kata pengantar.docx

29
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pencemaran lingkungan Akibat Limbah Sablon ”. Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Kimia Lingkungan Makalah ini ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan bacaan untuk mahasiswa. Penyusun menyadari bahwa laporan penelitian ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa mendatang. Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Mataram, 5 Mei 2014 Penyusun,

Upload: erwinkurniawan

Post on 08-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARPuji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Pencemaran lingkungan Akibat Limbah Sablon . Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Kimia Lingkungan Makalah ini ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan bacaan untuk mahasiswa.Penyusun menyadari bahwa laporan penelitian ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa mendatang. Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Mataram, 5 Mei 2014

Penyusun,

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGObservasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam mengetahui berbagai hal. Dalam hal ini kami akan melakukan observasi tentang pencemaran air sungai sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Kimia Lingkungan dan penglihatan kami mengenai pencemaran air sungai yang makin tercemar.Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya. Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk didapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya.Telah terjadi banyak sekali pencemaran air, seperti di Teluk Jakarta yang berakibat bagi para petambak. Bukan hanya beberapa spesies ikan yang hilang, tetapi udang dan bandeng juga banyak yang mati. Secara kimiawi, pencemaran yang terjadi di Teluk Jakarta termasuk cukup parah. Sehingga indikator pencemar seperti kerang hijau terlah berkembang secara pesat. Selain itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dan berlangsung lama juga akan berakibat terjadinya pencemaran air. Seperti yang terjadi di NTB, dimana terjadi pencemaran air akibat penggunaan pestisida yang berlebihan dalam waktu yang lama. Petani menggunakan pestisida di sekitar mata air Lingsar dan Ranget (Bali Post, 14/8/03).Krisis air juga terjadi di hampir semua P. Jawa dan sebagian Sumatera, terutama kota kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang makin lama makin parah.1.2 RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apa faktor faktor yang menyebabkan pencemaran air sungai? Apa dampak yang ditimbulkan? Bagaimana cara menanggulangi pencemaran air sungai?1.3 TUJUANBerdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai pencemaran air yang makin marak terjadi. Di dalam makalah ini juga akan dibahas sumber, dampak dan penanggulangan pencemaran air. Diharapakan dengan adanya penjelasan mengenai dampak pencemaran air beserta cara penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran pada diri kita semua. Pada akhirnya pencemaran dapat dikurangi dan akan didapat sumber air yang aman untuk kita konsumsi.1.4MANFAATBagi peneliti: Mengetahui penyebab pencemaran air sungai Mengetahui kualitas air sungaiDapat menghimbau masyarakat tentang bahayanya pencemaran air sungai Bagi masyarakat: Agar masyarakat lebih menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas air sungai yang berguna dan bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari. Jika air sungai terjaga kebersihannya tidak akan terjangkit penyakit. Supaya masyarakat menyadari pentingnya sungai.Bagi industri: Agar tidak membuang limbahnya pada aliran sungai terdekat. Agar dapat mengelola limbah terlebih dahulu sebelum dibuang pada aliran sungai.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENCEMARAN LINGKUNGANPencemaran lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut. Menurut undang undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energy dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya), pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:1. Pencemaran air2. Pencemaran tanah3. Pencemaran udara2.2 PENGERTIAN PENCEMARAN AIR2.2.1 DEFINISI PENCEMARAN AIRPencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan sebagai, Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya (Pasal 1, ayat 2).2.2.2 PENYEBAB PENCEMARAN AIRBerdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran air dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualitas air menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti: Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yang mengalir ke sungai seperti di sungai Citarum.

2.2.3 CIRI CIRI AIR BERPOLUSI Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar sangat bervariasi karena tergantung dengan jenis air dan polutan yang terkandung di dalamnya. Karena itu, dibutuhkan suatu pengujian untuk menentukan sifat sifat air sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan dari batasan polusi air.Tabel 2.1 Kandungan Maksimal logam yang diperbolehkan dalam air (dalam ukuran mg/L)NoNama LogamKandungan Maksimal Dalam Air

1Kalsium (Ca)200

2Magnesium (Mg)150

3Barium (Ba)0,05

4Mangan (Mn)1

5Tembaga (Cu)1

6Seng (Zn)15

7Krom Heksavalen (Cr6+)0,05

8Kadimum (Cd)0,01

9Raksa (Hg)0,001

10Timbal (Pb)0,1

11Arsen (As)0,05

12Selenium (Se)0,01

Logam berat seperti merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Seng (Zn), dan Nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering meninbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.Tabel 2.2 Jenis jenis industri pembuangan limbah yang mengandung logam beratNoLimbahLogam Berat

