kegiatan belajar 1

Upload: echo-

Post on 10-Oct-2015

128 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kegiatan belajar

TRANSCRIPT

KEGIATAN BELAJAR 1

Model-model Pengembangan Kegiatan

Pengembangan

ciring dengan semakin berkembangnya lembaga pendidikan TK,

bermunculan pula berbagai gagasan untuk mengembangkan model- model pengembangan kegiatan pengembangan TK yang semakin inovatif. licrikut ini akan diuraikan beberapa model pengembangan kegiatan pcngembangan TK.

A. MODEL PENDIDIKAN TK ATRAKTIF

Gagasan mengenai model pendidikan TK atraktif mulai muncul sekitar !Awn 1999 yang pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk mengembalikan TK pada fungsinya yang hakiki sebagai sebuah "taman yang paling indah", yang menyenangkan, menarik, dan merangsang anak didik untuk bermain sambil mempelajari berbagai kemampuan, seperti kemampuan berbahasa, intelektual, motorik, disiplin, emosi, dan sosiabilitas.

Tujuan pokok dari pengembangan TK Atraktif adalah mengembalikan dan menempatkan TK pada fungsinyayang hakiki sebagai sebuah taman. Secara khusus, pengembangan TK Atraktif bertujuan untuk:

1 Menanamkan filosofi pelaksanaan pendidikan di TK

Pemunculan dan penamaan filosofi pendidikan TK menjadi penting dalam rangka mengembalikan TK pada fungsinya yang hakiki. Filosofi pendidikan TK telah disusun dan dituangkan dalam mars lagu TK. TK adalah "taman yang paling indah" yang secara filosofis harusnya menjiwai pelaksanaan pendidikan TK dengan berbagai bentuk kegiatan yang menarik, indah dan menyenangkan. Melalui bermain dengan anakanak yang lainnya maka setiap anak didik akan "berteman banyak" untuk mempelajari karakter, keinginan, sikap dan gaya tingkah laku dari masing-masing2. Menyebarkan wawasan tentang pelaksanaan pendidikan TK yang atralt1 Tingginya derajat penyimpangan TK mengharuskan perlunya awn intensif penyebaran wawasan dan pemahaman tentang makna dan prox pendidikan TK yang atraktif.

3. Mengubah sikap dan perilaku guru yang belum sesuai de karakteristik pendidik-an di TK.

Banyaknya pola sikap dan perilaku guru yang memahami dunia seko daripada dunia taman pendidikan mendorong terjadinya berba penyimpangan pelaksanaan pendidikan TK. Oleh karena itu, melal pengembangan TK Atraktif diharapkan akan mengubah orientasi d pemahaman guru tentang pelaksanaan pendidikan TK yal sesungguhnya dan sewajarnya di TK.

4. Mendorong munculnya inovasi dan kreativitas guru dalam menciptak dan mengembangkan iklim pendidikan yang kondusif di TK Pengembangan TK atraktif juga diharapkan akan memberikan dorongun bagi munculnya ide atau gagasan inovasi dan kreativitas guru dalum melaksanakan pendidikan di TK. Hal ini dimungkinkan terjadi karena TK atraktif akan memberikan banyak peluang dan otonomi bagi gum untuk mengembangkan berbagai kegiatan, program dan proms pendidikan yang atraktif bagi anak.1. Persyaratan Umum TK Atraktif

Atraktif tidalcnya suatu TK akan sangat bergantung pada pemahaman dan

kemauan guru untuk secara otonom melaksanakan pendidikan TK dengan

konsep dan praktik pendidikan yang benar dan jelas. Hal tersebut tergantun

pada tiga pilar utama yang membangun TK menjadi atraktif

a. Pilar pertama adalah penataan lingkungan di dalam dan di luar kelas, Dalam TK atraktif, tidak ada sejengkal pun ruangan yang tidak bisa dijadikan sarana pengembangan anak. Dari segi penataan ruang di dalam kelas setiap bagian ruang akan dibuat atraktif, dari mulai lantai, dinding, rak buku, jendela dan langit-langit kelas. Penataan lingkungan luar juga dapat dijadikan sebagai sarana belajar, dari mulai gerbang, papan pengumuman, saluran air, apotik hidup, ayunan dan sebagainyaI ingicungan di buat semenarik mungkin sehingga dapat menarik NiStitil 'mak didik untuk belajar.

Aedua dari TK Atraktif adalah kegiatan bermain dan alatpoinmitian edukatif. Kemampuan merancang dan menciptakan alatprrtnninan edukatif merupakan ciri kemampuan profesional seorang guruIIti Beberapa kegiatan pengembangan kemampuan anak TK akandan dirancang dalam kegiatan bermain yang menarik, misalnyadblanl kegiatan pembukaan ada kegiatan brainstorming melalui acaratilpiymbrol atau berbagi pengalaman. Kegiatan lainriya adalah memasakdengan gembira, membacakan cerita, story telling antar anak dan lain-

Nita ketiga adalah interaksi edukatif yang ditunjukkan guru. Guru harus tHeinahami tindakan edukatif yang dapat digunakan sesuai dengan usia

kcmbangan anak. Tindakan edukatif guru dapat dimulai dengan memberikan teladan bagi perilaku tertentu, memberikan pujian dan iliiimigan agar anak berhasil, menunjukkan kasih sayang dan perhatian yang adil.

Model pendidikan atraktif dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa Include pengajaran, misalnya metode Pengajaran Suara, Bentuk dan Mangan, metode Permainan Spielformen, metode Pengajaran Sentra, dim pengajaran Proyek.

Alewde Pengajaran Suara, Bentuk dan Bilangan

Metode ini didasarkan pada pandangan John Pestalozzi yang menolak beniuk pengajaran verbalistis sehingga pendidikan pada hakikatnya tidalah usaha pertolongan pada anak agar mampu menolong dirinya

Pestalozzi sangat menekankan pengembangan aspek sosial anak lichingga anak dapat melakukan adaptasi dengan lingkungan sosialnya

V dan mampu menjadi anggota masyarakat yang berguna.

