kehamilan resiko tinggi

14
 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah  proses yang dilalui dengan kegembiraan dan suka cita. Tetapi 5-10% dari kehamilan termasuk kehamilan dengan resiko tinggi. Wanita dengan kehamilan resiko tinggi harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan kesehatannya dalam menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi ini. Kematian ibu, kematian yang berhubungan dengan kehamilan, merupakan kejadian yang jarang bila dibandingkan dengan kematian bayi. Angka yang rendah ini disebabkan oleh sifat kematian ibu yang tersembunyi. Sekitar 99% kematian ibu didunia berasal dari negara berkembang, sering terjadi dirumah dan tidak pernah tercatat dalam sistem pelayanan kesehatan. WHO memperkirakan setiap tahunnya 500.000 ibu meninggal sebagai akibat langsung dari kehamilan. Sebagian kematian itu sebenarnya dapat dicegah. Lima penyebab kematian ibu saat ini adalah perdarahan, sepsis, hipertensi dalam kehamilan,  partus lama, dan a bortus terinfeksi. Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk kehamilan dengan resiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan mendapatkan bayi yang sehat. Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan untuk memperbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi. Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan  penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan  bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian. Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk 

Upload: rizki-irwansyah

Post on 07-Jul-2015

1.664 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 1/14

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah

  proses yang dilalui dengan kegembiraan dan suka cita. Tetapi 5-10% dari

kehamilan termasuk kehamilan dengan resiko tinggi. Wanita dengan kehamilan

resiko tinggi harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan

kesehatannya dalam menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi ini.

Kematian ibu, kematian yang berhubungan dengan kehamilan,

merupakan kejadian yang jarang bila dibandingkan dengan kematian bayi. Angka

yang rendah ini disebabkan oleh sifat kematian ibu yang tersembunyi. Sekitar 

99% kematian ibu didunia berasal dari negara berkembang, sering terjadi dirumah

dan tidak pernah tercatat dalam sistem pelayanan kesehatan. WHO

memperkirakan setiap tahunnya 500.000 ibu meninggal sebagai akibat langsung

dari kehamilan. Sebagian kematian itu sebenarnya dapat dicegah. Lima penyebabkematian ibu saat ini adalah perdarahan, sepsis, hipertensi dalam kehamilan,

 partus lama, dan abortus terinfeksi.

Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk 

kehamilan dengan resiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan

mendapatkan bayi yang sehat. Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi

dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan

tindakan untuk memperbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini

sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi.

Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan

  penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan

 bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan

masalah kemudian. Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk 

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 2/14

 

melakukan ANC atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat

untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat

 permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin.

1.2. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pasien

yang datang berobat ke poli ibu hamil RSUP Haji Adam Malik Medan dan

sebagai syarat untuk mengikuti kegiatan P3D bagian Obstetri dan Ginekologi

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 3/14

 

 

BAB II

ISI

2.1. Definisi

Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai

resiko atau bahaya dan komplikasi yang lebih besar pada

kehamilan/persalinannnya baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang

dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas dibandingkan

dengan ibu hamil dengan kehamilan/persalinan normal.

2.2. Faktor Resiko

Secara garis besar, kelangsungan suatu kehamilan sangat bergantung pada keadaan dan kesehatan ibu, plasenta dan keadaan janin. Jika ibu sehat dan

didalam darahnya terdapat zat-zat makanan dan bahan-bahan organis dalam

 jumlah yang cukup, maka pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan

akan berjalan baik. Dalam kehamilan, plasenta akan befungsi sebagai alat

respiratorik, metabolik, nutrisi, endokrin, penyimpanan, transportasi dan

  pengeluaran dari tubuh ibu ke tubuh janin atau sebaliknya. Jika salah satu atau

  beberapa fungsi di atas terganggu, maka pertumbuhan janin akan terganggu.