1KertasCr, Hg, Pb, Zn, Cu, Ni

2Petro-chemicalCr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn

3PengelantangCr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn

4PupukCr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu,Ni

5Kilang MinyakCr, Ni, Pb, Zn, Cd, Cu

6BajaCr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Ni, Sn

7Logam Bukan BesiCr, Hg, Pb, Zn, Cu

8Kendaraan Bermotor, Pesawat TerbangCr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Sn

9Gelas, Semen, KeramikCr

10TekstilCr

11Pembangkit Listrik Tenaga UapCr, Zn

BAB IIIMETODELOGI PENELITIAN

3.1VARIABEL PENELITIAN

3.1.1 Variabel bebas.Pencemaran air sungai disebabkan limbah rumah tangga dan limbah industri.3.1.2 Variabel terikat.Meningkatnya limbah disungai menyebabkan kualitas air sungai semakin berkurang. 3.2 TEMPAT PENELITIANPenelitian ini dilaksanakan di:1. Laboratorium Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram.2. Sungai Jangkuk, Dasan Agung.3. Sungai Kekalik.4. Sungai Sekarbela.3.3 WAKTUNo.Hari/TanggalKegiatanTempat

1.Senin, 21 April 2014Mencari lokasi pengambilan sampel AirSungai Kekalik, Sungai Jangkuk dan Sungai Sekarbela

2.Selasa, 22 April 2014Pengambilan sampel AirSungai Kekalik, Sungai Jangkuk dan Sungai Sekarbela

3. Selasa, 22 April 2014Melakukan percobaan I yakni pengujian secara yakni menghitung pH, mengamati sampel air, mencium bau Percobaan dilakukan di Laboratorium Kimia, FKIP Universitas Mataram

4. Selasa, 22 April 2014Melakukan percobaan II yakni pengujian sampel air secara kimia yakni mengukur pH dan pengujian sampel dengan tehPercobaan dilakukan di Laboratorium kimia, FKIP Universitas Mataram

5. Selasa, 22 April 2014Melakukan percobaan III yakni pengujian sampel air secara Biologi Percobaan dilakukan di rumah Martin

6. Rabu, 23 April 2014Melanjutkan pengamatan untuk percobaan II tentang pengujian sampel air secara kimia Percobaan dilakukan di Laboratorium kimia, FKIP Universitas Mataram

7. Minggu, 27 April 2014Melakukan pengamatan untuk percobaan III yakni pengujian air secara biologiPercobaan dilakukan di rumah Martin

8. Selasa, 29 April 2014Pengumpulan semua data percobaan/ pengujian dan mendiskusikan hasil percobaan sampel airPengamatan dilakukan di Kampus, FKIP Universitas Mataram

9. Minggu, 11 Mei 2014Penyusunan Laporan penelitian serta pembuatan dokumen untuk presentasi Pengamatan dilakukan di Kampus, FKIP Universitas Mataram

3.4 METODEMetode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah metode observasi dan eksperimen.3.5ALAT DAN BAHANBahan1. Uji fisika sederhana Sampel air sungai sekarbela Sampel air sungai jangkuk Sampel air sungai kekalik Aquades Kertas label

2. Uji kimia sederhana Air teh Sampel air sungai sekarbela Sampel air sungai jangkuk Sampel air sungai kekalik Kertas indikator ph Aquades Kertas label

3. Uji biologi sederhana Sampel air sungai sekarbela Sampel air sungai jangkuk Sampel air sungai kekalik Aquades Plastic Karet Kertas labelAlat1. Uji fisika sederhana Gelas kimia Enlemeyer Pipet tetes Botol air minum plastik Termometer Gelas ukur