Pengajaran suara, bentuk dan bilangan merupakan ciri khas darihr pandangan Pestalozzi. Konsep suara mencakup bahan pengembanganhahasa yang menitikberatkan pada aspek komunikasi danperbendaharaan kosa kata, pengetahuan sejarah dan pengetahuan bumiBahan pengembangan bentuk mencakup pengetahuan bangtol, menggambar dan menulis. Bahan pengembangan bilangan mencitkup semua aspek yang berkaitan dengan berhitung. Pandangan Pestalotij tersebut seolah-olah konsepsinya hanya diarahkan untuk pendidikan oink di sekolah dasar. Namun jika dianalisis secara mendalam maka kotuiep tersebut dapat juga dilakukan untuk anak yang berusia di bawah tip tahun.

b. Metode Permainan Spielformen

Metode ini dikembangkan berdasarkan pemikiran seorang pendidikan yaitu Frobel. Menurut Frobel, mendidik pada hakikain adalah membangkitkan manusia sebagai makhluk yang sadar, berplkit dan mengerti sehingga dapat menerjemahkan Tuhan di bumi. Menu,'II batasan tersebut, pendidikan hams dimulai dari dalam diri anak dan memaksakan dari luar diri anak. Iii menunjukkan bahwa fungsi utotim pendidikan adalah membangkitkan aktivitas pada anak agar molt melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian, maka pengembangan otoaktivitas merupakan prinsip utama dalam model pendidikan Frobol, Prinsip kedua adalah kebebasan atau suasana merdeka sehingga mink mampu berkembang dan memperoleh kesempatan mengembangkan daya fantasi atau khayalnya. Frobel .jugo mengemukakan prinsip pengamatan dan peragaan yang bertujuan unitik mengembangkan seluruh indera anak.

Secara kodrati, manusia telah diberikan kemampuan atau potensi membangun atau membentuk sesuatu melalui kemampuan fantasiny0 Melihat potensi iii, Frobel menemukan dan mengembangkan suatil permainan yang disebut dengan "Spielformen" yang berfungsi untuk menumbuhkan otoaktivitas anak. Secara harfiah, spielformen berniii bangunan permainan atau permainan membentuk.. Alat permainan merupakan bahan-bahan belum jadi yang dapat di susun anak merkim11 bangunan permainan. Dalam pengembangan anak usia TK, SOMA modern konsep stimulasi melalui permainan tersebut banyak dijadiknu dasar teoretik.

'Cistern Pengajaran Sentra Sistem ini dikembangkan berdasarkan konsep pendidikan yang dikemukakan oleh Hellen Parkhust. Pandangan dasar dari Parkhust

mengungkapkan bahwa kegiatan pengajaran harus disesuaikan denganaifnt dan keadaan individu yang mempunyai tempo dan irama prikembangan sendiri-sendiri. Bahan pengajaran serta cara mengajar guru hams mengikuti tempo dan irama perkembangan setiap anak. Dengan demikian, seorang anak akan menguasai berbagai bahan prilgajaran tanpa merasa terhambat oleh keunggulan dan kelemahan mink yang lain. Setiap anak akan maju sesuai dengan kapasitas krniampuannya masing-masing.

lirrdasarkan pertimbangan tersebut, maka bentuk pengajaran hams merupakan keterpaduan antara bentuk klasikal dengan kegiatan Individual. Kemandirian anak didik dalam mengerjakan tugas hanya tInpat menumbuhkan otoaktivitasnya. Atas dasar ini maka suasana tertib than disiplin dapat tercipta oleh kesadaran para murid bukan paksaan dari guru. Upaya menumbuhkan otoaktivitas anak dilaksanakan dengan jalan memberikan kemerdekaan atau kebebasan pada setiap murid untuk menyclesaikan berbagai tugas baik tahunan, bulanan maupun mingguan. Itriduk tugas yang berstruktur tersebut memungkinkan murid secara tertib dan terjadwal membuat target dalam pencapaian setiap tugasnya.

Metode Pengajaran Proyek

Mrinde pengajaran proyek merupakan metode pengajaran yang dikembangkan berdasarkan pemikiran seorang ahli pendidikan, yaitu It Ilpatrick. Ia berusaha menerapkan dan menjabarkan pemikiran Dewey Mrhingga menjadi suatu konsep pendidikan yang praktis. Inti prmikirannya adalah learning by doing yang dikembangkan oleh

ilpiitrick menjadi pengajaran proyek yang disebarkan pada berbagai

Pengajaran proyek itu sendiri merupakan salah satu model prmbelajaran yang dinamis serta bersifat fleksibel yang sangat mrmbantu anak memahami berbagai pengetahuan secara logis, konkret dim liktif.

Secara harfiah, proyek memiliki makna maksud atau rencana. Dala suatu kegiatan pengajaran, proyek dibicarakan antara guru dan mm secara bersama-sama dalam rang-ka memahami berbagai sendi-opa dasar pengetahuan pada berbagai bidang pengembangan youl memungkinkan murid melakukan berbagai bentuk kegiatan mempolpios mencatat, membuat, mengamati, menyelidiki, meninjau, mengunipulk dan menyimpulkan.

clean

B. MODEL PENGEMBANGAN KECAKAPAN HEDUP

Model pembelajaran lain yang dapat dikembangkan adalah pengembangan kecakapan hidup. Model ini diharapkan many mengembangkan kemampuan atau icecakapan hidup yang pada hakikainyi menempatkan anak didik sebagai pelaku belajar. Anak didik mcmpunl kesempatan untuk belajar aktif baik fisik maupun mental.

Model pembelajaran aktif adalah model pembelajaran yang nicinbil anak didik melakukan: perbuatan untuk beroleh pengalaman, into' akoh komunikasi, dan refleksi.

1. Perbuatan untuk Beroleh Pengalamanr,:4.4411111P

Anak didik akan belajar banyak melalui perbuatan karena bomb* pengalaman Iangsung. Dengan berbuat, anak didik mengaktifkan banyak indera dari pada hanya mendengarkan.

2. Interaksi

Kecakapan berinteraksi akan dimiliki oleh anak didik bila peliutuon berlangsung dalam suasana interaksi dengan orang lain: berdiskusi, bertanya, mempertanyakan dan saling menjelaskan.

3. Komunikasi

Pengungkapan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tullooth merupakan kebutuhan setiap manusia dalam rangka mengungkapkan ditinya untuk mencapai kepuasan.

