadakan
pesta kecil-kecilan di rumahnya. Liana tak ada berhentinya gelisah. Ia
bermimpi ada kecelakaan kecil yang terjadi pada dirinya saat di
tengah-tengah acara. Dan ia yakin, cepat atau lambat, menghindar atau
tidak, ujung-ujungnya mimpinya pasti akan menjadi kenyataan.
Sedihnya, hampir semua mimpi yang dialami Liana berujung sial
buat Liana. Membuat kenyataan yang dialami Liana berujung sial
pula. Sikap Liana pun berubah 180 derajat yang tadinya ceria,
berbicara gak ada ujungnya, dan gak peduli sekitar menjadi yang
sering melamun gak jelas, berbicara seperlunya, dan bahkan nilai
Fisika-nya jadi menurun lagi.
―Happy Birthday Lian, Happy Birthday Lian, Happy Birthday,
Happy Birthday, Happy Birthday Liana.‖ nyanyian keras terdengar di
telinga Liana, mau gak mau ia tersenyum paksa.
Semua berjalan lancar, persis seperti yang ada di mimpi Liana. Dan
akhirnya, yang gak mau ditunggu-tunggu Liana datang.
―Liana! Goreng tempura yuk!‖ ajak Dinda.
Mau gak mau, Liana menerima ajakan Dinda, sesuai dengan
mimpinya. ―Yuk.‖
Bukan sekali, bahkan berkali-kali, Liana membalikkan kenyataan dari
mimpinya. Berkali-kali ia berusaha menghindari sialnya yang berawal
dari mimpi. Dan berkali-kali pula, ia malah dua kali lipat lebih sial
karena menghindari sial di mimpinya. Pada akhirnya, kenyataannya
akan selalu sial karena mimpinya, sekalipun ia berusaha menjauhi
kesialannya.
Fase kecelakaan pertama mulai terjadi, Dinda gak sengaja
menumpahkan botol besar berisi minyak goreng. Fase kecelakaan
kedua, Ucup—salah satu teman Liana membuang rokoknya yang
masih menyala ke lantai yang sudah tertumpahi minyak. Fase
kecelakaan ketiga, api mulai menyala dan semakin membesar, Dinda
dan yang lainnya sukses keluar dari area kobaran api. Fase kecelakaan
klimaks, Liana terjebak di lingkaran area kobaran api yang semakin
membesar dan tak ada satupun yang dapat menolongnya.
Setelah api berhasil dimatikan oleh puluhan ember besar berisi air,
barulah Liana dapat tertolong namun dalam kondisi tidak sadarkan
diri. Ia dibawa ke rumah sakit. Liana baru sadarkan diri setelah 14 jam
lamanya.
Liana mengalami luka cukup parah pada kaki kirinya. Saat
kecelakaan terjadi, setelah Liana tidak sadarkan diri, ia terjatuh dan api
sedikit membakar kaki kirinya. Yang mengakibatkan kaki kirinya
untuk sementara diperban, dan mau gak mau Liana harus memakai
kursi roda ke sekolahnya.
---
Liana berbaring di kasur kamarnya. Ia menangis, mengutuk dirinya
sendiri.
―Kenapa harus aku yang mendapat kelebihan yang menyiksa diriku
sendiri? Kenapa harus aku yang kenyataan akan selalu sial karena
mimpi terkutuk itu? Kenapa harus aku?!‖
Liana menjambak rambutnya. Menangis dengan bahu yang bergetar
hebat. Mimpi sial yang selalu menjadi kenyataan itu, sukses membuat
Liana tersiksa. Padahal sudah berkali-kali ia menghindar dari mimpi
sialnya, tapi tetap ujungnya sial yang Liana dapatkan.
---
Hari ini, Dinda sukses membangunkan Liana yang lagi tidur di jam
pelajaran kosongnya. Dinda tiba-tiba memiliki ide konyol untuk
membalikan mood Liana. Liana yang terbangun, bukannya memarahi
Dinda karena sudah membangunkannya, ini malah terdiam membatu
dan lagi-lagi melamun.
―Liana, sini deh,‖ ajak Dinda suruh Liana mendekat.
Liana mau aja menerima. Lalu Dinda membisikkan sesuatu yang
sukses membuat mata Liana melotot.
―Apaan?! Gak mau!‖ tolak Liana.
Dinda berkata, ―Udah, ikutin kata aku aja. Daripada selamanya kamu
pendem-pendem kaya hm-hm.‖
Liana menggeleng. ―Gak mau Din, mana berani aku.‖
Lagi-lagi, ini salah satu kejadian di mimpi Liana yang akan menjadi
kenyataan. Saat ia terbangun karena dibangunkan Dinda, sontak Liana
hanya terdiam. Mengetahui, mimpinya kali ini ada sangkut pautnya
dengan … Ateya. Gimanapun, ia gak bisa menghindar kan?
Dengan dorongan keras Dinda, juga karena mimpi sial itu, Liana
akhirnya menerima ide konyol yang tadi dibisikkan ke telinganya oleh
Dinda.
Liana melewati koridor kelas yang sudah sangat sepi saat jam pulang
sekolah sudah lewat satu jam yang lalu. Ia sengaja menunggu, karena
ia akan bertemu dengan Ateya yang telah satu jam lamanya berlatih
basket di lapangan dalam sekolah.
Ateya yang lelah terlihat duduk di salah satu kursi panjang dan
segera Liana memanfaatkannya.
―Hai. At?‖ sapa Liana ragu.
Ateya menoleh. ―Eh hai, Liana. Ada apa?‖
Ini lagi-lagi yang bukan ditunggu-tunggu Liana, karena ia tahu
kejadian ini akan berujung sial pula buat Liana. Karena mimpi itu,
jawaban yang Liana tunggu-tunggu dari Ateya pasti malah merugikan
diri Liana sendiri. Ya, berkat Dinda dan mimpi sial itu, ia terpaksa
menyatakan perasaannya pada Ateya.
Mata Liana berkaca-kaca ketika menunggu Ateya menjawab
pernyataan dan pertanyaannya. ―Jadi, At?‖
Liana sudah yakin, kejadian ini akan persis dengan kejadian di
mimpinya. Ketika Liana menunggu jawaban yang Ateya-nya sendiri
malah membatu mendengar pernyataan Liana, ketika jawaban itu
adalah tolakan kasar dari Ateya, dan ketika akhirnya Liana
meninggalkan lapangan dalam sekolah dengan mata sembab dan
hidung merah.
Gak disangka, mata Liana sudah keburu berair dan menetes satu
persatu ketika masih menunggu jawaban Ateya. Karena Liana tahu,
ujungnya jawaban itu menyakitkan Liana. Ujungnya, kenyataannya
akan selalu berakhir sial, bukan? Gak ada akhir yang manis buat Liana.
―Kamu bisa buat aku belajar suka sama kamu.‖
Siapa itu yang ngomong? Tanya Liana dalam hati.
Liana sukses terdiam mendengar Ateya lah yang berbicara itu pada
Liana. Bukannya, di mimpinya Ateya akan menolaknya bahkan secara
kasar. Apa mimpi Liana salah? Tapi mimpinya tak pernah berakhir
manis.
―Mulai sekarang, mimpi kamu akan berakhir manis karena ada aku,‖
ujar Ateya sambil tersenyum pada Liana.
CITA – CITA YANG TIDAK TERCAPAI
Pada suatu hari ada seorang anak laki – laki bernama Hasan Putra
Ramadhan. Biasa di panggil Putra, dia tinggl disebuah Desa
Banyuwangi, dia mempunyai adik dua yg satu
perempuan dan yg satu laki – laki, dan ia mempunyai ibu dan ayah.
Ketika ia beranjak dewasa kelas lima (5) ia mempunyai keinginan
menjadi ― ATLET ― lari se Indonesia. Dan mulai dari sekarang ia terus
berlatih terus setiap hari demi bias mencapai keinginannya, dan
setelah ia kelas enam (6),dia berhenti dulu untuk berlatih ,karena ia
ingin fokus dulu dengan Ujian Nasionalnya. ujian ia tidak pernah
main dengan temen- teman nya selama satu minggu, dan ia giat kali
belajarnya demi mendapatkan nilai yang memuaskan untuk orang tua
nya. Dan ketika hari ujian sebentar lagi,ia makin tekun untuk belajar
terus menerus, sampai – sampai ia lupa makan. Dan hari esoknya ia
akan melaksanakan ujian ,ia sangat cepat sekali mengerjakannya, jadi
Putra di perbolehkan pulang terlebih dahulu, dan keesokan harinya
juga sama seperti itu lagi, dan ujian pun telah selesai, Putra kembali
berlatih lari kembari dengan semangat dan giat…,ia tidak penah
mengenal lelah demi ingin tercapainya cita – cita dia.
Dan waktu pembagian rapot pun telah tiba, orang tua Putra
pun diperintahkan untuk datang ke sekolah. Dan orang tua Putra pun
sudah datang ke sekolah, setelah guru Putra memberi tahu nem
tertinggi di kelas nya ternyata gurunya menyebut nama Hasan Putra
Ramadhan. Ibu dan Bapak nya Putra pun terharu ketika nama
anaknya di sebut sebagai nem tertinggi di kelasnya. Ternyata nem nya
Putra itu 28,84. Dan ketika gurunya menyebutkan juara kelas pertama
,ternyata gurunya menyebut nama Hasan Putra Ramadhan lagi. Dan
ibunya Putra pun berteriak Alhamdulillah sambil sujud. Dan Putra
pun sangat senang sekali dan tidak menyangka ia akan jadi juara kelas.
Dan gurunya Putra pun mengucapkan selamat dan memeluknya dan
meneteskan air mata. Dan Putra pun diberi penghargaan seperti
mendali emas dari gurunya.
Ketika sudah sesampainya di rumah ibu dan ayahnya Putra pun
mengecup keningnya. Dan sambil menangis, dan mengatakan Ibu dan
Ayah bangga na mempunyai anak seperti kamu,yang mau berjuang
untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, maaf selama ini ayah dan
ibu kurang memperhatikan kamu, dan ayah tidak mementingkan
kamu, ayah hanya mementingkan pekerjaan saja. Dan Putra pun
menjawab iya sama – sama ayah,ibu , Putra pun bangga menjadi anak
ayah dan ibu, putra saying sama ayah dan ibu. Putra janji, Putra akan
membahagiakan ayah,ibu,dan adik- adik Putra. Dan ibunya pun
berkata terima kasih sayang …………,dan putra berkata ibu tidak usah
berterimakasih kepada Putra buu…,harusnya Putra yang berterima
kasih kepada ibu..,ibu kan sudah melahirkan Putra ke dunia ini
dengan penuh perjuangan. Terima kasih ibu…,Putra sayang Ibu dan
Ayah…
Dan keesokan harinya Putra pun akan berlatih kembali, ketika
Putra sedang berlatih ayahnya dating menghampiri Putra, dan
ayahnya mengatakan ―Putra kenapa kamu berlatih terus setiap
hari,apakah kamu tidak cape dan bosan?‖ Putra pun menjawab ―todak
yah Putra tidak pernah merasa cape demi bias mewujudkan cita – cita
Putra untuk menjadi ATLET lari se Indonesia. Ayah nya pun berkata
―kita liburan yuu bersama keluarga‖ Putra menjawab ― maaf ayah
bukannya Putra tidak mau,tapi putra akan memanfaatkan waktu
liburan Putra untuk berlati terus,tetapi jika ayah ingin berlibur ayah
bias ko berlibur dengan Ana dan Ihksan‖ dan ayah nya berkata ―benar
kamu tidak apa – apa ayah tinggal sebentar?‖ Putra pun berkata ―tidak
apa – apa ayah‖.
Sepanjang liburan nya,Putra sama sekali tidak mau berliburan
kemana – mana..,ia lebih memilih untuk berlatih lari saja. Dan ketika
ayahnya berliburan dengan adiknya, Putra di rumah dengan ibunya.
Dan ketika Putra sedang berlatih tiba- tiba terdengar suara piring
pecah, dan Putra pun langsung mendatangi suara tersebut, setelah
Putra dating ternyata itu ibunya jatuh dan langsung pingsan….,lalu
Putra berteriak ibuuu……..,lalu Putra berusaha mencari
pertolongan…,dan ibunya langsung dibawa ke dokter. Setelah sudah
sampai dokter, ibunya diperiksadan ternyata ibunya sakit tifus,dan
ibunyapun harus di rawat di rumah sakit selama 1 minggu.
Selama seminggu Putra tidak berlatih lagi karena menemani
ibunya di rumah sakit. Dan Putra pun menghubungi ayahnya dan
memberi tau ibunya sakit,dan ayah dan adik – adiknya pun pulang
langsung ke rumah sakit. Dan setelah selama seminggu di rumah
sakit,waktu liburan Putra pun telah selesai, ia dan ayahnya langsung
mendaftar SMP,ternyata Putra di terima di SMPN 2 Bandung, karena
di sana itu olahraganya sangat bagus. Dan Putra pun sudah kelas 7,dia
semakin dewasa dan semakin pintar. Di kelas 7 ini Putra mendapat
kan sahabat yang baik. Dia kelas 7 D, dan sahabat nya itu bernama
Hana,Amel,Dewani,Isah, itu yg perempuan dan yang laki – laki
bernama Fadly,ilham,wahyu,Rangga. Mereka kemana – mana selalu
bersama,tpi ketika kelas 8 mereka semua berpisah dengan saya.
Ketika kelas 8 ia masuk ke sekolah ATLET yang berada di
dekat sekolah nya.,iya di sana sangat giat sekali belajarnya sampai –
sampai ia tidak pernah bolos latihan, dan Putra pun tidak mengenal
lelah,ia selalu semangat demi mencapai cita – cita nya. Putra mulai
sekolah jam 07.00 dan selesai sekolah jam 02.00 setelah itu ia langsung
lanjut latihan di GOR ,untuk berlatih lari, ia selalu bekal baju
latihannya dan bekal makan minum. Dan ia selesai latihan jam 04.00
setelah itu Putra langsung pulang ke rumah istirahat sejenak ,dan
dilanjut laki Putra langsung mandi, sesudah mandi ia berangkat lagi
ke masjid untuk mengaji.
