kecemasan dalam menghadapi penilaian, … · memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi...
TRANSCRIPT
KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PENILAIAN,
KEPERCAYAAN DIRI DI SEKOLAH, DAN PERILAKU
PROSOSIAL SISWA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN
SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR
Penelitian dilakukan di SMA Kolese De Britto Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Antonius Jati Sakti Aji
141334023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PENILAIAN,
KEPERCAYAAN DIRI DI SEKOLAH, DAN PERILAKU
PROSOSIAL SISWA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN
SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR
Penelitian dilakukan di SMA Kolese De Britto Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Antonius Jati Sakti Aji
141334023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS, BUNDA MARIA DAN BAPA YOSEF
Kedua orang tuaku Bapak Yakobus Widodo dan Ibu Rosa Liu Lie Lie
Mbakku Andrea Jati Sekar Sari
Mbakku Theresia Jati Artita Sari
Adikku Stefanus Jati Wiro Aji
Dosen Pembimbingku Bu Indah
English Mass Community dan Cana Community
Anson, Cosmas, Andri, dan Andre sbagai squad “Unyuk-Unyuk”
My Partners Sepayung Lebar
Teman-temanku tercinta Pendidikan Akuntansi 2014
Almamater Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Strength does not come from winning.Your struggles develop your strength.When you go through hardship and decide not to surrender, that is strength”- Arnold
Schwarzenegger
“Kekuatan tidak berasal dari kemenangan. Perjuangan andalah yang mendatangkan kekuatan. Jika anda melewati rintangan dan memutuskan untuk tidak menyerah,
itulah kekuatan.
Jalan Tuhan Belum tentu yang tercepat, bukan juga yang termudah. Tapi sudah pasti yang terbaik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PENILAIAN,
KEPERCAYAAN DIRI DI SEKOLAH, DAN PERILAKU
PROSOSIAL SISWA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN
SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR
Penelitian dilakukan di SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Antonius Jati Sakti Aji
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
kecemasan dalam menghadapi penilaian, kepercayaan diri di sekolah, dan perilaku
prososial siswa ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan
belajar. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang membandingkan
siswa yang mengikuti program bimbingan belajar dengan siswa yang tidak
mengikuti program bimbingan belajar.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2018. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X, XI, dan XII SMA Kolese De Britto
Yogyakarta dengan jumlah 695 orang. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XII dengan jumlah 208 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik
analisis data dilakukan dengan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak terdapat perbedaan
kecemasan dalam menghadapi penilaian ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam
program bimbingan belajar, 2) tidak terdapat perbedaan kepercayaan diri di
sekolah ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, 3)
tidak terdapat perbedaan perilaku prososial siswa ditinjau dari keikutsertaan siswa
dalam program bimbingan belajar.
Kata Kunci: kecemasan, penilaian, kepercayaan diri, perilaku prososial,
bimbingan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
ANXIETY IN CONFRONTING ASSESSMENT, SELF
CONFIDENCE IN SCHOOL, AND PROSOCIAL STUDENT
BEHAVIOR PERCEIVED FROM STUDENT PARTICIPATION
IN LEARNING GUIDANCE COURSE PROGRAM
A Research at SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Antonius Jati Sakti Aji
Sanata Dharma University
2018
This research aims to find out whether there are some differences of anxiety
in confronting assessment, self confidence in school, and prosocial student
behavior perceived from student participation in learning guidance course
program. This research is a comparative study which compares students who
follow learning guidance course program to students who do not follow learning
guidance course program.
This research was conducted from January to February 2018. The
population of this research were 695 students of the tenth, eleventh, and twelfth
grade in SMA Kolese De Britto Yogyakarta. The research samples were all of
students of the twelfth grade which covered 208 respondents. The technique
collecting sample was purposive sampling. The collecting data was questionnaire.
The data analysis technique was t test.
The result of data analysis shows that: 1) there is not a difference of anxiety
in confronting assessment perceived from student participation in learning
guidance course program, 2) there is not a difference of self confidence in school
perceived from student participation in learning guidance course program, 3)
there is not a difference of prosocial student behavior perceived from student
participation in learning guidance course program.
Keywords: anxiety, assessment, self confidence, prosocial behavior, learning
guidance course program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kecemasan
dalam Menghadapi Penilaian, Kepercayaan Diri di Sekolah, dan Perilaku
Prososial Siswa Ditinjau dari Keikutsertaan Siswa dalam Program
Bimbingan Belajar”.
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi, BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi yang berarti dan bermakna bagi penulis dari
awal sampai akhir untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Drs. F.X. Muhadi,
M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi selama perkuliahan.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu
pengetahuan dan pengalaman selama masa perkuliahan.
7. Ibu Theresia Aris Sudarsilah, selaku tenaga administrasi Program Studi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi.
8. Bapak Ag. Prih Adiartanto, S.Pd., M.Ed., Bapak Ag. Triwinanta, S.Pd., dan
Ibu B.M. Titisari Isdwi Putranti, S.Pd. yang telah bersedia membantu dan
mendukung dalam penelitian ini.
9. Kedua orang tuaku, Bapak Yakobus Widodo dan Ibu Liu Lie Lie yang telah
memberikan dukungan, semangat, nasihat, dan doa yang sungguh luar biasa
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Ketiga saudaraku, Andrea Jati Sekar Sari, Theresia Jati Artita Sari, dan
Stefanus Jati Wiro Aji, yang telah mendukung dan mendoakan selama proses
perkuliahan sampai terselesainya penyusunan skripsi ini.
11. Keluarga EMC (English Mass Community), Cana Community, Kokerma
(Komisi Kerasulan Mahasiswa), dan Garda Kunang yang memberi banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
pengalaman selama menjalani proses perkuliahan hingga terselesainya skripsi
ini.
12. Organisasi Fakultas BEM FKIP (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan) tahun 2016-2017 yang memberi banyak
pengalaman selama menjalani proses perkuliahan hingga terselesainya skripsi
ini.
13. Teman-teman satu dosen pembimbing skripsi (Elma, Arum, Danes, Santi,
Titis, Dea, Yanti, Fingky, dan Ganes) yang selalu memberikan semangat,
kekuatan, dan masukan yang berarti kepada penulis dalam penyusunan skripsi
ini.
14. Sahabat “Kunyuk-kunyuk” (Andre, Andri, Mas Anson dan Cosmas) yang
selalu memberikan bantuan, semangat, masukan, dan motivasi selama
menjalani perkuliaahan sampai terselesainya skripsi ini.
15. Sahabat “Operator 2018” (Otin, Evan, Mas Jalu, Mas Bangkit, Adhi, Raden,
dan Cosmas) yang selalu memberikan bantuan, semangat, masukan, dan
motivasi selama menjalani perkuliaahan sampai terselesainya skripsi ini.
16. Seluruh teman-teman Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Akuntansi angkatan 2014 yang memberikan dukungan untuk tetap
bersemangat dalam menjalankan tugas-tugas perkuliahan hingga sampai
terselesainya skripsi ini.
17. Semua pihak yang telah mendukung saya dalam menempuh perkuliahan
hingga terselesainya penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xviii
DAFTAR TABEL .............................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xxi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ............................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS .............................................. 9
A. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 9
1. Bimbingan Belajar ........................................................................... 9
a. Pengertian Bimbingan Belajar .................................................. 9
b. Tujuan Bimbingan Belajar ........................................................ 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
c. Fungsi Bimbingan Belajar ........................................................ 13
2. Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Penilaian ............................. 16
a. Pengertian Kecemasan .............................................................. 16
b. Komponen - Komponen Reaksi Kecemasan ............................ 17
c. Macam - Macam Rasa Cemas .................................................. 17
d. Penilaian ................................................................................... 19
e. Tujuan Penilaian ....................................................................... 19
f. Sifat – Sifat Penilaian Pendidikan ............................................ 20
3. Kepercayaan Diri di Sekolah ........................................................... 20
a. Pengertian Kepercayaan Diri .................................................... 20
b. Ciri - Ciri Orang yang Percaya Diri .......................................... 23
c. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri ........... 25
4. Perilaku Prososial ............................................................................ 27
a. Definisi Perilaku Prososial ....................................................... 27
b. Aspek - Aspek Perilaku Prososial ............................................. 28
c. Faktor - Faktor yang Mendasari Perilaku Prososial ................. 29
d. Faktor Situasional dan Personal yang Berpengaruh Pada
Perilaku Prososial ..................................................................... 29
e. Tindakan Menolong/ Prososial ................................................. 32
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan..................................................... 38
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 39
D. Paradigma Penelitian .............................................................................. 41
E. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 43
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 43
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 43
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 44
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................................... 44
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ....................................................... 45
F. Operasional Variabel .............................................................................. 46
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 48
H. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................... 52
1. Uji Validitas ....................................................................................... 52
2. Uji Reliabilitas.................................................................................... 57
I. Teknik Analisis Data............................................................................... 59
1. Analisis Deskriptif.............................................................................. 59
2. Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 61
3. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB IV GAMBARAN UMUM SMA KOLESE DE BRITTO ...................... 64
A. Sejarah SMA Kolese De Britto Yogyakarta .......................................... 64
B. Visi, Misi, Nilai-Nilai yang Mendasari dan Tujuan Pendidikan SMA
Kolese De Britto ..................................................................................... 70
1. Visi SMA Kolese De Britto ............................................................... 70
2. Misi SMA Kolese De Britto ............................................................... 69
3. Nilai-Nilai yang Mendasari SMA Kolese De Britto .......................... 71
4. Tujuan Pendidikan SMA Kolese De Britto ........................................ 72
C. Siswa SMA Kolese De Britto ................................................................. 73
D. Kondisi Fisik dan Lingkungan Kolese De Britto .................................... 75
E. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ............................................................ 80
F. Hubungan antara SMA Kolese De Britto dengan Instansi Lain ............. 83
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 85
A. Deskripsi Data ........................................................................................ 85
1. Keikutsertaan dalam Program Bimbingan Belajar ............................. 86
2. Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian .......................................... 86
a. Siswa yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar ..................... 87
b. Siswa yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar ........... 89
3. Kepercayaan Diri di Sekolah.............................................................. 91
a. Siswa yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar ..................... 91
b. Siswa yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar ........... 93
4. Perilaku Prososial Siswa .................................................................... 95
a. Siswa yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar ..................... 95
b. Siswa yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar ........... 97
B. Uji Prasyarat Analisis Data ..................................................................... 99
1. Uji Normalitas Data ........................................................................... 99
2. Uji Homogenitas ..............................................................................101
C. Analisis Data .........................................................................................103
1. Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian ........................................104
2. Kepercayaan Diri di Sekolah............................................................106
3. Perilaku Prososial Siswa ..................................................................108
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................110
1. Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian ........................................111
2. Kepercayaan Diri di Sekolah............................................................113
3. Perilaku Prososial Siswa ..................................................................115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ....................117
A. Kesimpulan ...........................................................................................117
B. Keterbatasan ..........................................................................................118
C. Saran .....................................................................................................118
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 2.1 Perspektif Pengambilan Keputusan ............................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 2.1 Analisis Gangguan Fungsional Kecemasan ....................................... 18
Tabel 2.2 Paradigma Penelitian .......................................................................... 41
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Model Likert ......................................................... 46
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kecemasan dalam Menghadapi
Penilaian ............................................................................................ 49
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah .............. 50
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Perilaku Prososial Siswa .................... 51
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Item Variabel Kecemasan dalam Menghadapi
Penilaian ............................................................................................ 54
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Item Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah ....... 55
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Variabel Perilaku Prososial Siswa .............. 56
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kecemasan dalam
Menghadapi Penilaian ........................................................................ 58
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kepercayaan Diri di
Sekolah ............................................................................................... 58
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Perilaku Prososial Siswa.. 59
Tabel 3.11 Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II .............................. 60
Tabel 4.1 Siswa Siswa Kolese De Britto ............................................................ 73
Tabel 5.1 Distribusi Responden Penelitian ........................................................ 86
Tabel 5.2 Kategori Penilaian Variabel Kecemasan dalam Menghadapi
Penilaian bagi Siswa yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Berdasarkan PAP Tipe II.................................................................... 87
Tabel 5.3 Deskripsi Data Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian bagi
Siswa yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar .......................... 88
Tabel 5.4 Kategori Penilaian Variabel Kecemasan dalam Menghadapi
Penilaian bagi Siswa yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan
Belajar Berdasarkan PAP Tipe II ....................................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Tabel 5.5 Deskripsi Data Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian bagi
Siswa yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar ............... 90
Tabel 5.6 Kategori Penilaian Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah bagi
Siswa yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar Berdasarkan
PAP Tipe II......................................................................................... 91
Tabel 5.7 Deskripsi Data Kepercayaan Diri di Sekolah bagi Siswa yang
Mengikuti Program Bimbingan Belajar ............................................. 92
Tabel 5.8 Kategori Penilaian Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah bagi
Siswa yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Berdasarkan PAP Tipe II.................................................................... 93
Tabel 5.9 Deskripsi Data Kepercayaan Diri di Sekolah bagi Siswa yang
Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar ................................... 94
Tabel 5.10 Kategori Penilaian Variabel Perilaku Prososial bagi Siswa yang
Mengikuti Program Bimbingan Belajar Berdasarkan PAP Tipe II .... 95
Tabel 5.11 Deskripsi Data Perilaku Prososial bagi Siswa yang Mengikuti
Program Bimbingan Belajar ............................................................... 96
Tabel 5.12 Kategori Penilaian Variabel Perilaku Prososial bagi Siswa yang
Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar Berdasarkan PAP
Tipe II ................................................................................................. 97
Tabel 5.13 Deskripsi Data Perilaku Prososial bagi Siswa yang Tidak
Mengikuti Program Bimbingan Belajar ............................................. 98
Tabel 5.14 Hasil Uji Normalitas.........................................................................100
Tabel 5.15 Hasil Uji Homogenitas .....................................................................103
Tabel 5.16 Hasil Uji Hipotesis Variabel Kecemasan Dalam Menghadapi
Penilaian ..........................................................................................105
Tabel 5.17 Hasil Uji Hipotesis Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah .............107
Tabel 5.18 Hasil Uji Hipotesis Variabel Perilaku Prososial Siswa ....................109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian ....................................................................124
Lampiran II Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................................133
Lampiran III Rekap Data .................................................................................143
Lampiran IV PAP Tipe II .................................................................................177
Lampiran IV Uji Normalitas dan Homogenitas ...............................................186
Lampiran V Tabel R .......................................................................................189
Lampiran VI Uji Hipotesis ................................................................................192
Lampiran VII Surat Izin Penelitian ....................................................................195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan proses utama seorang siswa
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Proses belajar ditunjukkan dari
tingkah laku secara terus-menerus ke arah yang lebih baik. Tingkah laku yang
kooperatif dapat terjadi apabila siswa sendiri ikut serta dalam belajar. Seorang
siswa dapat dikatakan belajar apabila dapat melakukan sesuatu yang
sebelumnya tidak dapat dilakukannya.
Dalam meningkatkan proses belajar di sekolah, diperlukan suatu
bimbingan belajar bagi siswa. Bimbingan adalah proses bantuan terhadap
individu agar mendapat pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan
untuk beradaptasi secara maksimum dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
Siswa memiliki pengetahuan dan kemampuan yang berbeda dalam memahami
pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Bimbingan belajar diberikan kepada
siswa dalam rangka menemukan pembelajaran secara efektif. Dalam mencapai
pembelajaran tersebut, siswa dapat mencari bimbingan belajar di luar jam
sekolah. Bimbingan Belajar (Bimbel) memberikan pelajaran berharga bahkan
trik-trik tersembunyi yang tidak diajarkan di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Beberapa tempat bimbingan belajar seperti Les Privat One, Primagama,
Ganesha Operation, Nurul Fikri, dan sebagainya menghasilkan siswa yang
sukses masuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Salah satu contohnya
adalah Jogja Education Center, institusi bimbingan belajar di Yogyakarta ini
berhasil meluluskan 150 siswa yang mendaftar, dan akhirnya diterima pada
perguruan tinggi kedinasan, kesehatan dan khusus tahun 2016-2017
(http://jecjogja.com/info-bimbingan-tes). Dengan demikian, bimbingan belajar
diperlukan oleh siswa karena tidak semua siswa memahami pelajaran dengan
cepat dan tepat sehingga sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Setiap manusia dikatakan siap menghadapi berbagai hal apabila memiliki
mental yang kuat dalam hidupnya. Mental yang kuat diwujudkan dalam
perilaku yang menunjukkan keberanian tanpa mengenal rasa cemas dalam
bertindak. Mental merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam
melakukan kegiatan sehari hari. Bagi seorang siswa, penilaian merupakan
momok menakutkan yang menimbulkan rasa cemas dalam belajar. Momok
yang menakutkan tersebut menimbulkan reaksi-reaksi bagi seseorang seperti
jantung berdetak lebih keras, nafas bergerak lebih cepat dan sebagainya.
Penilaian dilakukan untuk membuktikan apakah tujuan pembelajaran yang
dilakukan sudah tercapai. Jika mendapat nilai yang besar maka menunjukkan
pemahaman terhadap pelajaran tersebut sehingga mendapatkan pujian, dan
sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Setiap siswa yang dapat mengerjakan tugas yang diberikan di sekolah
dengan baik, maka rasa cemas terhadap penilaiannya juga berkurang. Hasil
Penelitian yang dilakukan oleh Ninditya (2010), mahasiswa Universitas
Sebelas Maret Surakarta, dengan populasi siswa kelas XII SMA menunjukkan
bahwa siswa kelas XII SMAN 2 Sragen yang tidak mengikuti bimbingan
belajar, terdapat 84 siswa yang mengalami kecemasan dan 4 siswa yang tidak
mengalami kecemasan. Sedangkan siswa kelas XII SMAN 2 Sragen yang
mengikuti bimbingan belajar, terdapat 75 siswa yang mengalami kecemasan
dan 13 siswa yang tidak mengalami kecemasan. Dengan demikian, rasa cemas
siswa dapat diatasi apabila memiliki kesiapan dalam kegiatan penilaian yang
dilakukan di sekolah.
Dalam menjalani kehidupan, seseorang harus memiliki suatu aspek
kepribadian yang memberikan pengharapan bagi dirinya sendiri. Aspek
kepribadian ini merupakan rasa percaya diri yang ada dalam diri setiap orang.
Kepercayaan diri membuat seseorang menjadi berpikir positif dan dapat
menerima segala sesuatu dengan baik. Dengan berpikir positif, seseorang dapat
memiliki harapan yang besar dalam mencapai tujuannya.
Di sekolah, siswa menunjukkan rasa percaya diri dengan mengerjakan
tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu dan menjawab dengan benar.
Selain itu, siswa di sekolah dapat menunjukkan bakat atau kemampuan yang
dimilikinya kepada teman-teman apabila mereka percaya diri untuk
menampilkannya. Kemampuan atau bakat tersebut menjadi nilai kebanggaan
tersendiri bagi seseorang apabila dapat dipraktekkan dalam kegiatan belajar di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kelas. Kebanggaan diri dapat dikembangkan dengan cara mengasah
kemampuan belajar secara tepat sesuai dengan pembelajaran yang berlangsung.
Dengan mendapat bantuan berupa bimbingan dalam belajar, seseorang
dapat menguasai trik – trik khusus yang berbeda dengan teman sekelasnya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pinasti (2011), mahasiswa Universitas
Negeri Semarang, dengan populasi semua siswa kelas X SMK N 1 Jambu,
menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan diri siswa meningkat setelah
memperoleh layanan bimbingan kelompok. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa selisih kepercayaan diri siswa antara sebelum dan sesudah mendapatkan
layanan bimbingan belajar meningkat sebesar 3.65%. Dengan demikian,
adanya bantuan dalam meningkatkan rasa percaya diri, seorang siswa di
sekolah dapat memiliki rasa optimis yang tinggi dalam mencapai tujuan
pembelajaran di sekolah.
Perilaku prososial atau perilaku menolong hendaknya tercipta dalam
kehidupan bermasyarakat. Kaum remaja yang merupakan bagian dari
masyarakat perlu disiapkan agar mampu berkontribusi dalam memberikan
pelayanan kepada anggota masyarakat. Seorang siswa memiliki pengetahuan
yang tinggi apabila metode belajar yang digunakan tepat. Salah satu cara untuk
memperdalam metode tersebut, diperlukan bimbingan khusus di luar jam
sekolah. Siswa di sekolah memiliki tanggung jawab untuk saling membantu
dan tolong menolong dengan teman-temannya. Ketika siswa yang lebih
menguasai pelajaran tertentu, diharapkan siswa itu dapat membantu temannya
yang kurang paham terhadap pelajaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Dalam jurnal psikologi yang berjudul “Perilaku Prososial ditinjau dari
Empati dan Kematangan Emosi”, memberikan kesimpulan bahwa ada
hubungan yang sangat signifikan antara empati dan kematangan emosi serta
secara simultan terhadap perilaku prososial. Kepedulian berbagi dan tolong
menolong dalam dinamika kelas diperlukan demi perkembangan diri siswa.
Jika orang yang memiliki intelektual yang tinggi namun tidak memiliki
kepedulian untuk berbagi maka cenderung dijauhi oleh teman-teman
sekelasnya. Dengan demikian, siswa yang mengikuti bimbingan belajar
membuat sikap prososial siswa tersebut dapat berkembang bersama dengan
teman-temannya.
Seorang siswa yang ikut program bimbingan belajar apakah dapat
memiliki rasa cemas yang berbeda dengan siswa yang tidak ikut program
bimbingan belajar ketika menghadapi penilaian, seperti Ujian Tengah Semester
bahkan Ujian Masuk Perguruan Tinggi dan sebagainya. Kemudian apakah
seorang siswa yang ikut program bimbingan belajar dapat memiliki rasa
percaya diri di sekolah yang berbeda dengan siswa yang tidak ikut program
bimbingan belajar ketika melakukan dinamika kelas dan sebagainya. Dan
apakah seorang siswa yang ikut program bimbingan belajar dapat memiliki
kepedulian untuk menolong yang berbeda dengan siswa yang tidak ikut
program bimbingan belajar ketika berkerja sama dengan teman-temannya dan
empati kepada orang lain. Fenomena-fenomena di atas menjadi ketertarikan
peneliti dalam melakukan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan kecemasan dalam bimbingan belajar, perbedaan
kepercayaan diri di sekolah, dan perbedaan perilaku prososial siswa yang
ditinjau dari keikutsertaan dalam suatu program bimbingan belajar di luar jam
sekolah agar siswa efektif dan efisien dalam mengikuti pembelajaran di
sekolah. Judul penelitian ini adalah “Kecemasan dalam Menghadapi
Penilaian, Kepercayaan Diri di Sekolah, dan Perilaku Prososial Siswa
Ditinjau dari Keikutsertaan Siswa dalam Program Bimbingan Belajar”.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan
dikaji dalam penelitian ini dibatasi yaitu mengetahui perbedaan kecemasan
dalam menghadapi penilaian, kepercayaan diri di sekolah, dan perilaku
prososial siswa ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan
belajar. Selain itu dalam penelitian ini, siswa yang menjadi sasaran adalah
seluruh siswa kelas XII SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan kecemasan dalam menghadapi penilaian ditinjau
dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar?
2. Apakah terdapat perbedaan kepercayaan diri di sekolah ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar?
3. Apakah terdapat perbedaan perilaku prososial siswa ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dikemukakan tujuan
penelitian, yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kecemasan dalam
menghadapi penilaian ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program
bimbingan belajar.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kepercayaan diri di sekolah
ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perilaku prososial siswa
ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat peneliti rangkum ke dalam 2 (dua)
bagian yaitu:
1. Manfaat Praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu
pendidikan dan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan
kualitas proses pembelajaran.
b. Memberikan manfaat bagi sekolah dalam mengembangkan motivasi
siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Selain itu bagi penyedia
jasa bimbingan belajar baik institusi maupun privat, dapat meningkatkan
kualiitas pelayanan yang diberikan.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan khususnya di bidang pendidikan dan dapat dipakai sebagai
pedoman di dalam penelitian lebih lanjut terutama untuk mengkaji variabel-
variabel lain yang berkaitan dengan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Bimbingan Belajar
a. Pengertian Bimbingan Belajar
Menurut Smith (Prayitno, 2004:94), bimbingan merupakan proses
layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka
memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang
diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan
interpretasi-interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang
baik.
Sedangkan menurut Moegiadi (Winkel, 2004:29), pengertian
bimbingan adalah:
1) Suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan,
pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri.
2) Suatu cara pemberian pertolongan atau bantuan kepada individu
untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif
segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan
pribadinya.
3) Sejenis pelayanan kepada individu-individu, agar mereka dapat
menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan
menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat
menyesuaikan diri dengan memuaskan di dalam lingkungan di
mana mereka hidup.
4) Suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada
individu dalam hal, memahami diri sendiri, menghubungkan
pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan,
memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan
konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Sementara itu menurut Rochman Natawidjaja (Winkel, 2004:29),
bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat
bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan
sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan umumnya.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bimbingan
adalah suatu proses melayani dengan pemberian bantuan kepada individu
secara berkesinambungan berupa pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan dalam memenuhi tuntutan dan keadaan baik dari lingkungan
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Setelah dipaparkan pengertian dari bimbingan, selanjutnya dibahas
pengertian dari belajar itu sendiri. Menurut Slameto (2010:2), dijelaskan
bahwa pengertian belajar:
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Sedangkan Hilgard dan Bower (Thobroni, 2015:18) mengatakan
bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang
berulang-ulang, perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar
kecenderungan respons pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan
sesaat, misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dari kedua pengertian mengenai belajar yang dikemukakan dua
ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses
perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil pengalaman yang telah
dialami dari lingkungan di sekitarnya.
Setelah memahami pengertian bimbingan dan belajar, selanjutnya
akan dibahas tentang bimbingan belajar. Menurut Winkel (2004:115),
bimbingan akademik ialah “bimbingan dalam hal menemukan cara
belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam
mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan
belajar di suatu institusi pendidikan”. Mengingat pentingnya kegiatan
bimbingan belajar maka perlu adanya bimbingan yang terencana agar
pelayanan yang diberikan kepada siswa dapat berguna sesuai dengan
yang diharapkan.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
program bimbingan belajar merupakan kegiatan yang berguna untuk
membantu siswa dalam memecahkan kesulitan dalam proses
pembelajaran yang terencana dan terorganisir agar siswa dapat mengatasi
masalah yang dihadapinya sendiri dari pengetahuan yang telah
didapatkan dan pengalaman yang telah dilakukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Tujuan Bimbingan Belajar
Slameto (1991:6) menjelaskan bahwa bimbingan (guidance)
bertujuan untuk memberi pertolongan kepada individu yang ditolong
agar ia mencapai/ memiliki kehidupan yang layak, dan bahagia di dalam
masyarakat.
Menurut Yusuf (2010:15), tujuan dari bimbingan belajar adalah
sebagai berikut:
1) Agar siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif,
seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar,
mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
2) Agar siswa memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang
hayat.
3) Agar siswa memiliki keterampilan atau teknik belajar yang
efektif, seperti keterampilan membaca buku, menggunakan
kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi
ujian.
4) Agar siswa memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan
perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar,
mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam
memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh
informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan
wawasan yang lebih luas.
5) Agar siswa memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk
menghadapi ujian.
Sedangkan tujuan bimbingan belajar menurut Hamalik (2009:195)
yaitu:
1) Agar siswa bertanggung jawab menilai kemampuannya sendiri
dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi
dirinya.
2) Agar siswa menjalani kehidupannya sekarang secara efektif dan
menyiapkan dasar kehidupan masa depannya sendiri.
3) Agar semua potensi siswa berkembang secara optimal meliputi
semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Berdasarkan tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan tujuan dari
bimbingan belajar adalah membantu siswa dalam mencapai keberhasilan
dalam belajar dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki siswa
sehingga siswa dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi penilaian
dan memiliki kesiapan mental yang kuat dalam menghadapi penilaian
sehingga tujuan dari proses pembelajaran dapat sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki dan mencapai perkembangan yang optimal
baik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat dalam
menghadapi kesulitan yang dihadapinya.
c. Fungsi Bimbingan Belajar
Menurut Hamalik (2009:195), fungsi bimbingan belajar sebagai
berikut:
1) Membantu individu siswa untuk memperoleh gambaran yang
objektif dan jelas tentang potensi, watak, minat, sikap, dan
kebiasaannya agar ia dapat menghindarkan diri dari hal - hal
yang tidak diinginkan.
2) Membantu individu siswa untuk mendapatkan pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kemampuannya dan
membantu siswa itu untuk menentukan cara yang efektif dan
efisien dalam menyelesaikan bidang pendidikan yang telah
dipilihnya agar tercapai hasil yang diharapkan.
3) Membantu individu siswa untuk memperoleh gambaran yang
jelas tentang kemungkinan-kemungkinan dan kecenderungan-
kecenderungan dalam lapangan pekerjaan agar ia dapat
melakukan pilihan yang tepat di antara lapangan pekerjaan
tersebut. Di samping itu, membantunya untuk mendapat
kemajuan yang memuaskan dalam pekerjaannya sambil
memberikan sumbangan secara maksimal terhadap
masyarakatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Sementara itu, fungsi bimbingan menurut Yusuf (2010:16) adalah:
1) Pemahaman, yaitu membantu siswa agar memiliki pemahaman
terhadap potensi yang ada pada dirinya dan lingkungannya.
2) Preventif, yaitu membantu siswa untuk senantiasa mengantisipasi
berbagai masalah yang terjadi dan berupaya mencegahnya, supaya
masalah tidak dialami oleh siswa.
3) Pengembangan, yaitu berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa.
4) Perbaikan, yaitu berupaya memberikan bantuan kepada siswa yang
telah mengalami masalah yaitu dalam segala aspek.
5) Penyaluran, yaitu membantu individu memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan
penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian, dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
6) Adaptasi, yaitu membantu pelaksanaan pendidikan untuk
mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa.
7) Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa agar
dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap
program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Sedangkan Sukardi (1988:11) mengatakan bahwa fungsi bimbingan
belajar yaitu:
1) Menyalurkan. Fungsi ini merupakan fungsi bimbingan dalam
membantu siswa mendapatkan lingkungan sesuai dengan keadaan
dirinya.
2) Mengadaptasikan. Fungsi ini merupakan fungsi bimbingan dalam
membantu siswa di sekolah untuk mengadaptasikan program
pendidikan dengan keadaan masing-masing siswa.
3) Menyesuaikan. Fungsi ini merupakan fungsi bimbingan dalam rangka
membantu siswa untuk menyesuiakan diri dengan lingkungan sekolah.
4) Pencegahan. Fungsi ini merupakan fungsi bimbingan dalam
membantu siswa menghindari kemungkinan terjadinya hambatan.
5) Perbaikan. Fungsi ini merupakan fungsi bimbingan dalam membantu
siswa untuk memperbaiki kondisi siswa yang dipandang kurang
memadai.
6) Pengembangan. Fungsi ini merupakan fungsi bimbingan dalam
membantu siswa untuk melampaui proses dan fase perkembangan
secara wajar.
Berdasarkan dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
bimbingan belajar berfungsi untuk membantu siswa dalam
mengembangkan potensi, watak, minat sikap dan kebiasaan yang ada
pada dirinya sendiri, bimbingan belajar bermanfaat untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
gambaran tentang bagaimana individu tersebut menentukan cara yang
efektif dan efisien dalam menyelesaikan pendidikan agar tercapai hasil
yang diharapkan serta membantu individu untuk menentukan pilihan
bidang pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menyelesaikan bidang pendidikan yang telah dijalaninya dan dapat
memberikan sumbangan terhadap masyarakat di sekitarnya.
2. Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian
a. Pengertian Kecemasan (anxiety)
Menurut Daradjat (1996:27), kecemasan adalah manifestasi dari
berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika orang
sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin
(konflik).
Menurut Kartono (1986:139), kecemasan adalah semacam
kegelisahan, kekhawatiran dan “ketakutan” terhadap sesuatu yang tidak
jelas, dan mempunyai ciri yang mengazab pada seseorang.
Menurut Priest (Safaria, 2009:49), kecemasan atau perasaan cemas
adalah suatu keadaan yang dialami ketika berpikir tentang sesuatu yang
tidak menyenangkan terjadi. Sedangkan ahli lain, Atkinson, dkk
(Safaria, 2009:49) menjelaskan bahwa kecemasan merupakan emosi
yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan gejala seperti
kekhawatiran dan perasaan takut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
kecemasan adalah suatu keadaan dari berbagai proses emosi yang terjadi
ketika seseorang mengalami kekhawatiran atau perasaan takut.
b. Komponen - Komponen Reaksi Kecemasan
Menurut Calhoun dan Acocella (Safaria, 2009:55), aspek-aspek
kecemasan ke dalam tiga reaksi, yaitu sebagai berikut:
1) Reaksi emosional, yaitu komponen kecemasan yang berkaitan
dengan persepsi individu terhadap pengaruh psikologis dari
kecemasan, seperti perasaan keprihatinan, ketegangan, sedih,
mencela diri sendiri atau orang lain.
2) Reaksi kognitif, yaitu ketakutan dan kekhawatiran yang
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir jernih sehingga
mengganggu dalam memecahkan masalah dan mengatasi
tuntutan lingkungan sekitarnya.
3) Reaksi fisiologis, yaitu reaksi yang ditampilkan oleh tubuh
terhadap sumber ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi ini
berkaitan dengan sistem syaraf yang mengendalikan berbagai
otot dan kelenjar tubuh sehingga timbul reaksi dalam bentuk
jantung berdetak lebih keras nafas bergerak lebih cepat, tekanan
darah meningkat.
c. Macam - Macam Rasa Cemas
Daradjat (1996:27) mengemukakan tiga macam rasa cemas, yaitu:
1) Rasa cemas yang timbul akibat melihat dan mengetahui ada bahaya
yang mengancam dirinya khususnya dari yang dipikirkan oleh
seseorang.
2) Rasa cemas yang berupa gangguan-gangguan atau penyakit jiwa dan
terlihat dalam beberapa bentuk. Rasa cemas berupa gangguan atau
penyakit jiwa seperti orang yang terancam karena menyangka sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang terjadi menjadi tidak menyenangkan. Sedangkan rasa cemas
dalam beberapa bentuk seperti situasi yang dapat mempengaruhi
keseluruhan diri pribadi seseorang dan ada pula rasa cemas dalam
bentuk takut akan benda- atau hal-hal tertentu.
3) Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-
hal yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Gejala-gejala
cemas ada yang bersifat fisik dan ada pula yang bersifat mental.
Gejala fisik yaitu: ujung-ujung jari terasa dingin, pencernaan tidak
teratur, pukulan jantung cepat, keringat bercucuran, tidur tidak
nyenyak, nafsu makan hilang, kepala pusing, nafas sesak dan
sebagainya. Gejala mental antara lain sangat takut, merasa akan
ditimpa bahaya atau kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian,
tidak berdaya/rendah diri, hilang kepercayaan pada diri, tidak tentram,
ingin lari dari kenyataan hidup dan sebagainya.
Blackburn dan Davidson (Safaria, 2009:56) mengemukakan bahwa
reaksi kecemasan dapat mempengaruhi gangguan fungsional, hal ini
ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1
Analisis Gangguan Fungsional Kecemasan
Simptom-simptom
Psikologis Keterangan
Suasana hati Kecemasan, mudah marah, perasaan sangat tegang.
Pikiran
Khawatir, sukar berkonsentrasi, pikiran kosong,
membesar-besarkan ancaman, memandang diri tidak
berdaya atau sensitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Simptom-simptom
Psikologis Keterangan
Motivasi Menghindari situasi, ketergantungan tinggi, ingin
melarikan diri.
Perilaku Gelisah, gugup, waspada berlebihan.
Gerakan Biologis Gerakan otomatis meningkat, berkeringat, gemetar,
pusing, berdebar-debar, mual, mulut kering.
d. Penilaian
Gronlund & Linn (Kusaeri, 2012:8) mendefinisikan penilaian
sebagai suatu proses yang sistematis dan mencakup kegiatan
mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi untuk
menentukan seberapa jauh seorang siswa atau sekelompok siswa
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, baik aspek
pengetahuan, sikap maupun keterampilan.
e. Tujuan Penilaian
Kusaeri (2012:9) mengemukakan bahwa tujuan penilaian
hendaknya diarahkan pada empat hal berikut:
1) Penelurusan (keeping track), yaitu untuk menelusuri agar proses
pembelajaran tetap sesuai dengan rencana.
2) Pengecekan (checking-up), yaitu untuk mengecek adakah
kelemahan-kelemahan yang dialami oleh siswa selama proses
pembelajaran.
3) Pencarian (finding-out), yaitu untuk mencari dan menemukan
hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan
dalam proses pembelajaran.
4) Penyimpulan (summing-up), yaitu untuk menyimpulkan apakah
siswa telah menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan
dalam kurikulum atau belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
f. Sifat-Sifat Penilaian Pendidikan
Menurut Cohen dan Swerdlik (Kusaeri, 2012:14), terdapat enam
sifat konsep dasar penilaian pendidikan yaitu:
1) Pertama, terdapat konstruk psikologis dalam pendidikan seperti
intelegensi, prestasi, dan sikap siswa.
2) Kedua, konstruk memang dapat diukur namun hasil pengukuran
tidak sempurna karena kesalahan yang mempengaruhi reliabilitas
skor.
3) Ketiga, terdapat beragam cara untuk mengukur suatu konstruk
seperti penggunaan metode atau pendekatan yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan unik siswa secara mendalam.
4) Keempat, semua prosedur penilaian memiliki kelebihan dan
kelemahan.
5) Kelima, sumber informasi menjadi bagian proses penilaian agar
keputusan yang dibuat dapat akurat dan tepat.
6) Keenam, penilaian dapat dilakukan dengan cara yang adil.
3. Kepercayaan Diri di Sekolah
a. Pengertian Kepercayaan Diri
Menurut Baron dan Byrne (Saputra, 2017:39), keyakinan diri
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang sebagai suatu potensi yang
membentuk perilaku relevan dengan tugas dan situasi guna mencapai
tujuan atau mengatasi hambatan yang sedang dihadapi. Percaya diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
berasal dari bahasa Inggris yakni self confidence yang artinya percaya
pada kemampuan, kekuatan dan penilaian diri sendiri. Orang yang
memiliki keyakinan yang tinggi adalah orang yang mempertimbangkan
untung dan rugi dalam bertindak dan mempertimbangkan sejauh mana
dalam mengatur setiap perilaku.
Rasa tidak percaya diri banyak terjadi pada pemuda-pemudi
remaja, hal ini disebabkan masalah yang dihadapi tanpa penyelesaian dan
pengertian dari orang tua dan orang dewasa di sekitarnya. Rasa rendah
diri menyebabkan seseorang cepat tersinggung, sehingga berdampak
pada pribadi yang apatis dan pesimis karena takut salah dalam
berpendapat dan berinisiatif (Daradjat, 1996:19). Orang yang tidak
percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya diri pada
kemampuannya, karena itu sering menutup diri. Percaya diri juga dapat
diartikan suatu kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan
menyadari kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara tepat.
Orang yang percaya diri adalah orang yang merasa puas dengan
dirinya. Ada dua jenis kepercayaan diri yang cukup berbeda yaitu batin
dan lahir. Jenis percaya batin adalah percaya diri yang memberi kepada
kita perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik. Jenis
percaya diri lahir memungkinkan kita untuk tampil dan berperilaku
dengan cara yang menunjukkan kepada dunia luar bahwa kita yakin pada
diri kita (Lindenfield, 1997:3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menurut Norman Vincent Peale dalam bukunya The Power of
Positive Thinking, seseorang pastilah tidak mungkin menjadi sungguh-
sungguh berbahagia atau sukses tanpa memiliki tingkat rasa percaya diri
yang mendasar. Rasa percaya diri memang mutlak dibutuhkan agar kita
bisa merasa bahagia dalam menjalani kehidupan (Lumpkin, 2005:82).
Menurut Lumpkin (2005:83), kepercayaan diri merupakan suatu
konsep yang menarik. Rasa percaya diri yang sejati berarti kita memiliki
beberapa hal yang meliputi integritas diri, wawasan pengetahuan,
keberanian, sudut pandang yang luas, dan harga diri yang positif. Jika
kita merasa percaya diri, kehidupan akan terasa jauh lebih
menyenangkan. Sulit untuk bisa benar-benar merasa bahagia tanpa
memiliki taraf rasa percaya diri yang wajar. Jika kita menjalani
kehidupan dengan ketakutan dan kecemasan terhadap orang lain, kita
akan berada dalam ketegangan yang terlalu besar. Kita akan menjadi
cemas dan gugup. Kehidupan akan menjadi jauh lebih menyenangkan
jika setidaknya kita bisa merasa percaya diri.
Dari beberapa pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa percaya diri adalah suatu keyakinan dalam diri dengan
kemampuan untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup. Adanya rasa
percaya diri yang tinggi akan membuat individu merasa optimis, dan dari
rasa optimis ini akan mempunyai pengaruh yang besar bagi
perkembangan kepribadian dan kehidupan yang dijalaninya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Ciri-Ciri Orang yang Percaya Diri
Menurut Lindenfield (1997:4), terdapat empat ciri utama yang khas
pada orang yang mempunyai percaya diri batin yang sehat yaitu cinta
diri, pemahaman diri, tujuan yang jelas, dan pemikiran yang positif.
Sedangkan kepercayaan diri lahir memungkinkan untuk tampil dan
berperilaku dengan cara menunjukkan kepada dunia luar bahwa ia yakin
akan dirinya. Empat ciri kepercayaan diri lahir yaitu komunikasi,
ketegasan, penampilan diri, dan pengendalian perasaan. Secara singkat
masing-masing dari ciri-ciri di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Orang yang percaya diri mencintai diri mereka, artinya mereka peduli
tentang diri mereka karena perilaku dan gaya hidup mereka adalah
untuk memelihara diri.
2) Orang yang memiliki pemahaman diri yang baik, mereka akan sangat
menyadari kekuatan mereka dan karena itu jauh lebih mampu
mengembangkan kemampuan mereka sepenuhnya, mengenal
kelemahan dan keterbatasan mereka dan karena itu kecil kemungkinan
mereka membiarkan diri mengalami kegagalan berulang kali. Orang
yang memiliki pemahaman diri mereka juga mau dan sedia mendapat
bantuan dan pelajaran karena mereka bukan orang yang serba tahu.
3) Orang yang percaya diri selalu tahu tujuan hidupnya, ini disebabkan
mereka punya pikiran yang jelas mengapa mereka melakukan
tindakan tertentu dan mereka tahu hasil apa yang bisa diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4) Orang yang percaya diri memiliki kemampuan berpikir positif,
mereka biasa melihat kehidupan dari sisi yang cerah dan mereka
selalu berharap serta mencari pengalaman dan hasil yang bagus.
5) Orang yang percaya diri lahir mampu mendengarkan orang lain
dengan tepat, tenang dan penuh perhatian, bisa berbincang-bincang
dengan orang dari segala usia dan segala jenis latar belakang, tahu
kapan dan bagaimana berganti pokok pembicaraan dari percakapan
biasa ke yang lebih mendalam merupakan dasar yang baik dalam
bidang keterampilan komunikasi.
6) Orang yang percaya diri lahir akan menyatakan kebutuhan mereka
secara langsung dan terus terang, membela hak mereka dan hak orang
lain, tahu bagaimana melakukan kompromi yang dapat diterima
dengan baik, memberi dan menerima pujian secara bebas dan penuh
kepekaan, memberi dan menerima kritik yang membangun merupakan
sikap tegas yang harus diajarkan agar sikap rasa percaya diri dapat
bertambah.
7) Keterampilan tentang penampilan diri akan menjadi penting dalam
kepercayaan diri karena dapat mendorong seesorang untuk memilih
gaya pakaian dan warna yang paling cocok dengan kepribadian dan
kondisi fisik mereka masing-masing. Orang yang percaya diri
cenderung memilih pakaian yang cocok untuk berbagai peran dan
peristiwa dan tetap mempertahankan gaya pribadinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
8) Pengendalian perasaan perlu dikelola dengan baik, karena jika mampu
mengelola perasaan maka lebih mudah percaya diri karena tidak
khawatir akan lepas kendali. Contoh seseorang mampu mengelola
perasaan adalah menghadapi kesedihan secara wajar karena bisa
mengatasi rasa takut, khawatir dan frustasi. Jika seseorang mampu
mengendalikan perasaan maka yang dapat dilakukan adalah dengan
mencari pengalaman dan hubungan yang memberi kesenangan, cinta,
dan kebahagiaan karena tidak mudah terbenam.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Menurut Lindenfield (1997:13), dalam percaya diri sesungguhnya
bukanlah siapa kita waktu lahir yang berarti, tetapi bagaimana kita di
dorong dan diizinkan menjadi seorang pribadi. Seorang anak bukan
hanya dipengaruhi oleh ibu dan bapaknya saja, tetapi juga dari beratus-
ratus orang lain yang seakan tiada akhirnya, seperti dari pengasuh anak,
para guru, pemimpin perkumpulan remaja, pelatih olahraga, sampai
orang tua asuh, para penampil di TV, para bintang musik, dan para
eksekutif periklanan. Lindenfield mengatakan bahwa gizi yang
dibutuhkan oleh perkembangan seseorang dalam perjalanannya dibagi
menjadi 8 (delapan) faktor, yaitu:
1) Cinta, dimana bukan hanya soal jumlah melainkan juga mutunya.
Seseorang perlu merasakan dicintai tanpa syarat sehingga
perkembangan harga dirinya sehat dan langgeng.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2) Rasa aman, dimana ketakutan dan kekhawatiran adalah musuh
terbesar dari rasa percaya diri. Seseorang akan mengembangkan
kemampuannya secara otomatis dengan menjawab tantangan serta
berani mengambil resiko yang menarik.
3) Model peran, dimana mengajar lewat contoh adalah cara paling efektif
agar seseorang mengembangkan sikap dan keterampilan sosial yang
diperlukan untuk percaya diri.
4) Hubungan, seseorang perlu mengalami dan bereksperimen dengan
beraneka ragam hubungan, sehingga membangun rasa sadar diri dan
pengenalan diri.
5) Kesehatan, jika seseorang yang kurang gizi dalam melakukan
aktivitasnya, maka hal tersebut membuatnya tidak dapat memakai
kemampuannya secara efektif.
6) Sumber daya, seseorang yang terfasilitasi lebih beruntung
dibandingkan dengan orang yang pilihannya terbatas. Sumber daya
yang dipakai dengan baik dan tepat, bisa memberi dorongan
kesempatan untuk memperbaiki kelemahan yang dimiliki.
7) Dukungan, seseorang perlu pembinaan dari seseorang yang
berpengalaman untuk menggunakan sumber daya demi kemajuannya
agar lebih terampil dan percaya diri.
8) Upah atau hadiah, seseorang perlu suatu penghargaan atas usaha dan
hasil dalam mencapai tujuannya, bahkan oleh seseorang yang
ambisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Dari pendapat tersebut, peneliti mengambil kesimpulan bahwa
terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang
yaitu faktor dari lahir/ watak yang diwarisi dan bagaimana seseorang itu
diasuh. Seseorang perlu mendapatkan faktor-faktor yang membuat
perkembangan pribadinya terus terasah. Dengan demikian, rasa percaya
diri muncul apabila seseorang mulai bertindak untuk mengambil
perubahan terhadap dirinya.
4. Perilaku Prososial Siswa
a. Definisi Perilaku Prososial
Menurut Batson (Taylor, 2009:457), perilaku prososial adalah
kategori luas yang mencakup setiap tindakan yang membantu atau
dirancang untuk membantu orang lain terlepas dari motif si penolong.
Pengertian perilaku prososial serupa dengan pernyataan Sears (1994:47).
Sedangkan menurut Staub dan Baron & Byrne (Dayakisni, 2009:155),
perilaku prososial adalah perilaku yang menguntungkan penerima, tetapi
tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pelakunya. Dapat disimpulkan
bahwa perilaku prososial adalah perilaku yang memberi bantuan kepada
orang lain tanpa memikirkan kerugian dari penolong itu sendiri.
Perilaku prososial dipengaruhi oleh tipe relasi antar orang baik
karena suka, merasa berkewajiban, memiliki pamrih, atau empati.
Seseorang biasanya membantu orang yang dikenal ketimbang dengan
orang yang tidak dikenal. Menurut Eisenberg & Mussen (Dayakisni,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2009:155), perilaku prososial mencakup tindakan berupa sharing
(membagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping
(menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan), serta
mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain.
b. Aspek-Aspek Perilaku Prososial
Mussen, dkk. (Asih dan Pratiwi, 2010) menjelaskan aspek-aspek
dari perilaku prososial. Mussen membagi aspek-aspek tersebut menjadi
lima, yaitu:
1) Berbagi
Kesediaan penolong untuk berbagi perasaan dengan orang lain
(korban) dalam suasana suka maupun suasana duka.
2) Kerjasama
Kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain demi
tercapainya suatu tujuan.
3) Menolong
Kesediaan untuk menolong orang lain yang sedang berada
dalam kesulitan.
4) Bertindak jujur
Kesediaan untuk melakukan sesuatu seperti apa adanya, tidak
berbuat curang.
5) Berderma
Kesediaan untuk memberikan sukarela sebagian barang
miliknya kepada orang yang membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Faktor-Faktor yang Mendasari Perilaku Prososial
Menurut Staub (Dayakisni, 2009:156), terdapat beberapa hal yang
mendasari seseorang untuk bertindak prososial, yaitu:
1) Self-gain
Harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari
kehilangan sesuatu, misalnya ingin mendapat pengakuan, pujian atau
takut dikucilkan.
2) Personal Values and Norms
Adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diinternalisasikan oleh
individu selama mengalami sosialisasi sehingga sebagian nilai-nilai
dan norma itu berkaitan dengan tindakan prososial, seperti
berkewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan serta adanya
norma timbal balik.
3) Empathy
Kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau
pengalaman orang lain. Kemampuan untuk empati ini erat kaitannya
dengan pengambil-alihan peran. Jadi prasyarat untuk melakukan
empati adalah individu harus memiliki kemampuan untuk melakukan
pengambil-alihan peran.
d. Faktor Situasional dan Personal yang Berpengaruh pada Perilaku
Prososial
1) Faktor-Faktor Situasional yang berpengaruh dalam perilaku prososial
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a) Kehadiran orang lain
Penelitian yang dilakukan oleh Darley dan Latane
(Dayakisni, 2009:156) menunjukkan hasil bahwa orang yang
melihat kejadian darurat akan lebih suka memberi pertolongan
apabila mereka sendirian daripada bersama orang lain. Namun
berbeda menurut Staub dimana dalam penelitiannya menjelaskan
individu yang berpasangan atau bersama orang lain lebih suka
bertindak prososial dibandingkan individu seorang diri. Menurut
Sampson, perilaku individu ini disebabkan kehadiran orang lain
mendorong individu tersebut mematuhi norma-norma sosial yang
dimotivasi oleh harapan mendapatkan suatu pujian.
b) Pengorbanan yang harus dilakukan
Seseorang akan membandingkan pengorbanan yang diberikan
apabila dirinya menolong dan tidak menolong seperti perasaan
bersalah, dikucilkan masyarakat, bahkan tidak mendapatkan
hadiah. Jika pengorbanan untuk menolong rendah maka tindak
pertolongan secara langsung akan terjadi. Sedangkan jika
pengorbanan untuk menolong tinggi maka seseorang akan
menghindari atau meninggalkan situasi darurat tersebut.
c) Pengalaman dan suasana hati
Seseorang akan memberikan pertolongan kepada orang lain
apabila dirinya pernah mengalami kesuksesan memecahkan
persoalan sebelumnya atau mendapatkan hadiah dari pertolongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang diberikannya. Dalam suasana hati yang gembira, seseorang
lebih suka memberikan pertolongan, dan sebaliknya. Menurut
Berkowitz, suasana hati (mood) dapat berpengaruh pada kesiapan
seseorang untuk membantu orang lain.
d) Kejelasan stimulus
Menurut Sampson, semakin jelas stimulus dari situasi darurat
akan meningkatkan kesiapan calon penolong untuk beraksi dalam
memberikan pertolongan tanpa perasaan bimbang atau ragu
sehingga mengurungkan niatnya dalam menolong.
e) Adanya norma-norma sosial
Dalam masyarakat terdapat norma yang menjelaskan bahwa
kita harus menolong orang yang membutuhkan pertolongan dimana
masing-masing orang memiliki tanggung jawab sosial untuk
menolong mereka yang lemah.
f) Hubungan antara calon penolong dengan si korban
Menurut Staub dan Brigham, makin jelas dan dekat hubungan
antara calon penolong dengan calon penerima bantuan akan
memberikan dorongan yang cukup besar pada diri calon penolong
untuk lebih cepat dan bersedia terlibat secara mendalam dalam
melakukan pertolongan. Kedekatan ini dapat terjadi karena adanya
pertalian keluarga, kesamaan latar belakang, atau ras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2) Faktor-Faktor Kepribadian yang Berpengaruh dalam Perilaku
Prososial:
Orang dengan karakteristik kepribadian tertentu lebih mungkin
untuk menolong ketika situasi tidak menuntutnya memberi
pertolongan atau ketika menyaksikan situasi darurat samar-samar.
Meskipun demikian, lingkungan atau situasi dimana pertolongan itu
diperlukan dapat memperkuat persepsi tentang tindakan apa yang
cocok yang seharusnya dilakukan (Dayakisni, 2009:160).
e. Tindakan Menolong/ Prososial
Beberapa perspektif teoritis tentang tindakan menolong (Taylor,
2009:458) dijelaskan sebagai berikut:
1) Perspektif Evolusi
Pendekatan Evolusi menyatakan bahwa kecondongan untuk
membantu adalah bagian dari warisan evolusi genetik. Setiap ciri yang
ditentukan oleh gen yang memiliki nilai survival yang tinggi (yang
membantu individu untuk bertahan) cenderung diwariskan kepada
keturunannya. Tendensi untuk membantu yang lain mungkin memiliki
nilai survival yang tinggi bagi gen individual, tetapi tidak selalu untuk
individual itu. Pendapat Batson menyatakan bahwa tindakan
membantu pihak lain secara genetik adalah bagian dari sifat manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2) Perspektif Sosiokultural
Perspektif sosiokultural menegaskan pentingnya norma sosial
yang mengatur kapan seseorang mesti memberi pertolongan kepada
orang yang membutuhkan.
Dalam perspektif sosiokultural ada tiga norma sosial dasar yang
lazim dalam masyarakat. Pertama, norma tanggung jawab sosial
menyatakan kita harus membantu orang yang bergantung pada kita.
Kedua, norma resiprositas menyatakan kita harus membantu orang
lain yang pernah membantu kita. Ketiga, norma keadilan sosial
menyatakan aturan tentang keadilan dan distribusi sumber daya secara
merata. Ketiga norma ini memberikan basis kultural untuk perilaku
prososial.
3) Perspektif Belajar
Pendekatan proses belajar menyatakan bahwa orang belajar
menolong, mengikuti prinsip penguatan dan modelling. Menurut
Batson, perspektif belajar menekankan pentingnya proses belajar
untuk membantu orang. Saat anak-anak tumbuh, mereka diajari untuk
berbagi dan saling menolong. Seseorang dipuji apabila membantu dan
ditegur apabila lupa memberi bantuan saat diperlukan. Orang belajar
menolong melalui penguatan karena efek imbalan dan hukuman
karena membantu seseorang. Selain itu orang juga belajar melalui
modelling/ peniruan karena mengamati orang lain yang memberikan
pertolongan. Dalam penguatan seorang anak cenderung membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
apabila mereka diberi penghargaan atas perilaku prososial. Seorang
anak yang semakin dewasa mempelajari bahwa tindakan membantu
mungkin menjadi nilai yang diinternalisasikan, tanpa harus ada
insentif eksternal. Orang akan puas telah merealisasikan standar
mereka sendiri dan merasakan kebahagiaan saat melakukan amal yang
baik.
4) Perspektif Pengambilan Keputusan
Perspektif pengambilan keputusan berfokus pada proses yang
mempengaruhi penilaian tentang kapan bantuan dibutuhkan, juga
menekankan pertimbangan biaya dan manfaat dalam memutuskan
untuk memberi pertolongan.
Menurut Latane dan Darley (Taylor, 2009:466), tindakan
menolong muncul saat individu memutuskan untuk memberi bantuan
dan kemudian mengambil tindakan. Langkah-langkah dalam
keputusan ini diawali dengan seseorang yang melihat sesuatu yang
terjadi dan memutuskan apakah bantuan perlu diberikan atau tidak.
Kedua, jika bantuan diperlukan, orang itu akan mempertimbangkan
seberapa besar tanggung jawabnya untuk bertindak. Ketiga, orang itu
mungkin akan mengevaluasi imbalan dan biaya dari tindakan
menolong atau tidak menolong. Terakhir, seseorang harus
memutuskan tipe bantuan apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara
memberikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 2.1
Perspektif Pengambilan Keputusan
Tidak : tidak ada masalah
Ya
Tidak : bukan tanggung jawab
saya
Ya
Tidak : Terlalu berbahaya,
Menghabiskan waktu, tidak
menyenangkan dan sebagainya
Ya
Tidak : saya tak tahu cara
membantu
Ya
Bantuan diberikan
Gambar 2.1 merupakan perspektif pengambilan keputusan yang
mengidentifikasi empat langkah penting dalam proses yang
menyebabkan kita membantu seseorang. Pada setiap poin, keputusan
yang berbeda mungkin menyebabkan kita memberi bantuan.
a) Melihat kebutuhan
Langkah krusial pertama dalam setiap tindakan prososial
adalah memperhatikan bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi dan
menentukan bahwa ada yang perlu bantuan. Ketidakpastian adalah
alasan utama mengapa orang tidak memberi bantuan.
MELIHAT KEBUTUHAN : Apakah seseorang perlu bantuan?
MELAKSANAKAN TANGGUNG JAWAB PERSONAL:
Apakah saya bertanggung jawab?
MEMPERTIMBANGKAN UNTUNG DAN RUGI : Apakah membantu akan menguntungkan?
MEMUTUSKAN CARA MEMBANTU: Apakah yang harus saya lakukan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b) Mengambil tanggung jawab personal
Langkah kedua dalam menentukan untuk memberikan
bantuan adalah mengambil tanggung jawab personal. Semakin
besar tanggung jawab semakin besar kemungkinan untuk
membantu. Faktor lain yang mempengaruhi perasaan tanggung
jawab adalah kompetensi. Kita merasa lebih bertanggung jawab
untuk mengintervensi jika kita punya keterampilan untuk menolong
secara efektif.
c) Menimbang untung dan rugi
Orang mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang
muncul dari tindakan berpartisipasi, termasuk dalam membantu
orang lain. Seseorang akan bertindak prososial jika dia
menganggap keuntungan dari membantu melebihi keuntungan dari
tidak membantu. Semakin besar keuntungan yang anda bayangkan,
semakin mungkin anda membantu. Semakin pantas seseorang itu
dibantu, semakin besar kemungkinan anda membantu. Penting juga
untuk mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan tidak
memberi bantuan, termasuk kemungkinan kerugian.
d) Memutuskan cara membantu dan mengambil tindakan
Langkah terakhir adalah menentukan tipe bantuan apa yang
perlu diberikan dan kapan mengambil tindakan itu. Dalam situasi
darurat, keputusan sering diambil dalam keadaan yang penuh
tekanan, mendesak dan terkadang menimbulkan bahaya. Penolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
yang berniat baik tidak selalu bisa memberi bantuan atau mungkin
salah mengambil tindakan.
Shotland dan Huston (Sears, 1994:57) mengidentifikasi lima
karateristik utama yang mengarahkan persepsi bahwa suatu
kejadian merupakan keadaan darurat:
(1) Sesuatu terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga.
(2) Ada ancaman bahwa yang jelas terhadap korban.
(3) Tindakan yang membahayakan korban cenderung meningkat
bila tidak ada campur tangan seseorang.
(4) Korban tidak berdaya dan membutuhkan bantuan orang lain.
(5) Ada beberapa kemungkinan cara campur tangan yang efektif.
5) Teori Atribusi
Teori ini menjelaskan mengapa seseorang membantu orang lain
yang pantas untuk diberikan pertolongan. Teori Atribusi melandaskan
ide bahwa kesediaan kita untuk membantu bergantung pada “manfaat”
dari kasusnya dan khususnya apakah seseorang pantas ditolong atau
tidak.
Kita cenderung membantu jika kita percaya penyebab problem
itu berada di luar kontrol orang tersebut. Menurut Meyer & Mulherin,
mahasiswa yang bersedia meminjamkan catatan kuliahnya untuk
temannya jika temannya itu tidak mengerti cara mengajar dosen
(sebab yang tidak bisa dikontrol) ketimbang temannya malas mencatat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
(sebab yang bisa dikontrol). Seseorang merasa bersimpati kepada
orang yang menderita lantaran bukan kesalahannya sendiri.
Mengatribusikan kesulitan seseorang dengan sebab-sebab yang dapat
dikontrol membuat orang jengkel, melakukan penghindaran atau
pengabaian. Sebaliknya jika mengatribusikan kesulitan seseorang
dengan sebab-sebab yang tidak bisa dikontrol menimbulkan rasa
simpati dan kesediaan untuk menolong.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan pada tujuan awal dari penelitian ini, maka perlu adanya
penelitian yang relevan. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan, meliputi:
1. Hasil penelitian Ninditya Nugroho (2010) yang, berjudul “Perbedaan
Tingkat Kecemasan Siswa Kelas XII yang Mengikuti Bimbingsn Belajar
dengan yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar dalam Menghadapi UN di
SMAN 2 Sragen, Surakarta. Dari uji statistik didapatkan X2 = 5,274 ; OR =
4 ; p = 0,01 ; CI95% 1,2 s/d 11,7. Kesimpulan dalam penelitian ini
menunjukkan siswa kelas XII yang tidak mengikuti bimbingan belajar
mempunyai resiko untuk mengalami kecemasan empat kali lebih besar dari
pada siswa kelas XII yang mengikuti bimbingan belajar. Perhitungan yang
dilakukan secara statistik adalah signifikan.
2. Hasil penelitian Nidawati Wahyu Pinasti (2011) yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok
Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Jambu” menunjukkan Zhitung = 2,803
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dan Ztabel = 1,96 sehingga Zhitung > Ztabel. Hal ini berarti kepercayaan diri
siswa kelas X dapat meningkat setelah mendapatkan layanan bimbingan
kelompok.
3. Hasil penelitian Rizky Agustina (2015) yang berjudul “Perbandingan
Prestasi Belajar Siswa yang Mengikuti Bimbingan Belajar dan Siswa yang
tidak Mengikuti Bimbingan Belajar pada Siswa kelas V di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Pemurus Dalam Banjarmasin Selatan” menunjukkan
bahwa prestasi belajar siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan rata-
rata nilai adalah 82, dan prestasi belajar siswa yang tidak mengikuti
bimbingan belajar dengan rata – rata nilai 79,91 serta terdapat perbedaan
yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang mengikuti bimbingan
belajar dan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar.
C. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai seorang siswa di
sekolah membutuhkan strategi yang tepat. Strategi ini dapat berupa suatu
bimbingan yang khusus dalam belajar agar dapat mengasah pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki. Dengan pembelajaran di luar sekolah, siswa yang
mengikuti bimbingan belajar memiliki pengetahuan tambahan yang berbeda
dengan teman-temannya di sekolah. Siswa yang memiliki pengetahuan atau
keterampilan tambahan, biasanya menunjukkan ciri-ciri yang unggul dalam
pelajaran tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Dalam mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah, rasa cemas siswa
dalam menghadapi penilaian cenderung rendah. Rasa cemas yang rendah ini
disebabkan oleh persiapan belajar yang lebih matang. Dengan demikian, siswa
merasa tenang dalam menghadapi penilaian karena bantuan program
bimbingan belajar.
Siswa yang mengikuti bimbingan belajar dapat memiliki tingkat
kepercayaan diri yang tinggi dalam berdinamika di sekolah. Rasa percaya diri
ini disebabkan karena siswa merasa termotivasi atas pembelajaran yang
diperoleh dalam program bimbingan belajar. Dengan demikian, siswa lebih
termotivasi untuk terus belajar dengan giat dalam proses pembelajaran di
sekolah.
Seseorang yang ikut program bimbingan belajar memiliki perilaku
prososial yang cenderung tinggi. Siswa tersebut dapat berbagi pengetahuan
yang dimiliki ketika mengikuti program bimbingan belajar kepada teman-
temannya di sekolah. Dengan sikap prososial ini siswa tersebut merasa diakui
memiliki pengetahuan tambahan dibandingkan teman-temannya di sekolah.
Dengan pengetahuan tersebut, siswa yang lebih pandai dapat mengembangkan
dirinya sendiri dan membantu teman-temannya dalam mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
Dengan demikian, siswa di sekolah diharapkan memiliki strategi jitu
dalam mencapai tujuan pembelajaran, tergantung dari pilihan yang diambil
oleh siswa yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
D. Paradigma Penelitian
Pada penelitian ini, dapat digambarkan paradigma penelitiannya sebagai
berikut:
Tabel 2.2
Paradigma Penelitian
Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)
Keikutsertaan Siswa dalam
Program Bimbingan Belajar
Kecemasan dalam Menghadapi
Penilaian
Kepercayaan Diri di Sekolah
Perilaku Prososial Siswa
E. Hipotesis Penelitian
Menurut Suprapto (2013:56), “hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap masalah penelitian yang menyangkut perilaku, gejala, kejadian,
kondisi dan fakta sesuatu hal yang telah terjadi maupun untuk masa yang akan
datang”. Berdasarkan pendapat di atas maka peneliti merumuskan hipotesis:
Hipotesis I
Ho1 : Tidak terdapat perbedaan kecemasan dalam menghadapi penilaian
ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
Ha1 : Terdapat perbedaan kecemasan dalam menghadapi penilaian ditinjau
dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Hipotesis II
Ho2 : Tidak terdapat perbedaan kepercayaan diri di sekolah ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
Ha2 : Terdapat perbedaan kepercayaan diri di sekolah ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
Hipotesis III
Ho3 : Tidak terdapat perbedaan perilaku prososial siswa ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
Ha3 : Terdapat perbedaan perilaku prososial siswa ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto. Sudaryono (2013:11)
menyatakan ex post facto berarti setelah kejadian, dimana peneliti menyelidiki
permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel. Penelitian
ini juga merupakan penelitian perbandingan kausal/ komparatif (Suprapto,
2013: 21). Dalam penelitian, sampel yang dibandingkan adalah siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar dan siswa yang tidak mengikuti program
bimbingan belajar.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Kolese De Britto yang beralamat di
Laksda Adisucipto, Catur Tunggal, Depok Sleman 55281, Yogyakarta.
Pemilihan daerah penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa di SMA De
Britto mudah dalam pengumpulan data yang diperlukan, dimana
berhubungan dengan masalah yang diteliti dan mudah dijangkau sehingga
meringankan peneliti untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan yang
berlangsung mulai bulan Januari hingga Februari 2018.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas XII di SMA Kolese De
Britto Yogyakarta, dimana kelas XII terbagi menjadi 3 jurusan yaitu IPA,
IPS, dan Bahasa.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah kecemasan dalam menghadapi
penilaian, kepercayaan diri di sekolah, dan perilaku prososial siswa ditinjau
dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
Populasi penelitian adalah “keseluruhan dari objek penelitian yang dapat
berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa,
sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber
data penelitian” (Bungin, 2005:109). Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah siswa kelas X, XI dan XII yang ada di SMA Kolese De Britto
yang berjumlah 695 siswa.
Menurut Bungin (2005:112), sampel adalah “wakil semua unit strata dan
sebagainya yang ada dalam populasi”. Sampel dalam penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
seluruh siswa kelas XII baik IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Kolese De Britto
yang berjumlah 214 siswa.
Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive
sampling yaitu melakukan pemilihan sampel yang sesuai dengan ciri dan
karateristik tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya. Teknik purposive
sampling dipilih dengan mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya
karena penelitian ini lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat
populasi dalam menentukan sampel penelitian (Bungin, 2005:125). Syarat
menggunakan purposive sampling yaitu terdapat kriteria atau batasan yang
ditetapkan dengan teliti dan sampel yang diambil sebagai subjek penelitian
adalah sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Selain itu peneliti
memiliki pertimbangan bahwa kelas XII sudah melaksanakan cara belajar yang
intensif dan suasana belajar yang lebih serius dalam menghadapi Ujian
Nasional dan tes masuk perguruan tinggi.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Jenis Variabel
Dalam penelitian ini jenis variabel yang ditetapkan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
Variabel bebas : Keikutsertaan siswa dalam bimbingan belajar.
Variabel terikat : Kecemasan dalam menghadapi penilaian, kepercayaan diri
di sekolah, dan perilaku prososial siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini, variabel diukur dengan menggunakan skala
Likert sebagai alternatif jawaban dari dua bentuk pernyataan yaitu
pernyataan positif dan pernyataan negatif. Subjek penelitian diminta untuk
memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang tersedia. Alternatif
jawaban beserta skornya ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Model Likert
F. Operasional Variabel
Demi memberikan arah yang jelas dalam penelitian ini, maka peneliti
memberikan penjelasan singkat mengenai variabel yang diteliti dan
menentukan indikator-indikator di tiap variabel. Adapun definisi operasional
variabel yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Program Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar adalah kegiatan yang berguna untuk membantu
siswa dalam memecahkan kesulitan dalam proses pembelajaran yang
terencana dan terorganisir agar siswa dapat mengatasi masalah yang
Alternatif Jawaban Skor Pernyataan
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
4
3
2
1
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dihadapinya sendiri dari pengetahuan yang telah didapatkan dan
pengalaman yang telah dilakukannya. Jika siswa mengikuti bimbingan
belajar maka mempengaruhi variabel terikat yang ada, sedangkan siswa
yang tidak mengikuti bimbingan belajar juga mempengaruhi variabel terikat
tersebut.
2. Variabel Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian
Kecemasan merupakan suatu keadaan dari berbagai proses emosi yang
terjadi ketika seseorang mengalami kekhawatiran atau perasaan takut.
Dalam mengukur kecemasan, skala yang digunakan adalah gejala
kecemasan yang bersifat fisik, gejala kecemasan yang bersifat mental, dan
gejala kecemasan yang berkaitan dengan perasaan seseorang. Perolehan
skor yang tinggi menunjukkan bahwa subjek mempunyai rasa cemas yang
tinggi, sedangkan perolehan skor yang rendah menunjukkan bahwa subjek
mempunyai rasa cemas yang rendah.
3. Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah
Percaya diri adalah suatu keyakinan dalam diri dengan kemampuan
untuk mencapai suatu tujuan dalam hidup. Dalam mengukur rasa percaya
diri, skala yang digunakan adalah mencintai diri, pemahaman diri, tujuan
hidup, berpikir positif, potensi dan kemampuan, sikap tegas, pantang
menyerah, tenang dalam menghadapi permasalahan, dan mengatasi
kecemasan. Perolehan skor yang tinggi menunjukkan bahwa subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Sedangkan perolehan skor yang
rendah pada skor ini menunjukkan bahwa subjek mempunyai rasa percaya
diri yang rendah.
4. Variabel Perilaku Prososial Siswa
Perilaku prososial adalah suatu perilaku yang memberi bantuan
kepada orang lain tanpa memikirkan kerugian dari penolong itu sendiri.
Dalam mengukur perilaku prososial, skala yang digunakan adalah
menolong, berbagi dan menyumbang, bekerja-sama, dan empati. Perolehan
skor yang tinggi menunjukkan bahwa subjek mempunyai perilaku prososial
yang tinggi. Sedangkan perolehan skor yang rendah pada skor ini
menunjukkan bahwa subjek mempunyai perilaku prososial yang rendah.
G. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
diambil secara langsung dari responden penelitian. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner.
Suprapto (2013:75) menyatakan “kuesioner merupakan alat pengumpul data
yang berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh responden”. Kuesioner ini
untuk mendapatkan data mengenai perbedaan kecemasan dalam menghadapi
penilaian, kepercayaan diri di sekolah, dan perilaku prososial siswa ditinjau
dari keikutsertaan dalam program bimbingan belajar menggunakan skala
pengukuran Likert. Skala pengukuran Likert adalah skala yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
tentang kejadian atau gejala sosial (Sudaryono, 2013:49). Pernyataan dijawab
oleh responden dengan memberi tanda checklist (✓) pada alternatif jawaban
yang tersedia.
Adapun kisi-kisi kuesioner yang melandasi pengumpulan data adalah:
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Kuesioner
Variabel Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian
Variabel Indikator Nomor Pernyataan
Jumlah Positif Negatif
Kecemasan Gejala kecemasan yang
bersifat fisik. 11,16 3,8 4
Gejala kecemasan yang
bersifat mental. 1,4,5,6,12 7,9,14,15 8
Gejala kecemasan yang
berkaitan dengan perasaan
seseorang.
2,10 13 3
Jumlah Keseluruhan 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Kuesioner
Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah
No Dimensi Indikator
Nomor Pernyataan
Jumlah Positif Negatif
1. Keyakinan
Diri
a. Mencintai Diri. 1 - 1
b. Pemahaman
Diri. 2, 3 4 3
2. Wawasan
Pengetahuan
a. Tujuan Hidup. 5 - 1
b. Berpikir Positif. 6, 7 - 2
c. Potensi dan
kemampuan. 8,9 10 3
3. Keberanian/
Optimis
a. Sikap Tegas 11 12 2
b. Pantang
menyerah. 13 14 2
4. Pengendalian
Diri
a. Tenang dalam
menghadapi
permasalahan.
15 16 2
b. Mengatasi
kecemasan. 17 18 2
Jumlah Keseluruhan 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3.4
Kisi – Kisi Kuesioner
Variabel Perilaku Prososial Siswa
No Dimensi Indikator
Nomor
Pernyataan Jum
lah Positif Negatif
1 Menolong
a. Peka terhadap orang yang
membutuhkan pertolongan 1,3 2 3
b. Memberikan bantuan tanpa
diminta
-
4
1
c. Membantu tanpa meminta
imbalan 6 5 2
d. Menolong tanpa melihat
siapa yang ditolong 7 - 1
2
Berbagi
dan
Menyum-
bang
a. Memiliki keinginan untuk
selalu berbagi kepada orang
lain.
8
-
1
b. Memberikan apa yang
dimilikinya kepada orang
yang sangat membutuhkan.
-
9
1
c. Ikhlas memberikan sesuatu
yang dimiliki. - 10 1
3 Bekerja-
sama
a. Tanggung-jawab secara
bersama-sama
menyelesaikan pekerjaan.
11 - 1
b. Saling memberikan
kontribusi baik tenaga
maupun pikiran dengan
orang lain.
13
12
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
No Dimensi Indikator
Nomor
Pernyataan Jum
lah Positif Negatif
c. Mengerahkan kemampuan
yang dimiliki secara
maksimal.
- 14 1
4 Empati
a. Dapat merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain. 16 15 2
b. Mampu memahami dan
menghargai orang lain.
-
17
1
c. Mampu menunjukkan rasa
yang sama dengan apa yang
dirasakan oleh orang lain.
18,19,
20 - 3
Jumlah Keseluruhan 20
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi,
sedangkan instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dan
empiris. Kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan valid menurut validitas
isi karena kuesioner dibuat sesuai berdasarkan kajian pustaka dalam
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Pengujian validitas empiris dilakukan dengan cara mengkorelasikan
antara skor tiap butir dengan skor total, yang tampak dalam rumus korelasi
Product Moment dari Pearson sebagai berikut (Arikunto, 2010:211):
rxy = 𝑛 (Σ𝑋𝑌)−(Σ𝑋)(Σ𝑌)
√(𝑛 (Σ𝑋2)−(Σ𝑋)2 (𝑛 (Σ𝑌2) − (Σ𝑌)2))
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara X dan Y
∑X = jumlah skor dalam sebaran X
∑Y = jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY = jumlah hasil kali antara X dan Y
N = banyaknya responden
Untuk melakukan pengujian validitas digunakan bantuan program
IBM SPSS Statistics 22. Kriteria setiap butir pernyataan pada kuesioner
dikatakan valid jika pada taraf signifikansi 5% (α = 5%/ 0,05), rhitung bersifat
positif dan nilainya lebih besar dari rtabel. Pelaksanaan analisis uji validitas
ini dilakukan kepada seluruh siswa kelas XII SMA Kolese De Britto
Yogyakarta selama 1 (satu) minggu dengan jumlah responden 208 siswa
dan df = n-2. Ketentuan dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Dari hasil
pengujian, diketahui bahwa derajat kebebasan sebesar 206 (df = 208 – 2)
dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan rtabel sebesar 0,1361. Nilai r hitung
dihitung menggunakan program SPSS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Berikut adalah hasil uji validitas dalam penelitian ini:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Item
Variabel Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian
No Butir
pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 P1 0,621 0,1361 valid
2 P2 0,512 0,1361 valid
3 P3 0,445 0,1361 valid
4 P4 0,557 0,1361 valid
5 P5 0,536 0,1361 valid
6 P6 0,384 0,1361 valid
7 P7 0,437 0,1361 valid
8 P8 0,372 0,1361 valid
9 P9 0,263 0,1361 valid
10 P10 0,636 0,1361 valid
11 P11 0,582 0,1361 valid
12 P12 0,476 0,1361 valid
13 P13 0,371 0,1361 valid
14 P14 0,423 0,1361 valid
15 P15 0,490 0,1361 valid
16 P16 0,328 0,1361 valid
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Dari Tabel 3.5, terlihat bahwa 16 butir pernyataan untuk variabel
kecemasan dalam menghadapi penilaian dikatakan valid sebab keseluruhan
nilai rhitung > rtabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Item
Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah
No Butir
pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 Q1 0,528 0,1361 valid
2 Q2 0,400 0,1361 valid
3 Q3 0,632 0,1361 valid
4 Q4 0,406 0,1361 valid
5 Q5 0,533 0,1361 valid
6 Q6 0,367 0,1361 valid
7 Q7 0,268 0,1361 valid
8 Q8 0,305 0,1361 valid
9 Q9 0,479 0,1361 valid
10 Q10 0,484 0,1361 valid
11 Q11 0,377 0,1361 valid
12 Q12 0,350 0,1361 valid
13 Q13 0,377 0,1361 valid
14 Q14 0,437 0,1361 valid
15 Q15 0,582 0,1361 valid
16 Q16 0,609 0,1361 valid
17 Q17 0,468 0,1361 valid
18 Q18 0,466 0,1361 valid
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Dari Tabel 3.6, terlihat bahwa 18 butir pernyataan untuk variabel
kepercayaan diri di sekolah dikatakan valid sebab keseluruhan nilai rhitung >
rtabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Item
Variabel Perilaku Prososial Siswa
No Butir
pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 R1 0,522 0,1361 valid
2 R2 0,415 0,1361 valid
3 R3 0,510 0,1361 valid
4 R4 0,482 0,1361 valid
5 R5 0,157 0,1361 valid
6 R6 0,492 0,1361 valid
7 R7 0,627 0,1361 valid
8 R8 0,550 0,1361 valid
9 R9 0,407 0,1361 valid
10 R10 0,204 0,1361 valid
11 R11 0,310 0,1361 valid
12 R12 0,438 0,1361 valid
13 R13 0,458 0,1361 valid
14 R14 0,326 0,1361 valid
15 R15 0,370 0,1361 valid
16 R16 0,436 0,1361 valid
17 R17 0,346 0,1361 valid
18 R18 0,542 0,1361 valid
19 R19 0,536 0,1361 valid
20 R20 0,412 0,1361 valid
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Dari Tabel 3.7, terlihat bahwa 20 butir pernyataan untuk variabel
perilaku prososial dikatakan valid sebab keseluruhan nilai rhitung > rtabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) menunjukkan hasil pengukuran yang stabil
dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan
kostruk pertanyaan. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan
teknik Alpha Cronbach karena jawaban yang diberikan responden dalam
penelitian ini adalah jawaban yang berbentuk skala/ interval. Menentukan
besarnya Alpha Cronbach dilakukan dengan bantuan SPSS. Tolok ukur
Alpha Cronbach sebesar 0,6, artinya sebuah instrumen dikatakan reliabel
apabila memiliki reliabilitas r11 > 0,6. Uji reliabilitas menggunakan rumus
Alpha Cronbach sebagai berikut:
r11 = 𝑘
𝑘−1{1 −
Σ𝑠2
𝑖
𝑠2
𝑡
}
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ 2/t = varian total
Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika r_11 atau Alpha Cronbach
> 0,6, sedangkan jika r_11 atau Alpha Cronbach <0,6, maka instrumen
penelitian tersebut dikatakan tidak reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dengan bantuan program IBM SPSS
Statistics 22 untuk mencari Alpha Cronbach.
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.760 .760 16
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Dari Tabel 3.8 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar 0,760
> 0,6 maka instrumen yang digunakan untuk menilai kecemasan dalam
menghadapi penilaian dapat dikatakan reliabel.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.757 .768 18
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Dari Tabel 3.9 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar 0,757
> 0,6 maka instrumen yang digunakan untuk menilai kepercayaan diri di
sekolah dapat dikatakan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Perilaku Prososial Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.749 .766 20
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Dari Tabel 3.10 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar 0,749
> 0,6 maka instrumen yang digunakan untuk menilai perilaku prososial
siswa dapat dikatakan reliabel.
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Teknik statistik deskriptif merupakan penggolongan data untuk tujuan
mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
membandingkan kecemasan siswa dalam menghadapi penilaian,
kepercayaan diri di sekolah dan perilaku prososial ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar. Penyajian analisis
deskriptif dalam penelitian ini menggunakan tabel, perhitungan modus,
median, rerata skor (mean), standar deviasi dan perhitungan persentase,
sedangkan yang menjadi patokan penilaian adalah menggunakan PAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
(Penilaian Acuan Patokan) tipe II (Masidjo, 1995:157). Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11
Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II
Pencapaian Skor Kategori Penilaian
81% - 100% Sangat Tinggi
66% - 80% Tinggi
56% - 65% Cukup
46% - 55% Rendah
0% - 45% Sangat Rendah
Sumber : (Masidjo, 1995:157)
Untuk mendeskripsikan kategori pada variabel terikat, yang harus
dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP
Tipe II, sebagai berikut:
NTR + (nilai persentil x (NTT-NTR))
Keterangan:
NTT : Nilai tertinggi yang mungkin terjadi.
NTR : Nilai terendah yang mungkin terjadi.
(Lampiran IV).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji t. Eriyanto
(2011:335) menyatakan “t test adalah teknik statistik yang dipakai untuk
menguji perbedaan di antara 2 sampel, dimana datanya mempunyai skala
interval atau rasio”. Analisis ini dapat dilakukan apabila memenuhi syarat
antara lain: jenis data, jumlah perbandingan yang dipilih, dan jenis sampel
maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas sebagai
prasyarat untuk dilakukan analisis data.
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data
hasil pengukuran. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Apabila data yang
terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis
dapat dilakukan.
D = max [Fo(X1) – Sn(X1)] Keterangan:
d : Deviasi maksimum
Fo(X1) : Fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan
Sn(X1) : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Jika nilai asymp. sig < taraf signifikansi (0,05), maka distribusi data
variabel penelitian dinyatakan tidak normal. Dan sebaliknya jika nilai
asymp. sig > taraf signifikansi (0,05), maka distribusi data variabel
dinyatakan normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b. Pengujian Homogenitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa
sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang
berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keberagamannya.
Homogenitas varian berarti varian dari kedua sampel yang dibandingkan
tersebut harus sama atau hampir sama, dengan kata lain homogen. Uji
homogenitas dapat dilakukan dengan uji F dengan rumus sebagai berikut:
F = 𝑆𝐷2𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑆𝐷2𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Rasio F tidak boleh kurang dari 1 dengan melihat tabel distribusi F.
3. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji t. Uji
ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata
antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan (independen). Dalam
penelitian ini, variabel kecemasan dalam menghadapi penilaian,
kepercayaan diri di sekolah, dan perilaku prososial siswa diuji
menggunakan uji t (Independent Sample T Test). Uji t digunakan pada data
yang berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama.
Uji t memiliki asumsi/ syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Datanya berdistribusi normal.
b. Variansnya homogen.
c. Digunakan hanya untuk membandingkan 2 buah observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Rumus uji t (Sundayana, 2015:146):
t =
𝑥1 −
𝑥2
√(𝑛1−1) 𝑠1
2+(𝑛2−1)𝑠22
𝑛1+ 𝑛2−2 𝑥 √
𝑛1+𝑛2𝑛1.𝑛2
Keterangan:
n = banyaknya pasangan data
𝑥𝑑𝑖 = rata-rata dari perbedaan pasangan data
𝑠𝑑𝑖 = simpangan baku dari perbedaan pasangan data
Kriteria pengujian hipotesis yakni apabila –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, maka
ho diterima dan ha ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB IV
GAMBARAN UMUM
SMA KOLESE DE BRITTO
A. Sejarah SMA Kolese De Britto Yogyakarta
SMA yang lebih dikenal dengan nama De Britto atau “JB” (kependekan
dari Johanes De Britto) ini mempunyai sejarah yang cukup panjang. Bermula
dari suatu kebutuhan mendesak waktu itu. Sesaat setelah pemerintah
pendudukan Jepang mencabut peraturan yang melarang pihak swasta
mendirikan sekolah, para Bruder CCI bersama suster-suster Carolus
Borromeus dan Fransiskanes mendirikan sebuah sekolah menengah katolik,
setingkat SMP. Untuk menampung lulusan SMP itulah dirasa mendesak
adanya sebuah sekolah menengah atas yang bersendikan asas-asas katolik. Atas
persetujuan bersama Yayasan Kanisius di bawah pemimpin Romo
Djojoseputro dengan para romo Jesuit dan para suster Carolus Borromeus
didirikanlah Sekolah Menengah Atas Kanisius, yang dibuka secara resmi pada
tanggal 19 Agustus 1948. Murid angkatan pertama adalah campuran putra-putri
berjumlah 65 orang. Waktu itu tempatnya menumpang di ruang atas SMP
Bruderan Kidul Loji. Tidak lama setelah diresmikan, jabatan pemimpin
sekolah yang semula (untuk sementara) dipegang Romo B. Sumarno, S.J.
diserahkan kepada Romo R. van Thiel, S.J.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Karena situasi sosial politik yang ada, sekolah yang baru berlangsung
lima bulan itu akhirnya bersama-sama sekolah lain ditutup karena clash kedua
tentara Belanda pada tanggal 18 Desember 1948. Setelah keadaan tenang,
persiapan untuk mulai mengadakan kegiatan sekolah segera dilaksanakan.
Bagian putri sudah bisa memulai kegiatan sekolah lagi pada bulan Agustus
1949, sedangkan bagian putra baru dapat dibuka pada bulan Oktober 1949,
mengingat banyak pemuda yang baru pulang dari medan perang. Ketika
sekolah dibuka kembali, bagian putra dan putri mulai dipisahkan. Bagian putra
yang kemudian menempati gedung di Jalan Bintaran Kulon 5 ini diasuh oleh
para romo Jesuit, dan memakai nama SMA Santo Johanes De Britto. Bagian
putri di bawah asuhan para suster Carolus Borromeus, menempati gedung di
Jalan Sumbing 1 (sekarang Jalan Sabirin). Mereka memakai nama SMA Stella
Duce yang berarti Bintang Penuntun. Sampai saat itu SMA Johanes De Britto
belum mempunyai lambang. Oleh karena itu, pada tahun 1951 sekolah
mengadakan lomba mencipta desain lambang SMA Johanes De Britto dan
yang berhasil menjadi pemenang adalah R. Nawawi Hadikusumo, siswa SMA
Johanes De Britto tahun 1949 – 1951.
Pada tanggal 9 Juni 1953, oleh Pembesar Serikat Jesus di Roma, nama
SMA Santo Johanes De Britto diubah menjadi SMA Kolese De Britto.
Perkembangan senantiasa terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Tidak
hanya pergantian pengurus dan staf pemimpin, tetapi juga perkembangan yang
menyangkut jumlah murid, ruang kelas, pembenahan administrasi, termasuk
perpindahan gedung sekolah. Pilihan lokasi jatuh di daerah Demangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan gedung baru dilakukan
oleh Mgr. A. Soegijapranata, S.J. yang waktu itu menjabat Vikaris Apostolik
Semarang. Pada bulan Mei 1958 SMA Kolese De Britto dipindahkan ke
Demangan. Sekolah menempati kompleks gedung yang luas dan dilengkapi
dengan lapangan olah raga, aula, ruang-ruang laboratorium, dan lain-lain.
Lokasi sekolah inilah yang kemudian lebih dikenal dengan alamat Jalan Laksda
Adisucipto 161 Yogyakarta. Karena pemerintah mengeluarkan peraturan yang
melarang orang berkewarganegaraan asing mengajar di sekolah dasar dan
menengah, pada permulaan tahun ajaran baru, 1 Agustus 1960, Romo P.F.C.
Teeuwisse, S.J. yang masih WNA diganti oleh direktur baru, Romo Th.
Koendjono, S.J. Dua tahun kemudian tepatnya 1 Agustus 1962 kepengurusan
SMA Stella Duce yang semula masih disatukan dengan SMA Kolese De Britto,
resmi diserahkan kepada Yayasan Tarakanita, sedangkan SMA Kolese De
Britto tetap diasuh oleh Yayasan De Britto yang secara ex officio diketuai oleh
romo Jesuit sebagai rektor kolese.
Semenjak awal perkembangannya SMA Kolese De Britto sebagai suatu
kolese, lembaga pendidikan yang dikelola Jesuit senantiasa mengalami
keterbatasan / kekurangan tenaga Jesuit. Salah satu jasa Romo Schoonhoff, S.J.
sebagai rektor kolese (mulai tahun 1956) adalah kegigihannya
mempertahankan SMA Kolese De Britto ketika hendak ditutup sebagai kolese
dan kemudian akan diserahkan kepada awam. Alasan penyerahan kepada
awam adalah karena pada waktu itu tidak tersedia cukup tenaga Jesuit untuk
diserahi tugas di SMA. Salah satu argumen yang diajukan Romo Schoonhoff,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
S.J. kepada Pater Jenderal (pemimpin Jesuit tertinggi) di Roma adalah bahwa
dari SMA Kolese De Britto ini setiap tahun ada beberapa eks alumnusnya yang
mendaftar ke seminari. Di samping itu, ada fakta yang tidak boleh diabaikan,
yaitu bahwa dari kolese ini sudah banyak dihasilkan imam baik Jesuit maupun
Projo atau tarekat lain. Selain Romo G. Schoonhoff, S.J. Bapak L. Subiyat juga
merupakan tokoh yang sangat berjasa dalam memperjuangkan kelangsungan
SMA Kolese De Britto sebagai sebuah kolese.
Ketika Romo Th. Koendjono, S.J. menjadi direktur / kepala sekolah
(1962-1964) diangkatlah kedisiplinan menjadi tuntutan kerja dan sikap hidup
sehari-hari, tidak hanya untuk siswa, tetapi juga semua pihak yang terlibat
dalam pendidikan di kolese. Kerja sama dengan awam sedikit demi sedikit
dikembangkan. Kerja sama itu tidak hanya dalam arti berhubungan baik supaya
awam mau bekerja lebih tekun, tetapi semakin menempatkan awam sebagai
partner yang setara dalam pengelolaan sekolah. Sayangnya Romo Th.
Koendjono, S.J. tidak lama bertugas karena mendapat tugas baru dari
Pemimpin Serikat Jesus. Tahun 1964 Romo Th. Koendjono, S.J. sebagai
direktur diganti oleh seorang awam, yaitu Bapak C. Kasiyo Dibyoputranto.
Serikat Jesus semakin menyadari pentingnya kerja sama yang sederajat dengan
awam. Sejak itu hingga sekarang, jabatan direktur / kepala sekolah selalu
dipegang oleh awam. Ciri kolese di mana ada Jesuit di dalamnya dipertahankan
dalam jabatan rektor (yang sekaligus menjadi ketua yayasan) dan jabatan
pamong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Ketika jabatan rektor dipegang oleh Romo J. Oei Tik Djoen, S.J. pada
tahun 1973, di SMA Kolese De Britto dicanangkan pendidikan bebas. Konsep
pendidikan bebas ini merupakan jawaban terhadap keadaan masyarakat yang
kurang bisa menerima pendapat yang berbeda dari pendapat umum, khususnya
sekitar tahun 1960-1970. Masyarakat lebih mementingkan penampilan luar
daripada motivasi dari dalam. Para pendidik di SMA Kolese De Britto merasa
bahwa para siswa harus berpendapat sendiri. Keberhasilan pendidikan bebas itu
tidak bisa dilepaskan dari peran empat serangkai, yaitu Romo J. Oei Tik Djoen,
S.J., Romo G. Koelman, S.J., Bapak C. Kasiyo Dibyoputranto, dan Bapak L.
Subiyat. Empat serangkai itu pada tahun 1971 diperkuat oleh Bapak
Chr.Kristanto yang diangkat menjadi wakil kepala sekolah dan Bapak G.
Sukadi yang banyak berperan dalam kegiatan siswa.
Pada tahun 1984 kepemimpinan di SMA Kolese De Britto dilaksanakan
secara kolegial antara rektor, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan
pamong. Romo rektor merupakan pemimpin dan penangggung jawab karya,
sebagai instansi banding tertinggi. Kepala sekolah merupakan pemimpin dan
penanggung jawab jalannya sekolah. Romo pamong menjadi penanggung
jawab pembinaan siswa. Akan tetapi, mulai tahun ajaran 1987-1988 dibuat
rumusan-rumusan tugas secara jelas dan dipisahkan secara tegas urusan
sekolah dengan urusan (komunitas) pastoran. Mulai tahun 1993 direksi
dikembangkan dengan satu jabatan baru, yakni wakil kepala sekolah urusan
administrasi dan keuangan. Dengan demikian, mulai saat itu kepala sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dibantu oleh tiga wakil kepala sekolah yang mengurus akademik, administrasi
dan keuangan, dan kesiswaan / pamong.
Tahun 2004-2005 SMA Kolese De Britto mulai menerapkan kurikulum
2004 yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan
setahun kemudian berubah menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Mulai tahun itu SMA Kolese De Britto menambah satu kelas X dari
enam kelas menjadi tujuh kelas dan pada tahun 2005-2006 dibuka kembali
jurusan bahasa (setelah sepuluh tahun tidak membuka jurusan Bahasa),
melengkapi dua jurusan yang sudah ada, yaitu IPA dan IPS.
