kebudayaan jepang

12
BERBAGAI KEBUDAYAAN MASYARAKAT JEPANG PADA MUSIM PANAS,GUGUR,DINGIN DAN MUSIM SEMI OLEH : RIO PRASETIA XII.IPA.1 T.A 2014/2015 A. Kebudayaan Jepang pada Musim Panas

Upload: rio-prasetia

Post on 14-Jun-2015

496 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

Kebudayaan Jepang per musim

TRANSCRIPT

Page 1: Kebudayaan jepang

BERBAGAI KEBUDAYAAN MASYARAKAT JEPANG PADA MUSIM PANAS,GUGUR,DINGIN DAN MUSIM

SEMI

OLEH :

RIO PRASETIA

XII.IPA.1

T.A 2014/2015

Page 2: Kebudayaan jepang

A. Kebudayaan Jepang pada Musim Panas Sepanjang tahun di Jepang dipenuhi dengan festival-festival yang menarik.

Kita tentu telah sangat akrab dengan banyaknya hari libur di Indonesia. Di Jepang kita akan menjumpai jumlah hari libur yang kurang lebih sama banyaknya. Sebagian besar hari libur itu adalah untuk memperingati festival yang secara rutin digelar tiap tahun secara turun temurun, yang slah satunya adalah festival musim panas. Sebuah perpaduan yang sangat indah antara masa lampau dengan masa kini, manakala melihat rombongan gadis berkimono melenggang di tengah rimbunan gedung pencakar langit, dan ribuan orang berjas rapi di kawasan kota Tokyo.

1. TanabataAsal-usul festival ini sangat menarik untuk diceritakan, bermula di Tiongkok

dan diperkenalkan kepada masyarakat Jepang pada jaman Nara. Kisahnya bermula pada cerita cinta dua manusia bernama Altair (Hikoboshi) dan Vega (Orihime), bintang tercerah dalam rasi bintang Lyra.

Hikoboshi adalah seorang penggembala sapi, sedangkan Orihime adalah seorang putri yang memiliki kepandaian menenun. Mereka menelantarkan pekerjaan mereka karena cinta tersebut, dan hal ini membuat Raja Langit marah sehingga memisahkan mereka berdua menggunakan sungai Amanogawa. Orihime dan Hikoboshi hanya dapat bertemu pada malam ketujuh bulan ketujuh setiap tahunnya, melewati sebuah jembatan ajaib. Jika pada malam tersebut terjadi hujan, sungai yang memisahkan mereka akan meluap dan mereka harus menunggu hingga tahun depan untuk kembali bertemu.

Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah menulis tanzaku, permohonan dan impian yang dituliskan di atas selembar kertas atau potongan kayu dan digantungkan pada batangan bambu. Setelahnya, permohonan-permohonan ini akan diapungkan di sungai atau dibakar pada tengah malam, dengan tujuan agar segala sesuatu yang buruk segera berlalu. Harapan mereka dipercaya akan terkabul apabila pada hari itu hujan tidak turun.

2. Hanabi (Kembang api)Perayaan khas di musim panas,

bermula dari zaman Edo (1600-1868). Merupakan pesta kembang api yang diadakan di seluruh wilayah Jepang pada pertengahan bulan Agustus.

Page 3: Kebudayaan jepang

Selain itu, ada juga permainan-permainan seru seperti menangkap ikan mas koki menggunakan kawat berlapis kertas tipis, dan banyak kedai-kedai yang menjual berbagai macam makanan seperti permen apel, manisan, dan lain-lain. Di sekitar tempat dimana berlangsung pesta kembang api terdapat berbagai kios-kios hiburan yang menyediakan makanan, minuman, permainan anak tersebut. Mereka datang bersama keluarga, sebagian ada yang mengenakan yukata (kimono dari katun, sederhana) sambil membawa kipas kertas pengusir udara panas di musim panas.