Hari selanjut nya jga ia sama melakukan lagi kegiatan seperti
itu,sampe – sampe ketika ia mau berangkat kesekolah ia lupa
makan,dan ia merasa perutnya itu sakit…,tetapi Putra tidak mengasih
tahu ke siapa – siapa kalau perut dia sakit….,setelah beres sekolah ia
tetap memaksakan untuk ikut latihan di Gor, dan di sana itu Putra
latihannya tidak konsen dan tidak semangat seperti biasanya,dan
ketika dia berlari dia pun terpeleset jatuh dan kaki nya pun terbentur
batu,dan kaki nyapun memar….dan Putra pun menangis kesakitan
dan akhirnya di bawa ke dokter, dan kaki Putra harus segera di
ronsen. Lalu pelatih nya Putra pun menelfon orangtuanya Putra,dan
mengasih tahu kalau anaknya masuk rumah sakit,dan ibunya pun
kaget mendengar Putra masuk rumah sakit. Sesampai nya orang tua
Putra di rumah sakit lalu dokter mau berbicara dengan orangtua nya,
dokter berkata :‖ibu,bapa anak ibu yang bernama Hasan Putra
Ramadha mengalami kelumpuhan‖ setelah mendengar perkataan
dokter tadi ibunya pun kaget dan menangis….,setelah putra sadar,ia
menggerakan kaki nya ,lalu ia bertanya ―mengapa kaki putra tidak
bias digerakkan buu?‖ ibunya tidak sanggup untuk
menjawabnya…,lalu ayahnya menjawab ―Putra sayang kamu
mengalami kelumpuhan pada kaki mu na…..,lalu Putra kaget dan
menangis terus menerus dan ia kecewa sekali ,tidak bias menggapai
cita – citany
THE END
AL-QUR’AN
Pada saat guru sedang mengajar kepada seluruh murid kls 1 SD.
Kemudian ada salah satu murid di kelas 1 SD tersebut yg ingin
bertanya kepada gurunya. Murid itu berkata ―bu maaf saya ingin
bertanya kepada ibu ,boleh tidak ? ― Ibu guru pun menjawabnya ―ya
tentu saja ,apa yg kau ingin tanyakan nak ― Murid itu pun bertanya ―
aku ingin bertanya soal Al-Qur‘an pada ibu , sebenarnya apa itu Al-
Qur‘an ? ― Dan Ibu guru pun menjawabnya dengan begitu singkat dan
jelasnya ― Al-Qur‘an adalah kalam Allah yg disimpan di lauful
mahfudz yg berbahasa arab yg diwahyukan oleh Allah kepada
malaikat Jibril dan disampaikan kepada nabi Muhammad SAW ,dan
oleh Muhammad di beritahukan kepada umatnya supaya untuk
menaati Al-Qur‘an ,dan oleh umatnya dijadikan Hudan ,Bayan, dan
Furqon .‖ tetapi murid itu masih belum puas dengan jawaban gurunya
dan ia bertanya lagi kepada gurunya ―bu kalau Hudan,Bayan,dan
Furqon itu apa? ― .Gurunya pun menjawabnya ―Hudan adalah
petunjuk ,Bayan adalah penjelas ,dan Furqon adalah pembeda .‖murid
itu pun sudah mengerti dengan penjelasan gurunya dan ia berkata
―Terimakasih ya bu atas penjelasan yg ibu berikan ,sekarang aku
sudah mengerti tentang Al-Qur‘an.― Gurunya pun berkata― Ya tentu
saja nak ,lagian sudah menjadi tugas ibu untuk mengajarkan kepada
kamu nak.‖ Bel pulang pun berbunyi murid murid di kelas tersebut
pun pulang.
SENANGNYA MEMBANTU ORANG
Hal yang paling aku takuti dalam hidup ini adalah mempunyai
masalah berat dalam hidupku.Tapi aku yakin, bahwa semua masalah
itu bisa aku selesaikan sendiri, kuncinya adalah aku harus tenang dan
sabar dalam menghadapi setiap masalah itu. Dan akhirnya hal itu
benar benar terjadi …
Namaku Vista Nurul Syifa, tapi aku lebih sering dipanggil
dengan sebutan Syifa. Umurku 15 tahun, sekarang aku kelas 1
SMA.Hobbyku membaca dan menulis.Aku pernah membuat beberapa
karangan cerpen. Dan sekarang aku sedang membuat cerpen yang ke-
11.
Aku mempunyai 4 sahabat. Yang pertama bernama Naura, ia
mempunyai hobby yang sama denganku yaitu gemar membaca, tapi ia
kurang gemar menulis. ia selalu membuatku terhibur olehnya. Yang
kedua bernama Gina, ia orangnya cerewet , tapi kalau sedang
marah,tak ada yang berani melawannya. Yang ketiga bernama Luna, ia
orangnya baik, dan pemberani. Yang terakhir bernama Fiya, ia
orangnya baik, tapi terkadang dia jahil.
Hari ini, seperti biasanya aku bangun pukul 03.00. Ayam
berkokok seakan akan ingin mengajakku untuk segera bangun. Aku
segera melaksanakan shalat malam dan shalat subuh bersama ayah
dan ibuku.Setelah itu, aku membaca baca buku pelajaranku.Lalu aku
segera bersiap siap pergi ke sekolah.
Pukul 06.20 aku bergegas ke sekolah.Ternyata di ruang kelasku
masih sepi, baru ada beberapa murid saja.Aku terheran heran, karena
tidak seperti biasanya.Biasanya keempat sahabatku menungguku di
kantin, tapi mereka tak ada disana. Akhirnya Fiya,Luna, dan Naura
datang. Sekarang tinggal tersisa 5 menit lagi waktu sebelum masuk,
sementara Gina belum datang.
Akhirnya bell berbunyi, semua murid masuk kelas dan
pelajaranpun akan segera dimulai. Pak Ari masuk kelas,
―anak anak, hari ini siapa yang tidak masuk sekolah ?‖ujarnya.
―Gina, pak.‖jawabku dan Naura secara bersamaan.
―kenapa Gina tidak masuk?, apa ada yang tahu penyebabnya?‖ujar
pak Ari lagi.
Semua murid terdiam tak ada yang menjawab.Pak Ari
mengerti bahwa tidak ada satupun murid yang tahu.
―tapi, perasaan, tadi bapak melihat Gina,dia sedang dikantin, lalu ia
pergi ke luar kantin.‖kata pak Ari.
Aku terdiam, dan tiba tiba perasaanku mengatakan bahwa
sepertinya ada yang tidak beres dengan Gina, buktinya kemarin ia
marah marah dan kami(aku, Revran, Naura, dan, Rio) tidak tahu
penyebabya. Dan kemarin sepulang sekolah, ia tiba tiba sedih, dan
kami juga tidak mengetahui apa penyebabnya.
Lonceng bell berbunyi menandakan waktunya pulang telah
tiba. Seperti biasanya, sebelum pulang kami selalu berkumpul dahulu
di depangerbang sekolah. Dan kali ini kami merencanakan sesuatu,
yaitu memecahkan rasa penasaran kami kepada Gina.
Setelah pulang dan ganti baju, kami berkumpul di taman kota
kebetulan taman itu dekat dengan rumah Gina. Setelah kami lengkap,
kami langsung menuju rumah Gina.Aku mengetuk pintu rumahnya,
Gina pun langsung keluar membukakan pintu. Gina langsung
mengajak kami masuk dan..
―ada apa kalian datang kesini?‖Gina mengerutkan dahi
―Gin, sebenernya ada apa sama kamu? Kenapa kamu tadi tidak masuk
sekolah?Apa bener yang dikatakan oleh Pak Ari kalau kamu tadi
berangkat ke sekolah lalu pulang kembali?‖
―a..a..aku..mm.. aku ngga kenapa napa kok‖ Gina
menggelengkan kepala
―pliss Gin, jangan bohong, kita tau kok, kamu lagi ada masalahkan?
Ngga papa, cerita aja,,,siapa tahu kita bisa bantu..‖
―oke..oke aku kasih tau kalian, tapi jaga rahasia ya..‖
―iya..iya..‖jawab kami secara kompak
―nah, gitu dong Gin‖Luna pun berkomentar
―kemarin, aku pulang sekolah bareng Vira, aku lewat jalur yang sama
dengan kalian kemarin…tapi anehnya aku nemuin sepucuk surat jatuh
pas banget diatas kepala aku. Kalau kalian ingin tahu apa isinya,ini,
kalian baca aja sendiri‖ujar Gina sambil memberikan sepucuk surat
Aku membuka surat itu, isinya adalah‗Datanglah ke gubuk
dekat rawa, aku akan menunggumu disana‘
―HAH? Apa maksudnya ini?‖ujar Naura dengan suara lirih
―apakah hal ini yang membuat kamu nggak sekolah tadi?‖
―ya, aku masih ingin menyelidiki itu, tadi aku datang lagi ke tempat
itu, disana ngga ada apa apa kok,,tapi…aku
ngeliat……….WHHAAAA..‖
Gina berterak dan membuat kami semuakaget..
―serius dong Gin..‖ujar Fiya dengan muka sinis nya
―oke,,oke,,aku ngeliat seekor kucing, tapi sepertinya dia bukan kucing
biasaaaaa,‖
―sip, kalo gitu ayo kita selidiki,, saatnya kita jadi detective
sungguhan,..‖
―oke, siapa takut‖
―mulai sekarang kita bikin rencana, yang pertama, kita harus temuin
dulu kucing itu, lalu kita baru bisa selidiki..,gimana kalo kita lakuin ini
besok aja,,,kan besok weekend jadi kita libur sekolah kan,,.‖Revran
berkata dengan gaya sok dewasanya
Hari ini hari Minggu, kami siap berangkat ke TKP…
akhirnya kami menemukan kucing itu, kitapun mengikutinya.Dia
pergi ke sebuah gubuk di dekat rawa rawa berbahaya yang dipenuhi
semak belukar.Kami mencoba masuk ke gubuk itu, di gubuk itu kami
melihat seorang nenek tua.
―pe..pe..permisi nek..‖
―iya nak, ada apa?‖
―nek, boleh kami berbicara sebentar sama nenek?‖
―boooleh‖
―nek, apakah itu kucing milik nenek?‖
―ya, benar, kalian merasa aneh ya dengan kucing itu?‖
―iya nek, sepertinya dari gerak gerik kucing itu, sepertinya dia ingin
menunjukkan sesuatu kepada kami nek, nek apakah nenek tahu apa
arti surat ini?‖
―oh surat itu ya,itu surat yang ditulis tangan oleh cucu nenek yang
bernama Maher yang sudah lama meninggal pada usia 9 tahun‖
―maksud nenek?‖
―sebelum cucu nenek meninggal, dia menulis sepucuk surat, yaitu ini,
surat ini. Lalu ia memberikan surat ini ke kucing itu, menurut nenek
kucing itu punya rasa yang beda terhadap kalian, karena kalianlah
orang yang ditunjuk Maher untuk bertemu nenek‖
―tapi nek, sebelum aku masuk ke gubuk ini, aku bertemu seseorang,
menurutku itu adalah Maher nek‖
―tapi itu tidak mungkin, Maher benar benar sudah meninggal‖
―memangnya nenek tahu berita kalau Maher meninggal dari mana?‖
―dari teman terdekatnya‖
―lalu, nenek percaya begitu saja?‖
―awalnya nenek tidak percaya, tapi, dengan berjalannya waktu, nenek
semakin percaya kalau Maher sudah meninggal, karena ia tidak
pulang pulang. Katanya, ia salah satu korban longsor dijurang dekat
rawa ini, dan mayatnya belum ditemukan hingga sekarang.‖
―baik, sebentar ya nek.‖
Kami langsung menuju ke luar da mencari Maher.
―Maher, kamu dimana?Kami tahu kamu ada di sekitar sini. Tolong
keluar,kemarilah Maher, apakah kamu tidak kasihan kepada nenek
kamu yang tinggal sendirian? Jika kamu ada masalah dengan nenek
kamu, kami bisa membantu kok..pliss Maher..‖
Aku mengulang terus kata kata itu. Dan Alhamdulillah akhirnya
Maher keluar, tetapi ia keluar sambil menangis.
―MAHER..Cucuku satu satunya..‖
―NENEK..‖
Maher langsung memeluk nenek tercintanya.
―Maher, jadi sebenarnya kamu masih hidup?‖
―iya, terima kasih ya, karena kalian telah membantu aku.‖
―sama sama‖jawab kami secara kompak
―tapi Maher, kenapa kamu tidak pulang dan langsung bertemu nenek
kamu, kenapa harus melalui kami? Sebenarnya ada masalah apa?
Ceritakan saja, terbukalah dengan kami..‖
―baiklah, lebih baik kita masuk dulu kedalam, nanti aku ceritakan di
dalam.‖
Kami langsung masuk dan mengobrol didalam rumah nenek.
―aku memang masih hidup. Aku memaksa sahabatku untuk bilang ke
nenek bahwa aku sudah meninggal.‖
―kalau kamu memang masih hidup, kenapa kamu tidak pulang saja?‖
―karena waktu itu, aku seperti biasa mencari rongsokkan, dan waktu
itu aku sudah menjual semua rongsokkan nya tetapi, hasil uangnya di
rampas oleh Bang J. Jadi, aku terpaksa mencuri karena aku nggak mau
nenek kelaparan. Waktu itu aku ketahuan sama polisi, aku diminta
keterangan. Tapi Alhamdulillah polisi mau ngebebasin aku.Aku nggak
pulang karena malu dan aku takut nenek marah.‖
―oke,oke, kalau begitu aku mau minta keterangan dari nenek.‖
―Maher, nenek udah maafin kamu kok..karena kamu ngelakuin ini
semua karena kamu sayang kan sama nenek..tapi inget ya Maher,
jangan diulangi lagi‖
―iya nek, makasih ya nek.‖Maher langsung memeluk nenek nya
―Yasudah kalau begitu, karena masalah ini sudah selesai, kami pamit
pulang ya.‖
―ya, terima kasih banyak ya..‖
―sama sama, semoga lain kali kita dapat bertemu lagi.‖
Kami langsung pulang dan meninggalkan tempat itu.
DARK SIDE
Namaku Jane Watson, aku anak yatim piatu, aku tidak dibesarkan oleh
ayah dan ibuku. Darimana aku berasal aku tak tahu, setahuku orang
tuaku meninggal dunia karena kecelakaan yang menimpa mereka.
Maka dari itu orang tuaku mewariskan harta kekayaan yang cukup
melimpah dan rumahnya untukku, yaitu rumah mewah yang
kutempati sendirian. Teman-temanku berpendapat bahwa aku anak
yang pendiam, cenderung tertutup, anti sosial, dan misterius. Tapi tak
jarang dari mereka menganggapku anak yang pintar, karena aku
selalu menjadi juara kelas.
