kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/822/8/lampiran.pdfkerangka wawancara . humas asuransi jiwasraya 1. apa yang...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
KERANGKA WAWANCARA
Humas Asuransi Jiwasraya
1. Apa yang melatarbekalangi (pertimbangan) dilakukannya rebranding pada
Asuransi Jiwasraya?
2. Bagaimana kondisi Asuransi Jiwasraya sebelum dilakukan rebranding?
3. Apa tujuan yang hendak dicapai dalam melakukan rebranding?
4. Bagaimana proses rebranding tersebut terjadi?
5. Apa saja peran dan fungsi PR (humas) ketika melakukan rebranding?
6. Bagaimana strategi PR yang digunakan dalam proses rebranding?
7. Divisi apa saja yang berperan dalam proses rebranding?
8. Apa saja bentuk nyata (program) yang telah dilakukan kepada publik internal
dan eksternal perusahaan?
9. Menurut Anda, apakah rebranding ini berhasil dijalankan?
10. Apakah tujuan rebranding tersebut telah tercapai?
11. Adakah hambatan atau kendala yang ditemukan dalam proses rebranding?
12. Bagaimana kondisi Asuransi Jiwasraya setelah rebranding?
13. Apa saja bentuk nyata perubahan Asuransi Jiwasraya setelah rebranding?
Marketing Jiwasraya
1. Apa yang melatarbekalangi (pertimbangan) dilakukannya rebranding pada
Asuransi Jiwasraya?
2. Bagaimana kondisi Asuransi Jiwasraya sebelum dilakukan rebranding?
3. Apa saja pertimbangan dari Jiwasraya untuk kemudian melakukan
rebanding?
4. Apa tujuan yang hendak dicapai dalam melakukan rebranding?
5. Bagaimana proses rebranding tersebut terjadi?
6. Apa saja bentuk nyata (program) yang telah dilakukan kepada publik internal
maupun eksternal perusahaan?
7. Apakah rebranding yang dilakukan oleh Jiwasraya menyasar target market
dan target audience tertentu?
8. Menurut Anda, apakah rebranding ini berhasil dijalankan?
9. Apakah tujuan rebranding tersebut telah tercapai?
10. Adakah hambatan atau kendala yang ditemukan dalam proses rebranding?
11. Bagaimana kondisi Asuransi Jiwasraya setelah rebranding?
12. Apa saja bentuk nyata perubahan Asuransi Jiwasraya setelah rebranding?
13. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai rebranding yang telah dilakukan?
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
Konsultan Fortune Indonesia & Fortune PR
1. Apa yang melatarbekalangi dilakukannya rebranding pada Asuransi
Jiwasraya?
2. Apa tujuan yang hendak dicapai dengan dilakukan rebranding?
3. Apa saja peran dan fungsi PR Consultant dalam proses rebranding Asuransi
Jiwasraya?
4. Bagaimana strategi PR dari PR Consultant yang dijalankan dalam proses
rebranding Jiwasraya?
5. Apa saja program yang dijalankan dalam proses rebranding Asuransi
Jiwasraya?
6. Apakah rebranding yang dilakukan oleh Jiwasraya menyasar target market
dan target audience tertentu?
7. Menurut Anda, apakah rebranding ini berhasil dijalankan?
8. Apakah tujuan rebranding tersebut telah tercapai?
9. Adakah hambatan atau kendala yang ditemukan dalam proses rebranding?
10. Bagaimana kondisi Asuransi Jiwasraya setelah rebranding?
11. Apa saja bentuk nyata perubahan Asuransi Jiwasraya setelah rebranding?
Senior Brand Consultant DM-ID Group
1. Menurut Anda apa arti sebuah brand dalam perusahaan? (seberapa penting
sebuah brand)
2. Hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mempertahankan brand di pasar?
3. Bagaimana tanggapan Anda mengenai rebranding?
4. Kapan idealnya sebuah perusahaan perlu melakukan rebranding? (latar
belakang dilakukan rebranding)
5. Apa sajakah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan rebranding?
6. Bagaimana proses / tahapan dalam rebranding?
7. Bagaimana peran dan fungsi Public relations yang ideal dalam proses
rebranding?
8. Bagaimana peran dan fungsi departemen lain yang ideal dalam proses
rebranding?
9. Bagaimana tanggapan Anda mengenai rebranding yang telah dijalankan oleh
Asuransi Jiwasraya?
10. Bagaimana seharusnya strategi maupun program yang dilaksanakan dalam
proses rebranding Asuransi Jiwasraya?
11. Bagaimana tanggapan Anda mengenai partnership dalam kegiatan
rebranding? (partnership dengan Manchester City)
12. Apa tolak ukur dalam keberhasilan rebranding?
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
PEMETAAN HASIL WAWANCARA NARASUMBER
No. Pertanyaan
Narasumber
Eggie Herdianto
(Marketing
PT Asuransi Jiwasraya)
Wiwik Prihatini
(Kabag Humas
PT Asuransi Jiwasraya)
Estikoma
(P. Leader Fortune Indonesia)
Andryan Wijaya (PR Consultant Fortune PR)
Archie Ardian
(Senior Brand Consultant
DM-ID Group)
1 Apa yang
melatarbelakangi
dilakukannya
rebranding pada
Asuransi Jiwasraya?
Perkembangan industri
asuransi jiwa di
Indonesia pesat dan
persaingan tidak hanya
terjadi pada perusahaan
lokal, namun juga ada
perusahaan joint
venture. Berdasarkan
survei Top Brand Index,
Asuransi Jiwasraya
mengalami penurunan
dalam tiga tahun
terakhir dan berada
pada peringkat ketujuh
di tahun 2013.
Kondisi perusahaan
yang berdasarkan survei
top brand index berada
pada posisi ketujuh.
Industri asuransi jiwa di
Indonesia berkembang pesat
dan banyak asuransi-asuransi
multinasional yang juga
meramaikan dunia asuransi.
Sedangkan Asuransi Jiwasraya
yang sudah 155 tahun sebagai
pelopor awareness-nya
menurun karena tidak banyak
ber-campaign.
Rebranding itu penting
untuk mempertahankan
relevansi perusahaan
tersebut di pasar karena
apabila tidak, mereka akan
ditinggal.
2 Bagaimana kondisi
Asuransi Jiwasraya
sebelum melakukan
rebranding?
Perusahaan tidak
menjalankan program
untuk meningkatkan
brand sehingga secara
merek, Asuransi
Jiwasraya kurang
Sebelum rebranding
(mengganti logo),
perusahaan telah
menggunakan logo
sebelumnya selama 12
tahun.
Generasi sekarang ini tidak
mengenal asuransi Jiwaraya.
Dan perspesi masyarakat akan
perusahaan asuransi BUMN
adalah Bumiputera, padahal
tidak. Pencapaian Jiwasraya
-
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
dikenal. juga bagus sekali dengan
berhasil melunaskan hutang
sebesar 6,7 triliun namun
masih bisa kalah dengan
perusahaan lainnya.
3 Apa tujuan yang
hendak dicapai dalam
melakukan
rebranding?
Untuk meningkatkan
brand image hingga
menjadi top of mind di
masyarakat. Selain itu,
perusahaan juga ingin
membangun positif
brand image Jiwasraya
sebagai asuransi jiwa
yang inovatif dari segi
produk dan pelayanan.
Dan juga adanya
perubahan kultur
budaya perusahaan agar
dapat memberikan
nafas baru bagi semua
karyawan hingga
memiliki semangat baru
dalam meningkatkan
kinerja perusahaan.
Perusahaan ingin
meningkatkan brand
index Jiwasraya di
posisi kelima di tahun
2015 dan posisi ketiga
dalam industri asuransi
jiwa pada tahun 2017.
- Untuk melakukan
rebranding pertama-tama
harus ada tujuan. Tujuan
dan persiapan dari setiap
perusahaan berbeda-beda,
tergantung kebutuhannya
apa. Tapi harus
dipersiapkan di internalnya
dulu, kemudian harus
mempersiapkan bahan-
bahan apa saja yang
dikeluarkan pada saat
rebranding, jadi ketika itu
terjadi, masyarakat yang
menjadi target harus
merasakan adanya
perubahan yang signifikan
terhadap produk atau
services mereka.
4 Bagaimana proses
rebranding tersebut
terjadi?
Strategic management
merasa perlu untuk
melakukan perubahan
melihat hasil survei TBI
dari Asuransi
Adanya pembentukan
tim revitalisasi brand.
Kemudian dalam
internal perusahaan
mengadakan survei
Partnership dengan Manchester
City untuk meng-upgrade
image Jiwasraya karena
Manchester City memiliki citra
yang kredibel. Selain itu,
Pertama-tama menyiapkan
konsep brand baru dan
identity-nya seperti apa.
Biasanya akan dilihat
terlebih dahulu di pasar
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
Jiwasraya. Oleh karena
itu dibentuk tim
revitalisasi brand
perusahaan dengan
bekerja sama dengan
pihak konsultan untuk
melakukan rebranding.
Yang pertama adalah
perubahan logo
Asuransi Jiwasraya
berikut dengan nilai dan
filosofi yang
terkandung di
dalamnya. Selain itu,
Jiwasraya juga bekerja
sama dengan
Manchester City
sebagai brand endorser
dalam rebranding
Asuransi Jiwasraya
selama dua tahun
kontrak. Alasan
pemilihan Manchester
City adalah fanbase-nya
yang kuat, mempunyai
awareness yang tinggi
dan nilai-nilai semangat
juara yang sama dengan
Asuransi Jiwasraya.
kecil bidang apa yang
disukai oleh karyawan-
karyawan dalam
perusahaan? Dari dua
pilihan musik dan
olahraga, internal
perusahaan memilih
olahraga. Ketika
dikerucutkan lagi, jenis
olahraga yang menjadi
pilihan adalah
sepakbola, begitu juga
dengan penduduk
Indonesia.
banyak juga visi misi dan
semangat juaranya yang sama
antar Jiwasraya dengan
Manchester City. Kita
memutuskan untuk
menggunakan endorser supaya
cepat terlihat dimana
Manchester City juga sedang
naik performanya dengan
menjadi juara liga Inggris. Kita
juga memanfaatkan momen
piala dunia dan bulan puasa
karena banyak orang nonton
TV saat itu.
perusahaan tersebut seperti
apa, dan setelah
rebranding mereka
maunya ada di mana. Jadi
penentuan positioning
baru, mungkin essence-
nya berubah sehingga
values dan personalities-
nya juga akan berubah.
Setelah itu jadi baru
diturunkan ke kampanye-
kampanye advertising atau
PR dimana pada keduanya
harus sejalan dalam
message crafting-nya. Dan
yang terakhir adalah
perubahan visual yang
harus mencerminkan
personality, value, dan
essence-nya.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
5 Apa saja peran dan
fungsi PR (humas)
ketika melakukan
rebranding?
- Humas memberikan
masukan atau pendapat
dalam segi pemilihan
endorser Manchester
City dan apa saja
bentuk-bentuk kegiatan
yang dijalankan dalam
proses rebranding.
Selain itu, humas juga
memberikan informasi
akan perubahan ini
dengan majalah internal
maupun mading.
Namun untuk
sosialisasi belum
dilakukan karena
manual book belum
diberikan oleh pihak
konsultan.
Menjalankan issues
management ketika acara
syukuran dan memanfaatkan
media relations sebagai media
komunikasi kepada
masyarakat.
Peran top management
penting karena sebagai
owner of the brand
sehingga mereka harus
mengerti brand ini mau
dibawa ke mana dan
mereka harus bisa
menunjukkan hal tersebut
ke bawahannya. Top
management sebagai
driver dari brand.
PR sendiri merupakan
perpanjangan tangan dari
top management, yang
dapat membuat orang
dapat menerima pesan dari
top management.
6 Bagaimana strategi
PR yang dilakukan
dalam proses
rebranding?
- Komunikasi kepada
publik maupun internal
perusahaan melalui
iklan, advertorial, dan
majalah internal.
Konten disusun oleh
tim humas.
Untuk acara syukuran
peluncuran logo baru
Jiwasraya, kita menaikkan isu
dengan menyampaikan
pencapaian financial
performance-nya yang bagus,
terbebas dari hutang sekian
triliun untuk memperlihatkan
bahwa Jiwaraya sebagai
pelopor yang sudah lama.
Sebenarnya untuk meng-
endorse atau kerjasama
dengan entitas tertentu
harus benar-benar
menyesuaikan dengan
target market dari
perusahaan tersebut,
karena apabila tidak maka
tidak ada gunanya.
Misalnya apakah
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
Selain itu ada juga partisipasi
dari stakeholders yang
mempunyai kredibilitas, dan
juga media relations dengan
melibatkan teman-teman edia
industri ekonomi.
penggemar Manchester
City yang sebanyak 5 juta
itu adalah orang-orang
yang memikirkan
asuransi? Penyamaan visi
misi juga penting agar
pesan yang disampaikan
juga konsisten.
7 Apa saja bentuk nyata
(program) yang telah
dilakukan kepada
publik internal dan
eksternal perusahaan?
Program dilaksanakan
dalam bentuk aktivasi
kepada publik melalui
serangkaian event-
event, seperti kegiatan
Nobar, acara syukuran
launching logo, dll.
Bentuk komunikasi
yang dilakukan adalah
dengan memanfaatkan
media relations, iklan
melalui advertorial,
TVC, billboard,
pembaharuan website,
dan pemanfaatan sosial
media.
- Untuk komunikasi mengenai
rebranding dengan press
release, juga ada support ATL
dengan iklan di TV, cinema,
billboard. Terkait program-
program yang dijalankan masih
on-going. Akan ada program
sosialiasi di internal, program
reward kepada agen asuransi,
reward nasabah, sampai pada
aktivasi digital juga.
Program-program yang
dapat dilakukan dalam
rebranding adalah dengan
digital campaign.
Sebenarnya momen bebas
hutang itu bagus sekali dan
dapat dimanfaatkan lebih
lanjut lagi dengan
melakukan kampanye
secara kontinu seperti
mengadakan roadshow ke
universitas-universitas
untuk seminar edukasi
mengenai good
governance atau good
management dalam sebuah
perusahaan. Kemudian
dapat juga talkshow di TV
maupun artikel-artikel di
majalah bisnis ataupun
media yang relevan.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
8 Menurut Anda,
apakah rebranding ini
berhasil dijalankan?
Pandangan pribadi
mengatakan bahwa
rebranding berhasil,
namun harus dilakukan
evaluasi dan melihat
survei TBI tahun 2015
untuk melihat apakah
secara brand index
Asuransi Jiwasraya
telah mengalami
peningkatan.
Sedang dalam
perjalanan, sebagian
sudah dilakukan.
Biasanya tidak bisa
ilang berhasil atau
tidaknya karena mau
bicara fair harus ada
riset.
Berhasil tidaknya belum bisa
dikatakan karena rebranding
ini masih dalam proses
berjalan. Masih terlalu dini
untuk mengukur iklan-iklan
yang dikeluarkan.
Menurut saya rebranding
Asuransi Jiwasraya
gaungnya kurang terasa.
Karena ketika rebranding,
komunikasinya harus
terlihat dan terasa kalau
perusahaan telah berubah.
9 Apakah tujuan
rebranding tersebut
telah tercapai?
Belum terlihat karena
masih baru berjalan.
Namun kegiatan
rebranding
membutuhkan cost
yang besar sehingga
tujuannya harus
tercapai.
Kita berharap bahwa
setelah rebranding
orang-orang akan lebih
aware lagi dengan
Jiwasraya. Sebenarnya
lewat iklan saja
masyarakat sadar akan
pergantian logo
Jiwasraya. Namun ada
prosesnya sampai pada
tahapan mereka untuk
decide membeli polis
Jiwasraya.
Tolak ukur dalam
mengukur hasilnya
tergantung dari
objektifnya, misalnya
untuk meningkatkan
awareness atau ada
offering baru. Maka dapat
dlihat apakah awareness-
nya telah naik, atau adakah
perubahan persepsi
masyarakat. Semua
tergantung dari
objektifnya.
10 Adakah hambatan
atau kendala yang
ditemukan dalam
proses rebranding?
Hambatan ada, namun
dapat disikapi dengan
baik oleh tim maupun
pihak konsultan. Salah
satunya adalah batal
Hambatan pertama itu
waktu. Waktu itu
perusahaan sempat
keluar dengan satu logo
tapi ternyata tidak boleh
Ada, karena Asuransi
Jiwasraya itu BUMN terbesar.
Tidak hanya melibatkan
Jiwasraya saja namun juga ke
Kementerian jadi prosesnya
-
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
datangnya Sergio
Agueori sehingga event
besar tersebut harus
diundur.
karena belum ada
persetujuan dari
pemegang saham. Saat
itu perusahaan terburu-
buru karena
memanfaatkan momen
piala dunia, padahal
sebagai BUMN kita
harus meminta
persetujuan ke
pemegang saham yang
mana takes time. Ketika
perusahaan telah siap
dengan identitas baru,
konsultan belum dapat
memberikan manual
book atau arahan
mengenai bagaimana
identitas baru ini
digunakan, seperti pada
kop surat.
tidak mudah dan memakan
waktu yang panjang.
11 Bagaimana kondisi
Asuransi Jiwasraya
setelah rebranding?
Dari sisi internal,
perusahaan terasa lebih
modern dan dinamis
sehingga karyawan juga
lebih convince untuk
meningkatkan kinerja
perusahaan demi
mencapai tujuan
Yang diharapkan adalah
Jiwasraya dengan
identitas baru dan
semangat baru dapat
memotivasi di internal
untuk meningkatkan
kinerja.
- -
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
perusahaan. Selain itu,
dengan meng-endorse
Manchester City, brand
awareness perusahaan
terasa lebih meningkat.
12 Apa saja bentuk nyata
perubahan Asuransi
Jiwasraya setelah
rebranding?
Secara internal berubah,
dari logo (outlook)
baru.
- Inovasi-inovasi produknya
telah disesuaikan dengan
perubahan ini.
-
13 Bagaimana tanggapan
stakeholders
mengenai rebranding
yang telah dilakukan?
Diharapkan dengan
rebranding dan meng-
endorse Manchester
City, pelanggan dapat
lebih convince lagi
untuk berasuransi di
Jiwasraya.