4. Refleksi

Bila seseorang mengungkapkan gagasannya kepada orang lain dan mendapat tanggapan maka orang itu akan merenungkan kembali gagasannya, keinudian melakukan perbaikan sehingga memiliki gagasan yang lebih Iiiiintap. Refleksi dapat terjadi sebagai akibat dari interaksi dan komunikasi.

Agar pembelajaran dapat menciptakan suasana yang mampu menumbuh1,embangkan "kecakapan hidup" anak didik maka hendaknya guru memiliki hlkap dan perilaku sebagai berikut.

I, Terbuka.

h, Membiasakan anak didik untuk mendengarkan bila guru atau anak didik lain berbicara.

t Menghargai perbedaan pendapat.

Sabar menghadapi kesalahan anak didik dan mendorong anak didik untuk memperbaikinya.

r: Tidak terlalu cepat membantu anak didik.

I Menumbuhkan rasa percaya diri anak didik.

II Tidak kikir untuk memuji.

II Tidak menertawakan hasil karya anak didik walaupun tidak berkualitas.

I Mendorong anak didik untuk tidak takut salah dan berani menanggung risiko.

1111 Dalam metode kecakapan hidup, belajar bukanlah sekadar memahami ova yang harus dipelajari tetapi belajar juga mencakup memahami hal yang lienar. Pendekatan pengembangan kecakapan ini meliputi materi, kctcrampilan baik keterampilan berpikir maupun keterampilan proses, sikap (Ian nilai penting. Metode ini dapat diterapkan di pendidikan TK maupun knudhatul Athfal (RA).

Ok Pencapaian kompetensi yang diharapkan dari tamatan TK/RA tlifokuskan pada peletakan dasar-dasar pengembangan sikap, pengetahuan, kctcrampilan dan daya cipta sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya Di dalam PKB TK tahun 1994 yang merupakan panduan merta pegangan para guru TK untuk menyusun program pembelajaran Nebetulnya sudah termuat bahan-bahan yang, berorientasi pada kecakapan

hidup. Namun demikian, masih diperlukan keterampilan dan kekreatifan gum untuk memilah dan memilih bahan serta metode pembelajarannya pulp sesuai dengan sasaran pencapaian kompetensi yang diharapkan. Dengna demikian, model pengembangan kecakapan hidup dapat dikembangkna dalam pendidikan TK.

C. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Pembelajaran Kooperatif atau Cooperative Learning merupakan swan metode pembelajaran yang mulai berkembang di Amerika Serikat sekian tahun 1980-an. Metode ini berupaya untuk merubah persepsi masyarakni yang terlanjur menganggap bahwa guru berkewajiban untuk mengajar dap menyodori anak didik dengan muatan-muatan pengetahuan dan informual, Guru hams bersikap atau setidaknya dipandang oleh anak didik sebagai orani yang paling tahu serta merupakan satu-satunya sumber informasi dan maw I materi pelajaran yang diperoleh anak didik. Selain itu, persepsi ini juga terlalu menitikberatkan pada perolehan nilai sebagai tolok ukur bagi prest4 yang dicapai oleh anak didik. 1

Cooperative Learning berusaha menelaah proses belajar anak dicta' dengan guru. Selama ini, kegiatan belajar mengajar yang terjadi berpusat pada guru atau teacher center. Pada hal sudah seharusnyalnr kegiatan belajar tersebut turut melibatkan peran serta anak didik karena anal didik bukanlah botol kosong yang hanya bisa di isi penuh-penuh dengue berbagai pengetahuan ataupun informasi yang diberikan oleh guru selanir berlangsungnya proses belajar mengajar. Alur dalam proses belajar juga tidal hanya dari guru ke anak didik karena anak didik juga dapat saling membnri informasi satu sama lain. Bahkan beberapa penelitian telah menunjukknr suatu gejala bahwa pengajaran yang dilakukan oleh teman sebaya atau peer teaching telah memperlihatkan hasil yang lebih efektif bila dibandingkw dengan pengajaran oleh guru.

Pembelajaran kooperatif ini dianggap sebagai suatu metode alternatIl yang mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan anak didik, baik dari aspek intelektual maupun emosional, kaitannya dengan hubungar

lnrinl anak didik. Namun demikian, ada suatu kekhawatiran bahwa poses apan cooperative learning di Indonesia tidak akan begitu berhasil. Hal Inl dikarenakan latar belakang perjalanan sejarah bangsa Indonesia berbeda 'Wpm bangsa-bangsa Amerika dan Eropa yang telab lebih dahulu menerapkan metode ini. Ada suatu keraguan atau kekhawatiran bahwa polierapan metode ini akan menghambat upaya pengembangan kemampuan

sebagai individu yang mandiri. Oleh karena itu, untuk lebih mengetahui lougnimana sesungguhnya metode cooperative learning maka di bawah ini nknn dibahas mengenai segala sesuatu yang menyangkut metode cooperative 1par fling.

Definisi Pembelajaran Kooperatif

I'ada hakikatnya, metode pembelajaran kooperatif merupakan metode prmbelajaran gotong royong yang konsepnya hampir tidak jauh berbeda ilmtgan metode pembelajaran kelompok. Namun demikian, pembelajaran Imoperatif berbeda dengan metode pembelajaran kelompok, seperti yang kita "rind selama

Metode belajar kelompok yang kita kenal adalah metode pembelajaran koisp, menitik beratkan pada kerja sama di antara anak didik dalam mvngerjakan sesuatu pekerjaan, Tetapi tanpa sepenuhnya mendapat Iiimbingan dari gurunya. Artinya, anak didik diperintahkan untuk bekerja 'Wigan beberapa anak didik lainnya dengan petunjuk dan bimbingan yang Ildnk begitu maksimal dari gurunya. Hal ini ditandai dengan kurangnya kolerlibatan guru dalam kerja sama di antara anak didik, bahkan pada boberapa guru, anak didik dibiarkan begitu raja tanpa adanya bimbingan dan itiliwarahan. Sebagai konsekuensinya, tidak setiap anak didik memiliki peran pimp, sama dalam kerja kelompok tersebut. Ada anak didik yang memiliki swum yang dominan sementara ada anak didik lain yang hanya menjadi briudu karena terlalu mengandalkan kerja temannya, mengingat penilaian pulp. diberikan adalah penilaian terhadap hasil kerja kelompok tersebut.