Setiap hari aku bangun pagi sendiri, menyiapkan sarapan sendiri,
hingga berangkat sekolah sendiri. Aku pun tak tahu harus sampai
kapan aku merasakan kesendirian ini. Setiap aku pergi ke sekolah,
selain mengenakan pakaian seragam sekolah tak luput dariku jaket
hitam yang setia menemaniku dan headphone hitam kesayanganku.
Aku selalu merasakan ketidaksempurnaan hidupku, hari-hariku selalu
sepi dan hening. Sama halnya dengan keadaan rumahku, aku belum
pernah merasakan hangatnya kebersamaan bersama keluarga seperti
anak-anak lain rasakan. Karena kini keluargaku menghilang. ―
Dimanakah ayah dan ibuku berada? Serta adikku yang kusayangi?
Kemana mereka pergi? Akankah mereka telah tiada? ― pertanyaan itu
selalu menghantuiku. Di sekolah tak banyak orang yang dekat
denganku, hanya segelintir orang saja yang mau bersosialisasi
denganku.
Sore hari sepulang sekolah aku bertemu dengan Max, dia teman
sekelasku. Dan aku menyadari bahwa selama ini dia menyimpan
perasaan padaku, itulah yang menyebabkan Max selalu
memperlakukanku dengan sangat baik. Aku bertemu dengannya saat
berada tak jauh dari perpustakaan sekolah kami. Ketika aku mulai
berjalan mendekat ia menyapaku. ― Hai Jane ― sapanya riang sambil
sibuk merapikan buku-buku yang dia letakkan di bangku taman. Aku
tak menjawab sapaannya dan hanya menatapnya dingin. Kemudian
setelah itu aku mengalihkan pandangan kepada buku-buku yang
sedang dia bawa, dan aku merasa dia takkan sanggup membawa
semua bukunya seorang diri. Lalu aku menawarkan bantuan padanya.
―Max, bolehkah aku membantumu membawa buku-buku ini ?‖
tanyaku pada Max. ― Oh ya, tentu saja. Terimakasih Jane‖ jawab Max
senang. Tak lama kemudian kami berjalan kearah gerbang sekolah
―umm.. Max, akan kau bawa kemana buku-buku ini?‖ tanyaku lagi
pada Max. ―Buku-buku ini kupinjam, dan aku akan membawanya ke
rumahku‖ ucap Max. ―oh‖ jawabku singkat. Setelah lama berjalan
akhirnya aku dan Max tiba di depan rumah Max, Max berterimakasih.
Dan tak lama kemudian pandanganku kabur --
Malam hari terasa mencekam, dan aku memutuskan untuk
mengistirahatkan tubuh dan pikiranku yang sudah lelah, seketika aku
tertidur lelap. Aku bermimpi, di dalam mimpiku ada Max yang
meminta tolong kepadaku. ―Jane, aku mohon padamu, tolong jangan
bunuh aku..‖ rintih Max. ―Aku berjanji tidak akan mengganggu
kehidupanmu, Jane‖ tuturnya lirih. Dan seketika saja ruangan yang
aku dan Max tempati tergenang darah, dan aku tidak melihat Max
lagi. Sontak aku aku tersadar, aku terhenyak, aku terbangun dari
mimpi itu. Mimpi yang kelam. Begitu aku terbangun, matahari pagi
sudah bersinar tanda pagi hari. Kemudian aku menjalani rutinitasku
seperti biasa, pergi ke sekolah. Ketika tiba di sekolah, sekolah begitu
ramai. Siswa-siswi mengerubungi mading, membicarakan sesuatu.
―Kau tahu` Max si kutu buku dari kelas IX A itu? Dia ditemukan tewas
di halaman rumahnya kemarin‖ kata salah seorang siswi kepada
temannya. Aku penasaran, kemudian aku baca informasi akan berita
itu. Dan ternyata benar, itu sungguh terjadi, dia memang tewas. Tapi
bukankah kemarin aku masih bertemu dengannya, dan aku masih
sempat membantunya membawakan buku-bukunya? Kenapa tiba-tiba
saja dia ditemukan tewas seketika? Tanyaku dalam hati. Ada juga
beberapa gosip yang beredar bahwa Max tewas dengan cara dibunuh,
tapi tak jarang juga yang mengatakan bahwa Max tewas karena bunuh
diri. Setelah jam sekolahku selesai, aku mengikuti perintah panggilan
dari pihak kepolisian.
Pada awalnya mereka menetapkanku sebagai saksi pada kasus
tewasnya Max, kemudian mereka mencurigaiku sebagai tersangka
pada kasus tewasnya Max. Tapi karena mereka melihat usiaku yang
masih tergolong muda aku diminta oleh mereka untuk segera pulang,
dan tidak ikut serta dalam masalah. Wajar saja kalau mereka
menyuruhku pulang, karena aku hanyalah gadis belia pendiam yang
tidak tahu apa-apa mengenai kasus seperti ini. Kemudian aku pulang
ke rumah, setelah memasuki halaman rumahku aku merasa bahwa ada
orang yang mengawasiku. Setelah dicek ternyata orang yang
mengikutiku hingga ke rumah adalah Evelyn, teman perempuanku.
Pertemuanku yang mendadak dengan Evelyn membuat aku bertanya
tanya terhadap Evelyn ― Evelyn, apa yang kau lakukan disini? Dan
bagaimana kau bisa tahu alamat rumahku?‖ tanyaku pada Evelyn.
―Aku mengikutimu sepanjang jalan dari sekolah, dan aku pun tahu
kalau kau baru saja dipanggil polisi karena dicurigai sebagai tersangka
pada kasus tewasnya Max. Dan kini aku masih mencurigaimu
terhadap itu, Jane‖ jawabnya dengan nada yang terdengar licik. ―Apa
maksudmu? Oh berarti kau mau memata-mataiku dan
menginterogasiku sebagai tersangka pembunuhan? Begitu?!‖ tanyaku.
―Ya, tapi omong-omong Jane rumahmu terlihat mewah. Bolehkah aku
masuk kedalam?‖ tanya Evelyn. ―Oh tentu, silakan saja‖ jawabku. Dan
seketika langit berubah menjadi gulita.
Ketika malam hari datang, aku bermimpi Evelyn memohon-mohon
kepadaku agar aku membebaskannya. ―Jane, tolong Jane maafkan aku.
Aku tak sengaja mencari tahu kehidupanmu dan aku janji takkan
mengganggumu lagi‖ ujar Evelyn memohon. Dan tak lama kemudian
pandanganku gelap. Malam berganti pagi hari, aku terbangun dari
mimpi yang aneh itu lagi. Aku heran, mengapa dalam tiap malam aku
memimpikan hal yang sama dan aku terlihat seperti sedang mengadili
mereka. Ketika aku tiba di sekolah, lagi-lagi sekolah ramai karena ada
informasi baru yang mencengangkan. ―Hei, kali ini korbannya
perempuan.. Namanya Evelyn dari kelas IX B, ia ditemukan tewas
didalam rumahnya‖ ucap seorang siswi kepada temannya. Lagi-lagi
aku teringat akan kejadian kemarin..
Kemarin Evelyn sempat berkunjung ke rumahku dan dia sempat
mencurigaiku sebagai tersangka atas kasus pembunuhan Max.
Dikatakan Evelyn tewas bunuh diri, tapi ada juga yang berpendapat
bahwa Evelyn tewas karena dibunuh. Hatiku gelisah, selama 2 hari
berturut-turut 2 orang temanku meninggal. Sebenarnya apa yang
terjadi dengan mereka? Bukankah sebelum mereka ditemukan tewas,
aku masih bersosialisasi dengan mereka. Dan akhirnya perasaan
bersalah menyelimutiku.
Pada malam hari aku terbangun, di kamarku ada ayah-ibu dan adikku
yang memohon-mohon kepadaku dan tak lama kemudian mereka
tewas bersimbah darah sedangkan tanpa kusadari aku sedang
menggenggam sebuah pisau. Aku baru menyadari bahwa selama ini
mereka bukan meninggal karena kecelakaan yang terjadi pada mereka
akan tetapi mereka meninggal karena aku yang telah membunuh
mereka. Aku tak menyangka bahwa aku adalah seorang psikopat yang
kejam, yang telah membunuh keluarga dan temanku sendiri. Ya, aku
telah membunuh mereka--
Setelah itu didepanku muncullah sosok yang sama persis denganku,
dia adalah bayanganku. ―Ssiapa kamu..??‖ tanyaku gemetaran. ―Hai
Jane, jangan takut. Ini aku, sisi dirimu yang lain‖ jawab sosok yang
sama persis denganku itu. ―Ti..tidak mungkin! Kau bukan diriku!‖
bentakku. ―Ya Jane, aku adalah sisi gelap dirimu. Akulah yang selama
ini membuat dirimu menjadi seorang pendiam, berani bertindak
kejam, dan akulah yang bertanggung jawab atas pengendalian dirimu‖
jawabnya. ―Apa ini ada hubungannya dengan menghilangnya
keluargaku dan kematian temanku? Apakah kau juga yang
mengendalikan aku supaya aku membunuh mereka?! Mengapa kau
ingin mereka semua terbunuh? Padahal mereka tak bersalah!‖ ujarku.
―Ya..Karena kau terlalu lemah, kau tak bisa membalas perbuatan yang
telah mereka lakukan terhadapmu. Tidak bersalah katamu?!
Mereka yang telah menyebabkan kau berada dalam pengekangan.
Dan aku tidak menyukai mereka, yang selalu ingin ikut campur dalam
urusan kehidupanmu. Kau seharusnya berterimakasih padaku karena
telah membantumu menyingkirkan mereka dari kehidupanmu. Oh ya,
ada satu hal. Kau tidak dapat mengingat tindak pembunuhan yang
telah kau lakukan, itulah yang menyebabkanmu tidak mengetahui
sebab-sebab keluarga dan temanmu meninggal. Ngomong-ngomong
aku senang selama ini bisa berada di dalam tubuhmu‖ jawab
kepribadianku yang lain sambil tersenyum sinis. ―Tidak.. Sampai
kapanpun aku tidak pernah menginginkan ini terjadi! Aku benci
padamu!‖ teriakku. Kemudian roh sosok itu masuk kembali kedalam
tubuhku, mengambil alih jiwaku. Hingga pada akhirnya aku terbebas
dari sosok roh yang hidup pada ragaku ini. Setelah aku dapat
mengontrol diriku kembali, hatiku menjadi tenang seakan-akan sisi
gelap diriku itu tak pernah kuketahui.
The End
MYSTERY IN MY NEW SCHOOL
KISAH DIBALIK SEKOLAH BARU
BY ANANDA SHAFA.N
―Fira, ayo, kita akan berangkat sekarang! apa kamu sudah siap pergi
ke sekolah barumu?‖ ―Tentu aku sudah siap Ibu, aku akan segera
turun‖.
Pagi yang cerah membuat hati menjadi semangat, terutama bagi
Shafira yang baru saja menjadi siswi di Sekolah Menengah Pertama
nya.
― Ibu, sungguh aku sudah tidak sabar bertemu dengan teman teman
baru ku nanti. Apalagi aku sekarang aku mau masuk SMP. Semoga
mereka adalah teman-teman yang baik.‖ Sahut Shafira sambil
berbincang dengan ibunya didalam mobil.
― Hi hi, iya ibu tahu kamu pasti sudah tidak sabar. Tapi nanti disana
kamu hati hati yaa, kamu harus bisa mandiri. Ibu tahu kamu pasti bisa.
Anak ibu kan hebat...‖ jawab ibu.
Setelah sampai di sekolahnya, Shafira bertemu dengan banyak
orang baru yang asing baginya. Lalu ia bertemu dengan Keysha. Ya,
Keysha juga merupakan seorang siswi baru yang sebaya dengan nya.
Setelah berkeliling sekolah, Shafira melihat bahwa sekolah nya itu
adalah sebuah bangunan tua. Dan pada keesokan harinya dia harus
menjalani MOS (Masa Orientasi Siswa Baru) disekolah nya dan ia
diharuskan untuk menginap di sekolah nya.
― Hmm.. hari ini aku harus menginap di sekolah, kira kira teman
sekamar ku nanti siapa ya?‖ kata Shafira dalam hati.
―Assalamualaikum..‖ salam Shafira kepada kedua teman sekamar nya.
―Waalaikum sallam..‖ balas seorang anak perempuan yang ada di
kamar tersebut.
Ternyata anak yang menjawab salam nya itu adalah Keysha.
―Keysha! Aku tak menyangka kita bisa sekamar‖ seru Shafira senang.
―Eh ternyata itu kamu Shafira, ya aku juga senang bisa sekamar
dengan mu‖ jawab Keysha.
―Keys, siapa dia? Apakah dia juga teman sekamar kita?‖ Tanya Shafira
sambil menunjuk seorang anak perempuan yg sedang duduk terdiam
sambil memegang sebuah buku berwarna coklat gelap yang tua.
―Iya, dia juga sekamar dengan kita, tapi aku belum mengetehui
namanya, soalnya dari tadi ia hanya membaca buku nya itu tanpa
berbicara sedikitpun‖ jawab Keysha lagi.
Lalu Shafira dan Keysha pun mendekati anak misterius itu.
―Hai, perkenalkan namaku Shafira Apriliani, kau bisa memanggilku
Shafira. lalu siapa namamu?‖ sapa Shafira kepada anak itu.
―BUK!!!‖ anak itu langsung menutup bukunya.
―sepertinya dia tidak mau aku mengetahui isi buku nya‖ kata Shafira
dalam hati.
Lalu anak itu tiba tiba mengalihkan pandangan nya pada Shafira.
Lalu ia tersenyum misterius.
―Namaku Githa‖ jawab anak itu.
Keysha merasa ada yang aneh pada anak itu, begitu juga Shafira.
Setelah lama mereka bertiga saling mengenal dan berbincang, lalu
mereka bertiga berjalan jalan mengelilingi sekolah. Saat mereka
berjalan di dekat toilet, Githa tiba tiba berhenti berjalan.
―ada apa Githa? Kenapa kamu berhenti?‖ Tanya Keysha.
―dia ada di sini‖ jawab Githa.
―di-dia siapa?‖ Tanya Shafira terbata bata.
―ayo ikuti aku‖ jawab Githa lagi.