- - -
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
TRANSKRIP WAWANCARA
Waktu Pelaksanaan : Senin, 22 Desember 2014 / pukul 09.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : Kantor Pusat PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Jl. Ir. H. Juanda No. 34, Jakarta Pusat – 10120
Narasumber : Bapak Eggie Herdianto
(Marketing Asuransi Jiwasraya)
Keterangan :
T (tanya) : Jessica
J (jawab) : Bapak Eggie Herdianto
T: Selamat pagi kepada Pak Eggie. Terima kasih atas waktunya yang
diberikan untuk bisa wawancara di sini. Sebelumnya bisa diperkenalkan diri
dahulu Pak Eggie?
J: Pagi Jessica. Saya Eggie Herdianto dari Divisi Pemasaran. Saya dapat
mandatori dari Pak Nugroho selaku kepala bagian dari Divisi Pemasaran.
Kebetulan untuk minggu ini kepala divisi pemasaran kami, Pak Leonard
Tambunan sedang cuti. Dan kebetulan memang saya termasuk ke dalam tim
revitalisasi brand PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tahun 2014, dimana tim itu
dibentuk untuk kegiatan rejuvinasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), yang
termasuk rangkaian di dalamnya pergantian logo, dan kegiatan aktivasi, dan
rebranding-nya. Nah kebetulan memang itu ada SK direksi juga untuk hal
tersebut. Jadi kemungkinan sedikit banyak saya bisa bantu pertanyaan-pertanyaan
yang dilontarkan Jessica untuk kebutuhan skripsi ya.
T: Iya Pak. Kalau begitu, pertama saya ingin menanyakan latar belakang atau
pertimbangan pada akhirnya dilakukan rebranding terhadap Asuransi Jiwasraya
itu apa ya, Pak?
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
J: Iya sebenarnya gini. Di sini itu, sekarang itu kan perkembangan industri
asuransi jiwa di Indonesia itu pesat ya, karena persaingan itu terjadi bukan hanya
di company lokal saja, karena ada joint venture kan seperti kamu tahu Prudential,
Axa, Axa Mandiri, Allianz, Manulife atau AIA, dan lain-lainnya. Jadi kami ini,
Jiwasraya ini merupakan pelopor persusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Jadi
dulu bentuknya awalnya itu 31 Desember 1859, itu memang dari perusahaan
Belanda. Dulu itu namanya NILLMIJ. Mungkin detilnya kamu di web saja ya.
Jadi sebenarnya itu, dulu, awalnya itu stongly minded lah Jiwasraya karena
memang belum ada kompetitor-kompetitor lain. Kompetitor kita di lokal itu
Asuransi Bumiputera. Memang itu kita head-to-head lah ya asuransi jiwa. Cuman
kan kalau Bumiputera itu dia perusahaan mutual, jadi dimana pemegang police-
nya itu merupakan pemegang saham. Kalau Jiwasraya itu, kita itu BUMN. Kita
itu pemegang sahamnya pemerintah, dalam hal ini Kementrian BUMN under
Kementrian Keuangan. Jadi memang kita saat ini usianya sudah 155 tahun. Tahun
ini 2014 155 tahun, yang dimana dengan semakin ketatnya kompetisi khususnya
dalam brand image kepada masyarakat. Latar belakangnya itu kita lihat dari Top
Brand Index. Top Brand Index itu TBI sebagai index top of mind dari brand yang
kuat di masyarakat. Jadi brand yang kuat di masyarakat itu diterbitkan oleh salah
satu lembaga survei lokal, namanya Frontier. Jadi kita lihat di situ, kita rekap dari
tahun 2011 atau tiga tahun terakhir, ya. 2011, 2012, 2013, top brand index
Jiwasraya itu menurun. Di tahun 2011 itu, kita itu 8,3% secara TBI. 2012 itu kita
5,3% atau 2011 peringkat empat, 2012 juga peringkat empat, ini khusus untuk
kategori asuransi jiwa. 2013 itu kita semakin turun lagi, 2,4% atau peringkat
ketujuh. Nah, dari basically itulah yang perlu dilakukan sesuatu oleh manajemen
kami. Jadi ada strategic management, oh.. kita nih harus rebranding. Kita harus
rejuvenated brand-nya Jiwasraya, gimana caranya brand-nya itu naik menjadi top
of mind di masyarakat dengan strategi-strategi tertentu yang kita buat gitu kan.
Nah itu jadi, ehmm.. dari situ sih sebenarnya, basically dari situ dan karena brand
awareness Jiwasraya itu untuk kurun waktu 3 tahun terakhir itu menurun sampai
posisi ketujuh. Sementara yang top five itu kebanyakan itu joint venture si
Prudential, Axa, Manulife, dan nanti kamu bisa lihat ya di web.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Trus selain top brand index yang menurun, adakah alasan yang lain gitu.
Misalkan dari segi penjualannya kah?
J: Oh kebetulan memang kalau misalnya untuk grafik penjualan kita naik
justru. Kita naik penjualan, nanti mungkin bisa saya kasih summary-nya,
khususnya dari 2012. Tiga tahun terakhir lah ya penjualannya. Pendapatan premi
Jiwasraya itu sebenarnya tumbuh, itu naik secara grafik itu dia naik. Memang
untuk di sini kita concern kepada brand awareness-nya Jiwasraya gitu, yang
memang orang-orang itu tuh gak tahu sebenarnya sekarang. Jiwasraya itu apa sih?
Jadi beda gitu, kalau asuransi jiwa apa? Prudential, Manulife. Orang-orang itu
sudah aware gitu kan. Nah, padahal dulunya itu, Jiwasraya itu trademark gitu
sebelum joint venture masuk. Yang kita bersaing sama Bumiputera, itu orang-
orang tahu Jiwasraya, Jiwasraya, Jiwasraya. Namun seiring waktu ya, karena kita
memang pada saat itu sudah tidak ada err.. program untuk meningkatkan brand
awareness, jadi semakin lama otomatis semakin turun ya. Ditambah lagi sekarang
banyak lembaga survei yang mendukung lah untuk brand awareness apa segala
macam gitu kan. Jadi bisa bikin brand index sendiri dengan penilaian mereka
yang reasonable lah karena ada reason-nya gitu kan. Karena top brand index itu
detil ya, karena dia juga tidak asal mengeluarkan ini ya, apa maksudnya..
kesimpulan atau data ya, karena mereka juga memiliki basic-basic formulasi yang
bagus gitu kan. Yang pertama yaitu mind share, yang kedua itu market share,
yang ketiga itu commitment share. Diantara ketiga itu bagus lah untuk kaitannya
terhadap si brand gitu ya. Nah, jadi sebagai langkah awal untuk meningkatkan
brand image Jiwasraya, khususnya tahun 2014 ya, karena memang kita
pertengahan tahun ini baru mulai. Jadi untuk purpose-nya sih pasti satu ya, untuk
menjadi top of mind gitu. Jadi asuransi jiwa, ya Jiwasraya gitu ya. Itu yang
basically kita strong untuk ng-push. Makanya itu kita dari manajemen dilakukan
revitalisasi brand Jiwasraya. Yang termasuk di dalamnya perubahan logo
Jiwasraya. Karena memang perubahan logo terakhir itu tahun 2002. 2002 yang
logo awan. Tahun ini diganti dengan logo yang seperti kamu lihat di depan. Itu
kita semua sudah ganti.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Berarti sudah 12 tahun juga ya logonya, Pak.
J: Iya kurang lebih 12 tahun gitu kan. Nanti juga seiring visi misi diganti,
kultur budaya perusahaan diganti, untuk meningkatkan err.. tujuannya sih ini sih
kalau misalnya perubahan logo ya. Satu itu untuk merubah persepsi masyarakat
Indonesia terhadap brand image-nya Jiwasraya. Jadi mungkin ya. Mungkin logo
itu sekarang kan mostly semua perusahaan juga ganti-ganti sesuai era. Jadi yang
sekarang itu supaya lebih dinamis, jadi kelihatan tidak old lagi. Gak kelihatan
kaku lagi. Sekarang itu kelihatan lebih modern dan dinamis gitu. Dengan tujuan
sih Asuransi Jiwasraya itu menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terpercaya,
terpilih, dan modern, yang mampu bersaing dan terdepan di masa sekarang
sampai masa yang akan datang, maksudnya itu kita tetap walaupun kita
perusahaan lokal, pemerintah ya, government, kita harus bisa bersaing ketat
dengan perusahaan-perusahaan yang non-lokal, yang JV itu. Karena kita di negeri
sendiri lah istilahnya gitu, tuan rumah sendiri. Itu sih yang pertama. Yang kedua
itu membangun positif brand image Jiwasraya sebagai perusahaan asuransi jiwa
yang inovatif. Inovatif itu dari segi produk, produk itu inovatif dengan benefit
yang bermacam-macam gitu kan, tentunya gitu ya. Trus pelayanan yang prima.
Kita juga karena Jiwasraya itu cabangnya banyak. Jadi kita itu selain kantor pusat,
kita itu ada kantor wilayah. Kantor wilayah itu ada 17 kantor tersebar di seluruh
Indonesia. 17 kantor wilayah itu membawahi 71 cabang dan itu persebarannya di
seluruh Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke. Dari ujung, di Papua pun kita
ada. Dan dari cabang itu membawahi 384 kantor area office. Jadi setiap daerah itu
ada kantornya gitu. Itu juga merupakan salah satu strenghts-nya kita karena kita
memiliki cabang yang luas gitu, sehingga memudahkan nasabah ya kalau
misalnya untuk perlu untuk datang ke kantor atau pelayanan, itu lebih mudah gitu
karena gak sulit dicari karena ada gitu. Yang ketiga itu perubahan kultur budaya
perusahaan. Tentunya kita sudah ganti logo, kita sudah rebranding, memberikan
nafas baru untuk semua karyawan dari jajaran direksi sampai dengan pegawai.
Jadi semua kita semangatnya satu, semangat baru, semangatnya Jiwasraya gitu ya.
Jadi kita totally brand new gitu, jadi semuanya itu kita budaya itu kerja, kerja, dan
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
kerja untuk meningkatkan ini sih pastinya, untuk kinerja perusahaan ya. Otomatis
dengan kinerja perusahaan kita meningkat, otomatis nanti secara otomatis brand
kita pun pasti akan naik. Karena kita itu perusahaan jasa, otomatis pelayanan
kepada nasabah itu harus total gitu ya, harus baik sekali. Terus kedua semangat
kerjanya dan kebanggaan seluruh karyawan gitu. “I am Jiwasraya,” gitu.
Maksudnya ya kita bangga dengan kita kerja di sini, dengan Jiwasraya, dan agen
kita itu sebagai mitra perusahaan, dan semua jajaran-jajaran manajemen PT
Asuransi Jiwasraya (Persero). Dan ini merupakan memang langkah perubahan
untuk menjadikan Jiwasraya menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terdepan.
T: Oke, Pak. Kalau proses rebranding-nya. Gimana tahapannya atau mulai
darimana rebranding tersebut?
J: Jadi gini. Untuk proses tahapan rebranding itu, kita ada beberapa strategi.
Yang pertama itu pastinya kita, yang mencuat sekali kita ada perubahan logo. Nah
perubahan logo atau visual dulu, karena outlook-nya harus kita ubah dulu kan,
itunya.. apa.. identity-nya Jiwasraya yang lama dengan logo dengan pohon
beringin awan itu ya kita transformasikan kepada logo yang sekarang. Itu logo
yang sekarang juga apa ada beberapa metode sih, yang pertama itu brand
discovery. Untuk tahap pembentukan logo Jiwasraya yang baru ini. Yang pertama
itu brand discovery. Itu brand discovery itu dengan melakukan eksplorasi
terhadap brand Jiwasraya untuk mendapatkan soul-nya Jiwasraya atau jiwanya
dari brand Jiwaraya yang selanjutnya akan divisualisasikan dalam bentuk logo.
Nah logo yang sekarang dari logo yang sebelumnya. Yang kedua itu industry
discovery. Industry discovery itu kita kebetulan untuk perubahan logo itu kita
bekerjasama dengan consultant. Jadi ini consultant menganalisa pasar,
menganalisa market share-nya, khususnya di industri asuransi jiwa yang mana
terdapat kurang lebih 48 perusahaan dengan visualisasi logo dan makna logo yang
berbeda-beda. Nah itu gunanya untuk kita positioning logo Jiwasraya di asuransi
jiwa karena logo itu berpengaruh sih.
T: Iya, yang pertama dilihat ya, Pak.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
J: Iya yang pertama dilihat itu identity itu logo. Jadi sudah ketahuan logo.
Let’s say gini. Misalnya ya, Jiwaraya itu logo yang sekarang berbentuk dua hati
gitu ya. Sebenarnya itu ada orangnya juga begini kan. Itu kalau misalnya kamu
tempel logonya saja orang tuh harusnya sudah tau itu Jiwasraya, tanpa ada di
bawahnya ada Jiwasraya. Nah itu stongly di situ. Jadi kita menunjukkan
positioning logo. Consultant tuh metodenya begitu. Positioning logo Jiwasraya
kira-kira di mana. Awalnya jadi itu ada kuadran gitu ya. Nah ini sih gini saja biar
kamu tahu ya. Ada kuadran gitu, ada old ada old fashioned gitu kan. Ada dinamis
ada yang kelihatan modern gitu kan. Sebelumnya itu Jiwasraya logonya itu di
kuadran tiga sih, old fashioned sama kurang dinamis dan itu kita shifting ke
modern dan dinamis gitu loh. Kita shifting ke atas. Nah itu bisa disejajarkan
dengan kompetitor yang lain yang sudah mempunyai strong brand gitu ya. Kayak
gitu sih industry discovery. Yang ketiga itu key learning and direction. Itu
sebenarnya emm.. metode pembelajaran dan referensi terhadap brand-nya
Jiwasraya sih gitu, dari consultant. Dan keempat itu logo exploration atau
eksplorasi logo dimana itu consultant melakukan eksplorasi terhadap logo existing
Jiwasraya, logo-logo sebelumnya. Jadi itu sebenarnya juga merupakan tidak
merubah total ya, tapi ada benang merahnya gitu. Tapi dibuat itu menjadi err..
logo yang baru modern, dinamis, dan mudah diingat. Itu tadi kan seperti yang
saya bilang jadinya sebenarnya nanti once itu kita nempatin logonya saja gak usah
pakai keterangan Jiwasraya itu orang sudah tahu. Dan itu yang nanti purpose-nya
untuk menjadi top of mind asuransi jiwa. Nah gitu. Yang terakhir itu yang kelima
itu corporate identity development. Itu setelah visualisasi logo baru Jiwasraya
terbentuk, itu akan menjadikan sample untuk pengembangan dan diaplikasikan
pada identitas korporat Jiwasraya atau corporate identity. Jadi maksudnya gini. Itu
ini kan logo nih ya. Nanti untuk diturunin untuk ditaruh di billboard misalnya.
Ditaruh di alat-alat korespondensi perusahaan, kan sudah beda gitu ya dengan
yang sebelumnya. Yang existing sudah beda. Jadi semuanya kop surat segala
macam itu sudah brand new semua dengan desain yang baru dari map segala
macam itu semuanya sudah baru sampai iklan.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Oke. Kalo boleh saya ulang, berarti untuk merumuskan logo barunya, itu
disesuaikan dulu dari Jiwasraya merumuskan visi misi dan kultur yang baru, baru
dituangkan ke logo, atau logo dulu baru dirumuskan visi misi yang baru, Pak?
J: Emm.. sebenarnya gini. Itu di-in line-kan dengan visi misi. Memang visi
misi ini juga akan dibentuk err.. visi misi ini juga akan baru nantinya gitu kan
semuanya karena kita totally brand new gitu kan, termasuk dari logo, visi misi. Itu
diselaraskan sih. Makanya tadi kan ada key learning and direction kan itu ada
metode itu kan, untuk visi misinya gimana sih yang sebelumnya ini segala
macam. Jadi dituangkan ke dalam logo baru otomatis dengan visi misi yang baru
juga, gitu. Makanya metodenya tuh ada beberapa tadi saya bilang ada lima kan,
itu sih yang mendukung, gitu sih.
T: Kemudian selain tampilan visualnya yang diubah dalam rebranding, hal
lainnya apa, Pak?
J: Oh iya. Itu pertama perubahan logo ya. Yang kedua itu kita err..
bekerjasama dengan salah satu klub sepakbola yang itu awareness-nya tinggi
sekali. Itu Manchester City Football Club di UK, itu memang sebelumnya itu, kita
ada beberapa kandidat lah ya. Ada beberapa kandidat memang kita untuk
kerjasama dengan klub sepakbola di Inggris gitu kan. Klub premiere ya, liga-liga
inggris ya. Memang yang strongly punya awareness yang tinggi pada saat itu ya
Manchester City. Karena juga dia secara fanbase juga banyak, ya kan. Nah, itu
sebenarnya gini. Untuk juara itu kita kerjasamanya err.. sebelum mereka juara.
Ditambah lagi mereka juara, tambah cuat lagi. Nah itu kita sangat beruntunglah,
sangat.. itu benefit yang bagus sekali buat kita gitu ya, khususnya jadi semuanya
berjalan dengan baik lah di situ kita buat TVC, TVC itu iklannya Jiwasraya. Itu
prosesnya syutingnya di dua negara, di Abu Dabhi dan di Indonesia. Dan
sebenarnya banyak benefit-benefit dari kerjasama itu, gitu kan. Kita juga dapat
nanti akan ada kedatangan player-player Manchester City gitu kan. Trus kita bisa
melakukan kegiatan-kegiatan aktivasi-aktivasi brand-nya Jiwasraya di-bundling
dengan Manchester City. Jadi intinya tujuannya juga untuk err.. meningkatkan
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
brand awareness sih. Meningkatkan brand awareness dengan endorser
Manchester City Football Club sebagai Jiwasraya itu sebagai official partnership
sponsor insurance category di Indonesia. Gitu sih. Jadi banyak lah yang kita
kemas. Salah satunya yang kita err.. push sekarang itu ada program penjualan. Itu
sih sebenarnya err.. periodenya sudah habis sampai kemarin itu, sampai 31
November. Itu kita ada program penjualan terbang ke Inggris atau nonton bareng
di Inggris, gitu kan. Kalau misalnya kamu buka web, itu ada tuh. Itu jadi nasabah
yang beli police dengan ketentuan minimal satu miliar, dia dapat undian berupa
nonton bareng di Inggris, gitu kan. Dan itu err.. dan juga ada merchandise-
merchandise nya Jiwasraya MCFC gitu kan, kalau misalnya gitu dengan premi-
premi tertentu, itu mendapatkan gimmick misalnya ada merchandise, balon, segala
macam. No no no.. bukan balon. Err.. jam dinding, kayak gitu-gitu. Ada jacket,
ada jersey. Nanti saya kasih lah ke kamu lah, jadi kamu bisa itu, dan itu semua
fungsinya salah satu untuk meningkatkan sales juga meningkatkan penjualan
pendapatan premi Jiwasraya, dan juga meningkatkan brand awareness. Jadi
sekarang mostly orang-orang sudah pada tahu ya. Even itu saya sendiri sih yang
nemuin gitu kan. Saya waktu itu pergi ke salah satu tempat lah. Saya pakai topi
Jiwasraya, “oh Jiwasraya sama Manchester City ya,” jadi secara brand itu sudah
naik. Jadi orang itu sudah tahu. Sekarang apalagi kita juga, di TV kita juga gencar
ya, itu ada beberapa stasiun TV ya, ANTV, RCTI, err.. TV One, Metro TV, itu..
nanti saya kasih detilnya juga lah nanti biar kamu nulisnya juga enak, gitu kan.