Menurut Anita Lie, pembelajaran kooperatif atau pembelajaran gotong rtlytmg adalah sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak rhdik untuk bekerja sama dengan sesama anak didik dalam tugas-tugas yang

berstruktur. Dalam sistem ini, guru bertindak sebagai facilitator dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar. Artinya, meskipun anak did* mengerjakan suatu tugas berstruktur secara bersama-sama dan bekerja slang dengan sesama anak didik, tetapi guru tidak meninggalkan perannya bcglIn saja. Guru tetap menjadi pembimbing dan pengawas jalannya pembelajmon agar seluruh anak didik dapat terlibat dalam proses pembelajaran tersebut.

Menurut Johnson dan Johnson, sistem pengajaran gotong royong Wig cooperative learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja atau kelompok yang terstruktur termasuk di dalam struktur ini adalah lima Lining pokok, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab

interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.

Dari dua definisi di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa metro pembelajaran kooperatif bukan hanya menitik beratkan pada proses kelompoknya saja, melainkan pada penstrukturannya. Dengan demikian, harus meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam persiapan penyusunan metode cooperatif learning.

2. Manfaat Pembelajaran Kooperatif

Penerapan metode pembelajaran kooperatif telah diyakini mempun keunggulan yang tidak dimiliki oleh metode-metode pembelajaran yang In Penerapan metode pembelajaran memang tidak selamanya berjalan sempur dan mendapatkan hasil yang terbaik. Proses pendidikan memang selamanya selalu tepat sama dengan teorinya karena praktik di lapang selalu menunjukkan hasil yang mengejutkan dan tidak terduga. Nam demikian, penerapan setiap metode pembelajaran akan memberikan maul baik bagi anak didik, guru maupun bagi proses pembelajaran itu send Tentu saja manfaat itu akan dapat diperoleh bila pelaksanaannya son dengan prosedur yang ditetapkan.

Di Indonesia, penerapan metode pembelajaran yang menitikbernik pada proses kerja sama dalam kelompok sebetulnya sudah sering diterapk oleh para guru. Sayangnya metode ini dianggap kurang efektif dan cendei and memberikan kesan yang negatif Apabila kerja kelompok tersebut berhasil dengan baik maka anak didik akan cenderung saling

oohs sama lain. Sebaliknya, jika kerja kelompok itu berhasil, muncul perasaai

karena anak didik yang pandai merasa dirinya yang paling berperai dnlnm mencapai keberhasilan itu dan anak didik yang biasa-biasa saja hany onendompleng pada hasil kerja mereka. Namun demikian, kita tidak bolel 14pnipriori bahwa apabila metode cooperative learning diterapkan make linkdnya tidak akan jauh berbeda dengan penerapan metode kerja kelompok Prngalaman menunjukkan bahwa metode ini juga memberikan manfaat yang

sedikit apabila diterapkan sesuai dengan prosedur.

Penerapan metode pembelajaran kooperatif ternyata memberikai oninlitat yang besar apabila dilaksanakan secara terstruktur dan terencan. (Iongan baik, karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, metodl roloperatif learning tidak hanya menitik beratkan pada kerja kelompokny mrlitinkan pada strukturnya. Adapun manfaat dari pembelajaran kooperati

dijabarkan sebagai berikut.

o Cooperative learning mampu mengembangkan aspek moralitas dai Interalcsi sosial peserta didik karena melalui pembelajaran kooperatif anak didik memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk berinteraks dengan murid yang lain. Hal ini berbeda dengan sistem pembelajarai adisional yang memaksa anak didik untuk bekerja secara individua ntau kompetitif dengan sedikit kesempatan untuk berinteraksi da hckerja sama dengan teman-temannya

Cooperative learning mampu mempersiapkan anak didik untuk belaja bagaimana caranya mendapatkan berbagai pengetahuan dan informal tiendiri, baik dari guru, teman, bahan-bahan pelajaran ataupun sumbei number belajar yang lain. Hal ini berkaitan dengan perkembangan zama yang semakin maju dengan derasnya arus informasi sehingga anak didi Ildak ketinggalan informasi dan mampu mengakses berbagai sumbc 11 m ti pengetahuan.

Mcningkatkan kemampuan anak didik untuk dapat bekerja sama denga mang lain dalam sebuah tim karena di era globalisasi, kemampua Individu bukanlah yang terpenting dalam mencapai tujuan da kcherhasilan suatu usaha. Dengan demikian, cooperative learning dapmembiasakan anak didik berkomunikasi dan bekerja sama dengan lain dalam berbagai situasi sosial.

d. Cooperative learning dapat membentuk pribadi yang terbuka (Ism menerima perbedaan yang terjadi karena dalam cooperative learnini, d kerja sama yang dilakukan tidak memandang perbedaan ras, agnala ataupun status sosial. Dengan demikian, anak didik memiliki sikap siding mengerti dan menerima perbedaan satu sama lain. Dengan demiklati, cooperative learning telah meningkatkan ketertarikan interpersonal 10 antara anak didik.

e. Cooperative learning membiasakan anak didik untuk selalu aktif kreatif dalam mengembangkan analisisnya. Namun demikian, anak didlh juga dibiasakan untuk mengkomunikasikan kembali hasil temutinnyi kepada teman-temannya yang lain

3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Selain untuk mencapai manfaat yang ingin diperoleh, penerapan m pembelajaran juga memiliki tujuan yang tidak kalah pentingnya. Tujuan penerapan metode ini tidak terlepas dari latar belakang keadaan yftai menyebabkan lahirnya metode iii.

Metode pembelajaran kooperatif merupakan suatu metode altematif diterapkan untuk mengantisipasi berbagai perubahan zaman yang tentu sit01 menuntut peningkatan kualitas somber daya manusianya. Hal ini berkollon dengan peran yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan &NM mempersiapkan anak didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidu masyarakat di era globalisasi iii.

