kekayaan potensi mangrove - mangroveindonesia.com fileuniversitas indonesia . ii ... buku tanpa izin...

125

Upload: dangngoc

Post on 07-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan
Page 2: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

i

KEKAYAAN POTENSI MANGROVE

SEGARA ANAKAN, CILACAP: Dengan Latar Belakang Masyarakat Kampung Laut

yang Gigih Berjuang

Penulis:

Prihandoko Sanjatmiko,

Wahyono,

Puji Rahmawati,

M. Romi Bahtiar

Departemen Antropologi,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Indonesia

Page 3: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

ii

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2

1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku,

Ketentuan Pidana Pasal 72

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 4: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

iii

KEKAYAAN POTENSI MANGROVE

SEGARA ANAKAN, CILACAP: Dengan Latar Belakang Masyarakat Kampung Laut yang Gigih Berjuang

Page 5: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

iv

Kekayaan Potensi Mangrove Segara Anakan, Cilacap Dengan Latar Belakang Masyarakat Kampung Laut yang Gigih Berjuang

Penulis : Prihandoko Sanjatmiko, Wahyono, Puji Rahmawati, M.

Romi Bahtiar

ISBN : 978-602-73846-8-2

Editor : Prihandoko Sanjatmiko

Penyunting : Wahyu Nur Hidayat

Desain Sampul dan Tata Letak : WND

Penerbit:

Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Indonesia

Redaksi:

Gedung B Lantai 1 FISIP-UI, Depok 16424

Telp. +6221 7870328

Fax. +6221 78881032

Email: [email protected]

Distributor Tunggal:

Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Indonesia

Gedung B Lantai 1 FISIP-UI, Depok 16424

Telp. +6221 7870328

Fax. +6221 78881032

Email: [email protected]

Cetakan pertama: Juli 2017

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

Dilarang mengutip , memperbanyak sebagian atau seluruh isi

buku tanpa izin tertulis dari penerbit

Page 6: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

v

KATA PENGANTAR

Buku ini merupakan tulisan etnografi yang didukung data-data visual tentang

Komunitas Kampung Laut di Cilacap, Jawa Tengah yang memiliki kegigihan

dalam hidup dengan latar belakang keragaman potensi mangrove di kawasan

Segara Anakan. Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan beberapa

pihak sesuai dengan bidang dan kompetensi masing-masing, dengan beberapa

teknik utama seperti pengamatan, studi literatur, dan wawancara mendalam.

Pihak-pihak utama yang terlibat dalam proses pengumpulan data, penulisan,

hingga penerbitan buku ini adalah: Kelompok Tani Mangrove Krida Wana

Lestari, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Indonesia, dan

Pertamina Revenery Unit (RU) IV Cilacap.

Kelompok Tani Mangrove Krida Wana Lestari sebagai stakeholder utama

berkontribusi dalam memberikan pengetahuan yang mereka miliki tentang latar

belakang kondisi masyarakat Kampung Laut dan proses identifikasi keragaman

potensi mangrove yang tumbuh subur secara endemik di kawasan Segara

Anakan. Proses identifikasi mangrove ini meliputi pengambilan foto, penamaan

lokal, deskripsi tanaman, sekaligus manfaat dari tanaman mangrove tersebut.

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Indonesia

memberikan kontribusi dalam bentuk penulisan ulang data lapangan yang

terkumpul, menyusunnya secara sistematis sebagai data kajian antropologi

visual sekaligus menjadi fasilitas untuk penguatan program kelembagaan, serta

promosi wisata mangrove kawasan Segara Anakan.

Pertamina RU IV Cilacap membeirkan kontribusi dalam bentuk program

Konservasi Mangrove Terintegrasi melalui penanaman mangrove, pembangunan

fisik sarana prasarana di sana, serta program-program pemberdayaan

masyarakat Kampung Laut, Cilacap.

Buku ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berisi gambaran tentang

keindahan kawasan Segara Anakan, Cilacap beserta kekayaan sumber daya alam

yang menopang kehidupan komunitas Kampung Laut. Sumber daya yang

bergeser dari perikanan ke pertanian dan perkebunan akibat proses sedimentasi

menandai hiruk-pikuk kegiatan warga masyarakat dalam mencari penghidupan

mereka. Selintas terlihat bahwa daya dukung (carrying capacity) alam kawasan

Segara Anakan masih sanggup untuk menopang aktifitas penduduknya. Hal ini

diimbangi dengan kreatifitas dan kegigihan mental mereka.

Bagian kedua berisi tentang deskripsi etnografi komunitas Kampung Laut

yang tinggal di dalam kawasan Segara Anakan. Dimulai dengan sejarah

komunitasnya hingga kondisi masa kini tentang orang-orang di Kampung Laut.

Page 7: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

vi

Terdapat juga penjelasan mengenai tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Sang

Penguasa Alam serta bentuk-bentuk kolaborasi pihak-pihak dalam membangun

komunitas Kampung Laut. Menarik untuk disimak pada bagian ini bahwa

terdapat kontribusi dunia usaha yang memiliki kepentingan terhadap

pembangunan masyarakat di Kampung Laut. Pertamina RU IV Cilacap

melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai bagian

integral yang tidak terpisahkan dari komunitas Kampung Laut.

Bagian ketiga berisi tentang gambaran kekayaan jenis-jenis mangrove

yang tumbuh dalam habitat Segara Anakan. Kelompok Tani Mangrove Krida

Wana Lestari telah berhasil melakukan identifikasi tidak kurang dari 30 jenis

mangrove yang tumbuh di kawasan Segara Anakan. Identifikasi jenis-jenis

mangrove ini diperkaya dengan data-data berbentuk visual (foto) yang juga

dilengkapi dengan koordinat letak, nama lokal, deskripsi umum, dan manfaat

tanaman yang selama ini digunakan oleh masyarakat setempat.

Temuan hasil identifikasi keragaman mangrove oleh Kelompok Tani

Mangrove Krida Wana Lestari meripakan hak intelektual yang dimiliki oleh

sebuah organisasi dengan anggota para petani desa penggiat konservasi dan

wisata mangrove. Bagian inilah yang menjadi alasan utama buku ini ditulis.

Alasan lain penulisan buku ini adalah mempublikasikan gambaran masyarakat

Kampung Laut yang hidup di tengah-tengah keragaman potensi mangrove dalam

bentuk teks dan visual sehingga dapat dikenali oleh generasi selanjutnya dan

pihak-pihak lain yang terlibat dalam hal pendidikan, pariwisata, ekonomi, serta

jasa lingkungan lainnya.

Seperti kata pepatah, “tidak ada gading yang tak retak”, hasil identifikasi

mangrove dalam buku ini baru sebatas 30 jenis, masih jauh dari potensi

keragaman mangrove sesungguhnya. Proses identifikasi akan terus dilakukan

guna menambah dokumentasi jenis mangrove kawasan Segara Anakan. Oleh

sebab itu perbaikan akan terus dilakukan guna mendapatkan hasil yang optimal.

Selamat membaca!

Tim Penulis

Page 8: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

vii

SAMBUTAN KETUA KELOMPOK TANI MANGROVE

KRIDA WANA LESTARI

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kemudahan sehingga penebritan buku berjudul Kekayaan Potensi

Mangrove Segara Anakan, Cilacap: Dengan Latar Belakang Masyarakat Kampung

Laut yang Gigih Berjuang dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini banyak berisi

gambar-gambar tentang kehidupan masyarakat Kampung Laut dengan latar

belakang kekayaan alam Segara Anakan termasuk keanekaragaman jenis

mangrove di dalamnya. Hingga penulisan buku ini selesai dikerjakan, telah

teridentifikasi 30 jenis mangrove sebagai spesies endemik. Jumlah ini

menunjukkan betapa kawasan Segara Anakan sebagai suatu wilayah sedimen

kaya akan keanekaragaman hayati mangrove. Konsekuensi berikutnya adalah

juga munculnya beragam jenis hewan yang berlimpah baik di atas maupun di

bawah permukaan air dan tanah. Dengan demikian, dari sudut biologi, kawasan

mangrove Segara Anak menjadi salah satu paru-paru dunia sebagai penghasil

oksigen seklaigus sumber keragaman makhluk hidup.

Dari segi sosial dan budaya, kawasan Segara Anakan juga didiami oleh

masyarakat Kampung Laut dengan segala keunikannya. Masyarakat yang pada

awalnya banyak bermatapencaharian sebagai nelayan tangkap, kini sebagian

beralih menjadi petani padi dan perkebunan. Sungguh suatu perubahan yang

luar biasa, namun tekanan alam yang terjadi akibat proses sedimentasi ini dapat

dihadapi oleh masyarakatnya dengan sukses melalui kegigihan. Demikian pula

corak budaya religi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa. Masyarakat Kampung Laut secara rutin menggelar upacara “Sedekah

Laut” dan “Sedekah Bumi”, suatu gambaran dalam mengungkapkan rasa syukur

karena hasil tangkapan ikan dan panen padi yang berlimpah.

Akhirnya kami mengucapkan terima kaish kepada Direktorat Riset dan

Pengabdian Masyarakat, Universitas Indonesia, Pertamina RU IV Cilacap, serta

pihak-pihak yang telah membantu terbitnya buku ini. Semoga Tuhan Yang Maha

Esa memberkati kita semua.

Ketua Kelompok Tani Mangrove Krida Wana Lestari

Wahyono

Page 9: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

viii

SAMBUTAN

PIHAK PERTAMINA RU IV CILACAP

Dalam pemenuhan ketahanan energi nasional, Pertamina Refinery Unit (RU) IV

Cilacap sebagai salah satu unit operasi PT. Pertamina (Persero) di bidang

pengolahan minyak dan gas bumi telah hadir di Cilacap sejak tahun 1974.

Operasi yang dilakukan yakni mengolah crude oil yang berasal dari domestik

maupun impor dengan total kapasitas terpasang sebesar 348.000 BPSD. Sebagai

kilang terbesar di Indonesia sekaligus objek vital nasional, RU IV merupakan

salah satu perintis pembangunan industri di wilayah Cilacap yang memasok 34%

kebutuhan bahan bakar minyak nasional atau 60% kebutuhan bahan bakar

minyak di pulau Jawa.

Sesuai dengan visinya, yaitu “Menjadi Kilang Minyak dan Petrokimia yang

Unggul di Asia pada Tahun 2020”, RU IV tidak hanya fokus pada pengelolaan

bisnis (keuntungan), namun juga peduli terhadap lingkungan melalui program

Corporate Social Responsibility (CSR) memberdayakan masyarakat di sekitarnya

untuk berdaya dan mandiri bersama stakeholders lainnya di Cilacap.

Melaksanakan CSR sudah menjadi komitmen manajemen RU IV yang

diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan konkrit dan menyentuh langsung

kehidupan sosial masyarakat. Harapan kami program-program CSR yang

dilakukan dapat memenuhi sasaran yang diinginkan bersama untuk

memberdayakan ekonomi dan kehidupan lingkungan serta sosial masyarakat,

juga dapat sama-sama bersinergi sehingga kehadiran Pertamina di wilayah

Cilacap ini juga benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di

sekitarnya.

Pemenuhan komitmen Pertamina RU IV terhadap lingkungan ditunjukkan

dnegan adanya program CSR Pertamina Sobat Bumi yang memiliki makna bahwa

Pertamina dalam menjalankan operasinya, produk-produk yang dikembangkan

dan jasa yang diberikan peduli terhadap kelestarian lingkungan khususnya bumi

tempat kelangsungan makhluk hidup di atasnya untuk kepentingan generasi

yang akan datang. Hal tersebut dituangkan dalam dua program utama yakni

Rehabilitasi Lahan Kritis dan Konservasi Mangrove Terintegrasi dan Biodiversity.

Semangat ingin berbagi pengetahuan tentang keanekaragaman hayati

yang ada di lingkungan kita khususnya di hutan mangrove Segara Anakan ini

kami tuangkan dalam buku agar menjadi inspirasi berbagai pihak. Semoga buku

Kekayaan Potensi Mangrove Segara Anakan, Cilacap dapat memberikan informasi

kepada stakeholders mengenai gambaran program pemberdayaan masyarakat

pesisir dan jenis-jenis mangrove yang berada di kawasan Segara Anakan. Tak

Page 10: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

ix

lupa kami ucapkan terima kasih atas kerja sama dan sumbangsih dari semua

pihak yang telah membantu sehingga buku ini dapat terwujud.

Cilacap, Mei 2017

General Manager Pertamina RU IV Cilacap

Nyoman Sukadana

Page 11: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

x

SAMBUTAN KETUA TIM PENGABDIAN MASYARAKAT

DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

Terbitnya buku bejrudul Kekayaan Potensi Mangrove Segara Anakan, Cilacap:

Dengan Latar Belakang Masyarakat Kampung Laut yang Gigih Berjuang

merupakan bukti adanya kolaborasi antara masyarakat, perusahaan, dan

perguruan tinggi yang memiliki komitmen untuk memperbaiki kualitas

lingkungan hidup dan kehidupan yang ada di dalamnya.

Bagi Universitas Indonesia, secara khusus program ini merupakan

implementasi hasil riset yang telah dilakukan di kawasan Segara Anakan, Cilacap

sejak tahun 2015 menjadi program aksi pengabdian masyarakat (Pengmas) pada

tahun 2017. Program yang direncanakan berjalan selama tiga tahun ini

merupakan program kegiatan yang berkesinambungan. Tahun pertama, luaran

kegiatan berupa penguatan kelembagaan dan peningkatan partisipasi

perempuan dalam mengelola organisasi wisata, kemudian ditindaklanjuti pada

tahun kedua, yaitu program promosi wisata yang terintegrasi, sementara itu di

tahun ketiga dilanjutkan dengan eksistensi Kelompok Tani Mangrove Krida

Wana Lestari sebagai pusat penelitian, pendidikan, dan konservasi mangrove di

kawasan Segara Anakan.

