keanekaragaman hayati

126

Upload: krisnasuryanti

Post on 15-Aug-2015

56 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keanekaragaman hayati
Page 2: Keanekaragaman hayati

KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY)

Page 3: Keanekaragaman hayati

Prinsip-prinsip klasifikasi organisme

Sistem klasifikasi makhluk hidup

Tata nama binomial

Keanekaragaman hayati

Page 4: Keanekaragaman hayati

A. Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati atau biodiversity, adalah semua kehidupan di atas bumi ini  baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup.

Termasuk didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang  berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan lainnya

X

Page 5: Keanekaragaman hayati

B. Tingkat keanekaragaman hayati1. Keanekaragaman hayati tingkat gen Ialah variasi atau perbedaan sifat dan penampilan individu-

individu dalam satu varietas atau antar varietas dalam satu spesies.

Perbedaan tersebut disebabkan oleh susunan gen. Perbedaan tersebut berupa penampakan satu sifat atau secara

keseluruhan, sehingga menghasilkan variasi pada suatu spesies.

X

Page 6: Keanekaragaman hayati

2. Keanekaragaman hayati tingkat jenis Ialah variasi atau perbedaan sifat dan penampilan antar

individu yang berbeda spesies dalam satu famili. keanekaragaman hayati terbentuk karena perbedaan struktur

dan jumlah gen, perbedaan habitat dan cara hidup. Dapat dilihat antara lain ciri-ciri fisiknya , seperti :• Bentuk dan ukuran tubuh• Warna• Dan kebiasaan hidup Contohnya• famili Fellidae : kucing, harimau, singa• famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang

panjang, kacang kapri

X

Page 7: Keanekaragaman hayati
Page 8: Keanekaragaman hayati

3. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem

keanekaragaman hayati tingkat ekosistem ditandai dengan adanya variasi makhluk hidup berbeda-beda. Keanekaragaman ekosistem terjadi karena adanya perbedaan komponen abiotik suatu lingkungan yaitu :

• Letak garis lintang dan bujurnya• Ketinggian tempat• Iklim• Kelembaban• Suhu• Kondisi tanah

X

Page 9: Keanekaragaman hayati

1. Faktor Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang adalah sebuah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di Bumi

terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan)

Garis bujur menggambarkan lokasi

sebuah tempat di timur atau barat Bumi dari sebuah

garis utara-selatan

• Garis yang membagi wilayah-wilayah di setiap belahan bumi menyebabkan adanya perbedaan iklim

• Akibat dari adanya perbedaan iklim tersebut akan ada perbedaan musim

• Akibat dari adanya perbedaan musim akan ada perbedaan suhu, temperatur dan kelembapan

• Akibat dari adanya perbedaan tersebut, hewan dan tumbuhan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat hidupnya

• Akibatnya, lahirlah perbedaan-perbedaan fisik di satu tempat dengan tempat yang lain walaupun jenisnya sama

Page 10: Keanekaragaman hayati

2. Faktor Ketinggian Tempat

Semakin tinggi suatu tempat, suhunya akan semakin rendah

pula

Hewan : tidak semua hewan dapat hidup ditempat dengan suhu yang rendah dan tidak semua hewan dapat hidup ditempat dengan suhu yang tinggiContoh : beruang kutub dapat hidup ditempat dengan suhu rendah dan tidak dapat hidup ditempat dengan suhu tinggi

Tumbuhan : tidak semua jenis tumbuhan dapat tumbuh ditempat dengan suhu yang rendah bahkan apabila suhu sangat rendah tidak akan ada tubuhan yang mampu hidup dan tidak semua jenis tumbuhn dapat tumbuh ditempat dengan suhu tinggiContoh : Kaktus dapat hidup ditempat dengan suhu tinggi

Page 11: Keanekaragaman hayati

2. Faktor Ketinggian Tempat

Semakin tinggi suatu tempat, suhunya akan semakin rendah

pula

HewanPerbedaan suhu yang ada terkadang membuat hewan harus mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.Adaptasi lingkungan inilah yang membuat kita dapat menemukan jenis hewan yang sama tapi berbeda ciri-cirinya.

TumbuhanPerbedaan suhu yang ada terkadang membuat tumbuhan harus mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.Adaptasi lingkungan inilah yang membuat kita dapat menemukan jenis tumbuhan yang sama tapi berbeda ciri-cirinya.

Page 12: Keanekaragaman hayati

3. Iklim Iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata di suatu tempat yang luas dalam waktu yang lama

Tropis Subtropis

o Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan fauna berbeda pulao Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragaman flora dan fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah guruno Daerah gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit menyebabkan daerah ini sangat minim jenis flora dan faunanya. Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut

Page 13: Keanekaragaman hayati

4. Kelembapan

Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya

terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang tinggi.

Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut.

a) Xerophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan hidup yang kering atau gersang (kelembapan udara sangat rendah), seperti kaktus dan beberapa jenis

rumput gurun.b) Mesophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembap,

seperti anggrek dan jamur (cendawan).c) Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah,

seperti eceng gondok, selada air, dan teratai.d) Tropophyta, yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan

musim kemarau dan penghujan. Tropophyta merupakan flora khas di daerah iklim muson tropis, seperti pohon jati

Page 14: Keanekaragaman hayati

5. Suhu

Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau

optimal, serta tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi

yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis.

Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan

organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala bagi makhluk hidup.

Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi

topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun,

dan vegetasi pegunungan tinggi.