Setelah mereka mengikuti Githa untuk masuk ke toilet, mereka
pensaran apa yang akan dilakukan Githa. Ternyata benar dengan
kecurigaan Githa, dia melihat ada seorang gadis di dalam sana.
―Perempuan itu sepertinya bukan murid baru.‖ Sahut Keysha.
―mungkin ia kaka kelas kita‖ jawab Shafira.
―bukan, dia bukan kaka kelas kita‖ kata Githa.
―terus dia siapa?‖ Tanya Keysha.
―Dia…‖
Tak sempat Githa selesai bicara, gadis itu tiba tiba menghilang. Dia
yang tadinya berdiri di belakang mereka, tiba tiba pergi, seperti angin.
Tapi kata Githa perempuan itu bukanlah manusia. Tetapi dia adalah
roh seorang anak perempuan yang mati saat ia menjalani
OSPEK/MOS, katanya dia terlalu tertekan oleh siksa dari OSPEK
sekolahnya, ya sekolah Shafira sekarang. Ia diharuskan untuk berlari
mengelilingi sekolah berkali-kali, dia dipaksa terus untuk menjalani
semua rintangan rintangan saat OSPEK tanpa ampun, dan apabila ia
melanggar nya ia harus membersihkan toilet sekolah seorang diri.
Sampai akhirnya dia kelelahan, dia menyerah, dan akhirnya dia bunuh
diri dengan tragis. Dia menggantung dirinya sendiri dengan tali
tambang yang dia temukan. Suasana di sekolah yang tadinya senang,
tiba tiba menjadi suram setelah Shafira mandengar kata kata Githa.
―benarkah seperti itu Githa?‖ Tanya Shafira kepada Githa.
―ya, memang seperti itu, dan sekarang dia ingin membalas dendam
kepada murid murid baru yang masuk ke sekolah ini‖ jawab Githa.
―tapi kenapa ia ingin membalas dendam?‖ Tanya Keysha.
―sebenarnya dia ingin orang lain merasakan hal yang sama seperti dia‖
jawab Githa lagi.
Dan pada malam hari nya semua anak anak dikumpulkan dia aula
untuk makan malam. Shafira, Keysha, dan Githa duduk berdekatan. Di
tengah tengah makan, mereka melihat ada hantu perempuan itu lagi.
Tetapi hanya mereka saja yang dapat melihat hantu perempuan itu.
―Gith, sepertinya perempuan itu mengikuti kita terus, kenapa sih?‖
Tanya Keysha.
―sepertinya dia tahu bahwa hanya kita bertiga yang dapat melihatnya‖
jawab Githa.
―baiklah setelah makan malam ini kita langsung kembali ke kamar kita
untuk mengetahui maksud dan tujuan dia mengikuti kita‖ usul Shafira
kepada Keysha dan Githa.
―Setuju!!!‖ seru mereka serempak.
Setelah sampai di kamar, mereka menyusun strategi apabila mereka
bertemu dengan hantu perempuan itu lagi. Sebenarnya tujuan mereka
adalah untuk mengusir hantu itu dari sekolahnya itu. Lalu pada
keesokan harinya mereka bertiga bertemu dengan perempuan itu lagi.
Tapi kali ini setelah membuat strategi yang mereka rencanakan
kemarin malam, Githa langsung memerintahkan Shafira dan Keysha
untuk pergi dan dia memerintahkan mereka untuk mengambil buku
berwarna coklat gelap yang tua milik Githa.
―Shafira, Keysha!!! Cepat ambil buku ku!!!‖ perintah Githa kepada
mereka berdua.
―BAIK!!!‖ seru mereka berdua.
Setelah mereka mengambil buku Githa itu, lalu Githa langsung
membacakan mantra dari dalam buku nya itu.
―Hey Reinaa!!! Mengapa kau datang lagi? Sekarang apa maumu?‖
teriak Githa pada hantu perempuan itu.
―sekarang aku masih dendam kepada orang orang yang telah
menyiksaku, dan aku ingin murid murid baru di sekolah ini sama
menderita seperti diriku‖ jawab hantu perempuan itu.
―tak akan aku biarkan kau membuat masalah lagi di sekolah ini!‖ seru
Githa kepada hantu perempuan bernama Reina itu.
―kau tidak bisa menghalangiku!!!‖ jawab hantu itu.
Hantu itu tiba tiba mendekati Githa, Shafira, dan Keysha. Lalu Githa
langsung membaca mantra dari bukunya`
―HiredoReinastadiraaa!!!‖teriak Githa pada hantu itu.
Tiba tiba hantu Reina menghilang karena mantra dari Githa. Shafira
dan Keysha terkejut dengan apa yang sudah terjadi di hadapan
mereka. Mereka tak menyangka, ternyata satu teman mereka yang
misterius itu dapat mengusir hantu.
―Githa, aku tak menyangka kamu bisa seperti itu!‖ seru Shafira.
―ya, kamu keren sekali, aku juga terkesan kepadamu‖ sambung
Keysha.
―ya terima kasih. Emm sesungguhnya dari pertama kalian bertemu
dengan ku, aku sedang membaca buku mantra pengusir hantu,
soalnya aku merasa akan ada gangguan makhluk halus di sekolah ini,
juga si hantu Reina itu. Dan mungkin masih akan ada banyak misteri
lagi yang akan aku pecahkan bersama kalian‖ kata Githa senang
Dan kisah misteri mereka akan berlanjut lagi suatu saat nanti…
-TAMAT-
SAYA INGIN BERJILBAB
Di suatu komplek,ada seorang gadis Sedang berada dihalaman
rumahnya.
dia melamun di atas ayunan dia menompang dagunya,Tiba-tiba bibi-
nya memanggil gadis itu
dengan sebutan"Rezka nandanissa"dan
itulah nama gadis itu dan rezka pun kaget "ada apa bi??" bibi pun
menjawab "tidak ada apa apa ,tadi bibi melihat non melamun" Rezka
pun sedang memikirkan ,dia ingin
berjilbab tetapi tidak diizinkan oleh ibu-nya,Bibi pun langsung ke
rumahnya bersama rezka untuk sarapan dulu.
Keesokan harinya rezka sarapan pagi bersama ibunya dan rezka
berbicara kepada ibunya supaya rezka diizinkan Untuk berjilbab ,dan
ibunya pun tetap tidak
mengizinkannya rezka pun tersenyum kepada ibunya ,walaupun di
hatinya ada rasa kecewa dan sedih.setelah sarapan rezka pun
berangkat kesekolah dan ibunya pun pergi
ke luar kota .
Tiba disekolah,rezka sangat sedih,karena
Sahabat sahabatnya sudah memakai jilbab suara bel berbunyi rezka
pun kekelas untuk mengikuti pelajaran ,di awal pelajaran
rezka belajar pelajaran agama,dan bapa gurunya menerangkan tentang
indahnya berjilbab dan rezka berpikir bagaimana rezka bisa berjilbab
seperti sahabatnya.
Bel istirahat berbunyi ,rezka berkumpul di kanti bersama sahabat-
nya.menceritakan tentang
betjilbab yang sudah diterangkan oleh gurunya Putri adalah sahabat
rezka dia bertanya kepada
rezka "kapan kamu mau dijilbab" rezka pun menjawab ragu ragu ,dita
pun memotong pembicaraan,"sudahlah,jangan dipikirkan mending
kita
makan dulu"dan selesai makan rezka pun kekelas
Sesampainya di rumah ,rezka langsung masuk kamar dan membuka
lemari mengambil kerudung untuk dipakainya ,bibi pun masuk
kekamarnya rezka ,bibi pun memuji rezka dengan sebutan rezka lebih
cantik memakai jilbab .dan rezka pun menhampiri bibinya dan
berbicara'bi bagaimana aku ingin sekali memakai jilbab ,tapi aku
masih ragu ragu'bibi pun menasehati rezka "...........lebih baik non
minta pertolongan kepada Allah "rezka pun mengikuti perkataan
bibi,dia langsung ke air untuk mengambil air wudhu,dan
melaksanakan sholat,diakhir sholat rezka berdoa semoga di bukakan
hati ibunya supaya bisa berjilbab
Pagi pun tiba rezka pergi kesekolah dengan memakai jilbab
.disekolah rezka bertemu dengan sahabat-sahabatnya ,sahabat nya pun
senag kalau rezka sudah mamakai jilbab,jadi semua sahabatnya
memakai jilbab ,rezka pun menuju kelas untuk
mengikuti pelajaran .
Sesampainya dirumah bibi terkejut melihatrezka memakai jilbab
,tetapi rezka masih menyembunyikan kepada ibunya kalau rezka
sekarang sudah memakai jilbab.
Beberapa hari kemudian ibunya pulang.hati rezka sangat bergetar
takut ketauan sama ibunya rezka pun memikirkan bagaimana jika
setiap berangkat kesekolah dia kekamar bibi dulu untuk memakai
jilbab.yah itu ide bagus.
Suatu hari ibunya datang kesekolah dan melihatrezka memakai
jilbab ,saat rezka pulang rezka dipanggil oleh ibunya ,ibunya bertanya
kepada rezka tentang rezka memakai jilbab ,hati rezka pun bergetar
dan mengapa ibu bisa tau dia pun tetap menyem-bunyikannya dan
selalu bilang tida .lama kelamaan rezka pun jujur kepada ibunya dan
meminta maaf atas selama ibunya tidak ada rezka memakai jilbab.dan
rezka memeluk ibunya sambil mengeluarkan air matanya
Ibunya pun memeluk rezka dan berbisik ketelinganya "Maafin ibu
juga,karna ibu sudah tidak mengizinkan rezka berjilbab,dan ibu
sekarang sudah tau kenapa rezka ingin berjilbab dan sekarang ibu pun
mengizinkan rezka untuk berjilbab dan ibu pun ikut berjilbab".rezka
pun berterimakasih kepada ibunya karna sudah mengizinkan,rezka
pun mengizinkan,rezka pun mengatakan dalam hati(Ya allah
terimakasih sudah membukakan hati ibuku).
Dan akhirnya rezka memakai jilbab kemana mana dan ibunya pun
sekarang memakai jilbab juga
JANGAN MALAS
Hai namaku Amanda Zania Putri.Nama panggilanku Zania.Aku
mempunyai hobi seperti orang lain biasanya.Namun aku mempunyai
hobi yang beda dari orang lain.Orang banyak tau tentangku,dari
kepribadianku sampai tingkah lakuku.Aku punya kebiasaan yang
membuat orang kesal,yaitu malas.Aku juga suka berbohong,bahkan
kepada guruku aku pernah berbohong beberapa kali,aku berbohong
ga jauh dari tugas di sekolahku.Kalau ulangan aku juga suka dijauhin
sama teman-temanku,ga ada yang mau duduk sebangku samaku jika
lagi ulangan,karena mereka tau pasti aku akan menyontek.Dan mereka
tau kalau di rumah aku pasti tidak akan belajar,ya ga jauh dikarenakan
malas menghafal.Dirumah aku juga suka membuat jengkel kedua
orang tuaku.
Hari ini adalah hari senin dan aku lupa kalau aku harus berangkat
lebih pagi dari biasanya.Kenapa aku telat?Aku telat dikarenakan
kemarin aku malah tidur jam 01.00.Karena aku sangat telat sekali
bangun akhirnya ibu membangunkanku.‖Zania cepat bangun‖.
Panggil ibu kepadaku.Tak terasa sekarang sudah pukul 06.00.
‖Iya,bu.Aku akan segera bangun‖.Jawabku.Aku merasa ingin masih
tidur tapi hari ini aku harus sekolah.Kalau tidak bisa dimarahmalas
dan rasa ngantuk terus menyerangku.Tak terasa waktu terus
berjalan,waktu sudah menunjukkan pukul 06.30.Dan aku juga lupa
sekarang ayahku tidak akan mengantarkanku kesekolah karena ayah
juga ada urusan.‖Aku harus cepat-cepat nih apalagi ayah tidak akan
mengantarkan aku kesekolah‖.Gumamku didalam hati. Jam sudah
menunjukkan pukul 07.00,perlengkapanku sudah beres namun aku
belum sarapan.‖Ibu aku berangkat dulu yah‖. Ucapku pamit kepada
ibu.‖Iya,hati-hati yah.Apakah kamu mau sarapan dulu?‖.Jawab
ibu.‖Tidak bu nanti kalau aku sarapan aku telat‖Jawabku.Dijalan aku
sangat tergesa-gesa
Sesampainya di sekolah aku langsung masuk kekelas.‖Kenapa
kamu telat,Zania?‖Tanya temanku Rara.Rara adalah teman
sekelasku.‖Aku tadi kesiangan,jadinya telat deh kesekolahnya.‖
Jawabku.‖Apa kamu sudah mengerjakan tugas yang kemarin
diberikan oleh Bu Afifah?‖Tanya Rara kepadaku.‖Oh...ya ampun aku
lupa belum mengerjakannya.Aku sangat lupa sekali bahwa sekarang
ada tugas dari Bu Afifah‖. Jawabku dengan nada kaget.Aku lupa
belum mengerjakan tugas itu,apalagi tugas itu akan dikumpulkan hari
ini,dan Bu Afifah juga mengancam kalau tidak mengerjakan akan
disuruh pulang kembali kerumah.Kecemasan pun datang di hatiku
apalagi pelajaran Bu Afifah adalah pelajaran pertama
dikelasku.‖Bagaimana nasibku kali ini.Aku takut sekali,apalagi Bu
Afifah sudah mengancamnya‖.Gumamku didalam hati.
―Selamat pagi anak-anak?‖Bu Afifah datang kekelasku.Kecemasan
pun bertambah setelah Bu Afifah datang ke kelas.‖Pagi,bu‖.Jawab
serentak murid yang ada di kelasku.‖Ibu kemarin memberikan tugas
kepada kalian,apakah kalian sudah mengerjakannya?‖.
‖Sudah,bu‖.Jawab serentak murid-murid yang ada dikelasku.‖Siapa
yang disini belum mengerjakan tugas dari ibu?‘.‖Saya,bu‖.Aku
mengacungkan tanganku.Walaupun tanganku bergetar.‖Sesuai janji
ibu kemarin jika ada yang belum mengerjakan tugas dari akan ibu
keluarkan dari kelas ini‖.‖Ta...tapi,bu‖.Jawabku dengan gagap.‖Tidak
ada tapi-tapian,ibu kan kemarin sudah bilang,kalau yang tidak
mengerjakan harus pulang kerumah,apalagi kamu sudah berapa kali
melakukan hal ini.Lebih baik sekarang lakukan perintah itu yaitu
pulang,dan sekarang bereskan tasmu da pulang!‖Ibu Afifah
memberikan perintahnya dengan tegas.Dengan terpaksa akupun
pulang,daripada kalau aku tidak pulang lebih dimarahin sama Bu
Afifah.Walaupun didalam hatiku aku tidak mau untuk pulang.Tapi
apa boleh buat.