Semua program di atas dimaksudkan agar Universitas Indonesia tidak

sekadar menjadi “menara gading”, namun juga dapat berkiprah secara konkrit

menyejahterakan kehidupan masyarakat tentunya bekerja sama dengan pihak-

pihak terkait. Kepercayaan antarpihak merupakan modal sosial yang mendasar

sehingga tujuan dari terbitnya buku ini, yaitu fungsi pendidikan konservasi dapat

tercapai. Semoga sinergi ini dapat berlanjut dalam program-program berikutnya.

Ketua Tim Pengmas DRPM UI,

Kegiatan Kampung Laut, Cilacap

Prihandoko Sanjatmiko

Page 12: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

xi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Sambutan Ketua Kelompok Tani Mangrove Krida Wana Lestari

Sambutan Pertamina RU IV Cilacap

Sambutan Ketua Tim Pengmas DRPM UI

Daftar Isi

Daftar Gambar

Bagian 1. Kawasan Segara Anakan Nan Indah

1.1. Nuansa Surga di Muka Bumi

1.2. Nusa Kambangan – Segara Anakan: Sumber Hidupku

Bagian 2. Komunitas Segara Anakan: Orang Kampung Laut dan Ragam

Corak Budaya yang Unik

2.1. Bermula dari Perkampungan di Tengah Laut

2.2 Orang Kampung Laut Kini

2.3 Tradisi Sedekah Laut dan Sedekah Bumi: Praktik Sinkritisme di

Tengah Perubahan

2.4 Berkolaborasi Membangun Kampung Laut

Bagian 3. Ragam Tanaman Mangrove Segara Anakan: Kekayaan Alam

yang Tak Ternilai Harganya

3.1. Bentang Alam Segara Anakan

3.2. Mangrove di Indonesia

3.3. Mangrove di Wilayah Segara Anakan

3.4. Pemanfaatan Tanaman Mangrove oleh Masyarakat Kampung Laut

3.5. Jenis-jenis Mangrove di Kawasan Segara Anakan

Bagian 4. Penutup

4.1. Menakar Kebaikan Alam Segara Anakan

4.2 Masyarakat Kampung Laut Menatap Masa Depan

Daftar Pustaka

Glosarium

Indeks

v vii viii x xi xii 1

1 9

17

17 22 25 31 39 39 40 40 41 43 105 105 107 108 109 111

Page 13: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta wilayah Segara Anakan dalam konteks wilayah Indonesia

Gambar 2. Pintu gerbang masuk Kabupaten Cilacap

Gambar 3. Perubahan lanskap kawasan Segara Anakan 1987-2006

Gambar 4. Tutupan lahan dan penggunaan lahan tahun 2006 di kawasan Segara

Anakan, Cilacap

Gambar 5. Suasana matahari tenggelam dengan latar belakang hutan mangrove di

Segara Anakan

Gambar 6. Menyusuri perairan di antara pepohonan mangrove Segara Anakan

Gambar 7. Pantai Permisan Nusa Kambangan

Gambar 8. Batuan karst di Pulau Nusa Kambangan

Gambar 9. Nuansa sinkritisme Sangat kentara dalam ajaran Agama Islam

Gambar 10. Hutan mangrove dengan latar belakang LAPAS Kembang Kuning

Gambar 11. Berlimpahnya potensi ikan, udang, dan kepiting di kawasan Segara Anakan

Gambar 12. Jaring Ciker masih digunakan untuk menangkap ikan di perairan sungai

yang sempit dan berarus tenang

Gambar 13. Kegiatan membuat perangkap burung

Gambar 14. Kulit Kerang Totok

Gambar 15. Sejauh mata memandang, tanaman padi tanah sedimen di Segara Anakan

tumbuh dengan subur

Gambar 16. Para petani di Desa Ujung Alang

Gambar 17. Menuai hasil jerih payah

Gambar 18. Perkebunan kelapa sangat intensif diusahakan oleh warga Kampung Laut

Gambar 19. Tanaman Sangon

Gambar 20. Menjaga tanaman kebun yang ada di Pulau Nusa Kambangan

Gambar 21. Susasana Kampoeng Laoet Tempo Doeloe, Tahun 1900

Gambar 22. Ujung Alang, 1908

Gambar 23. Majingklak, 1914

Gambar 24. Anak-anak sekolah di Kampung Laut

Gambar 25. Akses keluar wilayah Kampung Laut

Gambar 26. Pemukiman di Kampung Laut

Gambar 27. Rumah batu di Kampung Laut saat ini

Gambar 28. Akses ke sekolah saat ini di Kampung Laut

Gambar 29. Jembatan Desa Ujung Alang

Gambar 30a, 30b, 30c,. Perahu dalam Sedekah Laut, Kampung Laut

Gambar 31a, 31b,. Larung Sesaji di Segara Anakan

Gambar 32. Keriuhan warga selepas sesaji di larung

Gambar 33. Sedekah bumi untuk sawah dan perkebunan

Gambar 34. Rangkaian upacara Sedekah Laut dan Bumi diakhiri pertunuukan wayang

kulit semalam suntuk

Gambar 35. Bersinergi membangun Kampung Laut

Gambar 36. Tracking untuk menyusuri keindahan kawasan mangrove Segara Anakan

2 3 4 5 5 6 7 7 8 8 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 19 20 21 22 23 23 24 24 25 27 28 29 29 30 32 33

Page 14: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

xiii

Gambar 37. Grafik penanaman mangrove

Gambar 38. Konservasi mangrove terintegrasi

Gambar 39. Kegiatan workshop dalam penguatan kelembagaan perempuan Kelompok

Tani Krida Wana Lestari

Gambar 40. Sistem pengelolaan wisata mangroves sebagai dasar implementasi

Gambar 41. Produk olahan lokal yang telah dihaislkan kelompok: Kembang Gula Jawa,

Permen Mangrove, dan Kecap Ikan

Gambar 42. Anggota kelompok menjadi pemandu bagi pengunjung tracking mangrove

Gambar 43. Tanaman mangrove buah Nipah

Gambar 44. Isi buah Nipah seperti Kolang-kaling

33 34 36 37 37 38 42 42

Page 15: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

1

BAGIAN SATU

SEGARA ANAKAN NAN INDAH

1.1 Nuansa Surga di Muka Bumi

Berkunjung ke Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah tentu belum lengkap bila

tidak sampai ke Segara Anakan, Kabupaten Cilacap. Sejauh mata memandang,

kita dapat menyaksikan hutan mangrove yang terbentang dan menyejukkan

mata serta hati bagi siapa saja yang berkunjung. Tidak sulit untuk menuju ke

wilayah ini. Akses jalan dapat ditempuh melalui udara, darat, dan air. Jika

menggunakan angkutan udara, khususnya dari Jakarta, pesawat reguler tersedia

dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta menuju Bandara Tanggul Wulung,

Cilacap. Demikian pula dengan angkutan darat berupa kereta api, rangkaian

kereta Purwojaya melayani trayek yang secara reguler dari Stasiun Gambir

menuju Stasiun Besar Cilacap. Bila menggunakan angkutan mobil, jalan raya

provinsi yang menuju wilayah Cilacap dalam kondisi sangat baik.

Menuju kawasan Segara Anakan, telah tersedia perahu sleko yang

menyediakan jasa angkutan perahu-perahu reguler dan charter (sewa). Perahu

reguler beroperasi antara pukul 08.00 – 14.00 WIB melayani trayek Desa Ujung

Alang dan Klaces, Kecamatan Kampung Laut, menggunakan perahu compreng.

Sementara itu perahu charter beroperasi dalam waktu yang tidak terbatas sesuai

keinginan pihak pengguna/penyewa.

Dari pelabuhan Majingklak ke ibukota Kecamatan Kampung Laut di Desa

Klaces, dapat naik angkutan perahu seharga Rp. 50.000,- per penumpang. Lokasi

antara desa Ujung Alang dan Klaces dapat ditempuh dengan jalan darat

menggunakan motor, namun dengan kondisi jalan berbatu. Dua desa yang

terpisah secara fisik dari kantor kecamatan Kampung Laut adalah Desa Ujung

Gagak dan Desa Panikel. Kedua desa ini dapat ditempuh dengan menggunakan

akses darat dari kota Cilacap, namun dengan kondisi jalan berbatu.

Meskipun akses menuju Kampung Laut dari Pelabuhan Sleko maupun

Majingklak hanya dapat menggunakan jalur air dengan menyusuri Pulau-Pulau

sedimentasi yang ditumbuhi mangrove dan nipah antara Pulau Jawa dan Nusa

Kambangan, perjalanan di malam hari dengan kondisi gelap gulita biasa

dilakukan oleh warga Kampung Laut terutama bila ada keperluan yang amat

mendesak. Namun demikian, mengendarai perahu di malam hari tidaklah mudah.

Bagi warga Kampung Laut sendiri berperahu di malam hari menyebabkan

kekhawatiran akan pelanggaran lokasi Jaring Apong yang ditanam oleh nelayan

di sepanjang alur air di kawasan Segara Anakan. Jika pengendara perahu

Page 16: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

2

melanggar lokasi Jaring Apong yang dapat menyebabkan rusaknya jaring

tersebut, maka ia harus mengganti kerugian atas rusaknya jaring yang harganya

dapat mencapai Rp. 1.000.000,- per unit.

Biasanya keberadaan Jaring Apong hanya ditandai dengan pelampung

gabus di atas permukaan air, sehingga pada saat malam hari tidak terlihat tanda

lokasi keberadaan Jaring Apong dalam bentuk lampu, kecuali jika terdapat

nelayan pemilik Jaring Apong tersebut mengambil hasil tangkapan ikan di

jaringnya dengan menggunakan penerangan lampu senter. Kondisi penerangan

yang demikian tidak berbeda dengan perahu-perahu yang tengah melintas,

meskipun mereka sering berlayar di malam hari, lampu penanda tidak mereka

gunakan, akibatnya tidak jarang terjadi tabrakan antara sesama perahu yang

melintas karena tidak digunakannya lampu penerang oleh masing-masing

perahu.

Gambar 1. Peta wilayah Segara Anakan dalam konteks wilayah Indonesia (Sumber: Ardli E. R, et al, 2008)

Page 17: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

3

Gambar 2. Pintu gerbang masuk Kabupaten Cilacap akan menyambut wisatawan yang datang. Akses jalur darat yang memadai menarik wisatawan untuk berkunjung

Segara Anakan merupakan perairan yang berada di wilayah Jawa Tengah,

tepatnya di antara Pulau Jawa dan Pulau Nusa Kambangan. Wilayah perairan dan

sebagian daratan ini unik karena terbentuk dari proses sedimentasi yang

menyebabkan perubahan bentang alam . Pada sekitar tahun 1970-an, wilayah ini

masih berupa lautan. Bermuaranya empat sungai besar, yaitu Citanduy,

Cibeureum, Cikonde, dan Cimeneng dengan membawa endapan lumpur dari

wilayah hulu, menyebabkan wilayah perairan menjadi wilayah daratan dan

kawasan mangrove. Kurun waktu berikutnya, terutama sejak tahun 1980-an,

proses sedimentasi menjadi semakin masif. Hal ini dirasakan terutama sejak

meletusnya gunung Galunggung di wilayah Garut, Jawa Barat yang membawa

endapan lahar dingin.

Page 18: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

4

Gambar 3. Perubahan lanskap kawasan Segara Anakan 1987-2006

1. Gambar visual proses sedimentasi wilayah Segara Anakan tahun 1987 – 2006

yang mengubah bentang alam (Ardli: 2005, 2008)

2. Proses sedimentasi yang masif secara sosio-ekonomi membawa konsekuensi

perubahan tenurial kawasan Segara Anakan (Prihandoko, 2016)

Menyusuri alur sungai dari pelabuhan Sleko menuju Kampung Laut, di

sepanjang perjalanan akan terlihat hamparan tanaman mangrove dan bangunan

Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kembang Kuning di Pulau Nusa Kambangan.

Rumah tahanan ini merupakan tempat ditahannya pada narapidana “kelas

kakap”. Bagi orang awam, hamparan perairan dari pelabuhan Sleko menuju

Kampung Laut hanya terlihat berupa tanaman mangrove dengan alur sungai

yang berliku-liku. Keadaan ini sangat membingungkan dan dapat menyebabkan

pendatang baru mudah tersesat. Namun demikian, tidak bagi warga Kampung

Laut. Setiap liku alur sungai memiliki penanda nama khusus sebagai lokasi.

Seperti Sapuregel, Karang Kobar, Kembang Kuning, Lokasi Jaring Apong Bapak X,

dan lain sebagainya. Semua nama itu menunjukkan lokasi tertentu yang sangat

Page 19: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

5

akrab bagi warga Kampung Laut. Warga Kampung Laut akan merujuk ke lokasi

tersebut bila mereka mengalami hambatan dalam perjalanan, seperti ketika

mesin perahu rusak atau kehabisan bahan bakar.

Gambar 4. Tutupan lahan dan penggunaan lahan tahun 2006 di Kawasan Segara Anakan, Cilacap (Ardli, 2008)

Gambar 5. Suasana matahari tenggelam dengan latar belakang hutan mangrove di Segara Anakan. Perairan dengan hempasan ombak yang tenang karena berada di selat antara Pulau Jawa dan Pulau Nusa Kambangan

Page 20: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

6

Pantai Selatan Pulau Nusa Kambangan yang lebih dikenal dengan Pantai

Permisan memiliki keindahan tersendiri. Deburan ombak Samudera

Indonesia terdengar sayup-sayup hingga Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung

Ulang, menghiasi suasana hening di alam pedesaan.

Gambar 6. Menyusuri perairan di antara pepohonan mangrove Segara Anakan memberikan nuansa ketenangan batin tersendiri. Hijau pepohonan diiringi oleh kicauan burung habitat endemik di antara tanaman mangrove. Sesekali burung-burung nan indah dari hutan Pulau Nusa Kambangan juga ikut bertengger menyemarakkan suasana.