Page 15: Keanekaragaman hayati

6. Kondisi Tanah

Tanah merupakan tempat hidup seluruh kehidupan. Sebagian besar zat penyusun tubuh makhluk hidup berasal dari tanah. Oleh sebab itu tak mungkin

ada kehidupan tanpa adanya tanah. Tanah yang subur yang mampu menyediakan kebutuhan organisme (tumbuhan). Tanah secara fisik dan kimiawi

merupakan hasil proses destruksi dan konstruksi berbagai komponen lingkungan, seperti batuan dan bahan organik. Pembusukan dan pelapukan merupakan contoh proses destruksi, pembentukan mineral baru merupakan

hasil proses konstruksi. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan. Kualitas tanah bisa dilihat dari derajat keasaman (pH), tekstur (komposisi partikel tanah), dan kandungan

garam mineral atau unsur haranya

Page 16: Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem terdiri dari:

Ekosistem hujan tropis• Disini jenis tumbuhan bermacam-macam

dan tumbuhan yang khas ialah tumbuhan epifit, seperti anggrek. Tumbuhan pemanjat seperti liana dan rumput. Hewan yang ada antara lain kera dan burung. Contoh ekosistem hujan tropis di Kalimantan

X

Page 17: Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem terdiri dari:

Ekosistem lumut• Ekosistem ini terdapat didaerah bersuhu

rendah, seperti daerah kutub, pegunungan, tumbuhan yang ada didominasi oleh lumut dan hewan-hewan yang ada beradaptasi dengan bulu-bulu yang tebal.

X

Page 18: Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem terdiri dari:

Ekosistem padang rumput• tumbuh-tumbuhan yang mendominasi

adalah rumput, dengan curah hujan yang sedikit, biasanya berada ditempat ketinggian 3.600 m sampai 4.100 m diatas permukaan laut. Hwan-hewan yang ada seperti mamalia besar, herbivora dan karnivora.

X

Page 19: Keanekaragaman hayati

X

Ekosistem Pantai•Ekosistem pantai didominasi oleh formasi pes caprae dan formasi barringtomia yang berbentuk pohon atau perdu. Hewan yang ada antara lain kepiting, serangga, dan burung pantai.

Page 20: Keanekaragaman hayati

X

Ekosistem Padang pasir• Tumbuhan yang ada adalah tumbuhan yang mempunyai cadangan air didalam batangnya , seperti kaktus, karena ekosistem ini berada didaerah yang panas dan curah hujan yang sangat sedikit. Contoh ekosistem padang pasir di Afrika

Page 21: Keanekaragaman hayati

X

Ekosistem TaigaEkosistem taiga dapat ditemukan di daerah Kanada, sebagian Alaska. Suhunya dapat berada dibawah 0oC selama 6 bulan. Pepohonan yang hidup pada ekosistem ini seperti konifer dan sejenisnya. Contoh ekosistem taiga di alaska

Page 22: Keanekaragaman hayati

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup •Klasifikasi Makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup yang mempunyai ciri dan sifat yang sama, dimasukkan ke dalam satu kelompok.•Bila dalam persamaan ditemukan perbedaan ciri dan sifat, maka dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil, •Sehingga akan diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda.•Pengelompokkan hasil klasifikasi pada tingkat tingkat yang berbeda atau pada takson yang berbeda disebut taksonomi

X

A.PRINSIP-PRINSIP KLASIFIKASIMAKHLUK HIDUP

Page 23: Keanekaragaman hayati

Sistem klasifikasi berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga yaitu:1. sistem buatan2. sistem alami3. sistem filogenik

X

Sistem Klasifikasi

Page 24: Keanekaragaman hayati

Sistem Buatan (Artifisial) mengutamakan tujuan praktis dalam ikhtisar dunia makhluk hidup.Klasifikasi buatan diperkenalkan oleh Carollus Linnaeus (1707-1778).Dasar klasifikasi adalah ciri morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan makhluk hidup (bentuk dan ukurannya).Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada pohon, semak, perdu, dan gulma.Berdasarkan tempat hidup, dapat dikelompokkan hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup di darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk hidup yang digunakan sebagai bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan

X

Sistem Buatan

Page 25: Keanekaragaman hayati

Klasifikasi makhluk hidup yang menggunakan system alami menghendaki terbentuknya takson yang alami.Klasifikasi ini dikemukakan oleh Aristoteles pada tahun 350 SM.Klasifikasi ini didasarkan pada sistem alami, artinya suatu pengelompokan yang didasarkan pada ciri morfologi/ bentuk tubuh alami, sehingga terbentuk takson-takson yang alami.Misalnya hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan tidak berkaki, dan sebagainya.Pada tumbuhan misalnya tumbuhan berdaun menyirip, tumbuhan berdaun seperti pita, dan sebagainya.

X

Sistem Alami (natural)

Page 26: Keanekaragaman hayati

Sistem klasifikasi ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson yang satu dan yang lainnya sekaligus mencerminkan perkembangan makhluk hidup (filogenik)Diperkenalkan oleh Charles Darwin (1859). Makin dekat hubungan kekerabatan maka makin banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson.Semakin sedikit persamaan maka makin besar perbedaannya, berarti makin jauh hubungan kekerabatannya.•Misalnya, gorila lebih dekat kekerabatannya dengan orangutan dibandingkan dengan manusia. Hal itu didasarkan pada tes biokimia setelah ilmu pengetahuan berkembang pesat, terutama ilmu pengetahuan tentang kromosom, DNA, dan susunan protein organisme.

X

Sistem Modern (Filogenetik)

Page 27: Keanekaragaman hayati

Sistem Klasifikasi Dua Kingdom

KINGDOM CIRI-CIRI CONTOH

TUMBUHAN (Plantarum)

Hewan ( Animalia )

Berdinding selBerklorofilberfotosintesis

Tidak berdnding selTidak berklorofilDapat bergerak bebas

BakteriJamur

ProtozoaMolluscaPoriferaAntropodaEchinodermatachordata

Penemu sistem ini adalah ilmuwan yang bernama Aristoteles (Yunani).Pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut.