T: Maksudnya itu iklan atau kayak talkshow gitu, Pak?
J: Iklan.. itu iklan semua. Dan ada beberapa acara sponsorship lah. Nanti
detilnya saya kasih.
T: Oke. Kemudian tahapan rebranding yang selanjutnya?
J: Nah terus yang ketiga itu aktivasi-aktivasi brand. Kegiatan aktivasi brand
itu kita melakukan on ground activation itu dimana on ground activation itu err..
kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sih, artinya kita membuat
suatu event misalnya kita bikin event di mall. Nanti mendatangkan banyak
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
masyarakat gitu kan. Di situ kita bikin meet and greet gitu kan. Waktu itu sempat
ada rencana err.. Aguero sih. Sergio Aguero itu striker-nya Manchester City err..
datang ke Indonesia gitu ya. Itu kita sudah prepare tuh kegiatan meet and greet
gitu ya. Sudah prepare cuman ada kendala sih. Si Aguero-nya waktu itu cidera
jadi gak jadi datang. Cuman secara konsep kita itu. Cuman di yang lain-lain juga
kita di banyak kegiatan err.. event-event di luar ya, di luar khususnya
bersinggungan langsung dengan masyarakat kita memang membawa Manchester
City sebenarnya. Jadi branding-nya itu Jiwasraya Manchester City, Jiwasraya
Manchester City. Nah itu gunanya untuk meningkatkan brand awareness-nya.
Karena kalau misalnya memang kita sebelumnya pakai Jiwasraya saja itu, orang
juga tidak tahu kan. Tapi kalau sekarang itu, tambah lagi iklan di TV tuh, sudah
naik brand awareness-nya.
T: Selain itu Pak, untuk brand activation, event yang memang sudah
diselenggarakan ada, Pak?
J: Event sih sudah banyak. Nanti detilnya saja saya kasih ke kamu ya. Sudah
ada event-nya, detilnya apa-apa saja, dan yang kemarin kita besar juga tuh, di
perubahan logo sih. Nanti kamu masukin yang perubahan logo ada event
pergantian logo Jiwasraya dan itu dihadiri oleh Menteri BUMN. Iya nanti saya
kasih lah ke kamu detilnya. Trus kita juga selain di itu, kita ada digital sih. Digital
activation namanya. Digital activation itu err.. apa namanya.. kita ada di sosial,
social media. Ada di Facebook-nya Jiwasraya, dengan nama fanpage-nya
Asuransi Jiwasraya, dan di Twitter juga @AsuransiJiwasraya atau @Jiwasraya,
gitu. Itu sih dari situ.
T: Website-nya juga pembaharuan ya, Pak?
J: Iya website-nya otomatis juga baru. Perubahan totally different untuk
meningkatkan awareness-nya Jiwasraya itu website juga kita develop baru. Itu sih
kegiatan rebranding kita. Nanti detilnya saya kasih ke kamu biar detil.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Oke, Pak. Kemudian, kalau program-program dari rebranding yang
ditujukan kepada publik internal ataupun stakeholders eksternal dari Jiwasraya
ada, Pak?
J: Ada sih, baik internal maupun eksternal itu kita ada. Err.. ini sih ada sih di
detil saya gak bisa saya sebutin satu per satu. Nanti gini, kalau yang kegiatan
untuk yang detil-detil begini saya kasih data saja ke kamu ya, jadi kamu bisa olah
sendiri saja. Nanti sebelum itu kamu ke saya dulu, “Pak ini sudah benar belom?”
gitu ya. Jadi nanti kita tek-tokan saja by email biar kamu juga beres, gitu.
T: Kalau rebranding yang dilakukan Jiwasraya itu sebenarnya ada menyasar
target market atau target audience tertentu tidak, Pak? Atau memang mengambil
semua audience?
J: Iya sebenarnya sih ini kita ada semua audience ya. Untuk meningkatkan
brand awareness itu bahkan dari anak-anak gitu kan. Dari anak-anak sampai
orang tua, gitu kan. Harusnya kita menyasar semuanya sih karena untuk
membentuk top of mind itu kan butuh waktu ya. Butuh waktu kayak investasi lah,
investasi brand. Gak bisa juga orang dikasih ini langsung iya inget gitu kan. Kita
harus berulang-ulang. Yang penting sih kita melakukannya secara konsisten sih.
Itu sih yang penting untuk meningkatkan brand itu. Jadi untuk menyasar target
market sih jelas. Target market Jiwasrya itu di usia-usia produktif, 25-40 tahun.
Kurang lebih 40-55 itu juga kita ada produk-produk yang untuk pensiun sih.
T: Menurut Pak Eggie, apakah rebranding ini berhasil dijalankan?
J: Oh iya tentu. Karena juga saya mengalami sendiri ya. Untuk brand
awareness itu kita sudah meningkat. Tapi kalau untuk lebih convince-nya kita,
nanti kan kita lihat di top brand index tahun 2015 ya. Kebetulan memang kita
rutin memantau TBI itu. Kalau misalnya tahun 2015 kelihatan naik berarti
memang kita totally berhasil lah ya untuk kegiatan rebranding ini dari semua
kegiatan tuh, dari mulai kegiatan satu sampai lima tadi sampai digital itu sih.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Berarti belum ada bentuk konkrit atau penilaian di akhir tahun ini belum
ada ya, Pak?
J: Kalau itu misalnya untuk dari kitanya sendiri itu dari penjualan sih,
penjualan itu dari program nonton bareng itu sih naik. Penjualan di bulan itu yang
kemarin itu nonton bareng itu naik. Itu salah satu bentuk yang konkrit sekali ya.
Sudah brand awareness naik, penjualan pendapatan premi pun naik. Gitu sih.
Cuman kan untuk kita mendukung dari eksternal gitu, itu kan dari internal gitu ya.
Kalau dari eksternal itu kita harus ada data juga kan. Salah satunya dari Frontier
tadi itu yang err.. kita lebih pede lah karena dari luar gitu kan yang tadinya kita
peringkat ketujuh mungkin bisa naik jadi ke tiga besar.
T: Apakah memang ada tujuan tertentu gitu. Misalkan dengan rebranding ini
pingin langsung masuk ke tiga besar survei top brand index-nya atau bagaimana?
J: Oh pasti sih secara top brand itu kita harus naik karena melakukan
rebranding ini bukan bicara hal yang murah. Ini cost-nya sangat besar sekali bagi
kita ya. Itu juga untuk nanti dengan seiring berjalannya.. meningkatnya top brand-
nya itu juga otomatis pendapatan premi kita pun juga akan naik. Harusnya begitu.
T: Adakah hambatan atau kendala, Pak ketika dalam proses rebranding itu.
Misalnya ada sesuatu yang terjadi mungkin yang tidak sesuai planning kah?
J: Oh iya. Dalam suatu program mungkin ada hambatan ya itu ada. Cuman
ya itu dapat disikapi oleh tim khususnya tim dan consultant itu supaya semuanya
berjalan sesuai dengan timeline yang kita buat sih. Itu tidak miss gitu kan. Jadi
semua sih berjalan going well ya maksudnya running well gitu ya semua berjalan
running well sesuai dengan rencana. Kalau misalnya kegiatan activation yang
waktu itu meet and greet yang sudah kita buat ternyata Aguero-nya cedera ya itu
kan force major gitu kan, di luar kuasa kita. Jad itu so far sih sampai sekarang itu
berjalan dengan baik gitu ya sesuai dengan timeline yang kita buat sih.
T: Kalau kondisi Asuransi Jiwasraya setelah rebranding bagaimana, Pak?
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
J: Yang jelas dari sisi internal itu kita merasa lebih modern dan dinamis ya.
Otomatis juga dari diri kitanya sendiri juga lebih convince lebih pede ya
maksudnya kita nih sudah baru nih sekarang. Kita gerakin lah semua pikiran-
pikiran itu untuk meningkatkan kinerja perusahaan untuk tujuan perusahaan untuk
menjadi perusahaan asuransi jiwa leader di Indonesia, itu sih. Kalau misalnya dari
eksternal, otomatis Jiwasraya itu sekarang lebih dikenal, mostly lebih dikenal dari
sebelum-sebelumnya. Dari sebelum rebranding itu jauh lebih dikenal orang itu
sudah aware dengan adanya Jiwasraya. Jiwasraya apa sih? Asuransi jiwa.
Asuransi jiwa apa? Asuransi jiwa BUMN, pemerintah. Apalagi dengan kita meng-
endorse Manchester City jadi orang lebih aware lagi. Pasti. Partnership itu salah
satu yang mempengaruhi lah brand awareness-nya Jiwasraya.
T: Kemudian kalau dari segi bentuk nyatanya, Pak? Selain logo, itu kan
memang sudah obvious sekali. Dan kemudian partnership dengan Manchester
City, perubahan lainnya yang terjadi Pak, dari Asuransi Jiwasrayanya setelah
rebranding apalagi, ya?
J: Ini perubahan Asuransi Jiwasraya secara internalnya kita berubah. Tadi
bali lagi saya bilang. Secara internalnya kita berubah. Kita rebranding itu kantor-
kantor juga baru dengan logo yang baru ya itu dari outlook-nya gitu kan secara
dari internal juga pelayanannya kita juga lebih meningkatkan pelayanan dengan
sekarang itu kita contohnya gini err.. kita bayar premi itu gak perlu di ATM atau
di bank. Sekarang kita sudah kerjasama sama Indomaret sih. Jadi orang sekarang
kan Indomaret itu ada di gang-gang pun ada ya. Jadi orang tuh gak usah ribet-ribet
gitu ya. Jadi gini, meningkatkan pelayanan ke nasabah itu gunanya untuk jadi kita
juga supaya nasabah itu loyal sama Jiwasraya, jadi kita memudahkan nasabah
dengan segala sesuatu peningkatan pelayanan itu sih. Jadi lebih mudahlah, kita
buat nasabah itu lebih mudah gitu untuk akses ke Jiwasraya.
T: Berarti itu juga bagian dari rebranding-nya, Pak? Dengan kerjasama untuk
pembayarannya itu, Pak?
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
J: Err.. Sebenarnya sih gini ya. Itu err.. makanya saya bilang. Kalau misalnya
untuk program rebranding sih itu enggak. Cuman kan dalam rebranding-nya itu
ada peningkatan pelayanan kan tadi saya bilang itu kan. Trus salah satunya itu
sudah ada turunannya tersendiri kayak tadi kemudahan pembayaran.
T: Ada tidak, Pak tanggapan konsumen mengenai rebranding yang dilakukan
oleh Asuransi Jiwasraya?
J: Iya sih. Yang pasti ada banyaklah pasti kan input baik saran atau kritik
yang kita melakukan kegiatan rebranding-nya. Khususnya kalau yang bagi
eksternal itu yang kelihatan banget itu kita perubahan logo ya. Perubahan logo
dan kita iklan, kita kerjasama dengan Manchester City, itu positif sekali. Karena
kenapa? Mereka itu kan nasabahnya Jiwasraya kan. Otomatis mereka juga lebih
convince gitu kan. Convince untuk berasuransi di Jiwasraya. Karena kenapa?
Jiwasraya itu sekarang sudah baru, modern, dinamis. Dan juga bisa kerjasama
dengan asing gitu kan maksudnya secara untuk meningkatkan brand awareness
dan juga meningkatkan pelayanan. Itu sih yang penting bagi nasabah yang paling
penting adalah pelayanan kan. Karena memang itu yang jadi most concern-nya
Jiwasraya gitu, untuk apa? Untuk mendapatkan yang nantinya nasabah yang loyal
untuk Jiwasraya, gitu. Dan juga mereka akan menyebarkan kepada saudara-
saudara dan kerabat terdekatnya. “Oh asuransi! Di Jiwasraya saja, sekarang ini
baik segala macam,” gitu. Jadi otomatis semuanya akan berjalan dengan baiklah
begitu.
T: Baik. Bagaimana tanggapan dari Pak Eggie mengenai rebranding yang
dijalankan dari sisi marketing?
J: Iya, kalau misalkan rebranding itu sebenarnya err.. bukan dari sisi
marketing saja sih, tapi secara keseluruhan. Jadi yang pasti kalau untuk internal
itu yang tadi saya bilang itu merubah kultur budaya perusahaan, semangat kerja,
dan perkembangan seluruh karyawan, agen mitra perusahaan, serta jajaran
manajemen Jiwasraya sebagai gerakan langkah perubahan untuk menjadikan
Jiwasraya lebih baik. Itu sih yang strong-nya untuk di internal. Kalau untuk
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
eksternal itu yang sudah kita jalankan itu, kita akan terus ya, terus tetap
melakukan kegiatan rebranding ini secara konsisten di tahun-tahun berikutnya,
untuk nambah, untuk meningkatkan kembali brand Jiwasraya sih, gitu. Never
ending branding lah istilahnya. Karena memang sekarang itu branding itu penting
banget sih. Media sudah banyak. Media branding sudah banyak. Kebetulan kita
itu placement di TV, di majalah, di billboard, di LED, hampir media-media yang
strategik untuk branding kita ada di situ, gitu loh. Itu sudah sesuatu yang luar
biasa gitu menurut saya gitu ya. Manajemen melakukan rebranding ini dengan
cost yang tidak sedikit gitu ya. Makanya kami sebagai pelaksana dari kegiatan
rebranding ini mencurahkan hati dan pikiran totally lah karena ini itu merupakan
langkah perubahannya Jiwasraya yang harus kita sukseskan bersama sih. Itu sih
intinya.
T: Berarti kurang lebih rebranding ini dimulai dari pertengahan tahun 2014
ini ya, Pak?
J: Iya, pertengahan 2014. Nanti juga saya kan ada beberapa data, nanti kamu
cross check saja mungkin saya ada yang miss gitu kan. Nanti datanya saya kasih
ke kamu, jadi nanti kamu kan tulis skripsinya, apa yang data-datanya ini nanti
kirim ke saya. Nanti kalau ada yang salah saya koreksi. Tapi secara summary sih
apa yang kita wawancarain hari ini sih, secara itu summary-nya. Nanti ada detil-
detil data itu yang saya akan send ke kamu, gitu.
T: Oke, Pak. Nanti kalau ada kurangnya akan saya mintakan ke Bapak ya.
Kurang lebih saya kira cukup Pak untuk wawancaranya hari ini. Terima kasih atas
waktunya. Kalau ada kurangnya atau butuh konfirmasi lagi saya kontak ke Pak
Eggie saja ya.
J: Iya kamu kontak ke saya saja. Sebelumnya juga sudah ada mahasiswa dulu
anak Binus, kebetulan di pemasaran juga. Kebetulan juga waktu itu banyak saya
bantu lah, macam seperti ini. Jadi saya kayak dosen pembimbing kamu tapi di
Jiwasraya. Jadi kita tek-tokan saja biar datanya valid dan gak salah sih.
T: Oke, Pak. Terima kasih banyak.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
TRANSKRIP WAWANCARA
Waktu Pelaksanaan : Senin, 22 Desember 2014 / pukul 14.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : Kantor Pusat PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Jl. Ir. H. Juanda No. 34, Jakarta Pusat – 10120
Narasumber : Ibu Wiwik Prihatini
(Kepala Bagian Humas Asuransi Jiwasraya)
Keterangan :
T (tanya) : Jessica
J (jawab) : Ibu Wiwik Prihatini
T: Selamat siang Ibu Wiwik. Terima kasih atas waktu yang diberikan kepada
saya untuk mewawancarai mengenai strategi rebranding dari Asuransi Jiwasraya.
Pertama-tama bolehkah Ibu memperkenalkan diri terlebih dahulu?
J: Iya. Baik, terima kasih Jessica. Nama saya Wiwik Prihatini atau Wiwik
Sutrisno. Di kartu nama saya Wiwik Sutrisno karena itu nama orang tua saya.
Jabatan saya di Jiwasraya adalah sebagai Kepala Bagian Humas atau dalam waktu
dekat akan menjadi Kepala Bagian Komunikasi Korporat karena ada perubahan
struktur organisasi. Sama, humas atau komunikasi korporat itu sama.
T: Oke, Bu. Kalau begitu saya ingin menanyakan sedikit mengenai latar
belakang dalam melakukan rebranding. Tadi saya juga telah mendapatkan
informasi dari Pak Eggie mengenai survei top brand index ya, Bu. Memang itu
yang mempengaruhi akhirnya Jiwasraya melakukan perubahan dan rejuvenation
gitu ya, Bu.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
J: Iya, perlu melakukan rebranding. Saya sampaikan.. atau saya ulangi lagi
bahwa latar belakang kita melakukan rebranding adalah kondisi perusahaan yang
berdasarkan err.. index survei top brand index survey itu ada di posisi ketujuh.
Sementara kita ingin meningkatkan itu di posisi kelima dalam dua tahun ke depan
dalam tahun 2015 dan tahun 2017 di posisi ketiga di industri, gitu. Nah, kemudian
kita di internal adakan survei kecil-kecilan, kita tanya di internal kita, bidang apa
sih yang mereka suka? Waktu itu dikasih pilihan apakah musik atau olahraga, gitu
kan. Nah ternyata sebagian besar pilih olahraga. Pada saat ditanya lagi olahraga
itu olahraga yang mana gitu, atau jenis olahraga apa yang mereka sukai, ada
bulutangkis, bola, dan sebagainya gitu, ternyata sebagian besar suka bola. Dan
mayoritas bola ini ternyata tidak hanya di internal Jiwasraya tapi seluruh survei
penduduk Indonesia, olahraga yang favorit adalah bola. Jadi itu memang
sebenarnya ada relevansinya gitu, oke. Pada saat sudah dipilih bola, nah kita juga
tujuan kita kan nanti tujuan ini bukan hanya untuk internal, tapi juga untuk
eksternal dong terutama, ya kan? Sebagai err.. apa namanya err.. salah satu dari
misi Jiwasraya untuk masyarakat. Nah, jadi kita gunakanlah sarana atau atribut
bola sebagai ikon untuk rebranding ini, gitu. Dan dari beberapa klub sepakbola
itu, berdasarkan hasil diskusi dengan konsultan juga, ternyata akhirnya kita
memilih Manchester City. Kenapa Manchester City? Itu nanti dari pemasaran, tadi
yang saya bilang persamaan visi dan sebagainya, gitu ya.