Secara garis besar, tujuan dari penerapan metode pembelajar kooperatif adalah sebagai berikut.

a. Untuk lebih menyiapkan anak didik dengan berbagai keterampilan h agar dapat berpartisipasi dalam dunia yang selalu berubah dan tor berkembang. Hal ini seining dengan proses globalisasi dan transformasi sosial, ekonomi dan demografis.

b. Membentuk kepribadian anak didik agar dapat mengembang kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain dal berbagai situasi sosial.

c. Mengajak anak didik untuk membangun pengetahuan secara akti dengan memberi kesempatan pada anak didik untuk menyusut pengetahuan yang terus-menerus.

d. al Memantapkan interaksi pribadi antar anak didik dan antara guru dengar anak didik. Hal ini bertujuan untuk membangun suatu proses sosial yank akan membangun pengertian dan pengetahuan bersama.

e. e

f. mengembangkan pengetahuan. Anak didik diharapkan mampt Mengajak anak didik untuk menemukan, membentuk dar

g. membentuk makna dari materi-materi pelajaran melalui suatu prose; belajar dan menyimpannya agar dapat diproses dan dikembangkan lagi.

h. I terdasarkan paparan di atas, metode pembelajaran kooperatif dapat jugs dlleotpkan di tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak meskipun dengar lIngkat pengetahuan yang masih sederhana. Namun, penekanan dari metoch 1111 adalah bagaimana caranya agar murid-murid TK dapat bersosialisasi dar hakerja sama dengan teman-temannya.i. Prosedur Pengembangan

j. Kegiatan

k. 4

l. :0 ada kegiatan belajar 1 telah dipaparkan model-model pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam kegiatan pengembangan TK. Pada bagian InI

akan dijelaskan secara lebih dalam mengenai prosedur atau langkah kart. yang dapat dilakukan oleh guru TK dalam menerapkan model-mo pembelajaran, seperti yang telah diutarakan sebelumnya

A. MODEL PENDIDIKAN TK ATRAKTIF

1. Prosedur Metode Pengajaran Suara, Bentuk dan Bilangan

Penerapan TK Atraktif dapat dirancang menggunakan mod pembelajaran suara, bentuk dan bilangan. Prosedur atau langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Rancanglah Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) sesuai dengan tema yang dipergunakan.

b. Perhatikan susunan kemampuan dan kegiatan pada masing-masing hurl serta tema yang dipergunakan pada minggu tersebut, misalnya pada hail Senin:

Tema: tanaman, terdapat susunan sebagai berikut.

Kemampuan bahasa 4 (bicara lancar dengan kalimat sederhana). Daya pikir 2 (membilang dengan benda-benda).

Keterampilan 10 (mewarnai bentuk gambar sederhana). Jasmani 4 (berlari lurus, berjingkat, angkat tumit).

c. Kelompok-kelompok kemampuan tersebut ke dalam kategori suar bentuk dan bilangan, kecuali kemampuan yang tidak sesuai. Dari poin dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Pengembangan suara: Bahasa 4

Pengembangan bentuk: Keterampilan 10

Pengembangan bilangan: Daya pikir 2

Pc ngembangan jasmani: Jasmani 4

Susunlah rancangan kegiatan bermain (sambil belajar) serta alat permainan yang akan digunakan dengan memperhatikan tema yang digunakan. Sesuai poin 3 dapat dibuat susunan permainan sebagai hcrikut.

Tema

tanaman.

Sub tema

bagian tanaman (buah-buahan).

Permainan 1

menceriterakan buah-buahan yang pernah dimakan dan disuka.

Permainan 2mengamati, mengukur, dan mewarnai berbagai

bentuk buah-buahan.

Permainan 3Mengelompokkan sejumlah buah-buahan sejenis.

Dalam melaksanakan setiap jenis permainan tersebut secara optimal harus melibatkan keaktifan anak serta penggunaan sumber belajar yang nda dan mungkin dijangkau pada lingkungan sekitar anak.

Menyusun dan menata hasil permainan anak pada tempat pemajangan basil karya anak-anak.

Metode Permainan Spielformen

Permainan Spielformen dikembangkan oleh Frobel, di mana jenis lipid lin-men yang paling menarik adalah spielgaben. Spielgaben terdiri dari:

0 Kotak berisi 6 buah bola dari kain wol yang diberikan warna primer

(mcrah, kuning, biru) serta warna campuran (hijau, ungu, jingga). Alat

permainan ini dilakukan dengan cara bernyanyi sambil menanamkan

herhagai pengertian pada anak tentang : ke sana, ke sini, di atas, di

hawah, menangkap, melempar dan memantul.

lo I to la-bola, kubus, dan silinder yang terbuat dari kayu.

0, Kotak untuk membangun yang berisi 6 kubus yang sama ukurannya.

t1 K utak untuk membangun, berisi sebuah kubus yang terbagi 8 bagian dengan ukuran dan bangun yang bermacam-macam.

Kotak untuk membangun, berisi sebuah kubus yang terbagi menjadi 27 dengan sisi ganda tiga atau habis dibagi tiga.

f. Kotak untuk membangun, berisi sebuah kubus yang terbagi 27 den berbagai bentuk.

Alat-alat permainan Spilgaben tersebut sangat tepat untU mengembangkan auditori, visual, motorik dan kreativitas pada anak usia TK, Selain Spilgaben, Frobel juga menganjurkan bentuk spielformen lainnya yang secara sederhana dapat digunakan oleh para pendidik pada berbaital setting pendidikan anak usia TK. Adapun bentuk spielformen yang dimaksitt1 adalah:

a. Gambar-gambar mozaik yang dapat disusun anak menjadi suatu gamb yang besar dan menarik.

b. Alat-alat menganyam dan bahan anyaman.

c. Lidi yang dapat disusun menjadi berbagai alat.

d. Kertas-kertas bekas yang dapat dilipat menjadi berbagai bentuk.

e. Manik-manik yang dapat membentuk gambar tertentu.

f. Tanah liat yang dapat dibentuk berbagai bentuk benda.