Page 28: Keanekaragaman hayati

Penemu sistem kingdom ini adalah Ernest Haekel (Jerman) tahun 1866, pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut:

X

Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom

Kingdom Ciri-ciri contohProtista

Plantae

Animalia

Bersel satu ( multiseluler sederhana )

Bedinding selBerklorofilBerfotosintesis

Tidak berdinding selDapat bergerak bebas

Bakteri

AlgaJamurLumutPaku

Protozoachordata

Page 29: Keanekaragaman hayati

Penemu sistem ini ialah Herbert Coopeland.Pengelompokan makhluk hidup tersebut berdasarkan struktur sel yang dibedakan antara sel eukariotik, yaitu sel yang memiliki selaput inti, dan sel prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki selaput inti. Keempat kingdom itu antara lain:

X

Sistem Klasifikasi Empat Kingdom

Kingdom ciri-ciri contohMonera Memiliki inti tanpa

membran (prokarion )BakteriGanggang biru

protista Bersel satu EuglenaParameciumamoeba

Plantae

Animalia

BerfotosintesisBerklofil

Dapat bergerak bebas

Ganggang

Protozoa sampai chordata

Page 30: Keanekaragaman hayati

R.H. Whittaker pada tahun 1969 mengelompokkan organisme menjadi lima dunia berdasarkan :

X

Sistem Klasifikasi Lima Kingdom

kingdom Ciri-ciri contohmonera Prokariotik

Bersel satumikroskopis

Semua bakteri dan ganngang hijau

Protista

Fungi

Plantae

animalia

Organisme bersel satu

EukariotikTidak berklorofil

BerfotosintesisBerklorofil

Dapat bergerak bebas

EuglenaParameciumAmoeba

MucorJamur tiramSaccaromyces

Ganggang

Protozoa sampai chordata

Page 31: Keanekaragaman hayati

Sistem ini menganut bahwa virus dimasukkan dalam kingdom tersendiri.•oleh karena itu tingkatan klasifikasi ada enam kingdom:Archaea , Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, Animalia.

X

Sistem Klasifikasi Enam Kingdom

Page 32: Keanekaragaman hayati

Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah.Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.1.Pencandraan (identifikasi) Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.2.Pengelompokansetelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson. 3.Pemberian nama taksonselanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.

X

Proses Klasifikasi

Page 33: Keanekaragaman hayati

Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: 1.mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya: hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya 2.setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut:•Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus.•Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson •Famili:Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson •Ordo:Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson •Kelas:Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson •filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan). Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup.

X

Langkah Klasifikasi

Page 34: Keanekaragaman hayati

Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:

X

kingdom

Divisio (tumbuhan), filum ( hewan)

Class

Ordo

Famili

Genus

spesies

KEKERABATAN SEMAKIN DEKAT

KEKE

RABATAN SE

MAKI

N JAUH

Page 35: Keanekaragaman hayati

Hirarki Taksonomi adalah tingkatan pembagian-pembagianidentifikasi pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi.Contoh hirarki taksonomi : Domain : Eukarya Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Passeriformes Famili : Fringilidae Genus : Geospiza Spesies : Geospiza mangnirostris ( B. Tinch ). Nama ilmiah : Geospiza magnirostris B

X

Hirarki Taksonom

Page 36: Keanekaragaman hayati

binomial berarti 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari system taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies.Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan.Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera diterapkan untuk bakteri pula.

X

Tata nama binomial

Page 37: Keanekaragaman hayati

Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet ).genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya. Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase)nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil)Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik) Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies. Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan Singkatan "cf." (dari confer ) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. •Contoh: Corvus cf. splendens berarti "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini". Bila nama penunjuk jenis pada tumbuhan lebih dari dua kata , kedua kata tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung.•Contoh: Hibiscus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis.

X

Page 38: Keanekaragaman hayati

Cara Pemberian Nama Kelas, Bangsa, Famili dan SpesiesNama kelas : nama genus + nae Contoh . Kelas : MonocotyledonaeNama ordo : nama genus + ales Contoh Ordo : Zingiberales Nama famili : nama genus + aceae Contoh contoh Famili :Zingiberaceae Nama Genus Contoh : Zingiber Spesies : Zingiber officinale

X

Sistem Klasifikasi

Page 39: Keanekaragaman hayati

1) REGNUM MONERA

o Monera merupakan organisme yang bersifat prokariotik (Inti selnya tidak memiliki selaput inti).

o Regnum ini dibagi menjadi dua golongan yaitu:Golongan bakteri (schizophyta/schizomycetes)Golongan ganggang biru (cyanophyta)

Page 40: Keanekaragaman hayati

MONERA

• Terdiri atas Bakteri dan Alga biru• Uniseluler prokariotik• Haploid• Autotrof/heterotrof• Parasit, simbiosis• Seksual dan paraseksual• Organel tidak lengkap

(golgi, mitokondria, RE)• Memiliki alat gerak

Page 41: Keanekaragaman hayati

CIRI BAKTERIProkariotik

Tidak berklorofil

Uniseluler

Bentuk : bulat, batang, spiral, koma

Habitat : debu, udara, tanah

Reproduksi : Sexual dan

Asexual

Page 42: Keanekaragaman hayati

BENTUK BAKTERI

COCCUS

BASILUS

SPIRAL

VIBRIO

Page 43: Keanekaragaman hayati

STRUKTUR BAKTERI

FLAGEL

KAPSUL

DINDING SEL

DNASITOPLASMA

RIBOSOM

7

MEMBRAN SEL

2

35

6

14

Page 44: Keanekaragaman hayati

GAMBAR BAKTERI

Page 45: Keanekaragaman hayati

REPRODUKSI BAKTERI

Aseksual

Pembelahan biner

Page 46: Keanekaragaman hayati

Pembelahan biner

• Fase pertama: sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.

• Fase kedua: tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.

• Fase ketiga: terpisahnya kedua sel anak yang identik.

Page 47: Keanekaragaman hayati

Transformasi

• Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain tanpa kontak langsung.

• Ditemukan oleh Frederick Griffith pada tahun 1982

• Contoh bakteri: Streptococcus pneumoniae, Haemophilus, Bacillus, Neisseria dan Pseudomonas.

Page 48: Keanekaragaman hayati

• Pada proses transformasi saat sel bakteri donor mengalami lisis/hancur akan menyebarkan materi genetik ke lingkungan sebagian dari materi genetik akan bergabung dengan materi genetik bakteri penerima.

Page 49: Keanekaragaman hayati

Transduksi

• Dikemukakan oleh Norton Zider dan Jashua Laderberg pada tahun 1952

• Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus.

Page 50: Keanekaragaman hayati

Proses Transduksi• Virus bakteriofage masuk ke

bakteri donor dan mengalami fase lisis.

• Virus yang terbentuk dari fase lisis memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi.