2. Uji kimia sederhana Erlenmeyer Gelas kimia Hot plate Cawan petri Gelas ukur

3. Uji biologi sederhana Botol kaca bening

3.6 LANGKAH KERJA Uji fisika sederhanaPerlakuan 11) Tambahkan masing masing 50 ml air sampel (air sungai jangkuk, kekalik dan sekarbela)2) Ukur suhu air sampel dengan menggunakan termometer3) Tambahkan 25 ml air standar (aquades) kedalam erlenmeyer. 4) Perhatikan reaksi yang terjadi, seperti perubahan warna, kekeruhan, suhu, bau dan rasa. 5) Tambahkan 25ml air bersih (aquades) kedalam gelas ukur sampel. 6) Ukur suhu air campuran dengan menggunakan termometer. Uji kimia sederhanaPerlakuan 11) Masukkan 10 ml air sampel (air sungai jangkuk, kekalik dan sekarbela) ke dalam cawan petri.2) Ukur ph air sampel dengan menggunakan kertas indikatorPerlakuan 21) Masukan 100 ml air sampel kedalam erlenmeyer. 2) Masukan 50 ml air teh kedalam Erlenmeyer berisi air sampel3) Diamkan gelas yang berisi campuran air uji dengan air the dalam keadaan terbuka selama semalam. Uji biologi1) Masukkan sampel air kedalam botol kaca bening2) Diamkan air sampel sampai lima hari

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL4.1.1 Uji FisikaUji FisikaTawal ( C )Tcampuran ( C)Warna

Sampel Air Sungai Jangkuk3029Warna awal keruh setelah ditambah aquades kekeruhan air berkurang.

Sampel Air Sungai Kekalek2928,5Warna awal keruh setelah ditambah aquades kekeruhan air berkurang.

Sampel Air Sungai Sekarbela30

29 Warna awal keruh setelah ditambah aquades kekeruhan air berkurang.

Dari hasil uji secara fisika pada ketiga sampel air sungai tersebut menunjukkan bahwa air sungai dari ketiga daerah telah tercemar dengan ciri ciri fisik seperti bau yang menyengat, warna air sangat keruh, dan suhu yang tinggi yang dapat merusak ekosistem dan biota air. Perbandingan ketiganya air sungai Jangkuk lebih bersih daripada air sungai Kekalik dan Sekarbela.a) KekeruhanKualitas air yang baik adalah jernih (bening) dan tidak keruh. Kekeruhan sampel air disebabkan oleh partikel partikel yang tersuspensi dalam air.b) Tidak BerbauAir yang mempunyai kualitas baik adalah tidak berbau. Bau dapat dirasakan langsung oleh indera penciuman. Air yang mempunyai bau mengindikasikan ada terjadi proses dekomposisi bahan bahan organic oleh mikroorganisme dalam air, disebabkan oleh senyawa fenol yang terdapat dalam air atau penyebab lainnya yang menyebabkan air tidak tidak layak dikonsumsi.c) Suhu NormalAir yang baik mempunyai suhu normal yakni 25 C. Suhu air yang melebihi batas normal menunjukkan indikasi terdapat bahan kimia yang terlarut dalam jumlah yang cukup besar atau sedang terjadi proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme. d) WarnaWarna pada air dapat disebabkan oleh macam macam bahan kimia atau organik. Air yang layak dikosnsumsi harus jernih dan tidak berwarna.

Gambar 1. Ciri ciri fisik air yang terkontaminasi.4.1.2Uji KimiaSetelah disimpan sehari semalam, sampel air sungai yang telah dicampur seduhan teh terdapat gumpalan hitam, perubahan warna menjadi gelap dan lapisan minyak pada permukaan air yang menunjukkan kualitas air tidak dijadikan bahan baku air minum. Alasan penggunaan seduhan air teh pada uji kimia ini adalah karena kemampuan air untuk mengekstraksi komponen teh terutama kafein pada teh. Kemampuan air untuk mengekstraksi akan berkurang bila kandungan zat terlarutnya pada sampel air sungai sangat tinggi. Jika air yang digunakan untuk menyeduh teh bersifat sadah sementara, maka Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2 akan bereaksi dengan asam dan membentuk garam garam Ca dan Mg dengan melepaskan CO2 sehingga warna seduhan menjadi gelap. Selain menggunakan seduhan teh untuk uji kimia, kami juga melakukan uji dengan menggunakan indikator universal untuk mengetahui pH dari ketiga smapel air sungai. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa pH dari smapel air adalah 5. Dari hasil ini menunjukkan bahwa air sungai Jangkuk, Sekarbela dan Kekalek bersifat asam dan tidak baik untuk digunakan. Hal ini sesuai dengan peraturan Permenkes bahwa air yang memiliki kualitas baik adalah air yang memiliki pH 7 (pH netral).