Disepanjang jalan aku memikirkan bahwa aku pasti kena marah
baik sama ibu maupun sama ayah.Sesampainya di depan rumah aku
masih bersyukur karena ayah belum datang istirahat kerumah dan di
rumah hanya ada ibu.‖Untung ayah belum istirahat ke rumah,jadi
kalau kena marah,hanya kena marah ibu saja‖Gumamku didalam
hati.‖Assalammualaikum,bu‖.‖Waalaikumsalam,apa itu Zania?‖.
‖Iya,bu ini Zania‖.‖Zania kenapa kamu pulang cepat,seperti baru
datang langsung pulang.Apakah sekolahnya diliburkan?‖Ibu
menanyakan kepadaku karena ibu heran kenapa aku sudah pulang
walaupun baru jam 09.00.‖Tidak,bu.Aku tadi disuruh pulang karena
tadi aku tidak mengerjakan tugas‖.Dari ucapanku itu membuat ibu
menjadi kaget.‖Zania kenapa kamu semalas ini sih.Kamu sudah
beberapa kali kaya gini.Ibukan sudah bilang kamu itu harus rajin
kalau kamu mau terus naik kelas‖.‖Maafkan Zania,bu‖.‖Ya sudah
kalau kamu masih mengulang kejadian ini terus menerus ibu tidak
segan-segan akan memindahkan kamu ke sekolah asrama.Supaya
kamu lebih disiplin dan lebih giat dalam belajar‖.
Sepulang ayah dari pekerjaan ayah langsung memarahiku.Ayah tau
soal ini dari ibu.Ayah pun sama seperti ibu mengancamku akan
memindahkan aku ke asrama kalau aku tetap malas.Dari ancaman itu
aku lama-lama berubah.Karena aku tidak ingin dipindahkan
keasrama.Hari demi hari sekarang aku mulai rajin beda dengan ke
biasaanku dulu yaitu malas.Sekarang aku selalu mengumpulkan tugas
tepat waktu.Dan sekarang aku tau manfaatnya menjadi orang yang
rajin.Dan tau apa ruginya kalau menjadi orang yang malas.Dan aku
juga sangat bahagia karena sikapku berubah akhirny ibu dan ayah
tidak jadi memindahkanku ke asrama.Rasanya senang sekali.
Amanat:Kalau jadi orang jangan jadi orang yang malas karena
membuat kita sendiri yang rugi.Walaupun hanyalah tugas dari
sekolah,tetap saja kita harus mengerjakannya.Karena kalau tidak
mengerjakan tugas sekali akan menjadi kebiasaan dan terus tumbuh
didalam jiwa kita.Walaupun dulu kita malas tapi kita bisa berubah
kok!.Kalau kalian ingin berubah semoga berhasil yah perubahannya
DEWI
Awalnya di sebuah desa atau kampung ada seorang gadis cantik
yang bernama dewi,ia adalah anak Bapa cecep dan Ibu Imas ,kedua
orang tua itu adalah orang orang yang terpandang di kampung itu.
Pada suatu hari datanglah seorang pemuda atau laki laki yang
sudah berumur ,ingin melamar dewi tetapi orang tua dewi tidak
setuju,karena tidak sesuai dengan umur anaknya.
Keinginan orang tua dewi adalah mendapatkan laki laki yang
sesuai dengan keinginan anaknya bukan menikahkan anaknya
dengan laki laki yang berumur lebih tua dari anaknya
Hari demi hari,waktu demi waktu kedua orang tuq dewi merasa
gelisah melihat anaknya yaitu dewi jatuh sakit tetapi sudah kedokter
anaknya diperiksa oleh dokter sehat,tetapi orang tua dewi merasa
cemas kenapa anak mereka satu satunya sakit tetapi sehat mereka
sangat kebingungan melihat tingkah laku anaknya yang terus menerus
melamun.
Tiba tiba datang kerabat orang tua dewi datang dari lampung
untuk menengok dewi,ternyata kerabat dewi itu orang nya terbilang
pintar di kampungnya.
Akhirnya paman dewi yang datang dari lampung mengobati dewi
sampai sembuh ternyata dewi sakit bukan sembarang sakit ternyata
dewi dibuat bingung oleh seorang laki laki.
Paman dewi menyarankan kepada orang tua dewi untuk
menikahkan anaknyadengan pemuda yang pernah datang kerumah
yaitu pemuda tua yang pernah ditolak oleh kedua orang dewi
dikarnakan pemuda ini sangat sangat mencintai dewi walaupun
usianya jauh lebih dari usia dewi,akhirnya dewi menikah dengan
lelaki tua.
Ketika dewi sedang merasakan keindahan pernikahan tiba tiba ada
seorang wanita datang kerumah dewi sambil memarahi dewi ,dewi
pun kebingungan kenapa wanita itu marah marah kepadanya.
Lalu orang tua dewi pun datang dan menanyakan kepada wanita
itu berbicara kepada wanita itu kenapa memarahi anak saya apa dosa
anak saya kepada kamu ,akhirnya wanita itu berbicara kepada
ayahnya bahwa suami dewi adalah suamiku.
Ayah dewi pun sok mendengar berita itu ternyata laki laki yang
menikah dengan anaknya adalah seorang laki laki yang tidak
bertanggung jawab(yang meninggalkan istri dan anaknya)demi
menggapai impiannya.
Mendengar berita itu akhirnya orang tua dewi mencabut anaknya
dari laki laki pembohong itu,akhirnya dewi berpisah dengan laki laki
itu walau pun ternyata dewi sedang mengandung 4 bulan.
Dewi pun menjalani hari hari yang sedih ,karena dia melahirkan
anakyna tanpa suami tetapi orang tua dewi meyakinkan kepada dia
tidak boleh putus asa disini ada orang tua yang menyayangi dewi.
Akhirnya dewi nelahirkan seorang putri cantik yang diberi nama
wulan,keluarga dewi pun sangat bahagia dengan kedatangan cucu
kecilnya.
Dibalik kebahagiaan dewi kesedihanpun datang ayah handa dewi
meninggal dunia dan penderitaan dewi pun berlanjut ,setelah di
tinggal ayahnya ekonimi keluarga pun menurun .
Walau pun hati sedih dewi menjalani hidup dengan rasa bahagia dia
meyakinkan dibalik kesedihan pasti ada kebahagiaan ,sedatangnya
dijakarta dewi juga menemui sahabatnya yaitu ira,dia bekerja
disebuah pabrik dan dewi pun di rekomondasikan di pabrik garmen
itu ia diterima.
Hari demi hari dia bekerja keras disebuah pabrik garmen untuk bisa
memberikan uang untuk biaya anak hidup dan ibunya di kampung.
Dewi bekerja terus bekerja tanpa lelah ,akhirnya kerja keras dewi
yang dijalaninya selama ini mendapatkan jabatannya sebagai
pengawas pabrik,ekonomi pun membaik.
Setelah sukses dalam bekerja tiba tiba ira mempekenalkan seorang
laki laki tanpan kepada dewi dan dewi pun berusaha lagi membuka
hati untuk laku laki dan akhirnya tidak menunggu lama laki laki itu
mengajak dewi untuk menikah dan dewi pun menerima,akhirnya
dewi pun menikah dan bahagia bersama suaminya dan lebih
bahagianya lagi suami dewi menerima anak dan ibunya lalu mereka
semua tinggal di jakarta dan mereka hidup bahagia .
DUNIA YANG MEMBUATKU LEBIH BAIK
Di suatu SMA ada seorang gadis yang dikenal siswi paling kaya se
SMA nya , namanya Viola . Viola mempunyai teman satu kelas yang
hidupnya sebatangkara , ia bernama Ami . Ami selalu dibully oleh
Viola dan teman-temannya , Ami dibully hanya karena ia miskin ,
bahkan Viola pernah memfitnah Ami sampai-sampai Ami harus
dipanggil oleh guru BK .
Suatu hari tepatnya siang hari selepas pulang sekolah , Viola
mengendarai mobil , tiba-tiba saat diperjalanan ia menabrak seorang
kakek yang sedang menyebrang , Viola pun bergegas keluar mobil .
Tetapi bukannya meminta maaf , Viola dengan tega memarah-marahi
kakek itu , setelah memarah-marahi kakek itu Viola membiarkan
kakek itu tanpa menolongnya sedikitpun . Lalu ia melanjutkan
perjalanannya kembali .
Setibanya di rumah , Viola melihat orang tuanya akan pergi jauh lagi
, padahal kedua orang tuanya baru pulang dari Jepang lusa kemarin .
Sebelum orang tuanya Viola akan pergi bukannya berpamitan Viola
malah berdebat dengan orang tuanya . lalu Viola meninggalkan orang
tuanya dan bergegas ke kamar untuk siap-siap akan pergi bermain
dengan teman-temannya . ia pun pergi mendahului orang tuanya
tanpa berpamitan sedikitpun pada orang tuanya yang akan pergi ,
sewaktu kecil memang Viola selalu dititipkan ke pembantunya karena
orang tuanya yang sibuk bekerja .
Saat ia tiba di rumah temannya Viola menghabiskan waktu untuk
berbincang-bincang di rumah temannya . Tidak terasa sudah mulai
sore , sebelum Viola pulang ia menghubungi supirnya untuk
menjemputnya , tetapi saat ditelepon nomornya tidak aktif . Terpaksa
Viola pun pulang jalan kaki .
Di perjalanan Viola melewati jalan yang cukup sepi . di jalan itu ia
melihat kakek yang ia tabrak tadi siang . Viola pun terkejut , karena
kemunculan kakek itu tiba-tiba . Kakek tersebut menghampiri Viola .
kakek itu pun berkata ―cu , kakek akan menantang kamu ― viola
menjawab kakek itu ― memangnya kakek mau nantang apa sih ? ― . ―
kakek akan tantang kamu untuk masuk ke pintu itu ― , tiba-tiba di
samping kakek itu muncul sebuah pintu . ― bagaimana apakah kamu
menyetujui tantangannya ? ― . viola pun menjawab ― ya , aku
sanggup ― Viola pun segera masuk kepintu itu . Seketika Viola pun
sudah berada di depan rumahnya .
Viola bernafas lega karena tidak terjadi apa-apa pada dirinya , tetapi
sebenarnya Viola telah masuk ke dunia yang akan membuatnya
menderita sekaligus menjadikan Viola lebih baik .
Viola pun masuk ke rumah dan ia melihat orang tuanya sudah
berada di rumah . Viola pun bertanya pada ayahnya masalah
keberangkatannya lalu ayahnya menjelaskan , saat sudah beres
mengobrol datang ibunya Viola yang baru beres memasak , ibunya
pun mengajak Viola untuk makan malam bersama , tetapi Viola
menolak dan malah membentak ibunya . Viola pun pergi lagi keluar .
Sekitar jam 9 malam Viola pulang , saat di sekitar komplek dekat
rumahnya banyak sekali orang yang keluar rumah dan juga banyak
lampu-lampu di sekitar jalan yang padam . saat Viola sudah berada
dekat rumahnya , tiba-tiba ayahnya menghampirinya dan buru-buru
membawa Viola ke rumahnya .
Kaki Viola tidak kuat lagi untuk berdiri melihat rumahnya terbakar ,
di sekitar kerumunan Viola sama sekali tidak melihat ibunya , Viola
pun bertanya pada ayahnya , ayahnya menjawab ― ibu kamu masih
terjebak di dalam rumah ― Viola amat terkejut dan Viola pun jatuh
pingsan .
Saat Viola sadar ia sudah berada di Rumah Sakit , kebetulan di
samping Viola ada ayahnya , Viola pun membujuk ayahnya untuk
menjenguk ibunya , saat Viola masuk ke kamar rawat ibunya , Viola
melihat ibunya ditutupi kain putih , lalu ayahnya berkata ― Viola , ibu
kamu sudah meninggal ― . Viola pun menangis sekeras-kerasnya
sambil memanggil ibunya , bahkan Viola sampai mencium pipi ibunya
supaya ibunya bangun . Tapi percuma semua yang Viola lakukan ,
karena ibunya tidak akan bangun kembali .
Tepat saat kejadian kebakaran , perusahaan ayahnya Viola bankrut
dan seminggu setelah ibunya meninggal giliran ayahnya yang
meninggal . Ayah Viola meninggal karena ditabrak . Kini Viola hidu
sebatangkara , bahkan sekarang ia menjadi pemulung untuk mencari
sesuap nasi .
Saat Viola sedang memulung tiba-tiba ia jatuh pingsan karena selama
dua hari ia belum makan . Setelah beberapa jam Viola pingsan ,
akhirnya Viola sadar dan ia sudah berada di rumah . Ternyata ia
berada di rumah Ami . Viola sangat malu karena orang yang selama
ini ia jahati malah membalasnya dengan kebaikan . Viola pun meminta
maaf pada Ami dan dengan tulus Ami memaafkan Viola . Setelah itu
Viola pun izin keluar rumah Ami untuk mencari udara segar , lagi-lagi
ia melihat kakek yang pernah ia tabrak , Viola pun berlari
menghampiri si kakek dan langsung meminta maaf pada kakek itu
dan mencium tangannya . lalu kakek itu berkata ― syukurlah kamu
sudah sadar dan memperbaiki segala kesalahan kamu ― . viola pun
menjawabnya ― ya kek , kini aku sudah sadar dengan segala
kesalahanku dan sekarang aku ingin menjadi lebih baik dari
sebelumnya ― . untuk kedua kalinya muncul lagi sebuah pintu yang
pernah ia masuki. ― sudah waktunya kamu keluar dari pintu ini ― viola
pun sangat heran ― hah , keluar ? ― kemudian si kakek menjelaskan
semuanya . Viola pun mengerti dan bergegas masuk ke pintu itu
sebelum masuk ia mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya pada
kakek itu .
Seketika ia sudah berada di kelasnya dan bel pun berbunyi . Ternyata
semua yang terjadi pada Viola hanyalah untuk membuat Viola sadar
juga sebenarnya orangtua Viola tidak meninggal dan masih hidup .