T: Oke. Kemudian saya lanjut, bagaimana peran dan fungsi humas Asuransi
Jiwasraya ketika proses rebranding tersebut?
J: Iya. Kita pasti juga memberikan masukan atau pendapat kalau boleh
dibilang seperti itu ya. Terutama dalam segi kenapa dipilih Man-C, gitu kan. Err..
terus bagaimana nih bentuk kerjasamanya. Apa saja nanti yang harus err.. bisa
kita kerjakan untuk dalam proses rebranding ini. Tapi memang pada akhirnya,
semua memang direksi yang memutuskan.
T: Oke. Berarti di sini ada pendapat ke dalam manajemen mengenai
keputusan-keputusan tersebut ya, Bu?
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
J: Iya betul. Saya tambahkan sedikit ya, sampai dalam eksekusi pembuatan
materi iklan.
T: Itu kan proses di dalam, Bu. Kalau ketika setelah rebranding, setelah
dihasilkan wajah barunya, ada tidak sih Bu peran-peran dalam mungkin
komunikasi ke internal atau komunikasi ke eksternal dari Asuransi Jiwasraya ini,
Bu.
J: Kalau sosialisasi ke internal memang err.. gak terlalu banyak. Artinya gini
loh. Karena ini tim kan, bukan hanya humas, tapi tim. Kita paling hanya
memberikan informasi kalau kita ini akan melakukan perubahan logo. Tapi nanti
sosialisasinya secara intensif itu belum dilakukan. Karena itu nanti akan dilakukan
oleh tim. Dan kita juga sampai saat ini kita belum dapat istilahnya err.. manual
book mengenai pergantian logo ini dari pihak konsultan. Itu yang saya sayangkan.
Lama.. lama sekali mereka.
T: Maksudnya evaluasinya gitu, Bu?
J: Bukan. Jadi kita kan pada saat mensosialisasikan, ini loh kita punya logo
baru. Cara penggunaan atau penempatan logo ini di kop surat seperti apa, nah itu
kita belum dapat manual book. Nah itu kita belum bisa dapat dari Fortune. Yang
saya dapat info sih, dari pemasaran, katanya paling lambat tuh di Desember ini.
Tapi sekarang kan sudah akhir Desember nih, gitu. Jadi akhirnya kita
memberitahukannya ya by lisan gitu kan. Kayak gitu-gitu saja sih sebetulnya. Itu
yang sebenarnya sih sayang. Tapi ya saya gak tahu deh. Fortune-nya sendiri juga
beralasan karena kita waktu itu terburu-buru prosesnya. Tapi ya sudahlah, gitu.
Apapun itu toh sudah diputuskan kan. Dan pada saat pemilihan logo ini memang
waktunya agak.. prosesnya sebenarnya sudah lama. Tapi logonya mana yang
dipilih itu memang waktunya cepat. Sampai akhirnya diadakan acara yang
namanya syukuran maupun apa.. syukuran sekaligus launching logo. Itu waktunya
memang cepat, gitu.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Memang cepat sih, Bu. Maksudnya kan pertengahan tahun diputuskan
untuk rebrand, logo baru, dan dalam setengah tahun ini semuanya sudah terjadi,
gitu ya, Bu.
J: Iya betul.
T: Kalau dalam yang stakeholders eksternal, gitu Bu. Kira-kira ada bentuk
nyata dari program humasnya tidak, Bu?
J: Oh iya. Nah, kalau yang.. sebetulnya bukan hanya dari sisi humas sih.
Tapi dari sisi corporate, kita lakukan salah satunya itu iklan. Nah, kita keluar
iklan dengan logo baru, ya kan, gitu. Err.. selain iklan juga kita mengundang,
terutama customer itu pada saat acara syukuran. Itu kita undang, gitu. Trus kalau
yang dari yang sangat fokus pekerjaan humas yang terkait dengan rebranding,
melalui beberapa media ada, kita advertorial lah, sejenis itu. Nah ini salah satu
contoh jadi kita buat tulisan di majalah ini, ini di sini kita juga lebih, ini loh kita
sudah ganti logo, gitu ya.
T: Jadi ini memang kalau untuk artikelnya memang yang ditulis oleh bagian
humas, gitu Bu?
J: Err.. Enggak. Jadi ini berdasarkan, based on wawancara ke manajemen.
T: Oh, tim majalahnya gitu ya.
J: Iya begitu. Tapi pada saat itu mereka pertanyaannya apa, kita seleksi. Kita
sortir dulu, terus kita siapkan juga jawabannya sih sebetulnya waktu itu. Tapi kan
karena namanya wawancara kan mengalir, jadi ini banyak juga yang langsung dari
direksi ya, direktur utama dalam hal ini. Nah terus kita juga kasih beberapa bahan.
Ini kayak gini. Kita kasih beberapa bahan ke mereka terkait dengan pergantian
logo. Trus foto-foto juga sebagian dari kita, nih kayak gini-gini foto dari kita. Ini
ada foto Dirut-nya ya. Nah kalau ini, ini kenapa kita minta wawancara dengan
pihak pemegang saham, ini kan pihak kementrian, deputy. Deputy ini yang
membawahi langsung asuransi. Jadi Jiwasraya deputy-nya ini beliau, Pak Gatot
Trihargo ini. Ini tujuannya adalah untuk balance, news balance gitu ya. Karena
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
kan kalau kita ngomong sendiri kayak kecap nomor satu banget, gitu kan. Tapi
kalau pemegang saham yang ngomong, lebih kredibel dan real juga gitu. Terus
lebih bisa dipertanggungjawabkan lah gitu.
T: Ini ngomongin tentang rebranding Jiwasraya, Bu?
J: Salah satunya ada.
T: Terus tadi yang Ibu sebutkan ada kan, media advertorial selain di majalah
BUMN Insight nya juga mungkin ketika publikasinya ada dalam pemilihan
media-media tertentu, betul Bu? Yang seperti publikasi mengenai rebranding
Jiwasraya ini?
J: Oh iya. Iya pasti. Yang saya bilang kan ini publikasi pada saat acara ganti
logonya nih. Ini kan kita pilih juga, gitu. Tapi kan tetep ada beberapa media yang
kita enggak tahu, tahu-tahu ada di sini. Karena mereka blast saja gitu kan, ya
sudah lah. Tapi dari segi quality saya kurang puas di sini, gitu. Tapi
pemberitaannya sudah benar. Benar semua. Cuman err.. apa.. kind of media-nya
itu. Karena ternyata lebih banyak portal gitu loh, online, dibandingin media cetak
gitu. Sementara kalau kita undang sendiri media cetak, bisa lebih banyak, kalau
kita undang sendiri gitu ya. Cuman karena waktu itu nih awal konsep semua andal
consultant gitu, oke lah jalan gitu.
T: Tapi kalau dari segi Ibu, maksudnya sebagai humasnya Asuransi
Jiwasraya berarti lebih ingin ke media cetak gitu, Bu? Atau ada media-media
tertentu yang telah menjadi andalan?
J: TV juga boleh. Iya.. iya. Lebih ke situ. Karena kenapa? Kita kan memang
sudah punya media-media yang sudah biasa gitu loh. Dan kalau acara-acara kayak
gini memang foto juga penting, jadi fotografer. Karena media cetak yang pertama
orang-orang lihat pasti kalau foto itu lebih.. dibandingin berita, gitu loh. Dan ini
kan acara ganti logo, kayak gitu kan, syukuran. Lebih ke event, gitu loh. Kalau
kita presscon, itu lebih ke news-nya gitu kan.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Kemudian, divisi yang berperan dalam rebranding itu seperti yang tadi Ibu
sebutkan bahwa semuanya ikut berperan..?
J: Iya hanya porsinya beda-beda, ada yang sedikit ada yang besar. Kenapa
semua divisi harus berperan, karena ini kan err.. program yang sangat strategis,
ya. Strategic program, gitu kan. Jadi semuanya harus tahu dan semuanya
dilibatkan. Hanya porsinya besar kecilnya itu tergantung.
T: Di sini humas ada menjembatani gitu tidak, Bu. Maksudnya menghubungi
antara divisi yang satu ke divisi yang lain, gitu?
J: Iya kita memang lebih sifatnya kita kerjasama dengan unit kerja yang lain
lah. Intinya kayak gitu.
T: Kemudian untuk bentuk nyata program-program yang dilakukan itu
mungkin lebih ke marketing ya Bu? Untuk aktivasi brand barunya dan segala
macam. Kemudian menurut Ibu apakah rebranding ini berhasil dijalankan?
J: Sedang dalam perjalanan. Sebagian sudah dilakukan, gitu. Kalau bicara
berhasil kan it’s a long journey, gitu kan. Long program gitu kan. Jadi ya.. dan itu
biasanya kita gak bisa bilang berhasil atau tidaknya karena kalau kita mau bicara
fair harus ada riset.
T: Iya, mungkin kayak evaluasinya juga ya.
J: Iya betul. Dan itu juga harus dilakukan oleh lembaga independen dong,
gitu. Kalau kita mungkin kita bisa bilang, “Oh sudah berhasil,” gitu. Tapi
customer atau public kan kita gak tahu, gitu.
T: Iya tahu sih, Bu. Tapi kalau dari segi Ibu pribadi nih, kira-kira melihat
sejauh sebelum berubah dan setelah berubah gitu, adakah perubahan yang
siginifikan? Lebih baik lagi kah, lebih banyak lagi yang menggunakan Jiwasraya,
atau lebih aware lagi, gitu Bu.
J: Err.. kalau itu juga gak bisa dijawab dengan feeling gitu, karena kenapa?
Karena ya kalau bicara err.. apakah lebih banyak nasabah yang jadi di Jiwasraya,
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
enggak juga. Sekali lagi kita juga harus lihat nih. Ini juga kan harus ada survei,
gitu kan. Tapi at least, dari iklan saja deh. Nah itu saya juga banyak mendapatkan
informasi misalkan dari teman sesama di industri atau masyarakat umum, “Oh
Jiwasraya sekarang ganti logo?” Nah artinya mereka aware dong. Baru tahap
aware loh, gitu loh. Apakah nanti mereka.. AIDA kan ada prosesnya. Konsep
AIDA itu ya. Apakah akhirnya mereka decide ya kan. Trus sampai pada akhirnya
action, action itu artinya mereka tidak menjadi nasabah Jiwasraya loh, beli police
Jiwasraya, kita belum sejauh itu. Tapi aware, gitu.
T: Apakah aware ini merupakan tujuan awal dari rebranding Jiwasraya-nya,
Bu? Maksudnya untuk kembali menyegarkan merek supaya lebih banyak lagi
masyarakat yang aware akan Jiwasraya?
J: Iya pasti itu. Tapi pada.. itu yang pertama. Tapi pada next step, tentu kita
juga berharap dengan kita err.. orang lebih aware, orang lebih tahu gitu ya tentang
Jiwasraya, pada akhirnya mereka juga akan memilih Jiwasraya untuk produk-
produk asuransi, gitu ya. Kalau kita misalkan perencanaan keuangan. Nah sesuai
dengan kebutuhan mereka, tapi itu juga err.. apa.. harus program yang panjang.
Karena kan harus ada tim penjualan kita di agen segala macam kan. Trus kita juga
harus siapin produk yang sesuai. Nah itu juga sekali lagi tuh harus yang proses
yang panjang. Makanya saya kalau dari sisi awareness iya gitu, itu kita sudah
dapat.
T: Kemudian dalam perjalanan rebranding-nya, Bu. Adakah hambatan atau
kendala yang ditemukan?
J: Iyalah pasti ya, gitu ya. Yang pertama hambatan ini waktu. Sudah pasti
waktu gitu ya. Makanya waktu itu kita sempat keluar dengan satu logo, tapi
ternyata itu gak boleh keluar seterusnya karena kenapa, karena belum ada
persetujuan dari pemegang saham, gitu. Karena waktu itu kita kenapa terburu-
buru kesannya karena kita memanfaatkan momen piala dunia, gitu. Padahal
sebagai BUMN, kita kan kalau mau ngajuin perubahan logo harus ngajuin dulu ke
pemegang saham meminta persetujuan. Tapi takes time, gitu kan. Butuh waktu
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
yang agak-agak panjang lah, lama gitu ya. Nah makanya seperti itu tuh salah satu
kendala, tapi akhirnya itu bisa kita lalui, sampai akhirnya dipilihlah logo yang
seperti ini. Ini ada andil menteri ini di sini, karena beliau juga yang kasih
sentuhanlah gitu ya, sampai akhirnya itu yang kita pilih, gitu. Terus dari sisi
pengadaannya juga. Artinya gini loh, err.. kita maunya juga cepat gitu. Begitu kita
sudah launching logo, harusnya kita sudah punya kop surat. Artinya semua
material yang terkait dengan logo baru itu seharusnya sudah siap. Ini belum, gitu.
Nah kalau kita mau buat sendiri, kita juga enggak bisa buat begitu saja tapi kita
harus ada panduan dari si konsultan, yang tadi saya bilang, manual book. Kita
mau buat, manual book-nya belum jadi-jadi. Akhirnya ya sudah, “Sudah deh kita
seperti ini,” contoh kecil saja, kop surat. Kop surat kita, contoh nih ya. Ini kop
surat kita dulu kan kayak gini logonya. Kalau di kop surat kan ini posisi di sebelah
kiri nih logo. Nah ternyata waktu kita mau.. sudah ganti logo kan kita gak bisa
keluarin surat dengan logo ini lagi dong. Nah tapi kita gak tahu nih, ini logo
harusnya di kop surat tempatnya di mana? Akhirnya kita waktu itu kita mengira-
ngira, ya sudah deh posisinya sama dengan ini, tapi logonya sudah logo yang
baru. Tapi dalam perjalanannya dapat info, dapat bisikan, termasuk dari Eggie,
kayaknya nanti Fortune maunya logonya di sebelah kanan deh. Nah! Akhirnya
kita keluarkan kop surat logo di sebelah kanan. Harusnya hal itu gak boleh terjadi,
gitu loh. Terus billboard segala macam. Terus apa namanya.. wall sign segala
macam tuh harusnya begitu kita sudah launching itu seharusnya sudah ganti, tapi
ini belum. Akhirnya yang ada apa? Kita turunin malahan. Karena kita gak bisa
dong kita sudah launching tapi masih pakai logo lama, eh yang ada diturunin.
Malah gak ada logo jadinya. Hal-hal yang kayak gitu-gitu.
T: Agak teknis sih sebenarnya ya, Bu?
J: Itu teknis.. iya itu teknis sebenarnya.
T: Oke, Bu. Boleh saya tahu Bu kira-kira bentuk perubahan nyata dari
Asuransi Jiwasaraya setelah rebranding gitu, Bu? Selain logonya, selain
kerjasama dengan Manchester City, kira-kira ada lagi tidak sih, Bu?
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
J: Yang kita harapkan sih sudah pasti ini kan err.. Jiwasraya dengan identitas
baru dengan semangat baru ya. At least itu bisa memotivasi err.. kita di internal
nih, gitu kan, juga untuk punya semangat yang baru nih, gitu loh. Untuk bisa
meningkatkan kinerja. Harusnya seperti itu.
T: Dan menurut Ibu, bagaimana tanggapan Anda mengenai rebranding yang
telah dijalankan, dari segi Ibu sebagai humas di Asuransi Jiwasraya?
J: Ya sebagian jalan, seperti yang saya katakan tadi. Tapi ya tetap ada
beberapa faktor yang gak 100% kita puas, gitu.
T: Iya. Kurang lebih saya kira ini cukup untuk mewakilinya. Mungkin kalau
ada kurangnya saya konfirmasi dengan Ibu melalui e-mail ya.
J: Boleh-boleh.
T: Terima kasih banyak, Ibu.
J: Ya, sama-sama.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
TRANSKRIP WAWANCARA
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 24 Desember 2014 / pukul 09.30 WIB
Tempat Pelaksanaan : Kantor Fortune Indonesia, Gedung Galaktika
Jl. Harsono R.M. No. 2, Ragunan, Jakarta Selatan
Narasumber : Ibu Estikoma
(Project Leader dari Fortune Indonesia)
Bapak Andryan Wijaya
(PR Consultant dari Fortune PR)
Keterangan :
T (tanya) : Jessica
E (jawab) : Ibu Estikoma
A (jawab) : Bapak Andryan Wijaya
T: Selamat pagi kepada Mbak Esti dan Mas Andry. Terima kasih atas
waktunya. Boleh perkenalkan diri terlebih dahulu?
E: Saya Esti, saya di Fortune Indonesia, team account yang handle Jiwasraya
termasuk project pertamanya adalah rebranding. Sebenarnya lebih brand
rejuvenation dari Jiwasraya.
A: Saya Andry, kalau saya di Fortune PR sebagai PR Consultant, saya lebih
ke support Mbak Esti untuk strategi PR dan media relations terutama dalam
rangka peluncuran Jiwasraya yang baru ini.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Oke. Kalau gitu yang pertama yang ingin saya tanyakan adalah apa sih
sebenarnya latar belakang dari Asuransi Jiwasraya untuk melakukan rebranding
atau rejuvenation itu?
E: Sebenarnya ini waktu itu proposal kita ke Jiwasraya, yah. Sekarang itu
industry asuransi jiwa, asuransi lah di Indonesia ya, itu berkembang sekali gitu ya.
Banyak asuransi-asuransi multinasional kayak Zurich, Allianz, Axa, Prudential,
itu masuk ke Indonesia dan meramaikan dunia asuransi gitu. Nah sedangkan
Jiwasraya sendiri itu sudah 155 tahun ya, pelopor di asuransi di Indonesia dari
jaman Belanda gitu ya. Dan bisa dibilang karena memang err.. tidak banyak ber-
campaign, secara awareness-nya menurun. Bahkan kalo.. mungkin orang tua kita
tahu nih Jiwasraya adalah perusahaan asuransi BUMN Indonesia, gitu ya. Tapi
generasi-generasi yang sekarang gitu, bahkan sudah gak aware sama Jiwasraya,
bahkan mungkin persepsinya yang BUMN itu adalah Bumiputera, padahal bukan,
gitu ya. Berangkat dari situ kita err.. apa namanya.. propose ke Jiwasraya dan
Jiwaraya itu tahun ini prestasinya gak main-main gitu loh. Mungkin sudah
ngobrol juga dengan tim Jiwasraya bahwa memang berhasil.. achievement-nya
tahun ini baik sekali, gitu ya. Aku gak tahu itu boleh di-share apa enggak tuh.