• Setelah itu virus yang memiliki DNA bakteri pendonor akan menempel di bakteri penerima dan mengalami masa lisogenik dan akhirnya menghasilkan bakteri yang sama dengan bakteri donor.

Page 51: Keanekaragaman hayati

Konjugasi

• Konjugasi merupakan transfer langsung materi genetik antara dua sel bakteri yang berhubungan sementara, atau penggabungan antara DNA pemberi dan DNA penerima melalui kontak langsung.

• Sel bakteri pendonor DNA dianggap sebagai jantan, dan sel bakteri penerima DNA dianggap sebagai betina.

• konjugasi bakteri pertama kali dipertunjukkan oleh Laderbeng dan Tatuni pada tahun 1946.

Page 52: Keanekaragaman hayati

Proses Terjadinya Konjugasi• Pili sel bakteri jantan bertemu

dengan pili sel betina.• Kemudian pili mengalami

pemendekan sehingga kedua sel kelamin mendekat dan akhirnya membran luar kedua sel bersentuhan.

• DNA dari sel jantan berpindah kedalam sel betina secara replikatif.

• Setelah konjugasi selesai kedua sel berpisah kembali.

Page 53: Keanekaragaman hayati

BAKTERI

KLASIFIKASI BAKTERI

ARCHAEBACTERIA

EUBACTERIA

Page 54: Keanekaragaman hayati

PERBEDAAN ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA

PEMBEDA ARCHAEBACTERIA EUBACTERIA

1. Dinding sel Peptidoglikan Polimer karbohidrat dan protein

2. Habitat Tempat yang ekstrim, misal : lava, dasar laut Dimana mana

3. Membran lipid Berbagai macam lipid Fosfolipid

4. Sensifitas terhadap antibiotik Tidak sensitif Sensitif

5. Gen penyandi protein Ada Tidak ada

6. Contoh MethanobacteriumSulfobolus

NitrosomonasEscherichia coli

Page 55: Keanekaragaman hayati

KLASIFIKASI ARCHAEBACTERIA

HALOFILIK

METANOGENIK

TERMOASIDOFILIK

PEREDUKSI SULFUR

Hidup di kadar garam tinggiContoh : Halococcus, Halobacterium

Hidup dilingkungan kurang O2Contoh : Methanobacterium

Hidup di daerah bersulfur, kawah vulkanikContoh : Sulfobolus

Hidupnya memerlukan hidrogen dan sulfur senagai sumber energi

Page 56: Keanekaragaman hayati

KLASIFIKASI EUBACTERIA

Berdasarkan Nutrisi

1. Bakteri autotrof, Co: Bakteri hijau2. Bakteri heterotrof, Co : Bacillus

antracis

Berdasarkan Kebutuhan

Oksigen

1. Bakteri Aerob, Co : Nitrobacter2. Bakteri An aerob , Co : Lactobacillus

Page 57: Keanekaragaman hayati

PERANAN BAKTERI

Nama bakteri Peranan

1. Escherichia coli Pembusukan makanan2. Rhizobium leguminosarum Bersimbiosis dengan

polongan, mengikat Nitrogen3. Lactobacillus bulgaricus Yogurt4. Acetobacter xylinum Nata de coco5. Lactobacillus casei Keju6. Methanobacterium Biogas7. Streptomyces griceus Antibiotik streptomisin

Page 58: Keanekaragaman hayati

Nama Bakteri Penyebab penyakit

1. Corynebacterium diphteriae

Dipteri

2. Mycobacterium tuberculosis

TBC

3. Neissheria gonnorhoeae Kencing nanah / Gonorhoe4. Treponema pallidum Sifilis5. Vibrio cholerae Kolera

6. Salmonella thypii Thypus7. Shigella dysentriae Disentri8. Bordetella perfusis Batuk rejan

BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT

Page 59: Keanekaragaman hayati

VIRUSCIRI-CIRI VIRUS• Aseluler (bukan sel)• Tidak memiliki protoplasma• Tidak memiliki organel-organel sel• Dapat dikristalkan• Hanya dapat berkembangbiak pada

sel hidup• Materi genetik terdiri dari DNA atau

RNA • Ukuran 20-300 nanometer disebut

mahluk hidup sub renik• Bentuk beranekaragam

Page 60: Keanekaragaman hayati

STRUKTUR TUBUH VIRUS

Page 61: Keanekaragaman hayati

Bentuk-bentuk Virus

Batang

Seperti huruf T

Bulat

Polihidris

Page 62: Keanekaragaman hayati

Virus hanya bisa bereproduksi di dalam sel/jaringan yang hidup.

Reproduksi virus terjadi dengan cara penggandaan materi genetik inang yang disebut replikasi

Virus membutuhkan bahan-bahan dari sel makhluk lain untuk bereplikasi (bereproduksi).

Replikasi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

Reproduksi Virus

Page 63: Keanekaragaman hayati

1. Adsorbsi :

Penempelan virus pada inang.

Cara reproduksi virus yang utama menyangkut penghancuran sel inangnya. Siklus litik, secara umum mempunyai lima tahap :

Page 64: Keanekaragaman hayati

Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan materi genetiknya kedalam sitoplasma sel inang

2.Penetrasi :

virus melubangi membran sel inang dengan enzim lisozim.

Page 65: Keanekaragaman hayati

3. Replikasi :

Materi genetik dari virus akan menonaktifkan materi genetik sel inangnya

Kemudian mengambil alih kerja sel inang.

DNA dari virus, akan menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru

Page 66: Keanekaragaman hayati

4. Perakitan :

Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus

Page 67: Keanekaragaman hayati

5. Lisis :

Virus-virus yang telah matang akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom untuk menghancurkan membran sel.