Page 21: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

7

Gambar 7. Pantai Permisan, Nusa Kambangan dengan deburan ombak Laut Selatan yang penuh misteri memiliki keindahan tersendiri. Pantai ini kerap menjadi “Kawah Candradimuka” bagi penapisan prajurit TNI untuk lolos dalam kesatuan elite mereka.

Gambar 8. Batuan karst yang terdapat di Pulau Nusa Kambangan membentuk gua-gua yang memiliki nuansa magis tersendiri. Gua Masigit Sela di Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung Alang merupakan salah satu gua yang banyak dikunjungi oleh wisatawan maupun orang-orang yang mencari “peruntungan”.

Page 22: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

8

Gambar 9. Nuansa sinkritisme sangat kentara dalam pelaksanaan ajaran agama Islam Musholla yang berdampingan dengan lokasi Gua Masigit Sela: hening, sepi, dan sejuk sangat terasa di lokasi ini.

Gambar 10. Hutan mangrove dengan latar belakang LAPAS Kembang Kuning di Pulau Nusa Kambangan. Kondisi lingkungan alam yang cukup berat menjadikan Pulau ini layak sebagai lokasi rumah tahanan. Demikian pula lokasi ini kerap digunakan untuk melatih para prajurit TNI Marinir untuk mengasah kemampuan bertahan dan tempurnya.

Page 23: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

9

Pulau Nusa Kambangan dikenal pula sebagai Pulau yang diperuntukkan

bagi para tahanan “kelas kakap” dengan masa kurungan minimal 10 tahun

penjara, selain juga bagi tahanan kasus Narkoba. Beroperasinya Pulau Nusa

Kambangan sebagai tempat penahanan sudah berlangsung sejak zaman Belanda,

bahkan para tahanan terpidana mati sudah banyak dikesekusi di Pulau Nusa

Kambangan ini. Kondisi tersebut membeirkan suasana mistis tersendiri

khususnya bagi para wisatawan, namun tidak demikian halnya bagi masyarakat

Kampung Laut.

1.2 Nusa Kambang – Segara Anakan: Sumber Hidupku

Nusa Kambang, demikian masyarakat Kampung Laut menyebut Pulau Nusa

Kambangan yang bagi mereka sangat erat kaitannya dengan perairan Segara

Anakan. Sumber daya alam Segara Anakan telah memberikan kehidupan bagi

masyarakat Kampung Laut yang tinggal di wilayah tersebut. Wilayah perairan

digunakan sebagai sarana transportasi air serta mata pencaharian hidup

berbasis perikanan tangkap. Wilayah daratan berupa pertanian tanah sedimen

dalam bentuk sawah dan kebun. Di Pulau Nusa Kambangan masyarakat

Kampung Laut memanfaatkannya sebagai lahan perkebunan sayur, buah-buahan,

serta perkebunan kayu sangon (Albasia).

Perubahan bentang alam yang disebabkan oleh proses sedimentasi

kawasan perairan menjadi daratan, memberikan warna tersendiri bagi ragam

mata pencaharian komunitas yang tinggal di kawasan Segara Anakan, khususnya

masyarakat Kampung Laut.

Tabel 1. Perubahan Livehood dari 1987 – 2015

Tahun 1988 Tahun 2015 Ragam Pekerjaan Potensi

Penghasilan Ragam Pekerjaan Potensi

Penghasilan Masa

Pekerjaan dalam

Setahun

Ekstraktif

Pengangkut air Rp. 5.000,-/hari

Pengangkut air Rp. 50.000,-/hari

Sepanjang tahun

Penebang mangrove Rp. 5.000,-/hari

Penebang mangrove

Rp. 5.000,-/hari

Sepanjang tahun

Penangkap katak Rp. 4.000,- 4.500,-/hari

Penangkap katak Rp. 100.000,- 150.000,-/hari

Musim penghujan (oktober-April)

Penangkap burung Rp. 3.500,-/hari

Penangkap burung Rp. 20.000,- - 800.000,-/hari

Sepanjang tahun

Penebang nipah Rp. 3.000,-/hari

Penebang nipah Rp. 50.000,-/hari

Sepanjang tahun

Page 24: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

10

Pengumpul kayu bakar Rp. 3.000,-/hari

Pengumpul kayu bakar

Rp. 3.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pencari belut untuk umpan

Rp. 2.500,-/hari

Pencari belut konsumsi

Rp. 100.000,- - 200.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pencari kerang totok Rp. 2.500,-/hari

Pencari kerang totok

Rp. 100.000,-/hari

Sepanjang tahun

Penambang pasir Rp. 2.000,- 2.500,-/hari

Penambang pasir Rp. 100.000,- - 200.000,-/hari

Sepanjang tahun

Penambang batu kapur Rp. 1.500,- Penambang batu kapur

Rp. 100.000,- - 200.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pekerja tambak Rp. 1.500,- - 2.000,-/hari

Pekerja tambak Rp. 50.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pekerja pertanian/kebun Rp. 1.500,-/hari

Pekerja pertanian/kebun

Rp. 100.000,- - 200.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pencari ikan Rp. 1.500,-/hari

Pencari ikan Rp. 100.000,- - 200.000,-/hari

Sepanjang tahun

Jasa Pekerja bangunan Rp. 3.500,- -

4.000,-/hari Pekerja bangunan Rp. 50.000,- -

100.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pekerja rumah tangga Rp. 2.000,-/hari

Pekerja rumah tangga

Tidak ditemukan

Sepanjang tahun

Penjahit Rp. 1.500,- - 2.000,-/hari

Penjahit Rp. 50.000,- - 75.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pemijat wanita Rp. 1.000,- - 2.000,-/hari

Pemijat wanita Rp. 30.000,- - 50.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pemangkas rambut Rp. 500,- - 2.000,-/hari

Pemangkas rambut Rp. 20.000,- - 50.000,-/hari

Sepanjang tahun

Penebang dan pemotong kayu sangon

Rp. 150.000,- - 200.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pencari batu akik Rp. 50.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pemoles batu akik Rp. 50.000,- - 100.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pencari bibit mangrove

Rp. 100.000,-/hari

Sepanjang tahun

Pengemudi compreng

Rp. 100.000,- - 200.000,-/hari

Sepanjang tahun

Page 25: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

11

Gambar 11. Berlimpahnya potensi ikan, udang, dan kepiting di kawasan Segara Anakan tidak akan membuat orang yang rajin bekerja menjadi kelaparan. Sejauh ada kemauan untuk berusaha, sumber daya alam berbaik hati kepada manusia

Gambar 12. Jaring Ciker masih digunakan untuk menangkap ikan di perairan sungai yang sempit dan berarus tenang. Dengan menggunakan perahu kayu yang panjang dan ramping, nelayan membentangkan jaring sebagai perangkap ikan.

Page 26: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

12

Gambar 13. Selain menangkap ikan, kegiatan bebruru yang menjadi sumber mata pencaharian adalah berburu burung dengan cara membuat perangkap. Jenis burung endemik bukan hanya berasal dari hutan mangrove, tetapi juga berasal dari hutan Pulau Nusa Kambangan.

Gambar 14. Kulit Kerang Totok. Jenis kerang mangrove ini diambil secara ekstraktif di perairan lumpur mangrove Segara Anakan. Daging kerang diambil, cangkakngnya belum dapat dimanfaatkan scara maksimal, kecuali digunakan sebagai bahan timbunan membuat daratan

Page 27: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

13

Pertanian di kawasan Segara Anakan muncul melalui proses perjalanan waktu

yang cukup rumit dan panjang. Mengapa demikian? Tidak serta merta perairan laut

yang mengalami proses sedimentasi dapat ditanami padi. Perlu proses yang panjang

agar salinitas lahan menjadi netral sehingga tanaman padi dapat tumbuh di atasnya.

Gambar 15. Sejauh mata memandang, tanaman padi tanah sedimen di Segara Anakan tumbuh dengan subur. Setiap tahun petani dapat melakukan dua kali tanam padi dengan sistem pengairan tadah hujan.

Gambar 16. Para petani di Desa Ujung Alang, sedang melaksanakan kegiatan Tandur. Butuh keuletan sehingga tanah ini dapat ditanam dengan tana-man padi. Persoalan slainitas yang tinggi dapat terbantu dengan intensitas hujan yang tinggi pula sehingga pH tanah menjadi netral untuk bisa ditanami padi.

Page 28: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

14

Gambar 17. Menuai hasil jerih payah: bulir-bulir gabah sedang dikeringkan oleh warga masyarakat Lempong Pucung. Alam telah berbuat baik bagi manusia yang senantiasa berusaha tanpa kenal menyerah.

Pertanian di Nusa Kambang meliputi pertanian padi lahan kering, tanaman buah

dan sayuran, perkebunan kelapa, dan tanaman kayu Sangon (Albasia). Warga

masyarakat yang bertani di wilayah tersebut, hanya melaksanakan hak penggunaan

lahan dan penguasaan tanpa hak kepemilikan. Otoritas kepemilikan lahan sepenuhnya

dipegang oleh pihak LAPAS Nusa Kambangan.

Gambar 18. Perkebunan kelapa sangat intensif diusahakan oleh warga Kampung Laut. Pohon kelapa diambil air nira nya sebagai bahan utama pembuatan gula Jawa. Tidak heran Kampung Laut menjadi sentra produksi gula jawa untuk kota Cilacap dan sekitarnya.

Page 29: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

15

Gambar 19. Tanaman Sangon (Albasia) sangat intensif ditanam oleh warga di Pulau Nusa Kambangan. Nilai jual yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat (3-5 tahun), tanpa batasan pasar, membuat tanaman ini menjadi sumber tabungan bagi warga.

Gambar 20. Demi menjaga tana-

man kebun yang ada di Pulau Nusa Kam-

bangan, warga masyarakat Dusun

Lempong Pucung, Desa Ujung Alang rela

membuat gubuk di dekat kebun. Serangan

hama terutama babi hutan seringkali

memakan tanaman kebun mereka.

Page 30: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

16

Page 31: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

17

BAGIAN KEDUA

KOMUNITAS SEGARA ANAKAN: “ORANG KAMPUNG LAUT” DAN BERAGAM CORAK BUDAYANYA YANG UNIK

2.1 Bermula dari Perkampungan Di Tengah Laut

Komunitas yang saat ini disebut sebagai komunitas Kampung Laut telah menetap

di wilayah Segara Anakan sejak masa kerajaan Mataram tahun 1600-an. Mereka

memiliki sejarah komunitas tersendiri yang berkaitan dengan nama-nama lokasi

pada saat ini seperti Pejagan, Karang Kobar, dan Motean. Pada tahun 1600-an,

wilayah perairan di antara Pulau Nusa Kambangan dan Pulau Jawa merupakan

perairan yang tenang dari besarnya hempasan ombak Samudera Hindia. Keadaan

ini disebabkan oleh keganasan ombak Samudera Hindia yang menerpa Pulau

Jawa, terhalang oleh Pulau Nusa Kambangan. Tenangnya perairan Segara Anakan

pada masa itu, selanjutnya digunakan oleh para pedangang asing dari Portugis,

Arab, Cina untuk berlindung dari hempasan ombak Samudera Hindia. Banyaknya

para pedagang dan saudagar asing yang berlindung di perairan Segara Anakan,

mengundang para perompak untuk merampok barang dagangan dan harta

benda mereka. Mendengar kejadian yang sangat merugikan pedagang dan warga

setempat, maka sebagai otoritas negara, kerajaan Mataram di Surakarta

mengirim tentara yang dipimpin oleh tiga orang prajurit senior, yaitu Ki Jaga

Laut, Ki Jaga Desa dan seorang lagi prajurit perempuan yang perkasa bernama Ki

Jaga Resmi. Nama-nama para prajurit kerajaan Mataram tersebut seperti Ki Jaga

Laut, Ki Jaga Desa dan Ki Jaga Resmi hingga saat ini masih dikenal oleh warga

Kampung Laut. Bahkan makam Ki Jaga Laut saat ini masih ada di wilayah Pulau

Nusa Kambangan, demikian pula keturunan langsung dari Ki Jaga Laut ada di

desa Ujung Alang dan dapat ditelusuri silsilahnya.

Nama-nama lokasi dusun pada saat ini, juga masih menjadi bagian cerita

tentang sejarah Kampung Laut, seperti wilayah Pejagan di desa Ujung Alang,

merupakan nama lokasi pos penjagaan prajurit Mataram pada masa lalu. Karang

Kobar merupakan nama dusun awal yang ditempat penduduk di Kampung Laut

yang mengalami peristiwa kebakaran sehingga penduduk dusun tersebut harus

pindah ke daerah lain. Motean berupa nama salah satu dusun di Desa Ujung

Alang pada saat ini.

Dari sumber literatur, sejarah Kampung Laut diceritakan tersendiri. Desa

Ujung Alang, Ujung Gagak, Panikel sudah ada saat itu. Sebagai desa-desa tua,

wilayah ini mempunyai dua versi sejarah masyarakatnya, yaitu versi cerita

folklore Sangkuriang Tauri dan versi Sejarah Cilacap. Versi pertama. Pada masa

Page 32: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

18

kerajaan Majapahit di tahun 1330, terdapat hubungan yang baik antara Kerajaan

Jawa dan Kerajaan Pasundan. Segara Anakan merupakan wilayah laut yang

merupakan perbatasan antara kedua kerajaan tersebut. Pos pengawasan

perbatasan dibangun di satu daerah desa yang bernama Limus Buntu pada saat

itu. Seiring keruntuhan kerajaan Majapahit saat itu, terjadi gempa bumi yang

menghancurkan desa Limus Buntu di wilayah Pulau Nusa Kambangan.

Sementara itu wilayah Kampung Laut tidak mengalami kehancuran akibat gempa

bumi tersebut, sehingga warga Desa Limus Buntu kemudian membangun

perkampungan baru di wilayah tersebut yang disebut sebagai Pejagan Kampung

Laut. Versi kedua, pada masa Kerajaan Mataram tahun 1600-an, prajurit kerajaan

tersebut ditugaskan untuk menjaga pelabuhan alam Cilacap dari masuknya

bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, dan Belanda) untuk meluaskan wilayah

perdagangan mereka.