Pelaksanaan pendidikan di TK dengan menggunakan konscp Spielformen memang Iebih memfokuskan kegiatannya pada permainan, Adapun pengembangan lainnya secara terpadu dikaitkan dengan Spielformen yang dibuat anak. Langkah-Iangkah yang harus diperhatikan guru adalah:

a. Perhatikan komposisi kemampuan dalam SKM.

b. Tentukan fokus kemampuan yang dapat dikembangkan dengan Spielformen.ra91u

c. Rancanglah bentuk permainan spielformen pada kemampuan tersebut.

d. Buatlah bentuk permainan pada masing-masing kemampuan lainnya dengan titik tolak pada permainan pokok.

e. Susunlah hasil Spielformen anak pada tempat pemajangan hasil karya anak.

Contoh penyusunan permainan atraktif di TK:

Tema: Binatang.

Sub Tema: Jenis-jenis binatang.

Permainan inti: membuat binatang peliharaan dari plastik.

l'ermainan 1 : Bernyanyi dan meniru kelinci melompat.

Permainan 2 : Mengelompokkan binatang peliharaan dengan ciri tertentu.

Alston Pengajaran Sentra

Model pengajaran sentra dikenal juga dengan nama model pendidikan Dolton. Beberapa gambaran pelaksanaan model pendidikan ini adalah buaai berikut.

0 Huang Kelas

Huang kelas yang digunakan adalah ruang kelas yang besar dan dimodifikasi menjadi kelas-kelas kecil yang disebut dengan ruangan vak atau sentra-sentra. Dari desain ruangan tersebut tampak bahwa model pengajaran ini memberikan pelayanan seimbang antara bentuk pengajaran klasikal dengan bentuk pengajaran individual. Ruangan klasikal dalam TK atralctif dapat dipergunakan untuk menjelaskan hal-hal umum, kegiatan bernyanyi dan oleh raga. Di samping itu ruang klasilcal Inga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan peraturan umum dalam permainan atau cara-cara melaksanakan suatu tugas permainan tertentu.

hiru

Setiap guru harus seorang ahli yang menguasai sentra sesuai bidang pengembangan. Setiap guru akan memberikan penjelasan secara umum pada murid-murid yang mengunjungi sentranya sesuai dengan tema. ( Atm berusaha memperhatikan dan mengamati pekerjaan setiap murid, menanyakan kesulitan murid dalam mengerjakan tugas, memberikan lambingan sehingga setiap murid benar-benar menguasai pengetahuan pada sentra tersebut.

Bahan dan Tugas

Italian pengajaran setiap sentra secara umum terdiri dari bahan minimal dnn bahan tambahan. Bahan pengajaran minimal merupakan bahan pelajaran yang harus dikuasai oleh setiap murid yang berisi uraian perkembangan kemampuan minimal sesuai dengan tingkat usianya.

Bahan pengajaran minimal juga merupakan target kemampuan

yang harus dikuasai anak didik.IBahan pengajaran tambahan dapat merupakan pengayaan dari bribluo minimal yang di susun dan disesuaikan dengan kenyataan dan kondltil lingkungan hidup sekitar anak. Melalui pengembangan ini maka nuoll akan lebih dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan senyatanya down penuh rasa tanggung jawab.

Sebagai contoh dapat diberikan sebuah ilustrasi sebagai berikut: Integrasi antar sentra bidang pengembangan:

Sentra bahasa: dramatisasi fun cooking dengan ayah dan ibu

Sentra musik: bernyanyi menanam jagung

Sentra aritmatika: belanja sayur-sayuran

Sentra air: memelihara dan merawat tanaman

d Murid dan Tugasnya

Setiap murid akan memperoleh tugas dan penjelasan secara garis boor dalam pengajaran klasikal. Masing-masing murid dapat memilih sentri yang akan diikuti lebih dahulu. Ia bebas menentukan waktu penyelesainn dan alat-alat yang akan dipergunakannya.

Untuk mengembangkan sosiabilitas, guru memperbolehkan murld mengerjakan tugas tertentu secara bersama-sama. Dengan cara ini mak setiap murid akan memiliki kesempatan bersosialisasi, bekerja sama d tolong menolong satu sama lain. Agar perbedaan setiap murid tid terlalu mencolok maka dapat saja ditetapkan oleh guru bahan maksim dan bahan minimal pada setiap pokok bahasan.

e. Penilaian Kemajuan Murid

Untuk menilai kemajuan murid dipergunakan tiga jenis kartu penilai Ketiga jenis kartu itu adalah kartu kemajuan individu, kartu rekapitul kemajuan kelas dan kartu rekapitulasi laporan perkembangan seti

j

murid.

11, Pengajaran Proyek

lientuk atraktif dari model pendidikan learning by doing dapat terlihat plaksanaan pengajaran proyek. Metode pengajaran proyek dilaksanakan 4pitplui menggunakan lima langkah sebagai berikut.

14 I ungkah Persiapan

linda tahap persiapan, guru hams mempersiapkan tema dan pokok imisalah yang akan dilaksanakan misalnya tentang saluran air. Selain itu guru harus mempersiapkan:

I) materi yang akan disampaikan secara klasikal;

2) bahan pengajaran secara praktis sehingga anak dapat memiliki pemahaman yang agak mendalam berkaitan dengan isi bahan pelajaran;

I) jenis-jenis tugas yang dikerjakan anak secara kelompok atau perorangan;

4) jumlah jam yang akan digunakan;

5) rencana perjalanan sekolah yang akan dilaksanakan;

()) rencana pameran yang akan diselenggarakan oleh anak-anak; serta '/) menanamkan tata tertib selama kegiatan.

Pendahuluan

nalam kegiatan pendahuluan, guru mengadakan percakapan bersama imitk-anak secara klasikal tentang tema atau pokok masalah. Percakapan liti dapat menjajaki kesanggupan anak dalam mengenal bahan pelajaran Nerta tugas yang akan dikerjakannya, membangkitkan perhatian dan Ncinangat anak-anak untuk melihat, menyelidiki, menyimpulkan dan mengkomunikasikan tentang sesuatu yang ditemukannya. Hasil percakapan ini akan mengidentifikasi berbagai pokok proyek dalam Nctiap bidang pengembangan yang akan diselidiki anak.