Sel yang membrannya hancur itu akhirnya akan mati

Page 68: Keanekaragaman hayati

Pada siklus ini sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus

Page 69: Keanekaragaman hayati
Page 70: Keanekaragaman hayati

PERANAN VIRUS

Menguntungkan :

1. Mendeteksi dan Mengidentifikasi Bakteri Patogen

2. Untuk Penelitian

3. Beberapa virus digunakan untuk membuat vaksin

Page 71: Keanekaragaman hayati

PERANAN VIRUS

Jenis penyakit Jenis Virus

Influenza OrthomyxovirusCacar HerpesvirusPolio PoliovirusHepatitis HepatovirusDemam berdarah Virus DengueFlu burung Virus H5N1SARS CoronavirusHerpes Simplexvirus AIDS HIVEbola Filovirus

Menyebabkan Penyakit pada manusia

Page 72: Keanekaragaman hayati

DAMPAK INFEKSI VIRUS

Page 73: Keanekaragaman hayati

Menyebabkan Penyakit pada tumbuhan

Jenis penyakit Yang diserang

Tobaco Mosaic Virus (TMV)

Tembakau

Tomato mosaic virus Tomat

Carrot red leaf Wortel

Cucumber mosaic virus Mentimun

Virus tungro Padi

Citrus Phloem Vein Degeneration (CPVD)

Jeruk

PERANAN VIRUS

Page 74: Keanekaragaman hayati

PERANAN VIRUS

Menyebabkan Penyakit pada hewan

Jenis penyakit Yang diserang

Tetelo (NCD) Ayam dan itik

Foot and Mouth Disease (FMD)

Sapi, kerbau, domba

Rabies Anjing dan kucing

Cacar Sapi

Page 75: Keanekaragaman hayati

1. Melalui udara, contoh : influenza, SARS, Flu burung.

2. Melalui sentuhan, contoh : Cacar, Herpes.

3. Melalui makanan/minuman, contoh : Polio, Hepatitis

4. Melalui kontak cairan tubuh, contoh : HIV, Hepatitis

5. Melalui gigitan hewan, contoh : DBD, Rabies

Virus dapat menyebar dari satu inang ke inang lainnya dengan berbagai cara:

Page 76: Keanekaragaman hayati

1. Pola hidup sehat

2. Vaksinasi, Contoh : vaksin polio, rabies, hepatitis

3. Menghindari infeksi :AIDS : - tidak melakukan kontak seksual dengan penderita

- tidak menggunakan jarum suntik yang sama

Flu Burung : tidak kontak langsung dengan unggas atau kotoran

unggas yang terinfeksi

SARS : - tidak kontak langsung dengan penderita

- menghindari cairan yang keluar dari tubuh penderita

Page 77: Keanekaragaman hayati

8.4 RAGNUM PROTISTA DAN FUNGI

1. RAGNUM PROTISTA

•Protista merupakan organisme yang bersifat eukariotik (inti selnya sudah memiliki selaput inti).

•Yang termasuk dalam regnum ini adalah :1. Protozoa2. Ganggang bersel satu

http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/

Page 78: Keanekaragaman hayati

• Protista dapat dikelompokkan lagi menjadi protista menyerupai jamur.

• Protista menyerupai tumbuhan (Algae/ganggang), dan protista menyerupai hewan (protozoa).

http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/

Page 79: Keanekaragaman hayati

a. protozoa

• Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.

• Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.• Protozoa merupakan kelompok lain protista

eukariotik.• Habitat hidupnya adalah tempat yang basah

atau berair.

http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/

Page 80: Keanekaragaman hayati

Ciri-ciri protozoa

1.Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)2.Hidup bebas, saprofit atau parasit3.Organisme bersel tunggal4.Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati5.Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)6.Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot

http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/

Page 81: Keanekaragaman hayati

b. Gangang Bersel satu

•Merupakan organisme berkloroplas yang dapat menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. •Ukurannya beragam dari beberapa micrometer sampai beberapa meter panjangnya.

http://gurungeblog.com/2012/11/27/ciri-ciri-protista/

Page 82: Keanekaragaman hayati

2. Regnum Fungi (Jamur)

-Fungi merupakan organisme uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel banyak) yang tidak berklorofil-Seluruh anggota dari regnum ini bersifat heterotrof. -Regnum ini dibagi menjadi beberapa divisi yaitu: Zygomycotina Ascomycotina Basidiomycotina Deuteromycotina

http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_

Page 83: Keanekaragaman hayati

a. Zygomycotina• Jamur ini dinamakan sebagai

Zygomycota karena membentuk spora istirahat berdinding tebal yang disebut dengan zigospora.

• Zygomycota berhabitat di darat, di tanah, atau pada sisa organisme mati Salah contoh dari Zygomycota yang penting adalah Rhizopus stolonifer.

• Miselium pada Rhizopus memiliki tiga tipe hifa

• Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrak (misalnya roti)

• Rizoid, hifa yang menembus substrak dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan

• Sporangiofor, hifa yang tumbuh dengan tegak pada permukaan substrak dan memiliki sporangium globuler di ujungnya.

http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_

Page 84: Keanekaragaman hayati

b. Ascomycotina

• Ascomycota bercirikan talus yang terdiri dari miselium yang bersekat.

• Ada yang hidup sebagai saproba dan ada juga yang hidup sebagai parasit, yang menimbulkan berbagai macam penyakit pada tumbuh-tumbuhan.

• Talus uniseluler dan multiseluler

http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_

Page 85: Keanekaragaman hayati

• a. Memiliki hifa bersekat dan berinti banyak. b. Struktur tubuhnya ada yang uniseluler, bersel c. Cara hidupnya ada yang saprofit dan ada yang parasit. d. Menghasilkan spora dalam askus (askospora).

• Setiap askus mengandung 8 spora.

• Askus-askus tersebut berkumpul membentuk badan yang disebut askokarp.

Page 86: Keanekaragaman hayati

c. Basidiomycotina

Berdaging dan bersifat saprobaTubuh buah seperti payung Pada beberapa dari spesies tangkainya asimetris, pendek, bahkan ada juga yang tidak bertangkai Basidiospora terdapat pada permukaan lamela atau bila yang terbentuk dibagian bawah tudungnya Makroskopis disebut dengan mushroom

http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_

Page 87: Keanekaragaman hayati

d. Deuteromycotina

• Deuteromycota atau fungi imperfecti (jamur tidak sempurna).

• Devisi ini dibuat untuk mengelompokkan dari semua jamur yang tidak termasuk dalam devisi lainnya.