Prajurit kerajaan Mataram menempati daerah yang disebut Pademangan.

Pimpinan desa tersebut sebagai Demang bernama Wiryoyudan yang kemudian

digantikan oleh Wangsengrana, Udasana dan Wirayusa. Ketika kekuasaan

Kerajaan Mataram mulai runtuh, Pemerintah Belanda menjadikan Pulau Nusa

Kambangan sebagai pulau untuk memenjarakan para tahanan perang. Sebagian

prajurit Mataram kemudian memutuskan untuk membangun pemukiman baru di

perairan Segara Anakan yang saat ini dikenal sebagai wilayah Motean, Klaces dan

Panikel. Daerah ini kemudian dikenal sebagai Kampung Laut dengan empat desa

tua utamanya yaitu Desa Ujung Galang, Ujung Gagak, Panikel dan Pamotan.

Pada awalnya para keturunan Ki Jaga Laut yang memang bukan nelayan,

menempati wilayah Nusa Kambangan yang saat itu sudah menjadi tempat

pembuangan para narapidana oleh Pemerintah Belanda kala itu. Tetapi karena

para istri dari keturunan Ki Jaga Laut ini sering kali diganggu oleh para

narapidana yang berada di sana, sementara para suaminya sedang pergi melaut,

maka mereka pindah ke suatu tempat yang berada di tengah laut antara Pulau

Nusa Kambangan dan Pulau Jawa. Pada saat itu permukiman yang berada di atas

laut tersebut terbakar, sehingga lokasi permukiman tersebut dinamakan Karang

Kobar sampat saat ini. Peristiwa kebakaran yang melalap sebagian besar

perubahan di atas laut tersebut menyebabkan warga pindah ke lokasi lain yakni

Motean dan Peniten (di desa Ujung Alang pada saat ini). Nama Desa Ujung Alang

sendiri, berasal dari informasi karena ujung desa ini jalanannya malang

(melewati) sungai. “Ujungnya malang, jadinya Ujung Alang”.

Hingga tahun 1970 sampai awal tahun 1980-an, rumah-rumah tempat

tinggal di Kampung Laut masih berupa rumah panggung. Rumah-rumah tersebut

wujdunya seperti rumah-rumah Jawa pada umumnya yaitu berbentuk segi empat

dengan atap model Kampung Srotong atau Limasan yang dibangun di atas tiang-

Page 33: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

19

tiang kayu tancang yang waktu itu mudah didapat dari Pulau Nusa Kambangan.

Lantai dan kerangka atap (kaso dan reng) umumnya juga dari kayu tancang yang

berukuran kecil dan lurus-lurus. Suatu kampung dapat terdiri dari 4 rumah atau

lebih.

Menjelang tahun 1980-an rumah-rumah panggung tersebut semakin

menghilang. Penyebabnya, selain orang makin sulit mendapatkan kayu tancang

atau kayu-kayu jenis lain yang dipandang baik untuk bangunan rumah, juga

makin cepatnya laju pendangkalan laut sebagai akibat dari sedimentasi lumpur.

Pada sisi yang lain, ada upaya yang dilakukan secara fisik oleh warga Kampung

Laut untuk merubah lahan perairan menjadi lahan daratan untuk dijadikan

sebagai lokasi rumah. Pembuatan tanggul-tanggul dan menimbun kawasan yang

masih berupa perairan dengan cangkang kerang totok dan batu gunung,

merupakan diantara upaya tersebut. Warga juga menimbun kolong-kolong

rumah panggung mereka sehingga sedikit demi sedikit kolong rumah menjadi

tanah daratan. Bahkan kolong-kolong jembatan secara gotong royong juga

diurug. Dewasa ini sulit untuk melihat rumah panggung yang berdiri di atas laut.

Gambar 21. Suasana Kampong Laoet Tempoe Doeloe Tahun 1900

Page 34: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

20

Rumah-rumah berjejer yang dihubungkan dengan jembatan kayu

sebagai akses dalam kampung. Dinding dan atap rumah dibentuk dengan

menggunakan bahan kayu dan jerami. Demikian juga dengan tiang pancang

pondasi yang konon dalanya hingga 12 meter ke bawah laut. Pola

permukiman demikian dengan bahan bangunan sepenuhnya dari kayu dan

jerami, sangat rawan terhadap bahaya kebakaran. Hal ini terbukti dengan

terbakarnya permukiman Kampung Laut yang melahap seluruh bangunan,

sehingga saat ini perairan bebas kampung yang terbakar tersebut

dinamakan Karang Kobar. (Dr. Kathleen Schwerdtner, Leibniz Center fr

Tropical Marine Ecology, Bremen, Germany)

Gambar 22. Ujung Alan 1908

Sumber: Karsiyah dan Dr. Kathlen S. Manez

Rumah-rumah di permukiman Kampung Laut saat itu dibangun dengan

menggunakan bahan kayu dan atap nipah. Letak rumah saling berdekatan satu

sama lain. Kondisi ini rawan bila terjadi ekbakaran. Hal ini terbukti dengan

kejadian terbakarnya rumah-rumah di Kampung Laut yang berakibat hancurnya

seluruh bangunan permukiman Kampung tersebut. Sebagai gantinya, warga

kemudian hijrah ke wilayah baru yang sudah menjadi daratan. Daratan tersebut

bernama Motean (sebagai nama Dusun di Desa Ujung Alang pada saat ini).

Page 35: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

21

Sementara itu bekas kampung lokasi kebakaran saat ini sudah menjadi daerah

yang disebut sebagai Karang Kobar yang berarti Pulau yang terbakar. Seiring

berjalannya waktu, nama Karang Kobar amsih tetap ada hingga saat ini yang

menandai suatu tempat di Desa Ujung Alang.

Gambar 23. Majingklak 1914.

Sumber: Karsiyah dan Dr. Kathlen S Manez

Penampakan Orang Kampung Laut pada masa lalu, yaitu masyarakat dengan

kebudayaan Jawa Pesisir dengan ciri pakaian bagi laki-laki menggunakan celana

komprang dan topi blankon. Sebagai masyarakat pesisir, mereka menjadi

tangguh karena tekanan lingkungan alam yang mengharuskan bersikap dan

bertindak tegas sebagai pelaut. Hingga saat ini Orang Kampung Laut masih

dikenal sebagai pelaut yang handal meneglilingi sanudera luas. Tidak sedikit

warga Kampung Laut yang bekerja di kapal-kapal penangkap ikan maupun kapal

barang yang melayari rute di dalam dan luar negeri.

Ciri sebagai masyarakat pesisir juga masih terasa hingga saat ini. Selain

bidang pekerjaan sebagian warga masyarakatnya yang berbasis sumber daya

pesisir, mereka juga mengembangkan pengetahuan untuk berupaya ekonomi

Page 36: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

22

dalam bidang pertanian dan perkebunan. Secara khusus masyarakat yang mulai

mengusahakan bidang pertanian dan perkebunan terdapat di Desa Klaces, Desa

Ujung Alang dusun Lempong Pucung.

2.2 Orang Kampung Laut Masa Kini

Seiring berjalannya waktu, tidak ada lagi warga masyarakat Kampung Laut yang

tinggal di kampung dengan kondisi rumah bertiang pancang. Semua warga

masayarakat Kampung Laut tengah tinggal dan berumah di daerah daratan

dengan kondisi rumah kayu atau pondasi semen. Orang Kampung Laut saat ini

wilayah permukimannya sudah sama dengan warga komunitas lainnya yang ada

di daratan.

Gambar 24. Anak-anak di Kampung Laut tidak lagi ke sekolah dengan mendayung perahu. Jalan antar kampung yang pada awalnya merupakan tanggul penahan air banjir rob, sudah dikeraskan menjadi .jalanan.

Page 37: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

23

Gambar 25. Akses keluar wilayah Kampung Laut khususnya ke Pelabuhan Sleko di Cilacap dan Majingklak masih harus menggunakan perahu kayu yang disebut compreng

Gambar 26. Permukiman di Kampung Laut kini sudah menjadi pola permukinan jalan bata block dengan sarana listrik yang selalu menyala di siang dan malam hari.

Page 38: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

24

Gambar 27. Pada saat ini sudah tidak ada lagi rumah di atas air yang menggunakan tiang pancang dari kayu. Hampir semua bangunan telah menggunakan bahan baku semen dan beton, meski biaya untuk menimbun perairan untuk dijadikan tanah daratan dan membangun rumah membutuhkan biaya yang sangat mahal. Untuk menimbun, dibutuhkan ber-perahu-perahu batu kapur yang diambil dari bagian lain Pulau Nusa Kambangan. Demikian pula untuk membangun rumah, dibutuhkan bahan bangunan seperti pasir, semen yang harus didatangkan dari luar Kampung Laut.

Gambar 28. Seiring derap pembangunan di wilayah Kampung Laut, secara fisik wilayah dan ekonomi warga juga telah berkembang. Akses ke sekolah dapat dijalani dengan menggunakan sepeda motor di jalan cor semen.

Page 39: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

25

Gambar 29. Tidak hanya membuka akses jalan darat, antarPulau sedimen juga dibangun jembatan besi dengan bentuk khusus yang terdapat di Dusun Motean, Desa Ujung Alang.

2.3. Tradisi Sedekah Laut – Sedekah Bumi: Praktik Sinktrisme di Tengah

Perubahan

Sebagai komunitas yang mengalami perubahan bentang alam dari wilayah laut

menjadi daratan, membawa konsekuensi tersendiri perihal tata cara mereka

bertahan hidup. Salah satu bentuk adaptasi Orang Kampung Laut untuk bertahan

hidup adalah perubahan dalam pola mata pencaharian, yang pada awalnya

sebagai nelayan pencari ikan menjadi petani sawah dan perkebunan.

Perubahan ini tidak hanya merubah bentuk-bentuk alat mereka untuk

mencari sumber kehidupan, namun dalam hal pergeseran “sosok” tempat

mereka meminta “perlindungan”. Pada saat mereka mencari ikan di kawasan

laguna Segara Anakan maupun di Laut Lepas Pantai Selatan, maka perlindungan

mereka ajukan kepada Sang Penguasa Laut beserta folklore dan mitos yang

menyertainya. Mitos tentang Nyi Roro Kidul Sang Penguasa Laut Selatan yang

memberikan perlindungan bagi para nelayan, kental dirasakan dalam

masyarakat Kampung Laut. Ketika mata pencaharian mereka bergeser sebagai

Page 40: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

26

petani sawah atau pekebun, maka mitos tentang Dewi Sri sebagai Sang Dewi Padi

yang melindungi tanaman para petani, juga menjadi kental dirasakan. Perubahan

ini terimplementasi dalam bentuk-bentuk wujud permintaan “perlindungan dan

ungkapan rasa syukur” oleh Masyarakat Kampung Laut dalam bentuk upacara

Sedekah Laut dan Sedekah Bumi. Pada satu kawasan Segara Anakan, maka

bentuk upacara yang dilaksanakan oleh masyarakat Kampung Laut adalah

Sedekah Laut dan Sedekah Bumi.

Acara Sedekah Laut dan Sedekah Bumi dilaksanakan rutin setiap tahun

pada Tahun Baru Islam 1 Muharam atau 1 Suro pertanggalan Jawa. Ritual acara

ini saling bercampur antara unsur-unsur yang ada dalam agama Hindu dan

agama Islam. Hal ini ditunjukkan dengan adanya persembahan bagi Sang Maha

Kuasa diiringi dengan bacaan-bacaan shalawat Nabi Muhammad SAW yang biasa

dilakukan dalam agama Islam.

Upacara diadakan secara kolektif mulai dari tingkat RT (Rukun Tetangga),

RW (Rukun Warga), dusun hingga desa. Selain itu upacara juga dilakukan secara

perorangan warga desa yang ingin mengucapkan rasa syukur atas hasil

tangkapan ikan yang berlimpah atau hasil panen tanaman pagi atau kebun.

Rangkaian acara tersebut dimulai dengan iringan-iringan perahu membawa

sesaji yang akan dilarung, kemudian ditutup dengan pertunjukkan wayang kulit

semalam suntuk.

Page 41: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

27

Gambar 30a. 30b 30c. Perahu sebagai alat usaha mencari ikan, harus didoakan agar senantiasa memberikan rezeki dan keselamatan dari pemiliknya. Persembahan kepada Yang Kuasa sebagai tanda setia.

Page 42: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

28

Gambar 31a, 31b. Sesaji dilarung ke Laut Pantai Selatan sebagai “persembahan” kepada Sang Penguasa Alam, khususnya laut. Warga nelayan Kampung Laut memperebutkan sesaji yang dilarung tersebut dan menyiramkan perahunya dengan air laut yang berasal dari lokasi larungan tersebut. Harapan besar mereka inginkan agar Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rezeki dalam bentuk hasil tangkapan ikan yang berlimpah, diiringi dengan keselamatan. Ketidakpastian akan hasil dan keselamatan, membuat nelayan Kampung Laut membutuhkan perasaan perlindungan yang nyata dari Sang Penguasa.

Page 43: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

29

Pelaksaan larung sesaji sampai ke laut lepas, saat ini hanya dilakukan oleh

masyarakat nelayan yang tinggal di Desa Ujung Gagak. Hal ini disebabkan karena

lebih dari 50% warga desa tersebut bermata pencaharian sebagai nelayan

tangkap ikan dan lobster di laut Selatan dengan menggunakan perahu katir.

Melarung sesaji mereka lakukan di perairan Plawangan Barat (sebagai pintu

masuk air laut Pantai Selatan ke dalam kawasan laguna Segara Anakan).

Gambar 32 Selepas sesaji dilarung, tua, muda, lelaki dan wanita memperebutkan hiasan berupa makanan dan minuman dari perahu yang mengikuti prosesi larung sesaji.

Gambar 33. Sedekah Bumi dilakukan bagi warga Kampung Laut yang bergantung pada sawah dan perkebunan untuk hidup mereka. Tidak dalam bentuk melarang sesaji, tetapi berdoa bersama di lokasi persimpangan jalan kampung.