Semenjak kejadian itu sekarang Viola menjadi lebih baik dan sekarang
Viola bersahabat dengan Ami . Viola sangat bersyukur dapat masuk ke
pintu itu . Kini ia menjalani hidupnya dengan lebih baik yang
terpenting kini Viola menjadi anak yang berbakti .
LIKA LIKU
Pada pagi hari itu, mentari menyinari mataku yang kala itu sedang
terlelap. Akhirnya akupun terbangun karna ada 3 alarm yang
membangunkanku pagi itu yaitu,alarm hand phoneku, mentari pagi
dan salah satu yang paling sering terdengar setiap pagi "Violina ayo
bangun, nanti terlambat datang ke sklh barumu." kata ibuku, aku
sontak kaget dan langsung berlari ke kamar mandi, tak sengaja kakiku
terikat selimutku dan akhirnya akupun terjatuh. Sampai-sampai
kakiku ruam.
"Huff!" kataku sambil mengikat rambut dan lekas mengambil
sepatuku."Ibu dimana sekolah baruku?",jawab ibuku sambil mencuci
piring "Di scholl of indonesia". "Aku baru mendengar nama sekolah
itu, apakah sekolahnya bagus?" kataku dalam hati. Akupun berangkat
ke sekolah baruku, aku pergi ke sana dengan dibonceng sepeda motor
yang dikendarai ayahku. Saat sedang dalam perjalanan aku melewati
nenek tua yang menuju rumah yang sudah rusak tapi aku
menghiraukannya.
Tibalah aku di school of indonesia. Saat aku memasuki gerbang
ayahku memberikan kertas yang berisi nama wali kelasku dan nama
kelas yang akan menjadi kelasku saat ini, saat aku membalikan kertas
itu ternyata ada petunjuk arahnya. Saat aku melihat gerbangnya
ternyata ada gambar peta indonesia disana. Aku memasuki sekolah itu
dengan berjalan perlahan - lahan,"Wah!!" ternyata sekolah itu besar
sekali dua kali sekolahku yang lama. Lapangan untuk upacaranya luas
sekali,mana lagi, bergambarkan batik pekalongan, tiba-tiba "Brukk"
bukuku yang aku pegang berhamburan kemana mana, tampak
seorang perempuan berambut sebahu memakai kacamata hitam yang
tersungkur di lantai. "Maaf-maaf aku gak sengaja." katanya padaku,
sambil mengambil buku-bukuku yang berantakan aku berkata "gak
papa kok, kamu kenapa terlihat terburu buru sekali?" jawabnya sambil
tergesa gesa "maukah kau membantuku?aku sedang dikejar kejar
orang yang selalu mengejeku, aku takut tolonglah!!". Lalu tampaklah 4
orang yang sedang berlari menuju perempuan yang tadi
menabrakku."Heh kau yang berambut coklat,jangan ikut campur
urusan kami!" ujarnya sedikit membentakku," jangan ganggu dia,
kalian jangan suka mengejek orang lain, kasihankan! dia memang
salah apa?berbuat seperti itu dosa tau!"jawabku. Lalu kemudian salah
seorang perempuan yang mengejar perempuan tadi menjawab lagi "
dia salah karna dia cacat, dia mempermalukan sekolah ini. Kami sudah
memperingatkannya untuk pindah dari sekolah ini,tetapi dia tetap
tidak mau pindah jadi kami mengejek dia." jawabku sambil melihat
perempuan yang tadi menabrakku " apa salahnya berbeda,apa
salahnya memiliki kekurangan,lagipula Tuhan memberikan cobaan
kepadanya, karna Tuhan tau dia bisa menghadapinya. Dari pada
kalian sering mengejek orang, dosa tau,bisa-bisa kalian masuk neraka.
Aku yakin Tuhan akan membalas kalian." Setelah aku mengatakan
itu,mereka berempatpun pergi meninggalkan kami berdua.
Perkenalan
Agnesia violina beznesia wamila. Aku seorang anak dari pasangan
bernama Bapak William putra wamila dan ibu Margatetha omegas
wamila. Aku mempunyai kakak yang bernama kak stefany. Ciri-ciriku
mempunyai rambut coklat panjang, mata coklat, kulit putih, dll. Aku
senang bernyanyi, bermain sepeda, aku bisa bermain gitar.
Beuvilia emberly novika. Aku teman baik violina. Aku mempunyai
rambut sebahu dan memakai kacamata hitam. Dulu aku sering diejek
tetapi semenjak ada violina aku jadi bisa membela diri dan sekarang
sudah tidak ada lagi yang mengejekku
"Terima kasih." kata perempuan yang menabrakkku tadi,"sama-
sama,ngomong-ngomong namamu siapa? kataku,ia menjawab
"namaku Beuvilia emberly novika,namamu?" sambil hendak berjalan
ke kursi yang ada di dekat lapangan, yang bergambar kain tenun
sumba dan memiliki ukiran kayu yang sangat indah aku
berkata"namaku Agnesia violina beznesia wamila boleh dipanggil
violina,kalo kamu aku panggil apa?" perempuan itu menjawab sambil
terheran-heran karna namaku yang sangat panjang "boleh kamu
panggil aku emberly,kamu anak baru ya?mau aku ajak berkeliling
sekolah?" jawabku sambil tersenyum lebar "boleh-boleh!".
Emberly mengajakku ke ruangan utama disana lantainya
batik,dindingnya berhias batik yogyakarta,dan ada patung dari kayu
yang tingginya kira-kira 10 meteran yang menggambarkan burung
garuda. Keren banget. Kemudian kita pergi ke ruang seni. Emberly
berkata "ini ruangan seperti pameran seni!" aku bertanya sambil
mengerutkan dahi "kenapa?" jawabnya lagi "karena hampir semua
kain batik,tenun,relief,lukisan dan bermacam macam kesenian di
indonesia ada di sini.". Ternyata lantainya batik solo dan langit-
langitnya batik cirebon yaitu mega mendung. Setelah itu kami ke
ruang musik, disana banyak alat musik asli indonesia. Kemudian ke
ruang tari,banyak yang sedang menari. Ruang seni rupa juga aku
lewati. Tiba-tiba tanganku ditarik oleh emberly, kami menuju ke
lapangan voli, futsal sepak bola,basket,tenis,dan yang lebih kerenya
lagi ada 3 kolam berenang.
"Triingg" lonceng berbunyi,berarti ini saatnya untuk masuk kelas.
Selesai juga tour mengelilingi sekolah yang aku lakukan bersama
emberly. Setelah itu aku mengucapkan terima kasih kepadanya.
Ternyata kelasku dan kelas emberly sama di kelas 7a lantai 2A. Lalu
kami berduapun menuju ke kelas.
*Setelah pulang sekolah
"Sungguh menyenangkan hari ini!" kataku yang lekas pulang
kerumah saat dalam perjalanan aku melewati rumah tua bekas
terbakar yang tadi aku lewati,tiba-tiba terdengar suara tangis. Aku
sangat terkejut sekaligus penasaran, aku mendekati rumah itu maka
bertambah kuatlah suara tangisan itu. Aku membuka pintu kayu yang
sudah rapuh itu dan tiba-tiba aku melihat seorang nenek-nenek, dia
adalah nenek-nenek yang aku temui tadi. Tiba-Tiba dia menoleh
kepadaku,lantas aku hendak berlari. Tapi nenek itu berkata "tunggu!"
akupun berhenti dan melihat ke nenek tua itu. Ternyata dia yang
menangis tadi. Aku mendekat tetapi ragu-ragu. Lalu aku bertanya
"nenek kenapa menangis?" nenek itu menjawab sambil terus menangis
"nenek menangis karna nenek teringat anak tunggal nenek yang sudah
meninggal karna kebakaran, dulu ini adalah rumah anak nenek yang
sudah terbakar 5 tahun lalu.Nenek selalu ke sini untuk
mengenangnya." aku ikut sedih mendengar cerita nenek ini. Tapi aku
harus pulang sekarang,karna aku akan pergi bersama orang tuaku.
Akupun berpamitan kepada nenek itu, setelah itu aku pulang.
Aku sudah dekat rumah, saat aku berjalan menuju teras rumahku.
Terlihat ayahku sedang membawa tas besar yang akan ditaruhnya ke
bagasi mobil yang sudah disiapkan di garasi. Aku agak terkejut, lalu
aku lari menuju ayahku. "Ada apa yah?" kataku. Ayahku menjawab
sambil membawa barang-barang "sudah nanti ayah ceritakan didalam
mobil dalam perjalanan, sekarang kamu mandi terus ganti baju
pakailah baju hitam!cepat!". Akupun bergegas masuk rumah,terlihat
ibuku bersama kak stefany yang sedang duduk disofa dan ibuku
menangis. Entah kenapa aku tak tahu,sekarang aku mandi dulu saja
lalu baru nanti aku bertanya, itu pikirku saat itu. Entah mengapa aku
ikut panik saat semuanya panik, padahal aku tak tahu masalahnya.
Tapi pasti ada sesuatu terjadi. Aku bergegas berlari ke kamar mandi
untuk mandi,setelah itu aku mencari baju hitamku dan
memakainya,lekas itu aku berlari ke bawah melihat ibuku yang masih
saja menangis dengan ditemani kak stefany. Akupun bertanya "ada
apa sebenarnya? Mengapa semua orang panik? Dan mengapa ibu
menangis?" kakakku menjawab sambil terus menerus mengusap
pundak ibuku "vio nenek meninggal!" sontak aku terkejut. Akupun
menangis kecil mengingat segala yang telah aku lakukan bersama
nenekku.
*Dalam perjalanan*
Suasana hening menyelimuti mobil kami selama 1 jam lebih, sampai
saatnya aku memulai percakapan "nenek kenapa bisa
meninggal?",ayahku menjawab sambil mengemudi "karna serangan
jantung nak.". Mendengar kata-kata itu tangisan ibuku semakin
tersedu-sedu. Lalu tiba-tiba hujanpun turun. Rumah nenekku ada di
Tasikmalaya,jadi agak lama waktu yang diperlukan untuk menuju ke
sana. Dua hari sudah aku tinggal di rumah nenekku. Akhirnyapun aku
pulang, aku tidak bisa berlama-lama disana karna aku masih sekolah.
*Keesokan harinya*
"Aku berangkat mah!!" seruku pagi itu. Aku pergi sekolah dengan
berjalan kaki. Aku selalu melewati rumah tua yang dulu aku takuti,
tetapi sekarang sudah tidak karna sudah terungkap rahasianya. Aku
memasuki kelasku dan segera menghampiri emberly yang sedang
mengobrol dengan 2 orang perempuan teman sekelasku, tapi aku tidak
mengenalnya. Saat aku duduk dikursiku aku dikenalkan dengan 2
orang perempuan itu, oleh emberly salah satunya bernama Refasya
Anandita Rizky dan satu lagi Beirizka Rafya Ferika, mereka berdua
sangat baik, tapi Refasya agak cerewet orangnya. Aku menghabiskan
seharian itu bersama mereka bertiga. Sungguh asyiknya!
*Keesokan harinya*
Aku memasuki kelasku dengan semangat, karena aku mempunyai
teman baru. Tapi saat aku memasuki kelas, semua orang sedang
berkumpul."Ada apa?tumben kumpul kaya gini?"kataku, Refasyapun
menjawab "Vio! Emberly masuk rumah sakit" jawabku sambil
tersenyum jahil "apa sih kalian,jangan suka bercanda deh!" Beirizka
berkata sambil memegang pundakku "serius Vio, beneran!"
"Kenapa?" jawabku terkejut. "Aku juga gak tau,nanti pulang sekolah
kita jenguk yuk di rumah sakit pelita kusuma!"kata Refasya, jawabku
dan Beirizka sacara bersamaan "ayo".
*setelah pulang sekolah*
Kami berkumpul di taman depan komplek perumahanku. Setelah itu
kamipun pergi ke rumah sakit pelita kusuma. Sesampainya disana
kami bertanya-tanya dimana kamar tempat Emberly dirawat. Setelah
mengetahuinya kamipun bergegas pergi ke kamar itu. Kami mengetuk
sebuah pintu kamar yang didalamnya terlihat Emberly sedang
terbaring lemah. Kami dipersilahkan masuk oleh ibunya Emberly,
kamipun segera masuk. Terlihat Emberly yang masih koma. Aku
bertanya kepada ibunya Emberly " maaf tante kalau boleh tau Emberly
kenapa?" ibunya Emberly menjawab sambil menundukan kepalanya "
Emberly mempunyai penyakit leukimia." Kami bertiga kaget dan
langsung menundukan kepala. Setelah kira-kira 2 jam kami berada
disana, akhirnya kamipun pulang. Ibu Emberly menyuruh agar kami
bertiga merahasiakan penyakit Emberly, karna seluruh teman Emberly
hanya tau kalau Emberly cacat.
*Keesokan harinya*
Aku,Refasya, dan Beirizka berangkat sekolah bersamaan. Setelah
sampai ke sekolah, kami memasuki kelas dan terdiam tidak seperti
biasanya. Kami sedang memikirkan Emberly. "Triingng" sekolahpun
masuk. Ibu Rima wali kelasku masuk dengan wajah sedih, dan
memberi pengumuman " anak-anak kalian sudah mengetahui bahwa
Emberly masuk rumah sakit! Emberly adalah anak yang baik,ramah,
dan sopan." sambil mengatakan itu ibu Rima mengeluarkan air mata "
Emberly meninggal!" terus ibu Rima sambil menangis. Sontak karna
sangat terkejut aku,Refasya, dan Beirizka menangis, sangatlah
terpukul mendengar pengumuman tersebut. Beberapa menit
kemudian seluruh murid di kelas menangis.
Sepulang sekolah semua murid kelas 7a melayat Emberly ke
rumahnya. Kami semua melihat penguburan Emberly. Setelah selesai
semuanya pulang ke rumah dan hanya kami bertiga yang tidak
pulang. Sambil terus menangis kami mendekati kuburan Emberly dan
bergantian mengucapkan kata-kata terakhir untuk Emberly. Ibu
Emberly yang masih menangis tiba-tiba memberi secari surat kepada
kami bertiga. Setelah itu kami pulang dan berkumpul di rumahku.