Perjalanan Sekolah atau Survey

Perjalanan sekolah atau survey dilakukan pada saluran air yang berada di Nekitar TK. Masing-masing kelompok murid sesuai dengan tugasnya

melakukan pengamatan pada berbagai hal yang menjadi pers misalnya bertanya tentang binatang, tanaman, dan benda-benda ap ada di sekitar saluran air.

d. Pengolahan Data Setelah mengadakan kunjungan tiap kelompok secara tertib kemhsil masuk ke kelas dengan membawa berbagai hasil pengamatan, misalnys data atau pengetahuan tentang jenis binatang, tanaman, benda yang diamati dan ditemukan di sekitar saluran air. Semua data yang dikumpulkan dilaporkan kepada guru dan didiskusikan bersama-sama. Kegiatan pengolahan data selanjutnya dilakukan oleh murid baik sem) perorangan maupun kelompok. Pada tahap ini akan tampak kesibuluut para murid dalam mengerjakan berbagai tugasnya, kelas berfungsl sebagai laboratorium. Di sinilah aplikasi dari learning by doing ytu dikemukakan oleh Dewey yang di praktikkan oleh Kilpatrick.

5. Pameran

Sesuai dengan rencana, pameran dirancang dan dilaksanakan dari oleh anak sendiri. Anaklah yang menyusun meja dan kursi sehingga menj satu stand pameran. Guru lebih banyak bertindak sebagai pengawas pembimbing anak-anak dalam mempersiapkan pameran sebaik mungkin.

B. MODEL PEMGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

Pelaksanaan dari model ini diintegrasikan ke dalam tiga bidan$ pengembangan, yaitu:

1. pengembangan moral dan nilai-nilai agama yang meliputi awls, kewarganegaraan dan budi pekerti;

2. pengembangan sosial dan emosi meliputi sosialisasi, kematangan em

dan kemandirian; dan

3. pengembangan kernampuan dasar meliputi perkembangan bahas

kognitif dan fisik dan seni.

pengembangan moral dan nilai-nilai agama serta pengembangan sosial plan emosi termasuk ke dalam kelompok kecakapan hidup umum yang terdiri

I, kccakapan personal;

1, kccakapan berpikir; dan , kccakapan sosial.

Pengembangan kemampuan dasar dapat digolongkan ke dalam salah satu dnri kccakapan hidup khusus yaitu kecakapan akademik.

t . MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

l'engelolaan Kelas Dalam Pembelajaran Kooperatif

Mctode pembelajaran kooperatif tidak hanya menitik beratkan pada kerja hrlompok saja, tetapi lebih pada struktur dan perencanaan yang disusun &tom baik. Penerapan metode ini memerlukan keseriusan dan kesungguhan ilnri para pengajar agar dapat mencapai hasil yang optimal.

0, Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penerapan metode ini rtInlah pengelolaan kelas. Tujuannya adalah untuk membina anak didik mritgembangkan minat dalam bekerja sama dan berinteraksi dengan anak InInnya. Dalam pengelolaan kelas ini, ada tiga hal penting yang hams illpethatikan yaitu pengelompokan, semangat gotong-royong dan penataan numg kelas.

M. pengelompokan

Kerja sama antar anak didik merupakan dasar dari pembelajaran kooperatif dan pembentukan kelompok merupakan suatu kebutuhan yang mutlak. Guru tidak boleh sembarangan membagi-bagi anak ke dalam suatu kelompok karena pembagian kelompok yang tidak sesuai akan memberikan hasil yang tidak optimal.

Sclama ini, guru cendenmg mengelompokkan anak didik berdasarkan homogenitasnya. Pengelompokan biasanya didasarkan pada prestasi hclajar anak didik yang dikenal dengan istilah ability grouping. Ability grouping adalah praktik memasukkan beberapa anak didik dengan

kesepakatan bersama antar anggota kelompok sehingga mereka merasa 'Wing terikat satu sama lain.

Sapaan dan sorak atau yel-yel kelompok juga dapat lebih meningkatkan ocmangat kebersamaan antar anggota kelompok. Sapaan dan sorak kclompok akan memunculkan kreativitas anak didik dengan wenciptakannya. Secara tidak langsung, sapaan dan sorak kelompok dupat membangkitkan semangat kelas yang terlibat dalam proses pembelajaran.

0, Penataan Ruang Belajar

Penataan ruang kelas yang akan menjadi tempat belajar merupakan salah satu faktor penting dalam kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar. Pengaturan ruang belajar di sesuaikan dengan falsafah dan metode pembelajaran yang diterapkan di kelas tersebut. Misalnya, guru yang menerapkan metode ceramah secara klasikal maka penataan ruang belajarnya akan berbentuk klasikal pula dengan posisi anak didik dan posisi berhadapan dengan posisi guru saling berhadapan. Penataan ruang kelas dalam metode pembelajaran kooperatif memungkinkan anak didik dapat melihat guru atau papan tulis dengan jelas, dapat melihat teman-teman sekelasnya serta berada dalam jangkauan teman satu kelompoknya. Penataan ruang belajar, seperti ini harus memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut.

a. 'Ukuran ruang kelas.

b. Jumlah anak didik.

c. Tingkat kedewasaan anak didik.

d. Toleransi guru dan kelas sebelah terhadap kegaduhan dan lalulalangnya anak didik.

e. Pengalaman guru dalam melaksanakan metode pembelajarar kooperatif

f. Pengalaman anak didik dalam melaksanakan metode pembelajarar kooperatif.

kesepakatan bersama antar anggota kelompok sehingga mereka merasa 'Wing terikat satu sama lain.

Sapaan dan sorak atau yel-yel kelompok juga dapat lebih meningkatkan ocmangat kebersamaan antar anggota kelompok. Sapaan dan sorak kclompok akan memunculkan kreativitas anak didik dengan wenciptakannya. Secara tidak langsung, sapaan dan sorak kelompok dupat membangkitkan semangat kelas yang terlibat dalam proses pembelajaran.