3. O-BonMerupakan peristiwa keagamaan Budhis

dimana setiap keluarga di Jepang menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut datangnya arwah para leluhur yang tinggal untuk beberapa hari lamanya di rumah mereka. Sejumlah penerangan api yang dipasang di sekitar rumah merupakan sambutan selamat datang. Selama masa O-bon, keluarga meletakkan sesajen buah-buahan dll, di meja sajen. Di beberapa daerah juga, dilakukan tarian massal O-bon dengan iringan sejumlah instrumen musik tradisional seperti tambur taiko, sruling, dll dengan irama yang dinamis. Sebagai penutup perayaan, dilakukan pelarungan lentera-lentera kecil berwarna-warni di sungai terdekat secara beramai-ramai.

4. TsukimiMerupakan pesta menikmati indahnya bulan purnama

di musim panas sekitar pertengahan bulan Agustus. Di Jendela dimana terlihat bulan purnama, diletakkan sesajen khusus. Hal ini sebenarnya merupakan wujud pemujaan alam oleh masyarakat pertanian untuk memperoleh panen yang berlimpah.

5. Tenjin Matsuri (24-25 Juli) di OsakaMerupakan salah satu festival besar dan

terkenal di Jepang, dimulai sekitar tahun 1000. Ribuan orang berarakan menggotong kuil-kuil kecil o-mikoshi dari kuil Temmangu ke Jembatan Tenjin, kemudian naik perahu-perahu hias dan selanjutnya dilakukan pesta kembang api.

Page 4: Kebudayaan jepang

6. Akita Kanto Matsuri (3-6 Agustus, mulai jam 7 malam) di kota Akita

Merupakan salah satu dari tiga festival terbesar Jepang utara. Yang menjadi ciri khasnya adalah 46 lentera yang dipasang pada kerangka besar yang dibuat dari batang-batang bambu (kanto) setinggi 12 meter. Para pembawa kanto ini menunjukkan kepiawaian mereka menjaga keseimbangan, meletakkan kanto di telapak tangan, dahi, bahu, atau pinggang. Setiap kanto bermotif khusus, biasanya melambangkan panjang umur dan panen berlimpah.

7. Nebuta Matsuri (1-7 Agustus)Diadakan di Aomori dan Hirosaki. Iring-

iringan kendaraan hias bergambar makhluk raksasa penyebab kantuk di musim panas. Festival ini dimaksudkan untuk mengusir makhluk ini. Kata “nebuta” berasal dari “nemuri” (kantuk). Banyak sekali orang yang ikut menyaksikan festival ini setiap tahunnya.

B. Kebudayaan Jepang pada Musim Gugur Jepang memang negeri festival. hampir setiap waktu,setiap muusim selalu

ada festival yang terkait dengan alam (teristimewa pertanian) dan kehidupan manusia. Di musim, gugur yyang berlangsung selama tiga bulan, yaitu September, oktober, November, terdapat serangkaian festival seni budaya tradisional jepang.ada festival yang bersifat nasional,berlangsung dimana mana dengan corak yang hampir sama, tapi ada pula yang bersifat lokal tapi sangat terkenal. Ada nya berbagai festival yang di adakan mendukung terlestari nya seni tradisional jepang, karena sebuah festival merupakan hasil gotong royong rakyat setempat yang di ikuti dan di nikmati beramai ramai, baik oleh rakyat setempat maupun wisatawan mancanegara.

Page 5: Kebudayaan jepang

1. Festival tsukimi (menatap bulan)Menurut tradisi orang jepang melihat di bulan ada seekor kelinci yang

sedang menumbuk dengan Alu untuk membuat kue mochi, nach musim gugur meeupakan waktu yang sangat tepat untuk melihat bulan purnama, ( khusus setiap tanggal 25 september dan 23 oktober) sambil minum sake, makan penganan khusus dan menikmati keindahan sang rembulan. Rumah – rumah di hiasi dengan rumput susuki. Festifal ini berlangsung di seluruh jepang namun di masa modern seperti ini mungkin tidak banyak yang punya waktu banyak untuk itu.

2. Festival takayama (9-10 oktober)Festival takayama di sebut sebut

merupakan salah satu festival terbagus di jepang. Festifal ini sebenar nya di adakan dua kali dalam setahun yaitu festival takayama musim semi atau yang lebih di kenal dengan sanno matsuri,di adakan dikuil Shinto hie, dan festival takayama musim gugur atau lebih di kenal sebagai festival hachiman matsuri, di pagelarkan di kuil Shinto sakurayama hachiman.

3. Jidai matsuri (22 oktober)Bertempat di kuil heian Kyoto, merupakan salah

satu festival terbesar di kyoto.

4. Festival api di kuil yuki, kurama, Kyoto (22 oktober)

Berupa jejeran obor di sepanjang Jalan menuju kuil.

5. Tori no ichi (11 dan 23 november)

Inilah festival sapu penggaruk berhias (kumadate) yang di gamberkan sebagai penggaruk rejeki. Di dekat kuil kuil di Tokyo terutama di kuil otori di kawasan askusa, ada kios penjualan kumadate,pembeli dan penjual sama sama bertepuk tangan secara berirama.

6. Shichi go san (7-5-3) (15 november)Pada tanggal 15 november kuil kuil di seluruh jepang

terlihat ramai di kunungi olek keluarga keluarga muda yang membawa anak anak mereka yang berudia 3,5 dan

Page 6: Kebudayaan jepang

7 tahun yang mengenakan oakaian tradisonal yang indah indah. Mereka melakukan doa khusus agar anak anak mereka tumbuh sehat dan keluarga berbahagia. Upacara ini di peruntuk kan bagi anak laki laki yang berusia 3 tahun dan 5 tahun, serta anak perempuan yang berusia 5 tahun dan 7 tahun. Konon angka 3,5 dan 7 merupakan angka keberuntungan di jepang.

C. Kebudayaan Jepang pada Musim Dingin Di Jepang Musim dingin merupakan salah satu musim yang ada Libur

panjangnya atau disebut Fuyu Yasumi,kalau misalnya di libur musim semi atau Golden week bisa melihat keindahan bunga sakura di musim dingin juga ada beberapa kegiatan yang sering dilakukan oleh orang jepang atau Jisshusei (sebutan orang yang bekerja di jepang) untuk mengisi liburan. Liburan musim dingin sendiri ada 5 sampai 7 hari lamanya biasanya menjelang akhir dan awal tahun .

1. Merayakan awal tahun baru (大晦日 Ōmisoka)Di Indonesia perayaan tahun baru biasanya dengan pesta kembang api

atau mengadakan konser di pantai atau di alun alun kota tapi beda halnya dengan di jepang ada beberapa kegiatan rutin sengaja di adakan untuk menyambut awal tahun dengan beberapa kegiatan kebudayaan yang unik.

a.Festival Okera-Mairi,Kyoto

Festival Okera-Mairi dilaksanakan pada tanggal 31 Desember malam, menjelang Tahun Baru. Festival ini dilaksanakan di Kuil Yasaka-jinja, yang sengaja ditunjuk sebagai situs kekayaan budaya Kyoto.

Festival Okera mengacu pada pengobatan tanaman herbal ala Jepang (Atractylis ovata). Tanaman ini diyakini bisa membuang energi-energi jahat tahun sebelumnya, dan juga untuk memberkati kita agar berumur panjang.

Di Kuil Yasaka-jinja, pengunjung akan menyaksikan api pembakaran akar tanaman herbal dan lentera di 2 tempat berbeda di sekitar kuil. Ada kebiasaan unik rakyat Jepang, kebanyakan dari mereka akan mengambil bara api sisa bakaran untuk dibawa ke rumah.

Mereka meyakini kalau bara api tersebut digunakan untuk memasak sayur, ayam, dan

Page 7: Kebudayaan jepang

mochi, atau untuk menyalakan lilin di teras rumah, maka hidup mereka akan damai setahun ke depan.

Tidak sampai di situ, rakyat Jepang akan membakar tali dari bambu dan diputar secara terus menerus di rumah masing-masing. Api merah yang membakar ujung tali akan menjadi tontonan menarik malam Tahun Baru di Kyoto.

b. Festival Oga Namahage,Akita KenSama seperti Festival Okera-Mairi, Festival Oga Namahage juga

dilaksanakan pada tanggal 31 Desember. Festival ini merupakan festival yang sudah dilaksanakan turun menurun di Kota Oga. Diberi nama Namahage karena tokoh utama dari festival ini adalah Namahage, dewa yang meyerupai setan.

Pada malam Tahun Baru, sekelompok anak muda akan menyamar sebagai Dewa Namahage. Mereka akan menggunakan topeng besar, jas hujan, jerami, dan ikat pinggang, sambil memegang kayu dan ember. Topeng merah untuk dewa laki-laki, dan topeng biru untuk dewa perempuan

Para dewa akan berkeliling mengunjungi rumah-rumah pada malam hari dan menari sambil berteriak-teriak "Apakah ada anak yang menangis?", "Apakah ada anak yang tidak patuh kepada orang tua?", atau "Apakah ada anak menantu yang malas?"

Para Dewa Namahage akan disambut kepala keluarga menggunakan busana formal Jepang. Kemudian mereka akan disuguhi dengan sake dan mochi. Setelah puas dengan jamuan, para Dewa Namahage akan meninggalkan rumah, dan menjanjikan kehidupan yang selalu diberkahi di Tahun Baru.

c. Countdown Japan

Countdown Japan merupakan festival rock musim dingin di Jepang. Festival ini merupakan acara yang sengaja dibuat untuk merayakan pergantian tahun.

Sejumlah artis terkenal Jepang akan berkumpul di festival ini dan sama-sama menghitung mundur saat pergantian tahun. Countdown Jepang dilaksanakan mulai tanggal 29 Desember hingga 31 Desember, di 2 kota terbesar Jepang, yaitu di Chiba dan Osaka. Selain hiburan musik, berbagai stand menarik juga dibuat, seperti stand DJ, stand makan dan minum, tempat belanja, dan galeri mengenai perkembangan Countdown Jepang dari tahun ke tahun.

d. Pesta kembang api,minato mirai Yokohama

Page 8: Kebudayaan jepang

Minatomirai secara harfiah merupakan gabungan dari dua kata, yaitu minato dan mirai yang berarti pelabuhan masa depan. Merupakan bagian dari kota Yokohama, prefektur Kanagawa dimana banyak terdapat gedung-gedung perkantoran, apartemen, pusat perdagangan, hotel-hotel, taman-taman, gedung tempat konvensi, museum seni, serta tempat-tempat konser. Sebagian dari kawasan Minatomirai merupakan tanah reklamasi. Kawasan Minatomirai ini dulunya merupakan galangan kapal yang dioperasikan oleh Mitsubishi Heavy Industries hingga dipindahkan pada tahun 1983. Minatomirai menjadi salah satu tujuan wisata yang populer di Yokohama, dan berlokasi tidak jauh dari Chinatown Yokohama.

Di Minatomirai, terdapat beberapa tempat yang sayang untuk dilewatkan, yaitu Yokohama Landmark Tower yang memiliki lantai observasi yang dikenal sebagai Sky Garden (berada di lantai 69, di ketinggian 273 meter). Dari situ terlihat pemandangan kota Tokyo hingga Gunung Fuji. Selain itu juga ada Cosmo World, yaitu taman bermain yang memiliki kincir atau bianglala (ferris wheel) setinggi 100 meter. Selain itu juga ada area untuk pejalan kaki yang dikenal sebagai Kishamichi Promenade yang merupakan bekas jalan kereta api pelabuhan lama Yokohama. Area ini menghubungkan antara Stasiun Sakuragicho dengan Yokohama World Porters serta Cosmo Clock.

Ada juga museum yang dulunya merupakan kapal layar bertiang empat yang sekarang sudah disandarkan secara permanen. Selain itu, ada Pacifico Yokohama yang merupakan salah satu gedung konser dan pusat konvensi terbesar di dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah hadir di sini ketika ada pertemuan tingkat tinggi negara-negara anggota APEC.

2. Tradisi Bersih bersih Rumah ( 掃除 Souji)Bagi mereka yang sedang malas keluar rumah, atau tak memilki anggaran

memadai untuk berlibur, aktivitas ini jadi pilihannya. Masyarakat Jepang punya

budaya membersihkan rumah sebelum memasuki tahun baru, yaitu 大 掃 除 (oosoji)

Mereka percaya membersihkan rumah berarti membuang hal hal kotor (ketidakberuntungan) di tahun ini. Dengan rumah yang bersih menandakan mereka siap menyambut tahun baru dengan keberuntungan baru pula.