Masalah hutang itu? Itu sudah di-share ya?
A: Oh itu boleh.
E: Oh di rilis juga ada ya. Kalau beberapa tahun yang lalu orang heboh
Century hutangnya sekial triliun tidak terbayar, Jiwasraya dengan hutang yang
sama tidak ada masalah apa-apa, maksudnya solve¸ terbayar gitu ya. Jadi itu
achievement yang cukup membanggakan dan bahkan sekarang sudah err.. sudah
cukup revenue-nya sudah ada. Dan sudah mulai bersaing lagi dengan asuransi-
asuransi lain yang sekarang sudah mulai naik. Nah, kita merasa Jiwasraya ini
asuransi tertua loh, pelopor loh, di Indonesia gitu. How come kok bisa kalah dari
yang lainnya, gitu. Tentunya salah satunya strategi rebranding-nya kita
partnership dengan Manchester City, gitu. Untuk langsung upgrade image-nya,
langsung kredibel. Manchester City itu kan bisa dibilang, apa namanya.. winner
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
lah, gitu kan. Nah, banyak visi misi antara Jiwasraya dan Manchester City banyak
yang sama. Terus juga kenapa sih Fortune kok nawarinnya partnership dengan
Manchester City, gitu ya. Sekarang bisa dibilang penduduk Indonesia ada 250
juta, gitu ya. Apa sih yang nyatuin orang Indonesia dari Sabang sampai Merauke,
dari sosial ekonomi yang A sampai yang paling bawah gitu ya. Football. Bola. Di
mana-mana orang yang paling kaya sampai orang yang paling bawah, semua
nonton bola, semua suka bola, gitu ya. Baik yang nasional maupun bola yang
internasional, gitu. Maksudnya err.. cerita sedikit ya, intermezzo. Driver kantor
kita gitu ya, anaknya namanya Milan gitu karena suka nonton.. eh sori. Chelsea,
gitu. Karena dia suka nonton Chelsea, gitu ya. Maksudnya di kalangan bawah pun
mereka suka bola gitu. Jadi memang itu kenapa untuk cepat ningkatin awareness-
nya kembali Jiwasraya. Meningkatkan credibility-nya. Itu memang kita
partnership dengan Manchester City. Jadi biar.. biar cepat gitu. Mungkin bisa
dengan cara lain, cuma will takes time, gitu kan. Butuh stepping-stepping err..
banyak dan err.. ini cara cepat saja sih dari kita, gitu. Terus kenapa sih yang
dipilih Manchester City, gitu ya. Karena itu tadi saya bilang, sama-sama
kredibelnya. Dan Manchester City-nya juga semangat winning, gitu. Terus visinya
menjadi klub sepakbola yang menginspirasi generasi masa depan, gitu. Jadi visi
misi antara Manchester City dan Jiwasraya itu kurang lebih sama. Spirit-nya sama
gitu. Makanya kita propose-nya memang Manchester City. Dan kebetulan, dan
memang kan Manchester City lagi naik nih. Dan ketika kita kerjasama pas
memang banyak menang, gitu.
T: Dan lagi musim piala dunia juga ya kemarin itu?
E: Iya jadi kemarin memang kita menggunakan moment lagi apa namanya..
A: Hype lah.. hype.
E: Hype-nya lagi bola gitu. Dan moment puasa juga orang banyak nonton TV.
Kita launching-nya memang di bulan-bulan itu, gitu.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Kalau dari strateginya nih. Jadi ketika melakukan perencanaan rebranding
itu kan pasti kita ada tahapan-tahapannya. Mungkin dari analisa kira-kira publik
dari Jiwasraya kah, atau organisasi Jiwasraya itu sendiri gimana sih?
E: Err.. sebenarnya kalau untuk.. kita masih proses nih. Si rebranding ini
belum selesai, gitu. Jadi memang kalau rejuvenation suatu brand kan memang
gak mungkin dalam waktu.. di-develop dalam waktu 3 bulan, 5 bulan gitu ya.
Sekarang memang kelihatannya baru logo aja nih. Baru logonya, baru ganti logo.
Baru err.. kelihatannya Jiwasraya sekarang lebih modern, lebih err.. lebih muda
gitu. Tapi kita sendiri memang masih proses untuk rebranding itu gitu, karena visi
misinya juga kita perbaharui. Sekarang masih proses itu, kita lagi develop di
internal Jiwasraya lagi, dengan BOD nya juga. Jadi memang sekarang baru
kelihatan di eksternalnya bahwa Jiwasraya sekarang adalah yang seperti ini, yang
apa.. spirit-nya spirit winner membangun masa depan, gitu. Tapi apa namanya..
memang belum selesai. Kita masih on-going gitu untuk rejuvenation tersebut dan
yah masih..
A: Mungkin kalau yang ditanyain soal analisa organisasi atau situasinya itu
yang tadi itu, yang top brand index-nya yang itu ada di posisi ke err..
T: Ketujuh.
A: Iya ketujuh. Ternyata untuk yang terus.. apa yang bisa dilakukan untuk di
luarnya kita melihat kalau Indonesia seperti yang disampaikan, fanbase antara
football itu sangat tinggi. Jadi dari alasan itu digabungkan menggunakan strategi
dari menggunakan fanbase-nya football, gitu. Habis itu dianalisa lagi, apa sih
yang cocok? Kita melihat Manchester City itu visi misinya sesuai dengan yang
punya visi ke depan termasuk bisa berpeluang menang, seperti yang Jiwasraya
juga yang sudah dengan keadaan dari finansialnya sangat baik, tinggal akselerasi
itu sih yang sesuai.
E: Jadi kalau di internalnya Jiwasraya sendiri, tentunya dengan rebranding
ini nantinya akan err.. spirit-nya akan selalu berevolusi memberikan produk
asuransi yang berinovatif, yang terus juga.. sekarang program-programnya juga
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
yang kita jalanin, program-program yang partnership dengan Manchester City
lebih ini lah.. lebih apa ya.. lebih menarik gitu. Jadi nantinya tahun depan itu akan
ada banyak program, ada program untuk nasabah juga, untuk agen juga, jadi nanti
ada program nonton bareng, ada program juga.. ada program reward yang
hadiahnya bisa nonton di Manchester City gitu. Jadi memang partnership dengan
Manchester City juga kita pergunakan sebaik-baiknya, gitu. Untuk ya.. err.. apa
namanya.. membantu untuk apa ya. Bisa dibilang ujung-ujungnya kan bukan
cuma awareness. Ujung-ujungnya mereka harus mendapatkan revenue kan. Jadi
program-program sales-nya, itu juga kita support mereka.
T: Kalau selain perubahan logo, identitas, tagline dan sebagainya kan
berubah. Nah selain partnership sama Manchester City, itu ada lagi gak sih,
Mbak? Program yang sudah dijalankan?
E: Iya. Itu yang tadi aku ceritain. Jadi err.. on going. Sedang on-going. Jadi
nanti di internalnya itu juga mereka mengadalan sosialisasi rejuvenation ini,
rebranding ini. Terus juga untuk nasabahnya, untuk agennya sampai bikin akan
recruitment agent itu kita lagi jalanin. Lagi kita develop programnya, gitu. Yang
tadi saya bilang mungkin untuk nasabah atau untuk orang, masyarakat umum kita
bikin nonton bareng, tapi di beberapa kota, gitu. Yang kaitannya masih sama bola
lah. Nanti kaitannya tentunya ada kaitan sama produk gitu. Nah program reward
untuk agen asuransinya gitu, yang berprestasi, nanti kita berangkatin nonton
bareng di Manchester City. Juga program err.. buat nasabah juga ada, gitu. Jadi
semua sih 360, sampai di digitalnya pun ada. Bukan cuma di.. err.. secara
rebranding logo, campaign di above the line, tapi juga ada activation-nya, ada
PR-nya, sampai ada digitalnya, gitu.
T: Kemarin activation-nya ada event gitu kah? Atau bagaimana, Mbak?
E: Baru on going.. baru on development.. baru tahun depan.
A: Yang itu kan, jadi selain tadi internal itu, agen itu, ada peluncuran ke
publik, gitu. Jadi kita launching-nya itu sebenarnya program internal, ya kita juga
libatin media relations di situ. Announce ke public peluncuran logo itu plus yang
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
diceritain Mbak Esti aktivasi-aktivasi yang on going. Kalau event yang sudah
berjalan sih kemarin baru peluncuran logo.
E: Peluncuran logonya kita bilangnya syukuranlah gitu.
T: Oh iya syukuran. Boleh diceritakan sedikit gak, Mas tentang peluncuran
logo kemarin. Maksudnya yang disiapin itu lebih kayak konferensi pers kah? Atau
ada acara lain?
A: Iya.
E: Sebenarnya sih ini bisa dibilang ini karena achievement-nya Jiwasraya
yang tadi saya ceritain itu. Waktu itu Kementerian BUMN yang mengatakan coba
buat syukuran gitu. Nah ini dijadikan moment kita meluncurkan logo gitu. Jadi
memang acaranya bukan acara gede-gedean. Cuman acara sederhana. Hanya
kalangan invitation-nya ya memang kalangan karyawan, kalangan BUMN, err..
terus juga media, gitu. Media sih kita memang tidak sampai bikin press
conference, tapi hanya bikin media rilis. Jadi memang acaranya sederhana, kita
bikinnya di arsip nasional, gitu. Moment peluncuran logo.
A: Jadi kalau kita lihat sih dari yang aktivasi itu, dari acara yang kemarin itu,
saya lihat sih di situ ada beberapa strategi PR juga. Jadi pertama untuk issue
management-nya. Jadi memang kita menyampaikan bahwa pencapaian financial
performance-nya Jiwasraya ini sudah sangat bagus, terbebas dari hutang sekian
triliun. Jadi karena memang asuransi, industri keuangan, itu sangat terkait isunya
tentang keuangan, gitu. Jadi itu sangat menarik juga. Jadi untuk menaikkan isu itu,
plus juga ada pameran di situnya, Mbak Esti ya. Jadi untuk memperlihatkan
bahwa Jiwasraya ini sebagai pelopor yang sudah lama, menunjukkan perjalanan
dia sampai yang sekarang peluncuran itu. terus yang kedua juga partisipasi
stakeholder. Di situ ada yang datang Pak Dahlan Iskan, jadi kalau memang secara
ini.. misalkan melibatkan err.. pihak stakeholder yang terkait yang sangat punya
kredibilitas, di situ memberikan penyampaian dan juga meningkatkan berita dan
perhatian ke publik, gitu. Terus yang ketiga media relations. Kita juga melibatkan
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
teman-teman media di situ, memang tidak press conference, tetapi melibatkan
juga media terutama media industri ekonomi.
T: Kalau untuk cara mengkomunikasikannya, Mas. Dalam rebranding ini
lebih banyak menggunakan press release kah? Atau ada yang lain?
A: Channel-nya sih banyak seperti yang Mbak Esti bilang. Kalau yang itu
lebih ke peluncuran logonya saja. Mungkin kalau porsi-porsinya Mbak Esti
mungkin yang bisa iniin.. jadi channel-channel nya yang mana lebih banyak
digunakan untuk mengkomunikasikannya.
E: Kalau err.. Jadi gini, kita gak bilang di komunikasi ATL nya gak bilang
logo baru sih. Gak bilang Jiwasraya dengan logo baru, gitu. Gak mention itu, gitu.
Tapi dengan penampilan komunikasi ATL-nya dengan logo baru err.. ya otomatis
itu terkomunikasikan, dengan kita tampil dengan logo baru. Jadi selain press
release bahwa kita mengkomunikasikan ini, kita Jiwasraya dengan logo baru,
ATL-nya sendiri support di TV, ada advertorial itu tampilnya dengan logo baru.
Jadi memang secara gak langsung orang melihat ini logonya baru. Channel-
channel nya sih memang kita selain ada di TV ada di cinema, ada billboard,
materi-materi seperti itu sih.
T: Kalo ini, yang dilihat yang menarik itu logo barunya kan fresh banget gitu.
Maksudnya nilai-nilai atau visi misi terbentuknya logo baru itu gimana sih,
Mbak? Pertimbangan-pertimbangan pada akhirnya jadi logo yang seperti itu?
E: Sebenarnya pertimbangannya sih memang ini logonya bagaimana err..
looks-nya tetap kredibel, modern, dan tidak meninggalkan essence-nya Jiwasraya
sendiri sebagai asuransi, jadi memang tidak keluar dari apa ya.. bisa dibilang
pakemnya industry bahwa ini asuransi apa namanya.. err.. yang mem-protect gitu
ya. Tapi aku kayaknya belum bisa.. nanti terpisah deh. Err.. terus terang corporate
identity-nya belum di-approve nih, gitu. Masih on going. Jadi aku belum bisa rilis
gitu. Kenapa sih logo yang dipilih itu, maknanya apa. Aku belum bisa sih,, gitu.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
A: Paling yang sempat dikomunikasikan saja kan kemarin bahwa
visualisasinya menyerupai dua hati, dua pohon.
E: Dua pohon sebenarnya, bukan dua hati.
A: Oh iya. Dua pohon. Dua hati yang menyerupai pohon.
E: Dua pohon saja deh jangan hati.
A: Dua pohon memberikan makna perlindungan masa depan, dan juga lebih
jauh lagi memberikan makna peace of mind. Memang di industrinya ya itu tadi
yang tidak jauh-jauh dari bisnis proteksi.
T: Kemudian mengenai jadwal kegiatannya, kalau yang aku terima
informasinya jadi rebranding ini baru mulai di pertengahan tahun ini. Terus kira-
kira dalam jangka waktu berapa lama sampai ada launching?
E: Iya itu kita mulainya di sekitar bulan Juni sih. Mulai develop-nya. Sampai
sekarang juga masih belum selesai.
T: Tapi sampai tahap launching pertamanya itu di bulan Oktober kemarin ya?
A: Soft launching acara syukuran itu di bulan Oktober.
T: Kalau untuk rebranding yang dilakukan, sebenarnya ada menyasar target
audience tertentu gak sih, Mbak? Misalnya perubahan ini dikhususkan untuk
target market atau target audience dari Jiwasraya berubah gitu dari kalangan
tertentu atau memang masih mencakup semuanya?
E: Sebenarnya memang masih mencakup semuanya memang dalam arti
kenapa kita milihnya juga partnership dengan Manchester City agar lebih bisa
diterima di kalangan yang lebih muda, gitu. Jadi bisa dibilang kalau seperti yang
tadi saya bilang. Kalau orang jaman dulu aware lah dengan Jiwasraya. Cuman
kalau generasi first jobber ke atas tuh juga gak tahu kan. Jadi memang dipilih
Manchester City karena dari kalangan anak kuliah, first jobber, juga sudah
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
cukup.. sudah aware lah siapa sih yang gak tahu Manchester City, gitu. Dan
fanbase-nya di Indonesia juga cukup besar, gitu.
T: Sejauh ini memang rebranding ini kan belum selesai dijalankan. Masih
dalam proses berjalan. Tapi menurut Mbak atau Mas-nya, berhasil gak
rebranding-nya kalau dilihat dari sisi brand awareness-nya kah atau bagaimana?
E: Brand awareness sih belum bisa diukur ya karena kalau err.. let’s say bisa
kita bilang kalo di industri advertising gitu, post-ad-test itu baru bisa dilaksanakan
setelah ber-campaign lebih dari 3 bulan sampai 6 bulan, kita baru bisa
mengadakan post-ad-test gitu. Jadi sekarang kita belum mengadakan itu. kalau
diadakan dari sekarang juga masih terlalu dini, belum banyak yang melihat gitu.
Kita belum bisa ngukur sih, gitu.
A: Di bioskop masih muter terus kok kemarin saya nonton.
E: Oh gitu. Ada ya. Iya sih di beberapa kota sih di cinema.
A: Iya di Kemang Village kemarin.
E: Iya di Kemang Village ada.
T: Oh gitu. Kemudian dalam proses rebranding ini ada tidak sih hambatan
atau kendala yang berarti?
E: Ya kendala sih pasti ada ya. Karena bisa dibilang err.. Asuransi Jiwasraya
itu BUMN terbesar gitu ya. Melibatkan bukan cuma tim di Jiwasraya nya juga,
cuman ada ke kementerian segala macam. Jadi memang prosesnya gak gampang.
Proses development logonya memakan waktu cukup panjang gitu. Approval-nya
cukup panjang, gitu sih. Makanya makan waktu dari Juni sampai sekarang juga
kita masih tetap jalan terus, gitu.
T: Kalau ketika launching event-nya gitu Mas?
A: Untuk hambatan yang berarti sih enggak. Cuman ya lebih ke tantangan
sih. Tantangan gimana mengkomunikasikan peluncuran logo ini. Ya istilahnya
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
sekarang di mana-mana orang ngeluncurin logo, gitu ya. Makanya itu.
tantangannya ya mengkomunikasikan ini supaya efektif ya, memberikan isu-isu,
tadi tentang isu keuangan, segala macam. Juga Pak Dahlan Iskan datang, strategi-
strategi yang kayak gitu yang kita gunakan. Tantangan ya karena setiap hari
banyak lah brand-brand ngeluncurin logo baru, gitu.
T: Kalau bentuk nyata perubahannya sebelum dan setelah rebranding itu apa
saja sih, Mbak?
E: Sudah pasti kalau dari Jiwasraya seperti yang tadi saya bilang untuk
inovasi-inovasi produknya mereka juga sudah adjust, gitu. Satu sudah pasti dari
situ, dari produk-produknya dia, dari cara.. terutama kalau yang kita handle
adalah cara ber-campaign nya, cara berkomunikasinya dari Jiwasraya, gitu. Kalau
bisa dibilang nih, kita support Jiwasraya dari mulai membantu dari konsepnya,
ketika eksekusinya dari mulai, jadi benar-benar 360 nih. Dari mulai rebranding
logonya, nanti kita juga mengadakan sosialisasi di internal Jiwasrayanya. Terus
juga sampai err.. peluncurannya ke publik, sampai juga campaign di ATL BTL,
semuanya sih integrated semua kita support Jiwasraya.