Page 44: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

30

Gambar 34. Rangkaian upacara Sedekah Laut dan Sedekah Bumi diakhiri dengan pertunjukkan wayang kulit semalam suntuk. Pertunjukkan ini disaksikan oleh semua warga masyarakat Kampung Laut. Selain sebagai hiburan, lakon yang dipilih oleh Dalang dalam cerita, juga menceritakan kisah Sang Penguasa Bumi (Dewi Sri) atau Penguasa Laut (Nyi Roro Kidul). Fungsi upacara Sedekah Laut dan Sedekah Bumi, mengingatkan masyarakat Kampung Laut akan kekuasaan Sang Pencipta, selain terciptanya re-distribusi makanan, minuman, hiburan dan sumber daya bagi sesama warga masyarakat Kampung Laut.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk menanggap wayang kulit cukup besar

hingga mencapai Rp. 14.000.000,- - Rp 20.000.000,- pada tahun 2016 untuk

harga di sekitar Kabupaten Cilacap. Biaya ini tidak menjadi masalah karena

seluruh warga desa di Kampung Laut dengan sukarela bergotong-royong

menutupinya. Justru warga akan merasa malu bila tidak turut berpartisipasi

dalam acara ini.

Page 45: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

31

2.4. Berkolaborasi Membangun Kampung Laut

Masyarakat Kampung Laut meski tinggal dalam wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa

Tengah, hidup dalam kondisi lingkungan fisik yang terisolasi. Untuk menuju ke

Klaces (Ibukota Kecamatan Kampung Laut), sedikitnya harus menempuh tiga jam

perjalanan air dengan perahu compreng reguler yang jadwal setiap harinya

terbatas. Sementara bila menyewa perahu, pada tahun 2017 harus mengeluarkan

biaya tidak kurang dari Rp. 500.000,-.

Kondisi demikian yang menyebabkan kepedulian pihak-pihak dari luar

Kampung Laut untuk melakukan program pemberian bantuan maupun

pemberdayaan masyarakat. Pihak-pihak luar tersebut diantaranya adalah

Pertamina RU IV Cilacap dan Universitas Indonesia melalui Direktorat Riset dan

Pengabdian Masyarakat.

2.4.1 Program Pemberdayaan Masyarakat Pertamina RU IV Cilacap, Jawa Tengah.

Keberadaan dan operasional Kilang RU IV yang berdekatan dengan perairan

menjadi prioritas perusahaan dalam melakukan program-program Corporate

Social Responsibility (CSR) untuk masyarakat pesisir. Payung atau tema CSR

Pertamina adalah Pertamina Sobat Bumi, dimana dalam menjalankan operasinya,

produk-produk yang dikembangkan dan jasa yang diberikan selalu peduli

terhadap kelestarian lingkungan khususnya bumi tempat kelangsungan makhluk

hidup diatasnya untuk kepentingan generasi yang akan datang.

Bentuk tanggung jawab sosial Pertamina kepada stakeholders-nya

khususnya terhadap isu yang berkembang menyangkut kehidupan sosial,

lingkungan dan ekonomi masyarakat yaitu melalui Pelibatan dan Pengembangan

Masyarakat (Community Involvement and Development/CID). Pelaksanaan

program CSR Pertamina memiliki beberapa aspek, seperti bidang Pendidikan,

Kesehatan, Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Program Konservasi Mangrove Terintegrasi

Salah satu wujud komitmen Pertamina RU IV Cilacap untuk melestarikan

lingkungan melalui CSR bidang Lingkungan dengan melakukan penanaman

mangrove dan pemberdayaan masyarakat di Kampung Laut yang bekerja sama

dengan mitra binaan CSR RU IV Kelompok Tani Mangrove Krida Wana Lestari.

Pertamina bersama dengan Kelompok Tani Mangrove Krida Wana Lestari

dan masyarakat melakukan upaya pengembalian lahan kritis melalui beberapa

program CSR yaitu penanaman mangrove sejak tahun 2009 hingga 2017

sebanyak 1.230.000 tanaman, pembibitan mangrove, budidaya ikan dan kepiting,

pemerdayaan ibu-ibu melalui pembuatan olahan mangrove, pemerdayaan batik

Page 46: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

32

mangrove. Bantuan renovasi Balai Pertemuan kelompok masyarakat, bantuan

kapal untuk patrol mangrove dan pengembangan area trekking mangrove untuk

kawasan ekowisata.

Gambar 35. Bersinergi membangun Kampung Laut melalui program CSR (Corporate

Social Responsibility) trekking untuk wisata mangrove.

Page 47: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

33

Gambar 36. Trekking untuk menyelusuri keindahan kawasan mangrove Segara Anakan, memudahkan para wisatawan dan peneliti untuk menikmati dan belajar betapa kaya potensi mangrove tersebut.

Gambar 37. Grafik penanaman mangrove kolaborasi antara Pertamina RU IV dengan masyarakat Kampung Laut, Cilacap yang dilakukan sejak tahun 2009 hingga 2016. Awalnya 10.000 batang pada tahun 2009 menjadi 1.230.000 batang pada tahun 2016.

Page 48: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

34

Kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk membangkitkan

kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem mangrove, mengubah perilaku

masyarakat yang melakukan penebangan liar terhadap mangrove untuk kayu

bakar serta meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat Kampung Laut

untuk menjadi masyarakat yang mandiri dan berkembang. Pertamina RU IV

bersama Pemda dan masyarakat saling bersinergi untuk membangun Kabupaten

Cilacap khususnya Kecamatan Kampung Laut untuk menjadi Kawasan Ekowisata

dengan menerapkan konsep pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan

masyarakat yang ramah lingkungan.

Gambar 38. Konservasi mangrove terintegrasi juga melekat bukan hanya untuk kelestarian mangrove, tetapi sejahtera manusianya.

Page 49: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

35

2.4.2. Program PENGMAS IPTEKS bagi Masyarakat Universitas Indonesia

Univesitas Indonesia melalui DRPM (Direktorat Riset dan Pengabdian

Masyarakat) sejak tahun 2015 telah melakukan studi terhadap komunitas

Kampung Laut, Cilacap yang lingkungan tempat hidup mereka mengalami

perubahan bentang alam akibat proses sedimentasi. Temuan studi tersebut

menunjukkan bahwa akibat perubahan bentang alam karena porses sedimentasi,

telah terjadi perubahan tenurial kawasan tersebut. Kawasan laguna Segara

Anakan yang pada awalnya merupakan wilayah laut untuk penangkapan ikan

(fishing ground) yang bersifat common property, berubah menjadi kawasan

perairan dangkal dan kawasan daratan mangrove yang bersifat private propert.

Perubahan tenurial ini membatasi akses bagi individu-individu warga

masyarakat Kampung Laut untuk memanfaatkan kawasan tersebut secara

ekonomi. Pada sisi lain daratan sedimen milik privat yang telah menjadi kawasan

mangrove tersebut, tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemiliknya alias

menjadi “lahan tidur” (Prihandoko, 2016).

Mendasari pada kondisi tersebut, maka DRPM UI (Direktorat Riset dan

Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia) meluncurkan program aksi

bernama IPTEKS bagi Masyarakat (IbM) yang mendorong pemanfaatan secara

maksimal lahan mangrove yang telah dimiliki secara pribadi-pribadi tersebut

untuk kemaslahatan bersama. Program tersebut bernama Peningkatan

Partisipasi Perempuan dalam Ekonomi Rumah Tangga Pesisir melalui Penguatan

Kelembagaan Kelompok Tani Mangrove dalam Mengelola Kawasan Wisata.

Program ini tidak hanya menyasar pada kelembagaan kelompok Tani

Mangrove dalam mengelola wisata, namun juga berfokus pada peran perempuan

Kampung Laut secara lebih maksimal untuk membantu para suami memenuhi

kebutuhan ekonomi keluarga mereka. Secara berkelanjutan, program ini

dilaksanakan selama 3 tahun dengan luaran yang bersifat komprehensif. Tahun

ke-1, luaran yang ditargetkan adalah penguatan kelembagaan dalam mengelola

kawasan wisata mangrove, maka ditahun ke-2 target luaran program adalah

sistem jejaring pemasaran wisata mangrove secara komprehensif, selanjutnya di

tahun ke-3, luaran target berupa kelompok tani mangrove Krida Wana Lestari

yang mampu menjadi pusat penelitian, pendidikan dan pariwisata mangrove di

kawasan Segara Anakan, Cilacap.

Page 50: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

36

Gambar 39. Kegiatan workshop dalam penguatan kelembagaan perempuan Kelompok Tani Krida Wana Lestari, upaya penatupaduan persepsi akan tujuan kegiatan dari setiap anggota dan fasilitator.

Membangun dan Mengimplementasikan Sistem secara Bersama

Penguatan kelembagaan organisasi Kelompok Tani Mangrove Krida Wana Lestari

melalui peran perempuan, merupakan fokus utama di tahun pertama kegiatan

program Pengmas IbM ini. Pada proses selanjutnya pembangunan sistem

pengelolaan wisata mangrove yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial

bagi para anggota khususnya dan warga Kampung Laut umumnya. Pada sisi lain,

bagi para wisatawan dan pengunjung yang menikmati jasa lingkungan mangrove

mendapatkan pelayanan prima dan keamanan yang maksimal sejak mereka

memasuki kawasan wisata mangrove hingga keluar kawasan tersebut.

Peningkatan ragam penghasilahn para perempuan anggota kelompiok tani

mangrove Krida Wana Lestari juga dilakukan dengan memanfaatkan

pengetahuan mereka secara maksimal; akan bahan olahan mangrove yang

mendukung pelaksanaan kegiatan wisata. Diantara luaran yang dihasilkan adalah

produk-produk unggulan berbahan baku lokal yang dapat dijadikan sebagai oleh-

oleh bagi para wisatawan yang berkunjung. Sebagai produk unggulan yang

ditujukan bagi para wisatawan sekaligus icon wisata mangrove Kampung Laut,

produk-produk olahan seperti permen mangrove, kembang gula jawa dan kecap

Page 51: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

37

ikan harus dioleh dan dikemas secara hygeanis sehingga menjamin keselamatan

orang yang mengkonsumsinya. Bentuk kemasan produk juga mempengaruhi

penampilan keindahan sehingga menambah minat bagi wisatawan yang

berkunjung untuk menjadikan sebagai buah tangan (oleh-oleh). Produk-produk

olahan yang dihasilkan ini secara langsung meningkatkan keberagaman sumber

mata pencaharian dan penghasilan bagi kaum perermpuan.

Gambar 40. Dokumen sistem pengelolaan wisata mangrove, sebagai dasar pelaksanaan dalam implementasinya.

Gambar 41. Produk Olahan Lokal yang Telah Dihasilkan Kelompok, Kembang Gula Jawa, Permen Mangrove, Kecap Ikan

Page 52: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

38

Gambar 42. Anggota Kelompok Menjadi Guide bagi pengunjung Trekking Mangrove: Diperlukan Pengetahuan yang Mumpuni

Page 53: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

39

BAGIAN KETIGA

RAGAM TANAMAN MANGROVE SEGARA ANAKAN:

KEKAYAAN ALAM YANG TAK TERNILAI HARGANYA

3.1 Bentang Alam Segara Anakan

Segara Anakan, Cilacap terletak di antara S 7035’-7046” dan E 1080 45”-1080

01”. Secara administratif Segara Anakan masuk dalam wilayah Kecamatan

Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tepatnya di perbatasan antara

provinsi Jawa Barat dan provinsi Jawa Tengah. Kawasan Segara Anakan pada

saat ini sedang mengalami proses sedimentasi sangat cepat yang disebabkan oleh

tingginya erosi endapan lumpur dari sungai-sungai utama yang bemruara di

Segara Anakan yaitu Sungai Citandui, Sungai Cibereum, Sungai Cikonde, dan

Sungai Cemeneng. Luas keseluruhan kawasan Segara Anakan sekitar 24.000

hektar yang meliputi perairan, hutan mangrove, dan daratan lumpur yang

terbentuk karena sedimentasi.

Sebagai sebuah laguna dalam hubungannya dengan Samudera Hindia,

Segara Anakan terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Nusa Kambangan. Akibat

dari adanya Pulau Nusa Kambangan tersebut, maka keganasan ombak Samudera

Hindia yang mengarah ke Pulau Jawa menjadi terhalang, sehingga keadaan

perairan di Segara Anakan relatif tenang. Saat kasus kejadian tsunami pada tahun

2006 yang melanda wilayah Cilacap dan sekitarnya, perairan Segara Anakan

khususnya pemukiman yang berada di Kampung Laut relatif aman karena tidak

terkena dampak dari ombak bencana tsunami. Sebaliknya masyarakat yang

berada di pesisir kota Cilacap mengalami dampak dari kejadian bencana tsunami

tersebut.

Di dalam kawasan Segara Anakan, air laut masuk ke dalam laguna melalui

plawangan atau pintu selat Nusa Kambangan baik yang ada di ujung timur

maupun di ujung barat. Di Segara Anakan, air laut dari Samudera Hindia bertemu

dengan air tawar yang ditumpahkan dari sungai-sungai yang mengalir dari

daratan tinggi di sebelah utara, seperti Sungai Citandui, Sungai Cibereum, Sungai

Cikonde, dan Sungai Cemeneng, dan lain sebagainya. Sungai-sungai tersebut

selain memasok air tawar, juga pada musim hujan membawa lumpur-lumpur

hasil erupsi tanah daratan ke Segara Anakan. Keadaan ini menyebabkan perairan

Segara Anakan semakin hari semakin bertambah dangkal akibat proses

sedimentasi. Di sana-sini kemudian muncul tanah timbul. Di tanah timbul ini

kemudian tumbuh berbagai jenis mangrove. Bila pada tahun 1970-an Desa Ujung

Gagak yang berada di ujung utara daratan Pulau Jawa dapat terlihat secara

langsung dari desa-desa lain, seperti Desa Ujung Alang dan Desa Klaces yang

Page 54: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

40

terdapat di Pulau Nusa Kambangan, pada saat ini kedua desa tersebut sudah

tidak dapat terlihat karena telah terhalang oleh pemandangan hutan mangrove di

areal tanah sedimen tersebut (Prihandoko, 2016).