Pada awal tahun ajaran 2007-2008, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah c.q. Direktorat Pembinaan SMA melalui
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, menetapkan SMA Kolese De Britto
sebagai Rintisan SMA Bertaraf Internasional. Sekolah Bertaraf Internasional
adalah satuan pendidikan yang diselenggarakan dengan menggunakan Standar
Nasional Pendidikan (SNP), yang meliputi standar kompetensi lulusan, isi,
proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, dana,
pengelolaan, dan penilaian; serta diperkaya dengan standar salah satu negara
anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
dan atau negara maju lainnya.
Sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan
program RSBI, pada tahun 2013 SMA Kolese De Britto juga tidak lagi menjadi
sekolah RSBI. Bersama dengan perayaan 64 tahun (Tumbuk Ageng) SMA
Kolese De Britto mengadakan bedah lembaga dengan bantuan Bussiness Model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Canvas (BMC) dan membuahkan inspirasi untuk menyusun RIP (Rencana
Induk Pengembangan) sekaligus merancang program pengembangan setelah
Master Plan sekolah berakhir. Sebagai bentuk nyata, pada tahun ajaran 2013-
2014, pengurus yayasan bersama dengan staf direksi menyusun rencana
strategis (renstra) lima tahun ke depan dan pada tahun ajaran ini difokuskan
pada peningkatan kesehatan organisasi yang mencakup revitalisasi budaya
kolese, penataan manajemen sekolah, penataan kurikulum sekolah, penataan
keuangan dan pengelolaan sarana prasarana.
B. Visi, Misi, Nilai-Nilai yang Mendasari dan Tujuan Pendidikan SMA
Kolese De Britto
1. Visi SMA Kolese De Britto
Visi SMA Kolese De Britto adalah sebagai berikut : Kolese De Britto
sebagai pendidikan swasta katolik yesuit berkarakteristik unggul dalam
mendidik siswa menjadi pemimpin pengabdi yang cakap, berhati nurani
benar, dan bela rasa.
2. Misi SMA Kolese De Britto
Dilandasi semangat kristiani dan spiritualitas Ignasian, komunitas
Kolese De Britto bertekad untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan pendidikan yang unggul, bermutu, dan
selalu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Mengembangkan komunitas pendidikan yang memberikan perhatian
khusus kepada pribadi-pribadi yang jujur, adil, utuh, optimal, disiplin,
mandiri, kreatif, gigih, cerdas, dan seimbang;
c. Membentuk siswa yang memiliki integritas, bertanggung jawab, bela
rasa, berkeadilan, memperlakukan sesama penuh hormat serta
menghargai keberagaman.
3. Nilai-Nilai yang Mendasari SMA Kolese De Britto
a. Kasih
Nilai kristiani yang paling mendasar adalah kasih. “Inilah perintah-
Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi
kamu” (Yoh.15:12), dan Santo Ignatius menegaskan bahwa kasih itu
harus lebih diwujudkan dalam perbuatan daripada dengan kata-kata (LR
230). Atas dasar kasih itulah pendidikan Kolese De Britto membentuk
para siswanya menjadi manusia yang bersedia untuk melayani dan
berjuang bagi sesamanya demi kebenaran dan keadilan.
b. Kebebasan
Pendidikan Kolese De Britto sangat menekankan nilai kebebasan
yang merupakan perwujudan konkret dari kebebasan anak-anak Allah
(Rom. 8:21). Para siswa dididik dalam suasana kebebasan menjadi
manusia yang bebas, yaitu yang mampu mengambil keputusan dan
bertindak sesuai dengan hati nuraninya yang benar, tidak terbelenggu
oleh gengsi, materi, atau kecenderungan untuk ikut-ikutan saja. Manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
yang bebas adalah manusia yang mandiri dan bertanggung jawab atas
pilihan dan tindakannya.
c. Keberagaman
Pendidikan Kolese De Britto mengutamakan kebebasan yang
merupakan perwujudan konkret dari nilai kebebasan anak-anak Allah
(Rom. 8:21). Siswa dididik menjadi pribadi yang bebas dari belenggu
gengsi, sikap materialistis, dan kecenderungan mengikuti arus. Sebagai
manusia yang bebas, siswa dididik sehingga mampu bertanggung jawab
atas pilihan dan tindakannya, memperlakukan sesama penuh hormat,
berempati terhadap orang miskin dan peduli terhadap permasalahan
lingkungan hidup.
4. Tujuan Pendidikan SMA Kolese De Britto
Berdasarkan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan
Pancasila, Kolese De Britto bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dengan dilandasi semangat kristiani dan spiritualitas Ignasian,
sebagai berikut:
a. Terwujudnya pelayanan pendidikan yang unggul untuk menghasilkan
lulusan yang berkompeten, berhati nurani benar, berbela rasa, dan
sebagai kader pemimpin yang berkepribadian mandiri, optimal, dan utuh,
serta mampu menggerakkan perubahan;
b. Terbentuknya komunitas pendidikan yang didukung oleh sumber daya
yang profesional, bersemangat Ignasian, bermental pemenang, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
berbudaya kolese yang mengedepankan persahabatan, persaudaraan, dan
pelayanan;
c. Terwujudnya Kolese De Britto sebagai pusat dan acuan dalam
pengembangan pembelajaran bermakna berbasis pendidikan nilai bagi
komunitas pembelajar lain.
C. Siswa SMA Kolese de Britto
Seluruh peserta didik SMA Kolese De Britto berjenis kelamin laki-laki.
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2016/2017 seluruhnya ada 695
siswa, yang terdiri atas 258 siswa kelas X, 223 siswa kelas XI, dan 214 siswa
kelas XII. SMA Kolese De Britto memiliki 28 kelas yang terdiri atas 9 kelas
untuk kelas X, 9 kelas untuk kelas XI dan 9 kelas untuk kelas XII (masing-
masing terdiri dari 5 kelas untuk program IPA, 3 kelas untuk program IPS, dan
1 kelas untuk program Bahasa).
Berikut ini adalah distribusi banyak siswa per kelas:
Tabel 4.1
Distribusi Siswa
KELAS JUMLAH
X-BHS 20
X- MIPA1 33
X-MIPA2 33
X-MIPA3 33
X-MIPA4 33
X-MIPA5 33
X-IPS1 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
KELAS JUMLAH
X-IPS2 25
X-IPS3 23
TOTAL KELAS X 258
XI-BHS 8
XI-IPA1 22
XI-IPA2 22
XI-IPA3 23
XI-IPA4 23
XI-IPA5 22
XI-IPS1 34
XI-IPS2 34
XI-IPS3 35
TOTAL KELAS XI 223
XII-BHS 19
XII-IPA1 23
XII-IPA2 22
XII-IPA3 23
XII-IPA4 23
XII-IPA5 23
XII-IPS1 27
XII-IPS2 27
XII-IPS3 27
TOTAL KELAS XII 214
TOTAL SISWA 695
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
D. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Kolese De Britto
SMA Kolese De Britto didirikan secara resmi 67 tahun yang lalu,
tepatnya pada tanggal 19 Agustus 1948. SMA ini terletak di Jalan Laksda
Adisucipto 161 Yogyakarta. Sekolah dilengkapi dengan lapangan olahraga,
aula, ruang-ruang laboratorium, ruang kelas, kapel, dan sebagainya. Berikut
keterangan fasilitas yang tersedia untuk menunjang proses pendidikan di SMA
Kolese De Britto:
1. Luas Area Sekolah
SMA Kolese De Britto berdiri di atas tanah seluas 42.450 m2. Luas
bangunan di sekolah ini adalah 11.902 m2 yang terdiri dari bangunan-
bangunan kelas, laboratorium, dan ruang-ruang fungsional lain. Selain itu,
terdapat halaman/taman seluas 8.211 m2, lapangan olahraga seluas 9.663
m2, kebun seluas 2.674 m2, dan tanah seluas 10.000 m2 digunakan untuk
hal-hal lain selain yang telah disebutkan di atas.
2. Ruang Kelas
SMA Kolese De Britto memiliki 27 ruang kelas, terdiri dari 9 ruang
untuk kelas X, 9 ruang untuk kelas XI, dan 9 ruang untuk kelas XII.
Masing-masing terdiri dari 5 ruang kelas IPA, 3 ruang kelas IPS, dan 1
ruang kelas Bahasa. Luas seluruh ruang kelas tersebut adalah 2.050 m2.
Tiap-tiap ruang kelas dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung seperti
LCD, viewer, speaker, papan presensi, papan pengumuman, kalender
umum, kalender akademik, papan tulis, jam dinding, bendera, salib dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
gambar Santo Johanes De Britto serta sejumlah bangku dan meja yang
sesuai dengan jumlah siswa dalam setiap kelasnya.
3. Ruang Laboratorium dan Ruang Audio Visual
SMA Kolese De Britto memiliki 7 ruang laboratorium serta 2 ruang
audio visual. Laboratorium-laboratorium tersebut adalah 1 laboratorium
Kimia dengan luas 162 m2, 1 laboratorium Fisika dengan luas 162 m2, 1
laboratorium Biologi dengan luas 162 m2, 2 laboratorium Bahasa dengan
luas total 162 m2, dan 2 laboratorium Komputer dengan luas total 236 m2,
sedangkan untuk 2 ruang audio visual berdiri di atas tanah seluas 216 m2.
Ruangan audio visual ini digunakan sebagai ruang untuk menonton video
dalam rangka kegiatan belajar-mengajar atau juga sebagai ruang rapat dan
seminar.
4. Ruang Guru
Ruang guru SMA Kolese De Britto terletak di lantai atas, tepatnya di
atas ruang kelas XI IPS, dengan luas 300 m2. Ruang guru dilengkapi dengan
fasilitas internet dan ruang komputer, dapur dan 4 buah kamar mandi, 3
buah kamar mandi untuk pria dan 1 kamar mandi untuk wanita.
5. Ruang Tata Usaha
Ruang Tata Usaha dengan luas 64 m2, terletak di sebelah utara
resepsionis, berseberangan dengan ruang Wakil Kepala Sekolah bidang
Kurikulum. Di dalam ruang Tata Usaha terdapat kantor Wakil Kepala
Sekolah bidang Administrasi dan ruang arsip.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
6. Ruang Penggandaan
Ruang penggandaan berada di depan ruang kelas XII IPA 4. Tempat
ini digunakan untuk menggandakan berkas-berkas seperti bahan ajar atau
soal ujian.
7. Ruang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Ruangan ini berseberangan dengan ruang Tata Usaha, yaitu sebelah
selatan hall.
8. Ruang Rapat
Ruangan ini terletak di sebelah selatan ruang Wakil Kepala Sekolah
bidang Kurikulum. Ruangan ini digunakan untuk pertemuan-pertemuan atau
rapat besar yang melibatkan banyak pihak, juga untuk kegiatan-kegiatan
presidium.
9. Ruang Kepala Sekolah
Ruang Kepala Sekolah terpisah dengan ruang guru. Ruangan dengan
luas 54 m2 ini berada di sebelah selatan ruang rapat. Kepala sekolah sering
menerima tamu penting maupun yang berkepentingan dengan beliau di
ruangan ini.
10. Kapel
Kapel di SMA Kolese De Britto diberi nama Kapel Santa Maria
Magdalena. Kapel seluas 48 m2 ini baru sekitar empat tahun yang lalu.
Kapel ini berada di sebelah selatan ruang Kepala Sekolah. Di kapel ini
selalu diadakan misa pagi (harian).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
11. Perpustakaan
SMA Kolese De Britto memiliki perpustakaan dengan luas total 324
m2, dengan perpustakaan konvensional seluas 300 m2 dan perpustakaan
multimedia seluas 24 m2. Koleksi buku, VCD dan DVD, yang lengkap dan
variatif sangat mendukung siswa dalam proses pembelajarannya. Terdapat
pula delapan komputer dengan koneksi internet untuk mendukung
pembelajaran siswa. Selain membaca buku dan menggunakan komputer di
perpustakaan, siswa dapat menonton televisi dan video sebagai sarana
rekreasi. Siswa juga dapat menambah wawasan umum dengan membaca
koleksi koran dan majalah di perpustakaan. Layanan - layanan di
perpustakaan terdapat layanan sirkulasi, referensi, terbitan berkala, audio
visual, internet, ignasius corner, TV kabel, dan layanan koran dinding.
12. Aula
Aula SMA Kolese De Britto terletak di sebelah utara, di dekat
parkiran siswa. Acara-acara besar seperti pentas drama ataupun misa
angkatan dan misa bersama seluruh sekolah dilaksanakan di ruangan seluas
600 m2 ini. Aula ini juga sering digunakan sebagai ruang olahraga, terutama
jika cuaca tidak mendukung. Aula ini dilengkapi dengan panggung tertutup
untuk pertunjukan-pertunjukan tertentu dan studio musik.
13. Ruangan Bimbingan dan Konseling
SMA Kolese De Britto menyediakan ruangan bimbingan dan
konseling untuk membantu anak menyelesaikan berbagai macam kesulitan
yang dihadapi dalam proses pembelajarannya. Ruangan yang terletak di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
sebelah timur aula ini terdiri dari 2 ruang guru BK, 1 ruang bimbingan dan
konseling, dan toilet. Seluruh ruangan tersebut memiliki luas 55 m2.
14. Ruang Piket dan Ruang Sub-Pamong
Ruang Piket terletak di sebelah selatan Ruang BK. Di ruangan ini,
guru piket melaksanakan tugas untuk menyambut tamu ataupun mengontrol
jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Ruang Sub-Pamong ialah
ruang bimbingan yang dipegang langsung oleh guru sub-pamong. Ruangan
ini berdampingan langsung dengan ruang piket.
15. Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Ruang UKS dengan luas 15 m2 terletak di sebelah selatan ruang piket.
Seperti ruang UKS pada umumnya, ruangan ini juga berfungsi sebagai
tempat istirahat siswa yang sakit.
16. Lapangan Olah Raga
Lapangan olahraga di SMA Kolese De Britto terdiri dari lapangan
tertutup dan lapangan terbuka. Lapangan tertutup terletak di sebelah timur
laut ruang BK, sedangkan lapangan terbuka terletak di sebelah timur
perpustakaan dan ruang kelas. Siswa melaksanakan pelajaran olahraga,
pertandingan sepak bola, dan juga upacara bendera di lapangan ini.
17. Kantin
Kantin SMA Kolese De Britto terletak di antara lapangan olahraga
tertutup dan terbuka. Kantin ini terdiri dari empat kios makanan, satu kios
minuman, dan satu kios koperasi bagi para siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
18. Ruang Campus Ministry dan Ruang Liturgi
Ruang Campus Ministry terletak di sebelah timur kelas XI IPA 3 dan
ruang liturgi terletak di sebelah selatan aula. Ruangan-ruangan ini
merupakan pusat kegiatan kerohanian di SMA Kolese De Britto. Selain itu,
guru juga mengisi presensi dengan menggunakan mesin otomatis.
19. Fasilitas Internet (Hot-Spot)
Fasilitas internet yang dipasang di area SMA Kolese De Britto dibagi
menjadi beberapa sub-area. Dari titik-titik hotspot tersebut, para siswa dan
guru dapat mengakses internet untuk mendukung proses belajar mengajar.
Bagi para siswa disediakan waktu satu jam per hari untuk mengakses
internet.
E. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
1. Fasilitas
Dalam penyelenggaraan proses pendidikan, SMA Kolese De Britto
dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung :
a. Perpustakaan dengan sistem digital yang dilengkapi jaringan internet dan
dapat diakses oleh siswa secara gratis.
b. Ruang audio visual/multimedia yang dilengkapi AC, televisi, komputer,
LCD, OHP, kaset-kaset/VCD/DVD, proyektor, tape recorder,
LD/video/VCD/DVD player.
c. Laboratorium yang terdiri dari laboratorium komputer, fisika, kimia,
biologi, dan bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
d. LCD proyektor di setiap kelas.
e. Aula yang dapat digunakan untuk basket, bola voli, dan bulu tangkis atau
kegiatan lain.
f. Fasilitas olahraga lain yang terdiri dari lapangan sepak bola, voli, tenis
lapangan indoor, basket outdoor, dan meja pingpong.
g. Parkir terbagi-bagi untuk setiap tingkat kelas.
h. Unit kesehatan sekolah (UKS) yang dilengkapi dengan obat-obatan
pertolongan pertama.
i. Kantin.
j. Penyediaan air minum di beberapa tempat strategis untuk siswa.
k. Panggung terbuka.
l. Gazebo.
m. Studio musik.
n. Ruang campus ministry.
o. Kapel.
p. Ruang liturgi.
q. Ruang alumni.
r. Ruang konsultasi siswa.
s. Urinoir/toilet, WC, dan kamar mandi.
t. Ruang presidium.
u. Ruang koran.
v. Ruang berlatih gamelan dengan seperangkat gamelan jawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
w. Hotspot gratis yang dapat diakses diseluruh kompleks sekolah selama 24
jam perhari.
Catatan: Penggunaan ruang, sarana dan prasarana sekolah di luar
kegiatan belajar mengajar harus seizin wakil kepala sekolah bidang
sarana dan prasarana secara tertulis.
2. Perpustakaan
Perpustakaan menyediakan berbagai macam koleksi buku, majalah,
tabloid, dan surat kabar sebagai bahan referensi pembelajaran reguler dan
bahan bacaan lain. Dengan tersedianya berbagai macam koleksi buku,
majalah, tabloid, dan surat kabar ini, siswa dapat mengikuti perkembangan
kemajuan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu
mengembangkan diri secara optimal. Tanggung jawab dan program
perpustakaan adalah menumbuhkan minat baca, forum resensi buku, bedah
buku, lomba resensi buku, dan launching buku bersama pengarang.
Fasilitas lain yang terdapat di perpustakaan adalah internet. Fasilitas
internet dapat diakses siswa secara gratis untuk menambah wawasan dan
pengetahuan-pengetahuan yang bermanfaat bagi siswa.
3. Laboratorium
Pengalaman langsung sangat penting dalam proses pendidikan. Oleh
karena itu, peran laboratorium sangat diperlukan untuk mendukung
tercapainya pemahaman siswa tentang materi ajar. Supaya penggunaan
laboratorium dapat optimal diperlukan aturan dan tata tertib yang perlu
ditaati bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
F. Hubungan antara SMA Kolese De Britto dengan Instansi Lain
1. Hubungan Sekolah dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
SMA Kolese De Britto memberikan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin kepada pihak Dinas
Pendidikan Kabupaten Sleman.
2. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua/ Wali Siswa
Hubungan kerjasama SMA Kolese De Britto dengan orang tua siswa
atau wali murid di anggap sangat penting karena bertujuan untuk
mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa. Oleh karenanya,
selalu diadakan pertemuan orang tua/wali siswa dengan sekolah setiap
tahunnya. Dengan adanya kerjasama ini, pihak sekolah dan orang tua siswa
mengetahui perkembangan siswa tersebut selama menempuh pendidikan di
sekolah ini.
3. Hubungan Antar-Sekolah
SMA Kolese De Britto Yogyakarta memiliki hubungan dengan
sekolah lain dalam berbagai bentuk kerjasama, antara lain kerjasama dalam
bidang olahraga, kesenian dan kegiatan lainnya.
4. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Sekitar
Hubungan SMA Kolese De Britto dengan masyarakat sekitar sekolah
tampak dalam komunikasi yang intensif, terutama dengan pemilik kost
tempat siswa SMA Kolese De Britto tinggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
5. Hubungan Sekolah dengan Perguruan Tinggi
SMA Kolese De Britto Yogyakarta memiliki hubungan kerja sama
dalam berbagai macam hal dengan berbagai perguruan tinggi. Salah satunya
tampak ketika Education Fair De Britto yang rutin diadakan setiap tahun.
Banyak perguruan tinggi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri
yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Februari
2018 dengan subjek penelitian yaitu seluruh siswa kelas XII baik IPA, IPS, dan
Bahasa di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Jumlah responden pada
penelitian ini sebanyak 208 siswa. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti
meliputi kecemasan dalam menghadapi penilaian, kepercayan diri di sekolah,
dan perilaku prososial siswa. Seluruh data pada variabel dikumpulkan melalui
kuesioner yang dibagikan oleh peneliti. Selama pengumpulan kuesioner,
peneliti membagikan kuesioner dan menggunakan jam guru Bimbingan dan
Konseling (BK) SMA De Britto. Deskripsi data tentang kecemasan dalam
menghadapi penilaian, kepercayaan diri di sekolah, dan perilaku prososial
siswa ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar
diuraikan dalam tabel di bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
1. Keikutsertaan dalam Program Bimbingan Belajar
Distribusi responden penelitian ditinjau dari keikutsertaan dalam
program bimbingan belajar adalah sebagai berikut
Tabel 5.1
Distribusi Responden Penelitian
No Program Bimbingan
Belajar Frekuensi Persentase
1 Mengikuti 128 61,5%
2 Tidak Mengikuti 80 38,5%
Jumlah 208 100%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.1 menunjukkan total responden penelitian yaitu berjumlah
208 siswa, terdiri dari 128 siswa atau 61,5% mengikuti program bimbingan
belajar dan 80 siswa atau 38,5% tidak mengikuti bimbingan belajar. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden merupakan
siswa yang mengikuti program bimbingan belajar.
2. Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian
Variabel kecemasan dalam menghadapi penilaian diukur dengan
menggunakan kuesioner yang terdiri dari 16 butir pernyataan. Skor tertinggi
yang mungkin terjadi adalah 64, sedangkan skor terendah yang mungkin
terjadi adalah 16. Kategori kecemasan dalam menghadapi penilaian dibagi
menjadi dua, yaitu siswa yang mengikuti program bimbingan belajar dan
siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
a. Siswa yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Interpretasi data kecemasan dalam menghadapi penilaian bagi
siswa yang mengikuti program bimbingan belajar disajikan pada Tabel
5.2 di bawah ini:
Tabel 5.2
Kategori Penilaian Variabel Kecemasan dalam Menghadapi
Penilaian bagi Siswa yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Berdasarkan PAP Tipe II
Rentang Skor Frekuensi Persentase Kategori Penilaian
55 – 64 3 2,34% Sangat Cemas
48 – <55 21 16,41% Cemas
43 – <48 48 37,5% Cukup Cemas
38 – <43 35 27,34% Tidak Cemas
16 – <38 21 16,41% Sangat Tidak Cemas
Jumlah 128 100%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa dari 128 siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar, terdapat 3 siswa atau 2,34%
responden yang termasuk dalam kategori sangat cemas dalam
menghadapi penilaian, 21 siswa atau 16,41% responden yang termasuk
dalam kategori cemas dalam menghadapi penilaian, 48 siswa atau 37,5%
responden termasuk dalam kategori cukup cemas dalam menghadapi
penilaian, 35 siswa atau 27,34% responden termasuk dalam kategori
tidak cemas dalam menghadapi penilaian, dan 21 siswa atau 16,41%
responden termasuk dalam kategori sangat tidak cemas dalam
menghadapi penilaian. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
siswa yang mengikuti program bimbingan belajar termasuk dalam
kategori cukup cemas dalam menghadapi penilaian.
Sedangkan deskripsi data kecemasan dalam menghadapi penilaian
bagi siswa yang mengikuti program bimbingan belajar ditunjukkan
dalam tabel di bawah sebagai berikut:
Tabel 5.3
Deskripsi Data Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian bagi Siswa
yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Bimbingan Belajar
(Bimbel)
Kecemasan Dalam
Menghadapi Penilaian
Ikut Bimbel
N 128
Minimum 32
Maximum 57
Mean 43,1562
Median 44,0000
Modus 47,0000
Sum 5524
Persentase 61,9%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa kecemasan dalam
menghadapi penilaian bagi siswa yang mengikuti program bimbingan
belajar terdapat mean sebesar 43,1562, median sebesar 44,0000, dan
modus sebesar 47,0000 berada pada rentang skor 43 – <48. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengikuti program
bimbingan belajar termasuk dalam kategori cukup cemas dalam
menghadapi penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b. Siswa yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Interpretasi data kecemasan dalam menghadapi penilaian bagi
siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar disajikan pada
Tabel 5.4 di bawah ini:
Tabel 5.4
Kategori Penilaian Variabel Kecemasan dalam Menghadapi
Penilaian bagi Siswa yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan
Belajar Berdasarkan PAP Tipe II
Rentang Skor Frekuensi Persentase Kategori Penilaian
55 – 64 2 2,5% Sangat Cemas
48 – <55 10 12,5% Cemas
43 – <48 26 32,5% Cukup Cemas
38 – <43 25 31,25% Tidak Cemas
16 – <38 17 21,25% Sangat Tidak Cemas
Jumlah 80 100%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa dari 80 siswa yang tidak
mengikuti program bimbingan belajar, terdapat 2 siswa atau 2,5%
responden yang termasuk dalam kategori sangat cemas dalam
menghadapi penilaian, 10 siswa atau 12,5% responden yang termasuk
dalam kategori cemas dalam menghadapi penilaian, 26 siswa atau 32,5%
responden yang termasuk dalam kategori cukup cemas dalam
menghadapi penilaian, 25 siswa atau 31,25% responden yang termasuk
dalam kategori tidak cemas dalam menghadapi penilaian, dan 17 siswa
atau 21,25% responden yang termasuk dalam kategori sangat tidak cemas
dalam menghadapi penilaian. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
besar siswa yang mengikuti program bimbingan belajar termasuk dalam
kategori cukup cemas dalam menghadapi penilaian.
Sedangkan deskripsi data kecemasan dalam menghadapi penilaian
bagi siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar ditunjukkan
dalam tabel di bawah sebagai berikut:
Tabel 5.5
Deskripsi Data Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian bagi Siswa
yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Bimbingan Belajar
(Bimbel)
Kecemasan Dalam
Menghadapi Penilaian
Tidak Ikut
Bimbel
N 80
Minimum 31
Maximum 60
Mean 42,5125
Median 42,0000
Modus 42,0000
Sum 3401
Persentase 38,1%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa kecemasan dalam
menghadapi penilaian bagi siswa yang tidak mengikuti program
bimbingan belajar terdapat mean sebesar 42,5125, median sebesar
42,0000, dan modus sebesar 42,0000 berada pada rentang skor 38 – <43.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang tidak mengikuti
program bimbingan belajar termasuk dalam kategori tidak cemas dalam
menghadapi penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
3. Kepercayaan Diri di Sekolah
Variabel kepercayaan diri di sekolah diukur dengan menggunakan
kuesioner yang terdiri dari 18 butir pernyataan. Skor tertinggi yang mungkin
terjadi adalah 72, sedangkan skor terendah yang mungkin terjadi adalah 18.
Kategori kepercayaan diri di sekolah dibagi menjadi dua, yaitu siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar dan siswa yang tidak mengikuti
program bimbingan belajar.
a. Siswa yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Interpretasi data kepercayaan diri di sekolah bagi siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar disajikan pada Tabel 5.6 di bawah
ini:
Tabel 5.6
Kategori Penilaian Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah bagi Siswa
yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Berdasarkan PAP Tipe II
Rentang Skor Frekuensi Persentase Kategori Penilaian
62 – 72 7 5,47% Sangat Percaya Diri
54 – <62 46 35,94% Percaya Diri
48 – <54 51 39,84% Cukup Percaya Diri
43 – <48 20 15,63% Tidak Percaya Diri
18 – <43 4 3,12% Sangat Tidak Percaya Diri
Jumlah 128 100%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa dari 128 siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar, terdapat 7 siswa atau 5,47%
responden yang termasuk dalam kategori sangat percaya diri di sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
46 siswa atau 35,94% responden yang termasuk dalam kategori percaya
diri di sekolah, 51 siswa atau 39,84% responden yang termasuk dalam
kategori cukup percaya diri di sekolah, 20 siswa atau 15,63% responden
yang termasuk dalam kategori tidak percaya diri di sekolah, dan 4 siswa
atau 3,12% responden yang termasuk dalam kategori sangat tidak
percaya diri di sekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
siswa yang mengikuti program bimbingan belajar termasuk dalam
kategori percaya diri di sekolah.
Sedangkan deskripsi data kepercayaan diri di sekolah bagi siswa
yang mengikuti program bimbingan belajar ditunjukkan dalam tabel di
bawah sebagai berikut:
Tabel 5.7
Deskripsi Data Kepercayaan Diri di Sekolah bagi Siswa yang
Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Bimbingan Belajar
(Bimbel)
Kecemasan Dalam
Menghadapi Penilaian
Ikut Bimbel
N 128
Minimum 40
Maximum 66
Mean 52,2109
Median 52,0000
Modus 48,0000
Sum 6683
Persentase 61,6%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa kepercayaan diri di sekolah
bagi siswa yang mengikuti program bimbingan belajar terdapat mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
sebesar 52,2109, median sebesar 52,0000, dan modus sebesar 48,0000
berada pada rentang skor 48 – <54. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa siswa yang mengikuti program bimbingan belajar termasuk dalam
kategori cukup percaya diri di sekolah.
b. Siswa yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Interpretasi data kepercayaan diri di sekolah bagi siswa yang tidak
mengikuti program bimbingan belajar disajikan pada Tabel 5.8 di bawah
ini:
Tabel 5.8
Kategori Penilaian Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah bagi Siswa
yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar Berdasarkan
PAP Tipe II
Rentang
Skor Frekuensi Persentase Kategori Penilaian
62 – 72 3 3,75% Sangat Percaya Diri
54 – <62 32 40% Percaya Diri
48 – <54 26 32,5% Cukup Percaya Diri
43 – <48 14 17,5% Tidak Percaya Diri
18 – <43 5 6,25% Sangat Tidak Percaya Diri
Jumlah 80 100%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa dari 80 siswa yang tidak
mengikuti program bimbingan belajar, terdapat 3 siswa atau 3,75%
responden yang termasuk dalam kategori sangat percaya diri di sekolah,
32 siswa atau 40% responden yang termasuk dalam kategori percaya diri
di sekolah, 26 siswa atau 32,5% responden yang termasuk dalam kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
cukup percaya diri di sekolah, 14 siswa atau 17,5% responden yang
termasuk dalam kategori tidak percaya diri di sekolah, dan 5 siswa atau
6,25% responden yang termasuk dalam kategori sangat tidak percaya diri
di sekolah. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar termasuk dalam kategori percaya
diri di sekolah.
Sedangkan deskripsi data kepercayaan diri di sekolah bagi siswa
yang tidak mengikuti program bimbingan belajar ditunjukkan dalam
tabel di bawah sebagai berikut:
Tabel 5.9
Deskripsi Data Kepercayaan Diri di Sekolah bagi Siswa yang Tidak
Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Bimbingan Belajar
(Bimbel)
Kecemasan Dalam Menghadapi
Penilaian
Tidak Ikut
Bimbel
N 80
Minimum 38
Maximum 69
Mean 52,0500
Median 53,0000
Modus 51,0000
Sum 4164
Persentase 38,4%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa kepercayaan diri di sekolah
bagi siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar terdapat
mean sebesar 52,0500, median sebesar 53,0000, dan modus sebesar
51,0000 berada pada rentang skor 48 – <54. Dengan demikian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
disimpulkan bahwa siswa yang tidak mengikuti program bimbingan
belajar termasuk dalam kategori cukup percaya diri di sekolah.
4. Perilaku Prososial Siswa
Variabel perilaku prososial siswa diukur dengan menggunakan
kuesioner yang terdiri dari 20 butir pernyataan. Skor tertinggi yang mungkin
terjadi adalah 80, sedangkan skor terendah yang mungkin terjadi adalah 20.