Kaki membaca surat itu yang berisi :
Kata ibunya Emberly, Emberly menulis surat hanya untuk ibunya,
ayahnya, dan kami bertiga. Mungkin memang kami bertiga sudah
dianggap oleh Emberly sebagai keluarganya. Kamipun
menganggapnya seperti itu. Selamat tinggal Emberly, kami selalu
mengingatmu disini. Dengan ini aku mengatakan semakin lama hidup
ini semakin sulit. Sesulit-sulitnya hidup ini kau harus menjaganya
dengan baik. Tuhan menyayangimu. Inilah yang dinamakan lika-liku
kehidupan.
TAMAT
*AKHIRNYA KU BERADA DI NEGERI KOREA*
seorang gadis yang sedang duduk melamun ke arah papan tulis
sambil mengetuk - ngetuk jarinya ke meja dan bersender ketembok
yang berada disebelahnya...
Tiba-tiba ada yang memanggil gadis itu"Tiffany Claudya
Paramitha?" seseorang yang memanggil gadis itu dengan nama
lengkapnya ,, Tiffany Claudya Paramitha,,yaa itulah aku... tetapi saat
orang itu memanggil,aku masih melakukan hal yang sama yaitu
melamun sambil mengetuk - ngetuk jari dan bersender ke tembok
Tiba-tiba 'plak' orang itu bertepuk tepat diarah lamunanku
"WAAA!? ada apa ini!?" kataku sambil terkejut... otomatis semua
manusia yang berada dikelas tertawa dan menghadap kepada diriku..
Ternyata orang yang membuyarkan lamunan ku adalah pak Rony, Pak
Rony adalah guru matematika dikelasku "kamu kenapa melamun!?"
kata pak Rony,, "Aduhh maaf...pak...tadi..tadi...saya tiba-tiba melamun
" kata ku sambil gugup, karena semua manusia yang ada di kelas
menghadap padaku bahkan Sahabatku"ya udah sekarang kamu
perhatikan saya !" kata pak Rony... lega rasanya aku ngga dipanggil
kedepan...
----------------------------
'kring Kring' bel pulang berbunyi,Yeeeeaaahhh akhirnya pulang...
aku segera menggendong tas ku dan pergi kepintu kelas untuk pulang
"Carissa Oktaviani ?" teriakku kearah sahabtku Rissa,,Carissa
oktaviani itu adalah sahabat aku dari kelas 4, nama panggilan akrab
aku ke Carissa itu Rissa "ayoo" aku mengajak Rissa untuk keluar
sekolah dan menunggu bersama Rissa "iyaa,, kamu sambil jalan ajaa..
aku mau mengambil handsfree aku dulu ditas" kata Rissa "ya udah"
jawab ku sambil jalan
---------------------
setelah beberapa lama aku menunggu akhirnya Rissa mengawali
pembicaraan
"ehhmmm... Fany tadi kenapa kamu tiba-tiba melamun" kata Rissa
"Soal itu... aku lagi mikirin gimana carany aku bisa pergi ke Negara
Korea. Tapi pake uang sendiri,, biar ngga nyusahin mamah gitu" kata
ku
"apa?Korea?" kata Rissa terkejut
" iya kenapa terkejut? ngga mungkin bisa yah?" kata ku agak kecewa
"ngga bukan gitu... itu impian aku dari kecil tau" kata Rissa
"oiyaa? itu impian kamu juga ? waahhh kita pergi bareng yuu besook
kita mulai ngumpulin " Kata ku
" Ayoo banget,, ya udah deh aku mau pulang dulu kebetulan ayah aku
udah dateng byee" kata Rissa
"iyaa byee.. " kata ku
-------------------
"Sayang bangun... Shalat dulu " kata mamah
"iyaa mah sebentar aku bangun kok" kata ku sambil tersenyum ke
mamah
" cepet shalat ngga boleh dinanti nanti" kata mamah
"iyaa mah aku ke kamar mandi sekarang" kata aku sambil beranjak ke
tempat tidur
---------------------
ditengah ruang makan aku dan keluarga ku mengobrol "Ehhmmm
paah,mah... aku pingin ngejar impian ku untuk pergi ke korea " Kata
ku ke mamah dan papah
" mamah setuju seuju ajaa tuhh " kata mamah ku
"Ehhmm kalau papah " Kata ku ke papah
" Papah juga setuju ntar papah biki passport n yah " kata papah sambil
tersenyum
"Hooreeeee... Iya pah makasih mah,pah" kata ku sambil menghampiri
papah dan mamah laalu memeluknya
----------------
Tiba - tiba ada pak Hery datang menghampiri kelas 9b ( yaitu kelas
ku )... mungkin akan mengumumkan pengumuman
" anak - anak... ada pengumuma n bahwa besook kalian akan dibagi
raport,, setelah itu kalian libur panjang dan masuk lagi tanggal 3 mei "
kata pak Hery
"Yeeee " anak - anak di kelas bersorak gembira
"kalian senang bagi raport nya?" kata pak Hery
"Ngga pak...." kata murid -murid_-
----------------
dikamar tiba - tiba ada yang masuuk 'ngeekk' suara pintu terbuka
"papahh..?" kata ku
"kamu lagi apa ?" kata papah
"lagi diemm pah ... soalnya aku pingin impian ku tercapai pada liburan
panjang ini " kata ku agak kecewa
"Papah bisa mempercepat penerbangannya ko ?" Kata papah
" Masaa pah Yee" kata ku
--------------
papah datang lagi ke kamarku
"Bisa kan pah" kataku
" Bisaa besook lusa kamu berangkat" kata papah
" Yeeee " kataku
--------------
aku menelepon Rissa
" Masaa sih bisa? " kata Rissa
" iyaa bisa tau "Kata ku
" yaudah deh aku mau siap-siap dan mau tidur secepatnya untuk
besook " kata Rissa
"yaudah byee"
"byee" kata ku
----------------
'TetTetTetTet' alarm ku berbunyi ,, "Yeee ,, Akuu pergi ke Korea"
kataku sambil Loncat - loncat dikasur
akupun segera terbangun dan Langsung pergi ke kamar mandi
----------------
" Ciee ya.g udah siap berangkat ke korea" kata kaka ku
" iyaa dong,, lagi pula uang ku udah kekumpul jadi tinggal berangkat
deh hehe,,, " kata ku
tiba - tiba ' TingTong' Suara bel berbunyi
---------------
"sayang Ada Rissa Tuh " kata mamah
"iyaa mah" kata ku sambil lari lari membawa koper ku
"yuuk berangkat" kata ku
-----------------
setelah pemeriksaan passport aku dan Rissa menaiki Pesawat lalu
Terbang ... aku sangat berterima kasih pada ayah ayah membantuku
mempercepat penerbangannya
di dalam pesawat,, aku dan Rissa bercerita , menyanyi bersama
walaupun dimarahin sama pramugarinya_-, karena terlalu berisik
mungkin lalu Tertidur
------------------
akhirnya aku terbangun dan sampai di Gimpo international
airport,, betapa senangnya aku berada dikorea Selama 2 minggu..
Walaupun akhirnya aku akan pualng ke Negara ku Indonesia ,,, aku
menikmati keindahan gedung pencakar langit disana... indah sekali,,
Dan asal kalian tahu aku dan Risa bertemu KPOP disana... Yeeaaahhh ,
aku bertemu Taeyeon ( from Girls' Generation) , HyunA ( from
4minute ) dan Luhan ( from exo ) aku senang sekali .....
Dan Semoga aku ngga nyusahin orang tua dengan uang
tambahan yang mereka berikan karena aku cuma dikit
ngumpulinnya:D
"Ehh Rissa itu liat deh,, indah banget foto disitu yuuk " aku ceria
"iyaa bener yuuk"kata Rissa
~The End~
THE LEGEND OF DARK CHOCOLATE
Pada suatu hari,terdapat sebuah rumah yang berada di kawasan
kerajaan ‗ West Far Away ‗.Rumah tersebut adalah sekaligus toko
roti.Toko tersebut tidak pernah sepi dari pengunjung,mau kalangan
anak – anak,remaja,dewasa,muda,tua,dan lain – lain.Esok harinya,para
petugas /pemilik toko tersebut bangun subuh untuk salat subuh dan
mandi.Pemilik toko tersebut adalah :
- Nasya Lumaya
- Shaquila Zora
- Leira Lefira
- Mikaela Zavela
― Aku dan Quila akan belanja ― ucap Leira,semua orang di desa selalu
memanggil Shaquila dengan sebutan Quila dan Mikaela dengan
sebutan Mika.
― Baiklah aku akan menunggu kalian bersama Nasya ― jawab Mika.
Leira dan Quila pun pergi ke pasar untuk berbelanja bahan –
bahan,masing – masing membawa keranjang yang terisi oleh bahan
bahan yang telah di beli dengan tambahan 1 karung gandum yang di
bawa oleh mereka berdua.Setelah tiba di toko , Nasya dan Mika sangat
senang karena bahan bahan untuk membuat kue dan roti sudah
datang.
―Hei,ayo taruh bahannya di dapur dan kita mulai membuat kue dan
roti‖perintah Nasya
―Ehhh,,,,,,tunggu dulu‖ucap Quila yang membuat mereka bertiga
berhenti melangkah.
―Ada apa ?‖ucap Mika yang berhenti melangkah dan menatap
Quila.
―Kita cuci tangan terlebih dahulu,ingat! Nanti bahan rahasia kita
akan sia sia!‖tegas Quila
―Oh iya.Kau benar Quila,kami hampir lupa‖jawab Nasya
Semua langsung mencuci tangan agar bersih.Lalu,mereka membuat
kue dan roti dengan senang hati.Quila,Mika,Nasya dan Leira membuat
satu kue yang belum pernah mereka buat dan belum pernah ada di
seluruh penjuru dunia.Kue tersebut belum pernah ada di seluruh
dunia termasuk bahan rahasia mereka.Salah seorang pemilik toko
tersebut mendapatkan warisan dari neneknya yang bernama Mika.Dia
di warisi segudang hingga beribu ribu gudang coklat hitam yang
sangat enak.Mika dan teman temannya menanam pohon coklat yang
banyak di halaman belakang rumah mereka.
Mereka telah selesai membuat roti dan kue.Setelah itu mereka
merapikan dan menata kue dan roti di toko itu dengan sangat
rapi.Tepat pada pukul 9 pagi,mereka telah selesai menata dan
langsung saja mereka membuka toko.
Pada saat jam 5 sore tepatnya toko tutup karena semua kue dan roti
sudah habis,tetapi hanya satu kue yang tidak terjual,yaitu kue coklat
yang sengaja mereka buat.
Pada saat mereka akan menutup toko,datanglah dua puteri kerajaan
yang bernama:
- Zevira Rolland
- Lauren Rolland
Mika sangat terkejut karena mereka menghampiri toko mereka.
―Ehmmm…mm…Naaa….Naaa…syyaaaaa,co..co..baa
li…hat….i..i..tu..‖ucap Mika terbata bata
―Ada apa?‖saat Nasya melihat Mika dan membalikkan badan,ia pun
sama terkejutnya seperti Mika.
―Yang Mulia, Puteri Zevira dan Puteri Lauren‖hormat Mika dan
Nasya yang membuat Leira dan Quila merasa aneh
―Yang Mulia?‖bisik Quila pada Leira yang terheran heran
―Apakah benar itu?‖ucap Leira.Mereka berdua membalikkan badan
bersamaan dan terkejut,ternyata itu adalah puteri kerajaan.Mereka
berdua segera hormat pada puteri kerajaan.
―Permisi,apakah disini masih ada kue atau roti?‖Tanya Puteri
Zevira
―Emmm….Maaf puteri,roti dan kue disini sudah habis
terjual‖jawab Quila
Puteri Lauren yang sedang melihat lihat toko tersebut,matanya terarah
pada kue coklat hitam di atas meja kasir.Ia sangat tertarik seakan akan
kue itu memanggilnya.Memang toko mereka sering mendapat
pesanan dari kerajaan,tetapi baru kali ini puteri kerajaan yang
menghampiri.
―Apakah kue coklat hitam itu dijual?‖Tanya Puteri Lauren yang sangat
ingin membelinya
―Iya kue itu memang dijual,Puteri‖jawab Leira
―Ahh,tidak usah panggil kami dengan sebutan puteri.panggil saja
nama kami!‖jawab Zevira
―Baiklah pute..eh,Zevira‖jawab Nasya gugup
―oke kami akan membeli kue ini.eh,ngomong ngomong siapa
nama kalian?‖Tanya Lauren
―oh,iya!kami hampir lupa.perkenalkan saya Quila,di kiri saya
Mika,di sebelah kiri Mika adalah Leira,di sebelah kanan saya
Nasya‖jelas Quila
―oke,semoga kita bisa berteman‖ucap Zevira
―eh,kue ini kami beli,ya!ini uangnya,apakah itu cukup?‖Tanya
Lauren
―pas‖jawab Leira
―baiklah,terima kasih‖
―sama sama‖ucap mereka berempat kompak.
Esok harinya,toko mereka di datangi oleh salah seorang pengawal
kerajaan yang mengirim surat pada mereka.
―surat dari siapa?‖Tanya Quila yang baru siap sendirian
―dari kerajaan,kalau begitu saya permisi‖ucap pengawal tersebut
―terima kasih‖ucap Quila
―sama sama‖jawab pengawal
Quila pun membaca surat tersebut,setelah membaca dia kaget super
kaget.Quila,Nasya,Mika dan Leira ternyata di undang pada acara
kerajaan,surat tersebut tertulis ‗ pakaian untuk kalian pakai pada acara
tersebut akan di bawakan pada pukul 12 siang dan kereta untuk
menjemput kalian.diharapkan sebelum jam 12 siang kalian sudah
selesai membuat kue coklat hitam sebanyak banyaknya ‗.Quila teriak
sampai membangunkan Nasya,Mika dan Leira.Mereka langung
menghampiri Quila di ruang keluarga tepatnya di lantai 2.
―ada apaQuila?‖Tanya Nasya setengah kaget
―A….anu…ini‖jawab Quila yang menunjukkan surat yang berada
di tangan Quila.Mika langsung mengambil surat tersebut dari
Quila.Nasya dan Leira pun membaca surat itu bersamaan .mereka juga
kaget setelah membaca surat. ―Berarti kita harus membeli bahan
untuk membuat kue‖ ucap Mika dengan tegas.―Baiklah, segeralah
kalian bersiap-siap‖ ucap Quila.Beberapa saat kemudian, mereka telah
siap untuk belanja.Mereka menyewa beberapa buruh untuk
membawakan barang belanjaan mereka, yaitu gandum.Mereka
membeli sekitar 10 hingga 20 karung gandum.Setelah sampai setelah
tiba di rumah mereka langsung membuat kue Dark Chocolate
Cake.Setelah kue matang, Leira menghitung banyaknya kue.