3.2 Mangrove di Indonesia

Hutan mangrove di Indonesia pada saat ini memiliki luas sekitar 8,6 juta hektar

yang terdiri dari 3,8 juta hektar di dalam kawasan hutan dan 4,8 juta hektar di

luar kawasan hutan. Luas tersebut semakin berkurang akibat kerusakan. Laju

kerusakan hutan mangrove di dalam kawasan hutan sekitar 1,7 juta hektar atau

44,73 persen dan kerusakan di luar kawasan hutan 4,2 juta hektar atau 87,50

persen. Pada kurun waktu tahun 1982 – 1993 telah terjadi pengurangan hutan

mangrove seluas 513.670 hektar atau 46.697 hektar pertahunnya (Gunawan dan

Anwar, 2005). Menurut Asian Wetland Bureau, luas hutan mangrove di Indonesia

hanya tersisa 2,5 juta hektar, dan untuk pemulihan fungsi hutan mangrove

diperlukan rehabilitasi atau restorasi. Rehabilitasi hutan mangrove dengan cara

menanam selama ini sangat tidak sebanding dengan laju perusakannya yang

disebabkan oleh rendahnya kemampuan untuk melakukan rehabilitasi. Sejak

tahun 1999 hingga 2003 rehabilitasi baru terealisasi seluas 7.890 hektar atau

kurang lebih 1.578 hektar pertahun (Departemen Kehutanan, 2004).

Mangrove memproduksi nutrien yang dapat menyuburkan perairan laut,

membantu perputaran karbon, nitrogen dan sulfur. Perairan mangrove kaya

akan mutrien, baik organik maupun anorganik. Rata-rata produksi primer

mangrove yang tinggi dapat menjaga keberlangsungan populasi fauna perairan,

seperti ikan, kerang, dan satwa liar lainnya. Mangrove menyediakan tempat

pekembangbiakan dan pertumbuhan bagi beberapa spesies hewan, khususnya

udang, sehingga terdapat ungkapan “tidak ada mangrove berarti tidak ada

udang” (Macnae, 1968). Di antara jasa lingkungan ekosistem hutan yang menjadi

isu penting adalah fungsinya dalam menyerap karbon. Karbon dioksida (CO2)

merupakan salah satu unsur gas rumah kaca dan karena berfungsi sebagai

perangkap panas di atmosfer, menyebabkan terjadinya perubahan iklim

(Bismark, et al)

3.3 Mangrove Kawasan Segara Anakan

Saat kawasan Segara Anakan merupakan kawasan basah yang sebagian besar

lahannya tertutup tanaman mangrove. Hasil identifikais yang dilakukan oleh

Kelompok Tani Mangrove Krida Wana Lestari, tercatat 30 jenis mangrove di

kawasan tersebut. Dengan demikian, hutan mangrove Segara Anakan memiliki

Page 55: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

41

komposisi maupun struktur hutan yang terlengkap dan terluas di Pulau Jawa.

Keberadaan mangrove ini sangat berperan penting dalam siklus hidup biota

karena kemampuannya dalam menyediakan nutrisi bagi biota di perairan

sekitarnya. Gambaran tentang 30 jenis mangrove yang tumbuh di kawasan

Segara Anakan dijabarkan pada bagian 3.5.

3.4 Pemanfaatan Tanaman Mangrove oleh Masyarakat Kampung Laut

Sebagai tanaman endemik di kawasan Segara Anakan, masyarakat Kampung Laut

senantiasa memanfaatkan beberapa jenis tanaman mangrove untuk keperluan

sehari-hari mereka. Pemanfaatan kayu mangrove sebagai bahan pembuatan

bangunan atau rumah sudah sejak lama dilakukan pada masa mereka membuat

bangunan di atas air. Kayu Tancang seringkali digunakan sebagai tiang

penyangga rumah, sementara daun nipah mereka gunakan sebagai atap dan

dinding bangunan. Demikian pula kayu mangrove mereka gunakan sebagai

bahan baku arang bakau dan kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Penggunaan tanaman mangrove untuk berbagai keperluan tersebut pada

saat ini mulai ditinggalkan sejalan dengan peraturan pemerintah yang melarang

menebang pohon mangrove.

Saat ini pemanfaatan tanaman mangrove lebih digunakan dalam bentuk

ragam olahan untuk meningkatkan pendapatan warga masyarakat Kampung

Laut. Di antara pemanfaatan tanaman mangrove adalah olahan buah nipah yang

dibuat sebagai bahan campuran minuman segar bersama buah kelapa muda dan

gula jawa. Minuman ini sangat menyejukkan saat dinikmati saat udara panas.

Demikian pula olahan tanaman mangrove bandul laut yang dapat digunakan

sebagai bahan pembuatan chess thick mangrove, kembang gula mangrove, dan

ragam olahan lainnya.

Page 56: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

42

Gambar 43. Dari tanaman mangrove buah nipah, masyarakat Kampung Laut mengolahnya menjadi bahan kuliner minuman yang sangat lezat dan menyegarkan dahaga mereka.

Gambar 44. Isi buah nipah mangrove yang seperti kolang-kaling, kemudian dicampur potongan buah kelapa muda, air gula jawa, dan es batu. Menu ini merupakan kuliner favorit yang selalu dicari orang bila berkunjung ke Kampung Laut.

Page 57: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

43

3.5.

Jenis-jenis Tanaman Mangrove

di Kawasan Segara Anakan

Page 58: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

44

(1)

Acanthus ebracteadus

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 40.603 E 108’ 54.932

Nama lokal: Jerujon Putih/Jerujon Daun Lebar

Deskripsi Umum:

Hidup di bantaran sungai, bergerombol, pinggir daunnya bergerigi, tapi

tidak terlalu banyak, ujungnya runcing, berukuran 720x410 cm, bunganya

berwarna ungu, bijinya berwarna hijau

Manfaat:

Buah digunakan sebagai pembersih darah serta untuk mengatasi kulit

terbakar. Daunnya dapat digunakan sebagai obat reumatik. Perasan buah

dan akarnya digunakan untuk penawar racun karena gigitan ular. Bijinya

dapat untuk mengobati penyakit cacingan atau gangguan pencernaan.

Daunnya dapat diolah menjadi berbagai makanan, misalnya kerupuk atau

stick, bahan minuman teh, dan sebagai pakan ternak.

Page 59: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

45

Acanthus ebracteadus

Page 60: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

46

(2)

Acanthus Ilicifolius

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.064 E 108’ 52.715

Nama lokal: Jerujon Berduri

Deskripsi Umum:

Hidup di daerah rawa di bantaran sungai, bergerombol, daun bergerigi dan

banyak alurnya, ujungnya runcing, ketinggian pohon dapat mencapai dua

meter. Cabang tegak tapi cenderung kurus sesuai dengan umurnya. Akar

udara (layang) muncul dari permukaan di bawah.

Manfaat:

Buah digunakan sebagai pembersih darah serta untuk mengatasi kulit

terbakar. Daunnya dapat digunakan sebagai obat ruematik. Perasan buah

dan akarnya digunakan untuk penawar racun karena gigitan ular. Bijinya

dapat untuk mengobati penyakit cacingan atau gangguan pencernaan.

Daunnya dapat diolah menjadi berbagai makanan, misalnya kerupuk atau

stick, bahan minuman teh, dan sebagai pakan ternak.

Page 61: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

47

Acanthus Ilicifolius

Page 62: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

48

(3)

Acrostichum aureum

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.109 E 108’ 52.746

Nama lokal: Warakas Daun Panjang

Deskripsi Umum:

Hidup bergerombol, berbentuk tandan di tanah, tinggi dapat mencapai

empat meter, batang timbul dan lurus, ditutupi oleh urat besar, menebal di

bagian pangkal, berwarna coklat tua dengan peruratan yang luas, pucat,

tipis ujungnya.

Manfaat:

Akar dan daun tanaman yang sudah tua digunakan sebagai obat, daun

muda bisa dikonsumsi sebagai bahan makanan urap atau dibumbui dengan

sambal kacang.

Page 63: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

49

Acrostichum aureum

Page 64: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

50

(4)

Acanthus speciosum

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.180 E 108’ 52.734

Nama lokal: Warakas Daun Lebar

Deskripsi Umum:

Hidup bergerombol membentuk tandan yang kasar, ketinggian dapat

mencapai 1,5 meter, sisik akar rimpang, panjangnya hingga delapan meter

Manfaat:

Akar dan daun tanaman yang sudah tua digunakan sebagai obat, daun

muda bisa dikonsumsi sebagai bahan makanan urap atau dibumbui dengan

sambal kacang.

Page 65: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

51

Acanthus speciosum

Page 66: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

52

(5)

Aegiceras corniculatum

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 42.521 E 108’ 52.868

Nama lokal: Gedangan Bunga panjang

Deskripsi Umum:

Pohon kecil yang selalu hijau dan tumbuh lurus dengan ketinggian dapat

mencapai enam meter, akar menjalar di permukaan tanah, warna kulit

kayu abu-abu hingga coklat kemerahan

Manfaat:

Kulit kayu dapat digunakan untuk racun ikan, kayunya dapat digunakan

sebagai arang, daun mudanya dapat digunakan sebagai bahan makanan

urap.

Page 67: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

53

Aegiceras corniculatum

Page 68: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

54

(6)

Aegiceras floridum

Nama lokal: Gedangan Buah Lancip

Deskripsi Umum:

Pohon kecil yang selalu hijau dan tumbuh lurus dengan ketinggian dapat

mencapai empat meter, akar menjalar di permukaan tanah, warna kulit

kayu abu-abu dan berbentuk lancip

Manfaat:

Kulit kayu dapat digunakan untuk racun ikan, kayunya dapat digunakan

sebagai arang, daun mudanya dapat digunakan sebagai bahan makanan

urap.

Page 69: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

55

Aegiceras floridum

Page 70: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

56

(7)

Avicennia alba

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 42.910 E 108’ 52.735

Nama lokal: Api-api Daun Lebar

Deskripsi Umum:

Pohon yang tumbuh menyebar dengan ketinggian dapat mencapai 25

meter, kumpulan pohon membentuk sistem perakaran horisontal dan akar

nafas yang rumit, akar nafas berbentuk jari (asparagus) kecoklatan, bunga

bergerombol berwarna kuning, buah seperti mete berwarna hijau

kekuningan, ukuran 4x2 cm

Manfaat:

Kayu bakar dan bahan bangunan bermutu rendah, buahnya dapat diolah

menjadi berbagai macam makanan seperti stick dan makanan-makanan

tradisional lainnya.

Page 71: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

57

Avicennia alba

Page 72: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

58

(8)

Avicennia officinalis

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 42.545 E 108’ 53.528

Nama lokal: Api-api Daun Lebar

Deskripsi Umum:

Pohonnya memiliki ketinggian mencapai 12 meter, memiliki akar tunjang,

berbentuk jari, kulit kayu bagian luar memiliki permukaan yang halus berwarna

hijau keabu-abuan sampai kecoklatan, bunga bergerombol muncul di ujung

tandan, baunya menyengat, semakin tua tanaman maka warnanya semakin

hitam, bentuk buah seperti hati, ujungnya berparuh pendek, warananya kuning

kehijauan, tekstur permukaan buah agak keriput dan ditutupi rapat oleh rambut-

rambut halus yang pendek.

Manfaat:

Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar dan buahnya dapat diolah

menjadi makanan

Page 73: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

59

Avicennia officinalis

Page 74: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

60

(9)

Bruguiera cylindrica

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 42.917 E 108’ 52.740

Nama lokal: Tancang Putih Bunga Cengkeh

Deskripsi Umum:

Pohon berakar lutut dan akar lebar ke samping, ketinggian pohon dapat

mencapai 23 meter, kulit kayu berwarna abu-abu, bunga berkelompok

muncul di ujung tandan, berbentuk seperti cabe, buah berbentuk silindris

memanjang, berwarna hijau keunguan di bagian ujung, pangkal buah

menempel pada kelopak bunga, panjang 8-15 cm dan diameternya 5-10

mm

Manfaat:

Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar dan arang

Page 75: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

61

Bruguiera cylindrica

Page 76: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

62

(10)

Bruguiera gymnorrhiza

Nama lokal: -

Deskripsi Umum:

Pohon dengan ketinggian dapat mencapai 30 meter, permukaannya halus

hingga kasar, berwarna abu-abu tua sampai kecoklatan, akarnya seperti

papan melebar ke samping, di bagian akar pohon juga memiliki akar lutut,

bunga bergelantungan, buah melingkar spiral, bundar melintang dengan

panjang 2-2,5 cm, tumpul dan berwarna hijau tua

Manfaat:

Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar dan arang, buah dapat

diolah menjadi berbagai makanan, mislanya stick mangrove atau dibuat

manisan mangrove

Page 77: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

63

Bruguiera gymnorrhiza

Page 78: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

64

(11)

Bruguiera parvifiora

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 42.571 E 108’ 53.503

Nama lokal: Tanjan

Deskripsi Umum:

Pohon kecil dengan ketinggian dapat mencapai 20 meter, kulit kayu burik,

berwarna abu-abu hingga coklat tua, akar lutut mencapai 30 cm, bunga

mengelompok di ujung tandan, satu tandan bisa mencapai 3-10 bunga,

buah panjang mencapai 2 cm silindris agak melengkung, permukaan halus,

berwarna hijau kekuningan dengan panjang 8-15 cm dan diameternya 0,5 –

1 cm

Manfaat:

Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar, zaman dahulu kayu

digunakan untuk bahan pembuatan jembatan atau jeramba/rusuk rumah

Page 79: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

65

Bruguiera parvifiora

Page 80: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

66

(12)

