kegunaan dan klasifikasi batuan dolomit

9
KEGUNAAN DAN SPESIFIKASI BATUAN DOLOMIT A. KEGUNAAN BATUAN DOLOMIT Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan batugamping dan magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan penggunaan batugamping atau magnesit untuk suatu industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat di alam. Dolomite banyak dimanfaatkan baik dalam pertanian, bahan bangunan ataupun dalam industry. Gambar 1 Batuan Dolomit Dari sekian banyak pemanfaatannya, pemanfaatan dolomite dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni: 1. Pemanfaatan dolomite secara langsung Pemanfaatan dolomite secara langsung digunakan untuk pertanian, semen klinker, mortar, klinker dolomite, penyemenan atau dempul untuk rekahan-rekahan, sedangkan

Upload: andhikaakib

Post on 30-Jun-2015

3.314 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEGUNAAN DAN KLASIFIKASI BATUAN DOLOMIT

KEGUNAAN DAN SPESIFIKASI BATUAN DOLOMIT

A. KEGUNAAN BATUAN DOLOMIT

Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan batugamping

dan magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan

penggunaan batugamping atau magnesit untuk suatu industri tertentu. Akan tetapi,

biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat di alam. Dolomite banyak

dimanfaatkan baik dalam pertanian, bahan bangunan ataupun dalam industry.

Gambar 1

Batuan Dolomit

Dari sekian banyak pemanfaatannya, pemanfaatan dolomite dapat

dikelompokkan menjadi 3 yakni:

1. Pemanfaatan dolomite secara langsung

Pemanfaatan dolomite secara langsung digunakan untuk pertanian, semen

klinker, mortar, klinker dolomite, penyemenan atau dempul untuk rekahan-

rekahan, sedangkan di Kuwait saat ini dolomite telah digunakan sebagai material

untuk jalan.

a. Pertanian

Dalam sektor pertanian dolomite dipermanfaatkan untuk menaikkan pH

tanah masam sehingga unsur-unsur N, P, K akan menjadi semakin baik dan

sebagai sumber magnesium. Perubahan sifat tanah ini dapat menyebabkan

beberapa unsure hara mikro dan makro, terutama P, K, Cu, dan Zn menjadi

Page 2: KEGUNAAN DAN KLASIFIKASI BATUAN DOLOMIT

tidak tersedia atau penyerapannya oleh akar akan terganggu. Pada tanah-

tanah masam unsur yang banyak terkandung adalah unsur Mg dan Fe serta

kekurangan unsur Mg, yang mengakibatkan tanaman tidak dapat

mengasimilasi CO2.

b. Semen Klinker Mortar

Penambahan dolomite sampai 40% terhadap semen mempercepat hidrasi

semen (Soroka and Setter,1997). Butiran halus dolomite berkisar 1.150

hingga 10.300 cm2 /g. umtuk membuat semen Portland, material halus

dolomite ini ditambahkan dengan ratio 1:2,75 ke mortar, yang secara

alamiah membentuk pasir silisius dan yaitu dolomit yang perbandingan

harganya saat ini 1:6.

c. Klinker Dolomit

Untuk pembuatan klinker dolomite (Mamykin dan Ivanove 1971) memerikan

bahwa spesifikasi dolomite yang digunakan adalah :

CaO 32,51 %

MgO 20,59 %

SiO2 Sedikit

Fe2O3 0,13 %

Al2O3 0,05 %

TiO2 0,04 %

Dolomit dipanaskan dan ditambahkan kalsium florida pada temperature

1500 oC memperlambat hidrasi dan mempercepat kristalisasi MgO.

d. Dempul Rekahan

Selain batu gamping, dolomite atau campuran keduanya dapat juga

dimanfaatkan untuk dibuat sebagai penyemen rekahan-rekahan pda kayu.

2. Pemanfaatan dolomite yang telah dikalsinasi

Untuk dolomit yang sudah dikalsinasi dapat digunakan untuk :

Page 3: KEGUNAAN DAN KLASIFIKASI BATUAN DOLOMIT

a. Semen Magnesium Oksiklorida : digunakan dalam industri komponen

kendaraan mobil.

b. Semen Magnesium Oksisulfat : semen ini banyak digunakan untuk

mempercepat pembuatan jalan raya, pavement dan berbagai konstruksi

serta untuk mengisi rekahan-rekahan.

c. Busa Magnesium Anorganik : untuk bahan pintu, pelapis, dinding tahan api,

bata penyekat dan pencegahan keling baja dari korosi.

d. Bata Silika.

3. Pemanfaatan kimia dolomite

Magnesium Oksida (MgO), digunakan untuk :

a. Industri gelas dan kaca lembaran : sebagai bahan pencampur.

b. Industri keramik dan porselen.

c. Industri refraktori (bahan tahan api) : merupakan salah satu bahan

pembentuk barang tahan api basa. Dolomit dipakai sebagai refraktory karena

mempunyai sifat fisik : warna putih, merah muda, kuning, kekerasan = 3,5 –

4,0, berat jenis = 2,8 – 2,9. Pembuatan refractory diawali dengan penstabilan

dolomit, dilakukan peremukan, dicampur dengan air (12%), dextrin (5%)

dicetak, diangin-anginkan kemudian dipanaskan 1350-1450oC.

d. Industri peleburan dan pemurnian logam : MgO dipakai sebagai bahan imbuh

(influx) pada tanur tinggi yang berfungsi untuk menurunkan titik lebur dan

mengikat unsur2 ikutan/ kotoran yang berupa silika, alumina menjadi slag.

Dolomit dipakai karena punya sifat sarang tetapi keras, lunak dan hancur

sebelum mencapai titik lebur logamnya.

e. Industri bahan penggosok : dikenal dengan nama Viena Lime, merupakan

bahan penggosok pada beberapa macam logam dan mutiara.

Magnesium Hydroksida (MgOH) :

Page 4: KEGUNAAN DAN KLASIFIKASI BATUAN DOLOMIT

a. Digunakan sebagai filler pada industri plastik, berfungsi untuk

memperlambat pengaruh panas atau api.

Proses pembuatan magnesia dolomite melalui 3 tahapan yaitu Proses

kalsinasi dolomit, proses ini untuk mendapatkan MgO dan CaO dengan kadar

maksimal. Pada proses ini dolomite di panaskan dengan suhu 900 oC selama 3 jam

dengan ukuran 3-5 cm. Reaksi yang terjadi adalah :

CaCO.MgCO3-→ CaO + MgO + 2CO2 + Kkal

Proses ekstraksi magnesium hidroksida Mg(OH)2. Ekstraksi magsiun

hidroksida dilakukan dalam media air laut. MgO dalam dolomit yang terkalsinasi

dipisahkan dengan CaO kemudian diberi air sehingga terbentuk magnesium

hidroksida.

CaO + MgO + H2O → Ca (OH)2 + Mg(OH)2 + Kkal

Reaksi ini spontan dan menghasilkan panas dan disebut proses slacking.

Selanjutnya adalah proses pencucian, dan diteruskan kalsinasi terhadap magnesium

hidroksida.

Mg(OH)2 → MgO + H2O

4. Penggunaan Dolomit Lainnya

a. Industri alkali Pengikat senyawa sulfur dari bahan-bahan yang banyak

mengandung sulfur.

b. Sebagai pembersih air : untuk mengikat SiO2 dalam air.

c. Sebagai bahan pengisi (filler) pada industri ban, cat, kertas, plywood.

d. Sebagai bahan baku obat-obatan dan kosmetik.

e. Pengatus viscositas dan glasir keramik

f. Ornament bangunan

g. Sebagai campuran makanan ternak (Uulgrs, 2010).

Page 5: KEGUNAAN DAN KLASIFIKASI BATUAN DOLOMIT

B. SPESIFIKASI BATUAN DOLOMIT

1. Semen

Spesifikasi batuan dolomite yang digunakan untuk pembuatan semen adalah :

2. Pertanian

Menetralisir PH tanah, memperbaiki struktur tanah dan sangat ideal untuk

tanah gambut.

Zat Persentase Zat

MgO 18 - 22 %

CaO 30,9 %

Al2O3 + Fe2O3 0,67 %

Kadar air 1,26 %

Silika sebagai SiO2 0,62 %

3. Kaca

a. Kaca Berwarna

Bahan Persentase Bahan

SiO2 0,15 %

Fe2O3 0,03 %

Al2O3 0,05 %

MgO 20,80 %

Page 6: KEGUNAAN DAN KLASIFIKASI BATUAN DOLOMIT

CaO 31,80 %

b. Kaca Tak Berwarna

Bahan Persentase Bahan

Kadar air bebas Maks. 5,00 %

MgO Min. 19,00 %

CaO Min. 33,00 %

Fe2O3 Maks. 0,05 %

4. Industri Keramik dan Porselen

MgO : min. 17,5 % (dari dolomit)

CaO : min. 27,5 %

Fe2O3 : maks. 0,5 %

5. Industri bata tahan api

MgO : min 19 %

SiO2 : maks. 2 %

R2O3(Al2O3 + Fe2O3 + Mn3O4) : maks. 2 %

6. Industri Peleburan dan Pemurnian Logam

Penyebaran panas pada tanur metalurgi harus baik, maka dolomit yang akan

digunakan harus mempunyai spesifikasi :

a. Sarang keras

b. Lunak dan hancur sebelum tercapai titik lebur logamnya

c. MgO antara 17-19 %

d. SiO2 maks. 6 %

e. Al2O3 + Fe2O3 + MgO maks. 5 %

7. Industri bahan penggosok

Page 7: KEGUNAAN DAN KLASIFIKASI BATUAN DOLOMIT

Sebagai bahan penggosok (abbrasive) dolomit yang digunakan adalah dolomit

kandungan 43 % MgCO3. Dolomit dikalsinasikan menjadi MgO, CaO, dan tidak

mengandung air, dikenal dengan nama Vienna Lime, merupakan bahan

penggosok pada beberapa macam logam dan mutiara. Bahan ini terutama

dipakai sebagai bahan pengosok dan pembersih barang atau logam yang

dipernekel, sehingga unsur nikel lebih melekat.