Kategori perilaku prososial dibagi menjadi dua, yaitu siswa yang mengikuti
program bimbingan belajar dan siswa yang tidak mengikuti program
bimbingan belajar.
a. Siswa yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Interpretasi data perilaku prososial bagi siswa yang mengikuti
program bimbingan belajar disajikan pada Tabel 5.10 di bawah ini:
Tabel 5.10
Kategori Penilaian Variabel Perilaku Prososial bagi Siswa yang
Mengikuti Program Bimbingan Belajar Berdasarkan PAP Tipe II
Rentang Skor Frekuensi Persentase Kategori Penilaian
69 – 80 6 4,69% Sangat Prososial
60 – <69 57 44,53% Prososial
54 – <60 49 38,28% Cukup Prososial
48 – <54 15 11,72% Tidak Prososial
20 – <48 1 0,78% Sangat Tidak Prososial
Jumlah 128 100%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.10 di atas menunjukkan bahwa dari 128 siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar, terdapat 6 siswa atau 4,69%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
responden yang termasuk dalam kategori sangat prososial, 57 siswa atau
44,53% responden yang termasuk dalam kategori prososial, 49 siswa atau
38,28% responden yang termasuk dalam kategori cukup prososial, 15
siswa atau 11,72% responden yang termasuk dalam kategori tidak
prososial, dan 1 siswa atau 0,78% responden yang termasuk dalam
kategori sangat tidak prososial. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar siswa yang mengikuti program bimbingan belajar termasuk dalam
kategori prososial.
Sedangkan deskripsi data perilaku prososial bagi siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar ditunjukkan dalam tabel di bawah
sebagai berikut:
Tabel 5.11
Deskripsi Data Perilaku Prososial bagi Siswa yang Mengikuti
Program Bimbingan Belajar
Bimbingan Belajar
(Bimbel)
Kecemasan Dalam
Menghadapi Penilaian
Ikut Bimbel
N 128
Minimum 47
Maximum 74
Mean 59,4844
Median 59,0000
Modus 58,0000
Sum 7614
Persentase 62,1%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.11 di atas menunjukkan bahwa perilaku prososial bagi siswa
yang mengikuti program bimbingan belajar terdapat mean sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
54,4844, median sebesar 59,0000, dan modus sebesar 58,0000 berada
pada rentang skor 54 – <60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
siswa yang mengikuti program bimbingan belajar termasuk dalam
kategori cukup prososial.
b. Siswa yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Interpretasi data perilaku prososial bagi siswa yang tidak mengikuti
program bimbingan belajar disajikan pada Tabel 5.12 di bawah ini:
Tabel 5.12
Kategori Penilaian Variabel Perilaku Prososial bagi Siswa yang
Tidak Mengikuti Program Bimbingan Belajar Berdasarkan PAP
Tipe II
Rentang
Skor
Frekuensi Persentase Kategori Penilaian
69 – 80 4 5% Sangat Prososial
60 – <69 26 32,5% Prososial
54 – <60 34 42,5% Cukup Prososial
48 – <54 12 15% Tidak Prososial
20 – <48 4 5% Sangat Tidak Prososial
Jumlah 80 100%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.12 di atas menunjukkan bahwa dari 80 siswa yang tidak
mengikuti program bimbingan belajar, terdapat 4 siswa atau 5%
responden yang termasuk dalam kategori sangat prososial, 26 siswa atau
32,5% responden yang termasuk dalam kategori prososial, 34 siswa atau
42,5% responden yang termasuk dalam kategori cukup prososial, 12
siswa atau 15% responden yang termasuk dalam kategori tidak prososial,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dan 4 siswa atau 5% responden yang termasuk dalam kategori sangat
tidak prososial. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar termasuk dalam kategori cukup
prososial.
Sedangkan deskripsi data perilaku prososial bagi siswa yang tidak
mengikuti program bimbingan belajar ditunjukkan dalam tabel di bawah
sebagai berikut:
Tabel 5.13
Deskripsi Data Perilaku Prososial bagi Siswa yang Tidak Mengikuti
Program Bimbingan Belajar
Bimbingan Belajar
(Bimbel)
Kecemasan Dalam Menghadapi
Penilaian
Tidak Ikut
Bimbel
N 80
Minimum 39
Maximum 73
Mean 58,1125
Median 58,5000
Modus 59,0000
Sum 4649
Persentase 37,9%
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Tabel 5.13 di atas menunjukkan bahwa perilaku prososial bagi
siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar terdapat mean
sebesar 58,1125, median sebesar 58,5000, dan modus sebesar 59,0000
berada pada rentang skor 54 – <60. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar termasuk
dalam kategori cukup prososial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
B. Uji Prasyarat Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini merupakan salah satu prasyarat untuk
dapat melanjutkan pengujian hipotesis dengan uji parametrik yaitu uji t.
Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov yang diolah dengan menggunakan program IBM SPSS
Statistics 22.
Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai probabilitas (2
tailed) > 0,05 sehingga dapat melakukan uji hipotesis menggunakan uji t.
Sedangkan bila hasil nilai probabilitas < 0,05, maka data tersebut tidak
berdistribusi normal sehingga tidak dapat melanjutkan uji hipotesis
menggunakan uji parametrik dan harus menggunakan uji non parametrik.
Langkah-langkah dalam pengujian normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov:
a. Merumuskan hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal.
Ha : Data tidak berdistribusi normal.
Secara statistik, hipotesis ditulis :
Ho : 𝜇 = 𝜇0
Ha : 𝜇 ≠ 𝜇0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
b. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 (α = 5%).
c. Daerah kritis
Ho diterima apabila nilai probabilitas (asymtotic sig) > 0,05, sedangkan
jika nilai probababilitas (asymtotic sig) < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha
diterima.
d. Komputasi
Komputasi menggunakan One Sample K-S dengan program IBM SPSS
Statistics 22.
e. Kesimpulan
Berikut ini adalah hasil uji normalitas data variabel kecemasan
dalam menghadapi penilaian, kepercayaan diri di sekolah, dan perilaku
prososial siswa ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program
bimbingan belajar menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 dengan
uji normalitas Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 5.14
Hasil Uji Normalitas
No. Variabel
Hasil Uji
Normalitas
Asymp. Sig (2
tailed).
Keterangan
1 Kecemasan siswa yang mengikuti
program bimbingan belajar dalam
menghadapi penilaian.
0,060 Normal
2 Kecemasan siswa yang tidak
mengikuti program bimbingan belajar
dalam menghadapi penilaian.
0,200 Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No. Variabel
Hasil Uji
Normalitas
Asymp. Sig (2
tailed).
Keterangan
3 Kepercayaan diri di sekolah bagi
siswa yang mengikuti program
bimbingan belajar.
0,060 Normal
4 Kepercayaan diri di sekolah bagi
siswa yang tidak mengikuti program
bimbingan belajar.
0,158 Normal
5 Perilaku prososial siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar. 0,079 Normal
6 Perilaku prososial siswa yang tidak
mengikuti program bimbingan belajar. 0,200 Normal
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Dari tabel hasil uji normalitas tersebut, terlihat bahwa keseluruhan data
berdistribusi normal, sebab secara keseluruhan nilai signifikansi lebih besar
dari alpha 5% (0,05).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan memberikan keyakinan bahwa sekumpulan
data yang digunakan dalam serangkaian analisis memang berasal dari
populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya atau homogen. Dalam
penelitian ini, uji homogenitas menggunakan uji Anova atau uji F yang
diolah menggunakan program IBM SPSS Statistics 22. Sebuah data dapat
dikatakan homogen bila nilai asymp. Sig lebih besar dari nilai alpha 5%
(0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Langkah-langkah dalam pengujian homogenitas dengan menggunakan
uji Anova/ F:
a. Merumuskan hipotesis
Ho : Semua populasi memiliki varians yang sama (identik).
Ha : Ada populasi yang memiliki varians berbeda.
Secara statistik, hipotesis ditulis :
Ho : 𝜎12 = 𝜎2
2
Ha : 𝜎12 ≠ 𝜎2
2
b. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 (α = 5%).
c. Daerah kritis
Ho diterima apabila nilai probabilitas (asymtotic sig) > 0,05, sedangkan
jika nilai probababilitas (asymtotic sig) < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha
diterima.
d. Komputasi
Komputasi menggunakan uji F dengan program IBM SPSS Statistics 22.
e. Kesimpulan
Berikut merupakan hasil uji homogenitas untuk variabel kecemasan
dalam menghadapi penilaian, kepercayaan diri di sekolah, dan perilaku
prososial siswa ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program
bimbingan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel 5.15
Hasil Uji Homogenitas
No. Variabel
Hasil Uji
Homogenitas
Asymp. Sig
(2 tailed).
Keterangan
1 Kecemasan siswa dalam menghadapi
penilaian. 0,931 Homogen
2 Kepercayaan diri di sekolah. 0,684 Homogen
3 Perilaku prososial siswa. 0,068 Homogen
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
Dari tabel hasil uji homogenitas, seluruh variabel menunjukkan bahwa
asymp. sig lebih besar dari nilai alpha 5% ( >0,05), dengan demikian seluruh
variabel sama atau homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas tersebut,
terlihat bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian memiliki
varians yang sama atau homogen, maka uji hipotesis dapat dilanjutkan
dengan menggunakan uji t sebab prasyarat telah terpenuhi.
C. Analisis Data
Berdasarkan uji prasyarat analisis data, dapat diketahui bahwa data
variabel kecemasan dalam menghadapi penilaian, kepercayaan diri di
sekolah, dan perilaku prososial siswa ditinjau dari keikutsertaan siswa
dalam program bimbingan belajar secara keseluruhan berdistribusi normal
dan memiliki varians yang sama atau homogen. Artinya, prasyarat untuk uji
hipotesis menggunakan uji t telah terpenuhi seluruhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
kecemasan dalam menghadapi penilaian, kepercayaan diri di sekolah, dan
perilaku prososial siswa ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program
bimbingan belajar. Kriteria pengujian hipotesis yaitu apabila –ttabel ≤ thitung ≤
ttabel, maka Ho diterima, atau dengan melihat nilai asymp.sig (2-tailed) hasil
uji independent t-test dibandingkan dengan nilai alpha (a) 0,05. Berikut
adalah hasil pengujian variabel kecemasan dalam menghadapi penilaian,
kepercayaan diri di sekolah, dan perilaku prososial siswa ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
1. Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian
a. Rumusan Hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan kecemasan dalam menghadapi
penilaian ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program
bimbingan belajar.
Ha = terdapat perbedaan kecemasan dalam menghadapi penilaian
ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan
belajar.
b. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 (α = 5%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
c. Daerah kritis
Ho diterima apabila nilai probabilitas (asymtotic sig) > 0,05,
sedangkan jika nilai probababilitas (asymtotic sig) < 0,05 maka Ho
ditolak atau Ha diterima.
d. Menentukan uji statistik
Uji statistik menggunakan uji t (Independent Sample T Test)
dengan program IBM SPSS Statistics 22.
e. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan teknik Independent
Sample T Test. Berikut adalah hasil uji hipotesis untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan variabel kecemasan dalam menghadapi
penilaian ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan
belajar:
Tabel 5.16
Hasil Uji Hipotesis
Variabel Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig.
(2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Total Kecemasan
Dalam
Menghadapi Penilaian
Equal variances
assumed
.008 .931 .820 206 .413 .64375 .78458 -
.90310 2.19060
Equal
variances
not assumed
.818 166.290 .414 .64375 .78679 -
.90964 2.19714
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
F hitung (Tabel 5.16) untuk data variabel kecemasan dalam
menghadapi penilaian sebesar 0,008 dengan probabilitas 0,931. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
tersebut menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari alpha
0,05 (0,931 > 0,05), hal ini berarti bahwa data memenuhi prasyarat
homogenitas atau berasal dari populasi yang sama sehingga untuk
membandingkan rata-rata dengan uji t menggunakan dasar equal
variances assumed.
Pada Tabel 5.16 di atas, t hitung untuk data variabel kecemasan
dalam menghadapi penilaian dengan equal variances assumed adalah
0,820 dengan probabilitas 0,413. Uji probabilitas sebesar 0,413 >
0,05, maka Ha ditolak. Jadi Ho diterima, yang artinya rata-rata (mean)
kecemasan dalam menghadapi penilaian ditinjau dari keikutsertaan
siswa dalam program bimbingan belajar adalah identik atau sama.
Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan kecemasan dalam
menghadapi penilaian ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program
bimbingan belajar.
2. Kepercayaan Diri di Sekolah
a. Rumusan Hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan kepercayaan diri di sekolah ditinjau
dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
Ha = terdapat perbedaan kepercayaan diri di sekolah ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
b. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 (α = 5%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
c. Daerah kritis
Ho diterima apabila nilai probabilitas (asymtotic sig) > 0,05,
sedangkan jika nilai probababilitas (asymtotic sig) < 0,05 maka Ho
ditolak atau Ha diterima.
d. Menentukan uji statistik
Uji statistik menggunakan uji t (Independent Sample T Test)
dengan program IBM SPSS Statistics 22.
e. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan teknik Independent
Sample T Test. Berikut adalah hasil uji hipotesis untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan variabel kepercayaan diri di sekolah ditinjau
dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar:
Tabel 5.17
Hasil Uji Hipotesis
Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Total
Kepercayaan
Diri di Sekolah
Equal
variances
assumed
.166 .684 .204 206 .838 .16094 .78861 -
1.39385 1.71572
Equal
variances not
assumed
.200 157.709 .841 .16094 .80338 -
1.42583 1.74770
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
F hitung (Tabel 5.17) untuk data variabel kepercayaan diri di
sekolah sebesar 0,166 dengan probabilitas 0,684. Hasil tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari alpha 0,05
(0,684 > 0,05), hal ini berarti bahwa data memenuhi prasyarat
homogenitas atau berasal dari populasi yang sama sehingga untuk
membandingkan rata-rata dengan uji t menggunakan dasar equal
variances assumed.
Pada Tabel 5.17 di atas, t hitung untuk data variabel
kepercayaan diri di sekolah dengan equal variances assumed adalah
0,204 dengan probabilitas 0,838. Uji probabilitas sebesar 0,838 >
0,05, maka Ha ditolak. Jadi Ho diterima, yang artinya rata-rata (mean)
kepercayaan diri di sekolah ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam
program bimbingan belajar adalah identik atau sama. Dengan
demikian, tidak terdapat perbedaan kepercayaan diri di sekolah
ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
3. Perilaku Prososial Siswa
a. Rumusan Hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan perilaku prososial siswa ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
Ha = terdapat perbedaan perilaku prososial siswa ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
b. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 (α = 5%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
c. Daerah kritis
Ho diterima apabila nilai probabilitas (asymtotic sig) > 0,05,
sedangkan jika nilai probababilitas (asymtotic sig) < 0,05 maka Ho
ditolak atau Ha diterima.
d. Menentukan uji statistik
Uji statistik menggunakan uji t (Independent Sample T Test)
dengan program IBM SPSS Statistics 22.
e. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan teknik Independent
Sample T Test. Berikut adalah hasil uji hipotesis untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan variabel perilaku prososial siswa ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar:
Tabel 5.18
Hasil Uji Hipotesis
Perilaku Prososial Siswa Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Total
Perilaku Prososial
Siswa
Equal
variances assumed
3.359 .068 1.762 206 .080 1.37188 .77872 -
.16342 2.90717
Equal variances
not
assumed
1.670 139.449 .097 1.37188 .82172 -
.25277 2.99652
Sumber: data primer, diolah Maret 2018
F hitung (Tabel 5.18) untuk data variabel perilaku prososial
siswa sebesar 3,359 dengan probabilitas 0,068. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari alpha 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
(0,068 > 0,05), hal ini berarti bahwa data memenuhi prasyarat
homogenitas atau berasal dari populasi yang sama sehingga untuk
membandingkan rata-rata dengan uji t menggunakan dasar equal
variances assumed.
Pada Tabel 5.18 di atas, t hitung untuk data variabel perilaku
prososial siswa dengan equal variances assumed adalah 1,762 dengan
probabilitas 0,080. Uji probabilitas sebesar 0,080 > 0,05, maka Ha
ditolak. Jadi Ho diterima, yang artinya rata-rata (mean) perilaku
prososial siswa ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program
bimbingan belajar adalah identik atau sama. Dengan demikian, tidak
terdapat perbedaan perilaku prososial siswa ditinjau dari keikutsertaan
siswa dalam program bimbingan belajar.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Bimbingan belajar merupakan wadah yang berguna bagi seorang siswa
untuk memecahkan kesulitan dalam proses pembelajaran di sekolah. Seorang
siswa dapat mencapai keberhasilan dalam belajar dan mengembangkan potensi
yang dimilikinya, apabila dapat memecahkan kesulitan yang dihadapinya. Di
sekolah, para siswa memiliki rasa cemas dalam menghadapi penilaian,
kepercayaan diri, dan perilaku prososial yang berbeda. Strategi jitu dibutuhkan
seorang siswa di sekolah dalam menemukan cara belajar yang tepat dan
mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di
suatu institusi pendidikan (Winkel, 2004:115).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Dengan demikian, bimbingan belajar dapat membantu siswa tersebut
dalam menemukan cara yang efektif dan efisien dalam mencapai hasil dan
tujuan pembelajaran yang diharapkan, terutama dalam pendidikan yang dijalani
dan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat.
Berikut adalah deskripsi hasil penelitian mengenai data variabel
kecemasan dalam menghadapi penilaian, kepercayaan diri di sekolah, dan
perilaku prososial siswa ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program
bimbingan belajar.
1. Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian
Kecemasan berkaitan dengan perasaan khawatir atau takut terhadap
hal yang tidak menyenangkan. Perasaan cemas pada dasarnya memberikan
reaksi terhadap tujuan pembelajaran terkait aspek pengetahuan, sikap
maupun keterampilan. Kecemasan dalam penelitian ini berkaitan dengan
perasaan seorang siswa yang bersifat fisik dan mental demi mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dalam kajian pustaka, Yusuf (2010:15) mengemukakan pada poin ke
5 (lima), bahwa tujuan dari bimbingan belajar agar siswa memiliki kesiapan
mental dalam proses pembelajaran di sekolah. Dengan mengikuti program
bimbingan belajar, seorang siswa yang tidak cemas dalam menghadapi
penilaian akan dapat menilai kemampuannya sendiri secara efektif dan
bertanggung jawab (Hamalik, 2009:195).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Dari hasil analisis data, kecemasan dalam menghadapi penilaian bagi
siswa yang mengikuti program bimbingan belajar termasuk dalam kategori
cukup cemas, sedangkan siswa yang tidak mengikuti program bimbingan
belajar termasuk dalam kategori tidak cemas. Hal ini berarti bahwa skor
mean kecemasan dalam menghadapi penilaian bagi siswa yang mengikuti
program bimbingan belajar lebih tinggi dibanding dengan skor mean siswa
yang tidak mengikuti program bimbingan belajar.
Hasil ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Ninditya (2010) tentang perbedaan tingkat kecemasan siswa kelas XII yang
mengikuti dan tidak mengikuti bimbingan belajar. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar
mempunyai resiko untuk mengalami kecemasan empat kali lebih besar
daripada siswa kelas XII yang mengikuti bimbingan belajar.
Nilai probabilitas kecemasan dalam menghadapi penilaian pada Tabel
5.16 adalah 0,413 lebih besar dibandingkan dengan nilai alpha 0,05,
sehingga menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan. Hal ini
disebabkan oleh cara menemukan strategi jitu untuk mencapai keberhasilan
dalam proses pembelajaran. Strategi jitu berkaitan dengan persaingan
mendapat nilai yang tinggi di sekolah. Siswa yang mengikuti program
bimbingan belajar menganggap nilai sebagai acuan sehingga terbebani dan
menimbulkan rasa cukup cemas, sedangkan siswa yang tidak mengikuti
program bimbingan menganggap nilai bukanlah menjadi beban dan
menimbulkan rasa tidak cemas. Selain itu dalam hal fasilitas dan biaya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
telah dikeluarkan, siswa yang mengikuti program bimbingan belajar
menjadi cemas dalam menghadapi penilaian, sedangkan kurang dirasakan
oleh siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar.
Peneliti berasumsi bahwa siswa yang mengikuti dan siswa yang tidak
mengikuti program bimbingan belajar tidak memiliki perbedaan kecemasan
dalam menghadapi penilaian disebabkan oleh faktor umur/ usia. Siswa SMA
termasuk dalam usia remaja, sehingga perasaan cemas setiap remaja
memiliki kecenderungan yang sama. Dengan demikian dari hasil uji
hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kecemasan dalam
menghadapi penilaian ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program
bimbingan belajar.
2. Kepercayaan Diri di Sekolah
Kepercayaan diri berkaitan dengan keyakinan pada diri sendiri atas
kemampuan untuk mencapai tujuan dalam hidup. Perasaan yakin terhadap
diri sendiri pada dasarnya memberikan rasa bahagia dalam menjalani
kehidupan (Lumpkin, 2005:82). Kepercayaan diri dalam penelitian ini
berkaitan dengan keyakinan diri, keberanian, optimis, memiliki wawasan
pengetahuan, dan dapat mengendalikan diri.
Dalam kajian pustaka, Lindenfield (1997:13) mengemukakan bahwa
percaya diri sesungguhnya bukanlah siapa kita waktu dilahirkan namun
bagaimana seseorang didorong dan diizinkan menjadi seorang pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Hamalik (2009:195) mengemukakan bahwa dengan kepercayaan diri yang
tinggi membuat semua potensi siswa berkembang secara optimal.
Dari hasil analisis data, kepercayaan diri di sekolah bagi siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar dan siswa yang tidak mengikuti
program bimbingan belajar termasuk dalam kategori cukup percaya diri. Hal
ini berarti bahwa skor mean kecemasan dalam menghadapi penilaian bagi
siswa yang mengikuti program bimbingan belajar sama dengan skor mean
siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar.
Nilai probabilitas kepercayaan diri di sekolah pada Tabel 5.17 adalah
0,838 lebih besar dibandingkan dengan nilai alpha 0,05, sehingga
menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan. Hal ini disebabkan oleh
nilai yang ditanamkan oleh sekolah yaitu kebebasan, sehingga siswa dapat
mengambil keputusan dan bertindak sesuai hati nuraninya. Kebebasan
membuat siswa memiliki kepercayaan akan kemampuan sendiri yang
memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan
secara tepat di sekolah. Kepercayaan diri yang dimiliki oleh siswa seperti
berpikir positif, memahami dirinya, pantang menyerah, dan lain-lain, baik
yang mengikuti atau tidak mengikuti program bimbingan belajar adalah
sama. Hal ini dapat menegaskan bahwa tidak terdapat perbedaan
kepercayaan diri di sekolah ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program
bimbingan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
3. Perilaku Prososial Siswa
Perilaku prososial berkaitan dengan perilaku siswa yang memberi
bantuan kepada orang lain/ teman-temannya. Bantuan yang diberikan ini
dalam ranah pembelajaran di sekolah. Seorang siswa bertindak prososial di
sekolah apabila ingin mendapat pengakuan/ pujian, adanya timbal balik, dan
rasa empati terhadap temannya (Dayakisni, 2009:155). Perilaku prososial
dalam penelitian ini berkaitan dengan sikap menolong, berbagi/
menyumbang, bekerjasama, dan empati.
Dalam kajian pustaka, Hamalik (2009:195) mengemukakan bahwa
perilaku prososial yang tinggi dapat memberikan kemajuan dan kepuasan
bagi seseorang dalam pekerjaannya sambil memberikan sumbangan
maksimal bagi masyarakat. Sedangkan Dayakisni (2009:156) menyatakan
bahwa orang dengan karateristik tertentu akan melihat peluang dalam
memberikan pertolongan, dengan demikian perilaku prososial bagi siswa
yang mengikuti bimbingan belajar cenderung kecil dalam memberikan
pertolongan (bertindak prososial). Taylor (2009:458) mengemukakan bahwa
tindakan menolong dipengaruhi beberapa perspektif seperti tindakan
membantu merupakan bagian dari sifat manusia, norma sosial, cara belajar,
keberanian pengambilan keputusan, dan simpati bagi orang yang pantas
ditolong.
Dari hasil analisis data, perilaku prososial bagi siswa yang mengikuti
program bimbingan belajar dan siswa yang tidak mengikuti program
bimbingan belajar termasuk dalam kategori cukup prososial. Hal ini berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
bahwa skor mean perilaku prososial bagi siswa yang mengikuti program
bimbingan belajar sama dengan skor mean siswa yang tidak mengikuti
program bimbingan belajar.
Nilai probabilitas perilaku prososial siswa pada Tabel 5.18 adalah
0,080 lebih besar dibandingkan dengan nilai alpha 0,05, sehingga
menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan. Hal ini disebabkan oleh
Personal Values and Norms dan Empathy seperti yang tampak dalam nilai
dasar sekolah, salah satunya yaitu keberagaman. Nilai keberagaman
menginternalisasi siswa agar menjadi pribadi yang memiliki empati
terhadap sesama. Bila dikaitkan dengan perilaku prososial, baik siswa yang
mengikuti program bimbingan belajar dan siswa yang tidak mengikuti
program bimbingan belajar memiliki nilai dasar yang sama. Hal ini dapat
menegaskan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku prososial siswa
ditinjau dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Tidak terdapat perbedaan kecemasan dalam menghadapi penilaian ditinjau
dari keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar. Hasil penelitian
ini dibuktikan dengan nilai probabilitas hasil uji hipotesis variabel
kecemasan dalam menghadapi penilaian sebesar 0,413 lebih besar
dibandingkan dengan nilai alpha 0,05.
2. Tidak terdapat perbedaan kepercayaan diri di sekolah ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar. Hasil penelitian ini
dibuktikan dengan nilai probabilitas hasil uji hipotesis variabel kepercayaan
diri di sekolah sebesar 0,838 lebih besar dibandingkan dengan nilai alpha
0,05.
3. Tidak terdapat perbedaan perilaku prososial siswa ditinjau dari keikutsertaan
siswa dalam program bimbingan belajar. Hasil penelitian ini dibuktikan
dengan nilai probabilitas hasil uji hipotesis variabel perilaku prososial
sebesar 0,080 lebih besar dibandingkan dengan nilai alpha 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
B. Keterbatasan
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini terdapat beberapa
keterbatasan yang dialami oleh peneliti, dimana belum dapat menggambarkan
kondisi yang sesungguhnya antara siswa yang mengikuti program bimbingan
belajar dan siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar.
Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain:
1. Peneliti tidak mengetahui kejujuran dan kesungguhan responden dalam
mengisi kuesioner penelitian, akan tetapi peneliti telah mencoba
memberikan yang terbaik dengan memberi arahan kepada responden agar
mengisi kuesioner dengan serius dan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
2. Peneliti telah berusaha menyusun kuesioner dengan prosedur yang benar
untuk menghasilkan kuesioner yang memiliki validitas isi, namun karena
keterbatasan kemampuan peneliti, dimungkinkan kuesioner belum
berkualitas sebagai alat pengumpul data yang baik.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan, maka peneliti
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi penyedia program bimbingan belajar baik institusi atau privat
Dari hasil penelitian, rasa cemas, percaya diri, dan perilaku prososial
yang dimiliki siswa antara yang mengikuti dan tidak mengikuti program
bimbingan belajar menunjukkan tidak ada perbedaan. Diharapkan penyedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
jasa program bimbingan belajar baik institusi maupun privat meningkatkan
kualitas karakter siswa yang mengikuti bimbingan, bukan saja hanya
menjadi suatu kebutuhan yang disiapkan. Selain itu lembaga atau privat
dapat meningkatkan motivasi siswa untuk memiliki sikap berempati dan
kebiasaan positif agar terus belajar guna mengembangkan kehidupan diri
sendiri dan bersama orang lain.
2. Bagi sekolah
Diharapkan sekolah memperhatikan dan mengutamakan sikap percaya
diri dan saling membantu dalam proses pembelajaran di sekolah bagi para
siswa. Seluruh siswa membutuhkan penyemangat atau pengarahan dalam
berdinamika di sekolah seperti seminar, motivasi, penyuluhan, kegiatan
sekolah, dan sebagainya. Dalam penelitian ini seluruh siswa kelas XII
membutuhkan pengarahan, agar dapat mengatasi rasa cemas misalnya
menghadapi Ujian Nasional, meningkatkan rasa percaya diri ketika ujian,
dan perilaku prososial dengan teman-temannya.
3. Bagi siswa
Siswa dapat mengurangi rasa cemas dalam menghadapi penilaian,
meningkatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan perilaku prososial
dengan membuat suatu kegiatan di luar sekolah seperti refreshing, temu
akrab, dan sebagainya. Cara lain yang dapat diterapkan adalah dengan giat
berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
yang diperoleh dari melakukan kegiatan-kegiatan tersebut adalah melakukan
usaha dengan maksimal dan pasrah terhadap apa yang diperoleh.
4. Bagi peneliti selanjutnya
a. Topik tentang kecemasan siswa dalam menghadapi penilaian,
kepercayaan diri di sekolah, dan perilaku prososial siswa ditinjau dari
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar sangat menarik
jika diteliti lebih dalam karena masih banyak hal yang bisa ditemukan
terkait dengan topik tersebut seperti mencari hubungan hingga pengaruh
program bimbingan belajar bagi siswa.
b. Penelitian dapat diperluas dengan tidak hanya meneliti tentang
kecemasan dalam menghadapi penilaian, kepercayaan diri di sekolah dan
perilaku prososial siswa saja, melainkan bisa mencari variabel lain yang
dipengaruhi oleh program bimbingan belajar seperti tingkat intensitas
belajar atau prestasi belajar, dan lain-lain. Selain itu variabel bebas dalam
penelitian ini dapat diperdalam, misalnya dilihat dari jurusan di sekolah.
Dengan demikian, program bimbingan belajar menjadi penting karena
terdapat anggapan bahwa siswa sekarang menjadi apatis dan
mengganggap remeh pembelajaran di sekolah dan cenderung aktif bila di
lembaga bimbingan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Rizky. (2015). “Perbandingan Prestasi Belajar Siswa yang
Mengikuti Bimbingan Belajar dan Siswa yang Tidak Mengikuti
Bimbingan Belajar pada Siswa Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Pemurus Dalam Banjarmasin Selatan”. Skripsi. Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan.
Arikunto, S. (2010). Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asih, G. Y. dan Pratiwi, M. M. S. (2010). Perilaku Prososial ditinjau dari
Empati dan Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi Universitas Muria
Kudus (Vol. 1) No. 1. Hlm 33-42. Kudus: Fakultas Psikologi
Universitas Muria Kudus.
Bungin, B. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu –ilmu Sosial lainnya.
Jakarta: Kencana.
Daradjat, Z. (1996). Kesehatan Mental. Jakarta: PT Toko Gunung Agung.
Dayakisni, T & Hudaniah. (2012). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.
Hamalik, O. (2009). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo Offset.
Kartono, K. (1986). Patologi Sosial 3: Gangguan-Gangguan Kejiwaan.
Jakarta: CV. Rajawali.
Kusaeri, S. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Lindenfield, G. (1997). Mendidik Anak Agar Percaya Diri. Jakarta: Arcan.
Lumpkin, A. (2005). You Can Be Positive, Confident and Courageous:
Menjadi Pribadi Yang Positif, Percaya Diri, dan Berani. Jakarta:
Erlangga.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Nugroho, Ninditya. (2010). “Perbedaan Tingkat Kecemasan Siswa Kelas
XII yang Mengikuti Bimbingan Belajar dengan yang Tidak Mengikuti
Bimbingan Belajar dalam Menghadapi UN di SMAN 2 Sragen”.
Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pinasti, Nidawati Wahyu. (2011). “Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri
Melalui Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1
Jambu”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang.
Prayitno dan Emran Amti. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Safaria, Triantoro dan Nofrans Eka Saputra. (2009). Manajemen Emosi:
Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam
Hidup Anda. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Santoso, S. (2015). Menguasai SPSS 22. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Saputra, N. E., Triantoro Safaria dan Michael Seno Rahardanto. (2017).
Berani Berkarakter Positif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sears, D. O., Freedman, J.L. & Peplau, L.A. (1994). Psikologi Sosial.
Jakarta: Erlangga.