Bruguiera sexangula

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.132 E 108’ 52.755

Nama lokal: Tancang Bunga Putih

Deskripsi Umum:

Pohon dengan ketinggian dapat mencapai 30 meter, kulit kayu berwarna

coklat muda dan abu-abu, halus hingga kasar, Daun agak tebal, memiliki

bercak hitam di bagian bawah bunga, soliterasi bunga pertandan kelopak

bunga berwarna kehijauan atau kemerahan, panjang tabung 10-15 mm,

buah bipokotil menyempit di kedua ujung panjang 6-12 cm dan

berdiameter 1,5 cm

Manfaat:

Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar, akar serta kayu juga

dapat digunakan untuk mengobati kulit terbakar, buahnya dapat diolah

menjadi makanan

Page 81: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

67

Bruguiera sexangula

Page 82: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

68

(13)

Ceriops decandra

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.675 E 108’ 59.061

Nama lokal: Kenyongnyong

Deskripsi Umum:

Pohon kecil dengan ketinggian dapat mencapai 15 meter, kulit kayu

berwarna coklat, permukaan halus dan menggelembung di bagian pangkal,

daunnya berwana hijau mengkilap, sederhana dan berlawanan, elips bulat

memanjang, ukuran 3 – 10 cm x 1 – 4,5 cm, bunga mengelompok dengan

gagang yang pendek. Buah berkelompok dengan jumlah dua hingga empat,

buah hipokotil berbentuk silinder ujungnya bergelembung tajam dan

berbintik, berwarna hijau hingga coklat, dengan panjang 15 cm dan

diameternya 8-12 mm

Manfaat:

Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, kayu bakar, dan

arang

Page 83: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

69

Ceriops decandra

Page 84: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

70

(14)

Ceriops tagal

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.663 E 108’ 59.045

Nama lokal: Tingi

Deskripsi Umum:

Pohon kecil dengan ketinggian dapat mencapai 25 meter, kulit kayu

berwarna abu-abu hingga coklat, halus dan pangkalnya menggelembung,

pohonnya memiliki akar tunjang yang kecil, daun hijau mengkilap, memiliki

pinggiran yang melingkar ke dalam, bunga bergerombol di ujung tandan,

gagang bunga panjang dan tipis, panjang buah 1,5 – 2 cm dengan tabung

kelopak yang melengkung, hipokotil, kulit halus agak menggelembung dan

seringkali agak pendek.

Manfaat:

Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna tekstil, kayu bakar,

dan arang

Page 85: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

71

Ceriops tagal

Page 86: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

72

(15)

Excoecaria agallocha

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 40.653 E 108’ 55.522

Nama lokal: Buta-buta

Deskripsi Umum:

Pohon kecil dengan ketinggian dapat mencapai 16 meter, kulit kayu abu-

abu, halus, namun memiliki bintil, akar menjalar di permukaan tanah,

batang, dahan, dan daun mempunyai getah (warna putih dan lengket) yang

dapat mengganggu kulit dan mata, daunnya berwarna hijau tua dan akan

berubah menjadi merah bata sebelum rontok, bunganya terdiri dari bunga

jantan dan betina. Bunga jantan tidak memiliki gagang dan lebih kecil. Buah

seperti bola dengan tiga tonjolan berwarna hijau, permukaannya seperti

kulit berisi biji berwarna coklat tua.

Manfaat:

Akar dapat dimanfaatkan untuk obat sakit gigi dan pembengkakan, kayu

untuk bahan ukiran dan bahan kertas, getahnya untuk membunuh ikan

Page 87: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

73

Excoecaria agallocha

Page 88: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

74

(16)

Heritiera littoralis

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 41.342 E 108’ 53.656

Nama lokal: Dungun

Deskripsi Umum:

Pohon dengan ketinggian dapat mencapai 25 meter, akar papan

berkembang dengan sangat jelas, kulit kayu gelap atau abu-abu, bersisik

dan bercelah, bunganya terdiri dari bunga jantan dan betina, bunga jantan

lebih banyak dan lebih kecil, tandan bunga berambut, buahnya berwarna

hijau hingga coklat mengkilat, berkayu, memiliki satu biji dan bergantung

pada tandan

Manfaat:

Kayu digunakan untuk kayu bakar, bahan bangunan, dan buahnya dapat

digunakan sebagai obat diare

Page 89: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

75

Heritiera littoralis

Page 90: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

76

(17)

Rhizophora mucronata

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.139 E 108’ 52.758

Nama lokal: Bako Putih

Deskripsi Umum:

Pohon kecil dengan ketinggian dapat mencapai 27 meter, diameter hingga

70 cm, kulit kayu berwarna gelap, mempunyai akar tunjang dan akar udara,

bunga berkelompok (4-8 bunga), daun mahkotah putih, buahnya lonjong

atau panjang seperti telor orak, dengan ukuran 6-7 cm, berwarna hijau

kecoklatan, seringkali kasar di bagian pangkal, berbiji tunggal, hipokotil,

silidris kasar dan berbintil.

Manfaat:

Bahan bakar dan arang, pohon untuk penghijauan di area tambak

Page 91: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

77

Rhizophora mucronata

Page 92: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

78

(18)

Sarcolobus qlobusa

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 41.443 E 108’ 53.545

Nama lokal: Kambingan Sawo

Deskripsi Umum:

Semak memanjat dengan ketinggian dapat mencapai empat meter,

memiliki batang yang halus, bunga berwarna kuning dengan garis-garis

memanjang berwarna jingga, bagian dalam bunga ditutupi rambut-rambut

pendek, bunga terdapat pada tandan yang padat, berkelompok (5-10

bunga) dan memiliki lima daun mahkota, diameternya 12-14 mm, buah

berwarna coklat berbintil, memiliki gagang yang tebal, kaya akan cairan

yang menyerupai susu, berbiji banyak, ukuran buah 8-9 x 7-8 cm, biji 20-25

x 16-18 mm

Manfaat:

(Belum diketahui)

Page 93: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

79

Sarcolobus qlobusa

Page 94: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

80

(19)

Sonneratia alba

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 42.513 E 108’ 52.944

Nama lokal: Bogem Bunga

Deskripsi Umum:

Pohon yang tumbuh tersebar dengan ketinggian dapat mencapai 16 meter,

kayu perwarna putih tua hingga coklat, akar berbentuk menyerupai kabel

di bawah tanah dan muncul ke permukaan sebagai akar nafas yang

berbentuk kerucut, tumpul, dan tinggi mencapai 25 cm. Bunga memiliki

gagang, berkelompok (1-3 bunga), daun mahkota berwarna putih dan

mudah rontok, kelopak bunga 6-8 bagian luar berwarna hijau dan di

dalamnya berwarna kemerahan seperti lonceng, buah seperti bola yang

ujungnya bertangkai dan bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga, buah

megandung banyak biji

Manfaat:

Buahnya asam dapat dimakan, dapat diolah menjadi sirup atau dodol.

Kayunya dapat dimanfaatkan untuk kayu bakar

Page 95: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

81

Sonneratia alba

Page 96: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

82

(20)

Sonneratia caseolaris

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.134 E 108’ 52.784

Nama lokal: Bogem Bunga Merah

Deskripsi Umum:

Pohon dengan ketinggian mencapai 15 meter, memiliki akar nafas vertikal

seperti kerucut, pucuk bunga berbentuk bulat seperti telur, ketika mekar

penuh tabung, kelopak bunga berbentuk mangkok dan biasanya tanpa urat,

berkelompok (1-3 bunga), daun mahkotah berwarna merah dan mudah

rontok, kelopak bunga berjumlah 6-8, bagian luar berwarna hijau dan di

dalamnya berwarna putih kekuningan hingga kehijauan, memiliki banyak

benang sari, buah berbentuk seperti bola, ujungnya bertangkai dan bagian

dasarnya terbungkus kelopak bunga, ukurannya lebih besar dari

Sonneratia alba, bijinya juga lebih banyak

Manfaat:

Buahnya dapat diolah menjadi makanan, sirup pidada, dibuat rujak karena

rasanya yang asam, kayunya untuk kayu bakar

Page 97: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

83

Sonneratia caseolaris

Page 98: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

84

(21)

Sxylocarpus granatum

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.345 E 108’ 53.481

Nama lokal: Nyirih

Deskripsi Umum:

Pohon dengan ketinggian mencapai 10-20 meter, memiliki akar papan yang

lebar ke samping, meliuk-liuk dan membentuk celahan-celahan, batang

seringkali berlubang khususnya pada pohon yang lebih tua, kulit kayu

berwarna coklat muda kekuningan, bunga berkelompok (8-20 bunga),

daun mahkota berjumlah empat dan lonjong tepinya, bundar putih

kehijauan, memiliki empat kelopak bunga cuping, berwarna kuning muda,

panjangnya 3 mm, benang sari berwarna putih krem dan menyatu di dalam

tabung, buahnya seperti kelapa, beratnya 1,5 kilogram dan berkulit,

berwarna hijau kecoklatan dan bergelantungan pada dahan, di dalam buah

terdapat 6-16 biji, buah akan pecah pada saat kering, diameternya 10-20

cm

Manfaat:

Bahan pembuatan perahu

Page 99: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

85

Sxylocarpus granatum

Page 100: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

86

(22)

Baringtonia asiatica

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 44.764 E 108’ 53.026

Nama lokal: Ketapang Laut

Deskripsi Umum:

Pohon berukuran kecil dengan ketinggian 7-20 meter, diameter 25-100 cm,

mahkota pohon berdaun besar dan rimbun, kulit kayu berwarna abu-abu

agak merah muda dan halus, rantingnya tebal, bunga menggantung

berukuran besar dan harum, bergerombol menggantung seperti payung,

daun mahkota berjumlah empat berwarna putih dan kuning, kelopak

bunga berwarna putih kehijauan, memiliki banyak benang sari, buahnya

berukuran besar, halus di bagian luar seperti buah delima, berwarna hijau,

berisi satu biji berukuran besar di setiap buahnya

Manfaat:

Tanaman hias, pohon dan biji mengandung samponen untuk meracuni ikan

Page 101: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

87

Baringtonia asiatica

Page 102: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

88

(23)

Xylocarpus moluccensis

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.337 E 108’ 53.385

Nama lokal: Nyuruh

Deskripsi Umum:

Pohon dengan ketinggian dapat mencapai 5-20 meter, memiliki akar nafas

mengerucut dan berbentuk cawan, kulit kayu halus, tandan bunga memiliki

panjang 6-18,5 cm, muncul dari ketiak tangkai, bunga bergerombol (10-35

bunga), mahkota berjumlah empat berwarna putih kekuningan, berbentuk

lonjong dan tepinya bulat, buahnya berwarna hijau, berbentuk bulat

seperti jambu bangkok, permukaan berkulit dan di dalamnya terdapat 4-10

kepingan biji, berbentuk fetrahedral, ukuran diameter buah 8-15 cm

Manfaat:

Kayu dapat digunakan untuk kayu bakar dan membuat rumah, biji dapat

dimanfaatkan untuk obat sakit perut

Page 103: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

89

Xylocarpus moluccensis

Page 104: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

90

(24)

Finlaysonia maritima

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 40.653 E 108’ 288

Nama lokal: Kambingan

Deskripsi Umum:

Tumbuhan memanjat atau perambat, berkayu, mengandung getah

berwarna putih, bunganya berwarna putih dan merah muda, memiliki

panjang sekitar 0,7-1 cm, buahnya berbentuk seperti kapsul atau kantung

perut ayam, buahnya berpasangan, waktu masih muda berwarna hijau,

namun ketika sudah matang warnanya berubah menjadi kemerahan,

ukuran buahnya 7,8 x 2,5-3,5 cm

Manfaat:

(Belum diketahui)

Page 105: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

91

Finlaysonia maritima

Page 106: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

92

(25)

Ipomoea pes caprae

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 44.772 E 108’ 53.031

Nama lokal: Kangkungan

Deskripsi Umum:

Herba tahunan dengan akar yang tebal, memiliki panjang batang 5-30

meter dan akarnya tumbuh menjalar pada ruas batang, batang berbentuk

bulat, basah dan berwarna hijau kecoklatan, bunganya berwarna merah

muda, ungu, dan agak gelap di bagian pangkal bunga, sebelum tengah hari,

bunga akan terbuka penuh, letak bunga berada di ketiak daun pada gagang

yang panjangnya 3-16 cm, daun mahkota berbentuk seperti terompet,

diameter saat bunga terbuka penuh adalah 10 cm, buahnya berbentuk

kapsul bundar hingga agak datar dengan empat biji dengan warna hitam

dan berambut padat, ukuran buah 12-17 meter.

Manfaat:

Bijinya dapat digunakan untuk obat sakit perut dan kram, daunnya untuk

obat reumatik, persendian, wasir. Akarnya untuk obat sakit gigi. Cairan

batangnya untuk mengobati gigitan atau serangan binatang.

Page 107: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

93

Ipomoea pes caprae

Page 108: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

94

(26)

Pandanus odoratisima

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 44.757 E 108’ 53.026

Nama lokal: Pandan Laut

Deskripsi Umum:

Pohon dengan ketinggian mencapai enam meter, daunnya berdurui, bunga

berada di ujung, memiliki banyak benang sari, membentuk formasi seperti

payung, bentuk buah seperti nanas dan ketika matang berwarna merah

Manfaat:

Tanaman hias

Page 109: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

95

Pandanus odoratisima

Page 110: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

96

(27)

Passiflora foelida

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 42.990 E 108’ 52.744

Nama lokal: Nyomblang

Deskripsi Umum:

Tanaman ini tumbuh merambat, memiliki panjang 1,5-5 meter, memiliki

alat pembelit yang beruntaian seperti spiral, daunnya berwarna hijau

mengkilat seperti dilapisi lilin, berambut halus, panjang tangkai 2-10 cm,

memiliki bunga berwarna agak putih, ungu muda, daun mahkota seperti

bulat telur terbalik dengan diameter 5 cm, buahnya berbentuk bulat seperti

kelereng, terkadang agak lonjong, kulit buah berwarna hijau, jika mentah

getas kuning, ketika matang buah dibungkus serabut yang berambut

banyak, di dalam buah terdapat banyak biji

Manfaat:

Daun muda dapat dibuat sayur, buahnya yang manis (seperti markisa)

dapat dimakan, seluruh bagian tanaman dapat digunakan sebagai obat

batuk, korek, dan gorok.