Gambar 2. Uji kimia dengan seduhan tehGambar 3. Uji pH pada sampel air sungai4.1.3Uji BiologisAnalisa kualitas air secara biologis bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri dalam air. Dengan mata telanjang tidak adapat diketahui keberadaan mikroorganisme. Namun, ini dapat dilakukan dengan uji sederhana yaitu dengan cara mendiamkan air selama beberapa hari, paling tidak selama lima hari. Dari hasil perlakuan uji biologis ini diperoleh data bahwa: Hari pertama : keadan air biasa saja sampai hari kedua Hari ketiga : terdapat endapan kotoran berwarna coklat Hari keempat dan kelima : terdapat lumut pada dasar wadah sampel air sungaiEndapan kotor berwarna coklat lebih banyak ditemukan pada air sungai Kekalek daripada air sungai Sekarbela dan Jangkuk. Dan lumut lebih banyak tumbuh pada sampel air sungai Sekarbela daripada air sungai Kekalik dan Jangkuk. Adanya endapan dan lumut pada sampel air tersebut menunjukkan bahwa adanya aktivitas biologis dan kimiawi mikroorganisme yang mengkontaminasi kandungan air dan dapat merusak ekosistem serta biota air.Gambar 4. Uji biologisPada penelitian ini, kami juga menemukan tanaman yang hidup di sungai tersebut seperti kangkung (Ipomoea Aquatica). Di mana tanaman kangkung tersebut tumbuh subur dan bias dikatakan sebagai sumber makanan bagi masyarakat setempat khususnya di daerah Dasan Agung. Padahal sesuai dengan hasil penelitian kami bahwa sungai tersebut dalam keadaan kotor dan banyak mengandung polutan yang menurunkan kualitas air sunagi. Tanaman kangkung dapat hidup dengan baik di ekosistem sungai disebabkan limbah rumah tangga berupa detergen yang mengandung bahan surfaktan dan bahan bahan seperti logam besi (Fe) dan tembaga (Cu) yang terkandung dalam air sungai diserap oleh kangkung yang bekerjasama dengan mikroorganisme yang selanjutnya dapat mengubah zat kontaminan (pencemar/polutan) tersebut menjadi kurang atau tidak berbahaya bahkan menjadi bahan yang berguna secara ekonomi. Polpraset & Sikka (1986) menuliskan bahwa pada dasarnya semua jenis akar tanaman air dapat menyerap seluruh substansi dalam air dan sesuatu yang terkandung di dalamnya tanpa seleksi, seperti spons penyerap dalam cairan. Proses ini dilakukan bertahap (Anonim, 2003), yaitu : 1. Phytoacumulation (phytoextraction) yaitu proses tumbuhan menarik zat kontaminan dari media sehingga berakumulasi di sekitar akar tumbuhan, proses ini disebut juga hyperacumulation. 2. Rizofiltration (rhizo = akar) adalah proses adsorpsi atau pengendapan zat kontaminan oleh akar untuk menempel pada akar. Proses ini telah dibuktikan dengan percobaan menanam bunga matahari pada kolam mengandung zat radio aktif di Chernobyl Ukraina. 3. Phytostabilization yaitu penempelan zat zat kontaminan tertentu pada akar yang tidak mungkin terserap ke dalam batang tumbuhan. Zat-zat tersebut menempel erat (stabil) pada akar sehingga tidak akan terbawa oleh aliran air dalam media.4. Rhyzodegradetion disebut juga enhenced rhezosphere biodegradation, atau plented-assisted bioremediation. Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3 terletak di sudut kanan bawah sistem periodik S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7. Degradation, yaitu penguraian zat zat kontaminan oleh aktivitas mikroba yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur berada di sekitar akar tumbuhan. Misalnya ragi, fungi dan bakteri (Miettinen, 1977). Jadi, tanaman kangkung hidup pada ekosistem sungai yang tercemar oleh polutan dengan cara menyerap zat polutan tersebut dan mendegradasi dengan bantuan mikroorganisme sehingga polutan tersebut dapat berubah menjadi zat yang tidak berbahaya bagi tanaman air khususnya kangkung.4.2 DESKRIPSI DATA4.2.1 Faktor Faktor Yang Menyebabkan Pencemaran Air Sungai.Pada dasarnya pencemaran air sungai di kota Mataram disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya yaitu:1. Berkembangnya industri industri.Saat ini industri industri di Indonesia semakin berkembang, baik jumlah, teknologi, tingkat produksi maupun limbah yang dihasilkan. Industri industri khususnya industri tahu dan tempe yang berada di daerah Kekalek dan hasil penyulingan emas yang berada di daerah Sekarbela yang berada di dekat aliran sungai cenderung akan membuang limbahnya ke dalam sungai yang dapat mencemari ekosistem air, karena pembuangan limbah industri ke dalam sungai dapat menyebabkan berubahnya susunan kimia, bakteriologi, serta sifat fisik air. Polutan yang dihasilkan oleh pabrik dapat berupa: Logam berat: raksa (Hg) hasil penyulingan emas di Sekarbela. Panas: air yang tinggi temperaturnya yang dihasilkan dari pembuatan tahu dan tempe di Kekalek sulit menyerap oksigen (O2) yang pada akhirnya akan mematikan biota air.