0, Penataan Ruang Belajar

Penataan ruang kelas yang akan menjadi tempat belajar merupakan salah satu faktor penting dalam kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar. Pengaturan ruang belajar di sesuaikan dengan falsafah dan metode pembelajaran yang diterapkan di kelas tersebut. Misalnya, guru yang menerapkan metode ceramah secara klasikal maka penataan ruang belajarnya akan berbentuk klasikal pula dengan posisi anak didik dan posisi berhadapan dengan posisi guru saling berhadapan. Penataan ruang kelas dalam metode pembelajaran kooperatif memungkinkan anak didik dapat melihat guru atau papan tulis dengan jelas, dapat melihat teman-teman sekelasnya serta berada dalam jangkauan teman satu kelompoknya. Penataan ruang belajar, seperti ini harus memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut.

g. 'Ukuran ruang kelas.

h. Jumlah anak didik.

i. Tingkat kedewasaan anak didik.

j. Toleransi guru dan kelas sebelah terhadap kegaduhan dan lalulalangnya anak didik.

k. Pengalaman guru dalam melaksanakan metode pembelajarar kooperatif

l. Pengalaman anak didik dalam melaksanakan metode pembelajarar kooperatif.

Prinsip-prinsip Pengembangan Kegiatan

Pengembangan TK

engembangan kegiatan pengembangan TK didasarkan pada prinsipprinsip yang berisi gagasan-gagasan pokok yang akan dijadikan titik Ioliik sekaligus acuan sehingga pengembangan suatu program memiliki arah ynng jelas dan dapat memudahkan pencapaian tujuan pendidikan yang 1111 arapkan.

l'emahaman akan prinsip-prinsip ini sangat penting karena akan menjadi prdoman bagi kita dalam menyusun suatu program baik perencanaan, prInksanaan kegiatan belajar mengajar maupun evaluasi dan pengelolaan krIns.

A. PR1NSIP PENGEMBANGAN

Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses yang Irl us-menerus serta melalui tahap-tahap tertentu yang dapat diobservasi mitok kemudian di ukur yang kemudian disebut sebagai indikator. l'aliumbuhan berhubungan dengan per-tumbuhan ukuran badan dan fungsi$Tht1si sedangkan perkembangan berhubungan dengan sifat-sifat yang idins tcntang gejala psikologis yang nampak. Mengukur perkembangan sulit kn,cnu banyak indikator yang perlu dilihat untuk masing-masing prikembangan yang disebut perkembangan fisik, motorik, sensorik, kognitif, Pitiosi, sosial dan kepribadian. Semua perkembangan itu saling berkaitan,

kembang bersamaan dan satu sama lain saling mempengaruhi.

Keputusan untuk menggunakan suatu model pembelajaran hams didmarkan pada prinsip perkembangan anak yang akan menunjukkan hodlipan anak untuk belajar. Hurlock menyebutkan tiga patokan yang filembantu menentukan kesiapan anak untuk belajar, yaitu:

I itdanya perhatian terhadap sesuatu yang akan dipelajarinya;

2. minatnya berjalan terus dan menjadi semakin kuat dari minat yang lain yang belum berkembang;

3. basil dari kegiatannya harus lebih baik karena belajar.

Dari pemaparan di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwu penggunaan suatu model pembelajaran harus di sesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.

1. Prinsip Bermain Sambil Belajar

Berdasarkan prinsip perkembangan anak dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa anak belajar dengan cara bermain. Oleh sebab itu, prinsip belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar merupakan hal utama dalam kegiatan belajar mengajar di TK.

Para ahli pendidikan anak telah menemukan dalam riset yang dilakukan bertahun-tahun bahwa cara belajar anak yang paling efektif adalah dengan bermain. Dalam bermain, anak mengembangkan otot besar dan halusnyu, meningkatkan penalaran, dan memahami keberadaan di lingkungannya, membentuk daya imajinasi dan dunia sesungguhnya, mengikuti peratutan, tata tertib, dan disiplin. Oleh karena itu, dalam menyusun suatu metocle pembelajaran, guru TK harus memperhatikan prinsip bermain

2. Prinsip Pelaksanaan Pengajaran

Berdasarkan prinsip perkembangan dan prinsip bermain sambil beta maka terdapat hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam pelaksanaa pengajaran di TK. Hal-hal tersebut adalah:

a. TK merupakan salah satu bentuk awal pendidikan sekolah yang dikena oleh anak didik sehingga TK perlu menciptakan situasi pendidikan yang memberikan rasa aman dan menyenangkan bagi anak didik.

b. Setiap anak didik adalah unik dalam arti berbeda keadaan jasmanI rohani, dan tingkat perkembangannya. Oleh sebab itu, selain kegiattu klasikal guru sebaiknya memberikan kegiatan perseorangan kepada didik sesuai dengan minat dan tahap perkembangan anak.c. 114 Perkembangan adalah hasil proses kematangan dan proses belaja Pengalaman dan pelatihan baru akan mempunyai dampak atau pengaru jika dasar-dasar kemampuan yang diperlukan telah mencap; kematangan.

d. tl, Sifat kegiatan belajar di TK adalah pembentukan perilaku melalt pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari-hari, seperti menjaE kebersihan dan lain-lain.

e. Sifat kegiatan belajar di TK juga merupakan pengembangan berbag, kemampuan dasar anak didik yang dapat dikembangkan denga pengetahuan terhadap dunia sekitar anak.

f. I3ermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangka kemampuan anak didik. Sebelum bersekolah, bermain merupakan cat alamiah anak untuk menemukan lingkungan, orang lain, dan dirin) sendiri. Pada prinsipnya bermain mengandung rasa senang dan lebi rnementingkan proses dari pada hasil akhir. Perkembangan bermai sebagai cara pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangz umur dan kemampuan anak didik, yaitu berangsur-angsur dikembanglcz dari bermain sambil belajar (unsur bermain lebih besar) menjadi belaj, scraya bermain (unsur belajar lebih banyak). Dengan demikian am didik tidak akan canggung lagi menghadapi cara pembelajaran ditingka tingkat berikutnya. Oleh karena itu, dalam memberikan kegiatan belaj kepada anak didik harus memperhatikan kematangan atau taht perkembangan anak didik, alat bermain atau alat bantu, metode digunakan, serta waktu, tempat, dan teman bermainnya.

g. -.:--- LATI H A N

h. Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atat kerjakanlah latihan berikut!

i. I) Sebutkan tiga patokan yang membantu menentukan kesiapan anak unt belajar menurut Hurlock!

j. Sebutkan manfaat bermain bagi perkembangan anak didik!