A: Tapi mungkin lebih ke pengembangan konsep, konsultasi teknis, dan
eksekusi.
T: Sejauh ini berarti kalau sosialisasi ke internalnya belum berjalan ya,
Mbak?
E: Belum. Jadi memang sosialisasinya memang baru dilakukan belum
maksimal sih. Karena memang banyak yang harus dikejar, yang lebih utama juga
kan harus bisa dibilang gimana ya. Untuk meningkatkan revenue lebih ke
komunikasi ke luar dan err.. bagaimana mendapatkan revenue-nya kalau bagi
Jiwasrayanya gitu.
T: Tapi sudah ada belum sih, Mbak, rencana programnya, gitu? Sosialisasi
macam apa yang akan dilakukan?
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
E: Biasanya simple sih. Sosialisasinya itu kan.. kita sekarang lagi develop
corporate identity sama new visi misinya Jiwasraya. Nanti memang satu
disosialisasikan di internal, tersentralisasi, lalu akan diadakan training of trainer.
Agar sampai semuanya ke err.. kan memang kalau Jiwasraya tersebar nasional
nih. Nanti akan disebarkan secara nasional gitu.
A: Termasuk newsletter segala macam, channel-channel nya.
E: Iya. Nanti juga kan err.. penggunaan logo di berbagai stationery, di
berbagai materi komunikasi, itu juga disosialisasikan, selain visi misinya
Jiwasraya. New spirit-nya Jiwasraya lah.
T: Oke. Kurang lebih saya rasa cukup Mbak, Mas. Kalau ada tambahan
mungkin aku bisa e-mail ke Mas Andry dan Mbak Esti ya.
E: Oke aku kasih name card.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
TRANSKRIP WAWANCARA
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 25 Desember 2014 / pukul 12.10 WIB
Tempat Pelaksanaan : Lotte Shopping Avenue
JL. Prof. DR Satrio Kav 3-5, Karet Kuningan
Jakarta 12940
Narasumber : Bapak Archie Ardian
(Senior Brand Consultant DM-ID Group)
Keterangan :
T (tanya) : Jessica
J (jawab) : Bapak Archie Ardian
T: Selamat siang Pak Archie. Terima kasih atas kesempatannya untuk dapat
mewawancarai mengenai skripsi saya. Pertama-tama boleh perkenalkan diri
terlebih dahulu?
J: Oke. Nama saya Archie Ardian. Saya saat ini bekerja di DM-ID Group
Brand Consultancy sebagai Senior Brand Consultant.
T: Kalu begitu, pertama-tama saya ingin menanyakan, sebenarnya apa sih arti
brand dalam sebuah perusahaan?
J: Oke. Brand dalam sebuah perusahaan itu sebenarnya penting banget, ya.
Karena brand itu bisa dibilang merupakan centre dari kegiatan perusahaan
tersebut. Misalnya sebuah perusahaan minuman. Kalau dia tidak punya brand
maka dia tidak tahu di mana harus menempatkan posisinya dalam pasar. Tidak
tahu bagaimana cara mendiferensiasi dirinya dengan kompetitor. Dan kemudian
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
brand itu kan lebih merupakan sebuah jiwa dari sebuah produk. Jadi sangat
penting karena kalau tidak ada jiwa tersebut maka orang-orang di dalam
perusahaan tersebut misalnya tidak tahu bagaimana harus melakukan kegiatan
sehari-hari, goal-goal apa yang harus mereka miliki, personality apa yang harus
ditujukan. Itu semua penting sih untuk benar-benar menyatukan sebuah
perusahaan untuk menjalankan objektifnya.
T: Kalau gitu, untuk mempertahankan brand, nih. Maksudnya biar mereka
tetap eksis di pasar itu, kira-kira apa saja sih yang perlu dilakukan sebuah
perusahaan?
J: Oke. Kalau kita di DM-ID itu percaya kalau brand itu terdiri dari, ada 3
universe. Pertama itu dari mind, kedua itu behavior, dan ketiga itu visual. Kalau
mind itu maksudnya gini, kita percaya kalau great brand starts from the top. Itu
berarti orang-orang yang ada di bagian top management ini pertama harus meng-
embody brand itu dan benar-benar harus mengerti brand itu stands for apa.
Kemudian mereka tahu bagaimana cara untuk menyamakan antara objektif bisnis
dari perusahaan itu dan brand perusahaan tersebut. Nah ini harus bisa mereka
turunkan ke bawahan-bawahannya, baik itu manajer maupun ke stafnya sehingga
para staf dan para manajer ini juga mengerti dan meng-embody brand tersebut.
Nah ini nanti akan berpengaruh pada behavior mereka. Baru terakhir itu kita
bicara mengenai visual, logo, komunikasi ke luar. Behavior ini penting juga
karena kebanyakan saat ini.. kemarin saya baca studi dari mana saya lupa, nanti
kamu bisa cari. Itu 70% dari customer, itu memutuskan untuk terus-terusan
memakai sebuah brand itu berdasarkan interaksi dengan perwakilan dari sebuah
brand tersebut. Misalnya saya di Starbucks gitu ya, saya beli kopi, kalau
baristanya tidak menyenangkan, kemungkinan besar saya akan pindah. Atau
misalnya Telkomsel, kalau customer service yang temui itu tidak menyenangkan
atau tidak memenuhi kebutuhan saya maka kemungkinan besar saya akan pindah,
gitu. Nah baru ketiga itu terakhir di eksternal, itu bagaimana brand tersebut
menunjukkan dirinya melalui masyarakat melalui advertising, PR, dari logonya,
dari apa namanya kalau yang di jalan-jalan itu..
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Billboard?
J: Billboard iya. Ya itu maksudnya kita visualnya seperti itu. Jadi itu tiga hal
yang menurut kita benar-benar membentuk sebuah brand. Oh iya tadi
pertanyaannya apa sih? Dalam mempertahankan brand ya? Nah, kalau dalam
mempertahankan sebuah brand tentunya tiga hal tadi harus diperhatikan ya. Dari
top management dulu, dari behavior orang-orangnya.. biasanya kalau dari
behavior itu kita ada yang namanya brand engagement. Nah ini tuh maksudnya
begini. Secara internal top management ini harus terus-terusan secara kontinu
menguatkan brand di dalam perusahaannya, misalnya dia ada town hall meeting
setiap bulan, atau ada weekly meeting kecil-kecil, kemudian juga internal
communication melalui misalnya majalah internal atau e-mail, seperti itu lah. Itu
untuk menunjukkan kalau perusahannya itu punya tujuan dan masih sesuai dengan
brand-nya. Nah komunikasi seperti ini sebenarnya membantu banget karena
orang-orang yang bekerja di bawahnya ini jadinya tidak merasa kalau mereka
hanya masuk untuk bekerja kayak pekerjaan sehari-hari itu, jadi benar-benar ada
sesuatu yang mereka kerjakan untuk tujuan perusahaan ini ke depannya. Nah
kedua dalam hal komunikasi ke eksternal, pertama memang gimana ya..
masyarakat itu memang memorinya pendek. Jadi kalian sering lihat kan
perusahaan-perusahaan yang melakukan kampanye intensif 6 bulan gitu. Tapi
kemudian, mungkin dua tahun kemudian orang-orang sudah lupa, seperti itu. Nah
jadi hal itu harus terus-terusan dijalankan dan harus konsisten dengan brand
perusahaan tersebut karena kalau enggak, kalau message-nya tidak konsisten,
orang-orang akan bingung, dan kebingungan itu akan membuat brand tersebut
ekuitasnya hilang, gitu.
T: Kemudian, bagaimana sih tanggapan Bapak mengenai rebranding yang
dilakukan sebuah perusahaan gitu?
J: Maksudnya gimana?
T: Kira-kira kapan sih idealnya perusahaan rebranding?
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
J: Oh oke. Rebranding tuh gini ya. Jadi sebenarnya kalau kita lihat
rebranding itu penting karena sebuah perusahaan kan, kita pinginnya dia bertahan
lama. Nah rebranding ini penting untuk mempertahankan relevansi perusahaan
tersebut di pasar. Misalnya, kayak Shell. Shell itu dari tahun.. dulu dia muncul di
tahun 1900-an. Nah terus sampai sekarang itu dia sudah mungkin sekitar 11 atau
12 kali rebranding. Itu karena dulu mereka mengkomunikasikan diri mereka
sebagai perusahaan minyak bumi terbesar di dunia. Tapi sekarang karena ya
minyak bumi sudah mulai menipis, orang-orang sudah mulai conscious dengan
environment, mereka harus mengubah cara mereka berkomunikasi menjadi hal
yang relevan gitu. Saat ini mereka mengkomunikasikan dirinya sebagai energy..
clean energy company, seperti itu. Nah, tuh kamu bisa lihat kan jadi sebenarnya
berubah itu penting untuk relevansi, karena kalau enggak mereka akan ditinggal.
Banyak contoh perusahaan yang karena tidak bisa mengikuti perubahan ini
akhirnya hilang.
T: Terus kalau ketika perusahaan ingin melakukan rebranding, hal-hal apa
saja yang perlu diperhatikan? Misalnya dalam memutuskan nih untuk rebranding,
sebelumnya mereka harus mempersiapkan apa saja?
J: Pertama tentunya harus ada tujuan ya, tujuannya apa. Misalnya mereka
saat ini merasa kalau sudah mulai tidak dikenal oleh masyarakat. Jadi ini mungkin
tujuannya adalah untuk meningkatkan awareness. Bisa juga mereka merasa kalau
saat ini perusahaan mereka itu.. sorry.. offering mereka yang sebelumnya
ditawarkan itu di masyakarat sudah enggak bisa diterima lagi. Misalnya kayak,
kamu tahu Tip-Ex gak?
T: Tahu.
J: Nah, udah gak ada yang makai lagi sekarang kan. Nah itu harusnya ketika
sudah tahu mereka gak.. apa.. sudah mulai bisnisnya hilang, itu mereka harusnya
sudah mulai memikirkan ke depannya kita harus gimana ya, seperti itu. Nah itu
dua. Jadi untuk yang tadi ya yang saya bilang, untuk mempertahankan relevansi
bisnis. Ya.. kalau yang harus dipersiapkan tentunya setiap perusahaan berbeda-
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
beda ya, tergantung perusahaan itu kebutuhannya apa. Tapi kita balik lagi ke
ketiga hal itu, tentunya kita harus mempersiapkan di internalnya dulu, kemudian
harus mempersiapkan bahan-bahan yang dikeluarkan pada saat rebranding itu
tadi. Karena gini, kalau misalnya perusahaan melakukan rebranding, tapi kalau
akhirnya cuma perubahan visual atau logo saja, itu gak akan efektif sih. Jadi
ketika itu terjadi, masyarakat, target market mereka harus merasakan adanya
perubahan yang siginifikan terhadap produk atau services mereka.
T: Oke, berarti gak cuma sekedar logonya saja, gitu ya.
J: Iya.
T: Kalau dalam rebranding itu, tahapan-tahapan yang dapat terjadi di
dalamnya itu seperti apa?
J: Biasa pergantian logo itu terakhir ya. Pertama itu pasti kita akan
menyiapkan dulu brand barunya seperti apa. Jadi konsep dari brand baru seperti
apa, identity-nya seperti apa. Itu biasanya kita kebanyakan kita lihat dulu nih saat
ini mereka di market itu seperti apa, kemudian baru ditelaah setelah rebranding
ini mereka mau ada di mana, gitu. Jadi penentuan positioning baru, positioning
statement baru, menentukan mungkin values-nya harus berubah, personalities-nya
harus berubah. Ya kemudian menentukan apakah mereka mau atau tidak merubah
essence mereka. Essence itu jadi seperti what the brand stands for. Nah itu
sebenarnya semua dari situ sih, kalau itunya berubah, berarti values, personalities,
positioning, promise-nya mereka semua harus berubah. Nah terus setelah itu jadi,
baru diturunkan ke mungkin kampanye-kampanye advertising atau PR. Jadi
mungkin kalau misalnya ada perusahaan yang benar-benar consumer related
seperti FMCG gitu, mungkin mereka harus memikirkan untuk melakukan
kampanye advertising yang besar untuk supaya rebranding-nya ini gak sia-sia,
seperti itu. Biasa ya, ATL, BTL. Tapi sebelum itu, message-nya itu harus di-craft
nya konsisten, jadi walaupun itu kampanye advertising atau kampanye PR,
message-nya itu harus satu. Misalnya perusahaan ini berubah untuk meningkatkan
taraf hidup orang banyak, misalkan saja ya. Nah itu di advertising-nya harus
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
menunjukkan hal itu, di PR-nya harus menunjukkan hal itu, harus sejalan.
Biasanya pada saat message crafting ini, sebelumnya kita melakukan ya itu tadi,
perubahan visual kalau memang dibutuhkan. Karena memang ada beberapa
perusahaan yang rebranding tanpa melakukan perubahan visual kok, itu ada. Nah
visual ini, kembali lagi harus mencerminkan hal-hal yang sebelumnya diubah,
personality, value, essence, gitu.
T: Biasa kalau rebranding ini sebuah perusahaan itu, gimana sih peran
manajemen dari top management maupun PR-nya gitu dalam menyukseskan
rebranding itu, karena rebranding kan sebenarnya gak dalam waktu yang singkat.
J: Top management atau PR dulu?
T: Top management boleh.
J: Oh oke. Itu tadi sih. Aku bilang kan top management itu sebenarnya
penting banget karena mereka itu the owner of the brand gitu, mereka yang
menge-drive brand ini. Jadi mereka itu pertama, mereka harus bisa dulu benar-
benar menjiwai brand ini. Jadi di dalam masing-masing diri mereka itu harus
benar-benar tahu harus benar-benar mengerti brand-nya sekarang itu gimana. Dan
mereka harus bisa menunjukkan itu ke bawahan-bawahannya seperti yang tadi
aku bilang kan. Karena kalau enggak ada itu, nanti tuh cut off. Jadi yang atas
ngomong apa, yang bawah ngomong apa, yang atas geraknya gimana, yang bawah
geraknya gimana. Kembali algi hasilnya enggak konsisten. Nah kalau sudah
enggak konsisten, itu biasanya rusak sih brand-nya. Nah jadi kalau kamu tanya
sepenting apa, penting banget. Aku bilang lagi kalau mereka adalah driver dari the
brand. Mereka juga adalah penjaga yang ngejagain brand ini arahnya kemana ya
itu mereka.
T: Kalau PR-nya, Pak?
J: Dalam hal ini sebenarnya PR ini lebih perpanjangan tangan ya dari top
management ini. Jadi PR kan sebenarnya bagus untuk err.. kamu pernah lihat
komik yang jelasin soal PR, soal advertising, soal..
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Marketing?
J: Iya marketing, ya. Kalau PR kan itu bagaimana.. itu bagus karena gimana
dari humas ini gak perlu teriak-teriak kalau mereka sekarang sudah bagus gitu
kan. Nah itu menurut aku penting banget karena bisa membuat orang lebih
menerima message yang diinginkan dari top management ini tanpa perusahaan itu
harus ngomong secara terang-terangan.
T: Oke. Sekarang saya ingin menanyakan mengenai rebranding yang
dijalankan oleh Asuransi Jiwasraya. Bagaimana tanggapan Bapak mengenai
rebranding tersebut?
J: Saat ini sebenarnya kalau aku lihat ya, gaungnya masih agak kurang
terasa ya. Karena biasanya itu kalau misalnya sebuah perusahaan melakukan
rebranding kayak yang tadi aku bilang, harus terasa banget tuh komunikasinya
berubah, terasa gitu kalau mereka sudah berubah. Kalau aku lihat saat ini sih itu
belum terlalu terlihat, gitu. Kampanye yang mereka jalankan pun sebenarnya gak
terlalu berjalan juga sih gaungnya, ya gitu.
T: Kalau sebelumnya saya belum memberi tahu, apakah Pak Archie sudah
tahu tentang rebranding yang dijalankan Asuransi Jiwasraya?
J: Sebenarnya enggak ya. Kemarin saya dengar beritanya itu mereka
kerjasama dengan Manchester City ya. Kalau itu saya dengar. Tapi hanya sebatas
itu, gitu. Padahal sebenarnya sayang kan karena kemarin aku baca-baca lagi,
ternyata kegiatan rebranding ini menandakan sebuah milestone penting gitu untuk
perusahaannya, pada saat mereka berhasil menghilangkan hutangnya ya, yang 6,7
triliun itu kan. Nah itu sebenarnya kan bagus banget kan. Itu message yang
menurut aku bisa banget untuk lebih banyak digali. Tapi aku merasa mereka
kurang agresif sih.
T: Tapi kemarin ketika saya mewawancarai pihak Fortune-nya, mereka
memang mengambil timing itu, Pak. Bahwa ketika mereka sudah berhasil
melunaskan hutangnya, kemudian mereka muncul dengan wajah baru. Tapi
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
apakah menurut Pak Archie yang dilakukan.. maksudnya itu kan moment penting
itu apakah kurang digaungkan apa kurang dimanfaatkan, Pak?
J: Nah itu sebenarnya momentumnya sudah bagus banget. Itu kita biasanya
kalau rebranding itu akan sangat baik sekali apabila mengaitkannya dengan
sebuah momentum gitu, misalnya perusahaannya ulang tahun, atau mendapatkan
satu juta pelanggan, atau hal-hal seperti itu lah. Jadi ini sebenarnya merupakan
milestone yang sangat bagus, momentum yang seharusnya bisa digunakan secara
lebih baik lagi. Tapi kalau dari yang aku lihat sih sepertinya kurang digali ya dan
kurang digaungkan, seperti itu.
T: Kalau kira-kira hal-hal yang bisa digali dari itu, salah satu program yang
bisa dilakukan?
J: Misalnya perusahaan melunasi hutangnya.. aku gak tahu ya ini seluruh
hutangnya Jiwasraya atau memang ada hutang-hutang lain. Tapi kalau misalnya
itu.. benar-benar habis ini tuh Jiwasraya free gak ada hutang sama sekali, itu kan
bisa dia mengadakan roadshow ke universitas-universitas untuk memberi tahu
atau mengadakan workshop atau seminar mengenai good governance atau good
management di sebuah perusahaan. Kemudian talkshow di TV misalnya,
kemudian artikel-artikel di majalah bisnis, di media-media relevan lah.
Sebenarnya karena itu setahu saya sih belum ada ya perusahaan yang dari ketika
mereka terkena imbas krisis moneter itu sekarang mereka bebas hutang gitu.