―100..101..102..103..104..‖ ucap Leira hingga jumlah total kue yang
mereka buat sampai 1000. ―wah, ada 1000 kue yang kita buat. Mudah
mudahan cukup‖ ucap Leira. ―Benarkah?‖ Tanya Nasya tidak
percaya.―benar‖ ucap Leira. ―tidak terasa ya, kita dapat membuat kue
sebanyak ini‖ ucap Quila takjub. Tepat pada pukul 12 siang mereka
dijemput oleh kereta kerajaan yang membawa pakaian, masing-masing
mereka mengambil pakaian tersebut.Beberapa menit kemudian
mereka keluar rumah dengan mengenakan gaun yang indah.Pengawal
yang membawa kereta kerajaan memasukkan kue-kue tersebut
kedalam kereta.Quila,Leira,Mika dan Nasya langsung masuk ke kereta
khusus untuk mereka.
Setelah sampai di kerajaan,para pelayan langsung menata kue Dark
Chocolate Cake di meja-meja yang telah di sediakan.Saat semua tamu
dari berbagai dunia sudah datang pada waktunya,raja pun langsung
member sambutan ―terima kasih untuk para tamu yang telah
hadir.kali ini saya akan memberikan penobatan yang telah mengubah
dunia‖ucap raja Rolland. Para tamu pun bertepuk tangan.
―baiklah,silahkan kalian cicipi kue Dark Chocolate Cake ini‖ucap raja
Rolland. Semua pun langsung mencicipi atas perintah raja.Para tamu
sangat takjub, karena kue yang mereka cicipi sangat enak.Saat raja
akan mulai penobatannya,suasana pun langsung tegang dalam
sekejap. ―baiklah,saya akan memberikan penghargaan
pada…………Nasya Lumaya, Shaquila Zora,Leira Lefira dan Mikaela
Zavela‖ ucap Raja. Sontak mereka semua kaget .
―A..a.. pa?!‖ tanya Mika .
Semua tamu berdiri saat mereka akan dinobatkan
― Baiklah kalian akan menjadi Legenda Coklat‖ ucap Raja bahagia.
Setelah beberapa hari kemudian ,mereka menjual roti,kue dan coklat
hitam mereka.sejak saat itu,mereka selalu dijuluki oleh penjuru dunia
adalah ‗The Legend of The Dark Chocolate‘ karena mereka menjual
coklat hitam.pedesaan dan kerajaaan pun mengganti nama menjadi
desa chocolate karena mereka membuka pertanian dan pabrik coklat di
desa dan kerajaan Dark Chocolate.
Quila,nasya,leira dan mika pun berteman dan selalu bermain bersama
zevira dan lauren.
―akhirnya kita berteman juga‖ uca zevira
―tentu saja‖ jawab nasya
Seiring waktu,mereka seperti coklat dan hitam yang tidak bisa di
pisahkan dalam warna coklat yang hitam.
Sinopsis
―Orang bilang, kita akan tahu seberapa orang lain berharga, ketika
orang itu menghilang. Karna saat dia menghilang kita akan merasa
kehilangan dan ingin bersamanya lagi.
Sepenggal kata dari cerita pendek berjudul Karma mengingatkan kita
untuk selalu menjaga orang-orang yang kita sayangi. Cerita pendek ini
menceritakan seorang gadis bernama Putri yang merasa mendapatkan
―karma‖ karena telah menyianyiakan Davin yang selalu memberikan
perhatian kepadanya setiap hari.
Kumpulan cerpen SMPN 15 Bandung ini banyak menceritakan
kehidupan dari berbagai sisi dan sudut pandang seorang remaja.
Dengan gaya bahasa yang sederhana membuat pembaca dapat dengan
mudah larut dan menikmati setiap cerita.
Profil Penulis
1. Karma
Assalamu‘alaikum. Namaku Adjeng Erika H. Kalian bisa
memanggilku Adjeng, Ika, atau Maddijane juga gapapa, hehe. Hobiku
mambaca, main hp, dan kadang suka bikin cerita, yang ide pokonya
dari kisah Adjeng sendiri, semacam curhat yang di ceritakan.
Mau kenal lebih dekat denganku? Kunjungi saja Facebook-ku:
Adjengerk, atau Instagram-ku: Adjengerk, idline : Adjengerk
Terimakasih. Salam Sayang ❤
2. Rindu pelangiku
Nama : Amelya Az-zahra
Sekolah : SMPN 15 BANDUNG
Umur : 13
Hobby : Baca Novel
3. Hijrah why not?
Raisya Intensani. Putri dari bapak ayin dan Ibu Ai, anak kedua dari
tiga bersaudara. dilahirkan di keluarga sederhana yang membekali
anak-anaknya dengan tauhid dan keimanan.
4. My story
Namaku Dara Dianita Agustin sering dipanggil dengan dara, aku
berasal dari bandung, rumahku di jalan karang tineung indah nomor
33. Sekolah di SMP NEGERI 15 dulu SD nya di SDN SUKAJADI 9.
*semoga cerita ini bisa bermanfaat bagi pembacanya*
5. Kesederhanaan bukanlah akhir
Namaku, Dari Dianata Agustin sering dipanggil ,Dari aku lahir di
Bandung.Aku sekolah di SMP 15 BANDUNG . Semoga cerita aku
bermanfaat bagi pembaca.
6. Kenangan yang tak terlupakan
Namaku Deiska Dwi Puteri Rachmanda. Biasa dipanggil Deis.
Agamaku Islam. Aku tipikal orang yang cuek (katanya),kadang
pemalu. Aku mempunyai hobi menggambar,membaca novel tentang
romance,horror,dll. Aku juga hobi mendengarkan musik. Aku anak
kedua dari tiga bersaudara. Ayahku Asep Rusmana dan Ibuku Renny
Rachmatyllah. Mata pelajaran favoritku adalah Bahasa Inggris dan
TIK. Aku aktif di organisasi lingkungan di sekolah yang bernama
SIDUL (Siswa Duta Lingkungan). Selain itu aku juga mengikuti
komunitas L2C (Libels Library Club). Aku juga mengidolakan One
Direction. Aku seorang Directioners, Niallers, dan Otaku. Cita-citaku
ingin menjadi seorang pelukis terkenal. Aku juga pencinta binatang
terutama kucing, tapi aku takut kecoa :D. Akun pribadi aku ada
Twitter @deiskadwiputeri, Instagram @deiskadwiputerir, E-mail
[email protected] , BBM pin :5CC3D5AC, id Line : deiskadwipr,
dan Facebook Deiska Dwi Puteri Rachmanda.
7. Hari-hari yang indah
Hai namaku Dewani Dwiyunita , sekarang umurku 13 tahun , TK aku
dulu di TK kartika di tk aku 2 tahun dan naik ke sd ,waktu aku sd aku
sekolah di SDN Sukarasa 3,4 di SD aku 6 tahun dan alhamdulilah
sekarang sudah smp aku masuk SMP 15 Bandung lewat japres yaitu
jalur prestasi angklung alhamdulilah aku bisa masuk smp yang aku
inginin .
8. Mimpi dan kenyataan
Nama: Ftms
Kelas: 8
Sekolah: SMP Negeri 15 Bandung
9. Cita-cita yang tidak tercapai
Hana Tri Ambarwati. Saya sekarang tinggal di Bandung. Alamat saya
Jl.Budiluhur 1 belakang no.15. Saya tinggal dengan orang tua saya.
Kebiasaan saya di rumah adalah membantu orang tua,nonton Tv ,main
Hp, baca buku novel. Hobby saya bermain volley dan bacan novel.
Saya suka bermain volly dari kelas 3 SD. dan saya pernah mengikuti
O2SN tingkat kecamatan ,tetapi walaupun kalah saya tidak pantang
menyerah, dan terus berusaha. Saya mempunyai 1 adik, saya tidak
punya kakak, karna saya anak ke-1. Semoga yang membaca Cerpen
saya suka, dan semoga Cerpennya menarik, dan menyenangkan.
10. Al-Quran
Perkenalkan nama saya Ibadina Nur Islam. saya terlahir dari seorang
pasangan yang bernama Nurmalasari dan Junaedi saya memiliki
seorang adik yang bernama Abdilah.M.A saya memiliki hobi membaca
dan mengaji cita cita saya menjadi seorang ustadzah atau guru.
11. Senangnya menolong orang
Halo, nama saya Mila Karisma Fitriawati. Hobi saya membaca.
Pendidikan pertama saya yaitu TK, saya bersekolah di TK Hidayatul
Ilmi.Setelah itu melanjutkan di SDN 2 Padasuka dan SMP nya di
SMPN 15 Bandung, sampai saat ini saya masih sekolah disana.
Cerita ini saya tulis selama beberapa hari, karena keterbatasan waktu
saya.Saya terinspirasi menulis cerita ini dari pengalaman dan imajinasi
saya.
12. Dark side
Nama saya Salma Malika Putri Syah. Saya beragama Islam. Saya
bertempat tinggal di Bandung. Hobi saya membaca buku. Dan genre
buku kesukaan saya adalah novel. Selain membaca buku saya juga
mempunyai hobi mendengarkan lagu dan menyanyi. Lagu kesukaan
saya bergenre pop dan hip hop. Lagu-lagu yang saya sukai berasal dari
dalam negeri maupun luar negeri. Saya bercita-cita menjadi Astronot,
Ahli astronomi, Traveller, Penulis, Politisi, Presiden, Duta Besar
Indonesia, Menteri, dll.
― Usaha adalah tangga kesuksesan‖
13. Mistery in my school
Hai, Assalamu‘alaikum! Perkenalkan namaku Ananda Shafa
Nurfauzia. Aku biasa dipanggil Shafa. Nama ayahku Agus Chandra,
dan ibuku bernama Sri Hartini. Aku juga memiliki seorang adik yang
bernama Anjani Sofia Nurfauziah. Aku juga mengikuti beberapa
organisasi di sekolah diantaranya SIDUL(Siswa Duta Lingkungan) dan
Duta Perpustakaan.
Aku memiliki banyak hobi, daiantaranya: menggambar, melukis,
membuat kerajinan, berenang, dan mengarang cerita. Aku bercita-cita
menjadi seorang Guru atau Dokter.
14. Saya ingin berhijab
Nama saya silpi mutiara anjelita, nama pangilan saya silpi agar lebih
singkat panggil saja sil atau pi, silahkan pilih dengan sesuka hati saya
adalah anak pertama dari lima bersaudara saat ini saya tinggal di
Bandung jalan sukagalih Gg Hj Gojali.
15. Jangan malas
Namaku sumartini. Aku ikut ekstrakulikuler yaitu SIDUL (SIswa
Duta Lingkungan) dan Duta Perpustakaan.aku mempunyai hobi yaitu
membaca dan menggambar. Semoga cerpen yang aku buat menjadi
pelajaran buat kalian yang baca.
Semoga cerpen buatan aku bermanfaat buat kalian,dan menjadi
pelajaran buat kalian yang baca..
16. Dewi
17. Dunia yang membuatku lebih baik
Assalamualaikum , perkenalkan nama saya Virga Febriani Supriatna.
Saya beragama islam. Saya mempunyai satu adik laki-laki yang
bernama raqqat . dan satu kakak perempuan yang bernama Valesca .
sehari-hari saya diurus oleh nenek saya karena kedua orang tua saya
bekerja . hobi saya membaca , membuat kerajinan dan menggambar .
cita-cita saya menjadi pengusaha dan photographer . sekarang saya
tinggal di bandung jln hajiyasin 7.
18. Lika – liku
Nama saya Yasinta Damayanti. Saya sering dipanggil Sinta atau
Yasinta. Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ibu saya berasal
dari Yogyakarta dan ayah saya berasal dari Tasikmalaya.Hobi saya
bermain sepeda, membaca buku, menggambar, dll. Makanan yang
saya suka adalah makanan buatan ibu saya, minuman yang paling
disukai air putih. Cita-cita saya adalah menjadi desainer . Saya
membuat cerita ini karna menurut saya cerita akan lebih menarik jika
banyak kejadian-kejadian yang terjadi pada suatu saat yang tidak
terlalu lama jaraknya. Terima kasih sudah membaca cerita ini. Semoga
dari cerita ini dapat diambil hikmah dan sisi positifnya. Semoga juga
dapat terinpirasi untuk menjalani hidup selanjutnya. Terima kasih
19. Akhirnya ku berada di negeri korea
Hallo!! Nama lengkapku Yulia Aryanti. Nama panggilan
Yulia/yuli/uyyul hehe\:D/
Hobbyku... Ehhmm Nonton,Nonton Video ( bukan video macem-
macem ko,, cuma video KPOP/ Drama),Tidur,Nulis yang ga jelas, (
aduuh Hobinya ga ada yang penting semua,, Kelar hidupmu ).
Aku juga punya cita-cita,, cita - citaku adalah menjadi seorang
Designer Profesional (uluuu) atau menjadi penyanyi profesional.yaa,,
walaupun saya itu terkadang orang yang ceroboh,linglung,kepo
super,, Tapi disifat-sifat itu aku punya Jiwa pantang menyerah
hehe:D..walau hanya angan - angan ,, tapi aku yakin bisaa menjadi
kenyataan
Waktu Sekolah Dasar Puisiku pernah dipuji oleh Guru walikelas
saya saat kelas 3 ,,aku membuat puisi tentang Guru,,waktu itu guru
walikelasku membaca puisi yang dibuat murid - muridnya,, aku takut
dan deg-degan banget karena salah satu temanku ada yang dimarahi
akibat ga nyambungnya puisi yang dibuat.
Nah!! udah deh kayanya itu ajaa!! semoga cerpennya bisa
bermanfaat bagi kalian, Sampai Jumpa^^~
20. The legend of dark chocolate
Perkenalkan, nama saya Zeta Natasya Berliani.Saya berumur 13
tahun,dan Saya lahir Bandung,31 Agustus 2002.Saya bersekolah di
SMP NEGERI 15 BANDUNG.Saya memiliki hobi,yaitu
menggambar,menyanyi,memasak dan salah satunya yaitu membuat
cerpen atau cerita.
Saya suka lagu pop,tradisional,dan lain lain.Semoga kalian senang
membaca cerpen saya.jika ada kesalahan kata mohon maaf.Terima
Kasih.