• Hifa bersekat dan tubuhnya berukuran mikroskopis

• Umumnya jenis Deuteromycota bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada manusia, hewan dan tanaman.

http://www.artikelsiana.com/2015/03/klasifikasi-jamur-fungi-ciri-ciri-reproduksi-peranan.html#_

Page 88: Keanekaragaman hayati

8.5 RAGNUM PLANTAE• Tumbuhan (Plantae) digolongkan ke

dalam kingdom tersendiri, yaitu kingdom Plantae.

• Penggunaan istilah regnum untuk dunia tumbuhan lebih umum digunakan dibandingkan istilah kingdom.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 89: Keanekaragaman hayati

Tumbuhan memiliki ciri / karakteristik antara lain : a. merupakan organisme multiseluler (terdiri atas banyak sel)b. merupakan organisme eukariotik (memiliki membran inti)c. memiliki klorofil (zat hijau daun) yang berperan dalam proses fotosintesis. Dengan demikian tumbuhan merupakan organisme yang mampu mensintesis/membuat makanan sendiri (autotrof).d. Reproduksi secara generatif (gametofit/seksual) maupun vegetatif (sporofit/aseksual)

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 90: Keanekaragaman hayati

Menurut Campbell (1998: 550), anggota Plantae dapat diklasifikasikan ke dalam 12 divisio, yaitu:

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Tumbuhan tidak berpembuluh (Briophyta)

Tumbuhan berpembuluh (pteridophyta dan Spermatophyta)

a. Hepatophytab. Briophytac. Anthocerophyta

a.Psilophyta b.Lycophyta c.Equisetophyta(Sphenophyta) d.Pterophyta e. Pinophyta (Coniferophyta) f. Cycadophyta g. Ginkgophyta h. Gnetophyta i. Anthophyta

Page 91: Keanekaragaman hayati

A. Tumbuhan Lumut (Briophyta)

Ciri-Ciri Briophyta- Briophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.- Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (thallophyta), namun ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (kormophyta). Sehingga sering disebut sebagai tumbuhan peralihan antara thallophyta dan kormophyta.- Akar belum sejati, dan struktur mirip akar pada Briophyta disebut rhizoid. Peranan Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi, sehingga briophyta sering disebut tumbahan non-tracheophyta.- Reproduksi / perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n).- Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat ditemukan di berbagai tempat.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 92: Keanekaragaman hayati

Klasifikasi Briophyta

Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok , yaitu lumut

hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthoceropsida), dan lumut sejati (Bryopsida).

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 93: Keanekaragaman hayati

a. Hepatophyta (Lumut Hati)Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain hepaticopsida dan hepaticae.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 94: Keanekaragaman hayati

• Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya berstruktur higromorf.

• Di dalam tubuh lumut terdapat alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan lumut mati.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 95: Keanekaragaman hayati

b. Briophyta (Lumut Sejati)

• Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Briopsida dan Musci (lumut daun).

• Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 96: Keanekaragaman hayati

c. Anthecerophyta (Lumut Tanduk)

• Beberapa istilah tentang lumut tanduk antara lain Antheropsida dan Anthocerotales.

• Lumut tanduk adalah lumut yang memiliki hubungan kekerabatannya paling dekat dengan tumbuhan vaskuler. Bentuk tubuhnya mirip lumut hati, tetapi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk.

• Contoh : Anthoceros laevis

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 97: Keanekaragaman hayati

2. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Ciri-Ciri Pteridophyta- Pteridophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.- Sudah memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (kormophyta).a. Struktur akarAkarnya berbentuk serabut dan pada ujungnya terdapat kaliptra (tudung akar). Jaringan akar tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat.b. Struktur batangBatang tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat jaringan pengangkut (pembuluh angkut), sehingga tumbuhan paku sudah memiliki pembuluh angkut (tracheophyta).c. Struktur daunDaun tumbuhan paku juga tersusun atas jaringan epidermis, mesofil, dan pembuluh angkut.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 98: Keanekaragaman hayati

Macam daun pada paku

1) Berdasarkan ukurannya, dibedakan :

- Daun Mikrofil, yaitu daun yang ukurannya kecil. Mikrofil berbentuk rambut atau sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda.

- Daun Makrofil, yaitu daun yang ukurannya besar. makrofil sudah bertangkai, bertulang daun, dan memiliki daging daun (mesofil) yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga karang.

2) Berdasarkan Fungsinya, dibedakan :

- Daun Tropofil, yaitu daun yang tidak menghasilkan spora, tetapi memiliki zat hijau daun (klorofil)

- Daun Sporofil, yaitu daun yang menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiakan (reproduksi).

Sporofil pada tumbuhan paku ada yang berbentuk helaian dan ada pula yang membentuk strobilus. Strobilus merupakan kumpulan beberapa sporofil

yang menyerupai bentuk kerucut.Di bagian bawah sporofil terdapat sorus, yaitu kumpulan bulatan kecil berwarna cokelat yang mengandung banyak kotak spora (sporangium

Page 99: Keanekaragaman hayati

Macam Pteridophyta berdasarkan jenis spora yang dihasilkan

Ada 3 (tiga) macam tumbuhan paku berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, yaitu :

a. Paku Homospora ( isospora ) Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan ukuran sama yang tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan betina

Contoh : Lycopodium sp. (paku kawat)b. Paku Heterospora ( an-isospora )Tumbuhan paku heterospora menghasilkan spora berbeda ukuran. Spora jantan berukuran kecil disebut mikrospora dan spora betina besar disebut makrospora

Contoh : Selaginella sp.(paku rane), Marsilea crenata (semanggi)c. Paku PeralihanPaku peralihan menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama, namun berjenis kelamin jantan atau betina

Contoh : paku ekor kuda ( Equisetum debile )

Page 100: Keanekaragaman hayati

B. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Ciri – Ciri Umuma. Disebut tumbuhan berbiji karena menghasilkan biji, dan termasuk tumbuhan kormophyta (memiliki akar, batang, dan daun sejati), dan menghasilkan bunga sehingga disebut Anthophyta.

b. Memiliki plastida yang mengandung klorfil a dan b, sehingga bersifat autotrof.

c. Termasuk sel eukariotik dan mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulose, hemiselulose, lignin.

d. Merupakan organisme bersel banyak (multiseluler)

e. Memiliki berkas pengangkut, berupa xylem (mengangkut air dan mineral dari tanah) dan floem (mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh).