Mereka mungkin salah satu yang pertama gitu. Dan itu jadinya malah kurang.. ya
itu sayang yang kurang digaungkan itu.
T: Tapi sejauh ini sih memang momentum itu hanya dipakai ketika mereka
launching, acara syukuran itu. Dan mereka pasti publikasi di press release seperti
itu, gitu.
J: Nah oke. Press release itu menurut saya sebenarnya itu kan tool PR yang
standar ya. Jadi kita kalau ada melakukan sesuatu jadi sebenarnya kita berdoa
mudah-mudahan media mau menaikkan, memuat gitu ya. Menurut saya
sebenarnya itu bisa lebih digali lagi gitu. Misalnya nih, di dalam perusahannya
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
yang bertanggungjawab menyelesaikan hutang ini siapa, misalnya CEO nya gitu.
Nah itu sangat bisa, mereka mengajak dari media-media untuk misalnya membuat
profil dari CEO nya gitu. Kemudian story page, kemudian menggali dari history
Jiwasraya sendiri yang sudah 155 tahun itu kan sebenarnya panjang juga kan. Dan
kayaknya mereka sekarang paling tua ya di Indonesia. Nah harusnya hal-hal
seperti itu tuh yang dikeluarin, story-story seperti itu. Kemudian nih.. oh,
tergantung juga ya target market mereka sendiri seperti apa. Hmm.. Asuransi
Jiwasraya ya.
T: Kalau misalnya untuk masyarakat yang lebih kekinian gitu mungkin
kurang ngeh dengan nama Jiwasraya.
J: Iya benar. Mungkin juga sebenarnya aku merasa kurang agresif dalam
sales dan marketing nya ya. Nah itu bahkan mereka belum menyentuh kan tuh
kampanye digital yang sekarang tuh hampir semua perusahaan kalau mau
melakukan sesuatu pasti ada digital campaign-nya kan. Aku merasa mereka gak
lakuin itu.
T: Contoh digital campaign itu seperti apa, Pak?
J: Kayak misalnya apa ya.. duh aku gak tahu soal strategi mereka ya. Tapi
misalnya nih waktu Coca Cola ngeluncurin Coke Zero di Indonesia, gitu. Itu ada
kultwit, kuliah tweet di Twitter itu soal bahaya diabetes, soal hal-hal yang relevan
gitu, soal obesitas, seperti itu. Jiwasraya asuransi tertua di Indonesia, kenapa
mereka gak menunjukkan kepemimpinan mereka di dunia asuransi dan finansial
dengan cara mendidik orang-orang mengenai kesehatan finansial, gitu. Karena
sekarang lumayan banyak yang cari ya. “Nih gue punya uang mau diapain ya, atau
aduh.. gue mau pensiun umur segini, gue harus gimana ya,” seperti itu. Aku gak
tahu tuh, 5 tahun yang lalu kan ramai tuh, sampai sekarang sudah mulai turun. Ini
bisa nih market-nya di-grab sama Jiwasraya untuk mereka ke arah sana. Jadi
benar-benar ningkatin old leadership mereka terhadap kesehatan finansial atau
perencanaan finansial. Karena sayang 150 tahun tapi gak terlalu kedengaran juga.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Dan memang ini sih. Rebranding-nya juga memang masih baru banget dan
masih dalam tahap berjalan. Mungkin siapa tahu memang program-program yang
sudah direncanakan ada gitu ya. Dalam rebranding ini Jiwasraya kan partnership
dengan Manchester City Football Club, bagaimana tanggapan Bapak mengenai
ini?
J: Nah ini saya enggak tahu ya. Menurut saya kalau partner-an dengan
entitas tertentu harus benar-benar menyesuaikan dengan target market dari
perusahaan tersebut gitu. Kalau Manchester City di Indonesia, aku baca sih ada 5
juta fans di Indonesia. Tapi 5 juta itu tuh apakah sudah sesuai dengan target
marketnya Jiwasraya gitu.
T: Karena bisa saja ada anak-anak ya..
J: Iya betul. Atau misalnya dari SES tertentu gitu. Mungkin jangan-jangan
mereka yang suka.. 5 juta fansnya ini mereka bukan orang-orang yang
memikirkan mengenai asuransi, karena kalau begitu kan berarti gak ada gunanya.
Atau misalnya dari yang 5 juta ini lebih parah lagi.. mereka benar-benar sudah
orang-orang yang gak butuh asuransi memang, karena mereka sudah orang-orang
yang terlalu tinggi kayak “Ah gue bayar sendiri bisa kok,”. Nah itu kan jadinya,
apa ya, salah penempatan gitu. Nah aku gak tahu sih target mereka siapa dan
apakah sudah in line belum dengan Manchester City, tapi menurut aku kalau
dalam pemilihan endorser, itu harus dilihat dulu sih apakah in line dengan
objektif bisnisnya dari perusahaan itu.
T: Iya tapi ketika memang yang saya wawancarai, mereka mengatakan bahwa
yang pertama yaitu fansnya yang banyak di Indonesia, dan yang kedua, visi misi
perusahaannya gitu, Pak. Nilai-nilai perusahaannya sama. Jadi kalau Manchester
City itu ada keinginan untuk menjadi yang terbaik, sama dengan Jiwasraya ingin
selalu memberikan yang terbaik, gitu. Mungkin mereka memikirkan itu hal yang
sama dan komitmen untuk ke depannya. Tapi kalau misalkan seperti yang Bapak
bilang apakah sudah sesuai dengan target market mereka, memang sepertinya sih
enggak. Karena sejauh ini mereka inginnya brand awareness-nya sebenarnya,
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
Pak. Karena masyarakat yang sekarang kan lebih tahu asuransi yang joint venture
seperti Prudential, segala macam kan. Sedangkan untuk Jiwasraya belum.
Mungkin mereka ingin menggapai target tertentu kali ya.
J: Nah kalau memang begitu.. iya. Penyamaan visi misi penting juga sih.
Value sama personality itu karena ketika sebuah perusahaan, sebuah brand
mengaitkan dengan personality tertentu.. sori.. entitas tertentu, mau itu orang atau
klub bola atau grup band atau apa lah, itu memang harus sesuai sih kalau enggak
balik lagi message-nya gak konsisten. Jadi kalau memang itu sudah sesuai ya
bagus sih. Err.. ya oke. Kalau tujuannya hanya untuk meningkatkan awareness
mungkin bisa ya. Tapi 5 juta itu sebenarnya agak kecil sih, menurut saya ya.
Karena dari.. Indonesia kan 240 juta ya..
T: 250 jutaan.
J: 250 juta orang.. iya. Itu gak sampai 5% ya. Maksudnya kalau memang
mencari awareness kenapa dia gak sama Manchester United misalnya, orang
sudah.. maksudnya lebih besar lagi.
T: Jadi kemarin ada diceritakan sedikit sih, Pak kenapa pada akhirnya mereka
memilih Manchester City. Jadi pertama-tama mereka riset kecil-kecilan gitu. Apa
sih yang disenangi sama masyarakat Indonesia dari semua kalangan kan, dari
kalangan atas sampai kalangan bawah, dan mereka suka satu hal, yaitu football.
Dan kemarin itu juga pas di musim piala dunia itu, Pak. Pertengahan tahun
kemarin. Dan itu lagi nge-hype nge-hype nya kan. Dan itu dikerucutin lagi, apa sih
kalau football itu apa yang paling ng-hype di Indonesia dan dikatakan ternyata
dari fans yang sekian banyaknya makanya akhirnya mereka memilih Manchester
City, terlepas dari memang nilai-nilainya juga sejalan.
J: Cuman kalau mereka sudah riset sih, dan hasil risetnya memang
menunjukkan harus Manchester City sih ya mau gimana lagi gitu. Cuma kalau
saya jadi konsultan saya akan memilih hal yang beda sih.
T: Seperti apa Pak kira-kira? Misalnya musik kah atau opinion leader gitu?
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
J: Itu ya.. susahnya mengaitkan di dalam suatu entitas sih itu. Karena
misalnya nih, tiba-tiba Manchester City tahun depan kalah terus gitu. Itu kan
mereka akan tertarik kan.
T: Dan mereka kontraknya dua tahun.
J: Nah kontraknya dua tahun. Nah itu sih. Saya selalu.. kalau saya hal-hal
kayak gini endorser tuh saya selalu hati-hati sih, karena itu.. kita harus benar-
benar bisa ngeyakinin benar-benar menjaga.. oke. Berarti selama kita kontrak ini
seperti ini, kamu harus perilakunya seperti ini, gitu. Iya, gak tahu ya. Mungkin
kalau aku sih bahkan enggak akan ngegandeng siapa-siapa sih. Lebih ke PR atau
advertising campaign yang aku fokusin.
T: Tanpa partnership berarti?
J: Iya tanpa partnership.
T: Tapi kalau kita ngomong umumnya, partnership dalam rebranding itu
menurut Bapak bagaimana? Apakah itu sesuatu yang bisa nge-hype?
J: Sebenarnya itu lumayan nge-hype sih. Misalnya nih, Nike mereka selalu
ngegandeng champion-champion gitu kan. Tiger Woods, Michael Jordan gitu.
Nah itu berhasil banget karena sesuai dengan essence jiwa dari Nike sendiri
sehingga orang-orang kalau melihat Nike itu selalu menyamakan dengan para
pemenang gitu kan. Dan itu bagus banget sih. Nah kalau bisa serapi itu, itu oke.
Oke banget, itu merupakan hal yang sangat efektif dan sangat mudah dilakukan,
gitu. Tapi masalahnya gini, Nike kan global brand ya. Global brand dan
champion-champion yang mereka ambil global champions juga. Jiwasraya
misalnya, aku ambil contoh Jiwasraya, itu adalah brand lokal. Sedangkan yang
mereka ambil adalah champion dari luar negeri, dan..
T: Relevansinya gitu, Pak?
J: Relevansinya dan itu sih, agak susah untuk mengontrol Manchester City-
nya karena di luar negeri gitu kan. Kita ngomongin dari pragmatisnya saja gitu,
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
dan mungkin aku gak tahu ya. Jiwasraya mungkin bukan salah satu sponsor-nya
Manchester City. Nah seperti itu. Cuma banyak kok brand yang menggandeng
personality tertentu atau entitas tertentu dan akhirnya berhasil. Kayak apa ya..
IM3 dengan si itu apa namanya.. Cherrybelle waktu itu pernah. Terus Ponds
dengan si.. Ponds banyak sih, waktu itu dengan Afgan gitu. Nah itu kan masuk
gitu.
T: Itu maksudnya yang kalau di lokal gitu ya.
J: Iya lokal ke lokal menurut aku lebih gampang dikontrol saja sih.
T: Iya betul.
J: Nah mungkin kalau kamu bisa nanya lagi kenapa milih entitas luar
daripada entitas lokal. Karena kalau cuma dilihat dari visi misinya atau dari
jumlah fansnya gitu aku rasa banyak entitas lokal yang visi misinya sama dengan
Jiwasraya yang terus-terusan ingin jadi terbaik gitu, dan mungkin reach-nya lebih
besar lagi daripada 5 juta orang, gitu. Pasti ada background lain sih.
T: Iya. Kalau menurut Bapak sendiri nih dalam asuransi itu biasa partnership
kira-kira lebih cocok ke yang mana gitu.
J: Oh oke. Khusus untuk asuransi ya.
T: Iya. Mungkin kalau kita lihat Allianz kan dia banyak tuh, misalnya ada
penari lah, atau apa kan dia banyak. Maksudnya kelihatan gitu posisinya.
J: Nah itu balik lagi sih tergantung asuransinya dilihat seperti asuransi apa.
Misalnya dia ingin dilihat sebagai asuransi yang expert atau proffesional gitu,
berarti dia harus ngambil dari kalangan expert atau proffesional gitu. Misalnya
Anies Baswedan gitu. Jadi yang benar-benar nunjukkin kalau saya itu seorang
profesional, saya tahu apa yang saya lakukan, saya meng-endorse brand asuransi
ini. Kalau dia ingin dilihat sebagai asuransi yang err.. misalnya personality yang
ingin dimunculin itu untuk anak muda, have fun, seperti itu ya dia harus cari
endorser yang seperti itu juga. Sebenarnya tergantung personality-nya sih. Karena
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
kalau misalnya kamu tanya khusus untuk asuransi gitu, gak ada sih. Itu bisa siapa
saja.
T: Balik lagi mungkin ke target mereka ya?
J: Nah target mereka, objektifnya mereka apa, dan personality-nya itu in line
nya dengan siapa.
T: Masuk lagi ke rebranding. Biasa kalau PR yang idealnya, peran dan fungsi
PR dalam rebranding itu seperti apa? Apa yang bisa mereka lakukan?
J: Sebenarnya salah satu ujung tombak harusnya PR itu. Jadi kan tergantung
industri ya, kalau FMCG aku mungkin lebih masuk kalau ujung tombaknya itu
advertising. Jadi mereka benaran kampanye iklan gede-gedean, pasang billboard
di mana-mana. Tapi kalau misalnya mungkin perusahaan seperti asuransi, atau
bank, atau.. pokoknya yang gak bisa teriak-teriak itu, PR tuh sebenarnya bagus
banget sih. Jadi pertama mereka harus ngelancarin kampanye ya, bukan cuma satu
event terus berhenti, itu gak boleh, jadi 6 bulan 1 tahun itu harus kontinu. Dan ini
harus direncanain sih. Misalnya bulan pertama event launching-nya, kemudian
dilanjutkan dengan.. atau misalnya sebelum launching pun sudah ada pre-event
gitu, misalnya tadi roadshow di universitas-universitas, kemudian bikin seminar
ngundang seluruh profesional dari industri asuransi dan finansial. Terus sudah
gitu, semuanya lead to mereka launching new brand, ngumumin kalau mereka
sudah bebas hutang. Dan ngumumin kalau mereka sekarang partner-an dengan
Manchester City gitu. Blek. Nah, mereka partner-an sama Manchester City nih,
target mereka adalah.. karena football bisa digunakan saja. jadi misalnya, tadi
mereka bilang sekali ya, siapanya yang mau datang ke sini?
T: Aguero.
J: Aguero nya mau datang ke sini gitu. Menurut aku kalau misalnya partner-
an sama Manchester City, Manchester City-nya aja yang suruh datang ke sini.
Main bola sama PSSI misalnya, sama timnas gitu. Main bola saja sama timnas
gitu kan. Orang datang gratis gak apa-apa gitu, ya sudah itu pasti kan hype-nya
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
ada tuh. Dan sebelum mereka datang ada tuh kampanye kecil-kecilan soal nanyain
orang-orang, gimana pendapat kamu soal apa namanya.. pertandingan yang akan
datang ini. Atau nanya.. ya suruh orang untuk.. aduh sori. Jadi ini di dalam
kampanye ini bisa ada kampanye kecil untuk digital campaign, orang ngirim
video Youtube soal gimana mereka how they feel about Manchester City gitu.
Terus mereka mau ketemu sama siapa, suruh mereka masukin ke Youtube gitu.
Suruh mereka taruh kata-kata apa.. minta ke Jiwasraya untuk temuin gue dong
dengan siapa, gitu. Kan itu nanti hype-nya naik tuh. Nah yang kayak gitu-gitu loh.
Aku gak melihat hal-hal ini dilakukan oleh Jiwasraya gitu. Sayang sih. Jadi
kampanyenya.. aduh.. pokoknya semua resources yang dipunya itu dimanfaatkan
selama 6 bulan atau setahun ke depan ini karna kalau enggak momentumnya
hilang, sayang saja. nah itu kan semua PR tuh, itu bukan advertising atau apa kan.
T: Iya. Tapi sejauh ini sih dikatakan kemarin brand activation-nya lebih
banyak ke advertising gitu Pak. Karena mereka memasang TVC juga, masang di
billboard banyak juga gitu. Perubahan website dengan promo-promo paket
ataupun.. kepada nasabah-nasabahnya.
J: Nah kalau aku lihat, itu agak kurang apa ya.. holistik gitu loh. Mereka
sudah susah-susah nih gandeng Manchester City ini tapi gak dipakai gitu. Mereka
sudah susah-susah nih ngeluarin story mengenai hutang 6,7 triliun itu, tapi gak
dipakai juga. Akhirnya mereka fokusnya cuma ke masyarakat secara general. Aku
rasa bakal menurun sih sama yang dari Prudential, Axa, Allianz. Karena mereka
berbuat yang sama gitu. Kalau iklan, mereka ada iklan juga. Billboard mereka ada
billboard juga. Penawaran-penawarannya mereka juga ada gitu, jadi sama saja
bohong.
T: Jadi gak ada bedanya ya. Tapi di sini, kemarin ternyata dalam melakukan
rebranding itu sebenarnya lebih ke divisi marketingnya, Pak. Jadi humasnya
belum terlalu efektif di dalam perusahaan. Jadi tim revitalisasi brand yang
diketuai oleh head marketing partnership sama consultant, akhirnya dirumuskan
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
seperti itu. Menurut bapak ada tidak sih dampaknya pada akhirnya rebranding ini
lebih befokus ke produk-produk yang di jual.
J: Oh gitu ya. Jadi rebranding ini adalah inisiatif dari..
T: Enggak. Jadi sebenarnya inisiatifnya dari manajemen, cuman yang lebih
banyak berperan secara teknisnya marketing gitu, Pak.
J: Harusnya iya sih kalau kayak gitu. Karena kalau marketing kan mikirnya
pasti akan selalu gimana caranya nge-reach market kan. Iya sih.. harusnya gini.
Kalau rebranding itu harusnya kalau dari kita ya, dari kita biasanya itu, misalnya
ada perusahaan yang meng-engage DM-ID untuk rebranding, kita akan bilang
kalau, “Oke. Tapi yang jadi owner dari project ini adalah BOD-nya, bukan dari
marketing atau dari PR atau dari sales,” gitu, enggak. Jadi BOD-nya own project
ini, jadi marketing dan humasnya kerja bareng. Jadi kalau enggak ya akan kayak
gini, timpang sebelah. Yang satu cuma mementingkan marketingnya, kalau kita
ikutin PR-nya cuma mementingkan PR-nya saja. padahal dua-duanya harus jalan
bareng sih.
T: Oke. Kemarin juga ketika saya tanyakan gimana sih program dari
humasnya ada apa saja, gitu kan. Dan ketika ditanyakan, Ibu nya menjawab
memang lebih banyak di-handle oleh marketing gitu. Mungkin ketika pada acara
launching-nya, humasnya lebih ke media relations gitu.
J: Iya ya. Ini menurut aku kesalahan besar sih dari banyak perusahaan
sebenarnya, mengandalkan humas hanya untuk media relations. Padahal humas
kan namanya hubungan masyarakat ya, media relations itu cuma salah satu tool-
nya saja untuk me-reach ke masyarakat. Tapi harusnya mereka gak lupa kalau
saat ini sudah banyak banget channel yang bisa dipakai untuk nge-reach langsung
ke masyarakat tanpa harus dengan media, gitu. Kayak aku bilang digital
campaign lah, mereka bisa ngundang community-community. Kan banyak tuh,
bikin mass movement.. masih terlalu tradisional sih menurutku kalau cuma
ngandelin humas untuk media relations gitu, sayang saja. Sayang resources-nya
juga.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
T: Apakah menurut Bapak sebenarnya kalau humas di pemerintahan itu lebih
terbatas perannya daripada humas di korporat?
J: Sebenarnya enggak sih. Balik lagi tergantung perusahannya ya. Aku dua
kali kerja dengan beberapa BUMN tuh mereka sudah bisa menggunakan
humasnya dengan strategis dan efektif gitu. Cuma mungkin di Jiwasraya belum
kali ya.
T: Mungkin nanti setelah rebranding ini ada strukturisasi gitu, Pak dan
fungsinya bisa lebih maksimal.
J: Cuman ini sih, kebanyakan orang memang gak tahu sih kalau humas bisa
dipakai selain media relations kan, sayang aja gitu. Kamu PR ya?
T: Iya aku PR. Kurang lebih juga sudah banyak belajar teori dan konsepnya
sih, mungkin kita bisa tahu kerjanya apa saja. Tapi balik lagi kebanyakan memang
sih masih publisitas lewat media.
J: Iya itu sayang banget. Padahal dulu humas mulainya bukan media
relations. Kamu tahu Bernays itu gak sih? Bernays? Jadi dia itu saudaranya
Sigmund Freud. Jadi dulu tuh ada salah satu psikolog pertama di dunia lahm
namanya Freud. Dia itu punya saudara namanya siapa Bernays gitu, lupa deh. Jadi
dia dideketin sama perusahaan rokok. Terus perusahaan rokok ini bilang, ini dulu
ya.. tahun 40an atau 50an gitu. Terus perusahaan rokok ini nanya, kita itu pingin
ningkatin customer dari cewek.. saat ini kita kebanyakan consumer kita itu dari
pria, kita pingin naikin yang wanitanya gitu. Gimana caranya ya? Terus mikir lah,
gitu. Akhirnya kemudian dia bikin.. jadi dulu di New York tuh ada yang namanya
parade gitu, jadi itu semua keluarga-keluarga New York anak ceweknya yang
umurnya baru mau 18 itu diparadein di jalan-jalan di New York gitu. Nah dia
ngedeketin beberapa orang dari keluarga ini, anak-anak ceweknya itu dibilang
nanti pada waktu parade, kalian ngerokok gitu. Ya sudah jadi pada waktu mereka
parade itu, akhirnya mereka ngeluarin lah rokok, akhirnya mereka ngerokok di
jalan ketika parade gitu. Ya sudah jadi mereka dipandang sebagai.. jadi semua
cewek itu mau lah kayak mereka, nah jadi gara-gara itu mulailah naik penjualan
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
rokok ke kalangan wanita. Terus sejak saat itu, cewek ngerokok itu diasosiasi
sebagai cewek yang modern, cewek yang kuat, cewek yang kayak gitu loh. Ya
sudah, sebenarnya PR itu mulainya dari situ. Itu mungkin bisa dibilang kampanye
PR paling terstruktur pertama di dunia, waktu itu di Amerika. Ya sudah, menurut
aku sayang saja sih kalau sekarang kita dibilang sebagai media relations.
T: Oke lanjut ya Pak. Dalam melakukan rebranding nih, tolak ukur apa sih
dalam menilai kesuksesannya?
J: Ehm Oke. Rebranding itu bukan, gak kayak kampanye advertising atau
PR yang result-nya tuh bisa dilihat setelah selesai kampanye. Rebranding itu
biasanya tuh long term. Jadi setahun tuh minimal, bisa dua atau tiga tahun baru
kelihatan hasilnya. Jadi kalau kamu tanya hasil apa, itu balik lagi tergantung
objektifnya. Pada saat kita memulai kampanye rebranding, atau melakukan
rebranding, itu kan pasti kan kita tanya, objektifnya apa. Misalnya untuk
ningkatin awareness gitu, atau untuk meningkatkan relevansi, atau kalau kita ada
offering baru gitu. Kalau sudah kayak gitu ya, kita tinggal lihat saja sih sepanjang
perjalanannya ini, itu sudah teraih belum, mulai dari awareness-nya naik kah, atau
masyarakat kemudian berubah gak pandangan atau perception-nya, atau apakah
bisnisnya naik itu sales-nya seperti itu, jadi tergantung objektifnya apa di awal.
T: Iya karena setiap perusahaan beda-beda ya.
J: Iya kan karena bisa saja nih mereka tujuannya ningkatin sales, tapi
ternyata yang naik tuh awareness-nya, semua orang pada tahu, tapi gak ada yang
beli-beli, berarti sama saja bohong kan, berarti gagal, gitu.
T: Oke deh, Pak. Kurang lebih itu yang saya tanyakan. Mungkin kalau masih
ada kekurangan, atau ketika saya sudah di-update data dari Jiwasraya, mungkin
akan saya tanyakan lewat e-mail ya, Pak.
J: Sip! Boleh.
T: Kalau gitu terima kasih atas waktunya, Pak Archie.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
PROPOSAL BISNIS DAN OUTLINE PROGRAM KOMUNIKASI
JIWASRAYA 2014
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
I. Latar Belakang
Berkembangnya industri asuransi jiwa di Indonesia seiring dengan munculnya
perusahaan-perusahaan asing seperti Allianz, AXA, Manulife, Prudential yang turut
meramaikan dunia asuransi saat ini. Jiwasraya yang merupakan salah satu pelopor
asuransi di Indonesia, mengalami penurunan dalam segi brand image; Jiwasraya
menduduki peringkat ke-7 di dalam survey TBI (Top Brand Index). Prudential Life
Insurance dan Bumiputera menduduki peringkat satu dan dua.
Berdasarkan hasil analisa tim Fortune Indonesia Tbk, salah satu masalah yang
dihadapi Jiwasraya adalah brand image. Jiwasraya dipersepsikan sebagai perusahaan
yang kurang modern, sehingga banyak konsumen atau calon konsumen memilih
produk asuransi dari perusahaan lain.
Fortune Indonesia telah merencanakan rangkaian program komunikasi, untuk
mengubah persepsi khalayak terhadap Jiwasraya. Program ini bertujuan untuk
membangun positive brand image bagi Jiwasraya sekaligus meningkatkan performa
Jiwasraya dari segi bisnis.
II. Usulan Strategi & Perubahan logo
Sebagai salah satu perusahaan asuransi pertama di Indonesia, dengan 154 tahun
pengalaman menjadikan Jiwasraya perusahaan asuransi dan perencanaan investasi
yang paling berpengalaman. Hal tersebut bisa menjadi USP (Unique Selling Point)
dari Jiwasraya, sekaligus menjadi negative point. Publik dapat mempersepsikan
Jiwasraya sebagai perusahaan yang kurang modern dan “old-fashioned”.
Persepsi tersebutlah yang penting dan harus selalu dikelola dengan benar dan
konsisten. Salah satu langkah awal agar Jiwasraya tetap terlihat modern & up-to-date
adalah perubahan logo dan brand rejuvenation.
II.A Tujuan Perubahan logo & Brand Rejuvenation:
1. Merejuvenasi persepsi brand Jiwasraya sebagai perusahaan yang inovatif dan
memiliki kredibilitas tinggi di bidangnya
2. Menyalakan kembali semangat dan kebanggan karyawan dan agen Jiwasraya
3. Perubahan logo juga dapat membuat Jiwasraya sebagai perusahaan asuransi
modern yang up-to-date dengan kondisi market yang dinamis pada saat ini
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
II.B Strategi Brand Endorsement dengan Manchester City
Langkah berikutnya yang direkomendasikan pihak Fortune untuk Jiwasraya adalah
untuk bekerja sama dan melakukan sponsorship bersama Manchester City Football
Club. Sebuah klub bola, yang sudah memiliki brand equity dan positive brand image
dikenal diseluruh dunia. Langkah ini akan otomatis melambungkan nama Jiwasraya,
dimana Jiwasraya akan menjadi official partner dari Manchester City.
Fortune Indonesia juga akan mendetilkan, rincian program-program yang dapat
dilakukan Jiwsraya bersama Manchester City Football Club, sebagai berikut:
- Pengembangan logo baru, brand book, brand guidlines
- Sosialisasi Internal
- Peluncuran Publik
- Aktivasi Segi Bisnis
Untuk memulai komunikasi baru Jiwasraya dan Manchester City, tim Fortune
mengusulkan tema komunikasi baru yakni “Bersama kita bangun masa depan”.
Tema tersebut merupakan penggabungan dari Visi dan Misi kedua perusahaan.
Dimana kedua perusahaan merupakan perusahaan terdepan yang terus berinovasi
untuk membangun masa depan.
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
III. Rebranding
Pemahaman dan Pembelajaran
Tujuan: Mengetahui secara langsung mengenai proses bisnis, etos bekerja dan nilai-nilai yang
meliputi dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari perusahaan
Nara sumber: Segenap direksi, manajemen, karyawan dan para agen
Kegiatan yang dilakukan:
• Riset
• Wawancara
• Kuesioner
Pengembangan Kembali
Tujuan: Meramu hasil temuan menjadi serangkaian rumusan yang akan menjabarkan
perubahan yang dilakukan
Kegiatan yang dilakukan:
• Perumusan Visi dan Misi baru perusahaan
• Perumusan Nilai-nilai baru perusahaan
• Perumusan strategi positioning dan key message
• Pembuatan logo baru dan arsitektur brand secara keseluruhan
Persiapan Pengaplikasian
Tujuan:
Pengaplikasian rumusan menjadi sebuah identitas baru perusahaan
Kegiatan: Perumusan identitas brand menjadi buku panduan brand
• Pembuatan identitas visual, palet warna, arahan fotografi, cara bertutur
dan template utama dari identitas perusahaan
• Pembuatan arahan pengaplikasian identitas perusahaan
IV. Sosialisasi Internal
Peran Strategis : Menularkan nilai dan semangat baru kedalam seluruh unsur
perusahaan
Tujuan :
Membangun pemahaman dan dukungan terhadap rebranding Jiwasrata dan
perilaku yg terkait
Tercapainya target kinerja Jiwasrata
Menciptakan word of mouth yang positif dan mendukung
Menyesuaikan paradigm internal dengan kebuttuhan pembangunan brand
Internalisasi budaya dan perilaku : Cara hidup jiwasraya
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
Tahapan Sosialisasi Internal
Pre Launch
• Memberikan informasi dari manajemen mengenai sejarah logo Jiwasraya yang
saat ini dipakai dan nilai perusahaan yang sekarang diterapkan serta
pencapaiannya
• Memberikan teaser mengenai logo dan nilai baru perusahaan kepada seluruh
warga Jiwasraya
• Memberikan gambaran mengenai perjalanan yang akan dijalani perusahan
melalui perubahan/rebranding
• Berisi testimoni employee dan manajemen mengenai kesan branding
Jiwasraya saat ini dan ekspektasi akan rebranding
Launch
• Menampilkan brand (logo dan nilai perusahaan) terbaru kepada seluruh warga
• Memberikan informasi dari manajemen mengenai silsilah/makna arti logo dan
nilai baru perusahaan serta penjabarannya
• Memberikan gambaran mengenai penerapan brand baru
• Berisi testimoni employee dan manajemen mengenai kesan branding
Jiwasraya terbaru
• Melakukan sosialisasi brand book (buku panduan brand)
• Membuat mekanisme pelaksanaan sosialisasi buku panduan brand pada setiap
level melalui beragam sarana komunikasi
• Melakukan Pelatihan bagi para managers baik pusat maupun regional
mengenai penjabaran dan aplikasi buku panduan brand
• Melakukan evaluasi pelaksanaan konsep sosialisasi buku panduan brand
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
III. Peluncuran Publik
Peran Strategis
Menunjukan nilai, semangat baru beserta komitmen perusahaan kepada khalayak luas
Aktifitas
Membangun Image
Acara peresmian kerjasama dengan bintang Man City
TVC
Print Ad
Penyebarluasan Berita
Konferensi Pers
Rilis Media
Media Monitoring
Tujuan
Menampilkan identitas dan semangat baru perusahaan kepada khalayak umum
Undangan: 100 media dari media cetak, digital dan TV nasional
Kegiatan yang dilakukan:
1. Konferensi pers :
Event khusus yang menggambarkan kerjasama dengan Manchester City serta
semangat baru perusahaan
2. Pengumuman Kerjasama MCFC
Mengumumkan kepada khalayak ramai mengenai kerjasama Asuransi Jiwasraya
dengan Manchester City Football Club
Konten Acara:
Kehadiran 2 orang pemain Manchester City beserta trophy yang
dimenangkan
Kehadiran perwakilan regional dari MCFC
Video greetings dari pemain bintang dan pelatih MCFC (to be confirmed)
Penyerahan secara simbolis jersey MCFC
3. Iklan Televisi
Mengkomunikasikan spirit baru Jiwasraya “Bersama Kita Bangun Masa Depan”
yang sejalan dengan spirit yang dimiliki Manchester City, sebagai pedoman yang
harus di implementasikan untuk mewujudkan Jiwasraya sebagai perusahaan
Asuransi terkemuka yang terpercaya yang memberikan solusi bagi kebutuhan
asuransi dan perencanaan keuangan, untuk membangun masa depan bersama.
Kontent dari Iklan Televisi akan menggambarkan nilai-nilai dan spirit baru
Jiwasraya dan nilai-nilai juga spirit yang dimiliki oleh Manchester City sehingga
partnersip keduanya menghasilkan sinergi untuk membangun masa depan
Indonesia
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
IV. Aktivasi Segi Bisnis
Peran Strategis
Mengkonversi nilai, semangat dan komitmen perusahaan guna mencapai tujuan bisnis
perusahaan
1. Aktivasi Agen
Branding Agen
Program Agen
Reward Agen
Branding Agen
• Tujuan: Membangun rasa bangga atas identitas baru perusahaan dan
kerjasamanya dengan MCFC
• Para agen adalah ujung tombak dari perusahaan sekaligus menjadi antar
muka dalam menemui pelanggan
• Perlu membangun rasa bangga dan cinta terhadap identitas baru Jiwasraya
dan kerjasamanya dengan MCFC
• Melengkapi mereka dengan perlengkapan agen seperti kartu identitas,
seragam, kartu nama, map dan perlengkapan lainnya yang menanmpilkan
logo baru Jiwasraya dan MCFC
• Diharapkan desain baru ini nantinya akan mampu menarik perhatian agen
baru berusia muda
Program Agen
• Tujuan: Memberikan inspirasi bagi para agen dan karyawan dalam
mencapai target mereka
• Mekanisme program agen ini adalah hadiah langsung berdasarkan
akumulasi poin yang didapatkan oleh agen
• Guna mengembangkan bisnis perusahaan maka agen bisa mendapatkan
poin dari:
• Pencapaian target penjualan polis
• Program Referensi: Agen get agen
Reward Agen
• Tujuan: Memberikan penghargaan kepada segenap agen atas pencapaian
target mereka
• Sebagai penghargaan para agen berprestasi perusahaan akan memberikan
“a money can’t buy trip” ke Etihad Stadium Manchester
• Pada perjalan ini, selain bisa menonton MCFC secara langsung, mereka
juga akan mendapatkan pengalaman VIP sebagai tamu MCFC, mask
kedalam tunnel untuk melihat pemain secara langsung, hingga turun ke
pinggir lapangan
• Selain itu mereka juga akan mendapatkan voucher untuk berbelanja aneka
merchandise di City Store
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
2. Aktivasi Konsumen
Event Roadshow
Promo Konsumen
Acara Komunitas
Aktivasi Konsumen
• Tujuan: membuat produk dan identitas baru Jiwasraya menjadi lebih
menarik baik untuk pelangan lama maupun pelangan potensial
• Selama masa kontrak, Jiwasraya diperbolehkan menggunakan logo
kerjasama dengan MCFC disemua materi komunikasi
• Selain merchandise bertanda-tangan pemain yang diberikan oleh pemain,
Jiwasraya juga diperbolehkan untuk memproduksi merchandise dengan
menggunakan logo kerjasama (desain harus disetujui oleh MCFC)
• Materi collateral dan merchandise ini dapat digunakan sebagai hadiah
untuk program akuisisi konsumen
Promo Konsumen
• Tujuan: membuat produk dan identitas baru Jiwasraya menjadi lebih
menarik baik untuk pelangan lama maupun pelangan potensial
• Sebagai hadiah program promo konsumen kits akan mengundi nomor polis
dan menghadiahi para konsumen dengan trip ke Etihad Stadium,
Manchester
• Selain menonton pertandingan secara langsung, konsumen juga akan
diajak mengunjungi tempat latihan dan bertemu pemain-pemain MCFC
dan ambassador klub
• Kita juga dapat mengundang media untuk meliput seluruh perjalanan
konsumen
Acara Komunitas
• Tujuan: Mewujudkan semangat bangun masa depan
• Dalam rangka perwujudan semangat baru perusahaan dalam membangun
masa depan, adalah tugas Jiwasraya untuk memberdayakan masyarakat
dalam mempersiapkan masa depan
• Jiwasraya akan menfasilitasi sebuah kompetisi ide inovasi untuk generasi
muda. Ide yang diajukan boleh mengenai apa saja asal mempunyai visi
untuk membangun masa depan
• Beberapa finalis terpilih akan mendapatkan kesempatan dan dana untuk
mewujudkan ide mereka melalui sebuah prototipe
• Pemenang adalah mereka yang memiliki ide dan implementasi terbaik
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
V. Timeline
VI. PERKIRAAN BUDGET
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015
September 2011 - presentUniversitas Multimedia NusantaraMajor: Public Relations (7th Semester)Cumulative GPA: 3.77July - September 2014Internship in PT Citilink IndonesiaCorporate Communication DivisionJuly 2008 - June 2011SMA St. Kristoforus IIScience Program
Strategi Public..., Jessica, FIKOM UMN, 2015