2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga.Limbah rumah tangga yang belum terkendali merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui parit dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan epidemik yang luas di masyarakat.

3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan.Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida. Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti kangkung sehingga ganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada ikan ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya. Penggunaan pestisida juga dapat mengganggu ekosistem air kerena pestisida bersifat toksit dan akan mematikan hewan hwan air, burung dan bahkan manusia.4. Pencemaran air sungai karena proses alamProses alam juga berpengaruh pada pencemaran air sungai misalnya terjadinya gunung meletus, erosi dan iklim. Gunung meletus dan erosi dapat membawa berbagai bahan pencemaran salah satunya berupa endapan/sediment seperti tanah dan lumpur yang dapat menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah. Iklim juga berpengaruh pada tingkat pencemaran air sungai misalnya pada musim kemarau volume air pada sungai akan berkurang, sehingga kemampuan sungai untuk menetralisir bahan pencemaran juga berkurang.

4.1.2 Dampak Dari Pencemaran Air SungaiPencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidakseimbangan ekosistem sungai, pengrusakan hutan akibat hujan asam dan sebagainya. 1. Dampak terhadap kesehatanPeran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam macam antara lain: air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen air sebagai sarang insekta penyebar penyakit jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tidak dapat membersihkan diri. air sebagai media untuk hidup vector penyakit.2. Dampak terhadap estetika lingkunganDengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke sungai, maka sungai tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan sampah yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan buih yang sangat banyak. Hal ini dapat mengurangi estetika keindahan dari lingkungan sekitar.

4.1.3 Cara Mengatasi Pencemaran Air Sungaia) Melestarikan hutan di hulu sungai.Agar tidak menimbulkan erosi tanah di sekitar hulu sungai sebaiknya pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan membawa tanah, pasir, dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir sehingga menyebabkan pendangkalan sungai.b) Tidak membuang kotoran manusia di sungai.Buang air kecil dan air besar sembarangan adalah perbuatan yang salah. Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuang sembarangan adalah bau dan menjijikan. Tinja juga merupakan medium yang paliang baik untuk perkembangan bibit penyakit dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena itu janganlah buang air besar sembarangan khususnya di sungai.c) Tidak membuang sampah di sungai.Sampah yang dibuang sembarangan di sungai akan menyababkan aliran air di sungai terhambat. Selain itu juga sampah juga akan menyebabkan sungai cepat dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan, sampah juga membuat sungai tampak kotor menjijikan dan terkontaminasi.d) Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri ke sungai.Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri atau limbah rumah tangga yang berupa cairan adalah dengan mambuangnya ke sungai namun apakah limbah itu aman? Limbah yang dibuang secara asal asalan tentu saja dapat menimbulkan pencemaran mulai dari bau yang tidak sedap, pencemaran air, bahaya penyakit kulit serta masih banyak lagi.

BAB VPENUTUP

5.1 KESIMPULANJadi, kesimpulan kami tentang pencemaran air sungai di sekitar tambun adalah pencemaran yang terjadi sudah sampai ketingkat yang cukup buruk dan sebagian besar berbahaya terhadap pemakaian dalam kehidupan sehari hari bagi masyarakat sekitar..Menurut data yang terkumpul kali CBL adalah sungai yang paling tercemar di daerah Tambun dibanding ke 4 kali yang ada tetapi ppm yang tertinggi adalah kali Jambe (tidak termasuk kali CBL).