Page 101: Keanekaragaman hayati

Klasifikasi Spermatophyta

Tumbuhan Spermatophyta dibedakan menjadi 2 golongan (sub devisio), yaitu :

1. Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)2. Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 102: Keanekaragaman hayati

a. Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)

• Disebut biji terbuka karena biji tidak tertutup oleh daging buah.

• Umumnya memiliki struktur daun tebal, banyak cabang, tudung daun membentuk konifer/kerucut.

• Belum memiliki bunga sesungguhnya. Reproduksi generatif terjadi satu kali pembuahan (pembuahan tunggal) yang menghasilkan Misal.

• Waktu antara penyerbukan dan pembuahan berlangsung relatif lama.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 103: Keanekaragaman hayati

b. Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)

• Disebut biji tertutup karena biji terbungkus oleh daging buah.

• Memiliki alat reproduksi berupa bunga sempurna (benangsari, putik, bakal buah, bakal biji, mahkota, kelopak, dan tangkai).

• Reproduksi generatif mengalami dua kali pembuahan (pembuahan ganda) yang menghasilkan zygot (pembuahan inti generatif/sperma dengan ovum) dan endosperm (pembuahan inti generatif/sperma dengan kandung lembaga skunder).

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 104: Keanekaragaman hayati

Angiospermae dibedakan menjadi 2 kelas

1) Kelas Monokotiledonae (Biji berkeping satu)

• Umumnya berupa tumbuhan herba semusim atau setahun.

• memiliki kotiledon tunggal/berkeping satu, batang tidak bercabang / bercabang sedikit

• tidak memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun tidak teratur (tersebar).

• tipe kolateral tertutup, tulang daun melengkung/sejajar, memiliki akar serabut.

• Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3, • bentuk bunga tidak beraturan, dan warna tidak mencolok.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 105: Keanekaragaman hayati

2) Kelas Dikotiledonae (Biji berkeping dua)

• Umumnya berupa tumbuhan menahun (berkayu), • memiliki kotiledon ganda/berkeping dua, umumnya

batang bercabang.• memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun secara

teratur (bersebelahan).• tipe kolateral terbuka, tulang daun menjari/menyirip.• memiliki akar tunggang.• Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau

5.• bentuk bunga beraturan, dan umumnya memiliki

warna mencolok.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 107: Keanekaragaman hayati

8.6. REGNUM ANIMALIA• Hewan merupakan organisme eukariotik yang kebanyakan mempunyai

banyak sel (multiselular).

• Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat.

• Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.

• Berbeda dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu.

• memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak.

• Semua hewan merupakan organisme heterotrof (organisme yang membutuhkan senyawa organik dimana karbon diekstrak untuk pertumbuhannya).

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 108: Keanekaragaman hayati

Kingdom animalia meliputi beberapa kelompok filum/phylum yaitu :

• Porifera• Coelenterata• Vermes• Mollusca• Arthropoda• Echinodermata • Chordata

Page 109: Keanekaragaman hayati

1. Filum Protozoa – Hewan Primitif

•Filum ini terdiri dari organisme uniseluler.•Berukuran mikroskopis, makhluk air seperti amuba. •Struktur gerak mirip rambut kecil yang disebut silia membantu dalam pergerakan di air bebas.•Sebagian besar protozoa memiliki ekor, yang lagi digunakan untuk gerakan.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 110: Keanekaragaman hayati

2. Filum Porifera – Spons

•Filum ini kebanyakan ditemukan di habitat air. •Sebagian besar spons memiliki pori-pori yang dikenal sebagai ostia ditemukan di seluruh tubuh dan memiliki lubang besar di puncak, disebut osculum. •Mereka memiliki sebuah kanal yang mendukung asupan makanan dan oksigen, •memiliki sistem pendukung yang terdiri dari jarum kecil seperti formasi silika, serat spongin dan kalsium. •Beberapa contoh porifera adalah: Sycon, Spongilla dan euplectella.

Page 111: Keanekaragaman hayati

3. Filum Coelenterata – Cnidaria

•Sebagian besar ditemukan di habitat laut,•memiliki tubuh berlapis dua yang simetris.•Lapisan luar tubuh memiliki tentakel sebagai penyengat yang dapat melepaskan racun ke dalam tubuh korban. •bagian Tubuh Coelenterata terdiri dari rongga gastro vasular. •Kelompok ini biasanya terdiri dari dua jenis hewan (zooids), yaitu polip (hidup tetap, soliter atau kolonial) dan medusa (berenang bebas). •Reproduksi adalah dengan tunas (aseksual) dalam polip dan medusa seksual dengan itu.

Page 112: Keanekaragaman hayati

4. Filum Platyhelminthes – Aschelminthes

• Filum ini meliputi semua hewan seperti cacing pipih dan cacing kremi.

• Hewan-hewan dalam filum ini dapat dipisahkan menjadi tiga kelompok:1. Kelas yang hidup bebas bernama Turbellaria.2. Para cacing yang parasit jatuh di kelas Trematoda.3. Para cacing pita parasit yang terdiri dari kelas Cestoda.

• Sebagian besar hewan dalam filum ini hanya memiliki satu rongga tubuh, yang berfungsi baik sebagai mulut dan anus.

• Baik jantan dan betina memiliki organ jantan dan betina pada mereka.

• Planaria, cacing hati dan cacing pita juga masuk di bawah segmentasi hewan ini.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 113: Keanekaragaman hayati

Ciri Cacing Pipih Platyhelminthes

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 114: Keanekaragaman hayati

5. Filum Nematoda – Ascaris•terdiri dari sebagian besar cacing gelang dan eelworms (cacing seperti akar berkulit halus). •Ribuan telur mereka yang tergeletak, berbentuk kista dan menunggu proses pencernaan. •Beberapa spesies yang paling penting yang termasuk dalam filum ini adalah:•Lungworms (cacing paru-paru) yang menyebabkan Hoose.•Cacing tambang, yang biasanya cacing yang mempengaruhi anak-anak sekolah.•Eelworms Kentang dan cacing perut lainnya. Nemathelminthes

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 115: Keanekaragaman hayati

6. Filum Annelida – Cacing beruas•Kelompok ini terdiri dari semua cacing beruas-ruas, seperti cacing tanah, dan lintah. •Sebagian besar cacing tersegmentasi memiliki bulu yang dikenal sebagai Chaetae, pada setiap segmen, yang membantu mereka bergerak. •Cacing bersegmen sebagian besar ditemukan pada tanah lembab, meskipun mereka juga dapat menghuni air tawar dan laut. •Cacing ini memiliki tubuh lunak yang triploblastic dan mengikuti simetri bilateral. •Sementara reproduksi biasanya seksual, mereka memiliki cara lain yang unik reproduksi – reproduksi aseksual melalui peremajaan.• Dengan bertumbuh kembali segmen rusak, cacing-cacing secara efektif dapat mereproduksi. Contoh lain dari cacing annelida adalah sandworms dan Aphrodites (laut tikus).

Annelida

Page 116: Keanekaragaman hayati

7. Filum Arthropoda – Kaki beruas

• Dengan hampir satu juta spesies (hampir 80% dari kerajaan hewan) yang merupakan bagian dari filum ini, ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbesar.

• Semua arthropoda memiliki kaki bersendi dan eksoskeleton dapat dilihat secara periodik.

• Contoh arthropoda adalah: kalajengking, laba-laba, kerang dan krustasea, serangga, kutu kayu, kelabang dan kaki seribu.

• Arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, yang tersegmentasi menjadi bagian-bagian seperti kepala, dada dan perut.

• Semua arthropoda memiliki kaki bersendi yang memungkinkan mudah berjalan, berenang, makan dan merasakan.

• Mereka memiliki darah yang diisi rongga tubuh kecil, dan respirasi berlangsung dengan bantuan paru-paru, paru-paru dan buku tracheae.

Page 117: Keanekaragaman hayati

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 118: Keanekaragaman hayati

8. Filum Molusca – Moluska dan Bekicot

• Moluska meliputi: siput, bekicot, cumi-cumi, kerang, remis dan bahkan gurita.

• Mereka memiliki lidah yang serak yang bisa merobek bahan lebih kuat dari mereka.

• Meskipun mereka sebagian besar ditemukan di habitat air, mereka juga dapat ditemukan di darat.

• Mereka tinggal di air bernapas melalui insang, sementara mereka yang tinggal di darat sepenuhnya mengembangkan paru-paru. Moluska

• memiliki jenis kelamin yang berbeda.

Page 119: Keanekaragaman hayati

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 120: Keanekaragaman hayati

9. Filum Echinodermata – Bintang Ikan

•Echinodermata Filum terdiri dari hewan seperti asterias (bintang ikan), Echinus (landak laut), Holothuria (teripang) dan Antedon (bintang bulu). •Sebagian besar hewan ini adalah makhluk laut dengan tubuh simetris yang baik berbentuk bintang, bulat atau memanjang. •Sebagian besar dari mereka memiliki eksoskeleton berduri dan sebagian besar tidak memiliki kepala yang sejati.•Pergerakan dicapai dengan bantuan kaki tubed dan kedua jenis kelamin terpisah.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 121: Keanekaragaman hayati

10. Filum Chordata –

• Filum ini pada dasarnya milik hewan yang bisa disebut vertebrata atau yang terkait erat dengan vertebrata, yaitu hemichordata.

• Chordata dibagi dalam banyak subphylums, yaitu: amfibi, reptil, mamalia, hewan berkantong, burung, ikan, dll.

• Ini memiliki rambut atau bulu, mampu mengatur suhu tubuh, melahirkan bayi sepenuhnya terbentuk dan menghasilkan susu untuk memberi makan anak-anak mereka.

• Contoh mamalia adalah: monyet, anjing, gajah, kuda nil, kanguru mamalia laut seperti paus, lumba-lumba, tupai dan binatang pengerat lainnya, seperti tikus, dan hewan berkantong seperti koala, dan bahkan manusia.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 122: Keanekaragaman hayati

11. Kelas Amphibia – Amfibi

•Amfibi bertelur, biasanya dalam air dan bernapas melalui kombinasi paru-paru, insang dan kulit. •Mereka tidak bisa mengatur suhu tubuh mereka dan bisa hidup baik, di darat dan di air. •Amfibi dibagi menjadi tiga jenis seperti: 1) Caecilian, 2) Katak dan Kodok, dan 3) Salamander.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 123: Keanekaragaman hayati

12. Kelas Reptilia – Reptil•Reptil telah menjelajahi bumi sejak sebelum usia dinosaurus dan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan lingkungan. •Dinosaurus sebenarnya sekelompok reptil dikenal sebagai Dinosauria. •Contoh reptil Aligator, buaya, kadal, ular, kura-kura, dll •Meskipun ini adalah hewan bernapas, mereka juga dapat hidup di air, tetapi untuk jangka waktu yang sangat pendek (mereka harus datang di atas permukaan air untuk bernapas ). •Reptil tidak dapat mengatur suhu tubuh dan mereka bertelur.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 124: Keanekaragaman hayati

13. Kelas Aves – Burung•Ada lebih dari 8000 spesies yang berbeda dari burung dan beberapa contoh dari mereka termasuk burung beo, burung pipit, merpati, angsa, dan camar laut. •Karakteristik yang hanya unik untuk burung adalah bahwa mereka memiliki sayap berbulu, yang memungkinkan mereka untuk terbang, •memiliki paruh bukannya gigi dan tulang ringan yang membuat mereka cukup ringan untuk terbang. •Mereka bisa bernapas bahkan pada ketinggian tinggi dan bertelur untuk melahirkan anak mereka.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 125: Keanekaragaman hayati

14. filum pisces

•Air adalah rumah bagi lebih dari 20.000 ikan yang berbeda, beberapa yang bahkan belum diketahui. •Mereka memiliki insang dan mereka bertelur. •Ikan yang digunakan harus diklasifikasikan ke dalam kelas Pisces, tetapi konvensi yang tidak digunakan lagi.

biologimediacentre.com diakses tanggal 13 mei 2015

Page 126: Keanekaragaman hayati

Thank yoU