Sudaryono, Gaguk Margono dan Wardani Rahayu. (2013). Pengembangan
Instrumen Penelitian Pendidikan Ed 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Slameto. (1991). Perspektif Bimbingan Konseling dan Penerapanya di
berbagai Institusi. Semarang: Satya Wacana.
. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sukardi, D. K. (1988). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.
Sundayana, R. (2015). Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: CV
Alfabeta.
Suprapto. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu –ilmu
Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Taylor, S. E., Peplau, L. A. & Sears, D. O. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta:
Kencana.
Thobroni. (2015). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Winkel, S.J., W.S., dan Sri Hastuti. (2004). Bimbingan dan Konseling di
Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Yusuf, S dan Juntika Nurihsan. (2010). Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
-
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran I
Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Kuesioner Penelitian
Nama : Antonius Jati Sakti Aji
NIM : 141334023
Program Studi : Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Akuntansi
Saya bermaksud akan mengadakan penelitian dengan judul “Kecemasan
dalam Menghadapi Penilaian, Kepercayaan Diri di Sekolah, dan Perilaku
Prososial Siswa Ditinjau dari Keikusertaan Siswa dalam Program
Bimbingan Belajar”.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi
responden. Semua informasi dari hasil penelitian akan dijaga kerahasiaannya dan
hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Jika saudara bersedia, maka
saya mohon kesediaan untuk menandatangani lembar persetujuan yang saya
lampirkan.
Atas perhatian dan kesediaannya menjadi responden, saya ucapkan terima
kasih.
Hormat saya
Antonius Jati Sakti Aji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
IDENTITAS DIRI RESPONDEN
Identitas diri (identitas anda akan dirahasiakan)
Nama responden :
Jurusan/kelas :
Saya mengikuti program bimbingan belajar : Ya / Tidak
(coret yang tidak perlu)
Tuliskan program bimbingan belajar (bimbingan belajar di lembaga tertentu dan
privat) apa saja yang Anda ikuti!
(Misalnya bimbingan belajar di lembaga seperti GO, Primagama, dan
sebagainya, sedangkan privat misalnya privat bahasa Inggris, Matematika dan
sebagainya).
a.
b.
c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat 54 buah pernyataan yang terdiri dari 3 bagian. Bagian
pertama berupa pernyataan tentang kecemasan dalam menghadapi penilaian,
bagian kedua tentang kepercayaan diri di sekolah, dan bagian ketiga tentang
perilaku prososial. Bacalah dan pahami setiap pernyataan tersebut dengan
seksama. Berilah tanda centang atau checklist (√) pada satu jawaban yang
menurut Anda paling tepat sesuai kondisi yang Anda alami dengan kriteria
sebagai berikut :
SS : Bila Anda “Sangat Setuju” dengan pernyataan tersebut
S : Bila Anda “Setuju” dengan pernyataan tersebut
TS : Bila Anda “Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
STS : Bila Anda “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan tersebut
Contoh cara pengisian :
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1. Saya merasa yakin ketika mengerjakan soal-
soal ujian yang diberikan oleh guru.
√
Ketika Anda keliru dalam memberikan tanda checklist (√) maka Anda dapat
mengganti jawaban anda dengan memberi tanda (√).
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1. Saya merasa yakin ketika mengerjakan soal-
soal ujian yang diberikan oleh guru.
√ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
KUESIONER PENELITIAN
KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PENILAIAN, KEPERCAYAAN
DIRI DI SEKOLAH, DAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA DITINJAU
DARI KEIKUSERTAAN SISWA DALAM PROGRAM BIMBINGAN
BELAJAR
Penelitian pada siswa kelas XII SMA Kolese De Britto Yogyakarta
No Pernyataan SS S TS STS
Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Penilaian
1. Saya sering merasa khawatir tidak dapat
menjawab soal-soal ujian.
2. Saya malu bila mendapatkan nilai ujian yang
jelek.
3. Saya dapat tidur nyenyak meskipun keesokan
harinya akan menghadapi ujian.
4. Saya merasa khawatir akan mengalami kesulitan
dalam mengerjakan soal jika bentuk soal ujian
tidak sesuai dengan yang saya bayangkan.
5. Saya merasa panik ketika soal-soal ujian yang
saya hadapi tidak sesuai dengan yang sudah
saya pelajari.
6. Saya merasa terbebani jika bahan ujian yang
harus dipelajari terlalu banyak.
7. Saya dapat berkonsentrasi dengan baik
walaupun soal ujian banyak dan sulit.
8. Saya tetap semangat saat belajar ketika materi
yang sedang saya pelajari terasa sulit.
9. Saya merasa tertantang ketika mengerjakan soal
yang sulit.
10. Perasaan saya semakin tidak menentu sejalan
dengan semakin mendekatnya waktu ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
No Pernyataan SS S TS STS
11. Jantung saya berdebar-debar ketika mendekati
waktu ujian.
12. Saya merasa khawatir ketika belum selesai
mempelajari semua materi yang akan diujikan.
13. Saya tidak merasa malu bila saya mendapat nilai
ujian yang tidak sesuai dengan harapan.
14. Saya tetap merasa tenang walaupun persiapan
ujian yang saya lakukan masih sangat minim.
15. Saya selalu merasa siap meskipun ujian
dilaksanakan secara mendadak.
16. Saya akan berkeringat menjelang ujian
walaupun cuaca tidak panas.
Kepercayaan Diri di Sekolah
1. Saya selalu bersyukur dengan apa yang saya
miliki baik dari segi fisik maupun dari segi
intelektual.
2. Saya menerima kritikan dari orang lain demi
kebaikan diri saya dalam proses belajar.
3. Saya yakin bahwa saya memiliki kemampuan
yang cukup dalam menghadapi penilaian.
4. Saya merasa kurang yakin jika saya belajar
sendiri tanpa ada yang mendampingi.
5. Saya merasa yakin dapat meraih prestasi belajar
yang baik di sekolah.
6. Saya mampu menggapai cita-cita yang saya
inginkan ketika saya belajar sungguh-sungguh.
7. Saya yakin ilmu yang diperoleh dari sekolah
dapat bermanfaat dalam kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
No Pernyataan SS S TS STS
8. Saya memiliki wawasan pengetahuan yang
cukup luas karena saya banyak membaca dan
mau belajar dari manapun.
9. Saya memiliki kemampuan yang memadai
dalam mengerjakan soal-soal penilaian/
ulangan/ ujian/ tes yang diadakan di sekolah.
10. Saya merasa bahwa kegagalan yang saya alami
itu karena kemampuan yang saya miliki lebih
rendah dari teman lain.
11. Saya selalu bertanya kepada guru di sekolah
ketika saya tidak memahami suatu materi
pelajaran.
12. Saya terpengaruh untuk ikut menyontek ketika
melihat ada teman lain yang melakukannya saat
ulangan.
13. Saya akan tetap berusaha belajar untuk
memahami materi yang bagi saya sulit.
14. Saya merasa putus asa ketika nilai ujian yang
saya peroleh tidak memuaskan.
15. Saya dapat bersikap tenang ketika menghadapi
ujian karena saya yakin dengan kemampuan
saya.
16. Saya merasa tidak mampu untuk mengatasi
kesulitan belajar yang saya alami.
17. Saya mampu mengatasi ketegangan yang saya
alami ketika ujian akan berlangsung.
18. Saya sering merasa khawatir tidak bisa
mengerjakan soal-soal ulangan meskipun saya
sudah mempersiapkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
No Pernyataan SS S TS STS
Perilaku Prososial Siswa
1. Saya tergerak untuk meminjamkan buku
pelajaran saya seandainya melihat ada teman
yang tidak membawa buku pelajaran.
2. Saya berpura-pura sibuk sendiri jika melihat
teman saya sedang bingung dalam mengerjakan
tugas dari guru.
3. Saya tergerak untuk membantu ketika ada
teman yang mengeluh kepada saya tentang
kesulitannya dalam belajar.
4 Ketika saya tahu ada teman yang lupa
mengerjakan PR, saya tidak peduli karena itu
kesalahannya sendiri.
5. Saya mau memberikan jawaban soal yang
ditugaskan jika teman saya mau meminjamkan
bukunya pada saya.
6. Saya merasa senang jika dapat membantu teman
yang mengalami kesulitan dalam belajar.
7. Saya bersedia membantu siapapun yang
mengalami kesulitan belajar.
8. Saya akan menawarkan bantuan kepada teman
yang kesulitan dalam mengerjakan tugas.
9. Saya berpura-pura tidak tahu ketika ada teman
yang bertanya tentang soal/materi pelajaran
tertentu yang telah saya kuasai.
10. Saya merasa keberatan seandainya ada teman
yang menyalin tugas yang telah saya kerjakan
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
No Pernyataan SS S TS STS
11. Saya akan dengan senang hati menyelesaikan
tugas kelompok bersama-sama dengan teman.
12. Dalam diskusi kelompok, saya cenderung diam
dan menerima apa saja keputusan teman-teman.
13. Saya akan berusaha mengajak teman yang
cenderung pasif untuk bisa berpartisipasi dalam
diskusi kelompok.
14. Saya lebih memilih menyalin pekerjaan teman
tanpa harus berfikir keras untuk
menyelesaikannya.
15. Saya merasa senang jika teman saya
memperoleh nilai yang lebih rendah dari yang
saya peroleh.
16. Saya ikut bergembira jika ada teman saya yang
menjadi juara kelas/ dalam suatu perlombaan.
17. Saya cenderung tidak mendengarkan jika ada
teman yang aktif bertanya dalam proses
pembelajaran.
18. Seandainya ada teman yang mengalami masalah
dalam belajar, saya berusaha memberikan waktu
luang untuk belajar bersama.
19 Saya akan meminjamkan buku catatan/ buku
pelajaran seandainya ada teman yang
membutuhkan, walaupun dia bukan teman dekat
saya.
20 Saya ikut merasa prihatin ketika ada teman yang
tidak bisa mengikuti pelajaran karena sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran II
Uji Validitas dan Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
A. Instrumen Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian
Uji Validitas
Correlations
Cemas1 Cemas2 Cemas3 Cemas4 Cemas5 Cemas6 Cemas7 Cemas8 Cemas9 Cemas
10
Cemas
11
Cemas
12
Cemas
13
Cemas
14
Cemas
15
Cemas
16
Total
Kecemasan
Dalam
Menghadapi
Penilaian
Cemas 1 Pearson
Correlation 1 .332** .239** .365** .369** .229** .216** .088 .098 .356** .299** .198** .176* .243** .354** .084 .621**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .001 .002 .206 .159 .000 .000 .004 .011 .000 .000 .227 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 2 Pearson
Correlation .332** 1 .247** .200** .295** .044 .021 .043 .042 .166* .217** .245** .430** .204** .147* .157* .512**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .000 .528 .762 .539 .545 .017 .002 .000 .000 .003 .034 .024 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 3 Pearson
Correlation .239** .247** 1 .131 .143* -.103 .235** .028 .010 .290** .229** .110 .232** .246** .189** .062 .445**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .059 .039 .140 .001 .684 .888 .000 .001 .113 .001 .000 .006 .376 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 4 Pearson
Correlation .365** .200** .131 1 .414** .194** .183** .203** .096 .353** .279** .267** .064 .226** .268** .069 .577**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .059 .000 .005 .008 .003 .168 .000 .000 .000 .357 .001 .000 .322 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 5 Pearson
Correlation .369** .295** .143* .414** 1 .215** .100 .151* .115 .298** .247** .330** .131 .111 .086 .001 .536**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .039 .000 .002 .150 .029 .100 .000 .000 .000 .060 .110 .217 .985 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 6 Pearson
Correlation .229** .044 -.103 .194** .215** 1 .155* .265** .111 .247** .140* .093 -.033 -.067 .216** .178* .384**
Sig. (2-tailed) .001 .528 .140 .005 .002 .026 .000 .110 .000 .043 .181 .633 .337 .002 .010 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 7 Pearson
Correlation .216** .021 .235** .183** .100 .155* 1 .273** .159* .250** .246** .014 .040 .165* .199** .077 .437**
Sig. (2-tailed) .002 .762 .001 .008 .150 .026 .000 .021 .000 .000 .845 .570 .017 .004 .267 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 8 Pearson
Correlation .088 .043 .028 .203** .151* .265** .273** 1 .444** .154* .042 -.046 .017 -.023 .207** .040 .372**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Sig. (2-tailed) .206 .539 .684 .003 .029 .000 .000 .000 .026 .545 .511 .813 .739 .003 .563 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 Cemas 9 Pearson
Correlation .098 .042 .010 .096 .115 .111 .159* .444** 1 .022 -.098 -.035 .022 -.043 .002 .149* .263**
Sig. (2-tailed) .159 .545 .888 .168 .100 .110 .021 .000 .753 .158 .619 .752 .541 .978 .032 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 10 Pearson
Correlation .356** .166* .290** .353** .298** .247** .250** .154* .022 1 .620** .304** .091 .133 .266** .130 .636**
Sig. (2-tailed) .000 .017 .000 .000 .000 .000 .000 .026 .753 .000 .000 .192 .056 .000 .062 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 11 Pearson
Correlation .299** .217** .229** .279** .247** .140* .246** .042 -.098 .620** 1 .364** .163* .131 .195** .188** .582**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .001 .000 .000 .043 .000 .545 .158 .000 .000 .019 .060 .005 .006 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 12 Pearson
Correlation .198** .245** .110 .267** .330** .093 .014 -.046 -.035 .304** .364** 1 .072 .282** .192** .121 .476**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .113 .000 .000 .181 .845 .511 .619 .000 .000 .300 .000 .006 .082 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 13 Pearson
Correlation .176* .430** .232** .064 .131 -.033 .040 .017 .022 .091 .163* .072 1 .168* .018 .119 .371**
Sig. (2-tailed) .011 .000 .001 .357 .060 .633 .570 .813 .752 .192 .019 .300 .015 .793 .086 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 14 Pearson
Correlation .243** .204** .246** .226** .111 -.067 .165* -.023 -.043 .133 .131 .282** .168* 1 .329** -.005 .423**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .001 .110 .337 .017 .739 .541 .056 .060 .000 .015 .000 .941 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 15 Pearson
Correlation .354** .147* .189** .268** .086 .216** .199** .207** .002 .266** .195** .192** .018 .329** 1 .023 .490**
Sig. (2-tailed) .000 .034 .006 .000 .217 .002 .004 .003 .978 .000 .005 .006 .793 .000 .737 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Cemas 16 Pearson
Correlation .084 .157* .062 .069 .001 .178* .077 .040 .149* .130 .188** .121 .119 -.005 .023 1 .328**
Sig. (2-tailed) .227 .024 .376 .322 .985 .010 .267 .563 .032 .062 .006 .082 .086 .941 .737 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Total Kecemasan
Dalam Menghadapi
Penilaian
Pearson
Correlation .621** .512** .445** .577** .536** .384** .437** .372** .263** .636** .582** .476** .371** .423** .490** .328** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.760 .760 16
B. Instrumen Kepercayaan Diri di Sekolah
Uji Validitas Correlations
Percaya
Diri 1
Percaya
Diri 2
Percaya
Diri 3
Percaya
Diri 4
Percaya
Diri 5
Percaya
Diri 6
Percaya
Diri 7
Percaya
Diri 8
Percaya
Diri 9
Percaya
Diri 10
Percaya
Diri 11
Percaya
Diri 12
Percaya
Diri 13
Percaya
Diri 14
Percaya
Diri 15
Percaya
Diri 16
Percaya
Diri 17
Percaya
Diri 18
Total
Kepercayaan
Diri di
Sekolah
Percaya Diri
1
Pearson
Correlation 1 .414** .411** .179** .249** .222** .132 .067 .098 .160* .129 .094 .230** .122 .293** .206** .188** .155* .528**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .010 .000 .001 .057 .338 .157 .021 .063 .179 .001 .079 .000 .003 .006 .025 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
2
Pearson
Correlation .414** 1 .409** -.029 .187** .203** .132 .050 .080 .129 .182** .006 .169* .068 .159* .146* .106 .074 .400**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .678 .007 .003 .057 .475 .248 .064 .008 .934 .014 .326 .021 .036 .128 .286 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
3
Pearson
Correlation .411** .409** 1 .096 .392** .212** .097 .311** .252** .269** .231** .125 .240** .121 .316** .262** .363** .163* .632**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .169 .000 .002 .164 .000 .000 .000 .001 .072 .000 .082 .000 .000 .000 .019 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Percaya Diri
4
Pearson
Correlation .179** -.029 .096 1 .226** .037 -.044 .064 .104 .277** -.064 .141* .020 .216** .143* .322** .104 .207** .406**
Sig. (2-
tailed) .010 .678 .169 .001 .592 .524 .358 .137 .000 .357 .042 .775 .002 .040 .000 .136 .003 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
5
Pearson
Correlation .249** .187** .392** .226** 1 .316** .189** .117 .311** .246** .031 .130 .051 .132 .285** .260** .212** .069 .533**
Sig. (2-
tailed) .000 .007 .000 .001 .000 .006 .094 .000 .000 .659 .061 .465 .058 .000 .000 .002 .324 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
6
Pearson
Correlation .222** .203** .212** .037 .316** 1 .385** .055 .221** .123 .080 .018 .104 -.078 .195** .020 .094 -.024 .367**
Sig. (2-
tailed) .001 .003 .002 .592 .000 .000 .428 .001 .078 .251 .800 .136 .263 .005 .777 .179 .732 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
7
Pearson
Correlation .132 .132 .097 -.044 .189** .385** 1 .034 .155* .000 .132 -.028 .198** .019 .052 -.018 -.095 -.074 .268**
Sig. (2-
tailed) .057 .057 .164 .524 .006 .000 .621 .025 .997 .057 .691 .004 .786 .459 .796 .173 .290 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
8
Pearson
Correlation .067 .050 .311** .064 .117 .055 .034 1 .205** .001 .065 -.013 .074 .037 .082 .011 .206** .131 .305**
Sig. (2-
tailed) .338 .475 .000 .358 .094 .428 .621 .003 .988 .347 .849 .291 .595 .237 .878 .003 .060 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
9
Pearson
Correlation .098 .080 .252** .104 .311** .221** .155* .205** 1 .115 .118 .113 .203** .132 .354** .273** .202** .138* .479**
Sig. (2-
tailed) .157 .248 .000 .137 .000 .001 .025 .003 .098 .089 .104 .003 .057 .000 .000 .003 .046 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
10
Pearson
Correlation .160* .129 .269** .277** .246** .123 .000 .001 .115 1 .121 .088 .006 .209** .148* .419** .170* .170* .484**
Sig. (2-
tailed) .021 .064 .000 .000 .000 .078 .997 .988 .098 .081 .208 .930 .002 .032 .000 .014 .014 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
11
Pearson
Correlation .129 .182** .231** -.064 .031 .080 .132 .065 .118 .121 1 .047 .322** .052 .129 .239** .102 .114 .377**
Sig. (2-
tailed) .063 .008 .001 .357 .659 .251 .057 .347 .089 .081 .501 .000 .458 .064 .000 .144 .102 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
12
Pearson
Correlation .094 .006 .125 .141* .130 .018 -.028 -.013 .113 .088 .047 1 .194** .114 .197** .206** .043 .166* .350**
Sig. (2-
tailed) .179 .934 .072 .042 .061 .800 .691 .849 .104 .208 .501 .005 .100 .004 .003 .541 .017 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 Percaya Diri
13
Pearson
Correlation .230** .169* .240** .020 .051 .104 .198** .074 .203** .006 .322** .194** 1 -.007 .170* .187** .103 -.015 .377**
Sig. (2-
tailed) .001 .014 .000 .775 .465 .136 .004 .291 .003 .930 .000 .005 .922 .014 .007 .139 .828 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
14
Pearson
Correlation .122 .068 .121 .216** .132 -.078 .019 .037 .132 .209** .052 .114 -.007 1 .280** .352** .159* .389** .437**
Sig. (2-
tailed) .079 .326 .082 .002 .058 .263 .786 .595 .057 .002 .458 .100 .922 .000 .000 .022 .000 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
15
Pearson
Correlation .293** .159* .316** .143* .285** .195** .052 .082 .354** .148* .129 .197** .170* .280** 1 .322** .399** .307** .582**
Sig. (2-
tailed) .000 .021 .000 .040 .000 .005 .459 .237 .000 .032 .064 .004 .014 .000 .000 .000 .000 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
16
Pearson
Correlation .206** .146* .262** .322** .260** .020 -.018 .011 .273** .419** .239** .206** .187** .352** .322** 1 .286** .309** .609**
Sig. (2-
tailed) .003 .036 .000 .000 .000 .777 .796 .878 .000 .000 .000 .003 .007 .000 .000 .000 .000 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
17
Pearson
Correlation .188** .106 .363** .104 .212** .094 -.095 .206** .202** .170* .102 .043 .103 .159* .399** .286** 1 .275** .468**
Sig. (2-
tailed) .006 .128 .000 .136 .002 .179 .173 .003 .003 .014 .144 .541 .139 .022 .000 .000 .000 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Percaya Diri
18
Pearson
Correlation .155* .074 .163* .207** .069 -.024 -.074 .131 .138* .170* .114 .166* -.015 .389** .307** .309** .275** 1 .466**
Sig. (2-
tailed) .025 .286 .019 .003 .324 .732 .290 .060 .046 .014 .102 .017 .828 .000 .000 .000 .000 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Total
Kepercayaan
Diri di
Sekolah
Pearson
Correlation .528** .400** .632** .406** .533** .367** .268** .305** .479** .484** .377** .350** .377** .437** .582** .609** .468** .466** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.757 .768 18
C. Instrumen Perilaku Prososial
Uji Validitas
Correlations
Prososi
al 1
Prososi
al 2
Prososi
al 3
Prososi
al 4
Prososi
al 5
Prososi
al 6
Prososi
al 7
Prososi
al 8
Prososi
al 9
Prososi
al 10
Prososi
al 11
Prososi
al 12
Prososi
al 13
Prososi
al 14
Prososi
al 15
Prososi
al 16
Prososi
al 17
Prososi
al 18
Prososi
al 19
Prososi
al 20
Total
Perilak
u
Prososi
al
Siswa
Prososi
al 1
Pearson
Correlati
on 1 .211** .148* .314** .005 .132 .293** .273** .177* .152* .174* .035 .202** .046 .132 .251** .022 .274** .458** .147* .522**
Sig. (2-
tailed) .002 .033 .000 .947 .058 .000 .000 .010 .028 .012 .614 .004 .506 .058 .000 .747 .000 .000 .035 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 2
Pearson
Correlati
on .211** 1 .249** .217** -.012 .171* .261** .214** .191** .157* .056 .020 .112 -.044 .100 .221** .063 .209** .142* .092 .415**
Sig. (2-
tailed) .002 .000 .002 .868 .013 .000 .002 .006 .023 .426 .778 .106 .529 .151 .001 .368 .002 .041 .187 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 Prososi
al 3
Pearson
Correlati
on .148* .249** 1 .081 -.024 .458** .448** .367** .178* -.040 .152* .075 .174* .150* .108 .280** .211** .267** .220** .202** .510**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Sig. (2-
tailed) .033 .000 .243 .732 .000 .000 .000 .010 .563 .029 .282 .012 .031 .120 .000 .002 .000 .001 .004 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 4
Pearson
Correlati
on .314** .217** .081 1 -.057 .079 .246** .188** .297** .273** .090 .143* .100 .030 .127 .016 .022 .239** .239** .278** .482**
Sig. (2-
tailed) .000 .002 .243 .411 .255 .000 .006 .000 .000 .196 .039 .151 .671 .067 .824 .756 .001 .001 .000 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 5
Pearson
Correlati
on .005 -.012 -.024 -.057 1 -.059 -.104 -.035 .039 -.026 -.044 .088 .031 .161* .184**
-.187**
-.004 .102 .025 .099 .157*
Sig. (2-
tailed) .947 .868 .732 .411 .398 .134 .611 .572 .712 .532 .204 .658 .020 .008 .007 .954 .142 .717 .154 .023
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 6
Pearson
Correlati
on .132 .171* .458** .079 -.059 1 .521** .421** .112 -.021 .147* .110 .274** .122 .053 .268** .103 .223** .232** .160* .492**
Sig. (2-
tailed) .058 .013 .000 .255 .398 .000 .000 .108 .762 .034 .112 .000 .078 .445 .000 .139 .001 .001 .021 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 7
Pearson
Correlati
on .293** .261** .448** .246** -.104 .521** 1 .532** .146* .117 .251** .122 .192** .116 .110 .252** .204** .350** .295** .237** .627**
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .134 .000 .000 .035 .093 .000 .080 .006 .094 .114 .000 .003 .000 .000 .001 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 8
Pearson
Correlati
on .273** .214** .367** .188** -.035 .421** .532** 1 -.021 .042 .219** .056 .248** .042 .047 .251** .046 .491** .242** .268** .550**
Sig. (2-
tailed) .000 .002 .000 .006 .611 .000 .000 .768 .548 .001 .422 .000 .549 .497 .000 .513 .000 .000 .000 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 9
Pearson
Correlati
on .177* .191** .178* .297** .039 .112 .146* -.021 1 .177* .075 .183** .043 .162* .220** .082 .172* .101 .155* .005 .407**
Sig. (2-
tailed) .010 .006 .010 .000 .572 .108 .035 .768 .011 .284 .008 .537 .019 .001 .237 .013 .148 .026 .944 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 10
Pearson
Correlati
on .152* .157* -.040 .273** -.026 -.021 .117 .042 .177* 1 -.041 -.029 -.029 -.166* -.007 -.014 -.079 -.019 .044 -.038 .204**
Sig. (2-
tailed) .028 .023 .563 .000 .712 .762 .093 .548 .011 .556 .676 .676 .016 .916 .836 .257 .782 .530 .588 .003
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Prososi
al 11
Pearson
Correlati
on .174* .056 .152* .090 -.044 .147* .251** .219** .075 -.041 1 .060 .108 -.080 .053 .144* .128 .140* .164* .065 .310**
Sig. (2-
tailed) .012 .426 .029 .196 .532 .034 .000 .001 .284 .556 .386 .119 .253 .448 .038 .064 .043 .018 .354 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 12
Pearson
Correlati
on .035 .020 .075 .143* .088 .110 .122 .056 .183** -.029 .060 1 .298** .322** .091 .107 .334** .186** .175* .130 .438**
Sig. (2-
tailed) .614 .778 .282 .039 .204 .112 .080 .422 .008 .676 .386 .000 .000 .189 .123 .000 .007 .012 .062 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 13
Pearson
Correlati
on .202** .112 .174* .100 .031 .274** .192** .248** .043 -.029 .108 .298** 1 .116 .033 .212** .165* .134 .270** .184** .458**
Sig. (2-
tailed) .004 .106 .012 .151 .658 .000 .006 .000 .537 .676 .119 .000 .095 .633 .002 .017 .054 .000 .008 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 14
Pearson
Correlati
on .046 -.044 .150* .030 .161* .122 .116 .042 .162* -.166* -.080 .322** .116 1 .197** .068 .287** .057 .101 .001 .326**
Sig. (2-
tailed) .506 .529 .031 .671 .020 .078 .094 .549 .019 .016 .253 .000 .095 .004 .332 .000 .415 .146 .990 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 15
Pearson
Correlati
on .132 .100 .108 .127 .184** .053 .110 .047 .220** -.007 .053 .091 .033 .197** 1 .152* .063 .165* .042 .103 .370**
Sig. (2-
tailed) .058 .151 .120 .067 .008 .445 .114 .497 .001 .916 .448 .189 .633 .004 .029 .363 .017 .552 .140 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 16
Pearson
Correlati
on .251** .221** .280** .016
-
.187** .268** .252** .251** .082 -.014 .144* .107 .212** .068 .152* 1 .178* .184** .326** .098 .436**
Sig. (2-
tailed) .000 .001 .000 .824 .007 .000 .000 .000 .237 .836 .038 .123 .002 .332 .029 .010 .008 .000 .159 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 17
Pearson
Correlati
on .022 .063 .211** .022 -.004 .103 .204** .046 .172* -.079 .128 .334** .165* .287** .063 .178* 1 .020 .120 -.029 .346**
Sig. (2-
tailed) .747 .368 .002 .756 .954 .139 .003 .513 .013 .257 .064 .000 .017 .000 .363 .010 .772 .084 .678 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 Prososi
al 18
Pearson
Correlati
on .274** .209** .267** .239** .102 .223** .350** .491** .101 -.019 .140* .186** .134 .057 .165* .184** .020 1 .294** .301** .542**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Sig. (2-
tailed) .000 .002 .000 .001 .142 .001 .000 .000 .148 .782 .043 .007 .054 .415 .017 .008 .772 .000 .000 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 19
Pearson
Correlati
on .458** .142* .220** .239** .025 .232** .295** .242** .155* .044 .164* .175* .270** .101 .042 .326** .120 .294** 1 .086 .536**
Sig. (2-
tailed) .000 .041 .001 .001 .717 .001 .000 .000 .026 .530 .018 .012 .000 .146 .552 .000 .084 .000 .219 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Prososi
al 20
Pearson
Correlati
on .147* .092 .202** .278** .099 .160* .237** .268** .005 -.038 .065 .130 .184** .001 .103 .098 -.029 .301** .086 1 .412**
Sig. (2-
tailed) .035 .187 .004 .000 .154 .021 .001 .000 .944 .588 .354 .062 .008 .990 .140 .159 .678 .000 .219 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
Total
Perilak
u
Prososi
al
Siswa
Pearson
Correlati
on .522** .415** .510** .482** .157* .492** .627** .550** .407** .204** .310** .438** .458** .326** .370** .436** .346** .542** .536** .412** 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .000 .000 .023 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208 208
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.749 .766 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran III
Rekap Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
A. Variabel Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian
1. Siswa yang mengikuti program bimbingan belajar
No NAMA JUR KLS P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 TP
1 Laksamana Vidya R IPS 1 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2 47
2 Thomas Theo Ar IPS 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 1 48
3 William C W IPS 1 2 3 2 3 2 4 3 3 1 2 2 3 3 2 3 2 40
4 Ign Ardhana R IPS 1 2 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 37
5 Blasius Priyo IPS 1 3 2 2 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 2 4 38
6 Ignasius Dennis IPS 1 3 3 1 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 50
7 Tjandra Christian IPS 1 3 3 1 3 3 1 2 2 2 1 2 4 2 3 2 2 36
8 Ignatius Kuncoro K IPS 1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 1 41
9 Bacilio Bagas A IPS 1 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 38
10 Efix IPS 1 4 3 1 2 3 4 4 1 1 3 3 2 4 4 3 2 44
11 Antonius Yoga P IPS 1 3 4 2 3 3 3 2 3 4 2 1 3 3 4 3 3 46
12 Linus Randu IPS 1 3 3 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 39
13 Rabin D W IPS 1 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 41
14 Fandu A C IPS 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 4 2 2 35
15 Nicolaus Bimo IPS 2 2 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 1 42
16 Gilbert Claus IPS 2 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 4 3 2 42
17 Christian Kapitaya IPS 2 3 3 2 4 4 4 2 3 3 2 2 4 2 3 3 1 45
18 Gabriel Damia R K IPS 2 2 3 1 4 3 4 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 44
19 B D Ananda IPS 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 43
20 Satiya Adhipratama IPS 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 3 3 1 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
No NAMA JUR KLS P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 TP
21 Nathan Mitchell Qiu IPS 2 4 2 2 4 4 4 2 2 2 4 2 3 2 4 4 1 46
22 Michael Evan IPS 2 4 4 2 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 47
23 Atma IPS 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 48
24 Bonifasius Canggih B K IPS 2 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 47
25 Dionisius Dany P IPS 2 4 4 3 4 2 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 52
26 Martinus Hendrawan IPS 2 4 2 1 4 3 4 3 4 3 3 2 2 1 2 4 1 43
27 Bintang Muralop G IPS 2 3 1 1 2 1 4 2 2 3 1 1 3 2 3 3 1 33
28 Yohanes Rakestra Y IPS 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 36
29 Gabriel Tito Batista IPS 3 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 1 4 45
30 Samuel Aditya P S IPS 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 38
31 Yudhistira Pranadarma IPS 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 47
32 Laurentius N P IPS 3 3 4 3 4 3 3 2 3 1 4 3 2 4 3 3 1 46
33 Yoshua Alfiando IPS 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 48
34 Andreas Avin A IPS 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3 2 2 3 4 4 3 2 47
35 Paschalis Hendy IPS 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 45
36 Dally IPS 3 4 4 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 47
37 Didik IPS 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 36
38 Michael Ariawan IPS 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 2 50
39 Immanuel Nafalino D F IPS 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 2 48
40 Yosef Limas Novendy D Bah
asa 0 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 48
41 Rafael De Reliani Bah
asa 0 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 1 40
42 Aditya Adi Nugroho IPA 1 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
No NAMA JUR KLS P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 TP
43 Yohannes Mario Simply IPA 1 4 4 3 3 4 4 2 3 2 4 4 4 3 2 3 3 52
44 Paskalis Noventus K IPA 1 3 2 2 4 3 3 2 2 2 4 3 4 2 4 3 2 45
45 Joy Chrissetyo Prajogo IPA 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 2 2 1 4 2 32
46 Gege IPA 1 4 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 2 3 4 2 41
47 Kristofan Adiwicaksono H IPA 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 34
48 Cahya Prasetya IPA 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 42
49 Paulus Tegar Prabowo IPA 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 57
50 Pius Akieko IPA 1 2 3 1 2 3 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 35
51 Emanuel Baskoro A N IPA 1 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 42
52 Ryo Tantoro Putro IPA 1 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 1 42
53 Yeriko Evandi Prasetya P IPA 1 2 3 1 4 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 1 40
54 James Setiabudi IPA 1 2 3 2 3 4 2 1 2 2 2 2 4 2 4 3 2 40
55 Dion IPA 1 3 2 1 3 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 39
56 Framentius Daneswara N IPA 1 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 4 4 4 3 2 45