Page 111: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

97

Passiflora foelida

Page 112: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

98

(28)

Stachytarpheta jamaicensis

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.776 E 108’ 59.137

Nama lokal: Pecut Kuda

Deskripsi Umum:

Tanaman ini tumbuh tegak terburai ke samping membentuk semak tinggi

mencapai 1 meter, bunga terletak pada tandan yang panjangnya mencapai

4-20 cm berbentuk seperti pecut, bunga duduk tanpa tangkai, bunga mekar

tidak bersamaan, ukurannya kecil, berwarna ungu kebiruan dan putih,

membentuk formasi bulir pada tandan yang panjang

Manfaat:

Sering digunakan sebagai tanaman pagar hidup karena memiliki manfaat

sebagai bahan obat untuk mengobati saluran kencing atau infeksi adanya

batu, reumatik, sakit tenggorokan, datang haid tidak teratur, keputihan,

dan hepatitis.

Page 113: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

99

Stachytarpheta jamaicensis

Page 114: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

100

(29)

Terminalia catappa

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 43.065 E 108’ 52.712

Nama lokal: Ketapang

Deskripsi Umum:

Pohon dengan ketinggian 10-35 meter, memiliki cabang muda yang tebal

dan ditutupi dengan rapat oleh rambut uyang kemudian akan rontok,

memiliki tandan bunga dengan panjang 8-16 cm dan ditutupi oleh rambut

yang halus berwarna putih atau hijau pucat serta tidak bergagang,

penampilan buah seperti buah almond, bersabut dan cangkangnya sangat

keras dengan ukuran 5-7 x 4 x 5,5 cm, kulit buah berwarna hijau hingga

hijau kekuningan, saat tua warnanya berubah menjadi merah tua

Manfaat:

Sering ditanam sebagai pohon peneduh jalanan, digunakan sebagai bahan

bangunan, biji dapat dimakan dan mengandung minyak

Page 115: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

101

Terminalia catappa

Page 116: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

102

(30)

Callohyllum inophyllum

Ditemukan pada lokasi: S 07’ 44.817 E 108’ 53.060

Nama lokal: Nyamplung

Deskripsi Umum:

Pohon berwarna gelap dan berdaun rimbun, ketinggian dapat mencapai

10-30 meter, biasanya tumbuh agak bengkok, condong, atau bahkan sejajar

dengan tanah, memiliki getah yang lengket, berwarna putih atau kuning,

memiliki tandan bunga yang panjangnya 15 cm, memiliki 5-15 bunga

bergerombol, menggantung seperti payung, daun mahkota berjumlah 4,

berwarna putih kuning dan berbau harum, diameter bunga adalah 2-3 cm,

buahnya berbentuk bulat seperti bola pimpong kecil, memiliki tempurung

kuat yang di dalamnya terdapat 1 biji dengan diameter 2,5-4 cm

Manfaat:

Buah mudanya digarami dan dapat dimakan, dapat digunakan sebagai

bahan pewarna, minyak kayu, dan obat-obatan

Page 117: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

103

Callohyllum inophyllum

Page 118: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

104

Page 119: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

105

BAGIAN KEEMPAT

PENUTUP

4.1 Menakar “Kebaikan Alam” Segara Anakan

Masyarakat Kampung Laut di kawasan Segara Anakan memiliki sumber daya

alam yang saat ini masih dapat menopang kehidupan mereka. Eksploitasi sumber

daya alam yang selama ini dilakukan oleh manusia terhadap alam Segara Anakan

dari waktu ke waktu masih tetap dapat menghasilkan limpahan manfaat di

kawasan tersebut, terutama bagi manusia yang tinggal di dalamnya. Ini

merupakan suatu bukti bahwa Segara Anakan memiliki “rasa kasih” kepada umat

manusia.

Bila dipelajari dengan seksama, perilaku manusia terhadap alam

senantiasa berfokus pada usaha pemanfaatan untuk kepentingan manusia tanpa

memperhatikan bahwa alam juga “membutuhkan perhatian”. Dalam kasus

kawasan Segara Anakan, dinamika perubahan alam yang terjadi semata-mata

dilihat sebagai “alam yang berubah” yang selanjutnya berdampak pada

kehidupan manusia. Proses sedimentasi yang masif sejak tahun 1980-an pada

kawasan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan bentang alam yang

memberikan dampak sosial bagi manusia yang tinggal di kawasan itu.

Masyarakat Kampung Laut yang pada awalnya basis mata pencahariannya

sebagai nelayan tangkap pada kawasan communal property, selanjutnya

terkapling-kapling penguasaan dan kepemilikannya dan menyebabkan

berkurangnya akses warga masyarakat Kampung Laut secara umum untuk

memanfaatkan sumber daya alam di kawasan tersebut. Demikian pula dengan

degradasi sumber daya Segara Anakan yang disebabkan karena pembukaan

lahan tambak secara besar-besaran pada tahun 1990-an serta penebangan hutan

mangrove yang dilakukan secara masif, menyebabkan timbulnya konflik vertikal

dan horisontal dalam bidang tenurial.

Bila cara berpikir tersebut dibalik, sebenarnya perubahan bentang alam

Segara Anakan yang tampak menghasilkan petaka bagi manusia sebenarnya

disebabkan karena ulah dan perilaku manusia itu sendiri. Proses sedimentasi

yang masif di Segara Anakan tidak terlepas dari perilaku manusia yang

mengeksploitasi secara besar-besaran di kawasan hutan bagian hulu sungai-

sungai yang bermuara di Segara Anakan. Eksploitasi tersebut menyebabkan

terjadinya erosi yang membawa lumpur dari sungai-sungai besar, seperti Sungai

Citandui, Sungau Cibereum, Sungai Cikonde, dan Sungai Cemeneng.

Dari perspektif ini, sebenarnya dapat disimak bahwa bencana alam yang

terjadi dan menimpa serta dihadapi manusia, sebenarnya terjadi karena manusia

Page 120: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

106

tidak menghargai alam secara bijak, sebaliknya jika manusia menjaga alam

Segara Anakan, maka alam akan memberikan “balasan” yang sesuai dengan

tindakan manusia. Peristiwa bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2006

menyebabkan wilayah perairan Cilacap dan sekitarnya mengalami kerusakan.

Sebaliknya, kerusakan tersebut tidak dialami oleh penduduk yang tinggal di

kawasan Segara Anakan. Kondisi tersebut disebabkan karena kawasan pesisir

kota Cilacap dan sekitarnya tidak dilindungi dengan baik oleh tanaman

mangrove, sementara tsunami yang juga melanda kawasan Segara Anakan dapat

dicegah karena tanaman mangrove yang tumbuh di sana. Praktis, hanya sebagian

desa Ujung Gagak yang mengalami dampak atau kerusakan dari peristiwa

tsunami tersebut.

Kajian-kajian yang berkaitan dengan lingkungan dan sumber daya alam

selama ini senantiasa menempatkan manusia pada posisi antroposentris, yaitu

dengan menempatkan manusia sebagai agen dari kajian tentang perubahan

lingkungan. Kajian tersebut menempatkan aspek non human hanya sebagai objek

dari perilaku manusia. Mispersepsi dari perspektif ini telah menegasikan peran

alam (non human nature) sebagai subjek dalam hubungannya dengan manusia.

Implikasi metodologis dari hal ini adalah kegagalan dalam mengkalkulasi

kontribusi alam secara valid terhadap persoalan-persoalan kerusakan alam yang

sebenarnya disebabkan oleh manusia sendiri, padahal kawasan biota Segara

Anakan telah berbagi secara ekologi, termasuk dalam dimensi kultural, sejarah,

dan psikologi dengan komunitas manusia (human) yang hidup di dalamnya.

Dimulai pada saat kawasan ini masih sebagai wilayah lautan luas di antara Pulau

Nusa Kambangan dan Pulau Jawa, kemudian mengalami proses sedimentasi yang

masif sejak tahun 1980-an akibat ulah manusia merusak hutan di bagian hulu

sungai-sungai yang bermuara di Segara Anakan. Perjalanan sejarah kawasan

Segara Anakan sebagai agen non human ini telah membawa implikasi yang

kompleks bagi human atau manusia, tidak hanya bagi manusia yang tinggal di

dalam kawasan tersebut, tetapi juga bagi manusia yang membangun jejaring

lintas regional dan internasional.

Page 121: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

107

4.2 Masyarakat Kampung Laut Menatap Masa Depan

Merujuk pada penjabaran di atas, sudah selayaknya kita memperlakukan alam

Segara Anakan sebagai subjek dengan manusia hanya sebagai objek. Alam Segara

Anakan selama ini telah “berbaik hati” kepada manusia dengan memberikan

segala kebaikan yang dimilikinya. Bagi masyarakat Kampung Laut khususnya,

kebaikan tersebut mereka rasakan melalui sumber daya alam yang berlimpah

sehingga masih dapat dinikmati hingga saat ini. Upaya menjaga kelestarian

sumber daya alam Segara Anakan merupakan langkah mutlak yang harus

dilakukan manusia sebagai objek agar Segara Anakan sebagai subjek tetap

berbaik hati kepada manusia. Kolaborasi antarpihak seperti yang ditunjukkan

dalam buku ini merupakan salah satu bentuk langkah nyata sehingga alam

Segara Anakan senantiasa “berbaik hati” kepada manusia.

Page 122: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

108

DAFTAR PUSTAKA

Ardli, E. R dan M. Wolff. 2008. Assessment of Changes in Trophic Flow Structure of

The Segara Anakan Lagoon Ecosytem Between 1980’s and 2000’s. Wetlands

Ecology and Management Journal.

Bismark, M., Endro Subiandono, dan N. M. Heriyanto. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Kehutanan.

Direktorat Jenderal Bina Pesisir. 2004. Pedoman Penetapan Kawasan Konservasi

Laut Daerah (KKLD). Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Gunawan, H. Dan C. Anwar. 2005. Analisis Keberhasilan dan Rehabilitasi

Mangrove di Pantai Utara Jawa Tengah. Info Hutan Vol. II No. 4 hlm. 239-248.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor.

Macane, W. 1968. A General Account of The Fauna and Flora of Mangrove Swamps

and Forest in The Indo-Wesr Pasific Region. Adv.Mar.Biol.

Prihandoko, Sanjatmiko. 2016. Kajian Common Property pada Kawasan Sumber

Daya yang Mengalami Perubahan Bentang Alam Akibat Sedimentasi: Studi Kasus

Komunitas Pesisir Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah. Jakarta: Departemen

Antropologi FISIP, Universitas Indonesia.

Page 123: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

109

GLOSARI

Antroposentris :

Cara pandang yang menekankan bahwa manusia sebagai pusat dari dari segalanya

Blangkon:

Tutup kepala (topi) khas Jawa, terbuat dari bahan kain

Celana Komprang:

Pakaian khas Jawa berupa celana panjang longgar hingga panjang semata kaki

Folklore :

Dari kata "folk" (masyarakat) dan "lore" (cerita tidak tertulis). Makna katanya menjadi

cerita yang tidak tertulis dari suatu masyarakat yang memilikinya.

Jaring Apong:

Alat tangkap ikan dan sejenisnya yang terbuat dari jaring. Jaring direntangkan di antara

dua sisi perairan sungai yang airnya mengalir deras

Jaring Ciker:

Alat tangkap ikan dan sejenisnya yang dioperasikan di atas perahu dengan lebar 1

meter dan panjang 3 meter. Jaring ini direntangkan di perairan, sementara nelayan yang

merentangkan jaring tetap berada di atas perahu.

Kayu Tancang:

Kayu yang digunakan sebagai tiang rumah di tengah perairan

Karesidenan:

Perangkat pemerintahan antara kabupaten dan kecamatan. Perangkat pemerintahan ini

scara administratif saat ini sudah tidak berlaku lagi, hanya digunakan untuk menunjuk

suatu lokasi.

Perahu Compreng:

Perahu berbahan dasar kayu berukuran lebar sekitar 3 meter, panjang 12 meter,

penggerak perahu ini berupa mesin 2 tax berbahan bakar solar.

Perahu Katir:

Perahu berbahan dasar fiber berukuran lebar 1 meter dan panjang 12 meter dengan

kayu penyeimbang di sisi kanan dan kiri agar tidak terbalik

Sedimentasi:

proses pengendapan lumpur yang datang akibat erosi di kawasan hulu sungai karena

tertahan lama kelamaan menjadi daratan

Page 124: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

110

Sinkritisme:

Perpaduan nilai-nilai keagamaan Islam dan Kejawen yang dipengaruhi oleh Hindu

Wilayah Sedimen:

Wilayah yang muncul akibat proses pengendapan lumpur yang kemudian menjadi

daratan

Page 125: KEKAYAAN POTENSI MANGROVE - mangroveindonesia.com fileUniversitas Indonesia . ii ... buku tanpa izin tertulis dari penerbit . v ... Pengumpulan data untuk menulis buku ini melibatkan

111

INDEKS

Antroposentris, 103

Blangkon, 20

Celana komprang, 20

CSR, 30

Folklore, 16

Jaring Apong, 1, 2

Jaring Ciker, 11

Kayu pancang, 19, 21, 23

Karesidenan, 1

Ki Jaga Laut, 16, 17

Ki Jaga Resmi, 16

Ki Jaga Desa, 16

Orang Kampung Laut, 20, 21, 24

Perahu Katir, 28

Perahu Compreng, 1, 22, 30

Sedimentasi, 1, 3, 4, 9, 18, 34, 38, 102, 103

Sinkritisme, 8

Sedekah bumi, 24, 25, 28, 29

Sedekah laut, 24, 25, 29

Pertamina, 30, 32, 33

Copy protected with PDF-No-Copy.com