Demikian juga bila ditemukan kelainan pertumbuhan janin baik berupa kelainan

  bawaan ataupun kelainan karena pengaruh lingkungan, maka pertumbuhan dan

 perkembangan janin dalam kandungan dapat mengalami gangguan.

Sebelum hamil, seorang wanita bisa memiliki suatu keadaan yang

menyebabkan meningkatnya resiko selama kehamilan. Selain itu, jika seorang

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 4/14

 

wanita mengalami masalah pada kehamilan yang lalu, maka resikonya untuk 

mengalami hal yang sama pada kehamilan yang akan datang adalah lebih besar.

Untuk menentukan suatu kehamilan resiko tinggi, dilakukan penilaian terhadap

wanita hamil untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan yang menyebabkan

dia ataupun janinnya lebih rentan terhadap penyakit atau kematian yakni:

1. Umur ibu

Usia wanita mempengaruhi resiko kehamilan. Anak perempuan berusia 15 tahun

atau kurang lebih rentan terhadap terjadinya pre-eklamsi (suatu keadaan yang

ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih dan penimbunan

cairan selama kehamilan) dan eklamsi (kejang akibat pre-eklamsi). Mereka juga

lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat badan rendah.Pada umur ini belum

cukup dicapai kematangan fisik, mental dan fungsi dari calon ibu. Wanita yang

 berusia 35 tahun atau lebih, lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi, diabetes

atau fibroid di dalam rahim serta lebih rentan terhadap gangguan persalinan.

Diatas usia 35 tahun, resiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom (misalnya

sindroma Down) semakin meningkat. Pada wanita hamil yang berusia diatas 35

tahun bisa dilakukan pemeriksaan cairan ketuban (amniosentesis) untuk menilai

kromosom janin.

2. Jarak antara kehamilan

Jarak kehamilan yang terlalu dekat yakni kurang dari dua tahun dapat

meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas ibu-bayi. Jarak persalinan

sebaiknya 2-3 tahun.

3. Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi

Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah merupakan hambatan bagi

upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Tingkat pendidikan dan status

ekonomi hampir selalu sejalan dengan pengetahuan ibu tentang kehamilan.

Pengetahuan ibu yang rendah menyebabkan seorang ibu sering tidak sadar akan

keadaan dan juga tanda-tanda bahaya yang timbul selama kehamilannya. Pada

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 5/14

 

kelompok ini sering ditemui ibu hamil yang kekurangan zat gizi. Hal ini juga

 berpengaruh terhadap persiapan hidup bagi anak yang akan dilahirkan kelak.

4. Status perkawinan

Mencakup kasus dengan perkawinan luar nikah, atau POW (  Pregnacy Out of 

Wedlock ), perceraian, kasus perkawinan dari istri simpanan dan sebagainya. Pada

kasus-kasus ini perlu diajukan pertanyaan-pertanyaan yang terarah untuk 

mendapat petunjuk tentang usaha-usaha yang telah dilakukan untuk kehamilannya

tersebut. Jenis kasus seperti ini perlu kerjasama dengan bagian psikiatri, terlebih

 bila sudah ada pernyataan penolakan terhadap kehamilan tersebut

5. Primigravida.

Pada primigravida kekakuan jaringan dan organ-organ dalam panggul akan

  banyak menentukan kelancaran proses kehamilannya dan persalinan. Harus

dilakukan penilaian yang cermat akan keseimbangan ukuran panggul dan kepala

 janin. Penilaian perlu dikerjakan oleh dokter pada minggu ke 34 usia kehamilan.

6. Grandemultipara.

Pada keadaan ini sering kali ditemukan perdarahan sesudah persalinan akibat dari

kemunduran kemampuan kontraksi uterus. Kontraksi uterus diperlukan untuk 

menghentikan perdarahan sesudah persalinan. Sering pula ditemukan inersia uteri

(tidak cukupnya tenaga/HIS untuk mengeluarkan janin). Penyulit lainnya yang

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 6/14

 

 juga sering ditemukan yaitu kecenderungan untuk terjadinya kelainan letak janin,

kelainan plasenta, serta kelainanan pada perlekatan plasenta pada dinding uterus.