57 Albertus Alvin S IPA 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 1 39
58 Leonardus Ivan Taruna M IPA 2 2 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 42
59 Ananda A P M IPA 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 43
60 Bernard Kian Y IPA 2 4 3 2 3 4 3 2 1 2 3 2 3 2 3 4 1 42
61 Dihan Ramadhan IPA 2 4 4 2 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 1 46
62 Gregorius Andi S A IPA 2 2 2 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 2 42
63 Agung Susilo Ilo IPA 2 4 4 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 45
64 Buyung Samudra IPA 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3 4 3 2 40
65 Aldrich Juan G IPA 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
No NAMA JUR KLS P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 TP
66 Gildas Ivan IPA 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 45
67 Giovanni Jody B M IPA 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 45
68 Ireneus Seno Prasojo IPA 2 2 3 1 3 2 1 2 1 1 1 3 4 1 4 2 1 32
69 Leander Titan Arya P IPA 2 2 3 3 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 1 52
70 Nicholas Nandito IPA 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 41
71 Yohanes Alvin S IPA 2 4 3 1 4 4 3 1 1 1 2 3 4 2 2 2 1 38
72 Arvin Hartanto IPA 2 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 2 1 3 3 1 48
73 Vincentius Vieri IPA 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 39
74 Lintang L R D IPA 2 2 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 40
75 Eligius Ricky Winarto IPA 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 38
76 Eduardus Kresna Purnama IPA 2 3 2 1 4 3 4 3 4 4 3 2 4 1 2 2 1 43
77 Nicholas Hermanto IPA 3 2 3 1 3 3 4 2 2 2 1 4 4 2 4 4 4 45
78 Ignasius Trisna Laksana IPA 3 4 3 2 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 4 4 4 54
79 Christian Ando G S IPA 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 51
80 Abram Kris Wicaksono IPA 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 43
81 William Calvin Pontoh IPA 3 3 4 2 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 48
82 Clements Nicodhemus
Garuda N IPA 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 1 44
83 Dejan Setyawan IPA 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 43
84 Adelbertus Dharma W IPA 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 57
85 Kevin Pradipta IPA 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 2 49
86 Valentinus Varrell V R IPA 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 46
87 Eriko Nathan Pratama IPA 3 4 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 4 3 3 4 2 44
88 Aviandika Yanuardi IPA 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
No NAMA JUR KLS P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 TP
89 Bernardus Elang S Dharma IPA 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 1 42
90 Gabriel Evangelion C S IPA 3 3 3 3 4 1 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 2 47
91 Gerardus Rilo N P IPA 3 4 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 47
92 Karol Bimoseno IPA 3 3 4 2 3 4 4 2 2 2 3 3 4 3 2 3 2 46
93 Emanuel Kristian Y IPA 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 50
94 Aditya Maheranta IPA 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 42
95 Kristoforus Patrana Ardi IPA 3 4 3 2 2 4 3 2 2 3 2 2 3 4 4 3 2 45
96 Hertantyo Danu Himawan IPA 3 4 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 55
97 Ricko Kusuma Putra IPA 4 2 2 2 2 2 4 4 2 1 3 3 3 2 3 3 2 40
98 Cyrillus Angga Pramawira IPA 4 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 2 47
99 Ebenhaezer Demel L IPA 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 46
100 Manfred Billie IPA 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
101 Marendra Shinery Kertolo IPA 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 44
102 Axel Tobias Imat G IPA 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 35
103 Wishnu Murti Pratama IPA 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 32
104 Alexius Adhitya K IPA 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 52
105 William Sean R IPA 4 3 3 1 4 4 4 3 3 2 3 1 4 3 4 3 1 46
106 B Aditya Bayu Putra IPA 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 47
107 Rafael Edwin H K IPA 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 48
108 Kevin Arya Bratama IPA 4 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 37
109 Hengky Surya Angkasa IPA 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 34
110 Ignasius Jericho A IPA 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 32
111 Bernardus Charlie Elian S IPA 4 4 4 3 3 3 4 3 1 2 3 3 4 4 2 3 1 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
No NAMA JUR KLS P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 TP
112 Christophorus Galang W IPA 4 3 4 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 44
113 Wojtylla D G IPA 4 3 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 34
114 Ericsson Amia T Utomo IPA 4 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 2 4 2 2 3 1 37
115 Erminus Putra Adi W IPA 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 3 3 4 4 2 50
116 Christopher Tangguh Bayu
W IPA 5 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 44
117 Raymond Tindra Pratita IPA 5 4 3 2 3 4 3 1 3 2 3 3 4 3 3 3 1 45
118 Benedictus Nathaniel
Rusdianto IPA 5 4 2 1 4 3 4 3 3 2 2 1 1 1 3 4 1 39
119 Bagas Primaradi IPA 5 4 3 2 3 4 4 2 4 3 3 2 3 3 2 3 1 46
120 William Febuana IPA 5 3 2 1 2 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 39
121 Zakarias Sukma IPA 5 2 2 2 2 2 4 2 2 1 1 1 3 2 3 3 1 33
122 Cornelius Chega C IPA 5 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 2 43
123 Brane Warren IPA 5 2 2 1 2 2 3 2 3 1 2 2 3 3 2 4 1 35
124 Gregorius Aginta Gintings IPA 5 3 4 1 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 42
125 Michael Abhisema
Wasesajati IPA 5 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 34
126 B Ananda Jehandut IPA 5 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 1 3 4 3 50
127 Laurentius Raditya W A IPA 5 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 2 3 2 44
128 Febriyan IPA 5 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 47
Jumlah
379 377 275 396 389 399 315 314 290 333 323 402 332 368 379 253
Rata-rata
2.96
09
2.94
53
2.14
84
3.09
38
3.03
91
3.11
72
2.46
09
2.45
31
2.26
56
2.60
16
2.52
34
3.14
06
2.59
38
2.8
75
2.96
09
1.97
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
2. Siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar
No NAMA JUR KLS
A P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 TP
1 Dian Wikananto IPS 1 4 3 4 4 3 2 3 2 1 4 4 4 2 3 3 3 49
2 Pius T A B N IPS 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 44
3 Immanuel
Christyas J W IPS 1 2 3 2 3 4 2 2 4 3 2 2 3 2 2 4 2 42
4 Elan IPS 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 4 3 3 3 3 2 42
5 Gusti Made
Caesanio H A N IPS 1 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 4 2 48
6 Stefanus Seno W IPS 1 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 55
7 A Adiyoga Y IPS 1 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 42
8 Christopher
Geraldo K IPS 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 43
9 Dave IPS 1 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 31
10 Goldy Gibran IPS 1 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 40
11 Satrio IPS 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 41
12 Bonaventura Bagas
E W IPS 2 4 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 44
13 Irfan Ardhanto IPS 2 2 4 2 4 4 3 1 3 2 2 2 4 4 1 2 2 42
14 Anselmus P Dito P IPS 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 60
15 Elfred Fernando B IPS 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 39
16 Bregas Stiffi IPS 2 4 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 45
17 Y Dewangga Surya
P IPS 2 3 2 2 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 1 44
18 Radhea Raditya IPS 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 1 2 2 35
19 Michael Beato W IPS 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 4 4 3 1 47
20 Andrean Cornelles IPS 2 3 2 2 4 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 45
21 Marchellino Stena IPS 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 39
22 Dhenes IPS 2 3 1 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
No NAMA JUR KLS
A P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 TP
23 Brian Alexander IPS 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 34
24 Michael Suryo G
M IPS 2 2 4 1 3 2 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 41
25 David Filbert IPS 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 42
26 Nikolas Kumala
Wiono IPS 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 40
27 Lukas Mesias Raul
K IPS 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 36
28 Johanes De Brito K
S G D IPS 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 4 2 4 3 2 43
29 G M Rafael P
Bawono IPS 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 38
30 Michael Aditya
Saputro IPS 3 2 3 1 3 4 2 2 2 2 1 2 3 2 3 3 1 36
31 Katuk IPS 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35
32 Daniel Aryo B S IPS 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 4 1 2 2 33
33 Emmanuel Ananta
Khrisma IPS 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 46
34 Ludovikus Riam
Mutayo IPS 3 3 4 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 38
35 Archileus Dandy
Wahyu U IPS 3 2 3 1 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 41
36 Dominikus Satria IPS 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 50
37 Andre IPS 3 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 1 3 2 1 40
38 Damian IPS 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 4 3 2 2 46
39 Patricius Sulistyo
Eko A Y
Baha
sa 0 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 2 2 1 47
40 Yehesciel Kevin
Tero K
Baha
sa 0 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 42
41 Alexander Raun I
Lukito
Baha
sa 0 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 37
42 Marcelino Aldrian
A
Baha
sa 0 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 47
43 Juan Adriel Rudy Baha
sa 0 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
No NAMA JUR KLS
A P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 TP
44 Nawany Baha
sa 0 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 42
45 Gabriel Possenti
Buma B
Baha
sa 0 1 3 2 2 3 2 3 2 4 1 1 3 3 3 1 2 36
46 Alfonsus Pramudya
D
Baha
sa 0 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 3 4 2 3 3 1 48
47 Ben Baha
sa 0 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 2 3 4 3 51
48 Jagad Mellian T I
V
Baha
sa 0 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 37
49 Mikha Azarya Baha
sa 0 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 42
50 Octavianus Arya
Bimantoro
Baha
sa 0 3 4 3 4 4 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 46
51 Ig Aditya Sakti S B Baha
sa 0 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 47
52 Greico T Siagian Baha
sa 0 2 3 1 3 3 4 3 4 3 1 2 2 4 1 2 4 42
53 Boy Ertanto Baha
sa 0 2 3 1 3 2 3 1 2 3 1 1 2 2 3 2 2 33
54 Cornelius Phillipo Baha
sa 0 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 46
55 Juan Tentenabi Baha
sa 0 2 2 1 4 4 4 1 1 1 4 4 4 3 1 1 4 41
56 Andreas Novan P
Aji IPA 1 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 53
57 Michael Nicholaus
Chandra IPA 1 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 4 2 3 3 2 36
58 Benediktus
Purnomo Aji IPA 1 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 36
59 Jose Mahendra Aji IPA 1 3 3 2 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 45
60 Tama IPA 1 2 4 1 2 2 4 2 4 3 3 3 2 2 1 3 2 40
61 Candra Wijaya IPA 1 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 51
62 Raffael Lorenzo IPA 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
No NAMA JUR KLS
A P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 TP
63 Jonathan Andrei
Wibowo IPA 2 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 49
64 Leonardo Amaris
Liaupati IPA 2 1 1 1 3 1 3 3 3 2 1 1 3 1 4 3 1 32
65 Davin IPA 3 3 2 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 2 3 3 47
66 Ciu IPA 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 44
67 Benedictus
Reynaldo H IPA 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 1 2 4 3 4 3 2 46
68 Nicholas Sidharta IPA 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 4 2 4 3 2 44
69 Alexander Calvin IPA 4 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 37
70 Rainddo Alva
Millenium P IPA 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 40
71 Adrianus Ario
Prasetyo K IPA 5 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 1 41
72 Dionisius Teddy
Pradipta IPA 5 3 3 2 4 4 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3 1 44
73 Kristianto Haryadi IPA 5 3 2 1 3 4 4 2 3 2 4 3 3 2 2 4 1 43
74 Matthew Benito
Salim IPA 5 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 53
75 Billy Winata IPA 5 3 1 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2 36
76 Mikael Ade
Krismer IPA 5 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 2 3 1 45
77 Jimmy IPA 5 4 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 46
78 Inigo Yubel P W IPA 5 2 3 1 3 4 4 1 3 3 1 1 2 3 1 2 2 36
79 Thomas Amara
Listu IPA 5 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 38
80 F Dimas IPA 5 3 3 4 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 46
Jumlah
224 227 173 242 246 256 207 212 191 197 190 233 211 210 222 160
Rata-rata
2.8
2.83
75
2.16
25
3.02
5
3.07
5 3.2
2.58
75 2.65
2.38
75
2.46
25
2.37
5
2.91
25
2.63
75
2.62
5
2.77
5 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
B. Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah
1. Siswa yang mengikuti program bimbingan belajar
No NAMA JUR KL
S Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16
Q1
7 Q18 TQ
1 Laksamana
Vidya R IPS 1 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 55
2 Thomas Theo Ar IPS 1 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 50
3 William C W IPS 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 47
4 Ign Ardhana R IPS 1 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 61
5 Blasius Priyo IPS 1 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 59
6 Ignasius Dennis IPS 1 2 3 3 1 3 4 4 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 2 51
7 Tjandra
Christian IPS 1 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 1 2 3 2 3 2 3 2 49
8 Ignatius Kuncoro
K IPS 1 2 3 2 2 3 4 4 3 3 1 1 3 3 2 3 2 3 2 46
9 Bacilio Bagas A IPS 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 56
10 Efix IPS 1 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 3 4 4 3 4 4 2 1 60
11 Antonius Yoga P IPS 1 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 4 56
12 Linus Randu IPS 1 2 3 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 4 2 3 50
13 Rabin D W IPS 1 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 1 4 3 4 2 57
14 Fandu A C IPS 1 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 63
15 Nicolaus Bimo IPS 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 55
16 Gilbert Claus IPS 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 55
17 Christian
Kapitaya IPS 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 1 2 4 3 2 3 3 4 2 52
18 Gabriel Damia R
K IPS 2 4 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 2 53
19 B D Ananda IPS 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 1 3 2 3 2 3 2 45
20 Satiya
Adhipratama IPS 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
No NAMA JUR KL
S Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16
Q1
7 Q18 TQ
21 Nathan Mitchell
Qiu IPS 2 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 64
22 Michael Evan IPS 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 52
23 Atma IPS 2 3 3 3 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 50
24 Bonifasius
Canggih B K IPS 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 50
25 Dionisius Dany
P IPS 2 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 2 2 1 45
26 Martinus
Hendrawan IPS 2 4 4 2 2 3 4 3 2 2 1 2 1 3 3 3 2 3 1 45
27 Bintang Muralop
G IPS 2 4 3 4 4 3 4 4 2 2 4 3 4 3 2 4 4 4 2 60
28 Yohanes
Rakestra Y IPS 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 55
29 Gabriel Tito
Batista IPS 3 4 4 4 1 3 4 4 4 4 1 1 4 3 1 2 1 2 1 48
30 Samuel Aditya P
S IPS 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 56
31 Yudhistira
Pranadarma IPS 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 2 60
32 Laurentius N P IPS 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 52
33 Yoshua Alfiando IPS 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 1 48
34 Andreas Avin A IPS 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 58
35 Paschalis Hendy IPS 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 49
36 Dally IPS 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 2 52
37 Didik IPS 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 55
38 Michael Ariawan IPS 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 49
39 Immanuel
Nafalino D F IPS 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 52
40 Yosef Limas
Novendy D
Baha
sa 0 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 47
41 Rafael De
Reliani
Baha
sa 0 4 3 3 1 2 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 53
42 Aditya Adi
Nugroho IPA 1 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
No NAMA JUR KL
S Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16
Q1
7 Q18 TQ
43 Yohannes Mario
Simply IPA 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 1 46
44 Paskalis
Noventus K IPA 1 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 57
45 Joy Chrissetyo
Prajogo IPA 1 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 59
46 Gege IPA 1 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 57
47 Kristofan
Adiwicaksono H IPA 1 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 57
48 Cahya Prasetya IPA 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 54
49 Paulus Tegar
Prabowo IPA 1 2 2 1 4 1 4 4 3 2 2 3 2 3 1 1 2 1 2 40
50 Pius Akieko IPA 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 62
51 Emanuel
Baskoro A N IPA 1 4 4 3 2 3 4 4 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 49
52 Ryo Tantoro
Putro IPA 1 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 59
53 Yeriko Evandi
Prasetya P IPA 1 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 52
54 James Setiabudi IPA 1 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 56
55 Dion IPA 1 4 3 3 4 2 3 3 1 2 3 3 1 3 4 3 2 2 3 49
56 Framentius
Daneswara N IPA 1 3 3 2 2 2 4 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 47
57 Albertus Alvin S IPA 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 54
58 Leonardus Ivan
Taruna M IPA 2 3 4 3 2 3 4 4 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 2 50
59 Ananda A P M IPA 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 53
60 Bernard Kian Y IPA 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
61 Dihan Ramadhan IPA 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 50
62 Gregorius Andi
S A IPA 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 2 3 2 3 2 2 1 48
63 Agung Susilo Ilo IPA 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 48
64 Buyung Samudra IPA 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
65 Aldrich Juan G IPA 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 2 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
No NAMA JUR KL
S Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16
Q1
7 Q18 TQ
66 Gildas Ivan IPA 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 48
67 Giovanni Jody B
M IPA 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 46
68 Ireneus Seno
Prasojo IPA 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 66
69 Leander Titan
Arya P IPA 2 4 4 3 2 3 4 4 3 3 1 3 3 4 1 3 1 3 2 51
70 Nicholas
Nandito IPA 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 52
71 Yohanes Alvin S IPA 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 65
72 Arvin Hartanto IPA 2 2 3 4 1 3 4 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 2 46
73 Vincentius Vieri IPA 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 55
74 Lintang L R D IPA 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 49
75 Eligius Ricky
Winarto IPA 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 48
76 Eduardus Kresna
Purnama IPA 2 4 4 4 3 3 3 3 4 1 4 1 2 1 1 1 1 4 2 46
77 Nicholas
Hermanto IPA 3 4 4 3 3 3 1 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 56
78 Ignasius Trisna
Laksana IPA 3 4 3 3 2 2 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 47
79 Christian Ando
G S IPA 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 54
80 Abram Kris
Wicaksono IPA 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53
81 William Calvin
Pontoh IPA 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 1 1 2 2 1 3 3 1 45
82
Clements
Nicodhemus
Garuda N IPA 3 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 55
83 Dejan Setyawan IPA 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 45
84 Adelbertus
Dharma W IPA 3 4 2 3 2 3 2 1 3 1 1 2 3 3 1 2 2 4 2 41
85 Kevin Pradipta IPA 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 49
86 Valentinus
Varrell V R IPA 3 3 4 2 2 2 4 4 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 49
87 Eriko Nathan
Pratama IPA 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
No NAMA JUR KL
S Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16
Q1
7 Q18 TQ
88 Aviandika
Yanuardi IPA 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 1 44
89 Bernardus Elang
S Dharma IPA 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 4 4 2 2 2 2 51
90 Gabriel
Evangelion C S IPA 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 2 56
91 Gerardus Rilo N
P IPA 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 55
92 Karol Bimoseno IPA 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 54
93 Emanuel
Kristian Y IPA 3 4 3 3 2 2 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 1 48
94 Aditya
Maheranta IPA 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 57
95 Kristoforus
Patrana Ardi IPA 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 58
96 Hertantyo Danu
Himawan IPA 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 2 4 4 2 2 2 2 1 49
97 Ricko Kusuma
Putra IPA 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 50
98 Cyrillus Angga
Pramawira IPA 4 4 4 3 2 3 4 4 3 2 4 3 1 3 2 1 2 2 1 48
99 Ebenhaezer
Demel L IPA 4 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 47
100 Manfred Billie IPA 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 1 3 3 3 2 51
101 Marendra
Shinery Kertolo IPA 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 54
102 Axel Tobias Imat
G IPA 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 51
103 Wishnu Murti
Pratama IPA 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 54
104 Alexius Adhitya
K IPA 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 47
105 William Sean R IPA 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 1 59
106 B Aditya Bayu
Putra IPA 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 1 4 3 3 3 3 3 2 51
107 Rafael Edwin H
K IPA 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 1 50
108 Kevin Arya
Bratama IPA 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 53
109 Hengky Surya
Angkasa IPA 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
No NAMA JUR KL
S Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16
Q1
7 Q18 TQ
110 Ignasius Jericho
A IPA 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 58
111 Bernardus
Charlie Elian S IPA 4 3 3 3 1 2 4 4 4 2 1 4 4 4 1 3 2 2 1 48
112 Christophorus
Galang W IPA 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 52
113 Wojtylla D G IPA 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 62
114 Ericsson Amia T
Utomo IPA 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 1 3 3 51
115 Erminus Putra
Adi W IPA 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 1 2 2 3 1 42
116
Christopher
Tangguh Bayu
W IPA 5 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 54
117 Raymond Tindra
Pratita IPA 5 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 48
118
Benedictus
Nathaniel
Rusdianto IPA 5 3 4 4 1 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 56
119 Bagas Primaradi IPA 5 3 2 2 2 2 3 1 3 2 4 1 1 2 3 4 1 2 2 40
120 William Febuana IPA 5 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 53
121 Zakarias Sukma IPA 5 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 58
122 Cornelius Chega
C IPA 5 3 4 4 3 2 3 1 2 2 4 2 4 3 2 2 2 3 2 48
123 Brane Warren IPA 5 2 3 4 2 3 2 1 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 54
124 Gregorius Aginta
Gintings IPA 5 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 56
125
Michael
Abhisema
Wasesajati IPA 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 62
126 B Ananda
Jehandut IPA 5 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 51
127 Laurentius
Raditya W A IPA 5 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 46
128 Febriyan IPA 5 4 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 48
Jumlah
437 409 392 329 375 440 415 358 348 366 345 374 401 324 358 352 373 287
Rata-rata
3.414
1
3.195
3
3.062
5
2.570
3
2.929
7
3.437
5
3.242
2
2.796
9
2.718
8
2.859
4
2.695
3
2.921
9
3.132
8
2.531
3
2.796
9 2.75
2.9
141
2.24
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
2. Siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar
No NAMA JUR KL
S Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
Q1
0 Q11 Q12 Q13 Q14
Q1
5 Q16 Q17 Q18 TQ
1 Dian Wikananto IPS 1 4 4 4 1 2 3 4 2 2 3 4 3 4 2 2 3 2 2 51
2 Pius T A B N IPS 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 48
3 Immanuel
Christyas J W IPS 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 1 2 4 3 3 3 1 3 4 53
4 Elan IPS 1 3 3 3 1 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 55
5 Gusti Made
Caesanio H A N IPS 1 3 4 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 50
6 Stefanus Seno
W IPS 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 38
7 A Adiyoga Y IPS 1 4 4 3 2 2 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 53
8 Christopher
Geraldo K IPS 1 4 3 3 1 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 55
9 Dave IPS 1 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 52
10 Goldy Gibran IPS 1 4 3 3 2 2 4 3 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 53
11 Satrio IPS 1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 63
12 Bonaventura
Bagas E W IPS 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 47
13 Irfan Ardhanto IPS 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 54
14 Anselmus P Dito
P IPS 2 1 2 1 2 3 4 4 1 2 2 2 4 1 2 2 1 2 3 39
15 Elfred Fernando
B IPS 2 4 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 49
16 Bregas Stiffi IPS 2 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 57
17 Y Dewangga
Surya P IPS 2 2 2 2 4 3 4 4 3 2 4 2 2 3 3 2 3 4 2 51
18 Radhea Raditya IPS 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 57
19 Michael Beato
W IPS 2 3 3 3 2 4 4 4 2 3 1 2 4 3 2 2 2 2 1 47
20 Andrean
Cornelles IPS 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 56
21 Marchellino
Stena IPS 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 57
22 Dhenes IPS 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
No NAMA JUR KL
S Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
Q1
0 Q11 Q12 Q13 Q14
Q1
5 Q16 Q17 Q18 TQ
23 Brian Alexander IPS 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 56
24 Michael Suryo
G M IPS 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 55
25 David Filbert IPS 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 40
26 Nikolas Kumala
Wiono IPS 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 45
27 Lukas Mesias
Raul K IPS 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 56
28 Johanes De
Brito K S G D IPS 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 2 3 2 2 48
29 G M Rafael P
Bawono IPS 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 54
30 Michael Aditya
Saputro IPS 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 52
31 Katuk IPS 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 55
32 Daniel Aryo B S IPS 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 69
33 Emmanuel
Ananta Khrisma IPS 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 3 3 2 54
34 Ludovikus Riam
Mutayo IPS 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 60
35 Archileus Dandy
Wahyu U IPS 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 52
36 Dominikus
Satria IPS 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 56
37 Andre IPS 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 2 49
38 Damian IPS 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 3 4 2 2 3 4 4 3 4 58
39
Patricius
Sulistyo Eko A
Y
Bahas
a 0 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 57
40 Yehesciel Kevin
Tero K
Bahas
a 0 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 55
41 Alexander Raun
I Lukito
Bahas
a 0 4 4 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 54
42 Marcelino
Aldrian A
Bahas
a 0 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 54
43 Juan Adriel
Rudy
Bahas
a 0 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 45
44 Nawany Bahas
a 0 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
No NAMA JUR KL
S Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
Q1
0 Q11 Q12 Q13 Q14
Q1
5 Q16 Q17 Q18 TQ
45 Gabriel Possenti
Buma B
Bahas
a 0 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 59
46 Alfonsus
Pramudya D
Bahas
a 0 3 3 3 1 3 4 4 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 53
47 Ben Bahas
a 0 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 52
48 Jagad Mellian T
I V
Bahas
a 0 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 58
49 Mikha Azarya Bahas
a 0 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 42
50 Octavianus Arya
Bimantoro
Bahas
a 0 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 4 2 55
51 Ig Aditya Sakti
S B
Bahas
a 0 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 44
52 Greico T Siagian Bahas
a 0 1 3 2 4 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 47
53 Boy Ertanto Bahas
a 0 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 4 4 3 4 3 62
54 Cornelius
Phillipo
Bahas
a 0 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 40
55 Juan Tentenabi Bahas
a 0 4 4 4 1 2 4 3 4 4 1 4 1 4 1 4 1 4 3 53
56 Andreas Novan
P Aji IPA 1 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 1 3 4 1 2 57
57
Michael
Nicholaus
Chandra
IPA 1 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 58
58 Benediktus
Purnomo Aji IPA 1 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 4 2 53
59 Jose Mahendra
Aji IPA 1 2 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 54
60 Tama IPA 1 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 58
61 Candra Wijaya IPA 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 46
62 Raffael Lorenzo IPA 2 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 47
63 Jonathan Andrei
Wibowo IPA 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 44
64 Leonardo
Amaris Liaupati IPA 2 3 3 3 2 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 60
65 Davin IPA 3 4 4 2 4 3 4 4 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 1 49
66 Ciu IPA 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
No NAMA JUR KL
S Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
Q1
0 Q11 Q12 Q13 Q14
Q1
5 Q16 Q17 Q18 TQ
67 Benedictus
Reynaldo H IPA 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 51
68 Nicholas
Sidharta IPA 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 54
69 Alexander
Calvin IPA 4 3 3 2 4 2 2 4 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 51
70 Rainddo Alva
Millenium P IPA 4 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 51
71 Adrianus Ario
Prasetyo K IPA 5 3 2 3 3 1 2 3 4 2 1 2 2 4 3 2 2 3 3 45
72 Dionisius Teddy
Pradipta IPA 5 4 3 3 2 2 4 4 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 51
73 Kristianto
Haryadi IPA 5 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 57
74 Matthew Benito
Salim IPA 5 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 1 45
75 Billy Winata IPA 5 3 4 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 47
76 Mikael Ade
Krismer IPA 5 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 51
77 Jimmy IPA 5 3 3 3 1 3 4 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 2 44
78 Inigo Yubel P W IPA 5 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 1 4 3 2 4 1 3 1 53
79 Thomas Amara
Listu IPA 5 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 59
80 F Dimas IPA 5 4 4 4 4 1 4 2 3 3 4 4 4 4 1 3 4 4 3 60
Jumlah
266 255 237 205 225 283
25
2
22
4 218
22
4 202 242 239 217
22
4 218 234 199
Rata-rata
3.32
5
3.187
5
2.962
5
2.562
5
2.812
5
3.537
5
3.1
5
2.