Tradisi oosoji biasanya melibatkan seluruh anggota keluarga. Jadi ajang menyenangkan bagi bertemunya seluruh anggota keluarga. Jika di hari lain mereka sibuk dengan aktifitas masing-masing (bekerja atau bersekolah), maka momen oosoji mengakrabkannya kembali.

Buat para Jisshusei hari libur merupakan waktu yang tepat untuk souji besar terlebih karena kesibukan di hari hari biasa .

3. Pergi kepemandian air panas (温泉 Onsen)

Page 9: Kebudayaan jepang

Onsen ( 温 泉 ) adalah istilah bahasa Jepang untuk sumber air panas dan tempat mandi berendam dengan air panas yang keluar dari perut bumi.

Karena kebanyakan asrama atau apato para jisshusei tidak dilengkapi dengan opura (tempat berendam) saat musim dingin salah satu cara untuk menghangatkan dan merenggangkan otot otot adalah dengan berendam di pemandian air panas umum.

Disetiap daerah biasanya ada pemandian air panas untuk umum yang harganya terjangkau sehingga menjadi pilihan di liburan musim dingin.

4. Menghadiri festival Musim dingin ,HokkaidoJepang adalah bangsa yang terkenal suka mengadakan

pesta rakyat/ festival. Tak hanya pada perayaan hari-hari besar keagamaan, setiap pergantian musim pun ada festivalnya. Termasuk ketika musim dingin di Jepang, banyak diadakan festival-festival menarik.

Salah satunya adalah Sapporo Yuki Matsuri, festival musim dingin terbesar di Jepang. Setiap tahunnya festival ini mampu menarik jutaan pengunjung, dari dalam maupun luar negeri. Festival diadakan selama 7 hari pada bulan Februari, berlangsung di Kota Sapporo. Festival ini berisikan pahatan ratusan patung salju dan pahatan es lainnya yang menghiasi Taman Odori, hingga ke lapangan di Satoland, dan jalanan utama di Susukino.

Ada juga festival di Kota Ashikawa, Hokkaido. Walaupun tak sebesar di Sapporo, tapi kegembiraan melihat berbagai pahatan es yang gemerlapan, dijamin tak kalah dengan festival Sapporo Yuki Matsuri. Apalagi, di sini dapat dinikmai juga ramen khas Ashikawa, ramen yang terkenal di seluruh penjuru Jepang. Makanan yang sangat pas untuk menghangatkan tubuh.Meskipun kebanyakan festival musim dingin di Jepang diadakan pada bulan Februari, tapi itu tak mengganggu semaraknya perayaan. Warga Jepang maupun turis mancanegara tak pernah absen memeriahkannya.

5. Bermain skiAktivitas bermain ski adalah aktivitas

utama yang ditawarkan di berbagai tur musim dingin. Pergi bermain ski di pegunungan salju jadi primadona sebagian besar masyarakat Jepang. Pada 1996 saja, sebanyak 16,1 juta orang Jepang menganggap ski adalah hobi mereka. Tak mengherankan jika resor-

Page 10: Kebudayaan jepang

resor (penginapan) musim dingin di Jepang, dipenuhi para pemain ski dan snowboard.

Banyak tempat yang menyediakan lahan untuk bermain ski. Salah satunya adalah Hakuba dan Fujimi di Nagano. Setiap libur musim dingin di Jepang, dipastikan tempat ini selalu dipenuhi warga Jepang dan para wisatawan mancanegara. Dilengkapi dengan peralatan mengasyikkan dengan hamparan salju yang lembut, jadi daya tarik utama tempat ini.

D. Kebudayaan Jepang pada Musim Semi

Hanami Matsuri, yaitu festival melihat bunga sakura disana juga bisa makan-makan loh, misalnya bawa tikar terus ambil tempat yang bagus, yaitu dibawah pohon sakura. terus makan-makan deh!

Ada yang menyiapkannya dari rumah dan ada juga yang langsung beli dari toko-toko penjual cemilan.