7. Riwayat obstetri

a. Jejas atau bekas luka dalam pada alat-alat kandungan, ataupun jalan lahir yang

ditimbulkan oleh persalinan terdahulu akan memberikan akibat buruk pada pada

kehamilan sekarang.

  b. Pernah mengalami abortus (sengaja atau tidak, dengan atau tanpa tindakan

kerokan/kuretase), terlebih lagi bila mengalami abortus ulangan, makin besar 

kemungkinan terjadi pada kehamilan berikut dan kemungkinan perdarahan.

c. Pernah mengalami gangguan organik daerah panggul seperti adanya

 peradangan, tumor ataupun kista.

d. Pernah mengalami penyulit kehamilan seperti hiperemesis gravidarum,

kematian janin, preeklampsia-eklampsia, hidramnion, kelainan letak janin,

kelainan janin bawaan, janin kembar (gemelli) .

e. Pernah mengalami penyakit seperti gangguan endokrin (diabetes melitus,

hyperthyroid), penyakit jantung, penyakit paru (asthma, TBC), penyakit ginjal,

 penyakit hati, sendi dan penyakit kelamin seperti siphilis serta infeksi lainnya baik 

oleh virus, bakteri maupun parasit.

f. Pernah mengalami persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi forcep ataupun

vakum, seksio sesar, pengeluaran plasenta dengan tangan (manual plasenta).

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 7/14

 

 

Tanda-tanda dan gejala lain yang mendapat perhatian khusus dan diperlakukan

sebagai KRT antara lain :

a.  Tinggi badan kurang dari 145(150) cm.

 b.  Kurang gizi atau BB kurang dari 40 kg.

c.  Kelainan tulang belakang dan panggul, termasuk untuk diperhatikan

khusus adanya asimetri tungkai.

d.  Gangguan penglihatan atau keluhan subyektif lain.

e.  Ketidak sesuaian antara besar dan umur kehamilan

f.  Pada keadaan molahidatidosa, hamil ganda, hidramnion.

g.  Ketidak sesuaian besar panggul dan janin (CPD).

h.  Ketidakserasian golongan darah (rhesus) suami dan istri.i.  Riwayat penggunaan obat-obatan dalam kehamilan. Bahkan perlu diusut

  jenis obat, jumlah serta lamanya pemakaian , oleh karena dewasa ini

 banyak ditemukan jenis obat-obatan yang berpengaruh buruk bagi ibu dan

anak dalam kehamilan.

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 8/14

 

Faktor lain yang tidak kalah penting yang mempengaruhi kehamilan

adalah lingkungan dimana ibu hamil bertempat. Tempat tinggal secara tidak 

langsung juga berperan dalam timbulnya penyulit pada kehamilan. Tempat

tinggal yang pengap, kurang udara segar, lingkungan yang kotor merupakan

faktor penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil dan janin.

2.3. Manajemen Kehamilan Resiko Tinggi

Pada ibu hamil pemeriksaan antenatal memegang peranan penting

dalam perjalanan kehamilan dan persalinan. Penelitian pada ibu hamil di Jawa

Tengah pada tahun 1989 ± 1990 menemukan bahwa ibu hamil dan bersalin yang

tidak memeriksakan kehamilannya pada tenaga medis akan mengalami resiko

kematian 3-7 kali dibandingkan dengan ibu yang memeriksakan kehamilannya.

Menurut Hanafiah pada penelitiannya di RS. Dr. Pirngadi Medan, ditemukan

kematian maternal pada 93,9% kelompok tidak terdaftar. Sedangkan Tobing pada

tahun 1984-1989 menemukan kematian maternal pada 67,9% kelompok tidak 

terdaftar.

Yang dimaksud dengan kelompok tidak terdaftar adalah kelompok 

ibu hamil yang memeriksakan dirinya kurang dari 4 kali selama kehamilannya.

Akibat kurangnya pemeriksaan antenatal yang dilakukan oleh tenaga medis

terlatih (bidan, dokter dan dokter ahli ) banyak kasus dengan penyulit kehamilan

tidak terdeteksi.

Hal ini tentu saja akan menyebabkan terjadinya komplikasi yang

lebih besar dalam perjalanan kehamilan dan persalinannya sehingga pada

akhirnya akan mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang lebih besar pada ibu

dan janin. Disamping itu karena pelayanan obstetri di lini terdepan masih sangat

terbatas cakupannya dan belum mampu menanggulangi kasus gawat darurat,

ditambah dengan transportasi yang masih sulit dan tidak mampu membayar 

  pelayanan yang baik, banyak kasus rujukan yang diterima di Rumah Sakit

sudah sangat terlambat dan gawat sehingga sulit ditolong.

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 9/14

 

Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk 

kehamilan dengan resiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan

mendapatkan bayi yang sehat. Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi

dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan

tindakan perbaikan, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat

diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi.

Semakin dini masalah dideteksi, semakin baik penanganan yang dapat

diberikan bagi kesehatan ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan bahwa

  pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan

masalah kemudian. Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk 

melakukan ANC atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat

untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat

  permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin. Juga

hiduplah dengan cara yang sehat (hindari rokok, alcohol, dll),serta makan

makanan yang bergizi sesuai kebutuhan anda selama kehamilan.

2.4. Upaya Pencegahan

Usaha untuk pencegahan penyakit kehamilan dan persalinan

tergantung pada berbagai faktor dan tidak semata-mata tergantung dari sudut

medis atau kesehatan saja. Faktor sosial ekonomi juga sangat berpengaruh.

Karena pada umumnya seseorang dengan keadaan sosial ekonomi rendah seperti

diuraikan di atas, tidak akan terlepas dari kemiskinan, dan ketidaktahuan sehingga

mempunyai kecenderungan untuk menikah pada usia muda dan tidak 

 berpartisipasi dalam keluarga berencana.

Disamping itu keadaan sosial ekonomi yang rendah juga akan

megakibatkan gizi ibu dan perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan yang jelek.

Transportasi yang baik disertai dengan ketersediaannya pusat-pusat pelayanan

yang bermutu akan dapat melayani ibu hamil untuk mendapatkan asuhan anenatal

yang baik, cakupannya luas, dan jumlah pemeriksaan yang cukup.

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 10/14

 

Di negara maju setiap wanita hamil memeriksakan diri sekitar 15 kali

selama kehamilannya. Sedangkan di Indonesia pada kehamilan resiko rendah

dianggap cukup bila memeriksakan diri 4-5 kali. Jadi secara garis besar dapat

disimpulkan bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyulit pada

kehamilan dan persalinan adalah:

1.  Asuhan antenatal yang baik dan bermutu bagi setiap wanita hamil.

2.  Peningkatan pelayanan, jaringan pelayanan dan sistem rujukan kesehatan.

3.  Peningkatan pelayanan gawat darurat sampai ke lini terdepan.

4.  Peningkatan status wanita baik dalam pendidikan, gizi, masalah kesehatan

wanita dan reproduksi dan peningkatan status sosial ekonominya.

5.  Menurunkan tingkat fertilitas yang tinggi melalui program keluarga

 berencana.

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 11/14

 

BAB III

KESIMPULAN

Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil yang

mempunyai resiko atau bahaya dan komplikasi yang lebih besar pada

kehamilan/persalinannnya baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang

dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas dibandingkan

dengan ibu hamil dengan kehamilan/persalinan normal. Untuk menentukan suatu

kehamilan resiko tinggi, dilakukan penilaian terhadap wanita hamil untuk 

menentukan apakah dia memiliki keadaan yang menyebabkan dia ataupun

 janinnya lebih rentan terhadap penyakit atau kematian yakni:

1.  Umur ibu

2.  Jarak antara kehamilan

3.  Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi

4.  Status perkawinan

5.   primigravida

6.  Grandemultipara

7.  Riwayat obstetri, meliputi:

a.  Bekas luka dalam pada alat-alat kandungan

 b.  Pernah mengalami abortus

c.  Gangguan organik daerah panggul seperti adanya peradangan, tumor 

ataupun kista

d.  Penyulit kehamilan seperti hiperemesis gravidarum, kematian janin,

  preeklampsia-eklampsia, hidramnion, kelainan letak janin, kelainan

 janin bawaan, janin kembar (gemelli)

e.  Penyakit seperti gangguan endokrin (diabetes melitus, hyperthyroid),

  penyakit jantung, penyakit paru (asthma, TBC), penyakit ginjal,

 penyakit hati, sendi dan penyakit kelamin seperti siphilis serta infeksi

lainnya baik oleh virus, bakteri maupun parasit

f.  Persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi forcep ataupun vakum,

seksio sesar, pengeluaran plasenta dengan tangan (manual plasenta).

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 12/14

 

8.  Tanda-tanda dan gejala lain meliputi:

a.  Tinggi badan kurang dari 145(150) cm.

 b.  Kurang gizi atau BB kurang dari 40 kg.

c.  Kelainan tulang belakang dan panggul, termasuk untuk diperhatikan

khusus adanya asimetri tungkai.

d.  Gangguan penglihatan atau keluhan subyektif lain.

e.  Ketidak sesuaian antara besar dan umur kehamilan

f.  Pada keadaan molahidatidosa, hamil ganda, hidramnion.

g.  Ketidak sesuaian besar panggul dan janin (CPD).

h.  Ketidakserasian golongan darah (rhesus) suami dan istri

i.  Riwayat penggunaan obat-obatan dalam kehamilan.

Faktor lain yang tidak kalah penting yang mempengaruhi kehamilan

adalah lingkungan dimana ibu hamil bertempat. Tempat tinggal secara tidak 

langsung juga berperan dalam timbulnya penyulit pada kehamilan. Tempat

tinggal yang pengap, kurang udara segar, lingkungan yang kotor merupakan

faktor penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil dan janin.

Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk 

kehamilan dengan resiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan

mendapatkan bayi yang sehat. Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi

dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan

tindakan perbaikan, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat

diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi.

Semakin dini masalah dideteksi, semakin baik penanganan yang dapat

diberikan bagi kesehatan ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan bahwa

  pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan

masalah kemudian. Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk 

melakukan ANC atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat

untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat

  permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin. Juga

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 13/14

 

hiduplah dengan cara yang sehat (hindari rokok, alcohol, dll),serta makan

makanan yang bergizi sesuai kebutuhan anda selama kehamilan. Usaha yang

dapat dilakukan untuk pencegahan penyulit pada kehamilan dan persalinan

adalah:

a.  Asuhan antenatal yang baik dan bermutu bagi setiap wanita hamil.

 b.  Peningkatan pelayanan, jaringan pelayanan dan sistem rujukan kesehatan.

c.  Peningkatan pelayanan gawat darurat sampai ke lini terdepan.

d.  Peningkatan status wanita baik dalam pendidikan, gizi, masalah kesehatan

wanita dan reproduksi dan peningkatan status sosial ekonominya.

e.  Menurunkan tingkat fertilitas yang tinggi melalui program keluarga

 berencana.

5/8/2018 KEHAMILAN RESIKO TINGGI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kehamilan-resiko-tinggi-559bf4c81f8ce 14/14

 

DAFTAR PUSTAKA

1. 

Tim Pengajar Obstetri dan Ginekologi UNPAD. Kehamilan dan persalinandengan risiko. Dalam: Obstetri patologi. Bandung: Elstar Offset, 1984;

260-2

2.  Wiknjosastro H. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo, 1999

3.  Ibu hamil risiko tinggi. Available from:

http:///www.hanyawanita.com/mother_child/pregnancy. Last updated, 2010