8
2.72
5 2.8
2.52
5
3.02
5
2.987
5
2.712
5 2.8
2.72
5
2.92
5
2.487
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
C. Variabel Perilaku Prososial
1. Siswa yang mengikuti program bimbingan belajar
No NAMA JUR K
LS R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 TR
1 Laksamana
Vidya R IPS 1 4 3 4 3 2 4 4 3 4 1 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 64
2 Thomas
Theo Ar IPS 1 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 63
3 William C
W IPS 1 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 54
4 Ign Ardhana
R IPS 1 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 60
5 Blasius Priyo IPS 1 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 66
6 Ignasius
Dennis IPS 1 3 1 3 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 64
7 Tjandra
Christian IPS 1 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 54
8 Ignatius
Kuncoro K IPS 1 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 60
9 Bacilio
Bagas A IPS 1 4 1 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 59
10 Efix IPS 1 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 2 1 1 1 1 4 1 4 55
11 Antonius
Yoga P IPS 1 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 58
12 Linus Randu IPS 1 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 4 2 55
13 Rabin D W IPS 1 3 2 4 2 3 4 3 2 4 1 3 3 3 4 2 3 2 2 4 3 57
14 Fandu A C IPS 1 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 72
15 Nicolaus
Bimo IPS 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 60
16 Gilbert Claus IPS 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 4 1 3 3 2 3 3 54
17 Christian
Kapitaya IPS 2 2 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 52
18 Gabriel
Damia R K IPS 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 1 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 65
19 B D Ananda IPS 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 57
20 Satiya
Adhipratama IPS 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
No NAMA JUR K
LS R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 TR
21 Nathan
Mitchell Qiu IPS 2 1 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 2 49
22 Michael
Evan IPS 2 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 60
23 Atma IPS 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 63
24 Bonifasius
Canggih B K IPS 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 4 4 3 3 2 3 3 2 3 2 53
25 Dionisius
Dany P IPS 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 1 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 55
26 Martinus
Hendrawan IPS 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 2 61
27 Bintang
Muralop G IPS 2 3 1 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 56
28 Yohanes
Rakestra Y IPS 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
29 Gabriel Tito
Batista IPS 3 1 4 4 1 1 4 4 4 1 1 4 1 4 2 3 4 2 3 3 1 52
30 Samuel
Aditya P S IPS 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 53
31 Yudhistira
Pranadarma IPS 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 64
32 Laurentius N
P IPS 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 4 4 2 65
33 Yoshua
Alfiando IPS 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 53
34 Andreas
Avin A IPS 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 63
35 Paschalis
Hendy IPS 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 53
36 Dally IPS 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 59
37 Didik IPS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 61
38 Michael
Ariawan IPS 3 1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 53
39 Immanuel
Nafalino D F IPS 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 60
40 Yosef Limas
Novendy D
Baha
sa 0 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 56
41 Rafael De
Reliani
Baha
sa 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 61
42 Aditya Adi
Nugroho IPA 1 3 2 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 1 3 2 2 3 2 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
No NAMA JUR K
LS R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 TR
43
Yohannes
Mario
Simply
IPA 1 3 2 3 2 2 3 2 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 53
44 Paskalis
Noventus K IPA 1 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 61
45
Joy
Chrissetyo
Prajogo
IPA 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 2 3 2 4 4 2 3 3 58
46 Gege IPA 1 1 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 58
47
Kristofan
Adiwicakson
o H
IPA 1 3 2 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 2 4 1 59
48 Cahya
Prasetya IPA 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 57
49 Paulus Tegar
Prabowo IPA 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 53
50 Pius Akieko IPA 1 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 66
51 Emanuel
Baskoro A N IPA 1 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 2 4 4 3 66
52 Ryo Tantoro
Putro IPA 1 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 63
53
Yeriko
Evandi
Prasetya P
IPA 1 3 3 4 1 4 4 4 3 4 1 4 4 3 4 2 4 4 4 4 1 65
54 James
Setiabudi IPA 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 2 54
55 Dion IPA 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 68
56
Framentius
Daneswara
N
IPA 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 58
57 Albertus
Alvin S IPA 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 4 2 4 2 3 4 3 4 1 56
58
Leonardus
Ivan Taruna
M
IPA 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 63
59 Ananda A P
M IPA 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 59
60 Bernard
Kian Y IPA 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
61 Dihan
Ramadhan IPA 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 53
62 Gregorius
Andi S A IPA 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
No NAMA JUR K
LS R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 TR
63 Agung
Susilo Ilo IPA 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 57
64 Buyung
Samudra IPA 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 58
65 Aldrich Juan
G IPA 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 59
66 Gildas Ivan IPA 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
67 Giovanni
Jody B M IPA 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 58
68 Ireneus Seno
Prasojo IPA 2 3 4 4 1 4 4 3 3 3 1 4 3 4 4 3 4 4 3 3 1 63
69 Leander
Titan Arya P IPA 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 64
70 Nicholas
Nandito IPA 2 3 4 3 3 2 3 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 59
71 Yohanes
Alvin S IPA 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 70
72 Arvin
Hartanto IPA 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 63
73 Vincentius
Vieri IPA 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
74 Lintang L R
D IPA 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 60
75
Eligius
Ricky
Winarto
IPA 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 57
76
Eduardus
Kresna
Purnama
IPA 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 3 1 3 3 1 3 4 4 65
77 Nicholas
Hermanto IPA 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 72
78
Ignasius
Trisna
Laksana
IPA 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 61
79 Christian
Ando G S IPA 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 74
80 Abram Kris
Wicaksono IPA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
81
William
Calvin
Pontoh
IPA 3 2 2 4 2 3 4 2 2 2 4 1 1 2 4 2 3 2 2 2 1 47
82
Clements
Nicodhemus
Garuda N
IPA 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 2 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
No NAMA JUR K
LS R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 TR
83 Dejan
Setyawan IPA 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 57
84 Adelbertus
Dharma W IPA 3 4 3 3 2 1 4 4 3 4 3 3 1 4 3 3 4 2 2 3 3 59
85 Kevin
Pradipta IPA 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 58
86 Valentinus
Varrell V R IPA 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 61
87 Eriko Nathan
Pratama IPA 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 53
88 Aviandika
Yanuardi IPA 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 4 3 3 2 3 3 56
89
Bernardus
Elang S
Dharma
IPA 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 62
90
Gabriel
Evangelion
C S
IPA 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 62
91 Gerardus
Rilo N P IPA 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 63
92 Karol
Bimoseno IPA 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 62
93 Emanuel
Kristian Y IPA 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 1 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 54
94 Aditya
Maheranta IPA 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 63
95 Kristoforus
Patrana Ardi IPA 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 67
96
Hertantyo
Danu
Himawan
IPA 3 3 3 3 3 3 4 4 4 1 1 3 3 4 3 1 3 4 3 4 3 60
97
Ricko
Kusuma
Putra
IPA 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 58
98
Cyrillus
Angga
Pramawira
IPA 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 69
99 Ebenhaezer
Demel L IPA 4 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 53
100 Manfred
Billie IPA 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 64
101
Marendra
Shinery
Kertolo
IPA 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
No NAMA JUR K
LS R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 TR
102 Axel Tobias
Imat G IPA 4 2 3 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 56
103
Wishnu
Murti
Pratama
IPA 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 61
104 Alexius
Adhitya K IPA 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 60
105 William
Sean R IPA 4 2 3 4 3 2 4 3 2 3 1 2 4 4 2 2 3 3 2 3 3 55
106 B Aditya
Bayu Putra IPA 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 1 61
107 Rafael
Edwin H K IPA 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 58
108 Kevin Arya
Bratama IPA 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 53
109
Hengky
Surya
Angkasa
IPA 4 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 54
110 Ignasius
Jericho A IPA 4 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 60
111
Bernardus
Charlie Elian
S
IPA 4 3 3 4 2 2 4 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 3 3 2 3 59
112 Christophoru
s Galang W IPA 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
113 Wojtylla D
G IPA 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 71
114
Ericsson
Amia T
Utomo
IPA 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 1 3 2 4 4 3 3 2 2 3 2 54
115 Erminus
Putra Adi W IPA 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 61
116
Christopher
Tangguh
Bayu W
IPA 5 3 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 64
117
Raymond
Tindra
Pratita
IPA 5 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 58
118
Benedictus
Nathaniel
Rusdianto
IPA 5 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 67
119 Bagas
Primaradi IPA 5 3 3 2 4 3 3 2 2 4 2 2 3 3 2 3 2 2 4 4 2 55
120 William
Febuana IPA 5 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 4 3 2 2 2 2 3 2 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
No NAMA JUR K
LS R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 TR
121 Zakarias
Sukma IPA 5 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 62
122 Cornelius
Chega C IPA 5 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 58
123 Brane
Warren IPA 5 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 1 3 2 2 4 2 56
124
Gregorius
Aginta
Gintings
IPA 5 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 56
125
Michael
Abhisema
Wasesajati
IPA 5 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 2 63
126 B Ananda
Jehandut IPA 5 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 64
127 Laurentius
Raditya W A IPA 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 56
128 Febriyan IPA 5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 57
Jumlah
389 386 406 348 342 450 411 385 410 323 413 379 387 385 332 391 369 362 407 339
Rata-rata
3.03
91
3.01
56
3.17
19
2.7
188
2.6
719
3.5
156
3.2
109
3.0
078
3.2
031
2.5
234
3.2
266
2.9
609
3.0
234
3.0
078
2.5
938
3.0
547
2.8
828
2.8
281
3.1
797
2.6
484
2. Siswa yang tidak mengikuti program bimbingan belajar
No NAMA JUR KLS
A R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13
R1
4 R15 R16
R1
7
R1
8 R19 R20 TR
1 Dian
Wikananto IPS 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 73
2 Pius T A B N IPS 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 59
3
Immanuel
Christyas J
W
IPS 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 2 61
4 Elan IPS 1 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 64
5
Gusti Made
Caesanio H
A N
IPS 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 53
6 Stefanus
Seno W IPS 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 54
7 A Adiyoga Y IPS 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 2 4 1 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
No NAMA JUR KLS
A R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13
R1
4 R15 R16
R1
7
R1
8 R19 R20 TR
8 Christopher
Geraldo K IPS 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 57
9 Dave IPS 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58
10 Goldy
Gibran IPS 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 56
11 Satrio IPS 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 56
12 Bonaventura
Bagas E W IPS 2 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 55
13 Irfan
Ardhanto IPS 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 1 3 3 4 1 4 3 3 3 61
14 Anselmus P
Dito P IPS 2 2 3 3 2 1 4 2 3 4 1 4 2 4 2 1 2 4 1 1 1 47
15 Elfred
Fernando B IPS 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 1 2 3 3 3 2 54
16 Bregas Stiffi IPS 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 63
17 Y Dewangga
Surya P IPS 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 53
18 Radhea
Raditya IPS 2 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 64
19 Michael
Beato W IPS 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 67
20 Andrean
Cornelles IPS 2 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 67
21 Marchellino
Stena IPS 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 57
22 Dhenes IPS 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 62
23 Brian
Alexander IPS 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 2 57
24 Michael
Suryo G M IPS 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 56
25 David Filbert IPS 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 45
26
Nikolas
Kumala
Wiono
IPS 3 3 2 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 59
27
Lukas
Mesias Raul
K
IPS 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 63
28
Johanes De
Brito K S G
D
IPS 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 1 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
No NAMA JUR KLS
A R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13
R1
4 R15 R16
R1
7
R1
8 R19 R20 TR
29 G M Rafael
P Bawono IPS 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 64
30
Michael
Aditya
Saputro
IPS 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 1 4 4 3 2 4 2 3 3 3 2 54
31 Katuk IPS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 57
32 Daniel Aryo
B S IPS 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 73
33
Emmanuel
Ananta
Khrisma
IPS 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 52
34
Ludovikus
Riam
Mutayo
IPS 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 63
35
Archileus
Dandy
Wahyu U
IPS 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 52
36 Dominikus
Satria IPS 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 58
37 Andre IPS 3 3 3 3 2 2 3 1 4 1 2 3 2 2 1 1 4 1 3 4 4 49
38 Damian IPS 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 66
39
Patricius
Sulistyo Eko
A Y
Baha
sa 0 2 3 2 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 45
40
Yehesciel
Kevin Tero
K
Baha
sa 0 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
41
Alexander
Raun I
Lukito
Baha
sa 0 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 51
42 Marcelino
Aldrian A
Baha
sa 0 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 62
43 Juan Adriel
Rudy
Baha
sa 0 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 54
44 Nawany Baha
sa 0 2 3 3 3 2 4 3 2 3 1 3 2 2 3 2 4 3 2 3 2 52
45
Gabriel
Possenti
Buma B
Baha
sa 0 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 56
46 Alfonsus
Pramudya D
Baha
sa 0 3 2 4 2 3 3 3 4 4 1 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 62
47 Ben Baha
sa 0 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 3 3 2 3 2 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
No NAMA JUR KLS
A R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13
R1
4 R15 R16
R1
7
R1
8 R19 R20 TR
48
Jagad
Mellian T I
V
Baha
sa 0 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 55
49 Mikha
Azarya
Baha
sa 0 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 2 3 4 2 66
50
Octavianus
Arya
Bimantoro
Baha
sa 0 3 4 3 4 2 4 4 4 4 1 4 4 1 4 3 3 3 4 3 4 66
51 Ig Aditya
Sakti S B
Baha
sa 0 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
52 Greico T
Siagian
Baha
sa 0 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 2 3 2 51
53 Boy Ertanto Baha
sa 0 3 3 4 1 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 61
54 Cornelius
Phillipo
Baha
sa 0 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 54
55 Juan
Tentenabi
Baha
sa 0 4 3 4 1 1 4 4 4 1 1 4 1 4 1 1 4 3 4 2 4 55
56 Andreas
Novan P Aji IPA 1 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 1 4 2 2 3 1 3 4 4 59
57
Michael
Nicholaus
Chandra
IPA 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 60
58 Benediktus
Purnomo Aji IPA 1 4 4 3 4 2 4 4 3 3 2 4 2 3 3 1 3 3 3 4 4 63
59
Jose
Mahendra
Aji
IPA 1 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 59
60 Tama IPA 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 1 39
61 Candra
Wijaya IPA 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 53
62 Raffael
Lorenzo IPA 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 72
63
Jonathan
Andrei
Wibowo
IPA 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 59
64
Leonardo
Amaris
Liaupati
IPA 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 1 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 64
65 Davin IPA 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 1 3 1 2 2 3 4 3 3 3 3 54
66 Ciu IPA 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 2 50
67 Benedictus
Reynaldo H IPA 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
No NAMA JUR KLS
A R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13
R1
4 R15 R16
R1
7
R1
8 R19 R20 TR
68 Nicholas
Sidharta IPA 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 59
69 Alexander
Calvin IPA 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 1 3 3 3 2 2 3 1 48
70
Rainddo
Alva
Millenium P
IPA 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 63
71
Adrianus
Ario
Prasetyo K
IPA 5 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 57
72
Dionisius
Teddy
Pradipta
IPA 5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 1 3 3 4 55
73 Kristianto
Haryadi IPA 5 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
74 Matthew
Benito Salim IPA 5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 57
75 Billy Winata IPA 5 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 1 1 4 3 3 4 1 58
76 Mikael Ade
Krismer IPA 5 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 61
77 Jimmy IPA 5 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 60
78 Inigo Yubel
P W IPA 5 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 3 1 1 4 4 2 4 1 61
79 Thomas
Amara Listu IPA 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 59
80 F Dimas IPA 5 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 4 4 3 4 3 69
Jumlah
242 238 245 222 210
26
8 250
23
6 249 197 259 221 234
22
4 202 246
22
8
22
0 241 217
Rata-rata
3.02
5
2.97
5
3.062
5
2.77
5
2.62
5
3.3
5
3.12
5
2.9
5
3.112
5
2.462
5
3.237
5
2.762
5
2.92
5 2.8
2.52
5
3.07
5
2.8
5
2.7
5
3.012
5
2.712
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Case Summaries
Bimbingan Belajar
Total
Kecemasan
Dalam
Menghadapi
Penilaian
Total
Kepercayaan
Diri di
Sekolah
Total
Perilaku
Prososial
Siswa
Ikut Bimbel N 128 128 128
Mean 43.1562 52.2109 59.4844
Std. Error of
Mean .48431 .47354 .43528
Sum 5524.00 6683.00 7614.00
Minimum 32.00 40.00 47.00
Maximum 57.00 66.00 74.00
Range 25.00 26.00 27.00
Std. Deviation 5.47929 5.35754 4.92460
Variance 30.023 28.703 24.252
% of Total Sum 61.9% 61.6% 62.1%
% of Total N 61.5% 61.5% 61.5%
Tidak ikut
Bimbel
N 80 80 80
Mean 42.5125 52.0500 58.1125
Std. Error of
Mean .62007 .64898 .69696
Sum 3401.00 4164.00 4649.00
Minimum 31.00 38.00 39.00
Maximum 60.00 69.00 73.00
Range 29.00 31.00 34.00
Std. Deviation 5.54611 5.80462 6.23383
Variance 30.759 33.694 38.861
% of Total Sum 38.1% 38.4% 37.9%
% of Total N 38.5% 38.5% 38.5%
N 208 208 208
Mean 42.9087 52.1490 58.9567
Std. Error of
Mean .38140 .38277 .38077
Sum 8925.00 10847.00 12263.00
Minimum 31.00 38.00 39.00
Maximum 60.00 69.00 74.00
Range 29.00 31.00 35.00
Std. Deviation 5.50067 5.52044 5.49159
Variance 30.257 30.475 30.158
% of Total Sum 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total N 100.0% 100.0% 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
A. Siswa yang Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Statistics
Total
Kecemasan
Dalam
Menghadapi
Penilaian
Total
Kepercayaan
Diri di
Sekolah
Total
Perilaku
Prososial
Siswa
N Valid 128 128 128
Missing 0 0 0
Mean 43,1563 52,2109 59,4844
Median 44,0000 52,0000 59,0000
Mode 47,00 48,00 58,00a
Sum 5524,00 6683,00 7614,00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
B. Siswa yang Tidak Mengikuti Program Bimbingan
Belajar
Statistics
Total
Kecemasan
Dalam
Menghadapi
Penilaian
Total
Kepercayaan
Diri di
Sekolah
Total
Perilaku
Prososial
Siswa
N Valid 80 80 80
Missing 0 0 0
Mean 42,5125 52,0500 58,1125
Median 42,0000 53,0000 58,5000
Mode 42,00 51,00a 59,00
Sum 3401,00 4164,00 4649,00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran IV
PAP Tipe II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PENILAIAN ACUAN PATOKAN TIPE II
Kategorisasi Variabel Terikat (Dependen) dilakukan berdasarkan Penilaian
Acuan Patokan (PAP) Tipe II. Untuk mendeskripsikan kategori pada variabel
terikat, yang harus dilakukan adalah menemukan skor interval dengan
memodifikasi rumus PAP Tipe II, sebagai berikut:
NTR + (nilai persentil x (NTT-NTR))
Keterangan:
NTT : Nilai tertinggi yang mungkin terjadi.
NTR : Nilai terendah yang mungkin terjadi.
a. Perhitungan Rentang Skor untuk Variabel Kecemasan dalam
Menghadapi Penilaian Berdasarkan PAP Tipe II
Skor Tertinggi : 4 x 16 = 64
Skor Terendah : 1 x 16 = 16
Total Kecemasan Dalam Menghadapi Penilaian bagi Siswa yang
Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 32,00 4 3,1 3,1 3,1
33,00 2 1,6 1,6 4,7
34,00 4 3,1 3,1 7,8
35,00 4 3,1 3,1 10,9
36,00 4 3,1 3,1 14,1
37,00 3 2,3 2,3 16,4
38,00 5 3,9 3,9 20,3
39,00 6 4,7 4,7 25,0
40,00 8 6,3 6,3 31,3
41,00 5 3,9 3,9 35,2
42,00 11 8,6 8,6 43,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
43,00 7 5,5 5,5 49,2
44,00 8 6,3 6,3 55,5
45,00 11 8,6 8,6 64,1
46,00 10 7,8 7,8 71,9
47,00 12 9,4 9,4 81,3
48,00 8 6,3 6,3 87,5
49,00 1 ,8 ,8 88,3
50,00 5 3,9 3,9 92,2
51,00 2 1,6 1,6 93,8
52,00 4 3,1 3,1 96,9
54,00 1 ,8 ,8 97,7
55,00 1 ,8 ,8 98,4
57,00 2 1,6 1,6 100,0
Total 128 100,0 100,0
Total Kecemasan Dalam Menghadapi Penilaian bagi Siswa yang Tidak
Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 31,00 1 1,3 1,3 1,3
32,00 1 1,3 1,3 2,5
33,00 2 2,5 2,5 5,0
34,00 1 1,3 1,3 6,3
35,00 2 2,5 2,5 8,8
36,00 7 8,8 8,8 17,5
37,00 3 3,8 3,8 21,3
38,00 3 3,8 3,8 25,0
39,00 2 2,5 2,5 27,5
40,00 6 7,5 7,5 35,0
41,00 5 6,3 6,3 41,3
42,00 9 11,3 11,3 52,5
43,00 3 3,8 3,8 56,3
44,00 7 8,8 8,8 65,0
45,00 4 5,0 5,0 70,0
46,00 7 8,8 8,8 78,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
47,00 5 6,3 6,3 85,0
48,00 2 2,5 2,5 87,5
49,00 3 3,8 3,8 91,3
50,00 1 1,3 1,3 92,5
51,00 2 2,5 2,5 95,0
53,00 2 2,5 2,5 97,5
55,00 1 1,3 1,3 98,8
60,00 1 1,3 1,3 100,0
Total 80 100,0 100,0
Kategori Penilaian Variabel Kecemasan dalam Menghadapi
Penilaian Berdasarkan PAP Tipe II
Perhitungan Rentang Skor Kategori Penilaian
16 + 81%(64-16) 55 – 64 Sangat Cemas
16 + 66%(64-16) 48 – <55 Cemas
16 + 56%(64-16) 43 – <48 Cukup Cemas
16 + 46%(64-16) 38 – <43 Tidak Cemas
16 + 0%(64-16) 16 – <38 Sangat Tidak Cemas
b. Perhitungan Rentang Skor untuk Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah
Berdasarkan PAP Tipe II
Skor Tertinggi : 4 x 18 = 72
Skor Terendah : 1 x 18 = 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Total Kepercayaan Diri di Sekolah bagi Siswa yang Mengikuti
Program Bimbingan Belajar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 40,00 2 1,6 1,6 1,6
41,00 1 ,8 ,8 2,3
42,00 1 ,8 ,8 3,1
44,00 2 1,6 1,6 4,7
45,00 5 3,9 3,9 8,6
46,00 6 4,7 4,7 13,3
47,00 7 5,5 5,5 18,8
48,00 12 9,4 9,4 28,1
49,00 9 7,0 7,0 35,2
50,00 8 6,3 6,3 41,4
51,00 8 6,3 6,3 47,7
52,00 8 6,3 6,3 53,9
53,00 6 4,7 4,7 58,6
54,00 9 7,0 7,0 65,6
55,00 9 7,0 7,0 72,7
56,00 9 7,0 7,0 79,7
57,00 5 3,9 3,9 83,6
58,00 4 3,1 3,1 86,7
59,00 5 3,9 3,9 90,6
60,00 3 2,3 2,3 93,0
61,00 2 1,6 1,6 94,5
62,00 3 2,3 2,3 96,9
63,00 1 ,8 ,8 97,7
64,00 1 ,8 ,8 98,4
65,00 1 ,8 ,8 99,2
66,00 1 ,8 ,8 100,0
Total 128 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Total Kepercayaan Diri di Sekolah bagi Siswa yang Tidak
Mengikuti Program Bimbingan Belajar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 38,00 1 1,3 1,3 1,3
39,00 1 1,3 1,3 2,5
40,00 2 2,5 2,5 5,0
42,00 1 1,3 1,3 6,3
44,00 3 3,8 3,8 10,0
45,00 4 5,0 5,0 15,0
46,00 1 1,3 1,3 16,3
47,00 6 7,5 7,5 23,8
48,00 2 2,5 2,5 26,3
49,00 5 6,3 6,3 32,5
50,00 1 1,3 1,3 33,8
51,00 7 8,8 8,8 42,5
52,00 4 5,0 5,0 47,5
53,00 7 8,8 8,8 56,3
54,00 7 8,8 8,8 65,0
55,00 6 7,5 7,5 72,5
56,00 4 5,0 5,0 77,5
57,00 6 7,5 7,5 85,0
58,00 4 5,0 5,0 90,0
59,00 2 2,5 2,5 92,5
60,00 3 3,8 3,8 96,3
62,00 1 1,3 1,3 97,5
63,00 1 1,3 1,3 98,8
69,00 1 1,3 1,3 100,0
Total 80 100,0 100,0
Kategori Penilaian Variabel Kepercayaan Diri di Sekolah
Berdasarkan PAP Tipe II
Perhitungan Rentang Skor Kategori Penilaian
18 + 81%(72-18) 62 – 72 Sangat Percaya Diri
18 + 66%(72-18) 54 – <62 Percaya Diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Perhitungan Rentang Skor Kategori Penilaian
18 + 56%(72-18) 48 – <54 Cukup Percaya Diri
18 + 46%(72-18) 43 – <48 Tidak Percaya Diri
18 + 0%(72-18) 18 – <43 Sangat Tidak Percaya Diri
c. Perhitungan Rentang Skor untuk Variabel Perilaku Prososial Siswa
Berdasarkan PAP Tipe II
Skor Tertinggi : 4 x 20 = 80
Skor Terendah : 1 x 20 = 20
Total Perilaku Prososial bagi Siswa yang Mengikuti Program
Bimbingan Belajar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 47,00 1 ,8 ,8 ,8
49,00 1 ,8 ,8 1,6
50,00 1 ,8 ,8 2,3
52,00 2 1,6 1,6 3,9
53,00 11 8,6 8,6 12,5
54,00 7 5,5 5,5 18,0
55,00 5 3,9 3,9 21,9
56,00 8 6,3 6,3 28,1
57,00 7 5,5 5,5 33,6
58,00 12 9,4 9,4 43,0
59,00 10 7,8 7,8 50,8
60,00 12 9,4 9,4 60,2
61,00 12 9,4 9,4 69,5
62,00 4 3,1 3,1 72,7
63,00 11 8,6 8,6 81,3
64,00 7 5,5 5,5 86,7
65,00 4 3,1 3,1 89,8
66,00 4 3,1 3,1 93,0
67,00 2 1,6 1,6 94,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
68,00 1 ,8 ,8 95,3
69,00 1 ,8 ,8 96,1
70,00 1 ,8 ,8 96,9
71,00 1 ,8 ,8 97,7
72,00 2 1,6 1,6 99,2
74,00 1 ,8 ,8 100,0
Total 128 100,0 100,0
Total Perilaku Prososial bagi Siswa yang Tidak Mengikuti Program
Bimbingan Belajar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 39,00 1 1,3 1,3 1,3
45,00 2 2,5 2,5 3,8
47,00 1 1,3 1,3 5,0
48,00 1 1,3 1,3 6,3
49,00 1 1,3 1,3 7,5
50,00 1 1,3 1,3 8,8
51,00 2 2,5 2,5 11,3
52,00 4 5,0 5,0 16,3
53,00 3 3,8 3,8 20,0
54,00 6 7,5 7,5 27,5
55,00 4 5,0 5,0 32,5
56,00 4 5,0 5,0 37,5
57,00 6 7,5 7,5 45,0
58,00 4 5,0 5,0 50,0
59,00 10 12,5 12,5 62,5
60,00 2 2,5 2,5 65,0
61,00 6 7,5 7,5 72,5
62,00 3 3,8 3,8 76,3
63,00 6 7,5 7,5 83,8
64,00 4 5,0 5,0 88,8
66,00 3 3,8 3,8 92,5
67,00 2 2,5 2,5 95,0
69,00 1 1,3 1,3 96,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
72,00 1 1,3 1,3 97,5
73,00 2 2,5 2,5 100,0
Total 80 100,0 100,0
Kategori Penilaian Variabel Perilaku Prososial Siswa Berdasarkan
PAP Tipe II
Perhitungan Rentang Skor Kategori Penilaian
20 + 81%(80-20) 69 – 80 Sangat Prososial
20 + 66%(80-20) 60 – <69 Prososial
20 + 56%(80-20) 54 – <60 Cukup Prososial
20 + 46%(80-20) 48 – <54 Tidak Prososial
20 + 0%(80-20) 20 – <48 Sangat Tidak Prososial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran V
Uji Normalitas dan Homogenitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
A. Uji Normalitas Tests of Normality
Bimbingan
Belajar
Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Total Kecemasan Dalam
Menghadapi Penilaian
Ikut Bimbel .077 128 .060 .984 128 .135
Tidak ikut
Bimbel .062 80 .200* .985 80 .447
Total Kepercayaan Diri di Sekolah Ikut Bimbel .077 128 .060 .988 128 .319
Tidak ikut
Bimbel .091 80 .158 .984 80 .411
Total Perilaku Prososial Siswa Ikut Bimbel .074 128 .079 .984 128 .124
Tidak ikut
Bimbel .068 80 .200* .986 80 .519
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
B. Uji Homogenitas Descriptives
N Mean Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
Total
Kecemasan
Dalam
Menghadapi
Penilaian
Ikut
Bimbel 128 43.1563 5.47929 .48431 42.1979 44.1146 32.00 57.00
Tidak
ikut
Bimbel
80 42.5125 5.54611 .62007 41.2783 43.7467 31.00 60.00
Total 208 42.9087 5.50067 .38140 42.1567 43.6606 31.00 60.00
Total
Kepercayaan
Diri di
Sekolah
Ikut
Bimbel 128 52.2109 5.35754 .47354 51.2739 53.1480 40.00 66.00
Tidak
ikut
Bimbel
80 52.0500 5.80462 .64898 50.7582 53.3418 38.00 69.00
Total 208 52.1490 5.52044 .38277 51.3944 52.9037 38.00 69.00
Total
Perilaku
Prososial
Siswa
Ikut
Bimbel 128 59.4844 4.92460 .43528 58.6230 60.3457 47.00 74.00
Tidak
ikut
Bimbel
80 58.1125 6.23383 .69696 56.7252 59.4998 39.00 73.00
Total 208 58.9567 5.49159 .38077 58.2060 59.7074 39.00 74.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Total Kecemasan
Dalam Menghadapi
Penilaian
Based on Mean .008 1 206 .931
Based on Median .012 1 206 .913
Based on Median and with
adjusted df .012 1 205.840 .913
Based on trimmed mean .010 1 206 .919
Total Kepercayaan
Diri di Sekolah
Based on Mean .166 1 206 .684
Based on Median .110 1 206 .741
Based on Median and with
adjusted df .110 1 198.906 .741
Based on trimmed mean .168 1 206 .682
Total Perilaku
Prososial Siswa
Based on Mean 3.359 1 206 .068
Based on Median 3.348 1 206 .069
Based on Median and with
adjusted df 3.348 1 192.364 .069
Based on trimmed mean 3.370 1 206 .068
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Total Kecemasan Dalam Menghadapi Penilaian .008 1 206 .931
Total Kepercayaan Diri di Sekolah .166 1 206 .684
Total Perilaku Prososial Siswa 3.359 1 206 .068
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Lampiran VI
Tabel R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
TABEL R STATISTIKA
rumushitung.com
http://rumushitung.com
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000
2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990
3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010
12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800
13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604
14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419
15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247
16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084
17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932
18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788
19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652
20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524
21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402
22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287
23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178
24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074
25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974
26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880
27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790
28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703
29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322
|
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
205 0.1146 0.1364 0.1616 0.1787 0.2271
206 0.1144 0.1361 0.1612 0.1782 0.2265
207 0.1141 0.1358 0.1608 0.1778 0.2260
208 0.1138 0.1354 0.1604 0.1774 0.2255
209 0.1135 0.1351 0.1601 0.1770 0.2250
210 0.1133 0.1348 0.1597 0.1766 0.2244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Lampiran VII
Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
A. Kecemasan dalam Menghadapi Penilaian
t-test
Group Statistics
Bimbingan Belajar N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
Total Kecemasan
Dalam Menghadapi
Penilaian
Ikut Bimbel 128 43.1563 5.47929 .48431
Tidak ikut Bimbel 80 42.5125 5.54611 .62007
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Total
Kecemasan
Dalam
Menghadapi
Penilaian
Equal variances
assumed .008 .931 .820 206 .413 .64375 .78458 -.90310 2.19060
Equal variances
not assumed .818 166.290 .414 .64375 .78679 -.90964 2.19714
B. Kepercayaan Diri di Sekolah
t-test
Group Statistics
Bimbingan Belajar N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
Total Kepercayaan
Diri di Sekolah
Ikut Bimbel 128 52.2109 5.35754 .47354
Tidak ikut Bimbel 80 52.0500 5.80462 .64898
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-
tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Total
Kepercayaan
Diri di
Sekolah
Equal
variances
assumed
.166 .684 .204 206 .838 .16094 .78861 -
1.39385 1.71572
Equal
variances
not
assumed
.200 157.709 .841 .16094 .80338 -
1.42583 1.74770
C. Perilaku Prososial
t-test
Group Statistics
Bimbingan Belajar N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
Total Perilaku
Prososial Siswa
Ikut Bimbel 128 59.4844 4.92460 .43528
Tidak ikut Bimbel 80 58.1125 6.23383 .69696
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper Total
Perilaku
Prososial
Siswa
Equal
variances
assumed
3.359 .068 1.762 206 .080 1.37188 .77872 -
.16342 2.90717
Equal
variances not
assumed
1.670 139.449 .097 1.37188 .82172 -
.25277 2.99652
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran VIII
Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI